PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Benedecta Yudha Wastuti
NIM.051334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI
SKRIPSI
Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh : Benedecta Yudha Wastuti
NIM.051334027
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :
Jesus Kristus, juru selamatku
Bunda Maria, Bunda penuh kasih
Bapak A. Warjiman dan Ibu M. Murtilah, yang selalu
mengasihiku..
Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti doamu sungguh berarti…
Sahabat-sahabatku…..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Life is amazing! Why, because I say it is. You can say it
too. Choose life to be amazing. It is!
(Jason Mraz)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan
Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Profesionalisme Guru Pasca
Sertifikasi”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skrpsi
ini dapat terselesaikan dengan lancar.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik,
saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Heri, Pak Ruby, Bu Cornel, Bu
Catur, Bu Prem, Bu Indah” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah
diberikan pada saya selama ini.
9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas
bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.
10. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Antonius Warjiman dan Ibu Maria
Murtilah). Tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih
sayang, doa, dan perhatian kalian kepadaku.
11. Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti, terima kasih atas segala doa dan
dukungan sehingga kakak tetap semangat mengerjakan skripsi ini.
12. Seluruh keluargaku: Pakde Tijo, Budhe Timah, Mbak No, Mbah Harto,
Aulia, Budhe Jiyah, Bule Ni, Wulan, terima kasih untuk segala perhatian,
nasihat, dukungan moril, materiil dan spiritual. Semua yang telah Pakde,
Budhe, Simbah, Om, Bulek, Mbak dan Adik berikan begitu berarti bagiku.
13. Sahabat-sahabatku: Ida (Semoga kerja keras yang kamu lakukan selama ini
akan membantumu meraih cita-citamu), Ruci (Kamu bisa n tetap semangat
ya!!!!), Agnes (Ayo tetap semangat Nez), terima kasih atas dukungan,
semangat, canda tawa yang selalu menghiburku dikala mengalami
kepenatan dalam menyusun skripsi ini dan atas sumbang saran dan
bantuannya sehingga aku dapat menyelesaikan skirpsi ini.
14. Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 Program Studi Pendidikan
Akuntansi: Ms Adi, Ms Eka, Ms Kris Ms Dwi, Singgih, Itok, Wika, Arnon,
Lilik, Robet, Yansen, Bangkit, Tosu, Febran, Yanto, Veri, Pilip, Vila, Rita,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Rosa, Santi, Yuni, Eka, Tri, Riri, Dwix, Widi, Rini, Rina, Tia, Andri, Dens,
Asih, Ruci, Esti, Dany, Ertin, Marsya, Lilis, Heni, Niken, Kur, Leny,
Agnes, Meri, Chan, Galuh, Bo’im, Tite, Mita, Sus. Margaret, Era, atas
bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah diberikan dalam
proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua kenangan dan canda tawa
selama kita kuliah bersama di kampus kita tercinta.
15. Anak-anak Kost Brojowikalpo 2B: Nonok, Ruci, Mbak Tian, Dewi, Sinta,
Budhe, Mbak Danik, atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan
kebersamaan dalam suka dan duka selama dikost (kalian adalah keluarga
keduaku).
16. Anak-anak Sing Sip-Sip: Mas Cunk, Mas Jiek, Mas Didik, Mas Purbo, Mas
Hendry, Mas Ceye, Kur2, Mbak Iyem, Mbak Katrin, Mbak Ragil, No2k,
Lina, Novin ( Tetep semangat berlatih & kita puji Tuhan dengan suara
kita).
17. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua
dukungan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Penulis,
Benedecta Yudha Wastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRAK
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI
Survey Pada Guru-Guru Bidang Studi SMA Selain BK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2007 di Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta
Benedecta Yudha wastuti
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kegiatan yang menunjang profesionalisme guru bidang studi SMA selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta pasca lulus sertifikasi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan
pada bulan Juli-September 2009 di SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, sampel yang diambil sebanyak 17 sekolah dengan jumlah responden berjumlah 82 guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik non-tes dengan menggunakan kuesioner yang berisi 10 komponen portofolio.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan: 1) kegiatan yang sering dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: pendidikan dan pelatihan (69,5%), perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (93%), dan keikutsertaan dalam forum ilmiah (61,6%); 2) kegiatan yang jarang dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: prestasi akademik (68,15%), karya pengembangan profesi (70,73%), pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial (61,28%), dan penghargaan di bidang pendidikan (68,3%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRACT
TEACHER PROFESSIONALISM AFTER CERTIFICATION
A Survey on Teachers of Senior High Schools Who Have Passed Teacher’s Certification In 2007 except Counseling Teachers
In Sleman Regency Yogyakarta
Benedecta Yudha Wastuti Sanata Dharma University
Yogyakarta
2009
This study aims for finding out various activities which supported teacher’s professionalism in Senior High School who have passed teacher’s certification except Counseling Teachers in Sleman Regency Yogyakarta.
This research is a descriptive research. This research was conducted from July
until September 2009 in all Senior High Schools in Sleman Regency, Yogyakarta. The technique used to take samples was purposive sampling. The samples were 82 teachers from 17 schools of Senior High School. The technique used to collect the data was non test technique with questionnaire which consisted of portfolio components.
Based on the results of this research, it can be concluded: 1) activities which
were often done by the teachers to maintain and support their professionalism were: education and training (69,5%), the learning’s planning and implementation (93%), participation in scientific forum (61,6%); 2) activities which were rarely done by the teachers to maintain and support their professionalism were: academic achievement (68,15%), profession development work (70,73%), the experiences in education and social organization (61,28%), achievement in educational field (68,3%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii
KATA PENGANTAR...................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ xi
ABSTRACT...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................ 6
C. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Guru .............................................................................................. 9
1. Pengertian Guru ....................................................................... 9
2. Syarat-syarat Menjadi Guru ..................................................... 9
3. Kode Etik ................................................................................. 10
4. Peranan Guru............................................................................ 10
5. Tanggung Jawab Guru ............................................................. 12
B. Profesionalisme Guru.................................................................... 13
C. Kompetensi Keguruan................................................................... 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Kompetensi Pedagogik ............................................................ 16
2. Kompetensi Kepribadian.......................................................... 17
3. Kompetensi Profesional ........................................................... 18
4. Kompetensi Sosial.................................................................... 19
D. Sertifikasi Guru .............................................................................. 19
1. Pengertian sertifikasi............................................................... 19
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi............................................... 22
3. Dasar Hukum Sertifikasi dan Penyelenggaraan Sertifikasi Guru23
4. Prosedur dan Mekanisme ........................................................ 24
5. Portofolio Sertifikasi Guru....................................................... 28
E. Pasca Pengumuman Sertifikasi........................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.............................................................................. 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 39
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 40
D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 40
E. Jenis Data ...................................................................................... 41
F. Teknik Analisis Data..................................................................... 42
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 43
B. Analisis Data dan Pembahasan...................................................... 50
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 84
B. Saran.............................................................................................. 85
C. Keterbatasan .................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 90
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Jenis kelamin Responden........................................................ 43
2. Tabel 4.2 Usia Responden ...................................................................... 44
3. Tabel 4.3 Jam mengajar .......................................................................... 45
4. Tabel 4.4 Mata Pelajaran ........................................................................ 46
5. Tabel 4.5 Masa Kerja.............................................................................. 46
6. Tabel 4.6 Golongan Jabatan.................................................................... 47
7. Tabel 4.7 Status Kepegawaian................................................................ 48
8. Tabel 4.8 Jalur Lulus Sertifikasi ............................................................. 49
9. Tabel 4.9 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Relevan 50
10. Tabel 4.10 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang
Tidak Relevan ........................................................................................ 51
11. Tabel 4.11 Pendidikan dan Pelatihan...................................................... 52
12. Tabel 4.12 Pembuatan RPP..................................................................... 52
13. Tabel 4.13 Pembuatan Silabus................................................................ 53
14. Tabel 4.14 Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi 54
15. Tabel 4.15 Pembuatan dan Penerapan Model Pembelajaran yang
Baru/Inovatif .......................................................................................... 55
16. Tabel 4.16 Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran........................ 56
17. Tabel 4.17 Perolehan Kejuaraan Dalam Lomba Akademik ................... 56
18. Tabel 4.18 Perolehan Sertifikat Keahlian/Keterampilan ....................... 57
19. Tabel 4.19 Tugas Sebagai Instruktur ...................................................... 58
20. Tabel 4.20 Tugas Sebagai Guru Inti ....................................................... 58
21. Tabel 4.21 Tugas Sebagai Tutor ............................................................. 59
22. Tabel 4.22 Tugas Sebagai Pemandu ....................................................... 60
23. Tabel 4.23 Pembimbing Mahasiswa PPL ............................................... 60
24. Tabel 4.24 Pembimbing Siswa Lomba dan Memperoleh Juara ............. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
25. Tabel 4.25 Pembimbing Siswa Lomba dan Tidak Memperoleh Juara ... 62
26. Tabel 4.26 Prestasi Akademik ................................................................ 63
27. Tabel 4.27 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Nasional dan
Ber ISBN ................................................................................................. 63
28. Tabel 4.28 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Propisi dan ber ISBN64
29. Tabel 4.29 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Kabupaten/Kota
Dan ber ISBN......................................................................................... 64
30. Tabel 4.30 Penulisan Artikel pada Surat Kabar/Majalah/Jurnal............. 66
31. Tabel 4.31 Menjadi Reviewer Buku........................................................ 67
32. Tabel 4.32 Penulisan Soal Ujian UN/UASDA ....................................... 67
33. Tabel 4.33 Penulisan Diktat/Modul ........................................................ 68
34. Tabel 4.34 Pembuatan Media/Alat Pembelajaran................................... 69
35. Tabel 4.35 Penelitian di Bidang Pendidikan........................................... 70
36. Tabel 4.36 Pembuatan Karya Seni/Karya Teknologi ............................. 71
37. Tabel 4.37 Karya Pengembangan Profesi ............................................... 72
38. Tabel 4.38 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Relevan............... 72
39. Tabel 4.39 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Tidak Relevan .... 73
40. Tabel 4.40 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah ..................................... 74
41. Tabel 4.41 Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan.......................... 75
42. Tabel 4.42 Pengurus Organisasi di Bidang Sosial .................................. 76
43. Tabel 4.43 Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah........................... 77
44. Tabel 4.44 Tugas Tambahan Sebagai Wakil Kepala Sekolah ................ 78
45. Tabel 4.45 Tugas Tambahan Sebagai Wali Kelas .................................. 79
46. Tabel 4.46 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Pramuka....................... 79
47. Tabel 4.47 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Ekstrakurikuler ............ 80
48. Tabel 4.48 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Lainnya ........................ 81
49. Tabel 4.49 Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial.... 82
50. Tabel 4.44 Penghargaan di Bidang pendidikan ...................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2009.................. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
LAMPIRAN
Lampiran 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 10 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan .......... 92
Lampiran 2 Kutipan Undang-undang No 14 Tahun 2005 Tentang
Guru Dan Dosen ................................................................................ 99
Lampiran 3 Kuesioner........................................................................................... 103
Lampiran 4 Data Responden................................................................................. 107
Lampiran 5 Data Induk ......................................................................................... 111
Lampiran 6 Analisis Data...................................................................................... 114
Lampiran 7 Surat Perizinan................................................................................... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk
mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah
perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita
bahwa bangsa yang maju, modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa-
bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Agar
pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan
kualitas sumber daya manusia, terdapat tiga syarat utama yang harus
diperhatikan yaitu: 1) sarana gedung, 2) buku yang memadai, 3) guru dan
tenaga kependidikan yang profesional (Mulyasa, 2005: 3). Pendidikan
yang bermutu juga sangat tergantung pada keberadaan guru yang
bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena
keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem
dan praktik pendidikan yang berkualitas.
Untuk mendorong keberadaan guru yang berkualitas, pemerintah
berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan
yang langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi
guru. Kebijakan ini tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen. Dengan diberlakukan UU Guru dan Dosen, undang-
undang tersebut minimal memiliki tiga fungsi, yaitu: 1) sebagai landasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yuridis bagi guru dari perbuatan semena-mena dari siswa, orang tua dan
masyarakat, 2) untuk meningkatkan profesionalisme guru, 3) untuk
meningkatkan kesejahteraan guru baik yang berstatus sebagai pegawai
negeri (PNS) ataupun non PNS.
Keberadaan UU Guru dan Dosen tersebut merupakan pengakuan
bahwa profesi guru merupakan pekerjaan profesional, sebagaimana
pekerjaan dokter, lawyer, pilot, dan tidak sembarang orang bisa menjadi
guru. Sebagai profesi guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi
akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai
pendidikan sarjana (S-1) atau diploma empat (D-4). Sedangkan
kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pendagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional
yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sebagai salah satu wujud
keprofesionalannya, seorang guru dapat mengikuti sertifikasi.
Bagi kebanyakan guru tujuan untuk mengikuti sertifikasi tersebut
mempunyai dua motif, yaitu motif ekonomi dan motif psikologis. Motif
ekonomi didasari dengan naiknya gaji guru 100 % apabila mereka
berhasil lulus sertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka pun ikut naik.
Sedangkan motif psikologis mereka adalah lebih dihormatinya mereka
dikarenakan pangkat/jabatan mereka lebih tinggi. Sertifikasi sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas
kompetensi guru. Dengan kata lain sertifikasi bukanlah tujuan akhir.
Ironisnya, sebagian orang/guru memandang sertifikasi sebagai suatu
tujuan akhir khususnya untuk menggapai tunjangan profesi demi
meningkatkan penghasilan guru. Bila perlu, demi lulus sertifikasi, guru
siap membeli piagam atau mengeluarkan uang hanya untuk mendapatkan
lembaran-lembaran piagam.
Menurut data Bapeda Kabupaten Sleman terdapat 1159 guru yang
lulus sertifikasi pada tahun 2006 dan 2007 dengan perincian guru SMA
sebanyak 143 orang, SMK 166 orang, SMP 247 orang, SD sebanyak 487
orang dan TK sebanyak 116 orang.
(http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1921). Data
tersebut mengindikasikan bahwa Kabupaten Sleman memiliki banyak
guru yang dapat dikatakan profesional.
Namun, kesuksesan mereka seringkali tidak diikuti dengan
profesionalisme mereka dalam mengajar, malah terkadang mereka
kurang rajin dalam mengajar, hal ini dikarenakan mereka telah
mempunyai gaji yang cukup sehingga mereka mulai jarang untuk
melaksanakan tugas mengajar. Pembantu Rektor (PR) III Unlam Ir H
Hamdani MS ketika membuka Seminar Pendidikan Nasional:
Profesionalitas Tenaga Pendidik, Substansi dan Formalitas di Aula
Rektorat Unlam (http://www. cynthiawati.co.cc/?p=79 - 26k – )
mengemukakan bahwa “……dikhawatirkan guru yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bersertifikat kembali bekerja asal-asalan. Hal ini akan memberikan
pengaruh secara luas bukan hanya kepada rekan-rekan guru yang lain,
melainkan juga kepada kualitas pendidikan.”
Fakta menunjukkan bahwa para guru yang telah lulus sertifikasi
dan mendapatkan tunjangan profesinya cair, ironisnya justru banyak yang
berpangku tangan
(http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/08/07/sindrom-sertifikasi-guru/).
Para guru tidak berpacu meningkatkan kompetensinya dengan berbagai
karya ilmiah, yakni semakin banyak guru yang menjauh dari buku-buku
aktual, hilangnya kebiasaan diskusi, pudarnya budaya menulis, tidak
melakukan riset atau penelitian ilmiah.
Selain itu masih ada guru yang telah lulus sertifikasi tidak mampu
menguasai teknologi-teknologi dasar pendidikan, misalnya masih banyak
guru yang gagap teknologi, tidak bisa mengoperasikan komputer, email,
dan internet, padahal komputer seharusnya menjadi alat bantu utama bagi
seorang guru dalam pengajaran di sekolah. Hal ini dapat menghambat
perkembangan pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Dari uraian di atas menunjukkan bahwa guru yang
telah lulus sertifikasi belum tentu profesional.
Maka dari itu, guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus
terus melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan
untuk meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan (continous
professional development). Peningkatan profesionalisme ini harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berlangsung secara berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah
guru harus merupakan a learning person, belajar sejak di gendongan ibu
hingga kematian mendatanginya. Sebagai guru profesional yang telah
menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan
profesionalitasnya sebagai guru (Suyatno, 2008: 18).
Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continous
professional development) menggunakan wadah guru yang sudah ada,
yaitu 1) kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD, 2) musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP) di tingkat SMP dan SMA, 3) di perguruan
tinggi dan di tempat lainnya yang merupakan wahana pemeliharaan dan
peningkatan kompetensi. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk
menyelesaikan persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi
pengalaman mengajar antar guru, tetapi dengan strategi mengembangkan
kontak akademik dan melakukan refleksi diri.
Agar kinerja guru lulus sertifikasi tidak turun, setelah menerima
sertifikat pendidik dan tunjangan, kinerja guru akan terus dipantau oleh
Kepala Sekolah, pengawas dan guru di lingkugan kerjanya (Rosida dalam
http://www. malangraya.web.id/2008/09/05/siapkan-tim-pemantau-guru-
pasca-sertifikasi/ - 48k –). Selain itu, sudah waktunya otoritas
pendidikan mulai dari instansi pusat, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (P4TK), Lembaga Penjaminan
Mutu Pendidikan (LPMP) dan Dinas Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Provinsi/Kabupaten/Kota serta Perguruan Tinggi memperbanyak dan
menganekaragamkan wahana yang bisa melancarkan proses sertifikasi
serta pentingnya pembinaan pasca sertifikasi.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan
penelitian dalam dunia pendidikan dengan judul ”PROFESIONALISME
GURU PASCA SERTIFIKASI” hal ini penting untuk dibahas sehingga
dapat memberikan motivasi agar guru-guru yang telah lulus sertifikasi
tetap menjalankan tugas-tugasnya secara profesional.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan
mengkaji profesionalisme guru pasca sertifikasi. Pada penelitian ini hanya
akan ditujukan bagi guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas
(SMA) selain BK yang telah lulus uji sertifikasi tahun 2007 baik melalui
penilaian portofolio maupun melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesi
Guru (PLPG). Lokasi Penelitian hanya dibatasi pada SMA di wilayah
Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
“Apakah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain
BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki
sertifikat sebagai pendidik profesional tetap menjalankan tugasnya secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang
profesionalismenya?”
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru-guru
bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK di wilayah
Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki sertifikat sebagai
pendidik profesional tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan
melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya?”
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya mengenai
sertifikasi dan memberikan gambaran dalam mengambil keputusan
dalam bidang pendidikan serta dapat menjadi sumber refleksi dan
perbaikan akan pelaksanaan sertifikasi guru pada pelaksanaan
berikutnya.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang
membutuhkan dan menambah referensi kepustakaan. Disamping itu
diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi
penelitian-penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi Mahasiswa FKIP
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi bagi mahasiswa
FKIP sebagai calon guru agar tetap menjaga profesionalisme ketika
menjadi guru kelak.
4. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam
meningkatkan jiwa profesionalisme pasca sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Guru
1. Pengertian Guru
Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan arti guru sebagai
orang yang pekerjaan atau mata pencahariannya, profesinya mengajar.
Sementara itu Hamzah (2007;15), mengemukakan guru adalah orang dewasa
yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan
membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang
memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata
dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat
mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
2. Syarat-syarat Menjadi Guru
Untuk menjadi seorang guru diperlukan suatu persyaratan, karena
profesi guru adalah suatu pekerjaan yang profesional. Dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menyatakan bahwa seorang tenaga pengajar (guru) SMA/MA atau bentuk
lainnya yang sederajat harus memiliki : 1) Kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1), 2) Latar pendidikan tinggi
dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
diajarkan, 3) Sertifikat profesi guru untuk SMA/MA. Menurut Hamalik (2001:
118), Syarat bagi seorang guru diantaranya sebagai berikut:
a. Harus memiliki bakat sebagai guru b. Harus memiliki keahlian sebagai guru c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi d. Memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas f. Memiliki jiwa Pancasila dan Warga Negara yang baik
3. Kode Etik
Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia terpanggil untuk
menunaikan karyanya dengan berpedoman pada kode etik profesional guru.
Menurut Mulyasa (2007;47) kode etik tersebut berisi sebagai berikut :
a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya
g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial
4. Peranan Guru
Undang-undang Guru Tahun 2005, pasal 1 ayat 1 menerangkan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik…..” dan pasal 4 “ berfungsi untuk meningkatkan manfaat dan peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu
pendidikan nasional. Menurut Hamalik (2001:123), di zaman modern seperti
sekarang ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar, pendidik, dan
pembimbing, melainkan juga sebagai ilmuwan ( teacher as scientist ) dan
guru sebagai pribadi ( teacher as person ).
Menurut Mulyasa (2007;19) mengungkapkan bahwa peran dan fungsi
guru adalah :
a. Sebagai pendidik dan pengajar; bahwa setiap guru harus memiliki
kestabilan emosi ingin memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur,
dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan inovasi pendidikan.
Untuk mencapai semua itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas,
mernguasai berbagai bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktik
pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.
b. Sebagai anggota masyarakat; bahwa setiap guru harus pandai bergaul
dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial,
memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki
keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerjasama dalam
kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.
c. Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin yang harus
memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan
antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek
kegiatan organisasi sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
d. Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada
berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan disekolah, sehingga
harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, serta memahami strategi dan
manajemen pendidikan.
e. Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu dan
menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi
belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas.
Peranan guru akan menjadi semakin luas karena ia juga akan berfungsi
sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dituntut serta
secara aktif dalam pembangunan karena telah menghubungkan masyarakat
dengan IPTEK.
Sehubungan dengan hal ini Hamalik (2001: 124) menyebutkan bahwa:
a. Guru sebagai penghubung ( teacher as communicator )
b. Guru sebagai modernisator
c. Guru sebagai pembangun ( teacher as contructor )
5. Tanggung Jawab Guru
Profesi guru merupakan suatu profesi yang mulia dan luhur, oleh
karena itu guru sudah seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar.
Hamalik (2001: 127) merangkum tanggung jawab guru adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Guru harus menuntut murid-muridnya belajar. b. Guru turut serta dalam membina kurikulum sekolah. c. Guru melakukan pembinaan terhadap diri siswa dalam hal kepribadian,
watak,dan jasmaniah. d. Guru memberikan bimbingan kepada murid. e. Guru melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan
mengadakan penilaian atas kemajuan belajar. f. Guru menyelenggarakan penelitian yang merupakan tanggung jawab
profesional. g. Guru mengenal masyarakat dan aktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
yang ada di dalam masyarakat. h. Guru bertanggung jawab menghayati, mengamalkan, dan mengamankan
Pancasila. i. Guru turut serta dalam membantu terciptanya kesatuan dan persatuan
bangsa serta perdamaian pembangunan. j. Guru turut serta menyukseskan pembangunan. k. Guru bertanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.
B. Profesionalisme Guru
Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh
sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih
terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan. Profesional itu sendiri
diartikan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
serta memerlukan pendidikan profesi ( Undang-undang No. 14 Bab I pasal 1 No.
2 tentang Guru dan Dosen ).
Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan
sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional
adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus
dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang
tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Dr. Nana Sudjana dalam Moeh Uzer
Usman, 1995:14).
Guru profesional adalah guru yang secara administratif, akademis, dan
kepribadian telah memenuhi persyaratan dalam bentuk hubungan
multidimensional dengan muridnya (Ainurrofiq Dawam,2004:25).
Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru yang
profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam
bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai
guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman
yang kaya di bidangnya.
Memposisikan guru sebagai profesi, merupakan suatu hal yang mendesak
diberlakukan di Indonesia. Pasalnya, menempatkan guru seperti itu akan
memperbaiki nasib para guru yang selama ini sering termarginalkan, maka dari
itu dengan memposisikan guru sebagai profesi diharapkan tanggung jawab
seorang guru dalam menjalankan tugasnya akan lebih baik.
Dalam melaksanakan tugas guru, seorang guru yang profesional perlu
mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar (Hamzah;
2007,16) antara lain :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Guru harus dapat meningkatkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
2. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
3. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apresiasi).
4. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.
5. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
6. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung/meneliti dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
7. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.
8. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut. Secara singkat dapat dikatakan pengertian guru profesional adalah
seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang
kependidikan dan keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya
sebagai seorang guru yang bermutu.
Prinsip-prinsip profesionalisme guru menurut UU tentang Guru dan Dosen
Pasal 5 ayat 1 menyebutkan:
1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme, 2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugasnya, 3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya, 4. Mematuhi kode etik profesi, 5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas, 6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, 7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara
berkelanjutan, 8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
profesionalnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, guru tidak hanya bertindak
sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator,
motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi, dengan demikian
keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada
penguasaan prinsip mengajar.
C. Kompetensi Keguruan
Profesi guru menuntut adanya kompetensi dalam bidang keguruan yang
meliputi empat kompetensi, yaitu kompetensi pendagogik, kompetensi profesional,
kompetensi sosial, dan kompetensi personal.
1. Kompetensi Pedagogik
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a
dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
Sedangkan dalam RPP tentang guru dikemukakan bahwa, kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan b. Pemahaman terhadap peserta didik c. Pengembangan kurikulum / silabus d. Perancangan pembelajaran e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran g. Evaluasi hasil belajar h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007,
kompetensi pedagogik guru meliputi:
a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik. e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik. h. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
2. Kompetensi Kepribadian
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b,
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007,
kompetensi kepribadian guru meliputi:
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
3. Kompetensi Profesional
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c
dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan
materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan
Standar Nasional Pendidikan.
Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:
a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.
b. Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
c. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
d. Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. e. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan. f. Mampu mengorganisasi dan melaksanakan program pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Kompetensi Sosial
Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir d
dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hal
tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi
sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang
sekurang-kurangnya memiliki potensi untuk:
a. Berkomunikasi secara lisan, tulisan, dan isyarat.
b. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, dan orang tua/wali peserta didik.
d. Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
D. Sertifikasi Guru
1. Pengertian Sertifikasi
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa sertifikasi adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sertifikat adalah
dokumen resmi yang menyatakan informasi di dalam dokumen itu benar
adanya. Sedangkan sertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditandatangani
oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional.
National Comission on Educational Services (NCES) dalam
Mulyasa:2007, 34 memberikan pengertian sertifikasi secara lebih umum.
Certification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidate’s credentials and provides him or her a license to teach.
Jadi sertifikasi guru adalah suatu proses pemberian pengakuan bahwa
seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain sertifikasi guru
adalah proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan
penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat
pendidik.
Secara formal, Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2005 tentang sistem
pendidikan nasional, Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru
dan dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional. Sebagai
tenaga profesional, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik S-1
(Strata satu) atau D-4 (Diploma empat) dalam bidang yang relevan dengan mata
pelajaran yang diampunya dan menguasai kompetensi sebagai agen
pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik S-1/D-4 dibuktikan
dengan ijazah yang diperolehnya di lembaga pendidikan tinggi dan persyaratan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
relevansi dibuktikan dengan kesesuaian antara bidang pendidikan yang dimilki
dengan mata pelajaran yang diampu di sekolah. Sementara itu, persyaratan
penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran (yang meliputi kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial) dibuktikan dengan sertifikat sebagai pendidik, atau uji sertifikasi.
Tentang ujian sertifikasi ini diperjelas dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 10 tahun 2009 yang menyatakan bahwa sertifikasi
bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi dan pemberian
sertifikat pendidik secara langsung. Ujian kompetensi tersebut dilakukan dalam
bentuk portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional
guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan
kompetensi guru.
Ujian sertifikasi berupa empat standar kompetensi guru yaitu kompetensi
pedagogis, kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi yang diujikan
berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab. Pemberian sertifikat pendidik
secara langsung dilakukan melalui verifikasi dokumen.
Guru yang telah lulus sertifikasi melalui uji kompetensi dan pemberian
sertifikat pendidik secara langsung berhak mendapatkan sertifikat pendidik.
Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan
kepada guru sebagai tenaga profesional. Sertifikasi ini menjadi salah satu syarat
untuk memperoleh tunjangan profesi. Sertifikat kompetensi adalah pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terhadap penguasaan kompetensi pada bidang pekerjaan tertentu, yang
diberikan oleh satuan pendidikan kedinasan yang berakreditasi atau lembaga
sertifikasi profesi yang diakreditasi.
2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Guru
Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2009
menyatakan bahwa secara umum tujuan sertifikasi guru adalah : meningkatkan
kompetensi peserta agar mencapai standar kompetansi yang ditentukan. Secara
khusus program sertifikasi bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kompetensi guru dalam bidang ilmunya.
b. Menetapkan kemampuan mengajar guru.
c. Mengembangkan kompetensi guru secara holistik sehingga mampu
bertindak secara profesional.
d. Meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
ilmiah lain, serta memanfaatkan teknologi komunikasi informasi untuk
kepentingan pembelajaran dan perluasan wawasan.
Suyatno (2008;2) mengemukakan bahwa tujuan utama sertifikasi guru
adalah :
a. Menentukan kelayakan dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
b. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan.
c. Meningkatkan martabat guru.
d. Meningkatkan profesionalitas guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Adapun manfaat sertifikasi guru (Muslich:2007, 9) antara lain sebagai
berikut: 1) melindungi profesi guru dari praktik layanan pendidikan yang tidak
kompeten sehingga dapat merusak citra profesi guru itu sendiri, 2) melindungi
masyarakat dari praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan profesional yang
akan menghambat upaya peningkatan kualitas pendidikan dan penyiapan
sumber daya manusia, 3) menjadi wahana penjamin mutu bagi LPTK yang
bertugas mempersiapkan calon guru dan juga berfungsi sebagai kontrol mutu
bagi pengguna layanan pendidikan, 4) menjaga lembaga penyelenggara
pendidikan dari keinginan internal dan eksternal yang potensial dapat
menyimpang dari ketentuan yang berlaku.
3. Dasar hukum sertifikasi guru dan penyelenggaraan sertifikasi guru
Secara umum sertifikasi guru dapat dianggap sebagai amanah dari UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Secara khusus,
sertifikasi guru dilakukan dengan mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen (UUGD), terutama pasal 8 dan 11.
Pasal 8 UUGD menyatakan :
..... guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pasal 11 ayat 1 UUGD menyatakan :
..... sertifikat pendidik sebagaimana dalam pasal 8 diberikan kepada guru
yang telah memenuhi persyaratan. Sedangkan pedoman operasional sertifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
guru mengacu pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas)
Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan.
Dasar hukum penyelenggaraan sertifikasi guru adalah UUGD pasal 11 ayat
(2) yang menyatakan :
..... sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan
oleh pemerintah.
4. Prosedur dan mekanisme
Penilaian portofolio dan pemberian sertifikat pendidik secara langsung
kepada peserta sertifikasi guru dilakukan oleh Rayon LPTK Penyelenggara
Sertifikasi Guru yang terdiri dari LPTK Induk dan LPTK Mitra dikoordinasikan
oleh Konsorsium Sertifikasi Guru (KSG). Secara umum, alur pelaksanaan
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan tahun 2009 disajikan dalam Gambar 2.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.1 Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2009
Prosedur sertifikasi bagi guru dalam jabatan meliputi sebagai berikut:
a. Uji Kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio
1) Guru dalam jabatan peserta sertifikasi guru yang memenuhi
persyaratan, menyusun portofolio dengan mengacu Pedoman
Penyusunan Portofolio (Buku 3).
2) Portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi (peserta guru
SLB) untuk diteruskan kepada Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi
Guru untuk dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3) Penilaian portofolio dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan
memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik
penilaian portofolio (Buku 3).
4) Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat
mencapai angka minimal kelulusan dan memenuhi perrsyaratan
kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat pendidik.
5) Apabila skor hasil penilaian portofolio telah dapat mencapai angka
minimal kelulusan dan memenuhi persyaratan kelulusan, namun secara
administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi
kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA).
6) Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru belum
mencapai angka minimal kelulusan, maka Rayon LPTK menetapkan
alternatif sebagai berikut:
a) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk
melengkapi kekurangan portofolio (misal melengkapi substansi atau
MS peserta yang memperoleh skor 841 s/d 849). Apabila dalam
kurun waktu tertentu yang ditetapkan Rayon LPTK peserta tidak
mampu melengkapi akan di ikutsertakan dalam Pendidikan dan
Latihan Profesi Guru (PLPG).
b) Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan
diakhiri dengan uji kompetensi. Penyelenggaraan PLPG dilakukan
berdasarkan proses baku sebagaimana tertuang dalam Rambu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 5
dan Suplemen Buku 5). Peserta yang lulus uji kompetensi
memperoleh sertifikat pendidik. Jika peserta belum lulus, diberi
kesempatan ujian ulang dua kali (untuk materi yang belum lulus).
Peserta yang tidak lulus pada ujian ulang kedua dikembalikan ke
dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi
untuk dilakukan pembinaan/peningkatan kompetensi.
b. Pemberian Sertifikat pendidik secara langsung
1) Guru yang berkualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya
golongan IV/b atau guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya
IV/c mengumpulkan dokumen.
2) Dokumen yang telah disusun kemudian diserahkan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk
diteruskan ke LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru sesuai wilayah
rayon dengan surat pengantar resmi.
3) LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru melakukan verifikasi dokumen.
Verifikasi dokumen dilakukan oleh 2 (dua) asesor yang relevan dan
memiliki Nomor Induk Asesor (NIA) dengan mengacu pada rubrik
verifikasi dokumen (Buku 3).
4) Apabila dokumen yang dikumpulkan oleh peserta dinyatakan
memenuhi persyaratan, maka kepada peserta diberikan sertifikat
pendidik. Sebaliknya, apabila dokumen yang dikumpulkan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
memenuhi persyaratan, maka peserta dikembalikan ke dinas
pendidikan di wilayahnya (kabupaten/kota/provinsi) dan diberikan
kesempatan untuk mengikuti sertifikasi guru melalui uji kompetensi
dalam bentuk penilaian portofolio.
5. Portofolio Sertifikasi Guru
a. Pengertian Portofolio
Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman
berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai
guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur
pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan
menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian,
pedagogik, profesional, dan sosial). Dalam Peraturan Depdiknas tahun 2008
tentang Panduan Penyusunan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan, dan pedoman
sertifikasi guru dalam jabatan membagi komponen portofolio menjadi 3
unsur yaitu unsur A, B dan C. Unsur A (kualifikasi akademik dan tugas
pokok) meliputi: (1) kualifikasi akadaemik, (2) pengalaman mengajar (3)
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Unsur B (pengembangan
profesi) meliputi : (1) pendidikan dan pelatihan, (2) penilaian dari atasan dan
pengawasan (3) prestasi akademik, (4) karya pengembangan profesi.
Sedangkan Unsur C (pendukung profesi) meliputi : (1) keikutsertaan dalam
forum ilmiah, (2) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial,
dan (3) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
b. Fungsi Portofolio
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru, khususnya guru dalam jabatan
adalah untuk menilai kompetensi guru sebagai pendidik dan agen
pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antaralain melalui dokumen
kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan
kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan
dan pengawasan. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui
dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman
mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi
akademik.
Portofolio juga berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan
dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktifitas, kualitas,
dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data
dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang
guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; (3) dasar
menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak
mendapatkan sertifikat pendidikan dan belum); dan (4) dasar memberikan
rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan
lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Komponen Portofolio
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2009
tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi:
1) Kualifikasi Akademik
Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah
dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan
gelar (S1, S2, atau S3 maupun non gelar D4 diploma), baik di dalam
maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini
dapat berupa ijazah atau sertifikasi diploma.
2) Pengalaman Mengajar
Pengalaman mengajar yaitu masa kerja sebagai guru pada jenjang,
jenis dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen
ini dapat berupa surat keputusan, surat tugas, atau surat keterangan
dari lembaga yang berwenang (pemerintah, pemerintah daerah,
penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan).
3) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka.
Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuan
dan kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan
sumber dan media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian
proses dan hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam mengelola
pembelajaran di kelas dan pembelajaran individual.
Kegiatan ini mencakup:
a.) Tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan
apersepsi)
b.) Kegiatan Inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran,
pemanfaatan media dan sumber belajar, evaluasi, penggunaan
bahasa)
c.) Penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut)
Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh
kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran
yang dikelola oleh guru.
Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, komponen pelaksanaan
pembelajaran yang dimaksud adalah kegiatan guru bimbingan dan
konseling (konselor) dalam mengelola dan mengevaluasi pelayanan
bimbingan dan konseling yang meliputi bidang pelayanan bimbingan
pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, akhlak mulia/budi pekerti.
Jenis dokumen yang dilaporkan berupa:
a) Agenda kerja guru bimbingan dan konseling. b) Daftar konseli (siswa). c) Data kebutuhan dan permasalahan konseli. d) Laporan bulanan. e) Laporan semeseran/tahunan. f) Aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahama,
pelayanan langsung, pelayanan tidak langsung).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
g) Laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling. h) Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi rekaman atau
dokumen laporan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang disahkan oleh atasan.
Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format
penilaian.
4) Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan
pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan/atau
peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik,
baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi, nasional,
maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa
sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara
diklat.
5) Penilaian dari Atasan dan Pengawas
Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap
kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek:
ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran,
kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreatifitas,
kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi,
dan kemampuan bekerjasama dengan menggunakan Format Penilaian
Atasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
6) Prestasi Akademik
Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru, utamanya yang
terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari
lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Komponen ini meliputi:
a) lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya
monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan)
b) sertifikat keahlian/ketrampilan tertentu pada guru SMK dan guru
olah raga, dan capaian skor TOEFL
c) pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor)
d) pembimbingan siswa kegiatan ekstrakurikuler (pramuka,
drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR)
Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat
keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia
7) Karya Pengembangan Profesi
Karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan
adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh
guru. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; artikel yan dimuat dalam
media jurnal/majalah/bulletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dan internasional; menjadi review buku, penulis soal EBTANAS atau
UN; modul atau buku cetak lokal (kabupaten dan kota) yang minimal
mencangkup materi pembelajaran selama 1 semester; media dan alat
pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas
(individu atau kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari lukis,
sastra, dan lain-lain). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat
keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut.
8) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
Keikuitsertaan dalam forum ilmiah yaitu partisipasi dalam kegiatan
ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya (seminar, semiloka,
symposium, sarasehan, diskusi panel dan jenis forum ilmiah lainnya)
pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau
internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta.
Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat atau piagam
bagi nara sumber, dan serifikat atau piagam bagi peserta.
9) Pengalaman Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu
pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan,
organisasi sosial, dan/atau mendapat tugas tambahan.
Pengurus organisasi di bidang kependidkan antara lain:
a) Pengurus Forum Komunikasi kepala Sekolah (FKKS) b) Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) c) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
d) Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) e) Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) f) Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) g) Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMaPI) h) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Pengurus organisasi sosial antara lain:
a) Ketua RT
b) Ketua RW
c) Ketua LMD/BPD
d) Pembina kegiatan keagamaan
Mendapat tugas tambahan antara lain: kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala
studio, kepala klinik rehabilitasi, dan lain-lain.
Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat
keterangan dari pihak yang berwenang.
10) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan yaitu
penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang
baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif
(lama waktu, hasil, lokasi/geografis), kualitatif (komitmen, etos kerja),
dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat
kaupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik
yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat
keterangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d. Pengisian Portofolio
1) Identitas guru peserta sertifikasi.
Identitas guru peserta sertifikasi meliputi;
a) Nama (lengkap dengan gelar akademik) b) Nomor peserta c) NIP/NIK d) Pangkat/golongan e) Jenis Kelamin f) Tempat tanggal lahir g) Pendidikan terakhir h) Akta mengajar i) Sekolah tempat tugas (nama, alamat, kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, nomor telepon, e-mail, nomor stistik sekolah). j) Guru mata pelajaran/guru kelas, k) Beban mengajar seminggu
Pangkat dan golongan bagi guru non-PNS mengikuti aturan yang telah
ditetapkan. Halaman identitas ini ditandatangani oleh penyusun dan
disahkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan setelah
portofolio selesai disusun.
2) Daftar isi
Peserta sertifikasi perlu melengkapi dokumen portofolio dengan daftar
isi agar memudahkan tim penilai (asesor) dalam melaksanakan
tugasnya. Daftar isi ini menjelaskan tentang nama komponen dan
halaman berapa komponen tersebut disusun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3) Dokumen portofolio
Dokumen portofolio ini memuat sepuluh komponen portofolio yang di
dalam instrumen ditampilkan dalam bentuk tabel. Peserta sertifikasi
diminta untuk mengisi tabel tersebut sesuai dengan pengalaman dan
hasil karya yang dimiliki secara jujur dan bertanggung jawab. Peserta
juga diminta melampirkan bukti-bukti fisik berupa dokumen dan/atau
hasil karya sesuai dengan yang dituliskan dalam tabel. Untuk dokumen-
dokumen seperti sertifikat/piagam/surat keterangan dapat berupa foto
kopi dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan.
Untuk dokumen foto kopi ijazah/akta mengajar harus dilegalisasi oleh
perguruan tinggi yang mengeluarkannya atau oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri.
4) Penutup
Komponen penutup berisi peryataan dari penyusun dan pemilik
dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar
kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Di samping itu,
pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang
terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari
ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.
E. Pasca Sertifikasi
Departemen Pendidikan Nasional dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, menuliskan bahwa ”pasca-” merupakan imbuhan yang bermakna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
sesudah. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pasca sertifikasi
adalah menunjuk pada sejauh mana guru yang sudah lulus sertifikasi tetap
menjalankan tugasnya secara profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang
menunjang profesionalismenya.
Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus menerus
melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk
meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan (continous profesional
development). Peningkatan profesionalisme ini harus berlangsung secara
berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a
learning person, belajar sejak dari gendongan ibu hingga kematian
mendatanginya. Sebagai guru guru profesional yang telah menyandang sertifikat
pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai
guru.
Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continous professional
development) menggunakan wadah guru yang sudah ada, yaitu 1) kelompok kerja
guru (KKG) untuk tingkat SD, 2) musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di
tingkat SMP dan SMA, 3) di perguruan tinggi dan di tempat lainnya yang
merupakan wahana pemeliharaan dan peningkatan kompetensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsif karena dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian
dilakukan. Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengumpulan fakta,
identifikasi dan meramalkan hubungan dalam dan antara variabel
(Basuki,2006: 111). Oleh karena itu, digunakan metode survei, yang lebih
menekankan pada penentuan informasi tentang variabel dari pada informasi
tentang individu. Survei (survey) atau jajak pendapat (self-administered
survey) adalah metode pengumpulan data primer dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden-responden secara tertulis
(Jogiyanto,2008: 3). Alasan lain digunakan metode survei adalah bahwa
penelitian ini akan mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki
mengapa gejala-gejala tersebut ada.
Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai upaya guru dalam mempertahankan atau meningkatkan
profesionalismenya pasca sertifikasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA baik negeri maupun swasta di wilayah
Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian akan dilakukan pada
bulan Juli sampai dengan September 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
guru-guru bidang studi SMA selain BK di wilayah Kabupaten Sleman
Yogyakarta yang telah lulus program sertifikasi guru pada tahun 2007 baik
melalui penilaian portofolio maupun melalui Pendidikan dan Pelatihan
Profesi Guru (PLPG) yang seluruhnya berjumlah 143 orang. Populasi
tersebar di sekitar 51 sekolah, yang terdiri dari 17 SMA negeri dan 34
SMA swasta.
2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2006:131). Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling yaitu cara mengambil sampel yang memenuhi kriteria tertentu
sesuai yang dikehendaki oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah 82
responden dari populasi sebanyak 143 orang.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui aktivitas guru
dalam mempertahankan atau mengembangkan profesionalitasnya setelah lulus
program sertifikasi guru. Kuesioner adalah instrumen survei untuk mendapat
datanya (Jogiyanto, 2008:17). Item-item pertanyaan pada kuesioner mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pada komponen-komponen yang ada dalam portofolio.
E. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data
identitas responden dan data tentang komponen portofolio yang terdiri dari
sepuluh (10) komponen portofolio. Data penelitian ini secara lebih rinci
diuraikan sebagai berikut:
1. Data responden a. Nama responden b. Jenis kelamin c. Umur / Tanggal lahir d. Tempat mengajar e. Jenjang akademik f. Tahun lulus sertifikasi g. Jumlah jam mengajar per minggu h. Jumlah mata pelajaran yang diampu i. Pangkat / Golongan j. Status kepegawaian k. Masa kerja l. Nilai / skor portofolio pada saat mengikuti sertifikasi guru m. Lulus sertifikasi melalui penilaian portofolio / mengikuti PLPG
2. Komponen Portofolio a. Kualifikasi akademik b. Pengalaman mengajar c. Perencanaan pembelajaran d. Pendidikan dan pelatihan e. Penilaian dari atasan dan pengawas f. Prestasi akademik g. Karya pengembangan profesi h. Keikutsertaan dalam forum ilmiah i. Pengalaman menjadi pengurus organisasi di bidang kependidikan dan
sosial j. Penghargaan yang relevan dengan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner akan dianalisis secara
deskriptif dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melihat frekuensi setiap kegiatan yang menunjang profesionalisme
guru yang dilakukan guru setelah memperoleh sertifikat pendidik
profesional.
2. Melakukan analisis deskriptif kuantitatif terhadap pelaksanaan kegiatan
yang menunjang profesionalisme guru yang dilakukan setelah guru
memperoleh sertifikat.
3. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis deskriptif kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan
September 2009. Subyek penelitian ini adalah guru-guru bidang studi
Sekolah Menengah Atas (SMA) kecuali guru BK yang telah lulus
sertifikasi tahun 2007 di wilayah kabupaten Sleman Yogyakarta.
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Asal Sekolah
L P Total
SMA Immanuel Kalasan 1 1 2 SMA Kolese De Britto 13 1 14 SMA Kolombo 3 3 6 SMA Mandala Bhakti 1 0 1 SMA N 2 Ngaglik 2 3 5 SMA N I Depok 2 3 5 SMA N I Godean 2 2 4 SMA N I Kalasan 1 3 4 SMA N I Minggir 0 2 2 SMA N I Mlati 4 0 4 SMA N I Ngaglik 2 5 7 SMA N I Prambanan 3 2 5 SMA N I Seyegan 1 5 6 SMA N I Sleman 7 4 11 SMA N I Tempel 2 0 2 SMA N I Turi 2 1 3 SMA St. Mikael Sleman 1 0 1 Jumlah 47 35 82
Dari tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa jumlah seluruh responden dari
guru SMA sebanyak 82 responden yang terdiri dari 47 guru laki-laki
atau 57,32% dan 35 guru perempuan atau sebanyak 42,68%. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
tabel tersebut terlihat jelas bahwa responden guru laki-laki lebih
banyak dibandingkan guru perempuan.
2. Usia
Tabel 4.2 Usia Responden
No Umur (Dalam Tahun) Frek Frek(%) 1. 37-39 3 3,7 2. 40-42 6 7,3 3. 43-45 5 6,1 4. 46-48 2 2,4 5. 49-51 5 6,1 6. 52-54 22 26,8 7. 55-57 28 34,1 8. 58-60 11 13,4
Total 82 100
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai usia 37-39
tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, usia 40-42 tahun sebanyak 6 guru
atau 7,3%, usia 43-45 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%, usia 46-48
tahun sebanyak 2 guru atau 2,4%, usia 49-51 tahun sebanyak 5 guru
atau 6,1%, usia 52-54 tahun sebanyak 22 guru atau 26,8%, usia 55-57
tahun sebanyak 28 guru atau 34,1%, usia 58-60 tahun sebanyak 11
guru atau 13,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar
responden penelitian ini mempunyai usia antara 55-57 tahun. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang telah lulus
sertifikasi dan mendapat tunjangan profesi dalam jangka waktu 3-5
tahun akan segera pensiun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Jam Mengajar
Tabel 4.3 Jam Mengajar
No Jam Mengajar Frek Frek(%) 1. 1-4 1 1,2 2. 5-8 5 6,1 3. 9-12 9 11 4. 13-16 8 9,8 5. 17-20 8 9,8 6. 21-24 38 46,3 7. 25-28 9 11 8. 29-32 4 4,9
Total 82 100
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jumlah
jam mengajar per minggu 1-4 jam sebanyak 1 guru atau 1,2%, jam
mengajar per minggu 5-8 jam sebanyak 5 guru atau 6,1%, jam
mengajar per minggu 9-12 jam sebanyak 9 guru atau 11%, jam
mengajar per minggu 13-16 jam sebanyak 8 guru atau 9,8%, jam
mengajar per minggu 17-20 jam sebanyak 8 guru atau 9.8%, jam
mengajar per minggu 21-24 jam sebanyak 38 guru atau 46,3%, jam
mengajar per minggu 25-28 jam sebanyak 9 guru atau 11%, Jam
mengajar per minggu 29-32 jam sebanyak 4 guru atau 4,9%. Dengan
demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini
mempunyai jumlah mengajar per minggu antara 21-24 jam. Hal
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah mempunyai
jam mengajar yang sesuai dengan ketentuan uji sertifikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4. Mata Pelajaran
Tabel 4.4 Mata Pelajaran
No Jumlah Mata Pelajaran Frek Frek(%) 1. 1 78 95,1 2. 2 3 3,7 3. 3 1 1,2
Total 82 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengampu 1 mata
pelajaran sebanyak 78 guru atau 95,1%, mengampu 2 mata pelajaran
sebanyak 3 guru atau 3,7%, mengampu 3 mata pelajaran hanya 1 guru
atau 1,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar
responden penelitian ini mengampu 1 mata pelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA)
mempunyai satu konsentrasi bidang studi yang diampu. Hasil temuan
ini kurang relevan dengan jumlah jam mengajar guru yang rata-rata
antara 21-24 jam, padahal guru yang mengampu 1 mata pelajaran
biasanya mempunyai jumlah jam mengajar kurang dari 20 jam. Hal ini
dapat diasumsikan bahwa guru tersebut mengajar disekolah yang
mempunyai kelas paralel.
5. Masa kerja
Tabel 4.5 Masa Kerja
No Masa kerja (dlm tahun) Frek Frek(%) 1. 11-13 4 4,9 2. 14-16 8 9,8 3. 17-19 4 4,9 4. 20-22 3 3,7 5. 23-25 1 1,2 6. 26-28 32 39 7. 29-31 25 30,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
8. 32-34 5 6,1 Total 82 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja
11-13 tahun sebanyak 4 guru atau 4,9%, masa kerja 14-16 tahun
sebanyak 8 guru atau 9,8%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 4 guru
atau 4,9%, masa kerja 20-22 tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, masa
kerja 23-25 tahun sebanyak 1 guru atau 1,2%, masa kerja 26-28 tahun
sebanyak 32 guru atau 39%, masa kerja 29-31 tahun sebanyak 25 guru
atau 30,5%, masa kerja 32-34 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%.
Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden
penelitian ini mempunyai masa kerja antara 26-28 tahun. Dalam
sertifikasi, guru yang mempunyai pengalaman mengajar yang banyak
berkesempatan lebih besar lulus uji sertifikasi karena masa kerja lebih
dari 25 tahun akan mendapatkan poin 175 dari total 850 poin.
6. Golongan Jabatan
Tabel 4.6 Golongan Jabatan
No Golongan Jabatan Frek Frek(%) 1. IV b 1 1,2 2. IV a 61 74,4 3. III d 5 6,1 4. III c 8 9,8 5. Tidak mempunyai golongan 7 8,5
Total 82 100
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang tidak mempunyai
golongan jabatan sebanyak 7 guru atau 8,5%, golongan jabatan III c
sebanyak 8 guru atau 9,8%, golongan jabatan III d sebanyak 5 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
atau 6,1%, golongan jabatan IV a sebanyak 61 guru atau 74,4%,
golongan jabatan IV b sebanyak 1 guru atau 1,2%. Dengan demikian
dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai
golongan jabatan IV a. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar guru telah memiliki masa keerja lama dan sudah diangkat
menjadi PNS sehingga mereka memiliki golongan jabatan.
7. Status Kepegawaian
Tabel 4.7 Status Kepegawaian
Jenis Kelamin Status L % P % Jumlah %
PNS 30 36,6 31 37,8 61 74,39 Pegawai Tetap Yayasan 17 20,7 4 4,9 21 25,61
Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 61 guru atau 74,39% yang
terdiri dari 30 guru laki-laki atau 36,6% dan 31 guru perempuan atau
37,8%, berstatus Pegawai Tetap Yayasan sebanyak 21 guru atau
25,61% yang terdiri dari 17 guru laki-laki atau 20,7% dan 4 guru
perempuan atau 4,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden penelitian ini berstatus Pegawai Negeri Sipil
(PNS). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru diangkat
dan bekerja dalam instansi milik pemerintah yang digaji oleh negara.
Status guru menggambarkan prestasinya. Guru yang berstatus non PNS
dipandang akan menjalankan tugas lebih berat untuk bisa menaikkan
statusnya dibanding guru yang berstatus PNS. Hal ini dikarenakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
meskipun jam mengajar guru PNS lebih sedikit dan kurang berprestasi
tidak akan mengubah statusnya dan akan tetap memperoleh kenaikan
pangkat berkala. Berbeda dengan guru yang berstatus non PNS,
mereka perlu kerja keras menunjukkan keprofesionalannya untuk
mendapatkan kenaikan pangkat.
8. Jalur Lulus Sertifikasi
Tabel 4.8 Jalur Lulus Sertifikasi
Jenis Kelamin Jalur Lulus Sertifikasi L % P % Jumlah %
Portofolio 27 32,9 20 23,2 46 56,1 PLPG 20 24,4 16 19,5 36 43,9 Jumlah 47 42,7 36 42,7 82 100
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang lulus sertifikasi
jalur portofolio sebanyak 46 guru atau 56,1% yang terdiri dari 27 guru
laki-laki atau 32,9% dan 20 guru perempuan atau 23,2%, jalur
Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sebanyak 36 guru atau
43,3% yang terdiri dari 20 guru laki-laki atau 24,4% dan 16 guru
perempuan atau 19,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden penelitian ini lulus sertifikasi melalui jalur
portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru
telah mencapai skor penilaian portofolio minimal 850. Hal tersebut
menunjukkan bahwa sebagian dari guru telah melakukan kegiatan-
kegiatan dalam portofolio untuk meningkatkan profesionalismenya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Analisis Data dan Pembahasan
Profesionalisme guru pasca sertifikasi diperoleh dari frequency
table, dengan program olah data statistik SPSS versi 13.00 for Windows
terhadap masing-masing kegiatan yang menunjang profesionalisme guru.
Kuesioner dalam penelitian yang disusun berdasarkan kegiatan-kegiatan
yang menunjang profesionalisme guru dalam portofolio adalah sebagai
berikut:
1. Pendidikan dan Pelatihan
a. Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang relevan
Tabel 4.9 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Relevan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 6 7,3 8 9,8 14 17,1 1 13 15,9 6 7,3 19 23,2 2 8 9,8 11 13,4 19 23,2 3 7 8,5 2 2,4 9 11 4 3 3,7 7 8,5 10 12,2 5 5 6,1 0 0 5 6,1
>5 5 6,1 1 1,2 6 7,3 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebanyak 68 guru atau 82,9% telah
mengikuti diklat yang relevan, berarti ada kemauan guru untuk
menambah wawasan pengetahuan walaupun hanya satu kali.
Sebanyak 14 guru atau 17,1% belum pernah mengikuti diklat yang
relevan yang terdiri dari 6 guru laki-laki atau 7,3% dan 8 guru
perempuan atau 9,8%. Relevan apabila materi diklat secara langsung
meningkatkan kompetensi pendagogik dan kompetensi professional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Hal ini menunjukkan bahwa guru yang belum pernah mengikuti diklat
kemungkinan disebabkan oleh belum adanya kesempatan dan adanya
kesibukan tugas mengajar. Bagi guru yang belum pernah mengikuti
diklat yang relevan, diharapkan pada periode mendatang mengikuti
program diklat yang relevan guna meningkatkan kompetensi
pendagogik dan kompetensi profesional.
b. Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan
Tabel 4.10 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Tidak
Relevan
Jenis Kelamin Frekuensi kegiatan L % P % Jumlah %
0 15 18,3 21 25,6 36 43,9 1 10 12,2 3 3,7 13 15,9 2 8 9,8 4 4,9 12 14,6 3 2 2,4 4 4,9 6 7,3 4 3 3,7 1 1,2 4 4,9 5 6 7,3 2 2,4 8 9,8
>5 3 3,7 0 0 3 3,7 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa sebanyak 46 guru atau 56,1% yang
terdiri dari 32 guru laki-laki atau 39% dan 14 guru perempuan atau
17,1% pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan
dengan bidang yang digeluti. Sebanyak 36 guru atau 43,9% belum
pernah mengikuti diklat yang tidak relevan yang terdiri dari 15 guru
laki-laki atau 18,3% dan 21 guru perempuan atau 25,6%. Tidak relevan
apabila materi diklat tidak mendukung kinerja profesi guru. Hal ini
menunjukkan bahwa guru yang belum pernah mengikuti diklat
kemungkinan disebabkan oleh belum adanya kesempatan, kesibukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
tugas mengajar dan guru lebih tertarik untuk mengikuti diklat yang
relevan.. Bagi guru yang belum pernah mengikuti diklat yang tidak
relevan, diharapkan pada periode mendatang mengikuti program diklat
yang tidak relevan walaupun tidak menunjang kompetensi dalam
bidang keguruan tetapi dapat menambah pengalaman.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.11 Pendidikan dan Pelatihan
No Keterangan Belum Pernah
a. Keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan yang relevan
17,1% 82,9%
b. Keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan
43,9% 56,1%
Jumlah 61% 139% Rata-rata 30,5% 69,5%
2. Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
a. Membuat RPP
Tabel 4.12 Pembuatan RPP
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 0 0 0 0 0 0 1 3 3,7 0 0 3 3,7 2 6 7,3 2 2,4 8 9,8 3 9 11 7 8,5 16 19,5 4 12 14,6 10 12,2 22 26,8 5 10 12,2 5 6,1 15 18,3
>5 7 8,5 11 13,4 18 22 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa semua guru telah membuat RPP.
Namun dapat ditafsirkan bahwa banyak guru yang belum membuat
RPP sesuai dengan ketentuan. Sebanyak 27 guru atau 33% hanya 1-3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
kali membuat RPP dalam jangka waktu 2 tahun yang terdiri dari 3
guru atau 3,7% satu kali membuat RPP, 8 guru atau 9,8% dua kali
membuat RPP, 16 guru atau 19,5% tiga kali membuat RPP.
Proporsionalnya RPP dibuat setiap kali tatap muka atau untuk satu kali
topik pembelajaran. Dalam jangka waktu 2 tahun guru dapat membuat
berkali-kali RPP apabila guru membuat RPP sesuai dengan ketentuan.
Hal ini menunjukkan kemungkinan sebagian guru menggunakan RPP
yang lama, karena RPP yang lama terkadang masih relevan untuk
digunakan.
b. Membuat silabus
Tabel 4.13 Pembuatan Silabus
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 0 0 0 0 0 0 1 3 3,7 4 4,9 7 8,5 2 10 12,2 8 9,8 18 22 3 11 13,4 5 6,1 16 19,5 4 13 15,9 9 11 22 26,8 5 6 7,3 4 4,9 10 12,2
>5 4 4,9 5 6,1 9 11 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa semua guru telah membuat silabus
walaupun frekuensi setiap orang tidak sama. Sebagian besar guru
membuat empat kali silabus yaitu sebanyak 22 guru atau 26,8% yang
terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,9% dan 9 guru perempuan atau
11%. Sebagian besar guru membuat silabus sebanyak 4 kali dalam
kurun waktu 2 tahun. Hal ini mengasumsikan bahwa setiap satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
semester guru membuat satu kali silabus. Hal ini dimungkinkan
karena silabus yang lama masih relevan untuk digunakan.
c. Melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
informasi
Tabel 4.14 Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 8 9,8 4 4,9 12 14,6 1 6 7,3 8 9,8 14 17,1 2 10 12,2 7 8,5 17 20,7 3 4 4,9 5 6,1 9 11 4 7 8,5 1 1,2 8 9,8 5 5 6,1 4 4,9 9 11
>5 7 8,5 6 7,3 13 15,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa sebanyak 13 guru atau 15,9% yang
terdiri dari 7 guru laki-laki atau 8,5% dan 6 guru perempuan atau 7,3%
telah melaksanakan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi
informasi lebih dari 5 kali. Sebagian besar guru melaksanakan
pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi sebanyak 2
kali yaitu 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau
12,2% dan 7 guru perempuan atau 8,5%. Sebanyak 12 guru atau 14,6%
yang terdiri dari 8 guru laki-laki atau 9,8% dan 4 guru perempuan atau
4,9% belum pernah melaksanakan pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini membuktikan bahwa
sebagian besar guru yang telah lulus sertifikasi belum dapat
menggunakan teknologi informasi guna menunjang pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pembelajaran seperti menggunakan komputer, internet, viewer dan
lain-lain. Diharapkan guru yang telah lulus sertifikasi terampil dalam
menggunakan media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi.
d. Membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru/inovatif
Tabel 4.15 Pembuatan dan Penerapan Model Pembelajaran yang
baru/inovatif
Jenis Kelamin Frekuensi kegiatan L % P % Jumlah %
0 9 11 2 2,4 11 13,4 1 7 8,5 10 12,2 17 20,7 2 6 77,3 7 8,5 13 15,9 3 9 11 4 4,9 13 15,9 4 7 8,5 4 4,9 11 13,4 5 5 6,1 6 7,3 11 13,4
>5 4 4,9 2 2,4 6 7,3 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang telah
membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru/inovatif
sebanyak 1 kali yaitu 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 7 guru laki-
laki atau 8,5% dan 10 guru perempuan atau 12,2%. Sebanyak 11 guru
atau 13,7% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 3 guru
perempuan atau 3,7% belum pernah membuat dan menerapkan model
pembelajaran yang baru/inovatif. Sebanyak 6 guru atau 7,3% yang
terdiri dari 4 guru laki-laki atau 4,9% dan 2 guru perempuan atau 2.4%
telah membuat dan menerapkan model pembelajaran yang
baru/inovatif lebih dari 5 kali. Guru harus selalu memberikan
pengajaran sesuai dengan perkembangan jaman, untuk itu guru harus
selalu membuat dan menerapkan model pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
baru/inovatif sehingga siswa tidak bosan dengan model pembelajaran
yang monoton.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.16 Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
No Keterangan Belum Pernah
a. Pembuatan RPP - 100% b. Pembuatan silabus - 100% c. Pembelajaran dengan memanfaatkan
teknoliogi informasi 14,6% 85,4%
d. Pembuatan dan penerapan model pembelajaran yang baru/inovatif
13,4% 86,6%
Jumlah 28% 372% Rata-rata 7% 93%
3. Prestasi Akademik
a. Memperoleh kejuaraan dalam mengikuti lomba akademik
Tabel 4.17 Perolehan Kejuaraan Dalam Lomba Akademik
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 37 45,1 31 37,8 68 82,9 1 4 4,9 2 2,4 6 7,3 2 4 4,9 1 1,2 5 6,1 3 0 0 1 1,2 1 1,2 4 1 1,2 0 0 1 1,2 5 1 1,2 0 0 1 1,2
>5 0 0 0 0 0 0 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil yaitu sebanyak
14 guru atau 17,1% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 12,2% dan
4 guru perempuan atau 4,9% telah mengikuti dan memperoleh
kejuaraan dalam lomba akademik. Namun sebagian besar yaitu
sebanyak 68 guru atau 82,9% yang terdiri dari 37 guru laki-laki atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
45,1% dan 31 guru perempuan atau 37,8% belum pernah mendapatkan
kejuaraan dalam lomba akademik. Hal ini mungkin disebabkan
kurangnya wawasan guru dalam bidang pengetahuan sehingga belum
dapat menemukan hal-hal yang lebih kreatif sebagai guru dan
kemungkinan tidak tersedia kesempatan atau kurangnya perlombaan
akademik yang diperuntukkan bagi para guru bidang studi.
b. Memperoleh sertifikat keahlian/keterampilan dari lembaga
/institusi dalam maupun luar negeri (guru olah raga/seni)
Tabel 4.18 Perolehan Sertifikat Keahlian/Keterampilan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 34 41,5 31 37,8 65 79,3 1 7 8,5 1 1,2 8 9,8 2 3 3,7 1 1,2 4 4,9 3 1 1,2 0 0 1 1,2 4 0 0 2 2,4 2 2,4 5 1 1,2 0 0 1 1,2
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa guru yang belum pernah memperoleh
sertifikat keahlian/keterampilan dari lembaga/institusi dalam maupun
luar negeri sebanyak 65 guru atau 79,3% yang terdiri dari 34 guru laki-
laki atau 41,5% dan 31 guru perempuan atau 37,8%. Hal ini berarti
kreativitas dalam berbagai kegiatan untuk meningkatkan keterampilan
dan keahlian guru-guru sangat kurang. Sebanyak 17 guru atau 20,7%
yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,8% dan 4 guru perempuan
atau 4,9% telah memperoleh sertifikat keahlian/keterampilan. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
juga dipengaruhi oleh jumlah guru olah raga atau guru seni yang
menjadi responden relatif sedikit.
c. Melaksanakan tugas sebagai instruktur
Tabel 4.19 Tugas sebagai Instruktur
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 34 41,5 30 36,6 64 78 1 5 6,1 4 4,9 9 11 2 4 4,9 0 0 4 4,9 3 1 1,2 1 1,2 2 2,4 4 0 0 0 0 0 0 5 2 2,4 0 0 2 2,4
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa sebanyak 64 guru atau 78% yang
terdiri dari 34 guru laki-laki atau 41,5% dan 30 guru perempuan atau
36,6% tidak diberi tugas sebagai instruktur. Sebanyak 18 guru atau
22% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau 15,8% dan 5 guru
perempuan atau 6,1% pernah diberi tugas sebagai instruktur. Hal ini
disebabkan tugas sebagai instruktur diberikan oleh kepala sekolah atau
instansi yang berwenang. Untuk menjadi instruktur dibutuhkan adanya
prestasi atau kemampuan yang lebih pada guru tersebut.
d. Melaksanakan tugas sebagai guru inti
Tabel 4.20 Tugas sebagai Guru Inti
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 35 42,7 33 40,2 68 82,9 1 3 3,7 1 1,2 4 4,9 2 0 0 0 0 0 0 3 2 2,4 0 0 2 2,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4 1 1,2 1 1,2 2 2,4 5 4 4,9 0 0 4 4,9
>5 2 2,4 0 0 2 2,4 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa sebanyak 68 guru atau 82,9% yang
terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 33 guru perempuan atau
42,2% tidak mendapat tugas sebagai guru inti. Sebanyak 14 guru atau
17,1% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 2 guru
perempuan atau 2,4% pernah bertugas sebagai guru inti. Untuk
menjadi guru inti dibutuhkan adanya prestasi atau kemampuan yang
lebih pada guru tersebut.
e. Melaksanakan tugas sebagai tutor
Tabel 4.21 Tugas sebagai Tutor
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 35 42,7 28 34,1 63 76,8 1 3 3,7 3 3,7 6 7,3 2 3 3,7 3 3,7 6 7,3 3 1 1,2 0 0 1 1,2 4 3 3,7 0 0 3 3,7 5 1 1,2 0 0 1 1,2
>5 1 1,2 1 1,2 2 2,4 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa sebanyak 63 guru atau 76,8% yang
terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 28 guru perempuan atau
34,1% tidak mendapat tugas sebagai tutor. Sebanyak 19 guru atau
23,2% yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 7 guru
perempuan atau 8,5% pernah bertugas sebagai tutor. Untuk menjadi
tutor dibutuhkan adanya prestasi atau kemampuan yang lebih pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
guru tersebut.
f. Melaksanakan tugas sebagai pemandu
Tabel 4.22 Tugas sebagai Pemandu
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 33 40,2 24 29,3 57 69,5 1 2 2,4 2 2,4 4 4,9 2 4 4,9 5 6,1 9 11 3 2 2,4 2 2,4 4 4,9 4 3 3,7 1 1,2 4 4,9 5 2 2,4 0 0 2 2,4
>5 1 1,2 1 1,2 2 2,4 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa sebanyak 57 guru atau 69,5% yang
terdiri dari 33 guru laki-laki atau 40,2% dan 24 guru perempuan atau
29,3% tidak mendapat tugas sebagai pemandu. Sebanyak 25 guru atau
30,5% yang terdiri dari 14 guru laki-laki atau 17,1% dan 11 guru
perempuan atau 13,4% pernah bertugas sebagai pemandu. Tugas
sebagai pemandu biasanya juga diberikan kepada guru yang memiliki
kemampuan yang lebih pada diri guru tersebut.
g. Membimbing mahasiswa PPL per tahun
Tabel 4.23 Pembimbing Mahasiswa PPL
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 20 24,4 15 18,3 35 42,7 1 10 12,2 5 6,1 15 18,3 2 9 11 9 11 18 22 3 0 0 3 3,7 3 3,7 4 3 3,7 0 0 3 3,7 5 3 3,7 1 1,2 4 4,9
>5 2 2,4 2 2,4 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa sebanyak 35 guru atau 42,7% yang
terdiri dari 20 guru laki-laki atau 24,4% dan 15 guru perempuan atau
18,3% belum pernah membimbing mahasiswa PPL. Sebanyak 50 guru
atau 57,3% yang terdiri dari 27 guru laki-laki atau 32,9% dan 20 guru
perempuan atau 24,4% pernah membimbing mahasiswa PPL. Hal ini
disebabkan sebagian besar Sekolah Menengah Atas (SMA) di
Kabupaten Sleman yang menjadi tempat penelitian digunakan sebagai
tempat PPL dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas
Sanata Dharma (USD) dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
h. Membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara
Tabel 4.24 Pembimbing Siswa Lomba dan Memperoleh Juara
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 25 30,5 19 23,2 44 53,7 1 5 6,1 2 2,4 7 8,5 2 9 11 5 6,1 14 17,1 3 0 0 3 3,7 3 3,7 4 0 0 1 1,2 1 1,2 5 5 6,1 2 2,4 7 8,5
>5 3 3,7 3 3,7 6 7,3 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.22 menunjukkan bahwa sebanyak 44 guru atau 53,7% yang
terdiri dari 25 guru laki-laki atau 30,5% dan 19 guru perempuan atau
23,2% tidak pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan
memperoleh juara. Sebanyak 38 guru atau 46,3% yang terdiri dari 22
guru laki-laki atau 26,8% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah
membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara, Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
penelitian ini sebagian besar guru belum pernah membimbing siswa
mengikuti lomba dan memperoleh juara.
i. Membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara
Tabel 4.25 Pembimbing Siswa lomba dan Tidak Memperoleh Juara
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 23 28 16 19,5 39 47,6 1 6 7,3 5 6,1 11 13,4 2 6 7,3 7 8,5 13 15,9 3 2 2,4 1 1,2 3 3,7 4 3 3,7 4 4,9 7 8,5 5 4 4,9 0 0 4 4,9
>5 3 3,7 2 2,4 5 6,1 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.23 menunjukkan bahwa sebanyak 39 guru atau 47,6% yang
terdiri dari 23 guru laki-laki atau 28% dan 16 guru perempuan atau
19,5% tidak pernah membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak
memperoleh juara. Sebanyak 43 guru atau 52,4% yang terdiri dari 24
guru laki-laki atau 29,3% dan 19 guru perempuan atau 23,2% pernah
membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara,
Dari hasil penelitian ini sebagian besar guru pernah membimbing
siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara. Hal ini berarti
sebagian besar guru telah memiliki motivasi dalam membimbing
siswa, namun masih meningkatkan kemampuan, keterampilan dan
wawasan sehingga siswa yang dibimbing dapat berhasil memperoleh
juara dalam perlombaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.26 Prestasi Akademik
No Keterangan Belum Pernah
a. Perolehan kejuaraan dalam lomba akademik 82,9% 17,1% b. Perolehan sertifikat keahlian/ keterampilan 79,3% 20,7% c. Tugas sebagai instruktur 78% 22% d. Tugas sebagai guru inti 82,9% 17,1% e. Tugas sebagai tutor 76,8% 23,2% f. Tugas sebagai pemandu 69,5% 30,5% g. Pembimbing mahasiswa PPL 42,7% 57,3% h. Pembimbing siswa lomba dan memperoleh
juara 53,7% 46,3%
i. Pembimbing siswa lomba dan tidak memperoleh juara
47,6% 52,4%
Jumlah 613,4% 286,6% Rata-rata 68,15% 31,84%
4. Karya Pengembangan Profesi
a. Menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN
Tabel 4.27 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Nasional dan ber ISBN
Jenis Kelamin Frekuensi kegiatan L % P % Jumlah %
0 44 53,7 34 41,5 78 95,1 1 1 1,2 0 0 1 1,2 2 1 1,2 0 0 1 1,2 3 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 1 1,2 1 1,2
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa sebanyak 78 guru atau 95,1% yang
terdiri dari 44 guru laki-laki atau 53,7% dan 34 guru perempuan atau
41,5% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara
nasional dan ber ISBN. Sebanyak 4 guru atau 4,9% yang terdiri dari 3
guru laki-laki atau 3,7% dan 1 guru perempuan atau 1,2% pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN.
b. Menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN
Tabel 4.28 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Provinsi dan ber ISBN
Jenis Kelamin Frekuensi kegiatan L % P % Jumlah %
0 43 52,4 33 40,2 76 92,7 1 1 1,2 1 1,2 2 2,4 2 3 3,7 1 1,2 4 4,9 3 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
>5 0 0 0 0 0 0 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.25 menunjukkan bahwa sebanyak 76 guru atau 92,7% yang
terdiri dari 43 guru laki-laki atau 52,4% dan 33 guru perempuan atau
40,2% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara
provinsi dan ber ISBN. Sebanyak 6 guru atau 47,3% yang terdiri dari
4 guru laki-laki atau 4,9 % dan 2 guru perempuan atau 2,4% pernah
menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN.
c. Menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan
ber ISBN
Tabel 4.29 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Kabupaten/Kota dan
ber ISBN
Jenis Kelamin Frekuensi kegiatan L % P % Jumlah %
0 44 53,7 34 41,5 78 95,1 1 1 1,2 0 0 1 1,2 2 2 2,4 1 1,2 3 3,7 3 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
>5 0 0 0 0 0 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.26 menunjukkan bahwa sebanyak 78 guru atau 95,1% yang
terdiri dari 44 guru laki-laki atau 53,7% dan 34 guru perempuan atau
41,5% belum pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara
kabupaten/kota dan ber ISBN. Sebanyak 4 guru atau 4,9% yang terdiri
dari 3 guru laki-laki atau 3,7% dan 1 guru perempuan atau 1,2%
pernah menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan
ber ISBN.
Berdasarkan item p, item q, dan item r menunjukkan bahwa hampir
semua guru yang telah lulus sertifikasi tidak berusaha
mengembangkan profesinya dengan menulis buku yang
dipublikasikan. Bahkan kondisi ini terjadi sejak guru-guru belum lulus
sertifikasi. Hal ini nampaknya merupakan fenomena umum yang
terjadi pada para guru. Guru sangat jarang untuk mau mencoba
mengembangkan diri dengan menulis buku. Kegiatan tersebut di atas
sebagian besar merupakan karya pengembangan profesi yang jarang
dilakukan oleh guru, padahal kegiatan-kegiatan tersebut memiliki skor
yang lebih tinggi daripada mengikuti forum ilmiah, seminar atau
pendidikan dan pelatihan. Menurut Budhi A.M. Syachrun dalam
http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/pendidikan/167-
problematika-sertifikasi-guru.html apabila ada guru yang membuat
buku, sesungguhnya sudah relevan dengan pernyataan Ginandjar
Kartasasmita (Ketua Dewan Perwakilan Daerah) yakni sertifikasi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menghasilkan kompetensi guru. Tetapi faktanya adalah kompetensi
guru diabaikan dengan memenuhi kebutuhan administrasi belaka.
d. Menulis artikel diberbagai majalah/jurnal/surat kabar baik yang
terakreditasi maupun yang belum terakreditasi
Tabel 4.30 Penulisan Artikel pada Majalah/Jurnal/Surat kabar
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 37 45,1 33 40,2 70 85,4 1 2 2,4 1 1,2 3 3,7 2 5 6,1 0 0 5 6,1 3 0 0 1 1,2 1 1,2 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
>5 3 3,7 0 0 3 3,7 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.27 menunjukkan bahwa sebanyak 70 guru atau 85,4% yang
terdiri dari 37 guru laki-laki atau 45,1% dan 33 guru perempuan atau
40,2% belum pernah menulis artikel di majalah/jurnal/surat kabar baik
yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi. Sebanyak 12 guru
atau 14,6% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau 11,9% dan 2 guru
perempuan atau 12,4% pernah menulis artikel di majalah/jurnal/surat
kabar. Kondisi ini juga merupakan fenomena yang dihadapi guru
sebelum sertifikasi. Sebagian besar guru belum terbiasa menulis artikel
yang diterbitkan di majalah/jurnal/surat kabar. Setelah sertifikasi
ternyata kondisi tersebut tidak mengalami perubahan. Hal ini dapat
diartikan bahwa setelah guru menerima sertifikat sebagai pendidik
profesional guru masih kurang berusaha untuk mengembangkan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
untuk menunjang profesionalisme dengan berlatih menulis.
e. Menjadi reviewer buku
Tabel 4.31 Reviewer Buku
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 35 42,7 29 35,4 64 78 1 4 4,9 4 4,9 8 9,8 2 5 6,1 1 1,2 6 7,3 3 0 0 1 1,2 1 1,2 4 0 0 0 0 0 0 5 1 1,2 0 0 1 1,2
>5 2 2,4 0 0 2 2,4 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 64 guru atau 78% yang
terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan 29 guru perempuan atau
35,4% belum menjadi reviewer buku. Sebanyak 18 guru atau 22%
yang terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 6 guru perempuan
atau 7,3% pernah menjadi reviewer buku. Kondisi ini juga
menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum berusaha
meningkatkan profesionalismenya dengan mencoba menjadi reviewer
buku.
f. Menulis soal ujian UN/UASDA
Tabel 4.32 Penulisan Soal Ujian UN/UASDA
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 38 46,3 29 35,4 67 81,7 1 5 6,1 2 2,4 7 8,5 2 1 1,2 3 3,7 4 4,9 3 0 0 1 1,2 1 1,2 4 0 0 0 0 0 0 5 1 1,2 0 0 1 1,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
>5 2 2,4 0 0 2 2,4 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa sebanyak 67 guru atau 81,7% yang
terdiri dari 38 guru laki-laki atau 46,3% dan 29 guru perempuan atau
35,4% belum pernah menulis soal UN/UASDA. Sebanyak 15 guru
atau 18,3% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 6 guru
perempuan atau 7,3% pernah menulis soal UN/UASDA. Hal ini
menunjukkan bahwa masih relatif sedikit guru yang telah lulus
sertifikasi terlibat dalam penyusunan soal baik untuk UN/UASDA.
g. Membuat diktat/modul yang dicetak lokal
Tabel 4.33 Penulisan Diktat/Modul
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 29 35,4 29 35,4 58 70,7 1 9 11 4 4,9 13 15,9 2 5 6,1 2 2,4 7 8,5 3 3 3,7 0 0 3 3,7 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa sebanyak 58 guru atau 70,7% yang
terdiri dari 29 guru laki-laki atau 35,4% dan 29 guru perempuan atau
35,4% belum pernah menyusun diktat atau modul yang dicetak lokal.
Sebanyak 24 guru atau 29,3% yang terdiri dari 18 guru laki-laki atau
21,9% dan 6 guru perempuan atau 7,3% pernah menyusun diktat atau
modul yang dicetak lokal. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
besar guru yang telah lulus sertifikasi tidak mengembangkan
profesionalisme dengan cara menyusun diktat atau modul yang dapat
juga digunakan dalam proses pembelajaran.
h. Membuat media/alat pembelajaran
Tabel 4.34 Pembuatan Media/Alat Pembelajaran
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 12 14,6 9 11 21 25,6 1 14 17,1 13 15,9 27 32,9 2 7 8,5 6 7,3 13 15,9 3 6 7,3 4 4,9 10 12,2 4 2 2,4 0 0 2 2,4 5 1 1,2 2 2,4 3 3,7
>5 5 6,1 1 1,2 6 7,3 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa sebanyak 21 guru atau 25,6% yang
terdiri dari 12 guru laki-laki atau 14,6% dan 9 guru perempuan atau
11% belum pernah membuat media atau alat pembelajaran. Sebanyak
61 guru atau 74,4% yang terdiri dari 35 guru laki-laki atau 42,7% dan
26 guru perempuan atau 31,7% pernah membuat media atau alat
pembelajaran untuk membantu memperlancar proses pembelajaran.
Hal ini berarti sebagian besar guru yang telah bersertifikat telah
melaksanakan pembelajaran dengan baik dan tetap juga membuat
karya untuk mengembangkan profesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
i. Melakukan penelitian di bidang pendidikan
Tabel 4.35 Penelitian di Bidang Pendidikan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 32 39 29 35,4 61 74,4 1 7 8,5 3 3,7 10 12,2 2 6 7,3 2 2,4 8 9,8 3 1 1,2 1 1,2 2 2,4 4 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.32 menunjukkan bahwa sebanyak 61 guru atau 74,4% yang
terdiri dari 32 guru laki-laki atau 39% dan 29 guru perempuan atau
35,4% belum pernah melakukan penelitian. Dalam kurun waktu 1-2
tahun paling tidak seorang guru yang profesional pernah melakukan
satu kali penelitian, dan paling banyak empat kali penelitian secara
mandiri dengan asumsi 1 semester melakukan 1 penelitian. Sebanyak
20 guru atau 24,4% yang terdiri dari 14 guru laki-laki atau 17% dan 6
guru perempuan atau 7,3% pernah melakukan penelitian 1-3 kali.
Hanya 1 guru laki-laki atau 1,2% pernah melakukan penelitian lebih
dari 5 kali. Jika dalam kurun waktu maksimal 2 tahun guru tersebut
pernah melakukan penelitian lebih dari 5 kali, ada kemungkinan guru
salah persepsi dengan termasuk menghitung penelitian sebelum guru
tersebut lulus sertifikasi. Apabila guru betul-betul melakukan
penelitian lebih dari 5 kali dalam waktu maksimal 2 tahun,
kemungkinan guru yang bersangkutan melakukan penelitian secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
berkelompok. Salah satu karya pengembangan profesi yang jarang
dilakukan oleh guru adalah melakukan penelitian dibidang pendidikan.
Mulai saat ini guru-guru dihimbau untuk melakukan penelitian di
bidang pendidikan khususnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian ini dapat membantu guru dalam kenaikan pangkat karena
mempunyai skor yang tinggi.
j. Membuat karya seni dan karya teknologi
Tabel 4.36 Pembuatan Karya Seni/Karya Teknologi
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 37 45,1 28 34,1 65 79,3 1 3 3,7 4 4,9 7 8,5 2 4 4,9 3 3,7 7 8,5 3 1 1,2 0 0 1 1,2 4 0 0 0 0 0 0 5 1 1,2 0 0 1 1,2
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa sebanyak 65 guru atau 79,3% yang
terdiri dari 37 guru laki-laki atau 45,1% dan 28 guru perempuan atau
34,1% belum pernah membuat karya seni dan karya teknologi.
Sebanyak 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 10 guru laki-laki atau
12,2% dan 7 guru perempuan atau 8,5% pernah membuat karya seni
dan karya teknologi. Hal ini berarti hanya sedikit guru yang melakukan
pengembangan profesi setelah guru memiliki sertifikat pendidik
profesional. Sebagian besar responden mempunyai usia lebih dari 50
tahun. Usia tersebut merupakan masa menjelang seorang guru purna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
tugas dan pada usia tersebut produktifitas mereka akan menurun
karena berbagai hal salah satunya fisik yang semakin tua dan lemah.
Hal tersebut merupakan suatu indikasi bahwa mereka kurang
melakukan kegiatan pengembangan profesi.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.37 Karya Pengembangan Profesi
No Keterangan Belum Pernah
a. Penyusunan buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN
95,1% 4,9%
b. Penyusunan buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN
92,7% 7,3%
c. Penyusunan buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN
95,1% 4,9%
d. Penulisan artikel pada majalah/jurnal/koran 85,4% 14,6% e. Menjadi reviewer buku 78% 22% f. Penulisan soal ujian UN/UASDA 81,7% 18,3% g. Penulisan diktat/modul 70,7% 29,3% h. Pembuatan media/alat pembelajaran 25,6% 74,4% i. Penelitian di bidang pendidikan 74,4% 24,4% j. Pembuatan karya seni / teknologi 79,3% 20,7% Jumlah 778% 222% Rata-rata 77,8% 22,2%
5. Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah
a. Mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti
Tabel 4.38 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Relevan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 11 13,4 12 14,6 23 28 1 8 9,8 6 7,3 14 17,1 2 10 12,2 8 9,8 18 22 3 8 9,8 1 1,2 9 11 4 2 2,4 5 6,1 7 8,5 5 5 6,1 2 2,4 7 8,5
>5 3 3,7 1 1,2 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.34 menunjukkan bahwa sebanyak 23 guru atau 28% yang
terdiri dari 11 guru laki-laki atau 13,4% dan 12 guru perempuan atau
14,6% belum pernah mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan
bidang yang digeluti. Sebanyak 59 guru atau 72% yang terdiri dari 36
guru laki-laki atau 43,9% dan 23 guru perempuan atau 28,1% pernah
mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti. Hal
ini berarti sebagian besar guru tetap berusaha meningkatkan
pengetahuan dan wawasannya sehingga dapat mempertahankan
profesionalisme sebagai guru. Dari data menunjukkan bahwa guru
laki-laki lebih rajin dalam mengikuti forum ilmiah yang relevan
dengan bidang yang digeluti. Guru laki-laki lebih banyak mengikuti
forum ilmiah dikarenakan guru laki-laki banyak memiliki waktu luang
daripada guru perempuan.
b. Mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang
digeluti
Tabel 4.39 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Tidak Relevan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 19 23,2 21 25,6 40 48,8 1 6 7,3 4 4,9 10 12,2 2 5 6,1 4 4,9 9 11 3 9 11 5 6,1 14 17,1 4 2 2,4 0 0 2 2,4 5 3 3,7 0 0 3 3,7
>5 3 3,7 1 1,2 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.35 menunjukkan bahwa sebanyak 40 guru atau 48,8% yang
terdiri dari 19 guru laki-laki atau 23,2% dan 21 guru perempuan atau
25,6% belum pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan
dengan bidang yang digeluti. Sebanyak 42 guru atau 51,2% yang
terdiri dari 28 guru laki-laki atau 34,1% dan 14 guru perempuan atau
17,1% pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan
bidang yang digeluti. Jumlah guru yang belum pernah dengan guru
yang sudah pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak tidak relevan
hampir sama. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan sebagian guru
merasa kurang tertarik mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan
dengan bidangnya. Para guru lebih tertarik mengikuti forum ilmiah
yang temanya relevan dengan bidangnya. Ada baiknya jika para guru
juga pernah mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan
bidangnya agar guru memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
yang dapat ditularkan kepada para siswa.
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.40 Keikutsertaan dalam forum ilmiah
No Keterangan Belum Pernah
a. Keikutsertaan dalam forum ilmiah yang relevan
28% 72%
b. Keikutsertaan dalam forum ilmiah yang tidak relevan
48,8% 51,2%
Jumlah 76,8% 123,2% Rata-rata 38,4% 61,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
6. Pengalaman Organisasi Di Bidang Pendidikan dan Sosial
a. Menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan
Tabel 4.41 Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 25 30,5 25 30,5 50 61 1 6 7,3 3 3,7 9 11 2 9 11 2 2,4 11 13,4 3 2 2,4 3 3,7 5 6,1 4 1 1,2 1 1,2 2 2,4 5 2 2,4 0 0 2 2,4
>5 2 2,4 1 1,2 3 3,7 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 50 guru atau 61% yang
terdiri dari 25 guru laki-laki atau 30,5% dan 25 guru perempuan atau
30,5% belum memiliki pengalaman sebagai pengurus organisasi di
bidang pendidikan. Sebanyak 32 guru atau 39% yang terdiri dari 22
guru laki-laki atau 26,8% dan 10 guru perempuan atau 12,2% sudah
memiliki pengalaman pengurus organisasi di bidang pendidikan. Dari
data tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian guru yang profesional
perlu melibatkan diri dalam berbagai organisasi kependidikan agar
kompetensi di bidang sosial semakin berkembang. Oleh karena
itu,sebaiknya para guru yang telah lulus sertifikasi dapat terus
mengembangkan kompetensi sosialnya dengan terlibat dalam
kepengurusan di organisasi bidang pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Menjadi pengurus organisasi di bidang sosial
Tabel 4.42 Pengurus Organisasi Di Bidang Sosial
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 9 11 16 19,5 25 30,5 1 13 15,9 5 6,1 18 22 2 9 11 3 3,7 12 14,6 3 4 4,9 2 2,4 6 7,3 4 4 4,9 4 4,9 8 9,8 5 6 7,3 3 3,7 9 11
>5 2 2,4 2 2,4 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.37 menunjukkan bahwa sebanyak 25 guru atau 30,5% yang
terdiri dari 9 guru laki-laki atau 11% dan 16 guru perempuan atau
19,5% belum memiliki pengalaman sebagai pengurus organisasi di
bidang sosial. Sebanyak 57 guru atau 69,5% yang terdiri dari 38 guru
laki-laki atau 46,3% dan 19 guru perempuan atau 23,2% sudah
memiliki pengalaman pengurus organisasi di bidang sosial. Data
tersebut menunjukkan keterlibatan guru yang telah lulus sertifikasi
dalam bidang sosial relatif besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa
guru memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terlibat dalam
kepengurusan di bidang sosial daripada di bidang pendidikan. Hal ini
berarti sebagian besar guru telah mengembangkan kompetensi
sosialnya melalui organisasi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
c. Mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah
Tabel 4.43 Tugas Tambahan sebagai Kepala Sekolah
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 37 45,1 29 35,4 66 80,5 1 5 6,1 4 4,9 9 11 2 0 0 0 0 0 0 3 1 1,2 1 1,2 2 2,4 4 1 1,2 0 0 1 1,2 5 2 2,4 1 1,2 3 3,7
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.38 menunjukkan bahwa 66 guru atau 80,5% yang terdiri dari
37 guru laki-laki atau 45,1% dan 29 guru perempuan atau 35,4% tidak
mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Tugas tambahan
sebagai kepala sekolah memang tidak selalu diterima oleh setiap guru.
Jikalau sebagian besar guru tidak mendapat tambahan sebagai kepala
sekolah dalam jangka waktu 1-2 tahun merupakan hal yang wajar.
Sebanyak 9 guru atau 11% terdiri dari 5 guru laki-laki atau 6,1% dan 4
guru perempuan atau 4,9% pernah sekali menjadi kepala sekolah.
Sementara itu kalau data menunjukkan ada guru yang pernah menjadi
kepala sekolah lebih dari 3 kali , ada kemungkinan dihitung sejak
sebelum lulus sertifikasi. Poin ini memang bukan indikator
profesionalisme guru, namun jika guru pernah menjabat sebagai kepala
sekolah diberi skor dalam penilaian portofolio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
d. Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
Tabel 4.44 Tugas Tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 32 39 27 32,9 59 72 1 4 4,9 3 3,7 7 8,5 2 7 8,5 4 4,9 11 13,4 3 1 1,2 0 0 1 1,2 4 1 1,2 0 0 1 1,2 5 1 1,2 1 1,2 2 2,4
>5 1 1,2 0 0 1 1,2 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.39 menunjukkan bahwa 59 guru atau 72% yang terdiri dari 32
guru laki-laki atau 39% dan 27 guru perempuan atau 32,9% tidak
mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah. Tugas
tambahan sebagai wakil kepala sekolah juga tidak selalu diterima oleh
setiap guru. Jikalau sebagian besar guru tidak mendapat tambahan
sebagai wakil kepala sekolah dalam jangka waktu 1-2 tahun
merupakan hal yang wajar. Sebanyak 18 guru atau 21,9% terdiri dari
11 guru laki-laki atau 13,4% dan 7 guru perempuan atau 8,5% pernah
1-2 kali menjadi wakil kepala sekolah. Sementara itu kalau data
menunjukkan ada guru yang pernah menjadi wakil kepala sekolah
lebih dari 3 kali , ada kemungkinan dihitung sejak sebelum lulus
sertifikasi. Poin ini memang bukan indikator profesionalisme guru,
namun jika guru pernah menjabat sebagai wakil kepala sekolah diberi
skor dalam penilaian portofolio.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
e. Mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas
Tabel 4.45 Tugas Tambahan sebagai Wali Kelas
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 28 34,1 19 23,2 47 57,3 1 6 7,3 1 1,2 7 8,5 2 3 3,7 5 6,1 8 9,8 3 4 4,9 4 4,9 8 9,8 4 2 2,4 0 0 2 2,4 5 2 2,4 2 2,4 4 4,9
>5 2 2,4 4 4,9 6 7,3 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.40 menunjukkan bahwa sebanyak 47 guru atau 57,3% yang
terdiri dari 28 guru laki-laki atau 34,1% dan 19 guru perempuan atau
23,2% tidak mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas. Sebanyak
35 guru atau 42,7% yang terdiri dari 19 guru laki-laki atau 23,2% dan
16 guru perempuan atau 19,5% mendapat tugas tambahan sebagai wali
kelas. Guru yang tidak mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas
kemungkinan guru yang mengajar mata pelajaran agama, kesenian,
dan olahraga. Tugas tambahan sebagai wali kelas biasanya untuk guru
kelas sehingga tidak semua guru akan mendapat tugas sebagai wali
kelas.
f. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka
Tabel 4.46 Tugas Tambahan sebagai Pembina Pramuka
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 38 46,3 27 32,9 65 79,3 1 3 3,7 4 4,9 7 8,5 2 1 1,2 1 1,2 2 2,4 3 2 2,4 1 1,2 3 3,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
4 0 0 1 1,2 1 1,2 5 0 0 0 0 0 0
>5 3 3,7 1 1,2 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.41 menunjukkan bahwa sebanyak 65 guru atau 79,3% yang
terdiri dari 38 guru laki-laki atau 46,3% dan 27 guru perempuan atau
32,9% tidak mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka.
Sebanyak 17 guru atau 20,7% yang terdiri dari 9 guru laki-laki atau
11% dan 7 guru perempuan atau 32,9% pernah mendapat tugas
tambahan sebagai Pembina pramuka. Tugas tambahan ini juga tidak
diberikan kepada semua guru, tetapi hanya untuk beberapa guru saja
sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi untuk membina pramuka.
g. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakurikuler
Tabel 4.47 Tugas Tambahan sebagai Pembina Ekstrakulikuler
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 29 35,4 19 23,2 48 58,5 1 4 4,9 2 2,4 6 7,3 2 5 6,1 6 7,3 11 13,4 3 2 2,4 4 4,9 6 7,3 4 2 2,4 1 1,2 3 3,7 5 3 3,7 1 1,2 4 4,9
>5 2 2,4 2 2,4 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.42 menunjukkan bahwa sebanyak 48 guru atau 58,5% yang
terdiri dari 29 guru laki-laki atau 35,4% dan 19 guru perempuan atau
23,2% tidak mendapat tugas tambahan sebagai Pembina
ekstrakulikuler. Sebanyak 34 guru atau 41,5% yang terdiri dari 18 guru
laki-laki atau 21,9% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakulikuler. Tugas
tambahan ini juga tidak diberikan kepada semua guru, tetapi hanya
untuk beberapa guru saja sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi
untuk membina ekstrakulikuler.
h. Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya
Tabel 4.48 Tugas Tambahan sebagai Pembina Lainnya
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 23 28 19 23,2 42 51,2 1 11 13,4 3 3,7 14 17,1 2 4 4,9 7 8,5 11 13,4 3 3 3,7 1 1,2 4 4,9 4 3 3,7 2 2,4 5 6,1 5 1 1,2 1 1,2 2 2,4
>5 2 2,4 2 2,4 4 4,9 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.43 menunjukkan bahwa sebanyak 42 guru atau 51,2% yang
terdiri dari 23 guru laki-laki atau 28% dan 19 guru perempuan atau
23,2% tidak mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya.
Sebanyak 40 guru atau 48,8% yang terdiri dari 24 guru laki-laki atau
29,3% dan 16 guru perempuan atau 19,5% pernah mendapat tugas
tambahan sebagai Pembina lainnya. Tugas tambahan ini juga tidak
diberikan kepada semua guru, tetapi hanya untuk beberapa guru saja
sehingga tentu ada guru yang tidak ditugasi untuk membina lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dari kegiatan-kegiatan tersebut dapat diringkas dalam tabel berikut:
Tabel 4.49 Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial
No Keterangan Belum Pernah
a. Pengurus organisasi di bidang pendidikan 61% 39% b. Pengurus organisasi di bidang sosial 30,5% 69,5% c. Tugas tambahan sebagai kepala sekolah 80,5% 19,5% d. Tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah 72% 28% e. Tugas tambahan sebagai wali kelas 57,3% 42,7% f. Tugas tambahan sebagai Pembina pramuka 79,3% 20,7% g. Tugas tambahan sebagai Pembina
ekstrakulikuler 58,5% 41,5%
h. Tugas tambahan sebagai Pembina lainnya 51,2% 48,8% Jumlah 490,3% 309,7% Rata-rata 61,29% 38,71%
7. Mendapat penghargaan di bidang pendidikan
Tabel 4.50 Penghargaan di Bidang Pendidikan
Jenis Kelamin Frekuensi
kegiatan L % P % Jumlah %
0 34 41,5 22 26,8 56 68,3 1 9 11 13 15,9 22 26,8 2 0 0 0 0 0 0 3 1 1,2 0 0 1 1,2 4 0 0 0 0 0 0 5 3 3,7 0 0 3 3,7
>5 0 0 0 0 0 0 Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100
Tabel 4.44 menunjukkan bahwa sebanyak 56 guru atau 68,3% yang
terdiri dari 34 guru laki-laki atau 41,5% dan 22 guru perempuan atau
26,8% belum pernah mendapatkan penghargaan di bidang pendidikan.
Sebanyak 26 guru atau 31,7% yang terdiri dari 13 guru laki-laki atau
15,8% dan 13 guru perempuan atau 15,9% pernah mendapat
penghargaan di bidang pendidikan. Panghargaan di bidang pendidikan
seperti satya lencana karya satya 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
penghargaan guru inovatif/guru favorit; penghargaan KB Lestari dan
lain-lain. Jadi hanya guru tertentu saja yang dapat menerima
penghargaan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas dalam Bab IV maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari pendidikan dan pelatihan. Hal ini
didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat
69,5% guru pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan.
2. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi
responden terdapat 93% guru pernah melakukan perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran.
3. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari prestasi akademik. Hal ini didukung
dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat 68,15%
guru belum pernah mendapatkan prestasi akademik.
4. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari karya pengembangan profesi. Hal ini
didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden terdapat
77,8% belum pernah melakukan karya pengembangan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Sebagian besar guru tetap mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari keikutsertaan dalam forum ilmiah.
Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden
terdapat 61,6% guru pernah mengikuti forum ilmiah.
6. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari pengalaman organisasi di bidang
pendidikan dan sosial. Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang
menjadi responden terdapat 61,29% guru belum pernah menjadi
pengurus organisasi di bidang pendidikan dan sosial.
7. Sebagian besar guru belum mempertahankan dan menunjang
profesionalismenya ditinjau dari penghargaan di bidang pendidikan.
Hal ini didukung dengan data dari 82 guru yang menjadi responden
terdapat 68,3% guru belum pernah mendapat penghargaan di bidang
pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis menyarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah-sekolah hendaknya mengusahakan guru untuk
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan serta forum ilmiah di
setiap daerah dan para guru perlu terus-menerus dimotivasi dan
difasilitasi untuk dapat berpartisipasi di dalamnya. Memang
idealnya, kegiatan pendidikan dan pelatihan atau mengikuti forum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
ilmiah sudah harus merupakan kebutuhan yang melekat pada diri
individu guru itu sendiri, sehingga guru pun sudah sewajarnya ada
kerelaan berkorban, baik berupa materi, tenaga dan fikiran untuk
mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan maupun forum ilmiah.
Tetapi harus diingat pula bahwa kegiatan pendidikan, pelatihan dan
forum ilmiah tidak hanya untuk kepentingan individu guru yang
bersangkutan semata, tetapi organisasi sekolah atau dinas pendidikan
juga memiliki kepentingan didalamnya. Oleh karena itu sudah
sewajarnya jika sekolah atau dinas pendidikan berusaha seoptimal
mungkin untuk memfasilitasi kegiatan pendidikan dan pelatihan atau
forum ilmiah bagi para guru.
2. Sekolah mengusahakan guru dan siswa untuk mengikuti lomba-
lomba, (guru akan diperhitungkan dalam perannya sebagai
pembimbing) di daerah-daerah, secara berjenjang mulai dari tingkat
sekolah, kecamatan sampai dengan tingkat kabupaten dan bahkan
bila memungkinkan bisa diikutsertakan pada tingkat yang lebih
tinggi. Lomba bagi guru tidak hanya diartikan dalam bentuk
pemilihan guru berprestasi yang sudah biasa dilaksanakan setiap
tahunnya, tetapi juga bentuk-bentuk perlombaan lainnya yang
mencerminkan kemampuan akademik, pedagogik dan sosio-personal
guru. Kegiatan lomba bagi guru dan siswa pada tingkat sekolah
sebenarnya jauh lebih penting, karena melalui ajang lomba pada
tingkat sekolah inilah dapat dihasilkan guru-guru dan siswa terpilih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
yang selanjutnya dapat diikutsertakan berkompetisi pada ajang
lomba tingkat berikutnya. Agar kegiatan lomba pada tingkat sekolah
memperoleh respons positif, khususnya dari para guru, sudah barang
tentu sekolah harus mampu memberikan apresiasi yang seimbang
dan menarik.
3. Sekolah mewajibkan guru untuk membuat karya ilmiah. Sekolah
dapat memfasilitasi dan memberikan motivasi kepada guru untuk
melaksanakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas, bisa saja dalam
bentuk lomba Penelitian Tindakan Kelas atau bahkan bila perlu
dengan cara mewajibkan para guru untuk melaksanakan Penelitian
Tindakan Kelas, minimal dalam satu tahun satu kali. Di samping
untuk kepentingan penilaian sertifikasi, kegiatan Penelitian Tindakan
Kelas terutama dapat dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan
mutu proses pembelajaran guru yang bersangkutan, sehingga guru
tidak terjebak dan berkutat dalam proses pembelajaran yang sama
sekali tidak efektif. Tentunya, dalam hal ini setiap hasil karya dari
setiap guru perlu diapresiasi secara seimbang pula, baik dalam
bentuk materi maupun non materi.
4. Bagi guru-guru yang telah lulus sertifikasi hendaknya tetap
mempertahankan dan mengembangkan profesionalisme guru, yaitu
dengan cara mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang untuk menjadi guru yang professional terutama
untuk karya pengembangan profesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
C. Keterbatasan
Penulis menyadari masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini
antara lain :
1. Ada kemungkinan guru tidak menangkap dengan benar maksud item
pertanyaan dalam kuesioner seperti yang dikehendaki peneliti
sehingga tidak diperoleh jawaban yang sesuai dengan kondisi
sebenarnya.
2. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode kuesioner. Kelemahan dari metode ini adalah
adanya kemungkinan responden menjawab item-item pernyataan
tidak jujur dan tidak serius sebab mereka mengisi kuesioner disela-
sela menyelesaikan pekerjaan pokok mereka, walaupun peneliti telah
mengantisipasi dengan memberikan arahan agar responden menjawab
sesuai dengan keadaan dirinya, bukan yang baik menurut
pemikirannya. Dampaknya hasil penelitian ini kurang mencerminkan
kondisi yang sesungguhnya.
3. Keterbatasan waktu penelitian yang dilakukan saat awal tahun ajaran
baru, karena guru sibuk mempersiapkan pembelajaran dan
administrasi sehingga mungkin tidak diperoleh jawaban yang sesuai
dengan kenyataan karena situasi yang kurang mendukung untuk
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4. Keterbatasan peneliti dalam hal waktu, biaya, dan kemampuan
peneliti, akibatnya banyak hal yang belum terungkap dan
tersampaikan dalam skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (2006). Metode Penelitian Pendidiakn. Bandung: Rineka Cipta Basuki-Sulistyo (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Penerbit Wedatama Widya
Sastra bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI Chyntiawati (27 Maret 2009). Pasca Sertifikasi Dikhawatirkan Guru Kembali
Bekerja Asal-asalan. Diambil dari : http://www. cynthiawati.co.cc/?p=79 - 26k – [5 April 2009]
Depdiknas. (2009) Panduan Penyusunan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta:
Depdiknas _________. (2009) Pedoman Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas _________. (2005) Undang-undang tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas Dikti. (2009) Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Dikti Dr. Ainurrofiq Dawam, M.A. (2008). Kiat Menjadi Guru yang Profesional.
Yogyakarta: AR-Ruzz Media Dr. E. Mulyasa, Mpd. (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:
Remaja Rosdakarya Dr. H. Suyatno, M.Pd. (2008). Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: Indeks Kompas (7 Agustus 2008). Sindrom Sertifikasi Guru. Diambil dari: http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/08/07/sindrom- Sertifikasi-guru/ [3 Maret 2009] Musliah, Mansur. (2007). Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik.
Jakarta: Bumi Aksara Oemar, Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Permendiknas. (2009) Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Prof.Dr. H. Hamzah. B .Uno. MPd. (2007). Profesi Kependidikan Problema, Solusi dan Feformasi Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara
Prof.Dr. H. Djohar. Ms. (2006) Guru, Pendidikan dan Pembinaannya (Penerapannya
Dalam Pendidikan dan Undang-undang Guru). Yogyakarta: Grafika Indah Prof.Dr. Jogiyanto. HM, M.B.A., (2008). Pedoman Survei Kuesioner:
Mengembangkan Kuesioner, Mengatasi Bias & Meningkatkan Respon. Yogyakarta: BPFE
Rosida, Lailatul (5 September 2008). Siapkan Tim Pemantau Pasca Sertifikasi.
Diambil dari : http://www. malangraya.web.id/2008/09/05/siapkan-tim-pemantau-guru-pasca-sertifikasi/ - 48k – [3 Maret 2009]
Usman, Moeh Uzer. (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syachrun, Budi A.M (20 September 2008). Problematika Sertifikasi Guru. Diambil dari: http://www.duaberita.com/main/artikel-dua/pendidikan/167-problematika-sertifikasi-guru.html [5 Maret 2009]
W.j.s. Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1921.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI NO. 10 TAHUN 2009
TENTANG SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK
NOMOR 10 TAHUN 2009
TENTANG
SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
Menimbang :
Bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 12 ayat (6),
Pasal 65, Pasal 66, dan Pasal 67 Peraturan Pemerintah Nomor
74 Tahun 2008 tentang Guru perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Sertifikasi Bagi Guru
Dalam Jabatan;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4586);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
194 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941);
3. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungís, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, sebagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 20 Tahun 2008;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M/2004 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 77/P Tahun 2007;
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
SERTIFIKASI BAGI GURU DALAM JABATAN
Pasal 1
1. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat
pendidik kepada guru yang bertugas sebagai guru kelas, guru mata
pelajaran, guru bimbingan dan konseling atau konselor, dan guru yang
diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan.
2. Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional.
3. Penyelenggaraan sertifikasi oleh perguruan tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dikoordinasikan oleh Konsorsium Sertifikasi Guru yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
Pasal 2
1. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui:
a. uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik;
b. pemberian sertifikat pendidik secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
2. Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, dapat diikuti
oleh guru dalam jabatan yang:
a. memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV);
b. belum memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV apabila sudah:
1) mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun
sebagai guru; atau
2) mempunyai golongan IV/a, atau yang memenuhi angka kredit
kumulatif setara dengan golongan IV/a.
3. Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (10 huruf a dilakukan
dalam bentuk penilaian portofolio.
4. Penilaian portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian
terhadap kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:
a. kualifikasi akademik;
b. pendidikan dan pelatihan;
c. pengalaman mengajar;
d. perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran;
e. penilaian dari atasan dan pengawas;
f. prestasi akademik;
g. karya pengembangan profesi;
h. keikutsertaan dalam forum ilmiah;
i. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan
j. penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
5. Dokumen portofolio pada ayat (4) huruf d, bagi guru bimbingan dan
konseling atau konselor dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas
satuan pendidikan disesuaikan dengan bidang tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
6. Guru dalam jabatan yang lulus penilaian portofolio sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) mendapat sertifikat pendidik.
7. Guru dalam jabatan yang tidak lulus penilaian portofolio dapat:
a. melengkapi dokumen portofolio agar mencapai nilai lulus; atau
b. mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru yang diakhiri dengan
ujian sesuai persyaratan yang ditentukan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi.
8. Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, mencakup kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
9. Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, mendapat sertifikat pendidik.
10. Guru dalam jabatan yang belum lulus pendidikan dan pelatihan profesi guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf b, diberi kesempatan untuk
mengulang ujian.
11. Pemberian sertifikat pendidik secara langsung sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b diberikan lepada:
a. guru yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran
yang diampunya dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b; atau
b. guru kelas yang sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari
perguruan tinggi terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang
studi yang relevan dengan tugas yang diampunya dengan golongan
sekurang-kurangnya IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif
setara dengan golongan IV/b; atau
c. guru bimbingan dan konseling atau konselor yang sudah memiliki
kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguruan tinggi terakreditasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan dengan tugas
bimbingan dan konseling dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b atau
yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b;
atau
d. guru yang diangkat dalam jabatan pengawas pada satuan pendidikan yang
sudah memiliki kualifikasi akademik S-2 atau S-3 dari perguran tinggi
terakreditasi dalam bidang kependidikan atau bidang studi yang relevan
dengan tugas kepengawasan dengan golongan sekurang-kurangnya IV/b
atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan
IV/b; atau
e. guru yang udah mempunyai golongan serendah-rendahnya IV/c, atau yang
memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c; dengan
cara memverifikasi keabsahan dan kebenaran dokumen.
Pasal 3
1. Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib
melaporkan setiap perubahan berkenaan dengan peserta sertifikasi lepada
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
2. Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi bagi guru dalam jabatan wajib
melaporkan guru yang sudah mendapat sertifikat pendidik lepada Direktur
Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
memperoleh Nomor Registrasi Guru.
Pasal 4
1. Menteri Pendidikan Nasional menetapkan kuota peserta sertifikasi bagi
guru dalam jabatan setiap tahun.
2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya
menentukan peserta sertifikasi berdasarkan kuota yang ditetapkan oleh
Menteri Pendidikan Nasional.
3. Penentuan peserta sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
berpedoman pada kriteria yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Pasal 5
Pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan mengacu pada pedoman sertifikasi
guru dalam jabatan yang dikeluarkan Direktorat Jenderal PENDIDIKAN Tinggi
dan Direktorat Jenderal Peningkatan MutuPendidik dan Tenaga Kependidikan.
Pasal 6
1. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dan guru yang diangkat dalam jabatan
pengawas yang Belem memenuhi kualifikasi akademik S-1 atau D-IV,
sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2) huruf b, berlaku dalam jangka
waktu 5 tahun sejas berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru.
2. Ketentuan uji kompetensi yang diatur dalam Peraturan Menteri ini berlaku
juga untuk sertifikasi bagi pengawas satuan pendidikan selain guru yang
diangkat sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru.
Pasal 7
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 tahun
2008 tentang Perubahan Peraturan Menteri pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun
2008 dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2 Maret 2009
MENTERI PENDIDIKANASIONAL
TTD
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi
Departemen Pendidikan Nasional,
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
TTD
Dr. Andi Pangerang Moenta, S.H., M.H., DFM
NIP 131661823
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II KUTIPAN UU NO.14 TAHUN 2005
TENTANG GURU DAN DOSEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Kutipan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
BAB IV GURU
Bagian Kesatu
Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
Pasal 8 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Pasal 9 Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma
empat. Pasal 10 (1) Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 11 (1) Sertifikat pendidik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi
persyaratan. (2) Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan
oleh Pemerintah. (3) Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara objektif, transparan,
dan akuntabel. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 12
Setiap orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang
sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. Pasal 13 (1)
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan yang diangkat
oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan masyarakat. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai anggaran untuk peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban
Pasal 14 (1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak:
a. memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial;
b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja;
c. memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual;
d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;
e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan;
f. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan;
g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas;
h. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi;
i. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan;
j. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan
kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau
k. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15 (1) Penghasilan di atas kebutuhan
hidup minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) huruf a meliputi gaji
pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa tunjangan
profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus, dan maslahat tambahan yang terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi. (2) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (3) Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat diberi gaji berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama.
Pasal 16 (1) Pemerintah memberikan tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat
oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan
oleh masyarakat. (2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok guru yang diangkat oleh satuan
pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah pada
tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. (3) Tunjangan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara
(APBN) dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). (4) Ketentuan
lebih lanjut mengenai tunjangan profesi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 17 (1) Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah memberikan tunjangan fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah. (2) Pemerintah
dan/atau pemerintah daerah memberikan subsidi tunjangan fungsional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang diangkat oleh satuan pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Tunjangan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan subsidi tunjangan
fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dialokasikan dalam anggaran
pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Pasal 18 (1) Pemerintah memberikan tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 ayat (1) kepada guru yang bertugas di daerah khusus. (2) Tunjangan khusus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok
guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah
atau pemerintah daerah pada tingkat, masa kerja, dan kualifikasi yang sama. (3) Guru
yang diangkat oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus, berhak atas
rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan. (4)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 19 (1) Maslahat tambahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1)
merupakan tambahan kesejahteraan yang diperoleh dalam bentuk tunjangan
pendidikan, asuransi pendidikan, beasiswa, dan penghargaan bagi guru, serta
kemudahan untuk memperoleh pendidikan bagi putra dan putri guru, pelayanan
kesehatan, atau bentuk kesejahteraan lain. (2) Pemerintah dan/atau pemerintah daerah
menjamin terwujudnya maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai maslahat tambahan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 20 Dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban:
a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni;
c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;
d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan
e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hal : Pengisian Kuisioner Kepada : Yth. Bapak/Ibu Guru SMA Di tempat Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Unirversitas Sanata Dharma, saya bermaksud mengadakan penelitian ilmiah dengan Judul “Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden penelitian ini. Saya mohon Bapak/Ibu berkenan untuk mengisi kuisioner dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan data dari Bapak/Ibu dan memastikan bahwa data tersebut hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ilmiah ini.
Setelah Bapak/Ibu selesai mengisi kuisioner, dimohon untuk meneliti kembali dan
memastikan bahwa seluruhnya telah terisi. Saya menyadari bahwa pengisian kuisioner ini sedikit banyak menggangu aktivitas Bapak/Ibu. Oleh karena itu saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, saya mengucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, Juni 2009 Hormat saya,
Benedecta Yudha W.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
KUESIONER
PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI
I. DATA RESPONDEN
Nama Responden : …………………………………….
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Umur/Tanggal lahir : ……………Tahun / ……………………….
Mengajar di : SMA ………………………………….
Jenjang Akademik : S1 Jurusan:………………………
Lulus Sertifikasi tahun : 2006 2007
Jumlah jam mengajar per minggu : ……………….Jam
Jumlah mata pelajaran yang diampu : ……………………..Mata pelajaran
Pangkat/Golongan : ……………………………………………
Status Kepegawaian : Pegawai Tetap PNS
Pegawai Tetap Yayasan
Guru Tidak Tetap
Masa Kerja : …………………… Tahun
Nilai / Skor Portofolio pada saat mengikuti sertifikasi Guru : ……………………….
Lulus Sertifikasi melalui : Penilaian Portofolio
Mengikuti PLPG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
II. PERTANYAAN TENTANG PROFESIONALISME GURU
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu.
Setelah lulus sertifikasi guru, berapa kali Bapak/Ibu melakukan kegiatan di bawah ini:
Frekwensi kegiatan (……..Kali) No Pertanyaan 0 1 2 3 4 5 <5
(sebutkan) 1 Mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang relevan
2 Mengikuti pendidikan dan pelatihan yang tidak relevan
3 Membuat RPP 4 Membuat silabus 5 Melaksanakan pembelajaran dengan
memanfaatkan teknologi informasi
6 Membuat dan menerapkan model pembelajaran yang baru / inovatif
7 Memperoleh kejuaraan dalam mengikuti lomba akademik
8 Memperoleh sertifikat keahlian / ketrampilan dari lembaga / institusi dalam maupun luar negri (guru olah raga / seni)
9 Melaksanakan tugas sebagai instruktur
10 Melaksanakan tugas sebagai guru inti
11 Melaksanakan tugas sebagai tutor 12 Melaksanakan tugas sebagai
pemandu
13 Membimbing mahasiswa PPL per tahun
14 Membimbing siswa mengikuti lomba dan memperoleh juara
15 Membimbing siswa mengikuti lomba dan tidak memperoleh juara
16 Menyusun buku yang dipublikasikan secara nasional dan ber ISBN
17 Menyusun buku yang dipublikasikan secara provinsi dan ber ISBN
18 Menyusun buku yang dipublikasikan secara kabupaten/kota dan ber ISBN
19 Menulis artikel diberbagai majalah/ jurnal/surat kabar baik yang terakreditasi maupun yang belum terakreditasi
20 Menjadi reviewer buku 21 Menulis soal ujian UN/UASDA 22 Membuat diktat/modul yang dicetak
lokal
23 Membuat media / alat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
24 Melakukan penelitian di bidang pendidikan
25 Membuat karya seni dan karya teknologi
26 Mengikuti forum ilmiah yang relevan dengan bidang yang digeluti
27 Mengikuti forum ilmiah yang tidak relevan dengan bidang yang digeluti
28 Menjadi pengurus organisasi di bidang pendidikan
29 Menjadi pengurus organisasi di bidang sosial
30 Mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah
31 Mendapat tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
32 Mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas
33 Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina pramuka
34 Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina ekstrakurikuler
35 Mendapat tugas tambahan sebagai Pembina lainnya
36 Mendapat penghargaan di bidang pendidikan
TERIMA KASIH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV DATA RESPONDEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA RESPONDEN
NO Nama Asal Sekolah JK Umur JA JM MP MK Status Gol Lls
sertrfikasi 1 Heru Sucipto SMA N I Sleman L 60 S1 18 1 31 PNS IV a portofolio 2 Hizkia Sembiring SMA N I Sleman L 54 S1 24 1 27 PNS IV a portofolio 3 Sutinah SMA N I Sleman P 56 S1 12 1 29 PNS IV a PLPG 4 Marius Sustyanto SMA N I Sleman L 58 S1 23 1 30 PNS IV a portofolio 5 Mei Susiatun SMA N I Sleman P 44 S1 15 1 20 PNS IV a portofolio 6 Mugiyanti SMA N I Sleman P 51 S1 16 1 28 PNS IV a PLPG 7 Sih Maryatun SMA N I Sleman P 57 S1 15 1 33 PNS IV a portofolio 8 Samsudin SMA N I Sleman L 53 S1 12 1 27 PNS IV a portofolio 9 Ag. Saeno SMA N I Sleman L 56 S1 12 1 27 PNS IV a portofolio
10 Mardiman SMA N I Sleman L 58 S1 16 1 27 PNS IV a portofolio 11 Sutanto SMA N I Sleman L 58 S1 15 1 31 PNS IV a PLPG 12 Nuning S. SMA N I Depok P 51 S1 24 1 29 PNS IV a portofolio 13 Lestari SMA N I Depok P 54 S1 24 1 28 PNS IV a portofolio 14 Heru Hartati SMA N I Depok P 53 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 15 SMA N I Depok L 56 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 16 SMA N I Depok L 57 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 17 Gunarti SMA N I Ngaglik P 56 S1 18 1 28 PNS IV a PLPG 18 Siti Hadjar SMA N I Ngaglik P 60 S1 18 1 28 PNS IV a PLPG 19 Sugito SMA N I Ngaglik L 52 S1 24 1 28 PNS IV a portofolio 20 Sri Yuniati SMA N I Ngaglik P 57 S1 18 1 30 PNS IV a portofolio 21 Sutinah SMA N I Ngaglik P 58 S1 24 1 34 PNS IV a portofolio 22 Sujarwati SMA N I Ngaglik P 53 S1 32 1 31 PNS IV a PLPG 23 Suharno SMA N I Ngaglik L 56 S1 6 1 28 PNS IV a portofolio 24 Djumanto SMA N I Tempel L 56 S1 10 1 29 PNS IV a PLPG 25 Muchlas SMA N I Tempel L 56 S1 10 1 30 PNS IV a portofolio
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26 Samsudin SMA N I Mlati L 55 S1 6 1 29 PNS IV a portofolio 27 Yunus SMA N I Mlati L 57 S1 18 1 30 PNS IV a portofolio 28 Silvester Suharno SMA N I Mlati L 56 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 29 Fuadi SMA N I Mlati L 51 S1 24 1 28 PNS IV a portofolio 30 Dwi Moerwani SMA N I Seyegan P 55 S1 15 1 26 PNS IV a PLPG 31 Sugiyati SMA N I Seyegan P 57 S1 24 1 29 PNS IV a portofolio 32 Arina Rukmi SMA N I Seyegan P 59 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 33 Ening Handayani R. SMA N I Seyegan P 47 S1 18 1 22 PNS IV a portofolio 34 Suratman SMA N I Seyegan L 57 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 35 Sukarmini SMA N I Seyegan P 52 S1 27 1 28 PNS IV a portofolio 36 Priyo Jarwanto SMA N I Prambanan L 51 S1 16 1 27 PNS IV a portofolio 37 Susanta SMA N I Prambanan L 53 S1 24 1 31 PNS IV a PLPG 38 Mulyaningsih SMA N I Prambanan P 56 S1 24 1 31 PNS IV a PLPG 39 SMA N I Prambanan L 52 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 40 Ezaria Kastini SMA N I Prambanan P 53 S1 24 1 28 PNS IV a PLPG 41 Melania Sulwidjajanti SMA N I Kalasan P 56 S1 24 1 30 PNS IV a PLPG 42 Wiwiek Sri Juwari SMA N I Kalasan P 57 S1 24 1 29 PNS IV a portofolio 43 Hj. Muhimah SMA N I Kalasan P 53 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 44 Tri Sugiharto SMA N I Kalasan L 52 S1 6 1 28 PNS IV a portofolio 45 Suparyono SMA N I Turi L 55 S1 12 1 28 PNS IV a portofolio 46 Bambang Sumaryoto SMA N I Turi L 49 S1 24 1 29 PNS IV a portofolio 47 Mulyaningsih SMA N I Turi P 54 S1 12 1 28 PNS IV a portofolio 48 SMA N I Godean P 59 S1 24 1 32 PNS IV a portofolio 49 SMA N I Godean L 56 S1 28 1 28 PNS IV a portofolio 50 SMA N I Godean P 52 S1 24 1 28 PNS IV a portofolio 51 SMA N I Godean L 55 S1 24 1 28 PNS IV a portofolio 52 Enny Rodat SMA N 2 Ngaglik P 53 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 53 Mukidjo SMA N 2 Ngaglik L 54 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 54 Fadjariah SMA N 2 Ngaglik P 55 S1 8 1 29 PNS IV a portofolio
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55 Sugiyana SMA N 2 Ngaglik L 58 S1 24 1 30 PNS IV a portofolio 56 Kalpikaningsih SMA N 2 Ngaglik P 58 S1 24 1 32 PNS IV a portofolio 57 Sri Wuryanti SMA N I Minggir P 58 S1 18 1 34 PNS IV a portofolio 58 SMA N I Minggir P 56 S1 24 1 27 PNS IV a PLPG 59 Akhmad Zaenuri SMA Kolombo L 54 S1 12 1 29 PNS IV a portofolio 60 SMA Kolombo L 57 S1 4 1 27 PNS III d PLPG 61 Sri Rejeki Andadari SMA Kolombo P 41 S1 25 1 14 PT Yayasan - PLPG 62 Sri Rahayu SMA Kolombo P 56 S1 25 1 23 PT Yayasan - PLPG 63 Lidwina Widiastuti SMA Kolombo P 42 S1 10 1 15 PT Yayasan - PLPG 64 Yuni Iswanto SMA Kolombo L 45 S1 24 1 19 PT Yayasan - PLPG 65 Widiyanto SMA Kolese de Britto L 53 S1 26 1 17 PT Yayasan III c PLPG 66 Widi Nugroho SMA Kolese de Britto L 41 S1 26 1 16 PT Yayasan III c portofolio 67 P. Gandhi Prastowo SMA Kolese de Britto L 41 S1 30 1 14 PT Yayasan III c PLPG 68 St. Kartono SMA Kolese de Britto L 44 S1 24 2 16 PT Yayasan III d portofolio 69 Ign. Agus Yulianto SMA Kolese de Britto L 37 S1 24 1 12 PT Yayasan III c PLPG 70 FX. Agus Kadiyanto SMA Kolese de Britto L 40 S1 24 1 14 PT Yayasan III c portofolio 71 Ag. Triwinanta SMA Kolese de Britto L 38 S1 29 1 13 PT Yayasan III c PLPG 72 Sumardiyanto SMA Kolese de Britto L 43 S1 32 1 11 PT Yayasan III c portofolio 73 Ag. Prih Adiartanto SMA Kolese de Britto L 41 S1 24 3 14 PT Yayasan III c portofolio 74 Endah SMA Kolese de Britto P 47 S1 24 1 19 PT Yayasan III d PLPG 75 Th. Sukristiyono SMA Kolese de Britto L 45 S1 26 1 19 PT Yayasan III d PLPG 76 A.M. Hengky Irawan SMA Kolese de Britto L 52 S1 25 1 28 PT Yayasan IV b PLPG 77 Wartono Basuki SMA Kolese de Britto L 56 S1 25 1 16 PT Yayasan III d PLPG 78 Ign. Triantoro SMA Kolese de Britto L 53 S1 24 1 27 PT Yayasan IV a PLPG
79Markus Sri Purwantoro SMA St. Mikael Sleman L 39 S1 14 1 11 PT Yayasan - PLPG
80 Sri Trismiyati SMA Immanuel kalasan P 55 S1 6 1 27 PNS IV a PLPG 81 Toga Sihombing SMA Immanuel kalasan L 54 S1 23 2 22 PT Yayasan - PLPG 82 Yulianus Sumpeno SMA Mandala Bhakti L 53 S1 16 2 27 PT Yayasan - PLPG
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA INDUK
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0
2 5 2 4 4 4 4 2 0 0 0 0 4 4 5 2 0 0 0 2 0 0 1 4 1 5 5 2 0 2 0 2 3 3 5 3 5
3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 4 3 0 1 0 0 0 0 0 2 0
4 1 1 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 >5 0 >5 2 >5 5 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0
6 2 0 3 1 3 2 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3 0 2 0 1
7 2 0 4 4 2 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 3 0 2 0 2 0 0
8 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 1 4 3 0 1 0 0 0 0 0 2 0
9 1 0 3 3 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0
10 0 0 3 3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0
11 3 2 2 2 4 3 0 0 0 0 1 2 0 1 1 0 0 1 0 0 2 2 1 0 0 3 3 2 4 0 0 0 0 0 1 1
12 4 0 >5 >5 >5 >5 2 0 0 0 2 0 3 >5 0 0 0 0 3 0 0 0 >5 3 2 2 0 0 0 0 0 1 0 >5 >5 1
13 4 0 >5 >5 1 2 0 0 0 0 0 4 3 >5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 0 >5 0 0 >5 0 0 0 0
14 2 0 >5 >5 2 5 0 0 0 0 0 3 2 2 4 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 3 0 2 5 0 0 3 0 0 0 0
15 1 1 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 3 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
17 1 1 4 4 2 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 >5 1 1 >5 0 0 0 1
18 2 0 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1 0 3 2 4 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0
20 0 0 4 2 2 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0
21 4 2 4 4 0 4 0 0 0 0 0 2 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 2 0 0 5 3 3 4 0 0 0 2 0 0 0
22 1 5 >5 4 >5 >5 0 0 0 0 1 >5 0 2 >5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 >5 >5 >5 2 0 0 6 1 0 2 0
23 1 0 4 4 4 4 0 1 0 0 0 0 2 2 1 0 0 0 0 1 0 2 1 2 0 1 0 0 1 4 0 0 0 0 0 0
24 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1
25 5 5 5 3 0 4 0 0 0 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 5 3 2 2 0 2 0 0 0 0 0
26 1 5 4 4 2 4 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 3 0 2 1 0 0 0 0 0 0
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 4 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 5 5 0 0 0 0 5 0 5
28 >5 2 >5 4 2 4 0 0 1 1 0 0 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 >5 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1
29 >5 4 5 5 2 2 1 0 >5 5 4 5 >5 2 2 0 0 0 0 2 >5 1 1 0 0 5 3 4 5 0 >5 1 0 0 0 0
30 0 0 4 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
31 1 0 4 4 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 1
32 2 5 5 5 5 5 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 1
33 4 0 4 4 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0
34 5 1 4 4 0 0 0 0 5 1 0 0 0 2 2 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 3 3 1 1 0 1 1 1 1 1
35 2 0 5 5 5 5 0 0 0 0 0 3 2 0 4 0 0 0 0 1 2 2 5 0 0 2 0 0 5 0 0 3 0 2 0 1
36 0 0 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 3 0 0 0 0 1 0 0
37 0 0 >5 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 5 0 2 0 1 1 1 0
38 1 0 >5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 1 0 4 0 0 0 0 2 1 1
39 1 0 4 4 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 2 0 0 0 0 0 1 2 2 0 0 0
40 1 3 3 3 2 1 0 0 0 0 0 0 2 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3 0 3 0 0
41 4 2 5 3 3 2 0 0 0 0 8 0 1 2 2 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 5 0 0 0 0 0
42 4 3 >5 >5 >5 3 0 0 0 0 2 0 2 4 4 0 0 0 0 3 0 0 2 1 0 2 2 3 0 1 0 0 0 3 0 0
43 3 2 >5 >5 >5 4 0 0 0 0 0 0 2 3 4 0 0 0 0 1 0 0 3 1 0 2 2 0 4 0 1 0 0 3 0 0
44 1 2 3 3 >5 5 1 1 1 0 1 2 2 2 4 0 0 0 0 0 0 2 4 0 0 2 2 2 1 1 0 0 0 0 1 1
45 1 1 >5 4 1 3 0 0 0 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 2 3 0 1 0 2 0 0 2 4 1
46 >5 >5 4 4 1 3 0 0 0 0 0 0 2 5 >5 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 2 3 0 1 0 2 0 6 2 4 1
47 1 1 >5 4 1 3 0 0 0 0 0 0 2 5 >5 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 2 3 0 1 0 2 0 6 2 4 1
48 0 0 2 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0
49 1 0 2 2 2 2 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 1 2 0 0 0 4 1 0 0 0 4 4 0
50 2 0 5 5 1 1 0 2 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
51 3 1 4 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0
52 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 2 1
53 0 0 5 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
54 0 0 >5 1 >5 2 3 0 0 0 0 2 5 >5 2 0 0 0 0 0 1 0 3 0 2 5 1 1 1 0 0 5 1 5 5 1
55 0 0 5 2 5 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 5 0 3 0 3 0
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56 2 0 5 5 5 5 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 4 0 0 0 4 4 4 1
57 2 0 4 4 5 5 0 0 1 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 2 1 1 0 0 1 0 0 2 0 2 0 0 2 0 0
58 4 1 4 4 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
59 2 1 4 4 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0
60 2 2 2 2 3 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 1 1 2 0 0 3 >5 >5 >5 0
61 0 0 >5 2 1 1 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
62 2 3 4 2 3 4 1 4 1 0 2 2 >5 3 2 0 0 0 0 1 0 0 2 2 2 4 3 4 3 1 2 >5 1 >5 >5 1
63 2 4 3 1 4 1 0 4 3 4 1 1 1 5 0 0 2 2 0 0 3 2 1 0 1 4 3 3 0 5 2 5 3 3 3 0
64 2 5 5 3 5 5 2 2 2 3 2 2 5 2 5 0 2 2 1 2 5 2 3 2 0 5 5 3 5 5 2 5 1 2 5 3
65 3 2 5 5 4 3 0 2 0 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 0 3 1 0 2 2 0 0 3 0 3 2 0
66 1 0 2 2 >5 >5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 >5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
67 2 0 2 0 >5 >5 0 0 0 >5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 >5 0 0 1 0 0 3 0 0 >5 0 0 0 0
68 4 >5 >5 >5 >5 >5 4 3 0 0 3 3 >5 >5 5 >5 2 2 >5 >5 0 0 >5 3 0 >5 >5 >5 >5 0 2 >5 0 >5 >5 5
69 3 1 3 3 >5 2 0 0 0 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 >5 0 3 5 0 0 3 0 0 3 0 0 3 0 0 0 1
70 4 4 3 3 3 4 0 0 0 5 4 3 2 5 5 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 5 5 5 5 5 0 0 0 2 0 0
71 5 5 5 5 4 3 1 0 0 5 2 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 3 1 0 3 2 0 5 0 0 5 0 4 3 1
72 3 4 3 3 2 4 0 2 2 3 2 2 0 0 0 1 0 0 >5 5 0 3 2 2 0 3 4 1 1 0 0 2 0 0 0 0
73 1 1 5 5 4 5 2 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0 0 2 2 0 1 3 1 2 3 5 1 2 0 1 1 0 0 0 0
74 0 2 2 2 1 2 1 0 0 1 1 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 2 0 0 2 0
75 2 1 3 3 5 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 1 2 1 3 0 1 0 0 1 0
76 2 2 2 2 5 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 2 2 0 3 0 0 0 0 0 2 0
77 >5 2 >5 >5 >5 >5 2 6 3 0 0 0 0 >5 3 2 1 0 0 2 0 >5 >5 >5 >5 >5 >5 2 0 0 0 4 0 0 2 0
78 2 0 1 3 2 3 0 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 2 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0
79 2 3 4 2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 2 1 0 3 3 0 2 0 3 0 0 1 1 0
80 0 0 3 3 0 4 0 0 0 0 0 0 >5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0
81 >5 >5 >5 >5 2 3 1 1 2 >5 >5 >5 5 1 >5 0 0 0 0 0 >5 0 1 0 0 >5 >5 >5 >5 0 4 4 >5 5 1 0
82 4 5 >5 >5 >5 5 0 0 2 0 4 5 4 0 5 0 0 0 2 0 0 2 >5 2 2 4 4 2 4 >5 0 0 0 3 0 0
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI ANALISIS DATA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Olah Data SPSS 13.00 For Window
1. Olah data responden
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Asal Sekolah * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%
Asal Sekolah * JK Crosstabulation
Count JK
L P Total SMA Immanuel kalasan 1 1 2 SMA Kolese de Britto 13 1 14 SMA Kolombo 3 3 6 SMA Mandala Bhakti 1 0 1 SMA N 2 Ngaglik 2 3 5 SMA N I Depok 2 3 5 SMA N I Godean 2 2 4 SMA N I Kalasan 1 3 4 SMA N I Minggir 0 2 2 SMA N I Mlati 4 0 4 SMA N I Ngaglik 2 5 7 SMA N I Prambanan 3 2 5 SMA N I Seyegan 1 5 6 SMA N I Sleman 7 4 11 SMA N I Tempel 2 0 2 SMA N I Turi 2 1 3
Asal Sekolah
SMA St. Mikael Sleman 1 0 1 Total 47 35 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Statistics
Umur JM MK Valid 82 82 82 N
Missing 0 0 0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 37-39 3 3.7 3.7 3.7 40-42 6 7.3 7.3 11.0 43-45 5 6.1 6.1 17.1 46-48 2 2.4 2.4 19.5 49-51 5 6.1 6.1 25.6 52-54 22 26.8 26.8 52.4 55-57 28 34.1 34.1 86.6 58-60 11 13.4 13.4 100.0
Valid
Total 82 100.0 100.0
JM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 1-4 1 1.2 1.2 1.2
13-16 8 9.8 9.8 11.0 17-20 8 9.8 9.8 20.7 21-24 38 46.3 46.3 67.1 25-28 9 11.0 11.0 78.0 29-32 4 4.9 4.9 82.9
5-8 5 6.1 6.1 89.0 9-12 9 11.0 11.0 100.0
Valid
Total 82 100.0 100.0
MK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent 11-13 4 4.9 4.9 4.9 14-16 8 9.8 9.8 14.6 17-19 4 4.9 4.9 19.5 20-22 3 3.7 3.7 23.2 23-25 1 1.2 1.2 24.4 26-28 32 39.0 39.0 63.4 29-31 25 30.5 30.5 93.9 32-34 5 6.1 6.1 100.0
Valid
Total 82 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Statistics
Gol
Valid 82 N Missing 0
Gol
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent - 7 8.5 8.5 8.5
III c 8 9.8 9.8 18.3 III d 5 6.1 6.1 24.4 IV a 61 74.4 74.4 98.8 IV b 1 1.2 1.2 100.0
Valid
Total 82 100.0 100.0
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Status * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%
Status * JK Crosstabulation
Count JK
L P Total PNS 30 31 61 Status
PT Yayasan 17 4 21 Total 47 35 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent Lls sertrfikasi * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%
Lls sertrfikasi * JK Crosstabulation
Count JK
L P Total PLPG 20 16 36 Lls sertrfikasi
portofolio 27 19 46 Total 47 35 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
2. Olah Data Kegiatan Case Processing Summary
Cases Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent V2 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V3 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V4 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V5 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V6 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V7 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V8 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V9 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V10 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V11 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V12 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V13 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V14 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V15 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V16 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V17 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V18 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V19 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V20 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V21 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V22 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V23 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V24 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V25 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V26 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V27 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V28 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V29 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V30 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V31 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V32 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V33 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V34 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V35 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V36 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% V37 * JK 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
V2 * JK Crosstabulation
5 1 66.1% 1.2% 7.3%
6 8 147.3% 9.8% 17.1%
13 6 1915.9% 7.3% 23.2%
8 11 199.8% 13.4% 23.2%
7 2 98.5% 2.4% 11.0%
3 7 103.7% 8.5% 12.2%
5 0 56.1% .0% 6.1%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V2
Total
L PJK
Total
V3 * JK Crosstabulation
3 0 33.7% .0% 3.7%
15 21 3618.3% 25.6% 43.9%
10 3 1312.2% 3.7% 15.9%
8 4 129.8% 4.9% 14.6%
2 4 62.4% 4.9% 7.3%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
6 2 87.3% 2.4% 9.8%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V3
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
V4 * JK Crosstabulation
7 11 188.5% 13.4% 22.0%
3 0 33.7% .0% 3.7%
6 2 87.3% 2.4% 9.8%
9 7 1611.0% 8.5% 19.5%
12 10 2214.6% 12.2% 26.8%
10 5 1512.2% 6.1% 18.3%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
1
2
3
4
5
V4
Total
L PJK
Total
V5 * JK Crosstabulation
4 5 94.9% 6.1% 11.0%
1 0 11.2% .0% 1.2%
2 4 62.4% 4.9% 7.3%
10 8 1812.2% 9.8% 22.0%
11 5 1613.4% 6.1% 19.5%
13 9 2215.9% 11.0% 26.8%
6 4 107.3% 4.9% 12.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V5
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
V6 * JK Crosstabulation
7 6 138.5% 7.3% 15.9%
8 4 129.8% 4.9% 14.6%
6 8 147.3% 9.8% 17.1%
10 7 1712.2% 8.5% 20.7%
4 5 94.9% 6.1% 11.0%
7 1 88.5% 1.2% 9.8%
5 4 96.1% 4.9% 11.0%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V6
Total
L PJK
Total
V7 * JK Crosstabulation
4 2 64.9% 2.4% 7.3%
9 2 1111.0% 2.4% 13.4%
7 10 178.5% 12.2% 20.7%
6 7 137.3% 8.5% 15.9%
9 4 1311.0% 4.9% 15.9%
7 4 118.5% 4.9% 13.4%
5 6 116.1% 7.3% 13.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V7
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
V8 * JK Crosstabulation
37 31 6845.1% 37.8% 82.9%
4 2 64.9% 2.4% 7.3%
4 1 54.9% 1.2% 6.1%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
0
1
2
3
4
5
V8
Total
L PJK
Total
V9 * JK Crosstabulation
34 31 6541.5% 37.8% 79.3%
7 1 88.5% 1.2% 9.8%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
1 0 11.2% .0% 1.2%
0 2 2.0% 2.4% 2.4%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
0
1
2
3
4
5
6
V9
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
V10 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
34 30 6441.5% 36.6% 78.0%
5 4 96.1% 4.9% 11.0%
4 0 44.9% .0% 4.9%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
2 0 22.4% .0% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
5
V10
Total
L PJK
Total
V11 * JK Crosstabulation
2 0 22.4% .0% 2.4%
35 33 6842.7% 40.2% 82.9%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
2 0 22.4% .0% 2.4%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
4 0 44.9% .0% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
3
4
5
V11
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
V12 * JK Crosstabulation
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
35 28 6342.7% 34.1% 76.8%
3 3 63.7% 3.7% 7.3%
3 3 63.7% 3.7% 7.3%
1 0 11.2% .0% 1.2%
3 0 33.7% .0% 3.7%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V12
Total
L PJK
Total
V13 * JK Crosstabulation
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
33 24 5740.2% 29.3% 69.5%
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
4 5 94.9% 6.1% 11.0%
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
2 0 22.4% .0% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V13
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
V14 * JK Crosstabulation
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
20 15 3524.4% 18.3% 42.7%
10 5 1512.2% 6.1% 18.3%
9 9 1811.0% 11.0% 22.0%
0 3 3.0% 3.7% 3.7%
3 0 33.7% .0% 3.7%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V14
Total
L PJK
Total
V15 * JK Crosstabulation
3 3 63.7% 3.7% 7.3%
25 19 4430.5% 23.2% 53.7%
5 2 76.1% 2.4% 8.5%
9 5 1411.0% 6.1% 17.1%
0 3 3.0% 3.7% 3.7%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
5 2 76.1% 2.4% 8.5%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V15
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
V16 * JK Crosstabulation
3 2 53.7% 2.4% 6.1%
23 16 3928.0% 19.5% 47.6%
6 5 117.3% 6.1% 13.4%
6 7 137.3% 8.5% 15.9%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
3 4 73.7% 4.9% 8.5%
4 0 44.9% .0% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V16
Total
L PJK
Total
V17 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
44 34 7853.7% 41.5% 95.1%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
5
V17
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
V18 * JK Crosstabulation
43 33 7652.4% 40.2% 92.7%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
0
1
2
V18
Total
L PJK
Total
V19 * JK Crosstabulation
44 34 7853.7% 41.5% 95.1%
1 0 11.2% .0% 1.2%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
0
1
2
V19
Total
L PJK
Total
V20 * JK Crosstabulation
3 0 33.7% .0% 3.7%
37 33 7045.1% 40.2% 85.4%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
5 0 56.1% .0% 6.1%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
V20
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
V21 * JK Crosstabulation
2 0 22.4% .0% 2.4%
35 29 6442.7% 35.4% 78.0%
4 4 84.9% 4.9% 9.8%
5 1 66.1% 1.2% 7.3%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
5
V21
Total
L PJK
Total
V22 * JK Crosstabulation
2 0 22.4% .0% 2.4%
38 29 6746.3% 35.4% 81.7%
5 2 76.1% 2.4% 8.5%
1 3 41.2% 3.7% 4.9%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
5
V22
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
V23 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
29 29 5835.4% 35.4% 70.7%
9 4 1311.0% 4.9% 15.9%
5 2 76.1% 2.4% 8.5%
3 0 33.7% .0% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
V23
Total
L PJK
Total
V24 * JK Crosstabulation
5 1 66.1% 1.2% 7.3%
12 9 2114.6% 11.0% 25.6%
14 13 2717.1% 15.9% 32.9%
7 6 138.5% 7.3% 15.9%
6 4 107.3% 4.9% 12.2%
2 0 22.4% .0% 2.4%
1 2 31.2% 2.4% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V24
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
V25 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
32 29 6139.0% 35.4% 74.4%
7 3 108.5% 3.7% 12.2%
6 2 87.3% 2.4% 9.8%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
V25
Total
L PJK
Total
V26 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
37 28 6545.1% 34.1% 79.3%
3 4 73.7% 4.9% 8.5%
4 3 74.9% 3.7% 8.5%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
5
V26
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
V27 * JK Crosstabulation
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
11 12 2313.4% 14.6% 28.0%
8 6 149.8% 7.3% 17.1%
10 8 1812.2% 9.8% 22.0%
8 1 99.8% 1.2% 11.0%
2 5 72.4% 6.1% 8.5%
5 2 76.1% 2.4% 8.5%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V27
Total
L PJK
Total
V28 * JK Crosstabulation
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
19 21 4023.2% 25.6% 48.8%
6 4 107.3% 4.9% 12.2%
5 4 96.1% 4.9% 11.0%
9 5 1411.0% 6.1% 17.1%
2 0 22.4% .0% 2.4%
3 0 33.7% .0% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V28
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
V29 * JK Crosstabulation
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
25 25 5030.5% 30.5% 61.0%
6 3 97.3% 3.7% 11.0%
9 2 1111.0% 2.4% 13.4%
2 3 52.4% 3.7% 6.1%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
2 0 22.4% .0% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V29
Total
L PJK
Total
V30 * JK Crosstabulation
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
9 16 2511.0% 19.5% 30.5%
13 5 1815.9% 6.1% 22.0%
9 3 1211.0% 3.7% 14.6%
4 2 64.9% 2.4% 7.3%
4 4 84.9% 4.9% 9.8%
6 3 97.3% 3.7% 11.0%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V30
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
V31 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
37 29 6645.1% 35.4% 80.5%
5 4 96.1% 4.9% 11.0%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
1 0 11.2% .0% 1.2%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
3
4
5
V31
Total
L PJK
Total
V32 * JK Crosstabulation
1 0 11.2% .0% 1.2%
32 27 5939.0% 32.9% 72.0%
4 3 74.9% 3.7% 8.5%
7 4 118.5% 4.9% 13.4%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 0 11.2% .0% 1.2%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V32
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
V33 * JK Crosstabulation
2 4 62.4% 4.9% 7.3%
28 19 4734.1% 23.2% 57.3%
6 1 77.3% 1.2% 8.5%
3 5 83.7% 6.1% 9.8%
4 4 84.9% 4.9% 9.8%
2 0 22.4% .0% 2.4%
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V33
Total
L PJK
Total
V34 * JK Crosstabulation
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
38 27 6546.3% 32.9% 79.3%
3 4 73.7% 4.9% 8.5%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
0 1 1.0% 1.2% 1.2%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
V34
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
V35 * JK Crosstabulation
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
29 19 4835.4% 23.2% 58.5%
4 2 64.9% 2.4% 7.3%
5 6 116.1% 7.3% 13.4%
2 4 62.4% 4.9% 7.3%
2 1 32.4% 1.2% 3.7%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V35
Total
L PJK
Total
V36 * JK Crosstabulation
2 2 42.4% 2.4% 4.9%
23 19 4228.0% 23.2% 51.2%
11 3 1413.4% 3.7% 17.1%
4 7 114.9% 8.5% 13.4%
3 1 43.7% 1.2% 4.9%
3 2 53.7% 2.4% 6.1%
1 1 21.2% 1.2% 2.4%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
>5
0
1
2
3
4
5
V36
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
V37 * JK Crosstabulation
34 22 5641.5% 26.8% 68.3%
9 13 2211.0% 15.9% 26.8%
1 0 11.2% .0% 1.2%
3 0 33.7% .0% 3.7%
47 35 8257.3% 42.7% 100.0%
Count% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of TotalCount% of Total
0
1
3
5
V37
Total
L PJK
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII SURAT PERIZINAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI