Mekanisme Penyerapan Zat Gizi Makro dalam Usus Halus
Project Group disusun olehKelompok 6:
Farah Aziiza (A54103009) Nia Nuryani (A54103032)Enni Nuraieni (A54103041)Intan Diani F (A54103058)Kustiningrum (A54103066)
Andhika Syafaat (A54103077)
Sistem Pencernaan Manusia
Letak usus halus
Struktur usus halus
Struktur usus halus
Accsesory organs
Karbohidrat
• PencernaanSebelum karbohidrat dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh, maka karbohidrat harus dipecah menjadi persenyawaan yang lebih sederhana (monosakarida) untuk dapat melewati dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Karbohidrat• Mulut Pati sugar/gula ׀ salivari maltosa sukrosa fruktosa amilase=ptialin • Lambung dekstrin maltosa sukrosa laktosa ׀ pancreatic amilase • Usus halus maltosa intestinal intestinal intestinal maltase sukrase laktase • Dinding usus halus glukosa glukosa glukosa
+ + + glukosa fruktosa galaktosa
• Absorpsi Karbohidrat dalam Usus HalusKarbohidrat diserap usus halus dalam bentuk monosakarida. Karbohidrat diserap melalui mekanisme pompa yang membutuhkan energi (ATP) dan perlu bantuan carrier ion Na (transporting agent). Faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan karbohidrat:
1. Hormon insulin yang akan meningkatkan transport glukosa ke dalam jaringan sel. Berarti juga mempertinggi penyerapan glukosa dalam jaringan , akibatnya akan mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen dalam hati.
2. Tiamin (vit B1), piridoksin, asam panthotenat, hormon tiroksin berperan besar dalam penyerapan dan metabolisme karbohidrat.
Karbohidrat dalam bentuk monosakarida diabsorpsi oleh usus halus.
- Glukosa dan galaktosa dengan transport aktif
- Fruktosa dengan difusi fasilitatif Monosakarida ditransport meninggalkan sel
epithel villi (difusi) → kapiler darah dalam villi→ aliran darah→ hati melalui vena porta hepatica→ sirkulasi besar (seluruh tubuh) melalui aliran darah.
Protein
• PencernaanSama halnya dengan karbohidrat dan lemak, protein agar dapat diserap oleh dinding usus halus, masuk ke dalam sirkulasi darah, dan dibawa ke jaringan-jaringan tubuh, maka protein harus dipecah terlebih dahulu menjadi struktur yang lebih sederhana yaitu asam amino.
Mulut Protein
gastric protease
Lambung Proteosa dan Pepton
Pancreatic protease
Intestinal protease
Usus Halus Dipeptida
Intestinal dipeptidase
Dinding usus halus Asam amino
• Absorpsi Protein dalam Usus Halus
Sebagian besar protein diabsorpsi dalam bentuk asam amino, proses ini terjadi sebagian besar dalam jejenum.
Asam amino (transport aktif) melewati sel epitel pada villi. Asam amino keluar dari sel epitel (difusi) → kapiler darah. Penyerapan sama dengan yang ditempuh monosakarida.
Dalam waktu yang bersamaan dipeptida dan tripeptida → sel epitel (transport aktif). Sebagian besar dipeptida dan tripeptida dihidrolisis menjadi asam amino di dalam sel epitel (difusi)→ kapiler darah dalam villi.
Asam amino dari kapiler diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatica. Asam amino dibebaskan oleh sel hati → jantung → seluruh tubuh melalui aliran darah.
Lipids• Pencernaan
Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus.
Langkah pertama, proses pengolahan asam lemak netral (trigliserida) yang terdapat melimpah pada makanan oleh garam-garam empedu.Garam-garam empedu memecah globula lemak ke dalam bentuk droplet-droplet yang berdiameter 1 µm. Droplet bercampur dengan garam empedu membentuk gumpalan yang disebut micelles.
Langkah kedua, enzim yang disekresi oleh getah pankreas yaitu pancreatic lipase menghidrolisis setiap molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida yang merupakan produk akhir pencernaan lemak.
Mulut Lemak teremulsi Lemak belum teremulsi
empedu
Lambung Lemak sudah teremulsi
Intestinal Lipase Pancreatic Lipase
Usus halus
Asam lemak Monogliserida Digliserida + / gliserol Trigliserida
Mekanisme Pencernaan lipids
Absorpsi Lipids dalam Usus Halus
Absorpsi lipids terutama terjadi dalam jejenum (bagian tengah usus halus).
Lipids diabsorpsi oleh usus halus dalam bentuk monogliserida, asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai panjang.
• C pendekAsam lemak rantai pendek (10-12 atom C)
melewati sel epitel usus halus secara difusi dan mengikuti jalur yang sama ditempuh oleh monosakarida dan asam amino.
Asam amino rantai pendek dalam lumen diabsorpsi langsung melalui proses difusi menembus mikrovilli →kapiler darah ,melalui sistem vena porta hepatica →hati (oksidasi)
• C PanjangSebagian besar hasil pencernaan lemak berupa
monogliserida dan asam lemak rantai penjang (12/lebih).
Monogliserida, asam lemak rantai panjang, dan micelles yang berada di lumen usus halus berdifusi melalui mikrovilli ke sel epitel usus halus. Dari sel epitel, monogliserida dicerna menjadi gliserol dan asam lemak oleh lipase sel epitel.
Trigliserida berhenti di RE untuk disintesis bersama fhosfolipid dan kolesterol dilapisi oleh protein dan merekat satu sama lain membentuk massa →Kilomikron.
Kilomikron → lakteal pada villi→ ditransport melalui pembuluh limfatik →duktus toraxicus→ sistem peredaran darah vena pada tulang belakang→ hati (melalui arteri hepatika).
Mekanisme penyerapan lipids
Terima Kasih
Recommended