7/26/2019 proses pembuatan obturator
1/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
2/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
3/39
penutupan dengan bahanSelf Cured acrylic, penanaman, packing akrylic,
hingga sampai finishing dan poleshing. 0ujuannya untuk membantu dalam
pengunyahan dan menutup defek agar tetap bersih "ayoma S, !++$ 3 8$
dan umar, !+8 3 %.
5roses pembuatan obturator dengan teknik gula, dilakukan mulai dari
pencetakan model kerja,mengambar garis outline pada model kerja,Block
Out, pembuatan cengkeram, selanjutnya pembuatan lempeng dibuat
mengikuti defek yang terdapat pada model kerja, pembuatan galanggang gigi,
penyusunan anasir gigi, packing acrylic haed cured, pemberian gula pada
defek atau lubang untuk mendapatkan rongga udara didalam obturator,
ditutup denganself cured, dan gula dilepas dengan cara direndam dalam air
panas,penanaman dan packing acrylic. Finishing dan polishing "umar,
!+8%
5roses pembuatan obturator dengan teknik selapis malam, dilakukan
mulai dari pencetakan model kerja,mengambar garis outline pada model
kerja,Block Out, pembuatan cengkeram, pembuatan lempeng dibuat
mengikuti defek yang terdapat pada model kerja, pembuatan galanggang gigi,
penyusunan anasir gigi, pemberian selapis malam merah di atas defek atau
lubang. 5emberian selapis malam merah ini bertujuan untuk memberi
ruangan udara pada obturator. Sebelum melakukan packing, penutupan
denganself cured. "ayomaS, !++$ 3 8$ dan umar, !+8 3 %.
5rosedur pembuatanhollow dilakukan dengan menggunakan gula dan
selapis malam merah, seperti yang sudah dijelaskan di atas.5emberian
3
7/26/2019 proses pembuatan obturator
4/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
5/39
ntuk menambahpengetahuan tentang prosedur pembuatan obturator.
.4.! 0ujuan khusus.
ntuk menambah pengetahuan tentang proses pembuatan obturator
dan perbandingan tingkat kegagalan proses pembuatan obturator non
fungsional dengan menggunakan teknik gula dan selapis malam merah pada
prosedur pembuatan hollow.
1." Man#aatPenel!t!an
Menambah pengetahuan dalam bidang edoteranigi, khususnya
di jurusan '-9990eknik igi, yang berkaitan dengan tingkat kegagalan proses
pembuatan obturator,dengan menggunakan teknik gula serta selapis malam
merah pada prosedur pembuatan hollow,diharapkan dapat digunakan sebagai
dasar penelitian selanjutnya.
BAB II
TIN$AUAN PU%TA&A
5
7/26/2019 proses pembuatan obturator
6/39
5ada penulisan 2ab 99 di 5roposal arya 0ulis 9lmiah ini menjelaskan
beberapa hal yang berhubungan dengan perbandingan tingkat kegagalan proses
pembuatan obturator fungsional menggunakan teknik gula dan selapis malam
pada prosedur pembuatan hollow.
2.1 De#ek
'efek merupakan celah palatum bibir, defek disebabkan oleh
faktor keturunan, perawinan keluarga, terjadinya trauma, obat-obatan dan
hiponutrisi saat ibu mengandung, trauma akibat kecelakaan, Sehingga
berakibat kegagalan bergabungnya kedua bagian palatum kanan dan kiri
yang dapat disebabkan oleh karena lidah, jarak antara tonjolan mesioderm
yang akan membentuk membentuk maksila saat berkembang pada minggu
ketujuh, 'efek atau cacat tersebut akan menyebabkan gangguan, antara lain
gangguan pada fungsi pengunyahan, penelanan dan bicara.Selain itu, akibat
tindakan pembedahan ini dapat juga mempengaruhi psikologis pasien, karena
berhubungan dengan masalah estetik dan trauma mental.:lat yang digunakan
sebagai protesa makilofasial ini dikenal dengal istilah
obturator.Obturatoradalah protesayang digunakan untukmenutup defek atau
cacatrahang atas danuntuk mengembalikan pembatasyang menghubungkan
antararongga mulut, sinus atau rongga hidung. "Miller, !+8 3 !8%.
2.2 Pengert!an '(turat)r
/bturator adalah sebuah alatyang digunakan untuk menutup
sebuah lubang langit- langit "defek maksila%, serta menggantikan bagian
6
7/26/2019 proses pembuatan obturator
7/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
8/39
berbeda-beda.obturator yang paling banyak memenuhi syarat ideal memiliki
tingkat kegagalan yang lebih rendah dibandingkan dengan obturator yang
hanya dapat memenuhi sedikit syarat ideal tersebut "Madhumathi, !+4%.
Sebuah obturator harus ringan maka perlu diberikan ruangan udara
didalan defek tersebut mengunakan teknik gula dan teknik selapis malam
merah, porus, sesuai bentuk anatomi. 5ada setiap prosedur pembuatan
obturator memiliki tingkat kegagalan yang berbeda-beda.obturator yang
paling banyak memenuhi syarat ideal memiliki tingkat kegagalan yang lebih
rendah dibandingkan dengan obturator yang hanya dapat memenuhi sedikit
syarat ideal tersebut "Madhumathi, !+4%.
2.3 Pr)ses Pem(uatan '(turat)r Dengan Tekn!k /ula
2.3.1Pen*etakan M)-el kera
pencetakan model dari alginat yang mendapatkan cetakan gips
yang digunakan untuk model kerja.pencetakan dilakukan dengan baik
dengan cara diketuk-ketuk disaat memasukan gips agar tidak terjadi
gelembung udara yang terjebak atau porus "umar, !+8 3 8%.
2.3.2 Bl)*k 'ut
Block out adalah mengurangi daerah undercut yang tidak
menguntungkan pada model kerja agar protesa dapat keluar masuk dengan
mudah. 'aerah yang tidak menguntungkan diblock outdengan gips. ips
diaduk hinnga rata kemudian block out pada daerah defek yang ber
8
7/26/2019 proses pembuatan obturator
9/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
10/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
11/39
!. Setelah proses boiling outselesai, kemudian mendapatkan "ould space.
Serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi tajam dirapihkan"umar, !+8 3
8%.
Packing
. Sebelum melakukan packing, sebaiknya permukaan gips yang masih
hangat diolesi CMS kecuali pada elemen gigi dan cengkram.
!. :lat dan bahan harus disiapkan terlebih dahulu.
8. :donan akrilik dibuat dengan menggunakan wet "ethod, yaitu
mencampurkan monomer dan polimer kedalam "i!ing #ar.
4. :donan akrilik diaduk dengan mnggunakan lecron lalu ditutup.
$. Setelah adonan akrilik mencapai dough stage, dibentuk menjadi
gulungan kemudian diaplikasikan kedalam "ould space dengan jari
tangan lalu plastic cellophane diletakkan di antara cuvet atas dan cuvet
bawah disatukn kemudian dipres.
. 5res dilakukan secara perlahan-lahan sampai "etal to "etal kontak
agar akrilik dapat mengalir ke semua daerah dan kelebihannya mengalir
keluar cuvet.
7. Cuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan
kemudian cellophanediletakkan kembali dan dilakukan pres kedua.
*. Cuvet dibuka dan apabila tidak ada kelebihan akrilik, akrilik diolesi
dengan li?uid kemudian dilakukan pres terakhir tanpa cellophane.
8. 5roses curingsiap untuk dilakukan"umar, !+8 3 8%.
2.3.Curing
. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang pada
behel dimasukkan kedalam panci tersebut dan didiamkan selama jam.
!. ompor dimatikan, kemudian behel yang brisi cuvet diangkat dan
didiamkan sampai kembali pada suhu kamar"umar, !+8 3 4%.
11
7/26/2019 proses pembuatan obturator
12/39
2.3.1Deflasking
. Cuvet dibuka setelah suhu mendingin atau normal.
!. 5rotesa dipisahkan dari gips dengan menggunakan pisau gips secara
hati-hati agar protesa tidak patah"umar, !+8 3 4%.
2.3.11 Pem(er!an /ula Untuk Mem(uat H)ll)5
5emberian gula dilakukan untuk mengisi hollow6lubang, pada
rongga tersebut, untukmendapatkan rongga udara didalam setelah
dipacking. 0ujuan pemberian hollow6lubang tersebut agar obturator
yang dibuat menjadi lebih ringan "umar, !+8 3 8%.
2.3.12 Penutu6an DenganSelf Cured
'itutup dengan self cure dan di beri lubang untuk mengeluarkan
gula di rendam air panas. :ir panas disiramkan di atas akrilik yang
sudah di beri hollow maka, gula yang cair akan keluar dengan
sendirinya "umar, !+8 3 8%.
2.3.13 Finishing DanPoleshing
5rotesa dibersihkan dari sisa-sisa gips. 2agian yang tajam
dirapihkan dan dibulatkan dengan menggunakan akriliktri""er bur.
2agian interdental permukaan protesa dibersihkan dan dibentuk
denganfissure buretampa merusak anatomi yang telah dibut. 5rotesa
diamplas dengan menggunakan amplas kasar dan amplas halus.
12
7/26/2019 proses pembuatan obturator
13/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
14/39
Cengkeram adalah bagian dari komponen-komponen yang
berhubungan dengan protesa gigi tiruan maupun obturator, biasanya
terbuat dari kawat atau logam tuang yang melingkari serta
menyentuh sebagian besar keliling gigi penjangkaran.Cengkram
yang digunakan dalam pembuatan obturator ini adalah sebagai
retensi dan stabilisasi "umar, !+8 3 8%
2.4.4 Pem(uatan P)la Malam
. Model kerja dibasahi agar wa; tidak menempel!. 2atas-batas basis dibuat pada model kerja
8. 'ua lembar base plate wa! untuk basis dilunakkan dengan api
spritus tapi jangan sampai meleleh
4. Setelah wa; lunak, diaplikasikan pada model kerja sesuai batas yang
sudah dibuat dan bagian yang berlebih dipotong
$. Model malamnya mengikuti lubang "defek% yang ada
. &ihat bagian pola malam apakah ketebalannya sudah rata dan tidak
ada bagian pola malam yang terlalu tipis.
7/26/2019 proses pembuatan obturator
15/39
uratan-guratan pada permukaan pola malam di hilangkan dengan
cara kapas dibain dengan spritus, lalu di gosok, kemudian dilakukan
pemolesan kembali "umar, !+8 3 4%.
2.4.Flasking
. Model kerja dipoles dengan mengkilat.
!. 5ermukaan dalam cuvet diolesi vaseline tipis agar model mudah
dikeluarkan dari cuvet pada saatdeflasking.
8. :duklah adonan gips dengan ketentuan pabrik, kemudian letakkan
dicuvet bagian bawah lalu model ditanam dalam cuvet tersebut4. 5ermukaan gips dibuat landai dan sisa gips ditepi cuvet harus
dibersihkan. 5ermukaan gips diolesi dengan vaseline kecuali plat
malam,elemen gigi akrilik, dan cengkram.
$. Cuvet atas dipasang lalu isi dengan adonan gips kedua dan tuangkan
kedalam cuvet sampai penuh sambil diketuk secara perlahan-lahan
agar gips dapat masuk ke daerah yang sempit lalu pres sampai
kelebihan gips keluar "etal to "etalkontak.
. Setelah gips mengeras maka siap untuk melakukan presos boiling
out"umar, !+8 3 8%.
2.4. Boiling Out
. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang
dibehel dimasukkan ke dalam panci dan diamkan selama > $ menit.
emudian cuvet diangkat dan dibuka dengan pisau malam lalu sisa
wa; disiram dengan air panas agar tidak ada residu.
!. Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan "ould
space. Serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi tajam dirapihkan
"umar, !+8 3 8%.
2.4.8 Packing
15
7/26/2019 proses pembuatan obturator
16/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
17/39
2.4.11 Pem(er!an %ela6!s Malam Merah Untuk Mem(uat H)ll)5
5emberian selapis malam merah dilakukan untuk menutup
hollow6lubang, mengisi rongga tersebut, untuk mendapatkan rongga udara
didalam setelah dipacking. 0ujuan pemberian hollow6lubang tersebut agar
obturator yang dibuat menjadi lebih ringan "umar, !+8 3 8%
2.3.12 Penutu6an DenganSelf Cured acrylic
'itutup dengan self cure dan dan bagian yang masih kasar dihilangkan
denganfri$er"umar, !+8 3 8%.
2.3.13 Finishing DanPoleshing
5rotesa dibersihkan dari sisa-sisa gips. 2agian yang tajam dirapihkan
dan dibulatkan dengan menggunakan akriliktri""er bur.2agian interdental
permukaan protesa dibersihkan dan dibentuk dengan fissure burtanpa
merusak anatomi yang telah dibuat. 5rotesa diamplas dengan menggunakan
amplas kasar dan amplas halus. 5rotesa dipoles dengan menggunakancone
danpu"ice. 5oles yang kedua dilakukan dengan menggunakansikat hita"
dan pu"ice. :pabila permukaan protesa sudah tidak ada guratan-guratan,
dilanjutkan dengan menggunakan poles terakhir menggunakan sikat putih
dan cryet. 5rotesa dibersihkan dari sisa bahan poles dan dicuci bersih.
5rotesa dikembalikan ke 'okter igi untuk melakukan insersi ke pasien
"umar, !+8%.
17
7/26/2019 proses pembuatan obturator
18/39
BAB III
MET'D'L'/I PENELITIAN
3.1 $en!s Penel!t!an
7/26/2019 proses pembuatan obturator
19/39
5embuatan di alakukan di laboratorium 0eknik igi 9nstitut 9lu esehatan
2hakti @iyata ediri
7/26/2019 proses pembuatan obturator
20/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
21/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
22/39
3. Alat Dan Bahan
:lat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 3
a. :lat 5enelitian
1. 2render
2. 2owl
3. Spatula
4. 0ang :dam
". 0ang 5otong
. :lat untuk merebus6panci. ompor pisau model
9. uvet dan pres kuvet
9. %ydrolic pres
1. :rtikulator
11.&rticulation paper
12. 5isau malam
13. 5isau gips
14. 5isau model
1". 5engaris
1.'icro"otor
1!. Stright handpiece
18.Free$er
19. ertas amplas halus dan kasar
2". Mesin pulas
21.plastic cellophane
22. &u spiritus
2#. Stone biru dan hijau
24. tri""er bur
b. 2ahan penelitian
. Self cure akrylic
. %ead cure akrylic*. ips biru
+. i-uid
. ips putih
. Malam merah
7. ula
*. Baceline
#. 0u"ice
1. Cryet
22
7/26/2019 proses pembuatan obturator
23/39
3. Taha6 Pen!l!t!an
8.7. 5ersiapan Sampel
5rosedur 5ersiapan /bturator 1ungsional
. 0eknik ula
!. 0eknik Selapis Malam Merah
8.7.! 5erkelompokan Sampel
a. Sampel yang menggunakan teknik gula "4 sampel%
b. Sampel yang menggunakn teknik selapis malam merah 4 sampel%
8.7.8 5erbandingan 0ingkat egagalan
5ada dua kelompok sampel penelitian, dilakukan perbandingan
tingkat kegagalan prosedur pembuatan obturator fungsional
menggunakan teknik gula dan selapis malam pada prosedur pembuata
hollow. 5erbandingan tingkat kegagalan pada kedua sampel penelitian
23
7/26/2019 proses pembuatan obturator
24/39
tersebut dilakukan dengan berpedoman pada syarat-syarat ideal
obturator.
3.9 0ara &era
8.*. proses pembuatan obturator dengan teknik gula
a. 5ecetakan Model erja
ambar 8.!
percetakan model "umar, !+8 3 8%.
b. block Out
c. 5embuatan Cengkeram
d. 5embuatan 5ola Malam
e. 5enyusunan igi
ambar 8.8 pola malam dan penyusuan gigi "Madhumathi, !+4 dan umar, !+8
3 8 %
24
7/26/2019 proses pembuatan obturator
25/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
26/39
. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang
dibehel dimasukkan ke dalam panci dan diamkan selama > $
menit. emudian cuvet diangkat dan dibuka dengan pisau
malam lalu sisa wa; disiram dengan air panas agar tidak ada
residu.
!. Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan
"ould space. Serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi tajam
dirapihkan "umar, !+8 3 8%.
ambar 8.$Boilling Out"kumar,!+8 3 8%.h. packing
. Sebelum melakukan packing,sebaiknya permukaan gips yang
masih hangat diolesi CMS kecuali pada elemen gigi dan
cengkram
!. :lat dan bahan harus disiapkan terlebih dahulu.
8. :donan akrilik dibuat dengan menggunakan wet "ethod, yaitu
mencampurkan monomer dan polimer kedalam "i!ing #ar.
4. :donan akrilik diaduk dengan mnggunakan lecron lalu ditutup.$. Setelah adonan akrilik mencapai dough stage, dibentuk menjadi
gulungan kemudian diaplikasikan kedalam "ould spacedengan
jari tangan lalu plastic cellophane diletakkan di antara cuvet atas
dan cuvet bawah disatukn kemudian dipres.
26
7/26/2019 proses pembuatan obturator
27/39
. 5res dilakukan secara perlahan-lahan sampai "etal to "etal
kontak agar akrilik dapat mengalir ke semua daerah dan
kelebihannya mengalir keluar cuvet.
7. Cuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan
kemudian cellophane diletakkan kembali dan dilakukan pres
kedua.
*. Cuvet dibuka dan apabila tidak ada kelebihan akrilik, akrilik
diolesi dengan li?uid kemudian dilakukan pres terakhir tanpa
cellophane.
#. 5roses curingsiap untuk dilakukan"umar, !+8 3 8%.
ambar 8.packing acrylic
i. Curing
. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang
pada behel dimasukkan kedalam panci tersebut dan didiamkan
selama jam.
!. ompor dimatikan, kemudian behel yang brisi cuvet diangkat
didiamkan sampai kembali pada suhu kamar"umar, !+8 3 4%.
27
7/26/2019 proses pembuatan obturator
28/39
ambar 8.7Curing6 penggodokan akrilik
j. 2eflasking
. Cuvet dibuka setelah suhu mendingin atau normal.
!. 5rotesa dipisahkan dari gips dengan menggunakan pisau gips
secara hati-hati agar protesa tidak patah
ambar 8.*'eflasking "Madhumathi, !+4%
k. 5emberian ula Membuat%ollow
. ula di masukan ke dalam hollow
!. 0ujuan pemberian hollow6lubang tersebut agar obturator yang
dibuat menjadi lebih ringan
ambar 8.# 5emberian ula "Madhumathi, !+4%
l. 5enutupan dengan self cured
. &i?uid diisi kedalam syringe
!. 5owder di tuangkan di atas gula
8. &i?uid yang diisi didalam syringe diteteskan diatas powder
sampai merata
28
7/26/2019 proses pembuatan obturator
29/39
4. Menunggu sampai setenggah seting
$. 2agian yang masih kurang ditambahkan powder dan diteteskan
li?uid
. 'itutup dengan self cure dan di beri lubang untuk
mengeluarkan gula
7. gula di rendam air panas
*. :ir panas disiramkan di atas akrilik
. ula yang cair akan keluar dengan sendirinya
ambar 8.+ penutupan dengan self cured "Madhumathi, !+4%
m. Finishing 3 0oleshing
. 5rotesa dibersihkan dari sisa-sisa gips.
!. 2agian yang tajam dirapihkan dan dibulatkan dengan
menggunakan akrilik tri""er bur. 2agian interdental
permukaan protesa dibersihkan dan dibentuk denganfissure
burdan round burkecil tanpa merusak anatomi yang telah
dibuat.8. 5rotesa diamplas dengan menggunakan amplas kasar dan
amplas halus.
4. 5rotesa dipoles dengan menggunakan sikat hitam dan
pur"ice.
$. 5oles yang kedua dilakukan dengan menggunakanfelcone
danpu"ice.
29
7/26/2019 proses pembuatan obturator
30/39
. :pabila permukaan protesa sudah tidak ada guratan-guratan,
dilanjutkan dengan menggunakan poles terakhir
menggunakan sikat putih dan CaC/8.
7. 5rotesa dibersihkan dari sisa bahan poles.
*. 5rotesa dikembalikan ke dokter ggi untuk melakukan
insersi.
ambar !.. 1inishing 'an 5oleshing"umar, !+8 3 %.
8.*.! proses pembuatan obturator dengan teknik selapis malam merah
a. 5ecetakan Model erja
ambar 8.!5ercetakan Model"umar, !+8 3 8%
b. block Out
. 5embuatan Cengkeram
!. 5embuatan 5ola Malam
8. 5enyusunan igi
30
7/26/2019 proses pembuatan obturator
31/39
ambar 8.8 pola malam dan penyusuan gigi "Madhumathi, !+4 dan umar,
!+8 3 8 %
c.Flasking
. Model kerja dipoles dengan mengkilat.
!. 5ermukaan dalam cuvet diolesi vaseline tipis agar model mudah
dikeluarkan dari cuvet pada saatdeflasking.
8. :duklah adonan gips dengan ketentuan pabrik, kemudian letakkan
dicuvet bagian bawah lalu model ditanam dalam cuvet tersebut
4. 5ermukaan gips dibuat landai dan sisa gips ditepi cuvet harus
dibersihkan. 5ermukaan gips diolesi dengan vaseline kecuali plat
malam,elemen gigi akrilik, dan cengkram.
$. Cuvet atas dipasang lalu isi dengan adonan gips kedua dan tuangkan
kedalam cuvet sampai penuh sambil diketuk secara perlahan-lahan
agar gips dapat masuk ke daerah yang sempit lalu pres sampai
kelebihan gips keluar "etal to "etalkontak.
. Setelah gips mengeras maka siap untuk melakukan presos boiling
out"umar, !+8 3 8%.
31
7/26/2019 proses pembuatan obturator
32/39
ambar 8.4Flasking"kumar,!+8 3 8%.
d. Boilling Out
. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang dibehel
dimasukkan ke dalam panci dan diamkan selama > $ menit. emudian
cuvet diangkat dan dibuka dengan pisau malam lalu sisa wa; disiram
dengan air panas agar tidak ada residu.
!. Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan "ould space.
Serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi tajam dirapihkan "umar, !+8 3
8%.
ambar 8.$Boilling Out"kumar,!+8 3 8%.
e. packing
. Sebelum melakukan packing, sebaiknya permukaan gips yang masih
hangat diolesi CMS kecuali pada elemen gigi dan cengkram
!. :lat dan bahan harus disiapkan terlebih dahulu.
32
7/26/2019 proses pembuatan obturator
33/39
8. :donan akrilik dibuat dengan menggunakan wet "ethod, yaitu
mencampurkan monomer dan polimer kedalam "i!ing #ar.4. :donan akrilik diaduk dengan mnggunakan lecron lalu ditutup.
$. Setelah adonan akrilik mencapai dough stage, dibentuk menjadi gulungan
kemudian diaplikasikan kedalam "ould space dengan jari tangan lalu
plastic cellophane diletakkan di antara cuvet atas dan cuvet bawah
disatukn kemudian dipres.
. 5res dilakukan secara perlahan-lahan sampai "etal to "etal kontak agar
akrilik dapat mengalir ke semua daerah dan kelebihannya mengalir keluar
cuvet.
7. DCuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan
kemudian cellophanediletakkan kembali dan dilakukan pres kedua.
*. Cuvet dibuka dan apabila tidak ada kelebihan akrilik, akrilik diolesi
dengan li?uid kemudian dilakukan pres terakhir tanpa cellophane.
#. 5roses curingsiap untuk dilakukan"umar, !+8 3 8%.
ambar 8.packing acrylic
f. Curing. :ir dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang pada
behel dimasukkan kedalam panci tersebut dan didiamkan selama
jam.
!. ompor dimatikan, kemudian behel yang brisi cuvet diangkat
didiamkan sampai kembali pada suhu kamar"umar, !+8 3
33
7/26/2019 proses pembuatan obturator
34/39
ambar 8.7Curing6 penggodokan akrilik
g. 2eflasking
. Cuvet dibuka setelah suhu
mendingin atau normal.
!. 5rotesa dipisahkan dari gips dengan menggunakan pisau gips secara
hati-hati agar protesa tidak patah
ambar 8.* 'eflasking "Madhumathi, !+4%
h. 5emberian Selapis malam merah Membuat%ollow
. Malam merah dipotong sesuai lubang yang ada
!. Selapis malam merah yang sudah dipotong diletakan diatas lubang
sesuai dengan bentuknya8. 5enutupan denganself cured
4. 0ujuan pemberian hollow6lubang tersebut agar obturator yang dibuat
menjadi lebih ringan
i. Finishing 3 0oleshing
. 5rotesa dibersihkan dari sisa-sisa gips.
34
7/26/2019 proses pembuatan obturator
35/39
!. 2agian yang tajam dirapihkan dan dibulatkan dengan menggunakan
akrilik tri""er bur. 2agian interdental permukaan protesa dibersihkan
dan dibentuk dengan fissure bur dan round bur kecil tanpa merusak
anatomi yang telah dibuat.
8. 5rotesa diamplas dengan menggunakan amplas kasar dan amplas halus.
4. 5rotesa dipoles dengan menggunakan sikat hitam danpur"ice.
$. 5oles yang kedua dilakukan dengan menggunakanfelconedanpu"ice.
. :pabila permukaan protesa sudah tidak ada guratan-guratan, dilanjutkan
dengan menggunakan poles terakhir menggunakan sikat putih dan
CaC/8.
7. 5rotesa dibersihkan dari sisa bahan poles.
*. 5rotesa dikembalikan ke dokter ggi untuk melakukan insersi.
ambar !.#. 1inishing 'an 5oleshing"umar, !+8 3 %.
3. Anal!s!s Data
a. 5enelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan jumlah
keseluruhan * sampel yang dibagi ke dalam ! kelompok dengan
jumlah masing-masing kelompok,4 sampel
b. Masing-masing hasil angka yang didapat pada setiap kelompok akan di
ambil nilai rata-ratanya, kemudian dibandingkan.
c. Skoring 3
4 E Stabil, tidak porus, ringan, mudah di lepas.
8 E Stabil, tidak porus, ringan,
35
7/26/2019 proses pembuatan obturator
36/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
37/39
0abel 4. Fasil
'ari hasil rata-rata di atas didapatkan hasil yang mendukung adalah dengan
mengunakan teknik gula, sehinga teknik ini cocok dalam pembuatan
obturatorclaft plate untuk menutupi hollow pada palatal. 'an perbedaan angka
yang didapatkan pada tabel 4. di atas menunjukan bahwa obturator yang
menggunakan teknik gula lebih memenuhi syarat ideal dibandinkan dengan teknik
malam merah.
4.2 Pem(ahasan
2erdasarkan hasil penelitian pada tabel di atas didapatkan hasil pada
proses pembuatan obturator menggunakan teknik gula yaitu stabil, tidak porus,
ringan, mudah dilepas, di bandinkang dengan teknik yang menggunakan selapis
malam merah. Fal ini dikarenakan gula lebih cepat meleleh pada saat disiram air
37
N'
sam6el
Has!l T!ngkat &egagalan Pr)ses Pem(uatan '(turat)r
Dengan Menggunakan Tekn!k /ula Da Malam Merah
Gilai skor
0eknik ula
Gilai skor
0eknik Selapis Malam Merah
1 8 !
2 4
3 8
4 4 !
N!la! rata+
rata
8,$ ,$
7/26/2019 proses pembuatan obturator
38/39
7/26/2019 proses pembuatan obturator
39/39
b. Sampel 2 "teknik selapis malam merah% kurang
memenuhi syarat ideal dibandinkang dengan sampel
:
".1 %aran
Mengingat hasil di atas, disarankan dalam pembuatan /bturator
fungsional maupun non fungsional sebaiknya menggunakan teknik gula dalam
pembuatan hollow. arena obturator dengan teknik gula mempunyai syarat ideal
stabil, lebih ringan, tidak porus, mudah dilepas. 'an penulis berharap untuk
peniliti selanjutnya khususnya dibidang teknik gigi dapat meneliti lebih lanjut
mengenai tenik pembutan obturator lainya bila teknik pembuatn obturator tersebut
lebih baik.
Recommended