PROSES USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
KRAKAL DESAIGN DALAM PEMBERDAYAAN
EKONOMI KELUARGA
(DI DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG
JEPARA JAWA TENGAH) SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh
Laily Mukhibatul Ula
11150540000001
PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN
MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU
DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/2020 M
PROSES USAHA MII(RO KECIL MENE,NGAH KRAKAL
DESAIGN DALAM PEMBERDAYAAI\ E,KONOMI
KELUARGA (DI DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG
JEPARA JAWA TENGAH)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi P ersy ar atan Memperoleh
Gelar Sarj ana Sosial (S. Sos)
Oleh
Laily Mukhibatul Ula
NrM 11150s40000001
Pembimbing Skripsi
h[IP. 19600720199103 1001
PROGRAM STUDI
PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS TLMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
IIIDAYATULLAH JAKARTA
1441 Ht2020 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul PROSES USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
KRAKAL DESAIGN DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI
KELUARGA (DI DESA TROSO KECAMATAN KEDUNG JEPARA
JAWA TENGAH) telah diujikan munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Januari
2A2A. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sosial pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam.
Iakarta, 15 .Ianuari ?*?*
Sidang Munaqasyah
FlrP. 197 105201 9990320$2
Mengetahui,
g Skripsi
Ketua Sidang
WG. Prdmita Ratnasari. S. Ant.NIP. 197 6t0S22003 I 22002
Sekretaris Si
Ahmad
Penguji II
flr. Tan n Hermansah. M.SrNfP. 197 17200501 1006
Dosen Pembimbi
NfP. 1 9600720t99103 I 001
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini:t
: Laily Mulchibatul {Jla
:11150540000001
Nama
NIM
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi berjudul Proses Usaha
Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga (Di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara
Jawa Tengah) adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusuntlnnya. Adapun
kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersedia
melakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturan
pemndangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini sebagian atau
keseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.
Demikian perny ataanini clibuat untuk dipergunakan seperlunya
Jakarta, 15 Januari 2020
Laily Mukhibatul Ula
NIM 11150s40000000
i
ABSTRAK
Laily Mukhibatul Ula
Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga di Desa Troso Kecamatan
Kedung Jepara Jawa Tengah
Masalah sosial merupakan permasalahan yang sering muncul di
kehidupan bermasyarakat. Masalah sosial juga merupakan suatu
fenomena yang memiliki berbagai macam dimensi salah satunya
persoalan ekonomi. Hal ini tentu tak berjalan seiringan dengan kemajuan
bangsa, karena di balik berdirinya pabrik-pabrik kokoh masih banyak
masyarakat yang tidak sejahtera hidupnya. Kemudian formulasi yang
tepat agar dapat menyelesaikan masalah tersebut salah satunya dengan
metode pemberdayaan masyarakat, layaknya yang dilakukan oleh
UMKM Krakal Desaign desa Troso. Salah satu fungsi UMKM Krakal
Desaign adalah menciptakan kesejahteraan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses yang dilakukan
UMKM Krakal Desaign, mengetahui proses dan hasil yang didapat
dalam pemberdayaan ekonomi keluarga di desa Troso Kecematan
Kedung Kabupaten Jepara Jawa Tengah.
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan, yaitu: observasi, wawancara, dan
studi dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa UMKM Krakal Desaign
berperan signifikan dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Karena
pemberdayaan yang dilakukan UMKM Krakal Desaign sangat
berpengaruh pada kemajuan kehidupan keluarga di desa Troso.
Memfasilitasi ibu-ibu di desa Troso dengan berbagai kegiatan pelatihan
dan pendampingan serta dukungan yang diberikan UMKM Krakal
Desaign, dapat menyadarkan ibu-ibu akan kemampuan dan bakat yang
dimilikinya. Selain itu, pelatihan kemampuan dan bakat yang ditekuni
ibu-ibu dapat merubah mereka yang tadinya tidak berdaya menjadi
berdaya. Serta dapat menguatkan kepercayaan diri ibu-ibu dan
meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, maksudnya yaitu: ibu-
ibu menjadi percaya diri dan berani dengan kemampuan dan bakat yang
mereka miliki sehingga mampu berkolaborasi dengan baik dan
memanfaatkan penghasilan dari produk yang mereka buat agar dapat
memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan kesejahteraan hidup.
Kata Kunci: Peran, UMKM, Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan nikmat, karunia, dan kemudahan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Proses
UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
(Di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah)”. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabat, dan para pengikutnya.
Semoga kelak kita sebagai umatnya mendapatkan syafaatnya. Aamiin.
Dalam proses penulisan skrispsi ini penulis mengalami hambatan
dan menyadari kekurangan yang penulis miliki, namun dengan izin dari
Allah SWT dan berkat motivasi, doa, dan arahan dari berbagai pihak
akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan rasa terimakasih kepada:
1. Suparto, M.Ed., Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, Dr. Siti Napsiyah, BSW MSW, sebagai Wakil Dekan I
Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag., sebagai Wakil Dekan
II Bidang Administrasi Umum serta Cecep Castrawijaya, M.A,
sebagai Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2. Muhtadi, M.Si sebagai Ketua Program Studi Pengembangan
Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
iii
3. WG Pramitha Ratnasari, S.Ant, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Dr. H. Asep Usman Ismail, M.A sebagai Dosen Pembimbing
yang sudah meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan ide,
arahan, dan memberikan kritik yang membangun kepada penulis
selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang
bermanfaat kepada penulis selama menempuh pendidikan di kampus.
6. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi dan staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah membantu penulis dalam menggunakan buku-buku
yang diperlukan selama masa perkuliahan serta selama penulisan
skripsi serta staf bagian Tata Usaha yang telah membantu dalam
administrasi.
7. Bapak Lilik Anshori, Ibu Suwarni, selaku pemilik UMKM Krakal
Desaign yang telah banyak membantu untuk kebutuhan penulis dan
memberikan support, bantuan serta doa’nya untuk kelancaran dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Ibu-ibu penenun UMKM Krakal Desaign yang telah
meluangkan waktunya untuk bersedia di wawancara.
9. Kedua orang tua, Ibu Znliyati dan Bapak Zuni atas segala doa yang
tidak pemah putus dan segala dukungan serta kasih sayang yang tiada
henti, sehingga penulis tetap semangat untuk menyelesaikan skripsi
ini dan meniadi sarjana.
10. Kedua adik saya Rizka Fatima Dewi dan Salasatun Nur Fatihah yang
selalu rnembantu dan mendoakan penulis dalam setiap waktunya.
11. Teman kuliah jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMD
angkatan 2015, yang telah banyak memberikan semangat, duktrngan,
masukan, dan motivasi selama dalam perkuliahan maupun dalam
penulisan skripsi.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada
siapapun yang membacanya.
Jakarta, 15 Januari 2020
Penulis
IV
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................... 6
C. Batasan dan Perumusan Masalah ........................................... 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................... 6
E. Metodologi Penelitian ............................................................ 8
F. Tinjauan Pustaka .................................................................... 17
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 19
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................... 21
A. Teori Pemberdayaan Sebagai Proses ...................................... 21
B. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ............................... 26
C. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga..........................................27
D. Kerangka Berfikir....................................................................30
BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN .............. 32
A. Gambaran Umum Usaha Tenun UMKM Krakal
Desaign di Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara ................. 32
vi
B. Letak Geografis UMKM Krakal Desaign
di Desa Troso .......................................................................... 45
BAB IV DATA DAN TEMUAN LAPANGAN .............................. 46
A. Proses Usaha UMKM Krakal Desaign
Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga .............................. 47
B. Proses Pemberdayaan Ibu-ibu Melalui Pelatihan
Keterampilan .......................................................................... 50
C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan
UMKM Krakal Desaign ........................................................ 59
BAB V PEMBAHASAN .................................................................. 63
A. Analisis Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga ......................................... 63
B. Analisis Proses Pemberdayaan Ibu-ibu Melalui Pelatihan
Keterampilan...........................................................................72
C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan
UMKM Krakal Desaign......................................................... 74
BAB VI PENUTUP ........................................................................... 80
A. Kesimpulan ............................................................................. 80
B. Saran ....................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 83
LAMPIRAN...................................................................................... 84
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kerangka Informan ..............................................................10
Tabel 2 Nama-nama Motif................................................................ 57
Tabel 2 Nama Pekerja........................................................................ 58
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Berfikir .......................................................... 31
Gambar 2 Bahan Dasar Kain Troso................................................. 40
Gambar 2 Pengikatan Benang Dengan Tali .................................... 40
Gambar 3 Hasil Benang Yang Sudah di Tali .................................. 41
Gambar 4 Pewarnaan kain .............................................................. 42
Gambar 5 Penjemuran Kain ........................................................... 43
Gambar 6 Proses Menenun ............................................................. 44
Gambar 7 Proses Membuat Motif ................................................... 44
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Pembimbing ........................................................ 90
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian .....................................................91
Lampiran 2. Foto-Foto ..................................................................... 92
Lampiran 3. Catatan Observasi ....................................................... 95
Lampiran 4. Pedoman Wawancara .................................................. 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mencermati terjadinya krisis ekonomi di Indonesia yang
berlangsung hingga saat ini, ternyata membuktikan bahwa
telah terjadi kerapuhan sendi-sendi perekonomian Indonesia
secara global yang berujung terhadap tingginya tingkat
kemiskinan, yang juga akan menjadi ancaman terjadinya
konflik sosial masyarakat Indonesia (Suhartini, 2005:273).
Masalah sosial merupakan permasalahan yang sering
muncul di kehidupan bermasyarakat. Masalah sosial juga
merupakan suatu fenomena yang memiliki berbagai macam
dimensi. Dengan berbagai macam dimensi permasalahan
sosial, hal tersebut sering dijafikan suatu objek penelitian
untuk menyelesaikan permaslahan sosial, namun hingga saat
ini permasalahan tersebut tak kunjung usai. Pada umumnya
masalah sosial sering ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang
tidak diinginkan oleh sebagian warga masyarakat (Soetomo,
2008:1).
Menurut Gunawan Sumodiningrat, penyebab kemiskinan
dapat dilihat dari beberapa aspek di antaranya: (1) rendahnya
kualitas sumber daya manusia, baik secara motivasi maupun
penguasan manajemen dan teknologi, (2) kelembagaan yang
belum mampu menjalankan dan mengawal pelaksanaan
pembangunan, (3) sarana dan prasarana yang belum merata,
2
(4) minimnya modal, (5) serta berbelitnya prosedur dan
peraturan yang ada di pemerintahan (Gunawan,2016:8).
Hal paling tersulit dalam menyelesaikan masalah ini adalah
masalah kualitas sumber daya manusia. Kemudian salah satu
formulasi yang diterapkan agar dapat menyelesaikan masalah
tersebut salah satunya dengan metode pemberdayaan
masyarakat, layaknya yang dilakukan oleh kebanyakan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa Troso
(Gunawan, 2016:8).
Usaha untuk memberdayakan potensi ekonomi masyarakat
serta membangun pola pikir yang mandiri salah satunya,
dengan menanamkan dan menawarkan terobosan baru dalam
berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan ekonomi
keluarga. Pemberdayaan ekonomi keluarga merupakan suatu
proses atau kegiatan agar keluarga mampu melakukan
kegiatan ekonomi (bekerja atau berusaha) yang merupakan
salah satu unsur kesejateraan sosial. Pemerintah telah
merancang suatu program yang nanti bisa berkelanjutan yaitu
berupa program-program pemberdayaan. Pemerintah telah
menyiapkan lembaga swadaya masyarakat yang berperan
untuk mensejahterahkan kehidupan masyarakat agar bisa lebih
mandiri. Salah satu nya adalah UMKM (Usaha Mikro Kecil
Menengah). Dengan adanya peluang usaha ini banyak anggota
masyarakat yang membuka peluang usaha dan
memanfaatkannya. Untuk menangani persoalan kemiskinan di
Indonesia pemerintah telah merancang suatu proyek yang
diharapkan dapat lebih terjamin keberlanjutan program-
3
program masyarakat. Selain itu juga banyak lembaga swadaya
masyarakat yang bermunculan guna mensejahterakan
masyarakat agar lebih mandiri.
Tenun kain Troso yang ada di Desa Troso tepatnya di
Kabupaten Jepara ini mungkin tidak banyak orang yang
mengetahuinya, sebagian orang hanya mengetahui bahwa
Kabupaten Jepara lebih terkenal dengan kota ukirnya, namun
untuk potensi lain yang ada di Jepara sangat banyak salah
satunya “Tenun Kain Troso” yang belum banyak diketahui
oleh masyarakat luas. Lokasi tempat usaha industri tenun
Troso merupakan suatu bentuk industri pedesaan, masyarakat
desa tidak hanya sebagai buruh atau karyawan tetapi berperan
juga sebagai pengusaha. Umumnya usaha dalam skala kecil
yaitu suatu bentuk ekonomi pedesaan. Kegiatan ekonomi
pedesaan tergantung dari sumber daya yang ada di sekitar,
khususnya sumber tenaga kerja. Menggunakan teknologi yang
sederhana, umumnya pengusaha industri pedesaan tidak
hanya penghasil barang, sebagai pedagang yang memasarkan
hasil produksi.
Krakal Design adalah salah satu UMKM (Usaha Mikro
Kecil Menengah) yang memfokuskan dalam pembuatan tenun
kain Troso dan para pekerja diambil dari tetangga sekitar
rumah pemilik UMKM tersebut. Hampir 90% pekerja ini
adalah perempuan. Banyak nya ibu-ibu rumah tangga di desa
Troso yang tidak bekerja dan hanya bergantung pada
suaminya sehingga perekonomian keluarga tidak ada
peningkatan.
4
Peran ibu-ibu rumah tangga dalam membantu pemenuhan
ekonomi keluarga merupakan suatu kewajiban, karena
semakin terdesaknya kebutuhan hidup. Meningkatnya
kebutuhan ekonomi yang mengharuskan ibu-ibu rumah tangga
ikut membantu menambah pemasukan dana dalam
keluarganya. Tetapi tidak semua ibu-ibu rumah tangga yang
bekerja untuk menambah pemasukan saja. Di beberapa aspek
keluarga yang ekonominya menengah dan ke-atas pun juga
ikut turut berkecimpung dalam pasar ekonomi sebagai refleksi
kondisi social-ekonomi bisa juga diartikan sebagai suatu motif
intristik (yang datang dari dalam dirinya) yaitu, menunjukan
eksistensinya sebagai manusia yang mampu hidup mandiri di
dalam keluarga maupun di dalam kehidupan masyarakat (Kris
Budiman,1999:96).
Troso adalah salah satu Kelurahan yang berada di
Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara dan juga memiliki
kompleksifitas permasalahan ekonomi keluarga. Penanganan
permasalahan perekonomian keluarga perlu di lakukan
sebagai mana yang di lakukan UMKM Krakal Desaign
sebagai kelompok usaha, yang ada di wilayah kelurahan yang
dapat membantu perekonomian keluarga.
UMKM Krakal Desaign mempunyai tujuan membantu
masyarakat sekitar khususnya untuk para ibu-ibu rumah
tangga dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dengan adanya UMKM ini ternyata sudah cukup membantu
masyarakat sekitar dalam menyediakan lapangan kerja dengan
tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Dalam
5
hal ini konsep community economi development yang kini
banyak dijalankan oleh lembaga swadaya masyarakat melalui
berbagai program-program telah terbukti mengurangi angka
pengangguran serta berpeluang untuk menciptakan skill yang
lebih baik menuju kemandirian usaha. Jika konsep tersebut
diterapkan secara konsisten, maka para tataran outputnya akan
menghasilkan sisi posistif seperti terbukanya lapangan
pekerjaan yang berakibat pada angka penganguran. Serta
menghasilkan tenaga kerja yang berjiwa enterprenuership
sejati yang mampu membaca peluang usaha yang secara tidak
langsung meningkatkan perekonomian sosial.
Salah satu fungsi UMKM Krakal Desaign di Kelurahan
Kedung adalah menciptakan kesejahteraan keluarga terutama
bagi ibu-ibu rumah tangga yang sebagai pekerja nya.
Kelompok UMKM Krakal Desaign sebagai pemberdayaan
ekonomi keluarga, telah membantu menciptakan lapangan
pekerjaan bagi anggota keluarga terutama ibu-ibu rumah
tangga di desa Troso. Pemberdayaan ekonomi keluarga
mempunyai tujuan, salah satu nya adalah meningkatkan
pendapatan ibu-ibu rumah tangga.
Mengingat pentinganya penelitian mengenai
pemberdayaan ekonomi masyarakat, maka peneliti ingin
mengajukan judul skripsi : “Proses Usaha Mikro Kecil
Menengah Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga Di Desa Troso Kecamatan Kedung Kab Jepara Jawa
Tengah)”
6
B. Identifikasi Masalah
1. Banyaknya ibu-ibu yang tidak memiliki kesibukan, padahal
masing-masing dari mereka memiliki kemampuan
menenun.
2. Sebagian besar ibu-ibu belum mampu untuk
mengembangkan kemampuan dan bakat menenun
3. Sebagian besar ibu-ibu tidak mengetahui bahwa dari bakat
menenun ini dapat membantu terhadap perekonomian
keluarga.
C. Batasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan permasalahan yang ada di dalam
penelitian ini, agar pembahasan tidak melebar maka penulis
hanya membatasi masalah yang akan dibahas mengenai
Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign dalam
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (di desa Troso Kab.
Jepara Jawa Tengah).
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan di atas maka penulis merumuskan
permasalahannya sebagai berikut :
Bagaimana proses pemberdayaan ekonomi keluarga yang
dilakukan UMKM Krakal Desaign ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah adalah sebagai berikut:
7
a. Untuk mengetahui proses Krakal Desaign dalam
pemberdayaan ekonomi mikro kecil menengah kain
tradisional troso.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari
penulisan skripsi ini adalah:
a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat sebagai menambah dan
memperluas wawasan/ilmu pengetahuan serta pengalaman
di dalam praktik pemberdayaan masyarakat di bidang
ekonomi keluarga yang dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil
Menengah Krakal Desaign, dimana penulis dapat
menerapkan teori-teori yang diperoleh selama dalam
proses perkuliahan.
b. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan dan evaluasi, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dalam pemberdayaan masyarakat.
c. Manfaat Akademik, hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi dokumen perguruan tinggi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berguna untuk menjadi bahan
rujukan bagi mahasiswa dalam dimensi pemberdayaan
masyarakat.
d. Adapun bagi pihak Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal
Desaign, dapat dijadikan sebagai catatan untuk
memperhatikan dan meningkatkan kinerja yang sudah
baik, sekaligus memperbaiki kelemahan dan kekurangan
yang ada.
8
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah metode
penelitian digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang bersifat alamiah. Dimana, peneliti sebagai instrument
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
Triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih fokus ke makna dari pada
generalisasi. Metode penelitian kualitatif ini sering disebut
metode penelitian naturalistik, karena penelitian yang
dilakukan pada kondisi alamiah tanpa disetting (Sugiyono,
2014).
Penelitian Kualitatif merupakan penilaian yang
mengambarkan tentang kenyataan sosial, dan
mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
bagaimana “Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal
Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga”.
Penulis menggunakan pendekatan kualitatif untuk
menemukan hasil penelitian yang menyajikan data akurat
dan menggambarkan kondisi yang sebenarnya serta
pendekatan ini menyajikan secara langsung antara peneliti
dan narasumber.
9
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah
penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan
mengklarifikasi suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variable yang
berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Data
yang dikumpulkan dalam penelitian deskripsi berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dengan demikian,
laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan untuk
memberi gambaran dari penyajian laporan tersebut.
Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan
lapangan, dan dokumen resmi lainnya.
3. Teknik Pemilihan Informan
Menurut Sugiyono (2011:218) dalam teknik
pemilihan informan terdapat beberapa tipe non-
probabilty sampling. Penelitian ini menggunakan tipe
purposive sampling. Purposive sampling adalah
digunakan dalam situasi dengan kemampuan untuk
menentukan informan sesuai dengan tujuan. Jadi
purposive sampling pada pemilihan informan
didasarkan ciri-ciri yang dimiliki subjek yang dipilih.
Berikut ini tabel subjek dan informan yang terpilih
dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam
penelitian.
10
Tabel 1.1 Kerangka Informan
N
o
Informasi yang
dicari
Metode
Penggunaan
Data
Status
Informan
Nama Informan
1. Untuk
mengetahui
profil, sejarah
dan proses
Krakal Desaign
dalam
pemberdayaan
ekonomi
keluarga
Wawancara
dan
dokumentasi
Pemilik
Krakal
Desaign dan
istri pemilik
Krakal
Desaign
Bapak Lilik
Anshori dan Ibu
Suwarni
2. Untuk
mengetahui
proses
pelaksanaan
kegiatan
pelatihan dan
pendampingan
yang dilakukan
oleh Krakal
Desaign
Wawancara,
dokumnetasi
dan observasi
Pemilik
Krakal
Desaign
Bapak Lilik
Anshori
3. Untuk
mengetahui
kemampuan
penenun yang
sudah diberikan
pelatihan dan
pendampingan
Wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Penenun dan
istri pemilik
Krakal
Desaign
Ibu Gita, Ibu Mita,
Ibu Yuni, Ibu Dewi,
Ibu Wiwik, Ibu
Rukana, Ibu Lasmi,
Ibu Monna, Ibu
Adda, Ibu Is dan
Ibu Suwarni
4. Untuk
mengetahui
proses
pendampingan
dan di Krakal
Desaign
Wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Pemilik
Krakal
Desaign dan
istri pemilik
Krakal
Desaign
Bapak Lilik anshori
dan Ibu Suwarni
11
N
o
Informasi yang
dicari
Metode
Penggunaan
Data
Status
Informan
Nama Informan
5. Untuk
mengetahui
proses pelatihan
di Krakal
Desaign
Wawancara,
observasi dan
dokumentasi
Pemilik
Krakal
Desaign dan
penenun
Bapak Lilik
Anshori dan Ibu
Wiwik, Ibu Adda,
Ibu Is dan Ibu
Rukana
6. Untuk
mengetahui hasil
yang diperoleh
melalui
pelatihan dan
pendampingan
Krakal Desaign
Wawancara
dan observasi
Pemilik
Krakal
Desaign dan
penenun
Ibu Gita, Ibu Mita,
Ibu Yuni, Ibu Dewi,
Ibu Wiwik, Ibu
Rukana, Ibu Lasmi,
Ibu Monna, Ibu
Adda, Ibu Is dan
bapak Lilik Anshori
Sumber: Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti.
4. Macam dan Sumber Data
Sumber data yang akan ditelusuri untuk
memperoleh data lapangan terdapat dua sumber, yaitu:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang diperoleh secara langsung
dari narasumber dengan wawancara yang
mendalam kepada pemilik Usaha Mikro Kecil
Menengah Krakal Desaign
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sukender yang diperoleh melalui studi
pustaka lainnya yang berkaitan dengan pembahasan
skripsi. Dalam penelitian ini, Peneliti melakukan
studi kepustakaan seperti data dari pendiri umkm
krakal desaign, berita online, dokumen dan arsip-
arsip kelurahan serta arsip kecamatan Kedung.
12
5. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Gunawan (2013:141-142), Untuk memenuhi
kebutuhan data yang beraneka ragam, penelitian kualitatif
menggunakan berbagai metode pengumpulan data,
seperti wawancara individual, wawancara kelompok,
penelitian dokumen dan arsip, serta penelitian lapangan.
Antara metode satu dengan yang lainnya tidak saling
terpisah, tetapi saling berkaitan dan saling mendukung
untuk menghasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan.
Data yang diperoleh dari suatu metode yang lain sehingga
menghasilkan data yang cepat dipercaya dan sesuai
dengan kenyataan.
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data tentang
Proses Usaha Mikro Kecil Menengah Krakal Desaign
dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang digunakan
adalah:
a. Observasi
Metode observasi adalah metode pengamatan
yang didukung dengan pengumpulan dan
pencatatan data secara sistematis terhadap obyek
yang akan diteliti. Observasi dapat didefinisikan
sebagai perhatian yang terfokus terhadap kejadian,
gejala atau sesuatu (Emzir, 2010).
Dalam penelitian ini metode observasi
digunakan agar pokok permasalah yang ada, dapat
diteliti secara langsung. Pengumpulan data
13
dengan teknik ini mengandalkan pengamatan
langsung dengan obyek penelitian.
b. Wawancara (Interview)
Metode wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri (self report), atau
setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan
pribadi. (Sugiyono: 2014)
Dalam penelitian ini, Penelitian melakukan
wawancara dengan pemilik dan penenun di Krakal
Desaign. Wawancara tersebut dilakukan berkali-
kali, agar peneliti mendapatkan data detail dan
akurat.
c. Dokumentasi
Dalam sebuah penelitian temuan lapangan
sangat dibutuhkan dalam berbagai data sebagai
dokumen pendukung, sehingga metode
dokumentasi sangat penting untuk mencari data
dengan berbagai hubungan atau variable, seperti
buku-buku, majalah, jurnal dan lain-lain.
Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat
terhadap hasil observasi dan wawancara.
14
6. Analisis Data
Menurut Emzir (2012:129-133). Dalam teknik analisis
data model Miles dan Huberman, di dalamnya membahas
tentang: pertama, reduksi data ialah pengumpulan data,
memfokuskan, serta memilah dan memilih data mana saja
yang dibutuhkan. Kedua, model data yaitu suatu proses
pengumpulan data yang tersusun sesuai kriterianya
masing-masing. Ketiga, penarikan kesimpulan merupakan
langkah akhir pada sebuah kegiatan penelitian, dimana
isinya berisikan tentang ringkasan semua data yang
diperoleh sehingga muncul sebuah manfaat dan saran
untuk kedepannya.
Jadi dalam menganalisis data, peneliti memperoleh
data dari lapangan dan diolah serta dianalisa sesuai dengan
kategori data yang terkumpul yaitu observasi, wawancara
dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
penelitian, dengan menggunakan analisa deskriptif dan
dengan menggunakan metode kualitatif yaitu untuk
mengetahui gambaran yang kongkret tentang proses usaha
UMKM Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi
keluarga di desa Troso Kecamatan Kedung Jepara.
7. Teknik Validasi Keabsahan Data
Teknik validasi keabsahan data ialah berfungsi
sebagai menjaga kebenaran dalam isi data yang telah
didapat, dari sini peneliti menggunakan teknik triangulasi,
menurut Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman
teknik tersebut berupaya membandingkan indeks-indeks
15
yang ada, masing-masing setiap indeks itu sendiri memiliki
metode yang berbeda pula untuk mendapatkannya,
sehingga mengarahkan kepada kesimpulan yang tepat
(Rohidi, 1992:436-437).
Menurut Moeleong (2006:330), Guna menentukan sah
atau tidaknya data yang diperoleh dalam penelitian ini.
Maka dalam konteks penelitian ini, triangulasi yang
digunakan adalah triangulasi sumber data, berasal dari
UMKM Krakal Desaign. Teknik yang dilakukan adalah
dengan membandingkan dan mengecek baik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan cara yang dilakukan dengan: (1) membandingkan data
hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2)
membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan yang dikatakan secara pribadi, (3) membandingkan
apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4)
membandingkan keadaan dan perspektif seseorang, (5)
membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu
dokumen yang berkaitan. Hasil dari perbandingan yang
diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan–alasan
terjadinya perbedaan.
8. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Troso, Kecamatan
Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Penetapan lokasi
ini dipilih sebagai tempat penelitian didasarkan atas
pertimbangan bahwa kondisi objektif wilayah penelitian
16
yang merupakan salah satu lokasi strategis dari tempat
usaha UMKM Krakal Design kain tradisional Troso.
Alasan lain melakukan di tempat tersebut, peneliti yakin
bahwa kantor desa dan kantor kecamatan memiliki data dan
sumber yang cukup dalam penelitian ini. Kemudian dari
sudut lokasi tempat penelitian berdekatan dengan kampung
halaman atau rumah tinggal orang tua peneliti yang juga
berlokasi di kecamatan Kedung, sehingga memudahkan
peneliti untuk melakukan penggalian data. Masa waktu
penelitian dilakukan selama ber bulan-bulan yang dimulai
dari pertengahan Juli 2019 sampai dengan selesai.
9. Instrumen dan Alat bantu Penelitian
Menurut Moeleong (2006:9), Instrumen penelitian
dalam tradisi penelitian kualitatif adalah manusia/orang
yakni peneliti sendiri dengan menggunakan alat bantu
berupa catatan, tape recorder, dan kamera. Sebagaimana
yang disampaikan oleh Moleong bahwa “Orang (peneliti)
sebagai instrumen memiliki senjata yang secara luwes
dapat digunakannya.
Menurut Danim (2002:60), Catatan, tape recorder, dan
kamera hanya digunakan sebagai alat bantu dalam
melakukan penelitian. Oleh karena itu, sebagai instrumen
penelitian, peneliti melakukan pemahaman makna data
yang peneliti peroleh di lapangan. Sebagaimana
diungkapkan Danim “meskipun peneliti menggunakan
beberapa alat bantu dalam pengumpulan data, data-data
17
yang dikumpulkan perlu ditunjang oleh pemahaman yang
mendalam tentang makna data-data yang diperoleh.
Menurut Sugiyono (2010:60), Dalam penelitian
kualitatif pada awalnya dimana permasalahan belum jelas
dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti itu
sendiri, namun selanjutnya setelah focus penelitian
menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan
instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat
melengkapi data dan membandingkan data yang telah
ditemukan melalui observasi dan wawancara. Pada
penelitian ini, penulis dibekali dengan beberapa alat
sebagai pembantu catatan dan ingatan, seperti alat-alat
tulis, kamera, dan perekam suara.
F. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan dalam melakukan penelitian terhadap “Peran
UMKM Krakal Desaign dalam Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga”. Maka perlu dilakukan telaah terhadap penelitian-
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Hal ini
dimaksudkan untuk melihat relevansi dan sumber-sumber yang
akan dijadikan rujukan dalam penelitian ini dan sekaligus
sebagai bahan perbandingan dan bahan tinjaun dalam penulisan
skripsi ini, maka penulis membaca beberapa skripsi sebagai
bahan refernsi.
Penelitian yang dilakukan Ade Fauzan program studi
Pengembangan masyarakat Islam Fakultas Ilmu dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018, dengan
18
judul Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Usaha Kecil
menengah (UMKM) Eka Cipta Mandiri. Isi Pembahasan:
Merumuskan permasalahannya Penulis sebelumnya membahas
pada proses dan hasil dari pemberdayaan ekonomi keluarga
yang dilakukan oleh UMKM Eka Cipta Mandiri. Perbedaan
skripsi dari mahasiswi Ade Fauzan dengan pembahasan yang
akan di bahas oleh peneliti yaitu dalam skripsi Ade fauzan
berfokus kepada hasil pemberdayaan ekonomi keluarga.
Sedangkan peneliti berfokus kepada proses pemberdayaan
ekonomi keluarga. Kemudian, dari segi persamaannya, yaitu
sama-sama mengangkat tema tentang pemberdayaan ekonomi
keluarga.
Penelitian yang dilakukan Nurul andani program studi
Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017,
dengan judul Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Ekonomi
Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru
(Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Tenun Songket Khas
Melayu Winda, Isi Pembahasan: Merumuskan
permasalahannya pada proses pemberdayaan, faktor yang
menjadikan penghambat dan hasil yang diperoleh oleh
pengrajin tenun dari Usaha Tenun Songket Khas Melayu
Winda. Perbedaan skripsi dari mahasiswi Nurul Andani lebih
berfokus pada faktor penghambat dan hasil yang diperoleh oleh
pengrajin tenun dari Usaha Tenun Songket Khas Melayu
Winda. Sedangkan penulis kebih berfokus lebih pada penelitian
19
proses dan pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan
UMKM Krakal Desaign.
Penelitian yang dilakukan oleh Mir’Atun Nisa, program
studi Pengembangam Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Komunikasi Uin Syarif Hidayatullah Jakarta 2018, dengan
Judul Permberdayaan Ekonomi Perempuan Melalui Home
Industry Batik di Desa Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten
Lamongan, isi Pembahasan: Merumuskan masalahanya pada
proses pemberdayaan dan hasil dari home industry tersebut.
Sedangkan penulis lebih berfokus kepada proses pemberdayaan
ekonomi keluarag yang dilakukan UMKM Krakal Desaign.
G. Sistematika Penulisan
BAB I: Merupakan bagian dari pendahuluan yang terdiri
dari latar belakang maslaah, batasan dan rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka,
sistematika penulisan.
BAB II: Akan menjelaskan mengenai tinjauan teoritis,
terdiri dari pengertian peran, pengertian UMKM,
pengertian ekonomi, pemberdayaan ekonomi,
pengertian pengrajin.
BAB III: Akan menjelaskan mengenai gambaran umum
tentang peran UMKM Krakal Desaign, terdiri dari
latar belakang berdirinya kelompok pengrajin
tenun di desa Troso.
20
BAB IV: Temuan lapangan yang menganalisis perencanaan
kelompok keterampilan pembuat kain tenun,
analisis proses dari pengrajin dalam pembuatan
kain tenun Troso, dan analisis dari hasil
pemberdayaan ekonomi masyarakat.
BAB V: Kesimpulan dan saran dari hasil yang diperoleh
dan akan dijelaskan secara konkrit yan diharapkan
dan bermanfaat bagi masyarakat Troso pada
khususnya dan pada umumnya masyarakat luas.
21
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pemberdayaan Sebagai Proses
1. Pengertian Proses
Proses pemberdayaan masyarakat upaya membantu
masyarakat untuk mengembangkan kemampuannya sendiri
sehingga bebas dan mampu mengatasi masalah dan
mengambil keputusan secara mandiri. Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dengan memberikan kewenangan.
Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2002:703),
Proses dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti
runtutan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu
atau rangkaian tindakan perbuatan atau pengolahan yang
menghasilkan produk.
Sebagai proses, pemberdayaan menurut Totok Mardikanto
dan Poerwoko Soebianto (2013:61), adalah serangkaian
kegiatan untuk memperkuat dan atau mengoptimalkan
keberdayaan (dalam arti kemampuan dan atau keunggulan
bersaing) kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk
individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.
Sebagai proses, pemberdayaan merujuk pada kemampuan,
untuk berpartisipasi memperoleh kesempatan dan atau
mengakses sumber daya dan layanan yang diperlukan guna
memperbaiki mutu hidupnya (baik secara individual,
kelompok, dan masyarakat dalam arti luas). Dengan
pemahaman seperti itu, pemberdayaan dapat diartikan
22
sebagai proses terencana guna meningkatkan skala/upgrade
kualitas dari obyek yang diberdayakan.
Pemberdayaan sebagai proses perubahan, memerlukan
inovasi yang berupa: ide-ide, produk, gagasan, metode,
peralatan atau teknologi. Dalam praktik, inovasi tersebut
seringkali harus berasal atau didatangkan dari luar. Tetapi,
inovasi juga dapat dikembangkan melalui kajian, pengakuan
atau pengembangan terhadap kebiasaan, nilai-nilai tradisi,
kearifan lokal atau kearifan tradisinonal (indigenous
technology).
Pemberdayaan adalah suatu proses yang relatif terus
berjalan untuk meningkatkan perubahan yang lebih baik.
Pemberdayaan meningkatkan perubahan kearah perubahan
yang lebih baik. Pemberdayaan bisa disebut juga
pengembangan. Pada dasarnya, agama Islam adalah agama
pemberdayaan. Dalam pandangan Islam, pemberdayaan
harus merupakan gerakan tanpa henti.
Kata pemberdayaan adalah terjemah dari istilah bahasa
Inggris yaitu empowerment. Pemberdayaan (empoweringt)
adalah memampukan dan memandirikan mereka.
Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu
anggota msayarakat tetapi juga pranata-pranatnya.
Menanamkan nilai-nilai budaya modern seperti kerja keras,
hemat, keterbukaan, kebertanggungjawaban, adalah bagian
pojok dari upaya pemberdayaan ini.
Pemberdayaan ini menyangkut beberapa segi yaitu
pertama, penyadaran tentang peningkatan kemampuan untuk
23
mengidentifikasi persoalan dan permasalahan yang
ditimbulkan serta kesulitan hidup atau penderitaan. Kedua,
meninngkatkan sumber daya yang telah ditemukan,
pemberdayaan memerlukan upaya advokasi kebijakan
ekonomi politik yang pada pokoknya bertujuan untuk
membuka akses golongan bawah, lemah, dan tertindas
tersebut terhadap sumber daya yang dikuasai oleh golongan
kuat atau terkekang oleh peraturan-peraturan pemerintah dan
pranata sosial.
a. Proses Pemberdayaan
Dalam pengembangan masyarakat proses merupakan
hal yang penting. Seorang pekerja masyarakat tidak
benar-benar tau kemana pengembangan masyarakat akan
bermuara, demikian pula hasil pastinya. Seorang pekerja
masyarakat yang sudah jelas permulaanya mengenai hasil
yang di peroleh merupakan pekerja yang tidak
memberdayakan masyarakat (disempowering
community), karena hal ini menjauhkan masyarakat,
kontrol atau proses, serta deteminasi arah pengembangan.
Sebagai proses pemberdayaan merujuk pada
kemampuan, untuk berpartisipasi memperoleh
kesempatan atau mengakses sumber daya dan layanan
yang diperlukan guna memperbaiki mutu hidupnya (baik
secara individual, kelompok, dan masyarakat dalam arti
luas). Dengan pemahaman seperti ini pemberdayaan
dapat diartikan sebagai proses terencana guna
24
meningkatkan skala kualitas dari objek yang
diberdayakan.
Seperti yang dikutip oleh Adi (Isbandi Rukminto,
2013:58-60) menggambarkan proses pemberdayaan yang
berkesinambungan sebagai suatu siklus yang terdiri dari 5
(lima) tahapan utama, yaitu:
a. Menghadirkan kembali pengalaman yang
memberdayakan dan (racall dopewering/empowring
experience).
b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan
dan ketidakberdayaan (discuss reasons for
doporwerment/ empowerment).
c. Mengendifikasikan suatu masalah ataupun projek
(identify one problem or project).
d. Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna
(identify usefull power based)
e. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
mengimplementasikan (develop and implement action
plan)
Dari pernyataan di atas tergambar mengapa Adi, meyakini
bahwa proses pemberdayaan yang terjadi pada tingkat
individu tidak berhenti pada titik tertentu, tetapi lebih
merupakan sebagai upaya berkesinambungan untuk
meningkatkan daya yang ada. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teori proses menurut Isbandi, sebagai berikut:
fasilitator yang memfasilitasi komunitas, motivator yang
25
membangkitkan kesadaran, dan distributor yang membagi
pengetahuan dan pengalaman.
Disamping itu pembuat usaha juga ingin membantu
perekonomian keluarga dari pekerja nya. Selain itu proses
adalah deskripsi sosial tentang siapa kita dan kita siapa.
Proses menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang
lain., organisasi atau sistem sosial. Proses adalah posisi dan
pengaruh.
Usaha kain tenun, melakukan proses yang cukup
panjang. Dari mulai kebudayaan daerah setempat menjadi
bisnis keluarga secara turun temurun dan sampai
terkumpulnya modal untuk memulai sendiri. Disinilah
terbangun para pekerja ibu rumah tangga yang ada di
lingkungan Desa Troso untuk dilatih dan diajarkan untuk
membuat tenun, dengan tujuan untuk melestarikan
kebudayaan dan memperkuat suatu usaha serta membantu
para pengrajin tenun keluar dari permasalahan kemiskinan.
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Isbandi
adalah teori yang berbicara tentang posisi dan perilaku
seseorang yang diharapkan dari padanya tidak berdiri
sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitannya dengan
adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang
atau aktor tersebut. Pelaku menjadi sadar akan struktur sosial
yang didudukinya, oleh karena itu seorang aktor berusaha
selalu tampak “mumpuni” dan dipersepsi oleh aktor lainnya
sebagai “tak menyimpang” dari sistem harapan yang ada
dalam masyarakat. (Edi Suhardono,1994:3).
26
B. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
1. Pengertian Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM)
Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
dijelaskan dalam UU Usaha Miro, kecil, Menengah
(UMKM) No. 20 tahun 2008 adalah sebagai berikut (Ernani
Hadiyati,hal 5) :
a. Usaha Mikro adalah usaha prodiktif milik orang
perorangan dan / atau badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan
cabang perusahaan yang dimilki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha
menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang ini.
c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan
atau bada usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan Usaha Kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagimana diatur Undang-
undang ini.
27
Dari penjelasan di atas UMKM Krakal Desaign ini
termasuk pada golongan usaha kecil. Jika dilihat dari sejarag
terbentuknya UMKM tersebut merupakan usaha yang
bergerak dibidang ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
serta dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar.
C. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
a. Pengertian Ekonomi
Ekonomi atau economic dalam banyak literatur
ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata
Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah
tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi adalah
semua yang menyangkut hal-hal yang berhubungan
dengan perikehidupan dalam rumah tangga tentu saja
yang dimaksud dan dalam perkembangannya kata rumah
tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga
yang terdiri dari suami,isteri dan anak-anaknya,
melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah
tangga bangsa, negara dan dunia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Pengertian ilmu ekonomi menurut KBBI adalah
sebuah cabang ilmu yang merujuk pada
28
berbagai asas –asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang atau kekayaan. Kekayaan
yang dimaksud disini adalah termasuk uang,
perindustrian maupun kegiatan perdagangan.
Serta mencakup hal- hal mengenai pemanfaatan
uang, tenaga, waktu, dan sebagainya yang
berharga. Menurut KBBI, ilmu ekonomi juga
berhubungan dengan tata kehidupan
perekonomian suatu negara. Maksud dari
perekonomian disini mencakup semua tindakan
seperti aturan dan cara untuk menjalankan
usaha berekonomi (perdagangan dan
perindustrian). Selain itu ilmu ekonomi juga
berarti urusan keuangan rumah tangga. Rumah
tangga yang dimaksud seperti organisasi atau
Negara.
b. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Pemberdayaan ekonomi adalah sebuah langkah yang
harus dilakuksn guna perbaikan terhadap kondisi
masyrakat terlebih pada tingkat ekonomi rendah. Di sini
masyarakat di tantang untuk lebih keras dalam bekerja,
mewujudkan ide-ide kreatifnya dan mandiri dalam
berwirausaha.
29
Dalam penelitian ini, peneliti fokus pada
pemberdayaan ekonomi, karena isu-isu yang akan
diangkat dalam penelitian ini berfokus pada
pemberdayaan ekonomi yang dapat meningkatkan
perekonomian para pengrajin kain tenun Troso,
khususnya di UMKM Krakal Desaign.
Berdasarakan teori yang dikemukakan oleh
Munandar, bahwa pemberdayaan ekonomi dapat
didefinisikan sebagai suatu program kegiatan yang
dilakukan oleh suatu lembaga atau pemerintah dalam
meningkatkan keterampilan hidup, permodalan
sekelompok orang agar dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya, dan membuat kondisi hidupnya lebih baik
dengan mengembangkan usaha (Ismet Firdaus dan Zaky,
2008:225-226).
Berbicara tentang suatu usaha, pemberdayaan yang
dilakukan oleh UMKM Krakal Desaign berawal dari
pemilik usaha yang diberdayakan oleh orang lain, lalu
beliau berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidup, perekonomian yang stabil, memiliki kemampuan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan, memiliki
kemampuan menghadapi ancaman-ancaman dari luar,
memilki kemampuan berkreasi serta berinovasi dalam
mengaktualisasikan dirinya (Nur Mahmudi Ismai’l,
2001:28).
Maka pemberdayaan ekonomi keluarga adalah
penguatan pemilikan faktor-faktor produksi, penguatan
30
penguasaan distribusi dan pemasaran, penguatan
masyarakat untuk mendapatkan gaji atau upah yang
memadai, dan penguatan masyarakat untuk memperoleh
informasi, pengetahuan dan keterampilan yang harus
dilakukan secara multi aspek, baik dari aspek masyarakat
itu sendiri, maupun aspek kebijakannya (Mardi Yatmo
Hutomo, 2000:3).
Pemberdayaan di bidang ekonomi keluarga
merupakan upaya untuk membangun daya masyarakat
dengan cara mendorong, memotivasi dan membangkitkan
kesadaran akan potensi ekonomi yang dimilikinya serta
berupaya untuk mengembangkannya. Dalam konteks
permasalahan sederhana, ekonomi rakyat merupakan
strategi “bertahap hidup” yang dikembangkan oleh
penduduk masyrakat miskin, baik di kota maupun di desa
(Mubyarto, 1996:4). Yang dimaksud dengan strategi
bertahan hidup khususnya pada masyarakat miskin,
adalah cara yang digunakan untuk dapat memenuhi
kebutuhan makan dan minum.
Pada umumnya, setiap manusia memerlukan makan
dan minum sehingga banyak orang yang mengahalalkan
segala cara untuk dapat memenuhi hal tersebut. Dengan
demikian, cara yang paling ampuh digunakan untuk
mengurangi kekacauan tersebut adalah dengan cara
pemberdayaan.
Pemberdayaan berbasis ekonomi keluarga sangat
ampuh mengurangi maslah kemiskinan. Seperti UMKM
31
Krakal Desaign, usaha ini telah membantu warga desa
Troso dalam masalah kemiskinan.
D. Kerangka Berfikir
Masalah persoalan di desa Troso adalah karena banyaknya
ibu-ibu yang memiliki bakat menenun akan tetapi mereka
tidak mampu untuk mengembangkan bakatnya, Faktor-faktor
utama disebabkan oleh terbangunnya pabrik-pabrik seperti
pabrik garmen yang memproduksi olahan kain dengan cara
modern membuat para pengrajin kalah saing. Cara
mengantisipasi kesenjangan yang terjadi dapat dimulai dengan
mengembalikan semangat ibu-ibu dalam menambah
penghasilan keluarga dan mengembangkan kemampuan dan
bakat menenunnya, seperti memberikan program
pemberdayaan yang bermanfaat untuk meningkatkan
perekonomi keluarga.
Program usaha UMKM yang dimana dilakukan dengan
proses pelatihan pengembangan kemampuan dan bakat. Dari
semua itu akan dapat membantu ekonomi keluarga ibu-ibu di
desa Troso .
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Masalah:
1. Kesenjangan ekonomi ibu-ibu desa Troso
2. Ketidakmampuan mengembangkan bakat
menennun
3. Kurangnya fasilitator dalam mengembangkan
kemampuan dan bakat ibu-ibu
Teori Proses
Pemberdayaan
Basic dasar kemampuan
dan bakat menenun kain
32
Sumber: Diolah oleh peneliti
Dapat mengembangkan kemampuan
dan bakat menenun serta membantu
perekonomian keluarga
33
BAB III
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum Usaha Tenun UMKM Krakal Desaign di
Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara.
1. Profil Dan Sejarah Berdirinya Usaha UMKM Tenun Troso
Krakal Desaign
Usaha Tenun Troso adalah salah satu usaha yang
bergerak dibidang pembuatan kain Tenun di desa
Troso.Usaha Tenun Troso adalah usaha turun temurun dari
keluarga, dan mulai di dirikan pada awal tahun 40 an. Alasan
berdirinya Usaha Tenun Troso adalah untuk melestarikan
budaya serta adat-istiadat. Karena sejak tahun 40 an kain
Troso sudah digunakan para bangsawan Jepara. Pada saat itu
pembuatan kain Tenun Troso hanya menggunakan alat
manual. Dan untuk motif kain Tenun Troso pada saat itu
hanya ada satu motif yaitu motif Gedok dari NTT, dan untuk
pewarnaan pada kain masih menggunakan bahan alami.
Sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk membuat
Tenun.(Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul
10.00 WIB).
Kemudian di tahun 50 an mulai berkembang pada alat
pembuatan Tenun Troso, alat ini dinamakan alat ATBM.
Krakal Desaign akhirnya membuat satu motif yakni motif
Lombang Perusakan Tenun Ikat Muria. Dan motif ini pun
sempat laku keras di pasaran sebelum ada motif baru yang di
buat oleh Bapak Jaswadi yang diberikan nama motif
Kawung TTA. Dan motif Kawung ini sangat laku keras dan
34
Krakal Desaign pun akhirnya ikut membuat motif Kawung
tersebut dengan persetujuan bapak Jawardi. Krakal Desaign
mulai dikenal sejak membuat motif Kawung. (Wawancara:
Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Dan di tahun 75 an Krakal Desaign pun akhirnya
membuat motif kain sendiri yakni kain tenun Polos Rayon
dan juga Tenun Putih dipadukan dengan kain Nolek. Seiring
berjalan nya waktu motif yang ada di desa Troso pun
semakin banyak namun Krakal Desaign tetap konsisten
dengan motif-motif yang dibuat mereka sendiri. Hingga pada
tahun 76 an Krakal Desaign mendapatkan orderan membuat
kain Tenun dengan Motif Blangkok Sumba. Setelah
pembuatan kain Tenun Motif Blangkok Sumba usaha Krakal
Desaign pun semakin di kenal oleh masyarakat luas karena
di Krakal Desaign ini selalu mengutamakan kualitasnya, zat
pewarna yang digunakan pun masih menggunkan zat alami
sehingga di kain Tenun ini tidak mudah luntur dan rusak.
Dan disinilah Krakal Desaign pun mulai dikenal oleh
masyarakat luas sehingga Krakal Desaign pun mengikuti
beberapa motif dari beberapa daerah yang sedang banyak
diminati di pasaran saat itu. (Wawancara: Bpk Lilik,05
Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Setelah sukses dikenal oleh masyarakat luas di tahun 80
an Krakal Desaign mendapat orderan lagi untuk membuat
motif Tenun Ende Maumere Ros dan Sabu (ikat lusi). Pada
tahun tersebut dua motif ini sangat populer sehingga banyak
diminati para pecinta Kain Tenun. Memasuki tahun 99 an di
35
desa Troso mulai populer dengan motif Sutra Alam dan
motif Seser macam-macam dan juga Dobi Baron. Tapi
sayang ketiga motif ini pun punah dikarenakan tidak ada
yang mampu membuat kain Tenun tersebut. (Wawancara:
Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Memasuki tahun 2000 an usaha tenun Krakal Desaign
pun di wariskan kepada anak Bungsu nya yakni Bpk. Lilik
Aslori. Pada tahap awal bapak Lilik awalnya hanya
memperkerjakan para keluarga saja dikarenakan untuk
menjaga kualitas pembuatan kain Tenun yang di wariskan
secara turun temurun. Lalu di tahun 2003 bpk Lilik pun
memperkerjakan sekitar 14 penenun, yang para pekerja
penenun ini adalah warga desa Troso sendiri. Dan di tahun
ini keberadaan usaha Tenun Troso pun semakin banyak di
minati para warga Desa Troso sehingga banyak yang
mendirikan usaha Tenun juga. Namun dengan banyak nya
saingan tidak membuat bapak Lilik takut usaha nya akan
menurun sebab di Krakal Desaign selalu mengutamakan
Kualitas meskipun proses pembuatan kain Tenun cukup
lama namun hasil nya selalu bagus dan membuat puas
sehingga para konsumen pun tetap bertahan untuk membeli
produk di Krakal Desaign. (Wawancara: Bpk Lilik,05
Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Untuk pemasaran nya bapak Lilik sudah memiliki
pembeli dari dalam negri dan juga luar negri, untuk pembeli
dari dalam negeri sendiri ini dari kota NTB, NTT, Sulawesi,
Jakarta lalu untuk pembeli dari Luar negri ini dari Malaysiya
36
dan Singapore. Setiap bulan nya Krakal Desaign sudah
memiliki pesanan yang yang tetap. Adapun motif yang di
pesan adalah motif-motif yang dibuat sendiri oleh bapak
Lilik. Selain itu Usaha Tenun Krakal Desaign juga terkenal
dengan motif yang berbeda dari banyak nya motif Tenun
yang sedang ada di desa Troso, motif-motif yang berbeda
dan cenderung tidak mudah ditiru oleh para pengusaha yang
ada di Troso ini kebanyakan buatan dari bapak Lilik.
(Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Meskipun mempunyai banyak pekerja bapak Lilik
selalu membuat gambar motif tenun itu sendiri upaya ini
dilakukan agar tetap bisa menjaga kelestarian dan menjaga
warisan yang sudah diturunkan secara turun temurun. Usaha
Tenun Kain Troso pun mampu bersaing dan berkembang
atas dasar ketekunan dan tanggung jawab sehingga sampai
saat ini Krakal Desaign masih tetap eksis dan terus
mengalami peningkatan pada hasil penjualan. Meskipun
mengalami peningkatan pada penjualan bapak Lilik tetap
konsisten dengan jumlah para pekerja nya dan tidak ingin
menambah para pekerja penenun nya. (Wawancara: Bpk
Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Tenun Ikat Troso merupakan kriya tenun Jepara
tepatnya dari Desa Troso. Berupa kain yang ditenun dari
helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya
diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat
tenun yang dipakai adalah alat tenun mesin (ATBM). Dalam
perkembangannya kain tenun ikat tradisional ini telah
37
berkembang menjadi industri rumah tangga yang telah
memberikan kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja
dan ekonomi di Kabupaten Jepara. Tenun ikat Troso
merupakan industri kreatif yang mencerminkan kemandirian
masyarakat Desa Troso. Industri kreatif adalah industri yang
berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta
lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu
(Definisi industri kreatif oleh Kementerian Perdagangan RI).
(Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus 2019, pukul 10.00 WIB).
Menurut (Alamsyah, Indrahti, & Maziyah, 2013)
industri kreatif adalah kelanjutan tradisi kreativitas ekonomi
masyarakat sehingga dapat teridentifikasi secara historis
termasuk nilai-nilai budaya yang melatar belakangi
kehadiran industri kreatif. Tenun ikat Troso merupakan
keterampilan yang diturunkan dari beberapa generasi yang
dikembangkan oleh penduduk Desa Troso. Keterampilan
dalam membuat tenun ikat telah berkembang dari mulai
tenun “Gendong” kemudian berkembang dengan
menggunakan alat yang dapat menghasilkan kain lebih baik
dan lebih cepat. Desa Troso terletak disebelah barat
Kecamatan Kedung merupakan daerah dataran rendah dan
memiliki kondisi alam yang mendukung dalam usaha tenun
ikat, daerah yang memiliki air yang bersih dan banyak, suhu
panas yang mendukung untuk proses pengeringan dalam
proses produksi kain tenun ikat. Perkembangan tenun ikat
38
Troso mengalami peningkatan dari tahun ke tahun baik dari
jumlah tenaga kerja yang terserap ataupun jumlah pelaku
atau pemilik usaha tenun ikat. Akan tetapi perkembangan
UMKM Troso yang pesat dibarengi dengan berbagai kendala
dan permasalahan klasik UMKM yaitu persaingan tidak
sehat yang dapat menurunkan harga jual dan permintaan kain
tenun ikat itu sendiri. Selain itu tidak memiliki konsistensi
dalam menjaga kualitas barang, hal ini terbukti ketika
permintaan pasar tinggi, pengrajin mengambil jalan pintas
dengan mengganti bahan dengan kualitas lebih rendah guna
mendapat untung yang lebih besar. Hal ini membuat pasar
kurang percaya dengan kualitas kain tenun ikat troso. Selain
itu berbagai keterbatasan kendala yang di miliki UMKM
tenun ikat Troso antara lain: lemahnya permodalan,
kurangnya kemampuan kewirausahaan, teknik produksi
masih sederhana, serta terbatasnya kemampuan manajemen.
Selain banyaknya permasalah diatas, UMKM tenun ikat
Troso belum memiliki standard kualitas maupun
produktivitas, dimana dalam persaingan pada era globalisasi
saat ini UMKM dituntut untuk selalu meningkatkan kinerja
dan produktivitasnya. Sehingga UMKM dituntut untuk
selalu memperbaiki proses produksi secara
berkesinambungan agar tercapai peningkatan kualitas dan
produktivitas tersebut. (Wawancara: Bpk Lilik,05 Agustus
2019, pukul 10.00 WIB).
Saya dulu pegawai nya bapak Lilik dan saya dulu
bekerja sebagai penali, cuman karena saya sudah menikah
39
dan suami saya yang mencukupi kehidupan saya dan juga
suami melarang akhirnya saya berhenti bekerja dari tempat
bapak Lilik, saya sudah bekerja di tempat bapak Lilik sekitar
3 tahun dan saya bisa melihat bahwa usaha bapak Lilik ini
selalu konsisten dengan cara-cara yang tradisonal. Serta
bapak Lilik ini selalu baik dan ramah kepada semua pegawai
nya jadi wajar saja kalau pegawai bapak Lilik ini pada betah
bekerja di tempat bapak Lilik. (Wawancara: Ibu Zuliyati, 14
Desember 2019, pukul 10.17)
2. Visi dan Misi UMKM Krakal Desaign di desa Troso
a. Visi
Melestarikan dan menumbuhkan tradisi Tenun Troso
sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Troso khususnya di industri
kerajinan Tenun di Indonesia pada umumnya dengan
menjadi perusahaan penghasil serta pengolah Tenun yang
dapat bersaing secara sehat serta dikenal oleh masyarakat
dalam negri dan luar negri.
b. Misi
1. Selalu membuat inovasi terbaru
2. Motif yang dibuat beda dari pengusa Tenun yang lain
3. Pewarnaan harus pintar mencampur biar tidak sama
dengan orang lain
4. Hasil Tenun yang dibuat tidak ingin sama
5. Meningkatkan jumlah pemasukan serta bisa membaca
pemasaran
40
6. Meningkatkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat
di desa Troso
3. Modal/Pendanaan Usaha Tenun Krakal Desaign
Untuk pendanaan bapak Lilik tidak begitu banyak
mengeluarkan modal karena beberapa alat tenun yang ada
pun itu dari hasil warisan yang diturunkan secara turun
temurun, sehingga bapak Lilik hanya mengeluarkan modal
untuk biaya membeli benang dan juga zat pewarna.
Bapak Lilik mengeluarkan modal pribadi sekitar 5 juta
untuk pembelian benang dan juga zat pewarna, dan sekarang
untuk pembelanjaan barang-barang tersebut menggunakan
uang diperoleh dari hasil penjualankain Tenun Troso.
4. Proses Produksi Usaha Tenun Krakal Desaign
a. Benang
Awal pembuatan tenun troso dimulai dari benang.
Untuk tenun troso sendiri benang yang digunakan adalah
benang katun. Itulah sebabnya mengapa pakai tenun
untuk pakaian nggak panas tapi cenderung adem. Tapi
uniknya kalau cuaca sedang dingin, menggunakan tenun
di badan justru menghangatkan.
41
Gambar 2. Bahan Dasar Kain Troso
Benang-benang katun tadi disusun sedemikian rupa
sehingga menjadi barisan benang yang rapi. Benang-benang
tersebut diikat sepuluh-sepuluh atau tergantung mau membuat
berapa potong kain tenun. Kalau sudah rapi,, benang tersebut ditata
sedemikian rupa, dipasang mal untuk menggambar motif,
kemudian digambar motifnya mengikuti cetakan mal. Untuk
membuat mal dibutuhkan keahlian tersendiri. Mal atau cetakan
itulah yang membuat pola-pola berbeda di tiap kain tenun.
Gambar 3. Pengikatan Benang dengan Tali
42
b. Ikat
Proses selanjutnya adalah mengikat satu persatu pada
tiap bagian benang. Ikatannya harus kencang supaya
warnanya tidak masuk ke dalam ikatan. Inilah mengapa
ada yang menyebut kain tenun sebagai ikat, karena
prosesnya mengikat satu per satu. Dibutuhkan kesabaran
dan ketelitian yang sangat dalam mengikat setiap tali.
Salah ikat motif yang diinginkan jelas tidak akan jadi.
Gambar 4 hasil benang yang sudah di tali
Setelah diikat sesuai motif, tahap selanjutnya adalah
mewarnai. Proses mewarnai ini hampir mirip dengan
yang aku lihat saat melihat proses pembuatan batik.
Benang-benang yang sudah diikat tadi dicelup ke dalam
pewarna. Tidak hanya sekali celup tetapi berkali-kali,
apalagi kalau menginginkan warna yang lebih terang atau
tidak biasa. Untuk warna dasar tenun troso adalah warna
biru dan merah. Itulah sebabnya mengapa warna tenun
troso biasanya berkisar di warna-warna tertentu. Namun
43
tidak menutup kemungkinan akan ditemukan warna-
warna lain yang menarik seperti yang aku temui kemarin
saat di Desa Troso yaitu warna kuning, pink, dan biru
cerah.
Gambar 5. Pewarnaan kain
Berbeda dengan proses pembuatan batik, proses
pembuatan tenun troso hanya membutuhkan air dingin
saja. Setelah dicelup ke pewarna proses selanjutnya
adalah mengeringkan, untuk proses pencelupan ini
dibutuhkan tenaga yang lumayan. Bayangkan dalam satu
rangkaian ikatan kain nantinya akan membentuk sekitar
10 lembar kain dengan ukuran 2 meter x 1 meter. Jadi
secara tidak langsung si bapak yang melakukan proses
pewarnaan harus mengangkat dan memeras sekitar 10
lembar kain secara bersamaan.
44
Gambar 6. Penjemuran kain
c. Tenun
Apabila sudah kering dan warna yang diinginkan
sudah menempel sempurna pada benang, barulah
dilakukan proses tenun. Tenun sendiri kalau aku
terjemahkan secara bebas adalah proses menyatukan
benang menjadi lembaran kain. Untuk kain polos dengan
satu warna proses tenun bisa dilakukan oleh mesin,
namun untuk proses tenun dengan motif-motif cantik
harus ada sentuhan tangan manusia untuk membentuk
motifnya. Saya pernah mencoba ikutan menenun di
Lombok dan hasilnya jelek sekali karena aku tidak punya
keahlian di bidang tersebut. Dibutuhkan keahlian dan
sense of art untuk membuat kain tenun.
45
Gambar 7. Proses menenun
Proses pembuatan tenun troso yang panjang, butuh ketelitian,
dan tenaga.
Gambar 8. Proses Membuat Motif
46
B. Letak Geografis UMKM Krakal Desaign di Desa Troso
1. Letak dan Batasan Wilayah
Secara administratif desa Troso terletak di Kecamatan
Kedung, Kabupaten Jepara, di wilayah Provinsi Jawa
Tengah. Kabupaten Jepara memiliki luas 100.413,189 ha
1.004,13 km, dibagi menjadi 14 wilayah kecamatan meliputi
183 desa dan 11 kelurahan. Secara geografis terletak pada
posisi 3º 23´ 20˝ sampai 4º 9´ 35˝ BT dan 5º 43´ 30˝ sampai
6º 47´ 44˝ LS, dengan batas-batas wilayah, disebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, di sebelah selatan dengan
Kabupaten Demak, di sebelah Barat berbatasan dengan laut
Jawa dan di sebelah Timur berbatasan dengan kabupaten pati
dan Kabupaten Kudus. Desa Troso merupakan satah satu
desa diantara 12 desa yang berada di wilayah Kecamatan
Pecangaan, tepatnya terletak 2 Km dari pusat kecamatan,
atau 15 Km dari kota Jepara, 56 Km dari kota Semarang dan
656 km dari kota Jakarta. Sedangkan batas wilayah Desa
Troso sendiri, sebelah utara berbatasan dengan Desa Ngabul,
sebelah selatan berbatasan dengan desa Karangrandu dan
Kaliombo, sebelah barat berbatasan dengan Desa Ngeling
dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Pecangaan Kulon
dan Rengging.
47
BAB IV
DATA DAN TEMUAN LAPANGAN
Dalam hasil yang di dapat ini peneliti membahas tentang proses
pemberdayaan masyarakat yang dilakukan UMKM Krakal
Desaign. Menurut buku yang ditulis oleh Isbandi Rukminto, yang
menggambarkan proses pemberdayaan yang berkesinambungan
sebagai suatu siklus yang terdiri dari lima tahapan utama, yaitu: 1.
Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan (racall
dopewering/empowring experience), 2. Mendiskusikan alasan
mengapa terjadi pemberdayaan dan ketidakberdayaan (discuss
reasons for doporwerment/ empowerment), 3. Mengendifikasikan
suatu masalah ataupun projek (identify one problem or project),
4.Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna (identify usefull
power based), 5. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
mengimplementasikan (develop and implement action plan).
Berikut ini peneliti jabarkan secara lengkap dan jelas
mengenai hasil temuan data di lapangan, wawancara peneliti
dengan pendiri dan para penenun kain terun troso UMKM Krakal
Desaign di Desa Troso Kecamatan Kedung Jepara Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, catatan lapangan dan
dokumentasi yang telah dilakukan, peneliti akan menguraikan
hasil dari temuan lapangan. Sesuai dengan yang dikemukakan
Isbandi Rukminto.
48
A. Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga
1. Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan
(racall dopewering/empowring experience)
a) Proses Memfasilitasi Ibu-ibu rumah tangga di desa Troso
Konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh
individu dalam masyarakat terhadap seseorang dan
merupakan prilaku individu yang penting bagi struktur
masyarakat. Dalam hal ini Krakal desaign menpunyai
kewajiban dan tugas-tugas untuk memberikan bimbingan
dan pelayan kepada para ibu-ibu penenun agar mampu
mengembangkan bakat dan kemampuan nya serta mandiri
dan berperan aktif di lingkungan masyarakat sekitar.
Salah satu temuan penelitian tentang UMKM Krakal
desaign bahwa UMKM ini membantu mengembangkan bakat
dan kemampuan para ibu-ibu khususnya di desa Troso ini
mempunyai pekerjaan sendiri dan bisa mempunyai penghasilan
untuk menambah keuangan keluarga, dan tidak hanya
mengandalkan pendapatan suami. Selain itu UMKM Krakal
desaign juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada
para penenun terlebih dahulu. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh pemilik usaha UMKM Krakal Desaign bapak Lilik anshori
sebagai berikut:
“saya disini awalnya melihat kondisi keadaan ibu-ibu yang
ada di desa Troso soalnya mereka ini sebenarnya
mempunyai bakat dan kemampuan cuman mereka ini tidak
bisa mengembangkan kemampuan mereka, sayang juga.
Terus mereka ini cuman hanya mengandalkan uang suami
49
mereka untuk kehidupan sehari-hari mereka. Padahal dari
bakat dan kemampuan mereka ini bisa menghasilkan uang
dan bisa menambah pendapatan keluarga mereka...”
(wawancara dengan bapak Lilik,2019)
Sebagaimana hasil wawancara di atas, menyebutkan bahwa
para ibu-ibu yang ada di desa Troso ini mempunyai bakat dan
kemampuan tapi mereka belum bisa mengembangkan nya,
sehingga adanya UMKM Krakal Desaign ini membantu para
ibu-ibu untuk mengembangkan bakat dan kemapuan meereka
dan juga membantu mereka untuk menambah pendapatan
keluarga. Dalam hal ini, Krakal Desaign juga mendorong
semangat para ibu-ibu dengan memfasilitasi berbagai kegiatan
dan juga pelatihan yang akan mereka kerjakan. Seperti yang
diungkapkan oleh Istri pemilik Krakal Desaign Ibu Suwarni
sebagai berikut:
“saya suruh ibu-ibu ini datang kerumah buat ikut
pelatihan mbak, nah dari situ juga sudah di kelompokan
sesuai kemampuan dan bakat mereka mbak. Kalau untuk
yang sudah bisa mewarnai menali, kita tawarkan untuk
menenun karna kan dari penghasilan juga beda, tapi itu
balik lagi dari mereka mbak. Nah kalau setuju baru kami
ajarkan kalau enggak dan tetap fokus pada kemampuan
yang di miliki ya gk papa, kita gk mau masaksain yang
penting mereka nyaman dan tidak tertekan itu yang paling
penting sih mbak”... (wawancara dengan ibu Suwarni,
2019)
b) Proses Membangkitkan Kesadaran dan Membagi
Pengetahuan
Dalam hal ini, Krakal Desaign tidak hanya
melakukan pemberdayaan bagi ibu-ibu saja. Krakal
Desaign juga melakukan pendampingan, pendampingan
dilakukan ketika penenun sudah melewati masa pelatihan
50
dan pendampingan di lakukan oleh istri bapak Lilik ibu
Suwarni.
Dengan adanya pelatihan dan keterampilan, selain untuk
mendorong semangat ibu-ibu di Desa Troso juga sebagai wadah
untuk mengembangkan kemampuan dan bakat dari ibu-ibu di
desa Troso. Ibu-ibu yang telah bergabung di UMKM Krakal
Desaign diarahkan untuk mengikuti semua pelatihan meskipun
mereka sudah bisa. Mereka bebas memilih sesuai kemampuan
mereka, jika mereka ingin mencoba pelatihan menenun tidak
menjadi masalah asal ini sesuai keinginan mereka dan bukan
paksaan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Lasmi:
“saya dulu nya sudah bisa menali mbak, cuman saya
pengen menambah wawasan di tenun akhirnya saya
memilih bergabung di bagian menenun. Ini bukan karna
paksaan dari bapak cuman saya juga merasa saya bisa
menenun akhirnya saya pede saja mbak heheh...”
(wawancara ibu Lasmi, 2019)
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Yuni:
“saya punya kemampuan di mewarnai dan menenun, karna
sebelumnya saya sudah pernah belajar dan saya pikir
kalau saya mencoba untuk menenun tidak menajdi
masalah. Soalnya saya meresa diri saya mampu dan bukan
karna saya mau ikut-ikut an mbak, cuman saya yakin saya
mampu dan bapak juga selalu bilang ke kami kalau
memang mampu dan bisa kenapa harus gk pede, nah dari
situ saya mikir kata-kata bapak aja mbak. Akhirnya saya
memberanikan diri untuk bergabung di menun.
Sebelumnya memang yang saya tahu menenun itu memang
agak rumit dan butu ketelatenan yang pasti, cuman gk
masalah lha mbak, kalau saya tekun dan teliti pasti saya
cepat visa menenun...” (wawancara ibu Yuni, 2019)
51
Setelah ibu-ibu mengikuti kegiatan pelatihan, dapat dilihat
bahwa pada dasarnya memang mereka mempunyai bakat dan
kemampuan. Dari potensi yang mereka punya mereka bisa
berkembang dan membantu perekonomian keluarga dengan
adanya pelatihan dan dorongan kepada mereka. Sebagaimana
yang diterapkan Krakal Desaign, memberikan pelatihan sesuai
dengan kemampuan dan bakat dan tetap menjadi pendamping
di saat para penenun membutuhkan bantuan.
B. Proses Pemberdayaan Ibu-ibu Melalui Pelatihan
Keterampilan
1. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan
dan ketidakberdayaan (discuss reasons for
doporwerment/ empowerment)
Menurut Lilik Anshori sebagai pemilik UMKM Krakal
Desaign, Proses pemberdayaan ekonomi keluarga yang
dilakukan oleh UMKM Krakal Desaign dengan melakukan
pendekatan kepada para penenun dan juga mengadakan
pelatihan serta pendampingan kepada penenun. Tujuan nya
agar para penenun bisa mengembangkan bakat dan
kemampuan yang dimiliki, serta menambah pengetahuan
yang luas agar bisa mandiri dan kelak menjadi wirausaha
yang handal dan memiliki rasa tanggung jawab (Lilik
Anshori sebagai pemilik UMKM Krakal desaign).
Hal ini dikemukan oleh Lilik Anshori, mengatakan
bahwa dengan melihat bakat dan kemampuan dari warga
setempat akhirnya beliau memberanikan diri untuk
52
mengajak warga setempat bergabung di dalam usaha nya.
Kemampuan dari masing orang-orang itu berbeda-beda
yang penting jangan terlalu dipaksakan jika kemampuan
seseoramg itu hanya sampai disitu saja.
“Setiap orang mempunyai kemampuan berwirausaha nah
dari bakat dan kemampuan yang dimiliki kita bisa bantu
kembangkan agar mereka nanti bisa berwirausaha, dan
bisa membantu perekonomian mereka. Selama bekerja di
UMKM Krakal Desaign saya dan istri juga mengajarkan
proses-proses dari awal sampe pada penjualan dan
pemasaran, tujuan nya sih biar nanti kalau mereka sudah
punya cukup modal bisa membuka usaha sendiri.
wawancara dengan Lilik Anshori sebagai pemilik UMKM
Krakal Desaign)
Hal demikian yang diungkapkan oleh Suwarni bahwa,
UMKM Krakal Desaign merupakan program
pemberdayaan ekonomi yang memadukan antara seni dan
wirausaha. Para penenun diajarkan untuk dapat mandiri
dalam berwirausaha melalui pelatihan (wawancara
Suwarni, 2019)
“Krakal Desaign selalu membantu para penenun untuk
mandiri terutama ibu-ibu karena kemampuan dan bakat
mereka ini sangat bagus dan kita harus bisa membaca
bakat mereka. Saya juga lihat kalau ibu-ibu ini itu kurang
pede sama bakat dan kemampuan mereka mbak, makanya
saya berinisiatif buat melakukan pendekatan kepada
mereka agar mereka ini mau mengembangkan bakat dan
kemapuan mereka, padahal bakat dan kemapuan mereka
ini bisa menghasilkan uang buat mereka, sayang aja mbak
kalau kita tidak bantu kembangkan, siapa tau nanti mereka
juga bisa bikin usaha sendirikan kan malah jadi
bagus...”(wawancara dengan Suwarni Istri dari Lilik
Anshori)
53
a. Pola Pendekatan UMKM Kepada Masyarakat,
Mengidentifikasikan suatu masalah ataupun projek
(identify one problem or project)
Pendekatan pada UMKM ini sangat diperlukan karena di
sini kita bisa mengetahui kemampuan dari calon pekerja
agar bisa di kelompokan sebelum dilakukan proses pelatihan
dan pendampingan. Pada pendekatan ini calon pekerja akan
di tanya dan di berikan sedikit simulasi pada proses menenun
kain. Calon penenun terlebih dahulu akan diajarakan cara-
cara dasar mulai dari menali, mewarnai hingga tahap
menenun. Calon penenun akan diberikan jangka waktu
sekitar 1 bulan untuk mengerjakan nya. Setelah batas waktu
yang telah ditentukan selesai maka hasil yang telah mereka
kerjakan harus dikembalikan untuk dilihat hasilnya.
“Simulasi ini sengaja dilakukan atas persetujuan dari
calon pekerja, kalau mereka hanya mampu dengan
menali benang dan mewarnai benang, kita cukup berikan
mereka arahan sampai disitu, karena disini kita tidak
mau memaksa mereka untuk harus bisa sampai pada
tahap menenun, sehingga mereka pun tidak merasa
terbebani dan tertekan. Nanti semisal mereka merasa
sudah bisa dibagian mewarnai dan ingin bisa menenun
ya kita bakal ajarin mereka menenun, saya itu tidak mau
maksa ke pekerja mbak, cuman kalau mereka sendiri
sudah merasa mampu dan mereka punya keinginan
dengan pekerjaan mereka saya tidak
masalah...”(wawancara Lilik Anshori sebagai pemilik
Krakal Desaign)
Hal demikian diungkapkan oleh Suwarni mengatakan
bahwa, proses pendekatan ini dilakukan kepada warga desa
Troso. Dengan mendatangi para ibu-ibu untuk melakukan
54
sedikit pertanyaan. Jika para ibu-ibu tertarik baru lah di
jelaskan secara detail nya untuk tahap selanjutnya. Tidak ada
unsur keterpaksaan karena Krakal Desaign selalu
mengutamakan kenyamanan agar ketika sudah menjadi
pekerja tidak ada rasa malas dari pekerja karena mereka
bekerja sesuai bakat dan kemampuan serta keinginan
sehingga memiliki rasa tanggung jawab ketika mengerjakan.
Pekerjaan ini juga tidak perlu dilakukan dirumah bpk Lilik
selaku pemilik usaha tetapi dilakukan dirumah masing-
masing (wawancara Suwarni istri Lilik Anshori).
“Melihat ibu-ibu yang ada di sekitar rumah menganggur
dan hanya mengandalkan uang suami tetapi ibu-ibu ini
mempunyai kemampuan serta bakat yang bisa
menghasilkan uang untuk membantu perekonomian
keluarga. Saya berinisiatif untuk mendatangi rumah ibu-
ibu dan menanyakan tentang keseharian mereka lalu
memberikan sedikit informasi mengenai cara menenun
dan bagaimana prosesnya ini akan membuat ibu-ibu
tertarik. Selama bekerja sebagai penenun tidak harus
mereka datang kerumah saya tetapi mereka bekerja
dirumah masing-masing, tujuan nya agar mereka bisa
menjaga dan mengurus anak-anak dan keluarga. Nanti
kalau mereka butuh keperluan menenun kami antar
kerumah masing-masing, jadi kalau mereka butuh apa-
apa ya bisa telpon saja kami mbak biar kami antar
keperluan nya, jadi mereka gk usah repot-repot yang
datang kerumah kami itu biar mereka nyaman
...”(wawancara dengan Suwarni istri Lilik Anshori)
Dalam proses pendekatan ini Krakal desaign juga
memberikan fasilitas kepada mereka berupa alat tenun dan
bahan-bahan kepada para calon penenun. Jika mereka ingin
bekerja bersama Krakal Desaign namun tidak ingin
55
menggunakan alat yang telah disediakan pun tidak masalah,
karena Krakal Desaign memberikan kebebasan kepada
mereka. Ketika sudah menjadi pekerja di Krakal Desaign
pun mereka juga tidak perlu repot-repot mengambil bahan-
bahan yang di perlukan karena kita yang akan mengantarkan
dan mengambil barang-barang yang akan mereka kerjakan di
rumah masing-masing (wawancara Suwarni istri Lilik
Anshori)
“Mengantarkan kebutuhan tenun juga cara pendekatan
kepada para pekerja biar saya lebih tau bagaimana
kondisi perekonomian mereka dan selama bekerja
bersama saya apakah mereka sudah bisa membantu
perekonomian mereka, dan ketika mereka bekerja
dirumah masing-masing mereka akan sedikit luleuasa
dan mempunyai banyak waktu bersama keluarga mereka,
tidak menjadi masalah bagi saya karena ini akan
mendekatkan saya dengan para pekerja saya mbk. Selain
itu mereka tidak akan merasa tertekan kalau mereka
bekerja dirumah mereka masing-masing. (Wawancara
Suwarni istri Lilik Anshori)
b. Proses Pelatihan Motif kain Tenun
Setelah proses pengelompakan barulah kita berikan
mereka pelatihan sesuai dengan kemampuan mereka.
Proses pelatihan ini dilakukan dirumah pemilik Krakal
Desaign selain banyak alat-alat juga memudahkan agar
semua pekerja bisa mengikuti. Setelah selesai proses
pelatihan, pekerjaan diperbolehkan di bawa pulang
kerumah masing-masing, tujuan nya biar mereka bisa
berlatih dirumah. Proses pelatihan dilakukan sampai para
pekerja bisa melakukan pekerjaan nya sendiri. Jika mereka
56
merasa masih belum mampu tidak menjadi masalah kalau
mereka masih membutuhkan pelatihan.
Proses pelatihan ini dilakukan sesuai kebutuhan, untuk
yang menali kain dilakukan seminggu tiga kali karena proses
ini cukup membutuhakn sedikit ketelatenan, hasil dari
menali ini selanjutnya akan di lanjutkan dengan proses
pewarnaan jadi akan sedikit membutuhkan ketelatenan,
waktu proses pelatihan menali dilakukan pada hari senin,
rabu dan kamis dari pukul 10.00-12.00 WIB. Untuk
mewarnai kain hanya dilakukan pada hari selasa dan jumat
dari pukul 13.00-15.00 WIB, karena proses ini tidak begitu
susah karena hanya mewarnai kain yang sudah di tali
sebelumnya. Proses pelatihan menenun ini adalah intinya
karena proses inilah yang menentukan bagus tidak nya kain
yang dibuat. Untuk waktu pelatihan menenun ini dilakukan
4 hari dikarenakan dibutuhkan banyak waktu dan dilakukan
pada hari senin pada pukul 13.00-15.00 WIB, di hari selasa
dan rabu 13.00-15.00 WIB dan di hari jumaat dilakukan pada
pukul 9.00-11.00 WIB (wawancara dengan Lilik Anshori
dan Suwarni selaku pemilik usaha)
“Untuk proses pelatihan ini kita bagi waktu nya mbk,
karena ada tingkatan khusus dan perlu kesabaran dalam
melakukan pelatihan ini, penenun kita akan suruh datang
kerumah kita agar kita tidak kesusahan dalam proses
pelatihan dan memudahkan kita untuk memantau mereka.
Jika sudah bisa baru lha mereka bisa mengerjakan
pekerjaan mereka dirumah masing-masing. Untuk waktu
nya sesuai jadwal yang sudah dibuat oleh istri saya dan
pelatihan nya hanya 3 jam saja di takutkan jika kelamaan
maka para penenun akan merasa bosan dan jenuh,
57
pelatihan dilakukan secara santai saja. Biasanya pada
proses pelatihan ini para pekerja berlomba-lomba untuk
cepat bisa agar mereka bisa mengerjakan orderan lalu
bisa mendapatkan penghasilan. Jika mereka rajin dan
telaten serta punya kemauan yang besar pelatihannya
hanya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu saja setelah
itu para penenun akan bekerja di rumah mereka masing-
masing...”(wawancara Suwarni istri Lilik Anshori
pemilik usaha)
Untuk pelatihan kepada penenun kain, diajarkan motif
yang paling mudah terlebih dahulu jika mereka sudah
mulai bisa membuat dan bisa menggunakan alat tenun
dengan benar di lanjut dengan motif yang tingkat kesulitan
nya sedang. Jika sudah bisa membuat kain tenun mereka
akan diberikan jangka waktu dalam pembuatan kain tenun
(wawancara dengan Lilik pemilik usaha)
“Motif yang dibuat sesuai dengan kemampuan mereka,
jika mereka mampu membuat motif sederhana pelan-
pelan akan kita ajarkan untuk melanjutkan ke step
selanjutnya. Kita tidak menekan mereka untuk membuat
motif kain dengan cepat, sama saja kalau buat nya cepat-
cepat hasil dari tenun nya tidak bagus. Selagi mereka ada
kemauan untuk bekerja pasti tidak akan susah dan mudah
dalam mengerjakan nya. Kami selalu mengutamakan
kualitas jadi jika proses pembuatan lama kami selalu
memastikan motif yang dibuat ini bagus dan bahan yang
digunakan berkualitas...” (wawancara dengan Lilik
pemilik usaha)
Dibawah ini ada beberapa macam nama motif dan asal
motif yang di buat oleh ibu-ibu tersebut:
58
Tabel 1. Nama-nama motif
Sumber: Dokumen UMKM Krakal Desaign
Nama Motif Asal Motif Tingkat
Kesulitan
Motif Asmat Berasal dari Lombok
kemudian di modifikasi
Sedang
Motif Moon Berasal dari Papua
kemudian di modifikasi
Sangat Rumit
Motif Tobanas Motif papua asli Sangat Rumit
Motif Kafak Motif Papua asli Sangat Rumit
Motif
Singapura
Di adopsi oleh orang
Ende dan di modifikasi
Mudah
Motif
Singapura
Melihat gambar kain
tenun dan menggambar
sendiri
Mudah
Motif Toraja Motif asli Toraja Sedang
Motif
Maumere
Motif asli Maumere Sedang
Motif dari
daerah Timur
Motif asli dari Timur Sedang
Motif Tobakik Berasal dari Papua asli
dan di modifikasi
Sangat Rumit
Motif Padang Asli motif Padang Sedang
Motif Singapur Modifikasi dari orang
Singapur
Sedang
Motif Cecak Dari bapak Lilik Sangat Rumit
Motif Bokek
Semer
Berasal dari daerah
Timur
Sangat Rumit
Motif Asmat Asli dari dayak Sedang
Motif Toba
Porkes
Asli dari Papua Sedang
Motif Medan Asli dari Medan Mudah
59
Motif diatas adalah motif yang selalu dibuat oleh penenun
UMKM Krakal Desaign, dan motif ini selalu menjadi
orderan di Krakal Desaign.
c. Proses Pendampingan Peningkatan Keahlian Penenun,
Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna (identify
usefull power based).
Penenun yang sudah mahir membuat motif akan terus di
dampingi karena dalam proses ini memakan waktu dan
membutuhkan ketelatenan dari penenun. Hasil yang dibuat
pun harus maksimal dan tidak ngasal dan tetap konsisten
serta cara yang digunakan dan bahan yang dipakai pun harus
sesuai untuk menjaga kualitas dari UMKM Krakal Desaign
(wawancara Lilik Anshori pemilik usaha)
“saya terus mendampingi mereka dari pemilihan benang
sampai pemilihan warna, jika mesin tenun rusak saya
juga yang membantu mereka. Jika mereka sudah bisa
membuat kain sesuai orderan saya juga tetap
mendampingi mereka agara merea tetap membuat sesuai
yang diajarkan. Selain emanjaga kualitas dari kain tenun
yang di buat kami juga menjaga agar para konsumen
tidak kecewa dengan hasil kami buat mbk, kalau
konsumen senang pastinya akan menajdi nilai plus bagi
Krakal Desaign ini mbk...” (wawancara dengan Lilik
Anshori pemilik usaha)
Tabel 2. Daftar tabel nama-nama pekerja dan profesi nya
Nama
Pekerja
Bidang Kinerja Lama
Bekerja
Penilaian
Pekerjaan
Ibu Mita Penenun 5 tahun Sangat baik
Ibu Yuni Penenun 5 tahun Sangat baik
60
Nama
Pekerja
Bidang Kinerja Lama
Bekerja
Penilaian
Pekerjaan
Ibu Gita Penenun 7 tahun Sangat baik
Ibu Dewi Penenun 6 tahun Sangat baik
Ibu
Wiwik
Penenun 7 tahun Sangat baik
Ibu
Rukana
Penenun 9 tahun Sangat baik
Ibu
Lasmi
Penenun 9 tahun Sangat baik
Ibu Mona Penali/pengikat 4 tahun Sangat baik
Ibu Adda Penali/pengikat 5 tahun Sangat baik
Ibu Is Penali/pemgikat 5 tahun Sangat baik
Ibu
Suwarni
Pembuka ikatan 9 tahun Sangat baik
Ibu Mina Pembuka ikatan 7 tahun Sangat baik
Ibu Nur Pengebom/menghani 6 tahun Sangat baik
Bapak
Tokin
Penyucuan(yang
memperbaiki mesin
tenun)
8 tahun Sangat baik
Sumber:dokumen di UMKM Krakal Desaign
C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan
UMKM Krakal Desaign,
1. Mengembangkan rencana-rencana aksi dan
mengimplementasikan (develop and implement action
plan).
Berdasarkan hasil lapangan, peneliti mengambil data dan
mewawancarai para penenun, dan berhasil menghimpun data-
data tentang hasil dari pada pemberdayaan ekonomi keluarga.
Pada akhirnya para penenun merasakan buah hasil dari
61
pemberdayaan yang dilakukan oleh bapak Lilik, ibu-ibu sangat
merasa senang dan terbantu dengan adanya UMKM Krakal
Desaign ini, meskipun tidak dapat dipungkiri awal mula mereka
memulai ikut di kegiatan ini merasa takut dan ragu-ragu di
karenakan mereka belum banyak memiliki skill menenun,
seperti yang di utara salah satu penenun
“Ya awalnya sangat ragu karena belum punya banyak
kemampuan tentang menenun kain, tapi alhamdulillah
pelan-pelan jadi percaya diri berkat di dampingi istrinya
pa lilik” (Ibu Marni).
Berkat kegigihan pak Lilik, sekarang UMKM Krakal Design
ini tidak hanya mampu memasarkan kain di Jepara saja bahkan
sampai keluar kota dan ke beberapa provinsi di Indonesia.
Alhasil semua penenun di UMKM ini terus bertahan bahkan
berkembang secara skill dan kemampuan motif menenun.
Berdasarkan hasil temuan, bahwa peneliti menemukan hasil
yang diperoleh dalam pemberdayaan ekonomi keluarga
UMKM Krakal Design yaitu:
1. Para penenun kain tenun Troso, mendapatkan pengetahuan
menenun, pelatihan motif dan mampu menambah skill
menenun hingga dapat membuat motif dengan sendirinya.
Pengetahuan menenun yang didapatkan mulai dari
pengetahuan mesin-mesin terbaru dan cara-cara menenun
agar tidak keliru ketika merajut benang-benang, hingga
mendapatkan pengetahuan tentang inovasi-inovasi motif
kain agar sesuai dengan fashion kekinian. (Wawancara Ibu
Mita).
62
2. Para penenun dapat kemampuan untuk membuat motif,
mulai dari motif cicak, asmat dan motif-motif lainnya
melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara persuasif
atau di pantau oleh sang pemilik yaitu bapak Lilik, hal ini
sangat positif karena meningkatkan skill penenun dalam
membuat motif-motif kain. (Wawancara Ibu Yuni).
3. Kemudian penenun-penenun lainnya pun mengungkapkan
hal yang sama yaitu mereka dapat pengetahuan menenun dan
dapat belajar motif-motif baru dari yang di ajarkan bapak
Lilik dan Istrinya, program pemberdayaan yang di lakukan
UMKM Krakal Desaign ini sangat bermanfaat sehingga
dapat meningkatkan kemampuan menenun para Ibu-ibu, hal
ini sesuai yang di ungkapkan para penenun. Sebagai berikut:
“Alhamdulillah berkat bapak Lilik saya sangat terbantu
secara kemampuan dan wawasan saya bertambah
tentang bagaimana mengrajin kain, mulai dari motif-
motifnya, macam-macam alat-alatnya sehingga keluarga
saya terbantu dari hasil menenun ini” (Ibu Yanti penenun
kain troso).
“Perubahan yang baik lah semenjak saya ikut disini sama
Pa Lilik, saya kan janda jadi ngehidupin anak-anak juga
sendiri, mau gak mau saya harus hidupi toh anak-anak
saya. Jadi janda sudah 5 tahun anak 4, yang terpenting
mereka bisa sekolah punya baju dan bisa makan, udah
lah gitu. Kalo secara kemampuan nenun, iyaa jadi punya
ilmu baru disini, alhamdulillah saya dipercaya sama pa
Lilik di bagian mewarnai yang memang gak gampang,
harus penuh ketelatenan yang tinggi lah biar hasilnya
bagus, kalo hasilnya bagus pasti harganya juga beda
dong…” (Ibu Wiwik penenun Troso).
63
“Seneng sekali nduk, bisa disini, ilmu dapet pengalaman
dapet, ya makan juga kadang-kadang di sediain ama
istrinya pa Lilik, ya enak lah disini, saya juga jadi gak
nganggur saja di rumah …” (Ibu Itoh penenun kain
Troso).
4. Para penenun juga selain dapat pengetahuan tentang motif-
motif dan cara-cara menenun, mereka dapat memahami dan
membangun mindset yang konstruktif akan kemandirian
ekonomi keluarga bahkan mindset tentang pendidikan yang
harus semua anak-anaknya dapatkan.
5. Penenun juga mendapatkan pengetahuan tentang
bagaiamana berwirausaha dan bagaiamana menghadapi
persaingan yang ada di pasaran, bapak Lilik tidak masalah
jika para pekerja nya kelak ada yang mempunyai usaha
sendiri terlebih di bidang tenun juga, justru beliau sangat
mendukung karena dengan mendirikan usaha tenun berarti
bisa membantu perekonomian keluarga yang lain juga.
Proses usaha meningkatkan ekonomi keluarga yang
dilakukan oleh UMKM Krakal Desaign sangat siginifikan,
karena peneliti melihat banyak perubahan yang dialami dari
penenun sendiri. Dalam segi perekonomian para penenun
bisa membantu suami, selain itu para ibu-ibu ini pun bisa
mengembangkan kemampuan dan bakat yang mereka punya
tanpa harus meninggalkan kewajiban mereka sebagai
seorang istri.
64
BAB V
PEMBAHASAN
Analisis Proses Pemberdayaan Ekonomi Keluarga UMKM
Krakal Desaign
Pada bab ini peneliti akan manganalisis berbagai temuan
lapangan yaitu, proses pemberdayaan ekonomi keluarga yang
diperoleh melalui proses pemberdayaan ekonomi keluarga di
UMKM Krakal Desaign. UMKM Krakal Desaign
memfokuskan pada kegiatan yang terdiri dari pengembangan
bAakat serta pelatihan dan pendampingan kepada para penenun
yanAg ada di UMKM Krakal Desaign.
A. Analisis Proses Usaha UMKM Krakal Desaign Dalam
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga
Dari tinjauan teoritis pada bab II tentang proses yang telah
dikaitkan dengan pengembangan masyarakat, maka penulis
akan menggunakannya sebagai analisis untuk melihat proses
UMKM Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi
keluarga.
a) Proses memfasilitasi Ibu-ibu rumah tangga di desa Troso
Konsep tentang apa yang harus dilakukan oleh
individu dalam masyarakat terhadap seseorang dan
merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur
masyarakat. Dalam hal ini Krakal desaign menpunyai
kewajiban dan tugas-tugas untuk memberikan bimbingan
65
dan pelayan kepada para ibu-ibu penenun agar mampu
mengembangkan bakat dan kemampuan nya serta mandiri
dan berperan aktif di lingkungan masyarakat sekitar.
Dalam menjalankan tugas-tugas Krakal Desaign
memberikan fasilitas pelatihan dan pendampingan, serta
menyediakan berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk
para penenun dan menyediakan bahan-bahan yang
digunakan dalam melakukan kegiatan pelatihan dan
pendampingan.
Dengan adanya program pelatihan, para ibu-ibu bisa
mempelajari keterampilan sesuai dengan kemampuan
nya masing-masing. Selain itu, dengan cara mengarahkan
ibu-ibu untuk -mengikuti pelatihan akan terlihat
kemampuan yang dimiliki dengan pelatihan yang telah
dipilih dan ikuti. Sebagaimana yang diungkapkan oleh
salah seorang penenun ibu Rukana:
“Kami semua ini di latih dulu sesuai dengan
kemampuan yang sudah kami bilang ke bapak dan ibu
mbak. Setelah itu kita dikelompokan sesuai dengan
kemampuan kita. Saya merasa senang aja sih mbak
dengan adanya pelatihan ini kan makin keliatan
potensi dari diri kita”...(wawancara dengan ibu
Rukana, 2019)
Saat diadakan pelatihan, kelihatan kemampuan dari
ibu-ibu ini. Karena ibu-ibu ini menyukai dengan adanya
pelatihan yang diberikan, terlihat dari antusias ibu-ibu
ketika mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dan
menyelesaikan pelatihan tersebut. Bahkan mereka juga
mengerjakan nya dirumah sehingga di pertemuan
66
berikutnya mereka bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Dengan menyediakan berbagai pelatihan ini merupakan
cara Krakal Desaign untuk lebih menggali kemampuan
dan bakat yang sudah dimiliki dengan minat dari ibu-ibu
tersebut.
Peneliti juga melihat, ibu-ibu yang biasanya
menganggur dirumah saja. Padahal kemampuan dan
bakat dari ibu-ibu sangat kompeten dan bisa
menghasilkan pendapatan dan membantu perekonomian
mereka sendiri. Dan sebenarnya ibu-ibu ini ingin sekali
mengembangkan bakat dan kemampuan mereka tetapi
mereka sendiri pun juga bingung karena tidak ada
lembaga yang ingin mengajak mereka untuk
mengembangkan kemampuan dan bakat mereka.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh salah satu
penenun yang bekerja di Krakal desaign cukup lama ibu
Lasmi:
“saya dulu ya nganggur saja mbak dirumah, cuman
ngandelin uang suami dan ngatur uang suami biar
bisa pas buat kehidupan sehari-hari. Saya juga
kasihan mbak ngelihat suami kerja sendiri sebenarnya
saya juga pengen bantu suami cuman ya saya bingung
harus mulai dari mana. Apalagi saya cuman lulusan
SLTP mbak, di desa paling mentok ya jadi tukang nali,
cuman semua tempat tenun itu jarang yang ngadain
pelatihan seperti Krakal desaign. Jadi pas saya diajak
sama ibu buat ikut pelatihan di Krakal Desaign saya
sangat senang dan langsung tertarik mbak. Dulu pas
saya sekolah saya sih sudah bisa nali dan mewarnai
kain mbak, jadinya pas diajak ibu saya memilih di
67
tenun aja mbak saya juga ngerasa mampu dan bisa
yaudah saya niat kerja buat keluarga dan bantu suami.
Alhmdulillah sudah 9 tahun saya menjadi pegawai
bapak sampe saat ini mbak”... (Wawancara dengan
Ibu Lasmi, 2019)
Dalam ungkapan yang disampaikan bahwa ibu
Lasmi awalnya ini masih bingung untuk mengembangkan
kemampuan dan bakat mereka. Hal yang sama juga
dialami oleh penenun lain seperti ibu Mina dan ibu Nur
mereka juga pengen kemampuan mereka ini
dikembangkan karena di saat itu banyak pengusaha tenun
tapi tidak mengadakan pelatihan seperti yang dilakukan
Krakal Desaign. Sebagaimana yang diungkapan oleh ibu
Nur dan ibu Mina:
“Dulu kami masih sangat bingung mbak, punya
kemampuan mengikat tali karna pas disekolah kan
sudah diajarkan cuman ya gtu mbak gk begitu mahir
lupa-lupa ingget. Dan dulu banyak pengusaha tenun
cuman jarang yang ada ngadain pelatihan jadinya ya
kami gk pede aja mbak kalau mau lamar kerja di
tempat tenun mereka. Sampai saat itu ibu datang
kerumah saya kebetulan kita tetangga. Pas banget ibu
langsung nawarin buat ikut pelatihan di Krakal
Desaign saya sama ibu Nur ya langsung semangat
mbak. Bapak sama ibu baik banget kekita, mulai dari
awal banget kita diajari pelan-pelan dan bapak juga
gk galak cuman tegas sifat bapak ini yang buat sama
ibu Nur betah bekerja bareng di Krakal Desaign”.
(Wawancara bersama ibu Lasmi dan ibu Nur, 2019)
Pada awal pembagian pelatihan, ibu-ibu ini sudah
memberikan data sesuai dengan kemampuan yang mereka
miliki. Dalam pengelompokan tersebut ibu-ibu belajar
68
dari awal. Karena proses yang paling awal adalah menali
benang maka para ibu-ibu yang sudah masuk di kelompok
menali langsung diarahkan dengan mengikat benang yang
sudah disiapkan. Kemampuan setiap penenun itu berbeda
ada yang cepat dan ada yang agak lama. Bapak Lilik
memaklumi hal tersebut asal para penenun ini semangat
pasti lama kelamaan akan cepat dan mengikuti teman-
teman nya juga. Tetapi para warga ini sangat semangat
sehingga bapak Lilik merasa sangat senang. Bapak Lilik
tidak merekrut penenun banyak cukup beberapa saja yang
dikira penenun ini mampu. Jika banyak pekerja takut nya
malah nanti tidak maksimal dan takut nya kurang dalam
membantu perekonomian ibu-ibu ini.
Selain itu, pelatihan ini juga mampu membangkitkan
semangat ibu-ibu untuk menjalani kehidupan yang
semakin maju dan baik, melalui pelatihan ini ibu-ibu juga
saling membantu satu sama lain, saling gotong royong,
berinteraksi dengan sesama penenun dan saling mengenal
lebih jauh lagi. Sebelumnya para penenun ini tidak bisa
mengembangkan kemampuan dan bakat mereka sehingga
belum bisa membantu perekonomian keluarga mereka.
Hal tersebut berdampak negatif bagi pola pikir ibu-ibu
setempat, yang mengakibatkan kurangnya rasa percaya
diri, takut dalam melakukan berbagai hal dan malu untuk
berinteraksi dengan orang lain.
69
Dengan memfasilitasi ibu-ibu melalui pelatihan yang
di berikan, adalah salah satu cara Krakal Desaign untuk
membantu memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang
menganggur. Dalam hal ini Krakal Desaign berperan
sebagai wadah bagi ibu-ibu untuk bisa tetap berproses,
berkreasi dan menyadarkan akan potensi yang dimiliki.
b) Proses Membangkitkan Kesadaran dan Membagi
Pengetahuan
Dalam hal ini, Krakal Desaign tidak hanya melakukan
pemberdayaan bagi ibu-ibu saja. Krakal Desaign juga
melakukan pendampingan, pendampingan dilakukan
ketika penenun sudah melewati masa pelatihan dan
pendampingan di lakukan oleh istri bapak Lilik ibu
Suwarni. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh ibu
Suwarni:
“kalau untuk pendampingan sendiri biasanya saya
sendiri mbak. Soalnya kan bapak sibuk ngurus beli
bahan dan takutnya gk maksimal akhirnya saya saja.
Dan juga gak begitu butuh juga kalau pendamping,
ibu-ibu sini itu pada mandiri dan pada semangat
semua. Setelah selesai pelatihan ya mbak, mereka ini
langsung pada cekatan ngambil kerjaan terus mereka
kerjakan sesuai waktu yang udah ditentuim sama
bapak. Paling kalau benang nya terlilit, atau warna
nya agak beda atau gk mereka salah ngasih warna
baru deh mereka minta dampingan. Saya pun gk
masalah sih kapan pun mereka butuhkan saya untuk
dampingan saya siap saja mbak”...(wawancara ibu
Suwarni,2019)
Para ibu-ibu ini sangat mandiri karena mereka
sebenarnya tidak ingin merepotkan bapak Lilik. Tetapi
70
Krakal Desaign tetap memberikan pendampingan kepada
para penenun selain tujuan nya untuk bisa memantau dari
hasil kerja dari para penenun, memberikan rasa nyaman
kepada para penenun itu juga salah satu tujuan Krakal
Desaign agar penenun betah dan memiliki rasa tanggung
jawab ketika bekerja. Sebagaimana yang telah
diungkapkan bapak Lilik selaku pemilik Krakal Desaign:
“Sebenarnya para ibu-ibu ini ngerasa pendampingan
gk butuh-butuh banget mbak, cuman menurut saya ini
sangat penting bagi saya. Saya kan bisa mengawasi
mereka meskipu melalui istri saya tetapi saya bisa
memantau kerja mereka bagaimana. Kalau mereka
salah ngasih warna pada benang kan mereka tetap
butuh. Jadi biasa nya seminggu sekali istri dateng
kerumah mereka masing-masing dan melakukan
pendampingan. Nah biasanya untuk waktu sih
tergantung istri mbak. Tetapi pasti seminggu sekali,
kan kalau saya sudah gk mungkin saya sibuk dengan
belanja barang dan ngirim barang ke konsumen.
Alhamdulillah sejauh ini para penenun saya sih pada
nurut-nurut dan dan sopan dan cekatan mbak kalau
kerja” (wawancara bpk Lilik, 2019)
Sesuai yang dikatakan oleh bapak Lilik tentang
pendampingan yang dilakukan. Bahwa para ibu-ibu
sangat mandiri dan cekatan. Namun dikarenakan proses
pendampingan sangat diperlukan maka bapak Lilik tetap
mengontrol pekerjaan mereka setaip seminggu sekali.
Serta dengan melakukan pendampingan Krakal Desaign
juga bisa mengetahui apakah pemberdayaan yang mereka
lakukan ini sudah mampu membantu para penenun untuk
mengatasi masalah perekonomian keluarga tau belum,
71
dan juga program pendampingan ini memberikan rasa
kekeluargaan antara penenun dan pemilik Krakal
Desaign.
Dengan adanya pelatihan ini bisa memotivasi dan
mendukung ibu-ibu untuk terus bersemangat dalam
melakukan pekerjaan. Selain itu juga ibu suwarni
mengungkapkan tentang pendampingan sebagai berikut:
“oh iya mbak kalau di tenun itu kan bukan hanya
nenun trus udah kan, tetapi banyak teknik-tekniknya.
Sebenarnya teknik ini memang rumit dan harus telaten
saya berpikir mungkin ibu-ibu ini merasa sungkan
juga kalau sering sambat ke saya. Makanya saya dan
bapak tetap mengadakan pendampingan ke mereka.
Soalnya kan biasanya kejadian yang terduga bisa saja
terjadi mbak. Nah saya dan bapak sepakat kalau tetap
melakukan ke penenun, meskipun mereka sudah
bekerja di Krakal Desaign sudah lama tetapi harus di
dampingi. Wong kadang mereka masih suka salah
masukin benang jadi salah warna nah disitu kami
bantu. Kalau mereka sendiri sih saya rasa sungkan
tapi kan gak noleh gitu bagaimana pun mereka itu
pekerja kami jadi kami harus melayani mereka juga
kan mbak’’...(wawancara ibu Suwarni,2019)
Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui bahwa
Bapak Lilik sebagai pendamping untuk membantu ibu-
ibu dalam mengarahkan pekerjaannya pada pelatihan
yang sesuai dengan kemampuan dan bakat yang mereka
miliki dan juga mereka bisa memahami masalah yang
dialami sehingga ibu-ibu ini juga membutuhkan
pendampingan untuk diberikan dukungan dan motivasi
72
agar ibu-ibu tetap bersemangat dalam melakukan
pekerjaan nya.
Selain itu, pendamping juga sebagai motivator. Yang
dimaksud dengan motivator adalah orang yang mau
berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan juga
keterampilannya. Hal ini pada intinya dilaksanakan untuk
melaksanakan fungsi motivasi juga.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang dilakukan
Krakal Desaign dalam pemberdayaan ekonomi keluarga
adalah dengan cara memfasilitasi ibu-ibu di Desa Troso
dengan memberikan mereka dukungan pelatihan, serta
pembinaan dan fasilitas untuk menunjang kegiatan
pelatihan. Krakal Desaign juga memberikan motivasi dan
berbagi pengalaman serta pendampingan dengan
memahami masalah yang dialami oleh ibu-ibu. Serta
dapat mengembangkan kemampuan yang sesuai dengan
kemapuan dan bakat yang dimiliki. Dalam hal ini Krakal
Desaign juga sebagai wujud perubahan untuk ibu-ibu
menjadi lebih baik, dengan memberikan pengarahan dan
dukungan berupa motivasi melalui pelatihan
keterampilan.
Hal ini sesuai dengan teori Isbandi Rukminto dimana
tahap-tahap yang ada di pemberdayaan menjadi sebuah
proses dalam pemberdayaan itu sendiri yang
berkesinambungan dan berkelanjutan.
73
B. Analisis Proses Pemberdayaan Ibu-ibu melalui Pelatihan
Keterampilan
Pemberdayaan ibu-ibu melalui pelatihan kemampuan dan
bakat, mampu membangkitkan potensi dalam
mengembangkan kemamuan yang sesuai dengan
kemampuan dan bakat yang dimiliki mereka. Pelatihan yang
diberikan oleh Krakal Desaign menjadi tempat ibu-ibu untuk
menunjukan kemampuan dan bakat mereka serta keahlian
yang dimiliki untuk membantu perekonomian keluarga
mereka. Seperti yang diungkapkan oleh ibu Mita:
“saya sudah bekerja disini sudah 5 tahun tetapi degan
adanya pendampngan ini justru saya merasa menjadi
dekat degan keluarga bapak. Saya malah senang mbak
soalnya tiap minggu ibu datang kesini, jadi kadang saya
malah curhat ke ibu. dan ibu selalu mendengarkan cerita
saya mbak, itu yang ngebuat saya merasa pendampingan
ini memang harus tetap ada”...(wawancara Ibu
Mita,2019)
Dengan mengikuti kegiatan pelatihan yang diberikan,
ibu-ibu bisa lebih memiliki pengetahuan yang lebih.
Kemudian dari pengetahuan yang diberikan bisa membantu
ibu-ibu dapat membuka usaha tenun sendiri dan diharapkan
bisa membantu kelaurga lainnya dan mereka bisa berpikir
mandiri dan aktif dalam kehidupan nanti.
Hal ini sesuai dengan tujuan pemberdayaan dalam buku
Totok mardikanto, yang merujuk pada upaya perbaikan
mutu-hidup manusia. Disebutkan bahwa dalam kehidupan
masyarakat dan perbaikan usaha, usaha yang harus didasari
dengan pengetahuan dan keahlian karena akan berpengaruh
74
pada keberlanjutan usaha dan pendapatannya. Dengan
pendapatan yang telah diterima dari hasil penjualan produk,
mampu memperbaiki perekonomian ibu-ibu di desa Troso.
Selain melakukan pelatihan, ibu-ibu juga diajarkan proses
pemasaran produk tenun. Ibu-ibu juga dianjurkan untuk
memilki tabungan pribadi mereka, agar nanti ketika mereka
kesusahan bisa memakai uang tabungan mereka, selain itu
maksud dari menabung ini agar ibu-ibu terbiasa menabung
dan tidak boros.
Pelatihan yang diberikan Krakal Desaign tidak hanya
mengembangkan kemampuan ibu-ibu, namun membantu
juga dalam perekonomian kelaurga mereka dan menambah
pengetahuan dalam pemasaran produk.
Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini dilakukan secara
bertahap. Dari beberapa tahapan ini dilakukan agar para ibu-
ibu dapat bisa berpikir mandiri dan mempunyai inisiatif
membuka usaha nanti.
Melihat dari proses diatas, maka hal ini sesuai dengan apa
yang dikemukakan oleh Isbandi Rukminto yaitu: 1.
Menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan
(racall dopewering/empowring experience), 2.
Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan
ketidakberdayaan (discuss reasons for doporwerment/
empowerment), 3. Mengendifikasikan suatu masalah
ataupun projek (identify one problem or project),
75
4.Mengidentifikasikan basis daya yang bermakna (identify
usefull power based), 5. Mengembangkan rencana-rencana
aksi dan mengimplementasikan (develop and implement
action plan).
C. Hasil Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Yang Dilakukan
UMKM Krakal Desaign
Dari hasil dan temuan penelitian, pelatihan yang
dilakukan oleh Krakal Desaign ini memberikan pengaruh
besar terhadap kehidupan ibu-ibu di desa Troso. Bisa dilihat
dari sebelum ibu-ibu bekerja sebagai penenun di Krakal
Desaign, mereka hanya berdiam dirumah hanya mengurus
keluarga dan tidak memiliki kegiatan. Setelah bekerja sebagai
penenun di Krakal Desaign ibu-ibu mempunyai pelatihan kain
tenun. Yang pada awalnya mereka sudah punya bakat tetapi
belum dikembangkan, setelah mengikuti pelatian
keterampilan mereka sudah bisa mengembangkan
kemampuan dan bakat yang mereka punya dengan membuat
produk tenun sendiri.
Sebagaimana yang diungkapkan Ibu Gita, bahwa
dengan bekerja di Krakal Desaign ini banyak kemampuan
menenun yang didapat dan bisa membuat produk tenun
sendiri untuk dipakai keluarga nya. Sebagai berikut:
“semenjak saya bisa nenun malah tiap lebaran saya
buat kain senidri mbak buat di pakai seragaman, ya
itung-itung buat hemat juga kan mbak. Kebetulan saya
juga punya mesin jahit jadi pas aja mbak heheh.
Lumyan banget mbak dari pada buat beli baju baru
kan. Ini sudah dua kali saya buat baju lebaran dari
76
hasil tenun saya mbak. Soalnya waktu itu suami iseng
minta di buatin kemeja dan bagus jadinya saya
kepikiran buat seragam aja mbak”...(wawancara Ibu
Gita, 2019)
Salah satu cara yang dapat dilihat berhasil atau
tidaknya pemberdayaan Krakal Desaign melalui pelatihan
kemapuan dan bakat, dalam hal ini maka penulis akan
menganalisis berdasarkan tujuan yang harus dicapai
dalam program yang dijelaskan oleh erdian didalam
bukunya, sebagai berikut:
a. Meningkatkan Kesadaran Individu
Dari hasil wawancara kepada ibu-ibu, alasan
mengenai mengikuti pelatihan kemapuan dan bakat.
Awalnya mereka diarahkan oleh pemilik UMKM
Krakal Desaign untuk mengikuti pelatihan, kemudian
ibu-ibu tertarik dan mengikuti pelatihan. Sebagaiman
yang telah diungkapkan oleh Ibu Wiwik dan ibu Dewi
sebagai berikut:
“wah pas awal diajak ibu saya langusng antusias
mbak dan langsung tertarik, soalnya kan emang
saya sudah pengen banget kerja nenun. Apalagi ini
bapak yang mau memperkerjakan kami”...
(wawancara ibu Wiwik,2019)
“saya ijin dulu ke suami mbak pas ibu ngajak, terus
suami mendukung apalagi kan kerja nya bisa
dirumah makanya enak aja mbak”...(wawancara
Ibu Dewi,2019)
77
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Adda dan
Ibu Mona:
“sebelumnya kan saya pernah kerja di tempat
sebelah cuman gk srek makanya saya berhenti. Nah
pas ibu datang dan mengajak saya langusng gak
pake pikr panjang lagi saya terima tawaran ibu.
apalagi ditempat ini kan ada pelatihannya dulu
jadinya bagus kita jadi diajarkan dulu biar makin
paham lagi”...(wawancara Ibu Adda,2019)
“biar ada penghasilan tambahan buat keluarga
dan bantu suami makaya saya mau pas diajak sama
ibu”. (Wawancara Ibu Mona,2019)
Meskipun pada awalnya ibu-ibu mengikuti
pelatihan karena diarahkan oleh Bapak Lilik, tetapi
setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini mereka juga
menjadi senang dan sangat bersemangat terus dalam
menekuninya. Dengan mengikuti pelatihan, ibu-ibu
bisa menyadari bahwa kemampuan dan bakat yang
mereka punya ini sangat besar sehingga mereka harus
kembangkan agar bisa berkreasi karena mereka
memilki potensi yang isa menghasilkan pendapatan
serta membantu perekonomian keluarga mereka.
Dalam hal ini, UMKM Krakal Desaign sudah
mampu memberikan kesadara kepada ibu-ibu akan
kemampuan dan bakat yang mereka miliki. Menurut
Hastjarjo(2005:81), adalah salah satu arti pokok
kesadaran sebagai pikiran dan sesuai dengan yang
dimaksud oleh penulis. Kesadaran ini mengambarkan
78
sebagai suatu keadaan mental, seperti keinginan dan
harapan. Dimana ibu-ibu yang awalnya cuman
menjadi ibu rumah tangga dan hanya dirumah tanpa
mempunyai kegiatan lainnya dan tidak mempunyai
kegiatan yang positif bagi mereka, lalu berubah
menjadi ibu-ibu yang terampil. Dan para ibu-ibu ini
juga mempunyai keinginan akan membuka usaha
tenun sendiri dan membantu tetangga sekitar.
b. Meningkatkan Kemampuan dan Bakat Individu dalam
satu atau lebih keahlian
Setelah ibu-ibu sadar dengan kemampuan dan bakat
yang mereka miliki setelah mengikuti pelatihan, ibu-
ibu juga diajarkan untuk memasarkan hasil tenun di
pasaran. Dengan adanya proses pelatihan kemampuan
dan bakat yang diberikan secara bergantian lalu
didampingi oleh pemilik Krakal Desaign. Dapat
membuat ibu-ibu menjadi percaya diri. Seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Suwarni selaku istri dari bapak
Lilik pemilik UMKM Krakal Desaign yang memabntu
mendampingi para penenun:
“dulu mereka cuman dirumah saja dan hanya
nunggu uang suami saja, kalau sekarang
alhamdulillah mereka usdah bisa memabntu sumai
mereka sendiri buat nambah pemasukan keluarga
mereka. Dan juga mereka kerja nya dirumah
jadinya mereka masih punya banyak waktu bareng
keluarga mereka. Terus juga mereka ini
perkembangan nya sangat bagus mereka ini bener-
bener mau belajar soalnya kalau pelatihan mereka
79
sudah bisa snediri tanpa harus di bimbing lagi
sama saya atau bapak mbak”...(wawancara, Ibu
Suwarni,2019)
Pelatihan kemampuan dan bakat yang dilakukan
ibu-ibu dapat menambah wawasan mereka, sehingga
dapat membuat rasa percaya diri pada ibu-ibu serta
mengubah pola pikir mereka.
c. Meningkatkan Motivasi Individu dalam melakukan
Usaha
Memberikan pelatihan kemampuan dan bakat juga
bisa memotivasi ibu-ibu untuk lebih aktif dan pribadi
yang mandiri dengan wawasan dan kemampuan yang
sudah mereka miliki.
Seperti yang diungkapkan oleh ibu Is dan Ibu Nur:
“anak saya banyak suami saya kerja nya serabutan
dan kebutuhan anak kan semakin hari semakin
besar. Jadi pas saya kerja disini sangat membantu
perekonomian keluarga saya, jadi saya tidak hanya
mengandalkan uang minggu an dari
suami”...(wawancara ibu IS,2019)
“kebutuhan anak sekolah makin besar jadi saya
makin giat bekerja dan juga saya sekarang pnegne
biilanh ke bapak kalau saya mau ikut prlatihan
menenun soalnya saya sudah cukup merasa mampu
mbak. Saya juga gak harus nyuruh suami buat
kembur kerja, penghasilan dari kerja di tempat
bapak alhamdulillah lumayan.”...(wawancara ibu
Nur,2019)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, ibu-ibu
mengalami suatu perubahan yang sangat positif. Ibu-
ibu sekarang lebi terarah dan memilki tujuan untuk
80
mandiri dan bisa membantu suami di perekonomian
keluarga.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Rukana yang
sudah lama bekerja di Krakal Desaign, tentang tindak
lanjut setelah mengikuti kegaitan pelatihan
kemampuan dan bakat di UMKM Krakal Desaign.
“kalau saya sudah punya cukup modal nanti saya
pengen anak saya buka usaha tenun biar saya yang
bimbing. Kebetulan di sekitar rumah saya juga
masih banyak ibu-ibu yang masih belum punya
kegiatan. Saya merasa kasihan aja kalau mereka
harus mengandalkan uang suami. Niat saya ini juga
pernah saya sampaikan ke bapak dan ibu dam
mereka sanat mendukung dan saya juga di
tawarkan untuk pinjaman modal. Kalau pun nanti
saya butuh bantuan dalam hal arahan ibu dan
bapak juga masih mau membantu saya juga”
(wawancara Ibu rukan, 2019)
Setelah selesai mengikuti pelatihan kemampuan
dan bakat dan sudah lama bekerja di Krakal Desaign
Ibu Rukana mempunyai niat untuk membuka usaha
sendiri dari hasil uang yang telah beliau sisihkan
selama 9 tahun. Tentunya hal ini juga bisa memotivasi
ibu-ibu lainnya untuk ikut mengembangkan
kemampuan dan bakat dan membuka usaha sendiri
nantinya.
81
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi di
UMKM Krakal Desaign mengenai pemberdayaan ibu-ibu.
maka peneliti menyimpulkan bahwa Proses yang dilakukan
oleh UMKM Krakal Desaign dalam pemberdayaan ibu-ibu,
melalui pelatihan yang diberikan. Hal yang dilakukan oleh
UMKM Krakal Desaign, yaitu: menjadi fasilitator yang
memfasiltasi ibu-ibu, motivator yang membangun kesadaran,
serta distributor pengetahuan serta pengalaman.
Motivator adalah orang yang memberikan saran, memberi
dukungan serta kekuatan kepada para penenun. Hal ini, dapat
mengubah asumsi bahwa ibu-ibu yang selalu dirumah dan
hanya di dapur tersebut terlalu umum. Ibu-ibu juga sama seperti
laki-laki yang memiliki kemampuan dan bakat yang bisa
menghasilkan uang serta mampu membantu perekonomian
keluarga. Pemilik UMKM Krakal desaign juga mempunyai
pengalaman, keahlian dan potensi sehingga mereka mampu
membina ibu-ibu menjadi maju dan mandiri.
Proses pemberdayaan ibu-ibu yang dilakukan di UMKM
Krakal Desaign, melalui beberapa tahapann dalam prosesnya
sudah memenuhi teori yang dijelaskan dalam buku Isbandi
Rukminto. Terdapat tiga tahapan dalam prosesnya, yaitu:
pertama, tahap penyadaran, pembinaan mental yang dilakukan
82
UMKM Krakal Desaign untuk memberikan rasa percaya diri
serta memberikan kesadaran juga kepada ibu-ibu. UMKM
Krakal Desaign memberikan pendampingan dan berhasil
menyakinkan ibu-ibu tentang kemampuan dan bakat yang
mereka miliki. tahap transformasi, yang merupakan
peningkatan kemapuan dan pengetahuan. Melalui berbagai
pelatihan yangdiberikan oleh Krakal Desaign, ibu-ibu menjadi
sangat produktif dalam membuat tenun. Dan tahapan
peningkatan kemampuan intelektual yaitu kemampuan yang
dimiliki bu-ibu didalam menghasilkan tenun serta pemasaran,
menjadikan ibu-ibu bisa membuka usaha tenun sendiri dan
membantu ibu-ibu lainnya.
Proses UMKM Krakal Desaign sangat siginifikan dalam
pemberdayaan ekonomi keluarga, karena peneliti melihat
banyak perubahan yang dialami dari penenun sendiri. Dalam
segi perekonomian para penenun bisa membantu suami, selain
itu para ibu-ibu ini pun bisa mengembangkan yang mereka
punya tanpa harus meninggalkan kewajiban mereka sebagai
seorang istri.
Hasil dari pemberdayaan ibu-ibu melalui pelatihan
kemampuan dan bakat di UMKM Krakal Desaign, terlihat jelas
kemampuan ibu-ibu sangat kreatif dalam membuat tenun,
bertambah wawasan dan pengetahuan juga memberikan rasa
percaya diri kepada ibu-ibu, membangkitabrasa percaya diri
kepada ibu-ibu karena mereka mampu mengahsilkan
pendapatan untuk membantu perekonomian keluarga mereka.
83
B. Saran
Dari hasil informasi yang telah peneliti dapatkan, ada
beberapa permasalahan yang ingin peneliti berikan usulan
untuk memajukan proses usaha UMKM dalam pemberdayaan
ekonomi keluarga di desa Troso. Peneliti juga berharap saran
yang diberikan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
UMKM Krakal Desaign tetap mempertahankan kegiatan
dalam melakukan pelatihan pengembangan kemampuan dan
bakat agar ibu-ibu bisa terus berkembang, mandiri dan dapat
terus membantu perekonomian keluarga. Juga bisa menambah
peluang bagi para penun membuka usaha tenun baru dan
mengajak ibu-ibu yang menganggur untuk bekerja. Kepada ibu-
ibu agar tetap bisa percaya diri dalam melakukan kegiatan
pelatihan serta mampu mengembangkan kemampuan dan
keahlian sehingga mampu mandiri dan membuka peluang
mendirikan usaha tenun sendiri. Terakhir hidup harus tetap
bermanfaat kepada orang lain, sekecil apapun manfaatnya
InsyaAllah pasti dibalas oleh Allah SWT.
84
DAFTAR PUSTAKA
Emzir, (2012) “Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data”.
Jakarta: Rajawali Pers.
Ed. Rianingsih Djohari dkk. (1996) Berperan Bersama Berperan
Setara, (Bandung: Driya Media)
Fahrudin, adi. 2011. Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan
kapasitas Masyarakat. Bandung: Humaniora
Moh. Ali Aziz. (2005). Dakwah Pengembangan Masyarakat.
Gramedia. Jakarta.
Mubyarto, Ekonomi Rakyat dan Program IDIT, Yogyakarta:
Aditya Media, 1996.
Moelong, Lexy J, Metodologi penelitian Kualitatif, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya, 1991.
Soetomo, Masalah sosial dan Upaya Pemecahannya Yogyakarta:
PT. Pustaka Pelajar, 2008
Sumodiningrat, Gunawan, Pemberdayaan Sosial Kerajinan
Ringkas Tentang Pembangunan Manusia, Jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara.
Sugiyono, (2013) “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D”, Bandung: Alfabeta.
Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan rakyat:
Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan
Pekerjaan Sosial, Bandung:PT Refika Aditama, 2005.
Suryana, (2010) “Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian
Kuantitatif dan kualitatif”, Bandung: UPI
Syahyuti, (2006.) 30 Konsep Penting dalam Pembangunan
Pedesaan dan Pertanian. Jakarta : Bina Rena Pariwara. 1)
program-program pembangunan pertanian dan
perdesaan.
85
Tjetjep Rohendi Rohidi, (1992)” Analisis Data Kualitatif”,
Jakarta: UI Press
Tulus T.H. Tambunan, (2009) “UMKM di Indonesia”, Bogor
Ghalia Indonesia.
Zuliyati, (2016) Kajian Tentang Akuntabilitas Umkm Melalui
Informasi Akuntansi ( Pada Umkm Kain Tenun Ikat Troso
Jepara), Jurnal Kain Troso (Kudus: Universitas Muria
Kudus)
Media Online
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 26
September 2019, pukul 7.39 WIB. Dari http://kbbi.web.id//
Fauzan, Ade. (2018) skripi tentang “Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga Melalui Usaha Kecil menengah (UMKM) Eka Cipta
Mandiri”. Fakultas Ilmu Dakwah san Ilmu Komunikasi. Diakses
pada tanggal 26 September 2019. Pukul 23.00 WIB dari
http://repository. Uin jkt.ac.id//
Urrohman, Diyah. (2016)“Partisipasi Paguyuban Masyarakat
Kenanga dalam Pengelolaan Sampah Anorganik di RW 02
Kelurahan Kenanga Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang”.
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Pengembangan
Masyarakat Islam. Diakses pada tanggal 26 September 2019.
Pukul 23.00 WIB dari http://repository. Uin jkt.ac.id//
86
Andani, Nurul. (2017) “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis
Ekonomi Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai
Pekanbaru (Studi Kasus Pemberdayaan Perajin Tenun Songket
Khas Melayu Winda)”. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Pengembangan masyarakat Islam. Diakses pada
tanggal 26 September 2019. Pukul 23.00 WIB dari
http://repository. Uin jkt.ac.id//
87
LAMPIRAN-LAMPIRAN
88
Lampiran 1: Surat-surat
89
90
91
Lampiran 2: Foto-foto
Wawancara bersama pa Lilik
Wawancara dan proses membuka tali
92
Proses menali kain
Proses pengumpulan benang
93
Proses menenun kain
Proses penjemuran kain langsung di bawah matahari
94
Lampiran 3: catatan observasi
CATATAN OBSERVASI
No Tanggal Objek
Observasi
Deskripsi
1 Kamis, 05
Agustus
2019
Wawancara
gambaran
umum
Sebelumnya peneliti
sudah menghubungi pihak
UMKM Krakal Desaign
dan meminta izin
mewawancarai pemilik
Krakal Desaign untuk
mencari data-data seperti
sejarah, gambaran umum
tentang UMKM Krakal
Desaign. Kemudian
pemilik UMKM Krakal
Desaign juga
menjelaaskan tentang
beberapa asal-usul dari
motif kain yang ada.
2 Sabtu, 14
Desember
2019
Proses
pemberdayaan
UMKM
melalui
pendekatan
kepada para
penenun
Berdasarkan hasil
pengamatan, Pendekatan
oleh UMKM kepada
masyarakat dengan cara:
sosialisasi dari mulut ke
mulut, door to door, serta
dengan fgd, hal ini sangat
diperlukan karena di sini
kita bisa mengetahui
kemampuan dari calon
pekerja agar bisa di
kelompokan sebelum
dilakukan proses pelatihan
dan pendampingan. Pada
pendekatan ini calon
pekerja akan di tanya dan
di berikan sedikit simulasi
pada proses menenun
kain. Calon penenun
95
terlebih dahulu akan
diajarakan cara-cara dasar
mulai dari menali,
mewarnai hingga tahap
menenun. Calon penenun
akan diberikan jangka
waktu sekitar 1 bulan
untuk mengerjakan nya.
Setelah batas waktu yang
telah ditentukan selesai
maka hasil yang telah
mereka kerjakan harus
dikembalikan untuk
dilihat hasilnya
3 Senin, 16
Desember
2019
Mengamati
proses
pelatihan kain
tenun Troso
Proses pelatihan ini
dilakukan sesuai
kebutuhan, untuk yang
menali kain dilakukan
seminggu tiga kali karena
proses ini cukup
membutuhakn sedikit
ketelatenan, hasil dari
menali ini selanjutnya
akan di lanjutkan dengan
proses pewarnaan jadi
akan sedikit
membutuhkan
ketelatenan, waktu proses
pelatihan menali
dilakukan pada hari senin,
rabu dan kamis dari pukul
10.00-12.00 WIB. Untuk
mewarnai kain hanya
dilakukan pada hari selasa
dan jumat dari pukul
13.00-15.00 WIB, karena
proses ini tidak begitu
susah karena hanya
mewarnai kain yang sudah
di tali sebelumnya. Proses
96
pelatihan menenun ini
adalah intinya karena
proses inilah yang
menentukan bagus tidak
nya kain yang dibuat.
Untuk waktu pelatihan
menenun ini dilakukan 4
hari dikarenakan
dibutuhkan banyak waktu
dan dilakukan pada hari
senin pada pukul 13.00-
15.00 WIB, di hari selasa
dan rabu 13.00-15.00 WIB
dan di hari jumaat
dilakukan pada pukul
9.00-11.00 WIB
4 Selasa, 17
Desember
2019
Proses
pendampingan
peningkatan
keahlian
penenun
Penenun yang sudah mahir
membuat motif akan terus
di dampingi karena dalam
proses ini memakan waktu
dan membutuhkan
ketelatenan dari penenun.
Hasil yang dibuat pun
harus maksimal dan tidak
ngasal dan tetap konsisten
serta cara yang digunakan
dan bahan yang dipakai
pun harus sesuai untuk
menjaga kualitas dari
UMKM Krakal Desaign.
Dalam hal ini pemilik
UMKM selalu
mendampingi para
penenun.
5 Kamis, 19
Desember
2019
Hasil
pemberdayaan
ekonomi
Berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan,
peneliti mengambil data
97
keluarga
UMKM Krakal
Desaign
dan mewawancarai para
penenun, dan berhasil
menghimpun data-data
tentang hasil dari pada
pemberdayaan ekonomi
keluarga. Pada akhirnya
para penenun merasakan
buah hasil dari
pemberdayaan yang
dilakukan oleh bapak
Lilik, ibu-ibu sangat
merasa senang dan
terbantu dengan adanya
UMKM Krakal Desaign
ini, meskipun tidak dapat
dipungkiri awal mula
mereka memulai ikut di
kegiatan ini merasa takut
dan ragu-ragu di
karenakan mereka belum
banyak memiliki skill
menenun, seperti yang di
utara salah satu penenun
5 Sabtu, 21
Desember
Proses
pengambilan
dokumentasi
Peneliti mengambil
dokumentasi:
a. Dokumentasi
lokasi UMKM
b. Dokumentasi
tahap pelatihan
dan pendampingan
c. Dokumentasi
proses menenun
98
Lampiran 4: Pedoman Wawancara
Daftar pertanyaan untuk
Pemilik usaha UMKM Krakal Desaign
1. Apa yang melatar belakangi dibuatnya UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban:
2. Sejak kapan UMKM Krakal Desaign ini berdiri ?
Jawaban:
3. Apa persyaratan untuk menjadi pekerja di UMKM Krakal
Desaign?
Jawaban:
4. Adakah persiapan bapak/Ibu sebelum pelatihan?
Jawaban:
5. Apa harapan bapak/ibu terhadap usaha UMKM Krakal
Desaign bagi para penenun?
Jawaban:
99
6. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam usaha
UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban:
7. Apa saja manfaat yang telah dicapai UMKM Krakal
Desaign setelah banyak dikenal di pasaran luas ?
Jawaban:
8. Apakah terjadi perubahan pada penenun setelah bekerja di
UMKM Krakal Desaign?
Jawaban:
9. Menurut bapak/ibu apakah UMKM Krakal Desaign ini
sudah berhasil?
Jawaban:
10. Bagaimana cara bapak/ibu dalam meningkatkan kinerja
para penenun ?
Jawaaban:
100
11. Bagaiamna hasil yang diperoleh dalam peningkatan
kinerja pada para penenun ?
Jawaban:
12. Bagaimana bapak/ibu merekrut para calon penenun dan
berapa proses seleksi serta dimana open rekruitmennya ?
Jawaban:
13. Apa motivasi bapak/ibu mendirikan usaha UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban:
14. Apa saja suka dan duka yang bapak/ibu rasakan selama
mendirikan UMKM Krakal Desaign ?
101
Daftar pertanyaan untuk
para penenun di UMKM Krakal Desaign
1. Sejak kapan anda bekerja di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban;
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban:
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama bekerja
di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban:
4. Apa saja yang anda dapatkan selama bekerja di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban:
5. Bagaiamana anda membagai waktu dalam mencapai
target yang telah ditentukan ?
Jawaban:
6. Apa motivasi anda bekerja di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban:
102
7. Apa pekerjaan/kegiatan anda sebelum bekerja di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban:
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban:
9. Berapa penghasilan anda dalam sebulan ?
Jawaban:
10. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama bekerja di
UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban:
11. Mengapa anda memilih bekerja di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban:
103
Pertanyaan Untuk
Pemilik Usaha UMKM Krakal Desaign
Nama: Lilik Anshori
Umur: 51 tahun
1. Apa yang melatar belakangi dibuatnya UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: awalnya usaha tenun ini usaha turun temurun dari
keluarga saya dan memang dari dulu saya disuruh untuk
melanjutkan usaha tenun ini. Kemudian saya juga melihat
perkembangan tenun semakin maju dan pesat, sehingga
saya kembangkan usaha ini dengan membuat motif-motif
baru sehingga membuat menarik
2. Sejak kapan UMKM Krakal Desaign ini berdiri ?
Jawaban: untuk usaha ini mulai saya pegang tahun 2000
3. Apa persyaratan untuk menjadi pekerja di UMKM Krakal
Desaign?
Jawaban:tidak ada persyaratan khusus, jika dia punya niat
dan kemampuan pasti dia akan bertanggung jawab dengan
pekerjaan yang dikerjakan
4. Adakah persiapan bapak/Ibu sebelum pelatihan?
Jawaban: menyiapkan program seperti apa saja yang akan
disampaikan kepada para penenun agar nanti mereka tidak
104
bingung dan cepat paham yang disampaikan serta urutan
bahan-bahan yang akan digunakan
5. Apa harapan bapak/ibu terhadap usaha UMKM Krakal
Desaign bagi para penenun?
Jawaban:kedepannya agar para penenun bisa mandiri dan
membuka usaha tenun sendiri dan membantu masyarakat
lainnya
6. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam usaha
UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: faktor penghambat biasanya dari bahan yang
sering telat masuk ada lagi banyak yang kosong itu
membuat terhambat pada proses menenun
Pendukungnya para penenun sangat bersemangat dan jika
mendapat orderan kain tenun yang lumayan banyak para
penun sangat rajin dan cekatan
7. Apa saja manfaat yang telah dicapai UMKM Krakal
Desaign setelah banyak dikenal di pasaran luas ?
Jawaban: kain-kain tenun dari daerah dengan motif yang
tidak diketahui banyak menajdi terkenal dan masyarakat
pun tertarik untuk membuat kain tenun
8. Apakah terjadi perubahan pada penenun setelah bekerja di
UMKM Krakal Desaign?
105
Jawaban: menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri
akan bakat dan kemampuan yang dimiliki
9. Menurut bapak/ibu apakah UMKM Krakal Desaign ini
sudah berhasil?
Jawaban: belum karena kami masih banyak kekurangannya
10. Bagaimana cara bapak/ibu dalam meningkatkan kinerja
para penenun ?
Jawaaban:selalu perduli dengan penenun dan bersikap
seperti keluarga agar mereka merasa nyaman dan tidak
merasa kaku itu akan membuat pekerja nyaman dan betah
bekerja di tempat kami
11. Bagaiamna hasil yang diperoleh dalam peningkatan
kinerja pada para penenun ?
Jawaban: motif yang kami buat sellau berbdeda dan selalu
membuat konsumen puas sehingga para konsumen selalu
memesan kain di temopat usaha kami
12. Bagaimana bapak/ibu merekrut para calon penenun dan
berapa proses seleksi serta dimana open rekruitmennya ?
Jawaban: tidak merekrut tapi mengajak mereka dan
melakukan pendekatan lalau jika mereka tertarik barulah
diajak untk mengikuti pelatihan
106
13. Apa motivasi bapak/ibu mendirikan usaha UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: agar orang-orang yang memiliki bakat dan
kemampuan mampu mengembangkan dan menjaga
warisan budaya karena untuk menjaga warisan budaya itu
sangat susah dan tidak mudah
14. Apa saja suka dan duka yang bapak/ibu rasakan selama
mendirikan UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalau lagi rame kerjaan dan para
penenun ini pada semnagat bekerja dan juga mereka saling
membantu kalau duka nya sih gak ada ya soalnya kan saya
menggapa para penenun ini sudah seperti keluarga
makanya saya merasa bahagia
107
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Mita
Umur: 40 tahun
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 6 tahun lebih dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan, jadi ya mudah dapet informasinya.
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo soal
pengalaman disini mah, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang kain
terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
108
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga mba
tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat yang
penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh, ditambah
waktu itu saya posisinya lagi hamil. Jadi mutusin gak
disana lagi.
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena pak
lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan memberikan
pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya enak lah
disini.
109
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Yuni
Umur: 40 tahun
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah 8
tahun lebih dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: ya dari istrinya langsung, karena deket kan, jadi
ya mudah dapet informasinya.
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan kalo benang atau bahan dasar habis nah
pas kalo ada pesenan suka keteteran gitu.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: banyak sih kalo soal pengalaman disini mah, bisa
meningkatkan kemampuan nenun. Sama kita bisa banyak
tau tentang motif.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: komitmen dek, kalo target sebulan harus dapet
segini, ya kita harus kejar. Itu sih intinya mah, sama jangan
lelet kerjanya. kadang kalo saya suka greget aja kalo
kebanyakan istirahat jadi buat bad mood kalo kata orang
sekarang mah.
110
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: biar bisa bantu ekonomi keluarga mba, ya
pokoknya lumayanlah buat nambahin uang jajan anak-
anak.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya di rumah aja mba, nah pas
pak Lilik ngajak yaudah saya langsung mau. Dan enjoy
aja kerja disini
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: saya gak bisa nenun mba cuman mewarnai atau
penggulungan benang kain.
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya kalo lagi musim liburan, karena banyak
yang berkunjung kesini mba, jadi rame lah.
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, sama biar ada kegiatan
111
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Gita
Umur: 41
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5,5 tahun lebih dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan, jadi ya mudah dapet informasinya.
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo soal
pengalaman disini mah, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang kain
terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
112
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga mba
tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat yang
penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh,
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena pak
lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan memberikan
pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya enak lah
disini.
113
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Dewi
Umur: 38 tahun
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang kain
terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
114
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga mba
tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat yang
penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak enak
orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena pak
lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan memberikan
pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya enak lah
disini.
.
115
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu wiwik
Umur: 39 tahun
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik ama istrinya,
karena deket kan.
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang kain
terutama cara make mesin baru .
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
116
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga mba
tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat yang
penting itu nyekolahin anak-anak saya.sama lah kaya yang
lainnya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak enak
orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena pak
lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan memberikan
pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya enak lah
disini.
117
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Rukana
Umur: 40 tahun
Bagian: menenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 8 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang kain
terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
118
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga mba
tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat yang
penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak enak
orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena pak
lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan memberikan
pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya enak lah
disini.
119
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Lasmi
Umur: 38 tahun
Bagian: penenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
120
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
121
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: bapak Tokin
Umur: 46 tahun
Bagian: penyucuan
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
122
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
123
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Lasmi
Umur: 38 tahun
Bagian: penenun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
124
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
125
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Mona
Umur: 39 tahun
Bagian: penali/pengikat
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
126
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
127
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Adda
Umur: 39 tahun
Bagian: penali/pengikat
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
128
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
129
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Is
Umur: 37 tahun
Bagian: penali/pengikat
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
130
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
131
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Suwarni
Umur: Pembuka ikatan
Bagian: 43 tahun
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 5 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
132
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.
133
Pertanyaan Untuk
Para Penenun di UMKM Krakal Desaign
Nama: Ibu Mina
Umur: 40 tahun
Bagian: pembuka talian
1. Sejak kapan anda jadi penenun di UMKM Krakal Desaign
?
Jawaban: Alhamdulillah saya jadi penenun disini sudah
hampir 9 tahun dek,
2. Dari mana anda mengetahui informasi tentang UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: kalo info-info mah dari pak Lilik langsung,
karena deket kan,
3. Apakah ada hambatan yang anda dapatkan selama
menenun di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: hambatan paling ya di pembuatan motif, karena
harus teliti jadi kadang ada yang kelewat gitu, sama paling
pengeringan kain, kalo musim hujan kan pasti susah
keringnya.
4. Apa saja yang anda dapatkan selama menenun di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: Alhamdulillah sih mba banyak kalo disini mah
soal pengalaman banyak, karena kan kita dapet pelatihan
dulu sama pendampingan, jadi bisa banyak tau tentang
kain terutama cara menali atau gulung benang.
5. Bagaimana anda membagi waktu dalam mencapai target
yang telah ditentukan ?
Jawaban: Disiplin doang sih mba kuncinya, paling sama
kadang kalo anak-anak rewel ya pulang dulu sebentar.
134
6. Apa motivasi anda jadi penenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: pengen punya pegangan uang buat keluarga
mba tentunya, ya suami kan serabutan jadi lumayan buat
yang penting itu nyekolahin anak-anak saya.
7. Apa kegiatan anda sebelum menenun di UMKM Krakal
Desaign ?
Jawaban: kegiatan sebelumnya juga saya nenun mba,
cuman kalo yang lama kecapean karena jauh.trus gak
enak orang yang punyanya galak, jad gak semangat
8. Apakah sebelumnya anda sudah mempunyai kemampuan
di bidang menenun ?
Jawaban: ya Alhamdulillah ada mba bakat nenun mah
9. Apa suka dan duka yang anda rasakan selama di UMKM
Krakal Desaign ?
Jawaban: sukanya ya kalo kain cepet selesai dan target
kekejar ya Alhamdulillah lancar, cuman dukanya atau
sedihnya ya.kalo mesin rusak
10. Mengapa anda memilih ikut di UMKM Krakal Desaign ?
Jawaban: karena deket rumah, terus enak disini karena
pak lilik selaku pemilik selalu mendampingi dan
memberikan pelatihan,sampe kami paham jadi pokoknya
enak lah disini.