7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 1/69
BAB I
PENDAHULUAN
Mata adalah organ yang sangat penting karena turut menunjang fungsi penglihatan
pada manusia. Mata sendiri terdiri atas berbagai bagian yang penting dan memiliki fungsi
sendiri-sendiri Mata tenang atau mata putih yaitu tidak adanya pelebaran pembuluh darah
yang dikarenakan radang atau infeksi pada ekstraokuler. Sedangkan penglihatan menurun
adalah berkurangnya penglihatan atau gangguan pada media penglihatan baik yang terjadi
secara mendadak atau perlahan.Penglihatan turun perlahan disebabkan beberapa penyakit seperti katarak, glaucoma,
retinopati, dan retinitis pigmentosa.Penglihatan turun mendadak tanpa tanda radang ekstraokular dapat disebabkan oleh
beberapa kelainan. Kelainan ini dapat terlihat pada neuritis optic, ablasio retina, obstruksi
vena retina sentral, oklusi arteri retina sentral, perdarahan badan kaca, amaurosis fugaks,
dan koroiditis.
BAB II
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 2/69
TINJAUAN PUSTAKA
KATARAK
Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan.
Lensa yang mengalami katarak
ETIOLOGI
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 3/69
. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia! degenerasi, yang
mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh. " Katarak Senilis #
$. %ipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol , kurang
vitamin & , radang menahun dalam bola mata , polusi asap motor ! pabrik karena
mengandung timbal
'. (edera mata , misalnya pukulan keras , tusukan benda ,panas yang tinggi , bahan kimia
yang merusak lensa " Katarak )raumatik #
*. Peradangan ! +nfeksi pada saat hamil , penyakit yang diturunkan " Katarak Kongenital #
. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus " Katarak komplikata #
. bat-obat tertentu "misalnya kortikosteroid, klorokuin, klorproma/in, ergotamine,
pilokarpin
PATOMEKANISME
%engan bertambah lanjut usia seseorang maka nucleus lensa mata akan menjadi lebih
padat dan berkurang kandungan airnya , lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya " optic
/one # sehingga kemampuan memfokuskan benda berkurang.
%engan bertambah usia lensa juga mulai berkurang kebeningannya. "Katarak Senilis#
Penderita kencing manis "diabetes mellitus# yang gagal mera0at penyakitnya akan
mengakibatkan Kandungan gula dalam darah menjadikan lensa kurang kenyal dan bisa
menimbulkan katarak "Katarak Komplikata#.
GEJALA KLINIS
Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan
penglihatan yang muncul secara bertahap.
. Penglihatan kabur dan berkabut
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 4/69
$. 1otofobia
'. Penglihatan ganda
*. 2arna lensa mata berubah ! putih
. Kesulitan melihat di 0aktu malam
. Sering berganti kacamata
3. Perlu penerangan lebih terang untuk membaca
4. Seperti ada titik gelap didepan mata
5. Melihat dekat jelas " bersifat sementara #
Perbandingan lensa mata
6ejala Klinis katarak menurut tempat terjadinya sesuai anatomi lensa 7
. Katarak +nti ! 8uclear
a. Menjadi lebih rabun jauh sehingga mudah melihat dekat ,dan untuk melihat dekat
melepas kaca mata nya.
b. Penglihatan mulai bertambah kabur atau lebih menguning , lensa akan lebih coklat
c. Menyetir malam silau dan sukar
$. Katarak Kortikal
a. Kekeruhan putih dimulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga mengganggu
penglihatan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 5/69
b. Penglihatan jauh dan dekat terganggu
c. Penglihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra
'. Katarak Subscapular
a. Kekeruhan kecil mulai diba0ah kapsul lensa , tepat jalan sinar masuk
b. %apat terlihat pada kedua mata
c. Mengganggu saat membaca
d. Memberikan keluhan silau dan 9 halo 9 atau 0arna sekitar sumber cahaya
e. Mengganggu penglihatan
KLASIFIKASI
1. Katarak Kongenitai!
:dalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera bayi lahir dan bayi berusia
kurang dari tahun
Katarak kongenital
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 6/69
Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan "di0ariskan secara autosomal
dominan# atau bisa disebabkan oleh7
- +nfeksi kongenital, seperti campak ;erman
- <erhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.
1aktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah7
- penyakit metabolik yang diturunkan
- ri0ayat katarak dalam keluarga
- infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.
Kelainan utama terletak dinukleus lensa atau nukleus embrional bergantung pada 0aktu
stimulus kataraktogenik atau di kutub anterior atau posterior lensa. Katarak kongenital dapat
berbentuk katarak lameral atau /onural, katarak polaris posterior " piramidalis posterior ,kutub posterior # polaris anterior " piramidalis anterior , kutub anterior#, katarak inti "katarak nuklearis#
dan katarak sutural.
=ntuk mengetahui penyebab katarak kongenital perlu dilakukan pemeriksaan ri0ayat
prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakaian obat selama
kehamilan .<ila katarak disertai dengan uji reduksi pada urine yang positif , mungkin katarak
terjadi akibat galaktosemia. Pada pupil bayi akan terlihat bercak putih atau leukokoria.
Penataak!anaan
)indakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi 7
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 7/69
a. perasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampak
b. <iasanya bila katarak bersifat total , operasi dapat dilakukan pada usia $ bulan atau lebih
muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.
". Katarak J#$eni
Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda , yang mulai terbentuk pada usia kurang dari
5 bulan , katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.
Penyulit > penyulit pada penyakit katarak ;uvenil 7
. Katarak Metabolik
a. Katarak diabetik dan galaktosemik
b. Katarak hipokalsemik
c. Katarak defisiensi gi/i
d. Katarak aminoasiduria
e. Penyakit 2ilson
f. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain
$. tot
%istrofi miotonik " umur $? sampai '? tahun #
'. Katarak traumatik
*. Katarak Komplikata
a. Kelainan kongenital dan herediter
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 8/69
b. Katarak degeneratif
c. Katarak anosik
d. )oksik
e. Lain > lain kelainan kongenital , sindrom tertentu.
f. Katarak radiasi.
Katarak juvenile
%. Katarak Senii!
Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut
<entuk katarak senilis 7
a. Katarak nuklear
+nti lensa de0asa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti
sel yang mulanya putih kekuning > kuningan menjadi coklat dan kemudian kehitam >
hitaman " Katarak brunesen atau nigra #
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 9/69
b. Katarak kortikal
Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi
miopisasi akibat perubahan indeks refraksi cahaya . Pada keadaan ini penderita seakan >
akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.
c. Katarak Kupuliform
Katarak kupuliform dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear.
Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring.
Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat bertambahnya katarak, Katarak ini
sering sukar dibedakan dengan katarak komplikata.
Stadium katarak senilis 7
a. Katarak +nsipien
Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruju menuju korteks anterior dan posterior
" katarak kortikal # , vakuol mulai terlihat di dalam korteks
Katarak subkapsular posterior , kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior ,
celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif " benda
morgagni #. Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang
tidak sama pada semua bagian lensa , bila dilakukan uji bayangan iris akan positif, pada
permulaan hanya tampak bilapupil dilebarkan.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 10/69
Katarak insipien
b. Katarak +ntumesen
Katarak intumesen
Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeratif menyerap air.
Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan
mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal.
Pencembungan lensa ini dapat memberikan penyulit glaukoma.
Katarak intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan
miopia lenticular. Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks sehingga lensa akan
mencembung dan daya biasnya akan bertambah yang akan memberikan miopisasi.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 11/69
Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat
lensa.
c. Katarak +matur
Katarak imatur
Katarak belum seluruh lapis lensa,hanya sebagian lensa yang keruh, akan
bertambah volume lensanya akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yangdegeratif, Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi
cembung sehingga memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi
miopi. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik
mata depan akan semakin sempit dan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi
glaukoma sekunder. =ji bayangan iris pada keadaan ini positif.
d. Katarak Matur
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 12/69
Katarak matur
Kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kekeruhan ini dapat terjadi akibat
deposisi ion (a yang menyeluruh. <ila proses degenerasi berjalan terus > menerus akan
terjadi pengeluaran air bersama > sama hasil desintegrasi melalui kapsul , didalam stadium
ini lensa akan berukuran normal , iris tidak terdorong kedepan dan bilik mata depan akan
mempunyai kedalaman normal kembali. Lensa ber0arna putih keruh akibat perkapuran
menyeluruh karena deposit kalsium.<ila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.
e. Katarak @ipermatur
Katarak hipermatur
Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut , lensa menjadi cair dan dapat keluar
melalui kapsul lensa. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 13/69
menjadi mengecil , ber0arna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan
lipatan kapsul lensa, kadang > kadang pengerutan berlanjut sehingga hubungan dengan /onula
Ainn menjadi kendor. <ila proses berjalan terus disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks
yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar sehingga korteks akan memperlihatkan bentuk
sebagai sekantong susu disertai nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat
" keadaan ini disebut Katarak Morgagni # . =ji bayangan iris memberikan gambaran
pseudopositif.
Perbedaan Stadium Katarak Senilis
+nsipien +matur Matur @ipermatur
Kekeruhan Bingan Sebagian Seluruh Masif
(airan Lensa 8ormal <ertambah 8ormal <erkurang
+ris 8ormal )erdorong 8ormal )remulans
<ilik Mata
%epan
8ormal %angkal 8ormal %alam
Sudut <ilik
Mata
8ormal Sempit 8ormal )erbuka
Shado0 )est 8egatif Positif 8egatif Pseudopositif
Penyulit - 6laukoma - =veitis C
6laukoma
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 14/69
. Katarak Komplikata
Katarak komplikata
Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang , dan proses
degenerasi seperti ablasi retina ,retinitis pigmentosa , glaucoma , pasca bedah mata ,dapat
juga disebabkan penyakit system endokrin seperti diabetes mellitus , hipoparatiroid ,
galaktosemia dan miotonia distrofi #.
Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak selamanya didaerah
ba0ah kapsul atau pada lapis korteks , kekeruhan dapat difus , pungtata ataupun linier,
dapat berbentuk rosete ,reticulum dan biasanya terlihat vakuol.
<entuk katarak komplikata 7
a. Kelainan pada polus posterior mata
)erjadi akibat penyakit koroiditis , retinitis pigmentosa , ablasio retina , kontusio retina
dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan kaca, biasanya kelainan ini
berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat didalam nucleus sehingga sering
terlihat nucleus lensa tetap jernih.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 15/69
b. Kelainan pada polus anterior bola mata
<iasanya akibat kelainan kornea berat ,iridosiklitis , kelainan neoplasma dan
glaukoma . Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak subskapularis anterior.
Katarak komplikata yang disebabkan %iabetes Mellitus,dapat terjadi dalam ' bentuk 7
a. Pasien dengan dehidrasi berat ,asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan
terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.<ila dehidrasi lama akan
terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula
normal kembali.
b. Pasien diabetes juvenil yang tidak terkontrol , dimana terjadi katarak serentak pada
kedua mata dalam *4 jam , bentuk dapat sno0 flake atau bentuk piring subkapsular.
c. Katarak pada pasien diabetes de0asa dimana gambaran secra histologik dan biokimia
sama dengan katarak pasien non diabetik.
. Katarak )raumatik
Paling sering akibat cedera benda asing dilensa atau trauma tumpul terhadap bola
mata.Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul
lensa menyebabkan humor aDueus dan kadang korpus vitreus masuk kedalam struktur
lensa.
Pasien mengeluh penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah , lensa opak
dan mungkin terjadi perdarahan intra okular, apabila humor aDueus dan korpus vitreus
keluar dari mata , mata menjadi sangat lunak.
Penatalaksanaan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 16/69
. <enda asing yang masuk harus segera dikeluarkan atau setelah peradangan mereda.
$. %iberikan antibiotik sistemik dan )opikal kortikosteroid topikal untuk memperkecil
terjadinya infeksi dan uveitis
'. :tropin Sulfat E untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan mencegah pembentukkan
sinekia posterior.
*.
GLAUKOMA
DEFINISI
6laukoma berasal dari kata Funani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan 0arna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan mata glaukoma
ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optik, dan menciutnya
lapang pandang.
Peningkatan tekanan di dalam mata "intraocular pressure# adalah salah satu penyebab
terjadinya kerusakan syaraf mata "nervus opticus# dan menunjukkan adanya gangguan dengan
cairan di dalam mata yang terlalu berlebih. +ni bisa disebabkan oleh mata yang memproduksi
cairan terlalu berlebih, cairan tidak mengalir sebagaimana mestinya melalui fasilitas yang ada
untuk keluar dari mata "jaringan trabecular mesh0ork# atau sudut yang terbentuk antara kornea
dan iris dangkal atau tertutup sehingga menyumbat! memblok pengaliran daripada cairan mata.
Sebagian orang yang menderita glaukoma namun masih memiliki tekanan di dalam bola
matanya normal, penyebab dari tipe glaukoma semacam ini diperkirakan adanya hubungan
dengan kekurangan sirkulasi darah di daerah syaraf!nervus opticus mata. Meski glaukoma lebih
sering terjadi seiring dengan bertambahnya usia, glaukoma dapat terjadi pada usia berapa saja.
Bisiko untuk menderita glaukoma diantaranya adalah ri0ayat penyakit glaukoma di dalam
keluarga "faktor keturunan#, suku bangsa, diabetes, migraine, tidak bisa melihat jauh "penderita
myopia#, luka mata, tekanan darah, penggunaan obat-obat golongan cortisone "steroids#.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 17/69
)ekanan bola mata pada glaukoma tidak berhubungan dengan tekanan darah. )ekanan
bola mata yang tinggi akan mengakibatkan gangguan pembuluh darah retina sehingga
mengganggu metabolisme retina, yang kemudian di susul dengan kematian saraf mata. Pada
kerusakan serat saraf retina akan mengakibatkan gangguan pada fungsi retina. <ila proses
berjalan terus, maka lama-kelamaan penderita akan buta total.
ETIOLOGI
Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intra okular ini, disebabkan7
. <ertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar.
$. <erkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil
"glaukoma hambatan pupil#.
'. Penyakit keturunan.
*. 6laukoma dapat timbul akibat penyakit atau kelainan dalam mata "glaukoma sekunder#.
. 6laukoma dapat diakibatkan penyakit lain di tubuh.
. 6laukoma dapat disebabkan efek samping obat.
6laukoma merupakan penyakit yang tidak dapat dicegah, akan tetapi bila diketahui dini dan
diobati maka glaukoma dapat diatasi untuk mencegah kerusakan lanjutnya.
KLASIFIKASI
1. Ga#ko&a 'ri&er.
6laukoma dengan etiologi tidak pasti, dimana tidak didapatkan kelainan yang
merupakan penyebab glaukoma. 6laukoma ini didapatkan pada orang yang telah
memiliki bakat ba0aan glaukoma seperti7
<akat dapat berupa gangguan fasilitas pengeluaran cairan mata atau susunan
anatomis bilik mata yang menyempit.
Mungkin disebabkan kelainan pertumbuhan pada sudut bilik mata depan
"goniodisgenesis#, berupa trabekulodisgenesis, irisdogenesis dan korneodisgenesis
dan yang paling sering berupa trabekulodisgenesis dan goniodisgenesis.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 18/69
6laukoma bersifat bilateral, yang tidak selalu simetris dengan sudut bilik mata terbuka
ataupun tertutup, pengelompokan ini berguna untuk pelaksanaan dan penelitian.
6laukoma sudut primer dibagi menjadi dua, yaitu 7
:. 6laukoma primer sudut terbuka "glaukoma kronis#
Merupakan sebagian besar dari glaukoma " 5?-5E # , yang meliputi kedua mata.
)imbulnya kejadian dan kelainan berkembang secara lambat. %isebut sudut terbuka
karena humor aDueousmempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran
dihambat oleh perubahan degeneratif jaringan rabekular, saluran schleem, dan saluran
yg berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. 6ejala a0al biasanya tidak
ada, kelainan diagnose dengan peningkatan )+ dan sudut ruang anterior normal.
Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul.
6laukoma sudut terbuka primer adalah glaukoma yang penyebabnya tidak
ditemukan dan ditandai dengan sudut bilik mata depan yang terbuka.
6ambaran klinik7
<erjalan perlahan dan lambat
Sering tidak disadari oleh penderitanya
S#&(atan 'a)a tra(ek#ar &e!*+ork &e&'era&(at airan a,#eo!- !e*ingga
&eningkatkan TIO.
<. 6laukoma primer sudut tertutup "sempit#
%isebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga
iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 19/69
aDueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena
peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang
mengeras karena usia tua. 6ejala yang timbul dari penutupan yang tiba- tiba dan
meningkatnya )+, dapat berupa nyeri mata yang berat, penglihatan yang kabur dan
terlihat hal. Penempelan iris menyebabkan dilatasi pupil, bila tidak segera ditangani
akan terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat.6laukoma sudut tertutup adalah glaukoma
primer yang ditandai dengan sudut bilik mata depan yang tertutup, bersifat bilateral
dan herediter. Sudut sempit dengan hipermetropia dan bilik mata dangkal berbahaya
memakai obat antihistamin dan antispasme .
Pembagian 6laukoma sudut tertutup7
a. :kut
6laukoma ini terjadi apabila terbentuk iris bombe yang menyebabkan sumbatan
sudut kamera anterior oleh iris perifer dan akibat pergeseran diafragma lensa-iris ke
anterior disertai perubahan volume di segmen posterior mata.
b. Subakut
(iri-ciri klinis7
- 8yeri unilateral berulang
- Kemerahan
c. Kronik
(iri-ciri klinis7
- Peningkatan tekanan intraokular
- Sinakia anterior perifer meluas
d. +ris plateau
+ris plateau adalah suatu kelainan yang jarang dijumpai kedalaman kamera
anterior sentral normal tetapi sudut kamera anterior sangat sempit karena insersi
iris secara kongenital terlalu tinggi.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 20/69
Ga#ko&a !#)#t tert#t#'
$. 6laukoma sekunder
6laukoma sekunder merupakan glaukoma yang diketahui penyebab yangmenimbulkannya. Kelainan mata lain dapat menimbulkan meningkatnya tekanan bola
mata. 6laukoma timbul akibat kelainan di dalam bola mata, yang dapat disebabkan7
Kelainan lensa, katarak imatur, hipermatur dan dislokasi lensa.
Kelainan uvea, uveitis anterior.
)rauma, hifema dan inkarserasi iris.
Pascabedah,blokade pupil, goniosinekia.
'. 6laukoma kongenital
6laukoma kongenital, khususnya sebagai glaukoma infantil "buftalmos#, adalah
glaukoma akibat penyumbatan pengaliran keluar cairan mata oleh jaringan sudut bilik
mata yang terjadi oleh adanya kelainan kongenital. Kelainan ini akibat terdapatnya
membran kongenital yang menutupi sudut bilik mata pada saat perkembangan bola mata,
kelainan pembentukan kanal schlemm dan saluran keluar cairan mata yang tidak
sempurna terbentuk.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 21/69
Ga&(ar . Ga#ko&a kongenita /B#0ta&o!
*. 6laukoma :bsolute
6laukoma absolute merupakan stadium akhir glaukoma, dimana sudah terjadi
kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut. Pada
glaukoma absolute,kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan
eksvakasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. Sering mata
dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan
penyulit berupa neovaskularisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali
akibat timbulnya glaukoma hemoragik.
PATOFISIOLOGI
Studi terbaru mendeteksi terhadap antibody seorang pasien dengan tekanan normal dan
unsur pokok glaucoma. )erlihat juga perbedaan yang sangat signifikan antara ri0ayat antibody
terhadap tekanan normal penderita glaucoma dan subjek control cairan mata.
Pada glaukoma simpleks ditemukan perjalanan penyakit yang lama akan tetapi berjalan
terus sampai berakhir dengan kebutaan yang disebut sebagai glaukoma absolute. Karena
perjalanan penyakit demikian maka glaukoma simpleks disebut sebagai maling penglihatan.
GEJALA KLINIS
Gejala glaukoma umumnya agak sulit diketahui, karena sering tidak disadari oleh
penderitanya atau dianggap sebagai tanda dari penyakit lain sehingga kebanyakan penderita
datang ke dokter mata dalam keadaan yang lanjut dan bahkan sudah buta. Selain itu, hal ini
diperparah oleh minimnya pengetahuan penderita dan keluarganya terhadap penyakit glaukoma.
. Pada jenis glaukoma akut, penderita akan mengalami nyeri yang sangat hebat pada mata,
sakit kepala, hingga mual muntah. Penglihatan dirasakan menurun drastis dan mata
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 22/69
terlihat merah. Keadaan ini disebut glaukoma akut yang terjadi akibat peningkatan )+
yang mendadak.
$. Pada jenis glaukoma kronik penderita jarang mengeluhkan mata, karena umumnya
peningkatan tekanan yang terjadi telah berlangsung lama dan mata penderita telah
beradaptasi. Keadaan ini sangat berbahaya, penyakit berjalan terus sedangkan penderita
tidak menyadarinya.
Sakit kepala ringan
@ilang penglihatan berangsur-angsur, yamg dia0ali dengan penyempitan lapang
pandang tepi, Pada akhirnya akan terjadi penyempitan lapang pandang yang
menyebabkan penderita sulit melihat benda-benda yang terletak di sisi lain ketika
penderita melihat lurus ke depan "disebut penglihatan terowongan#.
Pan)angan 'a)a 'en)erita ga#ko&a.
Pengi*atan (erka(#t !e'erti tero+ongan
Penglihatan menjadi kabur atau berkabut
halo
'. Pada 6laukoma Kongenital 7
<ola mata membesar
&dema atau kornea keruh akibat endotel kornea sobek
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 23/69
<ayi tidak tahan sinar matahari
Mata berair
Silau
Menjauhi sinar dengan menyembunyikan mata.
DIAGNOSIS
Pada penderita glaukoma ditentukan beberapa gejala tergantung pada jenis glaukoma
tersebut. Penderita sering ditemukan mengalami mual, muntah, sakit hebat di mata dan di kepala,
perasaan mual dengan muntah, dan bradikardia.
6ambaran klinis yang sering ditemui antara lain7
. <radikardia akibat refleks okulo kardiak
$. Mual dan muntah yang kadang-kadang akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala
gastrointestinal
'. Sakit hebat di mata dan di kepala karena iris bengkak dan meradang, papil saraf optik
hiperemis
*. <ilik mata depan di dalamnya normal akibat terjadinya pengecilan lensa pada katarak
hipermatur
. Kelopak mata edem dengan blefarospasme, terlihat injeksi siliar yang berat, kornea juga
terlihat keruh dan pada dataran belakangnya menempel lensa yang luksasi.
TES DIAGNOSTIK GLAUKOMA
Sebelum melakukan penanganan lanjut hendaknya dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu sesuai dengan gejala yang ada pada penderita7
. )onometri Palpasi
:dalah pemeriksaan untuk menentukan tekanan bola mata dengan cepat, yaitu dengan
memakai ujung jari pemeriksa tanpa alat khusus "tonometer#. %engan menekan bola mata
dengan jari pemeriksa diperkirakan besarnya tekanan didalam bola mata.
Penilaian dilakukan dengan pengalaman sebelumnya yang dapat menyatakan tekanan
mata 8C, 8C$, 8C' atau 8-, 8-$, 8-' yang menyatakan tekanan mata lebih tinggi atau
lebih rendah daripada normal.
$. )onometer Schiot/
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 24/69
)onometer Schiot/ merupakan tonometer indentasi atau menekan permukaan kornea
dengan beban yang dapat bergerak bebas pada sumbunya. Pada tonometer Schiot/ bila
tekanan rendah atau bolamata empuk maka beban akan dapat mengidentasi lebih dalam
dibanding bila tekanan bola mata tinggi atau bola mata keras.
<ila tekanan lebih tinggi $? mm@g dicurigai adanya glaukoma, bila tekanan lebih dari
pada $ mm@g pasien menserita glaukoma
)onometer Schiot/ ). 8on Kontak ). :planasi 6oldmann
'. ftalmoskopi
=ntuk melihat fundus bagian mata dalam yaitu retina. %engan oftalmoskop dapat dilihat
saraf optik didalam mata dan akan dapat ditentukan apakah tekanan bola mata telah
mengganggu saraf optik.
*. )onografi
)onografi bertujuan untuk mengukur daya kemampuan pengaliran aDuous humor atau
daya pengosongan cairan mata pada sudut bilik mata.
%engan mempergunakan tonometer Schiot/ elektrik dihubungkan dengan alat pencatat
untuk mengetahui hasil tekanan yang menurunkan tekanan bola mata bila diberi tekanan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 25/69
berkesinambungan. Pencatatan pada kertas yang berkesinambungan akan memberikan
gambaran tonogram.
. 6onioskopi
Pemeriksaan gonioskopi adalah tindakan untuk melihat sudut bilik mata dengan
goniolens. 6onioskopi adalah suatu cara untuk melihat langsung keadaan patologik sudut
mata, juga untuk melihat hal-hal yang terdapat pada susut bilik mata seperti benda asing.
%engan gonioskopi dapat ditentukan klasifikasi glaukoma penderita dan malahan dapat
menerangkan penyebab suatu glaukoma sekunder.
. Pemeriksaan Lapangan Pandang "Perimetri#
Perimetri dilakukan untuk mencari batas luar persepsi sinar perifer dan melihat
kemampuan penglihatan daerah yang sama dan dengan demikian dapat dilakukan
pemeriksaan defek lapangan pandang.
3. Pachymetry
:dalah suatu tes yang relatif baru digunakan untuk managemen glaucoma. Pachymetry
menentukan ketebalan dari kornea. Setelah mata dibuat mati rasa dengan obat-obat tetes
bius, ujung dari pachymeter disentuhkan dengan ringan pada permukaan depan mata
"kornea#. Studi-studi terakhir menunjukkan bah0a ketebalan kornea pusat dapat
mempengaruhi pengukuran tekanan intraocular. Kornea yang lebih tebal dapat
memberikan pembacaan tekanan mata yang tinggi secara salah dan kornea yang lebih
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 26/69
tipis dapat memberikan pembacaan tekanan yang rendah secara salah. Lebih jauh,
kornea-kornea tipis mungkin adalah suatu faktor risiko tambahan untuk glaucoma.
PENATALAKSANAAN
Macam terapi yang dapat diberikan kepada pasien glaukoma 7
. Medication ! bat-obatan7
Pemberian obat-obatan baik berupa tetes mata maupun tablet sebagai tindakan
pengobatan a0al bertujuan untuk segera menciptakan keadaan tekanan bola mata yang normal
atau cukup rendah untuk memelihara agar saraf optik tidak tertekan dan dengan demikian akan
mencegah semakin meluasnya kerusakan lapang pandang.
$. Laser treatment ! )indakan laser
Laser )rabekuloplasty dan Laser +ridotomi adalah suatu cara untuk membuat agar
pengaliran aDueous humor selalu dalam keadaan lancar sehingga tekanan bola mata selalu dalam
batas yang diinginkan.
'. Surgery ! )indakan pembedahan.
)rabekulectomi atau iridektomi, membuat saluran kecil dari bilik mata belakang
tembus ke bilik mata depan dan kesaluran di sudut bilik mata agar cairan bola mata dapat
mengalir secara lancar.
Pemberian terapi menurut jenis glaukoma yang diderita 7
. 6laukoma Sudut )erbuka
bat tetes mata biasanya bisa mengendalikan glaukoma sudut terbuka.
bat yang pertama diberikan adalah beta bloker "misalnya timolol, betaGolol, carteolol,
levobunolol atau metipranolol#, yang kemungkinan akan mengurangi pembentukan
cairan di dalam mata. ;uga diberikan pilocarpine untuk memperkecil pupil dan
meningkatkan pengaliran cairan dari bilik anterior. bat lainnya yang juga diberikan
adalah epinephrine, dipivephrine dan carbacol "untuk memperbaiki pengaliran cairan atau
mengurangi pembentukan cairan#.
;ika glaukoma tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan atau efek sampingnya tidak
dapat ditolerir oleh penderita, maka dilakukan pembedahan untuk meningkatkan
pengaliran cairan dari bilik anterior.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 27/69
%igunakan sinar laser untuk membuat lubang di dalam iris atau dilakukan pembedahan
untuk memotong sebagian iris "iridotomi#.
$. 6laukoma Sudut )ertutup
Minum larutan gliserin dan air bisa mengurangi tekanan dan menghentikan serangan
glaukoma. <isa juga diberikan inhibitor karbonik anhidrase "misalnya aceta/olamide#.
)etes mata pilocarpine menyebabkan pupil mengecil sehingga iris tertarik dan membuka
saluran yang tersumbat.
=ntuk mengontrol tekanan intraokuler bisa diberikan tetes mata beta blocker.
Setelah suatu serangan, pemberian pilocarpine dan beta blocker serta inhibitor karbonik
anhidrase biasanya terus dilanjutkan.
Pada kasus yang berat, untuk mengurangi tekanan biasanya diberikan manitol intravena
"melalui pembuluh darah#. )erapi laser untuk membuat lubang pada iris akan membantu
mencegah serangan berikutnya dan seringkali bisa menyembuhkan penyakit secara
permanen. ;ika glaukoma tidak dapat diatasi dengan terapi laser, dilakukan pembedahan
untuk membuat lubang pada iris. ;ika kedua mata memiliki saluran yang sempit, maka
kedua mata diobati meskipun serangan hanya terjadi pada salah satu mata.
'. 6laukoma Sekunder.
Pengobatan glaukoma sekunder tergantung kepada penyebabnya.
;ika penyebabnya adala peradangan, diberikan corticosteroid dan obat untuk melebarkan
pupil. Kadang dilakukan pembedahan.
*. 6laukoma Kongenitalis
=ntuk mengatasi glaukoma kongenitalis perlu dilakukan pembedahan.
PEN2EGAHAN
Pencegahan kebutaan akibat glaukoma7
. Pada orang yang telah berusia $? tahun sebaiknya dilakukan pemeriksaan tekanan bola
mata berkala secara teratur setiap ' tahun.
$. <ila terdapat ri0ayat adanya glaukoma pada keluarga maka lakukan pemeriksaan ini
setiap tahun.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 28/69
'. Secara teratur perlu dilakukan pemeriksaan lapang pandangan dan tekanan mata pada
orang yang dicurigai akan timbulnya glaukoma.
*. Sebaiknya diperiksakan tekanan mata, bila mata menjadi merah dengan sakit kepala yang
berat.
RETINOPATI
DEFINISI
Merupakan kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang. (otton 0ool
patches merupakan gambaran eksudat pada retina akibat penyumbatan arteri prepapil
sehingga terjadi daerah nonperfusi di dalam retina. Betinopati adalah suatu kelainan pada
retina yang bukan merupakan peradangan
KLASIFIKASI
- Betinopati %iabetikum
- Betinopati @ipertensi
- Betinopati :nemia
- Betinopati Leukimia
- Betinitis Pigmentosa
RETINOPATI DIABETIKUM
Kerusakan progresif pada retina akibat diabetes menahun
Kelainan ini bisa terjadi pada penderita diabetes yang mendapatkan insulin maupun yang
tidak
Klasifikasi retinopati diabetes7
%erajat + à )erdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak
%erajat ++ à )erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak dengan atau tanpa
eksudat lemak
%erajat +++ à )erdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak terdapat
neovaskularisasi dan proliferasi
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 29/69
Retino'ati )ia(etik
De0ini!i
Betinopati diabetik adalah kerusakan jaringan retina akibat diabetes mellitus yang
berpotensi menyebabkan kebutaan.
E'i)e&ioogi
Betinopati diabetik merupakan salah satu penyebab kebutaan yang penting. %ata survei
kesehatan +ndera %epartemen Kesehatan B+ tahun $??$ menyatakan bah0a prevalensi kebutaan
di +ndonesia adalah .*E dengan insidens retinoparti diabetik sebagai penyebab kebutaan
mencapai E.
Patogene!i!
Betinopati diabetes merupakan penyakit pembuluh darah kecil "mikroangiopati# yang
mengenai arteeiol, kapiler, dan venula retina. 8amun demikian, pembuluh darah besar juga bisa
terkena. Betinopati memiliki gambaran baik oklusi maupun kebocoran mikrovaskular.
1aktor yang diduga bertanggungja0ab terhadap oklusi mikrovaskular adalah penebalan
membran basal endotel, kerusakan sel endotel, defek transport oksigen akibat perubahan eritrosit,
serta agregasi platelet "gambar #.
Patogenesis retinopati diabetik
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 30/69
:kibatnya, terjadi iskemia retina yang kemudian menyebabkan hipoksia retina. &fek utama
hipoksia retina adalah sebagai berikut
a. )erbentuk shunt arteri-vena
b. 8eovaskularisasi akibat substansi vasoformatif yang berusaha merevaskularisasi area hipoksia
retina. Substansi ini membentuk neovaskularisasi pada retina dan papil optik " proliferative
diabetic retinopathy# serta pada iris "rubeosis iridis#.
&fek hipoksia retina
Kebocoran plasma terjadi akibat rusaknya sa0ar darah-retina. Pada orang normal, terdapat satu
perisit tiap sel endotel. Sedangkan pada orang diabetes, terdapat penurunan jumlah perisit,
sehingga terjadi distensi dinding kapiler, rusaknya sa0ar darah-retina sehingga terjadi kebocoran
plasma ke retina. Selain itu, distensi lokal kapiler juga bisa menyebabkan timbulnya
mikroaneurisma, yang juga bisa mengalami kebocoran. Konsekuensi peningkatan permeabilitas
vaskular ini adalah terjadinya edema retina baik yang bersifat difus maupun lokal "gambar '#.
&dem retina yang bersifat difus disebabkan dilatasi serta kebocoran kapiler ekstensif. Sedangkan
edema retina lokal disebabkan kebocoran fokal mikroaneurisma atau segmen kapiler yang
berdilatasi. &dem retina lokal yang kronik bisa menyebabkan deposisi eksudat keras "hard
exudates# pada perbatasan retina yang sehat dengan retina yang edem. &ksudat ini tersusun oleh
lipoprotein dan makrofag yang memakan lipid. Pada kasus yang lebih lanjut, terjadi peningkatan
ekstravasasi disertai penimbunan kolesterol.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 31/69
&fek peningkatan permeabilitas pembuluh darah retina
Ka!i0ika!i
. Betinopati diabetik nonproliferatif "8P%B#
Pada 8P%B, telah terjadi mikroangiopati yang ditandai dengan kebocoran pembuluh darah
kapiler. Kebocoran ini menyebabkan edema retina dan deposit lipoprotein "hard exudate#. )ipe
ini tidak menyebabkan gangguan penglihatan kecuali jika mengenai makula.
)erdapat beberapa tahapan dalam 8P%B.
a. <ackground 7 )anda kebocoran kapiler "eksudat!perdarahan# jauh dari makula. "6ambar *#
8P%B background
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 32/69
eksudat
b. Makulopati 7 &ksudat atau perdarahan, edema, atau iskemia dalam area makula. "6ambar #
Makulopati
c. Preproliferatif 7 terdapat tanda oklusi "cotton-0ool spots#. Hena menjadi ireguler dan mungkin
terdapat loop. "gambar #
Preproliferatif
$. Betinopati diabetik proliferatif "P%B#
Pada P%B,ditandai dengan proliferasi jaringan fibrovaskular atau neovaskularisasi pada
permukaan retina, papil optik, serta vitreous. )ahapan dalam P%B adalah 7
a. Proliferatif 7 terdapat pertumbuhan neovaskuler baru pada diskus optik "8H%# atau pada
tempat lain "8H&#.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 33/69
Stadium proliferatif
b. Lanjut 7 )erdapat perdarahan dalam vitreus atau antara vitreus dengan retina. Betina bisa juga
tertarik dari epitel pigmen diba0ahnya "ablasio retina traksi#.
Stadium lanjut. )erdapat ablasio retina traksi
Diagno!i!
%iagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan oftamologis, mulai dari
pemeriksaan tajam penglihatan, oftalmoskopi, Ocular Coherence Tomography (OCT),
dan tonometri. Semua diabetisi sebaiknya mendapatkan pemeriksaan mata secara rutin,
dan bila perlu diujuk ke spesialis mata.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 34/69
@asil pemeriksaan rutin tahunan yang tidak butuh rujukan adalah ditemukkan
gambaran fundus yang normal dan kondisi mild N!" dengan perdarahan minimal
dan!atau hard exudates minimal lebih dari disk diameter dari fovea. Kondisi yang rutin
untuk dirujuk adalah 8P%B dengan eksudat circinate yang luas di arkus temoral mayor
tanpa ancaman terhadap fovea atau 8P%B tanpa makulopati tapi dengan penurunan
visus. 8P%B dengan hard exudates dan!atau perdarahan dalam diameter disk dari
fovea, makulopati, dan PP%B sebaiknya segera dirujuk. Sedangkan kasus-kasus yang
ga0at darurat dan butuh rujukan segera adalah P%B, perdarahan preretina atau vitreus,
rubeosis iridis, dan ablasi retina.
Penataak!anaan
)indakan utama pada kasus B% adalah mengkontrol gula darah pasien. :%:
merekomendasikan semua kasus %M sebaiknya berusaha mempertahankan kadar @b :c
kurang dari 3E untuk mencegah atau setidaknya mengurangi komplikasi jangka panjang
%M, termasuk B%.
)atalaksana untuk masing-masing bentuk B% adalah7
a. Nonproliferative diabetic retinopathy
Pasien dengan mild#N!" tidak memerlukan terapi, namun harus dikontrol setiap tahun.
Selain mengkontrol diabetes, faktor lain yang berhubungan seperti hipertensi, anemia,
dan gangguan ginjal juga harus diperhatikan.3
b. reproliferative diabetic retinopathy
PP%B harus mendapatkan perhatian khusus karena tingginya resiko terjadinya P%B.
)erapi fotokoagulasi umumnya tidak dilakukan, kecuali follow#up secara reguler tidak
dapat dilakukan atau bila tajam penglihatan mata sebelahnya sudah hilang akibat P%B.
c. Clinically significant macular oedema(SM membutuhkan terapi fotokoagulasi laser terlepas dari tingkat tajam penglihatan
karena terapi ini menurunakn resiko kehilangan penglihatan sebesar ?E. Pemeriksaan
1: sebelum terapi berguna untuk menggambarkan area dan peluasan kebocoran serta
untuk mendeteksi ischaemic maculopathy yang memberikan prognosis yang buruk dan
merupakan kontraindikasi untuk terapi ini.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 35/69
• $rgon laser photocoagulation
)eknik7
- %ocal treatment meliputi penggunaan laser untuk membakar mikroaneurisma dan
mikrovaskular di tengah dari cincin hard exudates yang berlokasi ??-'?? µm
dari tengah fovea. =kuran sasaran adalah ?-?? µm dengan durasi selama ?,
detik dan kekuatan yang cukup untuk memutihakan atau menggelapkan
mikroaneurisma secara perlahan. )erapi untuk lesi yang berada lebih dari '???
µm dapat dipertimbangkan jika terdapat (SM dan visus kurang dari !$. Pada
kasus ini pajanan selama ?,? detik sudah cukup.
# &rid treatment digunakan untuk area penebalan retina difus yang berlokasi lebih
dari ?? µm dari batas temporal diskus optik. =kuran sasaran sekitar ??-$?? µm
dan 0aktu pajanan selama ?, detik. Penembakan dengan intensitas sangat ringn
dan dilakukan satu per satu.
@asil7 sekitar 3?E kasus memberikan hasil visus yang stabil, E memperlihatkan
perbaikan, dan E memburuk. Karena penyembuhan edema dapat lebih dari *
bulan, maka pengulangan tindakan sebaiknya tidak dilakukan terlalu cepat.
1aktor-faktor yang memberikan prognosis buruk antara lain7 hard exudates yang
melibatkan fovea, edema makular difus, edema makular sistoid, makulopati campuran
"eksudatif-iskemia#, dan gambaran retinopati yang berat
• Hiterectomy
Hiterektomi pars plana dapat diindikasikan jika edema makular diikuti dengan traksi
tangensial dari membaran hialoid posterior yang menebal dan tegang. Pada kasus ini,
keuntungan terapi laser sangat terbatas, sedangkan tindakan bedah untuk melepaskan
traksi cukup bermanfaat.
d. roliferative diabetic retinopathy menggunakan anretinal laser photocoagulation
(")
)erapi laser ditujukan untuk menginduksi pembentukan pembuluh darah baru dan
mencegah kehilangan penglihatan akibat perdarahan vitreus dan ablasio retina traksional.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 36/69
)erapi lebih lanjut tergantung pada tingkat keparahan P%B. Sinar laser diberikan dengan
intensitas rendah dan berjauhan untuk kasus ringan, sedangkan untuk kasus berat
sebaliknya.
• Pengaturan laser
o =kuran titik sasaran tergantung dari lensa bantu yang digunakan. %engan lensa
6oldmann, digunakan ukuran ??µm, sedangkan dengan lensa panfunduskopi
diatur antara $??-'??µm.
o %urasi tindakan ?,?-?, detik dengan kekuatan sinar yang cukup
• )erapi a0al meliputi $???-'??? penyinaran dengan pola menyebar, meluas dari
fundus posterior untuk meliputi retina perifer pada atau lebih sesi. PBP yang
diselesaikan dalan sesi memiliki resiko komplikasi yang lebih tinggi. ;umlah terapi
dalam setiap sesi ditentukan dari ambang rasa sakit pasien dan kemampuan untuk
menjaga konsentrasi. :nestetik topikal kornea cukup adekuat diberikan pada sebagian
besar pasien, 0alaupun anestetik peribullar atau sub-)enon mungkin dibutuhkan
Progno!i!
The 'arly Treatment for !iabetic "etinopathy tudy ('T!") menemukan aplikasi bedah laser
untuk edema macular menekan insidens kehilangan penglihatan moderate "sudut penglihatan
ganda atau kehilangan penglihatan untuk membandingkan $ garis secara kasar# dari '?E
menajdi E selama periode ' tahun.
1actor prognostic yang menolong antara lain onset baru dari eksudat yang bersifat circinate,
kebocoran yang dapat ditentukan dengna jelas, dan perfusi perifoveal yang baik. Sedangkan
factor prognostic yang memberatkan antara lain edema difus atau kebocoran yang banyak,
deposit lipid di fovea, tanda-tanda inskemia macular, cystoid macular edema, visus preoperative
kurang dari $?!$??, dan hipertensi.
The diabetic retinopathy study (!") menemukan bah0a terapi scatter " yang adekuat akan
menurunakn resiko kehilangan penglihatan "visus I !$??# lebih dari ?E pada kasus-kasus
P%B.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 37/69
Prognosis buruk pada retinopati proliferatif jika telah terjadi iskemia retina berat,
neovaskularisasi luas, atau pembentukan jaringan fibrotik preretina yang luas. )anpa perdarahan
vitreus dan pelepasan retina, visus dapat membaik kembali, dan intervensi terapeutik dlakukan
untuk mencegah kehilangan yang lebih parah.
RETINOPATI HIPERTENSI
Kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah tinggi
Kelainan pembuluh darah dapat berupa spasme, percabangan pembuluh darah, fenomena
crossing atau sklerose pembuluh darah
Ka!i0ika!i retino'ati *i'erten!i Stadium 7 terdapat penciutan setempat pembuluh darah arteri
Stadium $ 7 penciutan umum pembuluh darah arteri, pembuluh darah arteri tegang,
percabangan tajam dan kecil
Stadium ' 7 lanjutan dari stadium $ disertai dengan eksudat 0ol-katun, perdarahan retina
Stadium * 7 stadium ' dengan udem papil, adanya eksudat star figure di daerah makula
lutea
RETINOPATI LEUKIMIA
Leukimia merupakan neoplasma ganas sel darah putih, yang penyebabnya tidak
diketahui, dan dapat berjalan akut
Sering terjadi pada usia kurang dari tahun atau diatas usia ? tahun
Betinopati ditemukan atau terdapat pada $!' penderita leukimia
%apat mengenai seluruh jaringan mata
- perdarahan konjungtiva dan corpus viterus
- infiltrasi pada konjungtiva, koroid, sklera, dan fovea makula
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 38/69
RETINOPATI PIGMENTOSA
%egenerasi sel epitel retina "sel batang# dan atrofi saraf optik, menyebar tanpa gejala
peradangan
<ercak dan pita halus yang ber0arna hitam
<erjalan progresif yang onset bermula sejak masa kanak-kanak
6ejala à sukar melihat di malam hari, lapang pandangan menjadi sempit, penglihatan
sentral menurun sampai terjadinya buta 0arna
1unduskopi akan terlihat penumpukan pigmen perivaskular di bagian perifer retina, arteri
menciut, sel dalam corpus vitreus, dan papil pucat
Ne#riti! O'tik
De0ini!i
8euritis optik adalah penyakit inflamasi akut atau subakut atau suatu proses demielinisasi yang
mempengaruhi saraf optik.
Ka!i0ika!i
Klasifikasi ftalmologis
a. Pa'iiti!- proses patologis mengenai kepala saraf optik. %itandai dengan hiperemia dan
edema pada diskus yang berkaitan dengan perdarahan berbentuk api " flame#shaped #
didaerah peripapil. Merupakan tipe tersering pada anak-anak.
b. Ne#riti! retro(#(ar. Memiliki gambaran diskus optik yang normal pada a0al penyakit
karena proses patologis tidak mengikutsertakan papil optik. Merupakan tipe tersering
pada orang de0asa dan sering berkaitan dengan multipel sklerosis "MS#.
c. 8euroretinitis. %itandai dengan papilitis dengan gambaran macular star terdiri dari hard
exudates. Lesi makula semakin jelas terlihat dalam beberapa hari-minggu dan bertambah
jelas bila edema pada diskus optik telah mereda. 8euroretinitis merupakan tipe terjarang
dan sering berkaitan dengan infeksi virus dan penyakit cat#scratch fever .
Klasifikasi &tiologis
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 39/69
a. %emielinisasi, merupakan penyebab tersering.
b. Parainfeksi, terjadi setelah infeksi virus atau imunisasi.
c. +nfeksi, dapat berhubungan dengan sinus, atau berhubungan dengan cat#scratch fever ,
sifilis, penyakit Lyme, dan gondongan.
EPIDEMIOLOGI
8euritis optika demielinisasi akut banyak terdapat pada 0anita dan umumnya pada usia $?-*?
tahun.
+nsidens neuritis optik tertinggi pada populasi yang tinggal di dataran tinggi, seperti :merika
=tara dan &ropa bagian barat, dan terendah pada daerah ekuator.
PATOFISIOLOGI
%asar patologi penyebab neuritis optik paling sering adalah inflamasi demielinisasi dari saraf
optik. Patologi yang terjadi sama dengan yang terjadi pada multipel sklerosis "MS# akut, yaitu
adanya plak di otak dengan perivascular cuffing , edema pada selubung saraf yang bermielin, dan
pemecahan mielin.
+nflamasi pada endotel pembuluh darah retina dapat mendahului demielinisasi dan terkadang
terlihat sebagai retinal vein sheathing . Kehilangan mielin melebihi hilangnya akson.
%ipercaya bah0a demielinisasi yang terjadi pada neuritis optik diperantarai oleh imun,
tetapi mekanisme spesifik dan antigen targetnya belum diketahui. :ktivasi sistemik sel )
diidentifikasi pada a0al gejala dan mendahului perubahan yang terjadi didalama cairan
serebrosipnal. Perubahan sistemik kembali menjadi normal mendahului perubahan sentral "dalam
$-* minggu#. :ktivasi sel ) menyebabkan pelepasan sitokin dan agen-agen inflamasi yang lain.
:ktivasi sel < mela0an protein dasar mielin tidak terlihat di darah perifer namun dapat terlihat
di cairan serebrospinal pasien dengan neuritis optik. 8euritis optik juga berkaitan dengan
kerentanan genetik, sama seperti MS. )erdapat ekspresi tipe @L: tertentu diantara pasien
neuritis optik.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 40/69
Ga&(aran Kini!
6ambaran akut
6ejala neuritis optik biasanya monokular. Pada ?E kasus, gejala terjadi dikedua mata,baik
secara simultan ataupun berurutan. 8euritis optik bilateral terjadi lebih sering pada anak lebih
muda dari usia $- tahun dan berasal dari :sia dan :frika selatan. Karena jarang terjadi,
pasien dengan gejala neuritis optik bilateral, harus dicurigai penyebab lain dari neuritis optik.
8amun, gejala subklinik defisit visual dalam ketajaman penglihatan, sensitivitas kontras,
penglihatan 0arna, dan lapang pandang pada mata kontralateral dapat dicetuskan dengan uji
penglihatan secara mendalam pada pasien dengan penyakit monokular.
6ambaran klinis neuritis optik secara sistematis dipaparkan dalam Optic Neuritis
Treatment Trial "8))# yang melibatkan *3 pasien yang berusia 4-* tahun dengan neuritis
optik akut unilateral. %ari penelitian tersebut, dua gejala paling sering adalah *iangn3a
'engi*atan )an n3eri 'a)a &ata 3ang !e&akin &e&(erat (ia (oa &ata )igerakkan .
@ilang penglihatan terjadi dalam periode jam-hari, mencapai puncak dalam -$ minggu. :pabila
hilangnya penglihatan terus berlangsung lebih dari periode ini, maka perlu dipikirkan diagnosis
lain.
)anda dan gejala lainnya yaitu7
o %efek pupil aferen "afferent pupillary defect# selalu terjadi pada neuritis optik bila mata
yang lain tidak ikut terlibat. :danya defek pupil aferen ini ditunjukkan dengan
pemeriksaan swinging light test "Marcus-6unn pupil#.
o %efek lapang pandang pada neuritis optik ditandai dengan skotoma sentral
o Papilitis dengan hiperemia dan edema diskus optik sehingga membuat batas diskus tidak
jelas. Papilitis banyak terdapat pada usia I * tahun dan populasi asia tenggara.
o &nam puluh persen pasien memiliki neuritis retrobulbar dengan pemeriksaan funduskopi
yang normal.
o Perdarahan peripapil,jarang pada neuritis optik tetapi sering menyertai papilitis karena
neuropati optik iskemik anterior.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 41/69
o 1otopsia sering dicetuskan oleh pergerakan bola mata
o <uta 0arna pada mata yang terkena, terjadi pada 44E pasien yang ikut terlibat dalam
penelitian 8)).
)anda lain adanya inflamasi pada mata yang terdeteksi pada pemeriksaan funduskopi atau slit
lamp, yaitu7 perivenous sheathing , periflebitis retina "risiko tinggi terkena MS#, uveitis, sel di
bilik mata depan, atau pars planitis menandakan adanya infeksi atau penyakit autoimun yang
lain.
6ambaran Kronik
2alaupun telah terjadi penyembuhan secara klinis, tanda neuritis optik masih dapat tersisa.
)anda kronik dari neuritis optik yaitu7
o Kehilangan penglihatan secara persisten. Kebanyakan pasien neuritis optik mengalami
perbaikan penglihatan dalam tahun.
o %efek pupil aferen relatif tetap bertahan pada $E pasien dua tahun setelah gejala a0al.
o %esaturasi 0arna, terutama 0arna merah. Pasien dengan desaturasi 0arna merah akan
melihat 0arna merah sebagai pink, atau orange bila melihat dengan mata yang terkena.
o 1enomena =hthoff yaitu terjadinya eksaserbasi temporer dari gangguan penglihatan yang
timbul dengan peningkatan suhu tubuh. lahraga dan mandi dengan air panas merupakan
pencetus klasik.
o %iskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama didaerah temporal. Pucatnya diskus
meluas sampai batas diskus ke serat retina peripapil.
Diagno!i!
:namnesis
. Pasien mengeluh adanya pandangan berkabut atau visus yang kabur, kesulitan membaca,
adanya bintik buta, perbedaan subjektif pada terangnya cahaya, persepsi 0arna yang
terganggu, hilangnya persepsi dalam atau kaburnya visus untuk sementara.i Pada anak,
biasanya gejala penurunan ketajaman penglihatan mendadak mengenai kedua mata.
Sedangkan pada orang de0asa, neuritis optik seringkali unilateral.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 42/69
$. )erdapat ri0ayat demam atau imunisasi sebelumnya pada anak akan mendukung
diagnosis. Pada orang de0asa, terdapat faktor risiko sklerosis multipel yang lebih besar.
'. Basa sakit pada mata, terutama ketika mata bergerak.
Pemeriksaan 1isis
. Pe&erik!aan $i!#!. @ilangnya visus dapat ringan "J $? ! '?#, sedang "J $? ! ?#, maupun
berat " $? ! 3?#.
$. Pe&erik!aan a'ang 'an)ang. )ipe-tipe gangguan lapang pandang dapat berupa7 skotoma
sentrosecal, kerusakan gelendong saraf parasentral, kerusakan gelendong saraf yang meluas
ke perifer, kerusakan gelendong saraf yang melibatkan fiksasi dan perifer saja. Setelah 3
bulan, E kasus memiliki lapangan pandang yang normal.
%. Befleks pupil. De0ek a0eren '#'i teri*at )engan re0ek! 4a*a3a ang!#ng 3ang
&en#r#n ata# *iang.
*. Penglihatan 0arna.
Pemeriksaan Penunjang
. 1unduskopi
)erdapat beberapa stadium perubahan pada neuritis optik disertai kelainan pada bilik mata
belakang, yaitu7
a. Perubahan a0al
Papilitis dapat ditemukan dalam '4 E kasus. %iskus optikus normal dalam **E kasus.
Pucatnya bagian temporal menunjukkan adanya lesi optik neuritis yang berat pada mata
yang sama, hal ini dijumpai pada 4E dari pasien yang menjalani pemeriksaan. Papilitis
tahap a0al di karakteristikkan dengan adanya batas diskus yang mengabur dan sedikit
hiperemis.
b. Papilitis yang mencapai perkembangan yang lengkap
:danya papiledema pada opthalmoskopi tidak memungkinkan untuk menyatakan
hal ini, ditandai dengan adanya pembengkakan, hilangnya fisiologis cup, hiperemis dan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 43/69
perdarahan yang terpisah. Pembungkus vena biasanya jarang terlihat. Pemeriksaan
dengan slit lamp untuk melihat adanya sel pada vitreous adalah hal yang sangat penting.
c. Perubahan lanjut
Pada neuritis optik retrobulbar, diskus yang normal dapat dijumpai selama *-
minggu, saat dimana pucat dijumpai. Papilitis yang berlanjut kadang-kadang didapati
gambaran optik atropi sekunder. Pada keadaan ini batas diskus dapat mengabur, mungkin
terdapat jaringan glial pada diskus, dan pucatnya diskus bagian stadium akhir optik
neuritis. Pada stadium ini, serabut saraf atropi dapat diamati pada retina dengan perangkat
lampu hijau merah.
6ambar . &dema nervus optikus pada neuritis optik *
$. MB+ "magnetic resonance imaging #
MB+ diperlukan untuk melihat nervus optikus dan korteks serebri. @al ini dilakukan terutama
pada kasus-kasus yang diduga terdapat sklerosis multipel.
'. Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah
%ilakukan untuk melihat adanya proses infeksi atau inflamasi.
*. Slit lamp
Diagno!i! Ban)ing
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 44/69
%iagnosis banding neuritis optik adalah iskemik otak neuropati , edema papil akut, hipertensi
berat, dan toksik neuropati. <erikut ini perbandingan gejala dan tanda pada neuritis optik dan
neuropati optik 7
)abel . %iagnosis banding neuritis optik '
Tataak!ana
8euritis optik pada anak kebanyakan mengalami pemulihan ketajaman penglihatan dengan
sendirinya. <iasanya pemulihan berlangsung secara spontan sehingga tidak diperlukan
pengobatan secara khusus. Pemulihan dimulai selama beberapa minggu dan berlanjut hingga
beberapa bulan. Steroi) intra$ena dapat mempercepat pemulihan visus namun tidak
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 45/69
memperbaiki hasil akhir yang diperoleh. Sayangnya, pada beberapa persen anak visus tidak
kembali normal.
Sedangkan pada orang de0asa, The Optic Neuritis Treatment Trial "8))# menyatakan
bah0a pasien yang diobati dengan steroid oral memiliki risiko rekurensi yang lebih besar dalam
bulan pengamatan. Sehingga steroid oral tidak direkomendasikan. Pada pasien yang diobati
dengan steroid intravena "yaitu dengan metilprednisolon * G $? mg selama ' hari dan
dilanjutkan dengan prednison oral selama * hari# terdapat pemulihan visus sedikit lebih cepat,
0alaupun hasil akhir visus yang diperoleh tidak lebih baik dari yang tidak diobati. Sehingga
steroid intravena direkomendasikan untuk pasien neuritis optik yang berat di kedua mata dan
pasien yang memiliki risiko tinggi mendapatkan episode kedua dalam ' tahun. Penelitian
terakhir menyatakan bah0a risiko mendapatkan serangan berulang dapat diturunkan dengan
memberikan pengobatan lain setelah pemberian steroid intravena pada pasien berisiko tinggi.
Pemeriksaan dengan MB+ penting untuk memperkirakan rekurensi atau perburukan penyakit.
Progno!i!
Basa sakit akan hilang dalam beberapa hari. Pemulihan ketajaman penglihatan terjadi pada 5$E
pasien. ;arang yang mengalami kehilangan penglihatan yang progresif. Meskipun demikian,
penglihatan tidak dapat sepenuhnya kembali normal. Pada pasien ini, meraka akan tetap melihat
dengan buram, gelap, suram, atau penglihatan yang terganggu. Seringkali penglihatan 0arna
akan berubah atau menjadi lebih suram.
I. ABLASI RETINA
De0ini!i
:blasi retina adalah lepasnya retina dari tempatnya dimana lapisan sel kerucut dan sel
batang retina terpisah dari sel epitel pigmen retina. Pada keadaan ini sel epitel pigmen
retina masih melekat erat pada membran ruch. Sesungguhnya antara sel kerucut dengan
sel batang retina tidak terdapat suatu perlekatan struktural dengan koroid atau pigmen
epitel sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk lepas secara embriologik.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 46/69
Lepasnya retina atau sel kerucut dan batang retina dari koroid atau sel pigmen epitel
akan mengakibatkan ganggguan nutrisi retina dari pembuluh darah koroid yang bila
berlangsung lama akan mengakibatkan gangguan fungsi yang menetap.
E'i)e&ioogi
:blasi retina merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada berbagai usia.
:blasi retina yang terjadi pada kedua sebanyak $ > '?E. +nsiden terjadinya ablasi retina
ialah 4,5 per ??.??? penduduk di :merika Serikat ":S#.
%ata yang ada di poliklinik BS(M sub bagian vitreoretina, ablasi retina berada di
urutan pertama dari sepuluh kelainan dan penyakit vitreoretina pada tahun 554.
Pato0i!ioogi
:ntara sel kerucut dan sel batang dengan koroid atau epitel pigmen retina sebenarnya tidak
terdapat suatu perlekatan, sehingga merupakan titik lemah yang potensial untuk terlepas
secara embriologis.
Lepasnya sel-sel tersebut terjadi melalui mekanisme7
. Pendorongan retina oleh vitrous yang masuk melalui lubang.
$. Penimbunan cairan sub retina.
'. )arikan oleh jaringan fibrotik dalam badan kaca.
Sebagian besar lepasnya retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan kecil atau
lubang di retina. <ila sudah ada robekan pada retina, cairan encer seperti air "vitreus# dapat
masuk ke lubang retina tersebut, kemudian cairan tersebut mendorong lapisan retina hingga
terlepas. <agian retina yang lepas tak dapat berfungsi baik. @al ini disebabkan karena
lepasnya sel tersebut dapat menyebabkan gangguan nutrisi retina dari pembuluh darah
koroid dan jika hal ini berlangsung lama, maka akan terjadi gangguan fungsi retina yang
menetap.
:blasi retina bisa bermula di suatu daerah yang kecil, tetapi jika tidak diobati, seluruh
retina bisa terlepas.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 47/69
Pada salah satu bentuk ablasi retina, retina mengalami robekan. <entuk ablasi ini
biasanya terjadi pada penderita &io'ia atau penderita yang telah menjalani o'era!i
katarak atau penderita 4e)era &ata. +nilah yang disebut sebagai a(a!i retina
reg&atogeno!a yang merupakan bentuk tersering dari ablasi retina. Pada ablasi lainnya
retina tidak robek tetapi terpisah dari jaringan diba0ahnya. Pemisahan ini terjadi jika
gerakan cairan di dalam bola mata menarik retina atau jika cairan yang terkumpul diantara
retina dan jaringan di ba0ahnya mendorong retina.
Pada banyak kasus, ablasi jenis ini dihubungkan dengan lepasnya vitreous posterior,
yang merupakan proses alami sesuai dengan pertambahan usia "vitreous menjadi lebih cair!
encer# antara *? sampai 3? tahun. Pada umumnya lepasnya vireous posterior tanpa
menyebabkan gangguan. 2alaupun demikian, pada mata tertentu perlekatan vitreoretina
yang kuat dan lepasnya vitreous posterior menyebabkan robekan retina. Proses lepasnya
vitreous posterior dapat diakibatkan oleh tra#&a- o'era!i katarak- )ia(ete!- 'er)ara*an
$itreo#!- )an #$eiti!.
Ka!i0ika!i
. :blasi retina regmatogenosa "rhegmatogenous retinal detachment #7 ablasi
retina akibat terdapatnya robekan atau lubang pada retina sehingga terjadi aliran
vitreous humor dari badan kaca ke belakang menuju rongga antara sel pigmen
epitel dengan retina.
)erjadi pendorongan retina oleh vitreous humor yang masuk melalui robekan atau
lubang retina tersebut ke rongga sub retina sehingga mengapungkan retina dan
menyebabkan retina terlepas dari lapis epitel pigmen koroid. :blasi retina
regmatogenosa merupakan yang tipe ablasi yang paling umum terjadi. :blasi
umumnya terjadi pada mata yang mempunyai faktor predisposisi untuk terjadiablasi retina. )rauma hanya merupakan faktor pencetus untuk terjadinya ablasi
retina pada mata yang berbakat.
$. :blasi retina eksudatif7 ablasi retina akibat adanya kebocoran pada
pembuluh darah retina dan koroid "ekstravasasi# sehingga terjadi penimbunan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 48/69
eksudat sub retina yang mengangkat retina. @al ini dapat disebabkan oleh
penyakit koroid dan keganasan seperti skleritis, koroiditis, tumor retrobulbar,
radang uvea, idiopatik, atau iskemia gravidarum. (airan di ba0ah retina tidak
dipengaruhi oleh posisi kepala. Permukaan retina yang terangkat lebih licin.
:blasi ini dapat hilang atau menetap bertahun-tahun setelah penyebabnya
berkurang atau menghilang.
'. :blasi retina tarikan atau traksi7 ablasi retina akibat penarikan retina
umumnya oleh jaringan fibrovaskular yang terbentuk di dalam badan kaca.
8europati diabetik proliferatif merupakan penyebab ablasi tipe ini yang paling
sering. Selain itu trauma dan perdarahan pada badan kaca akibat bedah atau
infeksi juga dapat menjadi faktor penyebab.
Mani0e!ta!i Kini!
Ana&ne!i!
• 6ejala pertama berupa penderita melihat kelatan-kilatan bintik hitam
mengapung dan cahaya "fotopsia# beberapa hari sampai dengan bebapa
minggu sebelumnya.
• Pada beberapa penderita lepasnya retina mungkin terjadi tanpa didahuluioleh terlihatnya bintik-bintik atau pun cahaya yang nyata.
• Keluhan seperti ada tirai yang menutupi sebagian lapang mata.
• Perkembangan lepasnya retina yang lebih lanjut akan mengaburkan
penglihatan sentral dan menimbulkan kemunduran penglihatan.
Pe&erik!aan O0ta&oogi
• Betina yang lepas tak dapat dilihat dari luar mata. Karena itu bila ada
keluhan seperti di atas harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis
mata. %okter akan memeriksa bagian dalam mata dengan alat yang
bernama oftalmoskop.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 49/69
• Betina ber0arna abu-abu dengan lipatan-lipatan ber0arna putih, berubah
bentuknya bila kepala digerakkan.
• Koroid normal tidak tampak.
• %apat tampak daerah makula terlepas.
Penataak!anaan
@anya dokter spesialis mata yang ber0enang mengobati ablasi retina. Pasien dengan
keluhan-keluhan seperti di atas dan mereka yang menderita miopia dengan kaca mata minus
tinggi serta mereka yang anggota keluarganya pernah mengalami ablasi retina, sebaiknya
memeriksakan matanya secara berkala.
<ila retina robek tetapi belum lepas, maka lepasnya retina itu dapat dicegah dengan
tindakan segera, yaitu dengan tin)akan !inar a!er. <iasanya menggunakan laser yang
dapat menciptakan lingkungan yang terbakar pada robekan retina sehingga terbentuk skar
dan melekatnya retina yang robek dengan jaringan yang ada diba0ahnya. @al ini dapat
mencegah cairan "vitreous humor# masuk melalui robekan dan tidak terjadi ablasi retina.
Pada kasus yang jarang, laser tidak dapat digunakan maka krio'ek!i dapat digunakan
untuk mengatasi robekan retina. Kriopeksi yaitu tindakan pemberian !#*# )ingin )engan
5ar#& e! akan &e&(ent#k 5aringan 'ar#t 3ang &eekatkan retina 'a)a 5aringan )i
(a+a*n3a. )eknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan
kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di
belakang retina. Sekali terjadi ablasi retina hampir selalu menunjukkan terlambatnya
menggunakan laser atau kriopeksi. Melalui pemeriksaan oftalmoskopi dapat ditemukan
robekan retina dan risiko lain untuk terjadinya ablasi retina. :pabila robekan tidak
ditemukan, dilakukan pemeriksaan ulang dalam > $ minggu atau sesegera mungkin jika
adanya gejala ablasi.
<ila retina telah lepas, maka diperlukan tindakan bedah untuk menempelkan kembali
retina tersebut. :blasi retina dapat diperbaiki lebih dari 5?E dengan menggunakan
prosedur tunggal. Pada lebih dari 5?E ablasi retina, retina dapat ditempelkan kembali
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 50/69
dengan teknik-teknik bedah mata modern dan kadang-kadang diperlukan lebih dari satu
kali operasi.
:da ' prosedur operasi dalam memperbaiki ablasi retina yakni skleral buckling*
vitrektomil* dan pneumatic retinopeksi.
Skera B#4king /SB
)indakan operasi jenis ini sudah dilakukan sejak '? tahun yang lalu. perasi jenis
ini sampai sekarang masih merupakan pilihan untuk ablasi tipe regmatogenosa, terutama
jika tidak ada komplikasi. Prosedurnya meliputi 7 menentukan lokasi robekan retina,
menatalaksana robekan retina dengan kriopeksi dan menahan robekan retina dengan
skleral buckle9. Buckle (ia!an3a (er#'a !ii4on (er(ent#k !'on! ata# 'a)at. )ipe dan
bentuk buckle tergantung dari lokasi dan jumlah robekan retina. uckle diikatkan di sklera
untuk menghasilkan indentasi atau diposisikan sedemikian rupa sampai dapat mendorong
robekan retina sehingga dapat menutup robekan. ;ika robekan telah tertutup, maka cairan
dalam retina akan menghilang secara spontan dalam jangka 0aktu > $ hari. )erkadang
dapat juga dilakukan penyedotan cairan sub retina saat operasi berlangsung. Prosedur ini
lebih sering dilakukan dengan anestesi lokal dan pasien tidak perlu dira0at.
Pasca operasi pasien tidak harus dalam posisi tertentu. Pasien dapat melakukan
aktivitas seperti biasa kecuali aktivitas yang dapat melukai kepala.
6itrekto&i
Pada ablasi yang rumit mungkin diperlukan tindakan vitrektomi. Hitrektomi
ditujukan pada pars plana. Prosedur ini pertama kali dilakukan $? tahun yang lalu.
<iasanya dilakukan pada ablasi retina traksi namun dapat juga dilakukan pada ablasi retina
regmatogenosa terutama bila ablasi ini disebabkan oleh adanya vitreus traksi atau
perdarahan vitreus.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 51/69
Prosedurnya meliputi insisi kecil pada dinding mata untuk memasukkan alat-alat ke
dalam rongga viteus, tindakan pertama adalah memindahkan vitreus dengan menggunakan
vitreus culter 9. Selanjutnya dilakukan teknik eksisi tractional bands9 dan air fluid
exchange9 yakni memasukkan cairan silikon untuk menempelkan kembali retina.
Pemilihan teknik ini berdasarkan tipe dan penyebab ablasi retina. Pada teknik ini kepala
pasien harus berada dalam posisi tertentu untuk menjaga agar retina tetap menempel.
Pne#&atik Retino'ek!i
%alam ? tahun terakhir, prosedur ini menjadi popular dalam menangani ablasi retina
regmatogenosa, terutama pada ro(ekan t#ngga )an (eroka!i )i !#'erior retina. Prinsip
prosedur ini adalah dengan &en3#ntikkan gee&(#ng ga! ke )aa& (a)an $itre#!.
6elembung ini akan dengan sendirinya menempati posisi dimana terjadi robekan retina.
:pabila robekan retina dapat ditutupi oleh gelembung gas maka cairan subretina akan
menghilang dalam > $ hari. Bobekan retina sebelumnya dapat diterapi dengan kriopeksi
sebelum penyuntikkan gelembung atau dengan laser setelah retina mendatar.
Keuntungan dari tindakan ini adalah pasien tidak perlu dira0at inap dan mencegah
komplikasi yang dapat ditimbulkan dengan menggunakan prosedur buckling. Kerugiannya
adalah kepala pasien harus dalam posisi tertentu dalam 3 > ? hari, dan mempunyai tingkat
keberhasilan lebih rendah dibandingkan dengan skleral buckle.
:pabila retina tidak dapat kembali lekat dengan epitel maka dapat dilakukan operasi skeral
buckle atau vitektomi.
ABLASI RETINA REGMATOGENOSA / RHEGMATOGENOUS RETINAL
DETACHMENT
De0ini!i
+stilah regmatogenosa berasal dari <ahasa Funani rhegma yang berarti diskontinuitas atau
robekan. $blasi retina regmatogenosa ":BB# terjadi ketika terdapat robekan pada retina
yang mengakibatkan akumulasi cairan dan kemudian cairan masuk ke belakang antara sel
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 52/69
epitel pigmen dan retina yang menyebabkan terpisahnya lapisan neural retina dengan lapisan
epitel pigmen. ;enis ini merupakan jenis ablasi retina yang paling umum ditemui.
E'i)e&ioogi
<erdasarkan penelitian yang dilakukan oleh @aimann di +o0a dan 2ilkes di Minesottta,
insiden a0al ablasi di :S adalah $ kasus per ??.??? orang. Penelitian Laatikainen dan
)ornDuist di negara-negara Skandinavia menyebutkan bah0a insiden per tahun adalah 3 > ?
kasus per ??.??? orang. Penelitian oleh Sasaki di ;epang melaporkan insidennya , kasus
per ??.??? orang pada populasi (ina 3 kasus per ??.??? orang pada populasi Melayu dan
',5 kasus per ??.??? pada populasi di +ndia.
+nsiden :BB lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan
sebagian besar kasus :BB terjadi pada usia *? > 3? tahun. Selain itu, berdasarkan
penelitian di :S tahun $???, insiden meningkat pada kasus miopati "?,3 > E# afakia
"$,$E# pseudofakia " > $E# dan degenerasi lattice pada retina "?,' > ?,E#.
Pato0i!ioogi
:blasio retina regmatogenosa bermula dari robekan retina yang menyebabkan vitreoushumor masuk ke dalam ruang antara sel retina dan sel epitel pigmen. @al ini
mengakibatkan pendorongan retina oleh vitreus tersebut sehingga retina mengapung dan
terlepas dari sel epitel pigmen. 1aktor pencetus terjadinya ablasi retina ini adalah trauma.
)arikan vitreoretinal merupakan hal yang mendasari terjadinya :BB. leh karena
vitreus menjadi lebih cair dengan bertambahnya usia, ablasi vitreus posterior dapat terjadi.
Pada sebagian besar mata, gel vitreus terpisah dari retina tanpa ada penghalang apa pun.
Pada mata tertentu, terdapat perlekatan atau adesi vitroretinal yang kuat dan kejadian ablasivitreus posterior dapat mengakibatkan terjadinya robekan retina. Selanjutnya cairan dari
vitreus masuk ke ba0ah robekan tersebut, menyebabkan terlepasnya retina.
Sejumlah kondisi yang dapat menjadi predisposisi terjadinya ablasi vitreus posterior
antara lain ialah miopia, afakia, pseodofakia, ri0ayat keluarga, dan inflamasi. Pada kasus
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 53/69
lain nekrosis retina dapat menyertai robekan retina, lalu cairan dari vitreus dapat mengalir
melalui celah robekan dan menyebabkan lepasnya retina tanpa ada tarikan vitreoretina. @al
ini biasanya terjadi pada sindrom nekrosis retina dan pada retinitis sitomegalovirus "(MH#
pada pasien :+%S.
Etioogi
Penyebab utamanya adalah robekan retina yang dapat diakibatkan oleh berbagai macam-
macam hal, antara lain yang paling sering adalah trauma. Selain itu faktor usia dan
degenerasi juga berperan pada proses lepasnya retina.
Faktor Re!iko
• :dhesi abnormal vitreoretina
• perasi intraokular terutama operasi katarak.
• Kondisi atau ri0ayat keluarga tertentu seperti sindrom marfan, homosisteinuria
dan lain-lain.
• +nflamasi atau infeksi seperti retinitis (MH pada pasien :+%S, toksolasmosis
ocular, dan pars planitis.
• Miopia aksial
Faktor Pre)i!'o!i!i
1aktor predisposisinya adalah mata yang berbakat9 yaitu mata dengan keadaan seperti 7
• Miopia
• Bi0ayat operasi intra okular
• Bi0ayat :BB pada keluarga
• Bi0ayat :BB pada mata lain
Mani0e!ta!i Kini!
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 54/69
A(a!i Retina Reg&atogeno!a Si&'e
Ana&&e!i!
• 1otopsia 7 yaitu adanya kilatan cahaya. 6ejala berupa fotopsia terjadi pada
?E pasien. @al ini mungkin disebabkan karena stimulasi mekanis dari
tarikan vitreorectinal pada retina. @al ini diinduksi oleh gerakan bola mata
dan lebih jelas pada keadaan gelap.
• %efek lapang penglihatan 7 hilangnya fungsi penglihatan a0alnya hanya
terjadi pada salah satu bagian dari lapang pandang "biasanya lapang pandang
perifer#, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan ablasi.
Pasien biasanya menggambarkan adanya tirai hitam yang menutupi akibat
cairan subretinal yang bergerak ke arah posterior menuju ekuator "penglihatan
seperti tertutup tirai mulai dari pinggir yang makin lama makin ke tengah#.
• %loaters 7 merupakan keopakan!bayangan gelap pada vitreus menimbulkan
persepsi adanya benda-benda mengapung sesuai dengan bentuknya pada
lapang penglihatan pasien. 1loater berbentuk cincin merupakan cincin +eiss
atau hyaloid yang menempel pada tepi diskus optik sementara bentuk
cob0ebs disebabkan oleh pemadatan serat kolagen. <intik-bintik hitam kecil
biasanya menunjukkan adanya darah segar akibat rupturnya arteri pada ablasivitrous yang akut.
• Kehilangan penglihatan sentral 7 jika makula terlepas, pasien akan mengalami
penglihatan yang tiba-tiba menurun.
• Pada kasus lain, lepasnya bullous yang besar dapat mengakibatkan
terhalangnya makula, menimbulkan penurunan visus 0alaupun pada
kenyataannya makula tidak terlepas.
Pemeriksaan ftalmologi
Pada funduskopi terdapat retina yang terangkat ber0arna kelabu kehijau-
hijauan dengan lipatan yang ber0arna putih pucat dengan pembuluh darah di
atasnya dan terlihat adanya robekan retina ber0arna merah. 6ambaran koroid
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 55/69
tidak tampak. <ila bola mata bergerak maka akan terlihat retina yang lepas
bergoyang. Betina yang berlipat-lipat berubah bentuknya bila kepala
digerakkan. Kadang-kadang terdapat pigmen dalam badan kaca "tobacco
dusting,haffer sign#. Selain sebagai ladam kuda, robekan retina dapat
berbentuk bundar kecil yang dapat ditemukan dimana saja atau sebagai bulan
sabit yang biasanya terdapat pada kuadran ba0ah terutama di tepi. Bobekan
yang panjang biasanya di daerah ora serata yang disebut disinsersi, yang
sering didapatkan pada ablasi yang tinggi dan adanya dibelakang lipatan
sehingga sukar dilihat. =ntuk dapat melihatnya pupil dilebarkan dahulu,
penderita disuruh tidur pada sisi mata yang sakit, dengan demikian robekan
dapat dilihat dengan oftalmoskopi.
Saat retina terlepas dapat terlihat 0arna yang sedikit opak akibat edema
intraretina. <agian yang terlepas tersebut memiliki bentuk cembung!konveks
dengan permukaan yang berkerut!berigi dan berundulasi bebas mengikuti arah
gerakan mata kecuali jika didapatkan retinopati proliperatif tahap lanjut.
Bobekan retina yang berbentuk sepatu kuda "horse shoe# sering terlihat. ?E
:BB memiliki lebih dari satu sobekan. %ari semua robekan, ?E berada pada
kuadran atas temporal, E pada kuadran nasal atas, E pada kuadran
temporal ba0ah, dan ?E pada kuadran nasal ba0ah.
)ekanan intraokular ")+# biasanya lebih rendah dari mata sebelahnya. Pada
beberapa kasus tertentu )+ dapat lebih tinggi atau meningkat jika terjadi
neovaskular glaukoma pada ablasi yang telah lama.
Pada :BB kronik, dapat disertai penipisan retina, kista intraretina, fibrosis
subretina, dan garis demarkasi. 6aris ini biasanya terdapat pada daerah
perbatasan antara retina yang terlepas dan yang masih melekat.
A(a!i Retina Reg&atogeno!a )engan Proliferative Vitreoretio!at"# /P6R.
roliferative vitreoretinopathy "PHB# adalah penyebab kegagalan operasi ablasi retina
tersering. PHB dapat muncul pada mata yang tidak diobati atau pasca pneumatic retinopeksi,
krioterapi, laser, scleral buckling atau vitrektomi.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 56/69
PHB adalah proses reparasi fisiologis pada retina baik pada robekan retina yang
lengkap atau parsial. PHB menyebabkan sel glial atau epitel pigmen retina bermigrasi ke
permukaan dalam dan luar retina. Sel glial atau epitel pigmen lalu menutupi permukaan
posterior dari lapisan hialoid posterior yang terlepas. (elah fibronektin berfungsi sebagai
tempat persambungan sel glial!epitel pigmen ke serat kolagen dan komponen lainnya pada
matriks ekstraseluler. Mekanisme migrasi-kontraksi tersebut menimbulkan gaya tangensial
sehingga terjadi traksi pada retina membentuk lipatan berbentuk bintang.
%inilai berdasarkan klasifikasi tahun 55 dengan gambaran-gambaran sebagai
berikut 7
• 6rade : 7 kekeruhan vitreus, bercak-bercak pigmen vitreus, serta pigmen-pigmen di
bagian inferior retina.
• 6rade < 7 pengerutan permukaan dalam retina, pengkakuan retina, peningkatan
turtositas pembuluh darah, pinggiran robekan retina melingkar, dan berkurangnya
mobilitas vitreus.
• 6rade (P > $ 7 bagian posterior dari ekuator, terlipatnya seluruh tebal retina, fokal,
difus maupun sirkumferensial, dan ubretinal strands9.
• 6rade (: > $ 7 bagian anterior dari ekuator, terlipatnya seluruh tebal retina, fokal
difus maupun sirkumferensial, dan ubretinal stands9
• 6rade (: dan (P > $ dinyatakan dalam luas daerah terkenal berdasarkan jam atau
jumlah k0adran.
Pe&erik!aan Pen#n5ang
USG Mata
Pemeriksaan ini dilakukan bila media penglihatan keruh atau sukar dilihat seperti pada
perdarahan vitreous dan katarak. =S6 menggunakan suara yang berfrekuensi tinggi melalui
media penglihatan dan dikembalikan lagi yang direkam dalam bentuk gelombang "scan : dan
<#. Masing-masing jaringan mempunyai pola gelombang yang khas.
=mumnya, retina menunjukkan gelombang tajam di scan :, yang memperlihatkan
meningkatnya densitas akustik jaringan. Scan < memperlihatkan gambaran global dan isi
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 57/69
intraokular. <iasanya ablasi memperlihatkan gerakan berombak-ombak setelah gerakan
kepala yang tiba-tiba.
Fo#re!4ein Angiogra'*3 /FA
1: dapat membantu mengetahui edema makula untuk melihat adanya komplikasi dari operasi
ablasi.
O'ti4a 2o*erente To&ogra'*3 /O2T
() dapat membantu menunjukkan cairan subfovea sekaligus menunjukkan benar-benar
retina sudah melekat kembali.
Ee4troretinogra& /ERG
&B6 digunakan untuk evaluasi pasien yang diduga ablasi. :pabila respon dengan &B6
baik dapat dikatakan tidak terjadi ablasi. )etapi jika respon elektrik retina lemah dengan
derajat tinggi kemungkinan terjadi ablasi.
Ko&'ika!i
• PHB
• Bubeosis iridis
Penataak!anaan
• Pasien dengan ::B sebaiknya dirujuk ke dokter spesialis mata atau vitreoretina
segera.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 58/69
• Pengobatan 7 tidak ada obat yang berperan dalam penyembuhan :BB.
• Pembedahan segera dalam 0aktu -$ hari. )ujuannya untuk mengidentifikasi
dan menutup robekan retina serta melekatkan kembali bagian retina yang lepas
dengan kerusakan yang minimal. Penutupan robekan dilakukan dengan cara
melekatkan kembali retina yang robek dengan lapisan epitel pigmen.
o cleral buckling yaitu dengan cara mendekatkan dinding bola mata ke arah
retina yang terlepas atau dengan mendorong retina yang terlepas ke arah
dinding bola mata "intraokular tamponade dengan gelembung gas#.
Penutupan robekan dicapai dengan menciptakan adhesi korioretinal yang
kuat di sekeliling robekan. @al ini diperoleh melalui diatermi, krioterapi,
atau fotokaogulasi laser. %iatermi ada $ macam 7
%iatermi permukaan " surface diatermy#
%iatermi setengah tebal sclera " partial penetraling diathermy# sesudah
reseksi sklera
o Hitrektomi
o Pneumatik retinopeksi
• Setelah operasi, sebagian dokter memberikan pasien antibiotik topikal sebagai
profilaksis selama 3-? hari, siklopegik "misalnya atropin E# selama bulan,
dan steroid topikal "misalnya prednison asetat E# selama bulan. )+
dimonitor selama periode pasca operasi.
• Pasien dengan :BB sebaiknya istirahat sebanyak mungkin setelah operasi
Pera+atan Pa!4a Be)a*
• Kegiatan pasca bedah yang dapat dilakukan segera antara lain melihat televisi
tidak lebih dekat dari ' meter, keluar ruangan perlahan-lahan, naik mobil,
menyisir rambut, dan gosok gigi normal..
• Kegiatan yang dapat dilakukan setelah minggu antara lain membaca, cuci
rambut dengan shampoo, bercukur, dan menggunting rambut.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 59/69
• Kegiatan yang tidak boleh dilakukan sampai bulan pasca bedah mengangkat
benda lebih berat dari kg, latihan olah raga berat, dan mengejan keras.
• Pera0atan di rumah setelah pembedahan 7 sering timbul rasa tidak enak pada
mata dan pada keadaan ini dapat diberikan analgetik. Semua obat yang
dianjurkan dokter dipergunakan terus. <ila ada keluhan batuk maka sebaiknya
dipergunakan obat penekan batuk. Mata tidak boleh digaruk.
• Pemeriksaan lanjut berkala pasca operasi
o <ulan ke- 7 tiap minggu
o <ulan ke-$ 7 tiap $ minggu
o <ulan ke-' s.d 7 tiap bulan
o <ulan ke- s.d tahun 7 tiap $ bulan
E)#ka!i )an Pen4ega*an
• 6unakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.
• Pada pasien dengan faktor resiko ablasi retina seperti miopia, pseudoafakia,
ri0ayat :BB pada keluarga, ri0ayat :BB pada salah satu mata, atau ri0ayat
operasi katarak, dianjurkan untuk melakukan profilaksis!pemeriksaan mata
minimal setahun sekali.
Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.
Pada mata yang masih berlensa, risiko terkena antara ?-E. Pada afakia atau
pseudofakia, risiko meningkat hingga $-*?E.
• Menyarankan pasien untuk mencari pertolongan secepatnya jika mereka mulai
mengalami gejala seperti floaters atau fotopsia.
• Prinsip utama terjadinya :BB adalah terbentuknya robekan pada retina
mengikuti ablasi vitreous posterior " posterior vitreous detachment !PH%#
o Sejauh ini belum terdapat obat atau metode tertentu
untuk mencegah terjadinya PH%.
o Strategi lainnya adalah dengan meringankan traksi
vitreoretinal. Saat ini satu-satunya cara untuk melakukan hal tersebut adalah
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 60/69
melalui tindakan pembedahan " scleral buckling atau vitrektomi#. 2alaupun
begitu, risiko kedua tindakan tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang
didapatkan.
o Manfaat laser dalam mencegah :BB masih belum
jelas. 2alaupun begitu, laser memiliki efek samping yang minimal. Pasien
harus tetap diperingatkan bah0a dengan terapi laser pun, robekan retina
masih dapat terjadi.
Progno!i!
• Penglihatan pasien tergantung dari status makula preoperasi dan saat tindakan
bedah terlepas atau tidak. Sebagian besar penelitian melaporkan angka
kesuksesan sekitar 5?-5E. Sekali makula terlepas, fotoreseptor akan
mengalami degenerasi, memperburuk penyembuhan penglihatan.
• %ari semua mata yang telah dilekatkan kembali melalui operasi, ?E-nya
mendapatkan visus $?!? atau lebih baik.
• Pada mata di mana makula terkena, sebanyak ?E kehilangan penglihatan,
0alaupun operasi berhasil. Pada sebagian besar kasus, penurunan penglihatan
ini disebabkan karena edema dan pengkerutan!terlipatnya makula.
A(a!io Retina Ek!#)ati0 /ARE
De0ini!i
:B& merupakan ablasio yang terjadi akibat terbentuknya eksudat di ba0ah retina dan
mengangkat retina. Penimbunan cairan subretina merupakan akibat dari keluarnya cairan dari
pembuluh darah retina dan koroid "ekstravasasi#.
E'i)e&ioogi
<elum ada data mengenai penyakit ini. Predileksi ras, umur, dan jenis kelamin belum ada.
Pato0i!ioogi
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 61/69
Pada kondisi normal cairan mengalir dari ronga vitreous ke koroid. :lirannya dipengaruhi oleh
hipreosmolaritas relatif dari koroid terhadap vitreous dan lapisan epitel pigmen "BP&# yang
memompa ion dan air secara aktif dari vitreous ke koroid. Ketika terdapat peningkatan aliran
masuk cairan atau penurunan aliran keluar cairan dari badan vitreous yang melampaui
mekanisme kompensasi normal, maka akan terjadi akumulasi cairan di ruang subretina yang
memicu terjadinya ablasio retina eksudatif. (ontohnya pada keadaan patologi di mana terdapat
pembuluh darah abnormal yang bocor atau keadaan dimana sa0ar darah retina yang rusak yang
dapat meningkatkan aliran cairan masuk ke dalam badan vitreus. Sedangkan keadaan seperti
sklera tebal yang abnormal "pada nanoftalmus dapat menurunakn aliran keluar cairan. Kerusakan
epitel pigmen mencegah aksi pompa cairan tersebut.
Etioogi )an 0aktor ri!iko
+diopatik7 penyakit coats, korioretinopati sentral, sindrom efusi uvea
+nflamasi7 Sindrom Hogt-Koyaagi-@rada, sifilis, skleritis, oftalma simpatika
Kongenital7 nanoftalmus, koloboma nervus optik, vitreoretinopati eksudat
8eoplasma7 melanoma koroid, metastasis koroid, nevus koroid, hemangioma koroid,
retinoblastoma, limfoma intraokular primer
+atrogenik7 panfotokoagulasi eksisif, scleral buckling
1aktor pembuluh darah7 eklampsia, degenerasi makula, hipertensi
Ga&(aran kini!
:namnesis7
-Mata merah
-Penurunan tajam penglihatan dan lapang pandang
-8yeri
-Leukokoria
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 62/69
Pe&erik!aan 0i!ik
-:blasio retina bulosa dengn perpindahan cairan subretina:kumulasi cairan tergantung pada
posisi pasien
-Permukaan retina halus
-)erdapat tanda-tanda inflamasi segmen anterior "injeksi episklera, iridosiklitis# atau rubeosis
tergantung dari penyebab
-Pada kasus yang lanjut, terdapat deposit eksudat
-%ilatasi vena
Pe&erik!aan 'en#n5ang
Laboratorium
-H%BL dan 1):
-:ntineutrophil cytoplasmic antibodies
-L&%
-1aktor reumatoid
=S6
%itemukannya penebalan koroid, menentukan massa di koroid, ukuran dan lokasi, dan ketebalan
sclera
1luoresen angiografi7
=ntuk mengidentifikasi area kebocoran pada korioretinopati serosa sentral, Sindrom Hogt-
Koyanagi-@arada, coats disease.
Penataak!anaan
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 63/69
Medikasi7
-Pada inflamasi7 dengan agen anti inflamasi
-)umor7 terapi radiasi!brakhiterapi "melanoma koroid#, kemoterapi dan radiasi terapi "lesi
metastasis#, fotokoagulasi laser atau brakhiterapi "hemangioma koroid#, kemoterapi dan
krioterapi "retinoblastoma#
-+nfeksi dengan antibiotik
<edah
)atalaksana pembedahan tergantung dari penyebab. Pada kelainan pembuluh darah seperti coatas
disease dilakukan bedah laser, krioterapi, atau dengan vitrektomi. Pada nanoftalmus dilakukan
dekompresi vena voretG dengan membuka sklera dan drainase cairan suprakoroid. Pada kelainan
kongenital dapat dilakukan vitrektomi dan teknik endolaser. Pada korioretinopati serosa sentral
dilakukan laser pada daerah yang mengalami kebocoran.
Ko&'ika!i
-6laukoma neovaskular
-Phtisis bulbi
Progno!i!
Hisus dapat $?!$?? atau lebih buruk pada idiopatik E kasus. <ila karena eklampsia atau
preeklampsia dapat sembuh dengan sekuele.
A(a!io retina trak!i ata# tarikan /ART
De0ini!i
:B) merupakan lepasnya jaringan retina akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca.
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 64/69
E'i)e&ioogi
:B) merupakan jenis ablasio retina tersering kedua.
'ato0i!ioogi
6aya traksi yang secara aktif menarik retina sensorik menjauhi epitel pigmen di ba0ahnya
disebabkan adanya membran vitreus, epiretina, atau subretina yang terdiri dari fibroblas dan sel
glia atau sel epitel pigmen retina. Sel epitel pigmen retina dapat terdispersi ke dalam badan
vitreus. @al ini dapat disebabkan misalnya oleh krioterapi, robekan lapisan retina, atau scleral
indentation. %alam badan vitreus, sel-sel ini dapat berubah secara morfologis sehingga sifatnya
menyerupai fibroblas yang dapat menghasilkan gro0th factors Fang menstimulasi produksi
kolagen dan fibronektin. Ketika lembaran kolagen terbentuk maka sel seperti astrosit, sel glia, sel
epitel pigmen, dapat menarik kolagen dan akhirnya menyebabkan traksi pada lapisan retina.
etioogi )an 0aktor ri!iko
;aringan parut "fibrosis# yang terdapat pada badan kaca dapat disebabkan oleh
. %M proliferatif
$. Perdarahan badan kaca atau vitreoretinopati proliferatif
'. retinopati prematuritas
*. pembedahan atau infeksi
. )rauma mata
ga&(aran kini!
:namnesis
- Penglihatan menurun perlahan tanpada adanya rasa sakit
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 65/69
- lapang pandang menurun
Pe&erik!aan 0i!ik
- Konfigurasi konkaf pada permukaan membran retina yang tertarik
- (airan subretina lebih sedikit daripada :BB dan tidak meluas sampai ora serata
- &levasi yang tertinggi terdapat pada daerah vitreoretina yang tertarik
Pe&erik!aan 'en#n5ang
=S67 ditemukan perdarahan vitreus, penebalan koroid, menentukan massa di koroid, ukuran dan
lokasi serta ketebalan sklera.
Penataak!anaan
<edah7
<edah vitreoretina dan mungkin melibatkan vitrektomi, pengangkatan membran, skleral
buckling, dan penyuntikan gas intraokular.
Ko&'ika!i
- perdarahan vitreus
- Phtisis bulbi
- Bekurensi ablasio retina
Progno!i!
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 66/69
)ergantung dari penyebab yang mendasarinya. Keberhasilan dari bedah secara anatomi 3-5? E.
2alaupun visus tetap buruk hanya sekitar *?-? E yang mendapat visus $?!*??. pada kasus
retinopati diabetik proliferatif, 3?-4? E mendapat visus !$??.
Ok#!i $ena retina !entrai!
klusi vena retina sentralis adalah Penyumbatan vena retina yang mengakibatkan perdarahan di
dalam bola mata, ditemukan pada usia pertengahan.
Penyumbatan lebih sering terletak di depan lamina kribrosa dan terjadi pada suatu cabang kecil
ataupun pembuluh vena utama "vena retina sentral#, sehingga daerah yang terlibat memberi
gejala sesuai dengan daerah yang dipengaruhi. Suatu penyumbatan cabang vena retina lebih
sering terdapat di daerah temporal atas atau temporal ba0ah.
Penyebab 7
. :kibat kompresi dari luar terhadap vena yaitu pada proses arteriosklerosis atau jaringan
pada lamina krobrosa
$. :kibat penyakit pada pembuluh darah vena sendiri seperti fibrosklerosis atau endoflebitis
'. :kibat hambatan aliran darah dalam pembuluh vena seperti viskositas darah, diksrasia
darah
Penyumbatan vena retina sentral mudah terjadi pada pasien dengan glaucoma, diabetes mellitus,
hipertensi, kelainan darah, arterioskelrosis, papilledema, retinopati radiasi dan penyakit
pembuluhdarah. )rombosit dapat terjadi akibat endoflebitis.
:kibat penyumbatan ini akan terjadi ganggu fungsi penglihatan sehingga tajam penglihatan
menjadi berkurang.Pada keadaan ini dapat di pertimbangkan untuk melakukan koagulasi.
Pengobatan dengan menurunkan tekanan bola mata dan mengatasi penyebab nya.
Penyulit yang dapat terjadi adalah glaucoma hemoragik atau neovaskular. <ila terjadi
neovaskularisasi iris, dilakukan fotokoagulasi dan dapat dikontrol dengan anti H&61 intravitreal.
Ok#!i arteri retina !entra
klusi arteri retina sentral terdapat pada usia tua atau usia pertengahan, dengan keluhanPenglihatan kabur yang hilang timbul "amaurosis fugaks# tidak di sertai rasa sakit dan gelap
merata.
Penyebab 7 radang arteri, trombus dan embolus pada arteri, spasme pembuluh darah, akibat
terlambat nya pengalirandarah, giant cell artritis, penyakit kolagen,kelainan hiperkoagulasi,
sifilis dan trauma
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 67/69
Keker#*an )an 'er)ara*an (a)an ka4a
)erjadi akibat penuaan di sertai degenerasi berupa terjadinya koagulasi protein badan
kaca
%i sertai dengan pencairan badan kaca bagian belakang.:kibat bagian depan masih
melekat erat maka akan terjadi gerakan-gerakan bergelombang seperti hujan "syichisis
scintilans#
Pengobatan 7 istirahat
A&(io'ia tok!ik
Keracunan alkohol atau tembakau, timah dan bahan toksik lainnya terjadi kebutaan
mendadak. <iasanya terdapat tanda-tanda lapang pandangan yang berubah ubah
Migren
8yeri kepala sebelah yang dapat juga dirasakan di belakang kedua bola mata yang berdenyut
disertai dengan mual, muntah letih dan fotofobia "yang paling menonjol#. Kelainan penglihatan
ini mendahului keluhan sakit kepala. Penglihatan kabur dan akan terlihat garis cahaya berkelok-
kelok ireguler yang kadang-kadang tepi garis ber0arna terang spektrum fortifiksi
Migren ter(agi &en5a)i " 7
Migren klaster merupakan nyeri kepala sebelah yang disertai dengan gejala hipersekresi
kelenjar air mata
Migren oftalmik kelumpuhan saraf mata yang terutama perifer saraf ke ' sementara yang
kemudian menetap dan di sertai dengan migren
Pengobatan 7 istirahat di tempat gelap, pemberian aspirin dan ergotamin tartrat pada saat
serangan
Retino'ati !ero!a !entra
Suatu keadaan lepasnya retina dari lapis pigmen epitel di daerah makula akibat melalui membran
bruch dan pigmen epitel yang inkompeten
N laki-laki "$?-- tahun# bersifat residif
Pengobatan 7 fotokoagulasi
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 68/69
DAFTAR PUSTAKA
+lyas,Sidharta, -lmu enyakit ata, cetakan +++, balai penerbitan 1K=+,$?',;akarta
+lyas,Sidharta, /elainan "efraksi dan /acamata &losari inopsis,edisi ++,balai penerbitan
1K=+,$??,;akarta
+lyas,Sidharta,dkk. -lmu enyakit ata 0ntuk !okter 0mum dan ahasiswa /edokteran,edisi
++,sagung seto,$??$,;akarta
;ames, <ruce. &t al. 1ectures Notes Oftalmology, edisi 5. &rlangga Medical Series, $??, ;akarta.
Haughan, %aniel :sbury, )aylor Biordan-&va, Paul. Oftalmologi 0mum. &disi *. K%).
$???,;akarta
Sieving P:. Betinitis pigmentosa and related disorders. +n7 Fanoff M, %uker S, :ugsburger ;;,
editors. phthalmology. $nd ed. Phladelphia7 Mosby. $??*. p. 4'-$'
Kansky ;;. %egeneration and dysthropies of the fundus. +n7 Kansky ;;. (linical phthalmology.
th ed. )oronto7 <utter0orth-@einemann $??'. p. *?-*
Haughan %6, :sbury ), &va-Biordan P. ftalmologi umum. &disi *. $???. ;akarta7 2idya
Medika. @al. '$?-*
7/23/2019 Refreshing Mata
http://slidepdf.com/reader/full/refreshing-mata 69/69
i
Recommended