RENCANA KERJADAN ANGGARAN TAHUNAN
2013
Jl. Kebon Sirih Raya No. 57 Jakarta PusatTelp. (021) 390 4555 Fax. (021) 391 3777
www.baznas.or.id
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................................................................................... i
I. Pendahuluan .......................................................................................................................................... 1
II. Gambaran Umum
2.1. Sejarah BAZNAS ............................................................................................................... 2
2.2. Perkembangan Zakat Nasional ................................................................................. 6
2.3. Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS ......................................... 7
III. Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2012
3.1. Realisasi Penghimpunan .............................................................................................. 9
3.2. Realisasi Penyaluran ..................................................................................................... 12
3.3. Realisasi Pengembangan SDM .................................................................................. 15
3.4. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana ............................................... 17
3.5. Realisasi Dana Operasional ........................................................................................ 17
3.6. Realisasi APBN ................................................................................................................. 18
IV. Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2013
4.1. Kebijakan Umum ............................................................................................................. 19
4.2. Sistem Pengelolaan Zakat Nasional ........................................................................ 21
4.3. Analisis SWOT .................................................................................................................. 24
4.4. Struktur Organisasi Pelaksana Harian ................................................................... 30
4.5. Penghimpunan ................................................................................................................. 31
4.6. Penyaluran ......................................................................................................................... 34
4.7. Pengembangan SDM ...................................................................................................... 39
4.8. Pengembangan Sarana dan Prasarana .................................................................. 39
4.9. Program Kerja dan Anggaran .................................................................................... 40
V. Penutup .................................................................................................................................................... 40
Lampiran – lampiran ....................................................................................................................................... 41
RKAT 2013 Halaman1
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN TAHUNAN (RKAT)
TAHUN 2013
I. PENDAHULUAN
Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, dalam Ketentuan Penutup, mengatur bahwa peraturan pelaksanaan dari UU ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak UU ini diundangkan. Dengan demikian, tahun 2013 seharusnya menjadi tahun pertama UU ini memiliki peraturan pelaksanaan yang jelas dan komprehensif sehingga UU dapat dilaksanakan secara efektif. Kenyataan menunjukkan bahwa sampai dengan tutup tahun 2012, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Agama dimaksud belum ada yang terbit. Keberadaan peraturan pelaksanaan UU Nomor 23 Tahun 2011 sangat penting bagi BAZNAS, khususnya dalam menjalankan fungsi baru, yakni sebagai regulator dan supervisor. Walaupun demikian, ”the show must go on” merupakan ungkapan yang tepat menggambarkan apa yang harus diperankan BAZNAS. Pelaksanaan fungsi baru BAZNAS tersebut tidak perlu menunggu tahun 2013, sepanjang 2012 BAZNAS telah melaksanakan fungsi ini dalam berbagai kegiatan, antara lain: (1) rapat BAZNAS – BAZNAS provinsi pada 9 – 11 Juli 2012 di Jakarta; (2) pengembangan, pelatihan, dan uji coba penerapan Aplikasi SIM BAZNAS. Pelatihan
Aplikasi SIM BAZNAS telah dilaksanakan 5 kali dengan peserta 30 BAZNAS provinsi dan 76 BAZNAS kabupaten/kota; dan
(3) penyusunan dan sosialisasi Sistem Pengelolaan Zakat Nasional (SPZN) berbasis UU Nomor 23 Tahun 2011. Sosialisasi dilaksanakan pada rapat koordinasi BAZNAS provinsi – BAZNAS kabupaten/kota yang telah dilaksanakan di 14 provinsi.
Fungsi regulator dan supervisor BAZNAS bukan hanya menjadi amanah UU, namun telah menjadi kebutuhan dalam menjalankan tugas BAZNAS sebagai lembaga yang berwenang melaksanakan pengelolaan zakat secara nasional. Oleh karena itu, pengembangan organisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan pengembangan sistem serta program kerja dan anggaran BAZNAS dalam tahun 2013 direncanakan dalam lingkup BAZNAS sebagai operator, regulator, dan supervisor. Semua itu kami tuangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun 2013 ini. RKAT 2013 disusun dengan sistematika sebagai berikut: I. Pendahuluan II. Gambaran Umum
2.1. Sejarah BAZNAS 2.2. Perkembangan Zakat Nasional 2.3. Susunan Pengurus dan Pelaksana Harian BAZNAS
RKAT 2013 Halaman2
III. Realisasi Kegiatan dan Anggaran Tahun 2012 3.1. Realisasi Penghimpunan 3.2. Realisasi Penyaluran 3.3. Realisasi Pengembangan SDM 3.4. Realisasi Pengembangan Sarana dan Prasarana 3.5. Realisasi Dana Operasional 3.6. Realisasi APBN
IV. Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahun 2013 4.1. Kebijakan Umum 4.2. Sistem Pengelolaan Zakat Nasional 4.3. Struktur Organisasi Pelaksana Harian 4.4. Analisis SWOT 4.5. Penghimpunan 4.6. Penyaluran 4.7. Pengembangan SDM 4.8. Pengembangan Sarana dan Prasarana 4.9. Program Kerja dan Anggaran
V. Penutup Lampiran – lampiran
II. GAMBARAN UMUM
2.1. SEJARAH BAZNAS
Di Indonesia, praktek zakat sudah berjalan sejak zaman Islam masuk ke Indonesia melalui ulama sekaligus pedagang Timur Tengah dan Eropa. Berabad-abad zakat dikelola secara tradisional, diambil dan disalurkan oleh individu-individu, melalui masjid atau melalui buya, kyai, ajengan dan tokoh agama setempat untuk disalurkan kepada kegiatan yang mendukung masjid atau pesantren. Pada perkembangan berikutnya zakat mulai menjadi perhatian Pemerintah. Hal ini terlihat saat Presiden Soeharto memberikan sambutannya pada acara malam Nuzulul Qur’an tahun 1968 yang isinya menghimbau kepada seluruh umat Islam Indonesia agar menunaikan kewajiban zakatnya sebagai kewajiban beragama sekaligus menyampaikan bahwa beliau selaku Presiden bertindak sebagai amil yang menerima pembayaran zakat masyarakat. Bentuk nyata himbauan Presiden tersebut diperkuat dengan pembentukan Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (BAZIS) di DKI Jakarta pada tahun 1968. Perhatian Pemerintah terhadap pengelolaan zakat semakin ditunjukkan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Dalam Undang-Undang tersebut diakui adanya dua jenis organisasi pengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh pemerintah.
RKAT 2013 Halaman3
Pada tanggal 27 Oktober 2011, DPR RI menyetujui undang-undang pengelolaan zakat pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 yang kemudian diundangkan sebagai UU Nomor 23 Tahun 2011 pada tanggal 25 November 2011. UU ini menetapkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan (1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan dimaksud, UU mengatur bahwa kelembagaan pengelola zakat harus terintegrasi dengan BAZNAS sebagai koordinator seluruh pengelola zakat, baik BAZNAS daerah maupun LAZ. Sebagai implementasi UU Nomor 38 Tahun 1999 dibentuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001. Dalam Surat Keputusan ini disebutkan tugas dan fungsi BAZNAS yaitu untuk melakukan penghimpunan dan pendayagunaan zakat. Selain itu juga ditetapkan pengurus BAZNAS periode 2001-2004 yang terdiri dari Badan Pelaksana diketuai Drs. H. Achmad Subianto, MBA, Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc. sebagai Ketua Dewan Pertimbangan, dan H. Muchtar Zarkasyi, SH sebagai Ketua Komisi Pengawas. Para personil yang duduk di dalam kepengurusan BAZNAS diambilkan dari berbagai komponen masyarakat. Mereka terdiri dari para ulama, birokrat, profesional dan tokoh nasional yang dinilai memiliki integritas dan kredibilitas tinggi terutama di bidang pengelolaan zakat, antara lain AM Fatwa, Huzaimah T. Yanggo, Alm. Djamal Doa, Abdullah Gymnastiar, Siti Chalimah Fadjrijah, Marwah Daud Ibrahim, Aries Muftie, dan sebagainya. Rapat perdana BAZNAS sekaligus pengesahan pengurusnya dilaksanakan di Kementerian Agama pada bulan April 2001. Sebulan kemudian diangkat dua orang staf sekretariat dan keuangan yang membantu Badan Pelaksana dalam menyiapkan infrastruktur BAZNAS. Langkah awal adalah mengupayakan memudahkan pelayanan, BAZNAS bekerjasama dengan perbankan dengan membuka rekening penerimaan dengan nomor unik yaitu berakhiran 555 untuk zakat dan 777 untuk infak. Dengan dibantu oleh Kementerian Agama, BAZNAS menyurati lembaga pemerintah serta luar negeri untuk membayar zakat ke BAZNAS. Alhamdulillah pada tahun pertama berdirinya, BAZNAS berhasil menghimpun dana sebesar Rp 100 juta. Sebagai badan baru di lingkungan pemerintahan hal mendasar yang perlu diperhatikan adalah masalah pendanaan. Karena tanpa penyediaan dana operasional dan personal harian yang memadai yang menggerakkan, maka sebuah badan tidak akan dapat berjalan. Anggaran operasional yang secara jelas tercantum di SK nya berasal dari APBN namun realisasinya tak semudah itu.
RKAT 2013 Halaman4
Kondisi inilah yang kemudian mendorong pengurus BAZNAS untuk mencari batu pijakan lain. Bekerjasama dengan PT. Permodalan Nasional Madani (Persero), sebuah BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan usaha kecil, mikro, koperasi dan jasa manajemen pada November 2001 merupakan langkah strategis BAZNAS untuk mengatasi kendala dana operasional. Dalam kerjasama tersebut disepakati bahwa PT. PNM menyediakan jasa manjemen dengan memfasilitasi BAZNAS dalam pembuatan sistem dan prosedur serta aplikasi zakat, sedangkan Kementerian Agama memfasilitasi rapat pengurus dalam penyusunan kebijakan BAZNAS. Dalam kebijakan tersebut antara lain mengatur adanya pelaksana harian BAZNAS yang akan menggerakkan roda operasional BAZNAS sehari-hari. Dengan menempati kantor di Gedung Sasana Amal Bakti Lantai 2, Jl. Lapangan Banteng Timur, di lingkungan Kementerian Agama, Jakarta Pusat, milestone tahun pertama BAZNAS adalah pembuatan sistem dan prosedur, penerbitan Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) dan Bukti Setor Zakat (BSZ) sebagai bukti zakat pengurang penghasilan kena pajak di-launching bersamaan dengan diresmikannya kantor BAZNAS pada bulan April 2002. Pemenuhan amil dan pemenuhan infrastruktur operasional terus dilakukan. Kebutuhan SDM amil yang semula hanya ada tiga orang yang mulai aktif pada tahun 2001, mulai terpenuhi pada bulan September 2002, dengan disepakatinya kerjasama operasional antara BAZNAS dengan PT. PNM (Persero). Saat itu PT. PNM (Persero) menempatkan enam orang amil di Pelaksana Harian BAZNAS dipimpin seorang Direktur Eksekutif, yaitu Emmy Hamidiyah, dan mulai berkantor di Gedung Arthaloka Jl. Jenderal Sudirman Kav. 2 Lt. 2 Jakarta Pusat. Perlahan namun pasti, BAZNAS menunjukkan aktivitasnya. Kegiatan penghimpunan dilakukan dengan pembentukan Unit Pelayanan Zakat (UPZ) di BUMN, Departemen, dan perwakilan Indonesia di luar negeri. Sampai akhir Desember 2008 telah terbentuk sekurangnya 88 Unit Pelayanan Zakat yang sebagian besar justru berada di perwakilan Indonesia di luar negeri. Pendayagunaan zakat juga mulai dilaksanakan pada lima program yaitu kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah. Alhamdulillah, BAZNAS semakin berkembang. Penghimpunan dananya terus meningkat mulai 2 miliar di tahun 2003 sampai 16 miliar di tahun 2008. Pendayagunaan zakat juga semakin bertambah, menjangkau sampai ke pelosok-pelosok negeri. Program kemanusiaan berkiprah mulai dari musibah skala lokal sampai nasional. Musibah kebakaran, banjir, gempa bumi, longsor, dan bencana alam lainnya tak luput dari uluran tangan BAZNAS. Di samping itu, bantuan pendidikan bagi anak didik dari keluarga kurang mampu juga digulirkan. Beasiswa digulirkan mulai tingkat SD sampai perguruan tinggi. Unit
RKAT 2013 Halaman5
Kesehatan Keliling (UKK) dan Dokter Keluarga Pra Sejahtera (DKPS) dioperasionalkan di beberapa daerah Jadebotabek, Jawa Tengah dan Indonesia Timur. Keberadaan DKPS sangat bermanfaat untuk membantu mereka yang tinggal di kawasan kumuh dan miskin agar mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Cita-cita kemandirian ekonomi keluarga diwujudkan melalui guliran modal kerja bagi usaha produktif dhuafa di berbagai daerah. Mereka yang menerima bantuan ini antara lain para pedagang sayur, nelayan, petani gurem, serta pengrajin tas dan sepatu. Tahun 2005, saat bencana tsunami meluluhlantakkan bumi Aceh, BAZNAS bersama BUMN Peduli juga hadir memberikan bantuan dan pertolongan. BAZNAS sampai di lokasi bencana tepat di hari kedua musibah tersebut terjadi. Evakuasi jenazah, pendirian posko logistik dan layanan kesehatan disediakan di lokasi-lokasi pengungsi. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dilakukan khususnya di bidang pendidikan dan ekonomi. Di bidang pendidikan, pengasuhan anak-anak yatim, pembangunan pesantren dan sekolah menjadi prioritas BAZNAS. Lebih dari 17 pesantren dibangun kembali. Tak kurang 384 anak yatim piatu usia 4 sampai 16 tahun diasuh dan dididik di sekolah berasrama yang diberi nama ”Selamatkan Tunas Bangsa” bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB), Dayah Darul Hijrah, dan di asrama mahasiswa di Darussalam Banda Aceh. Bukan hanya itu, pendirian pasar darurat, pembangunan 3 buah Baitul Qiradh sebagai lembaga keuangan untuk usaha mikro dan kecil juga dilakukan agar perekonomian Aceh pulih kembali. Pada kepengurusan periode kedua yang dipimpin Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc, BAZNAS semakin matang dalam menjalankan visinya sebagai pusat zakat nasional yang amanah, transparan dan profesional. Misinya untuk meningkatkan kesadaran berzakat masyarakat melalui amil zakat terus dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan publikasi di media massa nasional. Dalam upaya meningkatkan peran koordinasi, informasi dan konsultasi BAZNAS dengan BAZ Daerah di semua tingkatan dan LAZ, pada September 2006 – September 2007 melakukan kerjasama manajemen dan sinergi dengan Yayasan Dompet Dhuafa Republika. Dengan kerjasama tersebut, BAZNAS lebih fokus kepada kegiatan koordinasi dan konsultasi, antara lain penguatan organisasi dan pembinaan amil BAZ Daerah. Sementara Dompet Dhuafa (DD) berkonsentrasi kepada kegiatan pengelolaan zakatnya. Pada September 2007, kerjasama tersebut dihentikan. Koordinasi dengan BAZ Provinsi dan BAZ Kabupaten/Kota dilakukan secara berkala dengan menggelar Rakornas dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas BAZ. BAZNAS juga turut terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Forum Zakat (FOZ), termasuk menginisiasi terbentuknya Dewan Zakat MABIMS (Majelis Agama-Agama Islam Indonesia, Brunei, Malaysia dan Singapura) dan turut serta menyukseskan penyelenggaraan Konferensi Zakat Asia Tenggara di Padang tahun 2007. Pada tahun 2010, BAZNAS ditetapkan
RKAT 2013 Halaman6
sebagai mitra kerja resmi Komisi VIII DPR-RI, dan pada tahun yang sama BAZNAS berkoordinasi dengan Forum Zakat sukses menyelenggarakan World Zakat Forum. Perhatian BAZNAS bukan hanya diberikan kepada mustahik, namun layanan yang terbaik diberikan juga kepada muzaki. Bentuk peningkatan layanan muzaki diwujudkan berupa kemudahan membayar zakat melalui konter zakat di perkantoran, UPZ, layanan perbankan, SMS, internet maupun jemput zakat. UPZ pun semakin bertambah jumlahnya menjadi 100 unit. Program pendayagunaan juga semakin berkembang. Lima program unggulan diluncurkan yaitu Indonesia Sehat, Indonesia Cerdas, Indonesia Makmur, Indonesia Taqwa dan Indonesia Peduli untuk membuat tujuan BAZNAS mengubah mustahik menjadi munfik dan muzaki dapat terealisasi. Visi BAZNAS untuk menjadi pengelola zakat yang amanah dan transparan telah dibuktikan dengan hasil audit kantor akuntan publik yang memberikan opini wajar tanpa pengecualian berturut-turut sejak 2001. Profesionalisme juga terbukti dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2000 untuk seluruh manajemen BAZNAS yaitu penghimpunan, pendayagunaan, keuangan, SDM, Bagian Umum, IT dan corporate secretary serta legal pada tanggal 9 Desember 2008. Pada Desember 2009, BAZNAS memperoleh sertifikat ISO 9001-2008 dan dapat terus dipertahankan sampai saat ini. Ini berarti manajemen mutu BAZNAS telah diakui menurut standar internasional. Nilai-nilai lembaga yang merujuk pada sifat kepemimpinan Rasulullah SAW, yaitu sidiq, amanah, tabligh, fathonah dan netralitas serta independensi terus dikembangkan menjadi budaya BAZNAS. Perjalanan dua belas tahun BAZNAS memang tak melulu berhiaskan mawar dan melati. Onak, duri dan kerikil seringkali membuat BAZNAS harus lebih hati-hati melangkah meniti jalan. Tapi alhamdulillah, berkat izin Allah SWT dan dukungan para muzaki dan mustahik, BAZNAS semakin maju. Ini sesuai janji Allah bahwa pertolongan akan datang kepada kita yang bersunguh-sungguh membela kepentingan agama atau melalui orang-orang miskin, insya Allah BAZNAS semakin hari semakin baik dalam melayani pemangku kepentingan zakat; para muzaki dan mustahik.
2.2. PERKEMBANGAN ZAKAT NASIONAL
Kelahiran UU Nomor 23 Tahun 2011 yang disambut dengan pro dan kontra di kalangan para pengelola zakat mengantarkan pada judicial review di Mahkamah Konstitusi. Beberapa LAZ Nasional, LAZ daerah, yayasan pengelola zakat yang belum dikukuhkan pemerintah, dan perorangan yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Zakat Indonesia (KOMAZ) pada tanggal 16 Agustus 2012 mengajukan Permohonan Pengujian Pasal 38, Pasal 41, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19 dan Pasal 5, Pasal 6 serta Pasal 7 Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI).
RKAT 2013 Halaman7
Permohonan tersebut telah diregistrasi oleh MK RI pada tanggal 10 September 2012 dengan Nomor Perkara 86/PUU-X/2012 dan telah disidangkan sebanyak 6 (enam) kali. Sidang keenam dilaksanakan pada Selasa, 6 November 2012 dengan acara Mendengarkan Saksi/Ahli dari Pemohon serta Pemerintah (VI). Hadir sebagai Ahli dari Mahkamah Konstitusi yakni Prof. Azyumardi Azra. Sidang dengan acara Mendengarkan Saksi/Ahli dari Pemohon serta Pemerintah telah dinyatakan cukup oleh Majelis Hakim Konstitusi dan dilanjutkan dengan penyampaian kesimpulan dari Pemohon, Pihak Terkait, dan Pemerintah selambat-lambatnya pada hari Selasa, tanggal 13 November 2012, jam 16.00 WIB. Alhamdulillah BAZNAS selaku Pihak Terkait telah menyampaikan simpulan sesuai waktu yang telah disediakan oleh Majelis Hakim Konstitusi. Sampai saat RKAT Tahun 2013 ini selesai disusun, belum ada Putusan Mahkamah Konstitusi atas Permohonan tersebut. Adanya permohonan pengujian atas beberapa pasal UU Nomor 23 Tahun 2011 dan belum adanya Putusan Mahkamah Konstitusi atas permohonan tersebut telah menyebabkan berhentinya pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat, kekurangharmonisan hubungan BAZNAS dan LAZ, dan mundurnya pelaksanaan agenda integrasi pengelolaan zakat nasional yang diamanahkan kepada BAZNAS. Namun demikian, hal ini tidak menghalangi pelaksanaan penghimpunan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya oleh BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ serta integrasi antara BAZNAS dengan BAZNAS daerah. Realisasi penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang diterima BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ Nasional pada tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp 2,20 triliun atau naik 27,17% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai Rp 1,73 triliun. Penerima manfaat dari pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya selama tahun 2011 diperkirakan tidak kurang dari 1,7 juta orang. Tahun 2012 diharapkan lebih banyak lagi penerima manfaat sejalan dengan kenaikan penghimpunan. Lahirnya UU Nomor 23 Tahun 2011 merubah tingkatan dan jumlah BAZNAS dan LAZ. Badan Amil Zakat (BAZ) kecamatan dihapus. LAZ kabupaten/kota, yang sebelumnya tidak diakui dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 373 tahun 2003 tentang Pelaksanaan UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat, termasuk yang diamanahkan UU untuk dapat dibentuk.
2.3. SUSUNAN PENGURUS DAN PELAKSANA HARIAN BAZNAS
Pengurus BAZNAS Periode 2008 – 2011 yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 27 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Susunan Keanggotaan BAZNAS, yang seharusnya berakhir pada tanggal 7 November 2011, telah diperpanjang masa kepengurusannya dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2012, tanggal 24 Januari 2012 tentang Perpanjangan Sementara Masa Bakti Keanggotaan BAZNAS
RKAT 2013 Halaman8
Periode Tahun 2008 – 2011. Perpanjangan diberikan sampai dengan terbentuknya keanggotaan BAZNAS sesuai UU Nomor 23 Tahun 2011. Dengan demikian, Pengurus BAZNAS tetap berjumlah 33 orang yang terdiri atas Badan Pelaksana 19 orang, Dewan Pertimbangan 7 orang, dan Komisi Pengawas 7 orang. Pelaksana Harian atau pegawai (amil) BAZNAS yang bertugas menjalankan aktivitas keseharian BAZNAS terus bertambah dari tahun ke tahun, baik kuantitas maupun kualitasnya. Pelaksana Harian terbagi atas Manajemen dan staf Pelaksana Harian dengan status kepegawaian terdiri atas Amil Tetap, Amil Kontrak, dan PNS Kementerian Agama yang diperbantukan. Pada akhir tahun 2012 ini, amil BAZNAS berjumlah 56 orang, yang terdiri atas 36 Amil Tetap, 18 Amil Kontrak, dan 2 orang PNS Kementerian Agama yang diperbantukan. Berdasarkan jabatan, posisi amil pada akhir 2012 terdiri atas Direktur Pelaksana 1 orang, Kepala Divisi 4 orang, Manajer 4 orang, dan staf 47 orang. Berikut susunan Pengurus dan Manajemen Pelaksana Harian BAZNAS pada akhir tahun 2012. BADAN PELAKSANA
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, MBA Ketua Bidang Program dr. H. Naharus Surur. M.Ked. Ketua Bidang Jaringan drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Sekretaris Umum M. Fuad Nasar, S.Sos, M.Sc Wakil Sekretaris Hj. Isye S. Latief Bendahara Umum Teten Kustiawan, Ak. Wakil Bendahara Dr. Siti Chalimah Fajriyah, SE., Akt., MM Divisi Pengumpulan Bakhtiar Rakhman, SE Divisi Pengumpulan Drs. H. Mohammad Siddik K., MA Divisi Pengumpulan Drs. H. Abd Rahman Anwar Divisi Pendistribusian Abdullah Hasyim, MA, MBA Divisi Pendistribusian Drs. Syahrullah Iskandar, MA Divisi Pendistribusian Taufik Hidayat, M.Ec Divisi Pendayagunaan L.I.A Muzaffar Daud Divisi Pendayagunaan Drs. Mas'ud Halimi, MA Divisi Pendayagunaan Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc Divisi Pengembangan Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf Divisi Pengembangan Dra. Hj. Elvi Hudriyah, MA Divisi Pengembangan
DEWAN PERTIMBANGAN
H. Muchtar Zarkasyi, SH Ketua Dewan Pertimbangan Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA Sekretaris Dewan Pertimbangan Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, Anggota Dewan Pertimbangan
Drs. H. M. Djamal Doa (alm) Anggota Dewan Pertimbangan
RKAT 2013 Halaman9
Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA Anggota Dewan Pertimbangan Drs. H. Mubarok, M.Si Anggota Dewan Pertimbangan Drs. H. Amidhan Anggota Dewan Pertimbangan
KOMISI PENGAWAS
Drs. H. Achmad Subianto, MBA Ketua Komisi Pengawas Drs. H. Tulus Sekretaris Komisi Pengawas Drs. H. M. Suparta, MA Anggota Komisi Pengawas Drs. H. Basri Bermanda, MBA Anggota Komisi Pengawas Prof. Dr. H. Artani Hasbi Anggota Komisi Pengawas Drs. KH. Masrur Ainin Najih Anggota Komisi Pengawas H. Iskandar Zulkarnain, SE, M.Si. Anggota Komisi Pengawas
MANAJEMEN PELAKSANA HARIAN
Teten Kustiawan, Ak Direktur Pelaksana Mohammad Nasir, S.Ag, M.Si Kadiv Penghimpunan Mohammad Basit A. Karim, Lc Kadiv Pendistribusian & Pendayagunaan Dyah R. Andayani, Ak Kadiv Keuangan, HRD, dan IT Hermin R. Rachim, SE Kadiv Corsec
III. REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2012
3.1. REALISASI PENGHIMPUNAN
Berdasarkan realisasi sampai dengan 30 November 2012, penghimpunan tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp 49.369 juta. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam RKAT 2012 sebesar Rp 250 miliar, maka realisasi penghimpunan tahun 2012 mencapai 19,75%. Realisasi penghimpunan tersebut meningkat 22,61% dibandingkan penghimpunan tahun 2011 yang berjumlah Rp 40.265 juta. Realisasi penghimpunan 2012 terdiri atas zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Rincian realisasi penghimpunan 2012 berdasarkan jenis dana dan perbandingan dengan anggarannya disajikan dalam Tabel 1. Realisasi Penghimpunan Tahun 2012.
RKAT 2013 Halaman10
Tabel 1. Realisasi Penghimpunan Tahun 2012 (Dalam juta rupiah)
Uraian Target 2012
(A)
Realisasi Jan - Nov 2012
(B)
Prognosis 2012 (C)
Rasio (%)
B/A C/A
Zakat 183.400,00 37.026,35 39.388,81 20,19 21.48
Perorangan 108.400,00 32.093,37 34.141,09 29,61 31,50
Badan 75.000,00 4.932,98 5.247,72 6,58 7,00
Infak/Sedekah 6.600,00 3.430,63 3.980,63 51,98 60.31
Umum/Tidak Terikat 6.600,00 3.430,63 3.980,63 5,98 60,31
Muqayyad/Terikat - - - -
Dana sosial keagamaan lainnya 60.000,00 4.250,00 6.000,00 7,08 10,00
Jumlah 250.000,00 44.706,98 49.369,44 17,88 19.75
Realisasi dana sosial keagamaan lainnya sebesar Rp 6.000,00 juta merupakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) untuk pembangunan Gedung Rumah Sehat Baznas di Sidoarjo dan Makassar. Rendahnya capaian penghimpunan dari target disebabkan penetapan target yang terlalu tinggi, UU Nomor 23 Tahun 2011 belum dapat dilaksanakan dengan efektif karena belum terbit peraturan pelaksanaannya, keengganan kementerian/BUMN menjadi unit pengumpul zakat (UPZ) dan cenderung ingin menjadi pengelola zakat sendiri, sarana dan prasarana yang belum memadai, dan belum optimalnya sosialisasi, kampanye, dan layanan zakat. Dari sisi muzaki/munfik/donator, selama tahun 2012 muzaki perorangan bertambah 2.311 orang atau naik 15,23% dari tahun 2011 yang berjumlah 15.171 dan muzaki badan bertambah 52 muzaki atau naik 13,27% dari tahun 2011 yang berjumlah 392 muzaki. Penambahan muzaki/munfik/donator perorangan dan badan tidak dapat dibandingkan dengan anggaran dikarenakan target penghimpunan 2012 hanya dibuat untuk besaran zakat, infak/sedekah, atau donasinya saja. Adapun upaya telah dilaksanakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, diantaranya:
1. Sosialisasi di lingkungan kementerian/lembaga; KPK, BAPETEN, BNPT, BP MIGAS, BPH MIGAS, BPPT, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, LIPI, Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Mabes TNI, dan Mahkamah Agung.
2. Sosialisasi di lingkungan BUMN; Bank BTN, Jasa Raharja, dan Kawasan Berikat Nusantara
3. Sosialisasi di lingkungan BUMS; Total E & P, Maybank Syariah, Pearl Energy, PT Icon, Chevron, Bisnis Indonesia, BTPN, Bank Bukopin, Bank Bukopin Syariah, CNOOC SES, Pertamina Retail, PT Unilever, Telkomsel, dll.
RKAT 2013 Halaman11
4. Pembentukan dan penguatan UPZ; PT KAI, PT Kimia Farma, Kemenkeu, LAN, Matsushita Gobel, Kemenneg BUMN, KPP Gambir 1, BNI Syari’ah, KPP Kalibata, Kuala Lumpur, Malaysia, PT Timah, KPK, Bank Bukopin, dan Bank Mandiri.
5. Pendanaan bersama program; PT PGN (Persero), PT Pertamina (Persero), Yayasan Al-Chusnaini, Yayasan Wakaf UMI, YBM BRI dan Universitas Islam Asy-syafi’iyyah,
6. Kerja sama donasi pelanggan. 7. Muzaki gathering di bulan Ramadhan. 8. Peningkatan kampanye zakat dan layanan muzaki.
Dalam sosialisasi zakat secara nasional, BAZNAS berperan serta membantu BAZNAS daerah dalam proses sosialisasi zakat dengan menjadi fasilitator dalam sosialisasi di lingkungan pemerintah daerah dan perguruan tinggi. Diantara yang telah dilaksanakan dalam tahun 2012 yakni di Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Banten, RS Bekasi, Pemkab Sukoharjo, Pemkab Nunukan, Pemkab Tebo, Pemkab Sumenep, Pemkab Bengkalis, dan Universitas Islam Asy-syafi’iyyah. Dalam rangka revitalisasi unit pengumpul zakat (UPZ), Ketua Umum telah menerbitkan Pedoman Pengelolaan UPZ dengan Surat Keputusan Nomor KEP.013/BP/BAZNAS/V/2012 tanggal 31 Mei 2012. Pedoman ini telah disosialisasikan di lingkungan kementerian, lembaga pemerintah non kementerian, BUMN, dan BUMS. Sampai dengan akhir tahun 2012, UPZ yang telah melaksanakan Pedoman tersebut berjumlah delapan UPZ, yakni:
1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2. Kementerian Keuangan 3. Kantor Pelayanan Pajak Kalibata 4. Bank BNI ‘46 5. Institut Pertanian Bogor 6. Bank BRI Syariah 7. Bank Bukopin 8. Media Group
Selain 8 UPZ tersebut, terdapat 17 UPZ yang aktif namun belum melaksanakan Pedoman yang telah ditetapkan, yakni:
1. Lembaga Administrasi Negara (LAN) 2. PT PNM 3. PT Waskita Karya 4. Perum Sarana Pengembangan Usaha (Jamkrindo) 5. PT Surveyor Indonesia 6. PT Hutama Karya 7. Antara 8. PT Askes 9. PT Asuransi Ekspor Indonesi (ASEI) 10. PT Great Eastern 11. PT Matsushita Gobel
RKAT 2013 Halaman12
12. LP3i 13. Bank BTN 14. Permata Bank Syariah 15. Bank Victoria Syariah 16. Universitas Paramadina 17. Mesjid Attaqwa, Kemanggisan, Jakarta Barat
3.2. REALISASI PENYALURAN
Berdasarkan realisasi sampai dengan 30 November 2012, penyaluran zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya selama 2012 diperkirakan mencapai Rp35.669,04 juta atau mencapai 22,98% dari target sebesar Rp 155.198,14 juta. Rincian realiasasi penyaluran berdasarkan jenis dana dan asnaf mustahik serta perbandingan dengan anggarannya disajikan dalam Tabel 2. Realisasi Penyaluran Tahun 2012.
Tabel 2. Realisasi Penyaluran Tahun 2012 (Dalam juta rupiah)
Jenis Dana dan Asnaf Anggaran 2012
(A)
Realisasi Jan - Nov 2012
(B)
Prognosis 2012 (C)
Rasio (%)
B/A C/A
Zakat 115.942,76 25.542,09 27.864,09 22,03 24,03
Fakir Miskin 79.823,27 22.722,05 24.787,69 28,47 31,05
Riqab - - - - -
Gharimin 2.600,00 173,98 189,80 6,69 7,30
Muallaf 10.400,00 237,77 259,38 2,29 2,49
Fisabilillah 20.519,49 2.211,24 2.412,26 10,78 11,76
Ibnu Sabil 2.600,00 197,04 214,96 7,58 8,27
Infak/Sedekah 39.255,38 7.154,53 7.804,95 18,23 19,88
Fisabilillah 39.255,38 7.154,53 7.804,95 18,23 19,88
Jumlah 155.198,14 32.696,62 35,669,04 21,07 22,98
Rendahnya realisasi penyaluran dibandingkan anggaran disebabkan tidak tercapainya target penghimpunan. Apabila dibandingkan dana yang tersedia yang harus disalurkan selama 2012 yang berjumlah Rp 48.890,14 juta, maka realisasi penyaluran mencapai 72,96% dengan sisa dana yang harus disalurkan pada akhir 2012 diperkirakan setara dengan 4,5 bulan terakhir (Agustus – Desember) penghimpunan selama 2012. Berdasarkan kategori bidang yang dikenal dengan Indonesia Makmur, Indonesia Cerdas, Indonesia Sehat, Indonesia Takwa, dan Indonesia Peduli, realisasi penyaluran selama tahun 2012 disajikan dalam tabel berikut.
RKAT 2013 Halaman13
Tabel 3. Realisasi Penyaluran Tahun 2012 Berdasarkan Kategori Bidang (Dalam juta rupiah)
Kategori Bidang Anggaran 2012
(A)
Realisasi Jan - Nov 2012
(B)
Prognosis 2012 (C)
Rasio (%)
B/A C/A
Indonesia Makmur 39.319,44 3.632,54 3.962,77 23,54 10,08
Indonesia Cerdas 26.715,65 8.044,23 8.775,52 23,69 32,85
Indonesia Sehat 49.829,00 11.803,80 12.876,87 30,11 25,84
Indonesia Takwa 4.101,25 922,93 1.006,83 22,50 24,55
Indonesia Peduli 35.232,80 8.293,12 9.047,04 9,24 25,68
Jumlah 155.198,14 32.696,62 35.669,03 21,07 22,98
Berdasarkan tujuh program besar (grand program), realisasi penyaluran selama tahun 2012 disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4. Realisasi Penyaluran Tahun 2012 Berdasarkan Program
(Dalam juta rupiah)
Program Anggaran 2012
(A)
Realisasi Jan - Nov 2012
(B)
Prognosis 2012
(C)
Rasio (%)
B/A C/A
Konter Layanan Mustahik (KLM) 38.700,00 13.399,59 14.617,74 34,62 37,77
Zakat Community Development (ZCD)
26.387,74 2.003,95 2.186,12 7,59 8,28
Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 47.229,00 10.741,46 11.717,96 22,74 24,81
Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB)
20.515,65 3.641,14 3.972,16 17,75 19,36
Baitul Qiradh BAZNAS (BQB) 12.562,20 1.628,60 1.776,65 12,96 14,14
Tanggap Darurat Bencana (TDB) 8.902,30 639,27 697,39 7,18 7,83
Kaderisasi 1000 Ulama (KSU) 901,25 642,61 701,02 71,30 77,78
Jumlah 155.198,14 32.696,62 35.669,04 21,07 22,98
Penyaluran melalui KLM kepada mustahik diberikan dalam bentuk bantuan langsung (santunan) untuk kebutuhan sandang pangan, kontrakan rumah, pembayaran hutang biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya transportasi, pembayaran hutang konsumtif, dan biaya operasional panti/pondok pesantren/yayasan sosial. Penerima manfaat melalui KLM selama tahun 2012 berjumlah 157.410 orang. Program Zakat Community Development (ZCD) yang dilaksanakan dalam tahun 2012 mencakup pemberdayaan komunitas berbasis wilayah dan komunitas berbasis sosial dengan penerima manfaat tidak kurang dari 41.457 orang. ZCD berbasis sosial yang dilaksanakan selama tahun 2012 antara lain adalah:
RKAT 2013 Halaman14
1. Pemberdayaan untuk anak-anak jalanan dan orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal yang berada di Terminal Depok;
2. Pemberdayaan anak-anak panti yang berada di Pondok Pesantren Darussundus dan Al-Hikmah, Magelang;
3. Pemberdayaan pemulung sampah di Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
4. Pemberdayaan anak-anak yatim di Desa Taman Sari, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor
Adapun ZCD berbasis wilayah, antara lain, dilaksanakan di desa atau kelurahan sebagai berikut: 1. Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Bantul 2. Desa Tangkil, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor 3. Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor 4. Desa Pesanggrahan, Purwakarta 5. Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan Alhamdulillah, dalam tahun 2012 telah selesai dibangun dan beroperasi tiga Rumah Sehat BAZNAS yang berlokasi di Bantul – Yogyakarta, Sidoarjo – Jawa Timur, dan Makassar – Sulawesi Selatan. Pengadaan tanah, pembangunan gedung, dan pengadaan peralatan kesehatan seluruh Rumah Sehat tersebut diperoleh dengan cara kerja sama dengan Yayasan Wakaf UII, Bank Mandiri dan Bank BRI untuk di Bantul, Yayasan Al-Chusnaeni dan PT PGN untuk di Sidoarjo, serta Yayasan Wakaf UMI dan Pertamina untuk di Makassar. Dengan demikian, sampai akhir tahun 2012, bersama Rumah Sehat BAZNAS di Jakarta telah beroperasi empat Rumah Sehat BAZNAS. Realisasi keuangan dan penerima manfaat sampai dengan 31 Desember 2012 untuk masing-masing Rumah Sehat BAZNAS disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5. Realisasi Keuangan dan Penerima Manfaat Rumah Sehat BAZNAS 2012 (Dalam juta rupiah)
No. Rumah Sehat Tanggal mulai
beroperasi
Anggaran Realisasi Penyaluran
(B)
Rasio (%) B/A
Penerima Manfaat
(A) Jiwa
1. RSB Jakarta 2.737,03 2.331,46 85,18 54.157
2. RSB Bantul, 17 Januari 2012 2.042,11 1.399,30 68,52 30.331
3. RSB Sidoarjo 18 Juli 2012 963,84 674,61 69.99 7.728
4. RSB Makassar 8 Oktober 2012 496,52 503,20 101,34 1.623
Jumlah 6.239,49 4.908,57 78,67 93.829
Program Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB) terdiri atas Program Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS), Dana Infak Anak Negeri (DInAR), dan Bimbingan Belajar. Program SKSS telah dilaksanakan di 5 perguruan tinggi negeri (PTN) dan 23 perguruan tinggi agama
RKAT 2013 Halaman15
Islam negeri (PTAIN) dengan jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp 501,10 juta. Adapun jumlah mahasiswa sebagai penerima manfaat sebanyak 267 orang. Dana Infak Anak Negeri (DInAR) berupa bea siswa untuk siswa SD, SLTP, dan SLTA selama tahun 2012 telah disampaikan kepada 962 orang. Adapun Bimbingan Belajar dilaksanakan di empat kota dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 1.848 siswa dengan rincian penerima manfaat masing-masing kota adalah sebagai berikut: 1. Bantul, Yogyakarta : 433 orang 2. Makassar, Sulawesi Selatan : 482 siswa 3. Jabodetabek : 484 siswa 4. Balikpapan : 449 siswa Jumlah keseluruhan penerima manfaat atas penyaluran zakat, infak/sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dalam tahun 2012 diperkirakan mencapai 309.836 jiwa. Berikut ini adalah tabel yang menggambarkan besaran alokasi penyaluran dan jumlah penerima manfaat berdasarkan asnaf mustahik.
Tabel 6. Besaran Alokasi dan Jumlah Penerima Manfaat Tahun 2012 per Asnaf
No.
Asnaf Mustahik Realisasi Penyaluran Penerima Manfaat
Keterangan Rp % Orang %
1. Fakir Miskin 24,787,689,017 69.49 278.252 89.81
2. Muallaf 259,385,455 0.73 2.663 0.86
3. Riqab - - - -
4. Gharimin 189,800,575 0.53 1.949 0.63
5. Fisabilillah 10,217,207,810 28.64 24.765 7.99 Termasuk infak/sedekah Rp7.140.808.730.00
6. Ibnu Sabil 214,957,091 0.60 2.207 0.71
Jumlah 35.669.039.948 100,00 309.836 100,00
Tingkat keberhasilan penyaluran zakat selama tahun 2012 dalam bentuk santunan dan pemberdayaan untuk mewujudkan pemulian mustahik sehingga mereka merasakan ketenangan hidup karena adanya jaminan sosial dari zakat atau mengubah mustahik menjadi munfik/muzaki belum dapat diukur karena harus dilakukan penelitian atau sensus.
3.3. REALISASI PENGEMBANGAN SDM
Tenaga pelaksana harian (amil) BAZNAS pada akhir 2012 berjumlah 56 (lima puluh tujuh) orang dengan komposisi sebagai berikut: 1. Amil Tetap : 36 orang 2. Amil Kontrak : 18 orang 3. PNS yang diperbantukan : 2 orang
RKAT 2013 Halaman16
Berdasarkan jabatan dan kepangkatan, komposisi amil pada akhir 2012 adalah sebagai berikut: 1. Direktur Pelaksana : 1 orang 2. Kepala Divisi : 4 orang 3. Manajer : 4 orang 4. Senior Officer : 5 orang 5. Officer – Sarjana : 24 orang 6. Officer – SLTA/Diploma : 7 orang 7. Non Officer : 11orang Realiasi keuangan untuk pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) tahun 2012 berjumlah Rp 3.318,94 juta atau 43,97% dari anggaran sebesar Rp6.058.654.141,00. Realisasi keuangan tersebut terdiri atas remunerasi dan pengembangan amil. Rincian realisasi keuangan untuk pemeliharaan dan pengembangan SDM berdasarkan jabatan dan kepangkatan disajikan dalam tabel berikut ini.
Table 7. Realisasi Keuangan Pemeliharaan dan Pengembangan SDM Amil
(Dalam juta rupiah)
No. Jabatan Anggaran
(A)
Realisasi %
(B) B/A
1 Direktur Pelaksana/Kadiv 2.110,37 1.141,49 54,09
2 Manajer 1.132,19 240,65 21,26
3 Senior Officer 754,79 460,78 61,05
4 Officer Sarjana 2.264,38 978,65 43,22
5 Officer SLTA/Diploma 377,40 163,11 43,22
6 NonOfficer 908,80 334,25 36,78
Jumlah 7.547,93 3.318,93 43,97 Rendahnya capaian keuangan untuk pemeliharaan dan pengembangan SDM amil disebabkan jumlah hasil rekrutmen amil baru tidak mencapai target, turn over amil yang mencapai 20%, dan tidak tersedianya anggaran dari APBNP 2012. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2012 adalah sebagai berikut: 1. Seminar PSAK 109: Akuntansi Zakat dan Infak/Sedekah diikuti oleh 2 orang. 2. Pelatihan Teknik Merancang Program Pemberdayaan yang Efektif diikuti oleh 5
orang. 3. Training of Trainer SiMBA diikuti oleh 8 orang. 4. Pelatihan Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diikuti
oleh 8 orang. 5. Training Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 diikuti oleh 14 orang. 6. Training Quality Management Representatives diikuti oleh 7 orang.
RKAT 2013 Halaman17
3.4. REALISASI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
Realisasi keuangan untuk pengembangan sarana dan prasarana serta kebutuhan administrasi dan rumah tangga kantor tahun 2012 disajikan dalam table berikut:
Table 8. Realisasi Anggaran Pengembangan Sarana dan Prasarana
(Dalam juta rupiah)
Uraian Anggaran
(A)
Realisasi Jan-Nov 2012
(B)
Prognosis 2012 Rasio (%)
(C) B/A C/A
Biaya Operasional Kantor 650,60 318,29 347,22 48,92 53,37
Biaya Cetakan dan Fotocopy 93,35 81,58 88,99 87,39 95,33
Biaya Perjalanan Dalam Kota 372,00 139,91 152,63 37,61 41,03
Pajak dan Asuransi Aktiva 69,55 22,58 24,63 32,46 35,41
Biaya Pemeliharaan dan Renovasi 354,45 284,71 310,60 80,33 87,63
Pembuatan dan Pengembangan Aplikasi
3.282,00 47,81 52,16 1,46 1,59
Pengadaan Hardware 1.860,00 43,30 47,23 2,33 2,54
Pengembangan Jaringan Komputer 1.165,00 36,74 40,08 3,15 3,44
Biaya Pemeliharaan Aplikasi, LAN, dan Hardware
830,00 11,80 12,87 1,42 1,55
Jumlah 8.676,95 986,71 1.076,41 11,37 12,41
Realisasi anggaran sebesar 12,41% disebabkan usulan bantuan dari APBN yang diharapkan sebagai sumber pendanaan pengembangan sarana dan prasarana serta kebutuhan administrasi dan rumah tangga kantor tidak masuk dalam APBN Perubahan tahun 2012.
Pengadaan inventaris kantor yang dilaksanakan selama 2012 meliputi: 1. Kamera : 1 unit 2. Laptop : 11 unit 3. Mesin Penghitung Uang : 1 unit 4. Peningkatan kapasitas PC : 15 unit 5. Server : 1 unit 6. Aplikasi Office dan Ws : 10 unit
Selain untuk operasional kantor BAZNAS, pengadaan sarana dan prasarana dalam tahun 2012 dilakukan untuk program penyaluran seperti pembangunan gedung, pengadangan alat kesehatan, ambulance, dan inventaris kantor Rumah Sehat BAZNAS di Sidoarjo dan Makassar yang dananya berasal dari infak dan CSR bersyarat (muqoyyad).
3.5. REALISASI DANA OPERASIONAL
Realisasi dana operasional BAZNAS tahun 2012 diperkirakan mencapai Rp 8.665,66 juta atau 16,15% dari anggaran. Rincian realisasi dana operasional dan perbandingan dengan anggarannya disajikan dalam tabel berikut ini.
RKAT 2013 Halaman18
Tabel 9. Rincian dan Perbandingan Dana Operasional Tahun 2012 (Dalam juta rupiah)
Uraian Anggaran
(A)
Realisasi Jan - Nov 2012
(B)
Prognosis 2012 Rasio (%)
(C) B/A C/A
SDM Pengurus 929,50 714,23 779,15 67,54 83,83
Operasional Pengurus 303,50 96,79 105,59 31,89 34,79
SDM Amil/PH 12.703,61 3.589,99 3.916,35 28,26 30,83
Operasional Amil/PH 11.488,93 1.751,47 1.910,69 15,24 16,63
Pengadaan Aset Tetap 25.501,50 341,04 372,05 1,34 1,46
Sosialisasi & Edukasi Zakat 2.320,00 1.194,65 1.303,26 51,49 56,17
Rakor & Pengembangan 402,00 255,35 278,57 63,52 69,30
Jumlah 53.649,04 7.943,52 8.665,66 14,81 16,15
Realisasi dana operasional sebesar 16,15% disebabkan usulan bantuan dari APBN yang diharapkan sebagai sumber utama tidak masuk dalam APBN Perubahan tahun 2012. Dana yang tersedia untuk operasional dalam tahun 2012 mencapai Rp 9.806,32 juta yang berasal dari sisa Hak Amil 2011 Rp 552,88 juta, bantuan APBN Rp 3.000,00 juta, dan Hak Amil 2012 Rp 6.253,44 juta. Dengan demikian berarti bahwa realisasi dana operasional tahun 2012 mencapai 88,37% dari dana tersedia. Realisasi Dana Operasional tahun 2012 sebesar Rp 8.665,66 juta lebih rendah 10,17% dari biaya operasional tahun 2011 yang mencapai Rp 9.647,02 juta.
3.6. REALISASI APBN 2012
Dana Bantuan APBN Tahun 2012 yang diterima BAZNAS sebesar Rp 3 miliar. Realisasi penggunaan dana APBN tersebut dibandingkan dengan anggarannya disajikan dalam tabel berikut ini.
RKAT 2013 Halaman19
Tabel 10. Realisasi Bantuan APBN Tahun 2012 (Dalam juta rupiah)
No. Uraian Anggaran
(A) Realisasi %
(B) B/A
A. BIAYA SDM DAN KOORDINASI
1 Biaya SDM Pengurus 442,00 403,50 91,29
2 Biaya Koordinasi 495,70 346,27 69,85
Jumlah Biaya SDM dan Koordinasi 937,70 749,77 79,96
B. BIAYA OPERASIONAL KANTOR
1 Pengadaan Inventaris Kantor 15,00 3,10 20,67
2 Pengadaan Jaringan & Aplikasi IT 200,00 106,09 53,04
3 Cetakan, Cetakan Kantor, ATK & APK 217,30 226,80 104,37
4 Jasa Konsultan & Audit Laporan Keuangan 60,00 49,50 82,50
5 Langganan Daya dan Jasa 310,00 318,15 102,63
6 Biaya Pemeliharaan, Keamanan dan Perbaikan 260,00 225,20 86,62
Jumlah Biaya Operasional Kantor 1.062,30 928,84 87,44
C BIAYA SOSIALISASI DAN EVENT
1 Biaya Sosialisasi (media cetak dan elektronik) 1.000,00 1.321,38 132,14
Jumlah Biaya Sosialilsasi 1.000,00 1.321,38 132,14
Jumlah Bantuan APBN 3.000,00 3.000,00 100,00
IV. RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2013
4.1. Kebijakan Umum
Kebijakan Umum sebagai arahan Pengurus BAZNAS dalam penyusunan RKAT Tahun 2013 ditetapkan Ketua Umum BAZNAS sebagai berikut:
1. Dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat telah memberikan amanah yang besar terhadap BAZNAS. BAZNAS adalah lembaga pemerintah non struktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri (Pasal 5 ayat 3).
2. Secara umum, tugas BAZNAS ada dua hal yaitu sebagai operator (amil) sekaligus sebagai koordinator perzakatan nasional (pasal 6). Karena itu kegiatan BAZNAS pada tahun 2013 harus diarahkan pada penguatan dua fungsi dan tugas tersebut di atas (koordinator dan operator).
Sebagai operator/amil, BAZNAS harus mampu menghimpun zakat secara optimal dengan mempergunakan sarana, prasarana dan sistem IT yang baik. Sosialisasi pada masyarakat dengan berbagai segmennya harus terus menerus dilakukan.
RKAT 2013 Halaman20
Dalam prakteknya, meskipun BAZNAS lahir berdasarkan SK Presiden Nomor 8 Tahun 2001 (kekuatan hukum yang kuat) tetapi tidak otomatis lembaga-lembaga pemerintah, BUMN dan masyarakat secara luas, mau secara sukarela berzakat melalui BAZNAS. Terdapat berbagai kepentingan (yang nampak maupun tidak) terhadap pengelolaan zakat, karena itu pelayanan kepada para muzaki baik perorangan maupun lembaga harus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya, misalnya: penyampaian informasi penerimaan zakat, konsultasi, dan lain-lain. Pada tahun 2013 sosialisasi dan upaya penghimpunan harus diarahkan pada Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), BUMN, dan KBRI–KBRI (potensial) dengan melahirkan dan mengembangkan UPZ–UPZ yang tertata secara rapi sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 yang secara langsung terkoordinasi dengan BAZNAS. Pada sisi pendayagunaan zakat, di samping meneruskan program-program lalu yang dianggap berhasil (Indonesia Peduli, Takwa, Cerdas, Sehat, dan Makmur) juga harus ada program unggulan lain (bisa bagian dari kelima program tersebut) yang mencerminkan BAZNAS sebagai operator dan koordinator nasional yang bisa dijadikan contoh oleh amil zakat lainnya (BAZNAS – LAZ). Dalam melayani mustahik, diupayakan lebih cepat, mudah, ramah, dengan tetap memperhatikan kehati-hatian, karena mustahik dengan muzaki adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Perlu dibuat batasan waktu maksimal penerimaan atau penolakan suatu permohonan, misalnya antara 3 sampai dengan 7 hari kerja. Pelayanan kepada mustahik yang prima ini menjadi ciri utama dari keberadaan amil zakat apalagi ayat yang berkaitan dengan mustahik (At-Taubah : 60) didahulukan dibandingkan ayat yang berkaitan dengan pengumpulan (At-Taubah : 103).
3. Sebagai koordinator, tahun 2013 harus dijadikan oleh BAZNAS sebagai tahun penguatan sinergi dan koordinasi dengan BAZNAS–BAZNAS (provinsi, kabupaten dan kota) dengan LAZ dan ormas–ormas Islam. SIM BAZNAS yang sudah diperkenalkan dan diuji coba (soft launching) harus terus menerus ditingkatkan, sehingga diharapkan tahun 2013 ini BAZNAS sudah memiliki data base nasional (muzakki, mustahik, program, dan pelaporan). Di samping itu rapat koordinasi dan pelatihan–pelatihan yang menguatkan peran amil harus terus menerus dilakukan. Hubungan dengan instansi yang terkait secara langsung antara lain Kementerian Agama, Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kementerian Hukum dan HAM dan Komisi VIII DPR – RI harus lebih ditingkatkan.
4. Dalam posisi perzakatan internasional BAZNAS harus tetap berperan dalam
melakukan koordinasi dan sinergi program. Selama ini dunia internasional
RKAT 2013 Halaman21
memandang bahwa BAZNAS satu-satunya amil BAZNAS yang dianggap representative mewakili dunia perzakatan Indonesia.
5. Posisi amilin dan amilat BAZNAS sangat penting dalam menggerakkan program operator maupun koordinator, karena itu diperlukan upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para amilin/amilat sesuai dengan kemampuan BAZNAS dan peraturan yang berlaku. Beberapa program yang harus mulai dirancang tahun 2013 adalah : a. Penguatan integritas dan akhlaqul karimah, seperti kejujuran, tanggung jawab,
team work yang kuat, dan semangat melayani yang tinggi b. Penguatan pemahaman fiqh dan manajemen zakat c. Meningkatkan jenjang karir secara bertahap termasuk jenjang pendidikan, sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
6. Beberapa alternatif motto kegiatan BAZNAS tahun 2013 a. Sinergi Amil Zakat untuk Pelayanan Prima bagi Mustahik; b. Untuk Mereka (Muzakki dan Mustahik) Kami (BAZNAS) Ada; atau c. Menguatkan Peran Zakat dalam Pembangunan Kesejahteraan Umat.
4.2. Sistem Pengelolaan Zakat Nasional
Setiap undang-undang dan peraturan pelaksanaannya memuat ketentuan-ketentuan tentang sesuatu sebagai satu kesatuan yang disebut sebagai sebuah sistem. Dalam beberapa undang-undang, kata sistem menjadi bagian nama dari undang-undang tersebut seperti UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Demikian juga muatan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada dasarnya menggambarkan sistem pengelolaan zakat nasional.
Sistem pengelolaan zakat nasional berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2011 dapat digambarkan dalam bangunan berikut.
ASASSyariat Islam; Amanah; Kemanfaatan;
Keadilan; Kepastian hukum; Terintegrasi; Akuntabilitas.
Pembinaan & pengawasan
TUJUAN Meningkatkan
efektivitas & efisiensi pelayanandalam pengelolaan zakat & Meningkatkan
manfaat zakat untuk mewujudkankesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Larangandan sanksipidana
Obyek dansubyekzakat
Pengumpulan
Pendistribusian
Pendayagunaan
Pelaporan
Pembiayaan
Pengelolazakat
Peran sertamasyarakat
Sanksiadministratif
Ketentuanperalihan & penutup
RKAT 2013 Halaman22
Dalam rangka membangun kesepemahaman dan agenda bersama dalam mewujudkan Sistem Pengelolaan Zakat Nasional, BAZNAS telah mengadakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS – BAZNAS provinsi seluruh Indonesia pada tanggal 9 – 11 Juli 2012. Rakornas berhasil merumuskan apa-apa yang harus dipersiapkan oleh para pengelola zakat (khususnya BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota) dalam membangun Sistem Pengelolaan Zakat Nasional. Sebagai prioritas utama yang harus dipersiapkan dalam membangun Sistem Pengelolaan Zakat Nasional adalah adanya pedoman bagi BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota yang terkait dengan (1) kelembagaan, (2) ketenagakerjaan (keamilan), (3) perencanaan dan penganggaran, (4) pengumpulan, (5) penyaluran, (6) pengendalian dan audit, (7) pelaporan dan pertanggungjawaban, dan (8) Aplikasi SIM BAZNAS. Rakornas juga menyepakati bahwa konsep Sistem Pengelolaan Zakat Nasional harus disosialisasikan kepada BAZNAS kabupaten/kota melalui rapat koordinasi daerah (rakorda) BAZNAS provinsi dengan seluruh BAZNAS kabupaten/kota yang ada di provinsi masing-masing. Alhamdulillah, sampai dengan tutup tahun 2012 sebanyak 14 provinsi telah melaksanakan rakorda dengan BAZNAS sebagai fasilitator untuk konsep Sistem Pengelolaan Zakat Nasional. Dari rakorda-rakorda yang BAZNAS ikuti sangat banyak masukan mengenai kondisi, usulan, dan harapan BAZNAS daerah terhadap BAZNAS untuk mewujudkan Sistem Pengelolaan Zakat Nasional sesegera mungkin. Hasil Rakornas dan rakorda-rakorda menjadi agenda utama program kerja BAZNAS pada tahun 2013 dalam fungsinya sebagai regulator dan supervisor. Salah satu asas dari tujuh asas pengelolaan zakat yang diamanahkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 yang berpengaruh sangat signifikan dalam penataan kelembagaan pengelola zakat adalah terintegrasi. Terintegrasi bermakna bahwa pengelolaan zakat dilaksanakan secara hierarkis dalam upaya meningkatkan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Hierarkis bermakna bahwa BAZNAS yang berwenang melaksanakan tugas pengelolaan zakat secara nasional dan masyarakat melalui LAZ membantu BAZNAS. Hirarkis tidak berarti sentralisasi dan dilaksanakan dalam bentuk pemberian pertimbangan dalam pembentukan kelembagaan dan pengelola BAZNAS daerah, pemberian rekomendasi dalam proses pemberian izin pembentukan LAZ, dan pelaporan pengelolaan zakat secara berjenjang. Oleh karena itu perlu standar yang sama dan sinergi antara pengelola zakat dalam mewujudkan pengelolaan zakat nasional yang terintegrasi. Tentu saja amanah pembuatan standar dan pemimpin sinergi ada pada pundak BAZNAS. Program kerja tahun 2013 dalam rangka mewujudkan Sistem Pengelolaan Zakat Nasional mencakup, antara lain:
1. Implementasi SIM BAZNAS di BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota yang telah mengikuti pelatihan serta pelatihan untuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota yang belum.
RKAT 2013 Halaman23
2. Rapat kerja nasional dalam rangka sinergi program, evaluasi, dan merancang program nasional 2014.
3. Penyusunan dan sosialisasi pedoman-pedoman terkait kelembagaan, perencanaan dan penganggaran, dan pelaporan dan pertanggungjawaban.
4. Penyusunan dan publikasi Laporan Zakat Nasional 2012.
Dalam rangka menindaklanjuti hasil Rakornas dan rakorda-rakorda serta mewujudkan terintegrasinya pengelolaan zakat secara nasional, BAZNAS membuat proyeksi dan indikator pengelolaan zakat nasional selama 5 (lima) tahun ke depan pasca lahirnya Peraturan Pemerintah sebagai berikut: Tahun Pertama, sebagai tahun fondasi, dengan indikator antara lain: tersusunnya Peraturan BAZNAS yang mengacu pada UU dan PP; terbentuknya visi dan agenda bersama perzakatan nasional; terlaksananya standarisasi sistem manajemen OPZ dan pelayanan bagi muzaki dan mustahik. Proyeksi penerimaan zakat nasional tahun I adalah Rp 2,6 triliun. Sebagaimana amanah UU Nomor 23 Tahun 2011 bahwa peraturan pelaksanaan UU ini seharusnya sudah ditetapkan paling lambat tanggal 24 November 2012, maka mau tidak mau proyeksi dan indikator Tahun Pertama harus dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2013. Tahun Kedua, sebagai tahun konsolidasi, dengan indikator antara lain: terealisasikannya sistem pelaporan dan pertanggungjawaban pengelolaan zakat nasional yang akuntabel; terukurnya indeks kepercayaan terhadap OPZ; pertumbuhan zakat 50% per tahun; dan akses pelayanan mustahik menjangkau 40% wilayah kabupaten/kota di Indonesia. Proyeksi penerimaan zakat nasional tahun II adalah Rp 3,9 triliun. Tahun Ketiga, sebagai tahun pertumbuhan, dengan indikator antara lain: pertumbuhan penghimpunan zakat 100% per tahun; akses pelayanan mustahik menjangkau 75% wilayah kabupaten/kota di Indonesia; dan meningkatnya indeks kepercayaan terhadap OPZ. Proyeksi penerimaan zakat nasional tahun III adalah Rp 6,83 Ttriliun. Tahun Keempat, sebagai tahun percepatan, dengan indikator antara lain: pertumbuhan penghimpunan zakat 100% per tahun; akses pelayanan mustahik menjangkau 75% wilayah kabupaten/kota di Indonesia; dan meningkatnya indeks kepercayaan terhadap OPZ. Proyeksi penerimaan zakat nasional tahun IV adalah Rp 13,66 Ttriliun. Tahun Kelima, sebagai tahun pemantapan, dengan indikator antara lain: pertumbuhan penghimpunan zakat 100% per tahun; akses pelayanan mustahik menjangkau 100% wilayah kabupaten/kota di Indonesia; zakat tertuang sebagai instrumen pembiayaan pembangunan nasional non-APBN dalam RPJM; terukurnya kontribusi zakat dalam solidaritas kemanusiaan; dan meningkatnya indeks kepercayaan terhadap OPZ. Proyeksi penerimaan zakat nasional tahun V adalah Rp 27,32 triliun.
RKAT 2013 Halaman24
4.3. Analisis SWOT
Guna memahami secara rinci dan mendalam kondisi internal dan eksternal serta dapat menetapkan dan menerapkan strategi yang efektif dan efisien, BAZNAS menggunakan metode Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat) sejak awal menyusun RKAT. Tahapan yang dilaksanakan dalam Analisis SWOT penyusunan RKAT 2013 terdiri dari:
1. Identifikasi faktor internal dan eksternal; 2. Identifikasi Strength dan Weakness dari setiap faktor internal; 3. Identifikasi Opportunity dan Threat dari setiap faktor eksternal; 4. Menentukan tingkat pengaruh faktor; 5. Membuat kuadran SWOT; dan 6. Menentukan strategi dan grand strategy.
Hasil identifikasi faktor internal serta kekuatan dan kelemahan dari setiap faktor internal disajikan sebagai berikut:
NO FAKTOR INTERNAL STRENGTH WEAKNESS 1 Peraturan Perundang-
undangan Pengelolaan Zakat
Penambahan dan penguatan Fungsi BAZNAS sebagai :
1. Operator Utama, 2. Regulator, dan 3. Supervisor
1. Terdapat ketidaksinkronan beberapa pasal di dalam UU
2. PP dan PMA masih dalam proses dan otoritas ada di Kemenag
3. Peraturan BAZNAS belum dibuat 2 Kelembagaan 1. Kelembagaan BAZNAS dinyatakan secara
eksplisit di dalam UU dan dikukuhkan dengan Keputusan Presiden
2. BAZNAS sebagai mitra komisi 8 DPR RI 3. Mendapatkan pengakuan dari lembaga
internasional dalam Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)
1. Struktur organisasi yang menggambarkan tugas dan fungsi BAZNAS belum terbentuk
2. Fungsi BAZNAS sebagai regulator dan supervisor dalam pengelolaan zakat nasional belum didukung dengan regulasi yang memadai
3. Budaya nilai organisasi yang ada belum terinternalisasi dan belum mengakomodasi perkembangan terkini. Budaya organisasi yang bersifat material juga belum terumuskan
3 Kebijakan BAZNAS sudah memiliki kebijakan sebagai operator utama
1. BAZNAS belum memiliki kebijakan-kebijakan sebagai regulator dan supervisor
2. Internalisasi kebijakan-kebijakan belum optimal
4 SDM 1. BAZNAS diketuai oleh tokoh zakat nasional
2. Pengurus BAZNAS terdiri atas personal yang berasal dari berbagai latar belakang (ulama, profesional, pengusaha, dan birokrat)
3. Pelaksana Harian terdiri atas personal yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan
1. Kualifikasi kebutuhan SDM BAZNAS dengan fungsi dan tugas yang baru belum disusun
2. Jumlah SDM sd November 2012 baru terpenuhi 40% dengan komposisi sbb: Kadiv : 67% Manager : 10% Staf : 45%
3. Tingkat kompetensi belum terukur namun dirasakan adanya gap kompetensi dalam hal: Pemahaman fiqh zakat Technical skill Managerial skill
4. Pengembangan amil belum sistematis dan kontinu
5. Turn over yang cukup tinggi sekitar 20% 6. Peraturan Lembaga belum selesai
RKAT 2013 Halaman25
diperbarui 7. Sistem kaderisasi belum berjalan 8. Pelatihan belum memenuhi kebutuhan
amil 9. Indisipliner dalam kehadiran cukup
tinggi sekitar 24% 10. Kebijakan benefit dan kesejahteraan
belum dapat diterapkan sepenuhnya 5 APBN dan Dana Amil 1 Kebutuhan operasional BAZNAS baru
sebagaian kecil (10%) dipenuhi dari APBN dalam bentuk hibah.
2 Belum dapat memanfaatkan penempatan sementara atas idle cash dana amil
3 Belum ada kebijakan biaya operasional yang terkait dengan program yang dapat dibebankan sebagai penyaluran dana infak atau fisabilillah
4 Penggalangan dana kebajikan perbankan syariah atau CSR perusahaan untuk mendanai pengadaan aset dan teknologi informasi belum optimal
6 IT Master plan teknologi informasi telah diwujudkan dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen (SIM) BAZNAS yang mengintegrasikan pengelolaan zakat nasional dan dalam 2 bulan telah dilaksanakan pelatihan untuk 30 BAZNAS Propinsi (91%) dan 54 BAZNAS Kab/Kota (10%)
1. Aplikasi-aplikasi yang ada baru memenuhi sebagian kebutuhan dan belum terintegrasi
2. Belum semua aplikasi didukung dengan dokumentasi
3. Sistem layanan online berbasis web belum berfungsi dengan baik
4. Infrastruktur dan SDM TI di BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kab/Kota, dan LAZ belum seluruhnya terpetakan
5. Bank data belum dikelola dengan baik 6. Teknologi yang dimiliki belum dibangun
untuk menghadapi cyber crime yang canggih
7 Sarana Kerja Lokasi kantor strategis 1 Status penggunaan gedung belum jelas 2 Kebijakan dan standar sarana kerja
belum disusun 3 Ruang kerja dan kendaraan tidak
memadai 4 Manajemen aset dan pelaporan belum
dilakukan secara optimal 5 Belum seluruh aset didukung dengan
dokumen kepemilikan 8 Penghimpunan 1. BSZ diakui oleh Dirjen Pajak
2. BAZNAS memiliki tokoh zakat nasional dengan akseptabilitas yang luas
3. Dapat menggunakan multi strategi dalam penghimpunan (sosialisasi, power & system)
4. Memeliki jaringan yang luas baik di kementerian maupun di BUMN
5. Dapat membentuk UPZ di kemeneterian, BUMN, dan BUMS
1. Sebagian besar UPZ melaksanakan penghimpunan dan penyaluran sendiri-sendiri dan sulit dikoordinasi,
2. Pedoman mengenai UPZ masih bersifat global terutama yang terkait referensi penyaluran
3. Target market BAZNAS belum terdefinisikan dengan jelas
4. Belum ada manual zakat badan, kalkulator zakat berdasarkan obyek-obyek zakat
5. Jadwal dan volume penerbitan marketing tools belum sistematis
6. Pengiriman konfirmasi kepada muzakki belum optimal
7. Sebagian Laporan dapat disampaikan kalau muzaki melakukan konfirmasi
9 Layanan 1. Letak kantor BAZNAS strategis di ring 1. Belum ada data mengenai muzaki yang
RKAT 2013 Halaman26
satu 2. Memiliki Konter Layanan Mustahik yang
representatif dan dapat diakses setiap hari kerja
memutuskan tidak membayar zakat lagi ke BAZNAS
2. Belum ada perangkat pengendalian penerimaan uang di Konter yang memadai
3. Konfirmasi penerimaan pembayaran zakat belum dapat dilakukan dengan cepat
4. Laporan pembayaran zakat ke muzaki masih belum optimal
5. Pemberitahuan diterima atau ditolaknya proposal kepada mustahik belum terdistribusi secara cepat
6. Konfirmasi bahwa proposal sudah diterima belum dilakukan
7. Ruang pelayanan dan fasilitas mustahik belum memadai
8. Mekanisme antrean mustahik belum diatur
9. Belum memiliki layanan call center 10. Belum ada fungsi reminder untuk
pembayaran zakat 10 Monitoring dan
Evaluasi 1. Diberikan amanah oleh UU untuk
melakukan audit syariah 2. Memiliki hak untuk menerima laporan
dari BAZNAS daerah dan LAZ
1. Tugas dan fungsi SAI belum diperbaharui
2. Belum ada SDM yang fokus dalam melaksanakan tugas SAI dan QAS
3. SOP SAI belum disusun 11 Pelaporan dan
Publikasi 1. Laporan Keuangan BAZNAS selalu
mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Kantor Akuntan Publik
2. Laporan penghimpunan dan penyaluran melalui Website sudah dilakukan secara rutin dan tertib
1. Kebijakan pelaporan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kab/Kota, dan LAZ ke BAZNAS belum dibuat
2. Laporan penghimpunan dan penyaluran di website dan majalah belum menampilkan jumlah muzaki dan mustahik
3. Laporan kegiatan event program belum menginformasikan dana yang disalurkan dan data penerima manfaat
4. Belum ada SOP tentang pembuatan laporan kegiatan event program.
5. Laporan kegiatan event program belum memberikan multiplier effect untuk penghimpunan dana
6. Belum melakukan evaluasi terhadap laporan donasi kepada muzaki
7. Laporan Keuangan masih disusun secara manual
8. Isi dan design Laporan jarang diperbaharui
12 Kemitraan Memiliki kemitraan strategis tanpa biaya produksi dan penyiaran dengan media televisi nasional
1. Kriteria mitra program belum dirumuskan
2. Kapabilitas sebagian mitra program belum memenuhi harapan
3. Profil dan direktori mitra program belum lengkap dan update
4. Mitra program yang memenuhi harapan belum dioptimalkan
5. Mitra program yang ada belum di-maintenance
6. Sebaran mitra program belum merata di seluruh wilayah Indonesia
7. Belum ada KPI dan mekanisme evaluasi untuk mitra program
8. Evaluasi mitra belum terjadwal
RKAT 2013 Halaman27
13 Manajemen Aset dan Jasa Pihak Ketiga
1. Kebijakan pengadaaan barang dan jasa belum ada dan SOP perlu ditinjau kembali
2. Proses pengadaan masih belum berjalan semestinya; tidak tepat waktu, dokumen belum lengkap, kualitas belum diperiksa
3. Monitoring terhadap pelaksanaan pengadaan barang belum berjalan secara sistematis dan intensif
4. Daftar vendor masih terbatas dan belum terinformasikan secara merata
5. Evaluasi vendor masih dilakukan secara sporadis
14 Citra Citra BAZNAS merupakan modal kuat untuk hubungan G to G
1. Citra pemerintah menjadi inherent risk citra BAZNAS
2. Optimalisasi publikasi melalui internet masih kurang (baru hadir, belum berinteraksi)
3. Frekuensi publikasi citra BAZNAS melalui media televisi nasional masih kurang
4. Belum ada pengukuran atas publikasi 5. Brand awareness publik terhadap
BAZNAS masih kurang 6. Belum memiliki logo yang
menggambarkan posisi BAZNAS sebagai pengelola zakat nasional
15 Pemberdayaan 1. Zakat merupakan sumber dana pemberdayaan yang bersifat jangka panjang dan berkelanjutan
2. Konsep pemberdayaan sudah mencakup tiga aspek pengentasan kemiskinan; ekonomi pendidikan, dan kesehatan,
3. Sosialisasi program pemberdayaan kepada BAZNAS daerah sudah cukup merata
1. Konsep pemberdayaan yang komprehensif dan terintegrasi belum terumuskan
2. Belum semua program pemberdayaan didukung dengan perencanaan yang sistematis dan terdokumentasi dengan baik
3. Pendampingan program pemberdayaan masih sangat minim
4. Monev dan pendokumentasian hasil monev masih lemah
5. Integrasi pemberdayaan BAZNAS dengan program pemerintah, BAZNAS daerah, dan LAZ belum terumuskan
16 Komunikasi Memiliki sarana komunikasi yang memadai 1. Sarana yang dimiliki belum dioptimalkan dan materi informasi yang dimiliki belum dikomunikasikan dengan baik
2. Tujuan, target, strategi, fungsi, dan media komunikasi lembaga belum dirumuskan
3. Corporate identity BAZNAS belum dapat menjadi alat komunikasi yang efektif ke pihak eksternal
Hasil identifikasi faktor eksternal serta peluang dan tantangan dari setiap faktor eksternal disajikan sebagai berikut:
No FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITY THREAT 1 Judicial Review Penguatan tugas BAZNAS sebagai regulator
dan supervisor 1. Pelemahan atau penghilangan tugas
BAZNAS sebagai regulator dan supervisor
2. Mengkristalnya hambatan-hambatan komunikasi dengan LAZ dan pihak yang tidak setuju dengan UU
RKAT 2013 Halaman28
2 Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Agama (PMA)
Menguatkan dan memperjelas posisi BAZNAS sebagai regulator dan supervisor
1. Melemahkan fungsi BAZNAS sebagai regulator dan supervisor
2. Parameter pembinaan dan pengawasan tidak sejalan dengan kebijakan BAZNAS
3 Masyarakat Kelas Menengah
Meningkatnya subjek dan objek zakat 1. Adanya kampanye bayar zakat langsung kepada mustahik
2. Tuntutan pelayanan cepat dan tingkat loyalitas yang rendah
3. Cukup besarnya animo untuk membentuk LAZ
4 Masyarakat Miskin Program pemberdayaan yang semakin kreatif
1. Kemiskinan yang bersifat kultural 2. Penambahan masyarakat miskin akibat
bencana alam dan sosial 5 Law Enforcement Penerapan syariat Islam yang lebih
komprehensif di dalam pengelolaan zakat Adanya penguatan sanksi di dalam UU No. 23 Tahun 2011
6 Perkembangan Zakat Internasional
1. BAZNAS sebagai representasi resmi pengelola zakat di Indonesia
2. Kemungkinan penyaluran zakat lintas negara
3. Akseptabilitas BAZNAS dan Pengurus BAZNAS di dunia perzakatan internasional
4. Dapat membuka perwakilan di luar negeri
Adanya islamofobia dari Barat yang mengaitkan zakat dengan terorisme
7 Kebijakan Pengentasan Kemiskinan
Eksistensi kontribusi BAZNAS dan zakat dalam pelaksanaan pasal 34 UUD 45
Terpengaruhnya kesinambungan program pemberdayaan berbasis zakat
8 Kementerian/ Lembaga/BUMN
1. Pembayaran zakat pegawai/karyawan melalui payroll system
2. Kerjasama program CSR dan Bina Lingkungan (BL)
1. Tingkat kepercayaan yang rendah terhadap BAZNAS
2. Keinginan kementerian dan BUMN untuk menjadi pengelola zakat
9 BAZNAS Daerah dan LAZ
1. Penerima dan program penyaluran secara nasional lebih merata
2. Percepatan penghimpunan dana zakat 3. Data pengelolaan zakat yang lebih luas
1. Eksklusivitas pengelola zakat 2. Pemahaman syariah zakat yang masih
parsial 3. Paradigma kompetisi ala ekonomi
konvensional yang mempengaruhi perilaku OPZ
4. Pragmatisme pemangku kepentingan zakat dan bias pemanfaatan dana
5. Dampak citra negatif BAZNAS daerah terhadap BAZNAS pusat dan sebaliknya
10 Media 1. Dukungan media (penyediaan space, sponshorship, dan liputan) dalam sosialisasi dan edukasi zakat cukup besar
2. Jumlah media massa yang sangat banyak
3. Akses Media yang luas pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
Pragmatisme pemangku kepentingan media yang tidak sejalan dengan misi zakat
RKAT 2013 Halaman29
Hasil identifikasi faktor internal dan faktor eksternal dapat digambarkan dalam kuadran SWOT sebagai berikut:
0
S
O
W
T52
KUADRAN III
PERTUMBUHAN
KUADRAN II
STABILITAS
KUADRAN IV
DIVERSIFIKASI
KUADRAN I
KONSOLIDASI
10 15 20 25 30 35101520253035
5
5
15
20
25
30
25
30
35
42
10
10
15
20
35
40
45
45
Posisi BAZNAS yang berada pada kuadran I Analisis SWOT diusia yang ke-12, disebabkan: 1. Tugas, fungsi, kewenangan, anggota, dan struktur organisasi BAZNAS berdasarkan
UU Nomor 23 Tahun 2011 belum dapat diwujudkan karena peraturan pelaksanaannya belum terbit sehingga menimbulkan masa transisi yang
RKAT 2013 Halaman30
berkepanjangan (ketidakjelasan) baik lingkup tugas dan fungsi, keanggotaan, struktur organisasi, maupun sistem.
2. Kebutuhan dana dan sarana yang sesuai dengan beban tugas dan fungsi dari APBN hanya dipenuhi sebagian kecil saja setiap tahunnya.
Berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal serta penilaian tingkat pengaruh faktor maka dirumuskan strategi sebagai berikut:
STRATEGI STRATEGI SO Optimalisasi legalitas dan kedudukan Lembaga dalam rangka meningkatkan
peran BAZNAS Daerah dan LAZ guna meningkatkan manfaat zakat dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan melalui pengembangan sistem dan manajemen yang baik dan terintegrasi.
STRATEGI WO Memenuhi kebutuhan SDM dan sarana prasarana untuk mengoptimalkan pengelolaan zakat nasional
STRATEGI ST Penguatan dan optimalisasi sistem dan manajemen untuk mewujudkan pengelolaan zakat nasional yang efektif dan terintegrasi
STRATEGI WT Penguatan branding guna mewujudkan pengelola zakat yang terpercaya
Bertitik tolak dari rumusan empat strategi di atas, maka ditetapkan grand strategy yakni “Optimalisasi Legalitas dan Kedudukan Lembaga untuk Mewujudkan Pengelolaan Zakat yang Terintegrasi dalam Merealisasikan Potensi Zakat dan Mengoptimalkan Peran OPZ”.
4.4. Struktur Organisasi Pelaksana Harian BAZNAS
Tugas dan Fungsi BAZNAS yang semakin luas yang disertai target yang semakin besar menuntut adanya perubahan Struktur Organisasi Pelaksana Harian. Dengan mempertimbangkan terlaksananya tugas dan fungsi dengan profesional, efektif, dan efisien serta tercapainya target, maka Struktur Organisasi Pelaksana Harian BAZNAS terhitung 1 Januari 2013 ditetapkan sebagai berikut:
RKAT 2013 Halaman31
Direktur
Pelaksana
Divisi
Penghimpunan
Divisi
Pendistribusian
dan
Pendayagunaan
Divisi
KeuanganDivisi SDM
Divisi TI
dan
Umum
Divisi
Renbang
Divisi
Koordinator
Zakat Nasional
Satuan Audit
Internal dan
QMR Corporate
Secretary
Struktur Organisasi Pelaksana Harian sebagaimana dimaksud mulai disosialisasikan sejak 17 September 2012 dengan personalia untuk jabatan kepala divisi sebagai berikut: Direktur Pelaksana : Teten Kustiawan, Ak Kadiv Penghimpunan : Mohammad Nasir, S.Ag. M.Si Kadiv Pendistribusian & Pendayagunaan : Faisal Qosim, Lc. M.Si Kadiv Keuangan : Dyah R. Andayani, Ak Kadiv SDM : Dra. Inna Karunia, M.Kes Kadiv TI dan Umum : Mohammad Basit A. Karim, Lc Kadiv Renbang : Teten Kustiawan, Ak Kadiv KZN : Hermin R. Rachim, SE Kadiv Corsec : Hermin R. Rachim, SE Kadiv SAI dan QMR : Dyah R. Andayani, Ak
Perubahan Struktur Organisasi ini tentu saja menuntut perubahan dan pengembangan uraian tugas, prosedur, dan dokumen-dokumen ISO terkait.
4.5. Penghimpunan
Salah satu tujuan pengelolaan zakat yang ditetapkan dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Makna tujuan ini antara lain adalah bahwa pengelolaan zakat harus dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam penghimpunan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.
RKAT 2013 Halaman32
Secara nasional, penghimpunan dana oleh BAZNAS, BAZNAS daerah, dan LAZ Nasional pada tahun 2011 yang berhasil dicatat oleh BAZNAS diperkirakan mencapai Rp 1,73 triliun atau baru 0,8% dari potensi Rp 217 triliun. Tahun 2012 diperkirakan akan mencapai Rp 2,2 triliun atau 1,01% dari potensi. Penghimpunan sebesar ini tentu saja masih jauh dari disebut efektif. Berdasarkan hasil Rakornas BAZNAS dan BAZNAS provinsi se-Indonesia, ditetapkan target penghimpunan secara nasional sebesar Rp 2,6 triliun. Besaran target per provinsi disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 11. Target Penghimpunan Per Provinsi Tahun 2013
(Dalam juta rupiah)
Provinsi Potensi Zakat Persentase
terhadap Potensi Target 2013
NAD 1.466.128,81 1,77% 46.020,00 Sumatera Utara 3.037.022,49 3,67% 95.420,00 Sumatera Barat 1.717.919,51 2,07% 53.820,00 Riau 1.721.389,25 2,08% 54.080,00 Jambi 1.044.537,57 1,26% 32.760,00 Sumatera Selatan 2.385.588,62 2,88% 74.880,00 Bengkulu 593.835,34 0,72% 18.720,00 Lampung 2.694.953,00 3,26% 84.760,00 Bangka Belitung 347.404,01 0,42% 10.920,00 Kepulauan Riau 528.217,39 0,64% 16.640,00 DKI Jakarta 4.059.930,96 4,90% 127.400,00 Jawa Barat 17.668.508,62 21,34% 554.840,00 Jawa Tengah 13.280.257,97 16,04% 417.040,00 DI Yogyakarta 1.510.130,40 1,82% 47.320,00 Jawa Timur 15.494.893,67 18,72% 486.720,00 Banten 4.115.894,19 4,97% 129.220,00 Bali 126.249,45 0,15% 3.900,00 NTB 1.658.778,27 2,00% 52.000,00 NTT 133.072,99 0,16% 4.160,00 Kalimantan Barat 876.289,90 1,06% 27.560,00 Kalimantan Tengah 1.014.816,81 1,23% 31.980,00 Kalimantan Selatan 784.212,02 0,95% 24.700,00 Kalimantan Timur 1.000.393,87 1,21% 31.460,00 Sulawesi Utara 282.117,94 0,34% 8.840,00 Sulawesi Tengah 709.835,49 0,86% 22.360,00 Sulawesi Selatan 2.457.572,16 2,97% 77.220,00 Sulawesi Tenggara 671.558,95 0,81% 21.060,00 Gorontalo 362.312,96 0,44% 11.440,00 Sulawesi Barat 377.584,03 0,46% 11.960,00 Maluku 223.405,43 0,27% 7.020,00
RKAT 2013 Halaman33
Maluku Utara 219.418,01 0,27% 7.020,00 Papua Barat 111.679,09 0,13% 3.380,00 Papua 117.439,50 0,14% 3.640,00
Jumlah 82.793.348,71 100% 2.600.260,00
Kontribusi penghimpunan BAZNAS tehadap penghimpunan nasional dalam tahun 2011 dan 2012 sekitar 2,3% - 2,4%. Kontribusi yang masih sangat kecil jika dilihat dari potensi dana dalam lingkup kewenangan dan tugas BAZNAS sebagai “team captain” dalam sistem pengelolaan zakat nasional. Potensi dana yang dapat dikatakan secara khusus menjadi kewenangan BAZNAS berdasarkan UU Pengelolan Zakat adalah zakat atas penghasilan dari pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan kementerian/lembaga non kementerian, karyawan di lingkungan BUMN, dan zakat dari WNI muslim yang berada di luar negeri. Dalam rangka optimalisasi penghimpunan dari potensi ini, BAZNAS telah melaksanakan riset Pemetaan Potensi Dana Zakat Penghasilan di Instansi Pemerintah Pusat dan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan IMZ. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 602 instansi Pemerintah Pusat dengan potensi zakat penghasilan sebesar Rp 1,624 triliun. Adapun data hasil riset BAZNAS dengan IPB yang terkait dengan potensi ini adalah Potensi Zakat Rumah Tangga DKI sebesar Rp 3.175.839,52 juta. Berdasarkan hasil riset, tren penghimpunan BAZNAS tahun 2007 – 2012, dan proyeksi pengelolaan zakat nasional terdapat data sebagai berikut:
1. Rata-rata pertumbuhan penghimpunan BAZNAS selama 2007 – 2012 adalah 38%. 2. Realisasi penghimpunan BAZNAS tahun 2012 sebesar Rp 50 miliar sama dengan 5%
dari potensi khusus dalam kewenangan BAZNAS. 3. Proyeksi BAZNAS untuk penghimpunan nasional tahun 2013 naik 50% dan rata-
rata 2013 – 2017 naik 61,5%. Dengan menggunakan data tersebut di atas, BAZNAS menetapkan target penghimpunan tahun 2013 sebesar Rp 200 miliar atau naik 400% dari realisasi penghimpunan tahun 2012. Target Rp 200 miliar setara dengan 8% potensi khusus dalam kewenangan BAZNAS dan jauh lebih tinggi kenaikannya dari proyeksi kenaikan penghimpunan nasional yang sebesar 50%. Adapun komposisi target berdasarkan jenis dana adalah zakat sebesar 85% dan infak/sedekah 15%.
RKAT 2013 Halaman34
Table 12. Proyeksi Penghimpunan 2013 (dalam juta rupiah)
Uraian
Target Penghimpunan
2012 (A)
Prognosis 2012
(B)
Proyeksi 2013 (C)
Rasio (%)
B/A C/B
Zakat 183,400,00 39,388,81 170,000,00 21.48 431.59
Perorangan 108,400,00
Badan 75,000,00
Infak/Sedekah 6,600,00 9,980,63 30,000,00 151.22 300.58
Umum/Tidak Terikat 6,600,00
Muqayyad/Terikat -
Dana Sosial Keagamaan Lainnya 60,000,00
Jumlah 250,000,00 49,369,44 200,000,00 19.75 405.11
Untuk mencapai target tersebut tentu saja ada prasyarat yang harus dipenuhi dan strategi efektif yang dirancang dan dilaksanakan secara konsisten. Diantara prasyarat yang harus dipenuhi adalah tersedianya sumber daya manusia, sarana, dan dana kampanye zakat yang memadai dan tersedia di tiga bulan pertama tahun 2013. Adapun strategi yang ditetapkan oleh Divisi Penghimpunan untuk mencapai target pada tahun 2013 adalah optimalisasi koordinasi dan komunikasi kepada para pengelola zakat kementerian/lembaga/BUMN dalam rangka peningkatan penghimpunan. Strategi ini akan dilaksanakan dengan didukung langkah-langkah optimalisasi dan akselerasi peran UPZ, peningkatan layanan muzaki, optimalisasi data prospek dan data muzaki, pengembangan dan penguatan media kampanye zakat, dan konsolidasi internal divisi. Diharapkan pada 2013 terdapat sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) kementerian/lembaga non kementerian/BUMN dapat melaksanakan potongan zakat dalam payroll system-nya dan menyetorkan ke BAZNAS sesuai Pedoman Pengelolaan UPZ yang telah ditetapkan.
4.6. Penyaluran
UU Nomor 23 Tahun 2011 menetapkan bahwa salah satu tujuan pengelolaan zakat adalah meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Tujuan ini harus menjadi panduan sekaligus indikator keberhasilan dalam penyaluran zakat.
Sejalan dengan proyeksi Tahun Pertama pengelolaan zakat nasional, maka tahun 2013 penyaluran diarahkan untuk terwujudnya akses pelayanan mustahik di 75% wilayah kabupaten/kota se-Nusantara. Untuk itu, BAZNAS sebagai operator melalui Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan menetapkan strategi dalam penyaluran yakni “Peningkatan program pemberdayaan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui sinergi kelembagaan dengan kementerian/ lembaga/ BUMN/ BAZNAS Daerah/ LAZ dan dunia zakat internasional”.
RKAT 2013 Halaman35
Penyaluran zakat diperuntukkan bagi 8 (delapan) asnaf; fakir, miskin, amil, mualaf, gharimin, riqab, fisabilillah, dan ibnu sabil. Penyaluran yang dilakukan bersifat pendistribusian (konsumtif) dan pendayagunaan (produktif). Dengan kata lain penyaluran dilakukan dalam bentuk bantuan langsung dan pemberdayaan.
Besaran dana yang akan disalurkan selama tahun 2013 dianggarkan sebesar Rp157.500.000.000,00 (seratus lima puluh tujuh miliar lima ratus juta rupiah). Anggaran tersebut diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
1. Saldo dana yang belum disalurkan per 31 Desember 2012 Rp 20.000.000.000 2. Hasil Penghimpunan 2013:
2.1. Target Penghimpunan 2013 Rp 200.000.000.000 2.2. Hak Amil 12,5% ( 25.000.000.000) 2.3. Proyeksi saldo per 31/12/2013 ( 37.500.000.000) 137.500.000.000
3. Dana yang akan disalurkan Rp 157.500.000.000 Proyeksi alokasi penyaluran berdasarkan asnaf Tahun 2013 disajikan dalam tabel berikut.
Table 13. Proyeksi Penyaluran berdasarkan Asnaf Tahun 2013
(Dalam juta rupiah)
Asnaf Anggaran 2012
(A) Prognosis 2012
(B) Proyeksi 2013
(C)
Rasio (%)
C/A C/B
Zakat 115.942,76 27.864,09 131.250,00 113,20 471,04
Fakir Miskin 79.823,27 24.787,69 97.781,25 122,50 394,48
Riqab - - - - -
Gharimin 2.600,00 189,80 10.500,00 403,85 5.532,12
Muallaf 10.400,00 259,38 3.281,25 31,55 1.265,01
Fisabilillah 20.519,49 2.412,26 16.406,25 79,95 680,12
Ibnu Sabil 2.600,00 214,96 3.281,25 126,20 1.526,47
Infak/Sedekah 39.255,38 7.804,95 26.250,00 66,87 336,33
Fisabilillah 39.255,38 7.804,95 26.250,00 66,87 336,33
Jumlah 155.198,14 35,669,04 157.500,00 101,48 441,56
Proyeksi alokasi penyaluran berdasarkan bidang Tahun 2013 disajikan dalam tabel berikut.
RKAT 2013 Halaman36
Table 14. Proyeksi Penyaluran berdasarkan Bidang Tahun 2013 (Dalam juta rupiah)
Bidang Anggaran 2012
(A) Prognosis 2012
(B) Proyeksi 2013
(C)
Rasio (%)
C/A C/B
Indonesia Peduli 39.319,44 3.962,77 17.325,00 49,17 191,50
Indonesia Sehat 26.715,65 8.775,52 39.375,00 79,02 305,78
Indonesia Cerdas 49.829,00 12.876,87 25.200,00 94,33 287,16
Indonesia Takwa 4.101,25 1.006,83 3.150,00 76,81 312,86
Indonesia Makmur 35.232,80 9.047,04 72.450,00 184,26 1.828,26
Jumlah 155.198,14 35.669,03 157.500,00 101,48 441,56
Proyeksi alokasi penyaluran berdasarkan Grand Program Tahun 2013 disajikan dalam tabel berikut.
Table 15. Proyeksi Penyaluran berdasarkan Grand Program Tahun 2013 (dalam juta rupiah)
7 Program BAZNAS Anggaran
2012 (A)
Prognosis 2012
(B)
Proyeksi 2013
(C)
Rasio (%)
C/A C/B
Konter Layanan Mustahik (KLM) 38.700,00 14.617,74 15.750,00 40,70 107,75
Zakat Community Development (ZCD) 26.387,74 2.186,12 47.250,00 179,06 2.161,36
Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 47.229,00 11.717,96 39.375,00 83,37 336,02
Rumah Cerdas Anak Bangsa (RCAB) 20.515,65 3.972,16 25.200,00 122,83 634,42
Baitul Qiradh BAZNAS (BQB)/ Rumah Makmur BAZNAS (RMB)
12.562,20 1.776,65 25.200,00 200,60 1.418,40
Tanggap Darurat Bencana (TDB) 8.902,30 697,39 1.575,00 17,69 225,84
Kaderisasi 1000 Ulama (KSU) 901,25 701,02 3.150,00 349,51 449,34
Jumlah 155.198,14 35.669,04 157.500,00 101,48 441,56
Matrik anggaran alokasi penyaluran berdasarkan asnaf mustahik dan Grand Program Tahun 2013 disajikan dalam tabel berikut.
RKAT 2013 Halaman37
Tabel 16. Matriks Anggaran Penyaluran berdasarkan Asnaf dan Grand Program Tahun 2013
No.
PROGRAM PENYALURAN Alokasi
Dana
Anggaran
Asnaf Mustahik
Fakir-Miskin Muallaf Riqob Gharimin Fisabilillah Ibnu Sabil
74,5% 8,0% - 2,5% 12,5% 2,5%
157.500.000.000 117.337.500.000 12.600.000.000 - 3.937.500.000 19.687.500.000 3.937.500.000
I Pusat Pelayanan Mustahik 10% 15,750,000,000
1 Bantuan sandang-pangan
V V
2 Bantuan biaya pendidikan
V V
3 Bantuan biaya pengobatan
V
4 Bantuan kontrakan rumah
V V
5 Bantuan transportasi
V V
V
6 Bantuan pembayaran hutang
V
7
Bantuan Operasional Lembaga
II Zakat Community Development
30% 47,250,000,000
1
Pemberdayaan masyarakat perkotaan
V
V
2
Pemberdayaan masyarakat pedesaan
V
V
3
Pemberdayaan masyarakat pesisir
V
V
4 Pemberdayaan masyarakat berbasis pondok pesantren
V
V
III Rumah Sehat BAZNAS 25% 39,375,000,000
RKAT 2013 Halaman38
1 Pemberian penyuluhan kesehatan
V
2 Bantuan peningkatan gizi
V
3 Pengobatan gratis
V
IV Rumah Cerdas Anak Bangsa 16% 25,200,000,000
1 Beasiswa
V
2
Bimbingan belajar gratis bagi siswa sekolah
V
3
Kursus gratis bagi siswa sekolah
V
4
Pembinaan berasrama bagi mahasiswa
V
V Baitul Qiradh Baznas 16% 25,200,000,000
1 Bantuan modal kerja
V
2
Bantuan konsultasi pengembangan usaha
V
VI Tanggap Darurat Bencana 1% 1,575,000,000
1
Tanggap darurat bencana alam
V
2
Tanggap darurat kebakaran dan banjir
V
VII Kaderisasi 1000 Ulama 2% 3,150,000,000
1
Pemberian beasiswa bagi mahasiswa S2 dan S3 calon ulama
V
2 Kafalah dai di daerah terpencil/rawan aqidah
V
V
3 Kegiatan dakwah dalam rangka penyelamatan aqidah umat
V
V
Dalam rangka memperluas jangkauan dan koordinasi program, maka dalam tahun 2013 direncanakan pelaksanaan program “1 BAZNAS kabupaten/kota, 1 ZCD” di 100 (seratus) kabupaten/kota.
RKAT 2013 Halaman39
4.7. Pengembangan SDM
Target, strategi, dan program kerja BAZNAS dalam fungsi operator, regulator, dan supervisor membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang cukup secara kuantitas dan kualitas serta sistem pendukung manajemen yang memadai, terintegrasi, dan berbasis teknologi yang efektif dan efisien. Secara kuantitas, kebutuhan tambahan SDM untuk seluruh divisi pada tahun 2013 tidak kurang dari 80 orang, yang berarti pada akhir tahun 2013 jumlah SDM pelaksana harian akan mencapai 140 orang. Dalam rangka memenuhi kuantitas dan kualitas SDM yang diperlukan, Divisi Pengembangan SDM merancang grand strategy, strategi, dan program kerja sebagai berikut: Grand Strategi Divisi Pengembangan SDM Peningkatan kualitas dan kuantitas amil untuk mendukung program pengelolaan zakat nasional Strategi Divisi Pengembangan SDM
1. Pemenuhan jumlah amil sesuai kebutuhan setiap divisi 2. Peningkatan profesionalisme amil 3. Pengelolaan SDM secara optimal 4. Pengembangan amil sesuai gap analysis 5. Peningkatan kepuasan amil
Program Kerja Strategis
1. Rekrutmen dan seleksi 2. Pendidikan dan pelatihan 3. Program pengembangan amil 4. Peningkatan kesejahteraan amil
Program kerja lengkap Divisi Pengembangan SDM disajikan sebagai Lampiran RKAT 2013 ini.
4.8. Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen
Jumlah amil yang direncanakan mencapai 140 orang tentu saja memerlukan ruang dan sarana kerja tiga kali lipat dari yang ada sekarang. Karena itu, pengadaan kantor yang representatif dan sarana kerja yang memadai menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda lagi. Selain ruang dan sarana kerja, sistem pendukung manajemen yang lain yakni keuangan, teknologi informasi, dan kesekretariatan perlu terus dikembangkan sehingga seluruh lini dapat berjalan harmonis untuk BAZNAS dan pengelolaan zakat nasional yang lebih baik lagi.
RKAT 2013 Halaman40
4.9. Program Kerja dan Anggaran
Langkah-langkah untuk mencapai target dan implementasi strategi dilaksanakan dalam bentuk program kerja. Program kerja dan anggarannya disusun per divisi sebagaimana disajikan dalam Lampiran RKAT 2013 ini.
V. PENUTUP
Demikian Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) BAZNAS tahun 2013 ini dibuat oleh Badan Pelaksana BAZNAS dan disetujui oleh Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas. Semoga Allah SWT memberkati amal usaha kita serta melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Jakarta, 21 Shafar 1434 H 04 Januari 2013 M
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Badan Pelaksana Dewan Pertimbangan Komisi Pengawas
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, MSc
H. Muchtar Zarkasyi, SH
Drs. H. Achmad Subianto, MBA
Ketua Umum Ketua Ketua
RKAT 2013 Halaman41
DAFTAR LAMPIRAN BUKU RKAT 2013
1. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas, dan
Badan Pelaksana BAZNAS.
2. Laporan Audit Tahun 2011.
3. Laporan Keuangan Januari-November 2012, Prognosis Tahun 2012 dan Proyeksi Tahun
2013.
4. Program Kerja dan Anggaran Tahun 2013.
4.1. Program Kerja Divisi Penghimpunan
4.2. Program Kerja Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan
4.3. Program Kerja Divisi Keuangan
4.4. Program Kerja Divisi Pengembangan SDM
4.5. Program Kerja Divisi Teknologi Informasi dan Umum
4.6. Program Kerja Divisi Perencanaan dan Pengembangan
4.7. Program Kerja Divisi Koordinator Zakat Nasional
4.8. Program Kerja Satuan Audit Internal dan QMR
4.9. Program Kerja Corporate Secretary
4.10. Kompilasi Anggaran Penggunaan Dana Amil
5. Realisasi Kegiatan Koordinasi BAZNAS dengan BAZNAS daerah.
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pertimbangan, Komisi Pengawas,
dan Badan Pelaksana BAZNAS A. Dewan Pertimbangan
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Presiden:
Memberikan pertimbangan berkenaan dengan pelaksanaan pengumpulan,
pendistribusian dan pendayagunaan zakat kepada Badan Pelaksana (Kepres No 8
Tahun 2001, pasal 10).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Menteri Agama
RI:
Memberikan pertimbangan kepada Badan Pelaksana baik diminta maupun tidak
dalam pelaksanaan tugas organisasi (Keputusan Menteri Agama RI No 373 Tahun
2003, pasal 9).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Dirjen Bimas
Islam:
a. Menetapkan garis-garis kebijakan umum Badan Amil Zakat bersama Komisi Pengawas dan Badan Pelaksana
b. Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak berkaitan dengan hukum zakat yang wajib diikuti oleh Pengurus Badan Amil Zakat.
c. Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas.
d. Menampung, mengolah dan menyampaikan pendapat umat tentang pengelolaan zakat (Keputusan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji No D/291 Tahun 2000, pasal 5).
B. Komisi Pengawas
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Presiden:
a. Menyelenggarakan pengawasan atas pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat oleh Badan Pelaksana (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 11).
b. Meminta bantuan akuntan publik dalam melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 12).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Menteri Agama
RI:
a. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas Badan Pelaksana dalam pengelolaan zakat (Keputusan Menteri Agama RI No 373 Tahun 2003, pasal 9).
b. Menunjuk akuntan publik untuk melakukan audit pengelolaan keuangan zakat (Keputusan Meteri Agama RI No 373 Tahun 2003, pasal 9).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Dirjen Bimas
Islam:
a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan.
b. Mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.
c. Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan Badan Pelaksana, yang mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan.
d. Melakukan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syariah dan peraturan perundang-undangan.
e. Menunjuk Akuntan Publik (Keputusan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji No D/291 Tahun 2000, pasal 6).
C. Badan Pelaksana
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Presiden:
a. Menyelenggarakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan agama dan tugas lain berkenaan dengan pengelolaan zakat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 6).
b. Memperhatikan pertimbangan yang disampaikan oleh Dewan Pertimbangan (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 7).
c. Meminta pertimbangan dan berkoordinasi dengan Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas dalam menyusun laporan tahunan pelaksanaan tugas Badan Pelaksana yang disampaikan kepada Presiden dan DPR (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 9).
d. Menindak-lanjuti laporan hasil pengawasan oleh Komisi Pengawas dan menyertakan dalam laporan tahunan pelaksanaan tugas Badan Pelaksana kepada Presiden dan DPR. (Kepres No 8 Tahun 2001, pasal 8 dan 14).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Menteri Agama
RI:
a. Menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.
b. Mengumpulkan dan mengolah data yang diperlukan untuk penyusunan rencana pengelolaan zakat.
c. Menyelenggarakan tugas penelitian, pengembangan, komunikasi, informasi dan edukasi pengelolaan zakat.
d. Membentuk dan mengukuhkan Unit Pengumpul Zakat sesuai wilayah operasional.
e. Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama Badan Amil Zakat baik ke dalam maupun keluar (Keputusan Menteri Agama RI No 373 Tahun 2003, pasal 9).
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Menurut Keputusan Dirjen Bimas
Islam:
a. Membuat rencana kerja yang meliputi rencana pengumpulan, penyaluran dan pendayagunaan zakat.
b. Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai rencana kerja yang telah disahkan dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
c. Menyusun laporan tahunan.
d. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pemerintah dan DPR sesuai tingkatannya.
e. Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas nama Badan Amil Zakat baik ke dalam maupun keluar (Keputusan Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji No D/291 Tahun 2000, pasal 7).
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
LAPORAN POSISI KEUANGAN
REALISASI JAN-NOV 2012, PROGNOSIS 2012, DAN PROYEKSI 2013
(dalam Rupiah)
Realisasi Jan - Nov
2012Prognosis 2012 Proyeksi 2013
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 20.437.435.365 20.670.383.063 38.449.523.063
Uang muka kerja 1.384.310.021 1.384.310.021 1.384.310.021
Piutang 1.254.564.968 1.254.564.968 1.254.564.968
23.076.310.354 23.309.258.052 41.088.398.052
Aset Tidak Lancar
Aset tetap (net) 850.153.479 819.149.584 3.518.736.980
JUMLAH ASET 23.926.463.833 24.128.407.636 44.607.135.032
LIABILITAS DAN SALDO DANA
Liabilitas Jangka Pendek
Biaya yang masih harus dibayar 3.568.569 3.568.569 3.568.569
3.568.569 3.568.569 3.568.569
Saldo Dana
Dana zakat 18.372.695.345 18.131.394.102 35.631.394.102
Dana infaq/shadaqah 234.327.337 815.920.597 815.920.597
Dana pengelola 1.316.429.091 1.178.080.876 1.457.220.876
Dana non syariah 172.940.743 172.940.743 172.940.743
Penyaluran terakumulasi dalam aset 3.830.071.318 3.830.071.318 6.529.658.714
Penyaluran terakumulasi dalam liabilitas (3.568.569) (3.568.569) (3.568.569)
23.922.895.264 24.124.839.067 44.603.566.463
JUMLAH LIABILITAS DAN SALDO DANA 23.926.463.833 24.128.407.636 44.607.135.032
1
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
REALISASI JAN-NOV 2012, PROGNOSIS 2012, DAN PROYEKSI 2013
(dalam Rupiah)
Realisasi Jan - Nov
2012Prognosis 2012 Proyeksi 2013
SUMBER DANA
Dana Zakat 37.175.431.463 39.551.445.717 170.000.000.000
Dana Infaq/Shadaqah 7.680.630.371 9.980.630.371 30.000.000.000
Dana Pengelola 8.707.066.543 9.290.856.586 33.000.000.000
Dana Non Syariah - - -
53.563.128.377 58.822.932.674 233.000.000.000
PENGGUNAAN DANA
Dana Zakat (30.168.003.500) (32.785.318.996) (152.500.000.000)
Dana Infaq/Shadaqah (8.114.612.492) (9.833.019.232) (30.000.000.000)
Dana Pengelola (7.943.520.855) (8.665.659.113) (32.720.860.000)
Dana Non Syariah - - -
(46.226.136.847) (51.283.997.340) (215.220.860.000)
SURPLUS/(DEFISIT) DANA 7.336.991.530 7.538.935.333 17.779.140.000
SALDO AWAL DANA
Saldo Awal Dana 12.759.400.985 12.759.400.985 20.298.336.318
Koreksi Saldo Awal
SALDO AWAL DANA 12.759.400.985 12.759.400.985 20.298.336.318
SALDO AKHIR DANA 20.096.392.515 20.298.336.318 38.077.476.318
2
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
LAPORAN ARUS KAS
REALISASI JAN-NOV 2012, PROGNOSIS 2012, DAN PROYEKSI 2013
(dalam Rupiah)
Realisasi Jan - Nov
2012 Prognosis 2012 Proyeksi 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Zakat Harta dan Zakat Penghasilan 37.007.337.948 39.369.799.182 170.000.000.000
Penerimaan Zakat Fitrah 19.010.300 19.010.300
Bagi Hasil Dana Zakat 149.083.215 162.636.235
Penerimaan Lain-lain Zakat
Penerimaan Infaq Umum 3.430.630.371 3.980.630.371 30.000.000.000
Penerimaan Infaq Muqoyyad 4.250.000.000 6.000.000.000
Bagi Hasil Infaq/Shadaqah
Penerimaan Lain-lain Infaq
Dana APBN / Kementrian Agama Republik Indonesia 3.000.000.000 3.000.000.000 8.000.000.000
Infaq Dana Pengelola 110.264.227 110.264.227
Bagi Hasil Dana Pengelola 10.806.276 11.788.665
Penerimaan Lain-lain Pengelola
Alokasi Hak Amil dari Dana Zakat 4.625.917.244 4.921.224.898 21.250.000.000
Alokasi Hak Amil dari Dana Infaq/Shadaqah 960.078.796 1.247.578.796 3.750.000.000
Jasa Giro
Penyaluran kepada Fakir Miskin (22.722.048.266) (24.787.689.017) (97.781.250.000)
Penyaluran kepada Muallaf (237.770.000) (259.385.455) (10.500.000.000)
Penyaluran kepada Gharimin (173.983.860) (189.800.575) (3.281.250.000)
Penyaluran kepada Fisabilillah (2.211.240.130) (2.412.261.960) (16.406.250.000)
Penyaluran kepada Ibnu Sabil (197.044.000) (214.957.091) (3.281.250.000)
Penyaluran USZ
Penyaluran Infaq Umum (7.129.533.696) (8.555.440.435) (26.250.000.000)
Penyaluran Infaq Muqoyyad (25.000.000) (30.000.000)
Alokasi Hak Amil dari Dana Zakat dan Infaq/Shadaqah (5.585.996.040) (6.168.803.694) (25.000.000.000)
Biaya Koordinasi dan Jaringan (352.143.131) (384.156.143) (561.000.000)
Biaya Sosialisasi dan Layanan Muzakki (1.194.652.000) (1.303.256.727) (11.718.300.000)
Biaya Penunjang Manajemen (764.759.419) (834.283.002) (1.469.860.000)
Biaya SDM (4.304.212.116) (4.695.504.126) (12.338.700.000)
Biaya General Affair (986.711.339) (1.076.412.370) (4.257.000.000)
Bantuan Fasilitas Umum
Pemberian Uang Muka Dana Zakat
Pemberian Uang Muka Dana Infaq/Shadaqah
Pemberian Uang Muka Dana Pengelola
Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi 7.678.034.380 7.910.982.078 20.155.140.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian Aset Tetap (341.042.850) (372.046.745) (2.376.000.000)
Penjualan Aset Tetap
Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas investasi (341.042.850) (372.046.745) (2.376.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pengembalian Piutang
Pemberian Piutang
Penerimaan Hutang Biaya
Pembayaran Hutang dari Pihak Ketiga
Koreksi Saldo Dana
Kas bersih diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan - - -
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas 7.336.991.530 7.538.935.333 17.779.140.000
Kas dan setara kas, awal tahun 12.759.400.985 12.759.400.985 20.298.336.318
Kas dan setara kas, akhir tahun 20.096.392.515 20.298.336.318 38.077.476.318
3
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.1 Mengaktifkan UPZ yang tidak aktif dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku
a Melakukan Kegiatan Maping UPZ Lama
1.2 Sebanyak 58 UPZ tersosialisasi dengan
ketentuan yang berlaku
b Roadsow ke UPZ dalam rangka sosialisasi
1.3 Sebanyak 28 UPZ setor 100% c Membuat laporan kegiatan Hasil Maping ke
Manajemen
1.4 Meningkatkan Jumlah Penghimpunan dan
Muzaki sebesar 50%
d Melakukan Perubahan SK UPZ
1.5 Terkirimnya surat edaran himbauan kepada
seluruh pekerja
e Menyampaikan formulir dan NPWZ
dilingkungan karyawan
1.6 Berlakunya zakat payroll system f Surat edaran pemotongan zakat karyawan
g Pemotongan gaji karyawan
h Memberikan BSZ dan laporan donasi
i Monitoring dan evaluasi
j Penawaran Zakat payroll system
2.1 Terbentuknya UPZ maupun kemitraan
pengumpulan ZIS di lingkungan Lembaga
Pemerintah sebanyak 20 , BUMN 20, BUMS
32.
a Pengiriman surat ajakan dialog Ketum
BAZNAS dengan pimpinan
2.2 90% karyawan sudah disampaikan surat
edaran.
b Dialog Ketum BAZNAS dengan pimpinan dan
yang terkait dengan Zakat Payroll system
2.3 25% karyawan yang mengisi surat kuasa
pemotongan zakat
c Penawaran zakat payroll system
2.4 Berlakunya Zakat Payroll System di kementrian
dan lembaga tinggi negara
d Pembentukan Kepengurusan UPZ dan
Penerbitan SK atau MOU
e Pembuatan database Muzaki Prospek dan
Pembuatan daftar Gaji
f Penerbitan kartu NPWZ Gratis
g Pengiriman surat himbauan berzakat untuk
karyawan
h Penyetoran Dana ZIS
i Layanan ZIS memberikan BSZ dan laporan
Donasi
j Pengiriman surat permohonan audiensi
k Audiensi dan sosialisasi dengan
mempertemukan pimpinan
lembaga/kementerian dan Ketum BAZNAS
l Proses Lobby
3.1 80% pengurus dan pelaksana harian UPZ
mengikuti kegiatan pelatihan
a Maping dan analisis kebutuhan pelatihan dari
masing-masing UPZ
3.2 Pelatihan dilakukan 4 kali dalam setahun b Pembuatan Proposal Program
c Informasi dan sosialisasi kegiatan
d Pelaksanaan kegiatan.
e Evaluasi kegiatan.
I. OPTIMALISASI UPZ
Rincian KegiatanBULAN
RENCANA KERJA
DIVISI PENGHIMPUNAN
TAHUN 2013
No Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
3 Pelatihan Pengelola UPZ Berkembangnya pengetahuan
SDM UPZ mengenai zakat dan
BAZNAS, serta terbentuknya
loyalitas pengurus UPZ
1 Revitalisasi dan Optimalisasi UPZ Meningkatkan Penghimpunan
ZIS UPZ yang sudah ada
sesuai dengan Mekanisme
yang tertuang dalam SK UPZ
013/BP/BAZNAS/2012
2 Zakat Payroll system Meniingkatkan penghimpunan
ZIS secara efektif dan efisien
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Rincian Kegiatan
BULAN
RENCANA KERJA
DIVISI PENGHIMPUNAN
TAHUN 2013
No Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
4.1 Terhimpunnya data base Muzaki baru
sebanyak 116 ribu orang
a Pencarian data prospek dari Linked-In,
WhitePages, surat kabar, majalah, dan media
lain.
4.2 Melakukan kerjasama kepada 120
BUMS,BUMN dan lembaga tinggi pemerintah
b Validasi dan pemutakhiran data prospek
c Pengiriman surat kerjasama kepada
perusahaan.
d Pembuatan jadwal pelaksanaan kegiatan
penerbitan NPWZ, diperusahaan dan tempat
Umum.
e Meminta data karyawan sebagai muzaki
prospek
f Pengolahan data muzaki
g Penerbitan kartu NPWZ Gratis melalui kanter
pusat dan mobile zakat.
h Pendistribusian NPWZ
i Pengiriman surat himbauan berzakat untuk
karyawan dan Formulir
j Monitoring dan evaluasi
III. PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MUZAKI
5.1 Terlaksananya 10 kerjasama donasi
pelanggan
a Pendataan calon perusahaan mitra donasi
pelanggan
5.2 Terhimpunnya dana ZIS sebesar b Pembuatan proposal program donasi
pelanggan
c Pengiriman dan konfirmasi surat + proposal
d Pembuatan promosi bersama
e Pelaksanaan program donasi pelanggan
f Monitoring dan evaluasi
6.1 Terkirimnya BSZ/BSNZ dan laporan donasi
kepada muzaki melalui kurir, email, website,
atau media lain 100%
a Otomatisasi konfirmasi donasi
6.2 Terkirimnya konfirmasi otomatis kepada
muzaki yang telah berdonasi, 2 hari setelah
membayar ZIS
b Pengiriman kartu NPWZ, BSZ/BSNZ dan
laporan donasi
6.3 90% Muzaki loyal dan prospek menerima
majalah 2 bulan sekali.
c Pengiriman laporan penghimpunan dan
penyaluran BAZNAS bulan berjalan
6.4 Terupdate-nya data muzaki BAZNAS sebanyak
1000 orang per bulan, via telemarketing
d Pemberian souvenir kepada muzaki prima
e Penyampaian layanan reminder ZIS dan
informasi program
f Pemutakhiran data muzaki
g Survey kepuasan muzaki
h Pemenuhan tenaga layanan Telemarketing
II. PENINGKATAN DATA BASE MUZAKI
5 Kerjasama donasi pelanggan Meningkatkan Penghimpunan
Infak
6 Program Service Excelent Muzaki Menjaga dan Meningkatkan
kepercayaan Muzaki menjadi
loyal kepada BAZNAS.
4 Program Miliki NPWZ Meningkatkan data base
muzaki prospek dan efektifitas
sosialisasi
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Rincian Kegiatan
BULAN
RENCANA KERJA
DIVISI PENGHIMPUNAN
TAHUN 2013
No Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
IV. PENGUATAN INTERNAL
7.1 Rampungnya perubahan-perubahan dokumen
ISO yang relevan dengan alur kerja divisi
penghimpunan awal tahun 2013
a Invetarisir dokumen ISO
b Peninjauan ulang
c Revisi dokumen
d Pendaftaran dokumen ke QMR/QAS
e Penarikan dokumen lama
7 Peninjauan ulang dan revisi
Dokumen ISO
Penyesuaian dokument ISO
dengan RKAT divisi.
Badan Amil Zakat Nasional
Kompilasi Anggaran Penggunaan Dana Amil
RKAT 2013
Total Anggaran Penggunaan Dana Amil 32.720.860.000
Divisi Penghimpunan
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 52031701 ISTT - Biaya Sosialisasi dan Edukasi ZIS 1.027.750.000
2 53020101 Biaya Publikasi Media 1.048.550.000
3 53040101 Biaya Telepon Kantor (Komunikasi Telemarketing) 44.000.000
4 53040104 Biaya Surat Kabar/Majalah 903.000.000
5 53040108 Biaya Jaringan 3.000.000
6 53040110 Biaya SMS Gateway 162.000.000
7 53040204 Biaya Piagam dan Cendera Mata 160.000.000
8 53040303 Biaya Makan dan Minum Tamu 240.000.000
9 53040402 Biaya Cetak 540.000.000
Total Anggaran Divisi Penghimpunan 4.128.300.000
Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 52021502 IST - Bantuan Program Bidang Kesehatan 7.200.000
2 52031501 ISTT - Bantuan Program Bidang Dakwah 10.000.000
3 52031502 ISTT - Bantuan Program Bidang Kesehatan 14.000.000
4 52031503 ISTT - Bantuan Program Bidang Pendidikan 10.000.000
5 52031504 ISTT - Bantuan Program Bidang Ekonomi 20.000.000
6 52031506 ISTT - Bantuan Program Bidang Community Development 168.000.000
7 52031801 ISTT - Biaya Penelitian 180.000.000
Total Anggaran Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan 409.200.000
Divisi Keuangan
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53040501 Biaya Administrasi Bank, Transfer 18.960.000
2 53070101 Konsultan Manajemen 20.000.000
3 53070106 Auditor 35.000.000
Total Anggaran Divisi Keuangan 73.960.000
Divisi Pengembangan SDM
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53010101 Hak Keuangan Bulanan - Anggota/ Pengurus 786.000.000
2 53010102 Hak Keuangan Rapat - Anggota/ Pengurus 112.000.000
3 53010201 Hak Amil Pokok Amil Tetap 1.506.085.625
4 53010202 Hak Amil Pokok Amil Kontrak/ PKWT 2.947.500.000
5 53010203 Hak Amil Pokok Amil Magang 18.000.000
6 53010301 Hak Amil Tunjangan Kompetensi 380.458.692
7 53010302 Hak Amil Tunjangan Jabatan 234.000.000
8 53010303 Hak Amil Tunjangan Keluarga 72.323.904
9 53010304 Hak Amil Tunjangan Komunikasi 18.000.000
10 53010305 Hak Amil Tunjangan Fungsional Tertentu 12.000.000
11 53010306 Hak Amil Tunjangan Kehadiran 1.628.100.000
12 53010307 Hak Amil Tunjangan Kesehatan 686.280.883
13 53010308 Hak Amil Tunjangan Hari Idul Fitri 331.598.287
14 53010309 Hak Amil Tunjangan Pernikahan 15.000.000
15 53010310 Hak Amil Tunjangan Kelahiran 15.000.000
16 53010311 Hak Amil Tunjangan Hari Tua 480.000.000
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
17 53010312 Hak Amil Tunjangan Kematian 3.000.000
18 53010313 Hak Amil Tunjangan Pendidikan 30.000.000
19 53010316 Hak Amil Lembur 384.000.000
20 53010401 Biaya Recruitment 78.000.000
21 53010402 Biaya Training dan Development 929.360.000
22 53010403 Biaya Carrier Development 50.000.000
23 53010404 Biaya Pertemuan/Silaturahim Internal 803.850.000
24 53030101 Biaya Perjalanan Dinas Dalam Kota (Bensin, Tol, Parkir, TransUm) 9.960.000
25 53030102 Biaya Perjalanan Dinas Luar Kota 60.000.000
26 53030103 Biaya Perjalanan Dinas Luar Negeri 50.000.000
27 53040105 Biaya Pengadaan Seragam 139.000.000
28 53070101 Konsultan Manajemen 30.000.000
29 53010317 Hak Amil Tunjangan Perumahan 529.182.609
Total Anggaran Divisi Pengembangan SDM 12.338.700.000
Divisi TI & Umum - Bagian TI
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53070104 Konsultan IT 370.000.000
2 53040704 Biaya Pemeliharaan Instalasi dan Jaringan 254.520.000
3 53040805 Biaya Sewa Infrastruktur IT 90.000.000
4 53040402 Biaya Cetak 1.380.000 5 53080110 Pengadaan Software 195.900.000 6 53080109 Pengadaan Hardware 441.200.000
Total Anggaran Divisi TI & Umum - Bagian TI 1.353.000.000
Divisi TI & Umum - Bagian Umum
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53030101 Biaya Perjalanan Dinas Dalam Kota (Bensin, Tol, Parkir, TransUm) 438.000.000
2 53040101 Biaya Telepon Kantor 150.500.000
3 53040102 Biaya Listrik Kantor 120.000.000
4 53040103 Biaya PAM Kantor 20.400.000
5 53040104 Biaya Surat Kabar/Majalah 2.400.000
6 53040105 Biaya Pengadaan Seragam 70.000.000
7 53040106 Biaya Pengurusan Legal 8.200.000
8 53040107 Biaya Internet 26.400.000
9 53040109 Biaya Pengiriman 18.900.000
10 53040201 Biaya Alat Tulis Kantor 96.000.000
11 53040202 Biaya Peralatan Kantor 48.000.000
12 53040203 Biaya Peralatan Rumah Tangga 20.000.000
13 53040301 Biaya Makan dan Minum Rapat 96.000.000
14 53040302 Biaya Makan dan Minum Kegiatan 20.000.000
15 53040303 Biaya Makan dan Minum Tamu 10.000.000
16 53040401 Biaya Fotocopy 24.000.000
17 53040402 Biaya Cetak 116.600.000
18 53040601 Biaya Pajak Kendaraan 69.000.000
19 53040602 Biaya Asuransi Kendaraan 40.000.000
20 53040603 Biaya Asuransi Gedung 7.200.000
21 53040701 Biaya Pemeliharaan Kendaraan 228.800.000
22 53040702 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor 200.000.000
23 53040703 Biaya Pemeliharaan Gedung 252.400.000
24 53040704 Biaya Pemeliharaan Instalasi dan Jaringan 44.300.000
25 53040801 Biaya Sewa Mobil 10.000.000
26 53040802 Biaya Sewa Kantor 700.000.000
27 53040803 Biaya Sewa Mesin Fotokopi 9.600.000
28 53040804 Biaya Sewa Komputer 10.000.000
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
29 53080102 Pembangunan/Renovasi Gedung 400.000.000
30 53080103 Pengadaan Kendaraan Roda 2 45.000.000
31 53080104 Pengadaan Kendaraan Roda 4 1.216.600.000
32 53080105 Pengadaan Peralatan dan Mesin 255.700.000
33 53080106 Pengadaan Furniture 200.000.000
34 53080107 Pengadaan Inventaris Kantor 300.000.000
35 53070108 Jasa Tenaga Keamanan 3.000.000
36 53070109 Jasa Tenaga Kebersihan 3.000.000
Total Anggaran Divisi TI & Umum - Bagian Umum 5.280.000.000
Divisi Perencanaan dan Pengembangan
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 52031801 ISTT - Biaya Penelitian 160.000.000
2 53040402 Biaya Cetak 333.000.000
3 53080106 Pengadaan Furniture 1.000.000
4 53070102 Konsultan Perencanaan dan Pengembangan 166.000.000
Total Anggaran Divisi Perencanaan dan Pengembangan 660.000.000
Divisi Koordinator Zakat Nasional
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 52031803 ISTT - Koordinasi Pengelolaan Zakat Nasional 196.000.000
2 52031804 ISTT - Biaya Koordinasi 365.000.000
Total Anggaran Divisi Koordinator Zakat Nasional 561.000.000
Satuan Audit Internal & QMR
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53070101 Konsultan Manajemen 60.000.000 2 53030101 Biaya Perjalanan Dinas Dalam Kota (Bensin, Tol, Parkir, TransUm) 5.700.000
3 53030102 Biaya Perjalanan Dinas Luar Kota 120.000.000
4 53070106 Auditor 141.000.000
Total Anggaran Satuan Audit Internal & QMR 326.700.000
Corporate Secretary
No Kode Anggaran Nama Anggaran Anggaran
1 53020101 Biaya Publikasi Media 4.058.000.000
2 53020102 Biaya Dokumentasi 210.000.000
3 53020104 Biaya Event 3.010.000.000
4 53040106 Biaya Pengurusan Legal 162.000.000
5 53070103 Konsultan Publikasi 150.000.000
Total Anggaran Corporate Secretary 7.590.000.000
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.1.1 Membahas draft manual program di internal
DPP
1.1.2 Memperbaiki draft manual program
1.1.3 Mengesahkan manual program
1.1.4 Melakukan pencetakan buku manual program
1.1.5 Penggandaan dan Penyebaran buku manual
untuk BAZNAS Propinsi dan kabupaten kota
2.1 Terjabarkannya jobdesk, posisi dan fungsi 2.1.1 Pembuatan struktur organisasi
2.1.2 Pembuatan jobdesk masing-masing posisi
2.1.3 pembahasan, pengesahan dan pemenuhan
usulan restrukturisasi divisi
3.1.1 Pemetaan lokasi sasaran mustahik
3.1.2 melakukan kajian kelayakan lokasi dan sasaran
mustahik (assesment)
3.1.3 penyusunan master plan atau grand design
program
3.1.4 penyusunan tata kelola dan tata laksana
program
3.1.5 melaksanakan pengawasan, pengendalian dan
pelaporan program
3.1.6 melakukan pengembangan program
3.2.1 melakukan kerjasama riset dan kajian terhadap
program yang eksisting
3.2.2 melibatkan partisipasi stakeholder
3.2.3 melaksanakan lokakarya / seminar program
pendayagunaan zakat
3.2.4 Menetapkan suatu model program
pendayagunaan zakat
3.2.5 melaksanakan program pendampingan secara
komperhensif
3.2.6 mendokumentasi dan mempublikasikan
program
4.1.1 Review kebijakan penyaluran program
4.1.2 Review Kinerja SDM di KLM
4.1.3 penambahan plafon dana kas kecil
4.1.4 jadwal on call diluar jam kerja dengan
kewenangan
4.2.1 Melakukan pemetaaan wilayah sebaran
mustahik
4.2.2 membuat sistem database Rumah Sehat yang
terintegrasi
4.2.3 Membuat logo program
4.2.4 Tahapan koordinasi pembangunan fisik RSB
4.2.a.1 Integrasi sistem pengelolaan RSB
4.2.a.2 Penambahan Layanan baru
4.3.1 menciptakan koordinator / pendamping dengan
sistem tanggung renteng
4.3 60% dari penerima Program BQB terbina dan
aktif menabung.
3.2 tersusunnya model program berbasis
kerjasama riset dan pengembangan
4 Peningkatan efektifitas,
efisiensi, dan perluasan
pelaksanaan program
Mempermudah dan
mempercepat proses
penyaluran program
4.1 Terlayaninya Mustahik 80% dari ketentuan
yang telah ditetapkan
4.2 Terealisasinya penambahan Rumah Sehat
BAZNAS di 6 lokasi dengan basis propinsi
4.2.a
3 Membangun Laboratorium
atau etalase program
sebagai projek pilot ,pusat
kajian dan pengembanagn
program
3.1 terintegrasinya program dalam satu wilayah
projek pilot intergratif komprehensif
Optimalnya pelayanan Rumah Sehat yang
sudah ada
2 Restrukturisasi Organisasi
Divisi
Efektivitas optimalisasi
fungsi organisasi 2.2 Terpenuhinya SDM sesuai dengan kebutuhan
dan kompetensi
1 Penyempurnaan Manual
Program
Sebagai acuan dan
panduan untuk
melaksanakan program
dalam rangka
mempermudah
implementasi program
1.1 Terbukukannya Manual Program untuk Tujuh
Program unggulan
No Tujuan Rincian KegiatanBULAN
Indikator KeberhasilanProgram Kerja
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12No Tujuan Rincian Kegiatan
BULANIndikator KeberhasilanProgram Kerja
4.3.2 Membuat maping wilayah secara merata
4.3.3 membuat dua pola penyaluran yaitu barang dan
modal kerja
4.4.1 Melakukan penetapan mitra dan lokasi
4.4.2 Perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan
pengawasan SKSS terbina
4.4.3 pelaksanaan dan monev DINNAR
4.4.4. Review program Bimbel
Mereview Program ZCD yang sudah berjalan
Merumuskan panduan ZCD
Melakukan perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan dan pengawasan program.
4.6.1 Evaluasi atas lulusan KSU yang sudah berjalan
4.6.2 Perencanaan,Pelaksanaan, Pelaporan dan
Pengawasan Program KSU
4.6.3 Perencanaan,Pelaksanaan, Pelaporan dan
Pengawasan Program pembinaan Muallaf
4.7 Terbentuknya sistem Tanggap Darurat
Bencana BAZNAS
4.7.1 Melakukan pengkajian, penjajakan kerjasama,
dan penyusunan manual TDB BAZNAS
5.1 Terlaksananya pembinaan mustahik karitas di
bidang pendidikan minimal 30%
5.1.1 Menyusun panduan pelaksanaan
pendampingan mustahik
5.2.1 Melakukan perekrutan dan penyeleksian
pendamping mustahik
5.2.2 Memberikan pembekalan program kepada
pendamping
5.2.3 Melakukan pendampingan mustahik secara
periodik dan terjadwal
6.1.1 Menyusun skala prioritas Program yang akan di-
monev
6.1.2 Menyusun jadwal
6.1.3 Melaksanakan monev
6.1.4 Membuat laporan hasil monev
6.1.5 Menindaklanjuti hasil monev
6.2.1 Meningkatkan Intensitas monitoring
6.2.2 Membangun sistem jaringan monitoring dan
Evaluasi
6.2.3 Memberikan penguatan kapasitas monitoring
dan Evaluasi kepada mitra atau pendamping
7.1.1 Membuat kebijakan klasifikasi data penerima
manfaat dari 7 program
7.1.2 Mengusulkan sistem aplikasi terintegrasi untuk
database mustahik
7.1.3 Memenuhi kebutuhan SDM sebagai
administrasi dan kompilasi data mustahik
7.1.4 Melakukan update jumlah mustahik bulanan
7.1.5 Membuat laporan jumlah mustahik yang
informatif, valid, periodik per tiga bulan
7 Perapihan administrasi,
data mustahik dan
dokumentasi kegiatan
Memudahkan pelaporan,
pengukuran, penyajian
data yang valid dan akurat
7.1 Tersedianya database penerima manfaat 7
program baik secara kualitatif maupun
kuantitatif
6 optimalisasi monitoring
dan evaluasi
Mengukur kesesuaian
perencanaan,
pelaksanaan dan
pengembangan program,
serta mitra dan
pendamping program
6.1 Terlaksananya monitoring dan evaluasi secara
berkala dan terukur
6.2 Tingkat kesesuain pelaksanaan program
minimal 75%
4.6 Peserta Program KSU aktif dalam kegiatan
dakwah, pembinaan umat dan produktif dalam
karya ilmiah
5 Peningkatan
pendampingan mustahik
Membina dan
mendampingi mustahik
untuk memberikan
penyadaran terkait pola
pikir dan perilaku mandiri
5.2 Terlaksananya pembinaan mustahik
pemberdayaan RCAB minimal 50%, ZCD
minimal 50%, Rumah Sehat minimal 50%, BQB
minimal 50%
4.3 60% dari penerima Program BQB terbina dan
aktif menabung.
4.4 Terbinanya 60% penerima beasiswa program
SKSS
4.5.14.5 Terealisasinya Zakat community development
diwilayah paling banyak orang miskin dan
terdapat pesantren diwilayah tersebut
4 Peningkatan efektifitas,
efisiensi, dan perluasan
pelaksanaan program
Mempermudah dan
mempercepat proses
penyaluran program
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12No Tujuan Rincian Kegiatan
BULANIndikator KeberhasilanProgram Kerja
7.1.6 Dokumentasi program
8.1.1 Mereview draft SOP hasil dari perbaikan ISO
8.1.2 Memperbaiki draft SOP
8.1.3 Mengusulkan hasil review ke QMR
9 Penyusunan kebijakan
otonomisasi program
Rumah Sehat, BQB, KLM
Berjalan secara otonom,
efektif dan efisien
program RSB, BQB dan
KLM
9.1 Terwujud dan terimplementasinya kebijakan
otonomisasi
9.1.1 Membuat draft kebijakan program yang akan
diusulkan menjadi otonom
7 Perapihan administrasi,
data mustahik dan
dokumentasi kegiatan
Memudahkan pelaporan,
pengukuran, penyajian
data yang valid dan akurat
7.1 Tersedianya database penerima manfaat 7
program baik secara kualitatif maupun
kuantitatif
8 Penyempurnaan SOP
DPP
Penguatan sistem internal
DPP untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas
kerja
8.1 Terealisasinya review dan revisi SOP DPP
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI KEUANGAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mengupayakan penetapan
nomenklatur APBN kepada
Kementerian Keuangan dan pihak
lain yang berwenang
1.1 Baznas mempunya nomenklatur
anggaran sendiri
1.1.1 Baznas mempunyai nomenklatur
anggaran sendiri dalam APBN-P
2012
a Mencari informasi lembaga yg
berwenang mengeluarkan
nomenklatur dan prosedur
pengajuannyab Menyampaikan surat permohonan
nomenklatur
c Konfirmasi dan pemantauan surat
2 Menyusun dan menyampaikan
rencana anggaran yang akan
dibebankan kepada APBN
2.1 Tersedianya dana APBN untuk
membiayai operasional Baznas
2.1.1 Tersedianya dana APBN 20 Milyar
untuk operasional Baznas
a Membuat rincian anggaran untuk
masing-masing mata anggaran
b Menyusun usulan anggaran
c Pengajuan dan pembahasan di BP
d Konsultasi ke Dirjen Anggaran
e Pengajuan ke Dirjen Anggaran
3 Pengajuan tambahan dana Hibah
dari APBN melalui Kemenag RI
3.1 Biaya operasional BAZNAS dapat
tercover dari dana APBN
3.1.1 Mendapat dana Hibah dari Kemenag
RI sebesar Rp. 5.000.000.000,00
a Mengajukan permohonan
peningkatan dana hibah
4 Penempatan dana idle cash 4.1 Optimalisasi dana idle dalam
perolehnya bagi hasil dari seluruh
dana
4.1.1 Penempatan dana pada Bank
dilakukan 4 (empat) kali dalam 1
tahun
a Inventarisasi saldo dana secara
periodik
b Mengontrol kebutuhan penyaluran
dan penggunaan dana secara
periodikc Penempatan saldo dana idle
d Pencairan dana sesuai kebutuhan
5 Penggalangan dana kebajikan
perbankan syariah atau CSR
perusahaan untuk mendanai
pengadaan aset dan teknologi
informasi
5.1 Sebagian biaya operasional didanai
dari dana kebajikan / hibah pihak
ketiga
5.1.1 Diperolehnya dana operasional yang
bersumber dari pihak ketiga sebesar
1 Milyar
a Koord. Dgn GAF & IT untuk
penyusunan proposal kebutuhan
ops. BAZNAS
6 Menyusun, audit, dan publikasi
laporan keuangan tahun 2012
6.1 Tersusunnya laporan keuangan
sesuai dengan standar akuntansi
keuangan
6.1.1 Tersusunnya laporan keuangan
2012 sesuai dengan standar
akuntansi keuangan paling lambat
akhir Februari 2013
a Menginventarisasi uang muka yang
masih harus dipertanggungjawabkan
6.2 Terlaksananya audit keuangan atas
laporan keuangan 2012
6.2.1 Terbitnya laporan audit atas laporan
keuangan 2012 dengan opini wajar
tanpa pengecualian paling lambat
minggu pertama bulan Mei 2013
b Penutupan kas per 31 Desember
2012
6.3 Terdisbusinya laporan keuangan
kepada stakeholders
6.3.1 Tersampaikannya laporan keuangan
audited kepada Corporate Secretary
paling lambat pekan kedua Mei 2013
c Menginventarisasi aset tetap dan
aset kelolaan yang dibeli tahun 2012
dan membuat daftar aset serta
menghitung penyusutannya tahun
2012
Rincian KegiatanBULAN
No Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI KEUANGAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Rincian Kegiatan
BULANNo Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
d Menginventarisasi saldo AQH dan
pembahasan dengan DPP dan
manajemen kaitan AQH lama tetapi
belum terselesaikan, apabila ada
usulan untuk dihapuskan perlu
dipertimbangkan pembebanan dr
dana amil (kemungkinan karena
kelalaian amil)
e Rekonsiliasi rekening koran
f Pengecekan ulang transaksi selama
tahun 2012 sesuai dengan CoA
g Mereview hasil penyusunan Laporan
Keuangan
h Penyelesaian Laporan Keuangan Un-
audited
i Menyampaikan Laporan Keuangan
Un-Audited ke Corsec untuk
diteruskan ke Kemenkeu dan
Kemenag RI dan stakeholder lainnya
j Memproses persetujuan KAP ke
Komisi Pengawas
k Meminta agreement KAP ke Bagian
Legal
l Menyiapkan data audit sesuai
permintaan KAP
m Pemilahan dan penyiapan data
pengeluaran Dana APBN 2012
n Penyiapan copy bukti-bukti transaksi
penggunaan Dana APBN 2012
o Penyusunan Laporan Penggunaan
Dana APBN 2012
p Pembuatan konsep surat pengantar
Laporan Penggunaan Dana APBN
2012q Penyampaian Laporan Penggunaan
Dana APBN 2012 ke Kemenag
7 Perbaikan aplikasi PPD Online 7.1 Aplikasi mudah digunakan dan benar 7.1.1 Aplikasi dapat digunakan dan sesuai
dengan anggaran dan penggunaan
dana yang dikeluarkan
a Koordinasi dengan IT untuk
penyusunan aplikasi PPD Online
b Pengisian anggaran di aplikasi PPD
online
c Migrasi data PPD Online yang sudah
diprint
8 Meng-administrasikan transaksi
keuangan 2012
a Penutupan rekening bank yang tidak
aktif
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI KEUANGAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Rincian Kegiatan
BULANNo Program Kerja Tujuan Indikator Keberhasilan
b Melakukan aktivitas pembayaran,
pencatatan, dan pelaporan
c Pengendalian Uang Muka secara
berkala
d Pengendalian Piutang Penyaluran
secara berkala
9 Verifikasi penerimaan harian dari
Konter
9.1 Kesesuaian dana yang diterima dan
dicatat
9.1.1 Seluruh transaksi penerimaan harian
konter terverifikasi H +1 di Divisi
Keuangan
a Menerima dan mencocokkan antara
data dari Konter dan bukti setor
Bank dan Rekening Koran 10 Penyusunan aplikasi keuangan 10.1 Data keuangan dapat disajikan
secara up to date
10.1.
1
Aplikasi Keuangan dapat digunakan a Penyempurnaan COA
b Assesment dengan IT
c Menyelenggarakan UAT Aplikasi
Keuangan
d Implementasi Aplikasi Keuangan
11 Menyusun Laporan sumber
penggunaan dana.
11.1 Dapat menyajikan data sumber dan
penggunaan dana kepada
stakeholder
11.1.
1
Dilakukan setiap bulan, paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
a Input Rekening Koran dan
Penyaluran Dana
b Mengolah data
12 Menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi Semesteran
12.1 Dapat menyajikan data sumber dan
penggunaan dana kepada
stakeholder
12.1.
1
Dilakukan setiap 6 bulan sekali di
bulan Juli
a Tersusunnya Laporan Keuangan
2013 Semester 1
13 Melaksanakan aktivitas controller
keuangan sesuai dengan SOP
pengajuan pengeluaran dana
13.1 Pengeluaran sesuai dengan
anggaran yang ditetapkan dan
sesuai dengan SOP
13.1.
1
Secara administrasi dan data, 100%
lengkap dan benar
a Melihat kelengkapan data saat
pengajuan pengeluaran dana
14 Administrasi dan pengelolaan kas di
Kasir
14.1 Seluruh transaksi penerimaan,
pencairan, dan pembayaran
teradministrasi
14.1.
1
Transaksi dilakukan tepat waktu dan
tidak ada selisih antara buku kas
dan cash on hand
a Membuat berita acara pemeriksaan
kas setiap akhir bulan
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENGEMBANGAN SDM
TAHUN 2013
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Penyempurnaan dan
Pemutakhiran Peraturan
Lembaga
Agar lembaga
mempunyai pedoman
peraturan dan kebijakan
ketenagaan yang tebaru
1.1 Tersedianya Peraturan & Kebijakan
Lembaga yang direvisi
1.1.1 Usulan perubahan peraturan & kebijakan
lembaga
1.1.2 Konsinyering
1.1.3 Pencetakan buku kebijakan dan
kelembagaan
1.1.4 Sosialisasi
1.2 Revisi peraturan perjalanan dinas 1.2.1 Revisi perjalanan dinas
2 Pembuatan Pedoman
Sistem Pengelolaan SDM
Agar Div HRD
mempunyai standarisasi
& pedoman dlm bekerja
2.1 Tersedianya Buku Pedoman Sistem
Pengelolaan SDM
2.1.1 Usulan Pedoman Sistem Pengelolaan
SDM
2.1.2 Penetapan Pedoman Sistem Pengelolaan
SDM
2.1.3 Implementasi sistem rekrutmen
2.1.4 Implementasi sistem manajemen kinerja
2.1.5 Implementasi sistem manajemen karir
2.1.6 Implementasi sistem diklat &
pengembangan
2.1.7 Implementasi sistem penggajian
3 Implementasi ISO Agar pengelolaan HRD
sesuai dengan standar
ISO
3.1 Pengelolaan HRD sesuai standar ISO 3.1.1 Pelaksanaan, monitoring & evaluasi TSM
3.1.2 Melengkapi dokumen
3.1.3 Filling data amil
3.1.4 Pembuatan gap analysis
3.1.5 Penyempurnaan SOP
4 Analisa Kebutuhan
Tenaga
Agar Lembaga
mempunyai standar
kebutuhan tenaga di
setiap Divisi
4.1 Tersedianya Standar Kebutuhan Tenaga 4.1.1 Pembuatan dan distribusi format analisa
kebutuhan tenaga
4.1.2 Penetapan kebutuhan tenaga tiap divisi
5 Pembuatan juknis
pedoman struktur gaji
Agar mempunyai
pedoman dan standar
dalam pemberian gaji
5.1 Tersedianya juknis pedoman struktur gaji 5.1.1 Pembuatan dan penetapan juknis
pedoman struktur gaji
5.1.2 Simulasi dan uji coba
5.1.3 Implementasi
6 Rekrutmen dan seleksi Untuk memenuhi
kebutuhan tenaga
6.1 6.1.1 Melakukan rekrutmen Divisi SAI & QMR
sebanyak 11 orang
6.1.2 Melakukan rekrutmen Renbang sebanyak
8 orang
6.1.3 Melakukan rekrutmen Divisi IT & GAF
sebanyak 14 orang
6.1.4 Melakukan rekrutmen Divisi
Penghimpunan sebanyak 10 orang
6.1.5 Melakukan rekrutmen Divisi Keuangan
sebanyak 3 orang
6.1.6 Melakukan rekrutmen DPP sebanyak
13 orang
6.1.7 Melakukan rekrutmen Divisi Corsec
sebanyak 9 orang
6.1.8 Melakukan rekrutmen Divisi HRD
sebanyak 4 orang
6.1.9 Melakukan rekrutmen Divisi KZN
sebanyak 7 orang
7 Magang 7.1 7.1.1 Melaksanakan kerjasama dengan institusi
terkait
7.1.2 Pengiriman amil untuk mengikuti magang
8 Management Trainee Mendapatkan tenaga amil
baru yang siap bekerja
8.1 Terlaksananya program management
trainee untuk amil baru
8.1.1 Melakukan program management trainee
9 Menyusun dan
melaksanakan diklat amil
Meningkatkan kompetensi
Amil
9.1 9.1.1 Melaksanakan diklat eksternal :
JAN FEB MAR APRNO PROGRAM TUJUANBULAN
NOV DESJUN JUL AGT SEP OKTINDIKATOR KEBERHASILAN
Tersedianya amil sesuai kebutuhan per
divisi
Meningkatkan
ketrampilan amil
Terlaksananya program magang di
institusi terkait
MEIRINCIAN KEGIATAN
Terlaksananya program diklat untuk
Baznas daerah dan LAZ
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENGEMBANGAN SDM
TAHUN 2013
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
JAN FEB MAR APRNO PROGRAM TUJUANBULAN
NOV DESJUN JUL AGT SEP OKTINDIKATOR KEBERHASILAN MEIRINCIAN KEGIATAN
a. Training SIM BAZNAS
b. Training Sistem Pengelolaan Sistem
Zakat Nasional
9.2 Setiap amil mendapatkan training minimal
1x
9.2.1 Melaksanakan diklat internal :
a. Training untuk manajemen
b. Training untuk Div SAI & QMR
c. Training untuk Div Keuangan
d. Training untuk Div Renbang
e. Training untuk Div Penghimpunan
f. Training untuk DPP
g. Training untuk Div IT dan Umum
h. Training untuk Div HRD
i. Training untuk Div Corsec
j. Training untuk Div KZN
10 Peningkatan integritas
dan loyalitas amil
10.1 Pelaksanaan internalisasi yang
terintegrasi dan tersistem
10.1.1 Internalisasi Peraturan Kelembagaan
a. Internalisasi Pengelolaan Zakat
Nasional
b. Internalisasi Budaya organisasi
c. Membangun motivasi Amil dengan
membuat Slogan atau Motto
d. Internalisasi ISO 9001 : 2008
e. Internalisasi Kebijakan & program Div
HRD
f. Internalisasi kebijakan & program Div
Keu
g. Internalisasi kebijakan & program Div
KZN
h. Internalisasi kebijakan & program Div
DPP
i. Internalisasi kebijakan & program Div IT
dan Umum
j. Internalisasi kebijakan & program Div
Penghimpunan
k. Internalisasi bijakan & program SAI &
QMR
l. Internalisasi Div Renbang
10.1.2 Intensitas Monitoring hasil dari
Internalisasi dan Disiplin
11 Review jobdesc seluruh
amil
11.1 11.1.1 Review format jobdesc
11.1.2 Pembuatan job desc
12 Melakukan Perfomance
Appraisal (PA)
12.1 12.1.1 Distribusi & mengumpulkan Formulir PA
yang telah diisi oleh Kadiv
12.1.2 Pembahasan PA oleh manajemen
12.1.3 Tindak lanjut hasil PA
13 Implementasi HRIS Komputeriasi pengelolaan
HRD secara terintegrasi
13.1 Tersedianya HRIS 13.1.1 Asesmen kebutuhan program software
bekerjasama dengan IT
13.1.2 Simulasi program
13.1.3 Seluruh Master data pegawai terekam
dalam format hardcopy dan softcopy
13.1.4 Implementasi HRIS yang trintegrasi
14 Peningkatan
Kesejahteraan Amil
Agar kesejahteraan amil
meningkat dan turn over
menurun
14.1 Tersedianya asuransi dana pensiun untuk
amil tetap
14.1.1 Pengkajian kebutuhan dan penetapan
asuransi dana pensiun
14.2 Tersedianya fasilitas perumahan untuk
amil tetap minimal 5 thn bekerja
14.2.1 Pengadaan perumahan
14.3 Tidak ada amil yg berpenghasilan
dibawah UMR
14.3.1 Penyesuaian gaji
14.4 Pemberian bonus 14.4.1 Pemberian reward (bonus)
14.5 Pengadaan seragam 4 stel untuk seluruh
amil
14.5.1 Pengadaan seragam
15 Pemenuhan kebutuhan
manajer
15.1 15.1.1 Identifikasi kebutuhan manajer
15.1.2 Assessment center
15.1.3 Pembekalan manajer
Terlaksananya program diklat untuk
Baznas daerah dan LAZ
Agar integitas dan
loyalitas amil terhadap
lembaga meningkat
Agar semua amil memiliki
job desc
Tersedianya job desc bagi seluruh amil
Untuk mengevaluasi
kinerja amil
Pelaksanaan dan tindaklanjut PA setiap
semester
Memenuhi kebutuhan
manajer di tiap divisi
Tersedianya manajer di semua divisi
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PENGEMBANGAN SDM
TAHUN 2013
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
JAN FEB MAR APRNO PROGRAM TUJUANBULAN
NOV DESJUN JUL AGT SEP OKTINDIKATOR KEBERHASILAN MEIRINCIAN KEGIATAN
16 Peningkatan team work
amil
16.1 16.1.1 Melaksanakan amil gathering
16.1.2 Melaksanakan family gathering
Meningkatkan kualitas
amil
17.1 17.1.1 Pengkajian institusi pendidikan
17.1.2 Seleksi amil yang akan mengikuti
pendidikan
17.1.3 Pengiriman amil untuk mengikuti
pendidikan
18.1 18.1.1 Monitoring kehadiran pegawai
18.1.2 Penerapan sanksi keterlambatan
18 Peningkatan kedisiplinan
amil
Meningkatkan disiplin
kehadiran amil
Keterlambatan kehadiran < 5%
Membentuk team work
yang solid
Pelaksanaan gathering/out bond
17 Peningkatan Pendidikan
Amil
Pengikutsertaan Pendidiksn S2 untuk
amil, bidang studi Ekonomi syariah atau
Fiqih
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A
1
1.1 Penyempurnaan aplikasi SIZN-
Penghimpunan
1.1.1 Menjadi pusat informasi data
muzaki untuk memudahkan
pelaporan transaksi donasi
bulanan
1.1.1.1 Terwujudnya rekonsiliasi data
transaksi penghimpunan
dengan data keuangan
a Application development
b Testing
1.2 Pembangunan Aplikasi
Keuangan
1.2.1 Memudahkan dalam
pembuatan laporan keuangan
1.2.1.1 Dapat mencetak laporan
keuangan (neraca saldo, buku
besar, laporan perubahan
dana, laporan arus kas, laporan
realisasi anggaran, laporan
....... )
a Pembuatan buku panduan
1.2.1.2 Adanya buku panduan
penggunaan aplikasi
b Testing
c
1.3 Pembangunan aplikasi BQB 1.3.1 Memudahkan transaksi
keuangan dan pelaporan
1.3.1.1 Tersedianya aplikasi keuangan
untuk program BQB yang siap
pakai
a Application development
1.3.1.2 Adanya buku panduan
penggunaan aplikasi
b Testing
c pembuatan buku panduan
1.4 Pengembangan lanjut aplikasi
HRIS
1.4.1 Memfasilitasi kebutuhan
operasional divisi HRD
1.4.1.1 Terupdate dan terealisasinya
aplikasi untuk divisi HRD
a Assessment vendor
b Application development
c UAT
d Pendampingan
1.5 Penyempurnaan aplikasi
SILAM
1.5.1 Menjadi pusat informasi data
mustahik untuk memudahkan
penyaluran dan pelaporan
1.5.1.1 Migrasi data mustahik dapat
dilakukan dari SILAM ke
SiMBA secara sistem
a Penyesuaian modul
autentikasi SILAM dengan
single sign on
SIMBAZNAS1.5.2 Terintegrasi dengan SiMBA
untuk data mustahik
b Penyesuaian database
SiMBA dengan SILAM
c Testing
d Maintenance (khusus bug
fixing)
1.6 Pembangunan aplikasi SMS
Gateway
1.6.1 Memudahkan penyebaran
informasi kepada muzaki
1.6.1.1 SMS Gateway dapat digunakan
untuk penyebaran informasi
program BAZNAS dan/atau
notifikasi pembayaran
a Assesment
1.6.2 Menjaga kerahasiaan data
muzaki
1.6.2.1 SMS Gateway dapat
dioperasikan melalui
SIMBAZNAS - ERP
b Application development
1.6.3 Efisiensi biaya * c Testing
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN IT
OPERATOR
TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN PRE-REQUISITENO PROGRAM KERJABULAN
Pembangunan Aplikasi ERP yang terintegrasi
Jika SDM sudah
tersedia melalui
Divisi HRD
Vendor sebelumnya
bersedia untuk
melanjutkan
pengembangan
1
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN IT
TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN PRE-REQUISITENO PROGRAM KERJABULAN
2
2.1 Digitalisasi Format ISO 2.1.1 Efisiensi dan efektifitas dalam
menunjang kinerja amil
2.1.1.1 Format-format yang sering
digunakan oleh divisi dapat
digunakan dalam bentuk digital
a Re-Assesment terhadap
format dokumen ISO yang
sering digunakan
b Pendigitalisasian
Dokumen
c Testing Workflow
2.2 Pusat Dokumentasi a Application development
b Testing & sosialisasi
2.3 Agenda Kegiatan BAZNAS 2.3.1 Memudahkan penyampaian
informasi kegiatan/event
masing-masing divisi
2.3.1.1 Agenda kegiatan dapat
digunakan oleh divisi Corsec
dan KZN
a Application development
2.3.2 Tersedianya sebuah media
informasi tentang
kegiatan/event internal
pelaksana harian yang dapat
diakses oleh publik
b Sosialisasi penggunaan
3
3.1 Pembangunan aplikasi muzaki
corner
3.1.1 3.1.1.1 history payment dapat
berfungsi dan digunakan oleh
muzaki
a Application development
3.1.1.2 konfirmasi pembayaran dapat
berfungsi dan digunakan oleh
muzaki
b Testing
3.1.1.3 Laporan donasi dapat
digunakan oleh muzaki
3.2 Pembangunan aplikasi
Kalkulator Zakat
3.2.1 3.2.1.1 a Application development
b Testing
4,1 4.1.1 Aplikasi mobile untuk iphone,
android, dan BB dapat
digunakan oleh user
a Assesment
4.1.2 Fitur yang dapat digunakan
adalah informasi history
payment, konfirmasi
pembayaran, dan laporan
donasi
b Application development
c Testing
d Maintenance (bug fixing)
5
5.1 Maintenance PC 5.1.1 Memenuhi kebutuhan
operasional amil Baznas
5.1.1.1 Semua PC dapat berfungsi dan
tertangani dengan baik sesuai
dengan WO
a Melakukan maintenance
sesuai dengan work order
yang diterima dan sudah
disetujui
4 Pembangunan aplikasi Mobile
(Iphone, Android, BB)
Memudahkan muzaki dalam
mengetahui informasi history
payment, konfirmasi
pembayaran, dan laporan
donasi melalui perangkat
mobile
SIMBAZNAS - ERP
penghimpunan harus
sudah berjalan dan
digunakan
Maintenance Aplikasi, Database, PC, dan Jaringan
SDM yang baru
sudah tersedia
Penyempurnaan website BAZNAS
Memudahkan muzaki dalam
mengetahui informasi history
payment, konfirmasi
pembayaran, dan laporan
donasi
SIMBAZNAS - ERP
penghimpunan harus
sudah berjalan dan
digunakan
Memudahkan muzaki dalam
menghitung zakatnya secara
mandiri
Menunggu kebijakan
perhitungan zakat
dari manajemen
(perubahan dari 7
Tersedianya aplikasi kalkulator
zakat yang dapat digunakan
oleh muzaki dan amil
Pembangunan Aplikasi Intranet Portal
2.2.1 Dokumentasi arsip (laporan
kegiatan, laporan keuangan,
foto, video, katalog, klipping)
2.2.1.1 Terealisasinya pembangunan
aplikasi untuk pusat
dokumentasi dan dapat
2
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN IT
TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN PRE-REQUISITENO PROGRAM KERJABULAN
5.1.1.2 Jumlah WO yang terselesaikan
minimal 30 WO yang
berhubungan dengan
maintenance PC atau printer
b Pemasangan anti virus
5.2 Maintenance Server 5.2.1 5.2.1.1 a Update patch
b Update Software
Pendukung
c Duplikasi data pada Bank
Data
d Upgrade paket pada cloud
5.3 Maintenance Jaringan (LAN
dan Internet)
5.3.1 Memenuhi kebutuhan amil
akan konektivitas komunikasi
jaringan internal maupun
jaringan internet
5.3.1.1 Form maintenance jaringan
terisi secara periodik (per
bulan)
a Pengecekan peralatan
LAN (Modem,switch)
5.3.2 Semua PC & server dapat
berfungsi dan terkoneksi
dengan baik melalui jaringan
b Pengecekan kabel LAN
c Pembayaran Bandwidth
Internet 12 bulan
5.4 Maintenance Software
pendukung Jaringan
5.4.1 Menjaga agar semua aplikasi
lunak pendukung jaringan
seperti sistem operasi, sistem
database, web server, dll.
dapat berjalan dengan baik
5.3.1.1 Form maintenanc software
pendukung jaringan terisi dan
terdokumentasi dengan baik
per bulan
a Maintenance Software
Pendukung Jaringan
5.5 Peremajaan workstation tahap
1 2013
5.5.1 Meningkatkan kualitas PC yang
bermasalah
a Penggantian tin client
dengan PC
b Peremajaan workstation
BQB
6,1 Membuat dokumentasi tatanan
perencanaan dan konsep
pembangunan sebuah data
center
6.1.1 a Penentuan konsep utama
data Center
b Referensi, Studi banding
dan penentuan kebutuhan
7 7,1 Memperbaiki akses jaringan di
gedung B BAZNAS
7.1.1 Terlaksananya peremajaan
jaringan gedung B BAZNAS
apabila renovasi gedung tidak
jadi
a Pelaksanaan peremajaan
jaringan
B
1
Memastikan kinerja server agar
tetap optimal dan stabilitas
server terjaga
Checklist maintenance server
terdokumentasi dengan baik
6 Penyusunan Rancangan Data
Center
Terbentuknya sebuah
dokumentasi perencanaan dan
konsep pembangunan Data
Center
c Eksekusi penuangan
gagasan dan kebutuhan
Peremajaan jaringan gedung B
BAZNAS
KOORDINATOR
Pengembangan dan Pemeliharaan Aplikasi dan Database SiMBA
3
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN IT
TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN PRE-REQUISITENO PROGRAM KERJABULAN
1.1 Penyempurnaan aplikasi
SiMBA *
1.1.1 Memenuhi kebutuhan
operasional dan pelaporan
BAZNAS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
1.1.1.1 Penambahan minimal 15 jenis
laporan
a Penambahan Fitur
1.1.1.2 Memperbaiki setiap error yang
diterima melalui form bug report
pada aplikasi SiMBA
b Perbaikan minor aplikasi
1.1.1.3 Menyempurnakan tampilan
aplikasi SiMBA
1.2 Maintenance Aplikasi dan
Database SiMBA
1.2.1 Memelihara aplikasi dan
database sistem Informasi
dapat berjalan dengan baik
1.2.1.1 Form checklist pemeliharaan
aplikasi dan back up database
terdokumentasi dengan baik
per minggu
a Maintenance SI Operator Harus ada form
pemeliharaan
aplikasi
b Melakukan back up
database secara reguler
2
2.1 Roadshow aplikasi SiMBA ke
BAZNAS Daerah
2.1.1 Memperkenalkan,
mendampingi dan melatih
operator harian BAZNAS
Daerah dalam menggunakan
aplikasi SiMBA
2.1.1.1 Roadshow berhasil
dilaksanakan di 10 BAZNAS
Daerah
a Bekerja sama dengan
BAZNAS Daerah dalam
menyelenggarakan
roadshow
Kerjasama dengan
Divisi KZN. IT telah
memiliki daftar
BAZNAS Daerah
yang potensial dari
KZN2.2 Training for Trainers 2.2.1 Mempersiapkan tenaga trainer
sebagai fasilitator training
SiMBA
2.2.1.1 Tersedianya minimal 3 group
yang siap menjadi fasilitator
training SiMBA yang terdirii
atas minimal 1 trainer dan 1
operator teknis
a Pemberian materi dan
ujian
calon trainer sudah
tersedia
berdasarkan
kualifikasi yang
dibutuhkan.
Rekrutmen di luar
tanggung jawab IT2.3 Pembuatan Layanan call center 2.3.1 Layanan support aplikasi
SiMBA
2.3.1.1 Tersedianya layanan support
SiMBA yang siap 8 to 5
a Rekrutmen dilakukan
bersama Divisi SDM
b Sosialisasi produk aplikasi
SiMBA
3
3.1 Pengadaan akun email
BAZNAS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
3.1.1 Mempermudah komunikasi
antar lembaga dan pelaporan
pengumpulan dan penyaluran
3.1.1.1 Tersedianya akun email yang
dapat digunakan oleh 33
BAZNAS Provinsi dan 480
Kabupaten/Kota
a Assesment
b Pembuatan akun email BAZNAS sudah
memiliki kartu kredit
untuk digunakan
sebagai pembayaran
akun email
c Sosialisasi
Implementasi dan Monitoring
Pembuatan Proposal Pengadaan Akun email dan Pembangunan Infrastruktur BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/Kota utk diajukan ke Kementerian Agama
4
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN IT
TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN PRE-REQUISITENO PROGRAM KERJABULAN
3.2 3.2.1 Untuk menunjang agar aplikasi
SiMBA dapat digunakan oleh
BAZNAS Daerah
3.2.1.1. Terealisasinya kerjasama
dengan lembaga pemerintah
maupun swasta dan
tersedianya perangkat
komputer dan akses internet
yang memadai di 10 BAZNAS
Daerah
a Melakukan FGD dengan
Divisi Penghimpunan
b Membuat proposal
kerjasama
4 4.1 Menyediakan sarana untuk
pelatihan, riset dan sertifikasi
operator
4.1.1 Tersedianya laboratorium IT a Assesment Gedung baru selesai
dibangun
b Realisasi pembangunan
5 5.1 Mempermudah komunikasi
antar lembaga dan pelaporan
pengumpulan dan penyaluran
5.1.1 Tersedianya sub domain
website yang dapat digunakan
oleh 33 BAZNAS Provinsi dan
480 Kabupaten/Kota
a Assesment
b Pembuatan domain
website
c Sosialisasi
6
Pembangunan infrastruktur
BAZNAS Provinsi dan
Kabupaten/Kota (Kerjasama
dengan pihak lembaga
pemerintah maupun swasta
dalam pengadaan perangkat
komputer dan akses internet)
Pembangunan Laboratorium IT
BAZNAS
Pengadaan domain website
BAZNAS Provinsi dan
Kabupaten/Kota
Pembuatan SOP IT
5
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.1 1.1.1 a Merinci kebutuhan ATK selama sebulan
- Melaksanakan pembelian ATK
- Memasukan kedaftar stok gudang
- Melakukan evaluasi
b Membuat daftar kebutuhan pantry
- Melaksanakan pembelian
- Membuat daftar stok
- Melakukan evaluasi
c Membuat daftar pembarayan rekening bulanan
& iuran rutin
- Pembayaran berupa debet rekening bank
(listrik, telpon sms gateway, Internet, Air)
- Melakukan evaluasi
d Pelayanan kunjungan tamu lembaga
- Membuat cek list kebutuhan
- Melaksanakan pelayanan tamu lembaga
- Melakukan evaluasi
2.1 2.1.1 Terpenuhinya pengadaan barang dan jasa,
baik operasional kantor dan operasional
program.
a Pengadaan aktiva tetap inventaris kantor dan
program (lemari, meja, komputer, 8 mobil, 2
motor dll ) b Pengadaan perlengkapan dan peralatan
program untuk semua divisi
c Pengadaan perlengkapan dan peralatan kantor
(ATK, APK & seragam)
d Pengadaan perlengkapan dan peralatan rumah
tangga ( kebutuhan pantry)
e Pengadaan Jasa ( jasa konsultan perencanaan
dan pengawasan bangunan serta pelaksana
f Melaksanakan evaluasi
3.1 3.1.1 Terpelihara kondisi kendaraan, pajak,
terasuransinya semua kendaraan operasional
untuk menunjang operasional yang efektif dan
efesien biaya operasional
a Membuat ceklist pemeliharaan kendaraan
- Membuat jadwal pemeliharaan berkala sesuai
buku perawatan
- Melakukan evaluasi
b Membuat daftar jatuh tempo pembayaran pajak
dan asuransi
- Melaksanakan pembayaran sesuai jadwal
- Melaksanakan perawatan
- Melakukan evaluasi
c Membuat daftar kebutuhan biaya bahan bakar
sebulan
- Melakukan vembelian voucher bahan bakar
- Melakukan evaluasi
4.1 4.1.1 a Membuat jadwal pemeliharaan jaringan telpon
& listrik
- Melakuakan verifikasi vendor
BULAN
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN UMUM
NO RENCIAN KEGIATANINDIKATOR KEBERHASILANTUJUANPROGRAM KERJA
Terpelihara dan terawatnya Gedung dan
Jaringan ( listrik dan telepon) untuk menunjang
kinerja operasional
1 KEBUTUHAN
OPERASIONAL
Mengadakan kebutuhan
operasional untuk
menunjang kinerja
operasional kantor
2 PENGADAAN BARANG
DAN JASA
3 PEMELIHARAAN DAN
BIAYA OPERASIONAL
KENDARAAN
4 PEMELIHARAAN
GEDUNG DAN
JARINGAN
Pemeliharaan dan
Perawatan Gedung dan
Jaringan (listrik dan
telephone)
Terpenuhinya segala kebutuhan operasional
untuk menunjang kelancaran operasional,
pembayaran listrik,telpon,Internet serta
tersedianya kebutuhan ATK, APK dan iuran
lainnya tidak terlambat
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN UMUM
NO RENCIAN KEGIATANINDIKATOR KEBERHASILANTUJUANPROGRAM KERJA
- Melakukan pemeliharaan
- Melakukan evaluasi
b Menginvetarisir tempat/ruang yang akan
diperbaiki
- Membuat RAB
- Pelaksanaan perbaikan dan pemeliharaan
- Melakukan evaluasi
5.1 5.1.1 Terpelihara dan terawatnya inventaris kantor
dan rumah tangga untuk operasional berjalan
dengan baik
a Membuat daftar inventaris dan pemeliharaan
(AC,mesin pompa air dll)
- Membuat jadwal pemeliharaan
- Melaksanakan pemeliharaan
- Melakuan evaluasi
b Mengupdate daftar inventaris dan melakuan
cekopname terhadap inventaris
- Melakuan evaluasi
6.1 6.1.1 Terdaftarnya vendor sebagai database rekanan
BAZNAS sehingga dapat mempermudah dalam
hal pengadaan barang dan jasa
a Membuat daftar dan melakukan verifikasi
terhadap vendor sesuai bidang konsentrasinya
b Melakukan evaluasi dan pemutakhiran data
vendor
7.1 7.1.1 Terciptanya lingkungan kerja yang bersih dan
nyaman sehingga menunjang operasional
a Membuat jadwal kerja unit kebersihan
- Membuat ceklist kebersihan
- Sosialisasi kebersihan masing2 divisi
- Melakukan evaluasi
8.1 8.1.1 Seluruh asset dapat dimanfaatkan secara
maksimal dan optimal serta terlaksananya
peremajaan asset yang masa ekonomisnya
telah habis sesuai kebijakan yang berlaku dan
dapat dilaporkan serta didukung dengan
dokumentasi yang lengkap
a Mentargetkan secara hukum, baznas dapat
memiliki aset berupa tanah dan bangunan
b Melakukan pelengkapan dokumentasi terhadap
asset BAZNAS
c Menginventaris asset yang akan habis masa
ekonomisnya.
- Membuat berita acara
- Menghapus dari daftar asset
- Melakukan pelelangan terhadap asset yang
nilai ekonomisnya habis
9.1 9.1.1 Setiap amil mendapatkan ruang kerja a Membuat kebijakan standarisasi penggunaan
ruangan
b Membuat lay out dan pemetaan ruangan
c Melaksanakan penataan ruang kerja amil/at
d Penggantian Karpet Gdg A dan Musholah
Terpelihara dan terawatnya Gedung dan
Jaringan ( listrik dan telepon) untuk menunjang
kinerja operasional
4 PEMELIHARAAN
GEDUNG DAN
JARINGAN
Pemeliharaan dan
Perawatan Gedung dan
Jaringan (listrik dan
telephone)
5 PEMELIHARAAN & UP
DATE INVENTARIS
KANTOR DAN RUMAH
TANGGA
Pemeliharaan dan
Perawatan Inventaris
kantor dan rumah tangga
untuk menunjang
operasional
6 PENDATAAN VENDOR Agar semua Vendor dan
Supplier terdaftar
7 PROGRAM 5 R
(RINGKAS, RESIK
,RAPIH, RAWAT, RAJIN)
Menciptakan lingkungan
kantor yang bersih dan
nyaman
8 MANAGEMENT ASSET Pemanfaatan Asset
secara optimal
9 OPTIMALISASI RUANG
KERJA
Pemanfatan ruang kerja
secara optimal
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
DIVISI IT & UMUM - BAGIAN UMUM
NO RENCIAN KEGIATANINDIKATOR KEBERHASILANTUJUANPROGRAM KERJA
10.1 10.1.
1
Terciptanya lingkungan kantor yang aman dan
terjaganya asset kantor.
a Membuat jadwal kerja satpam
b Melaksanakan koordinasi rutin dengan satpam
c Sosialisasi keamanan kepada amil/t
d Melakukan evaluasi
11.1 11.1.
1
Terealisasinya gedung beserta sarana
pendukung dalam menunjang kegiatan
operasional lembaga.
a Koordinasi dengan pihak - pihak terkait dalam
hal kemungkinan penggunaan aset negara /
pembangunan kantor baru BAZNAS
b Melakukan survei lokasi baik mengunakan
asset negara maupun sewa ruang kerja untuk
operasional kantor untuk sementara selama
kantor BAZNAS dalam proses pelaksanaan
pembangunanc Membuat perencanaan pembangunan, RAB,
Pelaksanaan, dan Pengawasan.
11 PEMBANGUNAN DAN
REVITALISASI KANTOR
BAZNAS
Menyiapkan gedung
BAZNAS dalam kapasitas
sebagai operator dan
koordinator
10 PENGAMANAN
LINGKUNGAN KANTOR
Menjadikan lingkungan
kantor yang aman dan
nyaman serta terjaganya
asset lembaga
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.1 Tersusun dan terbukukannya: a Perumusan
1.1.1 Pedoman Kelembagaan BAZNAS
Provinsi
b Penyusunan
1.1.2 Pedoman SDM BAZNAS Provinsi c Pengesahan
1.1.3 SOP BAZNAS Provinsi d Pencetakan
1.1.4 Pedoman Kelembagaan BAZNAS
Kab/Kota
e Internalisasi
1.1.5 Pedoman SDM BAZNAS Kab/Kota
1.1.6 SOP BAZNAS Kab/Kota
1.1.7 Pedoman Audit Syariah
1.1.8 Manual Program
1.1.9 Kebijakan Pelaporan BAZNAS
1.1.10 Kebijakan Pelaporan BAZNAS
Provinsi, BAZNAS Kab/Kota, dan
LAZ ke BAZNAS
2.1 Tersusun dan terbukukannya: a Perumusan
2.1.1 Kebijakan Penghimpunan b Penyusunan
2.1.2 Kebijakan UPZ c Pengesahan
2.1.3 Kebijakan Dana Amil d Pencetakan
2.1.4 Peraturan Lembaga (Kebijakan
SDM/Amil)
e Internalisasi
2.1.5 Kebijakan Sistem Informasi
2.1.6 Kebijakan Event dan Publikasi
2.1.7 Kebijakan Persuratan
2.1.8 Kebijakan Rapat
2.1.9 Kebijakan Pembuatan Dokumen
Perjanjian
2.1.10 Kebijakan tentang Proses dan
Penyimpanan Surat Berharga
2.1.11 Kebijakan Aset BAZNAS
2.1.12 Kebijakan Sarana Kerja
2.1.13 Kebijakan Vendor
2.1.14 Kebijakan Pengadaan Barang dan
Jasa
a Penyusunan
b Pengesahan
c Pencetakan
d Internalisasi
4.1 a Perumusan
b Penyusunan
c Pengesahan
d Pencetakan
4 Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan Tahun 2014
Memiliki dokumen perencanaan
tahunan
3 Penyempurnaan Rencana Strategis
(Renstra) 2013 - 2017
3.1 Memiliki dokumen Rencana
Strategis untuk lima tahun ke depan
3.1.1 Terbukukannya Renstra BAZNAS
2013 -2017
BULAN
1 Penyusunan dan Pengembangan
Peraturan BAZNAS dalam Fungsi
Regulator dan Supervisor
Agar fungsi regulator dan supervisor
BAZNAS dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien.
2 Pengembangan Kebijakan BAZNAS
sebagai Operator
Agar BAZNAS sebagai operator
memiliki kebijakan-kebijakan yang
dapat memastikan operasional
BAZNAS berjalan dengan efektif dan
efisien
NO PROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN
1 Penyusunan dan Pengembangan
Peraturan BAZNAS dalam Fungsi
Regulator dan Supervisor
Agar fungsi regulator dan supervisor
BAZNAS dapat dilaksanakan
dengan efektif dan efisien.
NO PROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN
e Internalisasi
5.1 a Perumusan
b Penyusunan
c Pengesahan
d Pencetakan
e Internalisasi
6.1 Tersusunnya Pedoman: a Perumusan
6.1.1 Pemberdayaan Ekonomi b Penyusunan
6.1.2 Pemberdayaan Komunitas c Pengesahan
d Pencetakan
e Internalisasi
Tersusunnya Pedoman: a Perumusan
7.1.1 Pedoman Zakat atas Penghasilan b Penyusunan
c Pengesahan
d Pencetakan
e Internalisasi
8.1 8.1.1 a Perumusan
b Penyusunan
c Pengesahan
d Pencetakan
e Internalisasi
9.1.1 Terbukukannya hasil riset tentang
Indeks Kepercayaan terhadap OPZ
a Perumusan
1 Indeks Kepercayaan terhadap
Organisasi Pengelola Zakat
9.1.2 Terbukukannya hasil riset tentang
Indeks Keberhasilan 7 Program
Penyaluran BAZNAS
b Penelitian
2 Indeks Keberhasilan 7 Program
Penyaluran BAZNAS
c Penyusunan
d Dengar pendapat
e Finalisasi
f Pengesahan
g Pencetakan
h Sosialisasi
10.1 10.1.1 Terarsipkannya seluruh permohonan
dan hasil riset yang dilakukan oleh
pihak eksternal terhadap BAZNAS
a Terima/keluar dokumen
10.1.2 Terarsipkannya Dokumen Renstra
BAZNAS
b Proses
10.1.3 Terarsipkannya Dokumen RKAT
BAZNAS dari tahun ke tahun
c Pengarsipan
9 Melakukan Riset: 9.1 BAZNAS mampu menyajikan data
berbasis riset untuk menunjang
analisis dan pengambilan keputusan
10 Peningkatan Administrasi dan
Dokumentasi Renbang
Agar seluruh dokumen yang
diterima, diproses, dan dikeluarkan
oleh Divisi Renbang dapat
terdokumentasikan dengan
sistematis, baik dalam bentuk
hardcopy maupun softcopy
7.1.2 Pedoman Zakat Badan
8 Penyusunan Buku Sistem Pengelolaan
Zakat Nasional (Berbasis UU No. 23
Tahun 2011)
Agar Sistem Pengelolaan Zakat
Nasional terdokumentasikan dalam
bentuk buku
Tersusunnya Buku Sistem
Pengelolaan Zakat Nasional
(Berbasis UU No. 23 Tahun 2011)
6 Pengembangan Program Penyaluran
Dana
Mengembangkan produk penyaluran
dalam bentuk penyusunan pedoman-
pedoman berkaitan dengan
penyaluran dana
7 Pengembangan Produk Penghimpunan
Dana
7.1 Mengembangkan produk
penghimpunan dalam bentuk
penyusunan pedoman-pedoman
berkaitan dengan penghimpunan
dana
4 Penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Tahunan Tahun 2014
Memiliki dokumen perencanaan
tahunan
5 Membuat Dokumen ISO 9001:2008 (SOP,
WI, serta Support Document dan Format)
untuk Divisi Perencanaan dan
Pengembangan
Divisi Perencanaan dan
Pengembangan memiliki Dokumen
ISO 9001:2008 (SOP, WI, serta
Support Document dan Format) yang
sesuai dengan kebutuhan
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI KOORDINATOR ZAKAT NASIONAL
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1,1 1.1.1 a Menyiapkan formulir mapping dan
identifikasi form isian kebutuhan mapping
b Pengiriman surat dan formulir ke BAZNAS
Daerah & LAZ
c Konfirmasi surat & penentuan tindaklanjut
surat
d Kunjungan ke BAZNAS Daerah & LAZ
(tentative)
e Analisa hasil mapping
f Penyusunan & Penggandaan direktori
2.1 2.1.1 a Menindaklajuti hasil mapping dari 8
BAZNAS Daerah yang mempunyai kriteria
untuk dijadikan role modelb Memberikan training kepada BAZNAS
Daerah
c Memberikan pendampingan dan
monitoring terhadap BAZNAS daerah
calon role model3.1 3.1.1 a Pengiriman surat kepada Gubernur yang
akan dikunjungi
b Konfimasi surat & penjadwalan kunjungan
ke Gubernur
c Kunjungan Ketua Umum ke Gubernur
yang sudah terjadwal
4.1 4.1.1 a Menyiapkan materi bahan Rakornas.
b Mencari lokasi Rakornas
c Mengirim undangan & konfirmasi ke
peserta
d Pelaksanaan Rakornas
e Penyusunan Proceeding
5.1 5.1.1 a Menghubungi BAZNAS Propinsi untuk
penjadwalan Rakorda
b Memberi pengarahan dan pertimbangan
tentang waktu materi dan narasumber
c Menjadwalkan & Pelaksanaan Rakorda
d Monitoring dan evaluasi Rakorda
6.1 Memberikan pelatihan SIMBA
kepada BAZNAS Kab/Kota
yang difasilitasi oleh BAZNAS
Propinsi
6.1.1 Terlaksana pelatihan SIMBA di 20
Propinsi
a Menghubungi BAZNAS Propinsi untuk
penjadwalan pelatihan SIMBA
6.2 6.2.1 b Penjadwalan pelatihan SIMBA di BAZNAS
Propinsi
c Pelaksanaan pelatihan SIMBA
d Monitoring implementasi SIMBA di
BAZNAS Daerah yang telah diberikan
pelatihan7.1 7.1.1 a Penyusunan kerangka form isian laporan
zakat nasional
1 Mapping data BAZNAS Daerah
& LAZ berkaitan dg regulasi,
kelembagaan, SDM dan Saran
Mengetahui eksisting data yang
ada di BAZNAS Daerah & LAZ
Terdatanya 8 BAZNAS Propinsi, 15
BAZNAS, 3 LAZNAS, 5 LAZDA, terkait dg
kelembagaan, aturan, dll dan tersusunnya
direktori
No Rincian KegiatanBULAN
Program Kerja Indikator KeberhasilanTujuan
Lahirnya satu BAZNAS Propinsi yang bisa
menjadi role model
5 Memfasilitasi Rakorda
BAZNAS Prop dg kab/kota
Menyinkronkan jadwal, materi
dan narasumber di acara
Rakorda
4 Rapat Koordinasi Nasional ;
BAZNAS Prop & LAZ
Melakukan rapat kordinasi
antar BAZNAS Prop & LAZ Se-
Ind untuk melakukan sosialisasi
program dan kebijakan serta
evaluasi program tahun
sebelumnyaTerlaksana di 10 propinsi
Proceeding Rakornas dan diseminasi
hasil Rakornas
Peningkatan branding BAZNAS di
hadapan Gubernur
3 Roadshow Ketua Umum
BAZNAS ke Gubernur
Sosialisasi zakat dan
sosialisasi BAZNAS kepada
Gubernur
2 Revitalisasi BAZNAS Daerah &
LAZ
Meningkatkan kapasitas
kelembagaan dan kapasitas
amil
6 Pelatihan dan Implementasi
SiMBA
Mengimplementasikan program
SIMBA dalam penyusunan
laporan laporan BAZNAS
Daerah & LAZ
80% BAZNAS Daerah yang sudah dilatih
SIMBA dapat mengaplikasikan dan
menggunakan program ini
Tersusunnya laporan zakat nasional
dalam bentuk buku
7 Penyusunan Laporan Zakat
Nasional
Mengetahui laporan kinerja dan
laporan keuangan OPZ di
tahun 2012
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI KOORDINATOR ZAKAT NASIONAL
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12No Rincian Kegiatan
BULANProgram Kerja Indikator KeberhasilanTujuan
b Pengiriman surat dan formulir isian
laporan zakat kepada OPZ se Indonesia
c Konfirmasi surat dan formulir yang telah
dikirimkan
d Pengolahan data yang masuk
e Penyusunan laporan zakat nasional
8.1 8.1.1 a Pembahasan content acara launching
b Pengiriman surat undangan kepada calon
peserta dan calon narasumber
c Survei lokasi acara
d Pelaksanaan launching
9.1 9.1.1 a Turut menyurvei calon lokasi program
ZCD yang direncanakan Divisi DPP
(tentative)Mengkoordinasikan rencana program
ZCD dengan BAZNAS Daerah / LAZ
c Turut memberikan pertimbangan dan
masukan terhadap calon lokasi sasaran
program ZCD
Terlaksananya program ZCD di lokasi
yang telah ditentukan Divisi terkait
Tersusunnya laporan zakat nasional
dalam bentuk buku
8 Launching Laporan Zakat
Nasional
Menyebarluaskan laporan
zakat nasional
Dihadiri oleh minimal 100 orang dari
praktisi zakat dan masyarakat umum
7 Penyusunan Laporan Zakat
Nasional
Mengetahui laporan kinerja dan
laporan keuangan OPZ di
tahun 2012
9 Sosialisasi dan internalisasi
Program ZCD
Menyosialisasikan program
ZCD kepada masyarakat dan
memberikan rekomendasi
kepada BAZNAS Daerah / LAZ
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI CORPORATE SECRETARY
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1,1 1.1.1 1.1.1.1 a Menyusun pedoman tata kelola
administrasi yang berkoordinasi
dengan divisi lain dan dokumen
kontrol
b Review oleh pihak manajemen
dan pengurus
c Parapihan dan penyelesaian
sehingga menjadi sebuah
Pedoman pengadministrasian dan
persuratan yang dapat dijadikan
acuan oleh semua bagian
1,2 Penyusunan Agenda Rapat
Pengurus dari : Jadwal Rapat
Pengurus ; Notulensi Rapat
Pengurus
1.2.1 Agar setiap agenda rapat
pengurus dapat terlaksana dan
terdokumentasinya notulensi rapat
1.2.1.1 Terlaksananya Rapat Pengurus a Menyusun agenda rapat sesuai
arahan Ketum, Kadiv Corsec dan
Dirpel
b Merapikan notulensi rapat
sehingga dapat dijadikan acuan
oleh Pihak Manajemen
2.1.1 2.1.1.1 2.1.1.1.1 a Mengadakan FGD terkait logo
b Kerjasama dengan konsultan
komunikasi
c Pembahasan dan persetujuan
Pengurus
2.2.1 Optimalisasi publikasi dan
promosi berdasar riset media dan
perilaku muzaki
2.2.1.1 kampanye lebih efektif sehingga
BAZNAS dapat lebih dikenal
dengan image yang kuat
2.2.1.1.1 BAZNAS dikenal sebagai
pengelola zakat kredibel dan
amanah
a 1. Membuat standar kampanye
secara periodik dan berkelanjutan
dengan berbagai media (objek
promosi publikasi) sekaligus
2.Menghasilkan produk promosi
dan publikasi yang tematik dan
berkelanjutan
2.3.1 Menyusun pedoman publikasi dan
promosi
2.3.1.1 2.3.1.1.1 melaksanakan publikasi dan
promosi sesuai pedoman
a menyusun standar tujuan
komunikasi dengan masyarakat
2.4.1 Melakukan riset sebagai bahan
pedoman penyusunan strategi
publikasi dan promosi tahun yang
akan datang
2.4.1.1 memiliki pedoman penyusunan
strategi publikasi dan promosi
tahun yang akan datang yang
sesuai dengan kebutuhan
lembaga
2.4.1.1.1 tersusunnya pedoman publikasi
dan promosi tahun 2014
a Riset media, riset muzaki
2.2.1 2.2.1.1 BAZNAS menjadi rujukan dalam
mengedukasi masyarakat
2.2.1.1.1 Terbitnya artikel tentang peran
baru BAZNAS di media massa
a Advertorial berupa artikel edukasi
2.2.1.2 Masyarakat makin percaya untuk
menunaikan zakat ke BAZNAS
2.2.1.2.2 Makin banyak muzaki baru yang
membayar zakat karena tahu
informasi dari media.
a Advertorial berupa artikel edukasi
Menyusun ulang Corporate
Identity, termasuk redesain logo
BAZNAS dan review corporate
colour
Penguatan branding BAZNAS Tersusunnya corporate identity
sesuai dengan tugas dan fungsi
BAZNAS dalam peraturan
perundang-undangan
BULAN
I. KESEKRETARIATAN
NoTujuan Indikator Keberhasilan Rincian Kegiatan
Penyusunan pedoman tata kelola
administrasi dan persuratan
antara lain :
a. Prosedur persuratan
b. Jenis-jenis surat; internal dan
eksternal
c. Notulensi rapat
d. Bahasa email
Terbentuk suatu kebijakan
pengadministrasian sebagai
pedoman untuk tertib administrasi
Terbentuknya pedoman tata
kelola administrasi yaitu :
a. Prosedur persuratan
b. Notulensi rapat
2,2 PUBLIKASI DAN SOSIALISASI MELALUI MEDIA CETAK
memperkenalkan peran baru
BAZNAS sebagai regulator dan
supervisor
II. HUMAS
2,1 PENYUSUNAN BRAND STRATEGI, PUBLIKASI DAN PROMOSI
Program Kerja
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI CORPORATE SECRETARY
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULANNoTujuan Indikator Keberhasilan Rincian KegiatanProgram Kerja
2.2.2 Publikasi program BAZNAS 2.2.2.1 Masyarakat mengenal program-
program BAZNAS dan menyadari
besarnya manfaat zakat
2.2.2.1.1 frekuensi pemberitaan, banyaknya
media dan respon masyarakat ke
BAZNAS (masyarakat pencari
informasi, mustahik baru, muzaki
baru)
a 1. membuat iklan dan advertorial
mengenai program BAZNAS
2. melibatkan media massa dalam
kegiatan pengumpulan dan
penyaluran zakat
2.2.3 Iklan Ramadhan 1434 H 2.2.3.1 Makin "meneror" masyarakat
tentang BAZNAS dan kewajiban
berzakat
2.2.3.1.1 Iklan BAZNAS muncul di 5 media
massa nasional
a membuat iklan tentang program
Ramadhan BAZNAS
2.2.4 Cetak buku standar kebijakan,
publikasi & laporan
2.2.4.1 Memperkuat tools lembaga dan
fundraising
2.2.4.1.1 Mencetak buku profile zakat,
annual report dan produk cetak
kebijakan-kebijakan baru
a Perencanaan, pencarian,
Pengumpulan bahan, pengolahan,
editing, dan cetak .
2.2.5 Penerbitan majalah zakat 2.2.5.1 mengakrabkan zakat dalam
kehiduan sehari-hari masyarkat
dengan mengedukasi melalui
tulian dan iklan visual
2.2.5.1.1 terbit 6 kali 1 tahun a Merencanakan/ mencari,
mengumpulkan dan mengolah
bahan karya tulisan tentang zakat
beserta program-program baznas
dan semua yang tercakup
didalamnya, suntingan, editing
2.3.1 Pembuatan PSA (Public Service
Advertising)
2.3.1.1 sosialisasi BAZNAS dan zakat 2.3.1.1.1 ada 3 PSA untuk tv, 2 PSA radio
(salah satunya PSA Adzan)
a Pengumpulan materi siaran,
penunjukan eo,penyelesaian
dokumen legal, negosiasi.
2.3.2 Pemasangan PSA di Radio 2.3.2.1 sosialisasi BAZNAS dan zakat 2.3.2.1.1 3 radio tiap hari selama
ramadhan, prime time
a Negosiasi spot,adlips,gimmick
program dan persiapan bentuk
siaran.
a Melibatkan vendor pembuatan
video company profile
b Presentasi kepada manajemen
dan permohonan persetujuan
kepada pengurus
2.3.4 Revitalisasi website BAZNAS,
termasuk mengenai konten materi
2.3.4.1 Dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan masyarakat mengenai
zakat, serta agar masyarakat
mengenal BAZNAS identik
dengan zakat
2.3.4.1.1 Masyarakat memberikan respon
dlam bentuk pertanyaan dan kritik,
serta bertambahnya muzaki baru
dan muzaki loyal
a update minimal 1 kali tiap minggu
2.3.5 Penguatan content website dan
evaluasi
2.3.5.1 Memiliki Website yang komunikatif
dan edukatif serta informatif
2.3.5.1.1 BAZNAS memiliki Website
dengan Desain Baru serta konten
sesuai dengan positioning sebagai
operator utama, pemberi
rekomendasi dan koodinator
informasi
a Melakukan update konten
Website
2.3.6 Menyiapkan web berbahasa
inggris
2.3.6.1 Mengenalkan BAZNAS ke dunia
internasional
2.3.6.1.1 Tersusunnya konsep website
berbahasa Inggris
a FGD mengenai konsep website
berbahasa Inggris dan Arab
dengan melibatkan konsultan
komunikasi
2,2
2,3 PUBLIKASI & SOSIALISASI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK TV / RADIO
2.3.3 Pembuatan Video Company
Profile dalam tiga bahasa yaitu
Indonesia, Inggris dan Arab
2.3.3.1 Mengenalkan BAZNAS kepada
dunia internasional secara lebih
komunikatif
2.3.3.1.1 Memiliki Video Company Profile
dalam 3 bahasa
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI CORPORATE SECRETARY
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULANNoTujuan Indikator Keberhasilan Rincian KegiatanProgram Kerja
2.3.7 4. upload video ke facebook dan
you tube tentang BAZNAS
2.3.7.1 untuk memperkenalkan BAZNAS
ke kalangan yang lebih luas
2.3.7.1.1 Adanya respon terhadap tayangan
tersebut yang kemudian dapat
menambah jumlah muzaki baru
dan muzaki loyal
a Pengumpulan ide dan materi
video untuk diupload ke facebook
dan youtube
2.4.1 Membuat SOP pengelolaan event 2.4.1.1 adanya SOP yang baku dalam
pengelolaan event
2.4.1.1.1 terbitnya SOP tentang
pengelolaan event
a meyusun SOP pengelolaan event,
berdasarkan pengalaman dalam
mengelola event yang sudah
terlaksana
2.4.2 Membuat event secara kontinyu
setiap dua bulan sekali termasuk
event khusus yaitu:
a. Event Milad BAZNAS
b. Event Ramadhan
c. Event kampanye zakat
2.4.2.1 1. Meningkatkan eksistensi
BAZNAS dan kepercayaan
muzaki terhadap BAZNAS
2.4.2.1.1 Besarnya publikasi dan respon
terhadap event yang ditunjukkan
dengan peningkatan jumlah
muzaki baru dan muzaki loyal
a Mempersiapkan dan
melaksanakan event dengan
fokus utama pada publikasi dan
promosi
2.4.3 Menyelenggarakan acara sesuai
Agenda Lembaga
2.4.3.1 Mendukung aktivitas internal dan
eksternal lembaga
2.4.3.1.1 Agenda lembaga terselenggara
dengan lancar
a Mempersiapkan,
menyelenggarakan dan
membantu tercapainya tujuan
acara sesuai agenda lembaga
2.4.4 Press Gathering 2.4.4.1 Mengumpulkan kolega-kolega
BAZNAS di bidang media
2.4.4.1.1 2 kali 1 tahun minimal 7 (cetak) , 3
(elektronik)
a Acara ramah tamah, proses dialog
untuk menentukan strategi media
BAZNAS
2.4.5 Mengadakan sosialisasi zakat
bersama dengan Presiden
2.4.5.1 Meningkatkan eksistensi BAZNAS
, meningkatkan kepercayaan
muzaki terhadap BAZNAS hingga
terjaring muzaki baru dan
menambah muzaki loyal
2.4.5.1.1 1 kali 1 tahun a menyelenggarakan acara
talkshow yang komunikatif
bersama presiden
2.4.6 Sosialisasi ke dalam dan luar
negeri (Arab Saudi, satu negara
Eropa dan dua negara Asia)
2.4.6.1 2.4.6.1.1 Kenaikan presentasi embayar
zakat perorangan kepada
BAZNAS
a Melakukan roadshow ke lembaga
pemerintahan, BUMN,BUMS dan
instusi lain di dalam dan luar
negeri
2.5.1 Pengumpulan data & informasi
mengenai publikasi BAZNAS
2.5.1.1 Agar publikasi dapat terukur
sehingga dapat berguna dalam
pengambilan kebijakan
2.5.1.1.1 Data tersimpan rapi dan informatif a 1. Berlangganan koran kompas,
republika, bisnis indonesia,
seputar indonesia,media
Indonesia, majalah marketing
2. membuat resume/kliping
topik/tema terkait zakat
2.5.2 Pengadaan buku Perpustakaan 2.5.2.1 Bahan bacaan dan transfer ilmu
stakeholder BAZNAS
2.5.2.1.1 10 buku dalam 1 tahun a Pembelian dan pencetakan buku
2.5.3 Pembuatan & pengelolaan
Perpustakaan
2.5.3.1 Tersedianya Perpustakaan Zakat 2.5.3.1.1 perpustakaan zakat yg
representatif bekerjasama dengan
lembaga yang terkait seperti
depag
a membuat perpustakaan yang
mudah diakses oleh masyarakat
pencari informasi mengenai zakat
PUSDOK
2,3
2,4 PUBLIC RELATIONS
2,5
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI CORPORATE SECRETARY
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULANNoTujuan Indikator Keberhasilan Rincian KegiatanProgram Kerja
2.5.4 Evaluasi kebutuhan buku dan
literatur lain mengenai zakat
2.5.4.1 Agar perpustakaan dapat
mengakomodir kebutuhan
informasi mengenai zakat dan
BAZNAS
2.5.4.1.1 seluruh kebutuhan masyarakat
akan informasi mengenai zakat
dapat terpenuhi
a membuat daftar kebutuhan buku
dan updating buku/literatur baru
tentang zakat
3.1.1.1 Tertibnya dokumen legal a Mengarsip dokumen legal yang
sudah dibuat dan diindentifikasi
berdasarkan jenis dokumennya
yang tersistem
3.1.1.2 Kesinambungan Dokumen Legal b Melakukan monitoring masa
keberlakukan dokumen legal
3.1.2.1.1 a Konsultasi dengan Biro Hukum
Kemenag, Notaris dan BPN
b Mengurus permohonan hak atas
tanah ke Badan Pertanahanan
Nasional
3.1.2.1.2 a Menyiapkan surat - surat maupun
dokumen yang dibutuhkan dalam
mengurus dokumen kepemilikan
aset
b Menunjuk dan berkoordinasi
dengan Notaris di wilayah tanah
dan bangunan berada
3.1.3 Katalog digital peraturan
perundang-undangan yang terkait
dengan proses kerja BAZNAS
3.1.3.1 1. Memiliki katalog digital
peraturan perundangan-undangan
yang terkait dengan proses kerja
BAZNAS
3.1.3.1.1 Tersedianya katalog peraturan
perundang-undangan yang
berkaitan dengan proses kerja
BAZNAS yang lengkap dan
update
a Mengumpulkan peraturan
perundang-undangan baik
meminta kepada instransi
pemerintah maupun browsing dan
berkoordinasi dengan Bagian IT
3.1.4 Membuat panduan penerimaan
wakaf tanah dan bangunan
3.1.4.1 Agar jelas dalam hal penerimaan
wakaf tanah dan bangunan
3.1.4.1.1 Tersedianya panduan penerimaan
wakaf tanah dan bangunan
a Membuat dan menetapkan kriteria
penerimaan wakaf tanah dan
bangunan
3.1.5 Pengurusan BAZNAS sebagai
Nadzir Wakaf Nasional
3.1.5.1 Agar BAZNAS menjadi Nadzir
Wakaf Nasional dan
memudahkan dalam penerimaan
wakaf untuk menunjang program -
program BAZNAS
3.1.5.1.1 BAZNAS sebagai Nadzir Wakaf
Nasional yang disahkan oleh BWI
a Konsultasi dan berkoordinasi
dengan Badan Wakaf Indonesia
III. LEGAL
Aset BAZNAS berupa tanah dan
bangunan sudah bersertipikat atas
nama BAZNAS
3,1 3.1.1 Peningkatan administrasi dan
monitoring dokumen legal yang
tersistem
3.1.1.1.1 Tersedianya sistem administrasi
dan monitoring untuk dokumen
legal
3.1.2 Kepemilikan aset 3.1.2.1 Agar kepemilikan aset BAZNAS
aman secara hukum
BAZNAS mempunyai hak
kepemilikan atas tanah dan
bangunan
2,5
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI SATUAN AUDIT INTERNAL dan QMR
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
I.
1 Memantau kelengkapan Peraturan
Kebijakan Lembaga
1,1 Peraturan lembaga telah sesuai
dengan kondisi yang ada
1.1.1 Peraturan lembaga ditetapkan dan
diterapkan
a Mengumpulkan dan inventarisasi
Peraturan & Kebijakan
b Berkoordinasi dengan div. terkait
dalam penyempurnaan Peraturan &
Kebijakan
c Membuat Daftar Peraturan &
Kebijakan
2 Menyempurnakan SOP, WI dan
Fornat sesuai dengan kondisi yang
ada
1,2 Terupdate Seluruh prosedur dan
kegiatan di baznas
1.2.1 Seluruh SOP , WI dan Format dapat
diterapkan di seluruh divisi
a Mereview dan Identifikasi Kebutuhan
SOP, WI & Format BAZNAS sebagai
operator dan koordinator
b Menyelenggarakan pertemuan
dengan divisi terkait, untuk
penyempurnaan SOP, Wi dan format
3 Merevisi Dokumentasi ISO
9001:2008 (BAZNAS
sebagai OPERATOR &
KORDINATOR)
1,3 Seluruh Dokumen sesuai dengan
ketentuan ISO
1.3.1 Dokumen di seluruh divisi telah
disesuaikan sesuai dengan struktur
yang sesuai dengan ISO
a Struktur Organisasi telah ditetapkan
b Menyesuaikan SD & dokumen iso
seluruh divisi sesuai dengan struktur
yang baru
4 Internalisasi Peraturan Kebijakan
Lembaga & SOP
1,4 1.4.1 Seluruh amil memahami dan
menerapkan
a Sosialisasi (training) Dokumentasi ke
Amil
5 Pemantauan Pencapaian Tujuan &
Sasaran Mutu Divisi
1,5 Terpantaunya seluruh pencapaian
divisi
1.5.1 Seluruh divisi dapat mencapai target a Penetapan TSM oleh semua Kadiv
b Pengumpulan TSM seluruh divisi
c Cek Laporan Pengukuran i
Pencapaian TSM
d FU Rekomendasi QAS
e Laporan
6 Memantau seluruh kebijakan, SOP
WI dan format diterapkan sesuai
dengan yang telah ditetapkan
1,6 seluruh operasional BAZNAS
dilaksanakan sesuai ISO
1.6.1 Tidak ada penyimpangan dalam
SOP
II.
1 Melakukan verifikasi atas
pembayaran, pengadaan barang dan
jasa & program
2,1 Terpantaunya dengan terstruktur
transaksi pembayaran dana,
pengadaan dan program
2.1.1 tidak ada pembayaran yang tidak
dilakukan dengan benar, tidak ada
pengadaan barang dan jasa yang
tidak sesuai dengan kebutuhan, dan
program terlaksana sesuai sop.
a. menentukan secara sampling
batasan verifikasi pembayaran.
b. menentukan batasan pengadaan
barang baik untuk operasional dan
program yang akan diverifikasi.
c. Koordinasi dengan divisi terkait
perihal pemberian informasi pada
saat barang/jasa diterima.
d. pelaksanaan verifikasi
e. laporan verifikasi
DOCUMENT CONTROL/ QAS
VERIFIKATOR
NOPROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN
BULAN
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI SATUAN AUDIT INTERNAL dan QMR
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NOPROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN
BULAN
III.
1 Pemenuhan SDM untuk Internal
Audit ISO
3,1 Audit ISO dapat dilaksanakan
dengan efektif
3.1.1 bertanbahnya internal audit iso
sebanyak 10 orang
a penetapan personal yang memenuhi
kriteria untuk menjadi internal audit
ISO,
b pelatihan Internal Auditor BAZNAS
2 Closing CAR/PAR LOG WQA Thn
2012
3,2 Penyiapan auditeksternal ISO 2013 3.2.1 Seluruh car/par terlaksana a Administrasi car par audit eksternal
2012
b Mengkomunikasikan ke Divisi terkait
c Memantau closing di seluruh divisi
d Penyusunan pelaporan secara
periodik atas perkembangan
penyelesaian car par.
3 Rapat Evaluasi Manajemen 3,3 3.3.1 Dokumen hasil perubahan ditetapkan a Evaluasi Dokumen BAZNAS sebagai
KORDINATOR
b Evaluasi Dokumen Hasil Perubahan
oleh Divisi
c Evaluasi TSM dan Konsep RKAT
4 Audit Internal a Pelaksanaan internal Audit
b Laporan Audit Internal &
Administrasinya
5 RTM 3,5 Penyiapan auditeksternal ISO 2013 3.5.1 Terlaksana minimal 1 kali dalam 1
tahun
a Evaluasi Dokumen ISO 9001:2008
BAZNAS & seluruh Divisi,
b Pengukuran TSM Thn 2013,
c Laporan Internal Audit,
d Laporan CAR/PAR,
e Laporan Komplin,
f Laporan Pengukuran Kepuasan
Pengguna Jasa,
g Status CAR/PAR Log WQA,
h Program Improvement BAZNAS,
i Laporan Evaluasi Mitra Kerja
6 Audit Eksternal 3,6 BAZNAS dapat mempertahankan
sertifikat ISO
3.6.1 Sertifikat ISO a Eksternal Audit WQA Thn 2013
IV.
1 Penyusunan Idan penetapan nternal
Audit Charter
4,1 Agar SAI memiliki pedoman dan
acuan kerja SAI dan sekaligus
sebagai sarana komunikasi yang
dapat diterima dan berjalan efektif
seta didukung oleh seluruh stake
holder
4.1.1 Tersusunnya Internal Audit Charter
sesuai dengan Standar Profesi
Internal audit dan GG
a Penyusunan Konsep IAC
b Pembahasan konsep IAC
c Penetapan IAC
4.1.2 Seluruh stake holder internal
memahami fungsi, tugas,
tanggungjawab, wewenang dan
manfaat keberadaan SAI, dan
ditandatanganinya AIC oleh Ketua
Umum dan Ketua Komisi Pengawas
d Internalisasi; Menghubungi Pakar
Internal Audit bertaraf Internasional,
meminta untuk menjadi nara sumber.
Mengundang amilin dan pengurus(
arange waktu cc. corsec).
Penandatanganan IAC oleh Ketua
Umum dan Ketua Komisi Pengawas
SAI- INTERNAL AUDIT
QMR
3,4 Penyiapan auditeksternal ISO 2013 3.4.1 Terlaksana minimal 2 kali dalam 1
tahun
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
RENCANA KERJA
DIVISI SATUAN AUDIT INTERNAL dan QMR
TAHUN 2013
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NOPROGRAM KERJA TUJUAN INDIKATOR KEBERHASILAN URAIAN KEGIATAN
BULAN
2 Menyiapkan Perangkat SAI : 4,2 Agar SAI dapat melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai yang
diharapkan
4.2.1 struktur di tetapkan, dan secara
bertahap di penuhi.
a Penyusunan konsep Struktur
Organisasi, jobdesk, Kebijakan
Pengawasan dan pengendalian,
SOP dan Format4.2.2 adanya uraian tugas untuk masing-
masing sdm di SAI
b Pembahasan
4.2.3 Tersusunnya kebijakan dan SOP
sebagai dasar pelaksanaan tugas
c Penetapan
4.2.4 Adanya form-form untuk kegiatan
berulang, sehingga SAI memiliki
standar baku form
d Internaisasi
3 Pelaksanaan Audit seluruh divisi,
program dan mitra
4,3 Agar dapat diperoleh informasi
bahwa kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan yang ditetapkan
4.3.1 Seluruh obyek untuk audit
teridentifikasi
a identifikasi kegiatan dan divisi yang
akan di audit
4.3.2 Tersusunnya rencana kerja dan
jadwal kegiatan
b Dari data yang terhimpun, dibuat
rencana kegiatan, jadwal, personil
yang terlibat, mengkomunikasikan
dengan auditee
4.3.3 Terlaksananya audit 2 kali dalam 1
bulan
c Penentuan auditor, surat tugas, cek
list, opening meeting, audit, closing
meeting, penyampaian ML, bahs HP,
penyusunan LHP4 Penyusunan proforma Audit Program 4,4 4.4.1 Tersusunnya 3 audit program untuk
masing-masing kegiatan audit
manajemen sebagai panduan auditor
untuk audit
menysusun audit program
5 Mengkoordinir kegiatan audit
eksternal dan audit oleh Komisi
Pengawas
4,5 4.5.1 Komisi Pengawas dapat menetapkan
auditor ekstrenal dan dapat
memperoleh hasil audit sesuai
dengan kebutuhan
Mengevaluasi auditor terdahulu,
memberi masukan pilihan auditor
6 Melaksanaan evaluasi Monev yang
dilakukan oleh Divisi DPP
4.6.1 Agar dapat menjadi acuan bagi DPP
untuk melanjutkan program,
pengembangan atau
menghentikannya
4.6.1.1 Hasil evaluasi monev dapat
digunakan oleh stake holder sebagai
dasar keputusan
a Mempelajari laporan2 hasil monev,
cek kelapangan dan beri simpulan
dan saran
4.6.2 agar seluruh stake holder yang
terlibat mendapat informasi
4.6.1.2 hasil audit dapat terkomunikasi b penyusunan laporan hasil evaluasi
monev
c mengkomunikasikannay kepada
auditee
4.6.1.3 rekomendasi perbaikan dilaksanakan
oleh auditee
d Menyampaikan konsep memo dr KU
untuk auditee untuk melaksanakan
tlhp
e Menyampaikan laporan kepada KU
dan Komisi Pengawas atas realisasi
TLHP
7 Monitoring tindak lanjut hasil evaluasi
monev, dan audit
4,7 agar hasil audit dan evaluasi monev
terpantau ditindaklanjuti oleh auditee
4.7.1 Seluruh hasil audit di tindaklanjuti
oleh auditee
a Adminstrasi seluruh hasil audit dan
evaluasi monev
b mengkomunikasikan ke auditee
c memantau fu hasil audit dan evaluasi
monev
d penyusunan dan penyampaian
laporan hasil monitoring secara
berkala
Badan Amil Zakat Nasional
Realisasi Kegiatan Sosialisasi Zakat dan Koordinasi dengan BAZNAS Daerah
Tahun 2012
I. KEGIATAN SOSIALISASI DAN EDUKASI ZAKAT
NO KEGIATAN WAKTU
1 Sosialisasi Zakat di Bukopin Syariah 06 Januari 2012
2 Sosialisasi Zakat di Mahkamah Agung 08 Januari 2012
3 Sosialisasi Zakat di Rumah Pak Sutrisno Bachir 11 Januari 2012
4 Sosialisasi Zakat di BPPT 12 Januari 2012
5 Sosialisasi Zakat di DNPI 13 Januari 2012
6 Sosialisasi Zakat di Jasa Raharja 19 Januari 2012
7 Proses UPZ di PT Kimia Farma 20 Januari 2012
8 Proses kerja sama program dengan CSR PT Fortune 20 Januari 2012
9 Sosialisasi Zakat di Mabes TNI 25 Januari 2012
10 Proses UPZ di PT KAI 26 Januari 2012
11 Sosialisasi Zakat di DKI Jakarta 27 Januari 2012
12 Sosialisasi Zakat di CNOOC SES 02 Februari 2012
13 Proses kerja sama program dengan AXIS 10 Februari 2012
14 Sosialisasi Zakat di Pemda Kab. Tebo, Jambi 14 Februari 2012
15 Proses kerjasama program KECI Music 23 Februari 2012
16 Proses kerja sama program dengan MTT Telkomsel 23 Februari 2012
17 Sosialisasi Zakat di BNPT 01 Maret 2012
18 Sosialisasi di Masjid ARH UI 03 Maret 2012
19 Sosialisasi di Total E&P 05 Maret 2012
20 Sosialisasi Zakat di Bapeten 05 Maret 2012
21 Proses UPZ di Maybank Syariah 06 Maret 2012
22 Sosialisasi di Pearl Energy 07 Maret 2012
23 Sosialisasi di KPK 07 Maret 2012
24 Sosialisasi zakat di MTT Telkomsel 14 Maret 2012
25 Sosialisasi di Maybank Syariah 15 Maret 2012
26 Sosialisasi Zakat di LIPI 20 Maret 2012
27 Jemput zakat PT Lakemba 27 Maret 2012
28 Pertemuan dengan Menteri BUMN 30 Maret 2012
29 Sosialisasi di Total E&P 02 April 2012
30 Sosialisasi di PT Icon 11 April 2012
31 Sosialisasi Zakat di BTPN Syariah 24 April 2012
32 Sosialisasi di Total E&P 07 Mei 2012
33 Sosialisasi Zakat di Pertamina Retail 10 Mei 2012
34 Sosialisasi zakat kepada masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam 14-16 Mei 12
35 Kunjungan ke Maslahatuz Zakat dan Sosialisasi Zakat Masyarakat Indonesia di Jeddah dan Riyadh 19-23 Mei 12
36 Sosialisasi Zakat di BTN 07 Juni 2012
37 Sosialisasi Zakat di Kanwil Kemenag DKI Jakarta 10 Juli 2012
38 Sosialisasi Zakat di BP Migas 16 Juli 2012
39 Sosialisasi Zakat di Pemda Provinsi Banten 17 Juli 2012
40 Sosialisasi Zakat di Bukopin Pusat 23 Juli 2012
41 Sosialisasi Zakat di Masjid Cyber 2 25 Juli 2012
42 Roadshow Media : Majalah SWA 25 Juli 2012
43 Sosialisasi Zakat di Telkomsel 01 Agustus 2012
44 Sosialisasi Zakat di Kementerian Pemberdayaan Wanita 06 Agustus 2012
45 Sosialisasi Zakat di BPH Migas 07 Agustus 2012
46 Sosialisasi Zakat di Universitas Islam Asy-Syafiiah 07 Agustus 2012
47 Sosialisasi Zakat di Bisnis Indonesia 08 Agustus 2012
48 Sosialisasi Zakat di BDI Chevron 09 Agustus 2012
49 Sosialisasi Zakat di Kawasan Berikat Nusantara 13 Agustus 2012
50 Sosialisasi Zakat di PT Unilever 13 Agustus 2012
51 Sosialisasi Zakat di RS Bekasi 14 Agustus 2012
52 Sosialisasi Zakat BAZNAS Kabupaten Nunukan 23 September 2012
53 Sosialisasi zakat di BAZNAS Provinsi Bangka Belitung 20 Oktober 2012
54 Proses kerja sama program dengan Universitas Islam Asy Syafi'iyyah 13 November 2012
55 Proses kerja sama program dengan Pondok Yatim & Dhuafa 14 November 2012
56 Proses kerja sama program dengan YBM BRI 27 November 2012
57 Sosialisasi Zakat di Sukoharjo 19 Desember 2012
II. KEGIATAN SOSIALISASI DI UPZ
NO KEGIATAN WAKTU
1 Raker UPZ Kemenkeu 06-07 Januari 12
2 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ LAN 06 Januari 2012
3 Silaturahim UPZ Matsushita Gobel untuk maintenance 06 Januari 2012
4 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ Kementerian BUMN 19 Januari 2012
5 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ KPP Gambir Satu 09 Februari 2012
6 Proses pembentukan UPZ Mahmah Agung 10 Februari 2012
7 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ BNI Syariah 29 Februari 2012
8 Launching UPZ Kemenkeu 13 Maret 2012
9 Pelatihan Keterampilan Mengemudi di UPZ KPP Kalibata 05 April 2012
10 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ Kuala Lumpur, Malaysia 27 April 2012
11 Audiensi dengan KBRI untuk pengadaan Sekretariat UPZ BAZNAS Kuala Lumpur, Malaysia 15-17 Juni 12
12 Sosialisasi Zakat dan proses pembentukan UPZ di PT Timah 13 September 2012
13 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di KPK 27 November 2012
14 Sosialisasi Pedoman Pengelolaan UPZ di UPZ Bukopin 28 November 2012
III. KEGIATAN RAKORNAS DAN RAKORDA
NO KEGIATAN WAKTU
1 Rakornas BAZNAS Provinsi se-Indonesia 09-11 Juli 2012
2 Rakorda se-Provinsi Jawa Barat 19-Jul-12
3 Rakorda se-Provinsi Bengkulu 12-Sep-12
4 Rakorda se-Provinsi Bangka Belitung 15-Sep-12
5 Rakorda se-Provinsi Sumatera Barat 18-Sep-12
6 Rakorda se-Provinsi Sulawesi Tenggara 28-Sep-12
7 Rakorda se-Provinsi Kepulauan Riau 22-Okt-12
8 Rakorda se-Provinsi Sumatera Utara 23-Okt-12
9 Rakorda se-Provinsi Jawa Timur 6-7-Nov-2012
10 Rakorda se-Provinsi Kalimantan Selatan 8-9-Nov-2012
11 Rakorda se-Provinsi Sulawesi Utara 01-Des-12
12 Rakorda se-Provinsi Riau 03-Des-12
13 Rakorda se-Provinsi Sumatera Selatan 05-06-Des-2012
14 Rakorda se-Provinsi Nanggore Aceh Darussalam 11-Des-12
15 Rakorda se-Provinsi Jambi 26-26-Des-2012