REPRESENTASI NILAI-NILAI ISLAM
DALAM FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN
2
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
(S.Sos)
Oleh:
Muhammad Irfan Maulana Hidayat
NIM : 11140510000156
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2018 M
i
ABSTRAK
11140510000156, Muhammad Irfan Maulana H. Representasi
Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2.
Dalam sebuah film selalu terdapat pesan yang ingin
disampaikan, dapat berupa pesan moral, edukasi, dakwah dan
lainnya. Selain itu, dapat dipastikan bahwa semua film memliki
makna-makna tersendiri baik eksplisit atau implisit. Film Surga
Yang Tak Dirindukan 2 adalah film ber-genre drama religi yang
mengkisahkan bagaimana kehidupan keluarga poligami dengan
lika-liku permasalahan dan hambatan yang dihadapi dengan
banyak unsur nilai-nilai Islam yang terkandung di dalamnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pertanyaan
penelitian ini adalah bagaimana makna denotasi, konotasi dan
mitos dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2?
Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi yang dilakukan dengan menonton film Surga
Yang Tak Dirindukan 2 lalu mencatat beberapa adegan inti dari
permasalahan kemudian dianalisis serta dokumentasi yakni
mengumpulkan dokumen, literatur, resensi dan review mengenai
film tersebut. Objek penelitian adalah film Surga Yang Tak
Dirindukan 2, sementara subjeknya adalah beberapa adegan yang
merepresentasikan nilai-nilai Islam dalam film tersebut.
Penelitian ini menggunakan teori analisis semiotika Roland
Barthes yakni mempelajari sistem, aturan, konvensi yang
memungkinkan tanda-tanda tersebut memiliki makna. Barthes
membagi makna dalam tiga tingkatan yakni makna denotasi,
makna konotasi dan makna mitos.
Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan beberapa
makna dari sepuluh adegan dalam film ini. Peneliti
menyimpulkan beberapa makna tersebut dalam ajaran nilai-nilai
Islam diantaranya Aqidah yakni kepercayaan mengenai takdir,
Islam sebagai solusi atas permasalahan, kematian sifatnya pasti
dan mempercayai adanya surga. Kemudian Syariah, yakni aturan
mengenai poligami, peran laki-laki dalam keluarga, berdakwah
dan anjuran untuk ber-istikharah. Serta Akhlak, yakni sikap
ikhlas dalam menghadapi masalah dan sikap khusnudzan.
Kata Kunci: Representasi, Nilai-nilai, Islam, Film, Surga Yang
Tak Dirindukan 2.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT,
Tuhan yang maha esa karena berkat limpahan rahmat, taufiq,
hidayah dan nikmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya. Tak lupa shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta para
sahabat yang telah membawa kita sebagai umat Muslim dari
zaman kegelapan hingga zaman terang benderang. Semoga kita
tetap istiqomah menjadi umatnya hingga ajal menjemput.
Aamiin.
Setelah sampai pada titik akhir pembuatan penelitian ini
penulis mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin. Dengan segala
upaya, tekad serta doa yang kuat skripsi yang berjudul
Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 dapat diselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan. Walaupun dalam proses pembuatan skripsi ini penulis
mengalami beberapa hambatan dan masalah, tetapi atas izin Allah
SWT yang maha kuasa beberapa hambatan dan masalah tersebut
dapat diselesaikan dan hambatan yang dialami akan menjadi
pelajaran bagi penulis kedepannya. Maka dari itu, tanpa adanya
arahan, saran, kritik, motivasi, dukungan dan doa yang diberikan
dari berbagai pihak, penulis tidak dapat menyelesaikan penelitian
ini dengan sebaik-baiknya. Karena itu dalam kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
iii
2. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Wakil Dekan I
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang
Akademik.
3. Ibu Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag sebagai Wakil Dekan II
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang
Administrasi.
4. Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai Wakil Dekan III
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Bidang
Kemahasiswaan.
5. Bapak Drs. Masran, MA sebagai Ketua Program Studi
Komunikasi Penyiaran Islam serta Dosen Penasehat
Akademik KPI D 2014 yang telah memberikan saran,
arahan serta bimbingan selama masa perkuliahan hingga
pembuatan proposal skripsi.
6. Ibu Fita Faturrokhmah SS, M.Si sebagai Sekretaris
Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam.
7. Bapak Sihabudin Noor, MA sebagai Dosen Pembimbing
yang telah senantiasa mengarahkan, membimbing, serta
memberi saran dan kritik yang membangun kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran
Islam yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas ilmu,
saran, motivasi dan pengalaman yang telah diberikan
selama berkuliah.
9. Segenap Pimpinan serta Karyawan Perpustakaan Utama
UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi yang telah membantu peneliti dalam
iv
menggunakan literatur dan buku yang dibutuhkan selama
penyusunan skripsi.
10. Seluruh Pimpinan, Staf atau Karyawan Tata Usaha
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas segala
bantuan dan arahan yang terkait dengan administrasi dan
regulasi.
11. Kedua orang tua penulis, ayahanda Tatang Hidayat
beserta ibunda Ida Yeni Asma yang telah memberikan
dukungan baik moril maupun materil, nasihat, motivasi
dan doa yang tak henti-hentinya kepada penulis dalam
proses pembuatan skripsi.
12. Mas Pandji Setianto, Mas Andhika Fauzie dan Mas Panji
Wicaksono yang telah mngajarkan banyak hal,
memberikan banyak perspektif baru bagi penulis dan
memperluas networking di Banner serta dukungan dan
motivasi yang diberikan kepada penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-baiknya.
13. Sahabat-sahabat terbaik penulis. Audhi, Adrie, Dina,
Ledhyra, Bella dan Andri yang selalu memberikan
motivasi dan energi positif kepada penulis serta berbagi
keluh kesah bersama yang dilaui dari semasa SMA hingga
pendidikan tinggi.
14. Kawan-kawan baik penulis yang tergabung dalam UKM
PS Om Jin. Adil, Dimas, Rofi, Hanif, Fiqri, Rialdi dan
Febri yang memberikan suasana ceria semasa perkuliahan
serta menghilangkan penat semasa berkuliah bersama-
sama dengan melakukan hobi yang sama juga.
v
15. Segenap Anggota Radio Dakwah dan Komunikasi (RDK
FM) khususnya angkatan 2014 yang menjadi tempat bagi
penulis untuk mempelajari banyak ilmu baru,
meningkatkan kemampuan berorganisasi, soft skill dan
memperluas networking.
16. Teman-teman KKN “OCTOPUS” yang telah memberikan
warna dan keceriaan semasa melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat di Desa Marga Sari, Tigaraksa,
Tangerang.
17. Seluruh teman-teman Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam angkatan 2014 terlebih lagi KPI D 2014 yang telah
menjadi teman seperjuangan selama berkuliah.
Serta untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu, penulis mengucapkan banyak terima kasih
atas semua bentuk bantuan, dorongan, motivasi, kontribusi dan
doa baik yang langsung maupun tidak langsung yang telah
diberikan kepada penulis. Demikian kata pengatar yang dapat
penulis sampaikan. Akhir kata, penulis berharap agar penelitian
ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai rujukan akamedik
bagi seluruh peneliti yang ingin meneliti dalam bidang yang
sama.
Jakarta, 28 Oktober 2018
Penulis
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................ i
KATA PENGANTAR ............................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................... vi
DAFTAR TABEL .................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Batasan Penelitian ......................................................... 5
C. Rumusan Masalah ......................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ......................................................... 6
F. Metodologi Penelitian ................................................... 7
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................... 10
H. Sistematika Penulisan .................................................. 13
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP
A. Tinjauan Tentang Analisis Semiotika ......................... 15
B. Teori Semiotika Roland Barthes ................................. 18
vii
C. Konsep Representasi ................................................... 24
D. Konsep Nilai ................................................................ 27
E. Konsep Nilai-Nilai Islam ............................................ 29
F. Tinjauan Umum Tentang Film .................................... 34
G. Kerangka Berpikir ....................................................... 43
BAB III GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG TAK
DIRINDUKAN 2
A. Sekilas Tentang Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 . 45
B. Sinopsis Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 .............. 46
C. Profil Sutradara Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 .. 51
D. Profil Aktor dan Aktris Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 ............................................................... 55
E. Tim Produksi Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ..... 61
BAB IV TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK
DIRINDUKAN 2
A. Scene 1. Poligami ........................................................ 62
B. Scene 2. Berdakwah .................................................... 64
C. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ...... 67
D. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ......... 68
E. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ................. 70
F. Scene 6. Takdir Allah .................................................. 71
G. Scene 7. Berprasangka Baik ........................................ 76
viii
H. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah ........................ 77
I. Scene 9. Sikap Ikhlas ................................................... 79
J. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ................. 81
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Makna Denotasi Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2. ............................................................... 83
1. Scene 1. Poligami ...................................................... 83
2. Scene 2. Berdakwah .................................................. 84
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ... 84
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ...... 85
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ............... 86
6. Scene 6. Takdir Allah ................................................ 86
7. Scene 7. Berprasangka Baik ...................................... 88
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah...................... 89
9. Scene 9. Sikap Ikhlas ................................................ 90
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah ...................... 91
B. Makna Konotasi Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 ................................................................ 91
1. Scene 1. Poligami ...................................................... 91
2. Scene 2. Berdakwah .................................................. 92
ix
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan ... 94
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga ...... 95
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ............... 95
6. Scene 6. Takdir Allah ................................................ 96
7. Scene 7. Berprasangka Baik ...................................... 98
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah...................... 99
9. Scene 9. Sikap Ikhlas .............................................. 100
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah .................... 101
C. Makna Mitos Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan
2 ................................................................................. 102
1. Scene 1. Poligami .................................................... 102
2. Scene 2. Berdakwah ................................................ 105
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan . 110
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga .... 112
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti ............. 114
6. Scene 6. Takdir Allah .............................................. 117
7. Scene 7. Berprasangka Baik .................................... 120
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah.................... 122
9. Scene 9. Sikap Ikhlas .............................................. 124
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah .................... 127
x
D. Representasi Makna Islam Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 .............................................................. 130
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................ 146
B. Kritik dan Saran ........................................................ 149
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 151
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Scene 1 .................................................................... 64
Tabel 4.2 Scene 2 .................................................................... 66
Tabel 4.3 Scene 3 .................................................................... 68
Tabel 4.4 Scene 4 .................................................................... 70
Tabel 4.5 Scene 5 .................................................................... 71
Tabel 4.6 Scene 6 .................................................................... 75
Tabel 4.7 Scene 7 .................................................................... 77
Tabel 4.8 Scene 8 .................................................................... 78
Tabel 4.9 Scene 9 .................................................................... 81
Tabel 4.10 Scene 10 ................................................................ 82
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Tanda Roland Barthes ................................. 20
Gambar 3.1 Hanung Bramantyo ............................................. 52
Gambar 3.2 Fedi Nuril ............................................................ 55
Gambar 3.3 Laudya Cynthia Bella .......................................... 56
Gambar 3.4 Reza Rahardian ................................................... 58
Gambar 3.5 Raline Shah ......................................................... 59
Gambar 3.6 Poster Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ......... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan
manusia sebagai makhluk sosial yang pasti memerlukan manusia
lain dalam keberlangsungan hidupnya. Hal ini berarti ada sebuah
ketergantungan antara satu manusia dengan manusia yang
lainnya. Pengertian komunikasi telah banyak dipaparkan oleh
ahli-ahli komunikasi. Tetapi, secara sederhana, komunikasi
adalah proses pengiriman pesan dari komunikator yang bertugas
sebagai penyampai pesan kepada komunikan yang berlaku
sebagai penerima pesan dengan poros umpan balik atau feed
back. Bentuk penyampaian pesan dalam komunikasi bukan hanya
model konvensional seperti pengertian sederhana komunikasi
diatas. Tetapi, di era teknologi yang sudah sangat berkembang
pesat ini bentuk penyampaian pesan sangat beragam. Salah satu
bentuk penyampaian pesan dalam ranah komunikasi adalah film
yang esensi nya sama seperti pengertian komunikasi.
Film dibagi atas dua kategori yakni film cerita dan non cerita.
Film cerita diproduksi berdasarkan cerita yang dikarang dan
dimainkan oleh aktor dan aktris. Sementara film non cerita
mengambil kenyataan sebagai subjeknya. Jadi merekam
kenyataan daripada fiksi tentang kenyataan.1
1 Marseli Sumarno, Dasar-dasar Apresiasi Film, (Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana, 1996), hlm.10
2
Dalam sebuah karya film selalu mengandung sebuah pesan
yang ingin disampaikan, baik itu berupa pesan moral, edukasi,
dakwah dan sebagainya. Sebagai salah satu media audio visual,
film akan menjadi media yang efektif dalam menyampaikan
pesan-pesan tersebut. Film dapat menjadi media yang efektif
karena dibuat dengan pendekatan seni budaya berdasarkan kaidah
sinematografi. Pesan-pesan dalam film disajikan dalam bentuk
cerita sehingga memiliki daya pengaruh yang besar pada
penonton.2
Perkembangan film di Indonesia mempunyai sisi kemajuan
yang cukup pesat dan saat ini jika berbicara kualitas film di
Indonesia sudah bisa dibanggakan karena ada beberapa karya
film lokal yang dapat tayang di kancah internasional dan bersaing
dengan film-film produksi luar negeri. Dunia perfilman saat ini
telah mampu merebut perhatian masyarakat terlebih lagi saat
perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini yang dapat
memberikan kontribusi bagi dunia perfilman di Indonesia.
Meskipun banyak bentuk media massa lainnya, film masih
menjadi media memiliki nilai eksklusif bagi para penontonnya.
Dari puluhan sampai ratusan penelitian itu semua berkaitan
dengan efek media massa film bagi kehidupan masnuia, sehingga
begitu kuatnya media memengaruhi pikiran, pandangan dan sikap
para penonton.
Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dirilis ke publik pada 9
Februari 2017 dan di sutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini
2 Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi Komunikasi,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 106
3
digarap oleh rumah produksi MD Pictures serta Manoj Punjabi
yang berlaku sebagai produser dalam film ini. Film yang ber-
genre drama ini ini merupakan sekuel atau kisah lanjutan dari
film Surga Yang Tak Dirindukan yang dirilis pada 15 Juli 2015.
Film ini dibintangi oleh Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Reza
Rahardian, Raline Shah, Nora Danish, Kemal Palevi, Tanta
Ginting, Sandrinna Michelle, Keefe Bazil dan Muhadkly Acho3.
Film ini pun diangkat dari novel yang berjudul Surga Yang Tak
Dirindukan 2 juga yang penulis nya adalah Asma Nadia.
Dilansir dari website filmindonesia.or.id, sepanjang tahun
2017 film Surga Yang Tak Dirindukan 2 mencatat angka
penonton sebanyak 1.637.472 yang bersumber dari bioskop
Cinema 21, Blitz Megaplex, PPFI (Persatuan Produser Film
Indonesia) serta sumber-sumber lainnya.4 Selain itu, film ini juga
mendapat penghargaan piala citra pada tahun 2017 di ajang
Festival Film Indonesia dengan kategori pencipta lagu tema
terbaik.5
Secara garis besar film ini menceritakan tentang kehidupan
Citra Arini (Laudya Cynthia Bella) selama berada di Hungaria
tepatnya di kota Budapest, Arini pergi ke Hungaria karna
diundang oleh komunitas Muslim Masjid Dar As-Salam yang
mana ada salah satu dari anggota nya yang menerbitkan buku
3 Diakses dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_Yang_Tak_Dirindukan_2 pada 29 Mei
2018. 4 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017 pada 29
Mei 2018. 5 Diakses dari http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s023-17-
905232_surga-yang-tak-dirindukan-2/award pada 29 Mei 2018.
4
Arini yang berjudul Istana Bintang dan buku karangan Arini
sangat digemari oleh anak-anak muda di kota Budapest yang
notabene mereka adalah non muslim. Arini pergi ke Hungaria
tidak sendirian, ia ditemani oleh anak perempuannya, Nadia
(Sandrinna Michelle) dan manajer nya Sheila Hermain (Nora
Danish) dengan bantuan Panji (Muhadkly Acho) yang bertugas
sebagai tour guide selama mereka berada di Hungaria.
Singkat cerita ketika Arini, Nadia dan Sheila telah
menunaikan shalat di Masjid Dar As-Salam, seorang anak laki-
laki dengan tidak sengaja memainkan mainannya hingga menuju
kearah Arini, dengan wajah riang Arini menghampiri anak
tersebut dan memberikan coklat untuknya tetapi tidak lama
kemudian datanglah seorang perempuan yang berteriak dari
kejauhan “jangan beri dia coklat.” Tidak butuh waktu lama bagi
Arini untuk mengenali wanita tersebut. Ia adalah Meirose Aiden
(Raline Shah) dan anak laki-laki tersebut adalah anak kandung
Meirose yang bernama Akbar (Keefe Bazil).
Ketika sedang berjalan menelusuri toko-toko cendera mata di
suatu wilayah di Budapest, Arini yang sedang bercengkrama
dengan Nadia tiba-tiba dia jatuh pingsan dan hilang kesadaran
serta langsung dibawa ke rumah sakit dan ditangani oleh dokter
spesialis kanker, Syarief Kristoff (Reza Rahardian). Setelah
dilakukan pemeriksaan Arini mengidap kanker serviks stadium
empat dan kanker nya sudah menyebar sampai ke otak, tapi hal
ini masih sifatnya pemeriksaan awal. Padahal dua tahun lalu
Arini sudah menjalankan proses operasi kanker serviks dan
dinyatakan sembuh total. Dalam keadaan seperti ini, Arini
5
menolak untuk melakukan tindakan penyembuhan dan memilih
untuk merahasiakan penyakit kanker nya ini kepada siapa saja,
bahkan kepada anak dan suami nya sendiri.
Kehadiran film Surga Yang Tak Dirindukan 2 ini menjadi
refleksi bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari film
yang bernuansa religi dengan data statistik berupa jumlah
penonton dan penghargaan yang diraih oleh film ini. Film drama
memang dapat memainkan emosi para penontonnya dengan alur
cerita, pentaan suara atau musik serta visual yang menambah
unsur melankolis dalam hampir semua film yang ber-genre
drama. Karena film ini adalah film religi, maka ada banyak sekali
makna, pesan dan nilai moral yang terkandung di film ini. Jadi
film yang memainkan emosi penonton ini juga dapat menjadi
bahan renungan bagi penonton.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui dan
menemukan nilai-nilai Islam yang terkandung di dalam film serta
bagaimana nilai-nilai Islam digambarkan dalam film tersebut.
Maka dari itu, peneliti mengajukan judul skripsi yaitu:
Representasi Nilai-Nilai Islam Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2.
B. Batasan Penelitian
Untuk membatasi penelitian ini agar tidak melebar luas, maka
pembatasan permasalahan yang diambil dari penelitian ini adalah
penggambaran Islam dalam beberapa cuplikan adegan atau scene
6
dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yang
merepresentasikan nilai-nilai Islam.
C. Rumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini lebih terarah maka rumusan
masalah dalam penelitian ini di di rangkum melalui pertanyaan:
1. Bagaimana makna denotasi dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2?
2. Bagaimana makna konotasi dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2?
3. Bagaimana makna mitos dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, secara spesifik penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos apa
saja yang ada di dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2. Serta
untuk mengetahui bagaimana film Surga Yang Tak Dirindukan 2
merepresentasikan nilai-nilai Islam.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau
kegunaan dalam bidang akademis dan praktis.
1. Manfaat Akademis. Penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan kajian yang memberi kontribusi bagi
khasanah akademik kepada ilmu komunikasi khususnya
program studi Komunikasi Penyiaran Islam dan Fakultas
7
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yakni analsis
semiotika dapat digunakan untuk menganalisis sebuah
film karena pondasi pokok dari film adalah setiap gambar
atau visual yang memiliki makna dan tanda masing-
masing yang merepresentasikan sesuatu dan bisa
dianalisis menggunakan metode semiotika.
2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan gambaran dalam membaca makna-makna
yang ada baik tersirat maupun eksplisit dalam sebuah
film. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi praktisi perfilman,
praktisi komunikasi dan tentunya mahasiswa Ilmu
Komunikasi khususnya Komunikasi Penyiaran Islam.
F. Metodologi Penelitian
1. Subjek Dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Sedangkan objek penelitiannya adalah cuplikan-cuplikan
adegan atau visual yang terdapat dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 yang berkaitan dengan rumusan masalah
penelitian.
2. Pendekatan Dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian
8
yang digunakan untuk meneliti objek yang alamiah dimana
peneliti adalah instrumen kunci.6
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah
analisis deskriptif yang berfokus pada penelitian yang
bersifat non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya
tidak perlu merumuskan hipotesis.7
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.8
Maka, dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi
atau pengamatan secara mendalam dengan menonton
adegan-adegan atau cuplikan-cuplikan dari film Surga
Yang Tak Dirindukan 2. Kemudian peneliti mencatat dan
memilih beberapa adegan atau scene penting yang
merupakan inti dari permasalahan yang telah dirumuskan
kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode yang
telah ditentukan pula.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Dokumen bisa berbebntuk tulisan, gambar,
6 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 1 7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
(Jakarta: PT Bina Aksara, 1989), hlm. 194 8 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009),
hlm. 115
9
atau karya-karya monumental dari seseorang.9 Pada
penelitian ini penulis mengumpulkan dokumen-dokumen
yang terkait dengan film Surga Yang Tak Dirindukan 2
diantaranya adalah salinan film dalam bentuk softcopy,
beberapa review, resensi dan literatur film dari internet
atau media lainnya serta menggunakan buku-buku yang
relevan dengan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Analisis dalam penelitian ini dimulai dengan
mengklasifikasikan adegan-adegan dalam film Surga Yang
Tak Dirindukan 2 yang sesuai dengan rumusan masalah
penelitian. Kemudian, data dianalisis menggunakan teori
semiotika Roland Barthes yaitu dengan mencari makna
denotasi, konotasi dan mitos dalam masing-masing adegan
atau cuplikan. Indikator masing-masing nya adalah:
a. Denotasi: makna yang paling nyata dari tanda, apa
yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek.
b. Konotasi: makna yang menggambarkan objek, juga
bermakna subjektif dan intersubjektif sehingga
kehadirannya tidak disadari.
c. Mitos: merupakan produk kelas sosial yang sudah
mempunyai suatu dominasi dalam dunia modern,
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 330
10
mitos dikenal juga dengan feminisme, maskulinitas,
ilmu pengetahuan dan kesuksesan.10
5. Tempat Dan Waktu Penelitian
Mengingat objek yang diteliti tidak berada di dalam
lingkup lapangan yakni film, maka peneliti hanya akan
menetapkan waktu penelitiannya saja yakni selama enam
bulan di tahun 2018.
G. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan skripsi-
skripsi terdahulu yang memiliki beberapa kesamaan dalam
penelitian ini, sebagai bahan rujukan dan referensi bagi peneliti
dalam merumuskan permasalahan sekaligus sebagai refrensi
tambahan selain buku, jurnal, artikel maupun internet. Adapun
beberapa judul skripsi yang peneliti temukan adalah:
1. Skripsi yang berjudul Representasi Islam Dalam Film
“PK” yang disusun oleh Nurleli tahun 2015 dari program
studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari bagaimana Islam
digambarkan dalam film PK dengan mengamati beberapa
cuplikan atau adegan yang memiliki makna denotasi,
konotasi dan mitos. Persamaan yang ditemukan dengan
penelitian ini adalah pada metode analisis yang digunakan
yakni semiotika model Roland Barthes dan pada objek
10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi Cetakan Kelima, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 127
11
penelitiannya yakni representasi Islam atau bagaimana
Islam digambarkan dalam film tersebut. Sementara
perbedaan nya terletak pada subjek penelitiannya, pada
skripsi ini subjek penelitiannya adalah adegan-adegan dari
film PK, lalu dalam penelitian ini subjek nya adalah
beberapa cuplikan dari film Surga Yang Tak Dirindukan
2.
2. Skripsi yang berjudul Representasi Nilai Keislaman
Dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad yang
disusun oleh Abdul Haris Maulana tahun 2017 dari
program studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi ini meneliti bagaimana film Jinn
menggambarkan nilai keislaman pada cuplikan atau
adegan tertentu. Persamaan yang ditemukan adalah pada
metode semiotika yakni menggunakan semiotika model
Roland Barthes. Sementara perbedaannya terletak pada
subjek penelitiannya. Pada skripsi ini subjek penelitiannya
adalah adegan-adegan dari film Jinn, lalu dalam penelitian
ini subjek nya adalah beberapa cuplikan dari film Surga
Yang Tak Dirindukan 2.
3. Tesis yang berjudul Humor Sebagai Teknik Amar Maruf
Nahi Mungkar Dalam Film Insyaallah Sah yang disusun
oleh Nur Azhima, S. Kom. I tahun 2017 dari program
studi magister Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Tesis ini meneliti bagaimana unsur-unsur dakwah
12
yang digambarkan dalam film Insyaallah Sah. Persamaan
yang ditemukan yakni menggunakan metode analisis
semiotika Roland Barthes untuk mencari makna konotasi,
denotasi dan mitos dalam film ini serta pada objek
penelitiannya yakni film. Sementara perbedaannya
terletak pada unit analisis subjek nya yakni beberapa
adegan atau cuplikan di film Insyaallah Sah dan
menggunakan dua teori konsep semiotika, yakni konsep
Roland Barthes dan Christian Metz.
4. Tesis yang berjudul Analisis Semiotika Makna Cinta
Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Film
Assalamualaikum Beijing yang disusun oleh Indra Dita
Puspito, S. Sos. I tahun 2017 dari program studi magister
Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tesis
ini meneliti tentang pemaknaan tanda sebuah film dalam
perspektif segi percintaan dalam Islam pada film
Assalamualaikum Beijing dengan menggunakan metode
analisis semiotika. Metode yang digunakan dengan
penelitian ini pun sama yakni model Roland Barthes.
Perbedaannya terletak pada subjek penelitiannya yakni
pada adegan atau cuplikan dalam film Assalamualaikum
Beijing yang berkaitan dengan rumusan masalah yang ada
pada tesis ini.
13
H. Sistematika Penulisan
Berdasarkan SK Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
nomor 507 tahun 2017 mengenai pedoman penulisan karya
ilmiah (skripsi, tesis dan disertasi) yang berlaku, untuk membahas
penelitian ini lebih lanjut, peneliti membagi enam bab secara
sistematis yakni:
1. BAB I PENDAHULUAN. Terdiri dari latar belakang
masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP. Meliputi
penjelasan tentang analisis semiotika, konsep semiotika
Roland Barthes, representasi, nilai-nilai Islam, tinjauan
umum tentang film Surga Yang Tak Dirindukan 2 dan
kerangka berpikir.
3. BAB III GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG
TAK DIRINDUKAN 2. Menguraikan gambaran umum,
sinopsis, biografi Hanung Bramantyo selaku sutradara,
profil aktor dan aktris dan tim produksi film Surga Yang
Tak Dirindukan 2.
4. BAB IV TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK
DIRINDUKAN 2 . Pemaparan mengenai temuan data
dalam film Surga Yang Tak Dirindukan 2 yakni beberapa
adegan atau scene yang memiliki makna konotasi,
denotasi dan mitos yang kemudian akan dianalisis dan
dibahas pada bab selanjutnya.
14
5. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bab ini berisi
uraian yang mengaitkan latar belakang, teori, dan
rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya dari
penelitian ini yakni makna konotasi, denotasi dan mitos
serta representasi nilai-nilai Islam yang terkandung dalam
film Surga Yang Tak Dirindukan 2.
6. BAB VI PENUTUP. Terdiri dari kesimpulan terhadap
beberapa pertanyaan yang tercantum dalam rumusan
masalah disertai dengan kritik dan saran dari penulis
sebagai peneliti.
15
BAB II
KERANGKA TEORI DAN KONSEP
A. Tinjauan Tentang Analisis Semiotika
Kata “semiotika” berasal dari bahasa Yunani, yakni
“semeion” yang berarti tanda atau “seme” yang berarti penafsir
tanda. Semiotika berakar dari studi klasik dan skolastik atas seni
logika, retorika dan poetika. Tanda pada masa itu masih
bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.
Contohnya jika ada asap berarti itu tanda nya ada api juga.1
Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda, semiotik
mempelajari sistem, aturan, konvensi yang memungkinkan tanda-
tanda tersebut memiliki makna. Semiologi adalah ilmu tentang
bentuk, sebab dia mempelajari penandaan secara terpisah dari
kandungannya.2 Tokoh-tokoh penting dalam bidang semiotika adalah
Ferdinand de Saussure seorang ahli linguistik dari Swiss dan Charles
Sanders Pierce seorang ahli filsafat dan logika Amerika.3 Semiotika
menurut pemikiran Pierce dibedakan menjadi 3 yakni lambang
(symbol), ikon (icon) dan indeks (index). Lambang adalah tanda yang
dibentuk karena adanya konsensus dari pengguna tanda. Ikon adalah
hubungan antara tanda dan acuannya berupa hubungan kemiripan.
Indeks adalah suatu tanda yang mempunyai hubungan langsung berupa
kausal dengan objeknya.
1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 17 2 Roland Barthes, Mitologi, Diterjemahkan oleh: Nurhadi & A.
Sihabul Millah (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2004), hlm. 156 3 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:
Kencana Prenada Media, 2006), hlm. 264
16
Semiotik menurut pemikiran Ferdinand de Saussure, tanda
terdiri dari signifier yakni bunyi-bunyi dan gambar serta signified
yakni konsep-konsep dari bunyi dan gambar. Dalam memahami
tanda, Saussure menjelaskan apa yang dimaksud kode yakni
sistem pengorganisasian tanda. Dalam semiotik kode dipakai untu
merujuk pada strukutr perilaku manusia. Budaya dapat kita lihat
sebagai kumpulan kode. Jika kode sudah diketahui maka makna
akan bisa dimengerti. Saussure merumuskan dua cara
pengorganisasian tanda ke dalam kode, yaitu pragmatis dan
sintakmatis.
Selanjutnya menurut Roland Barthes, semiotik menekanan
pada interaksi teks dengan pengalaman personal kultural
penggunanya, interkasi antara konvensi dalam teks dengan
konvensi yang dialami diharapkan oleh penggunanya. Gagasan
ini olehnya disebut dengan istilah order of signification. Bagi
Roland Barthes, secara prospektif objek semiologi adalah semua
sistem tanda, apapun substansinya dan batasannya; gambar, gerak
tubuh, bunyi, melodis, benda-benda dan berbagai kompleks yang
tersusun oleh substansi yang bisa ditemukan oleh ritus, protokol
dan tontonan sekurang-kurangnya merupakan sistem signifikasi
atau pertandaan, kalau bukan merupakan bahasa (langage).4
Signifikasi dua tahap atau dua tahapan pertandaan menurut
Barthes terdiri dari denotasi dan konotasi. Tatanan yang pertama
mencakup penanda dan petanda yang berbentuk tanda. Tanda
4 Janne Martine, Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran; Antara
Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi, (Yogyakarta: Jalasutra,
2010), hlm. 3
17
inilah yang disebut dengan denotasi.5 Denotasi adalah tingkat
pertandaan yang menjelaskan hubungan antara tanda dan
rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang
eksplisit langsung dan pasti. Sedangkan konotasi adalah tingkat
pertandaan yang menjelaskan hubungan antara penanda dan
petanda yang di dalamnya berpotensi makna yang bersifat
implisit dan tersembunyi. Denotasi adalah kata yang mengandung
makna atau perasaan tambahan, maknanya disebut dengan makna
denotatif. Makna denotatif memiliki beberapa istilah yakni
denotasional, refrensial, konseptual atau makna ideasional.
Sedangakan konotasi adalah kata yang mengandung makna
tambahan, perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu disamping
makna dasar yang umum. Konotasi atau makna konotatif juga
disebut makna konotasional, makna emotif atau makna evaluatif.6
Salah satu cara yang digunakan para pakar untuk membahas
lingkup makna yang lebih besar adalah dengan membedakan
makna denotatif dengan makna konotatif.
Makna denotatif meliputi hal-hal tunjuk oleh kata-kata atau
makna referensial. Piliang mengartikan makna denotatif
hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas
dalam pertandaan tahap denotatif. Misalnya, ada gambar
manusia, binatang, pohon, dan rumah. Warnanya juga dicatat
seperti merah, kuning, biru, putih, dan sebagainya. Pada tahap ini,
hanya informasi data yang disampaikan.
5 Janne Martine, Semiologi: Kajian…., hlm. 5 6 Haris Sumandiria, Bahasa Jurnalistik; Panduan Praktis Penulis dan
Jurnalisitik, (Bandung: Simbiosa Rektama Media, 2006), hlm. 28
18
Makna konotatif meliputi semua signifikansi sugestif dari
simbol yang lebih daripada arti referensial nya. Menurut Piliang,
makna konotatif meliputi aspek makna yang berkaitan dengan
perasaan dan emosi serta nilai-nilai dan ideologi. Contohnya,
gambar wajah orang tersenyum dapat diartikan sebagai suatu
kemarahan atau kebahagiaan. Tapi sebaliknya, bisa saja
tersenyum diartikan sebagai ekspresi penghinaan terhadap
seseorang.7
B. Teori Semiotika Roland Barthes
Roland Barthes berpendapat bahwa Bahasa adalah sebuah
sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari suatu
masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Ia mengajukan
pandangan ini dalam bukunya Writing Degree Zero dan Critical
Essays. Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas menengah
Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil
dekat pantai Atlantik di sebelah barat daya Prancis. Ayahnya
seorang perwira angkatan laut, meninggal dalam sebuah
pertempuran di laut utara sebelum usia Barthes genap mencapat
setahun. Sepeninggal ayahnya, kemudian dia diasuh oleh ibu,
kakek dan neneknya.
Pendidikan tinggi pertama Barthes adalah di Universitas
Sonbornne Perancis untuk mengambil studi bahasa Latin, sastra
Prancis dan klasik (Yunani dan Romawi). Setelah menyelesaikan
masa studi nya, dia mengajar Bahasa dan sastra Prancis di
Bukarest dan Kairo.
7 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2010), hlm. 20
19
Barthes telah banyak menulis buku yang beberapa
diantaranya telah menjadi bahan rujukan untuk studi semiotika di
Indoensia. Karya-karya pokoknya diantara lain: Le degree zero
de l’ecriture yang berisi kritik Barthes terhadap kebudayaan
borjuis yang sangat menonjol dalam buku ini.8
Semiotika dalam pandangan Barthes pada dasarnya hendak
mempelajari bagaimana kemanusiaan memaknai hal-hal.
Memaknai dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan
mengkomunikaskan. Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak
hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu
hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem
terstruktur dari tanda.9
Salah satu area penting yang ditambah Barthes dalam
studinya tentang tanda adalah peran pembaca. Konotasi,
walaupun merupakan sifat asli tanda, membutuhkan keaktifan
pembaca agar dapat berfungsi. Barthes secara Panjang lebar
mengulas apa yang sering disebut sebagai sistem pemaknaan
tataran ke-dua, yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada
sebelumnya. Sastra merupakan contoh paling jelas sistem
pemaknaan tataran ke-dua yang dibangun di atas Bahasa sebagai
sistem yang pertama. Sistem ke-dua ini oleh Barthes disebut
dengan konotatif, yang di dalam Mythologies-nya secara tegas dia
bedakan dari denotatif atau sistem pemaknaan tataran pertama.
8 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm. 64 9 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 15
20
Gambar 2.1
Peta Tanda Roland Barthes10
Dari gambar di atas dapat diliat kalu dalam mitos terdapat dua
sistem mitologis, di mana salah satu sistem tersebut disusun
berdasarkan keterpautannya dengan yang lain.11 Kemudian
terlihat juga bahwa tanda denotatif terdiri atas penanda dan
petanda. Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah
juga penanda konotatif. Dengan kata lain, hal tersebut merupakan
unsur material: hanya jika Anda mengenal tanda “singa”, barulah
konotasi seperti harga diri, kegarangan dan keberanian menjadi
mungkin.
Jadi dalam konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar
memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua
bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya.
Sesungguhnya, inilah sumbangan Barthes yang sangat berarti
10 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 69 11 Roland Barthes, Mitologi, ...., hlm. 162
1. Signifier
(penanda)
2. Signified
(petanda)
3. Dennotative sign
(tanda denotatif)
4. Connotative signifier
(penanda konotatif)
5. Connotative signified
(Petanda Konotatif)
6. Connotative sign (Tanda Konotasi)
21
bagi penyempurnaan semiologi Saussure yang berhenti pada
penandaan dalam tataran denotatif.
Pada dasarnya, ada perbedaan anatara denotasi dan konotasi
dalam penegertian secara umum serta yang dimengerti oleh
Barthes. Dalam pengertian umum, denotasi biasanya dimengerti
sebagai makna harfiah, makna yang sesungguhnya, bahkan
kadang juga dirancukan dengan refrensi. Proses signifikasi yang
secara tradisional disebut sebagai denotasi mengacu kepada
penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai dengan apa yang
terucap. Tetapi dalam semiologi Roland Barthes, denotasi
merupakan sistem signifikasi tingkat pertama, sementara konotasi
merupakan tingkat kedua. Dalam hal ini denotasi justru lebih
diasosiasikan dengan ketertutupan makna.
Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi
ideologi yang disebut dengan mitos dan berfungsi untuk
mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-nilai
dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu. Di dalam
mitos juga terdapat pola tiga dimensi penanda, petanda dan tanda
naum sebagai suatu sistem yang unik, mitos dibangun oleh suatu
rantai pemaknaan yang telah ada sebelumnya atau dengan kata
lain mitos adalah juga suatu sistem pemaknaan tataran kedua. 12
Sebagai sebuah sistem, konotasi terdiri atas penanda, petanda
dan proses yang menyatukan penanda pada petanda (disebut
penandaan); tiga unsur itulah yang pertama-tama harus
ditemukan dalam setiap sistem. Penanda-penanda konotasi yang
diistilahkan dengan konotator dibentuk oleh tanda-tanda
12 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, …., hlm. 71
22
(kesatuan antara penanda dan petanda) dari sistem denotasi.
Sejumlah tanda denotasi bisa berkelompok untuk membentuk
satu konotator asalkan yang disebut terakhir ini memiliki satu
petanda konotasi; dengan kata lain, satuan-satuan dalam sistem
konotasi itu tidak mesti sama luasnya dengan satuan sistem
denotasi: satu satuan dalam sistem konotasi dapat terbentuk dari
sejumlah satuan dalam wacana denotative (contohnya ialah teks,
yang tersimpul dari banyak kata tetapi hanya merujuk pada satu
petanda).13
Adapun petanda konotasi bersifat umum, global dan tersebar;
boleh juga disebut sebagai fragmen dari ideologi: sekumpulan
pesan dalam bahasa Prancis merujuk, misalnya, pada petanda
‘Prancis’; sebuah buku bisa merujuk pada suatu petanda ‘sastra’.
Petanda-petanda tersebut terkait secara intim dengan budaya,
pengetahuan, sejarah, dan, dapat dikatakan, melalui hal-hal inilah
lingkungan sekitar menerobosi sistem yang bersangkutan. Dapat
dikatakan bahwa ideologi adalah bentuk dari petanda konotasi,
sedangkan retorika adalah bentuk dari konotatornya.14
Mitos adalah tipe wicara, segala sesuatu bisa menjadi mitos
asalkan disajikan oleh sebuah wacana. Mitos tidak ditentukan
oleh objek pesannya, namun oleh cara dia mengutarakan pesan
itu sendiri: memang, mitos memiliki batas-batas formal, namun
semua itu tidak begitu substansial.15
13 Roland Barthes, Elemen-elemen Semiologi, Diterjemahkan oleh:
Kahfie Nazaruddin, (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), hlm. 93 14 Roland Barthes, Elemen-elemen Semiologi, …., hlm. 94 15 Roland Barthes, Mitologi, …., hlm. 152
23
Sejarah manusialah yang mengubah realitas menjadi wicara,
dan sejarah inilah mengatur hidup matinya Bahasa mitis. Mitos
pasti memiliki landasan historis, baik mitos yang kuno maupun
yang tidak, karena dia adalah tipe wicara yang dipilih oleh
sejarah: mitos tak mungkin lahir dari hakikat sesuatu. Wicara
jenis ini adalah sebuah pesan. Oleh sebab itu dia tidak bisa
dibatasi hanya pada wicara lisan saja. Pesan bisa terdiri dari
berbagai bentuk tulisan atau representasi; bukan hanya dalam
bentuk wacana tertulis, namun juga berbentuk fotografi, sinema,
reportase, olahraga, pertunjukan, publikasi, yang keseuamnya
bisa berfungsi sebagai pendukung wicara mitis. Mitos tidak dapat
dijelaskan oleh objek maupun materinya, sebab materi apa pun
secara arbiter bisa didukung oleh makna: tanda panah yang dibat
sebagai penanda sebuah rambu-rambu, itu pun jenis wicara.
Memang, sejauh berkenaan dengan soal persepsi, tulisan dan
gambar tidak bisa dikategorikan ke dalam tipe kesadaran yang
sama; dan bahkan seseorang bisa menggunakan berbagai macam
pembacaan terhadap sebuah gambar: sebuah diagram dapat
memiliki lebih banyak makna ketimbang gambar, yang kopian
disbanding yang asli atau karikatur dibanding potret. Namun
disinilah letak pesoalannya: kita tidak lagi berhadpan dengan
bentuk representasi yang bisa ditelaah secara teoretis; kita tengah
berhadapan dengan suatu citra yang diberikan kepada suatu
penandaan yang khas pula. Wacana mitis terbentuk oleh bahan-
bahan yang telah dibuat sedemikian rupa agar cocok untuk
komunikasi: itu semua karena semua bahan mitos mengandaikan
sebah kesadaran akan penandaan sehingga seseorang bisa
24
berpikir tentang bahan-bahan tersebut sembai ia mengabaikan
substansi nya.16
C. Konsep Representasi
Representasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tanda
(gambar, bunyi dan lain-lain) untuk menghubungkan,
menggambarkan, memotret atau memproduksi atau memproduksi
sesuatu yang dilihat, diindera, dibayangkan atau dirasakan dalam
bentuk fisik tertentu.17
Representasi merupakan konsep yang menghubungkan antara
makna dan bahasa. Representasi juga dapat berarti menggunakan
bahasa untuk mengatakan sesuatu yang penuh arti kepada orang
lain. Representasi juga merupakan bagian esensial dari proses
dimana makna dihasilkan dan diubah oleh anggota kultur
tersebut.18
Menurut Stuart Hall, representasi harus dipahami dari peran
aktif dan kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah
jalan dimana makna diberikan kepada hal-hal yang tergambar
melalui citra atau bentuk lainnya pada layar atau kata-kata. Hall
menunjukkan bahwa sebuah citra akan mempunyai makna yang
berbeda dan tidak ada garansi bahwa citra akan berfungsi atau
bekerja sebagaimana mereka dikreasi atau dicipta. Representasi
adalah peristiwa kebahasaan. Bagaimana seseorang ditampilkan,
dapat dijelaskan dengan menggunakan sebuah bahasa. Melalui
16 Roland Barthes, Mitologi, …., hlm. 154 17 Marcel Danesi, Pesan, Tanda Dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra,
2010), hlm. 24 18 Stuart Hall, Culture, The Media And The Ideological Effect,
(London: Mass Communication & Society, 1997), hlm. 113
25
bahasa berbagai tindakan representasi tersebut ditampilkan oleh
media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Maka yang patut
dikritisi ialah pemakaian bahasa yang ditampilkan oleh media.
Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan pemakaian
bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca khalayak.19
Stuart Hall berargumentasi bahwa representasi ialah
perwakilan budaya dan praktek yang signifikan, perwakilan
mengubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan
menghubungkan makna dan bahasa atas kebudayaan, perwakilan
merupakan bagian penting dari proses yang berarti dihasilkan dan
ditukarr diantara para anggota.20
Menurut Stuart Hall ada dua proses representasi, pertama
ialah representasi mental yaitu konsep tentang sesuatu yang ada
di kepala kita masing-masing, representasi mental masih
merupakan sesuatu yang abstrak. Kedua ialah bahasa, yang
berperan penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak
yang ada dalam kepala kita harus diterjemahkan ke bahasa yang
lazim agar dapat mengubungkan konsep dan ide-ide kita tentang
sesuatu dengan tanda dari simbol tertentu.21
Pemaknaan terhadap sesuatu bias sangat berbeda dalam
budaya atau kelompok masyarakat yang berlainan, karena pada
masing-masing budaya, kelompok dan masyarakat tersebut
19 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media,
(Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm 113 20 Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Prakter, (Bantul: Kreasi
Wacana Offset, 2000), hlm 19 21 Stuart Hall, The Work of Representation. Representation: Cultural
Representation and Signifying Practices, (London: Sage Publication, 2003),
hlm 17
26
tentunya ad acara-cara tersendiri dalam memaknai sesuatu.
Kelompok masyarakat yang memiliki latar belakang pemahaman
yang tidak sama terhadap kode-kode budaya tertentu tidak akan
bias memahami makna yang diproduksi oleh kelompok
masyarakat lain.
Representasi merupakan kegunaan dari tanda. Marcel Danesi
mendefiniskannya sebagai berikut: ”proses merekam ide,
pengetahuan atau pesan dalam beberapa cara fsik disebut
representasi. Ini dapat didefinisikan lebih tepat sebagai kegunaan
dari tanda yaitu untuk menyambungkan, melukiskan, meniru
sesuatu yang dirasa, dimengerti, diimajinasikan atau dirasakan
dalam beberapa bentuk fisik.22
Representasi bekerja melalui sistem representasi, sistem ini
terdiri dari dua komponen penting yakni konsep pikiran dan
bahasa. Keduanya saling berkolerasi, konsep dari suatu hal yang
diketahui dalam pikiran sehingga dapat mengetahui makna akan
hal tersebut, namun tanpa bahasa tidak akan bisa
mengkomunikasikannya. Kemidan akan menjadi rumit ketika
tidak dapat mengungkapkan hal tersebut dengan bahasa yang
dimengerti orang lain. Sistem representasi kedua adalah bekerja
pada hubungan antara tnada dan makna. Konsep representasi
sendiri bisa berubah-ubah, selalu ada pemaknaan baru.
Reprsentasi berubah akibat dari hal tersebut maka makna juga
22 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media
(Yogyakarta: Jalasutra), hlm. 3
27
berubah. Setiap waktu terjadi proses negosiasi dalam
pemaknaan.23
Media sebagai sebuah teks yang banyak menebarkan bentuk
bentuk representasi pada isinya. Representasi dalam media
menunjuk pada bagaimana seseorang atau kelompok, gagasan
atau pendapat ditampilkan dalam pemberitaan.24
D. Konsep Nilai
Nilai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan
sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.25 Begitu pula menurut Milton Rokeach dan James
Bank bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada
dalam ruang lingkup sistem kepercayaan dalam mana seseorang
bertindak atau menghindari suatu tindakan mengenai suatu yang
pantas atau tidak pantas dikerjakan.26
Nilai merupakan sesuatu yang berhubungan dan diyakini oleh
seseorang atau masyarakat sebagai acuan dalam bertindak. Nilai
bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin jika
difungsikan dengan baik dan benar. Nilai adalah kualitas dari
suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, nilai dijadikan
landasan, alasan, atau motivasi dalam bersikap dan bertingkah
laku baik disadari maupun tidak. Berdasarkan pendapat Kaelan di
23 Chris Barker, Cultural Studies: Teori dan Praktek (Bantul: Kreasi
Wacana Offset, 2000), hlm. 21 24 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media
(Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm. 113 25 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2001),
hlm. 690 26 Chabib Thaha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1996), hlm. 60
28
atas, pada prinsipnya nilai adalah kualitas dari suatu yang
bermanfaat dalam kehidupan. Sehingga manusia dapat
mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, nilai juga dapat
dijadikan landasan serta motivasi untuk bertingkah laku baik itu
secara sadar atau sebaliknya, jadi dengan adanya sikap seperti ini
maka manusia ada alasan untuk bersikap baik atau buruk
terhadap orang lain tergantung bagaimana manusia itu sendiri
yang menjalankannya.27
Spranger mengungkapkan, nilai diartikan sebagai suatu
tatanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang
dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Dengan demikian, nilai merupakan sesuatu yang diyakini
kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya.
Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan individu atau
kelompok sosial untuk membuat keputusan mengenai apa yang
dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai. Secara
dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara perlahan
diinternalisasikan oleh individu ke dalam dirinya serta diterima
sebagai milik bersama dengan kelompoknya. Nilai merupakan
standar konseptual yang relatif stabil yang secara eksplisit atau
implisit membimbing individu dalam menentukan tujuan yang
ingin dicapai serta aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan
psikologisnya.28
27 Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta: Paradigma, 2004),
hlm. 98 28 Muhammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, (Bandung: Wacana
Prima, 2009), hlm.153
29
E. Konsep Nilai-Nilai Islam
Kata Islam berasal dari bahasa Arab: “SLM” (Sin, Lam, Mim)
yang artinya antara lain: damai, suci, patuh dan taat (tidak pernah
membantah).29 Secara etimologis kata Islam berasal dari bahasa
Arab: salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk aslama
yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Sebagaimana firman Allah SWT:
ي عل
وف
خ
ه ول
جره عند رب ه أ
له وهو محسن ف
م وجهه لل
سل
ى من أ
هم بل
ون هم يحزن
ول
Artinya: Bahkan, barangsiapa aslama (menyerahkan diri)
kepada Allah, sedang ia berbuat kebaikan, maka baginya
pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran
terhadap mereka dan tidak pula bersedih hati (Q.S. Al-
Baqarah:112).
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya
disebut muslim. Orang yang memeluk Islam berarti menyerahkan
diri kepada Allah dan siap patuh pada ajaran-Nya.30 Dalam
pengertian agama, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak
dan kemauan Allah SWT serta taat kepada hukum-Nya.
Hubungan antara pengertian menurut kata dasar dan pengertian
menurut agama erat dan nyata sekali, yaitu: “Hanya dengan
kepatuhan kepada kehendak Allah dan tunduk kepada hukum-
hukum-Nya seseorang dapat mencapai kedamaian yang
29 Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian (Jakarta: Media
Da’wah, 1983), hlm.13 30 Nasruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1989), hlm.
57
30
sesungguhnya dan memperoleh kesucian yang abadi".31 Islam
yang berasal dari kata salama yang artinya damai tercantum
dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
ه هو ن إ ه
ى الل
ل ل ع
ك و
ت ا و ه
ح ل
ن اج
م ف
ل لس وا ل ح
ن ج
ن إ و
ي ل ع يع ال م الس
Artinya: “Dan jika mereka condong kepada perdamaian,
maka condonglah kepadanya dan bertawakalah kepada
Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui.” (Q.S. Al Anfal: 61).
Dalam ayat diatas dapat dilihat bahwa kata salm berarti
damai atau perdamaian. Kata Islam yang dipergunakan menjadi
nama dari ajaran Allah itu justru menunjukkan esensi atau inti
dan isi ajaran itu. Inti pengertian dari kata Islam adalah masuk ke
dalam serasi, cocok dan damai.32
Islam adalah agama dalam pengertian, agama yang ajaran-
ajaranya diwahyukan kepada manusia melalui Nabi Muhammad
SAW sebagai Rasul. Islam pada hakekatnya membawa ajaran-
ajaran yang bukan mengenai satu segi, tetapi mengenai berbagai
segi dari aspek kehidupan manusia sumber dari jaran- ajaran yang
mengambil berbagai aspek yaitu al-Qur’an dan haditst.33
Nilai-nilai Islam menyangkut berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti dalam Al-Qur’an pun telah menyimpulkan
31 Hammudah Abdalati, Islam Suatu Kepastian (Jakarta: Media
Da’wah, 1983), hlm.13 32 Akmal Hawi, Dasar-Dasar Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2014), hlm. 3 33 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari berbagai Aspek, (Jakarta:
Universitas, 1985), hlm. 24
31
bahwa nilai-nilai Islam mencakup tiga hal yang mewakili
keseluruhan aspek kehidupan manusia. Yaitu Aqidah, Syariah
dan Akhlak sebagai berikut:
1. Aqidah dalam bahasa Arab ialah ikatan atau sangkutan.
Disebut demikian karena hal ini mengikat dan menjadi
sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Sedangkan dalam
pengertian harfiah nya adalah iman atau keyakinan.
Sementara aqidah secara etimologis berarti ikatan,
sangkutan; secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan,
iman.34 Pembahasan aqidah Islam pada umumnya berkisar
pada arkanul iman (rukun iman yang enam).
a. Iman kepada Allah.
b. Iman kepada malaikat-malaikat nya.
c. Iman kepada kitab-kitab nya.
d. Iman kepada rasul-rasul nya.
e. Iman kepada hari akhir.
f. Iman kepada qadha dan qadar. 35
2. Syariah secara etimologi berarti memberi peraturan atau
ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hambanya,
seperti puasa, shalat, haji, zakat dan seluruh kebijakan.
Syariat Islam ialah suatu sistem norma ilahi yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan
34 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm.
27 35 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm.
44
32
sesama manusia, hubungan manusia dengan alam lainnya.36
Syariah adalah sebutan bagi berbagai peraturan dan hukum
yang telah disyaritakan Allah atau prinsip-prinsipnya. Lalu
diwajibkan kepada kaum Muslim agar berpegang teguh
kepada syariah tersebut dalam melakukan hubungan dengan
Allah dan sesama manusia. Sekalipun hukum syariah sangat
banyak namun ada prinsip yang menjadikan dua aspek
utama.
a. Aspek pertama adalah perbuatan yang dilakukan kaum
muslim dalam mendekatkan diri kepada Tuhan dan
meningkatkan keagungannya, yang akan menjadi tanda
bukti kebenaran keimanan mereka kepada Allah. Faktor
inilah yang di dalam Islam disebut dengan nama ibadah.
b. Aspek kedua adalah perbuatan yang dilakukan kaum
muslin menjadikannya jalan untuk memelihara
kemaslahatan dan menolak mudharat, baik sesama umat
maupun antara mereka dan manusia pada umumnya
melalui pencegahan tindakan zhalim, kehidupan dalam
rumah tangga atau suami istri dan kehidupan sesama
manusia. Faktor ini yang di dalam Islam dinamakan
dengan mu’amalah.
3. Akhlak dilihat dari sudut bahasa (etimologi), adalah jamak
dari khulk. Khulk didalam kamus Al-Munjid berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Pada hakikatnya
khulk atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah
36 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm.
28
33
meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari
situlah timbul berbagai macam perbuatan dengan cara
spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan
pemikiran.37 Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat
Islam. Kualitas keberagaman justru ditentukan oleh nilai
akhlak. Jika syariat berbicara tentang syarat rukun, sah atau
tidak sah, akhlak menekankan pada kualitas dari perbuatan,
misalnya beramal dilihat dari keikhlasannya, shalat dilihat
dari kekhusyukannya, ilmu dilihat dari konsistensinya
dengan perbuatan dan lain sebagainya. Pada garis besarnya
akhlak Islam mencakup beberapa hal yakni
a. Akhlak manusia terhadap khalik.
b. Akhlak manusia terhadap makhluk.
c. Makhluk selain manusia; flora, fauna dan lain-lain.
d. Makhluk sesama manusia yang mencakup; diri pribadi,
rumah tangga atau keluarga, antartetangga dan
masyarakat luas lainnya.38
Jadi, seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa nilai
secara sederhana adalah suatu tipe kepercayaan yang dipegang
teguh oleh masyarakat dalam ruang lingkup dimana seseorang
bertindak atau menghindari suatu tindakan yang pantas atau tidak
pantas untuk dilakukan. Nilai sendiri diartikan sebagai suatu
tatanan yang dijadikan panduan atau acuan sesorang untuk
37 Asmaran AS, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2000), cet. Ke-3, hlm. 1 38 Ending Saifuddin Anshari, Wawasan Islam: Pokok-Pokok …., hlm.
46
34
menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial
tertentu.
Sementara konsep Islam juga telah disebutkan sebelumnya,
secara luas Islam diartikan sebagai agama, pada hakikatnya Islam
membawa ajaran-ajaran yang meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang diturunkan dari Allah SWT kepada Rasulnya Nabi
Muhammad SAW dan disampaikan kepada manusia. Ajaran-
ajaran tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang
digunakan sebagai acuan atau pedoman yang meliputi aspek
kehidupan sosial sesama makhluk, ibadah, tata cara atau hukum
dan sebagainya.
Dengan demikian, nilai-nilai Islam adalah pedoman atau
acuan untuk menerapkan keyakinan seseorang mengenai
pemahaman ajaran-ajaran yang ada di dalam agama Islam,
keyakinan ini dijunjung tinggi oleh manusia khususnya umat
Muslim mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan Islam
serta menjadikannya sebagai acuan atau pedoman yang dipercaya
sehingga ajaran-ajaran tersebut dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari sebagai umat Muslim.
F. Tinjauan Umum Tentang Film
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah selaput
tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang
akan dibuat potret atau tempat gambar positif yang akan
dimainkan di bioskop39
39 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2011), hlm. 330
35
Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 2009 pasal 1
tentang perfilman menyebutkan bahwa film adalah karya seni
budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi
massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau
tanpa suara dan dapat dipertunjukan.40
Secara etimologi, film berarti gambar yang bergerak, awalnya
film lahir sebagai bagian dari perkembangan teknologi. Ia
ditemukan dari hasil pengembangan prinsip fotografi dan
proyektor. Thomas Edison yang untuk pertama kalinya
mengembangkan kamera citra bergerak pada tahun 1888 ketika ia
membuat film sepanjang 15 detik yang merekam salah seorang
asistennya ketika sedang bersin. Segera sesudah itu, Lumiere
bersaudara memberikan pertunjukkan film sinematik kepada
umum di sebuah kafe di Paris.41
Film juga dapat diartikan sebagai teknik audio visual yang
sangat efektif dalam mempengaruhi penonton-penontonya. Film
merupakan kombinasi drama dengan paduan suara dan musik,
serta drama yang dengan paduan tingkah laku dan emosi yang
dapat dinikmati oleh penontonnya sekaligus dengan mata, telinga
dan di ruang yang gelap dan terang. Film adalah medium
komunikasi yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan,
melaikan juga pendidikan dan penerangan. Film dapat
menyampaikan banyak pesan. Melalui film, orang yang buta
huruf dapat ikut menikmatinya dibandingkan dengan media
40 Teguh Trianton, Film Sebagai Media Belajar, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), hlm. 1 41 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media …., hlm.
132.
36
cetak. Film merupakan media yang paling banyak menampilkan
lambing untuk menunjang penyampaian pesan.42
Proses pembuatan karya film sendiri membutuhkan waktu
yang sangat panjang dan terdiri dari tiga tahapan besar. Yakni
tahap pra-produksi, tahap produksi dan tahap pasca-produksi.
Karena ketiga tahapan inilah proses pembuatan film sangat
rumit.43
Film dibagi menjadi lima jenis, yakni film dokumenter, fitur,
animasi, cerita pendek dan cerita panjang. Berikut
penjelasannya:44
Film dokumenter adalah karya ciptaan mengenai kenyataan.
Film dokumenter merupakan interpretasi yang puitis yang
bersifat pribadi dari kenyataan-kenyataan. Atau dengan kata lain
merupakan film non fiksi yang menggambarkan situasi
kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan
perasaan dan pengalaman dalam situasi yang apa adanya. Film
dokumenter pada dasarnya berusaha dibuat untuk menyajikan
realitas melalui berbagai macam cara untuk berbagai macam
tujuan. Secara umum film dokumenter dibuat untuk tujuan
penyebaran informasi, pendidikan juga propaganda bagi sesorang
atau kelompok tertentu.45
42 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003). hlm. 209 43 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja
Grafindo, 2009), hlm. 137 44 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media …., hlm.
134 45 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar …., hlm. 139
37
Film fitur merupakan karya fiksi yang strukturnya selalu
berupa narasi yang dibuat dalam tiga tahap. Tahap pra produksi,
kektika skenario diperoleh. Skenario ini berupa adaptasi dari
novel atau cerita fiktif yang dimodifikasi. Tahap produksi,
merupakan masa berlangsungnya pembuatan. Dan tahap pasca
produksi ketika semua bagian film diurutkan sesuai dengan
urutan cerita dan disusun menjadi kesatuan kisah yang menyatu.
Film animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptaka
ilusi gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga
dimensi. Penciptaan tradisional dari animasi gambar bergerak
selau diawali hampir bersamaan dengan penyusunan storyboard
yaitu serangkaian skestra yang menggambarkan bagian penting
dari cerita..46
Film Cerita Pendek, durasi film cerita pendek biasanya
dibawah 60 menit. Film cerita pendek dijadikan laboraturium
eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang atau sekelompok
orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis
film ini banyak dihasilkan oleh mahasiswa jurusan film atau
orang atau kelompok yang menyukai dunia film dan ingin
berlatih membuat film dengan baik.
Film Cerita Panjang, sebuah film dikatakan film cerita
panjang bila durasi dari film lebih dari 60 menit. Film yang
biasanya diputar termasuk dalam jenis film cerita panjang.
Seiring perkembangan zaman dan dunia perfilman, gendre dalam
46 Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala, Komunikasi Massa: Suatu
Pengantar …., hlm. 139
38
filmpun mengalami sedikit perubahan. Sejauh ini jenis film cerita
panjang di bagi menjadi lima genre, yaitu:
1. Komedi, genre ini tidak harus diperankan oleh komedian,
tetapi aktor film biasa juga dapat bermain di film ini.
Tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat
penonton tersenyum bahkan tertawa.
2. Drama, genre yang menggambarkan realita kehidupan
manusia. Dalam film ber-genre drama, alur ceritanya
terkadang dapat memainkan rasa emiosional penonton.
Tema ini mengetengahkan aspek aspek human interest
sehingga yang dituju adalah perasaan atau emosi penonton
untuk meresapi kejadian yang menimpa tokohnya.
3. Horror, film yang bertema mistis, gaib dan supranatural.
Alur ceritanya dapat membuat jantung penonton berdegup
kencang, menegangkan, dan berteriak histeris. Film ini
biasa dibuat dengan cara animasi, special efek, atau
langsung oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut.
4. Musikal, genre yang penuh dengan nuansa musik. Alur
ceritanya sama seperti drama. Hanya saja dibeberapa
bagian adegan dalam film para pemain bernyanyi,
berdansa, bahkan berdialog menggunakan musik.
5. Laga (action). Film yang dipenuhi aksi, perkelahian,
tembak-menembak, kejar-kejaran, kebut- kebutan dan
adegan adegan berbahaya yang mendebarkan. Bisa
dikatakan film yang berisi “pertarungan” secara fisik
antara protagonis dengan antagonis. Alur ceritanya
sederhana, hanya saja dapat menjadi luar biasa setelah
39
dibumbui aksi-aksi yang mebuat penonton tidak beranjak
dari kursi.
Jika dilihat dari segi teknis, Ada lima hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk jurnalistik
televisi47, hal ini pun juga sama dengan teknik pengambilan
gambar untuk film yaitu:
Camera Angle yakni posisi kamera pada saat pengambilan
gambar. Masing-masing angle punya makna tersendiri. Camera
angle terbagi atas lima teknik sebagai berikut:
1. Bird eye view, adalah teknik pengambilan gambar yang
dilakukan dengan posisi kamera di atas ketinggian objek
yang direkam. Hasil teknik ini memperlihatkan
lingkungan yang luas dengan benda-benda lain yang
tampak dibawah begitu kecil dan berserakan tanpa makna.
2. High angle, merupakan teknik pengambilan gambar dari
atas objek. Selama kamera di atas objek maka sudah
dianggap high angle. Dengan teknik ini maka objek
nampak lebih kecil.
3. Low angle, juru kamera mengemasnya dengan
pengambilan gambar yang diawali dengan tilt up. Teknik
ini menunjukkan bahwa orang yang sedang direkam
memiliki dominasi, kuasa atau kekuatan dengan
menonjolkan wibawa nya.
4. Eye level, adalah teknik pengambilan gambar yang sejajar
dengan objek. Posisi kamera dan objek lurus sejajar
sehingga gambar yang diperoleh tidak ke atas atau bawah.
47 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 120
40
5. Frog eye, adalah teknik pengambilan gambar yang
dilakukan juru kamera dengan ketinggian kamera sejajar
dengan dasar kedudukan objek atau dengan ketinggian
yang lebih rendah dari dasar kedudukan objek. Dengan
teknik ini gambar yang didapat akan terlihat besar dan
bermakna mengerikan serta bisa saja penuh misteri.
Frame size, adalah ukuran shot untuk memperlihatkan situasi
objek bersangkutan. Teknik ini dibagi menjadi 12 jenis, yakni:
1. Extreme close-up. Sangat dekat dengan objek misalnya
mata, hidung dan sebagainya. Teknik ini menunjukkan
detail dari suatu objek.
2. Big close-up. Diambil dari batas kepala hingga dagu objek
yang menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi
tertentu.
3. Close-up. Diambil dari batas kepala sampai leher bagian
bawah untuk memberi gambaran objek secara jelas.
4. Medium close-up. Diambil dari atas kepala hingga bagian
dada atas untuk menegaskan profil seseorang.
5. Mid shot. Diambil dari kepala hingga pinggang untuk
memperlihatkan objek dengan sosoknya.
6. Knee shot. Diambil dari batas kepala hingga lutut untuk
memperlihatkan sosok objek (sama dengan mid shot).
7. Full shot. Diambil dari batas kepala hingga kaki untuk
memperlihatkan objek dengan lingkungan sekitar.
8. Long shot. Mengambil objek penuh dengan latar belakang
untuk memperlihatkan objek dengan latar belakagnya.
41
9. One shot. Yakni pengambilan satu objek gambar untuk
memperlihatkan seseorang di dalam frame.
10. Two shot. Adalah pengambilan dua objek gambar untuk
memperlihatkan dua objek yang sedang berinteraksi
11. Three shot. Adalah pengambilan tiga objek gambar untuk
memperlihatkan tiga objek orang yang sedag berinteraksi.
12. Group shot. Adalah pengambilan gambar dengan
memperlihatkan objek yang lebih dari tiga orang.48
Pergerakan kamera. Dapat dilakukan juru kamera dalam
pengambilan gambar, antara lain dengan menggerakan kamera
secara vertikal atau horisontal. Pergerakan kamera juga dapat
dilakukan dengan mengubah ukuran objek menjadi lebih kecil
atau besar dengan mengatur zoom pada kamera. Berikut beberapa
istilah teknis dalam pergerakan kamera
1. Pan, yaitu pergerakan kamera secara horisontal yang
menggerakkan kamera dari kanan ke kiri atau sebaliknya.
2. Tilt, yaitu pergerakan kamera secara vertikal yang dimana
kamera digerakkan dari atas ke bawah atau sebaliknya.
3. Zoom out, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai
dari close up pada satu objek kemudian objek terlihat
bergerak menjauh dari kamera yang secara gradual
memperlihatkan lingukan disekitar subjek.
4. Zoom in, yaitu teknik pengambilan gambar yang dimulai
dengan sudut pengambilan melebar dan kemudian
bergerak mendekati arah subjek. Teknik zoom in dan
48 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 128
42
zoom out dilakukan dengan mengatur ring zoom yang
terdapat pada kamera.
5. Track, yaitu gerakan kamera secara konstan, caranya
dengan meletakkan kamera pada suatu benda yang
bergerak seperti pengambilan gambar dari kendaraan
contohnya mobil, kereta api dan sebagainya.49
Gerakan objek. Artinya kamera tetap diam atau statis dan
yang bergerak adalah objek bidikannya. Hal ini dibagi menjadi
tiga jenis yakni
1. Objek sejajar dengan kamera. Baik ke depan, belakang,
kiri atau kanan. Dengan teknik ini kamera harus
mengikuti gerakan objek dan diperlukan alat bantu seperti
kendaraan, rail atau crane untuk pengambilan gambarnya
2. Walk-in/walk-away. Objek yang menjauh atau mendekat
ke kamera, apabila objek bergerak menjauhi kamera
disebut dengan walk-away dan sebaliknya.
3. Framing. Adalah masuknya objek dalam sebuah frame
film yang awalnya kosong kemudian muncul aba-aba
yang menandakan bahwa objek masuk ke frame. Hal
tersebut dinamakan in frame, dan sebaliknya.
Komposisi dalam sebuah frame ditentukan oleh tiga
faktor, yakni:
a. Headroom adalah komposisi dimana sebuah objek
dengan mid shot maka harus proporsional yakni
kepala bagian atas dengan batas frame harus diatur
tidak terlalu tinggi atau rendah. Jika headroomnya
49 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir…., hlm. 181
43
terlalu tinggi maka objek akan terkesan menggantung.
Apabila terlalu rendah maka objek akan terpotong
frame.
b. Noseroom. Diartikan sebagai jarak pandang seseorang
terhadap objek lainnya, baik ke kiri atau kanan.
Komposisi ini dikemas untuk mendapatkan gambar
yang menarik, karena dengan ini berarti seseorang
sedang melakukan interaksi dengan dua orang atau
benda sekitarnya.
c. Looking space. Orang yang sedang berjalan atau
berlari selalu menyisakan ruang di depan atau
belakang nya. Ruangan di depan orang yang sedang
berjalan atau berlari itulah yang disebut dengan
looking space. Sementara bagian belakangnya disebut
back space.50
G. Kerangka Berpikir
Film adalah sebuah media yang menggabungkan unsur audio
atau suara dengan visual atau gambar. Hal inilah yang
menjadikannya kelebihan dibandingkan media lain yang
mengandalkan satu unsur suara atau gambar saja karena pesan
yang hendak disampaikan dapat diperkuat dengan penggambaran
berupa latar tempat, waktu, dialog, gestur atau ekspresi dari
pemeran film. Pesan yang disampaikan dalam film mencakup
pesan moral, budaya, agama serta ideologi yang terdapat dalam
50 Askurifai Baksin, Jurnalistik Televisi …., hlm. 136
44
masing-masing adegannya. Tetapi, dalam sebuah film terdapat
suatu makna yang digambarkan secara implisit sehingga
penonton harus mencerna makna tersebut secara mendalam agar
pesan yang disampaikan oleh movie maker sampai kepada
audiens.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mencoba
untuk mendapatkan dan mencerna makna implisit tersebut lebih
dalam lagi menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang
berfokus pada pencarian makna dalam tiga tahapan makna.
Ketiga tahapan makna tersebut adalah Makna Denotasi, Makna
Konotasi dan Makna Mitos. Alur kerangka berpikir tersebut
digambarkan sebagai berikut:
Nilai-nilai Islam
Nilai Aqidah – Nilai Syariah – Nilai Akhlak
Film
“Surga Yang Tak Dirindukan 2”
Semiotika Roland Barthes
Denotasi – Konotasi – Mitos
45
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM SURGA YANG TAK
DIRINDUKAN 2
A. Sekilas Tentang Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
Surga Yang Tak Dirindukan 2 merupakan film ber-genre
drama religi yang kisahnya adalah lanjutan dari film Surga Yang
Tak Dirindukan pada tahun 2015 lalu. Film yang skenario nya
ditulis oleh Alim Sudio ini adalah adaptasi dari novel karangan
Asma Nadia judulnya sama dengan filmnya. Secara garis besar
film ini menceritakan bagaimana kehidupan dari seorang suami
yang melakukan poligami yang lebih menonjolkan unsur
religiusitas dengan direpresentasikannya unsur-unsur seperti
simbol, lisan, dan visual keagamaan secara spesifik agama Islam.
Film garapan Hanung Bramantyo selaku sutradara serta
Manoj Punjabi selaku produser ini tayang serentak di seluruh
bioskop Indonesia pada 9 Februari 2017 dengan menggandeng
beberapa aktor dan aktris untuk memerankan tokoh yang ada di
film ini. Yakni Fedi Nuril, Laudya Cynthia Bella, Reza
Rahardian, Raline Shah, Nora Danish, Kemal Palevi, Tata
Ginting, Sandrinna Michelle, Keefe Bazil dan Muhadkly Acho
mampu membuat film terasa lebih emosional yang bercampur
dengan unsur keagamaan ditambah latar tempat yang apik dari
kota Budapest, Hungaria.
Di awal perilisan film ini sempat mengalami kendala yakni
diundurnya jadwal tayang yang seharusnya pada 15 Desember
46
2016 sudah dapat dinikmati penonton di seluruh bioskop
Indonesia tetapi karena ada beberapa permasalahan di post-
production maka sang produser Manoj Punjabi mengambil resiko
untuk mengundur tanggal perilisan film terbarunya pada tahun
2017 ini.1 Film bertemakan religi di Indonesia bisa dibilang
sangat banyak, dari tahun ke tahun dapat dipastikan selalu ada
film religi yang ditayangkan di bioskop. Apabila kebanyakan film
religi mengangkat tema keberagaman, toleransi, keyakinan
terhadap satu agama dan sebagainya. Surga Yang Tak Dirindukan
1 dan 2 adalah pionir film religi dengan benang merah cerita
mengenai poligami dan mengajarkan tentang keikhlasan di
Indonesia.
B. Sinopsis Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
Awal cerita film ini dimulai di Yogyakarta dimana Arini
harus pergi ke Budapest untuk memenuhi agenda promosi buku
terbarunya dan mengunjungi komunitas Muslim Indonesia Eropa.
Pada waktu menjelang keberangkatan Arini menuju bandara
terjadi insiden dimana Prasetya menolong wanita yang menjadi
korban kecelakaan tunggal lalu lintas dengan membawa nya
kerumah sakit. Mengingat peristiwa yang persis menimpanya
sekian tahun lalu, Prasetya khawatir apakah wanita yang
kecelakaan ini sedang dalam kondisi mengandung atau tidak.
Setelah dilakukan proses pengecekan medis ternyata wanita
tersebut hanya mengalami luka-luka dan tidak dalam masa
1 Diakses dari
https://entertainment.kompas.com/read/2016/12/08/073000610/jadwal.tayang.s
urga.yang.tak.dirindukan.2.diundur pada 23 Oktober 2018
47
mengandung. Prasetya dengan perasaan lega setelah itu langung
bergegas menuju bandara untuk bertemu dengan Arini dan Nadia
sebelum mereka pergi ke Budapest karena Prasetya baru akan
menyusul mereka beberapa hari kedepan dikarenakan ada
pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu di Yogyakarta.
Beberapa saat kemudian Arini dengan Sheila, manajernya.
Membuka sesi tanda tangan buku karangan Arini yang banyak
dari penggemar buku tersebut adalah anak-anak hingga remaja di
Budapest. Suatu saat muncul seorang dokter spesialis kanker
bernama Syarief meminta Arini untuk membacakan bukunya
langsung ke anak-anak pengidap kanker. Syarief mengatakan
bahwa buku karangan Arini ini ia gunakan untuk ‘mengobati’
anak-anak pengidap kanker tersebut. Dengan mendengar hal
tersebut Arini, Sheila dan Nadia meluangkan waktunya untuk
mengunjungi dan Arini secara langsung membacakan bukunya ke
anak-anak yang mengidap penyakit kanker yang sudah
disebutkan oleh Syarief.
Setelah beberapa saat Arini membacakan bukunya, Nadia,
Shiela dan Syarief pun saling bercanda gurau dengan anak-anak
tersebut. Michela, salah satu dari anak-anak pengidap kanker
meninggal dunia dengan kondisi yang sangat tenang, suasana
yang sebelumnya riang gembira diikuti dengan suara tawa anak-
anak berubah menjadi dingin dan ekspresi orang-orang disekitar
menjadi muram serta hening seketika.
Singkat cerita setelah kepergian Michelle di rumah sakit
dimana Syarief bekerja. Arini, Nadia dan Shiela melaksanakan
ibadah shalat di masjid di kota Budapest. Setelah selesai dan
48
mereka bertiga sedang merapikan perlengkapan ibadah nya tiba-
tiba seorang anak laki-laki muncul dengan mainan mobil-mobilan
yang mendekat kearah mereka. Ketika Arini mendekat ke anak
laki-lai tersebut untuk menyapa sekaligus memberi coklat tiba-
tiba seorang wanita dari kejauhan berkata jangan beri dia coklat,
dia alergi coklat. Ternyata setelah dilihat dengan tidak diduga
Arini bertemu dengan Meirose ibu dari anak laki-laki tersebut
yang bernama Akbar.
Dari sinilah Meirose dan Arini bertemu kembali setelah
sekian lama berpisah. Rasa canggung muncul ketika mereka
berdua sedang berbicara mengenai kehidupan masing-masing.
Arini yang sekarang berprofesi sebagai penulis buku sementara
Meirose yang membuka bisnis butik dengan warisan ayahnya di
Budapest dan bergabung dengan Komunitas Islam Eropa di
Budapest. Rasa canggung muncul ketika Meirose menanyakan
kabar Prasetya ke Arini. Hal itu muncul karena Meirose masih
istri Prasetya yang sah secara hukum dan agama tetapi Meirose
memilih untuk pergi bersama Akbar karena Ia tidak mau
mengganggu keluarga Prasetya dan Arini sebagai istri pertama
Prasetya.
Setelah perbincangan antara Meirose dan Arini selesai,
mereka lekas pergi masing-masing bersama anaknya. Ditengah
perjalanan pulang, Arini yang sedang bersenda gurau dengan
Nadia tiba-tiba jatuh pingsan dan langsung dilarikan kerumah
sakit dimana dokter Syarief bekerja. Setelah beberapa saat Arini
dibangunkan dari tidurnya oleh dokter Syarief bersama salah satu
suster di rumah sakit tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan
49
awal berupa CT scan ternyata Arini mengidap kanker rahim
stadium empat yang sudah menyebar sampai ke otak. Arini
mengatakan bahwa dua tahun lalu Ia pernah melakukan operasi
kanker rahim dan dokter menyatakan bahwa Arini sembuh dari
kankernya. Pada momen ini Arini tampak menyerah dengan
penyakit kanker nya. Ia menolak untuk melakukan prosedural
biopsy dan treatment lainnya karena Arini sudah melakukan
banyak proses penyembuhan dan Ia tidak mau melakukan itu lagi.
Tetapi Syarief meyakinkan Arini untuk tidak menyerah dan terus
melawan kanker nya. Arini meminta Syarief untuk tidak
memberitahu siapa-siapa mengenai kondisi nya termasuk
suaminya sendiri Prasetya dan anaknya Nadia. Padahal dalam
situasi seperti ini dukungan dari orang-orang terdekat sangat
penting. Secara diam-diam Nadia mendengar percakapan Syarief
dengan Arini, Ia pun tahu bahwa Arini sebagai ibu kandung nya
mengidap penyakit kanker yang serius dimana dalam hasil
diagnosa Arini tidak akan bertahan lama lagi apabila tidak
dilakukan perawatan.
Arini pun memutuskan agar Meirose kembali lagi dengan
Prasetya untuk menggantikan posisinya sebagai istri dan ibu bagi
Nadia. Nadia yang sudah mengetahui kondisi ibunya berjanji
ingin menuruti segala keinginannya termasuk mengajak Meirose
kembali bersama Prasetya. Sebelum itu Meirose sudah dilamar
oleh Syarief tetapi Ia meminta untuk menunggu keputusan dan Ia
memberi tahu bahwa Meirose memiliki masa lalu yang kurang
baik.
50
Sesampainya Prasetya di Budapest, ia langsung menuju
Szentendre dimana Arini dan Nadia sudah terlebih dahulu disana
dan menunggunya. Sesampainya Prasetya di lokasi tersebut, Ia
terkejut bahwa tempat yang didatanginya adalah rumah Meirose.
Keadaan menjadi canggung ketika Arini, Meirose, Prasetya,
Nadia dan Akbar duduk bersama menyantap makan malam.
Prasetya, Arini dan Meirose tidak saling berbicara tetapi Nadia
terus berupaya untuk memulai percakapan dimulai dengan
obrolannya bersama Akbar.
Singkat cerita setelah itu Meirose melihat kembali surat
penggugatan cerai kepada Prasetya, di sisi lain Prasetya yang
belum tahu mengenai penyakit kanker Arini berdiskusi dengan
nya untuk menyatakan ikrar talak kepada Meirose. Arini pun
tidak setuju dengan hal itu tetapi Prasetya mengatakan bahwa
Meirose sudah punya kehidupan yang baik di Budapest, Ia akan
zhalim apabila terus menerus mengikatnya.
Hari berikutnya Prasetya, Arini dan Nadia pergi ke Budapest
tepatnya ke apartemen Arini dimana Ia tinggal selama di
Budapest. Sebelum itu, mereka bertemu dengan rekan kerja
Prasetya di salah satu restoran di Budapest. Dengan tergesa-gesa
Arini menuju toilet dan nampaknya Ia jatuh pingsan dikarenakan
penyakit kanker yang Ia alami.
Prasetya yang baru mengetahui kondisi Arini mengatakan
kepadanya akan melakukan apa saja yang Ia inginkan dan apapun
akan dilakukan supaya Arini sembuh tetapi Arini tetap menolak
untuk melawan penyakit kanker yang Ia alami. Setelah Arini
Pulih, ia meminta kepada Prasetya untuk tidak menceraikan
51
Meirose karena menurutnya Nadia membutuhkan sosok seorang
ibu dan Prasetya tidak bisa mengurus Nadia sendiri, Ia butuh
sosok seorang istri. Arini juga meminta hal tersebut kepada
Meirose untuk menjadi pengganti nya sebagai istri Prasetya dan
ibu dari Nadia. Tetapi keduanya menolak, Prasetya mengatakan
apapun akan dilakukan selain itu dan Ia lebih memilih hidup
sendiri dengan Nadia. Beberapa saat setelah itu Syarief datang
kerumah Meirose dan mengatakan yang sebenarnya tentang
penyakit Arini, Meirose meminta untuk Syarief agar berusaha
menyembuhkannya tetapi semua perawatan medis yang ingin Ia
lakukan ditolak.
Arini kembali jatuh pingsan ketika perjalan pulang ke
Budapest, dengan kondisi yang sangat lemah selagi berbaring di
ranjang rumah sakit Ia meminta untuk melakukan shalat
berjamaah bersama Meirose, Prasetya dan Nadia. Namun
beberapa saat setelah itu Arini menghembuskan nafas terakhirnya
selagi melakukan shalat. Pada Akhirnya Prasetya mengabulkan
permintaan Arini dengan tidak menceraikan Meirose, Ia kembali
membina rumah tangga bersama Meirose dan menjadikan
Meirose ibu dari Nadia.
C. Profil Sutradara Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
52
Gambar 3.1
Hanung Bramantyo
Lahir dengan nama lengkap Setiawan Hanung Bramantyo
pada 1 Oktober 1975 di Yogyakarta. Hanung menempuh
pendidikan tinggi nya di Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Indonesia namun tidak sampai menyelesaikan masa studinya, Ia
pindah ke Institut Kesenian Jakarta tepatnya di Fakultas Film
dengan Program Studi Film.
Awal karir Hanung sebagai sutradara dimulai pada tahun
2000 dimana Ia meyutradarai film Topeng Kekasih dan ikut
menjadi pemeran dalam film Jomblo pada tahun 2006 sebagai
seorang koki. 2 Karirnya sebagai sutradara meningkat setelah
mendapat penghargaan sebagai sutradara terbaik dalam Festival
Film Indonesia di tahun 2005 lewat filmnya yang berjudul
Brownies. Selain itu Ia juga dinominasikan sebagai sutradara
terbaik film cerita lepas dengan judul filmnya Sayekti Dan
Hanafi.3
2 Rony Wijaya, Biograif Hanung Bramantyo, diakses dari
http://bio.or.id/biografi-hanung-bramantyo/ pada 22 Agustus 2018 3 Merdeka, Profil Hanung Bramantyo, diakes dari
https://www.merdeka.com/hanung-bramantyo/profil/ pada 22 Agustus 2018
53
Karir Hanung sebagai sutradara tidak sepenuhnya berjalan
mulus, ada lika liku dan kontroversi dalam beberapa karyanya.
Film ? (Tanda Tanya) yang menceritakan tentang intoleransi
diprotes oleh Front Pembela Islam, setelah Hanung berdiskusi
dengan Majelis Ulama Indonesia Ia akhirnya sepakat untuk
memotong beberapa bagian dalam film tersebut. Terlepas dari itu
film ini mendapat apresiasi yang bagus dari Singapura, Australia
dan Kanada karena telah menyajikan rupa Islam yang modern
dan damai. Film Soekarno: Indonesia Merdeka yang rilis tahun
2013 pun mendapat kritik dari Rachmawati Soekarnoputri, anak
perempuan dari Soekarno. Ia megkritik Hanung karena
menurutnya yang berperan sebai Soekarno yakni Ario Bayu tidak
cocok menggambarkan Soekarno di dalam film tersebut.
Melainkan Ia merasa bahwa Anjasmara lebih layak untuk
mendapatkan peran tersebut.4
Dari awal karirnya sebagai sutradara Hanung telah membuat
lebih dari 30 film dengan berbagai genre, alur cerita dan
keunikan dari film nya masing-masing. Beberapa film karya
Hanung yang populer adalah Ayat-Ayat Cinta yang dirilis pada
tahun 2008, Sang Pencerah yang dirilis pada tahun 2010, Perahu
Kertas 2 yang dirilis pada tahun 2012, Rudy Habibie yang dirilis
pada tahun 2016, Kartini yang dirilis pada tahun 2017 dan lain
lain.
Prestasi yang diraih Hanung selama menjadi sutradara
diantaranya adalah pada tahun 2011 Ia berhasil mendapatkan
4 Refi Kurniasari, Hanung Bramantyo: Sutradara Film, diakses dari
https://tirto.id/m/hanung-bramantyo-bac pada 22 Agustus 2018
54
penghargaan sebagai sutradara terpuji dan penulis skenario
terpuji dalam film Sang Pencerah pada Festival Film Bandung.
Pada Festival Film Indonesia Ia berhasil mendapatkan 3
penghargaan sekaligus yakni sutradara dan penulis cerita asli
terbaik dalam film ? (Tanda Tanya) serta sutradara terbaik dalam
film Tendangan Dari Langit. Sebelum itu pada 2009 Hanung
berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori
penyutradaraan terbaik pada film Perempuan Berkalung Sorban
di Festival Film Indonesia. Walaupun dalam film tersebut timbul
kontoroversi karena dianggap melakukan kritikan kontra
produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan
dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis hingga
salah seorang pengurus MUI menyarankan agar film ini ditarik
dari edaran. Tetapi, penulis novel yang diadaptasi ceritanya
tersebut mengatakan bahwa inti dari film ini adalah tentang
pemberdayaan wanita. Kemudian pada tahun 2007 Hanung
mendapatkan lagi tiga penghargaan pada Festival Film Indonesia
dengan kategori sutradara dan skenario cerita asli terbaik dalam
film Kamulah Satu-satunya serta sutradara terbaik dalam film Get
Married. 1 tahun sebelumnya Hanung hanya mendapat satu
penghargaan di Festival Film Indonesia dengan kategori skenario
adaptasi terbaik dalam film Jomblo. Dan penghargaan pertama
yang diraih oleh Hanung adalah sutradara dan skenario terbaik
dalam film Brownies pada Festival Film Indonesia tahun 2005.5
5 Film Indonesia, Diakses dari
http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b84ed860c823_hanung-bramantyo
pada 22 agustus 2018
55
D. Profil Aktor dan Aktris Film Surga Yang Tak Dirindukan
2
1. Fedi Nuril
Gambar 3.2 Fedi Nuril
Aktor kelahiran Jakarta 1 Juni 1982 ini sudah malang
melintang di industri perfilman Indonesia. Ia adalah aktor
bintang bagi film-film populer Indonesia seperti Ayat-Ayat
Cinta, 5 CM, Get Married dan tentunya kedua film Surga
Yang Tak Dirindukan.
Karir Fedi Nuril sebagai aktor dimulai pada tahun 2004
dimana Ia berperan sebagai Nino dalam film Mengejar
Matahari. Film selanjutnya yang ia lakoni adalah Garasi yang
dirilis tahun 2006 disini ia berperan sebagai musisi dengan
grup musiknya sendiri. Setelah beberapa kali menjadi aktor di
film layar lebar, Ia menjadi aktor kunci dalam film Ayat Ayat
Cinta pada tahun 2008 yang berperan sebagai Fahri.6
6 Diakses dari
http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bb7222c60335_fedi-
nuril/filmography pada 22 Agustus 2018
56
Nama Fedi Nuril kembali menyita perhatian publik di film
5 CM yang rilis tahun 2012. Film arahan sutradara Rizal
Mantovani yang dibuat berdasarkan novel karangan Donny
Dirgantoro itu menuai sukses sejak pemutaran pertamanya
pada Desember 2012. Hal tersebut ditandai dengan tercapainya
angka satu juta penonton yang diraih oleh film ini.7
Aktor lulusan D3 Akuntansi Universitas Indonesia ini
tidak hanya berperan sebagai aktor film melainkan Ia pernah
merilis 3 album bersama grup musiknya yang bernama Garasi.
Selain itu sejak tahun 2004 Ia pernah menjadi bintang iklan
sebanyak 6 kali.8
2. Laudya Cynthia Bella
Gambar 3.3 Laudya Cynthia Bella
Laudya Cynthia Bella lahir di Bandung pada 24 Februari
1988. Bella pertama kali memulai karirnya di dunia
entertainment pada tahun 2002 dimana Ia menjadi model dan
7 Diakses dari https://www.wowkeren.com/seleb/fedi_nuril/bio.html
pada 22 Agustus 2018 8 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril pada 22
Agustus 2018
57
bintang sinetron. Namun jauh sebelum itu, Bella sudah
menjadi bintang iklan berbagai produk di tahun 1994 dan
tahun 1997.
Karir Bella mulai naik ketika Ia bermain di film
pertamanya yang berjudul Virgin pada tahun 2004 silam.
Film ini sukses di layar lebar karena mencapai 1,4 juta
penonton selama masa tayang. Melalui film ini Bella
mendapatkan kehormatan masuk dalam nominasi di Festival
Film Indonesia tahun 2004 dengan kategori pemeran utama
wanita terbaik dan aktris utama terpuji. Ia pun bahkan
mendapatkan penghargaan pertamanya dengan kategori most
favourite rising star di MTV Indonesia Movie Awards tahun
2005.9
Selain terjun di dunia film, modelling, dan pertelevisian,
Bella juga pernah terjun ke industri musik Indonesia bersama
Melly Goeslaw, Raffi Ahmad, Chelsea Olivia Wijaya, Dimas
Beck, dan Ayushita yang bernama BBB dan terbentuk pada
tahun 2006.10
3. Reza Rahardian
9 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella
pada 22 Agustus 2018 10 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/306-laudya-cynthia-
bella pada 22 Agustus 2018
58
Gambar 3.4 Reza Rahardian
Aktor yang lahir di Bogor pada 5 Maret 1987 ini memiliki
nama lengkap Reza Rahardian Matulessy, nama marga yang
sama dengan ibunya Pratiwi Widantini Matulessy. Reza
memulai karir nya di dunia hiburan sebagai seorang model,
lalu bermain peran di sinetron dan akhirnya menjadi aktor
layar lebar yang sangat populer di Indonesia.
Awal karir Reza dimulai menjadi model di majalah
remaja Aneka Yess dan mendapat penghargaan Favorite Top
Guest di umurnya yang masih 17 tahun.11 Karir nya semakin
naik ketika ia membintangi sinetron pertamanya pada tahun
2005 yang berjudul Culunnya Pacarku. Setelah membintangi
3 judul sinetron setelahnya, Reza mendapat tawaran untuk
menjadi aktor film layar lebar. Hal ini membuat karir Reza
menjadi semakin naik dan popularitasnya pun demikian.
Film layar lebar pertama yang dibintangi Reza berjudul
Film Horor yang dirilis pada tahun 2007. Film selanjutnya
yang ia bintangi adalah Perempuan Berkalung Sorban
11 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/402-reza-rahadian
pada 22 Agustus 2018
59
dimana Ia mendapat penghargaan untuk pertama kalinya di
ajang Piala Citra tahun 2009 dengan kategori pemeran
pendukung pria terbaik. Di tahun berikutnya, Ia mendapatkan
kembali penghargaan di kategori dan ajang yang sama dalam
film 3 Hati Dua Dunia Satu Cinta. Dan pada tahun 2013
Reza berhasil mendapat penghargaan dari IMA sebagai
pemeran utama pria terfavorit di film Habibie & Ainun.12
4. Raline Shah
Gambar 3.5 Raline Shah
Raline Shah lahir di Jakarta pada 4 Maret 1985 tetapi
tinggal dan besar di Medan. Aktris berdarah melayu ini
adalah salah satu dai finalis Puteri Indonesia 2008 dan
menjadi puteri favorit. Karena itulah banyak tawaran untuk
membintangi iklan, bermain di sinetron hingga menjadi
aktris di film layar lebar. Tetapi sebelum itu, Raline pernah
berkuliah di National University of Singapore dalam bidang
12 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Reza_Rahadian pada 22
Agustus 2018
60
ilmu politik dan meraih gelar B.A di Political Science and
New Media & Communications.13
Awal karir Raline terjun ke dunia akting ia berkesempatan
bermain sebagai Riani dalam film 5 CM yang dirilis pada 12
Desember 2012. Film ini terbilang sukses dengan meraih 2.3
juta penonton selama masa tayangnya. Selang setahun
setelah popularitasnya meningkat, Raline kembali bermain
dalam trilogi 99 Cahaya di Langit Eropa sebagai Fatma.
Film drama religi ini diangkat dari novel karya Hanum
Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra yang berkisah
tentang pencarian cahaya Islam di tanah Eropa yang dibawa
oleh bangsa Turki di era Merzifonlu Kara Mustafa Pasha dari
Kesultanan Utsmaniyah.14 Setelah beberapa judul film yang
ia bintangi akhirnya pada tahun 2015 Raline mendapat
kehormatan menjadi nominasi di Piala Citra Festival Film
Indonesia dengan kategori peran pendukung wanita terbaik.
Jauh sebelum menjadi aktris di layar lebar Raline pernah
membintangi sinetron Jinny Oh Jinny pada tahun 1998,
membintangi iklan berbagai produk dari tahun 2010 hingga
2016, membintangi beberapa video klip musik dari musisi
ternama di Indonesia dan merilis lagu untuk digunakan
sebagai soundtrack dalam film Surga Yang Tak Dirindukan
pada tahun 2015 yang berjudul Kekasih Disurga.
13 Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah pada 23
Agustus 2018 14 Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/354-raline-shah
pada 23 Agustus 2018
61
E. Tim Produksi Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
1. Sutradara : Hanung Bramantyo
2. Produser : Manoj Punjabi
3. Penulis : Alim Sudio, Hanung Bramantyo,
Manoj Punjabi
4. Pemeran : Raline Shah, Fedi Nuril, Laudya
Cynthia Bella, Reza Rahardian, Nora Danish, Kemal
Palevi, Tata Ginting, Sandrianna Michelle, Kefee Bazil &
Muhadkly Acho.
5. Penata Musik : Tya Subiakto
6. Sinematografi : Ipung Rachmat Syaiful
7. Rumah produksi : MD Pictures
Gambar 3.6 Poster Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
62
BAB IV
TEMUAN DATA FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN
2
Film adalah sebuah hasil karya komunikasi dimana dalam
semua film apapun genre, tipe dan negara dimana film tersebut
diproduksi pasti memliki pesan yang ingin dikomunikasikan
kepada penonton. Alur cerita yang baik dan jelas akan
memudahkan penonton untuk menangkap pesan atau makna apa
yang ingin disampaikan oleh pembuat film ditambah dengan
tatanan audio visual yang berfungsi untuk menguatkan alur cerita
serta menambah unsur hiburan dalam film tersebut. Berawal dari
pernyataan ini penulis menjadikan film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 sebagai bahan analisis dengan menggunakan teori
semiotika Roland Barthes untuk mengetahui makna denotasi,
konotasi dan mitos dari beberapa adegan-adegan yang
merepresentasikan nilai-nilai keislaman dalam film tersebut.
A. Scene 1. Poligami
Scene pertama yang kental dengan unsur komedi ini
memperlihatkan situasi dimana Arini dan Nadia yang sedang
berada di bandara di Yogyakarta ditemani oleh rekan-rekannya
yakni Hartono, Amran dan Lia serta Prabu yang akan
mewawancarai Arini sebelum berangkat ke Hungaria.
Visual Dialog Type Of Shot
63
Hartono & Lia:
Pras mana?
Arini: Mas Pras
lagi di rumah
sakit, tadi
katanya ada
nolong orang
yang lagi
kecelakaan.
Group shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan dengan
memperlihatkan
objek lebih dari
tiga orang.
Hartono & Lia:
Perempuan?
Medium close up
Memperlihatkan
bagian dada ke atas
dari objek yang
sedang berinteraksi
dengan ekspresi
penasaran yang
ditampilkan
Hartono & Lia.
Arini:
(Mengangguk-
angguk)
Close up
Memberi
gambaran objek
secara jelas
sehingga terlihat
ekspresi yang
dilakukan oleh
Arini.
Hartono: Aduh!
(sambil menepuk
dahi)
Medium close up
Memperlihatkan
dari bagian dada
sampai batas
kepala dari objek
sehingga terlihat
ada pergerakan
tubuh yang
dilakukan oleh
Hartono.
64
Lia: Kamu kok
tenang-tenang aja
sih, nanti kalo
kejadian lagi
gimana?
Close up
Menunjukkan dari
batas kepala
sampai leher
bagian bawah
sehingga memberi
gambaran ekspresi
objek dengan jelas.
Amran: Heh,
jangan suudzon,
emang kalo
perempuan
kenapa? Cowok
itu jatah nikahnya
empat kali.
Medium close up
Menunjukkan
bagian dari dada
hingga kepala
objek dengan
memperlihatkan
ekspresi yang
ditimbulkan oleh
objek yakni
Amran.
Hartono: Nikah
aja sih otak lu!
Amran: Biarin
aja!
Group shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan dengan
memperlihatkan
objek lebih dari
tiga orang.
Tabel 4.1
B. Scene 2. Berdakwah
Awalnya Pras yang sudah hilang harapan untuk menemui
Arini dan Nadia karena terlambat datang ke bandara. Janjinya
untuk menemui mereka terpaksa batal karena Arini harus pergi
menuju Hungaria. Tetapi pada saat detik-detik keberangkatan
Nadia memanggil Pras dari kejauhan dan Pras dengan cepat
menghampirinya. Akhirnya Pras menepati janjinya untuk
65
menemui mereka dan berpesan untuk menjaga diri karena negara
yang akan dikunjungi letaknya sangat jauh dari tempat tinggal
mereka.
Visual Dialog Type of shot
Arini: Aku
lega aku bisa
ketemu sama
kamu sebelum
berangkat.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan
sosoknya dari kepala
hingga dada bagian
atas. Dalam gambar
ini terlihat sosok
Arini.
Pras: Aku
merasa
bersalah kalo
enggak ketemu
sebelum
berangkat.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan
sosoknya dari kepala
hingga dada bagian
atas. Dalam gambar
ini terlihat sosok
Pras
Nadia: Berarti
Bunda bohong,
Bunda bilang
Bunda enggak
takut.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan
sosoknya dari kepala
hingga dada bagian
atas. Dalam gambar
ini terlihat sosok
Nadia.
Petugas
bandara
wanita: Sudah
waktunya, Bu.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan
sosoknya dari kepala
hingga dada bagian
atas. Dalam gambar
66
ini terlihat sosok
seorang petugas
bandara wanita.
Pras: Sebentar
yah.
Pras: Kamu
jaga kesehatan
yah, jangan
capek-capek,
jangan lupa
minum vitamin
yah.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari bagian
atas kepala hingga
bagian atas dada.
Kembali
diperlihatkan sosok
Pras.
Arini:
Insyaallah
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari bagian
atas kepala hingga
bagian atas dada.
Kembali
diperlihatkan sosok
Arini.
Pras: Semoga
perjalanan ini
benar-benar
jadi ibadahmu,
Sayang
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari bagian
atas kepala hingga
bagian atas dada.
Kembali
diperlihatkan sosok
Pras
Arini: Amin
Pras: Amin
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari bagian
atas kepala hingga
bagian atas dada.
Kembali
diperlihatkan sosok
Arini.
Tabel 4.2
67
C. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan
Pada scene ini, Panji yang bertugas sebgai tour guide Arini,
Nadia dan Sheila selama di Budapest, Hungaria mengantarkan
mereka ke tempat tinggal sementara yakni di salah satu
apartemen di kota Budapest. Panji yang sudah lama tinggal
disana memberitahu seluk beluk kota Budapest kepada mereka
mulai dari jumlah penduduk, pariwisata, dan agama yang ada di
Budapest. Sesaat sebelum memasuki ruangan yang dituju Panji
memberi tahu fakta mengenai penduduk muslim yang ada di
Hungaria kepada Arini, Nadia dan Sheila..
Visual Dialog Type of shot
Panji: Penduduk
Muslim disini
itu mbak, ada
sekitar dua
puluh delapan
ribu orang dan
masih terus
menunjukkan
angka angka
peningkatan.
Long shot
Digunakan untuk
memperlihatkan
latar tempat dimana
objek berada.
Sheila: Oh,
because of buku
istana bintang?
Long shot
Memperlihatkan
latar tempat dimana
objek berada dan
objek bergerak
mendekati kamera.
68
Panji: No, karna
banyak masalah.
Group shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan dengan
memperlihatkan
objek lebih dari tiga
orang
Tabel 4.3
D. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga
Adegan ini mempelihatkan ketika Arini dan Prasetya yang
sedang berkomunikasi dengan media video call dengan
menampilkan panorama kota Budapest dan kegiatan Arini yang
sedang mewawancarai salah satu muslimah di Budapest.
Visual Dialog Type of shot
Arini:
Alhamdulillah
ladang
sedekahku
semakin luas,
Mas. Aku
sekarang berada
di tempat pusat
kejayaan Turki
jaman dulu, di
Eropa. Ya
walaupun Islam
dipandang
sebelah mata
disini karena
pemberitaan-
pemberitaan
yang ada tapi
yang aku lihat ya
Long shot
Digunakan untuk
memperlihatkan
secara jelas
panorama sebagai
objek.
Extreme long shot
Menunjukkan
lingkungan atau
latar tempat yang
dominan, tipe shot
ini biasanya
menampilkan
panorama atau
pemandangan yang
lebih luas dari long
shot hingga
69
Mas, orang-
orang Islam
disini itu mereka
kompak loh.
memenuhi layar.
Full shot
Memperlihatkan
objek secara
keseluruhan dari
batas kepala hingga
kaki (full body)
serta
memperlihatkan
objek dengan
lingkungan atau
latar tempat sekitar.
Pras: Rata-rata
apa yang bikin
mereka tertarik
dengan Islam?
Group shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan dengan
memperlihatkan
objek lebih dari
tiga orang
Wanita Muslim
Budapest: I
choose Islam
because it has a
guarantee that
all men must be
guarantee for
womans life
when their
became their
wife. I’m sure
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari batas
kepala sampai dada
bagian atas.
70
the people who
hates Islam
because they
don’t know
about it.
Tabel 4.4
E. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti
Adegan ini menunjukkan kondisi Arini setelah melihat sendiri
ada salah satu anak karantina (pasien dokter Syarief) yang
mengidap penyakit kanker lalu meninggal dunia. Perasaan
terpukul Arini membuatnya mengingat akan kematian dimana itu
adalah hal yang mutlak bagi semua yang memiliki nyawa.
Visual Dialog Type of shot
Arini: Kejadian
Michela bikin
aku sadar kalau
kematian bisa
datang kapan saja
tanpa kita minta.
Medium close up
Digunakan untuk
mengambil
gambar objek dari
kepala sampai
dada bagian atas.
Sheila: Whoa,
stop right there,
you scaring me
ok. Jangan bilang
gitu, Rin.
Three shot
Menampilkan tiga
objek yang ada di
dalam frame.
71
Arini: Sheila,
kematian itu
sesuatu hal yang
pasti. Dan setiap
orang-orang yang
beriman itu pasti
merindukannya.
Kamu beriman
enggak?
Medium close up
Memperlihatkan
objek dari atas
kepala hingga
bagian dada.
Sheila: kamu
beriman enggak?
(melihat ke arah
Nadia dengan
nada bercanda).
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan jelas
dari bagian kepala
hingga dada
bagian atas.
Tabel 4.5
F. Scene 6. Takdir Allah
Scene ini memperlihatkan kondisi Arini yang terbaring lemah
di ranjang rumah sakit dimana sebelumnya Arini yang sedang
berjalan-jalan di beberapa toko buah tangan di Budapest bersama
Nadia secara tiba-tiba jatuh pingsan dan mengeluarkan darah dari
lubang hidung. Setelah dibawa kerumah sakit dan dilakukan
pemeriksaan baru diketahui penyebab mengapa Arini sebelumnya
bisa jatuh pingsan secara tiba-tiba.
Visual Dialog Type of shot
Syarief: Sore
Mbak Arini,
maaf saya
mengganggu
istirahatnya ya.
Gimana
Three shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan untuk
memperlihatkan
tiga objek dalam
72
perasaannya,
lebih baik?
satu frame.
Arini: Dokter,
tadi anak saya
ada disitu
dimana ya dia
sekakrang.
Syarief:
Mungkin dengan
suster, nanti
saya cek.
Three shot
Memperlihatkan
tiga objek (Arini,
Syarief dan seorang
suster dalam satu
frame).
Syarief: Oke,
dari hasil CT
scan…
Medium close-up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang,
dalam gambar ini
adalah Syarief
Arini: Kanker ya
dok? Dua tahun
yang lalu saya
sudah pernah
operasi kanker
rahim dan
dokter sudah
menyatakan
kalau saya itu
sembuh.
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
untuk
memperlihatkan
ekspresi wajah
Arini dengan jelas.
Syarief: Kalau
dilihat dari
metastase nya
sudah sampai ke
otak.
Medium close-up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang.
73
Arini: Otak?
Syarief: Stadium
empat, tapi ini
masih
pemeriksaan
awal karena ada
beberapa tahap
lagi selanjutnya
untuk bisa
memastikan ini.
Arini: Berapa
lama lagi umur
saya? Dua
tahun? Satu
tahun?
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
kembali untuk
memperlihatkan
ekspersi wajah
Arini dengan jelas.
Syarief:
(bertanya ke
suster) Can you
give us a
minute? Thank
you.
Three shot
Pengambilan
gambar yang
dilakukan untuk
memperlihatkan
tiga objek dalam
satu frame.
Syarief: Tanpa
perawatan, bisa
jadi lebih cepat.
Oleh sebab itu
saya perlu
melakukan
prosedural
biopsi untuk
mengetahui
lebih lanjut.
Medium close-up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang.
Arini: Enggak,
enggak. Tolong
dokter, saya
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
74
tidak mau
melakukan itu,
saya tidak mau
melakukan
biopsi. Saya
sudah
melakukan
beberapa proses
penyembuhan
dokter dan saya
enggak mau
melakukan
seperti itu lagi.
bagian bawah
untuk memberi
gambaran objek
secara jelas.
Syarief: saya
mohon Mbak
Arini tidak
menyerah dan
terus melawan.
Two shot
Adalah
pengambilan dua
objek gambar untuk
memperlihatkan
dua objek yang
sedang berinteraksi
Nadia: Bunda
(Menangis)
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil objek.
Arini: Saya
tidak mau
melawan takdir
Allah.
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
untuk memberi
gambaran objek
secara jelas.
Syarief: Suami
mbak? Atau
anak? Lalu
Big Close-up
Diambil dari batas
kepala hingga dagu
75
bagaimana nanti
dengan mereka?
objek yang
menonjolkan objek
untuk
menimbulkan
ekspresi tertentu.
Arini: Tolong
mereka jangan
sampai tahu
keadaan saya
dokter.
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
untuk memberi
gambaran objek
secara jelas.
Syarief: Mbak
Arini disaat-saat
inilah dukungan
keluarga itu
sangat penting.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil objek.
Arini: Tapi
dengan mereka
tidak tahu
kondisi saya saat
ini itu sama saja
mereka sudah
mendukung saya
dokter. Tolong,
jangan kasih tau
mereka saya
mohon. Saya
minta dokter
jangan kasih tau
anak saya. Nadia
tidak boleh tahu
kondisi aku saat
ini aku mohon.
Close-up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
untuk memberi
gambaran objek
secara jelas.
Tabel 4.6
76
G. Scene 7. Berprasangka Baik
Pada adegan ini Pras dan Meirose mulai berbicara empat mata
kembali setelah beberapa tahun berpisah karena Meirose yang
memutuskan untuk pergi. Beberapa saat sebelum adegan ini, Pras
diminta oleh Arini untuk menemani Meirose mengantarkan
barang pesanan yang lupa dikirim hari itu juga. Setelahnya,
mereka berdua bersama Akbar dan Nadia singgah terlebih dahulu
di salah satu alun-alun kota Szentendre.
Visual Dialog Type of shot
Pras: Aku
senang melihat
kamu dihargai
disini.
Long shot
Mengambil objek
penuh sampai
memperlihatkan
latar belakang juga.
Meirose: Ya,
sulit juga tinggal
di negara dimana
penduduknya
kebanyakan
bukan Muslim.
Apalagi setelah
peristiwa Suriah,
banyak imigran
masuk ke Eropa
dan mereka
dianggap
menyulitkan
negara.
Close up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah
untuk memberi
gambaran objek
secara jelas.
Pras: Bagaimana
cara kamu
bertahan?
Two shot
Digunakan untuk
mengambil dua
77
objek yang sedang
berinteraksi.
Meirose:
Positive thinking
Close up
Memperlihatkan
ekspresi wajah
Meirose dari
bagian kepala
hingga leher bagian
bawah
Pras: Ooh
(tersenyum dan
mengangguk).
Close up
Pengambilan
gambar fokus pada
ekspresi wajah Pras
dengan mengambil
gambar dari kepala
hingga leher bagian
bawah.
Tabel 4.7
H. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah
Meirose yang sebelumnya telah dilamar oleh Syarief
berkonsultasi dengan Ustadz di salah satu masjid di Budapest
mengenai pernikahan dalam perspektif Islam. Lalu ustadz
memberikan penjelasan serta saran atau masukan atas
permaslahan yang sedang dihadapi Meirose.
Visual Dialog Type of shot
Ustadz:
Pernikahan itu
Three shot
Adalah
78
penyatuan jiwa
dan Islam
mengatur jiwa
yang terikat
sebagai satu
ikatan yang suci,
sejajar dan saling
melengkapi.
pengambilan
gambar dengan
tiga objek
(Meirose, Ustadz
dan seorang
wanita muslim)
dalam satu frame.
Meirose: Tapi
pernikahan saya
berada diatas
penderitaan orang
lain, Ustadz. Saya
tidak ingin terus
menerus
menyakiti orang
lain.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang.
Ustadz: Begini
mbak Meirose,
sebelum mbak
memutuskan
segala seuatu
lebih baik mbak
ber-istikharah.
Karena Islam itu
selalu
memberikan jalan
keluar bagi setiap
permasalahan
mbak.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang.
Meirose:
Terimakasih,
Ustadz.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil seseorang.
Tabel 4.8
79
I. Scene 9. Sikap Ikhlas
Adegan ini ditampilkan ketika Arini telah menjalankan
perawatan di rumah sakit karena penyakit kanker nya muncul lagi
sehingga membuat Arini jatuh pingsan secara tiba-tiba. Pras
yang waktu itu membawa dan menemaninya dirumah sakit
akhirnya mengetahui penyakit kanker yang menyerang otak
Arini. Kemudian setelah Arini selesai dengan perawatannya di
rumah sakit, beberapa waktu kemudian Pras dan Arini terlihat
berjalan berdua mendiskusikan sesuatu dengan latar belakang
pepohonan tinggi di kanan dan kiri mereka.
Visual Dialog Type Of Shot
Pras: Aku
sudah
memutuskan,
waktu ku
sepenuhnya
buat kamu dan
Nadia. Aku
sadar selama ini
aku lalai, terlalu
sibuk mikirin
pekerjaan.
Extreme long shot
Pengambilan
gambar mencakup
area yang sangat
luas dengan maksud
untuk
mengikutsertakan
elemen disekitar
objek kedalam
frame.
Arini: Kamu
selalu menjaga
ku, menjaga
Nadia.
Two shot
pengambilan dua
objek gambar, Pras
dan Arini yang
sedang berinteraksi.
80
Pras; Apa yang
kamu mau,
Rin?
Two shot
pengambilan dua
objek gambar untuk
memperlihatkan dua
objek yang sedang
berinteraksi.
Arini: Aku mau
kamu jangan
menceraikan
Mei.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil subjek.
Pras: Enggak,
apapun akan
kulakukan
kecuali yang
itu.
Close up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah untuk
memberi gambaran
objek secara jelas.
Arini: Demi
aku, demi
Nadia, Mas.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil subjek.
Pras: Kamu
tidak akan
pernah
tergantikan,
Rin. Aku lebih
memilih hidup
berdua saja
dengan Nadia
Close up
Diambil dari batas
kepala sampai leher
bagian bawah untuk
memberi gambaran
objek secara jelas.
81
Arini: Nggak
Mas, kamu
nggak boleh
sendirian. Aku
nggak mau.
Nadia butuh
ibu. Nadia
butuh ibu.
Medium close up
Diambil dari atas
kepala hingga
bagian dada atas
untuk menegaskan
profil subjek.
Tabel 4.9
J. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal Dunia
Dalam Keadaan Khusnul Khatimah
Adegan terakhir ini ditampilkan beberapa saat ketika Arini
meninggal dunia karena penyakit kankernya dimana ia meninggal
dunia dalam keadaan shalat berjamaah bersama Pras, Meirose
dan Nadia.
Visual Dialog Type of shot
Arini: Aku ke
masjid ya, mas.
Aku mau
mendongeng untuk
anak-anak.
Medium close up
Untuk
menegaskan
profil objek
dengan diambil
dari batas kepala
hingga dada.
Pras: Iya sayang,
semoga itu jadi
ladang sedekahmu
dan surgamu.
Arini: Amin.
Medium close up
Untuk
menegaskan
profil objek
dengan diambil
dari batas kepala
hingga dada.
82
Anak-anak: Mbak
Arini, Mbak Arini
Ayo Mbak Arini!
(memanggil Arini
dari kejauan).
Knee shot
Digunakan untuk
memperlihatkan
sosok objek yang
mirip dengan mid
shot serta
memperlihatkan
dari batas kepala
hingga lutut.
Arini: Aku sudah
dijemput, aku
pergi ya.
Pras: Iya.
Medium close up
Memperlihatkan
objek dengan
sosoknya dengan
menunjukkan
kepala hingga
sampai dada
bagian atas dari
objek.
Arini:
Assalamualaikum.
(sambil mencium
tangan Pras).
Pras:
Waalaikumsalam.
Knee shot
Digunakan untuk
memperlihatkan
sosok objek yang
mirip dengan mid
shot serta
memperlihatkan
dari batas kepala
hingga lutut.
(Tidak ada dialog.)
Knee shot
Digunakan untuk
memperlihatkan
sosok objek yang
mirip dengan mid
shot serta
memperlihatkan
dari batas kepala
hingga lutut.
Tabel 4.10
83
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Makna Denotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan
2.
1. Scene 1. Poligami
Pada gambar pertama terlihat Hartono, Amran, Lia, Arini,
Nadia dan Prabu yang akan mewawancarai Arini sedang
berjalan di dalam ruangan dengan latar belakang berupa
lukisan atau gambar candi Borobudur. Kemudian Hartono dan
Lia secara bersamaan bertanya kepada Arini “Pras mana?”
dan Arini menjawabnya dengan santai “Mas Pras lagi di
rumah sakit, tadi katanya ada nolong orang yang lagi
kecelakaan.” Di gambar kedua terlihat Hartono dan Lia
kembali bertanya kepada Arini secara bersamaan diikuti
dengan ekspresi kaget. Selanjutnya pada gambar ketiga Arini
menjwab pertanyaan mereka dengan tersenyum kecil dan
mengangguk-anggukan kepalanya. Kemudian pada gambar
keempat Hartono berkata “Aduh” sambil menepuk dahi nya.
Selanjutnya di gambar kelima Lia dengan ekspresi kaget
bertanya kepada Arini “Kamu kok tenang-tenang aja sih,
nanti kalo kejadian lagi gimana?” Di gambar kelima Amran
yang mengenakan kopiah putih menyelak percakapan mereka
dan mengatakan bahwa laki-laki itu jatah nikahnya empat
kali. Dan di gambar keenam kembali memperlihatkan sosok
84
yang sama pada gambar pertama dengan latar belakang
tempat yang masih sama juga.
2. Scene 2. Berdakwah
Pada gambar pertama ditampilkan Arini yang berkata
kepada Pras “Aku lega aku bisa ketemu sama kamu sebelum
berangkat.” Kemudian pada gambar kedua Pras menjawab
dengan mengatakan “Aku merasa bersalah kalo enggak
ketemu sebelum berangkat.” Setelah itu di gambar ketiga,
Nadia ikut menjawab percakapan diantara mereka dengan
“Berarti Bunda bohong Bunda bilang Bunda enggak takut.”
Kemudian gambar keempat menampilkan seorang wanita
yang berbusana berwarna merah dan terlihat rapih
mengatakan “Sudah waktunya, Bu.” Setelah itu pada gambar
kelima Pras menjawab “Sebentar yah” dan berkata lagi
kepada Arini “Kamu jaga kesehatan yah, jangan capek-capek,
jangan lupa minum vitamin yah.” Selanjutnya pada gambar
keenam ditampilkan Arini dengan lembut berkata
“Insyaallah” kepada Pras. Lalu di gambar ketujuh, Pras
mengatakan kepada Arini “Semoga perjalanan ini benar-benar
jadi ibadahmu, Sayang.” Setelah itu pada gambar terakhir
Arini mengatakn “Amin” kepada Pras dan Ia pun
menjawabnya kembali dengan “Amin”.
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan
Gambar pertama menampilkan bagian dalam dari sebuah
bangunan di Budapest dengan Panji yang sedang berjalan
membawa dua koper di tangan kanan dan kiri nya sambil
85
mengatakan “Penduduk Muslim disini itu mbak, ada sekitar
28 ribu orang dan masih terus menunjukkan angka angka
peningkatan.” Lalu pada gambar kedua Sheila yang sedang
membawa koper dan tas jinjing membalas “Oh, because of
buku istana bintang?” Dan pada gambar ketiga Panji yang
menengok kebelakang menjawab “No, karna banyak
masalah.”
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga
Pada gambar pertama diperlihatkan panorama atau
pemandangan kota Budapest dengan dialog antara Arini dan
Prasetya melalui video call. Arini mengatakan “Alhamdulillah
ladang sedekahku semakin luas, Mas. Aku sekarang berada di
tempat pusat kejayaan Turki jaman dulu di Eropa. Ya
walaupun Islam dipandang sebelah mata disini karena
pemberitaan-pemberitaan yang ada tapi yang aku lihat ya
mas, orang-orang Islam disini itu mereka kompak, loh.”
Gambar kedua masih menampilkan pemandangan Budapest
tetapi dengan cakupan yang lebih luas sehingga
pemangandannya terlihat lebih jauh. Pada gambar ketiga
diperlihatkan Arini, Nadia dan Sheila yang sedang berjalan-
jalan ceria di salah satu sudut kota Budapest dengan dialog
Pras “Rata-rata apa yang bikin mereka tertarik dengan
Islam?” Selanjutnya di gambar keempat diperlihatkan Arini
yang sedang mewawancarai seorang Muslimah di Budapest.
Kemudian di gambar kelima diperlihatkan visual wajah yang
lebih jelas dari orang yang diwawancarai Arini tersebut
86
Muslimah tersebut mengatakan “I choose Islam because it has
a guarantee that all men must be guarantee for womans life
when their became their wife. I”m sure the people who hates
Islam because they don”t know about it.”
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti
Pada gambar pertama terlihat Arini yang sedang
memasukkan sebuah pil kedalam mulutnya lalu meminum
sebotol air mineral dalam keadaan duduk kemudian berkata
kepada Sheila “Kejadian Michela bikin aku sadar kalau
kematian bisa datang kapan saja tanpa kita minta.”
Selanjutnya pada gambar kedua Sheila yang duduk
disampingnya mengatakan “Whoa, stop right there, you
scaring me ok. Jangan bilang gitu, Rin” sambil menyilangkan
kedua tangannya. Kemudian pada gambar ketiga sambil
melihat kearah Sheila, Arini berkata “Sheila, kematian itu
sesuatu halyang pasti. Dan setiap orang-orang yang beriman
itu pasti merindukannya. Kamu beriman gak?” Dan di
gambar keempat, Sheila menengok kearah Nadia dengan
tertawa kecil dan berkata “kamu beriman gak?”
6. Scene 6. Takdir Allah
Gambar pertama terlihat Arini yang terbaring di ranjang
rumah sakit dengan alat infus yang menempel pada tangan
kanannya, kemudian Syarief dan satu suster mendatangi nya
kemudian Syarief berkata kepada Arini “Sore Mbak Arini,
87
maaf saya mengganggu istirahatnya ya. Gimana perasaannya,
lebih baik?” Kemudian pada gambar kedua Arini
mengatakan “Dokter, tadi anak saya ada disitu dimana ya dia
sekakrang.” Lalu Syarief menjawab “Mungkin dengan suster,
nanti saya cek.” Selanjutnya pada gambar ketiga Syarief
yang sedang memasang hasil cetakan rontgen berkata “Oke,
dari hasil CT scan” Dan pada gambar keempat Arini
memotong perkataan Syarief dengan mengatakan “Kanker ya
dok?” selanjutnya Arini menjelaskan kepada Syarief “Dua
tahun yang lalu saya sudah pernah operasi kanker rahim dan
dokter sudah menyatakan kalau saya itu sembuh.”
Selanjutnya pada gambar kelima Syarief mengatakan “Kalau
dilihat dari metastase nya sudah sampai ke otak.” Kemudian
di gambar ketujuh diperlihatkan Arini dalam kondisi yang
pucat sambil mengatakan “Otak?” lalu Syarief menjawab
“Stadium empat, tapi ini masih pemeriksaan awal karena ada
beberapa tahap lagi selanjutnya untuk bisa memastikan ini.”
Selanjutnya pada gambar kedelapan terlihat Nadia dengan
ekspresi sedih berada di antara celah pintu dengan suara
Arini yang mengatakan “Berapa lama lagi umur saya? Dua
tahun? Satu tahun?” Selanjutnya di gambar kesembilan
Syarief mengatakan kepada suster “Can you give us a
minute? Thank you.” Lalu di gambar kesepuluh, Syarief
yang sambil melihat kearah Arini mengatakan “Tanpa
perawatan, bisa jadi lebih cepat. Oleh sebab itu saya perlu
melakukan prosedural biopsi untuk mengetahui lebih lanjut.”
Kemudian, pada gambar kesebelas Arini berkata “Enggak,
88
enggak. Tolong dokter, saya tidak mau melakukan itu, saya
tidak mau melakukan biopsi. Saya sudah melakukan
beberapa proses penyembuhan dokter dan saya enggak mau
melakukan seperti itu lagi.” Selanjutnya di gambar kedua
belas Syarief dengan sedikit membungkuk dan menempatkan
kedua tangannya di pinggir ranjang berkata “saya mohon
Mbak Arini tidak menyerah dan terus melawan.” Kemudian,
pada gambar ketiga belas terlihat Nadia yang sedang beridiri
dan bersandar pada dinding menangis serta berkata “Bunda.”
Selanjutnya pada gambar keempat belas terlihat Arini yang
sedag berbaring berkata “Saya tidak mau melawan takdir
Allah.” Dan dijawab oleh Syarief “Suami mbak? Atau anak?
Lalu bagaimana nanti dengan mereka?” Kemudian Arini
balik menjawab “Tolong mereka jangan sampai tahu keadaan
saya dokter.” Lalu pada gambar kelima belas dengan
memperlihatkan Nadia yang masih dalam keadaan beridiri
dan bersandar pada tembok sambil menangis, Syarief
kembali menjawab “Mbak Arini disaat-saat inilah dukungan
keluarga itu sangat penting.” Selanjutnya pada gambar
keenam belas Arini berkata kepada Syarief “Tapi dengan
mereka tidak tahu kondisi saya saat ini itu sama saja mereka
sudah mendukung saya dokter. Tolong, jangan kasih tau
mereka saya mohon. Saya minta dokter jangan kasih tau anak
saya. Nadia tidak boleh tahu kondisi aku saat ini aku
mohon.”
7. Scene 7. Berprasangka Baik
89
Gambar pertama menampilkan Pras dan Meirose yang
sedang duduk berdua di sebuah kursi di salah satu alun-alun
kota Szentendre sambil berbincang, Pras mengatakan “Aku
senang melihat kamu dihargai disini.” Kemudian pada
gambar kedua Meirose menjawab “Ya, sulit juga tinggal di
negara dimana penduduknya kebanyakan bukan Muslim.
Apalagi setelah peristiwa Suriah, banyak imigran masuk ke
Eropa dan mereka dianggap menyulitkan negara.”
Selanjutnya pada gambar ketiga, Pras menjawab
“Bagaimana cara kamu bertahan?” Kemudian pada gambar
keempat, Meirose kembali menjawab “Positive thinking”.
Dan pada gambar terakhir Pras hanya mengatakan “ooh”
sambil tersenyum dan menganggukan kepala.
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah
Gambar pertama menampilkan Meirose, Seorang Ustadz
dan Muslimah di dalam sebuah Masjid, Ustadz yang berkata
“Pernikahan itu penyatuan jiwa dan Islam mengatur jiwa
yang terikat sebagai satu ikatan yang suci, sejajar dan saling
melengkapi.” Kemudian dijawab oleh Meirose “Tapi
pernikahan saya berada diatas penderitaan orang lain,
Ustadz. Saya tidak ingin terus menerus menyakiti orang
lain.” Pada gambar kedua. Selanjutnya Ustadz kembali
berkata “Begini mbak Meirose, sebelum mbak memutuskan
segala seuatu lebih baik mbak ber-istikharah. Karena Islam
itu selalu memberikan jalan keluar bagi setiap permasalahan
mbak.” Pada gambar ketiga. Dan di gambar terakhir Meirose
90
sambil mengangguk tersenyum berkata “Terimakasih,
Ustadz.”
9. Scene 9. Sikap Ikhlas
Gambar pertama menampilkan Pras dan Arini yang
sedang berjalan berdua di sebuah taman, Pras kemudian
berkata kepada Arini “Aku sudah memutuskan, waktu ku
sepenuhnya buat kamu dan Nadia. Aku sadar selama ini
aku lalai, terlalu sibuk mikirin pekerjaan.” Selanjutnya pada
gambar kedua terlihat Arini yang berwajah pucat sambil
merangkul lengan kiri Pras membalasnya “Kamu selalu
menjaga aku, menjaga Nadia”. Dan di gambar ketiga Pras
menengok kearah Arini sambil berkata “Apa yang kamu
mau, Rin?” Selanjutnya di gambar keempat, diperlihatkan
latar tempat yang sudah berpindah dari suatu taman
menjadi tepi sungai dengan latar belakang jembatan
berwarna coklat, kapal laut dan bangunan bertingkat
dengan gaya arsitektur khas Eropa klasik. Arini kemudian
berkata kepada Pras “ku mau kamu jangan menceraikan
Mei.” Kemudian pada gambar kelima, Pras menjawab
dengan nada yang tegas kepada Arini “Nggak, apapun akan
kulakukan kecuali yang itu.” Di gambar keenam terlihat
ekspresi sedih Arini hingga membuat mata nya berkaca-
kaca, ia berkata pada Pras “Demi aku, demi Nadia, Mas.”
Kemudian pada gambar ketujuh Pras menjawab “Kamu
tidak akan pernah tergantikan, Rin. Aku lebih memilih
hidup berdua saja dengan Nadia” Selanjutnya pada gambar
91
kedelapan Arini yang masih terlihat ekspresi sedihnya
dengan mata berkaca-kaca juga, menjawab kembali kepada
Pras “Nggak Mas, kamu nggak boleh sendirian. Aku nggak
mau. Nadia butuh ibu. Nadia butuh ibu.”
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah
Gambar pertama memperlihatkan Arini yang berkata
kepada Pras “Aku ke masjid ya, mas. Aku mau
mendongeng untuk anak-anak.” Kemudian pada gambar
kedua Pras menjawabnya dengan “Iya sayang, semoga itu
jadi ladang sedekahmu dan surgamu.” Lalu dijawab oleh
Arini “Amin”. Setelahnya pada gambar ketiga terlihat dari
kejauhan sekumpulan anak-anak yang berteriak memanggil
Arini “Mbak Arini, Mbak Arini Ayo Mbak Arini!”.
Selanjutnya pada gambar keempat Arini berkata “Aku
sudah dijemput, aku pergi ya.” Kemudian dijawab “Iya”
oleh Pras. Setelah itu pada gambar terakhir terlihat Arini
yang menunduk sambil mencium tangan Pras dan lalu
berkata “Assalamualaikum” dan Pras menjawabnya
“Waalaikumsalam.”
B. Makna Konotasi Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan
2
1. Scene 1. Poligami
Arini, Nadia, Hartono, Amran, Lia serta Prabu yang
akan mewawancarai Arini ditampilkan sedang berada di
dalam ruang tunggu di Bandara yang terletak di
92
Yogyakarta ditandai dengan adanya lukisan atau gambar
candi Borobudur yang menjadi ciri khas kota tersebut.
Pada adegan tersebut diperlihatkan mereka sedang
membicarakan sesuatu yang genting yakni dimana
keberadaan suami Arini yang tidak ikut mengantar dan
menemaninya ke bandara. Ditengah situasi tersebut
Amran yang berkata bahwa seorang laki-laki dibolehkan
untuk mempunyai istri lebih dari satu dan maksimal
sebanyak empat orang. Walaupun penggambaran adegan
ini diwarnai dengan nuansa komedi yang kental, Amran
diperlihatkan berpegang teguh pada keyakinan nya.
Penggambaran Amran dengan kopiah yang dikenakan
pada kepalanya berkonotasi bahwa ia adalah seseorang
yang religius dan berpegang teguh pada agamanya dalam
kehidupan sehari-hari. Walaupun dalam adegan tersebut
perkataan Amran mengenai “laki-laki itu jatah nikahnya
empat kali” terlihat seperti sebuah candaan ditambah
dengan penggambaran Amaran yang nyeleneh. Tetapi apa
yang Amran katakan demikian tertulis di dalam kitab suci
umat Islam dan hadits-hadits yang dipakai oleh umat
Muslim sebagai sumber rujukan hukum dan tuntunan
kehidupan beragama.
2. Scene 2. Berdakwah
Pada gambar terlihat latar tempat masih berada di
dalam suatu bandara di Yogyakarta lebih tepatnya adalah
ruang tunggu bagi penumpang yang hendak berangkat
93
menggunakan pesawat terbang. Nadia merasa khawatir
terhadap ayahnya karena ia tidak kunjung datang ke
bandara untuk menemuinya sebelum mereka pergi ke
Budapest. Pras yang saat itu datang pada detik-detik akhir
sebelum keberangkatan Arini dan Nadia akhirnya dapat
menemui mereka untuk mengucapkan salam perpisahan
dan menitipkan pesan untuk menjaga kondisi tubuh di
negara yang suasana nya berbeda dengan negara asal
mereka. Tampak ekspresi lega yang ditunjukkan Arini
ketika Pras akhirnya bisa menepati janjinya untuk
bertemu serta mengucapkan salam perpisahan kepada
Arini dan Nadia. Sebelum berpisah, Pras sempat
mengucapkan agar perjalanan yang dilakukan Arini
semoga menjadi ibadah. Hal ini mengkonotasikan bahwa
Arini yang hendak pergi ke Budapest bukan bertujuan
untuk liburan ataupun wisata, melainkan ia hendak
melakukan kebaikan-kebaikan disana, membantu
masyarakat Budapest dengan buku terbitan nya.
Walaupun di Budapest Islam adalah minoritas, tetapi
Arini yakin untuk pergi kesana. Jika ditelusuri agama
Islam hal ini disebut dengan dakwah. Dakwah tidak selalu
dalam bentuk ceramah atau khutbah diatas mimbar dan
berhadapan langsung dengan banyak audiens. Secara
sederhana, esensi dari dakwah itu sendiri adalah “amar
ma”ruf nahi mungkar”, yakni melakukan kebaikan
sekecil apapun itu dan menjauhkan diri dari hal-hal yang
dilarang untuk dilakukan oleh Tuhan.
94
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan
Arini, Nadia, Sheila dan Panji sedang berada di dalam
sebuah apartemen di kota Budapest, Hungaria. Pada
gambar terlihat latar tempat terlihat bagian dalam dari
apartemen tersebut dengan warna serba putih disertai
beberapa tanaman hias yang berfunsgi sebagai dekorasi
ruangan di apartemen tersebut. Panji yang sedang
mengantarkan mereka ke ruangan sempat berkata bahwa
Budapest memiliki peningkatan jumlah penduduk
Muslim. Makna konotasi yang ingin disampaikan pada
adegan ini adalah ketika Panji memberitahu Arini dan
Sheila mengenai jumlah penduduk Muslim di Budapest
yang meningkat, namun Sheila merasa heran dengan
jawaban Panji terlihat dari ekspresi yang ditunjukkan nya.
Peningkatan jumlah penduduk Muslim ini bukan
disebabkan oleh buku terbitan Arini yang berjudul Istana
Bintang. Tetapi Panji menjawab dengan santai karena ada
banyak masalah yang dihadapi oleh warga Budapest.
Dapat dikonotasikan bahwa agama Islam menjadi
jawaban atas banyak permasalahan yang disebutkan Panji
dalam adegan tersebut. Islam dipercaya oleh penduduk
Budapest sebagai solusi atau jalan keluar dari masalah
yang mereka hadapi. Peningkatan jumlah penduduk
Muslim seakan membuat warga Budapest sadar bahwa
ada satu agama yang belum mereka ketahui tetapi
mendatangkan banyak manfaat bagi mereka.
95
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga
Adegan ini menampilkan Arini dan Pras yang sedang
berkomunikasi jarak jauh, Arini berada di Hungaria,
sementara Pras berada di Indonesia. Digambarkan bahwa
mereka berkomunikasi dengan menggunakan gadget
berupa komputer dengan aplikasi video call. Seiring
perbincangan mereka mengenai impresi Arini sebagai
seorang Muslim yang berkunjung di negara yang
mayoritas penduduk nya non muslim, diperlihatkan pada
potongan gambar di adegan tersebut visual panorama atau
pemandangan Budapest yang dicitrakan sebagai kota yang
berkembang pesat setelah sempat dikuasai oleh Turki.
Kemudian ladang sedekah yang dikatakan Arini kepada
Pras bukan berarti ia telah mengeluarkan uang untuk
membagikannya kepada masyarakat disana yang kurang
mampu. Tetapi, hal ini berkonotasi bahwa Arini telah
menyebarkan kebaikan yang luas sampai ia diundang oleh
komunitas Muslim Eropa untuk datang ke Budapest.
Wanita muslim yang menjadi narasumber Arini
mengutarakan pendapatnya mengenai pernikahan, lebih
spesifik pada peran atau tugas laki-laki dalam hubungan
pernikahan sebagai kepala ruamh tangga sekaligus suami
yang bisa menuntun dan menjamin kehidupan wanita
yang telah menjadi istri sah nya.
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti
96
Adegan ini menampilkan Arini, Sheila dan Nadia
yang telah selesai melaksanakan shalat di salah satu
masjid di Budapest ditandai dengan posisi duduk mereka
yang bersila dan Nadia yang sedang merapikan
perlengkapan shalat nya. Arini diperlihatkan dalam
kondisi yang kurang sehat dan maish merasa syok dengan
Michela yang meninggal dunia karena penyakit kanker
yang di deritanya. Kemudian dirinya teringat akan
kematian yang dimana pasti akan dialami nya entah
dimana dan kapan karena kematian adalah kehendak
Tuhan yang pasti. Sheila yang mendengar perkataan Arini
seakan tidak setuju dengannya karena menurutnya bukan
sepatutnya untuk membicarakan hal tersebut. Hal ini
didasari pada ketakutan Sheila mengenai kematian itu
juga. Kematian adalah hal yang pasti dialami oleh setiap
makhluk hidup di dunia ini. Kematian tidak memandang
umur, jenis kelamin, strata sosial, tingkat spiritual, agama
dan sebagainya. Intinya adalah semua makhluk hidup
pada akhirnya akan mati dan kembali kepada pencipta nya
yakni Tuhan.
6. Scene 6. Takdir Allah
Arini yang sedang beristirahat di rumah sakit karena
beberapa saat sebelumnya ia jatuh pingsan ketika sedang
berjalan-jalan bersama Nadia. Walaupun dalam kondisi
yang sedang sakit atau lemah tapi hal yang pertama ia
khawatirkan adalah anaknya sendiri. Ini terlihat ketika ia
97
menanyakan kemana perginya Nadia kepada Syarief
terlebih lagi Nadia adalah anak tunggal dari pasangan
Arini dan Pras, tidak heran Arini begitu
mengkhawatirkannya lebih dari kondisi kesehatannya
sendiri. Setelah diberitahu dimana Nadia berada, Syarief
yang bekerja sebagai dokter spesialis kanker menjelaskan
apa penyebab Arini sampai bisa jatuh pingsan dan tidak
sadar secara tiba-tiba. Hal ini dikarenakan adanya
penyakit kanker berbahaya yang menyerang otak Arini.
Awalnya ia tidak begitu mempercayainya karena dua
tahun lalu Arini sudah benar-benar sembuh total dari
penyakit kanker nya itu, perjuangannya untuk mendapatka
sembuh total itu sudah dilalui nya dengan beberapa proses
penyembuhan seperti operasi biopsi dan sejenisnya. Arini
yang pada akhirnya menyerah pada penyakitnya
kemudian mempertanyakan apakah masih ada harapan
untuk hidup bagi ia. Satu tahun atau bisa kurang adalah
diagnosa Syarief mengenai penyakit Arini, tetapi Syarief
terus memberikan pesan-pesan positif pada Arini untuk
terus bertahan melawan penyakitnya. Nadia yang
mendengar perbincangan ini hanya bisa beridri lemas
sambil bersandar dan memanggil ibunya dengan sebutan
bunda. Setelah perbincangan yang saling berkontradiksi
antara Arini dan Syarief, akhirnya Arini memutuskan
untuk menerima dengan lapang dada penyakit yang
dideritanya, ia tetap pada pendiriannya untuk tidak
melakukan prosedur perawatan lagi. Arini dengan tegas
98
berkata bahwa ia tidak mau melawan takdir yang sudah
ditentukan kepadanya. Ia mengatakan tidak mau melawan
takdir Allah berarti ia berserah diri kepada Allah apapun
hasilnya serta resiko nya diterima dengan lapang dada dan
ikhlas. Arini menyerah dengan penyakit kanker nya yang
sudah sekian lama ia berjuang untuk menyembuhkannya.
Ia juga menganggap penyakit ini adalah rahasia, yang
boleh mengetahui nya hanyalah Syarief dan ia meminta
Syarief untuk tidak menyebarluaskan perihal kondisi
kanker Arini yang sudah mencapai stadium empat.
Bahkan ia merahasiakannya dari suami hingga sahabat-
sahabat nya.
7. Scene 7. Berprasangka Baik
Pras dan Meirose digambarkan sedang duduk sambil
berbincang dengan latar tempat alun-alun kota
Szentendre. Pras mengamati kehidupan Meirose yang
semakin membaik terlihat dengan diterimanya ia sebagai
seorang muslim di negara dimana penduduk yang
mayoritas nya adalah non-muslim. Dibalik itu, ada
perasaan yang menggangu Meirose mengenai status nya
sebagai seorang muslim, ia merasa ditempat tinggalnya
sekarang tidak mendukung aktivitasnya sebagai muslim,
contohnya fasilitas kegamaan yang kurang tersedia
menjadi salah satu penyebab sulitnya tinggal di negara
dimana agama Islam bukanlah agama mayortias. Selain
itu, Islam dipandang sebagai beban bagi negara-negara
99
yang mayoritas agamanya non-Islam. Meirose adalah
seorang muslim, ia pun memiliki caranya sendiri dalam
menanggapi kondisi tersebut. Ia memilih untuk
mengutamakan berpikir positif alih-alih memikirkan hal-
hal yang dapat menyudutkannya sebagai seorang muslim
di negara yang mayortias nya beragama non Islam.
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah
Meirose diperlihatkan sedang berada di dalam sebuah
masjid bersama seorang ustadz dan satu orang Muslimah
yang menemani ustadz tersebut. Meirose yang merasa
bimbang dengan pernikahannya berkonsultasi dengan
ustadz mengenai pernikahan dalam perspektif Islam.
Seperti yang diketahui, Meirose adalah istri kedua yang
sah dari Pras. Tetapi ia merasa tidak nyaman dengan
status nya sebagai istri kedua Pras karena ia tidak mau
terus menerus berbahagia dengan Pras tetapi Arini yang
mana adalah istri pertama Pras mengalami penyakit yang
sangat serius. Meirose kemudian merasa bimbang dan
mencari saran atau masukan dari seorang ustadz, yang
memahami Islam lebih dari dirinya sendiri. Meirose
melakukan hal ini karena ia akan membuat satu keputusan
yakni menggugat cerai Pras agar Meirose tidak menjadi
beban bagi Pras dan Arini dan menghapus masa lalunya
yang menurutnya kurang baik serta ia bisa memulai
kehidupan baru nya di Hungaria. Tetapi dalam hal ini,
ustadz tidak langsung mengiyakan perbuatan yang akan
100
dilakukan Meirose, tetapi beliau lebih bersikap hati-hati
dengan menyarankan Meirose untuk berdoa kepada Tuhan
sebelum membuat keputusan. Dalam agama islam apabila
seorang umatnya mengalami permaslahan yang begitu
dalam kemudian ia diharuskan untuk menentukan
keputusan maka Allah menyediakan sarana baginya yakni
Shalat Istikharah. Karena Allah tidak pernah menguji
kekuatan hambanya melebihi kapasistasnya dan Islam
selalu memberikan solusi, jalan keluar, pencerahan bagi
semua permasalahan yang dialami oleh umatnya.
9. Scene 9. Sikap Ikhlas
Pras dan Arini digambarkan sedang berjalan bedua
sambil bergandengan tangan di suatu taman di kota
Budapest dengan latar belakang pepohonan rindang yang
sejuk dipandang mata. Pras yang telah mengetahui bahwa
Arini mengidap kanker yang sudah menyebar hingga ke
otak mengatakan bahwa ia akan berkomitmen untuk terus
bersama Arini sepanjang waktunya. Pras juga mengakui
kelalaiannya dalam menjaga Arini sehingga ia sampai
tidak mengetahui istrinya sendiri mengidap penyakit
kanker yang sangat berbahaya dan berpotensi kematian.
Pras disini juga terlihat kecewa dengan dirinya yang
terlalu mementingkan pekerjaannya dibandingkan
keluarga nya sendiri. Kemudian Pras juga akan menuruti
semua keinginan atau kemauan yang dikehendaki Arini
sebagai bentuk penyesalannya kepada Arini. Arini yang
101
terlihat tidak sehat menjawabnya dengan lembut seakan-
akan penyakitnya bukan kesalahan yang diperbuat oleh
suaminya sendiri. Ia juga mengatakan bahwa Pras adalah
kepala keluarga yang baik yang mampu menjaga dan
membimbingnya beserta anaknya, Nadia. Sampai suatu
saat Arini meminta Pras untuk mengubah keputusannya
untuk tidak menceraikan Meirose, ia beralasan bahwa
Pras dan Nadia butuh seseorang untuk bergantung dan
bisa diandalkan. Disini Arini dengan ikhlas merelakan
posisinya sebagai istri dan ibu untuk digantikan oleh
Meirose demi kebaikan Pras dan Nadia. Terlebih lagi
Nadia masih anak-anak, ia sangat butuh sosok seorang
ibu, perhatian, bimbingan dan arahan dari seorang ibu.
Pras yang sudah membulatkan tekadnya untuk
menceraikan Meirose, awalnya menolak permintaan
Arini, semua hal akan dilakukan untuk Arini apapun itu
kecuali menggantikan nya dengan Meirose.
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah
Adegan ini ditampilkan tepat setelah Arini meninggal
dunia dikarenakan penyakit kankernya yang sudah
mencapai stadium empat. Jika diperhatikan dalam adegan
tersebut Pras, Arini dan sekumpulan anak-anak yang
memanggil namanya mengenakan pakaian atau busana
putih. Pakaian putih ini bukan berarti tidak memiliki
makna atau pesan dan hanya menjadi busana yang
102
dikenakan oleh mereka tetapi secara konotatif warna putih
menandakan sesuatu yang suci, bersih, sederhana dan
sebagainya. Selain itu, warna putih pun menandakan
tingkat spiritual yang tinggi serta kedekatan dengan
Tuhan sehingga banyak atribut kegamaan yang dominan
menggunakan warna putih. Kemudian adegan ini muncul
tepat setelah Arini meninggal dalam keadaan shalat
dengan posisi berbaring dikarenakan sudah tidak kuat
tubuhnya untuk berdiri ataupun duduk. Dalam Islam
dikenal dengan istilah khusnul khatimah, dimana apabila
umat Muslim meninggal dunia dalam keadaan yang baik
contohnya Arini yang meninggal dunia selagi shalat
berjamaah bersama Pras, Meirose dan Nadia, maka
niscaya Tuhan telah memberikan ganjaran berupa surga
kepadanya. Selanjutnya, penggambaran serba putih,
ditambah dengan kalimat “aku sudah dijemput, aku pergi
ya” yang keluar dari mulut Arini mengkonotasikan bahwa
ia mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada Pras
untuk menuju surga yang telah menanti didepannya.
C. Makna Mitos Dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan 2
1. Scene 1. Poligami
Poligami adalah perkawinan yang dilakukan laki-laki
kepada perempuan lebih dari seorang, dan seorang
perempuan memiliki suami lebih dari seorang. Adapun
konsep perkawinan yang dilakukan seorang laki-laki
kepada perempuan lebih dari seorang disebut poligini.
103
Apabila perempuan bersuami lebih dari seorang disebut
poliandri. Menurut ajaran Islam, yang kemudian disebut
dengan syariat islam (hukum islam), poligami ditetapkan
sebagai perbuatan yang dibolehkan. Dengan demikian,
meskipun dalam surat QS. An-Nisa ayat 3 ada
kalimat fankihu kalimat amr tersebut berfaedah kepada
mubah bukan wajib, dapat direlevansikan dengan kaedah
ushul fiqh yang berbunyi, al-ash fi al-amr al-ibahah hatta
yadula dalilu ‘ala al-tahrim (asal dari sesuatu itu boleh,
kecuali ada dalil yang mengharamkannya).1 Allah SWT
telah menyebutkan topik poligami dalam firmannya di
QS. An-Nisa ayat 3 sebagai berikut:
ن م م
ك
اب ل
ما ط
ٱنكحوا
مى ف
يت
في ٱل
وا
قسط
ت
ل
وإن خفتم أ
إ ف
ع
ورب
ث
لنى وث
ء مث
سا
و ما ٱلن
أ
حدة و
ف
وا
عدل
ت
ل
ن خفتم أ
ل ذ
م
نك يم
ت أ
ك
مل
وا
عول
ت
ل
ى أ
دن
ك أ
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku
adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita
(lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat.
Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang
kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada
tidak berbuat aniaya. (Q.S. An-Nisa: 3).
Kemudian disebutkan lagi dalam surah yang sama di
ayat berbeda, yakni ayat 129 yang berbunyi:
1 Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian
Keluarga Muslim, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 30
104
وا
ميل
ت
ل
ف
و حرصتم
ء ول
سا
بين ٱلن
وا
عدل
ن ت
أ
ستطيعوا
ن ت
ول
وإن ت
ة
ق
عل
ٱل
روها ك
تذ
يل ف
ل ٱل
ان ك
ه ك
إن ٱلل
ف
قوا ت
وت
صلحوا
حيما فورا ر غ
Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku
adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat
ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu
terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga
kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu
mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari
kecurangan), maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisa: 129).
Selanjutnya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu
Daud, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
عن التادة
نا ق
ث ام حد نا هم
ث ي حد يالس
وليد الط
بو ال
نا أ
ث ضر حد ن
ى صل
بي عن النبي هريرة
س عن بشير بن نهيك عن أ
نه بن أ
الل
ى إحداهما جاء يومال إل
ان ف
ته امرأ
ت ل
ان
ال من ك
م ق
يه وسل
م عل
ه مائل قيامة وشق ال
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Walid
Ath Thayalisi], telah menceritakan kepada kami
[Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah]
dari [An Nadhrah bin Anas] dari [Basyir bin Nahik] dari
[Abu Hurairah], dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
beliau berkata: "Barangsiapa yang memiliki dua orang
isteri kemudian ia cenderung kepada salah seorang
diantara keduanya, maka ia akan datang pada hari
Kiamat dalam keadaan sebelah badannya miring." 2
2 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats al Azdi as-Sijistani,
Ensiklopedia Hadits 5; Sunan Abu Dawud, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm.
440
105
Berdasarkan Q.S. An-Nisa ayat 3, seorang laki-laki
boleh untuk memliliki istri lebih dari satu orang dan
maksimal sebanyak empat istri. Kemudian laki-laki yang
memutuskan untuk berpoligami juga harus siap dengan
konsekuensi nya yakni harus berlaku adil kepada istri-istri
nya. Apabila dirasa tidak dapat berlaku adil maka lebih
baik untuk menikahi satu orang istri saja untuk
menhindari tindakan aniaya yang bermaksud
kecemburuan atau hal-hal negatif yang dapat timbul
dikemudian hari. Selanjutnya masih pada Q.S. An-Nisa
dalam ayat 129 mempertegas kembali untuk laki-laki
yang ingin melakukan poligami agar berlaku adil kepada
istri-istrinya. Jangan sampai terlalu bergantung atau
berpihak kepada satu orang istri sementara istri nya yang
lain tidak mendapatkan hak nya. Kemudian Nabi
Muhammad melalui hadits nya juga menyebutkan bahwa
laki-laki yang mempunyai dua istri harus berlaku adil
kepada kedua-duanya, jangan sampai lebih condong atau
lebih berpihak kepada satu istri saja.
Maksud adil yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an
dan Hadits tersebut meliputi adil dalam pembagian waktu
bersama istri-istrinya, pemberian nafkah, memenuhi
kebutuhan hidup istri-istrinya, dalam mengambil atau
memutuskan sebuah keputusan dan sebagainya.
2. Scene 2. Berdakwah
106
Dakwah secara etimologi berasal dari Bahasa Arab,
da’a-yad’u-da’watan yang artinya adalah seruan,
panggilan, ajakan, ungangan, permintaan.3 Pengertian
dakwah menurut istilah diungkapkan oleh Sayyid Qutb,
dakwah ialah mengajak/menyeru orang lain masuk ke
dalam sabilillah, bukan untuk mengikuti sekelompok
orang.4 Dakwah pada dasarnya mengajak, yakni
menyadarkan, mengarahkan dan membimbing manusia
agar berbuat seusai dengan tuntunan ajaran Islam tanpa
adanya paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas
mengajak kepada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan
meupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran Islam,
yang dilakukan secara sadar dengan berbagai metode
sebagai upaya mengubah manusia, baik individu maupun
masyarakat dari kondisi yang tidak baik kepada yang
lebih baik, sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat.5
Kemudian dalam dakwah dikenal dengan istilah amar
ma’ruf nahi mungkar yakni menyuruh kepada kebaikan
dan menjauhi hal-hal yang buruk. Sebagaimana tertulis
dalam Q.S. Ali-Imran ayat 104:
3 Ahmad Warsono Munawwir, Al Munawwir: Kamus Arab-Indonesia,
hlm. 439 4 Sayyid Qutb, Tafsir Fil Zhilal Al-Qur’an, (Kairo: Dar Al-Syuruq,
1992), hlm. 202 5 Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta:
Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), hlm. 3
107
عروف وينهون عن مرون بٱل
ير ويأ
خ
ى ٱل
يدعون إل
ة م
م أ
نك
ن م تك
ول
ئك هم ٱول
ر وأ
نك
فلحونٱل
ل
Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah
orang-orang yang beruntung. (Q.S Ali-Imran: 104).
Ayat diatas mengandung beberapa esensi dari dakwah
yakni: pertama, hendaklah ada di antara kamu
sekelompok umat. Kedua, yang tugas atau misinya
menyerukan pada kebajikan. Ketiga, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah kepada yang mengkar.
Keempat, merekalah orang-orang yang Berjaya.
Sementara itu dalam surah Ali Imran kalimat yang
senada, yang mengandung dua komponen dan pengertian
yaitu: pertama, kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan manusia. Kedua, menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada
Allah SWT. 6
Ada dua segi dakwah yang meskipun tidak dapat
dipisahkan, dapat dibedakan, itu menyangkut isi dan
bentuk, substansi dan forma, pesan dan cara penyampaian,
esensi dan metode. Dakwah tentu menyangkut kedua-
duanya sekaligus, dan sebenarnya tidak dapat terpisahkan,
dan semuanya itu memiliki dimensi universal yang tidak
terikat oleh ruang da waktu. Dalam hal ini, substansi
6 Wahyu Ilaihi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm 15
108
dakwah adalah pesan keagamaan itu sendiri al-din-ual-
nashihah yang berarti agama adalah pesan. Sisi kedua
dalam dakwah adalah bentuk, forma, cara penyampaian
dan metode yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-
Maidah ayat 48 sebagai berikut:
ب كت
ا بين يديه من ٱل
ا ل
ق
مصد حق
ب بٱل
كت
يك ٱل
إل
نا
نزل
وأ
ن أ
م بينهم بما
ٱحك
يه ف
ا ومهيمنا عل ءهم عم
هوا
بع أ
ت ت
ول
ه
زل ٱلل
ه ء ٱلل
ا
و ش
ول
ومنهاجا
م شرعة
نا منك
جعل
ل لك
حق
ءك من ٱل
جا
بقوا
ٱست
ف
م
ىك
ءات
م في ما
وك
يبل
كن ل
ول
حدة
و
ة م
م أ
ك
جعل
ل
ت إ يرخ
نتم فيه ٱل
م بما ك
ك
ئ ينب
م جميعا ف
ه مرجعك
ى ٱلل
ل
تلفونخ
ت
Artinya: Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur’an
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu,
Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya
Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang
telah kamu perselisihkan itu. (Q.S Al-Maidah: 48).
Pemahaman yang sampai sekarang masih dipegang
adalah bahwa dakwah diidentikkan dengan tabligh,
cerama agama, pengajian di masjid, istighasah dan
bentuk-pentuk penyampaian ajaran agama Islam secara
109
konvensional lainnya. Sudah saatnya bahwa dakwah harus
dipahami sebagai ilmu, seni dan keterampilan
mentransofrmasikan informasi dan aset intelektual
mengenai pemikiran, teori, hasil penelitian dan
pengalaman keagmaan yang dimiliki.
Selain disebutkan di dalam Al-Qur’an, Nabi
Muhammad juga pernah menyebutkan hal dengan topik
yang sama, sebagaimana dalam hadits nya:
وبان عن ابن ث
د بن يوسف نا محم
ث د بن يحيى حد نا محم
ث حد
عن ة ان بن عطي وبان عن حس
ابت بن ث
حمن بن ث هو عبد الر
اال ق
ه بن عمرو ق
عن عبد الل
ولي ل الس
ة
بش
بي ك
ه ل رسول الأ
ل
وا عن بني إث وحد
و آية
ي ول
وا عن غ
م بل
يه وسل
ه عل
ى الل
سرائيل صل
الار ق مقعده من الن
أ بو
يت
لدا ف
ي متعم ب عل
ذ
حرج ومن ك
بو ول
أ
حسن صحيح
ا حديثى هذ نا عيس
ث ار حد
د بن بش نا محم
ث حد
ة
بش
بي ك
عن أ
ة ان بن عطي عن حس
وزاعي بو عاصم عن ال
أ
يهه عل
ى الل
صل
بي ه بن عمرو عن الن عن عبد الل
ولي ل م الس
وسل
صح
ا حديثحوه وهذ
يحن
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad
bin Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad
bin Yusuf] dari [Ibnu Tsauban], yaitu Abdurrahman bin
Tsabit bin Tsauban, dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu
Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat, dan
ceritakanlah dari bani Israil, dan tidak ada dosa,
barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka
hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka."
Abu Isa berkata; 'Ini hadits hasan shahih.' Telah
110
menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar]
telah menceritakan kepada kami [Abu Ashim] dari [al
Auza'i] dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah as
Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam semisalnya, dan ini hadits shahih. 7
Hadits diatas menganjurkan kita sebagai umat
Muslim secara keseluruhan untuk menyebar luaskan
ajaran agama Islam walaupun dengan keterbatasan
pengetahuan mengenai agama. Apabila kita hanya
mengetahui sedikit atau beberapa hal mengenai agama
maka tidak ada salahnya jika kita juga membagikan
pengetahuan agama yang kita miliki walalupun sedikit
kepada orang lain.
3. Scene 3. Islam Sebagai Solusi Dari Permasalahan
Dalam adegan telah disebutkan bahwa masyarakat
Hungaria yang menjadi Muslim menunjukkan angka
peningkatan, faktor yang mempengaruhi nya ternyata
bukan berasal dari buku karangan Arini dimana dalam
buku tersebut banyak berisi pesan-pesan positif. Tetapi
banyak masyarakat Hungaria yang dihadapkan pada
banyak masalah seperti yang dikatakan oleh Panji. Jika
dilihat secara mendalam masyarakat yang sebelumnya
non muslim kemudian menjadi muslim, hal ini
mengindikasikan bahwa mereka mempercayai Islam
sebagai solusi dalam segala permaslahan dunia yang
7 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6;
Jami’at-Tirmidzi, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 859
111
dihadapinya. Hal ini terbukti dengan adanya dalil-dalil
mengenai Islam sebagai solusi dari berbagai
permasalahan, berikut adalah beberapa diantaranya yakni
firman Allah di surat At-Thalaq ayat 3 sebagai berikut:
هو حسويره ف
ى الل
ل عل
سب ومن يتوك
يحت
ل
ه من حيث
به زق
درايء ق
ش
ل ه لك
د جعل الل
مره ق
ه بالغ أ
إن الل
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S
At-Thalaq: 3).
Dalam ayat tersebut terlihat jelas bahwa Allah adalah
sang maha penolong hamba nya, mulai dari memberikan
rezeki yang tidak terduga, mencukupkan kebutuhan
hidupnya dan melaksanakan urusan manusia itu sendiri.
Kata-kata Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-
tiap sesuatu menandakan bahwa Allah sudah mengatur
apa saja yang ada di dunia ini dari yang terbesar hingga
hal-hal yang paling kecil. Dalam Islam pun ada sumber
hukum Islam yang terdiri atas Al-Qur’an, Hadits atau
Sunnah dan Ijtima para ulama. Ketiga hal ini adalah
patokan atau referensi bagi umat Muslim dan umat
manusia secara umum dalam kehidupan sehari-hari.
Semua hal sudah diatur dan disebutkan dalam ketiga
sumber hukum Islam ini, mulai dari perniagaan,
112
kehidupan bersosial, tata cara atau etika yang baik
menurut Islam dan sebagainya.
4. Scene 4. Peran Laki-laki Dalam Rumah Tangga
Pada dasarnya laki-laki bertugas sebagai pemimpin
dalam keluarga, ayah bagi anak-anaknya, suami bagi
istrinya dan sebagainya. Seperti yang disebutkan dalam
adegan, laki-laki juga harus menjamin kehidupan wanita
yang telah sah menjadi istrinya. Ini menandakan bahwa
ketika seorang laki-laki sudah memasuki tahap
pernikahan, tanggungan yang ia pikul makin banyak.
Seorang suami harus menjamin istrinya dalam kehidupan
sehari-hari seperti menafkahi, mencukupi kebutuhan dan
sebagainya. Suami yang baik juga berperan sebagai ayah
yang baik bagi anak-anaknya, jadi tanggungan seorang
suami bukan hanya pada istrinya saja, tetapi pada anak
dan keluarga nya. Kemudian Allah menyebutkan topik ini
dalam surah An-Nisa ayat 34 yang berbunyi:
ى بعه بعضهم عل
ل الل ض
ساء بما ف
ى الن
امون عل و
جال ق
ض الر
يغ
ات لل
انتات حافظ
الحات ق الص
موالهم ف
قوا من أ
ف
نب وبما أ
وزهن ف
ش
ون ن
اف
خ
تي ت
ه والل
الل
وهن واهجروهبما حفظ
ن عظ
يهن سوا عل
بغ
ت
ل
م ف
عنك
ط
إن أ
ضاجع واضربوهن ف
إن في ال
بيل
بيراا ك ان علي
ه ك
الل
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian
mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
113
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah
mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (Q.S An-Nisa: 34)
Berdasarkan ayat diatas, sudah mutlak bagi laki-laki
untuk menjadi kepala atau pemimpin dalam keluarga,
tidak ada ketentuannya bagi seorang wanita untuk
menjadi kepala keluarga kecuali ada kondisi tertentu
misalnya sang suami telah meninggal dunia, hilang dan
sebagainya. Hal ini dikarenakan Allah telah menciptakan
laki-laki lebih daripada wanita dan kewajiban mereka
untuk menafkahi istrinya. Selanjutnya, Allah SWT
kembali berfirman dalam Q.S At-Tahriim yang isinya
masih mengenai peran laki-laki sebagai kepala keluarga
sebagai berikut:
ارا م ن
يك ل ه
م وأ
ك س ف
نوا أ
وا ق ن ين آم ذ
ا ال ه ي
ا أ ي
اد د شظ
ل غ
ة
ك ئ
ل ا م ه ي
ل ع
ارة ج ح
اس وال ا الن ه ود
وق
رون مؤ ا ي ون م
ل ع ف م وي ره م
ا أ ه م
صون الل ع ي
ل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (Q.S At-Tahriim: 6)
114
Ayat tersebut memerintahkan kepala keluarga untuk
menjaga dan membimbing anak serta istrinya untuk
menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah agar terhindar
dari neraka. Kemudian dalam ayat tersebut neraka
divisualisasikan sebagai suatu tempat yang dijaga oleh
mahkluk-mahkluk bertubuh besar dan berwatak keras
serta tempat yang panas nan berapi yang berasal dari
manusia dan batu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa laki-laki
memiliki kewajiban untuk membimbing istrinya serta
anaknya kejalan Allah SWT.
5. Scene 5. Kematian Adalah Hal Yang Pasti
دة ي
نتم في بروج مشو ك
وت ول
م ال
ك
وا يدرك
ون
ك
ينما ت
وإن أ
صبهم ه وإن ت
ذه من عند الل
وا ه
يقول
صبهم حسنة
ت
ئ سي
ة
ء
لؤ
مال ه
ه ف
ل من عند الل
ل ك
ذه من عندك ق
وا ه
يقول
اهون حديث
ادون يفق
يك
وم ل
ق
ال
Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh
kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi
Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana
mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi
Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?
(Q.S An-Nisa: 78).
Ayat diatas merupakan peringatan kepada manusia
bahwa kematian pasti akan terjadi pada diri mereka
115
dimanapun mereka berada terlebih lagi apabila mereka
menghindar atau berlindung, tetap saja kematian adalah
satu hal yang mutlak, tidak ada seorang pun di dunia ini
yang dapat menghindari kuasa Allah yang satu ini. Selain
itu Allah SWT kembali membahas kematian dalam
firmannya sebagai berikut:
ل رجعونك
ينا ت
م إل
وت ث
ال
ة
ائق
فس ذ
ن
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
(Q.S Al-Ankabut: 57).
Kemudian pada ayat tersebut kembali dipertegas
bahwa kematian sifatnya mutlak bagi semua yang berjiwa
baik manusia, hewan, tumbuhan dan sebagainya yang
hidup di dunia ini. Kematian ini kelak akan
mengembalikan makhluk hidup tersebut kepada sang
pencipta, Tuhan yang maha kuasa. Allah kembali
menyebutkan topik tentang kematian dalam firmannya di
Q.S An-Nahl ayat 61 sebagai berikut:
كة ول يها من داب
رك عل
مهم ما ت
لاس بظ ه الن
الل
اخذ
و يؤ
ن ول
خرون ساعة
يستأ
هم ل
جل
ا جاء أ
إذ
ى ف جل مسم
ى أ
رهم إل
خ
يؤ
يستقدم
ونول
Artinya: Jikalau Allah menghukum manusia karena
kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di
muka bumi sesuatupun dari makhluk yang melata, tetapi
Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang
ditentukan. Maka apabila telah tiba waktunya (yang
ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat
116
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula)
mendahulukannya (Q.S An-Nahl: 61).
Ayat diatas masih memperlihatkan peringatan yang
Allah berikan kepada seluruh makhluk hidup yang ada di
dunia kepada kematian, ayat tersebut mengatakan bahwa
apabila datang kematian maka semuanya pun akan mati,
tidak terkecuali seekor binatang melata yang sangat kecil
sekalipun. Allah SWT pun dalam firmannya tersebut
memberitahu bahwa kematian yang akan menimpa
makhluk hidup tidak dapat diundur atau dipercepat
sepersekian detik pun. Selanjutnya Nabi Muhammad
bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu
Majah yang membahas mengenai kematian sebagai
berikut:
س بن عياض حدننا أ
ث ار حد
بير بن بك نا الز
ث افع بحد
نا ن
ن عبد ث
ه نبي رباح عن ابن عمر أ
اء بن أ
يس عن عط
بن ق
روة
ه عن ف
الل
جاءه رجل مم ف
يه وسل
ه عل
ى الل
ه صل
نت مع رسول الل
ال ك
ن ق
ى ا صل
بي ى النم عل
سل
صار ف
ن ال يال
م ق
م ث
يه وسل
ه عل
ا رسول لل
منؤ ي ال
أال ف
قا ق
لحسنهم خ
ال أ
ضل ق
ف
منين أ
ؤ ي ال
ه أ
ين الل
ا بعده استعدادحسنهم ل
را وأ
موت ذك
رهم لل
ثك
ال أ
يس ق
ك
ا أ
ياسك
ئك ال
ول
أ
Artinya: Telah mengabarkan kepada kami [Az Zubair bin
Bakkar] telah mengabarkan kepada kami [Anas bin
'Iyadl] telah mengabarkan kepada kami [Nafi' bin
Abdullah] dari [Farwah bin Qais] dari ['Atha` bin Abu
Rabah] dari [Ibnu Umar] bahwa dia berkata; Saya
bersama dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
117
tiba-tiba datang seorang laki-laki Anshar kepada beliau,
lalu dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan bertanya; "Ya Rasulullah,
bagaimanakah orang mukmin yang utama?" beliau
menjawab: "Orang yang paling baik akhlaknya." Dia
bertanya lagi; "Orang mukmin yang bagaimanakah yang
paling bijak?" beliau menjawab: "Orang yang paling
banyak mengingat kematian, dan yang paling baik
persiapannya setelah kematian, merekalah orang-orang
yang bijak." 8
Dalam hadits ini Nabi Muhammad memberitahu
lebih rinci mengenai orang beriman yang terbaik bukan
berdasarkan kuantitas ibadahnya, frekuensi sedekah atau
infaq yang ia keluarkan, dan sebagainya melainkan orang
beriman yang paling terbaik adalah orang yang cerdas
yang banyak mengingat kematiannya serta
mempersiapkan kematiannya. Persiapan yang dimaksud
disini adalah amalan dan perbuatan baik yang akan
dipertanggung jawabkan ketika kelak di akhirat nanti
diperhitungkan segala perlakuan atau perbuatan dan
perkataan yang dilakukan seseorang di masa hidupnya.
6. Scene 6. Takdir Allah
Makna kata takdir menurut bahasa adalah menetapkan
segala sesuatu, atau menerangkan kadar atas sesuatu.
Makna kata takdir bisa pula diartikan dengan menilai
sesuatu atas penilaian tertentu, atau memperkirakan
8 Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini Ibnu Majah,
Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm.
772.
118
sesuatu melalui perkiraan atasnya. Seperti,
memperkirakan kekuatan suatu benda, kadar maupun
nilanya. Jika takdir dimasukkan dalam pembahasan
mengenai apa saja yang mengandung konsekuensi jika
dilakukan, maka ia mempunyai arti menetapkan segala
sesuatu secara bijaksana atau proporsional, sesuai
kehendak dan ketetapan yang melingkupinya. Adapun
makna kata takdir menurut istilah agama (syari’at) adalah,
segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah Swt.9
Sementara dalam Islam, konsep takdir dibagi menjadi dua
yakni yang pertama Takdir Muallaq adalah takdir yang
ditentukan oleh Allah SWT dengan melibatkan peran
manusia sehingga takdir ini dapat berubah dengan ikhtiar
dan usahanya. Yang kedua disebut dengan Takdir
Mubram yakni takdir yang ditentukan oleh Allah SWT
yang sifatnya mutlak, tidak dapat berubah dan tidak
melibatkan peran manusia didalamnya serta tidak dapat
diintervensi. Mengenai takdir, Allah SWT menyinggung
topik ini dalam firmannya di Q.S At-Takwir ayat 29
sebagai berikut:
ين ال ع
ه رب ال
اء الل
ش ن ي
أ
ل ون إ اء
ش
ا ت وم
Artinya: Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh
jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan
semesta alam. (Q.S At-Takwir: 29).
9 Fethullah Gulen, ”Makna Takdir Menurut Bahasa Dan Istilah”,
diakses dari https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49460-makna-takdir-
menurut-bahasa-dan-istilah, pada 13 Oktober 2018
119
Ayat diatas menjelaskan bahwa betapa maha kuasanya
Allah SWT dalam menentukan segala sesuatu. Kita pun
sebagai manusia apabila ingin berkehendak sesuatu belum
tentu terjadi karena kehendak tersebut yang
menjadikannya hanya Allah SWT. Jika diperhatikan ayat
tersebut menyatakan bahwa kita tidak bisa melalui atau
melanjutkan jalan kehidupan kita kecuali dengan
kehendak dan izin dari Allah SWT karena beliau telah
mengatur semuanya yang kemudian disebut dengan
takdir. Nabi Muhammad SAW dalam hadits yang
diriwayatkan Tirmidzi juga menyinggung mengenai takdir
sebagai berikut:
نعاني باهلي الصنذر ال
ه بن ال
نا إبراهيم بن عبد الل
ث نا حد
ث حد
بني أ
ث ريح حد
بن ش
نا حيوة
ث قرئ حد
ه بن يزيد ال
و هان عبد الل
حبلي يقول سمعت عبحمن ال با عبد الر
ه سمع أ ن
ني أ
ول
خ
د ال
يه وسه عل
ى الل
ه صل
ه بن عمرو يقول سمعت رسول الل
م الل
ل
ماوات و ق السلن يخ
بل أ
ادير ق
ق ه ال
ر الل د
رض يقول ق
ال
حسن صحيح
ا حديثى هذ بو عيس
ال أ
سنة ق
ف
لمسين أ
بخ
ريب غ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin
'Abdullah bin Al Mundzir Al Bahili Ash Shan'ani]; telah
menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid Al
Muqri']; telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin
Syuraih]; telah menceritakan kepadaku [Abu Hani' Al
Khaulani] bahwasanya dia mendengar [Abu
'Abdurrahman Al Hubuli] berkata; aku mendengar
['Abdullah bin 'Amr] berkata; aku mendengar Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah telah
120
menentukan takdir segala sesuatu, lima puluh ribu tahun
sebelum menciptakan lagit dan bumi." Abu Isa berkata;
Ini adalah hadits hasan shahih gharib. 10
Bahwasanya setiap yang hidup di dunia baik bumi
ataupun langit sudah ditentukan takdir atau masa
depannya oleh Allah SWT terlebih lagi kita sebagai
manusia yang sejak lima puluh ribu tahun lamanya
sebelum ada di dunia ini, Allah telah menentukan akan
jadi apa kita di dunia ini, akan ada peristiwa apa yang
menimpa manusia, akan ada kejadian apa yang ada di
bumi ini. Semua itu adalah takdir dan Allah yang
menentukannya dengan segala kuasanya.
7. Scene 7. Berprasangka Baik
Menjadi pemeluk agama Islam di sebuah negara yang
mayortias penduduknya beragama non Islam pasti sangat
berat bagi Meirose, terlebih lagi adanya orang-orang yang
menganggap Islam sebagai suatu objek yang mengerikan.
Hal ini disebut juga dengan islamophobia yakni
munculnya rasa takut terhadap Islam karena Islam selalu
diidentikkan dengan terorisme, kekerasan, radikalisme,
peperangan, dan hal-hal yang bersifat desktruktif lainnya.
Ditambah lagi dengan banyaknya pemberitaan di media-
media mengenai Islam setelah tragedi Suriah berlangsung.
Stereotip yang menjamur di masyarakat juga membuat
Islam semakin dipandang sebelah mata oleh masyarakat
10 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ....,
hlm. 697
121
dunia yang beragama non-Islam. Bagi meirose hal-hal
tersebut bukanlah halangan baginya untuk tetap memeluk
agama Islam dan untuk tetap menyembah Tuhan yang
maha esa Allah SWT. Cara yang dilakukan Meirose
menghadapi hal-hal yang bisa saja memojokkannya yakni
dengan positive thinking. Dalam perspektif Islam, positive
thinking disebutkan dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 sebagai
berikut:
ن إن
ن الظ يرا م ث
وا ك ب ن ت وا اج ن ين آم ذ
ا ال ه ي
ا أ ي
م ضك ع ب ب ت
غ ي
سوا ول جس
ت
م ول
ث إ
ن ض الظ ع ب
ا ت ي يه م خم أ ح
ل ل
ك
أ ي ن
م أ
ك د ح
ب أ ح ي
أ ا ض ع ب
إ ه وا الل ق وه وات م ت ره
ك
يمف اب رح و
ه ت
ن الل
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S Al-Hujurat: 12).
Dari ayat tersebut terdapat tiga hal yang harus
dilakukan oleh orang-orang yang beriman. Yakni jauhi
prasagka buruk atau curiga yang berlebihan kepada orang
lain karena sebgaian dari prasangka buruk tersebut dapat
mendatangkan dosa. Kemudian Allah melarang kita juga
122
untuk berhenti mencari-cari keburukan, kesalahan atau aib
orang lain dan dengan lantang menyebarkannya secara
luas. Dan yang ketiga adalah menggunjing sesama satu
sama lain, jika diartikan kata menggunjing menurut KBBI
berawal dari kata gunjing yang berarti memfitnah atau
menuduh. Jadi, Allah SWT melarang kita sesama umat
muslim untuk tidak menuduh sesama terlebih lagi
memfitnah tanpa adanya bukti yang kuat karena Allah
mengibaratkan orang yang senang menggunjing ke
sesama sebagai orang yang suka memakan daging
saudaranya sendiri yang sudah mati.
8. Scene 8. Anjuran Untuk Beristikharah
Shalat Istikharah dalam agama Islam dapat diartikan
sebagai shalat yang hukumnya Sunnah yakni apabila
dikerjakan mendapat pahala apabila tidak dikerjakan tidak
mendapat dosa. Shalat Istikharah bertujuan untuk
meminta dari Allah SWT agar dipilihkan yang terbaik di
antara beberapa pilihan. Maka, barangsiapa hendak
mengerjakan sesuatu sedangkan ia sendiri tidak
mengetahui akibatnya dank arena itu apakah sebaiknya
terus dilaksanakan atau ditinggalkan, hendaknya ia shalat
dua raka’at sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah
SAW. Dalam raka’at pertama membaca Al-Fatihah dan
surat Al-Ikhlas. Setelahnya dilanjutkan dengan membaca
doa shalat istikharah.
123
هم إكالل
لسأ
ستقدرك بقدرتك ، وأ
مك وأ
ستخيرك بعل
ى أ
من ن
تنم وأ
عل
أ
م ول
عل
در وت
ق
أ
قدر ول
ك ت إن
عظيم ، ف
ضلك ال
م ف
عل
ير لىمر خ
ا ال
ن هذ
م أ
عل
نت ت
هم إن ك
يوب ، الل
غ
فى دينى ال
م بارك لى فيره لى ث دره لى ويس
اق
مرى ف
ى وعاقبة أ ه ، وإن ومعاش
مرى وعاقبة أ ر لى فى دينى ومعاش
مر ش
ا ال
ن هذ
م أ
عل
نت ت
ى ك
خ
در لى ال
نى عنه ، واق
ى واصرف ه عن
اصرف
مف
ان ث
ك
ير حيث
رضنى أ
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohonkan
pilihan kepada Engkau dengan ilmu-Mu, dan aku
memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu,
karena sesungguhnya Engkau berkuasa, sedangkan aku
tidak berkuasa, Engkau mengetahui sedang aku tidak
mengetahui. Engkaulah yang Maha Mengetahui segala
yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui urusan ini
lebih baik bagiku dalam agamaku dan kehidupanku, serta
bagi urusanku yang segera atau yang kemudian, maka
hendaknya Engkau berikan kekuatan kepadaku dan
memudahkan bagiku melakukannya, kemudian berkatilah
aku di dalamnya. Tetapi, jika Engkau mengetahui bahwa
urusan ini jelek bagiku dalam agamaku dan kehidupanku,
serta akibat urusanku yang segera atau yang kemudian,
maka jauhkanlah ia dari diriku dan jauhkanlah dariku
darinya. Dan, berilah aku kekuatan untuk berbuat
kebaikan dimana saja ia berada, seungguhnya Engkau
Maha Kuasa atas segala sesuatu. 11
Shalat Sunnah Istikharah ini dianjurkan kepada
seorang muslim dalam rangka meminta petunjuk kepada
Allah SWT dalam perkara yang belum diketahui. Dalam
film ini diperlihatkan adegan bahwa Meirose yang sedang
11 Al-Ghazali, Rahasia-Rahasia Shalat, (Bandung: Penerbit Karisma,
2001), hlm. 198
124
bimbang dalam menentukan keputusan untuk
menceraikan Pras kemudian menerima Syarief sebagai
tunangan nya, atau batal menceraikan Pras dan tetap
menjadi istri sah nya. Kemudian hal ini disinggung dalam
Q.S. Al-Baqarah ayat 147 sebagai berikut:
الحق من ربك فل تكونن من الممترين
Artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu
jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang
ragu. (Q.S Al-Baqarah: 147).
Berdasarkan ayat diatas, dapat diartikan secara
sederhana bahwa Allah SWT adalah tempat bergantung
bagi umat Muslim, semua hal yang bersifat haq dan bathil
hanya Allah SWT yang mengetahui nya. Dan kita pun
jangan menjadi golongan orang-orang yang ragu dengan
kuasa Allah. Pemilihan keputusan ini memang selalu ada
dalam kehidupan manusia dan terkadang menjadi dilema.
Manusia dengan akal sehat dan logika nya mampu
menimbang mana yang baik dan mana yang tidak, tetapi
Allah telah mensyariatkan sebuah tuntunan yang dapat
dilakukan agar tidak mengambil keputusan yang salah
terlebih lagi dalam keadaan yang sangat mendesak.
9. Scene 9. Sikap Ikhlas
Ikhlas ialah mengerjakan suatu kebaikan dengan
semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Bagi orang
yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan
125
dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata
ingin mendapatkan rida Allah SWT. Jadi meskipun tidak
mendapat imbalan apa pun dan dari pihak mana pun, akan
tetap melakukan perbuatan baiknya tersebut. Orang yang
memliki sifat ikhlas disebut dengan mukhlis. Allah SWT
menyinggung topik ikhlas dalam firmannya di Q.S Az-
Zumar ayat 10 sebagai berikut:
ين آم ذاد ال ب ا ع ل ي
ين ق ذ
ل ل م
ك وا رب ق وا ات ن
ة ع ه واس
رض الل
وأ
ة ن س ا ح ي
ن ه الد ذ
ي ه وا ف ن س ح
أ
اب س ر ح يغ م ب ره ج
رون أ اب ى الص
ف و ا ي م ن إ
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang
beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". Orang-orang
yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan
bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-
orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka
tanpa batas. (Q.S Az-Zumar: 10).
Berdasarkan ayat diatas, Allah menjanjikan ganjaran
yang luar biasa kepada orang-orang yang ikhlas berupa
kebaikan seluas bumi dan dicukupkan pahala mereka
tanpa batas atau tidak berhenti yakni terus mengalir.
Selain itu, Allah kembali menyebutkan ganjaran bagi
orang-orang ikhlas dalam Q.S Al-Hijr di ayat 39 dan 40
sebagai berikut:
م ه ن ويغ
رض ول
ي ال م ف ه
ن ل
ن زي
ي ل ن ت وي
غ
ا أ م ب
ال رب ق
. ين ع م جأ
ين صلخ
م ال ه ن ك م اد ب ع
ل إ
126
Artinya: (39) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab
Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku
akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan
maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan
mereka semuanya. (40) Kecuali hamba-hamba Engkau
yang mukhlis di antara mereka. (Q.S Al-Hijr: 39-40).
Terlihat jelas bahwa iblis dan syaitan tidak akan
pernah bisa menyesati atau mengganggu hamba-hamba
Allah yang mukhlis kepadanya. Kata mukhlis diambil dari
Bahasa Arab yang terdiri dari dua kata dan berarti orang
yang ikhlas. Ikhlas disini dalam konteks ikhlas beribadah,
ikhlas perbuatan dan sebagainya. Jadi selain mendapat
pahala seluas bumi dan dicukupkan pahalanya tanpa batas
oleh Allah SWT, iblis dan syaitan pun juga tidak akan
menggangu umat Muslim yang ikhlas dalam
kehidupannya. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga
bersabda pada hadits yang diriwayatkan oleh Muslim
sebagai berikut:
ر بننا جعف
ث ام حد
ثير بن هش
نا ك
ث اقد حد نا عمرو الن
ث حد
الال ق
ق
بي هريرة
عن أ
صم ان عن يزيد بن ال
برق
ه رسول الل
موالم وأ
ى صورك
ر إل
ينظ
ه ل
م إن الل
يه وسل
ه عل
ى الل
م صل
ك
معمالك
م وأ
وبك
لى ق
ر إل
كن ينظ
ول
Artinya: Telah menceritakan kepada kami ['Amru An
Naqid]; Telah menceritakan kepada kami [Katsir bin
Hisyam]; Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin
Burqan] dari [Yazid bin Al Asham] dari [Abu Hurairah]
dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada
127
rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati
dan amal kalian." 12
Nabi Muhammad menjelaskan bahwa Allah SWT
tidak melihat hamba nya berdasarkan betapa elok fisik
atau tubuh yang dimiliki seseorang dan betapa rupawan
wajah orang itu. Tetapi Allah melihat kedudukan hamba
nya berdasarkan sifat ikhlas yang ada di hatinya. Sifat
ikhlas ini lah yang dimiliki ketika melakukan ibadah
kepadanya, melakukan kebaikan kepada sesama tanpa
mengharap hal yang lain dan sebagainya.
10. Scene 10. Surga Bagi Umat Muslim Yang Meninggal
Dunia Dalam Keadaan Khusnul Khatimah
Secara Bahasa kata khusnul khatimah artinya akhir
yang baik, berlawanan dengan kata suul khatimah yakni
akhir yang buruk. Maksud dari kata akhir ini adalah akhir
kehidupan bagi seseorang dengan kata lain meninggal
dunia. Ada yang meninggal dunia dalam keadaan baik dan
sebaliknya, dalam keadaan tidak baik. Dalam Agama
Islam orang yang dijamin masuk surga diklasifikasikan
menjadi dua yakni orang yang mati syahid dan mati
khusnul khatimah. Mati syahid adalah ketika seseorang
meninggal dunia ditengah-tengah aktivitas yang
memperjuangkan agama Islam seperti berperang demi
membela Islam, berdakwah untuk menyebarkan agama
Islam dan sebagainya. Dan yang kedua adalah mati dalam
12 Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits
4; Shahih Muslim 2, (Jakarta: Almahira, 2013), hlm. 174
128
keadaan khusnul khatimah yakni meninggal dunia dalam
keadaan baik misalnya meninggal dunia ketika ditengah-
tengah ibadahnya kepada Allah SWT.
ه ول اتق
ق ت ه ح
وا الل ق وا ات ن ين آم ذ
ا ال ه ي
ا أ ن ي
وت م
ت
ون م ل س م م تن وأ
ل إ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam. (Q.S Ali-Imran: 102).
Dalam ayat tersebut Allah menyatakan bahwa umat
Muslim harus tetap memegang teguh agama nya sampai ia
meninggal dunia, harus terus betakwa kepada Tuhannya
hingga akhir hayatnya. Amalan seorang Muslim bukan
dilihat ketika ia sedang dalam masa anak-anak, remaja,
dewasa atau ketika di masa tua. Tetapi semua amalan
yang dikerjakan tergantung pada penutupnya yakni
dimasa ia kelak meninggal dunia. Kemudian, Nabi
Muhmmad SAW menyinggung mengenai khusnul
khatimah sebagaimana beliau bersadba dalam hadits
berikut:
عامري عن عوف عن وب ال ي
بن أ
ف
لنا خ
ث ريب حد
بو ك
نا أ
ث حد
ه عل
ى الل
ه صل
ال رسول الل
ال ق
ق
بي هريرة
يه ابن سيرين عن أ
فق
جتمعان في منافق حسن سمت ول ت
تان ل
صل
م خ
في هوسل
حديثا ال
هذ
عرف
ن
ريب ول
غ
ا حديث
ى هذ بو عيس
ال أ
ين ق
الد
وب يف بن أ
ليخ خ
ا الش
من حديث هذ
من حديث عوف إل
129
عد بن ال ريب محم
بي ك
ير أ
حدا يروي عنه غ
ر أ
م أ
ول
عامري ءال
ل
هو
يفدري ك
أ
ول
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib]
telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Ayyub Al
'Amiri] dari ['Auf] dari [Ibnu Sirin] dari [Abu Hurairah]
ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Dua hal yang tidak akan berkumpul pada diri
orang munafik, yaitu; akhlaq yang baik dan pemahaman
dalam masalah agama." Abu Isa berkata; Hadits ini
gharib, dan kami tidak mengetahui hadits ini dari 'Auf
kecuali dari hadits syaikh ini, yaitu Khalaf bin Ayyub Al
'Amiri, dan saya tidak melihat seorang pun yang
meriwayatkan darinya selain Abu Kuraib Muhammmad
bin Al Ala` sementara saya tidak tahu tentang dia." 13
Pada dasarnya Allah memberikan kesempatan kepada
hambanya untuk meninggal dalam keadaan baik atau
khusnul khatimah. Allah akan memberikan kesempatan
kepada hambanya untuk melakukan perbuatan dan amalan
yang baik sebelum seorang Muslim meninggal dunia.
Dengan kesempatan itulah seorang muslim dapat
meninggal dalam keadaan baik dan niscaya Allah akan
menerima perbuatan, amalan dan ibadah yang baik serta
meninggal dalam keadaan yang baik pula. Telah
disebutkan sebelumnya bahwa orang yang meninggal
dalam keadaan khusnul khatimah degan izin Allah akan
masuk kedalam surganya. Kemudian dijelaskan lagi
dalam beberapa ayat Al-Qur’an mengenai situasi di dalam
13 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ....,
hlm. 693
130
surga yang dipenuhi oleh anak-anak seperti yang di
gambarkan dalam film yakni sebagai berikut:
ون دلخ ان م د
م ول ه ي
ل ع
وف
ط ي
Artinya: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang
tetap muda. (Q.S Al-Waqi’ah:17).
ؤا لؤ
م ل ه ت ب س م ح ه ت ي
ا رأ
ذ ون إ د
لخ ان م د
م ول ه ي
ل ع
وف
ط وي
ا ورث ن م
Artinya: Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan
muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka,
kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.
(Q.S Al-Insan: 19).
Ketika Arini sedang berbincang dengan Pras di
adegan akhir ini, datang sekelompok anak-anak seraya
memanggil nama Arini untuk mengajaknya masuk
kedalam melewati sebuah tembok dimana disela-sela
tembok tersebut terdapat sekelompok anak yang
memanggilnya. Hal ini berkolerasi dengan firman Allah di
Q.S Al-Waqiah ayat 17 dan Q.S Al-Insan ayat 19 yang
menyatakan bahwa surga dikelilingi oleh anak-anak riang
yang senantiasa melayani umat Islam yang akan masuk
kedalam surga.
D. Representasi Makna Islam Dalam Film Surga Yang Tak
Dirindukan 2
131
Film Surga Yang Tak Dirindukan 2 adalah film garapan
sutradara asal Yogyakarta, Hanung Bramantyo, yang dirilis pada
9 Februari 2017. Film yang bergenre drama religi ini
merepresentasikan nilai-nilai Islam ke dalam beberapa cuplikan
atau adegan dan diperkuat dengan alur cerita serta pemeranan
karakter atau tokoh dari masing-masing aktor dan aktris dalam
film ini. Berkaitan dengan hal tersebut, setelah dianalisis untuk
mencari makna denotasi, konotasi dan mitos. Terdapat
representasi dan makna Islam yang ingin disampaikan kepada
audiens yang ada didalam beberapa scene berupa ajaran-ajaran
pokok agama Islam yang meliputi Aqidah, Syairah dan Akhlak
sebagai berikut:
1. Aqidah
Makna ajaran Aqidah dalam film ini adalah percaya dan
taat pada ketentuan Tuhan. Hal ini terdapat pada adegan
keenam dimana dalam adegan tersebut Arini yang dicertikan
sedang berbaring di ranjang rumah sakit mengobrol kepada
Syarief, dokter spesialis kanker yang ada di Budapest
mengenai penyakit kanker yang diderita Arini. Arini yang
telah dinyatakan kemudian mendapat diagnosa bahwa ia telah
diserang oleh kanker serviks yang sudah mencapai stadium
empat dan meluas hingga ke otak. Arini yang sebelumnya
telah melakukan banyak perawatan untuk menyembuhkan
penyakit kanker nya memutuskan untuk tidak mau melakukan
tindakan medis apapun kepadanya. Ia mengatakan bahwa ia
tidak mau melawan takdir Allah.
132
Dalam Islam kata takdir secara sederhana dapat diartikan
sebagai ketentuan atau ketetapan. Konsep takdir dalam Islam
dibagi menjadi dua yakni yang pertama Takdir Muallaq adalah
takdir yang ditentukan oleh Allah SWT dengan melibatkan
peran manusia sehingga takdir ini dapat berubah dengan
ikhtiar dan usahanya. Yang kedua disebut dengan Takdir
Mubram yakni takdir yang ditentukan oleh Allah SWT yang
sifatnya mutlak, tidak dapat berubah dan tidak melibatkan
peran manusia didalamnya serta tidak dapat diganggu gugat.
Konsep takdir disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan
Tirmidzi sebagai berikut:
ث نعاني حد باهلي الص
نذر ال
ه بن ال
نا إبراهيم بن عبد الل
ث نا عبد حد
بو هان ال
ني أ
ث ريح حد
بن ش
نا حيوة
ث قرئ حد
ه بن يزيد ال
ني الل
ول
خ
ح با عبد الره سمع أ ن
ه بن عمرأ
حبلي يقول سمعت عبد الل
و من ال
ه ر الل د
م يقول ق
يه وسل
ه عل
ى الل
ه صل
يقول سمعت رسول الل
ا سنة ق
ف
لمسين أ
رض بخ
ماوات وال ق الس
لن يخ
بل أ
ادير ق
ق بو ال
ل أ
ريبعي حسن صحيح غ
ا حديث
ى هذ س
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin
'Abdullah bin Al Mundzir Al Bahili Ash Shan'ani]; telah
menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yazid Al Muqri'];
telah menceritakan kepada kami [Haiwah bin Syuraih]; telah
menceritakan kepadaku [Abu Hani' Al Khaulani] bahwasanya
dia mendengar [Abu 'Abdurrahman Al Hubuli] berkata; aku
mendengar ['Abdullah bin 'Amr] berkata; aku mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah
telah menentukan takdir segala sesuatu, lima puluh ribu tahun
133
sebelum menciptakan lagit dan bumi." Abu Isa berkata; Ini
adalah hadits hasan shahih gharib. 14
Kemudian, ajaran aqidah lain dalam film ini yakni Islam
dianggap sebgai solusi bagi permasalahan manusia. Adegan
ketiga dalam film ini dimulai ketika Panji yang bertugas
sebagai tour guide Arini, Sheila dan Nadia selama di Budapest
mengantarkan mereka ke sebuah apartemen untuk tempat
tinggal sementara selama di kota tersebut. Panji mengatakan
bahwa remaja Budapest menggemari buku Arini yang berjudul
Istana Bintang dan mayortias dari remaja-remaja tersebut
adalah non-Islam. Panji juga mengatakan ada lebih dari 29
ribu lebih umat muslim dan terus menunjukkan angka
peningkatan. Hal ini bukan dikarenakan penyebaran ajaran
Islam yang masif atau sebagainya. Tetapi menurut Panji, hal
ini disebabkan karena banyak masalah yang menimpa
masyarakat Hungaria, lebih spesifiknya Budapest.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa warga Budapest
yang sebelumnya non Muslim tidak mengenal Islam begitu
dalam. Barulah setelah mereka memeluk agama Islam,
permasalahan yang dihadapi ternyata ada jawabannya di Al-
Qur’an maupun Hadits. Adegan ini merepresentasikan ayat Al-
Qur’an surah At-Thalaq ayat 3 sebagai berikut:
14 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits ....,
hlm. 697
134
ي ن ح ه مق رز و وي ه
ه ف
ى الل
ل ل ع
وك ت ن ي ب وم س
ت ح ي
ل
ث
ء ي
ش ل
ك ه ل
ل الل ع د ج
ره ق م
غ أ ال ه ب
ن الل ه إ ب س ح
را د ق
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal
kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Q.S At-Thalaq:
3).
Selain itu, ajaran Aqidah lain dalam film ini adalah
mengenai kematian yang pasti akan dialami oleh semua umat
manusia. Hal ini terdapat pada adegan kelima dimana Arini
dan Sheila yang sedang duduk di dalam sebuah masjid
membicarakan kejadian yang baru saja mereka lihat sendiri
yakni seorang anak kecil yang meninggal dunia saat Arini
sedang membacakan bukunya dihadapan anak-anak tersebut.
Arini yang merasa terkejut dengan kejadian tersebut lantas
mengingat pada kematian yang suatu saat nanti pasti akan
menjemputnya. Hal ini telah disebutkan oleh Allah SWT
dalam firmannya:
رجعونينا ت
م إل
وت ث
ال
ة
ائق
فس ذ
ل ن
ك
Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (Q.S
Al-Ankabut: 57).
Pada ayat tersebut dipertegas bahwa kematian sifatnya
mutlak bagi semua yang berjiwa baik manusia, hewan,
135
tumbuhan dan sebagainya yang hidup di dunia ini. Kematian
ini kelak akan mengembalikan makhluk hidup tersebut kepada
sang pencipta, Tuhan yang maha kuasa. Selanjutnya, ajaran
aqidah lain dalam film ini adalah bahwa Allah SWT telah
menyediakan tempat terbaik yakni surga bagi orang yang
meninggal dunia dalam keadaan yang baik pula atau dalam
Islam disebut dengan khusnul khatimah. Pada adegan
kesepuluh, Arini diperlihatkan dalam kondisi yang sangat
lemah dengan posisi berbaring di atas ranjang rumah sakit
dengan peralatan medis yang menempel di tubuh nya seperti
infus, masker oksigen dan sebagainya. Penyakit kanker nya
yang sudah mencapai stadium empat dan menyerang hingga ke
otak. Suatu ketika Arini meminta Pras untuk shalat berjamaah
bersamanya dan juga dengan Meirose serta Nadia. Dan secara
mengejutkan di tengah-tengah ibadah nya, Arini meninggal
dunia dengan terlihat alat yang mendeteksi detak jantung
berhenti dan tidak memperlihatkan adanya tanda-tanda jantung
yang berfungsi normal.
Sesaat setelah nya digambarkan Arini dan Pras sedang
berdua disebuah tempat dengan nuansa serba putih. Kemudian
tak lama setelah itu muncul sekelompok anak-anak dengan
riang memanggil Arini seraya mengajak nya untuk masuk
melewati gapura dimana anak-anak tersebut berada. Arini
yang mendengar panggilan anak-anak tersebut lantas
mengucapkan salam perpisahan kepada Pras dan mengatakan
bahwa ia ingin mendongeng untuk anak-anak tersebut.
136
Jika dilihat secara mendalam, film ini memvisualisasikan
surga sebagai tempat yang bersih, rapih dan terang dengan
nuansa serba putih. Ditambah lagi dengan adanya sekelompok
anak-anak yang memanggil Arini seraya mengajaknya masuk
kedalam. Hal ini dperkuat dengan ayat Al-Qur’an yang
mendeskripsikan surga yang dipenuhi dengan anak-anak yang
tidak pernah menua di dalamnya. Hal ini tercantum dalam Q.S
Al-Insan dan Q.S Al-Waqiah sebagai berikut:
ون دلخ ان م د
م ول ه ي
ل ع
وف
ط ي
Artinya: Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap
muda. (Q.S Al-Waqi’ah:17).
ؤلؤ
م ل ه ت ب س م ح ه ت ي
ا رأ
ذ ون إ د
لخ ان م د
م ول ه ي
ل ع
وف
ط ا وي
ا ورث ن م
Artinya Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda
yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan
mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (Q.S Al-Insan:
19).
Selain itu, adegan ini juga merepresentasikan ayat Al-
Qur’an mengenai meninggal dunia dalam keadaan baik atau
lebih dikenal dengan istilah khusnul khatimah sebagai berikut:
ل ن إوت م
ت
ه ول ات
ق
ق ت ه ح
وا الل ق وا ات ن ين آم ذ
ا ال ه ي
ا أ ي
ون م ل س م م تنوأ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-
kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
(Q.S Ali-Imran: 102).
137
2. Syariah
Makna ajaran syariah Islam yang terkandung dalam film
ini adalah diperbolehkannya bagi umat Muslim laki-laki
untuk menikahi lebih dari satu istri atau berpoligami. Islam
memang tidak melarang umatnya untuk menikahi wanita
lebih dari satu, tidak ada ayat Al-Qur’an atau Hadits yang
menyebutkan tentang dilarangnya poligami bagi Muslim laki-
laki. Perkataan Amran pada adegan pertama memang
terdengar seperti sebuah lelucon saja. Tetapi yang dikatakan
Amran memang benar adanya dan tertulis dalam ayat Al-
Qur’an.
Dengan diperbolehkannya berpoligami maka muslim laki-
laki juga harus menerima konsekuensi nya. Yakni mereka
yang siap dan memutuskan untuk berpoligami tidak boleh
mempunyai istri lebih dari empat orang. Kemudian harus
berlaku adil kepada istri-istrinya agar tidak terjadinya
kecemburuan diantara mereka. Keadilan yang dimaksud disini
adalah pembagian waktu bersama istri-istri mereka, adil
dalam pembagian nafkah dan mencukupi kebutuhan bagi
kehidupan istri-istrinya. Adegan awal pada film ini pun
merepresentasikan ayat Al-Qur’an mengenai poligami yang
menyatakan bahwa tidak boleh menikahi lebih dari empat
orang istri dan harus berlaku adil kepada masing-masing istri
nya. Hal ini terdapat pada Q.S An-Nisa ayat 3 sebagai berikut:
138
ٱنمى ف
يت
في ٱل
وا
قسط
ت
ل
ن وإن خفتم أ
م م ك
اب ل
ما ط
كحوا
ت ك
و ما مل
أ
حدة و
ف
وا
عدل
ت
ل
إن خفتم أ
ف
ع
ورب
ث
لنى وث
ء مث
سا
ٱلن
وا
عول
ت
ل
ى أ
دن
لك أ
ذ
م
نك يم
أ
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil
terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)
seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
(Q.S. An-Nisa: 3).
Ajaran syariah lain yang terkandung dalam film ini
adalah peran laki-laki dalam rumah tangga sebagai kepala
rumah tangga. Dalam film ini diperlihatkan adegan ketika
Arini yang berada di Budapest sedang berkomunikasi jarak
jauh dengan Pras yang berada di Yogyakarta menggunakan
video call. Arini yang disana untuk bekerja ditampilkan
sedang mewawancarai seorang muslimah asal Budapest
mengenai perspektif nya tentang agama Islam. Muslimah
tersebut percaya bahwa dalam agama Islam, laki-laki yang
menjadi seorang suami harus menjamin kehidpuan istrinya
mulai dari aspek kehidupan sehari-hari seperti makan, nafkah
dan sebagainya hingga membimbing istrinya dengan ajaran-
ajaran yang terdapat dalam agama Islam. Kemudian Allah
menyebutkan topik ini dalam surah An-Nisa ayat 34 yang
berbunyi:
139
جال ى بعضالر
ه بعضهم عل
ل الل ض
ساء بما ف
ى الن
امون عل و
وبما ق
يب بما حغ
ات لل
انتات حافظ
الحات ق الص
موالهم ف
قوا من أ
ف
ن أ
فظ
وهن واهجروهن فيعظ
وزهن ف
ش
ون ن
اف
خ
تي ت
ه والل
ض الل
اجع ال
ه ك
إن الل
يهن سبيل
وا عل
بغ
ت
ل
م ف
عنك
ط
إن أ
ا واضربوهن ف ان علي
بيرا ك
Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian
mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan
karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari
harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang
taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak
ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-
wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah
mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S
An-Nisa: 34)
Berdasarkan ayat diatas, sudah mutlak bagi laki-laki
untuk menjadi kepala atau pemimpin dalam keluarga, tidak
ada ketentuannya bagi seorang wanita untuk menjadi kepala
keluarga kecuali ada kondisi tertentu misalnya sang suami
telah meninggal dunia, hilang dan sebagainya. Hal ini
dikarenakan Allah telah menciptakan laki-laki lebih daripada
wanita dan kewajiban mereka untuk menafkahi istrinya
Selanjutnya, ajaran syariah lain dalam film ini adalah
menyampaikan kebaikan dan menghindari kemungkaran atau
berdakwah. Dalam adegan kedua di film ini, Meirose yang
akan pergi ke Budapest berpamitan kepada Pras. Pras sebagai
suami menyampaikan banyak pesan kepada Arini untuk
140
dilakukan disana dan salah satu pesan yang ia katakan adalah
semoga perjalanan Arini ke Budapest dapat menjadi ladang
sedekah. Arini pergi ke Budapest untuk mempromosikan
buku karangannya dan diundang oleh komunitas Muslim
Eropa di Budapest untuk bercerita atau sharing
pengalamannya mengenai agama Islam. Dalam Islam hal ini
dapat disebut dengan berdakwah, dakwah yang dilakukan
Arini bukan model dakwah konvensional dimana format nya
harus dengan berdiri di atas mimbar. Dakwah yang dilakukan
Arini adalah dengan menyebarkan nilai-nilai kebaikan
kepada sesama manusia lewat buku karangannya. Hadits
yang cocok dengan situasi Arini seperti ini adalah hadits
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagai berikut:
وبان ه عن ابن ث
د بن يوسف نا محم
ث د بن يحيى حد نا محم
ث و حد
بي عبد عن أ
ة ان بن عطي وبان عن حس
ابت بن ث
حمن بن ث الر
ه صل
ال رسول الل
ال ق
ه بن عمرو ق
عن عبد الل
ولي ل الس
ة
بش
ى ك
وا عن بني إسرث وحد
و آية
ي ول
وا عن غ
م بل
يه وسل
ه عل
حرج ائيل والل
ل
ى بو عيس ال أ
ار ق مقعده من الن
أ بو
يت
لدا ف
ي متعم ب عل
ذ
ا ومن ك
هذ
بو عاصم عن نا أ
ث ار حد
د بن بش نا محم
ث حسن صحيح حد
حديث
عة ان بن عطي عن حس
وزاعي عن عبد الال
ولي ل الس
ة
بش
بي ك
ه ن أ
ل
ص
ا حديثحوه وهذ
م ن
يه وسل
ه عل
ى الل
صل
بي حيحبن عمرو عن الن
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Yahya] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin
Yusuf] dari [Ibnu Tsauban], yaitu Abdurrahman bin Tsabit
bin Tsauban, dari [Hassan bin Athiyyah] dari [Abu Kabsyah
as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dia berkata; Rasulullah
141
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sampaikanlah
dariku walaupun hanya satu ayat, dan ceritakanlah dari bani
Israil, dan tidak ada dosa, barangsiapa berdusta atas
namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati
tempat duduknya dari neraka." Abu Isa berkata; 'Ini hadits
hasan shahih.' Telah menceritakan kepada kami
[Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami
[Abu Ashim] dari [al Auza'i] dari [Hassan bin Athiyyah]
dari [Abu Kabsyah as Saluli] dari [Abdullah bin Amru] dari
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam semisalnya, dan ini hadits
shahih. 15
Dan ajaran syariah selanjutnya yang terkandung dalam
film ini adalah anjuran untuk melakukan shalat istikharah
ketika dituntut untuk memutuskan sebuah pilihan. Pada
adegan kedelapan, Meirose yang diceritakan merasa bimbang
berkonsultasi dengan Ustadz mengenai permasalahannya,
Meirose ragu apakah harus menceraikan Pras dan menerima
Syarief sebagai tunangannya atau tidak menceraikan Pras
dan menolak lamaran Syarief. Kemudian sang ustadz
memiliki pendapat bahwa Meirose harus ber-istikharah yakni
memohon petunjuk kepada Allah SWT mengenai pilihan
mana yang paling baik untuknya. Allah SWT berfirman
dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 147 sebagai berikut:
الحق من ربك فل تكونن من الممترين
Artinya: Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu
jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
(Q.S Al-Baqarah: 147).
15 Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Ensiklopedia Hadits 6….,
hlm. 859
142
Berdasarkan ayat diatas, dapat diartikan secara sederhana
bahwa Allah SWT adalah tempat bergantung bagi umat
Muslim, semua hal yang bersifat haq dan bathil hanya Allah
SWT yang mengetahui nya. Dan kita pun jangan menjadi
golongan orang-orang yang ragu dengan kuasa Allah.
Pemilihan keputusan ini memang selalu ada dalam
kehidupan manusia dan terkadang menjadi dilema. Manusia
dengan akal sehat dan logika nya mampu menimbang mana
yang baik dan mana yang tidak, tetapi Allah telah
mensyariatkan sebuah tuntunan yang dapat dilakukan agar
tidak mengambil keputusan yang salah terlebih lagi dalam
keadaan yang sangat mendesak.
3. Akhlak
Makna ajaran Akhlak dalam film ini adalah berprasangka
baik atau bersikap khusnudzan. Dalam scene ke 7 Pras dan
Meirose sedang duduk berdua di kursi taman yang berada di
alun-alun kota Szentendre. Pras menanyakan bagaimana
tanggapan Meirose hidup di sebuah negara yang mayoritas
penduduk nya bukan Islam. Meirose pun sempat mengakui
bahwa Islam sempat dipandang sebelah mata karena
pemberitaan-pemberitaan yang ada ditambah dengan insiden
yang terjadi di Suriah dimana banyak masyarakat Timur
Tengah yang mengungsi ke beberapa negara di Eropa dan
dianggap sebagai beban yang menyulitkan negara. Cara
meirose mengaasi hal tersebut agar ia tidak terasa dipojokkan
adalah dengan berpikir positif atau dalam Islam disebut
143
dengan khusnudzan. Konsep khusnudzan telah disinggung
dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 sebagai berikut:
ض ع ن ب إن
ن الظ يرا م ث
وا ك ب ن ت وا اج ن ين آم ذ
ا ال ه ي
ا أ ي
ا ض ع م بك ض ع ب ب ت
غ ي
سوا ول جس
ت
ول م
ث إ
ن الظ
ت رهك
ا ف ت ي يه م خ
م أ ح
ل ل
ك
أ ن ي
م أ
ك د ح
ب أ ح ي
وه أ م
يم اب رح وه ت
ن الل إ ه
وا الل ق وات
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian
dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (Q.S Al-Hujurat: 12).
Makna akidah lain yang terdapat dalam film ini adalah
bersikap ikhlas. Ikhlas ialah mengerjakan suatu kebaikan
dengan semata-mata mengharap ridha Allah SWT. Bagi
orang yang ikhlas, suatu perbuatan baik tidak harus dikaitkan
dengan imbalan atau balasan, melainkan semata-mata ingin
mendapatkan rida Allah SWT. Dalam adegan kesembilan,
diperlihatkan Arini yang sedang berjalan menyusuri taman di
Budapest berdua dengan Pras membicarakan sesuatu, Arini
diceritakan mengalami penyakit kanker yang parah sehingga
ia meminta untuk tidak menceraikan Meirose agar kelak
ketika Arini meninggal dunia, Pras dapat bergantung kepada
seorang istri untuk menjaganya terlebih lagi anak mereka
yang bernama Nadia yang masih kecil membutuhkan kasih
144
sayang dan perhatian seorang ibu. Arini tidak ingin anaknya
tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu. Tetapi Pras
bersikeras untuk tetap menceraikan Meirose dan
menghabiskan waktunya seluruhnya hanya untuk Arini dan
Nadia. Walaupun nanti Arini meninggal dunia, Pras siap
untuk membesarkan dan mendidik Nadia seorang diri. Tetapi
Arini tidak setuju dengan Pras dan memohon Pras untuk
tidak menceraikan Meirose. Disinilah diperlihatkan Arini
dengan hati yang ikhlas ia rela posisinya sebagai istri dan ibu
digantikan oleh istri kedua dari Pras. Allah SWT
menyebutkan ganjaran bagi orang-orang ikhlas dalam Q.S
Al-Hijr di ayat 39 dan 40 sebagai berikut:
م ه ن ويغ
رض ول
ي ال م ف ه
ن ل
ن زي
ي ل ن ت وي
غ
ا أ م ب
ال رب ق
. ين ع م ج أ
ين صلخ
م ال ه ن ك م اد ب ع
ل إ
Artinya: (39) Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau
telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan
menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di
muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka
semuanya. (40) Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis
di antara mereka. (Q.S Al-Hijr: 39-40).
Terlihat jelas bahwa iblis dan syaitan tidak akan pernah
bisa menyesati atau mengganggu hamba-hamba Allah yang
mukhlis kepadanya. Kata mukhlis diambil dari Bahasa Arab
yang terdiri dari dua kata dan berarti orang yang ikhlas.
Ikhlas disini dalam konteks ikhlas beribadah, ikhlas
perbuatan dan sebagainya. Jadi selain mendapat pahala
145
seluas bumi dan dicukupkan pahalanya tanpa batas oleh
Allah SWT, iblis dan syaitan pun juga tidak akan menggangu
umat Muslim yang ikhlas dalam kehidupannya.
146
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penemuan data serta menganalisa data
tersebut pada bab sebelumnya, kesimpulan ini dibuat berdasarkan
fokus pada rumusan masalah yang sebelumnya telah dirumuskan
dan mengacu kepada teori dan implementasinya pada objek
penelitian. Dalam penelitian ini terdapat sepuluh scene atau
cuplikan adegan yang dianalisis menggunakan teori semotika
Roland Barthes dengan tujuan untuk menganalisa makna
konotasi, denotasi dan mitos. Kemudian, representasi nilai-nilai
Islam ditampilkan melalui aktor atau aktris yang berperan dalam
film tersebut yang Nampak dalam bentuk dialog, karakter,
kejadian dan perilaku yang ada di dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2. Maka dari itu, peneliti berkesimpulan atas
permasalahan tersebut sebagai berikut.
1. Makna Denotasi
Makna Denotasi yang telah ditemukan dalam kesepuluh
adegan film tersebut diantaranya adalah penjelasan mengenai
cuplikan-cuplikan gambar adegan yang menggambarkan
bahwa Islam mengajarkan nilai Aqidah dalam hal ketaatan
dalam ketentuan tuhan. Selanjutnya digambarkan bahwa
Islam adalah agama yang hadir sebagai solusi bagi
permasalahan manusia. Kemudian, digambarkan pula dalam
Islam ajaran mengenai kematian yang pasti menimpa semua
147
yang hidup tanpa bisa diketahui lokasi dan waktu nya.
Selanjutnya, digambarkan bahwa Islam mengajarkan jika
Tuhan telah menyediakan surga bagi hamba Nya yang
meninggal dunia dalam keadaan khusnul khatimah.
Selanjutnya nilai Syariah yang tergambar dalam film ini
adalah penggambaran mengenai diperbolehkannya umat
Islam laki-laki untuk berpoligami. Digambarkan juga
bagaimana seharusnya peran laki-laki dalam kehidupan rumah
tangga. Selanjutnya digambarkan Islam menganjurkan untuk
menyebar kebaikan ke sesama manusia. Dan yang terakhir
digambarkan bahwa Islam menganjurkan umat nya untuk
berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
Selanjutnya nilai Akhlak terpuji yang terkandung dalam film
ini dalam hal berperilaku ikhlas dan berprasangka baik atau
khusnudzan.
2. Makna Konotasi
Makna konotasi yang terdapat dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 menjelaskan bagaimana Islam mengajarkan
nilai Aqidah dalam hal ketaatan dalam ketentuan tuhan,
dijelaskan pula bahwa Islam adalah agama yang hadir sebagai
solusi bagi permasalahan manusia. Kemudian diterangkan
bahwa dalam Islam mengajarkan tentang kematian yang pasti
menimpa semua yang hidup tanpa bisa diketahui lokasi dan
waktu nya. Selanjutnya dijelaskan bahwa Allah SWT telah
menyediakan surga bagi hamba Nya yang meninggal dunia
dalam keadaan khusnul khatimah. Selanjutnya dijelaskan
148
bahwa Islam mengajarkan nilai Syariah yakni
diperbolehkannya umat Islam laki-laki untuk berpoligami.
Kemudian, dijelaskan bagaimana seharusnya peran laki-laki
dalam kehidupan rumah tangga. Selain itu, dijelaskan pula
bahwa Islam menganjurkan untuk menyebar kebaikan ke
sesama manusia. Dan dijelaskan lagi bahwa Islam
menganjurkan umat nya untuk berpikir terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan. Kemudian Islam memberikan
penjelasan mengenai nilai Akhlak terpuji yakni dalam hal
berperilaku ikhlas dan berprasangka baik atau khusnudzan.
3. Makna Mitos
Makna mitos yang terkandung dalam film Surga Yang Tak
Dirindukan 2 adalah bagaimana Islam memberikan
pandangan melalui penjelasan yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Hadits mengenai nilai Aqidah berupa ketaatan
dalam ketentuan tuhan. Selanjutnya mengenai Islam adalah
agama yang hadir sebagai solusi bagi permasalahan manusia.
Kemudian pandangan Islam mengenai kematian yang pasti
menimpa semua manusia. Selanjutnya, Allah telah
menyediakan surga bagi hamba-Nya yang meninggal dunia
dalam khusnul khatimah. Selanjutnya Islam memberikan
pandangan melalui penjelasan yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Hadits mengenai nilai Syariah berupa hukum
berpoligami bagi umat muslim laki-laki. Kemudian peran
laki-laki dalam rumah tangga. Selanjutnya ajaran untuk
menyebarkan kebaikan ke sesama manusia. Dan yang
149
terakhir adalah anjuran Islam untuk umatnya agar berpikir
sebelum bertindak. Selain itu, Islam memberikan pandangan
melalui penjelasan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan
Hadits mengenai
B. Kritik dan Saran
Secara keseluruhan, peneliti berpendapat film Surga Yang
Tak Dirindukan 2 mampu menyampaikan pesan keagamaan nya
kepada penonton dengan cukup baik. Tetapi penulis juga
mengkritisi beberapa hal yang ada di dalam film ini. Akan lebih
bijak jika sutradara, penulis atau produser yang berani
mengangkat isu yang masih tabu di Indonesia seperti poligami,
dapat dipandu oleh pemuka atau tokoh agama yang benar-benar
kompeten sehingga dapat mengedukasi masyarakat mengenai isu
yang diangkat dalam film ini. Selain itu menurut peneliti hal ini
dianggap perlu agar isu sensitif ini dapat dipahami masyarakat
secara komprehensif sehingga yang sebelumnya dianggap tabu,
lama kelamaan dengan edukasi dari sisi keagamaan masyarakat
akan lebih open minded dengan isu seperti ini.
Saran yang bisa peneliti sampaikan mencakup dua poin.
Pertama, peneliti menyarankan kepada para movie maker atau
sineas agar meningkatkan standar kualitas perfilman yang ada di
Indonesia pada saat ini mengingat sudah banyak film-film buatan
dalam negeri yang berhasil tayang dan mendapat penghargaan di
luar negeri. Selain itu, dalam konteks pembuatan film hendaknya
lebih diperkaya dengan pesan-pesan positif, nilai moral, budaya,
etika, norma dan agama yang berlaku di Indonesia. Akan lebih
150
baik apabila di dalam sebuah film religi dimasukkan unsur
hiburan atau komedi supaya masyarakat yang menonton tidak
memandang film religi hanya sebatas propaganda atau
penyamapain ajaran agama belaka, tetapi juga sebagai film yang
dapat menghibur sekaligus mengedukasi penonton dengan pesan-
pesan keagamaan yang disisipkan dalam film tersebut. Selain itu,
peneliti menyarankan kepada masyarakat untuk lebih kritis dalam
menilai suatu film dan harus memaknai suatu adegan tertentu
dalam film secara keseluruhan. Peneliti juga berharap agar
masyarakat dapat lebih bijak memilih film yang akan ditonton
terlebih lagi film-film buatan luar negeri yang memiliki nilai
moral, etika dan budaya yang berbeda dengan yang ada di
Indonesia.
151
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
A.S, Asmaran. 2000. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Abdalati, Hammudah. 1983. Islam Suatu Kepastian. Jakarta:
Media Da’wah.
Abdullah, Boedi dan Saebani, Beni Ahmad. 2013. Perkawinan
Perceraian Keluarga Muslim. Bandung: Pustaka Setia
Al-Ghazali. 2001. Rahasia-Rahasia Shalat. Bandung: Penerbit
Karisma.
An-Naisaburi, Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi. 2013.
Ensiklopedia Hadits 4; Shahih Muslim 2. Jakarta:
Almahira.
Anshari, Ending Saifuddin,. 1969. Wawasan Islam Pokok-Pokok
Fikiran Tentang Islam dan Ummatnya. Jakarta: CV.
Rajawali.
Anshari, Ending Saifuddin,. 2004. Wawasan Islam: Pokok-Pokok
Pikiran Tentang Paradigma dan Sistem Islam. Jakarta:
Gema Insani.
Ardianto, Elvinaro & Komala, Lukiati. 2007. Komunikasi Massa:
Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer: Sebuah Studi
Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitan Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Bina Aksara.
Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung:
Wacana Prima.
As-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats al Azdi. 2013.
Ensiklopedia Hadits 5; Sunan Abu Dawud. Jakarta:
Almahira.
152
At-Tirmidzi, Abu Isa Muhammad bin Isa. 2013. Ensiklopedia
Hadits 6; Jami’at-Tirmidzi. Jakarta: Almahira.
Barker, Chris. 2000. Cultural Studies: Teori dan Prakter. Bantul:
Kreasi Wacana.
Barthes, Roland. 2004. Mitologi. Diterjemahkan oleh: Nurhadi &
A. Sihabul Millah. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Barthes, Roland. 2012. Elemen-elemen Semiologi. Diterjemahkan
oleh: Kahfie Nazaruddin. Yogyakarta: Jalasutra.
Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori Dan Praktek.
Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif, Komunikasi,
Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial. Jakarta:
Prenada Media Group.
Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta:
Raja Grafindo.
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotik Media.
Yogyakarta: Jalasutra.
Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda Dan Makna. Yogyakarta:
Jalasutra.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks
Media. Yogyakarta: LKIS.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan
Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hall, Suart. 1997. The Media And The Ideological Effect.
London: Mass Communication & Society.
Hawi, Akmal. 2014. Dasar-Dasar Studi Islam. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Ibnu Majah, Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini.
2013. Ensiklopedia Hadits 8; Sunan Ibnu Majah. Jakarta:
Almahira.
153
Ilaihi, Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.
Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta: Kencana Prenada Media
Martine, Janne. 2010. Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran;
Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi.
Yogyakarta: Jalasutra.
Masturi, Ade dan Rubiyanah. 2010. Pengantar Ilmu Dakwah.
Jakarta: lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Morissan. 2008. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia.
Munawwir. Ahmad Warsono. ____. Al Munawwir: Kamus Arab-
Indonesia. _____.
Nasution, Harun. 1985. Islam Ditinjau dari berbagai Aspek.
Jakarta: Universitas.
Nasution, Harun. 1992. Ensiklopedi Islam Indonesia. Jakarta:
Djambatan
Poerwadarminta, W.J.S. 2011. Kamus Bahasa Indonesia
Lengkap. Jakarta: Balai Pustaka.
Qutb, Sayyid. 1992. Tafsir Fil Zhilal Al-Qur’an. Kairo: Dar Al-
Syuruq
Razak, Nasruddin. 1989. Dienul Islam. Bandung: Al-Ma’arif.
Sobur, Alex. 2013. Semiotika Komunikasi Cetakan Kelima.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta
154
Sumandiria, Haris. 2006. Bahasa Jurnalistik; Panduan Praktis
Penulis dan Jurnalisitik. Bandung: Simbiosa Rektama
Media
Sumarno, Marseli. 1996. Dasar-Dasar Apresiasi Film. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana
Thaha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Depdikbud. 2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Tinarbuko, Sumbo. 2010. Semiotika Komunikasi Visual.
Yogyakarta: Jalasutra.
Trianton, Teguh. 2013. Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Internet:
Film Indonesia. Data Penonton. Diakses pada 29 Mei 2018 dari
http://filmindonesia.or.id/movie/viewer/2017
Film Indonesia. Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus
2018 dari
filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4bb7222c60335_fedi
-nuril/filmography
Film Indonesia. Hanung Bramantyo. Artikel diakses pada 22
Agustus 2018 dari
http://filmindonesia.or.id/movie/name/nmp4b84ed860c82
3_hanung-bramantyo
Film Indonesia. Penghargaan Film Sruga Yang Tak Dirindukan
2. Diakses pada 29 Mei 2018 dari
http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-s023-17-
905232_surga-yang-tak-dirindukan-2/award
Gulen, Fethullah. Makna Takdir Menurut Bahasa Dan Istilah.
Artikel diakses pada 13 Oktober 2018 dari
155
https://fgulen.com/id/karya-karya/qadar/49460-makna-
takdir-menurut-bahasa-dan-istilah
Kompas.com. Jadwal Tayang “Surga Yang Tak Dirindukan 2”
Diundur. Artikel diakses pada 23 Oktober 2018 dari
Diakses dari
https://entertainment.kompas.com/read/2016/12/08/07300
0610/jadwal.tayang.surga.yang.tak.dirindukan.2.diundur
pada 23 Oktober 2018
Kurniasari, Refi. Hanung Bramantyo: Sutradara Film. Artikel
diakses pada 22 Agustus 2018 dari
2018https://tirto.id/m/hanung-bramantyo-bac
Merdeka. Profil Hanung Bramantyo. Artikel diakes pada 22
Agustus 2018 dari
2018.https://www.merdeka.com/hanung-bramantyo/profil/
Viva. Laudya Cynthia Bella. Artikel diakses pada 22 Agustus
2018 dari https://www.viva.co.id/siapa/read/306-laudya-
cynthia-bella
Viva. Raline Shah. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018 dari
https://www.viva.co.id/siapa/read/354-raline-shah
Viva. Reza Rahardian. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018
dari https://www.viva.co.id/siapa/read/402-reza-rahadian
Wijaya, Rony. Biograif Hanung Bramantyo. Artikel diakses pada
22 Agustus 2018 dari dari http://bio.or.id/biografi-hanung-
bramantyo/
Wikipedia. Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril
Wikipedia. Laudya Cynthia Bella. Artikel diakses pada 22
Agustus 2018 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella
Wikipedia. Raline Shah. Artikel diakses pada 22 Agustus 2018
dari https://id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah
156
Wikipedia. Reza Rahardian. Artikel diakses pada 22 Agustus
2018 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Reza_Rahadian
Wikipedia. Surga Yang Tak Dirindukan 2. Diakses pada 29 Mei
2018 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Surga_Yang_Tak_Dirinduka
n_2
Wowkeren. Biografi Fedi Nuril. Artikel diakses pada 22 Agustus
2018 dari
https://www.wowkeren.com/seleb/fedi_nuril/bio.html
Karya Ilmiah:
Abdul Haris Maulana. 2017. Representasi Nilai Keislaman
Dalam Film Jinn Karya Ajmal Zaheer Ahmad. Skripsi.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Indra Dita Puspito, S. Sos. I. 2017. Analisis Semiotika Makna
Cinta Dalam Komunikasi Antarbudaya Pada Film
Assalamualaikum Beijing. Tesis. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Nur Azhima, S. Kom. I. 2017. Humor Sebagai Teknik Amar
Maruf Nahi Mungkar Dalam Film Insyaallah Sah. Tesis.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nurleli. 2015. Representasi Islam Dalam Film PK. Skripsi.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
LAMPIRAN