REFERATRETINOPATI DIABETIK
Pembimbing: Dr. Agah Gadjali, Sp.MDr. Hermansyah, Sp.MDr. Gartati Ismail, Sp.M
Dr. Mustafa, Sp.MDr. Henry A W, Sp.M
Disusun oleh: Wisnu Adiputra
Nofilia Citra Chandra
Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit MataFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan
RS POLRI Pusat Raden Said Soekanto
ANATOMI
PENDAHULUAN
Retinopati diabetik merupakan penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan pada usia dewasa antara 20 sampai 74 tahun. Pasien diabetes memiliki resiko 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan dibandingkan dengan nondiabetes.
Definsi Retinopati Diabetik
• Diabetic retinopati (DR) adalah suatu kerusakan progresif yang ditandai oleh sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.
RETINOPATI DIABETIK (diabetic retinopathy / DR)
• Salah satu komplikasi mikrovaskular DM penyebab utama kebutaan pada orang dewasa
• 400 kasus kebutaan setiap tahunnya
Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy
(WESDR) DM tipe 1 ( < 30 tahun)– DR (-) 4 tahun menjadi DR 41%– DR (+) 4 tahun progresif (0.04% menjadi PDR)
DM tipe 2 ( > 30 tahun )– DR (-) 4 tahun menjadi DR 47%– DR (+) 4 tahun 34% berkembang progresif
Wisconsin Epidemiologic Study of Diabetic Retinopathy
(WESDR) Setelah 20 tahun menderita DM– 99% DM tipe 1 DR dan 3.6% buta– 60% DM tipe 2 DR dan 1.6% buta
Faktor – faktor yang berhubungan dengan
retinopati diabetik
• Lamanya menderita diabetes• Tipe dari diabetes melitus• Hipertensi• Kontrol DM yang dilakukan• Pregnancy• Smoking
ETIOLOGI
Penyebab pasti Retinopati Diabetik
belum diketahui. Tetapi diyakini bahwa
lamanya terpapar terhadap keadaan
hiperglikemia dapat menyebabkan
perubahan fisiologis dan biokimia yang
akhirnya menyebabkan kerusakan
endotel pembuluh darah
Gejala Klinis
• Gejala subjekif yang dapat ditemui berupa:
• Kesulitan membaca• Penglihatan kabur• Penglihatan tiba-tiba menurun
pada satu mata• Melihat lingkaran cahaya• Melihat bintik gelap dan kelap-
kelip
Gejala objektif yang dapat ditemukan pada retina:
• Mikroaneurisma, merupakan penonjololan dinding kapiler terutama daerah vena dengan bentuk berupa bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior
• Dilatasi pembuluh darah dengan lumen yang ireguler dan berkelok-kelok
• Hard exudates yang merupakam infiltrasi lipid kedalam retina. Gamabarannya kekuning-kuningan, pada permulaan eksudat pungtata, membesar kemudian bergabung
KLASIFIKASIRetinopati diabetik non proliferatif.• Selama menderita diabetes,
keadaan ini menyebabkan dinding pembuluh darah kecil pada mata melemah, adanya tonjolan kecil, dan cotton wool
• Retinopati diabetik preproliferatif
Perubahannya yang khas adalah adanya
sejumlah bercak mirip kapas (multiple
cotton wool spots) atau yang sering
disebut sebagai eksudat lunak atau soft
eksudate yang merupakan mikro infrak
lapisan serabut saraf
• Retinopati diabetik proliferative.
Bentuk utama dari retinopati proliferatif adalah pertumbuhan (proliferasi) dari pembuluh darah yang rapuh pada permukaan retina.
Klasifikasi Retinopati Diabetik
Gambaran klinis NPDR
• microaneurysms• hemorrhage• cotton-wool spots• hard exudates• intraretinal microvascular abnormalities• venous bleeding• macular edema
NPDR: vision loss
– Macular edema– Macular exudate– Chronic cystoid macular edema (CME)– Perifoveal capillary non-perfusion– Focal ischemia
Severe Non-proliferative DR:Vascular occlusive phenomena begin to involve the pre-capillary
arterioles:
– Multiple cotton-wool spots– More extensive intra-retinal hmgs 4– Retinal venous beading and looping 2– IRMA 1– Larger areas of capillary non-perfusion
Proliferative Diabetic Retinopathy(PDR)
• Blood vessels can close and abnormal new blood vessels grow• new vessels are fragile , easily ruptures bleeding• Retinal detachment • excess pressure (glaucoma)
• NVD• NVE• Pre-retinal hemorrhage• Vitreous hemorrhage• Tractional retinal detachment• NVI (iris)
PDR: retinal traction
~ Secondary to fibrovascular & fibrogliotic membrane formation
PENATALAKSANAANRETINOPATI DIABETIK
• Retinal laser photocoagulation untuk mengurangi progresifisitas penurunan tajam penglihatan
• Kontrol secara teratur : - kadar gula darah - hipertensi - kolesterol
• Vitamin C, E, gluthathione ( antioxidants )
Retinal Laser Photocoagulation
before after
• Retinopati diabetik didiagnosis berdasarkan :• Anamnesa
Adanya riwayat diabetes mellitus, penurunan ketajaman penglihatan yang terjadi secara perlahan-lahan tergantung dari lokasi, luas dan beratnya kelainan.
• Pemeriksaan FisikTes ketajaman penglihatanDilatasi pupil
• Pemeriksaan PenunjangFundal flourescein angiographyPemotretan dengan memakai film berwarnaOftalmoskopi Slit lamp biomicroscopyOcular Coherence Tomography (OCT); suatu pemeriksaan yang menyerupai ultrasound yang digunakan untuk mengukur tekanan intraocular.
Diagnosis Banding• Mikroaneurisma dan perdarahan akibat retinopati
hipertensi, oklusi vena retina.• Perdarahan vitreous dan neovaskularisasi akibat
kelainan vitreo retina yang lain.
Penatalaksanaan
• Prinsip utama penatalaksanaan dari retinopati diabetik
adalah pencegahan. Hal ini dapat dicapai dengan
memperhatikan hal-hal yang dapat mempengaruhi
perkembangan retinopati diabetik nonproliferatif menjadi
proliferatif.
Penatalaksanaan yang dilakukan antara lain: 1) Pemeriksaan rutin pada ahli mata 2) Kontrol glukosa darah dan hipertensi3) Fotokoagulasi4) Injeksi anti-VEGF 5) Vitrektomi
Kesimpulan
• Diabetic retinopati (DR) adalah suatu mikroangiopati progresif yang ditandai oleh kerusakan dan sumbatan pembuluh darah halus yang meliputi arteriol prekapiler retina, kapiler-kapiler dan vena-vena.
• Secara umum klasifikasi retinopati diabetic dibagi menjadi : Retinopati diabetik non proliferative, Retinopati diabetik preproliferative, Retinopati diabetik proliferative.
Kontrol optimal terhadap kadar glukosa darah dapat mencegah komplikasi retinopati yang lebih berbahaya.
Pada mata yang mengalami edema makuler dan iskemik yang bermakna akan memiliki prognosis yang lebih jelek dengan atau tanpa terapi laser, dari pada mata dengan edema dan perfusi yang relatif baik.
TERIMA KASIH