RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA NEGERI 2 LAMONGAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XII/1
Materi Pokok : Reaksi Redoks dan Sel Elektrokimia
Sub Materi Pokok : Sel Volta
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
A. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian,
kebangsaan, kenegaraan, peradapan terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks,
keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat
tentatif.
Indikator : 1.1.1 Berdoa kepada tuhan Yang Maha Esa
1.1.2 Mensyukuri adanya sel volta sebagai wujud kebesaran
tuhan Yang Maha Esa
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
Indikator : 2.1.1 menekankan sikap teliti dalam melakukan percobaan
2.1.2mengembangkan sikap jujur dalam melakukan
percobaan
2.1.3 memiliki rasa ingin tahu dalam menerima penjelasan
materi
2.1.4 mengembangkan sikap kritis dalam proses pembelajaran
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia.
Indikator : 3.5.1 merancang dan melakukan percobaan untuk memahami
reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel volta
3.5.2 menjelaskan reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel volta
3.5.3 menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani
beserta proses terjadinya aliran listrik di dalam sel
tersebut
3.5.4 menuliskan persamaan reaksi yang terjadi di dalam
anoda dan katoda dalam proses elektrolisis
3.5.5 menghitung potensial sel volta
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia
Indikator : 4.5.1 merangkai alat percobaan sel volta
4.5.2 menganlisis data hasil percobaan mengenai sel volta
4.5.3 mengukur potensial sel volta dengan menggunakan
voltmeter
C. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Siswa dapat selalu mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa melalui
berdoa saat sebelum dan sesudah pelajaran.
1.1.1.2 Siswa dapat mengetahui peranan sel volta dalam kehidupan sehari-
hari sebagai wujud kebesaran Tuhan YME.
2.1.1.1 Siswa dapat mengembangkan sikap teliti melalui percobaan yang
dilakukan
2.1.1.2 Siswa dapat mengembangkan sikap kritis dalam berdiskusi dengan
cara mengemukakan pendapat antar sesama.
3.5.1.1 Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk memahami
reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel volta berdasarkan pemahaman
materi yang telah disampaikan
3.5.1.2 Siswa dapat menjelaskan reaksi reduksi dan oksidasi dalam sel volta
melalui data hasil percobaan sel volta
3.5.1.3 Siswa dapat menggambarkan susunan sel volta atau sel galvani beserta
proses terjadinya aliran listrik di dalam sel tersebut melalui percobaan
sel volta yang dilakukan
3.5.1.4 Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi yang terjadi di dalam anoda
dan katoda dalam proses elektrolisis melalui data yang diketahui
3.5.1.5 Siswa dapat menghitung potensial sel volta berdasarkan data potensial
standar elektroda
4.5.1.1 Siswa dapat merangkai alat percobaan sel volta berdasarkan penjelasan
dan panduan dari buku
4.5.1.2 Siswa dapat menganlisis data hasil percobaan mengenai sel volta
melalui data yang diperoleh dari percobaan sel volta
4.5.1.3 Siswa dapat mengukur potensial sel volta dengan menggunakan
voltmeter pada saat melakukan percobaan sel volta.
D. Materi Pembelajaran
ELEKTROKIMIASebelum ada listrik kita menggunakan aki sebagai alat untuk
menimbulkan arus listrik untuk menyalakan TV. Sekarang ini penggunaan aki
juga masih luas, antara lain pada kendaraan bermotor. Arus listrik pada aki
timbul karena adanya perpindahan elektron yang terjadi pada reaksi kimia,
dalam hal ini reaksi redoks. Bagaimana reaksi redoks dapat menimbulkan arus
listrik? Alat yang memanfaatkan reaksi kimia untuk menghasilkan listrik
adalah sel elektrokimia. Sel elektrokimia ada dua jenis yaitu sel volta
(menghasilkan listrik dari reaksi redoks) dan sel elektrolisis (menghasilkan
reaksi redoks dari listrik). Keadaan cair lebih memungkinkan terjadinya reaksi
daripada gas atau padat, sebagian besar sel elektrokimia dibuat dengan
memakai zat cair yang disebut elektrolit yaitu suatu larutan yang mengandung
ion dan menimbulkan arus listrik.
Dalam reaksi redoks yang sudah kita pelajari, terjadi transfer elektron,
yaitu dengan adanya elektron yang dilepaskan dan adanya elektron yang
diterima. Energi yang dilepaskan dari reaksi redoks dapat diubah menjadi
energi listrik dan ini digambarkan dalam sel volta atau sel galvani. Sedangkan
jika energi listrik dialirkan dalam larutan elektrolit, maka akan terjadi reaksi
redoks dan ini digambarkan dalam sel elektrolisis.
Sel VoltaLuigi Galvani (1780) dan Alessandro Volta (1800) telah menemukan
terbentuknya arus listrik dari reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi
merupakan reaksi redoks (reduksi dan oksidasi) dan alat ini disebut sel volta.
Gambar 1 sel volta mengubah energi dari suatu reaksi redoks spontan menjadi energi
listrik.
Pada gambar rangkaian tersebut, logam zink dicelupkan dalam larutan
yang mengandung ion Zn2+ sementara sepotong logam tembaga dicelupkan
dalam larutan yang mengandung ion Cu2+. Logam zink akan larut sambil
melepas 2 elektron.
Zn(s) →Zn2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan tidak memasuki larutan tetapi tertinggal
pada logam zink itu. Elektron tersebut selanjutnya akan mengalir ke logam
tembaga melalui kawat penghantar. Ion Cu2+ akan mengambil elektron dari
logam tembaga kemudian mengendap.
Cu2+(aq) + 2e → Cu (s)
Dengan demikian, rangkaian tersebut dapat menghasilkan aliran
elektron (listrik). Pada kenyataannya, tidak ada arus listrik yang dapat diukur
tanpa kehadiran jembatan garam. Jembatan garam melengkapi rangkaian
tersebut sehingga menjadi suatu rangkaian tertutup.
Logam zink dan tembaga yang menjadi kutub-kutub listrik pada
rangkaian sel volta diatas disebut elektroda. Secara definisi, electrode tempat
terjadinya oksidasi disebut anode, sedangkan electrode tempat terjadinya
reduksi disebut katode. Oleh karena oksidasi adalah pelepasan elektron, maka
anode adalah kutub negative, sedangkan katode merupakan kutub positif.
Pada sel volta diatas, anode adalah logam zink dan katode adalah tembaga.
Notasi sel voltaSusunan suatu sel volta dinyatakan dengan suatu notasi singkat yang
disebut diagram sel. Untuk contoh diatas (gambar 1), diagram selnya
dinyatakan sebagai berikut :
Zn | Zn2+ ||Cu2+ |Cu
Anode biasanya digambarkan di sebelah kiri, sedangkan katode di
sebelah kanan. Notasi tersebut menyatakan bahwa pada anode terjadi oksidasi
Zn menjadi Zn2+, sedangkan di katode terjadi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu.
Dua garis sejajar (||) yang memisahkan anode dan katode menyatakan
jembatan garam, sedangkan garis tunggal menyatakan jembatan garam,
sedangkan garis tunggal menyatakan batas antarfase (Zn padatan, sedangkan
Zn2+ dalam larutan, Cu2+ dalam larutan, sedangkan Cu padatan)
Fungsi Jembatan GaramDalam larutan ZnSO4 terjadi kenaikan jumlah ion Zn2+ dan dalam
larutan CuSO4 terjadi penurunan jumlah ion Cu2+. Sedangkan banyaknya
kation (Zn2+ atau Cu2+) harus setara dengan anion S.
Untuk menyetarakan kation dan anion, maka ke dalam larutan ZnSO4
masuk anion Cl– dari jembatan garam sesuai bertambahnya ion Zn2+. Pada
larutan CuSO4 terjadi kekurangan Cu2+ atau dapat disebut terjadi kelebihan
ion, maka ion masuk ke jembatan garam menggantikan Cl– yang masuk ke
larutan ZnSO4. Jadi, fungsi jembatan garam adalah menyetarakan kation dan
anion dalam larutan.
Potensial Elektrode Standar (Eº)
Urutan penulisan electrode dalam notasi sel volta adalah “Oksred” (oksidasi-reduksi)
Pada rangkaian itu elektron mrngalir dari elektroda Zn ke electrode
Cu, dan tidak sebaliknya. Kenytaan ini menunjukkan bahwa Zn lebih mudah
teroksidasi (lebih mudah melepas elektron) daripada Cu, sebaliknya ion Cu2+
lebih mudah tereduksi (lebih mudah menyerap elektron) daripada ion Zn2+.
Apabila konsentrasi ion Zn2+ dan Cu2+ masing-masing 1 M, maka sel
volta pada gambar 1 itu mempunyai potensial 1,1 volt. Potensial sel yang
diukur pada 25ºC dengan konsentrasi ion-ion 1 M dan tekanan gas 1 atm
disebut potensial sel standard an diberi lambing Eº sel.
E. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media Pembelajaran
o Power Point
o Gambar
Alat dan Bahan Pembelajaran
o Laptop
o LCD
o Spidol boardmarker
Sumber Pembelajaran
o LKS
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 2 JP):
Kegiatan Langkah-
langkah DL
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahu
-luan
Fase 1:
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dan
memotivasi
siswa
- Guru memberi salam dan berdoa bersama sebelum
memulai pelajaran
- Guru mempersiapkan peserta didik untuk belajar
- Guru mengingatkan kembali mengenai materi yang
telah dipelajari sebelumnya mengenai reaksi
reduksi dan oksidasi
- Guru memotivasi siswa dengan memberikan sebuah
gambar baterai dan juga pertanyaan yang
menghubungkan antara sel volta dengan
kehidupan sehari-hari. Seperti :
1. Coba kalian perhatikan gambar tersebut!
Sebutkan salah satu kegunaan baterai dalam
kehidupan sehari-hari!
2. Tahukah kalian bagaimana baterai bisa
menghidupkan lampu senter tersebut?
3. Dan mengapa baterai tersebut bisa
menghasilkan arus listrik? Apa yang
menyebabkan hal itu terjadi?
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai siswa dalam mempelajari materi sel
volta serta apa saja yang akan dipelajari siswa
- Guru membagikan LKS kepada masing-masing
20 menit
peserta didik.
Kegiatan
Inti
Fase 2 :
menyajikan
informasi
Fase 3 :
mengorganisa
sikan siswa
kedalam
kelompok
belajar
Fase 4 :
membimbing
kelompok
bekerja dan
- Memusatkan perhatian siswa untuk mendengarkan
penjelasan yang disampaikan oleh guru
- Guru manyajikan informasi dengan menjelaskan
secara umun mengenai materi sel volta dengan
menggunakan media PPT.
- Guru meminta siswa membaca LKS terlebih dahulu
sebelum memulai praktikum dan menyuruh siswa
bertanya apabila ada yang belum dimengerti.
(Thingking)
- Guru meminta siswa untuk membuat rumusan
masalah beserta hipotesis secara mandiri.
(Thingking)
- Guru mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-
kelompok kecil dimana setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Guru memberikan satu set
alat dan bahan untuk setiap kelompok.(pairing)
- Guru meminta masing-masing kelompok untuk
merumuskan masalah dan juga hipotesis
berdasarkan hasil dari pemikiran mereka
sebelumnya.
- Sebelum melakukan percobaan Guru meminta
masing-masing kelompok untuk merumuskan
masalah dan juga hipotesis berdasarkan hasil dari
pemikiran mereka sebelumnya. (pairing)
- Guru membimbing setiap kelompok untuk
melakukan percobaan dan mengerjakan LKS yang
50 menit
belajar
Fase 5:
evaluasi
Fase 6 :
memberikan
penghargaan
telah diberikan dengan meminta siswa untuk jujur
dalam mengambil data pengamatan. (pairing)
- Guru memintan masing-masing siswa dalam setiap
kelompok untuk berdiskusi mengenai hasil dari
percobaan dan bertanggungjawab atas
terselesaikannya tugas dan percobaan tersebut.
(pairing)
- Guru membimbing siswa dengan meminta
beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil
kerja beserta diskusi mereka kedepan kelas, dan
meminta kelompok lain untuk mendengarkan, dan
menanggapi dengan menyampaikan pendapat atau
sebuah pertanyaan atas hasil yang dipresentasikan.
(sharing)
- Guru mengevaluasi penampilan dari masing-
masing kelompok dan memberikan poin terhadap
LKS yang telah dikerjakan diakhir kegiatan
pembelajaran. (sharing)
- Guru memberikan penghargaan berupa hadiah
kepada kelompok yang mengumpulkan poin
terbanyak
Penutup - Guru mengakhiri pelajaran dengan membimbing
siswa untuk menyimpulkan materi pelajaran yang
dipelajari pada pertemuan ini dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya bila
belum paham dengan materi.
- Memberikan tugas yang ada pada buku pegangan
20 menit
siswa untuk dikerjakan dirumah berupa
perhitungan sel volta dan dikumpulkan pada
pertemuan berikutnya.
- Guru meminta siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya tentang sel elektrolisis.
- Doa penutup dan salam
G. Lembar Penilaian
PENILAIAN
1. Jenis/Teknik penilaian
No Teknik Bentuk Instrumen
1. - Penilaian sikap - lembar pengamatan sikap
2. - penilaian kognitif - tes uraian
3. - penilaian keterampilan - mengerjakan LKS
2. Bentuk instrumen dan instrumen
a. Penilaian Sikap
Lembar penilaian sikap KI 1
Nama peserta didik : ______Kelas : ______
Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai !
No.
Aspek yang dinilai PenilaianYA TIDAK
1. Sebelum dan setelah melakukan pembelajaran peserta didik berdoa kepada tuhan Yang Maha Esa
2. Melakukan ibadah wajib secara rutin sesuai agama masing-masing
3. Mensyukuri adanya sel volta sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
4. Menghargai keberagaman agama antar teman
Pedoman penskoran penilaian sikap
Skor 1 untuk jawaban "YA"
Skor 0 untuk jawaban "TIDAK"
Penskoran menggunakan interval 0-4
sehingga penskoran dikalikan dengan
banyaknya interval. Dengan nilai yaitu
jumlah skor yang diperoleh (max 4) dibagi
dengan jumlah aspek yang dinilai.
Lembar penilaian sikap KI 2
Nama peserta didik : ______Kelas : ______
Interval Sikap
3.33 < X ≤ 4.00 SB
2.33 < X ≤ 3.33 B
1.33 < X ≤ 2.33 C
0.00 < X ≤ 1.33 K
Nilai= Jumlah skor3
x4
No. Rincian Sikap yang dinilai Penilaian
YA TIDAK
1. Teliti - Teliti dalam mengamati hasil
percobaan
- Mengisi LKS dengan teliti dan
sesuai dengan hasil percobaan.
2. Rasa Ingin Tahu- Bertanya ketika ada penjelasan
guru yang kurang jelas
3. Kritis- Menanggapi penjelasan guru atau
siswa lain
- Menambahkan jawaban yang
kurang benar
4. Jujur - Tidak memanipulasi data hasil
percobaan - Tidak melakukan plagiasi terhadap
karya orang lain
Skor total
Pedoman penskoran penilaian sikap
Skor 1 untuk jawaban "YA"
Skor 0 untuk jawaban "TIDAK"
Penskoran menggunakan interval 0-4
sehingga penskoran dikalikan dengan
banyaknya interval. Dengan nilai yaitu
jumlah skor yang diperoleh (max 5) dibagi
dengan jumlah aspek yang dinilai.
Interval Sikap
3.33 < X ≤ 4.00 SB
2.33 < X ≤ 3.33 B
1.33 < X ≤ 2.33 C
0.00 < X ≤ 1.33 K
Penilaian diri terhadap pemahaman materi sel volta
No Pernyataan Sudah mampu Belum
mampu
1 Dapat memahami cara menyetarakan reaksi
reduksi-oksidasi dan perubahan bilangan
oksidasi
2 Dapat memahami konsep reaksi reduksi-
oksidasi dalam sel volta
3 Dapat menggambarkan susunan sel volta
atau sel galvani beserta proses terjadinya
aliran listrik di dalam sel tersebut
4. Dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada
katoda dan anoda dalam proses elektrolisis
5. Dapat menghitung potensial sel berdasarkan
Nilai= Jumlah skor5
x4
data potensial standar
Setelah mempelajari materi sel volta, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan kemampuan.
b. Penilaian Kognitif
Soal :
1. Diberikan data beberapa potensial standar sebagai berikut:
(I) Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 V
(II) Mg2+ + 2e → Mg E° = − 2,37 V
(III) Cu2+ + 2e → Cu E° = + 0,34 V
(IV) Zn2+ + 2e → Zn E° = − 0,76 V
Tentukan:
a) Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode I dan II
b) Potensial sel yang diperoleh jika digunakan elektrode I dan III
2. Diketahui E0 red : Fe2+ / Fe = – 0,44 V
Zn2+ / Zn = – 0,76 V
a. tentukan besarnya potensial sel
b. tulis notasi sel
c. apakah reaksi berlangsung spontan
3. Diketahui data potensial elektrode sebagai berikut:
Cu2+(aq) | Cu(s) E°sel = +0,34 volt
Zn2+(aq) | Zn(s) E°sel = -0,76 volt
Ramalkan apakah reaksi tersebut dapat berlangsung spontan.
No Jawaban Skor Bobot Total 1. a) Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 V
Mg2+ + 2e → Mg E° = − 2,37 VE°sel = +0,80 − (−2,37) = +3,17 V
Max 8
33 Max 18
b) Ag+ + e → Ag E° = + 0,80 VCu2+ + 2e → Cu E° = + 0,34 VE°sel = +0,80 − 0,34 = 0,46 V
3
2. a. E0 yang besar mengalami reduksi E0 yang kecil mengalami Oksidasi
Reduksi : Fe2+ + 2e Fe E0 = – 0,44 V
Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e E0 = + 0,76V
Redoks : Fe2+ + Zn Fe + Zn 2+ E0 sel = +0,32 V
Max 5
33 Max 21
b.notasi sel : Zn / Zn2+ // Fe2+ / Fe 2
c. E0 sel positif, maka reaksi berlangsung spontan
2
3. Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) E° = +0,34 voltOksidasi : Zn(s) → Zn(aq) + 2e- E° = +0,76 voltRedoks : Cu2+(aq) + Zn(s) → Cu(s) + Zn2+(aq) E°sel = +1,10 volt
Oleh karena E° positif, berarti reaksi berlangsung spontan.
Max
33 Max 9
Jumlah
48
Nilai= skor yangdiperolehjumlah skor total
×100
NB: Bila siswa tidak menjawab maka tidak memperoleh skor. Bila siswa menjawab salah maka akan diberi skor 2 pada tiap poin pertanyaan.