BAB I
PENDAHULUAN
Salon merupakan salah satu bentuk produk jasa yang bertujuan untuk mempercantik,
memperindah, merawat bagian tubuh seseorang. Sedangkan spa adalah salah satu bentuk
pelayanan yang menggunakan media air yang digunakan sebagai alat untuk mempercantik,
memperindah, menyehatkan serta merawat tubuh. Perawatan tubuh sudah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari wanita, selain untuk kecantikan perawatan tubuh diperlukan
untuk menjaga keseimbangan dan kesegaran tubuh, sehingga akan terciptanya kondisi tubuh
yang Sehat, Bugar,dan Menarik.
Salon dan cafe ini akan dibangun di wilayah Depok, yaitu di Jalan Margonda Raya.
Salon dan cafe ini berada tepat di pinggir jalan sehingga memudahkan para pelanggan untuk
sampai di tempat. Di sebelah kanan dan kiri dari proyek yang akan kami laksanakan, terdapat
sebuah show room mobil dan ruko. Di belakang proyek salon dan cafe merupakan sebuah
pemukiman yang dihuni oleh masyarakat yang termasuk dalam status sosial ekonomi
menengah ke atas.
Dari segi ekologi, banyak hal yang dapat dilihat misalnya faktor abiotiknya seperti
suhu, kelembapan udara, angin, air, tanah, ketinggian, dapat juga dilihat dari faktor biotiknya
seperti flora, fauna, dapat juga dilihat dari keadaan sosial ekonomi sekitar, serta dapat pula
dilihat dari interaksinya seperti interaksi antar individu, interaksi individu dengan populasi,
interaksi individu dengan lingkungan.
Tempat yang akan dijadikan tempat usaha, adalah lahan yang sebelumnya kosong,
namun di lahan tersebut tidak terdapat banyak flora dan fauna. Karena tidak terdapat banyak
flora dan fauna, dengan sendirinya interaksi yang dapat dilihat dari lokasi ini sangatlah
sedikit. Karena interaksi yang sedikit ini, sudah barang tentu jika lahan tersebut diberdayakan
sebagai lahan usaha tidak akan banyak yang terganggu dengan adanya aktivitas baru.
Salon Belleza Jakarta sebagai salah satu tempat yang dijadikan pilihan sebagai tempat
perawatan tubuh khusus wanita. Dengan suasana nyaman dengan dekorasi yang beretnik
Eropa menjadikannya tempat yang pas untuk melepaskan segala kepenatan dan kelelahan.
Dan menjadi pilihan tepat untuk memanjakan diri anda. Dengan standar mutu terapis dan
penata rambut yang terlatih dipadu dengan bahan-bahan yang berkualitas menjadikan Belleza
1
spa & salon menjadi sebuah tempat perwatan tubuh dan salon yang memiliki standar kualitas
pelayanan yang mengutamakan kepuasan konsumen.
Desain interior dan suasana bertema Eropa yang tenang dan tertata rapi menjadikan
ruang perawatan, ruang salon dan ruang tunggu yang nyaman dengan diiringi live musik yang
kami sediakan bisa menjadi tempat yang nyaman bagi anda untuk memanjakan diri.
Selain salon dan spa, kami juga akan membangun cafe di gedung yang sama dengan
konsep green cafe. Konsep Green Cafe adalah suatu konsep di mana cafe berada di kawasan
terbuka (outdoor) yang akan ditumbuhi oleh berbagai jenis pepohonan dan tanaman lainnya
sehingga para pengunjung merasa lebih nyaman dan lebih segar.
Produk
Salon and Spa Belleza menggunakan produk-produk tradisional dengan racikan sendiri
sehingga meminimalkan limbah dari bahan kimia. Adapun pelayanan yang tersedia di Belleza
Salon and Spa antara lain:
1. Perawatan Wajah
Facial
Cabut Alis
Make Up
Perawatan Mata
Keriting Bulu Mata
2. Perawatan Tubuh (Body Treatment)
Massage
Body Scrub
3. Perawatan Rambut (Hair Treatment)
Creambath
Cuci Blow
Gunting
Sanggul
Rebonding, Smoothing
Keriting
Bleaching
Toning
2
Masker Rambut
4. Perawatan Kuku Tangan
Manicure
Pedicure
Massage
Waxing
Foot Spa
5. Spa
Fasilitas
Ruang tunggu yang nyaman
Salon dengan sentuhan Eropa
Kamar yang esotik membuat anda semakin relax
BAB II
IDENTIFIKASI
Teknik brainstorming merupakan teknik yang paling tidak banyak dipahami. Orang
menggunakan istilah brainstroming untuk mengacu pada proses untuk menghasilkan ide-ide
baru atau proses untuk memecahkan masalah. Teknik brainstorming adalah teknik untuk
menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini
mendorong munculnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang nyleneh, liar, dan berani
dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan gagasan yang kreatif. Hasil studi
terlihat bahwa pencemaran air permukaan dan air tanah merupakan dampak lingkungan yang
sering terjadi akibat kegiatan tersebut.
1. Udara NO, Pb, SOx,COx
2. Air kandungan air tanah, genangan dan saluran air
3. Tanah struktur tanah dan kandungan tanah
4. Sosek ( sosial dan ekonomi ) membuka lapangan pekerjaan
5. Flora dan Fauna
3
Identifikasi Pecemaran Lingkungan
Identifikasi Scoring Total score
Udara
1. NOx 3 2 2 3 2 12
2. SOx 4 5 4 4 5 22
3. COx 2 3 2 4 3 14
4. Pb 4 4 3 3 3 17
Air
1. BOD 3 3 4 4 3 17
2. COD 2 3 4 4 3 16
3. Fisik Air 2 2 4 2 3 13
Tanah
1. Mg 2 2 2 2 2 10
2. Fe 2 3 2 3 2 12
Sosek
1. Kenyamanan
Penduduk
2 2 3 3 3 13
2. Fisik Udara 2 3 2 2 3 12
Lima prioritas utama pencemaran :
1. Pb
2. COx
3. BOD
4. COD
5. SOx
Penjelasan :
Dari hasil brainstorming yang telah dilakukan, maka kami mengambil keputusan
bahwa air merupakan prioritas yang akan diperhatikan. Alasan mengapa kami memilih air
sebagai prioritas adalah karena air adalah bahan utama yang akan kami gunakan untuk
keperluan operasional sehari-hari. Selain itu, limbah yang akan dihasilkan dari kegiatan yang
ada di salon dan cafe ini adalah cairan yang akan dibuang ke lingkungan. Sebagian besar
4
bahan yang digunakan di salon maupun spa merupakan bahan kimia yang apabila tidak
diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan, maka lama-kelamaan akan
mengakibatkan dampak bagi masyarakat sekitar salon dan cafe.
Dalam kasus-kasus pencemaran limbah Salon,ditanggapi bahwa nilai BOD dan COD
perairan masih tidak memenuhi baku mutu. BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah
suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan oleh
mikroorganisme (biasanya bakteri) untuk mengurai atau mendekomposisi bahan organik
dalam kondisi aerobik (Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy, 1991). Sedangkan COD
atau Chemical Oxygen Demand adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengurai
seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990).
a. Identifikasi Pengolahan Limbah Cair
Karena sebagian besar limbah salon adalah berupa limbah cair, oleh karena itu harus
mempunyai metode khusus agar pencemaran air dapat ditekan seminimal mungkin.
Septic tank merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengelola
limbah cair. Metode ini walaupun memerlukan biaya yang cukup banyak dan membutuhkan
lahan yang cukup luas, tetapi menurut WHO metode ini adalah metode yang terbaik diantara
metode-metode lainnya.
Adapun desain septic tank yang akan digunakan dalam usaha tersebut :
- ruang pembusukkan
- ruang lumpur
- dosing chamber
- bidang resapan
b. Identifikasi Pengolahan Sampah Padat
Karena salon juga mempunyai sampah-sampah padat seperti botol bekas shampoo,
bungkus sabun, bungkus lulur, bekas tempat make-up, maka sampah padat ini harus dikelola
dengan baik agar lingkungan tempat usaha dapat terus bersih dan sehat.
Proses pembuangan sampah yang akan dilakukan oleh tempat usaha ini adalah :
- Sebelum dimasukkan kedalam tempat sampah kecil, sampah-sampah ini harus
dicuci bersih.
- Sisa-sisa dari bahan salon tersebut dimasukkan ke septic tank limbah cair.
5
- Setelah itu sampah-sampah yang dari tempat kecil disatukan ke dalam tempat
sampah besar untuk siap diangkut.
- Sampah tersebut diangkut yang kemudian akan diolah lagi.
c. Identifikasi Pembuangan Kotoran Manusia
Metode pembuangan kotoran manusia merupakan hal yang juga penting untuk
diidentifikasi, karena jika tidak digunakan metode yang tepat pastinya lingkungan sekitar
akan menjadi tercemar.
Metode yang digunakan untuk pembuangan kotoran manusia adalah dengan metode
septic tank. Saptic tank merupakan cara yang sangat memuaskan dalam pembuangan kotoran
yang memiliki persediaan air yang mencukupi.
Desain yang digunakan untuk septic tank dalam usaha ini adalah :
- kedalaman lubang 5 meter
- lebar lubang 2x2 meter
- ruang udara 40 cm
BAB III
EVALUASI
Evaluasi diperlukan untuk terus memantau lingkungan sekitar tempat usaha agar tetap
terus ramah lingkungan. Karena kita sudah mengetahui bahwa kemungkinan yang akan
muncul adalah pencemaran air, hal ini harus selalu dipantau agar tidak mencemari air yang
nantinya akan dikonsumsi oleh penduduk sekitar. Kalaupun memang air tersebut harus
tercemar, kita lihat lagi apakah kandungan zat-zat berbahaya dalam air tersebut sudah
melewati batas standar atau belum. Walapun air memiliki self purification, tetapi air juga
mempunyai batas untuk menjernihkan dirinya sendiri. Jika terlalu banyak zat pencemar yang
masuk, maka pada suatu titik tertentu air tersebut akan tetap tercemar.
Dampak-dampak yang timbul dari kegiatan salon dan spa sebagai berikut:
1. Perubahan landscape/gangguan visual/kehilangan penggunaan lahan
2. Emisi Udara
3. Buangan air limbah
6
4. Perubahan air tanah dan kontamninasi
5. Limbah B3 dan bahan kimia
6. Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pemaparan bahan kimia di tempat kerja
7. Kebisingan
8. Kesehatan masyarakat dan pemukiman disekitar tambang
Metode Pengelolaaan Lingkungan
Mengingat besarnya dampak yang disebabkan oleh aktifitas salon, diperlukan
upaya-upaya pengelolaan yang terencana dan terukur. Beberapa upaya yang dapat
digunakan sebagai upaya pengendalian dampak kegiatan salon dan spa terhadap
sumber daya air. Beberapa upaya pengendalian tersebut adalah :
1. Menggunakan struktur penahan sedimen untuk meminimalkan jumlah sedimen yang
keluar dari lokasi salon
2. Mengembangkan rencana sistim pengedalian tumpahan untuk meminimalkan
masuknya bahan B3 ke badan air
7
BAB IV
FOCUSING
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH B3
Strategi pengelolaan Limbah B3
Penentuan atau pengidentifikasian karakteristik berbahaya dan beracun dari limbah
suatu bahan yang dicurigai, merupakan langkah awal yang paling mendasar dalam upaya
penanganganan limbah B3. Dengan diketahuinya karakteristik limbah, maka suatu upaya
penanganan terpadu yang terdiri dari pengendalian (control), pengurangan
(reduction/minimitation), pengumpul (collecting), penyimpanan (storage), pengangkutan
(transportation), pengolahan (treatment) dan pembuangan akhir (final disposal) akan
dapat diterapkan.
Untuk mendapatkan suatu sistem pengelolaan yang optimum dan berhasil guna maka
strategi penanganan yang diterapkan, pada prinsipnya dengan mengusahakan untuk:
1. Hazardous Waste Minimization, adalah mengurangi sampai seminimum mungkin
jumlah limbah kegiatan industri.
2. Daur Ulang dan Recovery. Untuk cara ini dimaksudkan memanfaatkan kembali
sebagai bahan baku dengan metode daur ulang atau recovery.
3. Proses Pengolahan. Proses ini untuk mengurangi kandungan unsur beracun sehingga
tidak berbahaya dengan cara mengolahnya secara fisik, kimia dan biologis.
4. Secured landfill. Cara ini mengkonsentrasikan kandungan limbah B3 dengan fiksasi
kimia dan pengkapsulan, selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan aman dan
terkontrol.
5. Proses detoksifikasi dan netralisasi. Netralisasi untuk menghasilkan kadar racun.
6. Incenerator. Yaitu memusnahkan dengan cara pembakaran pada alat pembakar
khusus
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pengelolaan limbah B3 merupakan suatu kegiatan yang cukup banyak antara lain
mencakup penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan
penimbunan/pembuangan akhir. Tujuan dari pengelolaan limbah B3 untuk melindungi
kesehatan masyarakat dan mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu untuk
melindungi air tanah yang disebabkan cara penanganan limbah B3 yang belum
8
memadai.cara yang dilaksanakan dengan mengendalikan elemen fungsional dan
menetapkan pola pengelolaannya.
o Penghasil limbah B3
Limbah bahan buangan berbahaya (B3) dapat berasal dari industri,
pertambangan, pertanian dan lain sebagainya. Kawasan pemukiman menghasilkan B3
seperti kaleng bekas, obat nyamuk, deodoran, tetapi karena jumlahnya tidak banyak
maka penanganannya dilakukan bersama-sama dengan sampah domestik. Bila suatu
daerah dengan tata ruang terencana baik, yaitu kawasan industri terpisah dengan
kawasan pemukiman, maka penanganan buangan akan lebih mudah. Masalah akan
timbul bila di wilayah pemukiman terdapat industri.
Penghasil limbah B3 bertanggung jawab mengelola limbah yang
dihasilkannya dengan aman, mulai dari proses awal penggunaan B3 samoai
menghasilkan limbah B3. Pengelolaan diterapkan sesuai dengan peraturan yang
belaku dan sesuai dengan karakter dari B3.
o Penyimpanan (storage)
Penyimpanan merupakan kegiatan penampungan sementara limbah B3 sampai
jumlahnya mencukupi untuk diangkut atau diolah. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan efisiensi dan ekonomis. Penyimpanan limbah B3 untuk waktu yang
lama tanpa kepastian yang jelas untuk memindahkan ke tempat fasilitas pengolahan,
penyimpanan dan pengolahan tidak diperbolehkan. Penyimpanan dalam jumlah yang
banyak dapat dikumpulkan di lokasi pengumpulah limbah.
Limbah cair maupun limbah padat dapat disimpan, untuk limbah cair dapat
dimasukkan ke dalam drum dan disimpan dalam gedung yang terlindungi dari panas
dan hujan. Limbah B3 berbentuk padat/lumpur disimpan dalam bak penimbun yang
dasarnya dilapisi dengan lapisan kedap air. Penyimpanan harus mempertimbangkan
jenis, jumlah B3 yang dihasilkan.
Jenis dan karakteristik B3 akan menentukan bentuk bahan perwadahan yang
sesuai dengan sifat limbah B3, sedangkan jumalh timbulan limbah B3 dan periode
timbulan menentukan volume yang harus disediakan. Bahan yang digunakan untuk
wadah dan sarana lainnya dipilih berdasar karakteristik buangan.
9
o Pengangkutan
Apabila tidak ditangani di tempat, limbah B3 diangkut ke sarana
penyimpanan, pengolahan/pembuangan akhir. Sarana pengangkutan yang dipakai
mengangkut limbah B3 adalah truk, kereta api dan kapal. Pengangkutan dengan
mengemasi limbah B3 ke dalam kontainer dengan drum kapasitas 200 liter. Untuk
limbah B3 cair jumlah besar digunakan tanker sedangkan limbah B3 padat digunakan
lugger box dari baja. Untuk menjaga agar limbah B3 ditangani sesuai dengan
prosedur yang benar, harus dilakukan sejak sumber sampai ke tempat pembuangan
akhir (tracking system).
o Pengolahan
Limbah B3 memerlukan pengolahan sebelum dibuang ke pembuangan akhir
dan didaur ulang. Pengolahan limbah B3 dapat dilaksanakan secara fisik, kimia,
biologis, atau pembakaran. Kombinasi dari cara pengolahan seringkali diterapkan
10
untuk memperoleh hasil yang efektif tetapi murah biayanya dan dapat diterima oleh
lingkungan.
Pengolahan ditujukan untuk mengurangi dan menghilangkan
racun/detoksitasi, merubah bahan berbahaya menjadi kurang berbahaya atau untuk
mempersiapkan proses berikutnya. Pengolahan teknologi secara tepat tergantung jenis
yang akan diolah, kemampuan limbah untuk dapat diolah yang sangat tergantung dari
bentuk limbah (padat, cair, gas, atau lumpur).
Beberapa syarat yang harus dipenuhi:
Bahan kontainer harus sesuai dengan karakter dari limbah B3
Semua kontainer harus disimpan di areal yang tertutup untuk melindungi dari
hujan dan berventilasi.
Lantai dasar bangunan harus kedap air untuk menghindari meresapnya ceceran
atau bocoran.
Drum yang berisi limbah yang bereaksi harus disimpan terpisah, untuk
mengurangi kemungkinan kebakaran, ledakan atau keluarnya gas beracun.
Semua drum yang disimpan harus dalam keadaan baik yaitu tertutup dan tidak
bocor.
Semua drum harus diberi label yang memuat informasi jelas tentang:
a. Pernyataan bahwa limah adalah B3
b. Nama dan alamat penghasil limbah
c. Nomor daftar khusus (nomor lisensi) penghasil limbah
d. Tanggal pengangkutan
e. Uraian tentang limbah
o Proses pembakaran (inceneration)
Limbah B3 kebanyakan terdiri dari carbon, hidrogen, dan oksigen dapat juga
mengandung halogen, sulfur, nitrogen, dan logam berat. Hadirnya elemen lain dalam
jumlah kecil tidak mengganggu proses oksidasi limbah B3. Struktur molekul
umumnya menentukan tingkat bahaya dari suatu zat organik terhadap kesehatan
manusia dan lingkungn. Bila molekul limbah dapat dihancurkan dan diubah menjadi
karbon dioksida (CO2), air dan senyawa anorganik, tingkat senyawa organik akan
berkurang. Untuk pengjhancuran dengan panas merupakan salah satu teknik untuk
mengolah limbah B3.
11
Inceneration adalah alat untuk menghancurkan limbah berupa pembakaran dengan
kondisi terkendali. Limbah dapat terurai dari senyawa organik menjadi senyawa
sedehana seperti CO2 dan H2O. Incenerator efektif terutama untuk buangan organik
dalam bentuk padat, cair, gas, lumpur cair (sluries) dan lumpur padat (sludge). Proses
ini tidak biasa digunakan limbah organik seperti lumpur logam berat (heavy metal
sludge) dan asam anorganik. Zat karsinogenik-patogenik dapat dihilangkan dengan
sempurna bila insenerator dioperasikan dengan benar. Keletihan incenerator dapat
menghancurkan berbagai senyawa organik dengan sempurna, tetapi terdapat
kelemahan yaitu operator harus yang sudah terlatih. Selain itu biaya investasi lebih
tinggi dibandingkan dengan metode lain dan potensi emisi ke atmosfir lebih besar bila
perencanaan tidak sesuai dengan kebutuhan operasional.
Kinerja incenerator diukur berdasarkan efisiensi penghancuran dan penghilangan atau
DRE (destruction and removal efficiency). Secara prinsip ada 3 jenis incenerator
yaitu:
a. Liquid injection incenerator, hanya dapat menerima limbah dalam bentuk cair,
gas, lumpur cair (slurry) yang dapat dipompakan melalui nozzle. Keterbatasan
cara ini hanya dapat dipakai pada industri tertentu.
b. Rotary klin incenerator, dapat dipakai untuk mengolah limbah dalam bentuk padat
termasuk limbah yang dimasukkan dalam drum, gas, cair, lumpur pekat.
c. Fluid bed incenerator
Incenerator ini memakai media pasir sebagai. Sama dengan rotary klin,
incenerator ini dapat menerima berbagai bentuk limbah. Kelebihannya
mempunyai turbulensi yang sangat tinggi, luas daerah transfer panas untuk
bercampurnya limbah. Oksigen dan media lebih besar
o Pembuangan akhir (disposal)
Pembuangan akhir ke tanah dibedakan atas landfill dan sumur injeksi. Pembuangan
akhir ke tanah bukan merupakan akhir permasalahan dari sistem pengolahan sampah
B3. Cara penimbunan ke tanah merupakan cara yang populer dan umum. Cara ini
mudah dilaksanakan. Tidak perlu keahlian khusus maupun alat khusus, biaya awal
rendah, bila dibandingkan dengan biaya OM setelah penutupan landfill maka
penimbunan menjadi mahal. Penimbunan dengan landfill untuk sampah domestik
yang biodegradabel masih diterima karena tidak ada masalah yang berkepanjangan,
baik terhadap kesehatan manusia maupun lingkungan. Selama penimbunan sesuai
12
aturan. Sebaliknya untuk buangan industri akan berakibat lain karena bahan kimia
seperti hidrokarbon dan bahan kimia sintetis adalah non biodegradabel, sehingga bila
ditimbun materi tersebut akan berada di sana untuk selamanya.
13