Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
METODE EKSPLORASI PENGEBORAN
Dalam sejarah eksplorasi telah banyak jenis bor yang
dipakai. Berikut adalah penggolongan jenis bor eksplorasi :
1. Bor Tangan
Bor spiral
Bor bangka
2. Bor Mesin Putar
Bor mesin ringan
Bor inti (core drill)
Bor putar biasa (rotary drill)
Bor-alir balik (counterflush drill)
3. Bor Mesin tumbuk (cable tool)
Sebetulnya sulit untuk melakukan penggolongan metoda
pengeboran. Alat bor tangan banyak yang dikembangkan dengan
dilengkapi motor kecil, sedangkan banyak alat bor mesin yang
dipasang pada truk dirancang untuk pemboran dangkal. Alat bor
mesin putar berkisar dari yang portable sampai alat bor
raksasa untuk eksplorasi minyak dan gas bumi.
PEMBORAN TANGAN
Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal seperti placer
deposit dan residual deposit. Metoda ini digunakan pada
umumnya pada tahapan eksplorasi rinci, namun adakalanya
secara acak dan setempat dilakukan pada tahap eksplorasi
tinjau, terutama pada subtahap prospeksi umum.
Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor tangan spiral (Auger
drilling) dan Bor bangka (BBB).
- 1 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Pemboran Spiral/Bor Spiral Auger Drilling
Seperti penarik tutup notol, diputar dengan tangan. Contoh
melekat pada spiral, dicabut pada interval tertentu (tiap 30
– 50 cm).
Hanya sampai kedalaman beberapa meter saja, baik untuk
residual deposit (bauxite, lateritic nickel) dan sebagainya.
Pemboran Bangka/Bor Bangka (BBB)
Suatu alat bor tangan dikembangkan di Indonesia. Suatu alat
selubung (casing) diberi platform, di atas mana beberapa
orang bekerja. Pada prinsipnya sama dengan bor spiral dan
tumbuk. Batang bor terdiri dari pipa masif yang disambung-
sambung, dengan berbagai bit :
1. Spiral
2. Senduk
3. Pahat/bentuk pahat (dihubungkan)
Pengambilan contoh dalam hal yang ditumbuk dengan bailer.
Sambil bor berjalan, dengan gerakan putar dan tumbuk, casing
secara otomatis menurun, karena beban orang di atas flatform.
Metoda ini dipakai untuk eksplorasi dangkal, seperti placer
deposit dan residual deposit. Ada 2 jenis alat ini, yaitu Bor
tangan spiral (Auger drilling) dan Bor bangka (BBB).
Pengamatan Dan Perekaman Data Geologi
Data geologi yang didapatkan dari pemboran tangan jarang
berupa batuan, tetapi pada umumnya berupa tanah atau batuan
lapuk, dan sedimen lepas. Contoh yang didapatkan bukan
merupakan conto yang utuh (undisturbed sample), tetapi conto
yang terusik (disturbed sample). Ketelitian lokasi kedalaman
conto tergantung pula dari jenis matabor yang digunakan.
- 2 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Conto dari bor Spiral berupa tanah/lapukan batuan yang
melilit pada spiral, dan mewakili selang kedalaman setiap
kali batang bor dimasukkan sampai ditarik kembali, sehingga
selang kedalamannya dapat diatur, apakah setiap 50 cm atau
setiap meter, tetapi maksimal tentu sepanjang spiral.
Conto dari matabor sendok lebih terancam pencampuran,
sedangkan yang menggunakan bumbung dengan katup lebih
mewakili kedalaman yang tepat. Matabor ini lebih banyak
digunakan untuk sedimen lepas, dan setiap conto mewakili
selang kedalaman dari mulai batang dimasukkan sampai ke
pencabutan.
Pada sistem bor Bangka, conto yang diambil lebih terpercayya
karena penggunaan pipa selubung yang terus menerus,
mengurangi pencampuran dari guguran dinding bor.
Perekaman Data
Pada umumnya data berupa litologi, serta batas-batasnya dan
dapat dinyatakan dalam penampang berkolom atau profil yang
dapat pula disebut sebagai log. Selain itu data kekerasan
kualitatif dapat dicatatkan pula, demikian pula data muka air
tanah yang dijumpai.
PEMBORAN MESIN PUTAR
Ada berbagai macam jenis mesin bor putar, dari yang portable
sampai pemboran raksasa seperti pada pemboran minyak yang
dapat mencapai kedalaman beberapa kilometer. Ada berbagai
jenis, dari mulai packsack (dapat diangkat di atas punggung)
sampai bor besar harus dipreteli atau diangkat di truck.
Alat pemboran (yang disebut drilling-rig) dinilai dari
kemampuannya untuk mencapai kedalaman, kemampuan pengambilan
conto batuan dan kemampuan menentukan arah. Selain itu juga
- 3 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
kemampuan bergerak di medan merupakan salah satu hal
diperhatikan. Mesin-mesin pemboran putar ini mempunyai
prinsip yang sama, namun berdasarkan kemampuannya dapat
dibagi sebagai berikut :
Bor mesin ringan (portable drilling rig)
Bor mesin inti (diamond drilling rig)
Bor mesin rotari (rotary drilling rigs)
Bor mesin alir-balik (counterflush drilling rig)
Prinsip operasi mesin pemboran putar
Pada prinsipnya pemboran mesin putar mempunyai prinsip yang
sama, yaitu :
1. Lubang dalam formasi dibuat oleh gerakan putar dari pahat
untuk mengeruk batuan dan menembus dengan suatu rangkaian
batang bor yang berlobang (pipa).
2. Rangkaian pipa bor disambungkan pada mesin sumber
penggerak dengan berbagai macam alat transmisi, seperti
kelly dan rotary table, chuck ataupun langsung.
3. Sumber penggerak (mesin bensin, diesel dan sebagainya)
atau dengan perantaraan kompresor/motor listrik.
4. Pelumas/pendingin (air, lumpur, udara). Cairan pelumas
dipompakan lewat pipa, keluar lewat pahar bor kembali
lewat lobang bor di luar pipa (casing) atau sebaliknya.
5. Pompa sebagai penggerak/penekan cairan pelumas.
6. Pipa/batang di atas tanah ditahan/diatur dengan
menggantungkannya pada suatu menara/derrick dengan sistem
katrol atau dipandu lewat suatu rak (rack) untuk keperluan
menyambungnya atau mencabut serta melepaskannya dari
rangkaian.
7. Untuk memperdalam lubang bor rangkaian pipa bor ditekan
secara hidrolik atau mekanik maupun karena bebannya
sendiri.
- 4 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
8. Conto batuan hasil kerukan mata bor didapatkan sebagai :
a. Serbuk atau tahi bor (drill-cuttings) yang dibawa ke
permukaan oleh lumpur bor atau air pembilas. Serbuk
penggerusan batuan dibawa oleh air pembilas ke
permukaan sambil mendinginkan mata bor.
b. Inti bor (drill core) yang diambil melalui bumbung
pengambil inti (core barrel).
9. Untuk pengambilan inti mata bor yang digunakan bersifat
bolong di tengah sehingga batuan berbentuk cilinder masuk
ke dalamnya dan ditangkap oleh core barrel. Mata bor ini
biasanya menggunakan gigi dari intan atau baja tungsten.
10. Bumbung inti (core barrel) diangkat ke permukaan
a. Dicabut dengan mengangkat seluruh rangkaian batang
bor ke permukaan setiap kali seluruh bumbung terisi.
b. Dicabut lewat tali kawat (wireline) melalui lubang
pipa dengan kabel).
11. Pipa selubung penahan runtuhnya dinding lubang bor
(casing) dipasang setiap kedalaman tertentu tercapai,
untuk kemudian dilanjutkan dengan matabor yang berukuran
kecil (telescoping). Pipa selubung dipasang untuk
mengatasi adanya masalah seperti masuknya air formasi
secara berlebihan (water influks), kehilangan sirkulasi
lumpur pemboran karena adanya kekosongan, dalam formasi,
atau lemahnya lapisan yang ditembus.
Dalam mendesain program pemboran dan memilih jenis alat bor
harus diperhatikan :
1. Kapasitas kedalaman (tergantung dari) :
a. Besanya kekuatan mesin sumber pengerak yang dinyatakan
dengan Tenaga Kuda (HP).
b. Kekuatan alat penyangga atau menara serta derek untuk
menarik beban rangkaian sampai kedalaman yang dituju.
- 5 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
c. Besarnya garis tengah pipa bor sesuai dengan besarnya
inti yang diminta.
d. Kekuatan pompa untuk dapat menyalurkan lumpur sampai
kedalaman yang dituju.
2. Mobilitas, dapat bergerak sendiri (skids, truck) atau
kemungkinan untuk dipreteli atau/dan diangkat dengan
tenaga manusia ataupun dengan helicopter.
3. Kemampuan pemboran miring.
4. Keperluan dan besarnya inti yang diminta.
5. Perolehan inti (core recovery) (tergantung dari jenis core
barrel)
Peralatan Mesin Bor :Mata Bor :
a. Macam-macam, terdiri dari intan, baja, dan bentuk,
termasuk kadang-kadang untuk tanpa pengambilan inti.
b. Ukuran mata bor : AX, BX sampai NX, sesuai dengan
corebarrel.
Bumbung Inti (Corebarrel) :
Berbagai jenis dan ukuran :
a. Ukuran sesuai mata bor
b. Jenis :
1. Double-tube core-barrel
2. Triple-tube core-barrel (recovery faktor lebih dari
90%)
a. Dengan batang bor
b. Dengan tali-kawat (Wire-line)
Pipa bor dan Selubung :
1. Berbagai ukuran
2. Berbagai jenis logam
Menara Bor : Tergantung tujuan kedalaman akhir pemboran serta
kenampakannya maka mesin pemboran dilengkapi
- 6 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
suatu menara untuk mengendalikan pipa bor yang
berupa sistim rak, kaki tiga sederhana maupun
derrek.
Cara Penekanan :
1. Mekanis (dongkrak)
2. Hidraulis
3. Bobot rangkaian pipa
Sumber Tenaga Penggerak :
1. Diesel
2. Bensin
3. Pneumatic (compressor)
4. Listrik
Besar/kecilnya sumber penggerak menentukan kapasitas
kedalaman.
Sistem pembilas :Pembilasan dapat dilakukan dengan udara, air maupun lumpur.
Pemboran dengan udara (air drilling) : untuk daerah-daerah
yang sulit air, ataupun pemboran didalam terowongan dapat
dipertimbangkan penggunaan udara sebagai pembilas/pendingin
matabor, dalam hal mana disiapkan mesin compressor.
Pemboran dengan air atau lumpur : untuk ini harus
dipersiapkan mesin pompa dengan kapasitas tekan dan
penyedotan lumpur pemboran yang sesuai dengan kedalaman yang
dituju. Selain itu diperhatikan jarak dari sumber air yang
memerlukan sistim pompa dan rangkaian pipa air untuk
penyaluran, maupun penggunaan truk tangki air. Lumpur
biasanya dipakai bentonit yang diperdagangkan secara
komersial. Kekentalan dari lumpur dapat diatur dengan
menentukan berat jenisnya.
Penggolongan Mesin Bor Putar
- 7 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Mesin Bor Ringan (Portable Drilling Rig)
Khas dari pemboran ini selain mudah diangkut secara manual adalah pada umumnya menggunakan topdrive dengan motor bakar kecil (2 tak) yang ikut turun naik dengan turun/naiknya batang bor yang dipandu oleh rel atau rack. Tekanan pada matabor dapat ditingkatkan dengan menyuruh orang mendudukinya (awak mesin bor 20-26).Alat bor ini dapat dipreteli dalam bahagian-bahagian kecil
dan dapat diangkut oleh orang secara manual. Kapasitas alat
bor ini hanya maksimum 50 meter, banyak digunakan untuk
pemboran seismik (shot holes) dan sering merupakan rakitan
sendiri dengan menggunakan mesin pompa. Laju tembus adalah
30-40 m/hari, relatif sangat murah. Pengambilan inti tidak
dimungkinkan. Biaya $5.90/hari
Termasuk alat bor kecil dengan topdrive ini adalah yang
dipasang pada truck, dengan memasangi rak (rel) yang memandu
batang bor, dimana morot penggeraknya dipasang pada ujung
atas batang bor, dan mesin bergeser ikut dengan turunnya
dengan batang bor. Dengan topdrive ini pemboran miring
dimungkinkan secara terbatas dengan memiringkan raknya.
Berbagai jenis/merk pemboran :
Bor Mesin Portable
a. Packsack (kapasitas 10 meter), dapat diangkut seorang diri
b. Koken
c. Rakitan lokal
Mesin Pemboran Inti (Diamond Drilling Rigs)
Alat pemboran ini adalah alat standart dan yang paling populer untuk eksplorasi cebakan mineral. Nama Diamond Drilling Rig digunakan karena alat ada yang paling banyak dipakai untuk pengintian (coring) yang menggunakan matabor dari intan.Mesin ini berukuran relatif kecil dan dipasang pakai roda
atau batang luncur (skids), ditarik dengan bulldozer,
kendaraan 4-wheel drive atau ditarik dengan winch pada tempat
- 8 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
yang sulit dijangkau, atau digantung dengan slung di bawah
helicopter, atau juga dapat dipreteli menjadi bahagian-
bahagian/komponen kecil dan dapat dipikul secara manual.
Gerakan putar dari mesin ditransmisikan pada pipa bor dengan
chuck, dan oleh karenanya dapat membor ke semua arah,
termasuk ke atas (dari terowongan). Untuk pengoperasiannya
sering dipasang kaki tiga dari pipa besi untuk mengendalikan
pemasangan/pencabutan batang bor dengan menggantungkannya
pada sistem katrol dengan swivel yang disambungkan pada pipa
selang untuk menyalurkan cairan pembilas dari pompa lumpur.
Kelemahan dari alat bor ini adalah berkecepatan rendah,
terutama sewaktu operasi pengambilan inti (coring
operations).
Jenis matabor yang digunakan : blade type, roller type dan
matabor intan dan tungsten-carbida. Matabor jenis bilah
(Blade type) membor lebih cepat.
Palu pemukul berputar di dalam lubang (Rotary percussion
downhole hammers) juga tersedia untuk formasi-formasi yang
keras.
Dapat dipasangi bumbung inti jenis tripple stationary inner
split tube yang ditarik talikawat.
Beberapa merk alat bor Diamond Drilling Rig :
Altas-Capco, dengan triple yang simple
Longvear dan Tone, berbagai ukuran :
1. Junior
2. Ly 24,34,38,44-(kapasitas 100 – 900 m)
Tone : U.U.5 (75 m), T.AS 70 dan lain-lain.
Mesin Bor Rotari (Rotary Drilling Rigs)
Jenis alat bor ini dinamakan demikian karena gerak putar dari sumber penggerak/mesin ditransmisikan pada batang bor dengan
- 9 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
meja putar (rotary table), sehingga hanya dapat membor ke vertikal ke bawah.Alat pemboran yang digolongkan jenis ini pada umumnya lebih
besar dan berkekuatan lebih besar, harus dipasang pada truk
dan tidak cocok untuk lokasi-lokasi yang sulit dicapai. Alat
pemboran jenis ini juga termasuk pemboran untuk minyak dan
gasbumi.
Pada umumnya digunakan untuk operasi tanpa pengambilan inti
(noncoring operation). Kecepatan pemboran tinggi, terutama
jika tidak dilakukan pengambilan inti, namun jika diperlukan
bumbung inti (core barrel) dapat dipasang.
Berbagai jenis Alat Bor RotariMayhew 1000 Rig; Alat ini dipasang pada truk (6 X 6
Cusromline Carrier Truck), memakai lumpur berbasis air atau
udara dengan menggunakan kompressor berkapasitas rendah.
Kecepatan tembusnya sangat tinggi (175 m/hari tanpa
pengintian, 35 m/hari dengan pengintian).
Biaya $ 22.15/hari tanpa pengintian.
$ 103/hari dengan pengintian.
Dando 250 : Dipasang di atas traktor, yang tidak terlalu
stabil sehingga memerlukan dukungan bulldozer.
Alat ini memiliki kompressor berkapasitas tinggi dan dapat
dengan mudah mencapai kedalam akhir (TD) 120 m. Namun
mempunyai laju tembus (penetration rate) lebih rendah (130
m/hari tanpa pengintian, 30 m/hari dengan pengintian), tetapi
lebih murah atas dasar hitungan permeternya.
Biaya $ 15.60/hari tanpa pengintian.
$ 47.50/hari dengan pengintian.
Pemboran Aliran Bilas Balik (Counterflush Drill)
Air pembilas masuk dari casing, keluar melalui pipa bor, membawa conto, yang tidak tercampur dengan rontokan dari
- 10 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
dinding lubang bor, namun untuk mendapatkan ke dalam conto ini harus memperhitungkan kecepatan tidak seteliti bor inti.
Pengambilan Conto Dan Perekaman Data Dari Lubang Bor (Drill-Hole Logging)
Tujuan utama dari pemboran eksplorasi adalah mengambil dan merekam data geologi yang ditembus lubang bor. Data ini berupa rekaman catatan hasil pengamatan pada conto batuan, khususnya litologi serta gejala geologi lainnya. Jenis conto yang didapatkan adalah :
Serbuk bor (Cuttings)Conto ini adalah hasil kerukan dari matabor yang kemudian
dibawa oleh air pembilas ke permukaan. Setap kemajuan selang
kedalaman tertentu suatu conto yang diambil mewakili selang
kedalaman tertentu dan dicatat. Conto ini dibersihkan dan
dideskripsikan. Hasil deskripsi conto ini tidak akurat
mengingat :
1. Conto tersebut harus menempuh jarak dari kedalaman sampai
ke permukaan, sedang dalam waktu yang sama matabor sudah
maju lebih dalam lagi. Kedalaman yang diwakili conto itu
harus dikoreksi atau disetel terhadap data lain, seperti
laju kecepatan pemboran atau log talikawat.
2. Conto tersebut sering tercampur dengan serbuk dari selang
kedalaman yang ada di atasnya, sehingga kadangkala
diketemukan lebih dari 2 jenis litologi yang berasal
kedalaman yang berbeda. Untuk ini persen berbagai jenis
litologi ini harus dicatat untuk mengetahui litologi mana
merupakan guguran dan mana yang dari kedalaman asli. Untuk
ini dapat pula dilakukan pembandingan dengan hasil
tafsiran litologi dari log talikawat maupun data lain
seperti laju kecepatan pemboran.
3. Conto ini merupakan serbuk, keratan atau hancuran dari
batuan, sehingga hanya deskripsi tekstur dan susunan
mineral yang dapat diamati, sedangkan gejala-gejala
- 11 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
geologi seperti struktur, kekompakan dan lain-lain tidak
teramati.
Pengamatan litologi dari serbuk pemboran adalah bersifat baku
dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, dan juga dilakukan pada
pemboran eksplorasi batubara terutama pada selang kedalaman
yang tidak dilakukan pengintian. Adakalanya dalam eksplorasi
batubara tidak dilakukan pengintian yang disebut openhole,
sehingga data geologi didapatkan dari penafsiran log
talikawat/geofisika dan dibantu dari pengamatan conto ini.
Namun pada pemboran eksplorasi cebakan mineral tidak lazim
dilakukan karena lebih mengandalkan pada pengamatan conto
inti dilakukan secara penuh dari permukaan sampai kedalaman
akhir.
Inti bor (drill core)Pada eksplorasi cebakan mineral termasuk batubara data
geologi biasanya didasarkan atas pengamatan dan
pendeskripsian conto inti bor.
Pengintian Penuh (Full Coring). Pengambilan inti dilakukan
secara penuh dari permukaan sampai kedalaman akhir pemboran.
Ini yang biasa dilakukan dalam eksplorasi untuk cebakan
mineral.
Pengintian Setempat (Spot Coring). Pemboran dilakukan sebagai
lubang terbuka (open hole) yang kemudian diikuti dengan
pengintian hanya dilakukan pada selang kedalaman tertentu
yang diinginkan, misalnya beberapa meter di atas zone cebakan
dan beberapa meter dibawahnya. Untuk ini sering diperlukan
lapisan petunjuk stratigrafi berdasarkan log geofisika dari
sumur terdekat yang sengaja dibor sebagai pilot drill hole,
untuk operasi ini sering dilakukan pilot and part-coring.
Pengintian Sentuh (Touch Coring). Pengintian dimulai segera
setelah matabor mencapai beberapa meter di atas target
- 12 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
pengintian (bentuk pengintian setempat yang kurang dapat
dipercayai).
Pengintian Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan
menggunakan alat tertentu, dimungkinkan dimana orientasi
kedudukan asli dari conto didalam tanah dapat ditentukan. Hal
ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur
geologi dari lapisan maupun dari rekahan atau jalur-jalur
mineralisasi.
Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam operasi pengambilan
inti pemboran tidak selalu seluruh selang kedalaman dapat
diwakili oleh panjang inti yang diperoleh. Hal ini disebabkan
kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari inti sewaktu
diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya perolehan
inti (core recovery) dinyatakan dalam persen (% core
recovery), dengan mengukur panjang conto inti yang diperoleh
dan membandingkannya dengan panjang bumbung. Perolehan inti
yang buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak
atau keadaan batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai
indikator untuk keadaan struktur dari batuan, dan menggunakan
bumbung inti yang diperbaiki seperti triple tube core-barrel.
Keunggulan dari conto inti pemboran adalah :1. Pengamatan litologi lebih lengkap dan terperinci sehingga
perselingan berbagai jenis litologi, dapat dideskripsi
secara rinci, centimeter demi centimeter.
2. Pengamatan rinci dapat dilakukan terhadap struktur maupun
tekstur batuan dalam 3-Dimensi, terutama jika menggunakan
conto yang terorientasikan, misalnya adanya rekahan, urat-
urat kecil, penjaluran mineral (mineral zoning), dsb.
3. Penentuan kedalaman serta selang-selang kedalaman dari
berbagai batas perubahan litologi lebih baik daripada
serbuk pemboran. Namun masih tetap kurang akurat jika
- 13 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
dibandingkan dengan hasil penlogan talikawat, disebabkan
kemungkinan perolehan inti yang buruk selain juga
terjadinya dekompaksi seperti halnya dalam batubara.
4. Keuntungan conto inti bor ini adalah selain mendapatkan
kedalam conto yang lebih teliti, juga dimungkinkan untuk
dilakukan uji kualitas yang berkisar luas (wide range of
quality test), untuk menentukan sifat-sifat keteknikan
batuan, misalnya kekuatan lantai dan atap dari cebakan
(batubara) dan batuan penutup (overburden rocks).
- 14 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Keburukan dari pengambilan conto inti adalah :1. Operasi pengambilan inti bor sangat memperlambat operasi
pemboran, terutama jika tidak menggunakan wireli
corebarrel.
2. Harus menggunakan matabor dari intan atau baja tungsten
yang lebih mahal daripada matabor jenis lainnya.
Secara keseluruhan pemboran inti jauh lebih mahal dan lebih
lambat dari operasi pemboran lainnya, sehingga harus benar-
benar diperhitungkan dalam menentukan taktik eksplorasi.
Keunggulan jenis data yang diperoleh harus diperhitungkan
terhadap biaya yang harus dikeluarkan.
Pemprosesan Dan Penyimpanan Inti Bor
Inti bor dicuci dan dikeringkan, kemudian dipatahkan meter demi meter. Setelah dipatahkan setiap meter maka batang-batang inti disimpan dalam peti kayu/aluminium yang dirancang khusus, dan disusun sedemikian rupa sehingga atas bawahnya jelas, serta kedalamannya diperlihatkan dengan tanda-tanda yang ditulikan dengan spidol pada penyekat antar inti. Waktu dilakukan pengamatan harus hati-hati untuk menempatkan setiap conto dalam urutan, arah dan susunan yang sama.Batang inti yang akan dianalisa di laboratorium, seperti
selang yang termineralisasi inti batuan ini dibelah (split)
menjadi 2 (1 dipakai untuk essay, 1 untuk dokumentasi). Conto
inti untuk analisa laboratorium harus diambil dari inti yang
telah dibelah ini. Penanganan conto inti ini harus dijaga
supaya tidak terkontaminasi, terutama yang diperuntukan assay
mineralisasi logam. Dalam hal batubara conto inti untuk
dianalisa di laboratorium harus segera dibungkus dengan
kertas parafin yang kedap udara, untuk menjada kelembaban
aslinya (moiture content). Untuk setiap conto yang akan
dianalisa di laboratorium perlu dicatat kode nama/nomor
lubang bor dan kedalamannya.
Pencatatan/Perekaman Data Bor : Penlogan Lubang Bor
- 15 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Ada dua cara mencatat atau merekam data geologi yang
dihasilkan pemboran :
Penlogan Visual (Visual Logging)Penlogan visual dilakukan terhadap pengamatan dan deskripsi
litologi dari conto serbuk pemboran dan dari conto inti bor.
Jika dilakukan pengeboran inti penuh (full core drilling)
penlogan dilakukan hanya dari pengamatan conto inti,
sedangkan jika dilakukan spot-coring maka hanya bagian yang
tidak diinti pengamatan dari serbuk bor yang dicatat.
Pencatatan dilakukan dalam kolom-kolom kertas panjang yang
disebut Log Pemboran (drilling-log) dan jika khusus
berdasarkan inti saja disebut Log Inti (Core-log). Data
geologi pada Log Inti tidak terbatas pada deskripsi litologi
saja, tetapi menyangkut struktur, mineralisasi dan
sebagainya. Selain data geologi juga dicatat data teknis
lainnya, seperti data laju kecepatan pemboran, data perolehan
inti (core-recovery), keadaan air pembilas, pergantian
matabor, selang pengambilan inti-bor, titik-titik penempatan
pipa selubung (casing) serta tanggalnya. Setiap jenis catatan
pengamatan diberi kolom tersendiri, dan sedapat mungkin dalam
bentuk simbol grafis. Khususnya jenis litologi diberi kolom
yang di isi simbol grafis, laju pemboran dengan kurva,
perolehan inti dalam bentuk kolom sempit yang memperlihatkan
% inti terhadap kedalaman. Struktur geologi digambarkan pada
kolom litologi maupun dicatat dalam kolom tersendiri,
demikian juga selang-selang mineralisasi, jenis mineralisasi
serta estimasi persen juga dicatat. Sebetulnya tidak ada
standard bentuk log yang baku, tergantung dari jenis cebakan
yang dijadikan obyek pemboran, maupun juga tergantung
perusahaannya masing-masing. Sering kolom khusus disediakan
untuk mencatatkan hasil analisa geokimia atau ‘assays’.
- 16 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Dewasa ini dengan komputerisasi, data yang direkam diusahakan
dalam format digital maupun alfanumerik yang mudah diinputkan
dalam suatu database yang disimpan sebagai file dalam disket
atau tape, dan setiap waktu dapat dengan mudah dibuatkan log
grafis dengan mencetaknya pada rol kertas (paper log print-
out), maupun diproses menjadi peta atau penampang geologi.
Log Visual ini sering dikombinasi dengan log Talikawat
menjadi log Komposit.
Penlogan Talikawat (Wire-Line Logging)Penlogan talikawat dewasa ini sudah sangat lumrah dilakukan
untuk pemboran inti, terutama untuk batubara. Jenis-jenis log
yang dapat dilakukan bisa dibagi dalam :
Penlogan Geofisika (Geophysical Logging)
Penlogan Citra (Imaging, hasil dari pemotretan kamera yang
diturunkan ke dalam lubang pada tali serat optik dan dapat
merekam citra visual sekeliling lubang bor)
Log orientasi lubang sumur (yang menunjukkan arah dari
lubang sumur dalam derajat kemiringan dan azimuth)
Sejak pertengahan tahun tujuh-puluhan penlogan geofisika
untuk lubang pemboran kecil telah dikembangkan. Terutama
untuk eksplorasi batubara.
1. Penlogan geofisika lebih teliti dalam penentuan kedalaman
dari target pemboran terutama dalam hal lapisan batubara
daripada penlogan visual dari inti pemboran karena
kemungkinan dekompaksi dan pendapatan inti yang buruk.
2. Penafsiran litologi lebih baik dari pengamatan serbuk bor
atau pendapatan inti yang buruk.
3. Korelasi antar lubang bor bersifat jauh lebih oojektif
daripada log visual.
4. Untuk eksplorasi batubara log geofisika dapat digunakan
untuk mengestimasi parameter kualitas batubara.
- 17 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Jenis-jenis log yang dipakai terutama untuk batubara adalah :1. Log Radioaktif (gamma, neutron, densitas)
2. Log Listrik (Resistivitas/SP)
3. Log Kaliper
Density LogLSD ; baik untuk korelasi
HRD ; informasi optimum untuk ketebalan batubara
BRD ; kompromi antara LSD dan HRD
Natural Gamma Log
Menunjukkan kadar lempung
Neutron Log
Merespon terhadap hidrogen, karbon dan kelembaban total
moisture, derajat porositas (yang membedakan batupasir
dari serpih)
Caliper Log
Jenis log ini memungkinkan untuk memisahkan batuan
kompeten dari yang tidak kompeten. Log ini juga
digunakan untuk menentukan kelayakan suatu lapisan
batubara pada lokasi tertentu untuk dapat dilakukan
pengintian, berdasarkan atas derajat keretakannya yang
diperlihatkan oleh garis tengah dari lubang bor yang
menembus lapisan tersebut.
Dalam eksplorasi batubara log densitas banyak dipergunakan. Ini disebabkan karena : Density log dapat menentukan secara teliti selang
kedalaman dan ketebalan lapisan batubara yang ditembusnya.
Density log menghasilkan penentuan kerapatan batuan
(density determination) dan dengan demikian menunjukkan
kualitas dari lapisan. Kemudian density dikorelasikan
dengan lubang bor yang telah diambil intinya dan perkiraan
kadar abu dapat diekstrapolasikan dengan lubang bor
- 18 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
terbuka yang dilog. Kombinasi dari gamma alami, log
densitas dan log neutron memberikan jalan untuk korelasi
lapisan batubara serta lapisan sedimen yang
menyelubunginya.
PEMBORAN MESIN TUMBUK (PERCUSSION DRILLING)
Jenis mesin pemboran ini sudah jarang dipakai lagi dalam eksplorasi. Batuan dipecah dengan pahat yang ditumbuk, dan conto diambil dengan bailer atau drive sampler. Conto yang didapat tidak murni.Pemboran dengan jenis ini umumnya digunakan dalam eksplorasi
dasar pada soil, gravel, endapan pasir. Dimana sebagian besar
batuan yang dihasilkan telah mengalami gangguan, karena
proses pemborannya dilakukan dengan menumbuk tanpa
menimbulkan moment putar. Hasil dari pemboran tersebut
kemudian dibawa ke laboratorium.
Ada berbagai jenis mesin bor perkusi ini, antara lain yang
disebut :
Cable Tool Drilling Rig
Hammer Drill atau Wagon Drill
Downhole Hammer Drilling Rig
Hammer Drilling Rig with Drive Sampler
Alat Bor Tumbuk Talikawat (Cable Tool Rig)Alat cable tool rig, yang juga disebut churn drilling rig
adalah alat bor yang paling tua yang digunakan untuk pemboran
minyak maupun eksplorasi mineral, dan kini masih dipakai.
Alat ini bentuknya sederhana yang terdiri suatu menara,
berbentuk segitiga atau bentuk lain yang pada puncaknya
dilengkapi dengan sistim katrol. Pada katrol ini dibentangkan
talikawat baja yang disambungkan dengan suatu mesin motor
penggerak lewat suatu roda gila sehingga memberikan gerakan
turun naik pada ujung talikawat di bawah menara bor ini. Pada
- 19 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
ujung talikawat ini digantungkan suatu mata bor berupa pahat
yang dilengkapi batang logam sebagai pemberat diatasnya.
Penetrasi pada formasi dilakukan dengan menarik talikawat ke
atas oleh mesin penggerak, dan kemudian melepasnya sehingga
pahat menumbuk formasi di bawahnya. Setelah gerakan ini
dilakukan beberapa kali, maka pahat diganti dengan suatu alat
pengambil conto yang disebut bailer suatu tabung atau bumbung
baja yang dibawahnya diberi sistim katup. Dengan
menjatuhkannya bailer ini ke dalam lubang maka hancuran
batuan ataupun sedimen lepas masuk ke dalam tabung dan
terperangkap oleh katup dan dapat diangkat untuk
memperolehnya. Air sering dimasukkan ke dalam lubang bor
untuk membersihkan lubang, tetapi tidak dalam tekanan yang
terlalu tinggi (maksimum 100 l/menit).
Alat Bor Tumbuk BiasaAda beberapa macam alat bor tumbuk ini yang terutama
digunakan untuk batuan keras dalam operasi pertambangan. Alat
ini biasanya dipasang di atas suatu truk atau traktor, dan
sangat mudah dioperasikan dalam segala arah sudut.
Hammer Drill (Bor Palu)Mesin bor yang juga disebut Wagon Drill (Chaucier dan Morer,
1987) itu terdiri dari palu yang bergerak vertikal dan
dipasang sepanjang suatu peluncur (slide) yang dipasang pada
suatu kendaraan seperti truk atau traktor. Palu ini memukul-
mukul suatu rangkaian batang bor yang pada ujungnya dipasangi
suatu matabor. Jenis Wagon Drills yang ringan (Atlas BVB)
dapat mencapai kedalaman rata-rata 30 meter dan maksimum 50-
60 meter. Jenis Wagon Drills yang besar (Altas Roc 601) rata-
rata 70 sampai 100 meter. Conto yang didapatkan adalah
serpihan batuan yang ditiup oleh udara yang dikompresikan
- 20 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
melalui pipa bor, dan ditangkan diluar oleh alat khusus yang
disebut cyclone sample chamber.
Kelemahan dari Wagon Drill adalah perolehan conto yang kecil
(5kg/m), karena diameter lubang yang didapatkan adalah 40-50
mm.
Down-Hole Hammer Drill (Alat Bor Palu Dalam Lubang)Pada alat bor ini palu didapatkan langsung dipasang di atas
drive sampler, berbentuk suatu silinder yang bergerak turun
naik secara lancar (smooth) dan digerakan oleh udara tertekan
dari compressor melalui pipa bor. Mata bor disini dapat pula
melakukan gerak rotasi atau putar. Kedalaman rata-rata yang
dapat dicapai alat ini adalah 80=100 meter, tetapi dapat pula
dirancang untuk mencapai kedalaman 300-1000 meter, dengan
menggunakan pipa selubung (casing). Diameter lubang yang
dibuat adalah 65-170 mm, sehingga dapat perolehan conto
(sample recovery) yang lebih besar daripada Wagon Drill.
Namun biayanya 3 sampai 4 kali biaya pemboran permeter
daripada Wagon Drill. Hammer Drill jenis ini diklasifikasikan
sebagai bor palu ringan (Light Hammer Drill, Ingersoll type).
Bor Tumbuk dengan Drive Sampler
Perkembangan dari bor tumbuk atau percussiun drilling adalah
pemasangan apa yang disebut drive sampler sebagai pengganti
matabor. Alat bor ini hanya cocok dipergunakan untuk lapisan
tanah atau sedimen lepas. Alat ini berupa sepotong pipa
dengan ujungnya terbuka dan tajam. Tabung baja ini mempunyai
bentuk dengan panjang yang berlainan, kurang lebih 91,44 cm
dan diameternya (bagian luar) 7,62 cm. Alat ini dilengkapi
dengan cincin (ring) yang gunanya untuk penyesuaian bila
diameternya akan mencapai 12,7 cm. Sedangkan pada sampler
bagian atas terdapat lubang untuk lewat air/lumpur pemboran,
- 21 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
yang dilengkapi dengan katub pengatur, katub ini gunanya
untuk :
Masuknya lumpur pemboran pada saat diangkat
Mencegah cebakan udara dan air dalam tabung yang akan
menjadi pengganggu naiknya conto atau rusaknya conto
batuan.
Katup bola pengatur tidak selalu effektif penuh, karena
kadang-kadang hal itu akan menyumbat katub dan menahan untuk
tetap terbuka. Drive sampler ini yang bertindak sebagai alat
bor, mempunyai dinding dengan ketebalan 5 inci, alat ini
diselubungi dengan pipa pelindung (casing). Ada beberapa
macam peralatan drive sampler, alat ini telah dikembangkan
untuk berbagai macam soil, yaitu dengan menggunakan dinding
sampler yang tipis. Membuat dinding yang setipis mungkin ini
dimaksudkan untuk pengendalian sisipan conto batuan. Banyak
juga drive sampler telah dikembangkan untuk berbagai
mekanisme guna mendapatkan conto batuan sebaik mungkin.
- 22 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Pengamanan :Walaupun bor tumbuk ini biasanya dipasang pada suatu truk
atau traktor, namun ada kalanya mesin langsung dipasang
diatas tanah. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama
pekerjaan pemboran yaitu :
Landasan mesin bor, landasan ini harus dipersiapkan dengan
letak yang betul. Landasan ini perlu stabil mesinnya bisa
selalu dalam keadaan mantap dan dapat menahan mesin bor serta
peralatannya. Juga memudahkan operator bekerja dengan
leluasa. Ukuran landasanya itu minimum 3,5 X 3,5 meter.
Demikian pula pada pemboran dasar sungai, untuk memudahkan
dan keamanan, maka sesuai jaminan perlu dibuat “andang-
andang” (scaffolding), dalam suatu rencana pekerjaan pemboran
dasar sungai dan ini berarti penambahan biaya maupun waktu.
Keunggulan Bor TumbukBor tumbuk mempunyai keunggulan karena dapat menembus bongkah
dalan cebakan pasir/kerikil dengan cepat dengan
memecahkannya, conto yang didapatkan dalam drive sampler atau
bailer cukup akurat dan relatif murah dan peralatannya cukup
sederhana.
Pekerjaan ikutan sehubngan dengan pemboran tumbuk memberikan
keunggulan sebagai berikut :
Dapat mengukur Bulk Density dari tanah, lempung (clay),
pasir (sand), kerikil (gravel) dan lain-lain, dalam
keadaan asli di lapangan.
Dapat mengukur koefisien perbandingan antara tanah
terpadat dengan yang tak terpadat langsung di lapangan.
- 23 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Pengamatan dan Perekaman Data GeologiDiskripsi litologi hasil pemboran
Setiap conto yang diambil dari bailer harus langsung diamati
seketika itu juga mutlak dikerjakan oleh geologist di
lapangan maupun kemudian diverifikasi di laboratorium.
Mengingat conto hasil pemboran tumbuk pengamatan khusus
meliputi :
a. Mengenai berbagai jenis batuan yang mudah pecah dan yang
mudah menyambung kembali.
Litologi (warna, tekstur dsb), sifat kelunakan,
kepadatan dan perlapisan.
Banyaknya air yang terkandung dalam batuan tersebut.
Keterangan mengenai batuan dari seluruh yang pecah
seperti, sifat kebulatan, prosentase jenis batuan dari
keseluruhan volume jenis batuan itu, juga keterangan
dari sudut petrografi.
Keterangan-keterangan mengenai keistimewaan setiap
lapisan batuan seperti kadar humus dalam suatu lapisan
batuan, perubahan warnanya dan lain-lain.
Pengambilan macam-macam batuan tersebut seperti tempat
pengambilan batuan, susunan struktur batuan yang rusak
dan struktur batuan yang tidak rusak.
b. Mengenai berbagai jenis batuan yang keras sampai agak
keras dalam suatu lapisan batuan.
Litologi (warna, tekstur dsb), dari fragmen batuan dan
semen batuan. Keterangan mengenai zat-zat kecil yang
terkandung dalam batuan seperti susunan mineralogi,
bentuk dan ukuran maupun letaknya, perubahan-perubahan
yang mungkin ada.
Tingkat kekerasan batuan dan prosentase pengambilan
dari lubang bor.
Tingkat kerusakan dan lain-lain.
- 24 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Perekaman/Catatan Data Pemboran
Setelah diadakan pengamatan batuan seperti ini kemudian
dilakukan pencatatan, catatan ini harus akurat, nyata, jelas,
sistematis dalam format yang telah ditentukan serta bisa
dijadikan dokumen yang dijamin kelamaannya. Pencatatan
dilakukan pada format yang sudah tersedia yang disebut log,
yang dan pencatatan dilakukan pada kolom-kolom dan kedalaman
yang bersangkutan.
Pemerian batuan hasil pemboran ini akan menghasilkan catatan
ringkas yang sebagian akan dimasukkan dalam Boring record,
kadangkala disebut Drilling Record atau Drilling Log.
Penyimpanan Conto (Sample Storage)
Demikian pula tentang penyimpanan conto (sample) hasil
pemboran, diberi kolom-kolom sesuai dengan pengambilan sample
sehingga kelak bila diadakan pemerian ulang tidak akan
terjadi kericuhan.
- 25 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Pada proses pengeboran peranan lumpur bor (drilling
mud) sangat penting, karena lumpur pengeboran ini memiliki
beberapa fungsi, yaitu :
a. Mengangkat serbuk bor ke permukaan, hal ini sangat
penting sebab juka serbuk pengeboran tidak terangkat
ke permukaan maka dapat menyebabkan buntunya saluran
pengeboran dan akhirnya dapat menyebabkan terjepitnya
pipa bor.
b. Mendinginkan dan melumasi pahat/biit dan rangkaian
pipa bor; proses pendinginan dan pelumasan pada sebuah
kegiatan pengeboran tidak boleh diabaikan sebab jika
proses ini diabaikan dapat mengakibatkan lelehnya biit
atau rangkaian pipa akibat gesekan dengan bidang bor,
terlebih lagi jika kita menggunakan kecepatan rotasi
tinggi dan dibarengi dengan pelumasan yang tidak baik
maka hal ini akan lebih mempercepat lelehan bit.
c. Mengontrol tekanan formasi; dengan lumpur bor yang
baik maka tekanan formasi dapat terkontrol dengan
baik, oleh karena itu perbandingan antara lumpur
dengan air harus seimbang, lumpur tidak boleh terlalu
kental atau terlalu encer.
d. Mencegah runtuhnya dinding lubang bor; dengan adanya
lumpur bor yang baik dapat membantu penyanggan dinding
sehingga keruntuhan dinding dapat kita hindari.
e. Melapisi dinding lubang bor dengan kerak lumpur;
dengan teknologi yang ada kita dapat membuat lumpur
bor yang dapat mengering pada dinding lubang bor
sehingga dapat mengurangi longsor pada dinding bor.
f. Menahan serbuk bor dan material-material pemberat
dalam bentuk suspensi bila sirkulasi atau pemboran
dihentikan sementara; pada proses pengeboran jika
- 26 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
terjadi sesuatu hal yang mengakibatkan sirkulasi
lumpur terpaksa harus dihentikan. Kita tidak perlu
khawatir terhadap serbuk bor yang mengendap sebab
lumpur yang baik akan dapat menahan serbuk pengeboran
dalam bentuk suspensi, tetapi jika lumpur bor yang
kita gunakan kurang baik kemungkinan material pemberat
dan serbuk bor mengendap cukup besar dan kemungkinan
terjepitnya rangkaianpun menjadi besar pula.
g. Mengurangi beban rangkaian pipa bor dan selubung yang
ditanggung oleh menara/rig; pengeboran yang dilakukan
tanpa lumpur. Bor yang baik, misalnya lumpur bor yang
digunakan terlalu encer hal ini akan menyebabkan
proses pelumasan kurang berjalan baik adan juga fungsi
lumpur bor sebagai pembantu penyanggaan beban yang
ditanggung oleh rig juga akan berkurang, oleh karena
itu pemilihan lumpur bor harus benar-benar
diperhatikan.
h. Untuk media loging I; maksudnya adalah penyampelan
dengan bentuk sampel seperti log (silinder).
Berdasarkan bahan dasarnya lumpur bor dapat dibedakan
menjadi tida macam, yaitu :
1. Lumpur dasar air tawar (fresh water base mud)
2. Lumpur dasar air asin (salt water base mud)
3. Lumpur dasar air minyak (oil water base mud)
Selama proses pengeboran berlangsung tentunya tidak
terlepas dari masalah, masalah yang mungkin timbul selama
pengeboran diantaranya :
a. Semburan liar, semburan liar biasanya terjadi pada
pengeboran minyak bumi. Hal ini terjadi saat bor kita
menembus batauan pengurung gas sehingga gas menekan
lumpur bor ke atas dan gas akhirnya keluar permukaan.
- 27 -
Sap Kuliah Eksplorasi Tambang P.S. D III Pertambangan UNMUL T.A. 2002/2003Created by Hery
Jika pada saat pengeboran terjadi sembur liar
sebaiknya kita segera meninggalkan lokasi pengeboran
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Runtuh dinding, runtuhnya dinding dapat disebabkan
oleh kondisi batuan yang kurang stabil atau dapat pula
disebabkan oleh penggunaan lumpur yang kurang tepat.
c. Hilang lumpur (mud loss) :
- Lumpur di dalam lubang sumur hilang atau masuk ke
dalam lapisan sebagian atau seluruhnya.
- Dapat terjadi karena berat jenis lumpur bor terlalu
besar, sehingga tekanan lumpur lebih besar dari
tekanan lapisan.
- Hilangnya lumpur dapat diikuti oleh blow out.
d. Sloughing shale, dinding sumur disekitar lapisan shale
(serpih) mengembang sehingga menyempitkan atau
menyumbat lubang bor, pengembangan lapisan shale
terjadi karena shale bereaksi dengan air yang berasal
dari lumpur pengeboran, kejadian ini dapat
mengakibatkan terjepitnya rangkaian pipa bor.
e. Bit leleh, lelehnya bit atau mata bor yang dapat
terjadi akibat kurang lancarnya proses pelumasan atau
putarannya terlalu tinggi.
f. Rod putus, putusnya rod dapat diakibatkan dari
sloughing shale yang mengakibatkan rod terjepit
sedangkan putaran tidak dihentikan.
g. Rangkaian pipa yang terjepit, hal ini dapat terjadi
jika viskositas diperbesar, tekanan fluida besar atau
dapat pula disebabkan oleh sloughing shale.
- 28 -