SCRUM Kerangka Kerja untuk Melakukan Pekerjaan
NILAI DAN PRINSIP
Planning is a must do. Tapi, tidak perlu diikuti secara membabi buta. The map is not the terrain
Kerjakan sesuatu yang “bernilai” terlebih dahulu.
Aturan harus simpel dan mengarahkan orang untuk produktif, bahagia, senang, dan suportif
Stop the stuff that is killing us
Stop the blaming, give the solution
Focus!!!
NILAI DAN PRINSIP
Invested effort with no outcome – Don’t do it!
Working too hard makes more work!
Disiplin!
Stop the asshole!
Measure Output!
NILAI DAN PRINSIP
Sukses karena bahagia
Check process and outcome
It’s the journey, not the destination
Secrecy is poison
Jangan cepat berpuas diri
NILAI DAN PRINSIP
Harness Happiness to Produce Result
Akui Ketidakpastian
Memberi lebih baik daripada diberi
Optimis
TIM DI SCRUM
Tim di Scrum dan Perannya :
1. Product Owner : Orang yang memahami domain permasalahan, menentukan value yang akan dibentuk pada produk, membuat keputusan dan bertanggung jawab atas value dari produk. Idealnya Product Owner bukanlah seorang CEO / eksekutif senior. ProductOwner harus ada untuk tim. (menentukan apa)
2. Scrum Master : Orang yang memfasilitasi pertemuan, memastikan adanya transparansi, membantu tim menemukan apa yang menghalangi kerja tim, dan memandu tim untuk continousimprovement (menentukan bagaimana)
3. Tim : Orang yang mengerjakan produk
TIM DAN KOMUNIKASI
Jumlah anggota tim yang ideal : 7 ± 2 (Tergantung skala kerja)
Channel komunikasi : n(n-1)/2 (Atur jumlah channel yang pas untuk kerja)
“What” (apa yang akan dibuat) ditentukan oleh product owner, “How” (bagaimana membuat) ditentukan oleh scrum master
Skill set untuk satu proyek harus lengkap di dalam satu tim
Bonus ditentukan berdasarkan kinerja tim/perusahaan
Setiap anggota tim harus mengerti apa yang dikerjakan
*n adalah jumlah anggota tim
Product
Vision
Apa
yang
bisa
dijual
Apa yang
jadi
passion
Apa
yang
bisa
diimple
mentasi
kan
ORANG DI LINGKUNGAN KERJA MENURUT SCRUMOrang di lingkungan kerja :
1. Hedonist (berpikir hanya untuk hari ini) -> Look Ahead
2. Nihilist (sering mengeluh) -> There is a future without whining
3. Rat-Race (kaku) -> There is a better way
4. Fun
5. Wise Fool (frontal) -> Dibutuhkan di dalam tim
LEVEL SCRUM
Level scrum
1. Shu – Mengikuti bentuk dan aturan yang ada
2. Ha – Menambahkan inovasi
3. Ri – Just be
SPRINT DAN SCRUM BOARD
Sprint : Satu periode waktu untuk menghasilkan working product. Penentuan waktu harus konsisten. Rentang waktu satu sprint adalah 1-3 minggu. Di akhir sprint, dihasilkan sesuatu yang bekerja.
Scrum boardlist minimal berisi backlog (yang akan dikerjakan), doing, dan done (bisa dipakai pengguna).
Sticky notes : Berisi apa yang dilakukan dan bagaimana caranya
Lakukan perencanaan sambil jalan (tim bekerja). “The map is not theterrain”.
SCRUM BOARD
ESTIMASI PEKERJAAN
Untuk mengestimasi satu pekerjaan (yang ditulis di satu sticky notes), digunakan Planning Poker, di mana anggota tim yang melakukan estimasi terhadap pekerjaan tersebut
Untuk merumuskan satu story pekerjaan, dirunut dulu dari siapa yang membutuhkan, apa kebutuhannya, dan mengapa hal tersebut dibutuhkan. Story haruslah singkat, padat dan jelas
Story -> Who -> What -> Why -> Short
Gunakan prinsip INVEST untuk membantu estimasi pekerjaan
PRINSIP INVEST (INDEPENDENT, NEGOTIABLE, VALUABLE, ESTIMABLE, SMALL, TESTABLE)Independent -> Tidak perlu menunggu hal-hal lain
Negotiable -> Cara mengerjakannya bisa diatur
Valuable -> Bernilai
Estimable -> Terukur
INVE (Ready To Do)
Small -> Mudah Direncanakan
Testable -> Bisa Dites
ST (Ready to be Done)
PENGURUTAN PRIORITAS KERJA
Pengurutan prioritas :
1. 20% Fitur yang Nilainya 80% untuk pelanggan
2. Memiliki dampak bisnis yang besar
3. Paling penting untuk pelanggan
4. Paling menghasilkan banyak uang
5. Paling mudah dilakukan
6. Paling kecil risikonya
“Prioritize the work” : Dahulukan pekerjaan yang paling memberi nilai
“Organize by value”
Semuanya penting -> Bad Habit
SAMPLE BURNDOWN CHART
WORK/EFFORT POINT
Untuk menghitung total effort (usaha) yang dibutuhkan untuk satu proyek, dapat digunakan beberapa teknik berikut.
1. Relative Sizing
2. Fibonanci Sequence
3. Golden Ratio
4. Delphi Technique
Angka effort dituliskan di dalam setiap sticky notes dan total effortdihitung dari jumlah pada angka effort seluruh sticky notes yang dibuat.
DAILY MEETING
Daily meeting : Meeting rutin tim dan scrum master. Daily meetingdilakukan maksimal 15 menit/hari. Daily meeting bisa dilakukan kapan saja, tapi tiap hari jamnya harus sama. Kalau tim tidak lengkap, meeting tidak diadakan. Di dalam daily meeting, semua orang aktif berbicara dan memberi solusi, tidak hanya sekedar melapor.
Daily meeting membahas tiga hal
1. Yang sudah dilakukan tim
2. Yang akan dilakukan tim
3. Masalah yang menghalangi kerja
ON THE WAY
Jika ada kesalahan, langsung perbaiki. Jangan ditunda.
“Change For Free” : Apabila ada perubahan di tengah jalan dan tidak ada biaya tambahan ataupun kompensasi lain, hal tersebut akan menambah Work/Effort Point tim sehingga menambah pekerjaan dan beban tim. Jadi, hal yang seperti ini sangat perlu untuk diperhatikan.
MINIMUN VIABLE PRODUCT
MVP (Minimun Viable Product) -> Untuk deliver value ke customer(min 20% kerja untuk rilis)
MVP bertujuan untuk membuat peluang untuk “inspect and adapt”, serta mendapatkan feedback dari customer
MVP bisa dan biasanya berbentuk Functional Prototype -> Full Design
RETROSPECTIVE (EVALUASI)
Di akhir sprint, tanyakan diri kita (masing-masing orang) :
1. Apa yang bisa diubah dari cara kita bekerja?
2. Apa “sticking point” terbesar kita?
Feedback Question untuk Tim :
1. Peran diri di tim (1-5)
2. Peran perusahaan (1-5)
3. Mengapa bisa terjadi demikian?
4. Apa yang akan membuatmu lebih bahagia di Sprint selanjutnya?
RISIKO MENURUT SCRUM
Risk :
1. Market -> Apa orang mau beli produk kita?
2. Technical -> Apakah produk bisa dibuat?
3. Financial -> Apakah produk kita bisa dijual?
CONTRACT TERMINATION
Sekiranya apabila tim mengerjakan pekerjaan yang sekiranya dirasa tidak terlalu penting, Scrum menawarkan solusi strategi pada sisi contract termination
Pada kontrak / MoU, tambahkan satu klausul berikut.
Contoh : “Apabila tim atau client hendak menghentikan kontrak kerja, maka tim berkewajiban mendeliver 20% dari fitur yang diminta clientdan client berkewajiban membayar 20% dari total biaya proyek.”
20% fitur yang harus dideliver oleh tim adalah fitur yang bernilai tinggi (80%) untuk client, sehingga client mendapat “High ValuedProduct” dan tim pun disenangi oleh client, dapat bayaran yang adil, dan dapat mengerjakan pekerjaan yang dirasa lebih penting. (Win-Win Solution)
IMPLEMENTASI SCRUM
1. Pilih Product Owner (yang punya visi dan ambil keputusan akan produk) -> Pilih Tim (yang bekerja) -> Pilih Scrum Master (yang mengurus masalah tim)
2. Buat dan prioritaskan pekerjaan (backlog) -> Refine dan estimasi
3. Sprint Planning -> Buat satu sprint (Kerjaan di-lock untuk waktu tertentu)
4. Buat scrum board dan burndown chart
5. Daily scrum meeting (15 menit/hari di waktu yang sama ajukan 3 pertanyaan)
6. Demo ke user
7. Retrospective (evaluasi)
Langkah ke 5 dilakukan terus menerus sambil tim mengerjakan pekerjaannya sampai saatnya demo ke user. Ketika sudah evaluasi (langkah ke 7), ulangi lagi dari langkah ke 3 dst.
TERIMA KASIH Thank You