SINERGISITAS PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI
DALAM RENCANA TATA RUANG
Disampaikan Pada Acara: “Workshop Prospek Pengembangan Kawasan Ekonomi Prov.Sulsel dalam Mendukung Tata Ruang dan MP3EI”
Makasar, 2 Desember 2013
OUTLINE
I. Sinergisitas Konsep Pengembangan Kawasan dalam Arah Kebijakan Nasional II. Kebutuhan Infrastruktur (RPI2JM) dalam Membangun Sinergisitas Kawasan III. Dasar Hukum terkait Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan Sinergisitas
IV. Konsep RPI2JM (Bid.PU) dalam upaya Implementasi RTR Kawasan a. Metodelogi Perencanaan dan Sinkronisasi Program (RPI2JM) b. Proses Sinergisitas Program dalam (RPI2JM)
c. Tahapan Program Prioritas (RPI2JM) terkait Rencana Tata Ruang (study kasus KAPET ) d. Ilustrasi Kebijakan Pengembangan KSN e. Terkaitan RTR Pulau Sulawesi – MP3EI – KAPET Parepare V. RTR terkait Rencana Program Pembangunan berbasis Kawasan
LATAR BELAKANG
a. Pembangunan infrastruktur mempunyai peran vital dalam rangka
pengembangan wilayah, serta merupakan kunci konektivitas bagi perkembangan ekonomi dan peningkatan daya saing di dunia internasional.
b. Penyelenggaraan infrastruktur saat ini masih menghadapi permasalahan, terutama akibat belum fokusnya sasaran kewilayahan yang akan didorong, belum sinergisnya program pembangunan infrastruktur, serta belum efektifnya sistem penganggaran pembangunan infrastruktur.
c. Bagaimana penjabaran arahan kebijakan spasial (KSN) dalam rangka implementasi terkait program K/L dan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota
Pencapaian Sinergisitas pengembangan kawasan salah satunya dengan penyediaan infrastruktur kawasan yang terintegrasi antar wilayah dan terkait proses transformasi dari kegiatan ekonomi wilayah.
Beberapa hal penting terkait penyedian infrastruktur kawasan:
SINERGISITAS KONSEP ANTAR PENGEMBANGAN KAWASAN
Mendorong pembangunan kawasan strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang memiliki skala ekonomi yang berorientasi daya saing nasional dan internasional sehingga dapat menjadi motor
penggerak percepatan pembangunan daerah tertinggal dan sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi
yang terpadu dan sinergis, melalui keterkaitan mata-rantai proses produksi dan distribusi
ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
KAPET KEK
KORIDOR EKONOMI
RM
RPJMN 2010-2014 (PERPRES NO. 5 TAHUN 2010)
KSCT
Kawasan Lain: • Agropolitan • Minapolitan
DASAR HUKUM
Ps.96 (3) PP 15/2010 Penyelenggaraan Penataan Ruang mengamanatkan untuk dilakukan penyusunan sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan di pusat maupun secara di daerah secara terpadu. Selanjutnya dituangkan dalam dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
RPI2JM sebagai rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahunan yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha
ASPEK : Indikasi sasaran
kewilayahan yang akan didorong pembangunan infrastrukturnya
Indikasi program prioritas pembangunan infrastruktur
Indikasi sistem penganggaran pembangunan infrastruktur
FOKUS PADA KAWASAN STRATEGIS NASIONAL (KSN)
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
KEBIJAKAN KERUANGAN PENGEMBANGAN WILAYAH:
KEBIJAKAN SEKTORAL PENGEMBANGAN WILAYAH
RTRWN
RTR PULAU/KEPULAUAN
RTR KSN
RTRW PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
UU RI 39/2009 (KAWASAN EKONOMI KHUSUS)
MP3EI (PERPRES 32/2011)
PERMENDAGRI NO 29/2008 (KSCT)
KEP MEN KKP NOMOR KEP.39/MEN/2011 (KAWASAN MINAPOLITAN)
PERMENTAN NO 50/2012 (KAWASAN PERTANIAN)
PP 2/1999 (PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI): KOTA TERPADU MANDIRI
PRIORITAS KAWASAN DALAM RANGKA
PENGEMBANGAN WILAYAH
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR UNTUK
PENGEMBANGAN WILAYAH
HARD/PHYSICAL INFRASTRUCTURE
SOFT INFRASTRUCTURE
INFRASTRUKTUR CK UNTUK MENDUKUNG FUNGSI
KAWASAN
INFRASTRUKTUR SDA UNTUK MENDUKUNG
FUNGSI KAWASAN
INFRASTRUKTUR BM UNTUK MENDUKUNG
FUNGSI KAWASAN
BISNISPLAN PENGEMBANGAN
KAWASAN
PENGUATAN INSTRUMEN PERIJINAN PEMANFAATAN
RUANG
PENGUATAN MEKANISME KOORDINASI & KERJASAMA PENGEMBANGAN WILAYAH
DRAFT RPI2JM BIDANG PU PEMANTAPAN DAN
PENYEPAKATAN DRAFT RPI2JM
DISKUSI PENYAMAAN VISI PENGEMBANGAN WILAYAH
DENGAN STAKEHOLDER TERKAIT
DISKUSI, KLARIFIKASI DAN PENAJAMAN PROGRAM
INVESTASI INFRASTRUKTUR
DISKUSI, PEMANTAPANI DAN PENYEPAKATAN PROGRAM INVESTASI
INFRASTRUKTUR
RENSTRA KEMENTERIAN
PEKERJAAN UMUM
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PADA
PULAU/KSN
PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PADA
PULAU/KSN
PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN
PADA PULAU/KSN
PENGUATAN INSTRUMEN PENDUKUNG
PEMANFAATAN RUANG UNTUK MENDUKUNG
INVESTASI
PENGEMBANGAN KAWASAN PUSAT
PERTUMBUHAN YANG MEMILIKI MULTIPLIER
EKONOMI
IMP
LEM
ENTA
SI
PEM
BA
NG
UN
AN
WIL
AYA
H
FAKTOR EKSTERNAL BERPENGARUH
KONDISI MAKRO EKONOMI INDONESIA
DINAMIKA POLITIK (ASPIRASI POLITIK LEGISLATIF)
KESIAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN
METODOLOGI PERENCANAAN DAN SINKONISASI PROGRAM (RPI2JM)
PROSES SINERGISITAS PROGRAM DALAM RPI2JM
ARAHAN SPASIAL 1
Output : Arahan spasial pengembangan wilayah dalam kurun waktu tertentu (dalam 5 tahun), scenario pertahun, serta arahan pengemangan infrastruktur
Input : RTRWN, RTR Pulau, RTR KAPET, RTRW Prov/Kab/Kota
Proses : Integrasi fungsi & peran wilayah, wilayah yang didorong, arah pengembangan infrastruktur
PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
2
Output : program prioritas infrastruktur yang sinergis mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota
Input : RPJP nas/daerah, RPJMN Nas/daerah
Proses : inventarisasi focus program prioritas pembangunan infrastruktur dan target pelayanannya di provinsi dan/atau kabupaten/kota dengan sintesa program prioritas terhadap isu actual wilayah atau isu yang berkembang di masyarakat.
SINERGISITAS PROGRAM
Output : Program investasi pembangunan infrastruktur tahunan (dalam rentang waktu 5 tahun) yang sinkron, baik dari aspek fungsi, lokasi, waktu pelaksanaan, maupun anggarannya
Input : rencana terpadu, skenario tahunan
Proses : penyeserasian program, sinkronisasi antarsektor
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN 4
PELAKSANAAN PEMBANGUNAN 5
3
TEMA PEMBANGUNAN DI KORIDOR EKONOMI
Koridor
Sumatera
Koridor Kalimantan
Koridor Sulawesi
Koridor Jawa
Koridor Bali -
Nusa Tenggara
Koridor Papua –
Kep. Maluku "Pendorong Industri dan Jasa
Nasional" ''Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung
Pangan Nasional''
''Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan serta
Pertambangan Nikel Nasional''
"Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan
Lumbung Energi Nasional"
"Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi
Nasional"
“Pusat Pengembangan
Pangan, Perikanan, Energi
dan Pertambangan
Nasional”
ILUSTRASI PENGEMBANGAN KAWASAN (KSN)
Sidrap
Enrekang
Pinrang
Barru
Parepare
KAPET Parepare
KAPET Palapas
KAPET Manado Bitung
KAPET Bangsejahtera KAPET
Parepare
Mamminasata
Pulau Sulawesi
RPJPN
RPJMN
RENSTRA K/L
RENSTRA Prov, Kab/kota
RKP
RKT
tema pembangunan Pulau Sulawesi : pusat pengembangan ekonomi kelautan, lumbung pangan padi & jagung, pusat perkebunan kakao berbasis bisnis, Migas dan Pertambangan Nasional;, industri pengolahan dan industri jasa hasil sumber daya alam
tema pembangunan KAPET Parepare : komoditas unggulan (padi, kopi, kakao, udang, dan sapi,) & komoditas pendukung (jagung, sayuran, ubi kayu, jambu mete, ikan laut, dan rumput)
- RDTR Kawasan - Perijinan - Penetapan alinemen jalan
Kawasan Tanaman Pangan Patampanua
Kawasan Minapolitan Suppa
1 2
2 1
sdasdasd
TAHAPAN PROGRAM PRIORITAS (RPI2JM) TERKAIT RTR (KAPET)
Dukungan program bidang ke-PU-an
Penyelenggaraan Jalan
Pengelolaan Sumber Daya Air
pusat pelayanan kegiatan sentra produksi bahan baku,
kegiatan sentra industri pengolahan, kegiatan penelitian, kegiatan
pendidikan dan pelatihan, kegiatan jasa, dan kegitan
distribusi
Sistem pusat pelayanan kegiatan ekonomi
sistem jaringan prasarana utama yang melayani sistem pusat pelayanan kegiatan ekonomi dan konektivitas sentra-sentra produksi bahan baku demi peningkatan kuantitas, kualitas, dan pemasaran komoditas unggulan dan komoditas pendukung wilayah
sistem jaringan prasarana lainnya berupa sistem jaringan teknologi komunikasi dan sistem informasi nasional, sistem jaringan sumber daya air, sistem jaringan energi, dan sistem jaringan pengelolaan limbah yang mendukung pengembangan komoditas unggulan dan komoditas pendukung
Sistem Jaringan Prasarana Kawasan
sentra produksi kawasan ekonomi nasional berbasis sumber daya lokal dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan
setempat
Kawasan Budi daya (Lokasi)
Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan
Penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar
Peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan/perkotaan
Pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera
Penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau
Peningkatan pelayanan infrastruktur drainase/sampah/limbah
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Preservasi dan peningkatan kapasitas jalan nasional
Penyediaan dan pengelolaan air baku
Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya
Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengamanan Pantai
Pengelolaan dan Konservasi Waduk, Embung, Situ serta Bangunan Penampung Air Lainnya
Fasilitasi implementasi RTR (K/L, Provinsi, kabupaten/kota)
Rencana terpadu jangka menengah pengembangan infrastruktur sistem nasional
Pengembangan kapasitas pengelolaan KSN
Fasilitasi koordinasi lintas sektor dan lintas wilayah
Program pengembangan kawasan perdesaan berkelanjutan (P2KPB)
Pengembangan Kawasan Ekonomi (KAPET)
STUDI KASUS KAPET PAREPARE
SINERGISITAS PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN
Komoditas Unggulan KAPET Padi, Kopi, kakao, udang, & sapi
Kawasan Strategi Provinsi - Lumbung beras & jagung - Agropolitan - perkebunan
Kawasan Strategi Kab/kota - Agropolitan - Minapolitan - Agrowisata - perkebunan
Koridor Ekonomi Sulawesi Kegiatan ekonomi utama : simpul
pertanian tanaman pangan, perkebunan kakao
Jalur penghubung pusat ekonomi
Kawasan Minapolitan (KM KKP 39/2011)
Kab. Barru & Kab. Pinrang
Calon Kawasan Lokasi Komoditas Perkebunan Kab. Enrekang (Kakao, kopi arabika), Kab. Pinrang (Kelapa, kakao), dan Kab. Sidenreng Rappang (Kakao)
Pengembangan kawasan hortikultura Kab. Barru, Kab. Sidrap, Kab. Enrengkang dan Kab. Pinrang
Arah Pengembangan Sulawesi (RPJMN 2010-2014)
sentra produksi pertanian dan perikanan serta lumbung pangan nasional
Arah Pengembangan Sulawesi (RKP 2014)
Lumbung pangan nasional Peningkatan produktivitas dan
nilai tambah pertanian tanaman pangan, perkebunan dan perikanan
KAWASAN PRIORITAS
Pulau Sulawesi Tanaman pangan berkelanjutan,
Minapolitan, Peternakan, Perkebunan
Industri turunan
SINERGISITAS INFRASTRUKTUR
Pengembangan kawasan minapolitan berbasis masyarakat kegiatan perikanan budi daya (udang, rumput laut)
Pemertahanan dan pengembangan kawasan peruntukan pertanian pangan berkelanjutan
Pengembangan kawasan peruntukan perkebunan
Pengembangan sentra industri pengolahan pertanian tanaman pangan padi dan jagung, perkebunan kakao yang bernilai tambah tinggi dan ramah lingkungan
Pengembangan simpul distribusi Garongkong sebagai simpul distribusi hasil olahan industri turunan perkebunan, pertanian, dan perikanan
1. penyediaan air baku, 2. peningkatan pelayanan jaringan
irigasi, 3. peningkatan infrastruktur perdesaan
1. peningkatan infrastruktur perdesaan 2. penyediaan air baku
1. infrastruktur perdesaan 2. Penyediaan air baku
Pengembangan kawasan peruntukan peternakan berbasis agrobisnis dan breeding center
1. peningkatan aksesbilitas jalan nasional 2. Peningkatan infrastruktur permukiman
1. peningkatan aksesbilitas jalan nasional 2. Peningkatan Infrastruktur permukiman
1. peningkatan pelayanan jaringan tambak,
2. sistem pengendalian banjir dan pengaman pantai,
3. peningkatan infrastruktur perdesaan
No. Perpres No.88/2011 RTR P.Sulawesi
FUNGSI KAWASAN KAWASAN
I. Pusat Pengembangan Ekonomi Kelautan • Kawasan Minapolitan • Pusat industri pengolahan hasil perikanan orientasi ekspor • Pusat industri pengolahan hasil perikanan • Outlet ekspor
• Selat Makassar • PKN Kawasan Perkotaan Mamminasata • PKW Pangkajene, PKW Jeneponto, PKW Watampone, PKW Barru, PKW Bulukumba • Pelabuhan Makassar
II. Lumbung Padi dan Jagung Nasional • Pengembangan Sentra Produksi Padi • Pengembangan Sentra Produksi Jagung • Mendorong Pusat Pengembangan Ekonomi Pertanian Pangan Padi dan Jagung
• KA Mamminasata • KA Parepare • KA Mamminasata • KA Bulukumba-Watampone • Pusat penelitian dan
pengembangan pertanian tanaman pangan padi di PKW Parepare
III. Pusat Pengembangan Perkebunan Kakao berbasis Bisnis
• Pengembangan Sentra perkebunan kakao • Mendorong Pusat Pengembangan ekonomi perkebunan kakao
KA Mamuju dsk., KA Palopo dsk PKW Mamuju, PKW Palopo, PKW Majene
IV. Pusat Pengembangan Mineral, Minyak Bumu, Aspal dan Gas
V. Pusat Pengembangan wisata bahari, Ekowisata, MICE
• Pengembangan Kws Destinasi Pariwisata • Mendorong Pusat Ekonomi Pariwisata
Kapoposang dsk., KAL Takabonerate dsk PKN Kaw Perkotaan Mamminasata, PKW Mamuju, , PKW Bulukumba
No. Perpres No.32/2011 MP3EI (2011-2025) Tema Pembangunan
Koridor Ekonomi Sulawesi
Kegiatan Ekonomi Utama
Kebutuhan Infrastruktur
Investasi Infrastruktur
I. Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian
Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu
• Aksesbilitas Jalan • Jaringan Irigasi • Kapasitas Gudang
1. Peningkatan Jalan dari Siwa-Parepare-Barru-Maros-Makasar (293 km)
2. Pembangunan Fasilitas Laut Garongkong
3. Pembangunan PLTM, PLTU, PLTG
4. Jaringan Transmisi
5. Pembangunan Gardu Induk
II. Perkebunan Kakao • Kapasitas Pelabuhan • Aksesbilitas Jalan • Kapasitas Infrastruktur (listrik,Air, Telekomunikasi)
III. Perikanan Perikanan • Balai Benih • Pelabuhan Perikanan • Unit Pengolahan Ikan • Kapasitas Pelabuhan • Aksebilitas Jalan • Fasilitas Penyimpanan hasil Laut
IV. Migas dan Pertambangan Nasional
Nikel, Minyak dan Gas Bumi
MP3EI
RTR KSN KAPET
No. RTR KSN KAPET Kota/Kab Indikasi Program Infrastruktur (Umum)
I. Pelayanan Jasa dan Perdagangan serta pusat Kawasan Industri
Kota Parepare • Peningkatan Jalan Alteri Primer • Peningkatan Jalan Kolektor Primer • Jaringan Trans KA • Pelabuhan Laut • Sistem Jaringan Energi • Sistem Jaringan SDA • Sistem Jaringan Telekomunikasi Kebutuhan Sektor (D): • Penyiapan Masterplan • RDTR Koridor Garongkong
II. Pengembangan Kawasan Pelabuhan Garongkong Kab.Barru
III. Kawasan Minapolitasn dan Pengembangan Sektor Perikanan Tambak
Kab.Pinrang
IV. Kawasan Minapolitan dan Penyediaan Sektor Tanaman Pangan, Ternak
Kab.Sidrap
V. Kawasan Pengembangan Hortikultura dan Kopi Kab.Enrekang
KAPET diorientasikan menjadi klaster industri hulu yang mendukung KEK dan/atau pusat ekonomi MP3EI
RTR TERKAIT RENCANA PROGRAM PEMBANGUNAN
RKA K/L-SKPD
RENCANA AKSI NASIONAL-DAERAH TAHUNAN
ROAD MAP KAPET NASIONAL-DAERAH
Kebijakan, Strategi, Sasaran, Target Outcome, Agenda Program,
Rencana Kebutuhan Anggaran
RPJMN/D 2015-2019
RKP/D TAHUNAN
RPJP/D 2005-2025
GRAND DESIGN PENGELOLAAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
RTRWN
RTR KSN KAPET
Renstra K/L - SKPD 2015-
2019
Renja K/L-SKPD
Jk panjang
Jk menengah
Tahunan
16
CATATAN: Road Map dan Masterplan sebagai instrumen keterpaduan secara menyeluruh
RPI2JM (KSN )
• MUSRENBANG DA/NAS • FORUM K/L (KONREG PU)
KEDUDUKAN RPI2JM DALAM PROGRAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
RPJP Nasional
RPJM Nasional
RPJP Provinsi
RPJM Propinsi
RTRW Nasional
RTRW Provinsi
RPJP
Kabupaten/Kota
RPJM
Kabupaten/Kota
RTRW
Kabupaten
RTRW Kota
RTR Pulau
RTR Kawasan Strategis Nasional
RTR Kawasan Strategis Provinsi
RTR Kabupaten
RTR Kawasan Strategis
Kabupaten
RTR Kota
RTR Kawasan Strategis Kota
Rencana Umum Rencana Rinci
Undang undang No.26/2007 Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah No.26/2008 RTRWN
KEDUDUKAN RTR KSN DALAM RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL
INTEGRASI KAPET DALAM MP3EI
Hampir seluruh KAPET berada di 6 koridor ekonomi Indonesia dalam MP3EI (Perpres 32/2011)
Momentum yang harus dimanfaatkan agar pengembangan ke-13 KAPET bersinergi dengan kebijakan MP3EI: Sinergisitas dengan MP3EI terkait kebutuhan ruang untuk rencana sentra produksi,
sentra kegiatan industri, dan sentra distribusi yang didukung oleh infrastruktur kawasan.
Konsep RTR KAPET diarahkan untuk mendorong (sub) sektor unggulan masing-masing koridor MP3EI.
BAD
Khatulistiwa
DAS Kakab
Batulicin
Sasamba
Parepare Bank Sejahtera
Palapas
Manado-Bitung
Seram
Biak
Bima Mbay
KAPET
Argentina Indonesia Philippines
Sri
Lanka Korea China Vietnam Thailand Malaysia
Infrastructure 86 78 98 62 9 48 95 46 32
Roads 106 90 87 48 17 54 120 39 27
Railroad 103 51 94 37 10 22 68 65 17
Port 101 104 120 45 20 59 113 56 21
Air Transport 115 89 112 57 26 70 94 33 24
Electricity 108 93 98 54 32 59 113 44 35
Telephone 50 78 104 74 4 58 86 95 85
Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indonesia Tahun 2012 Global Competitiveness Report, 2012 – 2013 (144 negara)
Pada tahun 1996, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada
diatas negara China, Thailand, Taiwan, dan Srilanka. Hal ini menunjukkan
bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini mengalami kemunduran
Sumber: The Global Competitiveness Report, 2012-2013
B.1
Pola sebaran infrastruktur di Indonesia saat ini pada dasarnya mengikuti pola sebaran
penduduk
Tantangan pembangunan infrastruktur timpangnya sebaran penduduk, perbedaan
luas wilayah dan keberagaman kondisi topografi
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
Wilayah
Pro
po
rsi W
ilaya
h, %
% Luas 20.6% 7.2% 4.1% 32.3% 10.8% 25.0%
% Pddk 21.2% 58.6% 5.3% 5.6% 7.3% 2.0%
% rigasi 19.6% 65.1% 6.2% 4.4% 4.5% 0.2%
% Jalan 28.4% 27.3% 13.7% 14.9% 11.2% 4.5%
% Air minum 24.6% 58.4% 3.3% 5.8% 6.4% 1.5%
Sumatera Jawa Bali & NT Kalimantan SulawesiM aluku &
Papua
Pulau Jawa-Bali dengan luas wilayah 7,5% dari luas wilayah Indonesia dihuni oleh 61% penduduk dari total penduduk Indonesia.
Sekitar 70-90 % infrastruktur berada di Pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Sisanya sekitar 10-30 % infrastruktur tersebar di pulau lainnya yang luasnya 70 persen dari keseluruhan wilayah Indonesia.
B.2