Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 1
SINOPSIS
NAMA KOALISI GABUNGAN HANURA, PBB , GOLKAR, PDI.P UNTUK
PASANGAN CALON BUPATI : HERRY ARIO NAAP, S.Si; M.Pd.
CALON WAKIL BUPATI : NEHEMIA WOSPAKRIK, B.Sc; SE, MM
(HERRY-NEHEM)
Untuk menyiapkan nama koalisi, diambil potongan kata dari nama partai pendukung sesuai nama partai diatas :
1. PARTAI HANURA diambil potongan : HATI NURANI 2. PBB diambil potongan : BULAN 3. PARTAI GOLKAR diambil potongan : KARYA 4. PARTAI DEMOKRASI INDONESIA
PERJUANGAN diambil potongan :DEMOKRASI Jadi di kumpulkan nama menjadi Koalisi “ BULAN DEMOKRASI KARYA HATI NURANI “ dari gabungan nama EMPAT partai.
Penjelasan :
1. Bicara Pembangunan adalah bicara tentang sebuah situasi yang dinamis dan bukan statis atau apatis. Sebuah situasi yang bergerak, yang hidup, proaktif dan berkarya. Jadi untuk mencapai tujuan atau target di perlukan suatu gerakan yang maksimal untuk mencapai tujuan dengan sangat memperhatikan aspek penunjang terkait seperti “ Waktu / Bulan “
2. Tujuan kita untuk ke depan akan membangun adalah untuk kelak mencapai wujud dari sebuah Kesejahteraan rakyat dalam sebuah demokrasi yang adil dan
transparan.
3. Gerakan untuk mencapai sebuah kurung Waktu / Bulan sebagai target demokrasi tak akan kuat, bisa saja akan
goncang dan buyar apa bila pengikatnya tidak kuat ,
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 2
terutama ibarat pengikat dengan tali “ hati nurani .“
Sangat disadari dan diperlukan ada sebuah AMANAT didalam sebuah gerakan mencapai sebuah sejahtera. SEJAHTERA tidak bisa dengan kata-kata atau secara otomatis akan datang, melainkan harus dilakukan bagi rakyat dalam sebuah TARGET waktu/ bulan dalam sebuah demokrasi yang adil dan transparan sehingga “ Sejahtera dalam Keadilan dan ADIL dalam sebuah Kesejahteraan. “ Itulah target yang harus di capai sebagai sebuh Karya dalam fandasi “ BULAN DEMOKRASI KARYA HATI NURANI “ dimasa datang dalam kepemimpinan kandidat dukungan koalisi PARTAI HANURA, PBB, PARTAI GOLKAR dan PDIP melalui “ Koalisi “ BULAN DEMOKRASI KARYA HATI NURANI “
Inilah pemikiran dan semangat yang terkandung dalam symbol koalisi Bulan Demokrasi Karya Hati Nurani untuk mendukung pasangan Calon Bupati : HERRY ARIO NAAP, S.Si; M.Pd. dan Calon Wakil Bupati : NEHEMIA WOSPAKRIK, B.Sc; SE; MM. dalam PILKADA Kabupaten Biak Numfor periode 2018 -20123. Biak, 10 Januari 2018
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 3
VISI DAN MISI CALON KEPALA DAERAH KABUPATEN BIAK NUMFOR
PERIODE 2018 – 2023
I. PENGANTAR Jika Tuhan Ijinkan dan seluruh warga Masyarakat Biak Numfor memberikan kepercayaan dan restu untuk kami terpilih sebagai BUPATI dan WAKIL BUPATI pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Biak Numfor Tahun 2018. Maka Visi, Misi, Strategi Kebijakan dan Agenda Besar yang akan kami kawal dan laksanakan untuk BIAK NUMFOR SEJAHTERA. Didasarkan pada keunggulan dan permasalahan utama yang selama ini kita miliki dan hadapi serta merupakan harapan untuk di wujudkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan yakni : Keunggulan Daerah / Potret Diri Letak geografis dan topografis Biak Numfor yang sangat strategis dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi (interland) antar wilayah terutama Kawasan Teluk Cenderawasih, yang terdiri dari 2 Pulau Besar, 42 Pulau Kecil, 19 Distrik, 8 Kelurahan dan 257 Kampung
Permasalahan yang dihadapi
Sebagai konsekwensi dari peradaban zaman yang telah berubah di mana banyak agenda yang hari ini merupakan kebutuhan masyarakat yang masih harus di lanjutkan dan ditingkatkan. Maka kami mencoba mengidentifikasi dan mendeskripsikan berbagai persoalan itu, yang akan berimplikasi kepada pembangunan daerah sebagai berikut:
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 4
1. Bidang Sosial Kemasyarakatan
Pelayanan dan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Kesehatan yang lebih optimal, menekan bertambahnya laju angka kemiskinan, meningkatkan angka pencari kerja dan meningkatkan pembinaan antar umat beragama serta perlunya perlindungan dan kesejahteraan sosial
2. Bidang Ekonomi Belum optimalnya menggenjot ekonomi kerakyatan sebagai kekuatan inti (bisnis inti), dengan melakukan penataan sarana dan prasarana pasar sebagai pusat kegiatan ekonomi skala kecil dan menengah. Masih lemahnya kualitas SDM dalam mengelola manajemen usaha-usaha ekonomi non formal, pengurusan ijin-ijin usaha dan panjangnya birokrasi perijinan dalam mendukung akses iklim investasi dan pengelolaan BUMD yang lebih optimal.
3. Bidang Pemerintahan Daerah
Reformasi Birokrasi dalam rangka perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang lebih baik termasuk Reformasi Anggaran dalam rangka pembenahan pengelolaan keuangan daerah
4. Bidang Infrastruktur dan Tata Ruang
Peningkatan ruas jalan dan jembatan yang rusak untuk meningkatkan aksesibilitas kegiatan ekonomi dan pelayanan masyarakat, peningkatan keterbatasan ketersediaan air bersih, peningkatan rumah layak huni dan penataan pemukiman penduduk yang lebih
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 5
maksimal, Kampung Terang (Listrik Kampung) serta penataan kawasan Kota, peningkatan sarana transportasi secara lebih adil dan merata
5. Bidang Ketertiban, Hukum dan Politik
Penegakkan Peraturan Daerah, Indisipliner Aparatur Sipil Negara (ASN), perlindungan terhadap Perempuan dan Anak dan pencegahan terhadap tindakan kriminalitas
Berpedoman pada keunggulan potensi daerah / potret diri dan identifikasi permasalahan tersebut di atas, maka kami merumuskan Visi, Misi dan Agenda Kerja yang bukan saja merupakan “ MIMPI “ tetapi merupakan “Kontrak Politik“ kami kepada seluruh Warga Masyarakat Biak Numfor sebagai berikut :
II. VISI DAN MISI VISI : Jadikan Biak Numfor Sumbu Pertumbuhan
yang Maju, Mandiri, Damai dan Sejahtera Dengan MOTTO : Kami sudah bekerja ketika
orang lain baru mulai memikirkannya
MISI : 1. Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor yang
Maju Mandiri dan Sejahtera dengan mengembangkan seluruh potensi kekuatan ekonomi daerah
2. Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor yang
damai, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Masa Esa dengan meningkatkan pembinaan antar umat beragama
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 6
3. Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor sebagai Pusat Pendidikan, Perdagangan dan Parawisata terkemuka di Tanah Papua
4. Mewujudkan Kabupaten Biak Numfor yang
bercahaya dengan meningkatkan keharmonisan fungsi kawasan kota yang berwawasan lingkungan
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang
berwibawa, bersih dan profesional, berorientasi kepada pelayanan publik yang prima
III. KILAS PANDANG VISI
A. Biak Maju
Letak Kabupaten Biak Numfor yang strategis berpotensi besar menjadi Sumbu Pertumbuhan yang Maju dan berfungsi sebagai simpul jasa distribusi dan perdagangan terkemuka di Tanah Papua khususnya di Kawasan Saireri
B. Biak Mandiri
Bertekad menjadikan Biak Numfor dimana masyarakatnya tidak lagi tergantung kepada orang lain tetapi telah mampu menolong dirinya sendiri guna memenuhi kebutuhan dasarnya
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 7
C. Biak Damai
Mempertahankan Biak menjadi Kota dan Pilar Utama Penyanggah Papua Tanah Damai bagi Bangsa Indonesia dengan memantapkan hubungan masyarakat yang harmonis, religius, saling menghargai perbedaan dalam segala kemajemukan baik suku, agama, ras dan status sosial, toleran dan penuh kegotong-royongan sebagai modal kekuatan besar.
D. Biak Sejahtera
Terwujudnya Kabupaten Biak Numfor yang sejahtera baik secara Spiritual yakni, adanya lawatan, pemulihan Allah, suka cita dan kedamaian, maupun secara Material yakni adanya peningkatan pendapatan dan kemampuan daya beli masyarakat.
Kemiskinan dan pengangguran yang semakin berkurang, akses pendidikan dan kesehatan yang mudah, murah dan berkualitas serta yang tidak kalah penting adalah sejahtera secara Sosial yakni meningkatnya hubungan persaudaraan, pergaulan sosial yang penuh harmoni
IV. STRATEGI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi Kebijakan Pembangunan Kabupaten Biak Numfor periode 2018 - 2023 adalah tetap menitikberatkan pada “ Pembangunan Yang Berkelanjutan ” dengan melakukan rekonstruksi terhadap kebijakan strategis yang merupakan tuntutan dari agenda reformasi birokrasi, potensi keunggulan daerah dan tuntutan serta kebutuhan masyarakat Biak Numfor dewasa ini dengan tetap mengusung Agenda Utama
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 8
yakni Komitmen “ Demi Mewujudkan Masyarakat Biak Numfor yang Maju, Mandiri, Damai, dan Sejahtera “. Maka strategi kebijakan pembangunan daerah bertumpuh pada : 1. Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik,
bersih, profesional dan berwibawa 2. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar pendidikan dan
kesehatan masyarakat 3. Meningkatkan kualitas pelayanan Infrastruktur Dasar
bagi pelayanan masyarakat 4. Meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif,
kebudayaan dan parawisata 5. Meningkatkan keharmonisan fungsi dan ruang kota yang
berwawasan lingkungan 6. Meningkatkan ketahanan pangan melalui Revitalisasi
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan
7. Meningkatkan kesejahteraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan serta Perlindungan Anak
8. Memantapkan Biak sebagai Kota dan Pilar Utama Penyanggah Papua Tanah Damai
V. AGENDA DAN PROGRAM KERJA PEMBANGUNAN
A. BIDANG PEMERINTAHAN HUKUM DAN HAM Reformasi Birokrasi sebagai agen perubahan dituntut
untuk lebih responsif dan adaptif dalam menata perkembangan dan tuntutan masyarakat masa kini.
Untuk itu perwujudan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan berwibawa dengan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi dan partisipatif adalah kebutuhan mendesak yang harus dilaksanakan.
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 9
Disamping itu, pemberian penghargaan dan hukuman terhadap aparat pemerintah yang di topang oleh penegakan supremasi Hukum dan HAM merupakan prioritas yang harus dilaksanakan.
Pokok Kebijakan adalah :
1. Reformasi Birokrasi melalui Penataan Struktur dan
Perangkat Daerah yang lebih proporsional dan profesional
2. Penempatan Pejabat Birokrat pada tempat yang tepat
sesuai kopetensi dan integritasnya (Fit and Proper Test dan atau Lelang Jabatan)
3. Memperkuat Pemerintahan di Tingkat Distrik dan
Kampung 4. Meningkatkan kinerja keuangan daerah yang
akuntabel dan transparan 5. Meningkatkan kualitas kepemimpinan dan aparatur
daerah yang lebih professional 6. Meningkatkan mutu / kualitas penyelenggaraan
administrasi daerah 7. Meningkatkan Kapasitas Lembaga Legislatif sebagai
mitra strategis pemerintah daerah
Agenda Kebijakan Prioritas yang menjadi tekad untuk kami lakukan guna mendorong dan meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Prima dan Pro Rakyat adalah:
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 10
1. Pemerintahan Keliling (Government Mobile), Sebagai program andalan kami dengan Slogan “ Kampung Mengepung Kota “. Artinya Bupati dan Wakil Bupati berkantor di Pelosok Kampung – Kampung untuk melayani warga masyarakat.
2. Alokasi secara Proporsional APBK, Alokasi Dana
Desa/Kampung (ADD), Dana Desa (DD) dan Dana Stimulan dengan prioritas memberdayakan Aparat Pemerintah Kampung dan Bamuskam
3. Alokasi secara proporsional Dana RESPEK yang
bersumber dari Dana Otonomi Khusus untuk lebih mengembangkan potensi pembangunan Kampung
4. Pemberian Tunjangan Penghasilan bersyarat atau
Tunjangan Kerja Daerah bagi PNS yang mengabdi di daerah terpencil dan terabaikan
5. Menfasilitasi penyaluran beras RASKIN dengan harga yang murah, terjangkau dan bermutu dari subsidi pemerintah daerah
6. Memberikan Insentif bagi Ketua RT dan RW sebagai
aparat pelayan terdepan masyarakat 7. Membebaskan pengurusan Akta Kelahiran, Akta
Kematian, Akta Perkawinan bagi warga masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 11
B. BIDANG PENDIDIKAN Mendapatkan pendidikan yang baik dan layak adalah hak
dari setiap warga negara. Itu berarti Pemerintah Daerah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang proses pendidikan yang berlangsung.
Lima komponen dasar yang perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah dalam menentukan kebijakan di bidang pendidikan, yakni : 1. Siswa sebagai peserta didik 2. Tenaga Pengajar / Guru sebagai Pendidik 3. Sekolah sebagai sarana belajar 4. Masyarakat dan lingkungan sebagai pendukung 5. Pemerintah Daerah sebagai pembuat kebijakan
daerah
Komponen ini harus terintegrasi kedalam sebuah sistem sehingga saling melengkapi dalam melahirkan sebuah sistem pendidikan yang berhasil yang dapat dinilai melalui indikator keberhasilan dan kegagalan yang meliputi :
1. Besaran Angka Partisipasi Kasar ( APK ) dan besaran
Angka Partisipasi Murni (APM) 2. Angka Drop Out / Angka Putus Sekolah (APS) 3. Angka Kelulusan (AL) 4. Angka Melanjutkan (AM), dan 5. Guru yang memiliki Kualifikasi
Pokok Kebijakan adalah :
1. Pembebasan biaya pendidikan :
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 12
a. Pembebasan Biaya Pendidikan bagi Siswa-Siswi
SD, SMP dan SMU/SMK baik Negeri maupun Swasta bagi masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah
b. Pemberian bea siswa bagi anak didik yang berprestasi baik dalam negeri maupun luar negeri
c. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi terkemuka dan ternama untuk bidang studi atau martikulasi tertentu yang langka bagi siswa berprestasi baik studi dalam negeri maupun di luar negeri
2. Peningkatan kualitas tenaga pengajar Prioritas mengejar target Sertifikasi Guru mengacu pada PP No. 74 tahun 2008 tentang Guru, yakni :
a. Memberikan kesempatan kepada para guru untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi dengan pola bea siswa penuh / subsidi silang
b. Bekerja sama dengan LPTK menyelenggarakan sistim Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk program Sarjana bagi para Guru
c. Meningkatkan dan mendorong eksistensi
Perguruan Tinggi Swasta di Biak menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi yang ungul dan terkemuka di Papua
d. Pelatihan, Magang, Studi Banding untuk
meningkatkan Kopetensi Guru
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 13
e. Mengefektifkan peran asosiasi pendidik seperti
MKKS ( Musyawarah Kepala Kepala Sekolah), KKG ( Kelompok Kerja Guru ) dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dengan dukungan pendanaan yang memadai
f. Pemberian Insentif Khusus kepada guru terutama
para Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal ( SM3T)
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan baik
negeri maupun swasta secara merata dan berkeadilan dengan pola block grant baik pada tingkat SD sampai SMU/SMK
4. Membangun Taman Pintar di Kota dan Pondok Informasi Kampung di Distrik / Kampung atau Perpustakaan Keliling sebagai wahana permainan dan bacaan anak-anak untuk mengenalkan ilmu dan teknologi secara gratis kepada anak-anak tidak mampu
5. Meningkatkan pelayanan pendidikan non formal dan informal. Prioritas Pendidikan Non Formal, antara lain :
a. Kelompok Usaha : Pertanian, Perikanan, Perkebunan, Bakso Ikan, Keripik, otomotif, khursus computer, lab. Bahasa / Komputer, dll
b. Pusat Kegiatan Belajar Mengajar ( PKBM ) : Ujian
Paket A-B-C, Pemberantas buta aksara, PAUD, dll
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 14
6. Membangun dan mengembangkan Sekolah Unggulan yang berpola asrama sebagai model untuk melahirkan anak didik yang unggul
7. Membentuk Tim Peningkatan mutu pendidikan untuk menyusun piranti lunak sekolah-sekolah dengan melibatkan tenaga akademisi yang berkompeten termasuk menjadikan Bahasa Byak masuk dalam kurikulum sekolah
8. Perguruan Tinggi :
a. Terdapat 11 (sebelas) Perguruan Tinggi Swasta –
perlu diberikan dana bantuan operasional yang memadai dan bertekad menghadirkan Perguruan Tinggi Negeri di Biak
b. Bantuan Beasiswa untuk Mahasiswa berprestasi
tetapi tidak mampu baik dalam negeri maupun di luar negeri
c. Membangun Asrama Mahasiswa secara bertahap
di berbagai Kota Studi dengan persyaratan mengikat
C. BIDANG KESEHATAN
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah merupakan harapan dan cita-cita saya yang akan terus dikembangkan. Secara umum beberapa faktor yang mempengaruhi Kebijakan di Bidang Kesehatan mencakup 4 (empat) faktor yakni :
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 15
1. Faktor Genetik ( keturunan ) 2. Faktor Lingkungan 3. Faktor Perilaku, dan 4. Faktor Kualitas Pelayanan Kesehatan Upaya ini di lakukan dalam rangka mengukur tingkat capaian Indikator Kinerja Kunci ( IKK ) di Bidang Kesehatan yang meliputi : 1. Menurunkan angka mortalitas kelahiran, angka
kematian ibu melahirkan dan angka kematian bayi dari kelahiran hidup, sebagai indikator utama yang sering dugunakan dalam menilai dan mengukur derajat kesehatan masyarakat
2. Menurunkan angka penderita penduduk dari semua
jenis penyakit yang dominan (epidemis) 3. Menurunkan prosentase status gizi balita, dan 4. Usaha meningkatkan usia harapan hidup dari 68 tahun menjadi 76 tahun
Pokok Kebijakan adalah : 1. Membebaskan Biaya Kesehatan untuk masyarakat
tidak mampu dan miskin dengan menerbitkanKartu Biak Sehat (KBS) untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan secara gratis baik RSUD, Puskesmas, Pustu dan Polindes.
2. Bertekad kembangkan Puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan, dengan Slogan “ Puskesmas – Idolaku atau Puskesmas - Pilihanku
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 16
“. Pelayanan kesehatan yang pro aktif / bergerak jemput pasien ( hospital Flying Service )
a. Puskesmas di arahkan mirip rumah sakit kecil. Ada klinik kebidanan, klinik gigi, laboratorium, ruang rawat inap
b. Meningkatkan Puskesmas Biak Kota dan Samofa
untuk memberikan pelayanan selama 24 jam sehari
c. Menambah SDM bidang kesehatan pada
Puskesmas, Pustu dan Polindes dan menempatkan dokter pada setiap Puskesmas dengan tingkat ketersediaan obat-obat yang relatif cukup
d. Meningkatkan kualitas pelayanan Puskesmas
keliling dan terapung
3. Pengembangan RSUD Biak menjadi Rumah Sakit Rujukan (Center of Exellent) terutama (stroke, jantung, malaria dan gerontology) dan meningkatkan status RSUD dari tipe – C menjadi tipe – B untuk lebih memberikan pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat
4. Membangun Rumah Gizi di tiap Distrik dengan jasa Konsultasi Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu Nifas, bayi, dan anak secara gratis
5. Menyediakan anggaran yang cukup untuk jaminan
kesehatan khususnya subsidi obat, santunan kematian, ambulance gratis untuk masyarakat tidak mampu dan miskin ( Pemegang Kartu KBS )
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 17
6. Meningkatkan kualitas tenaga para medis melalui
pendidikan, pelatihan, magang dan studi banding 7. Memberikan beasiswa / tugas belajar kepada tenaga
medis dan dokter umum / spesialis – mengejar Sertifikasi untuk menyamakan standar pelayanan kesehatan secara nasional
8. Memberikan insentif, rumah dinas, rumah singgah,
kendaraan dinas terutama dokter spesialis dan PTT 9. Memberikan Tunjangan Khusus (misalnya : Tunjangan
tidak praktek) di luar tunjangan normative kepada tenaga para medis yang bertugas di daerah terpencil, terisolasi dan terabaikan
D. BIDANG INFRASTRUKTUR
Peningkatan infrastruktur dasar pemerintahan yang prima guna mendukung percepatan sistim transportasi darat, laut dan udara, pegembangan sistim sarana dan prasarana energi dan tenaga kelistrikan, sistim pengelolaan sumber daya air dan prasarana perkotaan yang berwawasan lingkungan untuk lebih mempercepat tingkat aksesibilitas pelayanan pemerintahan kepada masyarakat dapat dilakukan melalui : 1. Peningkatan dan pembangunan ruas jalan, jembatan
yang rusak, drainase untuk meningkatkan aksesibilitas kegiatan ekonomi dan pelayanan masyarakat
2. Pengembangan dan perbaikan permukiman dan perumahan masyarakat
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 18
3. Peningkatan ketersediaan air bersih, listrik serta pengembangan sumber daya energi alternatif antara lain : sinar mata hari, air, dan angin
4. Meningkatkan keharmonisan fungsi dan ruang kota yang berwawasan lingkungan
5. Pengembangan dan peningkatan fasilitas Terminal dan halte pemberhentian kendaraan
6. Pengelolaan Sampah ( Sanitasi ) bukan sekedar soal kebersihan, tapi juga pencerminan dari Manajemen Pemerintahan. Sampah yang berserakan pertanda manajemen pemerintahan yang buruk dan amburadul
7. Peningkatan upaya pemulihan dan konservasi sumber daya air, udara, hutan dan lahan
Pokok Kebijakan adalah :
1. Melanjutkan pembangunan ruas jalan ring road Biak
Kota
2. Rehabilitasi / Pemeliharaan Jembatan, mengganti jembatan kayu dengan menggunakan jembatan beton
3. Pembangunan rumah layak huni dan Perbaikan perumahan rakyat dengan bantuan langsung dan atau dengan metode “ Bedah Rumah “
4. Penyediaan Air Bersi dengan mengembangan sistim pengelolaan sumberdaya air untuk mendukung konservasi pendayagunaan sumber daya air serta pengendalian daya rusak air dan harmonisasi laut dan pantai
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 19
5. Pengembangan sistim jaringan sumber daya egergi
alternatif dan tenaga kelistrikan agar di kota jalan protokoler selalu terang pada malam hari dan di Kampung terdapat Kampung Terang Mandiri
6. Melanjutkan Pembangunan Taman Kota atau ruang publik dengan memanfaatkan kawasan tak berguna yang dilengkapi fasilitas hot spot
7. Membangun Wisata Kuliner dan Pusat Rekreasi 8. Mewajibkan setiap kantor menyediakan 10 % lahan
untuk Taman dan Pohon 9. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat ( PSBS ).
Paradigma pengeloaan sampah harus di ubah dari : ...... mengumpulkan, mengangkut dan membuang, .......
menjadi mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang dan memulihkan atau dengan istilah “ 4 R “ : Reduce, Reuse, Recycle and Recover
Untuk mendukung rencana ini maka agenda prioritas saya adalah melakukan reviuw terhadap tentang Penataan Ruang untuk pengembangan infrastruktur dasar dan meningkatkan fungsi dan luas kawasan lindung
E. BIDANG PARAWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Parawisata sebagai kegiatan jasa tidak pernah mengenal batas negara, ras dan agama dan telah memainkan peran penting dalam ekonomi global karena telah menjadi industri yang melibatkan jutaan manusia.
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 20
Salah satu keunikan adalah melibatkan semua tingkatan lapisan sosial masyarakat dari kelas ekonomi atas sampai dengan kelas ekonomi bawah yang pendapatannya sangat rendah.
Disamping itu, ekseptasi masyarakat terhadap bidang parawisata dan ekonomi kreatif dalam meningkatkan pendapatan dan taraf hidup telah terintegrasi yang perlu terus di dorong dan dikembangkan.
Pokok Kebijakan:
1. Ingin Menjadikan Biak sebagai Destinasi Wisata Bahari dan Sejarah Unggulan yang memiliki daya saing Internasional
2. Pengembangan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
3. Pengembangan Kawasan Konservasi Maritim, yakni Perlindungan Adat dan Budaya Maritim yang mempunyai nilai arkeologi historis khususnya situs sejarah dan tempat ritual agama / adat
4. Penataan Kawasan, yang meliputi :
a. Obyek Wisata Bahari : Diving, snorkling, fishing,
terumbu karang (coral garden), Kapal Tenggelam –Katalina, dll
b. Obyek Wisata Bahari Pantai berpesisir
c. Obyek Wisata lainnya : Jalan diatas bara api (Apebeyeren), makan banyak tanpa air (Anpis), balobe, paket budaya wor, tari yospan, dll
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 21
Menyadari bahwa potensi wisata di Kabupaten Biak Numfor yang cukup besar, maka kebijakan prioritas yang akan saya lakukan dalam rangka mewujudkan Kabupaten Biak Numfor sebagai kota tujuan wisata adalah:
1. Bekerja sama dengan asosiasi di bidang traveling dan
wisata (misalnya : ASITA, INACA dan PHRI ) yang mempunyai link di seluruh dunia dan bisa menggerakan seluruh operator dunia mendatangkan wisatawan manca negara
2. Membentuk Kampung Wisata yakni membentuk masyarakat yang sadar wisata, masyarakat yang memahami potensi wisata di kampunya sehingga dapat dimanfaatkan menjadi objek wisata
3. Membangun Fasilitas Wisata Kuliner
4. Meningkatkan sarana dan prasarana parawisata
5. Meningkatkan kualitas pelayanan dan informasi parawisata, dan
6. Meningkatkan kualitas sumber daya parawisata baik standarisasi, akreditasi maupun sertifikasi
Pokok Kebijakan di bidang ekonomi kreatif adalah :
1. Meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif yang berbasiskan seni, budaya dan IPTEK yang tergolong dalam sektor ekonomi kreatif, antara lain : a. Pasar Barang Seni b. Kerajinan
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 22
c. Pakaian (fashion) d. Permainan Interaktif (game) e. Musik / Seni Pertunjukan, f. Film, video, televisi, radio dan fotografi, serta g. Riset dan Pengembangan
2. Pemberdayaan Sanggar – Sanggar Seni Budaya,
antara lain : - Musik, Tari, Lukisan, Karya Seni, dll
Kebijakan Prioritas yang akan saya lakukan dalam mendorong pengembangan dan peningkatan ekonomi kreatif / ekonomi kerakyatan adalah mengalokasikan Dana yang relatif cukup memadai guna mendukung dan
meningkatkan produksi, ketrampilan dan skill, pembinaan manajemen dan akses pasar serta pemberian bantuan kelompok usaha yang berprestasi
F. BIDANG SOSIAL BUDAYA Pokok Kebijakan :
1. Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama
a. Melakukan pembinaan keagamaan dengan
meningkatkan kerja sama antar umat beragama dengan memberdayakan Forum Kerukunan antar Umat neragama ( FKUB )
b. Bertekat melakukan perbaikan sarana peribadatan dan memberikan bantuan dana operasional dan atau Insentif bagi Lembaga Agama dan para tokoh agama yakni : para pendeta, uztad/imam dan biksu
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 23
agar mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabannya dengan baik
2. Perbaikan Iklim Ketenagakerjaan a. Pembangunan sistim ketenagakerjaan yang
berkualitas dan berorientasi daya saing b. Perluasan dan pengembangan kesempatan kerja c. Perlindungan tenaga kerja
3. Pembangunan Keluarga Kecil dan berkualitas
a. Keluarga berencana b. Kesehatan reproduksi remaja c. Ketahanan dan Pemberdayaan keluarga
4. Peningkatan Peran Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Meningkatkan peran serta dan kesetaraan gender
dalam pembangunan b. Membentuk Kantor Perempuan dan Perlindungan
Anak c. Program Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan
Pembentukan SATGAS Sayang Ibu
5. Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial a. Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
masyarakat b. Peningkatan Pemberdayaan fakir Miskin dan
penyandang masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya
c. Memberdayakan kelembagaan kesejahteraan sosial d. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM serta
sarana dan prasarana sosial lainnya
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 24
6. Urusan Kebudayaan a. Revitalisasi nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal
melalui program pengembangan nilai budaya melalui nilai-nilai tradisional, peninggalan sejarah bekerja sama dengan Dewan Adat Byak, Lembaga Masyarakat Adat dan Dewan Kesenian Byak
b. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah ( bahasa byak harus di masuk kurikulum sekolah )
c. Pengakuan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam bidang seni dan budaya
d. Meningkatkan apresiasi seni dan budaya daerah (Festival Seni Kreasi Byak )
Berkomitmen bekerja sama dengan Dewan Adat Byak, Lembaga Masyarakat Adat, Dewan Kesenian Byak
menggali dan mengembangkan nilai-nilai budaya byak yang semakin terdegradasi, terabaikan dan punah.
G. BIDANG INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN INVESTASI
DAERAH
Pokok Kebijakan di bidang Industri dan Perdagangan :
1. Perhatian khusus pada peran sektor industri dan perdagangan dengan focus pada pertumbuhan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah untuk lebih di berdayakan dengan cara : a. Mendorong penumbuhan wirausaha dan
keunggulan kompetitif koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM)
b. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM)
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 25
c. Meningkatkan akses permodalan yang lebih memadai
d. Meningkatkan akses teknologi dan akses pasar untuk KUMKM
e. Meningkatkan kinerja dan daya saing BUMD dalam rangka lebih memberikan kontribusi dana kepada daerah
2. Meningkatkan ketahanan pangan melalui Revitalisasi
Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan yang berbasis komoditas wilayah :
a. Pengembangan Produksi Pertanian, Perkebunan dan
Tanaman Pangan :
Produksi Jagung berbasis di Distrik : Samofa /
Yendirori / Warsa dan Biak Barat Produksi Ketela Pohan berbasis di Distrik :
Numfor Barat / Numfor Timur / Yendidori / Biak Utara dan Biak Barat
Produksi Ubi Jalar berbasis di Distrik : Numfor.Barat / Numfor Timur / Samofa / Yendidori / Biak Utara dan Biak Barat
Produksi Kacang Tanah berbasis di Distrik :
Yendidori dan Biak Barat Produksi Talas berbasis di Distrik : Numfor Barat
/ Numfor Timur / Samofa / Yendidori / Biak Utara dan Biak Barat
Produksi Sayur – Sayuran berbasis di Distrik : Biak Timur / Samofa / Yendidori / Biak Utara dan Biak Barat
Produksi Buah – Buahan berbasis di Distrik :
Numfor Barat / Biak Timur / Samofa dan Yendidori
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 26
Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat antara
lain : Kelapa Hibrida berbasis di Distrik : Biak
Timur / Yendidori / Biak Kota / Samofa / Padaido dan Biak Utara
Sagu berbasis di Distrik : Padaido/Biak Timur/Biak Utara / Warsa dan Biak Barat
Pinang berbasis di Dstrik : Nunfor Barat / Numfor Timur / Padaido / Biak Timur / Biak Utara / Warsa dan Biak Barat
Pulau Numfor di kembangkan menjadi sentra tanaman kacang hijau dan pokem (gandum)
Penggerakan industri rumah tangga untuk produksi keladi, ubi jalar, mete dll
Budidaya aibon, matoa dan buah merah
b. Pengembangan Peternakan Pengembangan ternak sapi, babi dan ayam
kampung Meningkatkan produksi dan nilai tambah hasil
perternakan, dll
c. Pengambangan Kehutanan
Pengembangan aneka usaha non kayu sekitar hutan
Meningkatkan pengamanan dan pencegahan kerusakan kawasan hutan, dll
d. Pengembangan Kelautan dan Perikanan Pengembangan Budidaya Perikanan :
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 27
Meningkatnya sarana dan prasarana budidaya perikanan
Menyediakan benih / induk yang berkualitas Meningkatnya teknologi budi daya perikanan
air laut, air payau dan air tawar Meningkatnya penyerapan tenaga kerja
perikanan Meningkatnya nilai tambah usaha
pemanfaatan produk perikanan
Pengembangan Perikanan Tangkap : Meningkatnya produksi dan produktifitas
nelayan Meningkatnya sarana dan prasarana
perikanan tangkap Terkendalinya pemanfaatan sumber daya
kelautan
Pembangunan Transportasi laut dan wilayah pesisir dan Unit BBM Nelayan : Meningkatnya kapasitas produksi dan akses
terhadap pasar Meningkatnya arus barang dan jasa kelautan
dan perikanan Terbukanya isolasi wilayah Membangun Unit penjualan BBM Nelayan
Pengembangan skema pembiayaan perbankan (CSR) dan permodalan yang mudah terjangkau nelayan dan pelaku UKM di kawasan pesisir : Meningkatnya kapasitas produksi, akses pasar
dan daya usaha masyarakat
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 28
Meningkatkan jaminan usaha yang akuntabel dan pro nelayan
Pokok Kebijakan di bidang Investasi Daerah
1. Memperjuangkan Biak menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Berikat dalam Overview Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengembangan Ekonomi Indonesia ( MP3EI ) pada koridor VI yang meliputi Papua dan Maluku
2. Peningkatan iklim investasi dan promosi dengan memberikan Insentif non fiskal dan kemudahan pelayanan administrasi :
Membangun Pusat Pelayanan Terpadu yang disebut “ GADIS “ Gabungan Dinas untuk mempercepat izin usaha, dll
Komitmen saya, Ingin menjadikan Biak Numfor dalam etalase kelautan dan perikanan nasional sebagai Kota Pantai (water front city) yang berbasis Kota Minapolitan.
H. BIDANG PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Program Prioritas Perhubungan, yakni :
1. Peningkatan Pembangunan isfrastruktur perhubungan dan transportasi :
a. Terminal Pasar Darfuar lebih di perluas dan ditertibkan
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 29
b. Penataan terminal antara di dalam kota c. Penataan Halte dengan motive byak
2. Memperjuangkan kembali Bandara Internasional Frans Kaisiepo sebagai Bandar Udara Internasional dan Bandar Udara Antara (fider), khususnya di kawasan Teluk Cenderawasih dan Pegunungan Tengah
3. Peningkatan Pelabuhan laut Biak, Numfor, Pulau Owi,
Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) di Wadibu dan Pelabuhan Peti Kemas
Program Prioritas Informasi dan Komunikasi : 1. Pemantapan peran media komunikasi dan informasi
lebih efektif, al : a. Peningkatan jangkauan pelayanan Televisi
Pemerintah Daerah (Byak TV) b. Media Center sebagai pusat sarana penyebar
luasan dan akses informasi pembangunan pemerintah daerah
c. Launching “ Wifi Gratis “ di beberapa titik bekerja sama dengan PT. TELKOM
d. Meningkatkan program Kewajiban Pelayanan Universal (KPU) atau Universal Service Obligation (USO) dalam bentuk : - Kampung Berdering / Desa Dering / Telepon
Desa.
- Pusat Layanan Internet Kecamatan ( PLIK ).
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 30
I. BIDANG PEMUDA DAN OLAHA RAGA 1. Lebih memberdayakan kontribusi pemuda dan lembaga
kepemudaan termasuk pemberian bantuan dana operasional yang memadai
2. Mendorong Organiasi Pemuda/Generasi Muda (KNPI, Pramuka, Senat Mahasiswa, Karang Taruna, Osis) sebagai pusat pelayanan kepentingan Pemuda/Generasi Muda
3. Meningkatkan apresiasi terhadap pengembangan olahraga prestasi
4. Membangun sarana dan prasarana olahraga ( sport centre ) atau kawasan olahraga seperti Gelanggang Olah raga ( GOR ) bagi masyarakat
5. Bertekad meloloskan Tim Sepakbola kebanggaan masyarakat Biak Numfor PSBS masuk dalam kanca Kompetisi Indonesia Super Liga (ISL) PSSI
J. BIDANG PENGGERAK PEMBANGUNAN KAMPUNG DAN
PEMBERDAYAAN
Dalam rangka Pemberdayaan Orang Asli Byak / Papua, saya bertekad :
1. Meningkatkan Dana Alokasi Kampung, Dana Desa, dan Dana Stimulan lainnya dalam pembangunan Kampung
2. Membangun Pasar yang di khususkan bagi Mama – Mama Asli Byak dalam rangka pemberdayaan, pengakuan dan penghormatan
3. Memberdayakan dan melakukan pembinaan khusus terhadap Pengusaha Asli Byak / Papua, dalam rangka pengakuan dan penghormatan
4. Mencetak Pengusaha Asli Byak / Papua menjadi pengusaha yang kreatif, inovatif dan professional dari
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 31
pengusaha kecil menjadi menengah dan dari pengusaha local menjadi nasional
5. Pengembangan ekonomi kerakyatan di kampung 6. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah dan
bamuskam kampung 7. Mewujudkan kampung membangun mandiri 8. Pengembangan Kampung Binaan oleh Pemerintah
Daerah, BUMN / BUMD 9. Tanda Jasa / Kehormatan Kepala Kampung dan
Pesangon Purna Bhakti
K. BIDANG STABILITAS KEAMANAN DAN POLITIK
1. Peningkatan pemahaman terhadap 4 Pilar kebangsaan (Pancasila. UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI )
2. Peningkatan Pembinaan terhadap OKP, Ormas, LSM dan Dewan Adat
3. Penataan hubungan kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat
4. Melibatkan peran masyarakat dalam pembangunan politik
L. BIDANG PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Dana Pembangunan secara sengaja akan saya arahkan sebanyak-banyaknya bagi pembangunan rakyat khususnya yang bermukim di kampung-kampung, dengan agenda utama yang merupakan komitmen saya sebagai berikut : 1. Mengubah struktur anggaran yang pro rakyat 2. Menata suluruh sistem administrasi keuangan melalui
pengembangan Sistim Informasi Manajemen (SIM)
keuangan daerah yang meliputi perencanaan, monitoring, audit dan akuntabilitas
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 32
3. Dalam rangka optimalisasi anggaran semua SKPD. Maka akan mengadopsi Matriks Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran (MKPP) yang di kembangkan oleh Bank Dunia dan SofFEI di dalam merencanakan program dan kegiatan yang akan di biayai dari APBD
a. MKPP merupakan matriks yang menjamin konsistensi
antara perencanaan dan penganggaran ( RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, KUA, PPAS dan APBD)
b. MKPP merupakan matriks yang mencakup semua informasi untuk memproduksi dokumen perencanaan dan penganggaran
c. MKPP mencakup informasi lengkap dalam satu
dokumen dari agenda sampai dengan kegiatan dan durasi, instansi yang bertanggungjawab dan komposisi belanja
d. MKPP akan dikelola oleh BAPPEDA dan merupakan alat kerja untuk semua unit kerja
e. MKPP dapat digunakan sebagai alat pemantauan perencanaan dan pelaksanaan anggaran
4. Penyelenggaraan sistim pengadaan barang dan jasa
secara lebih independen 5. Penguatan Kapasitas Fiskal Daerah
M. GAYA KEPEMIMPINAN YANG DI BUTUHKAN
Visi, Misi dan Agenda Kerja sebagaimana tergambar diatas diangkat dari pengalaman panjang saya Herry Ario Naap sebagai Wakil Bupati dan sekarang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Bupati serta Calon Wakil Bupati Nehemia Wospakrik sebagai mantan Ketua DPRD Kabupaten Biak
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 33
Numfor tahun 2004 – 2014 2 (dua) periode dan sekarang sebagai Wakil Ketua DPRD tahun 2014 – 2019.
kami memilih untuk tidak menggunakan konsultan politik, akademisi, praktisi dalam menyusun Visi, Misi dan Agenda Kerja yang akan saya kerjakan untuk 5 (lima) tahun kedepan, tetapi lebih cenderung pada segudang pengalaman kami dalam menampung, memperjuangkan berbagai aspirasi, tuntutan, harapan masyarakat Biak Numfor yang menginginkan adanya perubahan dan pembaharuan ( Retorika Biak) tetapi juga di dasarkan atas cita-cita, harapan, idealisme dan komitmen kami untuk lebih berkarya lagi bagi masyarakat Biak Numfor dengan “ Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya “.
Nampaknya telah memberikan pelajaran dan bekal yang sangat cukup dan menjadi kekuatan modal sosial bagi kami untuk bekerja bagi negeri ini. Kami optimis akan berkerja dengan kesungguhan hati bagi kemajuan daerah ini dalam menggapai posisi keseimbangan baru menuju pemerintahan yang kuat, moderen dan bermartabat.
Kami menyadari betul bahwa arogansi dalam mengambil keputusan dan memberikan perintah, menyalahgunakan wewenang jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan, perencanaan yang lebih mengandalkan insting dari pada logika adalah sekelumit dari banyaknya contoh kegagalan seorang Pemimpin di dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Untuk itu, konsep kepemimpinan yang akan kami lakukan untuk 5 (lima) tahun mendatang dengan menggunakan “ FALSAFAH 5 JARI “ yang bermakna :
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 34
Ibu Jari : Seorang Pemimpin yang bijaksana tidak akan pernah segan memberikan apresiasi dan pujian terhadap orang lain yang telah melaksanakan tugasnya dengan amat baik
Jari Telunjuk : Seorang Pemimpin hendaknya mampu
memberikan perintah maupun tugas kepada orang lain dengan tegas dan lugas tidak asal main suruh dan jika instruksi tersebut tidak berjalan dengan baik lalu tidak dengan mudahnya menyalahkan orang lain tetapi harus turut bertanggung jawab
Jari Tengah : Seorang Pemimpin Sejati, harus mampu menjadi penengah yang adil dari setiap konflik, berani mengatakan benar jika benar dan salah jika salah
Jari Manis : Seorang Pemimpin di tuntut untuk dapat memberikan tauladan baik perilaku, tutur kata maupun sikap karena DIA adalah seorang publik figur
Jari Kelingking : Seorang Pemimpin di tuntut untuk merendahkan diri tidak egoistis dan pendendam dalam kepemimpinannya
Kelima jari di tangan kita diciptakan oleh Allah bukanlah hanya sebagai penghias, tetapi memang mempunyai fungsi dan kegunaan masing masing. Jika kelima jari tersebut digunakan secara bersama sama, maka akan menjadi kekuatan besar dan sebaliknya jika hanya menggunakan salah satu jari saja, misalnya Jari Telunjuk maka kecenderunganya adalah simbol Pemimpin yang Diktator dan Arogan
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 35
Untuk mewujudkan Impian itu, sangat di butuhkan gaya kepemimpinan ideal yang akan konsisten kami lakukan sebagai berikut :
1. Kepemimpinan yang Berpandangan Visioner Di sadari betul bahwa masyarakat saat ini memasuki Abad ke – 21, Era Milenium ke – 3. Masyarakat akan mengalami proses transformasi secara fundamental dalam hampir semua dimensi kehidupan baik Ekonomi, Sosial, Budaya dan Ilmu Pengetahuan & Teknologi. Dampaknya Ekonomi Nasional dan Daerah akan semakin terintegrasi dalam ekonomi global. Disamping itu, interaksi antar bangsa dan daerah semakin terbuka dan transparan antara lain adaptasi nilai-nilai budaya yang semakin terancam dan jati diri semakin terdegradasi, nilai-nilai negatif seperti materialistis, sekularisme, pergaulan bebas, dll, akan semakin mengancam etika dan moralitas. Untuk itu, sangat di butuhkan seorang figur Pimpinan yang berpandangan visioner yang memahami problematika masyarakat abad ke -21 yang secara sosiologis proses transformasi sosial tengah mengubah watak dan perilaku kehidupan masyarakat kita saat ini.
2. Kepemimpinan yang Responsif dan Inovatif
Realitas masyarakat yang bersifat pluralsitik baik dari segi etnis, budaya, agama dan faktor geografis dimana masyarakat terpencar di pulau-pulau, gunung dan lembah serta akumulasi dari berbagai tuntutan masyarakat yang kian hari kian meningkat sebagai konsekwensi logis dari peradaban zaman yang telah berubah sangat membutuhkan figur pimpinan yang
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 36
responsive dan inoatif. Gaya kepemimpinan saya akan diarahkan pada posisi dan kebiasaan saya yang selalu terbuka merespon berbagai masukan, aspirasi, tuntutan masyarakat apapun modelnya agar mendorong Pemerintah Daerah sebagai mesin penggerak perubahan dan pembangunan untuk terus dan berani melakukan terobosan ide, gagasan inovatif terutama dari aspek reformasi birokrasi, reformasi anggaran dan penguatan kapasitas fiskal daerah.
3. Kepemimpian yang Berkarakter
Indikator utama dari gaya kepemimpinan yang berkarakter adalah figur pimpinan yang tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah mempunyai pengalaman yang cukup memadai baik pengalaman di birokrasi pemerintahan, pengalaman di bidang politik, pengalaman di tengah-tengah masyarakat
4. Pemimpin yang Pro Rakyat Kampung Potret diri Pemerintahan Kabupaten Biak Numfor berdasarkan sumber data Badan Pusat Statistik Kabupaten Biak Numfor tahun 2015 menunjukan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Biak Numfor telah mencapai lebih kurang 135.831 jiwa dari 29.447 Kepala Keluarga dan sekitar 19.050 atau 40 % adalah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera Satu yang tersebar di 19 Distrik, 257 Kampung dan 8 Kelurahan.
Dari aspek karakteristik Demografi menunjukan bahwa wilayah pedesaan / kampung proporsi penduduk lebih kurang 59 % dan wilayah perkotaan proporsi penduduk
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 37
lebih kurang 41 %. Data-data ini menunjukan kepada kita bahwa prosentase jumlah penduduk masih dominan di Kampung-Kampung dan tingkat kemiskinan absolut masih sangat rentan terjadi di kampung yang diperkirakan 33,62 %.
Untuk mengejar ketertinggalan itu maka konsep Kepimimpinan yang akan kami lakukan adalah Kepemimpinan yang Pro Rakyat Kampung dengan slogan “ Kampung Mengepung Kota “. Jabatan Bupati dan Wakil Bupati adalah Jabatan untuk Rakyat, untuk itu fokus kami adalah akan lebih banyak menghabiskan waktu kerja di luar kantor dan sebagian besar tugas dan wewenang akan di limpahkan kepada Wakil Bupati dan para bawahannya untuk bekerja di Kantor, masalah teknis harus di tangani oleh mereka dengan prinsip “ Meja Kerja “ harus bersih dari dokumen. Program Andalan yang akan kami lakukan dengan konsisten dan sungguh-sungguh adalah menjalankan Pemerintahan Keliling (Government Mobile), Bupati memborong Kepala Dinas serta jajarannya berkantor di pelosok distrik dan kampung-kampung untuk melayani masyarakat. Kantor Camat, Kantor Kepala Kampung atau Rumah Warga di pinjam sebagai kantor sementara untuk permudah, percepat dan permurah pengurusan administrasi masyarakat.
Penguruangan Angka Kemiskinan harus menjadi “ Ideologi “ dan prioritas, setiap program harus dikaitkan dengan upaya pengurangan angka kemiskinan, pastikan program-program pro rakyat dan pelayanan kepada masyarakat selalu prima : kelancaran dan ketepatan
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 38
waktu program Bos, Jamkesmas, Jamkespa, Raskin, PKH, PNPM & KUR harus semakin meningkat khususnya komunitas rawan (nelayan, petani, masyarakat miskin dan kelompok marjinal lainnya)
5. Pemimpin yang Transformatif
Mempertimbangkan luasnya spektrum permasalahan yang dihadapi maka Pemerintahan yang kuat dan transformatif harus memenuhi 3 (tiga) persyaratan utama, yakni : a. Kemampuan mengenali berbagai persoalan teknis
administratif dan melahirkan terobosan gagasan berdasarkan visi yang di yakininya
b. Kemampuan menyampaikan pesan pada beragam kelompok dan golongan masyarakat untuk menjaga harmoni dan solidaritas sosial agar tetap kuat
c. Keteguhan Komitmen yang didasari kebeningan hati nurani, kecepatan melangkah dan keberanian dalam mengambil keputusan
6. Pemimpin yang Takut Akan Tuhan
Kami boleh pegang kemudi tapi tidak dapat menentukan angin, arus dan gelombang dan tujuan yang hendak dicapai, hanya TUHAN sajalah yang menentukan tujuan yang hendak di capai. Pemimpin yang kuat, berkarakter, profesional adalah Pemimpin yang berhati Gembala dan memahami Falsafah 5 (lima) jari sebagai mana tersebut diatas.
Motto : Saya sudah bekerja ketika orang lain baru mulai memikirkannya 39
Biak, 27 Desember 2017
CALON BUPATI BIAK NUMFOR Periode 2018 – 2023
HERRY ARIO NAAP, S.Si, M.Pd
CALON WAKIL BUPATI BIAK NUMFOR Periode 2018 – 2023
NEHEMIA WOSPAKRIK, SE, MM, B.Sc