SISTEM, JENIS DAN MENDAPATKAN PEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
Oleh :Maria Andian 2012200710Ratna Sari Dewi 2012200717Rika Candra 2012200719Rima Sari Pratiwi 2012200720Sofia Nuraida 2012200722
SISTEM, JENIS DAN MENDAPATKAN PEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
JENIS-JENIS PEMBIAYAAN
Pembiayaan dengan prinsip
bagi hasil
Pembiayaan dengan
prinsip jual beli
Pembiayaan dengan prinsip sewa
Pembiayaan jasa
pelayanan
PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP BAGI HASIL
Al – Mudharabah •Pemilik modal menyerahkan hartanya kepada pengusaha untuk diperdagangkan dengan pembagian keuntungan yang disepakati
Al – Musyarakah •Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan
PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP JUAL BELI
• Jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui
Al – murabahah
• Pembeli diwajibkan untuk membayar di muka seluruh harga barang yang disepakati
Bai’as-salam
•Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual
Bai’al-istisna’
PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP SEWA
Al- Ijarah
• Perjanjian sewa menyewa suata barang dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa.
Al-ijarah Muntahiya Biltamlik / Wa Iqtina
• Perjanjian sewa menyewa suatau barang yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan barang dari pihak yang memerikan sewa kepada pihak penyewa.
PEMBIAYAAN JASA PELAYANAN
Al-Wakalah• A
kad perwakilan antara dua pihak, umumnya digunakan untuk penerbitan L/C (letter Of Credit), akan tetapi juga dapat digunakan untuk mentranfer dana nasabah ke pihak lain
Al – Kafalah• J
aminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
Al-Hawalah • P
engalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya
PEMBIAYAAN JASA PELAYANANAl-Qardh• P
emberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan atau penyediaan dana dan/atau tagihan antara bank syariah dengan pihak peminjam
SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH
Skema Sistem Pembiayaan Bank Syariah
PEMBIAYAAN
PRODUKTIF
KONSUMTIF
INVESTASI
MODAL KERJA
1. Pembiayaan Likuiditas
2. Pembiayaan Piutang
3. Pembiayaan Persediaan
4. Pembiayaan Modal Kerja untuk Perdagangan
PEMBIAYAAN MODAL KERJA
CASH / LIQUID
• Pembiayaan ini pada umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang timbul akibat terjadinya ketidaksesuaian (mismatched) antara cash inflow dan cash outflow pada per-usahaan nasabah skema qardh timbal balik (compensating balance/ Cerukan)
PIUTANG
• Kebutuhan pembiayaan ini timbul pada perusahaan yang menjual barangnya dengan kredit, tetapi baik jumlah maupun jangka waktunya melebihi kapasitas modal kerja yang dimilikinya al qardh & hiwalah (untuk Anjak piutang)
PERSEDIAAN
• Bai’al Murabahah :• Pembiayaan persediaan dalam usaha produksi terdiri dari biaya pengadaan bahan baku dan
penolong. • Bai’al Istishna :
• Bila nasabah juga membutuhkan pembiayaan untuk proses produksi sampai menghasilkan barang jadi Memungkinkan terjadinya istishna’ paralel atau istishna’wal-murabahah dan istishna’ wal-ijarah
• Bai’as Salam :• Untuk produksi yang prosesnya tidak dapat diikuti, seperti produksi pertanian. memungkinkan
terjadinya transaksi Salam Paralel
PEMBIAYAAN MODAL KERJA LANJUTAN…..
SKEMA TRANSAKSI SALAM PARALEL
BANK(Muslam Illaih &
Muslim)
PEMBELI
Nasabah 2
(Muslim)
PETANINasabah
1 (Muslam
Illaih)
BARANGPesanan (Muslam
Fiih)
1b. Negosiasi & Akad1b. Negosiasi & Akad
2.1 Bayar Kewajiban2.1 Bayar Kewajiban
3a. Kirim Barang + dokumen
3a. Kirim Barang + dokumen
3b. Kirim dokumen3b. Kirim dokumen
2b. Bayar2b. Bayar
1a. Negosiasi & akad Salam
1a. Negosiasi & akad Salam
PERDAGANGAN
• PERDAGANGAN UMUM : perdagangan yang dilakukan dengan target pembeli siapa saja yang datang membeli barang-barang yang telah disediakan di tempat penjual, baik pedagang eceran (retailer) maupun pedagang besar (whole seller) mudharabah
• PERDAGANGAN BERDASAR PESANAN : Perdagangan ini biasanya tidak dilakukan atau diselesaikan di tempat penjual, yaitu seperti perdagangan antarkota, perdagangan antarpulau, atau perdagangan antarnegara. Biasanya pembeli hanya akan membayar apabila barang-barang yang dipesan telah diterimanya al-wakalah, al-musyarakah, al-mudharabah, ataupun al-murabahah. Dalam hal al-wakalah, bank syariah hanya memperoleh pendapatan berupa fee atas jasa yang diberikannya.
PEMBIAYAAN MODAL KERJA LANJUTAN…..
CIRI CIRI PEMBIAYAAN INVESTASI
Untuk pengadaan barang-barang
modal;
Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah;
Berjangka waktu
menengah dan panjang
PEMBIAYAAN KONSUMTIF
Al bai’ bi tsaman ajil (salah satu bentuk
murabahah) atau jual-beli dengan angsuran
Al ijarah al muntahia bit tamlik atau sewa beli
Al musyarakah mutanaqhishah atau
descreasing participation, di mana secara bertahap bank menurunkan jumlah
partisipasinyaAr Rahn untuk memenuhi
kebutuhan jasa.
MEMPEROLEH PEMBIAYAAN DARI BANK SYARIAH
ETIKA MEMINJAM SECARA ISLAMI
Dalam Islam hubungan pinjam meminjam tidak dilarang, bahkan sangat dianjurkan agar terjadi hubungan saling menguntungkan.
Dalam perbankan syariah, kata pinjam meminjam kurang tepat digunakan disebabkan dua hal, yaitu :
1. merupakan salah satu metode hubungan finansial
2. pinjam meminjam adalah akad social, bukan akad komersial
SYARAT ADMINISTRATIF
Surat permohonan
tertulis
Legalitas usaha
Laporan keuangan
CONTOH :
1. Al-MurabahahNasabah ingin beli motor..pergi ke bank
Bank memproses,apakah bs diberikan atau tidak
Setelah disetujui, bank beli motor (misal: harga 8 juta
Motor diberikan ke nasabah dengan harga
misal 8,4 juta (tergantung berapa jumlah keuntungan
yang diinginkan bank)
Nasabah mencicil motor tersebut per bulan dengan
total harga 8,4 juta
2. BAI’ AS-SALAMPetani perlu dana
2jt untuk sawahnya..pergi ke
bank
Bank memproses,apakah bs diberikan atau tidak
Jika ya, Bank melakukan AKAD BAI’ AS-SALAM dengan petani
Bank memberikan pinjaman dalam bentuk 2 ton bibit padi
seharga 2jt
Setelah jatuh tempo, petani harus menyetorkan gabah untuk
“keperluannya sendiri”
bank dapat menjualnya kepada pihak lain atau meminta petani mencarikan pembelinya dengan
harga yang lebih tinggi
3. BAI’ AL-ISTISHNA’Tono ingin renovasi
rumah, pinjam dana ke bank
syariah
Bank memproses,apakah bs diberikan atau tidak
Jika ya, Bank melakukan AKAD BAI’ AL-ISTISHNA’ dengan petani
Bank memberikan pinjaman, misal 30 jt
Setelah rumah jadi, akad istishna’ berakhir, dan secara hukum Islam, rumah renovasi tersebut menjadi milik bank
syariahOleh karena bank tdk
menginginkan rmh tsbt, bank menjual rmh tsbt ke nasabah dgn
harga 34 jt (dengan harga dan waktu yang disepakati bersama)
4. AL-MUDHARABAH
Nani butuh dana untuk berdagang..pinjam ke
bank syariah
Bank memproses,apakah bs diberikan atau tidak
Jika ya terjadi AKAD AL MUDHARABAH antara bank dan
nani
Bank bertindak selaku shahibul maal dan nani selaku mudharib
Misalnya, dari modal Rp30,000,000 diperoleh pendapatan Rp5,000,000 per bulan. Dari pendapatan ini harus disisihkan dahulu untuk tabungan pengembalian modal. Misalnya Rp2,000,000. Selebihnya dibagi antara bank dengan nasabah dengan kesepakatan di muka misalnya 60% untuk nasabah dan 40% untuk bank.
5. MUSYARAKAH
Bank memproses,apakah bs diberikan atau tidak
Jika ya terjadi AKAD AL MUSYARAKAH antara bank dan
nani
Setelah proyek selesai, dengan keuntungan misal 20 jt
Usman mengembalikan dana pinjaman ke bank sebesar 50 jt ditambah 10 jt (dari 50% keuntungan proyek)
Asumsi: porsi bagi hasil yang disepakati 50:50
Proyek Usman butuh dana 100 jt (Usman
hanya mempunyai dana 50 jt, sisanya pinjam ke
bank)
6. MUSYARAKAH MUTANAQISHAHUntuk memiliki barang tersebut,
nasabah harus membayar kepada bank sebesar porsi yang
dimiliki bank
Karena pembayarannya dilakukan secara angsuran, penurunan porsi kepemilikan bank pun berkurang secara proporsional sesuai dengan besarnya angsuran.
Barang yang telah dibeli secara kongsi tadi baru akan menjadi milik nasabah setelah porsi nasabah menjadi 100% dan porsi bank 0%.
Nasabah dan bank berkongsi dalam pengadaan suatu
barang (biasanya rumah atau kendaraan), misalnya 30% dari
nasabah dan 70% dari bank.
7. AL-IJARAH
Nasabah yang yang sedang melakukan
proyek pembangunan jalan raya, memerlukan alat-alat berat sebagai penunjang operasinya
Nasabah melaksanakan financial lease with purchase option atau
ijarah muntahia bit-tamlik dengan bank
Nasabah menyewa peralatan tersebut dan pada akhir masa mewa, dia membelinya
8. QARDH AL-HASAN
UKM yang mengalami kesulitan keuangan,
bahkan mungkin harus segera mendapatkan
dana segar untuk memenuhi kewajiban-
kewajibannya (liability) kepada pihak ketiga
Bank memberikan pembiayaan yang bersifat pinjaman tanpa
bunga atau yang dikenal dengan pembiayaan qardh
UKM bisa membayar pinjaman tersebut secara mencicil ke bank syariah (tanpa dikenakan bunga pinjaman)
Terima Kasih
Sekian