SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SIMPANAN
PADA BMT ARSYADA KANTOR CABANG BATANGHARI
Oleh:
MAYA INDAH SARI
NPM. 1502100188
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1441 H / 2020 M
ii
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SIMPANAN
PADA BMT ARSYADA KANTOR CABANG BATANGHARI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
MAYA INDAH SARI
NPM. 1502100188
Pembimbing I : Drs. Dri Santoso, MH.
Pembimbing II : Upia Rosmalinda, M.E.I
Jurusan S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1441 H / 2020 M
iii
iv
vi
vii
ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SIMPANAN
PADA BMT ARSYADA KANTOR CABANG BATANGHARI
Oleh
MAYA INDAH SARI
Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk barang
dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali sebagian dari
sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan kuantitas. Penelitian
ini dilatarbelakangi oleh upaya BMT Arsyada menjadi salah satu BMT yang dapat
menghadapi persaingan usaha dengan BMT yang lain.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan produk
simpanan yang dilakukan BMT Arsyada kantor cabang Batanghari. Penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) di Baitul Maal wa Tamwil (BMT)
Arsyada kantor cabang Batanghari. Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Sumber data primer dari karyawan dan anggota BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari. Sumber data sekunder berasal dari buku, jurnal, dan penelitian
sebelumnya yang sesuai dengan topik penelitian. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik analisis data kualitatif dengan metode induktif.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa strategi
pengembangan produk simpanan yang dilakukan oleh BMT Arsyada kantor
cabang Batanghari meliputi strategi menghadapi persaingan, strategi produk,
strategi daur hidup produk dan strategi bauran pemasaran (marketing mix) sudah
cukup baik akan tetapi perlu dikembangkan lagi terutama pada strategi promosi
(promotion).
viii
ORISINALITAS PENELITIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : MAYA INDAH SARI
NPM : 1502100188
Jurusan : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah asli hasil penelitian saya
kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
ix
MOTTO
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka
bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat
sedikitlah kamu bersyukur. (Q.S. Ali-A’raf: 10)1
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005),
120
x
PERSEMBAHAN
Dengan segenap rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT.
Peneliti persembahkan Skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua, Ayahanda tercinta Bapak Aris Rubadiarso dan Ibunda
tercinta Siti Aisyah yang selalu mendoakan, memberikan semangat dan
mendukung baik secara materiil maupun non materiil.
2. Adik tersayang Muhammad Salman Al Farisi yang tidak pernah pernah lelah
mendukung dan memberikan semangat.
3. Dian Rimbawanto yang selalu memberikan support dan mendampingi peneliti
selama ini.
4. Bapak Drs. Dri Santoso, M.H. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Upia
Rosmalinda, M.E.I selaku Dosen Pembimbing II yang selalu sabar
membimbing dan mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Sahabat-Sahabatku semua (Imes Kurniasari, Maya Satya Andayani, Juita Sari,
Noviana Ratih, Rita Amelia, dan Eva Maysara) yang selama ini bersama dan
memberikan semangat.
6. Almamater Institut Agama Islam Negeri Metro sebagai tempat peneliti
menimba ilmu.
Semoga orang-orang yang telah berjasa sampai skripsi ini selesai dibalas
dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Aamiin ya Rabbal Alamin.
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada
peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Strategi
Pengembangan Produk Simpanan Pada BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari.
Sholawat beriring salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menyelamatkan kita semua dari zaman Jahiliyyah menuju zaman yang
Islamiyyah dan yang kita nantikan syafa’atnya kelak di yaumil kiyammah.
Ucapan terimakasih peneliti sampaikan kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Metro.
2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
3. Ibu Reonika Puspita Sari, M.E.Sy. selaku Ketua Jurusan S1 Perbankan Syariah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
4. Bapak Drs. Dri Santoso, M.H. selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Upia
Rosmalinda, M.E.I selaku Dosen Pembimbing II.
5. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN yang telah menyediakan waktu dan
fasilitas guna menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua peneliti yang telah mendukung dan men-support anaknya baik
secara materiil maupun non-materiil selama ini.
xii
7. Teman-teman seperjuangan yang menimba ilmu di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Metro khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan
S1 Perbankan Syariah angkatan tahun 2015.
Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat diharapkan dan akan
diterima dengan kelapangan dada. Dan akhirnya semoga skripsi ini kiranya dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu Perbankan Syariah.
xiii
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................ iii
PERSETUJUAN ............................................................................................. iv
PENGESAHAN .............................................................................................. v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ORISINALITAS PENELITIAN ................................................................... vii
MOTTO .......................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6
D. Penelitian Relevan .................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 11
A. Strategi Pengembangan Produk ................................................ 11
1. Pengertian Strategi Pengembangan Produk ........................ 11
2. Strategi Pengembangan Produk berdasarkan
Marketing Mix .................................................................... 14
3. Tujuan Strategi Pengembangan Produk ............................. 18
4. Prosedur Pengembangan Produk ........................................ 19
B. Baitul Maal Wa Tamwil ............................................................ 21
1. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil ................................... 21
2. Dasar Hukum Baitul Maal Wa Tamwil .............................. 22
3. Fungsi Baitul Maal Wa Tamwil .......................................... 23
4. Produk Simpanan Baitul Maal Wa Tamwil ........................ 24
5. Strategi Pengembangan Baitul Maal Wa Tamwil ............... 26
xiv
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 30
A. Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................... 30
B. Sumber Data ............................................................................. 31
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 32
D. Teknik Analisa Data ................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 35
A. Profil BMT Arsyada ................................................................. 35
1. Sejarah Singkat KSPPS BMT Arsyada ............................. 35
2. Motto, Visi, dan Misi KSPPS BMT Arsyada .................... 37
3. Struktur Organisasi KSPPS BMT Arsyada ........................ 37
4. Jenis Jenis Simpanan KSPPS BMT Arsyada ..................... 38
B. Strategi Pengembangan Produk Simpanan BMT Arsyada
Kantor Cabang Batanghari ....................................................... 40
C. Analisis Strategi Pengembangan Produk Simpanan BMT
Arsyada Kantor Cabang Batanghari......................................... 47
BAB V PENUTUP ..................................................................................... 57
A. Kesimpulan ............................................................................... 57
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1. Data Narasumber yang Diwawancarai ................................................... 40
4.2. Nisbah Bagi Hasil Produk Simpanan di BMT Arsyada ......................... 42
4.3. Nisbah Bagi Hasil Produk Simpanan di BMT Arsyada ......................... 50
4.4. Kelebihan dan Kekurangan Produk Simpanan di BMT Arsyada ........... 51
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1. Struktur Organisasi BMT Arsyada ......................................................... 37
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Bimbingan
2. Outline
3. Alat Pengumpul Data
4. Surat Research
5. Surat Tugas
6. Surat Balasan Izin Research
7. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi
8. Foto-foto Penelitian
9. Surat Keterangan Bebas Pustaka
10. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekonomi masyarakat saat ini mulai tumbuh dan berkembang
luas membentuk bermacam-macam usaha yang dapat meningkatkan
kemandirian masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Setiap usaha
tentu menghadapi persaingan persaingan antar perusahaan maupun persaingan
antar produk. Persaingan merupakan kegiatan yang mencakup semua
penawaran dan produk substitusi yang ditawarkan oleh pesaing, baik yang
aktual maupun yang potensial, yang mungkin dipertimbangkan oleh seorang
pembeli.1
Setiap tahun, persaingan usaha semakin meningkat yang artinya
produsen merek menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek
domestik dan asing. Akibatnya biaya promosi meningkat dan margin
keuntungan akan mengecil.2 Setiap usaha pasti menghadapi persaingan dari
segi produk hal ini dikarenakan banyak sekali beredar produk yang serupa dari
perusahaan yang berbeda. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu
menciptakan strategi pengembangan produk agar tetap bersaing dimasyarakat
luas.
Strategi merupakan penentuan tujuan jangka panjang perusahaan dan
adopsi tindakan-tindakan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk
1 Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta:
Erlangga, 2008), 15. 2 Ibid., 16.
2
melaksanakan tujuan-tujuan ini.3 Pengembangan produk adalah suatu proses
penemuan ide untuk barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau
merumuskan kembali sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam
segi corak, merek dan kuantitas.4 Sehingga strategi pengembangan produk
dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan oleh suatu perusahan untuk
mengembangkan produk lebih baik termasuk merubah, menambah, atau
merumuskan kembali produk untuk mencapai tujuan yakni produk yang
ditawarkan laku dan dibeli oleh masyarakat.
Usaha dalam mengembangkan produk dapat menggunakan bauran
pemasaran (Marketing Mix). yaitu variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil
yang maksimal.5 Strategi pemasaran yang diterapkan untuk mendukung
pencapaian sasaran bisnis terhadap masing-masing produk harus
memperhatikan empat elemen yaitu Produk (product), Harga (price), Lokasi
(place), Promosi (promotion).6 Melalui bauran pemasaran (marketing mix) ini
maka perusahaan dapat menentukan hal-hal berkaitan dengan produk itu
sendiri, harga dari produk tersebut, pemilihan lokasi strategis, dan juga
promosi yang digunakan maka dengan begitu pengembangan produk akan
lebih tepat, bermanfaat dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
3 Nanang Fattah, Manajemen Strategik Berbasis Nilai, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), 86. 4 Endang Sulistya Rini, “Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan”,
Jurnal Ekonom 16, No. 1, (2013), 31. 5 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 231.
6 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2014), 110.
3
Kegiatan usaha tidak terlepas dari peran penting sebuah lembaga
keuangan baik lembaga keuangan perbankan maupun lembaga keuangan non-
bank. Salah satunya yaitu Baitul Mal wa Tamwil (BMT). BMT adalah balai
usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan bait al-mal at tamwil dengan
kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil-bawah antara lain
mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya.7
Dalam kegiatan operasional BMT tidak terlepas dari kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana. Penghimpunan dana harus
memperhitungkan dua hal penting yaitu asas dana yang sehat dan benar serta
prosedur perseujuan, dokumentasi, administrasi, dan pengawasan
penghimpunan dana. Dalam penghimpunan dana ini dapat dilakukan
menggunakan akad titipan (wadiah) atau investasi (mudharabah mutlaqah
atau mudharabah muqayyadah).8 Penghimpunan dana dari masyarakat perlu
dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan
dengan rencana penggunaan dana tersebut.9
Persaingan usaha juga terjadi di BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari, sama hal-nya lembaga lain BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari juga perlu menerapkan strategi pengembangan produk simpanan
agar BMT Arsyada kantor cabang Batanghari dapat menghadapi persaingan
7 Nurul Huda. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil: Sebuah Tinjauan Teoritis, (Jakarta: Amzah,
2016), 35. 8 Ibid., 71.
9 Khaerul Umam, Manajemen Perbankan Syariah, (Bandung: Pustaka Setia, 2013), 154.
4
usaha dan seperti yang kita ketahui bahwa penghimpunan dana dari anggota
BMT merupakan salah satu sumber pendanaan BMT yang digunakan untuk
kegiatan operasional pembiayaan kepada anggota lainnya.
BMT Arsyada kantor cabang Batanghari memiliki beberapa jenis
produk penghimpunan yaitu Simpanan Idul Qurban, Simpanan Suka Hati,
Simpanan Pendidikan, Simpanan Berjangka, Simpanan Idul Fitri, dan
Simpanan Arsyada Membahana. Simpanan idul qurban merupakan simpanan
khusus diperuntukkan dan hanya bisa diambil menjelang hari raya idul
qurban. Simpanan suka hati adalah simpanan yang bisa ditambah dan diambil
sewaktu-waktu sesuai dengan kehendak hati anggota. Simpanan pendidikan
adalah simpanan khusus diperuntukkan untuk siswa/siswi SD sampai SMA,
yang hanya bisa diambil menjelang ahun ajaran baru. Simpanan berjangka
adalah simpanan dengan sistem tempo dengan bagi hasil yang kompetitif.
Simpanan idul fitri adalah simpanan khusus diperuntukkan dan hanya bisa
diambil menjelang hari raya idul fitri. Simpanan arsyada membahana adalah
simpanan menggunakan akad wadiah yad dhomanah yaitu sistem hadiah yang
diberikan diawal atau pada saat anggota mulai menyimpan dana.10
Menurut Bapak Purnomo selaku Kepala Kas BMT Arsyada Kantor
cabang Batanghari mengatakan bahwa beberapa simpanan tidak terlalu
diminati oleh masyarakat sekitar seperti tabungan idul qurban, simpanan
pendidikan, dan simpanan arsyada membahana. Akan tetapi beberapa jenis
simpanan juga masih banyak diminati seperti tabungan sukahati dan tabungan
10
Brosur BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari.
5
idul fitri, alasannya adalah pemasaran yang dilakukan marketing kurang dan
masyarakat menganggap simpanan suka hati lebih mudah diambil kapan saja,
sedangkan simpanan idul fitri lebih disukai masyarakat karena bagi hasil
berupa paket lebaran yang tentunya dapat menarik minat masyarakat terutama
ibu-ibu rumah tangga. Akan tetapi, BMT Arsyada kantor cabang Batanghari
tetap berupaya memasarkan semua jenis produk simpanan.11
Promosi yang dilakukan pihak BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari dalam memperkenalkan produk tabungan kepada masyarakat
dengan mendatangi rumah-rumah masyarakat, mendatangi kelompok-
kelompok seperti di pasar, jamaah yasin, menawarkan dan memberikan
penjelasan tentang jenis-jenis produk simpanan yang ada di BMT Arsyada
kantor cabang Batanghari dan manfaatnya kepada masyarakat. Agar
masyarakat tertarik menabung di BMT Arsyada kantor cabang Batanghari
juga melakukan jemput bola yang dilakukan marketing agar memudahkan
anggota. Target setiap marketing mendapatkan 30-50 orang anggota setiap
jenis simpanan dalam satu tahun. 12
BMT Arsyada kantor cabang Batanghari merupakan salah satu BMT
yang dapat menghadapi persaingan usaha dengan BMT yang lain. Hal ini
dibuktikan dari banyaknya BMT yang berdiri di Batanghari BMT Arsyada
kantor cabang Batanghari masih tetap melakukan kegiatan operasional sampai
saat ini padahal banyak BMT di Batanghari yang sudah ditutup Selain BMT
11
Wawancara dengan Bapak Purnomo selaku Kepala Kas BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari pada 9 Januari 2020 pukul 09.30 WIB. 12
Wawancara dengan Bapak Purnomo selaku Kepala Kas BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari pada 9 Januari 2020 pukul 09.30 WIB.
6
El-Hidayah. Hal inilah yang menyebabkan peneliti. ingin mengkaji secara
mendalam mengenai strategi pengembangan produk. Oleh karena itu, peneliti
ingin meneliti terkait “Strategi Pengembangan Produk Simpanan Pada BMT
Arsyada Kantor Cabang Batanghari”.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka
pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah “Bagaimana strategi
pengembangan produk simpanan yang dilakukan BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin diperoleh peneliti adalah untuk
mengetahui strategi pengembangan produk simpanan yang dilakukan
BMT Arsyada kantor cabang Batanghari.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan dan permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian tersebut antara
lain:
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pembaca skripsi ini berkaitan dengan strategi
7
pengembangan produk simpanan di BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan
dan memberikan masukan kepada pelaku lembaga keuangan syariah
untuk menambah wawasan dan memberikan saran kepada BMT
Arsyada kantor cabang Batanghari terkait strategi pengembangan
produk.
D. Penelitian Relevan
Penelitian relevan adalah bagian yang memuat uraian secara sistematis
mengenai hasil penelitian terdahulu (prior research) tentang persoalan yang
akan dikaji.13
Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian oleh Maelina Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas
Islam Negeri Walisongo Semarang pada tahun 2017 dengan judul “Strategi
Pengembangan Baitul Maal wa Tamwil Perspektif Dakwah (Studi Kasus di
KSPS BMT Taruna Sejahtera Mijen Semarang)” berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa Strategi pengembangan yang dilakukan
di BMT Taruna Sejahtera belum maksimal. Disebabkan terlalu tinggi
target yang harus dicapai oleh marketing di setiap tahunya, karena tidak
semua marketing bisa mencapai targetnya, apabila tidak bisa mencapai
target maka BMT tersebut tidak bisa berkembang dan marketing akan
13
Zuhairi, dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, (Metro: IAIN Metro, 2018), 52.
8
dikeluarkan. Perspektif dakwah yang dilakukan oleh pihak BMT Taruna
Sejahtera dalam mengembangkan organisasinya bukan semata-mata seperti
berdakwah menyiarkan agama islam melalui ceramah di suatu pengajian-
pengajian tetapi dakwah disini mengajak masyarakat agar selalu berada
dijalan Allah SWT melalui 4 cara, yaitu: shalat dhuha, mengaji disetiap
hari jum‟at, memakai jilbab baik di dalam maupun di luar kantor, dan
berzakat.14
Penelitian yang dilakukan oleh saudara Maelina dengan penelitian
yang akan peneliti lakukan memiliki kesamaan pada penelitian yang
dilakukan yaitu strategi pengembangan, akan tetapi saudari Maelina
meneliti pengembangan BMT menggunakan perspektif dakwah sedangkan
peneliti akan meneliti pengembangan produk simpanan menggunakan
bauran pemasaran (marketing mix)
2. Penelitian oleh Muhammad Ainur Rifqi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada tahun 2015 dengan judul
“Strategi Pemasaran dan Perkembangan Produk Tabungan Wadiah di Bank
Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang” berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat diketahui bahwa dari sisi perkembangan dan pertumbuhan
pada produk tabungan wadiah pada tahun 2012-2013 mengalami kenaikan
yang signifikan, dari segi produk tabungan simpatik naik 51, 74% atau
sebesar Rp. 322.917.945, tabunganku naik 157, 19% atau sebesar Rp.
152.397.028 sedangkan dari sektor produk giro mengalami kenaikan 20,
14
Maelina, “Skripsi Strategi Pengembangan Baitul Maal wa Tamwil Perspektif Dakwah
(Studi Kasus di KSPS BMT Taruna Sejahtera Mijen Semarang)”, (Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo), 2017.
9
94% atau sebesar Rp. 36.732.191 hal ini menunjukkan bahwa dampak dari
strategi yang dilakukkan berjalan dengan maksimal.15
Penelitian yang dilakukan oleh saudara Muhammad Ainur dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan memiliki kesamaan yaitu tentang
strategi pengembangan produk. Akan tetapi, penelitian ini juga memiliki
perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dalam penelitian
Muhammad Ainur menggunakan perkembangan dan pertumbuhan produk
sedangkan peneliti akan meneliti pengembangan produk simpanan
menggunakan bauran pemasaran.
3. Penelitian oleh Yulita Sari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut
Agama Islam Negeri Raden Intan pada tahun 2017 dengan judul “Strategi
Pengembangan Produk Pada Bank Syariah Dalam Meningkatkan Kualitas
Pembiayaan Murabahah (Studi pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar
Lampung)”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa
Salah satu cara yag dilakukan oleh PT. BPRS Mitra Agro Usaha dalam
mengembangkan produk yang dimiliki dengan cara mengembangkan
produk-produk yang sudah ada. Selain itu untuk meningkatkan mitra dalam
melakukan transaksi dan untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Untuk
meningkatkan kualitas produk pembiayaan murabahah adalah dengan
15
Muhammad Ainur Rifqi, “Tugas Akhir Strategi Pemasaran dan Perkembangan Produk
Tabungan Wadiah di Bank Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang”, (Salatiga: Institut Agama
Islam Negeri Salatiga), 2015.
10
menemukan keseluruhan harapan nasabah sehingga akan meningkatkan
minat nasabah.16
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan yaitu tentang strategi pengembangan produk. Akan tetapi,
permasalahan terdapat beberapa perbedaan. Dalam penelitian Yulita
penelitian dilakukan kepada produk pembiayaan murabahah di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah, sedangkan peneliti akan meneliti tentang
strategi pengembangan produk simpanan di Baitul Maal wa Tamwil
menggunakan bauran pemasaran (marketing mix).
16
Yulita Sari, “Skripsi Strategi Pengembangan Produk Pada Bank Syariah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pembiayaan Murabahah (Studi pada PT. BPRS Mitra Agro Usaha Bandar
Lampung), (Lampung: Institut Agama Islam Negeri Raden Intan), 2017.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pengembangan Produk
1. Pengertian Strategi Pengembangan Produk
Strategi berasal dari kata Yunani yaitu stratogos yang berarti
jendral. William F. Glueck dan Lawrence R. Jauch mendefinisikan strategi
adalah suatu kesatuan rencana yang menyeluruh, komprehensif, dan
terpadu yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi
berperan dalam mencapai suatu tujuan, baik tujuan jangka pendek, tujuan
jangka menengah, maupun tujuan jangka panjang.1
Porter mendefinisikan strategi sebagai rumusan untuk bagaimana
bisnis bersaing, apa tujuan seharusnya, dan apa kebijakan yang akan
dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan-tujuan tersebut. Strategi sebagai
rencana diartikan sebagai tindakan diarahkan untuk mencapai seperangkat
tujuan yang dimaksudkan, sesuai dengan konsep perencanaan strategis.2
Secara umum, strategi didefinisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan.
Strategi merupakan rencana jangka panjang dalam mencapai tujuan yang
terdiri atas aktivitas-aktivitas penting untuk mencapai tujuan.3
1 Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi Pemasaran, (Bandung: Pustaka
Setia, 2015), 197-198. 2 Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), 86. 3 Rachmat, Manajemen Strategik, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), 2
12
Strategi mempunyai ruang lingkup yang luas dibidang pemasaran
yaitu sebagai berikut:
a. Strategi dalam persaingan
Setiap unit usaha atau bisnis tentu memiliki banyak persaingan
oleh karena itu perlu adanya strategi untuk bersaing. Langkah yang
harus dilakukan dalam menghadapi pasar yang bersifat monopoli tentu
berbeda dengan langkah yang diperlukan untuk pasar yang bersifat
oligopoli. Oleh karena itu, dalam persaingan diperlukan kejelasan dan
ketegasan langkah yang harus dilaksanakan.4
b. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam
pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.5 Produk yang
ditawarkan oleh bank, baik produk pembiayaan, dana maupun jasa-jasa
harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan produk
bank pesaing. Semakin lengkap produk yang ditawarkan, akan semakin
baik sehingga nasabah cukup mendatangi cabang tersebut untuk
memperoleh berbagai produk dan layanan jasa bank yang dibutuhkan.6
c. Strategi daur hidup produk
Daur kehidupan produk merupakan tahap-tahap yang dilalui
oleh suatu barang atau jasa sejak ia dimulai diperkenalkan dipasar
hingga ia lenyap dari pasar tersebut.7
4 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 231.
5 Triton, Marketing Strategic (Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing), (Nyutran:
Tugu Publisher, 2008), 3 6 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2014), 110 7 Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., 231.
13
Pengembangan produk adalah suatu usaha yang direncanakan dan
dilakukan secara sadar untuk memperbaiki produk yang ada, atau untuk
menambah banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan.
Pengembangan produk terdiri atas penjualan-penjualan yang bertambah
yang diusahakan oleh perusahaan-perusahaan dengan mengembangkan
yang diperbaharui untuk pasar-pasarnya yang sekarang.8
Menurut Ulrich dan Steven pengembangan produk merupakan
serangkaian aktivitas yang dimulai dari analisis persepsi dan peluang pasar,
kemudian diakhiri dengan tahap produksi, penjualan, dan pengiriman
produk.9
Pengembangan produk adalah suatu proses penemuan ide untuk
barang dan jasa termasuk merubah, menambah atau merumuskan kembali
sebagian dari sifat-sifat pokok yang sudah ada dalam segi corak, merek dan
kuantitas. Pengembangan produk dilaksanakan dengan tujuan untuk
melayani pasar yang telah ada sekarang dengan lebih meningkatkan
penjualan, memenuhi usaha menemukan barang baru yang lebih baik, serta
melaksanakan aktivitas-aktivitas dari teknik penelitian, perekayasaan dan
perancangan produk.10
Pengembangan dan pengenalan produk baru
8 Mahmudatus Sa’diyah, “Pengembangan Produk-Produk Lembaga Keuangan Mikro
Syariah”, Jurnal Equilibrium 2, No. 1, (2014), 160. 9 Endang Sulistya Rini, “Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan Penjualan”,
Jurnal Ekonom 16, No. 1, (2013), 31. 10
Endang Sulistya Rini, “Peran Pengembangan., 31-32.
14
berdasarkan kebutuhan konsumen menjadi kriteria penting bagi
pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.11
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa
strategi pengembangan produk merupakan sebuah rencana atau langkah-
langkah yang dirancang dan digunakan oleh suatu organisasi atau
perusahaan untuk mengembangkan produk dan pemasarannya sesuai
dengan kebutuhan konsumen agar produk tersebut bermanfaat, dikenal,
dan digunakan oleh konsumen.
2. Strategi Pengembangan Produk
Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah serangkaian dari
variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan
untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.12
Strategi pengembangan
produk dapat dilakukan dengan menganalisis bauran pemasaran (marketing
mix) yaitu sebagai berikut:
a. Product (Produk)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam
pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan.13
Produk yang
ditawarkan oleh bank, baik produk pembiayaan, dana maupun jasa-jasa
harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan dengan
produk bank pesaing. Semakin lengkap produk yang ditawarkan, akan
11
Broto Widya Hartanto, Subagyo, “Kerangka Kerja Perencanaan dan Pengembangan
Produk Sebagai Peningkatan Daya Saing Industri Kecil Menengah”, Jurnal Teknosains 8, No. 1,
(2018), 27. 12
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2012), 14. 13
Triton, Marketing Strategic (Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing), (Nyutran:
Tugu Publisher, 2008), 3
15
semakin baik sehingga nasabah cukup mendatangi cabang tersebut
untuk memperoleh berbagai produk dan layanan jasa bank yang
dibutuhkan.14
Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas bahwa produk
merupakan segala sesuatu yang ditawarkan untuk memenuhi keinginan
dan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, semakin baik dan lengkap
produk yang ditawarkan maka produk tersebut akan laku dipasaran.
b. Price (Harga)
Strategi harga sangat dibutuhkan sesuai dengan lingkungan
persaingan dan segmen pasar. Strategi yang paling umum adalah
menggunakan “Cost-Plus Pricing Method” yaitu penentuan harga jual
dihitung berdasarkan total biaya. Namun demikian, manajemen dapat
melakukan langkah dengan melihat kompetiter jika ada.15
Penetapan
tingkat margin/nisbah bagi hasil pembiayaan dan dana maupun
imbalan (ujrah) jasa perbankan memperhitungkan biaya yang harus
ditanggung cabang sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal.16
Harga (price) dalam koperasi simpan pinjam syariah, biasanya
ditentukan suatu margin/nisbah bagi hasil yang akan diperoleh
masyarakat ketika menggunakan produk koperasi simpan pinjam
syariah tersebut. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa untuk mencapai
hasil yang optimal, penentuan margin, nisbah bagi hasil, maupun ujrah
14
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2014), 110 15
Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah (Teori & Praktik), (Tangerang: Pustaka
Aufa Media Press, 2012), 89 16
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank., 110
16
dilakukan dengan memperhitungkan biaya yang ditanggung dan
melihat kompetiter yang ada.
c. Place (Tempat)
Place (tempat) sebagai elemen dalam marketing mix dapat
diartikan sebagai distribusi dan tempat usaha yang menentukan
keberhasilan strategi pemasaran secara efektif.17
Yang harus
diperhatikan dalam keputusan mengenai tempat yaitu:
1) Sistem transportasi perusahaan.
2) Sistem penyimpanan.
3) Pemilihan saluran distribusi
Bagi Perbankan pemilihan lokasi atau tempat sangat penting,
dalam menentukan lokasi pembukaan kantor cabang atau kantor kas
termasuk peletakan mesin ATM, bank harus mengidentifikasi sasaran
pasar yang dituju berikut yang sesuai dengan core business dari
perusahaan. 18
Oleh sebab itu, tempat juga merupakan aspek penting
yang harus diperhatikan dalam mmenentukan strategi pemasaran.
d. Promotion (Promosi)
Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan
segala jenis produk dan jasa yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah baru.19
Promosi dibutuhkan untuk memperluas jaringan
keanggotaan yang berasal dari masyarakat luas, disertai dengan
17
Nur Asnawi, Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan Isu-isu Kontemporer, (Depok:
Rajawali Press, 2017), 166. 18
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran., 16. 19
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank., 111
17
informasi produk dan jasa koperasi syariah meliputi jenis produk
pembiayaan ataupun sektor riil dan sebagainya. Sebelum memutuskan
promosi harus diputuskan segmen pasar dan calon anggota pengguna
jasa koperasi syariah.20
1) Personal Selling, yaitu melalui para penjual, yang dikenal dengan
sebutan pramuniaga, wiraniaga atau sales yang mendatangi pembeli
kerumah-rumah, yang berhadapan langsung dan mempengaruhi
calon pembeli dengan segala cara berkomunikasi.
2) Advertising, Periklanan adalah semua bentuk presentasi nonpribadi
dan promosi, ide, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor
tertentu. Tujuan dari periklanan adalah sebagai alat komunikasi
spesifik yang dicapai kepada pemirsa sasaran tertentu selama
periode waktu tertentu.21
Iklan dapat dilakukan dalam strategi
promosi seperti menayangkan produk yang ditawarkan melalui
surat kabar, radio, televise, pemasangan reklame dan spanduk, serta
brosur yang dibagikan kepada masyarakat.22
Periklanan dapat
dilakukan dengan cara memasang reklame, iklan, brosur, leaflet dan
berbagai bentuk lainnya.
3) Publicity, yaitu berupa pemuatan berita di surat kabar, radio atau
televisi.
4) Sales Promotion, artinya usaha promosi yang dilakukan dengan
harapan meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.
20
Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah., 89 21
Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Strategi., 169-170. 22
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank., 111.
18
5) Public relation, yaitu suatu usaha menjaga hubungan baik dengan
masyarakat, dengan selalu menginformasikan apa yang telah
dilakukan oleh lembaga, dan recana apa yang akan dilaksanakan
dimasa yang akan datang.23
Seperti yang telah dijelaskan di atas, promosi digunakan
sebagai cara untuk menginformasikan sebuah produk barang atau jasa
yang ditawarkan kepada masyarakat agar produk tersebt dikenal dan
digunakan oleh masyaakat luas. Sehingga rencana strategi promosi ini
harus dilakukan dengan tepat karena promosi merupakan hal penting
dalam pemasaran produk.
3. Tujuan Strategi Pengembangan Produk
Segala sesuatu yang direncanakan dan dilakukan tetntu memiliki
tujuan tersendiri. Tujuan dari strategi pengembangan produk adalah:
a. Memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah yang terus berubah
(dinamis) seiring dengan perkembangan zaman.
b. Menghidupkan kembali pertumbuhan dari simpanan yang sudah lesu.
c. Menandingi penawaran baru dari perusahaan pesaing yang
menawarkan produk baru terhadap nasabah.
d. Memanfaatkan teknologi baru.24
Pengembangan produk sangat penting dilakukan karena dengan
adanya pengembangan maka nasabah atau anggota akan selalu tertarik
23
Buchari Alma, Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2009), 148-150. 24
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar., 80
19
untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan khususnya dalam hal
ini pada lembaga keuangan.
Selain itu, menurut Buchari Alma tujuan pengembangan produk
adalah:
a. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas.
b. Untuk menambah omzet penjualan.
c. Untuk memenangkan persaingan.
d. Untuk meningkatkan keuntungan.
e. Untuk mencegah kebosanan konsumen.25
Pengembangan produk yang dilakukan juga bertujuan untuk:
a. Mempertahankan posisi pangsa pasar (market share).
b. Mengembangkan lebih lanjut posisi perusahaan sebagai innovator.
c. Memperoleh laba yang diinginkan melalui volume penjualan yang
ditingkatkan.26
Untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan
tersebut maka diperlukan rancangan strategi pengembangan produk baik
dengan mempromosikan produk baru atau memperbaharui produk yang
sudah ada.
4. Prosedur Pengembangan Produk
Prosedur atau tahap-tahap yang perlu dilakukan pada
pengembangan produk menurut Glen L. Urban, John R. Hauser dan
Nikhilesh Dholakia adalah sebagai berikut:
25
Mahmudatus Sa’diyah, “Pengembangan Produk-Produk., 161. 26
Endang Sulistya Rini, “Peran Pengembangan., 32.
20
a. Tujuan dan strategi produk
b. Identifikasi peluang.
c. Desain produk.
d. Pengujian pra produk.
e. Komersialisasi, meliputi kapan waktu peluncurannya, dimana produk
akan dipasarkan terlebih dahulu, target pasar potensial yang akan
dibidik, anggaran biaya untuk pemasaran produk.27
Prosedur pengembangan produk menurut Kotler dan Keller yaitu
sebagai berikut:
a. Penciptaan Ide
Proses pengembangan produk baru dimulai dengan pencarian ide.
b. Penyaringan Ide
Untuk menciptakan sejumlah ide-ide yang baik dan
mengesampingkan yang jelek sedini mungkin dan membuang ide
yang buruk seawal mungkin.
c. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Dalam pengujian konsep mensyaratkan bahwa berbagai
konsep produk diuji pada kelompok konsumen sasaran yang tepat.
d. Pengembangan Strategi Pemasaran
Setelah uji konsep berhasil, manajer produk baru akan
mengembangkan rencana strategi untuk memperkenalkan produk baru
ke pasar.
27
Mahmudatus Sa’diyah, “Pengembangan Produk-Produk., 163.
21
e. Analisis Bisnis
Manajemen harus mempersiapkan penjualan, biaya, dan
proyeksi laba untuk menentukan apakah mereka memuaskan tujuan
perusahaan.
f. Pengembangan Produk
g. Pengujian Pasar
h. Tahap Komersialisasi
Memperkenalkan produk baru ke pasar merupakan kegiatan
penyelesaian rencana pemasaran, pengkoordinasian kegiatan
perkenalan dengan fungsi-fungsi bisnis, pelaksanaan strategi
pemasaran serta pengontrolan peluncuran produk.28
Setiap kegiatan tentu memiliki prosedur atau tahap yang harus
diperhatikan seperti halnya pengembangan produk. Sebelum melakukan
pengembangan produk, perusahaan harus melakukan beberapa tahap yang
telah dijelaskan di atas agar tujuan dari pengembangan produk tercapai
dengan baik.
B. Baitul Maal Wa Tamwil
1. Pengertian Baitul Maal Wa Tamwil
Baitul Maal Wa Tamwil atau BMT merupakan organisasi bisnis
yang juga berperan sosial. Secara harfiah baitul maal berarti rumah dana
dan baitul tamwil berarti rumah usaha.29
Baitul maal lebih mengarah pada
usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit, seperti:
28
Endang Sulistya Rini, “Peran Pengembangan., 33-34. 29
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil, (Yogyakarta: UII Press,
2004), 126.
22
zakat, infaq, dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai lembaga
pendukung kegiatan ekonomi mayarakat kecil dengan berlandaskan
syariah.30
BMT adalah lembaga ekonomi atau keuangan syariah non
perbankan yang sifatnya informal karena lembaga ini didirikan oleh
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang berbeda dengan lembaga
keuangan perbankan dan lembaga keuangan formal lainnya. Sebagai
lembaga keuangan, BMT bertugas menghimpun dana dari masyarakat
(anggota BMT) dan menyalurkannya kepada masyarakat (Sebagai lembaga
keuangan, BMT bertugas menghimpun dana dari masyarakat (anggota
BMT) dan menyalrkannya kepada masyarakat (anggota BMT). Sebagai
lembaga ekonomi, BMT juga berhak melakukan kegiatan ekonomi, seperti
perdagangan, industri, dan pertanian.31
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa BMT
adalah lembaga keuangan non bank berbentuk koperasi syariah yang juga
menjalankan kegiatan simpan pinjam berdasarkan prinsip syariah. Selain
itu, BMT juga digunakan sebagai baitul maal atau rumah harta yang
berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana sosial seperti zakat,
infak, sedekah, dan dana sosial lainnya.
2. Dasar Hukum Baitul Maal Wa Tamwil
Baitul Maal Wa Tamwil berdiri berdasarkan asas pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta berlandaskan prinsip Syariah Islam,
30
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan Ilustrasi),
(Yogyakarta: Ekonisia, 2012), 107. 31
Nurul Huda. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil: Sebuah Tinjauan Teoritis, (Jakarta: Amzah,
2016), 35.
23
keimanan, keterpaduan (kaffah), kekeluargaan/koperasi, kebersamaan,
kemandirian, dan profesionalisme.32
Baitul Maal Wa Tamwil dapat
didirikan dalambentuk Kelompok Swadaya Masyarakat atau koperasi.
Sehingga badan hukum Badan Hukum Baitul Maal Wa Tamwil dapat
berupa:
a. KSM adalah Kelompok Swadaya Masyarakat dengan mendapatkan
Surat Keterangan Operasional dan PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil).
b. Koperasi Serba usaha atau koperasi syariah.
c. Koperasi simpan pinjam syariah (KSP-S).33
Baitul Maal Wa Tamwil berbadan hukum koperasi sehingga yang
menjadi landasan dasar hukum dari koperasi syariah sebagaimana lembaga
ekonomi islam yakni mengacu pada sistem ekonomi islam itu sendiri
seperti tersirat melalui fenomena alam semesta dan juga tersurat dalam Al-
Qur’an serta Hadits.34
Seperti yag telah dijelaskan di atas, BMT merupakan
salah satu lembaga keuangan non bank dengan badan hukum koperasi.
3. Fungsi Baitul Maal Wa Tamwil
Pendirian BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha
ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.35
Adapun fungsi BMT dalam rangka mencapai tujuannya adalah
sebagai berikut:
32
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul., 129. 33
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga., 116. 34
Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah., 8. 35
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul., 128.
24
a. Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong dan
mengembangkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota,
kelompok muamalat dan daerah kerjanya.
b. Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih
professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam
menghadapi persaingan global.
c. Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan anggota.
d. Menjadi perantara keuangan antara shohibul maal dengan mudharib,
terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf,
hibah, dan lain-lain.
e. Menjadi perantara keuangan antara pemilik dana, baik sebagai pemodal
maupun penyimpan dengan penggunaan dana untuk pengembangan
usaha produktif. 36
4. Produk Simpanan Baitul Maal Wa Tamwil
Penghimpunan dana atau pendanaan pada lembaga keuangan
syariah digunakan sebagai mobilisasi dan investasi tabungan untuk
pembangunan perekonomian dengan cara yang adil sehingga keuntungan
yang adil dapat dijamin bagi semua pihak.37
Sumber dana BMT dapat
diperoleh dari anggota, pinjaman, atau dana yang bersifat hibah atau
sumbangan. Secara umum sumber dana koperasi syariah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
36
Ibid., 131. 37
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 112.
25
a. Simpanan Pokok
Simpanan Pokok adalah modal awal anggota yang disetorkan
dimana besar simpanan pokok tersebut sama dan tidak boleh dibedakan
antara anggota.38
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib masuk dalam kategori modal koperasi
sebagaimana simpanan pokok dimana besar kewajibannya diputuskan
berdasarkan hasil syuro’ (musyawarah) anggota serta penyetorannya
dilakukan secara kontinu setiap bulannya sampai seseorang dinyatakan
keluar dari keanggotaan koperasi syariah.39
c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah simpanan anggota yang merupakan
bentuk investasi dari anggota atau calon anggota yang memiliki
kelebihan dana kemudian menyimpannya di koperasi syariah.40
d. Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka ini disebut deposito. Dalam Undang-
Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 disebutkan deposito
adalah investasi dan berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah
38
Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah., 17. 39
Ibid., 18 40
Ibid., 19
26
penyimpan dan Bank Syariah dan/atau UUS.41
Simpanan ini
menggunakan prinsip mudhrabah. Dalam prinsip ini, penyimpan
bertindak sebagai pemilik dana (Shahib al-mal), sedangkan BMT
bertindak sebagai pengelola usaha (mudharib).42
Produk simpanan merupakan salah satu jenis usaha penghimpunan
dana dari masyarakat yang digunakan sebagai modal untuk menjalankan
kegiatan operasional Baitul Maal Wa Tamwil.
5. Strategi Pengembangan Baitul Maal Wa Tamwil
Langkah strategis dalam konsep pemberdayaan dan pengembangan
BMT yaitu sebagai berikut:
a. Menjadikan BMT sebagai lembaga keuangan mikro rakyat yang
professional dan amanah sehingga BMT dapat dijadikan tempat bagi
proses akumulasi modal dari kalangan masyarakat bawah.
b. Menjadikan BMT sebagai fasilitator dan ujung tombak penggerak
ekonomi sektor real dengan menumbuhkembangkakn usaha.
c. Membangun Jaringan (networking), dengan BMT dan lembaga-lembaga
keuangan lainnya, untuk menjalin hubungan kemitraan yang lebih kuat.
d. Membangun kerjasama yang lebih kuat dengan lembaga keuangan
syariah yang lebih besar dan lebih mapan, bagi pembina permodalan,
41
Abdul Ghofur Anshori, Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 tahun 2008), (Bandung:
PT Refika Aditama, 2013), 126. 42
Nurul Huda. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil., 76.
27
manajemen dan SDM sekaligus berdasarkan prinsip kerjasama saling
menguntungkan.43
Strategi dalam mengembangkan produk BMT adalah sebagai
berikut:
a. Meluruskan niat
Langkah pertama yang harus dilalui pengelola BMT sebelum
memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat karena niat
merupakan cermin perbuatan seseorang.44
Dalam mengelola suatu usaha baik perusahaan barang atau jasa,
tentu harus meluruskan niat pada saat membangun usahanya, hal ini
dikarenakan dengan niat yang lurus maka tindakan yang dilakukan juga
akan terarah.
b. Memperhatikan ulama
Hal yang perlu diperhatikan BMT dalam memasarkan produknya
adalah mengunjungi ulama dengan menjelaskan bahwa pengelolaan
BMT mengikuti prinsip-prinsip syariah. Sesekali mengajak mereka
untuk mengunjungi BMT serta memperhaikan praktik pengelolaan dan
program-programnya. Selain itu, perlu juga menjalin kerjasama dengan
lembaga atau organisasi sosial keagamaan yang berada di bawah
pengaruh (naungan) ulama.45
43
Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, (Bandung: Pustaka Setia,
2013), 30-31. 44
Nurul Huda. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil., 200 45
Ibid., 201
28
Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT juga harus
memperhatikan ulama untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan BMT
agar tidak melanggar prinsip-prinsip syariah. Ulama juga dapat
mengetahui kegiatan operasional yang dilakukan oleh BMT memang
menggunakan prinsip-prinsip ekonomi syariah.
c. Memperluas jaringan kerjasama
Langkah berikutnya adalah memperluas jaringan kerjasama yang
saling menguntungkan sepanjang tidak mengingkari prinsip-prinsip
syariah. Kerjasama ini dilakukan agar BMT semakin kukuh di
masyarakat karena mengalirnya dukungan dan kerjasama dari berbagai
pihak.46
Memperluas jaringan kerjasama juga sangat penting untuk
dilakukan agar BMT semakin berkembang dan banyak dikenal oleh
masyarakat. Jaringan kerjasama juga dapat digunakan sebagai pengauat
keberadaanC BMT karena adanya dukungan dari berbagai pihak mitra
kerjasama yang telah dibangun.
d. Menjemput bola
Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencapai
target pemasaran adalah dengan melakukan pendekatan “menjemput
bola”. Pendekatan ini dilakukan dengan cara mendekati calon anggota.
Petugas BMT dengan leluasa menjelaskan kepada calon anggota
46
Ibid., 201
29
mengenai konsep keuangan syariah, sistem, dan prosedur operasional
BMT.47
Teknik menjemput bola merupakan salah satu cara atau strategi
pemasaran yang digunakan BMT dalam memasarkan produk-produk
yang ditawarkan BMT. Teknik menjemput bola ini dirasa sangat efisien
dalam menarik minat anggota karena anggota lebih mudah untuk
melakukan transaksi tanpa harus datang ke kantor BMT.
47
Ibid., 202
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dilihat dari jenisnya penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau dilokasi
penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki
gejala objektif yang terjadi dilokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk
penyusunan laporan ilmiah.1 Penelitian ini akan memaparkan data hasil
penelitian yang diperoleh dilapangan yaitu di BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari.
2. Sifat Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian, maka penelitian ini bersifat
deskriptif kualitatif. penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan
data-data, jadi ia juga menyajikan, menganalisis dan menginterpretasi.2
Sedangkan penelitian kualitatif merupakan suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan
melakukan studi pada situasi yang alami.3 Dapat peneliti artikan bahwa
penelitian deskriptif kualitatif merupakan penyajian hasil penelitian dengan
1 Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), 96. 2 Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
44. 3 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana, 2012), 34.
31
cara menggambarkan dengan kata-kata tentang situasi yang dialami
berkaitan dengan penelitian. Deskriptif kualitatif pada penelitian ini yaitu
peneliti akan menggambarkan situasi yang terjadi berdasarkan data dan
informasi yang peneliti peroleh berkaitan dengan strategi pengembangan
produk simpanan pada BMT Arsyada kantor cabang Batanghari.
B. Sumber Data
Sumber Data adalah salah satu yang paling vital dalam penelitian.
Peneliti harus mampu memahami sumber data mana yang mesti digunakan
dalam penelitiannya itu, ada dua jenis sumber data yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer adalah sumber pertama di mana sebuah data
dihasilkan.4 Peneliti akan menggunakan sumber data primer karyawan
yang ada di BMT Arsyada kantor cabang Batanghari karena karyawan
tersebut lebih mengetahui strategi yang telah dilakukan BMT Arsyada
kantor cabang Batanghari kepada masyarakat sekitar. Karyawan yang
menjadi sumber data primer yaitu Bapak Andri Yulianto selaku Pimpinan
BMT Arsyada, Bapak Purnomo Siswoyo sebagai Kepala Kantor Kas
Batanghari, dan Ibu Amanah Lestari sebagai marketing. Selain itu, peneliti
juga menggunakan anggota BMT Arsyada kantor cabang Batanghari
sebagai sumber data primer.
4 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013),
129.
32
2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data kedua sesudah sumber
data primer. Data yang dihasilkan dari sumber data ini adalah data
sekunder. Sumber data sekunder dapat membantu memberi keterangan,
atau data pelengkap sebagai bahan pembanding.5 Adapun buku-buku
utama yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah:
a. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung:
Pustaka Setia, 2013.
b. Nurul Huda. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil: Sebuah Tinjauan Teoritis,
Jakarta: Amzah, 2016.
c. Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah (Teori & Praktik),
Tangerang: Pustaka Aufa Media Press, 2012.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Teknik wawancara adalah teknik untuk mengumpulkan data yang
akurat untuk keperluan proses pemecahan masalah tertentu, yang sesuai
dengan data. pencarian data dengan teknik ini dilakukan dengan cara tanya
jawab secara lisan dan bertatap muka langsung antara seorang atau
beberapa orang pewawancara dengan seorang atau beberapa orang yang
diwawancarai.6
Jenis wawancara yang digunakan adalah wawancara
semiterstruktur, wawancara semiterstruktur digunakan untuk menemukan
5 Ibid., 129.
6 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), 151.
33
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara
diminta pendapat, dan ide-idenya.7 Wawancara akan dilakukan kepada
karyawan yang ada di BMT Arsyada kantor cabang Batanghari karena
karyawan tersebut lebih mengetahui strategi yang telah dilakukan BMT
Arsyada kantor cabang Batanghari kepada masyarakat sekitar. Karyawan
yang menjadi sumber data primer yaitu Bapak Andri Yulianto selaku
Pimpinan BMT Arsyada, Bapak Purnomo Siswoyo sebagai Kepala Kantor
Kas Batanghari, dan Ibu Amanah Lestari sebagai marketing. Selain itu,
peneliti juga akan melakukan wawancara kepada anggota BMT Arsyada
kantor cabang Batanghari.
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang.8 Data dokumentasi yang akan dikumpulkan sebagai bukti
dalam penelitian ini berupa profil BMT Arsyada, brosur produk, formulir,
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan produk simpanan di BMT Arsyada
kantor cabang Batanghari.
D. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif. teknik analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
7 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2014), 73.
8 Sugiyono, Metode Penelitian., 240.
34
menemukan pola, menemukan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain.9
Peneliti menggunakan cara berfikir induktif yaitu proses berawal dari
proporsisi-proporsisi khusus (sebagai hasil pengamatan) dan berakhir pada
suatu kesimpulan (pengetahuan baru) berupa azaz umum.10
Dalam penelitian
ini, analisis data kualitatif dengan cara berfikir induktif akan diterapkan
dengan cara menganalisis data yang diperoleh mulai dari identifikasi sampai
ditarik kesimpulan dengan menjelaskan secara deskriptif terkait strategi
pengembangan produk simpanan pada BMT Arsyada kantor cabang
Batanghari.
9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), 248. 10
Masri Sangaribun dan Sofyan Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,
1989), 10.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil KSPPS BMT Arsyada
1. Sejarah Singkat KSPPS BMT Arsyada
Pada awalnya KSPPS BMT Arsyada berlokasi di Jalan Jendral
Sudirman No. 110 Kelurahan Imopuro Kecamatan Metro Pusat, Kota
Metro Propinsi Lampung. KSPPS BMT Arsyada Sejahtera Bersama telah
di akui Pemerintah dengan Surat Izin Propinsi Lampung
No.04/BH/X/III.11/V/2013.1 Secara resmi KSPPS BMT Arsyada berdiri
pada tanggal 21 Juli 2013 dengan modal awal Rp.60.000.000,- (Enam
Puluh Juta Rupiah).
Pada Berita Acara Rapat Perubahan Koperasi tanggal 23 Januari
2016, KSPPS BMT Arsyada berpindah lokasi yang saat ini berada di Jalan
Soekarno Hatta RT.012 RW.003 Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro
Barat, Kota Metro Propinsi Lampung. Dan memili Akta Perubahan
Anggaran Dasar Badan Hukum No. 185/BH/PAD/X/III.11/III/2016.
Didukung oleh tenaga-tenaga ahli di bidangnya, KSPPS BMT
Arsyada hadir di tengah-tengah masyarakat dengan motto “Sejahtera
Bersama Anggota”, yang selalu melakukan pendekatan kepada masyarakat
luas agar senantiasa dekat dihati semakin dicintai. KSPPS BMT Arsyada
sangat menghormati hak-hak dan kewajiban antara KSPPS BMT Arsyada
1 Brosur BMT Arsyada
36
dengan anggota, dan anggota dengan KSPPS BMT Arsyada agar adanya
kesinambungan antara KSPPS BMT Arsyada dengan semua anggotanya.
Selalu amanah dalam mengemban tanggung jawab adalah modal utama
KSPPS BMT Arsyada dalam menjalankan bisnis keuangan yang
berdasarkan syariat Islam, agar lebih barokah dan diridhoi Allah SWT.
Pengelola KSPPS BMT Arsyada adalah sekelompok tenaga ahli
yang telah menggeluti dibidang bisnis keuangan syariah dan telah
berpengalaman selama bertahun-tahun, serta di dukung oleh pengawas
manajemen, serta Dewan Pengawas Syariah yang sangat kompeten dalam
bidangnya.
KSPPS BMT Arsyada memiliki beberapa jenis produk yang
berkaitan dengan Simpanan dan Pembiayaan. Jenis produk simpanan yang
ada pada KSPPS BMT Arsyada adalah Simpanan Suka Hati, Simpanan
Idul Fitri, Simpanan Idul Qurban, Simpanan Haji dan Umrah, Simpanan
Pendidikan, Simpanan Mudharabah Berjangka, dan Simpanan Wadiah.
Sedangkan produk pembiayaan diantaranya Murabahah, Mudharabah,
Ijarah, Hiwalah, dan Salam.
KSPPS BMT Arsyada saat ini sudah memperluas wilayah, sehingga
mempunyai Kantor Kas di Batanghari dan 3 (tiga) Kantor Cabang di
Simpang Randu, Sekincau dan Gaya Baru.2
2 Profil BMT Arsyada
37
2. Motto, Visi, dan Misi KSPPS BMT Arsyada
a. Motto
Sejahtera Bersama Anggota
b. Visi
Menjadi Lembaga Keuangan Syari’ah yang Sehat
dan Bermanfaat Bagi Ekonomi Umat
c. Misi
1) Mewujudkan kesejahteraan anggota
2) Berpartisipasi dalam memberdayakan ekonomi ummat yang
berpola syari’ah
3) Menyelenggarakan Standart Operasional dan Prosedur yang sesuai
dengan Koperasi Syari’ah yang sehat, terpercaya, serta terbuka
dalam penyampaian keuangan.3
3. Struktur Organisasi KSPPS BMT Arsyada
Gambar 4.1.
Struktur Organisasi KSPPS BMT Arsyada
3 Motto, Visi, dan Misi BMT Arsyada dikutip tanggal 8 Juni 2018
38
Di BMT Arsyada kantor cabang Batanghari terdapat tiga posisi
karyawan yang mengatur jalnnya kegiatan operasional di kantor cabang
Batanghari tersebut yaitu bapak Purnomo Siswoyo selaku kepala kantor
kas Batanghari yang bertanggung jawab atas kegiatan operasional di
kantor kas cabang Batanghari ini. Kemudian bapak Ibnu Sudarso dan ibu
Amanah Lestari selaku marketing yang bertanggung jawab pada
pemasaran produk BMT Arsyada kantor cabang Batanghari
4. Jenis Jenis Simpanan KSPPS BMT Arsyada
a. Simpanan wadiah suka hati
Simpanan wadiah suka hati yaitu simpanan titipan yang bisa
ditambah dan dikurangi sewaktu waktu sesuai dengan keinginan
anggota. Sehingga dengan adanya simpanan ini anggota dapat merasa
kemudahan bertransaksi di BMT Arsyada.
b. Simpanan wadiah idul fitri
Simpanan wadiah idul fitri yaitu simpanan titipan yang bisa
ditambah dan dikurangi sewaktu waktu namun pengambilan nya
bertepat dengan moment idul fitri. Sehingga idul fitri anggota menjadi
hari yang penuh makna dan semakin berseri.
c. Simpanan idul qurban (Mudharabah)
Simpanan idul qurban yaitu simpanan titipan yang bisa
ditambah dan dikurangi sewaktu waktu nammun pengambilannya
bertepatan dengan moment idul qurban.
39
d. Simpanan haji dan umroh (Wadiah)
Simpanan wadiah haji dan umroh yaitu simpanan titipan yang
bisa ditambah dan dikurangi sewaktu waktu namun pengambilannya
bertepatan dengan moment ibadah haji dan umroh.
e. Simpanan pendidikan (Mudharabah)
Simpanan pendidikan yaitu simpanan titipan yang bisa ditambah
dan dikurangi sewaktu waktu namun pengambilannya bertepat dengan
saat tahun ajaran baru atau selepas semester.
f. Simpanan berjangka (Mudharabah)
1) Simpanan berjangka tiga bulan
Jenis simpanan yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu
3 bulan kedepan dengan nisbah bagi hasil 25 : 75, (25% untuk
anggota dan 75% untuk BMT). Jika dalam masa tersebut anggota
mengambil simpanan makan akan dikenakan penalty sesuai
ketentuan yang berlaku.
2) Simpanan berjangka enam bulan
Jenis simpanan yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu
enam bulan kedepan dengan nisbah bagi hasil 30 : 70, (30% untuk
anggota dan 70% untuk BMT). Jika dalam masa tersebut anggota
mengambil simpanan makan akan dikenakan penalty sesuai
ketentuan yang berlaku.
40
3) Simpanan berjangka 12 bulan
Jenis simpanan yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu
12 bulan kedepan dengan nisbah bagi hasil 35 : 65, (35% untuk
anggota dan 65% untuk BMT). Jika dalam masa tersebut anggota
mengambil simpanan makan akan dikenakan penalty sesuai
ketentuan yang berlaku.
4) Simpanan berjangka 24 bulan
Jenis simpanan yang hanya bisa diambil dalam jangka waktu
24 bulan kedepan dengan nisbah bagi hasil 40 : 60, (40% untuk
anggota dan 60% untuk BMT). Jika dalam masa tersebut anggota
mengambil simpanan makan akan dikenakan penalty sesuai
ketentuan yang berlaku.4
B. Strategi Pengembangan Produk Simpanan BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari
Strategi pengembangan produk simpanan di BMT Arsyada Kantor
cabang Batanghari berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber. Data
narasumber yang diwawancarai adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1.
Data Narasumber yang Diwawancarai
No. Nama Pekerjaan Alamat/Jabatan
1. Andri Yulianto Pimpinan BMT
Arsyada
Pimpinan BMT Aryada
2. Purnomo Siswoyo Karyawan BMT
Arsyada
Kepala Kantor Kas
Batanghari
3. Amanah Lestari Karyawan BMT
Arsyada
Marketing
4 Brosur BMT Arsyada dikutip tanggal 2 Juni 2018
41
No. Nama Pekerjaan Alamat/Jabatan
4. Siti Munawaroh Anggota Simpanan
Idul Qurban
Batanghari, Lampung
Timur
5. Slamet Anggota Simpanan
Suka Hati
Banarjoyo, Kec.
Batanghari
6. Kasiyati Anggota Simpanan
Suka Hati dan Idul
Fitri
Sekampung
Produk simpanan yang ada di BMT Arsyada meliputi simpanan dengan
akad mudharabah, ada juga simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu
dengan menggunakan akad wadiah, dan ada juga deposito. Keunggulannya
kalau simpanan wadiah itu bisa diambil sewaktu-waktu tetapi bonusnya lebih
sedikit karena sistemnya adalah bonus bukan bagi hasil, kalau deposito itu
berjangka waktu tidak bisa diambil jika belum jatuh tempo misalkan 3 bulan, 6
bulan atau 1 tahun. Jadi dana yang didepositokan tersebut dapat digunakan
sebagai pembiayaan sehingga dari hasil keuntungannya diberikan nisbah bagi
hasil yang lebih tinggi kepada anggota daripada simpanan wadiah, kalau
simpanan mudharabah hampir sama seperti deposito tidak bisa diambil
sewaktu-waktu, nisbah bagi hasilnya juga lebih besar dari simpanan wadiah
dan peruntukannya sesuai dengan masing-masing produk simpanan yang ada
di BMT Arsyada. Anggota yang tercatat di BMT Arsyada terdapat 5.000
anggota simpanan dan pembiayaan.5
Nisbah bagi hasil produk simpanan di BMT Arsyada dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:6
5 Wawancara dengan bapak Purnomo Siswoyo, Kepala Cabang BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari, pada 03 Maret 2020 6 Brosur BMT Arsyada
42
Tabel 4.2.
Nisbah Bagi Hasil Produk Simpanan di BMT Arsyada
No Nama Produk Akad Nibah Bagi Hasil
1. Simpanan Suka Hati Wadiah 25 : 75
2. Simpanan Qurban Mudharabah 30% : 70%
3. Simpanan Pendidikan Mudharabah 25% : 75%
4. Simpanan Idul Fitri Wadiah Paket Lebaran
5. Simpanan Berjangka Mudharabah 3 bulan 30% : 70%
6 bulan 40% : 60%
12 bulan 50% : 50%
24 bulan 60% : 40%
6. Simpanan Arsyada
Membahana
Wadiah Yad
Dhomanah
Membahana 6 Bulan:
Rp. 50.000.000 = TV 29 Inc
Rp. 75.000.000 = 6 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 10 Gr Emas
Membahana 12 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 11 Gr Emas
Rp. 75.000.000 = 16 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit
Sepeda Motor Matic
Membahana 24 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic
Rp. 75.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic ditambah 6 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic ditambah 10 Gr
Emas
Rp. 1.000.000.000 = 1 Unit
Mobil
Biaya administrasi yang dibayarkan untuk menjadi anggota BMT
Aryada cukup bersaing yaitu Rp. 20.000,- biaya ini sangat kompetitif di
kalangan BMT. Lokasi BMT Arsyada kantor cabang Batanghari ini cukup
strategis karena ada dipusat kecamatan Batanghari dan juga dekat pasar
Batanghari yang menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat tentunya.
Promosi dilakukan dengan memasarkan langsung kepada masyarakat,
pedagang di pasar, terkadang dikelompok pengajian dan pelajar yang ada di
Kecamatan Batanghari. Media khusus yang digunakan berupa brosur, sosial
43
media tidak aktif lagi jadi kami menawarkan produk itu secara langsung dari
mulut kemulut. Strategi yang dilakukan yaitu promosi melalui personal selling
jadi marketing menawarkan langsung kepada masyarakat untuk menjadi
anggota BMT Arsyada. Target anggota simpanan di BMT Arsyada kantor
cabang Batanghari yaitu pedagang pasar, pelajar dan masyarakat khususnya di
lingkungan kecamatan Batanghari. Respon masyarakat dulu sangat antusias
sekali untuk menabung ada juga yang mengajukan pembiayaan, tapi setelah
banyaknya BMT yang kolaps ini sangat sulit menawarkan masyarakat untuk
menjadi anggota BMT. 7
Usaha yang pernah dilakukan BMT Arsyada untuk Pengembangan
usaha yaitu mengeluarkan produk simpanan Arsyada membahana yang
menawarkan hadiah tanpa diundi dan hadiah diberikan diawal bagi anggota
yang menyimpan dana minimal 50 juta dengan jangka waktu minimal 6 bulan
di BMT Arsyada. Untuk menghadapi persaingan usaha strategi yang dilakukan
adalah meningkatkan kepercayaan anggota dengan rasa tanggung jawab yang
tinggi, tidak melakukan penyelewengan dana, jujur, memberikan pelayanan
yang terbaik untuk para anggota maupun masyarakat. 8
Simpanan Arsyada membahana diperuntukkan hanya untuk anggota
dan calon anggota BMT Arsyada yang selalu setia dan semakin mempercayai
BMT Arsyada. Program yang diberikan BMT Arsyada dalam simpanan
Arsyada membahana adalah sebagai beriku
7 Wawancara dengan ibu Amanah, Marketing BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 03 Maret 2020 8 Wawancara dengan bapak Purnomo Siswoyo, Kepala Cabang BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari, pada 03 Maret 2020
44
Membahana 6 Bulan:
Rp. 50.000.000 = TV 29 Inc
Rp. 75.000.000 = 6 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 10 Gr Emas
Membahana 12 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 11 Gr Emas
Rp. 75.000.000 = 16 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit Sepeda Motor Matic
Membahana 24 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 1 Unit Sepeda Motor Matic
Rp. 75.000.000 = 1 Unit Sepeda Motor Matic ditambah 6 Gr
Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit Sepeda Motor Matic ditambah 10 Gr
Emas
Rp. 1.000.000.000 = 1 Unit Mobil
Strategi yang dilakukan BMT Arsyada kantor cabang Batanghari dalam
melakukan pengembangan produk simpanan adalah dengan mengeluarkan
produk baru yaitu simpanan Arsyada membahana. Semua hadiah tanpa diundi
dan akan diberikan diawal, sistem simpanan dengan menggunakan akad
Wadiah yad dhomanah yaitu sistem simpanan yang tidak menggunakan
sistem bagi hasil tapi menggunakan sistem hadiah dan diberikan diawal atau
pada saat anggota mulai menyimpan.9
Strategi pengembangan usaha untuk saat ini tidak dilakukan karena
saat ini BMT berusaha untuk mempertahankan produk yang sudah ada. Dalam
persaingan usaha, strategi yang dilakukan oleh BMT Aryada sebagai berikut:
1. mempertahankan kepercayaan anggota terutama di Batanghari
2. tidak ada penyelewengan wewenang atau penyelewengan dana
3. dan alhasil yang masih berdiri di pasar Batanghari itu cuma BMT Arsyada
9 Brosur BMT Aryada.
45
Sampai sekarang sistem di simpanan membahana itu masih ada, masih
jalan tapi untuk menawarkan keanggota itu yang sulit dan tidak ada yang mau
saat ini karena kasusnya sudah banyak sehingga ini kita merasakan imbasnya.
dan perputarannya juga sulit.10
Daur hidup produk simpanan selama BMT
Arsyada berdiri dimulai dari awal pendirian BMT sampai dengan nanti.11
Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota BMT Arsyada kantor
cabang ada yang mengatakan memilih menjadi anggota BMT Arsyada selain
lokasinya dekat juga ada produk simpanan idul qurban jadi tertarik.12
Ada pula
yang mengatakan bahwa tertarik menjadi anggota BMT Arsyada karena
lokasinya dekat, banyak warga Banarjoyo juga menabung atau meminjam
dana di BMT Arsyada.13
Keuntungan yang didapatkan oleh ibu Siti dalam simpanan idul quban
adalah memudahkan menabung untuk berqurban karena sistem menabungnya
bisa sewaktu-waktu tapi uangnya hanya bisa diambil menjelang hari raya idul
adha jadi uang untuk membeli hewan qurban sudah terkumpul.14
Keuntungan
yang didapatkan setelah menabung di BMT Arsyada menurut ibu Kasiyati
lebih mudah, nggak takut uangnya hilang, lebih jelas pencatatannya dan setiap
hari ada karyawan yang keliling utuk mengambil uang tabungan.15
10
Wawancara dengan bapak Andri Yulianto, Pimpinan BMT Arsyada, pada 02 Maret
2020 11
Ibid. 12
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020 13
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020. 14
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020 15
Wawancara dengan ibu Kasiyati, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 10 Maret 2020
46
Bagi hasil yang diterima oleh anggota cukup sesuai dengan uang yang
disimpan.16
Bagi hasil cukup 30% untuk anggota dan 70 % untuk BMT Arsada
pada produk simpanan idul qurban.17
Sedangkan menurut ibu Kasiyati, nisbah
bagi hasil dari BMT sudah cukup yang penting uang yang ditabung tidak
hilang.18
Lokasinya stratgis karena ada di pusat kecamatan Batanghari, dekat
pasar juga tentunya ramai dan mudah dijangkau. 19
Lokasinya juga strategis
karena dekat pasar, ramai, dan pedagang-pedagang banyak yang ikut
menabung.20
Ibu Siti mendapatkan informasi BMT Arsada kantor cabang Batanghari
dari marketing yang awalnya menawarkan untuk menabung disana.21
Ibu
Kasiyati mengetahui BMT Arsyada kantor cabang Batanghari ini dari temen-
temen dan juga dari karyawan BMT yang menawari untuk gabung menjadi
anggota BMT Arsyada.22
Strategi yang membuat ibu Siti tertarik menjadi anggota adalah
produknya yang sesuai dengan kebutuhan, marketingnya baik dan ramah. 23
Sedangkan menurut bapak Slamet yang membuat tertarik menabung di BMT
16
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020. 17
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020. 18
Wawancara dengan ibu Kasiyati, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 10 Maret 2020 19
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020 20
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020. 21
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020 22
Wawancara dengan ibu Kasiyati, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 10 Maret 2020 23
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020
47
Arsyada adalah marketingnya setiap hari keliling, jadi kalau mau menabung
bisa langsung ke marketingnya terus besoknya dikasih bukti transaksinya.24
Strategi yang paling disukai itu memudahkan anggota dalam menabung karena
tiap hari diambil oleh karyawan jadi tidak perlu repot-repot datang ke
kantornya.25
C. Analisis Strategi Pengembangan Produk Simpanan BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari
1. Strategi Pengembangan Produk BMT Arsyada
Pengembangan produk adalah suatu usaha yang direncanakan dan
dilakukan secara sadar untuk memperbaiki produk yang ada, atau untuk
menambah banyaknya ragam produk yang dihasilkan dan dipasarkan.
Pengembangan produk terdiri atas penjualan-penjualan yang bertambah
yang diusahakan oleh perusahaan-perusahaan dengan mengembangkan
yang diperbaharui untuk pasar-pasarnya yang sekarang.26
Strategi
pengembangan produk terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Strategi dalam persaingan
Setiap unit usaha atau bisnis tentu memiliki banyak persaingan
oleh karena itu perlu adanya strategi untuk bersaing. Dalam persaingan
diperlukan kejelasan dan ketegasan langkah yang harus dilaksanakan.27
Strategi yang dilakukan oleh BMT Arsyada untuk menghadapi
persaingan usaha adalah meningkatkan kepercayaan anggota dengan
24
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020. 25
Wawancara dengan ibu Kasiyati, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 10 Maret 2020 26
Mahmudatus Sa’diyah, “Pengembangan Produk-Produk Lembaga Keuangan Mikro
Syariah”, Jurnal Equilibrium 2, No. 1, (2014), 160. 27
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), 231.
48
rasa tanggung jawab yang tinggi, tidak melakukan penyelewengan
dana, jujur, memberikan pelayanan yang terbaik untuk para anggota
maupun masyarakat.28
1) Mempertahankan kepercayaan anggota terutama di Batanghari
2) tidak ada penyelewengan wewenang atau penyelewengan dana.29
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka peneliti dapat
mengatakan bahwa strategi yang dilakukan BMT Arsyada dalam
menghadapi persaingan usaha sudah cukup jelas dan tegas dalam
langkah-langkahnya yang intinya mendapatkan kepercayaan anggota
dengan tanggung jawab yang besar dan tidak melakukan
penyelewengan dana. Hal ini sesuai dengan teori strategi dalam
persaingan diperlukan kejelasan dan ketegasan langkah yang harus
dilaksanakan.
b. Strategi produk
Produk yang ditawarkan baik produk pembiayaan, dana maupun
jasa-jasa harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan
dengan produk pesaing.30
Pengembangan produk yang dilakukan oleh
BMT Arsyada adalah dengan mengeluarkan produk simpanan dengan
nama Arsyada membahana. Sesuai dengan hasil wawancara dengan
bapak Purnomo Siswoyo, usaha yang pernah dilakukan BMT Arsyada
untuk pengembangan usaha yaitu mengeluarkan produk simpanan
28
Wawancara dengan bapak Purnomo Siswoyo, Kepala Cabang BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari, pada 03 Maret 2020 29
Wawancara dengan bapak Andri Yulianto, Pimpinan BMT Arsyada, pada 02 Maret
2020 30
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2014), 110
49
Arsyada membahana yang menawarkan hadiah tanpa diundi dan hadiah
diberikan diawal bagi anggota yang menyimpan dana minimal 50 juta
dengan jangka waktu minimal 6 bulan di BMT Arsyada.31
Berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber, strategi
produk yang dilakukan oleh BMT Arsyada dapat peneliti katakan cukup
baik karena BMT Arsyada sudah mengeluarkan satu produk baru yaitu
simpanan Arsyada membahana dengan keuntungan atau bagi hasil
diberikan di awal yang menarik masyarakat untuk menjadi anggota. Hal
ini sesuai dengan teori bahwa produk yang ditawarkan oleh bank, baik
produk pembiayaan, dana maupun jasa-jasa harus memiliki daya saing.
c. Strategi daur hidup produk
Daur kehidupan produk merupakan tahap-tahap yang dilalui
oleh suatu barang atau jasa sejak ia mulai diperkenalkan di pasar
hingga ia lenyap dari pasar tersebut.32
Di BMT Arsyada sampai
sekarang sistem di simpanan membahana itu masih ada, masih jalan
tapi untuk menawarkan keanggota itu yang sulit dan tidak ada yang
mau saat ini karena kasusnya sudah banyak sehingga kita merasakan
imbasnya, dan perputarannya juga sulit.33
Daur hidup produk simpanan
selama BMT Arsyada berdiri dimulai dari awal pendirian BMT sampai
dengan nanti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk
pengembangan yang ada di BMT Arsyada dimulai sejak awal
31
Wawancara dengan bapak Purnomo Siswoyo, Kepala Cabang BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari, pada 03 Maret 2020 32
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis., 231. 33
Wawancara dengan bapak Andri Yulianto, Pimpinan BMT Arsyada, pada 02 Maret
2020
50
peluncuran produk sampai kapanpun sehingga daur hidupnya bertahan
lama akan tetapi terdapat siklus perubahan daur hidup produk yang saat
ini kurang diminati oleh anggota karena adanya isu buruk tentang BMT.
2. Strategi Pengembangan Produk
a. Product (Produk)
Produk yang ditawarkan baik produk pembiayaan, dana maupun
jasa-jasa harus memiliki daya saing yang lebih baik dibandingkan
dengan produk pesaing.34
Produk simpanan yang ada di BMT Arsyada
meliputi simpanan dengan akad mudharabah, ada juga simpanan yang
bisa diambil sewaktu-waktu dengan menggunakan akad wadiah, dan
ada juga simpanan berjangka (deposito).35
Sesuai dengan teori diatas
produk yang ditawarkan harus memiliki daya saing maka dapat peneliti
simpulkan bahwa produk simpanan di BMT Arsyada sudah cukup
bersaing dengan BMT yang lain karena berdasarkan hasil wawancara
diperoleh bahwa salah satu narasumber tertarik menjadi anggota BMT
Arsyada karena produk yang ada sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
b. Price (Harga)
Penetapan tingkat margin/nisbah bagi hasil pembiayaan dan
dana maupun imbalan (ujrah) jasa perbankan memperhitungkan biaya
yang harus ditanggung cabang sehingga dapat memperoleh hasil yang
optimal.36
34
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2014), 110 35
Wawancara dengan bapak Purnomo Siswoyo, Kepala Cabang BMT Arsyada Kantor
Cabang Batanghari, pada 03 Maret 2020 36
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bank., 110
51
Tabel 4.3.
Nisbah Bagi Hasil Produk Simpanan di BMT Arsyada
No Nama Produk Akad Nibah bagi hasil
1. Simpanan Suka Hati Wadiah 25:75
2. Simpanan Qurban Mudharabah 30% : 70%
3. Simpanan Pendidikan Mudharabah 25% : 75%
4. Simpanan Idul Fitri Wadiah Paket Lebaran
5. Simpanan Berjangka Mudharabah 3 bulan 30% : 70%
6 bulan 40% : 60%
12 bulan 50% : 50%
24 bulan 60% : 40%
6. Simpanan Arsyada
Membahana
Wadiah Yad
Dhomanah
Membahana 6 Bulan:
Rp. 50.000.000 = TV 29 Inc
Rp. 75.000.000 = 6 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 10 Gr Emas
Membahana 12 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 11 Gr Emas
Rp. 75.000.000 = 16 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit
Sepeda Motor Matic
Membahana 24 Bulan:
Rp. 50.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic
Rp. 75.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic ditambah 6 Gr Emas
Rp.100.000.000 = 1 Unit Sepeda
Motor Matic ditambah 10 Gr
Emas
Rp. 1.000.000.000 = 1 Unit
Mobil37
37
Brosur BMT Arsyada
52
Kelebihan dan kekurangan dari masing masing produk simpanan
yang ada di BMT dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4.
Kelebihan dan Kekurangan Produk Simpanan di BMT Arsyada
No Nama Produk Kelebihan Kekurangan
1. Simpanan Suka
Hati
Dana simpanan
dapat diambil
sewaktu-waktu
Bonus yang
didapatkan relative
kecil
2. Simpanan
Qurban
Memudahkan saat
berqurban,
mendapatkan bagi
hasil
Dana hanya dapat
diambil menjelang
hari raya idul adha
3. Simpanan
Pendidikan
Mudah dalam
mengatur biaya
pendidikan, melatih
budaya menabung
pada anak
Tidak bisa diambil
sewaktu-waktu, hanya
dapat diambil
menjelang tahun
ajaran baru
4. Simpanan Idul
Fitri
Memudahkan
dalam mencukupi
kebutuhan
menjelang hari raya
idul fitri,
Mendapatkan
bonus parcel
lebaran
Dana hanya dapat
diambil menjelang
hari raya idul fitri
5. Simpanan
Berjangka
Bagi hasil yang
diterima lebih besar
Dana hanya dapat
diambil pada saat
jatuh tempo
6. Simpanan
Arsyada
Membahana
Bonus yang
diterima besar,
Bonus diberikan
pada awal akad
Jatuh tempo yang
diberikan lama, Dana
investasi relative besar
Bagi hasil yang diterima oleh anggota cukup sesuai dengan uang
yang disimpan.38
Bagi hasil cukup 30% untuk anggota dan 70 % untuk
38
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020.
53
BMT Arsada pada produk simpanan idul qurban.39
Nisbah bagi hasil
dari BMT sudah cukup yang penting uang yang ditabung tidak hilang.40
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, maka dapat peneliti katakan
bahwa bagi hasil yang ditawarkan oleh BMT Arsyada sudah cukup baik
karena dari wawancara dengan anggota simpanan mengatakan bahwa
bagi hasil yang diterima cukup sesuai dengan jumlah dana yang
terpenting adalah dana yang disimpan aman. Hal ini sesuai dengan teori
diatas bahwa bagi hasil yang ditawarkan tentu sudah diperhitungkan
oleh BMT Arsyada untuk mencapai hasil yang optimal dan anggota juga
merasa puas.
c. Place (Tempat)
Place (tempat) sebagai elemen dalam marketing mix dapat
diartikan sebagai distribusi dan tempat usaha yang menentukan
keberhasilan strategi pemasaran secara efektif.41
Yang harus
diperhatikan dalam keputusan mengenai tempat yaitu:
1) Sistem transportasi perusahaan.
2) Sistem penyimpanan.
3) Pemilihan saluran distribusi
39
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020. 40
Wawancara dengan ibu Kasiyati, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 10 Maret 2020 41
Nur Asnawi, Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan Isu-isu Kontemporer, (Depok:
Rajawali Press, 2017), 166.
54
Lokasi BMT Arsyada kantor cabang Batanghari ini cukup
strategis karena ada dipusat kecamatan Batanghari dan juga dekat pasar
Batanghari yang menjadi pusat kegiatan perekonomian masyarakat
tentunya.42
Lokasinya strategis karena ada di pusat kecamatan
Batanghari, dekat pasar juga tentunya ramai dan mudah dijangkau. 43
Lokasinya juga strategis karena dekat pasar, ramai, dan pedagang-
pedagang banyak yang ikut menabung. Marketingnya setiap hari
keliling, jadi kalau mau menabung bisa langsung ke marketingnya terus
besoknya dikasih bukti transaksinya.44
Dilihat dari segi lokasi, maka dapat peneliti katakan strategi
place di BMT Arsyada sudah cukup baik karena lokasinya yang
strategis, dan sistem penyimpanan yang memudahkan anggota dalam
menyimpan dana dengan cara marketing mendatangi langsung para
anggota. Hal ini sudah sesuai dengan teori diatas yaitu keputusan
mengenai place atau tempat memperhatikan sistem transportasi
perusahaan, sistem penyimpanan dan pemilihan saluran distribusi.
42
Wawancara dengan ibu Amanah, Marketing BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 03 Maret 2020 43
Wawancara dengan ibu Siti Munawaroh, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang
Batanghari, pada 04 Maret 2020 44
Wawancara dengan bapak Slamet, Anggota BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari
pada 06 Maret 2020.
55
d. Promotion (Promosi)
Promosi dibutuhkan untuk memperluas jaringan keanggotaan
yang berasal dari masyarakat luas, disertai dengan informasi produk dan
jasa koperasi syariah meliputi jenis produk pembiayaan ataupun sektor
riil dan sebagainya.45
Promosi dilakukan dengan memasarkan langsung kepada
masyarakat, pedagang di pasar, terkadang dikelompok pengajian dan
pelajar yang ada di Kecamatan Batanghari. Media khusus yang
digunakan berupa brosur, sosial media tidak aktif lagi jadi kami
menawarkan produk itu secara langsung dari mulut kemulut. Strategi
yang dilakukan yaitu strategi promosi (Promotion) melalui personal
selling jadi marketing menawarkan langsung kepada masyarakat untuk
menjadi anggota BMT Arsyada. Target nya pedagang pasar, pelajar dan
masyarakat khususnya di lingkungan kecamatan Batanghari. Respon
masyarakat dulu sangat antusias sekali untuk menabung ada juga yang
mengajukan pembiayaan, tapi setelah banyaknya BMT yang kolaps ini
sangat sulit menawarkan masyarakat untuk menjadi anggota BMT.46
Promosi yang dilakukan oleh BMT Arsyada dapat peneliti
katakan kurang karena dalam teori disebutkan bahwa promosi
dibutuhkan untuk memperluas jaringan keanggotaan yang berasal dari
masyarakat luas. Memperluas jaringan dapat dilakukan dengan berbagai
45
Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syariah., 89 46
Wawancara dengan ibu Amanah, Marketing BMT Arsyada Kantor Cabang Batanghari,
pada 03 Maret 2020
56
cara baik secara langsung maupun tidak langsung terkhusus pada zaman
sekarang ini seharusnya dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
melalui media sosial untuk memperluas jaringan kepada calon anggota.
Akan tetapi di BMT Arsyada belum memanfaatkan media sosial sebagai
salah satu media promosinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat peneliti
simpulkan bahwa strategi pengembangan produk simpanan yang dilakukan
oleh BMT Arsyada kantor cabang Batanghari meliputi strategi menghadapi
persaingan, strategi produk, strategi daur hidup produk dan strategi bauran
pemasaran (marketing mix) sudah cukup baik akan tetapi perlu dikembangkan
lagi. Strategi yang dilakukan BMT Arsyada kantor cabang Batanghari dalam
melakukan pengembangan produk simpanan adalah dengan mengeluarkan
produk baru yaitu simpanan Arsyada membahana yang menawarkan hadiah
tanpa diundi dan hadiah diberikan diawal bagi anggota yang menyimpan dana
minimal 50 juta dengan jangka waktu minimal 6 bulan di BMT Arsyada
semua hadiah tanpa diundi dan akan diberikan diawal, sistem simpanan
dengan menggunakan akad Wadiah yad dhomanah yaitu sistem simpanan
yang tidak menggunakan sistem bagi hasil tapi menggunakan sistem hadiah
dan diberikan diawal atau pada saat anggota mulai menyimpan. Untuk
menghadapi persaingan usaha strategi yang dilakukan adalah meningkatkan
kepercayaan anggota dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, tidak
melakukan penyelewengan dana, jujur, memberikan pelayanan yang terbaik
untuk para anggota maupun masyarakat
58
B. Saran
Saran yang dapat peneliti berikan untuk BMT Arsyada sebagai
pembenahan strategi pengembangan produk simpanan yang dilakukan BMT
Arsyada kantor cabang Batanghari untuk menarik minat masyarakat untuk
menjadi anggota BMT Arsyada yaitu melakukan pembaharuan produk yaitu
dengan mengeluarkan produk baru yang lebih diminati masyarakat misalnya
seperti simpanan akikah, atau simpanan yang lebih diminati masyarakat
lainnya. Karena, dengan adanya produk baru yang dibutuhkan masyarakat
maka masyarakat semakin tertarik menjadi anggota BMT Aryada.
DAFTAR PUSTAKA
Ainur Rifqi, Muhammad. “Tugas Akhir Strategi Pemasaran dan Perkembangan
Produk Tabungan Wadiah di Bank Syariah Mandiri KCP Gubug
Semarang”. Salatiga: Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2015.
Alma, Buchari. Donni Juni Priansa. Manajemen Bisnis Syariah. Bandung:
Alfabeta, 2009.
Anoraga, Pandji. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Asnawi, Nur. Pemasaran Syariah: Teori, Filosofi, dan Isu-isu Kontemporer.
Depok: Rajawali Press, 2017.
Bankir Indonesia, Ikatan. Mengelola Bank Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2014.
Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Jakarta: Kencana,
2013.
Fathoni, Abdurrahmat. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Fattah, Nanang. Manajemen Stratejik Berbasis Nilai. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2015.
Ghofur Anshori, Abdul. Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 tahun 2008).
Bandung: PT Refika Aditama, 2013.
Hasan Ridwan, Ahmad. Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil. Bandung: Pustaka
Setia, 2013.
Herdiana Abdurrahman, Nana. Manajemen Strategi Pemasaran. Bandung:
Pustaka Setia, 2015.
Hidayat, Arif. “Strategi Pengembangan Produk BMT Al-Fath Dalam
Meningkatkan Keunggulan Bersaing”. Jakarta: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, 2011.
Huda, Nurul. et.al. Baitul Mal Wa Tamwil: Sebuah Tinjauan Teoritis. Jakarta:
Amzah, 2016.
J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga, 2008.
Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Narbuko, Cholid. Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Noor, Juliansyah Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, 2012.
Nur Rianto Al Arif, M. Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Rachmat. Manajemen Strategik. Bandung: CV Pustaka Setia, 2013.
Rahmat Hidayat, Fahmi. “Analisis Strategi Pengembangan Produk BMT UMJ
Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing”. Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, 2016.
Ridwan, Muhammad. Manajemen Baitul Maal wa Tamwil. Yogyakarta: UII
Press, 2004.
Sa’diyah, Mahmudatus. “Pengembangan Produk-Produk Lembaga Keuangan
Mikro Syariah”. Jurnal Equilibrium 2, No. 1, 2014.
Sangaribun, Masri. Sofyan Efendi. Metodologi Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES,
1989.
Sari, Yulita. “Skripsi Strategi Pengembangan Produk Pada Bank Syariah Dalam
Meningkatkan Kualitas Pembiayaan Murabahah (Studi pada PT. BPRS
Mitra Agro Usaha Bandar Lampung). Lampung: Institut Agama Islam
Negeri Raden Intan, 2017.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Deskripsi dan Ilustrasi).
Yogyakarta: Ekonisia, 2012.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2014.
Sulistya Rini, Endang. “Peran Pengembangan Produk Dalam Meningkatkan
Penjualan” Jurnal Ekonom 16, No. 1, 2013.
Syamsudin Buchori, Nur. Koperasi Syariah (Teori & Praktik). Tangerang:
Pustaka Aufa Media Press, 2012.
Triton. Marketing Strategic (Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing).
Nyutran: Tugu Publisher, 2008.
Umam, Khaerul. Manajemen Perbankan Syariah. Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Widya Hartanto, Broto. Subagyo. “Kerangka Kerja Perencanaan dan
Pengembangan Produk Sebagai Peningkatan Daya Saing Industri Kecil
Menengah”. Jurnal Teknosains 8, No. 1, 2018.
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Peneliti bernama Maya Indah Sari dilahirkan di
Banarjoyo, pada tanggal 10 Mei 1996. Peneliti merupakan
putri pertama dari pasangan Bapak Aris Rubadiarso dan
Ibu Siti Aisyah. Bertempat tinggal di Desa Banarjoyo,
Kecamatan Bantanghari, Kabupaten Lampung Timur,
Provinsi Lampung. Selama ini riwayat pendidikan peneliti adalah:
1. TK Aisiah Batanghari
2. SD Negeri 1 Banarjoyo, lulus pada tahun 2008
3. SMP PGRI 1 Banarjoyo, lulus pada tahun 2011
4. SMA Negeri 2 Sekampung, lulus pada tahun 2014
Pada tahun 2015 peneliti melanjutkan pendidikan Jurusan Strata 1
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam
Negeri. Pada akhir masa Study Peneliti mempersembahkan Skripsi yang berjudul:
“STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK SIMPANAN PADA BMT
ARSYADA KANTOR CABANG BATANGHARI”.