JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DA PAZ2012
SKRIPSI
“USULAN PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI TEPUNG JAGUNG DI BAGIAN FINISHING DENGAN MENGGUNAKAN
METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)”
(Studi kasus di Perusahaan Timor Global, PTE. LTD Railaco)
DISUSUN OLEHAPOLINARIO DOS SANTOS
NIM : 08 05 02 057
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DA PAZ
2012
“KEBERHASILAN BUKANLAH SUATU KEBETULAN ATAU KEUNTUNGAN AKAN TETAPI KEBERHASILAN
DI RAIH DENGAN SUATU KESUSAHAN DAN MELELAHKAN TETAPI DENGAN BUTUH
PENGORBANAN DARI HARI KE HARI”
Karya
Apolinario dos Santos
MOTTO
ABSTRAK
Perusahaan Timor Global merupakan salah satu perusahaan yang selama ini beroperasi di negara Timor Leste untuk memproduksi tepung jagung di Distrik Ermera, Sub-Distrik Railaco, dalam satu bulan perusahaan dapat memproduksi tepung jagung 260 sak. Di gudang produksi bagian finishing sekarang dan seluruhan gudang produksi di bagian finishing sekarang.
Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan Timor Global saat ini adalah hambatan produksi di bagian finishing dalam gudang kurang optimal sehingga mengakibatkan produksi di bagian finishing yang masuk dan keluar dari gudang produksi di bagian finishing tidak terkoordinasi dengan baik yaitu produksi di bagian finishing yang masuk duluan didistribusikan paling baik. Tujuan dari penelitian ini adalah menata ulang produksi di bagian finishing dengan menggunakan metode Economic Order Quantity guna menentukan konsumen yang optimal untuk pemesanan produksi di bagian finishing agar mempermudahkan proses pemesanan dan pengangkutan produksi di bagian finishing.
Dalam pengolahan data penelitian dengan metode Economic Order Quantity, dimana metode ini dapat memberikan solusi dalam pemesanan produksi di bagian finishing untuk mengoptimalkan pengunaan yang tersedia. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumen untuk pemesanan produksi di bagian finishing adalah 600 ton dan setiap dua bulan yang masih ada di gudang produksi di bagian finishing.
Kata kunci : Perbaikan Sistem Produksi, Economic Order Quantity.
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persaingan dalam dunia industri manufaktur maupun jasa semakin ketat dengan memasuki era globalisai, karena persaingan bukan hanya dengan perusahaan dalam negeri tetapi juga dengan perusahaan asing. Perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif untuk menghadapi persaingan tersebut agar dapat bertahan dalam dunia industri Perusahaan Timor Global PTE. LTD merupakan salah satu perusahaan yang selama ini beroperasi di Negara Timor Leste untuk memproduksi tepung jagung di Distrito Ermera, Sub Distrito Railaco.
Untuk itu perlu penataan lokasi produk pada bagian finishing dengan menggunakan metode Economic Order Quantity sehingga aliran produk yang masuk dan keluar dari bagian akhir dapat terkkoordinasi dengan baik dan penggunaan daerah penyimpanan pada produk akhir digudang akan menjadi optimal.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dalam Proposal ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana sistem produksi tepung jagung di bagian
finishing ?2. Bagaimana hambatan yang dihadapi perusahaan dalam
sistem produksi tepung jagung dibagian finishing?3. Apakah dengan menggunakan Metode Economic Order
Quantity (EOQ) dapat memperbaiki pada sistem produksi tepung jagung di bagian finishing?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Teknik program studi Teknik Industri Universitas Da Paz. Dalam proposal ini penulis diharapkan dapat:1. Untuk mengetahui bagaimana sistem produksi tepung jagung di bagian finishing yang baik akan memberikan untuk mengembangkan produk yang terbaiknya jual dipasar.2. Mendeskripsikan penerapan Metode dalam sistem
produksi yang baik pada perusahaan Timor Global, PTE. LTD.
3. Mendeskripsikan dengan industri tepung jagung di bagian finishing dengan barang jadi yang baik pada konsumen.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penulis proposal/skripsi ini adalah sebagai berikut:1. Bagi Mahasiswaa. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori yang telah
diperoleh di bangku kulliah.b. Sebagai referensi bagi proposal/skripsi selanjutnya yang
berhubungan dengan judul diatas apabila diperlukan di massa-massa yang mendatang.
c. Sebagian ini untuk pembuatan Proposal/Skripsi yang dipergunakan oleh teori untuk meraih gelar keserjanaan Strata-1 di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas da Paz.
2.Bagi Universitas a. Universitas, untuk menambah referensi
perpustakaan dan informasi bagi pembaca yang membutuhkan pada waktu yang mendatang.
b. Untuk generasi penerusnya jika dapat diperlukan oleh proposal/skripsi lain apabila skripsinya sama.
1.4.Pembatasan Masalah
Mengingat sangat singkatnya waktu kerja lapangan atau penelitian atau waktu yang tersedia sangat terbatas, sedangkan permasalahan yang ada di lapangan cukup luas maka penyusunan tugas akhir ini penulis membatasi tentang: “Usulan Perbaikan Sistem Produksi Tepung Jagung Dibagian Finishing Dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) ”.1. Merencanakan jumlah waktu kerja pada sistem produksi
tepung jagung dibagian finishing2. Menganalisis ulang tentang usulan perbaikan system
produksi tepung jagung dibagian finishing atau merawatkan barang jadi yang baik.
3. Peluang-peluang dalam sebuah sistem produksi tepung jagung yang digunakan.
BAB IILANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Sistem Produksi
Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang paling dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional seperti keuangan, personalia dan lain-lain (Gaspersz,5 : 2002)
Sistem produksi merupakan kata yang sudah tidak asing di dunia industri. Sistem produksi terdiri dari dua kata yaitu: sistem dan produksi. Definisi kata sistem adalah sekelompok elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, sedangkn definisi kata produksi aktivitas untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.1.1. Penting Persediaan Produk Jadi
Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat persediaan produk jadi. Tujuan adanya persediaan produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi permintaan. Persediaan dapat difungsikan untuk memenuhi kekurangan pemasukan produk jadi di pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan perusahaan. Oleh karena itu tingkat persediaan produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan memegang peran yang sangat penting dalam menjaga kestabilan pemasukan produk ke pelanggan (Kusuma, 16:1999).
Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi, dan persediaan tersebut digunakan pada saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak. Akumulai persediaan dan produksi yang tidak memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya sebagai akibat pembatalan pesanan dan ketidak puasan pelanggan (Kusuma, 16:1999).
2.3. Pengertian Metode EOQ (Economic Order Quantity)
Menghindari kekurangan dan kelebihan persediaan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produksi. Beberapa hal yang dianggap penting menurut (Ahyari, 155:1999) dalam bukunya efisiensi persediaan bahan yaitu : “waktu rata-rata yang diperlukan untuk memesan, pemakaian rata-rata dalam waktu rata-rata, biaya untuk menyimpan apabila ada persediaan yang berlebih, dan kerugian yang mungkin bila persediaan berkurang.” Pada asumsi keenam dalam model dasar EOQ adalah tidak adanya back order karena kehabisan persediaan (shortage cost). Pada banyak kasus, shortage cost yang disebabkan oleh kekurang mampuan perusahaan memenuhi kebutuhan actual (actual demand) biasanya lebih rendah dibandingkan biaya persediaan tambahan yang diperlukan bila memenuhi seluruh kebutuhan tanpa back order.
Besarnya EOQ dapat ditentukan dengan berbagai cara, menurut (Arman Hakim Nasution, 225:2005) Model EOQ merupakan suatu model dasar yang diturunkan dari kondisi ideal. Penerapan teknik EOQ dalam suatu perusahaan disebut sebagai suatu teknik jumlah pesanan dan waktu pemesanan yang tepat. Economic Order Quantity akan menentukan jumlah pesanan persediaan yang meminimumkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Sehingga turunan rumus EOQ sebagai berikut:
Keteragan:D= Penggunaan atau permintaan yang diperlukan per
periodeS = Biaya pemesanan per pesanan.H = Biaya penyimpanan per tahun.
Dimana:
= Persediaan rata-rata
Biaya Penyimpangan
Biaya Pemesanan
Sehingga total biaya persediaan per tahun adalah (TIC) adalah sebagai berikut:
2.3.1. Safety Stock (Persediaan Pengaman)
Pengetian persedian pengaman (Safety Stock) menurut (Freddy Rangkuty, 36:2004) adalah persediaan tambahan yang dia akan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
Adaapun faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman menurut (Sofjan Assuri, 2004) adalah:1. Penggunaan bhan baku rata-rata Salah satu dasar untuk memperkirankanpenggunaan bahan bakuselama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung persediaan pengaman (Safety Stock) adalah sebaagai berikut:
Dimana :
Z = Tabel Zt = Lead timen = Periode
= Standar Deviasi
2.3.2. Reoder Point (ROP)
Selain memperhitungkan konsep EOQ (Economic Order Quantity), perusahaan juga perlu memperhitungkan kapan harus dilakukan pemesanan kembali (Reoder Point).
Pengertian Reoder Point (ROP) menurut (Freddy Rangkuty, 38:2004) adalah strategi operasi persediaan merupakan titik pemesanan yang harus dilakukan sustu perusahaan sehubungan dengan adanya Lead Time dan Safety Stock.
Sedangkan menurut (Bambang Riyanto, 39:2001) ROP adalah saat atau titik dimana harus diadakan pesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan material yang dipesan itu adalah tepat waktu dimana persediaan diata Safety Stock sama dengan nol.
Ada beberapa faktor untuk menentukan ROP (Reoder Point) diantaranya menurut (Petty, William, Scott Dan David, 2005) adalah :
1.Pengadaan atau stock selama masa pengiriman dan2.Tingkat pengamanan yang diinginkan.Adapun rumus dari ROP (Reoder Point) menurut
Sofjan Assuri (39:2003) adalah:ROP = SS + d x LDimana:ROP = Reoder Point (ROP)SS = Safety Stockd = Tingkat kebutuhan per unitL = WaktuTenggang (Lead Time)
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang dilakukan oleh penelitian secara, tererinci dan mendalam terhapa objek suatu organisasi perusahaan atau gejala tertentu yang diteliti. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode diskriptif, pemilihan metode diskriptif karena dengan metode diskriptif penelitian tidak hanya memberikan gambaran terhadap fenomena, tetapi juga menerangkan hubunggan, melakukan pengujian, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasikan dari suatu masalah yang ingin dipecahkan.
Adapun kasus yang dibahas mengenai Usulan perbaikan sistem tepung jagung dibagian finishing dengan menggunakan metode Economic Order Quantity di Perusahaan Timor Global. PTE. LTD, Railaco.
3.2. Sampel Penelitian
Titik penelitian dari suatu penelitian (objek penelitian) adalah sampel penelitian (objek penelitian). Dalam penelitan ini yang menjadi objek penelitian adalah sistem produksi di bagian finishing di perusahaan Timor Global yang kurang sesuai sehingga menyebabkan proses pengangkutan dan penempatan produksi dengan fork lift dan aliran produk yang mengalir masuk dan keluar dari perusahaan produksi akhirnya tidak terkoordinasi dengan baik.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis asalah:1. Metode Observasi (Observation) Metode Observasi adalah suatu cara pengumpulan
data atau informasi melalui pengamatan dan pencatatan dengan cara sistematik fenomena-fenomena yang diteliti. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati dan memperhatikan secara langsung aktivitas atau kegiatan pada manajemen perusahaan.
2. Metode Wawancara (Interview) Metode ini dilakukan dengan cara interview langsung
dengan para staff atau bagian yang terkait dengan masalah penelitian.
3. Metode Perpustaka (Literature)
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi dari literature yang menunjang keberhasilan penelitian, berupa buku-buku, dukumen umum perusahaan yang relevan dengan topic penelitian.
3.4. Jenis Data dan Sumber Data
3.4.1. Jenis Data
Data menurut sejenisnya ada dua yaitu data Kualitatif dan data kuantitatif.1. Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Data ini biasanya di dapat dari Interview or Questionering dan bersifat subjektif sebab data tersebut ditafsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif dalam bentuk ordianal atau ranking.
2. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka. Data ini diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kuantitatif objektif dan biasa ditasfirkan sama oleh semua orang.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data menurut cara perolehan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:1. Data primer adalah data yang langsung
dikumpul oleh penelitian dari objek atau sumber data.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain sehigga diterima dalam bentuk jadi.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis dan dengan mengunakan metode Economic Order Quantity (EOQ dengan rumus-rumusnya adalah sebagai berikut:1. Jumlah Pemesanan Ekonomi (EOQ)
Dimana:
EOQ = Jumlah pembeli optimal yang ekonomiD = Penggunaan atau permintaan yang diperlukan per periodeS = Biaya pemesanan per pesanan.H = Biaya penyimpangan per tahun.
2. Total Biaya Persediaan
Dimana:TIC = Total biaya persediaanH = Biaya penyimpanganS = Biaya pemesanan per pesanan.
3. Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Dimana : Z = Tabel Z t = Lead time n = Periode
= Standar Deviasi
4. Standar Deviasi
Dimana:
= Standar DeviasiXi = Rata-rata pemakaian bahanX = Kebutuhan SebenarnyaN = Banyaknya data
5. Titik Pemesanan KembaliROP = SS + d xLDimana: ROP = Reoder Point SS = Persediaan Pengaman (Safety Stock) D = Tingkat kebutuhan per unit L = Waktu Tenggang (Lead Time)
3.6. Diagram Aliran (flow chart)Penulis melakukan penelitian sesuai dengan diagram aliran sebagai berikut:
MULAI
OBSERVASI INTERVIEW LITERATUR
PERUMUSAN MASALAH
MENGUMPULAN DATA
Mengambil data yang diperlu dalam memecahkan masalah yang terjadi di perusahaan
PENGOLAHAN DATA
Menyusun produk dengan menggunakan metode Economic Order Quantity
KESIMPULAN DAN SARAN
SELESAI
Gambar 3.1.Flow Chart pemecahan masalah
BAB IVANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.6. Analisa Data Dan Pembahasan
4.5. Metode Economic Order Quantity (EOQ)
4.5.1. Kegiatan Dalam Menentukan Persediaan Tepung Jagung
4.5. Metode Economic Order Quantity (EOQ)
4.5.1. Kegiatan Dalam Menentukan Persediaan Tepung Jagung
1. Persediaan Tepung Jagung
Perusahaan Timor Global, PTE. LTD Melakukan persediaan tepung jagung setiap bulan. Data yang diperoleh dari Timor Global tentang persediaan tepung jagung pada tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada table 1.
Tabel 4.1. Persediaan Tepung Jagung Perusahaan Timor Global Pada Tahun 2010 Dan 2011
No Keterangan Tahun
2010 2011
1 Kebutuhan tepung
jagung/tahun
490 ton
1.170 ton
2 Jumlah sekali pesan 600 ton 600 ton
3 Safety stock 120 ton 150 ton
4 Reorder point 200 ton 400 ton
TC $ 20.500 $ 20.800
Sumber Data Pada Tahun 2010 Dan 2011
Tabel 4.2.Kebutuhan Tepung Jagung Pada Tahun 2010 Dan 2011
No Bulan Tahun
2010 2011
1 Maret 620 Ton 150 Ton
2 April 290 Ton 114 Ton
3 Mei 230 Ton 640 Ton
4 Juni 138 Ton 160 Ton
5 Juli 290 Ton 180 Ton
6 Agustus 116 Ton 932 Ton
7 September 930 Ton 110 Ton
Jumlah Total Ton 4900 11700Sumber Data Pada Tahun 2010 Dan 2011
Tabel 4.3. Biaya Pemesanan Pada Tahun 2010 Dan 2011
No Jenis Biaya
Pemesanan
Tahun
2010 2011
1 Biaya Pemeriksaan $. 200.00 $. 200.00
2 Biaya Administrasi $. 250.00 $. 250.00
3 Biaya Pengiriman $. 2.400.00 $. 2.400.00
4 Biaya Transportasi $. 500.00 $. 500.00
Jumlah $. 3.350.00 $. 3.350.00Sumber Biaya Pemesanan Pada Tahun 2010 Dan 2011
1. Presentase Biaya Penyimpanan Biaya penyimpanan yang dibutuhkan untuk analisis lebih lanjut, diperhitungkan dalam bentuk presentase yaitu presentase dari nilai persediaan
Tabel 4.4 Presentase Biaya Simpan, Harga Per ton dan Biaya penyimpanan
Tahun
% Biaya Simpan
Harga Biaya Per Ton
Biaya Penyimpanan
201020 % $. 284.71 $. 46.133
201120 % $. 284.71 $. 46,133
Tabel 4.5. Rincian Biaya Penyimpanan Pada Timor Global
No Jenis Biaya Tahun
2010 2011
1 Biaya Administrasi Gudang $.200.00 $. 200.00
2 Biaya Perbaikan Gudang $. 1.000.00 $. 1.000.00
3 Biaya Kerusakan Tepung
Jagung
$. 440.00 $. 400.00
4 Biaya Penanganan $. 224.00 $. 224.00
Jumlah $ 1.864.00 $ 1.824.00
Dari tabeldiatas, pada tahun 2010 jumlah biaya penyimpangannya mencapai $ 1.864.00 sedangkan pada tahun 2011 biaya penyimpangan mengalami kenaikan menjadi $1.824.00.
4.6. Analisa Data Dan Pembahasan
Jumlah Persediaan, harga tepung jagung per ton dan besarnya biaya pemesanan di Timor Global selama periode tahun 2010 dan tahun 2011 dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 4.7.Persediaan tepung Jagung, biaya pemesanan dan biaya penyimpangan
TahunPersediaan Biaya
Pemesanan
Biaya
Penyimpang
an
Jumlah/Ton Harga
Per ton
Total
Biaya
2010 4900 $. 284.71 $.46.133 $. 3.350.00 $. 46.133
2011 11700 $. 284.71 $.46,133 $. 1.824.00 $. 46.133
4.6.1. Perhitungan Economic Order Quantity (EOQ)
1.Kuantitas Pembelian Optimal Tahun 2010
EOQ =
=
=
=
= = 843.58 Ton
Jumlah pembeli tepung jagung yang optimal setiap kali pesan pada tahun 2010 sebesar 843.58 Ton.
2. Kuantitas Pembelian Optimal Tahun 2010
EOQ =
=
=
=
=
= 961.86 Ton.Jumlah pembelian tepung jagung yang optimal
setiap kali pesan pada tahun 2010 sebesar 961.86 Ton.
4.6.2. Perhitungan Total Biaya Persediaan
1.Perhitungan total biaya persediaan pada tahun 2010
TIC = H
= 46.133
= 19458.44 + 1412996 = U$ 1.432.455
Jadi, total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Timor Global pada tahun 2010 adalah U$ 1.432.455.
2. Perhitungan total biaya persediaan pada tahun 2011
TIC = H
= 46.133
= 22186.75 + 8772163 = U$ 8.794.349.
Jadi, total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh Timor Global pada tahun 2011 adalah U$ 8.794.349 .
4.6.3. Penentuan Persediaan Pengaman (Safety Stock)
Tabel 4.8. Perhitungan Standar Deviasi Tahun 2010
No Bulan Persediaan Tepung
Jagung/ Ton(x)
Xi (X-Xi) (X-Xi)2
1 Maret 620 700 -80 6,400
2 April 290 700 -410 168,100
3 Mei 230 700 -470 220,900
4 Juni 138 700 680 462,400
5 Juli 290 700 -410 168,100
6 Agustus 116 700 460 211,600
7 September 930 700 230 52,900
JumlahTotal Ton 4900 1.2904
Rata-rata persediaan tepung jagung per bulan adalah:
=
= 700 Ton
Xi =
Jadi, standar deviasi adalah :
=
=
=
= 46.36 Ton
Setelah diketahui jumlah persediaan tepung jagung dan standar deviasi dari total persediaan tepung jagung maka selanjutnya akan dihitung persediaan pengaman (Safety Stock).
SS = Zx
= 1.66 x 46.36
= 76.957 x
= 76.957 x 1.414 = 108.8 Ton
Jadi, persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus ada pada tahun 2010 adalah 108.8 ton.
Tabel 4.9. Perhitungan Standar Deviasi Tahun 2011
No Bulan Persediaan Tepung
Jagung/ Ton(x)
Xi (X-Xi) (X-Xi)2
1 Maret 150 167.14 -152.14 23.146
2 April 114 167.14 -53.14 28.238
3 Mei 640 167.14 -103.14 10.637
4 Juni 160 167.14 -151.14 22.843
5 Juli 180 167.14 -149.14 22.242
6 Agustus 932 167.14 764.86 58.500
7 September 110 167.14 -156.14 24.379
Jumlah Total Ton 11700 18.9985
Rata-rata persediaan tepung jagung per bulan adalah:
Xi =
=
= 167.14 Ton
Jadi, standar deviasinya adalah:
=
=
=
= 1.7794 Ton
Setelah diketahui jumlah persediaan tepung jagung dan standar deviasi dari total persediaan tepung jagung maka selanjutnya akan dihitung persediaan pengaman (Safety Stock).
SS = Zx
= 1.66 x 1.7794
= 2.953 x
= 2.953x 1.4 = 41.342 Ton
Jadi, persediaan pengaman (Safety Stock) yang harus ada pada tahun 2011 adalah : 41.342 Ton.
4.6.4. Penentuan Pemesanan Kembali (Reorder Point)
Yang dimaksud dengan lead time dalam penelitian ini adalah tenggang waktu yang diperlukan antara saat pemesanan tepung jagung dilakukan dengan datangnya tepung jagung yang dipesan, lead time yang ada pada Timor Global adalah 2 minggu x 6 hari = 12.
Dengan demikian dapat dihitung ROP-nya dengan rumus :
ROP = SS + d x L
1. Perhitungan ROP tahun 2011 ROP = SS + d x L
= 108.8 +
= 108.8 +
= 108.8 + 5.716 = 114.5ton
Jadi, tahun 2011 Timor Global harus melakukan pemesanan kembali pada persediaan tepung jagung sebesar 114.5 ton.
2. Perhitungan ROP tahun 2011
ROP = SS + d x L
= 41.342 +
= 108.8 +
= 41.342 + 13.650 = 54.992 ton Jadi, tahun 2011 Timor Global harus melakukan
pemesanan kembali pada persediaan tepung jagung sebesar 54.992 ton.
4.6.5. Perbandingan Perencanaan dan pengendalian persediaan tepung jagung pada Timor Global dengan Economic Order Quantity (EOQ)
Tabel 4.6. Perbandingan Antara Kebijakan Timor Global Dengan Metode EOQ
No Keterangan Kebijakan Metode EOQ
2010 2011 2010 2011
1 Jumlah Sekali Pesann 600 Ton 600 Ton 843.58 Ton 961.86Ton
2 Safety Stock 120 Ton 150 Ton 108.8 Ton 41.342Ton
3 Total Inventory Cost (TIC) $20.500.00 $ 20.800.00 $1.432.454 $ 8.794.349
Berdasarkan hasil perbandingan di atas, maka dapat dianalisis antara kebijakan Timor Global dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) sebagai berikut:
1. Selama Timor Global melakukan pemesanan pada tahun 2010 setiap bulan sebesar 600 ton dan pada tahun 2011 sebesar 600 ton sedangkan dengan metode EOQ pada tahun 2010 sebesar 843.58 ton dan pada tahun 2011 sebesar 961.86 ton sehingga biaya dilakukan oleh Timor Global lebih besar dibandingan dengan metode Economic Order Quantit (EOQ.
2. Persediaan pengaman (Safety Stock) yang ditentukan oleh Timor Global pada tahun 2010 sebesar 120 Ton dan pada tahun 2011 sebesar 150 ton sedang dengan EOQ pada tahun 2010 sebesar 180.8 Ton dan pada tahun 2011 sebesar 41.342 ton, hal ini tanpa disadaridapat menimbulkan biaya penyimbangan yang lebih besar dibandingkan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ).
3. Total biaya yang dikeluarkan oleh Timor Global selama melakukan metode EOQ sebesar pada tahun 2010 $. 20.500 sedangkan biaya yang dikeluarkan dengan menggunaka metode EOQ sebesar $. 1.432.454 dengan penghematan biaya sebesar $. 1.411.954. Dengan total biaya yang dikeluarkan oleh Timor Global Pada tahun 2011 sebesar $. 20.800 sedangkan total biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode EOQ pada tahun 2011 sebesar $. 8.794.349 dengan demikian terjadi penghematan biaya sebesar $. 8.773.549.
BAB VPENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran sehubungan dengan uraian mengenai usulan perbaikan sistem produksi tepung jagung di bagian finishing dengan menggunakan metode Economic Order Quantity di Perusahaan Timor Global, PTE. Ltd bahwa:1. Jumlah kebutuhan di produksi di bagian finishing adalah
132 sak menampung produk tepung jagung di bagian finishing yaitu 132 sak x 30 kg semaksimu tiap hari sebanyak 39,60 ton.
2. Selama Perusahaan Timor Global melakukan pemesanan di bagian finishing pada tahun 2010 setiap dua bulan sebesar 600 ton dan pada tahun 2011 sebesar 600 ton sedangkan dengan pada tahun 2010 sebesar 843.58 ton dan pada tahun 2011 sebesar 961.86 ton sehingga biaya dilakukan oleh Timor Global lebih besar.
3. Setelah penulis melakukan penelitian dan pengolahan data yang berasal dari Perusahan Timor Global, PTE. LTD penulis dapat menyimpulkan bahwa metode EOQ lebih efektif di bandingkan dengan metode persediaan yang selama ini di gunakan oleh perusahaan untuk melakukan persediaan.
Total biaya yang dikeluarkan oleh Timor Global selama melakukan metode EOQ sebesar pada tahun 2010 $. 20.500.00 sedangkan biaya yang dikeluarkan dengan menggunaka metode EOQ sebesar $. 1.432.454 dengan penghematan biaya sebesar $. 1.411.954. Dengan total biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan Timor Global Pada tahun 2011 sebesar $. 20.800.00 sedangkan total biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan metode EOQ pada tahun 2011 sebesar $. 8.794.349 dengan demikian terjadi penghematan biaya sebesar $. 8.773.549.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Timor Global PTE. Ltd dan kesimpulan yang dibuat, ada juga beberapa saran yang diajukan untuk membantu perusahaan yang bersangkutan dalam aktivitas pemesanan dan penarikan produk adalah sebagai berikut:1. Semoga usulan perbaikan sistem produksi di
bagian finishing dengan menggunakan metode Economic Order Quantity yang di berikan melalui karya tulis ini dapat bermanfaat sebagai salah satu pertimbangan bagi perusahaan Timor Global PTE. LTD.
2. Agar perusahaan dapat memperhatikan produksi di bagian finishing mengalir keluar masuk dari gudang produksi di bagian finishing secara optimal di masa mendatang sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan dari konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arman Hakim Nasution dan Yudha Prasetyawan. Penerbit Graha Ilmu. 2008.
2. Internet: http://www. Googel Com.3. Sri Hartini, ST. MT, Production Planning And Control.
20044. Sukaria Sinulingga, Pengantar Teknik Industri. Penerbit,
Graha Ilmu 20085. Sritomo Wignjosoebroto, Pengantar Teknik dan
Manajemen Industri, ITSN Penerbit September 2003
LAMPIRAN
Produk dibagian Finishing Produksi Jadi Tarung diKarung
Gudang Susun Produksi Jadi 2oo ton
LAMPIRAN
OBRIGADO????????????
OBRIGADO???????
Penulis lahir di Lete-foho pada tanggal 14 Desember 1985. Penulis merupakan anak ketiga dari ayahang yang bernama MarculinodosSantos dan ibung Deolinda Buiçào da Costa. Penulis menjalani pendidikan dari bangku SD Negeri Lete-foho Villa dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2002. Kemudian melanjutkan pendidikan menengah di SMP Negeri Venancio 30 de Agustu de 1999 pada tahun 2002–2005. Setelah lulus sekolah menengah penulis melanjutkan pendidikan menengah atas pada tahun 2005–2008 di Nino Conis Santana Gleno Ermera dengan memilih Jurusan IPA melalui tes masuk yaitu tes tertulis. Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas da Paz (UNPAZ) Dili Timor-Leste melalui program (Ujian Seleksi Masuk) pada Fakultas Teknik dengan memilih Jurusan Teknik Industri sesuai kemauan belajar penulis, dan menyelesaikan program studi strata I (S1) pada tahun 2012. Pada semester ke VI penulis melakukan praktikum proses produksi di laboratorium Polly Teknik Hera, memasuki semester ke VII penulis melaksanakan Praktek Lapangan di perusahaan Camâra de Comérçio e Industri de Timor Leste Colmera Dili Timor Leste dengan judul “Manajemen Kerja Perusahaan”. Pada Semester ke VIII penulis melakukan penelitian di pabrik tepung jagung di Perusahaan Timor Global, PTE.LTD Railaco Ermera dengan judul “Usulan Perbaikan Sistem Produksi Tepug Jagung Di Bagian Finishing Dengan MenggunakanMetode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Menentukan Jumlah Pemesanan sistem Produksi Tepung Jagung di Bagian finishing” di bawah bimbingan Bapak Jeronimo da Silva, ST. dan Bapak Eustaquio Antonio, ST.
BIODATA PENULIS