RISNAWATI
70300110089
KEPERAWATAN C
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAKASSAR
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan segala rahmat, rezeki, kesabaran, kekuatan serta keimanan sehingga
dapat menyusun makalah “Standar Praktek Keperawatan” sederhana ini.
Dalam hal ini kami dipercayakan untuk menyusunnya, dan itu adalah suatu
tanggung jawab besar dan kepercayaan yang tak terhingga atas adanya dukungan dari
teman-teman untuk menyelesaikannya.
Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini bentuknya
masih sangat sederhana dan penuh kekurangan, karena itu diperlukan penyempurnaan
dari berbagai pihak. Maka itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca yang relevan dari berbagai pihak untuk kelengkapan makalah ini.
Kami berharap agar makalah yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi
mahasiswa lain untuk dijadikan sebagai salah satu sumber dan kajian dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk meningkatkan mutu pembelajaran
dengan menyediakan sumber belajar melalui media tulisan ini untuk ilmu kesehatan
pada umumnya dan ilmu keperawatan pada khususnya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut membantu dan berperan serta secara aktif dan bekerja sama
dalam proses penyelesaian makalah ini.
Wassalam.
Makassar, 2 Mei 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………............................... 1
A. Latar Belakang ……………………………………….............. 1
B. Tujuan Standar ……………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN ……...................................................................... 3
A. Pengertian ………………………………………..................... 3
B. Penerapan Standar Praktek Keperawatan ………..................... 4
C. Standar Praktik Keperawatan ................................................... 5
Standar 1 (Pengkajian) ............................................................... 6
Standar 2 (Prioritas dan Diagnosis Komunitas .......................... 7
Standar 3 (Identifikasi Hasil) ..................................................... 7
Standar 4 (Perencanaan) ............................................................ 8
Standar 5 (Implementasi) .......................................................... 10
Standar 5A (Koordinasi) ............................................................ 11
Standar 5B (Pendidikan dan Promosi Kesehatan) ..................... 11
Standar 5C (Konsultasi) ............................................................ 12
Standar 5D (Aktivitas Pengaturan) ............................................ 13
Standar 6 (Evaluasi) ................................................................... 14
Standar 7 (Kualitas Praktik) ....................................................... 14
Standar 8 (Pendidikan) .............................................................. 16
Standar 9 (Evaluasi Praktik Profesional) ................................... 17
Standar 10 (Hubungan Sejawat dan Profesi Lain) ..................... 17
Standar 11 (Kolaborasi) ............................................................. 18
Standar 12 (Etik) ........................................................................ 19
Standar 13 (Penelitian) .............................................................. 20
Standar 14 (Menggunakan Sumber-Sumber .............................. 21
Standar 15 (Kepemimpinan) ...................................................... 22
Standar 16 (Advokasi) ............................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….......................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan mempunyai sejarah pelayanan yang membanggakan bagi publik
dan publik percaya akan keahlian perawat untuk memberikan asuhan keperawatan
profEsional. Tapi jika praktek tersebut tidak diproteksi, kepercayaan tersebut akan
luntur. Bagaimana perawat sebagai suatu profesi dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan? Salah satu jawaban atas pertanyaan ini
adalah adanya standar.
Standar mencerminkan visi untuk paraktek profesional. Ia tidak hanya
merupakan identifikasi tugas-tugas atau langkah-langkah atau saran. Ia tidak dapat di
salin dari buku dan dapat diterapkan oleh semua organisasi, kelompok perawat atau
populasi pasien. Standar adalah kata-kata yang kita gunakan untuk menggambarkan
fokus keperawatan profesional dalam setting tertentu. Ia mencerminkan kebutuhan
yang unik dari sekelompok pasien dan percerminan kemampuan dan sumber daya staf
profesional.
Standar menyajikan keiteria di nama praktak semua perawat (registered
nurse) akan diukur oleh, publik, klien, employer, kolega, anda perawat itu sendiri.
Selain itu tujuan utama dari sebuah profesi adalah untuk meningkatkan dan
mempertahankan praktek para anggotanya dan pada saat yang sama memperluas
basis pengetahuanya yang terpisah dan berbeda dari profesi lain. Profesi keperawatan
juga mempunyai sasaran yaitu berjalannya praktik keperawatan yang tepat dan aman
yang di atur sendiri oleh perawat untuk kepentingan publik dan dicapai dengan
mempertahankan praktik yang baik, mencengah pabrik yang buruk, dan melakukan
intervensi bila paktik tidak diterima.
B. TUJUAN STANDAR
Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk meningkatkan
asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses
pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan.
Penyusunan standar praktek keperawatan berguna bagi:
1. Perawat
Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk membimbing
perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap kien
dan perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan
membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan
benar.
2. Rumah sakit
Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan meningkatkan efisiensi
dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat menurun dengan singkat waktu
perwatan di rumah sakit.
3. Klien
Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien dan
keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran untuk
mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya.
5. Tenaga kesehatan lain
Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan bekerja sama secara baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan
kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.
121).
Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang
mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan
manusia (lokakarya Nasional 1983)
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan
suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk
klien (Gillies, 1989h. 121). Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien.
Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan
dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat
diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi sesuai
dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Tipe standar praktek keperawatan
Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol praktek
keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek
keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu
tinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan
berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan
(Gillies 1989,h.125).
B. PENERAPAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN
Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat digunakan pendekatan
secara umum dan khusus. Pendekatan secara umum menurut Jernigan and Young,
1983 h.10 adalah sebagai berikut:
Standar struktur: berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan (semua level
keperawatan) dengan sarana/institusi rumah sakit. Standar ini terdiri dari: filosofi,
tujuan, tata kerja organisasi, fasilitas dan kualifikasi perawat.
Standar proses: berorientasi pada perawat, khususnya ; metode, prinsip dan
strategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan. Standar proses
berhubungan dengan semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
Standar hasil: berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa uraian
kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil tindakan
keperawatan.
Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek keperawatan sesuai
dengan aspek yang diinginkan antara lain:
1. Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan klien
yang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien anteatal,
intranatal dan postnatal.
2. Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan yang
paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan payudara.
3. Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur, masalah
kesehatan tertentu misalnya; kelompok menopouse.
Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat dimodifikasi keduanya dalam
pelayanan asuhan keperawatan. Contoh: pelaksanaan standar asuhan keperawatan
pada klien postnatal, perawat dapat mengunakan standar proses (metode, prinsip dan
strategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
C. STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan
yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu
perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Standar praktik
keperawatan komunitas merupakan salah satu karakteristik profesi perawat komunitas
yang diperlukan untuk jaminan mutu praktik keperawatan komunitas sehingga mutu
asuhan keperawatan yang diberikan kepeda masyarakat dapat dipertahankan pada
tingkat optimal.
Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi
keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh
anggota profesi. Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang
perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman
dalam pemberian pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.
Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian pada
upaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.
Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien sehingga
dapat menekan biaya perawatan.
Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di
masyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.
Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam 16
standar dengan membagi dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan
apesialis. Berikut adalah penjelasan mengenai standar praktik keperawatan menurut
ANA.
STANDAR 1 (PENGKAJIAN)
Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,
identifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas dan
pemangku kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian profesional.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan
masyarakat skala luas atau komunitas khusus.
Menggunakan dan prinsip-prinsip epidemiologi, demografi, biometri, sosial,
perilaku dan pemeriksaan fisik untuk mengolah data yang telah dikumpulkan.
Menentukan pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada
area geografis atau komunitas.
Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi
kebutuhan komunitas, nilai dan kepercayaan, sumber-sumber dan faktor
lingkungan yang relevan.
Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah dan model
keperawatan, kesehatan masyarakat dan disiplin lain.
Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan
dari pola kesehatan yang diharapkan dikomunitas.
Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat
dalam proses.
Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien dalam
mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan data dan informasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
Mengumpulkan data dari berbagai sumber antar disiplin dengan menggunakan
metode yang sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data yang
berfokus pada komunitas.
Bekerja sama dengan komunitas, tenaga profesional kesehatan dan pemangku
kepentingan lain dalam pengumpulan data.
Menginterprestasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses
pengkajian secara kompleks.
Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin
dan pemangku kepentingan lain dalam merencanakan, mengatur dan
mengevaluasi sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan keperluan
komunitas.
STANDAR 2 (PRIORITAS DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS)
Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk
menentukan prioritas atau diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian data
seperti input dari komunitas.
• Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan
pelayanan kesehatan.
• Faktor yang berhubungan dengan promosi membahayakan.
• Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat tang terkait.
• Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan
organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah dan statistik kesehatan yang
ada dan dapat diaplikasikan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses
diagnosis kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan,
risiko kesehatan, geografi, lingkungan) untuk mengidentifikasikan kebutuhan
dan risiko kesehatan komunitas.
• Secara sistematis, membandingkan dan menilai data dan komunitas yang
relevan serta berprinsip pada ilmu dan kejadian dilingkungan dalam
memformulasikan diagnosis banding dan menentukan prioritas.
• Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional
kesehatan dan pemangku kepentingan lain.
STARDAR 3 (IDENTIFIKASI HASIL)
Perawat hesehatan komunitas mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk
merencanakan berdasarakan prioritas atau diagnosis komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku
kepentingan dalam merumuskan hasil yang diharapkan.
• Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.
• Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan,
biaya, bukti ilmiah terkini, dan keahlian ketika merumuskan prioritas dan
hasil yang diharapkan.
• Memasukkan pengetahuan faktor lingkungan dan kejadian, sumber yang
tersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hukum, dan pertimbangan privasi
dalam menentukan hasil yang diharapkan.
• Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses
dari identifikasi kebutuhan dan perhatian komunitas.
• Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan
dan perhatian komunitas serta ketersediaan sumber daya.
• Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur
menggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk melibatkan semua
komponen.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidentifikasi harapan
yang diinginkan yang dilakukan dengan bukti ilmiah dan dapat diaplikasikan
melalui implementasi praktik berbasis bukti (evidence-based practice).
• Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor
efektivitas biaya dalam menentukan kebutuhan kesehatan, komunitas,
organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain serta keberlanjutan dan
konsistensi di antara perawat dan tenaga profesional lainnya dalam
memberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan program dan
layanan, resolusi, atau mengurangi kebutuhan kesehatan.
• Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketika
mengukur efektivitas praktik dalam komunitas atau populasi.
STANDAR 4 (PERENCANAAN)
Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasi
strategi, rencana tindakan, dan alternatif untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk
pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan pengkajian
prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.
• Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan
penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons dan persiapan keadaan
gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.
• Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.
• Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya,
pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas yang mewakili kebutuhan
komunitas dalam waktu yang berbeda.
• Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenaga
kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku kepentingan lain dalam
menentukan peranan dalam perencanaan, implementasi, dan proses evaluasi.
• Menerapkan standar yang ada, hukum, peraturan, dan kebijakan dalam proses
perencanaan.
• Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dan
kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan proses perencanaan.
• Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan
organisasi.
• Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati
kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh seluruh partisipan.
• Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang
menggambarkan bukti yang ada, meliputi data, literatur, dan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
• Merencanakan strategi dan alternatif yang sesuai dengan komunitas dan mitra
profesional lainnya untuk memecahkan kebutuhan kompleks pada komunitas
yang berisiko.
• Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam komunitas dengan mitra profesional
dalam merencanakan proses.
• Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim multi-sektor lain dalam
menggunakan prinsip-prinsip perencanaan pada komunitas yang berfokus
pelayanan dan program.
• Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem
organisasi yang mendukung proses perencanaan.
• Berpartisipasi dalam integrasi kemanusiaan, fiskal, materi, ilmu pengetahuan,
dan sumber-suber daslam komunitas untuk meningkatkan dan melengkapi
proses perencanaan untuk program atau pelayanan.
• Menjamin penggunaan standar yang ada, hukum, peraturan, dan kebijakan
yang dipergunakan dalam proses perencanaan.
STANDAR 5 (IMPLEMENTASI)
Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah
diidentifikasi bersama tim kesehatan lain.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara aman, sesuai
jadwal, dan berkolaborasi dengan tim multi-sektor.
• Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, termasuk
kesempatan untuk membangun jaringan (network) dan advokasi yang spesifik
serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.
• Menggunakan sistem dan sumber-sumber dalam komunitas ketika
mengimplementasikan rencana.
• Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans untuk
status kesehatan komunitas.
• Mendokumentasikan implementasi dari perencanaan termasuk modifikasi.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menginterprestasikan data surveilans yang berhubungan dengan perencanaan
dan status kesehatan komunitas.
• Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi perencanaan untuk
meningkatkan implementasi.
• Memodifikasi rencana berdasarkan pengetahuan baru, respons komunitas,
atau faktor relevan lain untuk mencapai hasil yang diharapkan.
• Mengadvokasi sumber-sumber yang dibutuhkan komunitas untuk
mengimplementasikan rencana.
• Menjembatani hubungan kolaborasi baru dengan teman sejawat, profesional
lain, wakil komunitas atau populasi, dan pemangku kepentingan lain untuk
menimplementasikan perencanaan melalui strategi seperti membangun
kemitraan.
• Mempromosikan organisasi, kemitraan komunitas, dan sistem yang
mendukung perencanaan.
STANDAR 5A (KOORDINASI)
Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan
aktivitas lain dalam mengimplementasikan rencana yang teridentifikasi.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
• Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga
profesional dan pemangku kepentingan lain.
• Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program
surveilans dan pelayanan, serta implementasi kebijakan publik.
• Menyintesis dasta dan informasi untuk memulai sistem, komunitas, dan
alokasi sumber lingkungan yang mendukung pelaksanaan program dan
pelayanan.
STANDAR 5B (PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN)
Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk
promosi kesehatan, mencegah penyakit, dan meyakinkan lingkungan yang nyaman
pada komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan
pelayanan untuk komunitas.
• Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas
dan identifikasi sasaran hasil komunitas.
• Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit
dan informasi keamanan lingkungan, serta bahan pendidikan pada komunitas.
• Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan
efektivitas program dan pelayanan serta merekomendasikan perubahan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menerapkan kepemimpinan dalam keperawatan dsan tenaga profesional lain
dalam merencanakan program pelayanan dan pendidikan berdasarkan
pengkajian dan perencanaan.
• Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku kesehatan
serta prinsip dan teori belajar.
• Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan,
penyedia layanan, tenaga profesional, dan pemangku kepentingan lain.
• Mengembangkan sumber-sumber informasi kesehatan yang secara kultural
sesuai dengan komunitas.
STANDAR 5C (KONSULTASI)
Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai
kelompok komunitas dan pemerintah untuk memfasilitasi implementasi program dan
pelayanan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk
memfasilitasi partisipasi dalam pelayanan dan program.
• Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas
program khusus.
• Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok
pemilih selama konsultasi.
• Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang diberikan
komunitas.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain dengan
kerangka kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan konsultasi ahli dalam
implementasi program dan pelayanan.
• Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan
setempat dalam mendukung program dan pelayanan yang diberikan pada
komunitas yang berisiko.
• Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh
positif pada ketetapan program dan pelayanan pada komunitas.
• Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan
pelayanan.
STANDAR 5D (AKTIVITAS PENGATURAN)
Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi, menginterpretasi, dan
mengimplementasikan hukum kesehatan masyarakat, pengaturan, dan kebijakan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan
kebijakan.
• Berpartisipasi dalam aplikasi hukum kesehatan masyarakat, regulasi, dan
kebijakan meliputi kegiatan pemantauan (monitoring) dan memeriksa
peraturan yang ada.
• Mengumpulkan informasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada
dinas kesehatan.
• Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mematuhi hukum,
regulasi, maupun kebijakan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan masyarakat,
regulasi, dan kebijakan.
• Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga profesional
lain mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum, regulasi, dan
kebijakan.
• Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan penggunaan
sesuai dari sumber-sumber yang tersedia.
• Menganalisis data dari sistem pelaporan dan kepatuhan.
• Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan
pembuat kebijakan yang diperlukan oleh hukum, regulasi, dan kebijakan.
• Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha,
termasuk penggunaan dan penerimaan sumber-sumber nasional yang strategis.
STANDAR 6 (EVALUASI)
Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengoordinasikan secara sistematis, berkelanjutan, dan evaluasi berdasarkan
kriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan pemangku kepentingan lain.
• Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode
ilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi keperawatan kesehatan
komunitas dalam kebijakan, program, dan pelayanan.
• Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi rencana,
intervensi, dan aktivitas yang sesuai.
• Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi
untuk meningkatkan efektivitas intervensi.
• Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitas
dan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan negara.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para
pemangku kepentingan.
• Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayanan
yang sesuai.
• Mengevaluasi efektivitas dari perencanaan dalam hubungannya dengan hasil
yang diharapkan dan tidak diharapkan.
• Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari rencana
yang berpengaruh pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.
• Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk membuat atau
merekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan, program,
dan pelayanan yang sesuai.
STANDAR 7 (KUALITAS PRAKTIK)
Perawat kesehatan komunitas secara sistematis meningkatkan kualitas dan
efektivitas praktik keperawatan.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan proses keperawatan dengan
cara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik.
• Mengimplementasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk
mengawali perubahan dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas dan
pemberian layanan keperawatan pada komunitas.
• Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk memperbaiki
kualitas praktik keperawatan.
• Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk
meningkatkan kualitas praktik.
• Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan
posisi perawat, pendidikan, dan praktik lingkungan. Aktivitas tersebut adalah
sebagai berikut:
Identifikasi aspek dari pentingnya praktik untuk memantau kualitas.
Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan
efektivitas praktik keperawatan.
Mengumpulkan data untuk memantau praktik keperawatan kesehatan
komunitas, termasuk ketersediaan, aksesibilitas, dapat diterima, kualitas,
dan efektivitas dari kebijakan, program, dan pelayanan.
Menganalisis data guna mengidentifikasi kesempatan untuk memperbaiki
praktik keperawatan.
Memformulasikan rekomendasi untuk memperbaiki hasil atau praktik
keperawatan.
Mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas praktik
keperawatan.
Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku
kepentingan lain dalam mengevaluasi kebijakan, program, dan pelayanan.
Mengkaji faktor-faktor kinerja profesional yang berhubungan dengan
keamanan komunitas, aksesibilitas dengan pelayanan, efektivitas program,
dan pilihan keuntungan atau biaya.
Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi
hambatan dan meningkatkan aset.
• Mendokumentasikan pelaksanaan program dan pelayanan dengan cara
merefleksikan pengukuran kualitas.
• Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi profesional jika ada dalam area
keahlian.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan kebijakan,
program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang ada.
• Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah.
• Mengevaluasi lingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yang
diberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan bukti yang ada.
STANDAR 8 (PENDIDIKAN)
Perawat kesehatan komunitas memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang
menggambarkan praktik keperawatan kesehatan komunitas terkini.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk
mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.
• Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan
kompetensi sesuai keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk komunitas.
• Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan pengetahuan
kesehatan masyarakat.
• Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan
pembelajaran seumur hidup.
• Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk
mempertahankan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan klinis
profesional.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain
untuk mengembangkan pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran
dan pengetahuan dari isu-isu profesional.
STANDAR 9 (EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL)
Keperawatan kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan
mandiri yang sesuai dengan standar dan panduan praktik profesional, sesuai undang-
undang, aturan, dan regulasi.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengimplementasikan praktik komunitas yang berfokus pada kebijakan,
program, dan pelayanan dengan menghormati etnis dan kultur setempat.
• Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkup
kekuatan seperti lingkup di mana tenaga profesional lain mengembangkan dan
menguntungkannya.
• Mencari umpan balik dari praktik komunitas baik secara mandiri maupun
bermitra dengan kelompok profesional lain.
• Mengimplementasikan perencanaan untuk memenuhi tujuan rencana kerja
mandiri.
• Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar praktik yang digunakan saat ini,
panduan, undang-undang, aturan, dan regulasi ke dalam rencana kerja
mandiri.
• Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan
tindakan sebagai bagian dari proses evaluasi.
• Mengaplikasikan pengetahuan dari standar praktik yang digunakan saat ini,
panduan, undang-undang, sertifikasi, dan regulasi untuk diri sendiri dan
pratinjau (review) kelompok.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Terlibat pada proses format yang sistematis dalam mencari umpan balik dari
praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi
profesional, serta pemangku kepentingan.
• Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang
diperlukan sesuai.
STANDAR 10 (HUBUNGAN SEJAWAT DAN PROFESI LAIN)
Perawat kesehatan komunitas membangun hubungan kesejawatan ketika
berinteraksi dengan wakil komunitas, organisasi, dan pelayanan profesional serta
berkontribusi terhadap pengembangan kelompok, sejawat, dan lainnya.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan
pihak lain.
• Melakukan interaksi dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain untuk
meningkatkan keperawatan profesional atau praktik kesehatan komunitas serta
berperan sebagai diri sendiri dan orang lain.
• Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai
kebutuhan.
• Mempertahankan hubungan kasih sayang dan saling menghormati dengan
sejawat dan pemangku kepentingan lain yang melibatkan kesehatan
komunitas.
• Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan
bagi teman, tenaga kesehatan profesional lain, dan komunitas.
• Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas
• Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan
komunitas dan tim lain.
• Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi
pengembangan peran praktik keperawatan di komunitas.
STANDAR 11 (KOLABORASI)
Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan komunitas,
organisasi, dan tenaga profesional lain dalam menyediakan dan melakukan promosi
kesehatan pada komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk
mengumpulkan informasi dan mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk
identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah kesehatan.
• Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis
komunitas dalam pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.
• Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan komunitas ke tim
interdisiplin, administrasi, pembuat kebijakan, organisasi komunitas,
masyarakat, dan mitra multi-sektor.
• Melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain dalam pengajaran,
pengembangan program, implementasi, penelitian, serta advokasi kebijakan
masyarakat.
• Memberi kontribusi dengan tim multi-sektor lain dalam
mengimplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat yang dibutuhkan
seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.
• Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi
untuk berubah yang akan berefek pada kebijakan kesehatan , program, dan
layanan untuk memberikan hasil yang positif.
• Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan,
program, dan pelayanan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan
untuk mengidentifikasi kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan
pelayanan.
• Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi dalam komunitas.
• Merencanakan pendidikan, administratif, penelitian, dan program kebijakan
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan komunitas.
• Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam
keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat termasuk kebutuhan regulasi.
STANDAR 12 (ETIK)
Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam
semua area praktik.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan
(ANA, 2001) dan prinsip-prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public
Health Leadership Society, 2002) untuk panduan praktik keperawatan
kesehatan komunitas.
• Memberikan program dan pelayana dengan cara melindungi dan menghormati
autonomi, harga diri, dan hak populasi atau komunitas juga individu.
• Menerapkan standar etika dalam advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.
• Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai
regulasi.
• Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan
keterampilan untuk advokasi diri.
• Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan
kelompok dalam komunitas ketika memberikan program dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
• Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan lingkungan dan
kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan dipraktikkan oleh individu,
teman, dan komunitas dalam bermitra.
• Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi
sehat.
• Berperan dalam memecahkan isu-isu etik yang melibatkan teman, kelompok
komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan lain.
• Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada,
atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Memberikan informasi dan komunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil
dari kebijakan, program, dan pelayanan.
• Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko,
keuntungan, dan hasil kebijakan, program, serta pelayanan berkaitan dengan
keputusan yang mempengaruhi pemberian layanan kesehatan.
• Bermitra dengan tim multi-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik,
keuntungan, dan hasil dari kebijakan, program, dan pelayanan.
• Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta hambatan untuk mencapai
hidup sehat.
STANDAR 13 (PENELITIAN)
Perawat kesehatan komunitas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalam
praktik keperawatan komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk
panduan dalam praktik, kebijakan, dan keputusan pemberian layanan.
• Secara aktif berperaen dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang
sesuai dengan tingkat pendidikan dan posisi seseorang. Kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut:
Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk
keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.
Berpartisipasi dalam pengumpulan data.
Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang
berfokus komunitas.
Berbagi aktivitas dan hasil penelitian dengan kelompok lainnya.
Mengimplementasikan protokol penelitian.
Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik
yang berfokus pada komunitas secara kritis.
Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat
dalam pengembangan kebijakan, program, dan pelayanan bagi komunitas.
Menerapkan penelitian sebagai basis pembelajaran.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Berkontribusi pada ilmu keperawatan dengan melakukan atau menyintesis
penelitian yang ditemukan serta memeriksa dan mengevaluasi pengetahuan,
teori, model, kriteria, dan pendekatan kreatif untuk meningkatkan praktik dan
hasil perawatan kesehatan.
• Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti
presentasi, publikasi, konsultasi, dan media lain.
STANDAR 14 (MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER)
Perawat kesehatan komunitas mempertimbangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan keamanan, efektivitas, biaya, serta dampak praktik pada
komunitas dalam merencanakan dan memberikan pelayanan, program, maupun
kebijakan keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya,
keuntungan, efisiensi, serta dampak praktik pada komunitas ketika memilih
pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil yang diharapkan.
• Membantu mewakili komunitas dan pemangku kepentingan lain dalam
mengidentifikasi dan mengamankan layanan yang ada dan sesuai serta
berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.
• Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan
yang menjadi kepedulian komunitas, potensial terjadi paparan dan bahaya,
kompleksitas tugas, dan kemampuan prediksi hasil yang diharapkan.
• Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan biaya,
risiko, dan keuntungan dari kebijakan, program, dan pelayanan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Menggunakan sumber-sumber komunitas dan organisasi untuk
memformulasikan perencanaan multi-sektor untuk kebijakan, program, dan
pelayanan.
• Mengembangkan pendekatan inovatif pada komunitas dan perhatian
kesehatan masyarakat yang meliputi penggunaan sumber-sumber efektif dan
peningkatan kualitas.
• Mengembangkan strategi evaluasi untuk mendemonstrasikan efektivitas dan
keuntungan biaya, serta faktor efisiensi yang berhubungan dengan hasil yang
diharapkan dan praktik kesehatan komunitas.
STANDAR 15 (KEPEMIMPINAN)
Perawat kesehatan komunitas menerapkan prinsip kepemimpinan dalam
keperawatan dan kesehatan komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi
termasuk profesional lain, komunitas, dan pemangku kepentingan.
• Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat.
• Menjabarkan misi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil
keperawatan, program, serta layanan kesehatan komunitas kepada tenaga
profesional lain atau komunitas.
• Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pembelajaran seumur hidup
untuk diri sendiri dan yang lain.
• Mengajari kelompok, pemangku kepentingan, dan lainnya dalam komunitas
untuk menyukseskan program atau pelayanan melalui panduan dan strategi
lain.
• Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah.
• Mengembangkan budaya di mana sistem dimonitor dan dievaluasi untuk
meningkatkan kualitas kebijakan, program, dan pelayanan komunitas.
• Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-
sektor lain.
• Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, populasi, dan
komunitas.
• Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui
partisipasi di organisasi profesi.
• Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi
gawat dasrurat dan mendelegasikan tugas seperti yang tercantum dalam
standar protokol pelaksanaan.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk mempengaruhi kebijakan
kesehatan komunitas serta program dan pelayanan untuk mempromosikan
komunitas yang sehat.
• Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan
pelayanan yang disediakan oleh tim multi-sektor lain.
• Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan
praktik berbasis bukti untuk merefleksikan perubahan yang diterima dalam
pemberian program dan pelayanan atau mengidentifikasi masalah penting
dalam komunitas.
• Mempromosikan atau mengkomunikasikan informasi mengenai spesialis
keperawatan kesehatan komunitas melalui tulisan, publikasi, dan presentasi
profesional atau audiens yang ada.
• Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan
praktik keperawatan untuk meningkatkan hasil yang diharapkan.
• Mengorganisasikan perencanaan formal dalam berespons pada keadaan gawat
darurat di komunitas.
STANDAR 16 (ADVOKASI)
Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk
melindungi kesehatan, keamanan, dan hak-hak komunitas.
Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas
• Menyatukan identifikasi kebutuhan komunitas dalam pengembangan
kebijakan, program, atau rencana pelayanan.
• Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program, dan
pelayanan komunitas.
• Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang
diharapkan.
• Menerapkan kerahasiaan, etik, hukum, privasi, dan panduan profesional
dalam pengembangan kebijakan dan isu-isu lainnya.
• Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan penyedia
layanan dan pemangku kepentingan atas nama komunitas.
• Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari komunitas, penyedia
layanan, pemangku kepentingan untuk memastikan keamanan serta menjaga
minat baik komunitas dan integritas perawat profesional.
Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas
• Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan wakil
masyarakat dan pembuat kebijakan atas nama komunitas, program, dan
pelayanan kesehatan.
• Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan
komunitas, program, dan pelayanan.
• Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses
pengembangan kebijakan.
• Melayani sebagai ahli untuk kelompok, komunitas, penyedia layanan, dan
pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan dan
mengimplementasikan kebijakan kesehatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA
American Nurses Association. 1999. Scope and Standards of Public Health Nursing
Practice. Washington: American Nurses Publishing.
_________. 2001. Code of Ethics for Nurses with Interpretive Statements.
Washington: American Nurses Publishing.
__________. 2004a. Nursing: Scope and Standards of Practice. Washington:
Nursesbooks.org.
American Public Health Association Public Health Nursing Section. 1996. “The
Definition and Role of Public Health Nursing”. www.csuchico.edu (diakses
pada tanggal 2 Mei 2011).
Association of Community Health Nurse Educators. 2003. Essentials of Master’s
Level Nursing Education for Advanced Community/Public Health Nursing
Practice. New York: Association of Community Health Nurse Eductors.
CDC National Public Healty Performance Standards. 2001. “National Public Health
Performance Standards”. www.cdc.gov (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).
Council on Linkages Between Academia and Practice. 2001. “Core Competencies for
Public Health Professionals”. www.phf.org (diakses pada tanggal 2 Mei
2011).
___________. 2008 “Tinjauan Teoritis Standar Praktek”. www.qittun.blogspot.com
(diakses pada tanggal 2 Mei 2011).
Institute of Medicine. 1988. The Future of Public Health. Washington: National
Academy Press.
__________. 2002. The Future of Public Health in the 21st Century. Washington:
National Academy Press.
__________. 2003. Who Will Keep the Public Healthy? Washington: National
Academy Press.
Publich Health Leadership Society. 2002. “Principles of The Ethical Practice of
Public Health”. www.phls.org (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).
__________. “Keperawatan”. www.library.usu.ac.id. (diakses pada tanggal 2 Mei
2011).
Quad Council of Public Health Nursing Organizations. 2003. “Public Health Nursing
Competencies”. www.astdn.org (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).