Surnal itrmiatt
ANALISIS ASYE.IETRIC INFORA,fA77C,* ANTARA TNVESTOR ASING DANTNVESTO& DOMESTIK DALAM KEPUTUSAN IhJ\TESTASI PADA PERUSAHAANYANG rEYFTA1 DlIURSA EFSK
'ND0NESTA
STRATECI GEOGRAFIS PASAR DALAM WARALABALEMBACA PEf.{}I}IKAN NON FORMAL
STRATEGI PEMASAP-AN PRODUK DATAM TNVES]ASI SAHAM PADAPERUSAEAAN SEKURITAS DI KOTA DENPASAR
.' , . , ...: :
PENGEMBA}-IGAN STRAIEGI BERSAING BERBASIS POSISI BISNIS PADADISCOVERY KA]ITIKA ?L AZ& HCTEL
PENGARUH S {R P'T C E P E RF O R*LLSC;' TERHADAP N ILAI IN STITUSI DANKEPUASAN MAHASISWA(sruDl, PADA STTPAR TzuATMA JAYAI
PE]'{CARUH SUDAYA ORGANISAS] }AN LINCK{J},iCAN KERJA TERHADAPKINERJA tr{ARYAglAN PADA KOPERASI PASAR KUMBASARI Di KABUPATENBADUNG
JURNAL ILMIAH
I'TANAITUNN & AITUNTANSI[KS. IURNAI, ITANAIIIIIN PARIIVI$ATA
DAFTAR ISI
ANALISIS ASY MET RIC INF O RMATIOI{ ANTARA
INVESTOR ASING DAN INVESTOR DOMESTIKDALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADAPERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA
Ni Nyoman Avu Diantini
STRATEGI GEOGRAFIS PASAR DALAM WARALABALEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL
Nvoman Sri Subawa
STRATEGI PEMASARAN PRODUK DALAM INVESTASISAHAM PADA PERUSAHAAN SEKURITAS DI KOTA
DENPASAR
Ni Wayan Widhiasthini
PENGEMBANGAN STRATEGI BERSAING BERBASIS
POSISI BISNIS PADA DISCOVERY KARTIKA PLAZA
HOTEL
I Ketut Eli Sumerta
PENGARU H S E RV I C E P E RF O RMANCE TERHADAP
NILAI INSTITUSI DAN KEPUASAN MAHASISWA(STUDI PADA STIPAR TRIATMA JAYA)
Saortua Marbun, I Nengah S.,qt4bt\3
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DANLINGKUNGAN KERJA TE,RHADAP KINERJAKARYAWAN PADA KOPERASI PASAR KUMBASARIDI KABUPATEN BADI.ING
I Putu Basus Suth
24/8/2015 Vol 19, No 1 (2013)
http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/view/9 1/1
OPEN JOURNALSYSTEMS
Journal Help
USER
Username
Password
Remember meLogin
NOTIFICATIONS
ViewSubscribe
JOURNALCONTENTSearch
All
Search
BrowseBy IssueBy AuthorBy TitleOther Journals
FONT SIZE
INFORMATION
For ReadersFor AuthorsFor Librarians
HOME ABOUT LOGIN REGISTER SEARCH CURRENTARCHIVES
Home > Archives > Vol 19, No 1 (2013)
Vol 19, No 1 (2013)JURNAL Manajemen dan Akuntansi Juni 2013
JURNAL Manajemen dan Akuntansi Juni 2013
Table of Contents
ArticlesANALISIS ASYMETRIC INFORMATION ANTARAINVESTOR ASING DAN INVESTOR DOMESTIK DALAMKEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Nyoman Ayu DiantiniSTRATEGI GEOGRAFIS PASAR DALAM WARALABALEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL
Nyoman Sri SubawaSTRATEGI PEMASARAN PRODUK DALAM INVESTASISAHAM PADA PERUSAHAAN SEKURITAS DI KOTADENPASAR
Ni Wayan WidhiasthiniPENGEMBANGAN STRATEGI BERSAING BERBASISPOSISI BISNIS PADA DISCOVERY KARTIKA PLAZAHOTEL
I Ketut Eli SumertaPENGARUH SERVICE PERFORMANCE TERHADAP NILAIINSTITUSI DAN KEPUASAN MAHASISWA (STUDI PADASTIPAR TRIATMA JAYA)
Saortua Marbun, I Nengah Suardhika
ISSN: 14121263
JURNAL Manajemen dan Akuntansi Juni2013
http://goo.gl/418HXyhttp://goo.gl/7EdSPnhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/archivehttp://goo.gl/7kyYV1http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/search/authorshttp://goo.gl/3IkfCDhttp://goo.gl/dDu2NHhttp://goo.gl/73bzRBhttp://goo.gl/X2rE8nhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/47http://goo.gl/5XakKWhttp://goo.gl/YVgHQlhttp://goo.gl/y17qTHhttp://goo.gl/Sae2nnhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/indexhttp://goo.gl/4DD05Rjavascript:void(0);http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/48http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/currenthttp://goo.gl/vKV9N0http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/archivehttp://goo.gl/eZJYeLhttp://goo.gl/o68gyhhttp://goo.gl/vvxFD0http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/indexhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/loginhttp://goo.gl/6y0n8Rhttp://goo.gl/YVgHQlhttp://goo.gl/YVgHQlhttp://goo.gl/fLspgkhttp://goo.gl/NlJBiyjavascript:openHelp('http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/help/view/user/topic/000004')http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/49http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/notificationhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/information/readershttp://goo.gl/PzSLgJhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/52http://goo.gl/ELGL1Qhttp://goo.gl/sh86wQjavascript:void(0);http://goo.gl/9yKod1http://goo.gl/d4UH93http://goo.gl/yKNnLShttp://goo.gl/OGfdZ4http://pkp.sfu.ca/ojs/http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/49/53http://goo.gl/lMVC3Fhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/searchhttp://goo.gl/VYCg9Vhttp://goo.gl/XlXH7phttp://goo.gl/9AD2TDhttp://goo.gl/nlZYW1http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/information/authorshttp://goo.gl/ruAAG3http://goo.gl/xW6dSahttp://goo.gl/gfGYYrhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/abouthttp://goo.gl/fLspgkhttp://goo.gl/GiqO3Zhttp://goo.gl/nlZYW1http://goo.gl/73bzRBhttp://goo.gl/VYCg9Vhttp://goo.gl/4DD05Rhttp://goo.gl/L4nHdsjavascript:void(0);http://goo.gl/LPqQXzhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/archivehttp://goo.gl/YVgHQlhttp://goo.gl/jJ64Nyhttp://goo.gl/9yKod1http://goo.gl/pSAaZhhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/information/librarianshttp://goo.gl/T8keV8http://goo.gl/EjQlaihttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/47/51http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/48/52http://goo.gl/XLOHpChttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/50/54http://goo.gl/L8ciPkhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/52/56http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/issue/view/9http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/notification/subscribeMailListhttp://goo.gl/MSVA6thttp://goo.gl/oaMCC4http://goo.gl/yvFxmThttp://goo.gl/ruAAG3http://goo.gl/eYWXbjhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/indexhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/search/titleshttp://umpanikan123.blogspot.com/http://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/article/view/50http://goo.gl/IUuwTzhttp://jurnal.triatmamulya.ac.id/index.php/JPNAJ2013/user/registerhttp://goo.gl/6V9AWKhttp://goo.gl/ql8knohttp://goo.gl/EV8hiL
1
ANALISIS ASYMETRIC INFORMATION ANTARA INVESTOR ASING
DAN INVESTOR DOMESTIK DALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADA
PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Ni Nyoman Ayu Diantini
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana
Abstract: This research used transaction data from Indonesia Stock Exchange.
The stocks are listed in LQ 45 index since February 2009 until Januari 2013. Each
record data contains the date, stock code, transaction price, volume of shares,
transaction by foreign or domestic investors. The aim of this research is to
determine whether there is asymmetric information between domestic investors
and foreign investors. To see whether foreign investors to trade at a worse price
than domestic investors is to see whether there is a systematic difference between
the average price in the intra-day foreign and domestic investors. By selecting a
day in which foreign and domestic investors make transactions on the same stock.
Then do the calculation of the weighted average price at which domestic investors
make a purchase. The same is done to the foreign investors. Then see if there are
differences in the weighted average of both investors and normalize the weighted
average price of shares traded during the day.I find evidence that domestic
investors have an anvantage information over foreign investors. Foreign investors
buy at 0.10 percent higher of price and sell 0,22 percent at lower intra-day prices
than domestic investors.
Keywords: asymetric information, foreign investor, domestic investor, LQ 45
PENDAHULUAN
Investasi internasional yang
tidak dibatasi oleh batas-batas negara
semakin berkembang ditengah
semakin pesatnya perkembangan
teknologi informasi dimana jarak
geografis tidak lagi menjadi masalah.
Indonesia memiliki daya tarik bagi
investor diantara negara-negara Asia
yang saat ini mengalami
permasalahan perekonomian
(Kompas, 2012). Data Statistik
Ekonomi Indonesia menunjukkan
laju pertumbuhan penanaman modal
asing di Indonesia terus mengalami
pertumbuhan baik sebelum dan
sesudah krisis.
Rendahnya produktivitas dan
tingginya konsumsi yang
menyebabkan Indonesia masih
membutuhkan penanaman modal
baik asing maupun domestik untuk
mengalirkan dananya sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan
perekonomian. Berbagai upaya
dibuat pemerintah untuk menarik
investor asing ke Indonesia mulai
dari aturan perpajakan, reformasi
birokrasi sampai kebijakan
liberalisasi pasar untuk terus
melancarkan aliran keuangan dunia
ke Indonesia. Pasar modal Indonesia
merupakan emerging market yang
menjadi salah satu negara tujuan
investasi bagi investor di negara-
negara maju (developed markets).
Pasar modal di negara-negara yang
termasuk emerging market
memberikan risk premium yang lebih
tinggi daripada negara-negara yang
termasuk dalam developed market,
sehingga risiko yang tinggi tersebut
akan memberikan return ekspektasi
yang juga tinggi (Salomons &
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
2
Grootveld, 2003). Ketahanan
fundamental ekonomi Indonesia
dalam beberapa tahun ini membuat
para investor asing menjadikannya
sebagai peluang untuk menanamkan
modalnya (Antaranews, 2012).
Semester pertama tahun 2012
pertumbuhan investasi secara
keseluruhan menunjukkan angka
11,2 persen bila dibandingkan angka
pertumbuhan investasi tahun 2011
yang tercatat sebesar 8,8 persen.
Ketertarikan investor asing terhadap
Indonesia ditunjukkan oleh
peningkatan foreign direct
investment (FDI) pada tahun 2012
sebesar 30,4 persen menjadi sekitar
Rp107,6 triliun. Dengan peningkatan
angka investasi tersebut diharapkan
dapat terus meningkat dan
berkontribusi untuk kestabilan
pertumbuhan perekonomian berkisar
enam atau tujuh persen. Untuk tahun
2013 investasi akan tetap menjadi
motor penggerak utama untuk
pertumbuhan perekonomian
Indonesia.
Ditengah derasnya investor
asing masuk ke Indonesia, investor
domestik secara langsung maupun
tidak langsung akan menghadapi
berbagai tantangan termasuk dalam
mendapatkan tingkat pengembalian
(return) atas investasi yang
dilakukannya. Dengan kata lain
investor domestik juga harus mampu
dalam bersaing dengan investor
asing untuk melakukan investasi.
Perkembngan pasar modal indonesia
semakin ke arah yang lebih baik juga
menjadi daya tarik bagi investor
asing untuk datang. Sesuai dengan
UU no 25 tahun 2007 tentang
investasi, maka investasi di
Indonesia diselenggarakan
berdasarkan asas kepastian hukum,
keterbukaan, akuntabilitas, perlakuan
yang sama dan tidak membedakan
asal negara, kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan,
kemandirian, keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Keputusan menteri
keuangan nomor
179/KMK.010/2003 , yang mengatur
mengenai kepemilikan asing di
Indonesia yaitu Saham Perusahaan
Efek patungan dapat dimiliki oleh
badan hukum asing yang bergerak di
bidang keuangan selain sekuritas
maksimal 85 persen dari modal
disetor dan Saham Perusahaan Efek
patungan dapat dimiliki oleh badan
hukum asing yang bergerak di
bidang sekuritas yang telah
memperoleh izin atau di bawah
pengawasan regulator Pasar Modal
di negara asalnya maksimal 99%
(sembilan puluh sembilan perseratus)
dari modal disetor, akan menambah
ketertarikan investor asing untuk
masuk ke Indonesia.
Giatnya usaha pemerintah
menarik modal dari luar negeri,
keberadaan investor domestik
dengan investor asing dinilai tidak
berimbang. Sumber Media Indonesia
menyatakan bahwa data BEI
pertengahan 2012 menunjukkan
perbandingan asing dan domestik
mencapai 54,04 persen berbanding
45,96 persen. Nilai kepemilikan
saham domestik mencapai Rp 921,36
triliun, dan asing Rp1,295 triliun.
Dikatakan juga bahwa agar pasar
domestik dapat menguasai pasar
maka proporsi yang ideal adalah 70
persen untuk komposisi investor
domestik dan 30 persen komposisi
investor asing. Data PT Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI)
menunjukkan pada era 1990-an,
komposisi asing dan domestik adalah
80% berbanding 20%. Pada 2011,
komposisi asing menurun menjadi
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
3
59% dan domestik menjadi 40%. Per
Juni 2012, komposisi domestik naik
menjadi 45,96%. Selain manarik
investor asing, pemerintahpun
mengerahkan daya upayanya untuk
menarik investor domestik guna
ketahanan modal dan kendali yang
lebih kokoh. Keberadaan investor
asing memang memberikan likuiditas
yang tinggi di pasar bursa namun
dominasi kepemilikan asing akan
membuat pasar bursa lebih fluktuatif
karena investor asing bisa saja
melakukan penarikan atas
investasinya secara tak terduga dan
besar-besaran, maka dalam hal ini
investor domestik memiliki peran
yang sangat penting untuk membuat
bursa lebih stabil.
Adanya informasi asimetris
akan menyebabkan berkurangnya
arus modal ke Indonesia. Informasi
asimetris dapat menguntungkan
investor sehingga ia dapat
mengambil keputusan lebih baik dan
lebih tepat sehingga kemakmurannya
dapat ditingkatkan. Informasi
asimetris yang merugikan investor
asing, akan membuat investor asing
enggan untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Keengganan
investor asing dalam menanamkan
modal akan menyebabkan
berkurangnya arus modal
internasional ke Indonesia, investor
asing akan menghindari investasi di
negara berkembang yang pasar
modalnya tidak efisien. Alasan
penting lain adalah adanya
perkembangan pendanaan dari
hutang ke modal ekuitas. Terlebih
lagi dengan adanya krisis di Asia
yang berkepanjangan pada tahun
1998 dan 2008 yang menyebabkan
kerugian pada perusahaan Asia yang
salah satunya dipicu oleh pendanaan
dengan hutang. Hal tersebut
menimbulkan pergeseran dari
pendanaan dengan menggunakan
hutang ke pendanaan dengan
menggunakan ekuitas. Pergeseran itu
sendiri menunjukkan secara alamiah
adanya informasi asimetris yang
terjadi di pasar.
investor asing memfokuskan
investasinya pada perusahaan
berskala dan bereputasi internasional
dan memiliki kemampuan analitikal
yang tinggi. Dari sisi keuntungan,
investor asing memperoleh return
lebih tinggi dibandingkan dengan
investor domestik. Sedangkan
keuntungan domestik berasal dari
investor domestik, yang sebagian
besar sahamnya kurang aktif
diperdagangkan di bursa sehingga
menghasilkan profit yang rendah.
Investor domestik tidak memiliki
hambatan dalam bahasa, budaya
sehingga mampu mengenal
perusahaan lebih spesifik
dibandingkan dengan investor asing.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan
analisa mengenai adanya Asymetric
Information antara perusahaan asing
dengan perusahaan domestik dalam
membuat keputusan investasinya.
Permasalahan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut
Apakah ada informasi asimetris
antara investor asing dengan investor
domestik dalam membuat keputusan
investasi pada perusahaan-
perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
Investor asing memiliki
keunggulan dari sisi pendanaan yang
kuat sehingga bila dilihat dari nilai
transaksinya yang besar, dia mampu
menjadi pemimpin pasar. Dilihat dari
nilai transaksi investor domestik
yang lebih kecil dibandingkan
dengan investor asing, investor
domestik dinilai cenderung menjadi
follower dari investor asing sehingga
investor domestik kehilangan
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
4
momentum. Namun disisi lain
investor domestik memiliki
kelebihan bahwa investor domestik
tidak terhambat oleh jarak,
perbedaan bahasa maupun budaya
yang menyebabkan investor
domestik memahami perusahaan
lebih spesifik (Kalev, Oh). Hau
(2001); Dvorak (2005); dan Cao
(1997) dalam Kalev (2006)
mengungkapkan bahwa kelebihan
tersebut memberikan keuntungan
yang lebih bagi investor domestik
dalam melakukan investasi bila
dibandingkan dengan investor asing.
Sementara investor asing pada
umumnya adalah investor yang
mutakhir dan memiliki kemampuan
analitis dan pengalaman ivestasi
yang superior. Dengan demikian
investor asing rata-rata lebih mampu
dalam menganalisa pasar, melakukan
investasi dan perdagangan yang
optimal bila dibandingkan dengan
investor domestik. Maka investor
asing lebih menginvestasikan
dananya pada perusahaan-
perusahaan besar, transparan, dan
akuntabel (Chandra, 2010). Dari hal
tersebut dapat diduga bahwa adanya
informasi asimetris (Asymetric
informtion) antara investor asing dan
investor domestik. Maka berdasarkan
latar belakang inilah diperlukan studi
lebih lanjut mengenai asymetric
information yang memang belum
banyak studi di pasar modal
Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membuktikan bahwa
ada atau tidaknya asymetric
information antara investor asing
dengan investor domestik dalam
membuat keputusan investasi pada
perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi bagi perusahaan,
investor domestik dalam
memperoleh momentum dalam
investasi dan tidak lagi menjadi
follower dan penanaman modal
domestik dapat semakin meningkat
dengan mendekati proporsi yang
ideal.
TINJAUAN PUSTAKA
Isu asimetris infomasi
merupakan hal mendasar dari
investasi yang melibatkan investor
asing dan investor domestik.
Menurut Lewis 1999, investor asing
mengeluarkan biaya informasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan
investor domestic hal inilah yang
disebut dengan home bias. Meskipun
biaya informasi dari investor
domestic lebih rendah dibandingkan
dengan investor asing, investor asing
cenderung memiliki pengalaman dan
kemampuan yang lebih baik
dibandingkan dengan investor
domestic (Dvorak 2001).
Berdasarkan pengalaman dan
kemampuan tersebut, investor asing
memiliki kemampuan yang lebih
baik dalam menilai dan
mengevaluasi prospek perusahaan di
masa depan. Dari sisi informasi,
investor asing ada pada posisi tidak
menguntungkan karena adanya
perbedaan budaya yang
menghambat. Pernyataan tersebut
didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Choe, Kho and Stulz
(2000) menemukan bahwa terjadinya
asymetrik infomasi antara investor
asing dan investor domestic yang
merugikan investor asing dimana
penelitian ini menggunakan data
pasar modal Korea. Hal serupa juga
ditemukan oleh Hau (2001) dengan
menggunakan data pasar modal
German. Grinblatt dan Keloharju
(2000) menemukan bahwa di
Taiwan, investor asing melakukan
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
5
keputusan investasi yang lebih baik
dibandingkan dengan investor
domestik. Penelitian yang berbeda
dilakukan oleh Kang dan Stulz
(1997) dengan menggunakna data
pasar modal Jepang, ditemukan
bahwa tidak ada perbedaan dari
kinerja investor domestic dan asing.
Dvorak (2001) meneliti mengenai
apakah investor domestic memiliki
infromasi yang lebih menguntungkan
dibandingkan investor asing di
Indonesia, data yang digunakan
adalah tahun 1995 – 2001, ia
menemukan bahwa investor
domestic memiliki informasi yang
lebih menguntungkan dibandingkan
dengan investor asing. Hal tersebut
dapat dilihat dari investor asing
membeli sekuritas pada harga yang
lebih tinggi dibanding dengan
investor domestic dan menjual pada
harga yang lebih rendah
dibandingkan dengan investor
domestic.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan tujuan
penelitian yang bersifat eksplanatori.
Hal ini dikarenakan penelitian ini
bertujuan untuk menguraikan dan
menjelaskan apakah terjadi asymetric
information antara investor asing dan
investor domestik lalu bagaimana
pemilihan investor asing dan investor
domestik terhadap saham-saham di
Bursa Efek Indonesia yang dilihat
dari karakteristik perusahaan.
Variabel dalam penelitian ini
adalah 1) investor asing, 2) investor
domestik, 3) Nilai perusahaan.
Investor domestik adalah
perseorangan warga negara
Indonesia, badan usaha Indonesia,
negara Republik Indonesia, atau
daerah yang melakukan penanaman
modal di wilayah negara Republik
Indonesia. Investor asing adalah
perseorangan warga negara asing,
badan usaha asing, dan/atau
pemerintah asing yang melakukan
penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Nilai
perusahaan dihitung dengan
menggunakan market capitalization,
Dividend yield, Return, Beta, Book-
to Market, Current Ratio, Debt ratio,
Return on Asset.
Berdasarkan dimensi waktu,
penelitian ini merupakan penelitian
cross sectional karena data
dikumpulkan hanya pada satu waktu
tertentu, dan tidak akan dilakukan
penelitian di waktu yang berbeda
untuk diperbandingkan. Penelitian
ini menggunakan data yang
terhimpun dari Bursa Efek Indonesia
selama periode pengamatan 4 tahun
yaitu dari tahun 2009 sampai dengan
2013, yang diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana
pola investor asing dalam memilih
saham-saham di Bursa Efek
Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini
adalah saham-saham yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia, yang
sebagian atau seluruh sahamnya
dimiliki oleh investor asing. Sampel
dalam penelitian ini adalah saham-
saham yang terdaftar pada Bursa
Efek Indonesia, yang berasal dari
sektor non-finansial yang sebagian
atau seluruh sahamnya dimiliki oleh
investor asing selama tahun 2009-
2013. Untuk menghindari bias maka
tahun 2008 tidak dimasukkan dalam
sampel karena pada tahun tersebut
terjadi krisis keuangan global, yang
memaksa investor asing menarik
investasinya dari Bursa Efek
Indonesia (Investor Daily, 2008).
Data dalam penelitian ini
adalah data transaksi saham LQ 45
yang berturut-turut masuk dalam
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
6
index LQ 45 dari Februari 2009
sampai Januari 2013. Penelitian ini
menggunakan saham-saham yang
termasuk LQ 45 karena saham-
saham tersebut yang aktif
diperdagangkan dan memiliki
likuiditas yang tinggi. Data tersebut
terdiri dari tanggal transaksi, kode
saham, nilai transaksi, dan jumlah
lembar saham. Setiap transaksi
dilihat apakah dilakukan oleh
investor asing atau investor
domestik. Berikut adalah jumlah
saham yang diperdagangkan di bursa
efek Indonesia yang masuk dalam
LQ 45 secara berturut-turut dari
Februari 2009 sampai dengan Januari
2013.
TABEL 1. DAFTAR SAMPEL
No Nama Emiten
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Astra Agro Lestari Tbk
Adaro Energy Tbk
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Astra International Tbk
Bank Central Asia Tbk
Bank Negara Indonesia Tbk
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Bank Danamon Indonesia Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk
International Nickel Indonesia Tbk
Indofood Sukses Makmur Tbk
Indika Energy Tbk
Indocement Tunggal Perkasa Tbk
Indo Tambangraya Megah Tbk
Jasa Marga Tbk
Kalbe Farma Tbk
Lippo Karawaci Tbk
PP London Sumatera Tbk
Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Semen Gresik (Persero) Tbk
Timah Tbk
Telekomunikasi Indonesia Tbk
Bakrie Sumatra Plantations Tbk
United Tractors Tbk
Unilever Indonesia Tbk
Sumber: idx.co.id
Untuk melihat apakah investor asing
bertransaksi pada harga yang lebih
buruk dibandingkan dengan investor
domestik adalah dengan melihat
apakah ada perbedaan sistimatis
antara harga rata-rata intra-day pada
investor asing dan domestik. Dengan
mimilih satu hari dimana investor
asing dan domestik melakukan
transaksi pada saham yang sama.
Lalu dilakukan penghitungan rata-
rata tertimbang dari harga dimana
investor domestik melakukan
pembelian. Hal yang sama dilakukan
terhadap investor asing. Lalu dilihat
apakah ada perbedaan rata-rata
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
7
tertimbang dari kedua investor dan
normalisasikan dengan rata-rata
tertimbang harga saham yang
diperdagangkan selama hari tersebut.
Berikut adalah formula dari
perhitungan tersebut:
Dimana adalah rata-rata
tertimbang perdagangan beli saham i
pada periode t yang dilakukan oleh
investor domestik. Dan adalah
rata-rata tertimbang perdagangan beli
saham i pada periode t yang
dieksekusi oleh investor asing. Dan
adalah harga rata-rata tertimbang
dari transaksi saham i pada periode t.
Hal yang sama juga dilakukan
terhadap harga jual saham ke i. Skala
perbedaan dibuat pertama terhadap
saham-saham per hari dan lalu
mencari perbedaan untuk transaksi
dari periode ke periode.
Penghitungan standar eror dilakukan
atas variasi rata-rata harian. Variabel
independennya adalah perbedaan
rata-rata harian. Dengan melakukan
uji t-statistics test dengan melihat
apakah beda rata-rata dari harga yang
dibayar oleh investor domestik
maupun asing berbeda dari nol.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada Tabel 2 menunjukkan
perbedaan pada harga rata-rata yang
dibayar oleh investor asing dan
domestik dalam skala persentase dari
harga rata-rata saham harian yang
diperdagangkan oleh investor asing
dan domestik. Jumlah saham yang
diperdagangkan setiap harinya
bervariasi dari aa sampai bb. Jumlah
saham yang diperdagangkan dengan
ukuran 1, 2, 3 mengindikasikan
pengelompokan nilai saham yang
diperdagangkan dengan 1 merupakan
ukuran terkecil. Tabel 2
menunjukkan bahwa terjadi
perbedaan yang negatif signifikan
terhadap pembelian dan signifikan
positif terhadap penjualan. Hasil
yang sama juga ditemukan di CKS,
yang menyatakan bahwa investor
asing membayar biaya transaksi
0,14% lebih tinggi dibandingkan
dengan individu investor domestik.
Dalam penelitian ini menemukan
bahwa investor asing menjual
sahamnya pada harga 0,22% lebih
rendah dibandingkan dengan investor
domestik. Dan investor asing
membayar 0.10% lebih tinggi pada
saat membeli saham dibandingkan
dengan investor domestik. Dvorak
menemukan bahwa investor asing
menjual pada harga 0,24% lebih
rendah dibandingkan dengan investor
domestik sedangkan di CKS hanya
0,16%. Penelitian ini menghasilkan
hasil yang sama dengan Dvorak dan
CKS bahwa investor asing menjual
pada harga yang lebih rendah dan
membeli pada harga yang lebih
tinggi dibandingkan dengan investor
domestik. Penelitian ini juga
menunjukkan adanya penurunan
kerugian yang dihasilkan oleh
investor asing dalam bertansaksi
pada tahun 1999 -2013 dibandingkan
dengan tahun 1995 – 2001 yaitu
sebesar 2%. Selama tahun 2009 –
2013 biaya jual dan beli dari investor
asing yang terjadi adalah sebesar
0,32% lebih tinggi dari investor
domestik. Jika investor asing
melakukan transaksi di Bursa Efek
Indonesia hanya sekali dalam waktu
5 tahun maka perbedaan kinerja
saham hanya akan sebesar 0,32%
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
8
lebih rendah dari investor domestik,
akan tetapi jika investor asing
melakukan transaksi perdagangan 10
kali dalam 5 tahun maka kerugian
yang diterimanya sebesar 3,2% lebih
besar dibandingkan dengan investor
domestik.
Investor asing membeli pada
saat harga tinggi dan menjual pada
saat harga lebih rendah dibandingkan
dengan investor domestik. Dengan
demikian investor asing melakukan
transaksi pada harga yang lebih
rendah sehingga capital gain dari
investor domestik lebih tinggi, maka
hal tersebut mengindikasikan adanya
keuntungan informasi yang dimiliki
oleh investor domestik. Hasil
penelitian ini sama dengan penelitian
yang dilakukan oleh Dvorak pada
Bursa Efek Jakarta tahun 2001.
TABEL 2
PERBEDAAN HARGA INTRADAY YANG DIBAYAR OLEH INVESTOR
ASING DAN INVESTOR DOMESTIK
All Trades By trade size
Purchases Sales Purchases
1 2 3
Sales
1 2
3
2009 – 2013
Difference Asing –
Dom
t-sat H0: diff = 0
-0.10
-10.14
0.22
15.23
-0.1 -0.09 -
0.05
-13.8 -7.02 -
7.62
0.21
0.23 0.18
7.24
20.44
18.28
Sumber: Data Diolah(2013)
SIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini menghasilkan
adanya perbedaan kinerja saham
antara investor asing dengan investor
domestik pada saat membeli dan
menjual. Investor asing membeli
pada harga lebih tinggi 0,22 persen
dibandingkan dengan investor
domestik dan menjual saham pada
harga 0,10 persen lebih rendah
dibandingkan dengan investor
domestik. Dengan demikian
perbedaan harga jual dan beli
tersebut membebankan biaya 0,32
persen lebih tinggi dibandingkan
investor domestik. Dengan demikian
dapat ditarik kesimpulan bahwa
investor domestik memiliki
keuntungan informasi dibandingkan
dengan investor asing, dengan kata
lain terjadi Asymetric information
pada transaksi oleh investor asing
dan domestik dimana kelebihan
informasi dimiliki oleh investor
domestik.
Saran untuk penelitian
selanjutnya adalah meneliti lebih
dalam mengenai hal yang
menyebabkan terjadinya Asymetric
information? Kelebihan informasi
apakah yang dimiliki oleh investor
domestik? dan Apakah asymetic
information tersebut berbeda tiap
perusahaan? Bagaimana pengaruh
size perusahaan terhadap asymetric
information dan apa yang dilakukan
untuk mengurangi asymetric
information.
Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya (Ayu Diantini, 1- 9)
Vol 19,No. 1 Edisi Juni 2013
9
DAFTAR PUSTAKA
Bessler, Wolfgang; Drobetz. W. And
M. Gruninger (2010);
―Information Asymmetry and
Financing Decisions‖,
International Review of
Finance, Vol.11, No.1; pp.
123 - 154.
Chandra, Rudy (2010) ―Bisnis &
Birokrasi‖,Jurnal Ilmu
Administrasi dan Organisasi,
Mei—Agus 2010, hlm. 101-
113
Dierkens, Nathalie (1991);
―Information Asymmetry and
Equity Issues‖, Journal of
Financial Quantitative
Analysis, Vol. 26, No. 2; pp.
181 – 199.
Dvorak, T. (2005) ―Do Domestic
Investors Have An
Information Advantage‖,
Journal of Finance, Vol. 60,
No. 2; pp.817 – 839.
Kalev, Petko S; Anh Nguyen, Natalie
Y.Oh (2006); ―Foreign versus
Local Investors: Who Knows
More? Who Makes More?‖,
Departemen of Accounting
and Finance, Monash
University.
Manurung, Adler Haymans; ―Teori
Asymetric
Information”;www.finansial
bisnis.com
Salomons, R. and Grootveld, H..
(2003). ―The Equity Risk
Premium: Emerging Versus
Developed Markets‖.
Emerging Markets Review 4.
Wang, Mei., Carmen Keller. (2008).‖
The less You Know, The
More You Are Afraid Of‖.
Journal of Finance.
Wang, J. (2000); ―Foreign Trading
and Market Volatility in
Indonesia‖ Working Paper
School of Finance –
University of New South
Wales
Xu, Ruxing and Dan Wu (2010);
―Dynamic Investment under
Asymmetric Information‖.
Journal of Computers, Vol.
5, No. 8’ pp. 1248 – 1255.
http://www.finansialbisnis.com/http://www.finansialbisnis.com/http://www.finansialbisnis.com/