1
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
SurveiSurvei Tanah Tanah dandanEvaluasiEvaluasi LahanLahan
AGT 08212AGT 08212
METODEMETODESURVEI TANAHSURVEI TANAH
KULIAH KULIAH KEKEEMPATEMPAT
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Kompetensi
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan metode survei tanah
2. Mahasiswa mampu menentukan metode survei mana yang diterapkan pada skala dan kasus-kasus tertentu
3. Mahasiswa mampu menerapkan Active field survey dalam kegiatan survei tanah
2
Pendahuluan
• Pertanyaan utama dalam survei tanah:Bagaimana menghasilkan peta tanah yang akurat yangdapat mencerminkan karakteristik tanah di lapangan dalamsuatu daerah, sehingga dapat diprediksi potensinya baikuntuk pengembangan pertanian maupun non-pertanian
• Masalah mendasar:– Jumlah pengamatan terbatas– Pada saat pengamatan merusak tanah
(pemadatan/penggemburan akibat peralatan yang digunakan: skop, bor, pisau dll)
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
...
• Oleh karenanya dalam survei tanah biasa mengandalkan sifat-sifat eksternal yang dianggap berasosiasi dengan genesis tanah, mengapa tanah-tanah di situ bersifat seperti itu.
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
3
Variabilitas tanah berdasarkan toposekuen akibat erosi dan deposisi
Tanah Vertisol asli, susunan horison masih lengkap : Ap, Bw, Bss, BC dan C
Tanah Vertisol asli yang mengalami sedimentasi (penebalan horison Bw)
Tanah Vertisol tererosi, susunan horison tidak lengkap: Horison Bss (slickenside) tererosi atau telah mengalami perusakan waktu dilakukan pengolahan lahan
Kompleks dan Inklusi pada topograi Karst
4
Pendekatan pembuatan unit lahan
• Pendekatan sintetikPengamatan dilakukan di lapangan lebih dulu, kemudian dikelompokkan berdasarkan kisaran sifat tertentu
• Pendekatan analitikLansekap didelineasi berdasarkan pembeda alami berdasarkan karakteristik eksternal (bentuklahan: batuan, relief, dan lereng) baru dilakukan pengamatan di lapangan
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Pendekatan Sintetik
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Hasil kompilasi
Hasil delineasi
5
Pendekatan Fisiografi
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
3.4. Penentuan Batas TanahAda 3 metoda : grid-kaku, grid-bebas dan fisiografik.
a. Metoda Grid Kaku (Rigid Grid)- Diterapkan pd survei tanah detil s/d sgt detil, di
mana tidak tersedia foto udara.- Kalaupun foto udaranya tersedia, mungkin:
- skalanya terlalu kecil,- mutunya sgt rendah- daerah yg disurvei tertutup awan/kabut- kenampakan permukaan tidak jelas atau daerahnya sgt
homogen dan datar,- daerah yang disurvei tertutup vegetasi yg rapat
dan lebat- daerah survei berrawa, padang rumput atau – savana yg tdk menampakkan gejala permukaan.
•
6
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
• Dlm metoda ini, pengamatan dilakukan dlm pola teratur pd interval titik pengamatan yg berjarak sama dlm kedua arah.
• Sangat cocok diterapkan pd daerah2 di mana posisi pemeta, sukar ditentukan dg pasti.
Lokasi titik observasi pada Metode Grid Kaku
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Hasil delineasi
7
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Keuntungan metoda grid-kaku:- tdk memerlukan penyurvei yg berpengalaman,
karena lokasi titik2 pengamatan sudah di plot pdpeta rintisan (peta rencana-pengamatan).
Kerugian a.l.:- perlu waktu sgt lama, terutama utk medan berat- penggunaan titik pengamatan, tidak efektif- sebag dr lokasi pengamatan, tdk mewakili satuan
peta yg dikehendaki (misal pd tempat pemukiman,daerah peralihan 2 satuan lahan dll).
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
b.Metoda fisiografik (dg bantuanfoto udara)
• Sgt efektif pd survei tanah berskala < 1 : 25.000, dan tersedia foto udara berkualitas cukup tinggi.
• Hampir semua batas satuan peta diperoleh dr IFU, sedangkan kegiatan lapangan hanya utk mengecek batas satuan peta dan mengidentifikasi sifat dan ciri tanah masing2 satuan peta.
• Pengamatan dilakukan pd tempat2 ttt pd masing2 satuan peta.
8
Lokasi titik observasi pada Metode Fisiografik
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Jumlah pengamatan pd tiap2 satuan peta tgt:
• ketelitian IFU dan keahlian + kemampuanpenyurvei dlm memahami hub fisiografi dankeadaan tanah.
• kerumitan (kompleks tidaknya) satuan peta tersebut. Makin rumit, makin banyak
• luasan satuan peta. Makin luas, jumlah pengamatannya pun makin banyak.
9
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
c. Metoda Grid Bebas• Perpaduan metoda grid-kaku dg metoda fisiografi.• Pd survei detil s/d semi-detil, yg kemampuan foto
udara dianggap terbatas, dan di tempat2 yg orientasi lapangan cukup sulit.
• Pengamatan lap dilakukan pd titik2 sep pd grid-kaku, tapi jarak titik2 pengamatan tdk perlu sama dlm 2 arah, tetapi tgt keadaan fisiografi.
• Jika terjadi perubahan fisiografi yg menyolok dlm jarak dekat pengamatan, rapat.
• Jika btk-lahan relatif seragam, renggang• Sgt baik diterapkan oleh penyurvei yg belum banyak
berpengalaman dlm IFU
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Lokasi titik observasi pada Metode Grid Bebas
10
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Penentuan Posisi dg GPS
Variasi penentuan titik observasi dalam Survei Tanah
• Penentuan titik observasi dalam Key Area• Penentuan titik observasi dalam transek.
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
11
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Pengamatan pd key-area (daerah kunci)
Fungsi Key Area untuk :• pelajari tanah secara lebih detil daripada
skala peta final• buat definisi satuan peta, dg menyusun
legenda peta sementara.• buat korelasi antara SPT dg citra foto.• kumpulkan data SDL (pola tanam, LU,
produksi, dosis pupuk dll) scr > lengkap.
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Beberapa syarat daerah kunci ialah sbb:
dpt mewakili sebanyak mungkin satuan yg ada dibuat pd daerah yg hub tanah-landskap dpt
dipelajari dg mudah. luasnya tdk boleh terlalu kecil.
(semi detil, 10% ; tinjau 5% dr luas total) tdk boleh sejajar dg batas landform usahakan mencakup semua satuan peta yg ada. jumlahnya harus memadai aksesibilitasnya tinggi.
12
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
• Transek juga mrpkan daerah pewakilsederhana dlm bentuk jalur/rintisan, ygmencakup satuan landform, sebanyak mungkin.
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Key Area
Transek
13
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Dalam setiap survei tanah, umumnya selalu diperlukan bantuan key area, kecuali:• daerah survei relatif sempit• jika landskap nya telah diketahui dg baik• jika seluruh daerah harus didatangi scr
intensif (misalnya untuk survei irigasi)
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Kinds (orders) of soil surveys
Brady and Weil, 1999
14
M. LUTHFI RAYES JURUSAN TANAH UB
Terima KasihTerima Kasih