Mata KuliahMata Kuliah
Manajemen Umum Manajemen Umum
Pertemuan ke-3Pertemuan ke-3
Tanggung Jawab SosialTanggung Jawab Sosialdan Etika Manajemendan Etika Manajemen
OlehOlehRatna Komala PutriRatna Komala Putri, SE, SE
STMIK GANESHASTMIK GANESHAwww.stmikganesha.ac.idwww.stmikganesha.ac.id
Tanggung Jawab Sosial Tanggung Jawab Sosial PerusahaanPerusahaan
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social ResponsibilityCorporate Social Responsibility adalah bentuk adalah bentuk kepedulian perusahaan terhadap kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.sosial lainnya.
Strategi Pengelolaan Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Rendah ----------------Tingkat Tanggung Jawab Sosial-------------- Tinggi
ReaktifCenderung Menolak tanggung Jawab Sosial
AkomodatifMelakukan tanggung jawab sosial untuk menghindari tekanan dari masyarakat
DefensifCenderung membela diri dalam menghindari tanggung jawab sosial
ProaktifMengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial; Membentuk model industri yang bertanggung jawab sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
Pro Kontra mengenai Pro Kontra mengenai Tanggung Jawab Sosial PerusahaanTanggung Jawab Sosial Perusahaan
NoNo Pandangan Kelompok yang ProPandangan Kelompok yang Proterhadap tanggung jawab sosial dari terhadap tanggung jawab sosial dari Organisasi BisnisOrganisasi Bisnis
NoNo Pandangan Kelompok yang Kontra Pandangan Kelompok yang Kontra terhadap tanggung jawab sosial dari terhadap tanggung jawab sosial dari Organisasi BisnisOrganisasi Bisnis
11 Kegiatan bisnis seringkali Kegiatan bisnis seringkali menimbulkan masalah, oleh karena itu menimbulkan masalah, oleh karena itu sudah semestinyalah perusahaan sudah semestinyalah perusahaan bertanggung jawab atas apa yang telah bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannyadilakukannya
11 Perusahaan tidak memiliki ahli yang Perusahaan tidak memiliki ahli yang mengkhususkan dalam bidang sosial mengkhususkan dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, oleh karena itu dan kemasyarakatan, oleh karena itu sulit bagi perusahaan untuk ikut sulit bagi perusahaan untuk ikut bertanggung jawab bertanggung jawab
22 Perusahaan adalah bagian dari Perusahaan adalah bagian dari lingkungan sosial masyarakat, lingkungan sosial masyarakat, oleh karena itu sudah semestinya ikut oleh karena itu sudah semestinya ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab berpartisipasi dan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakatatas apa yang terjadi di masyarakat
22 Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungan bertanggung jawab dalam lingkungan sosial masyarakat justru akan memiliki sosial masyarakat justru akan memiliki kekuatan untuk mengontrol masyarakat, kekuatan untuk mengontrol masyarakat, dan itu indikasi yang kurang baik secara dan itu indikasi yang kurang baik secara SosialSosial
33 Perusahaan biasanya memiliki sumber Perusahaan biasanya memiliki sumber daya untuk menyelesaikan masalah di daya untuk menyelesaikan masalah di lingkungan sosial masyarakatlingkungan sosial masyarakat
33 Akan banyak terdapat konflik kepentingan Akan banyak terdapat konflik kepentingan di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam aktifitas sosialaktifitas sosial
44 Perusahaan adalah partner dari lingkungan Perusahaan adalah partner dari lingkungan sosial kemasyarakatan, sebagaimana sosial kemasyarakatan, sebagaimana halnya juga pemerintah dan masyarakat halnya juga pemerintah dan masyarakat lain pada umumnyalain pada umumnya
44 Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial, Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial, akan tetapi untuk memperoleh profit dan akan tetapi untuk memperoleh profit dan mencapai tujuan yang diharapkan oleh para mencapai tujuan yang diharapkan oleh para pemilik perusahaanpemilik perusahaan
Sumber: Fundamentals of Managemenet, Ricky W Griffin, Houghton Mifflin Company, 2000, p.41
Strategi Pengelolaan Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Tanggung Jawab Sosial
PerusahaanPerusahaan Strategi ReaktifStrategi ReaktifKegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosialdiri dari tanggung jawab sosial
Strategi DefensifStrategi DefensifStrategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak atau jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosialtanggung jawab sosial ..
Strategi AkomodatifStrategi AkomodatifStrategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebutmasyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut
Strategi ProaktifStrategi ProaktifPerusahaanPerusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholdersstakeholders. . Jika Jika stakeholdersstakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.perusahaan akan terbangun.
Manfaat Manfaat Tanggung Jawab Sosial Tanggung Jawab Sosial
PerusahaanPerusahaan Manfaat bagi PerusahaanManfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintahpemerintah
Manfaat bagi MasyarakatManfaat bagi MasyarakatSelain kepentingan masyarakat terakomodasi, Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan masyarakat dengan perusahaan akan hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi lebih erat dalam situasi win-win solutionwin-win solution..
Manfaat bagi PemerintahManfaat bagi PemerintahMemiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosialpemerintah dalam hal tanggung jawab sosial..
Dimensi Etika dalam Dimensi Etika dalam ManajemenManajemen
Etika adakah pandangan , keyakinan Etika adakah pandangan , keyakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah (Griffin)buruk, benar dan salah (Griffin)
Etika Manajemen adalah standar Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi kriteria etika.yang memenuhi kriteria etika.
Nilai Personal sebagai standar Nilai Personal sebagai standar EtikaEtika
Nilai (Nilai (ValuesValues)) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan sendiri pada dasarnya merupakan pandangan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan perilaku dari seseorang. perilaku dari seseorang.
Nilai PersonalNilai Personal atau atau Personal ValuesPersonal Values pada dasarnya merupakan pada dasarnya merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang oleh seseorangsehubungan dengan segala kegiatan yang dilakukannyadilakukannya
Nilai PersonalNilai Personal terdiri dari terdiri dari nilai terminalnilai terminal dan dan nilai instrumentalnilai instrumental. . Nilai terminalNilai terminal pada dasarnya merupakan pandangan dan pada dasarnya merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu. Nilai instrumentalNilai instrumental adalah pandangan dan cara berfikir adalah pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan.harus diperhatikan dan dijalankan.
Penelitian Empiris mengenai Penelitian Empiris mengenai Nilai Terminal dan Nilai Instrumental Nilai Terminal dan Nilai Instrumental
(Kreitner,1992)(Kreitner,1992) Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa
nilai-nilai terminal yang perlu untuk dimiliki nilai-nilai terminal yang perlu untuk dimiliki adalah (1) kejujuran (2) tanggung jawab (3) adalah (1) kejujuran (2) tanggung jawab (3) kapabilitas (4) ambisi dan (5) independensi kapabilitas (4) ambisi dan (5) independensi
Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa Responden dari 220 manajer beranggapan bahwa nilai-nilai instrumental yang perlu dimiliki adalah nilai-nilai instrumental yang perlu dimiliki adalah (1) penghargaan terhadap pribadi (2) keamanan (1) penghargaan terhadap pribadi (2) keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja (3) dan kesejahteraan keluarga pekerja (3) kebebasan dan kemerdekaan (4) dorongan untuk kebebasan dan kemerdekaan (4) dorongan untuk meraih sesuatu dan (5) kebahagiaan meraih sesuatu dan (5) kebahagiaan
Konflik NilaiKonflik Nilai
Konflik intrapersonal Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi umumnya pada dasarnya terjadi umumnya di dalam individu dan antar individu. di dalam individu dan antar individu.
Konflik individu-organisasiKonflik individu-organisasi pada dasarnya merupakan pada dasarnya merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh konflik yang terjadi pada saat nilai yang dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang harus individu berbenturan dengan nilai yang harus ditanamkan oleh perusahaanditanamkan oleh perusahaan
Konflik antar BudayaKonflik antar Budaya pada dasarnya merupakan konflik pada dasarnya merupakan konflik antar individu maupun antara individu dengan antar individu maupun antara individu dengan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan budaya diantara individu yang bersangkutan atau budaya diantara individu yang bersangkutan atau juga organisasi yang bersangkutan juga organisasi yang bersangkutan
Berbagai isu seputar etika Berbagai isu seputar etika manajemenmanajemen
Penggunaan obat-obatan terlarangPenggunaan obat-obatan terlarang Pencurian oleh Para Pekerja atau KorupsiPencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi Konflik KepentinganKonflik Kepentingan Pengawasan Kualitas atau Quality ControlPengawasan Kualitas atau Quality Control Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasiaPenyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia Penyelewengan dalam pencatatan keuanganPenyelewengan dalam pencatatan keuangan Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaanPenyalahgunaan penggunaan asset perusahaan Pemecatan tenaga kerjaPemecatan tenaga kerja Polusi LingkunganPolusi Lingkungan Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etisCara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umurPenggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang
terkait dengan pemegang kebijakan.terkait dengan pemegang kebijakan. dan lain sebagainyadan lain sebagainya
Model Penilaian Etika (Griffin,2002)Model Penilaian Etika (Griffin,2002)Data Gathering
Analysis
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua pihak ?Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam seluruh kriteria
Ya, dalam seluruh kriteria
Tidak dalam satu atau beberapa kriteria
-Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidak terpenuhi sehingga dapat dimaklumi ?
-Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria lain?-Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang menyebabkan
sebagian kriteria tidak terpenuhi ?
Penilaian
Tidak Etis Etis
Tidak Ya
Upaya perwujudan Upaya perwujudan dan peningkatan etika dan peningkatan etika
manajemenmanajemen Pelatihan etikaPelatihan etika Advokasi etikaAdvokasi etika Kode EtikKode Etik Keterlibatan Publik dalam Etika Keterlibatan Publik dalam Etika
Manajemen PerusahaanManajemen Perusahaan
Fungsi Perencanaan Fungsi Perencanaan dan Pengambilan dan Pengambilan
KeputusanKeputusan
Pengertian PerencanaanPengertian Perencanaan Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang
dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi dan mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasihingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan (Robbins dan Coulter ,2002)Coulter ,2002)
Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi proses, fungsi manajemen, dan pengambilan keputusanmanajemen, dan pengambilan keputusan. . Dari sisi prosesDari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan , fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai. dicapai. Dari sisi fungsi manajemen,Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan organisasi. merubah tujuan dan kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusanDari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan , perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut dibuktikan di belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut dibuktikan di kemudian hari.kemudian hari.
Fungsi atau Manfaat dari Fungsi atau Manfaat dari PerencanaanPerencanaan
Pengarah OrganisasiPengarah Organisasi Minimalisasi KetidakpastianMinimalisasi Ketidakpastian Minimalisasi inefisiensi sumber dayaMinimalisasi inefisiensi sumber daya Penetapan Standar dalam Pengawasan KualitasPenetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Persyaratan Perencanaan Persyaratan Perencanaan (Planning Requirements)(Planning Requirements)
Faktual dan RealistisFaktual dan Realistis Logis dan RasionalLogis dan Rasional FleksibelFleksibel KomitmenKomitmen Komprehensif atau menyeluruhKomprehensif atau menyeluruh
Peran Tujuan dan Rencana Peran Tujuan dan Rencana dalam Proses Perencanaandalam Proses Perencanaan
Tujuan (Tujuan (GoalsGoals)) pada dasarnya adalah hasil akhir pada dasarnya adalah hasil akhir yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh individu, kelompok atau seluruh organisasi. individu, kelompok atau seluruh organisasi.
Rencana (Rencana (PlansPlans)) adalah segala bentuk konsep adalah segala bentuk konsep dan dokumentasi yang menggambarkan dan dokumentasi yang menggambarkan bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana bagaimana tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya perusahaan akan dialokasikan, sumber daya perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari proses pencapaian tujuan, penjadualan dari proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang terkait dengan hingga segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuanpencapaian tujuan
Jenis-jenis TujuanJenis-jenis Tujuan
Berdasarkan jumlahBerdasarkan jumlahTujuan tunggal Tujuan tunggal (single goals)(single goals) dan Tujuan yang banyak dan Tujuan yang banyak (multiple goals)(multiple goals)
Berdasarkan KejelasanBerdasarkan KejelasanTujuan yang dinyatakan Tujuan yang dinyatakan (stated goals)(stated goals) dan rujuan dan rujuan yang aktual atau nyata yang aktual atau nyata (real goals)(real goals)
Berdasarkan Keluasan dan Waktu Berdasarkan Keluasan dan Waktu Pencapaian Pencapaian Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis (tactical goals), dan Tujuan Operasional (operational (tactical goals), dan Tujuan Operasional (operational goals)goals)
Jenis-jenis RencanaJenis-jenis Rencana
Berdasarkan Keluasan dan Waktu PencapaianBerdasarkan Keluasan dan Waktu PencapaianRencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis (jangka Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka (jangka Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka Pendek)Pendek)
Berdasarkan KejelasanBerdasarkan KejelasanRencana Spesifik Rencana Spesifik (Specific Plans)(Specific Plans) Rencana Direktif Rencana Direktif (Directive Plans)(Directive Plans)
Berdasarkan Frekuensi PenggunaanBerdasarkan Frekuensi PenggunaanRencana Sekali Pakai Rencana Sekali Pakai (single-use plans),(single-use plans), dan Rencana dan Rencana yang dipergunakan secara terus-menerus yang dipergunakan secara terus-menerus (standing (standing plans)plans)
Hubungan antara Rencana dan Hubungan antara Rencana dan Tujuan Tujuan
Tujuan Organisasi
Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Tujuan Taktis (Jangka Menengah)
Tujuan Operasional (Jangka Pendek)
Rencana Strategis
Rencana Taktis
Rencana Operasional
Pendekatan dalam Penetapan Pendekatan dalam Penetapan TujuanTujuan
Pendekatan Tradisional Pendekatan Tradisional (Traditional (Traditional Goal Setting)Goal Setting)
Pendekatan Manajemen Berdasarkan Pendekatan Manajemen Berdasarkan Sasaran/Tujuan Sasaran/Tujuan (Management by (Management by Objectives)Objectives)
Pendekatan Tradisional Pendekatan Tradisional dalam Penetapan Tujuandalam Penetapan Tujuan
Tujuan Manajemen Puncak
Tujuan Manajemen Divisi
Tujuan Manajemen Departemen
Tujuan Pekerja secara Individual
Kita memerlukan peningkatan kinerja perusahaan
Kami ingin melihat peningkatan signifikan pada keuntungan dalam divisi kami
Tingkatkan Keuntungan bagaimanapun caranya
Jangan khawatirkan kualitas, bekerjalah dengan cepat
Pendekatan MBO Pendekatan MBO
Pimpinan
Bawahan
dan
Perencanaan Bersama
Penentuan Tujuan
Penentuan Standar
Pemilihan Kegiatan
Pelaksanaan pada setiap Pihak
Bawahan Menunjukkan kinerja terbaikPimpinan
memberikan pengarahan
Evaluasi BersamaAnalisa Hasil yang dicapai
Mendiskusikan akibat dari hasil yang dicapaiMemperbaharui siklus
MBO
Kekuatan dan Kelemahan MBOKekuatan dan Kelemahan MBOKekuatanKekuatan KelemahanKelemahan
MBO melakukan integrasi fungsi MBO melakukan integrasi fungsi perencanaan dan pengawasan ke dalam perencanaan dan pengawasan ke dalam suatu sistem yang rasional dalam suatu sistem yang rasional dalam manajemenmanajemen
MBO mendorong organisasi untuk MBO mendorong organisasi untuk menentukan tujuan dari tingkatan atas menentukan tujuan dari tingkatan atas hingga tingkatan bawah dari hingga tingkatan bawah dari manajemenmanajemen
MBO memfokuskan pada hasil akhir MBO memfokuskan pada hasil akhir daripada niat yang baik maupun faktor daripada niat yang baik maupun faktor personal.personal.
MBO mendorong adanya manajemen MBO mendorong adanya manajemen diri dan komitmen dari setiap orang diri dan komitmen dari setiap orang melalui partisipasi pada setiap tingkatan melalui partisipasi pada setiap tingkatan manajemen dalam penentuan tujuanmanajemen dalam penentuan tujuan
MBO dianggap terlalu MBO dianggap terlalu menyederhanakan kegiatan dengan menyederhanakan kegiatan dengan berusaha untuk menyelesaikan berusaha untuk menyelesaikan segala sesuatu.segala sesuatu.
MBO secara cepat akan ditolak oleh MBO secara cepat akan ditolak oleh manajer yang memiliki gaya manajer yang memiliki gaya otoriter (yang bisa saja disebabkan otoriter (yang bisa saja disebabkan karena orang-orang yang bertipe X karena orang-orang yang bertipe X dari McGregor) dan oleh mereka dari McGregor) dan oleh mereka yang menerapkan birokrasi yang yang menerapkan birokrasi yang tidak fleksibel dan ketat.tidak fleksibel dan ketat.
MBO memerlukan banyak waktu MBO memerlukan banyak waktu dan usaha dalam implementasinyadan usaha dalam implementasinya
MBO dapat menjadi tantangan bagi MBO dapat menjadi tantangan bagi manajer yang kurang memiliki manajer yang kurang memiliki kualifikasi yang baik.kualifikasi yang baik.
Beberapa Alat Bantu Beberapa Alat Bantu perencanaanperencanaan
Bagan Arus Bagan Arus (Flow Chart)(Flow Chart) Bagan Gantt Bagan Gantt (Gantt Chart)(Gantt Chart) Jaringan PERT Jaringan PERT (PERT Network)(PERT Network) dlldll
Contoh Bagan Arus (Flow Contoh Bagan Arus (Flow Chart)Chart)
Mulai
Perlu Buku Bacaa
n?
Beli Buku Bacaa
n ?
Ya
BerhentiTidak
Selesai
Tidak
Pinjam
Ya
Membeli Buku Bacaan yang diinginkan
Membaca Buku Yang diinginkan
Contoh Bagan GanttContoh Bagan GanttPekerjaanPekerjaan Bulan 1Bulan 1 Bulan 2Bulan 2 Bulan 3Bulan 3 Bulan 4Bulan 4
II IIII IIIIII IVIV II IIII IIIIII IVIV II IIII IIIIII IVIV II IIII IIIIII IVIV
1. Pembelian Bahan 1. Pembelian Bahan BakuBaku
2. Proses Produksi2. Proses Produksi
3. Pergudangan3. Pergudangan
4. Pengiriman4. Pengiriman
Keterangan : Bagian yang diarsir menunjukkan waktu pengerjaan
Contoh Jaringan PERTContoh Jaringan PERT
Te=2¼ Te=5 ¼ Te=1 Te=7 ¼
Te=2Te=2 Te=6
A B
C
D
E
F
G H I1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Te=4 ¼
Te=3 Te=1
= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan 1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.
= Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾ hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼ sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.
Te
Penyelesaian Masalah Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusandan Pengambilan Keputusan
Masalah vs GejalaMasalah vs Gejala “ “ if we fail to identify the problem, we will fail to if we fail to identify the problem, we will fail to
solve the problem “solve the problem “
Penentuan faktor Penyebab Penentuan faktor Penyebab Pendekatan dalam Penyelesaian Pendekatan dalam Penyelesaian
MasalahMasalah Pengambilan Keputusan atas Pengambilan Keputusan atas
alternatif penyelesaian Masalahalternatif penyelesaian Masalah
Lingkungan dan Pengambilan Lingkungan dan Pengambilan KeputusanKeputusan
Keputusan pada saat Keadaan yang Keputusan pada saat Keadaan yang pasti pasti (certainty)(certainty)
Keputusan pada saat Keadaan yang Keputusan pada saat Keadaan yang tidak pasti tidak pasti (uncertainty)(uncertainty)
Keputusan pada saat Keadaan Keputusan pada saat Keadaan mengandung resiko mengandung resiko (risky condition)(risky condition)
Proses Pengambilan KeputusanProses Pengambilan KeputusanINVESTIGASI SITUASI
Identifikasi Masalah
Diagnosa PenyebabIdentifikasi Tujuan dari Keputusan yang akan diambil
PENENTUAN ALTERNATIF
Identifikasi berbagai altenatif keputusan
Evaluasi belum dilakukan pada tahap ini
PENILAIAN ALTERNATIF DAN PENENTUAN KEPUTUSAN
Evaluasi dan Penilaian alternatif yang ada
Penentuan Alternatif yang terbaik
IMPLEMENTASI DAN PENGAWASAN
Rencana Implementasi
Impelementasi dari Rencana yang telah dibuat
Pengawasan terhadap langkah implementasi
1 2
34
Tahapan Evaluasi AlternatifTahapan Evaluasi Alternatif
Apakah alternatif yang ada memberikan kemungkinan hasil yang positif atau netral ?
Apakah alternatif yang ada memuaskan ?
Apakah alternatif yang ada memungkinkan ?
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
Batalkan alternatif
Batalkan alternatif
Batalkan alternatif
Lakukan Evaluasi Lanjutan
Keterbatasan dalam Pengambilan Keterbatasan dalam Pengambilan KeputusanKeputusan
Keterbatsan Dalam Pengambilan Keputusan yang rasional
Keterbatsan Dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatsan Dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatasan Sumber Daya
Kelebihan Informasi
Keterbatasan Ingatan
Masalah Keahlian
Memperbaiki KeputusanMemperbaiki Keputusan
Penggunaan Aturan terhadap Alternatif Penggunaan Aturan terhadap Alternatif KeputusanKeputusanKriteria Prioritas, Kriteria MinimumKriteria Prioritas, Kriteria Minimum
Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif KeputusanKeputusan
Pengambilan Keputusan secara Pengambilan Keputusan secara berkelompokberkelompokTeknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Teknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,dllDelphi,dll