Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat
(butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara
kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai
dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang ruang kosong di antara partikel-
partikel padat tersebut.
Sementara tanah menurut Terzaghi yaitu
“tanah terdiri dari butiran-butiran hasil
pelapukan massa batuan massive, dimana ukuran
tiap butirnya dapat sebesar kerikil-pasir-lanau-lempung dan
kontak antar butir tidak tersementasi termasuk
bahan organik.
TANAH DASAR
Tanah dasar merupakan hal yang sangatpenting dari konstruksi jalan, yaitu untukmendukung lapisan pondasi bawah, lapisanpondasi atas, lapisan permukaan, atau yangmendukung perkerasan. Dapat dikatakanbahwa lapisan tanah dasar yang berfungsisebagai penahan dan yang mendukung seluruhkonstruksi jalan, serta beban lain yang melintasdi atasnya.
Tanah dasar sebagai pondasi perkerasandisamping harus mempunyai kekuatan ataudaya dukung terhadap beban kendaraan, tanahdasar juga harus mempunyai stabilitas volumeakibat pengaruh lingkungan terutama air. Tanahdasar yang mempunyai kekuatan dan stabilitasvolume yang rendah akan mengakibatkanperkerasan mudah mengalami deformasi danretak.
TANAH DASAR
TANAH DASAR
Di samping dari fungsi tanah dasar adalah bahanyang berfungsi sebagai penahan danpendukung beban yang timbul diatasnya, tanahdasar juga dapat dijadikan sebagai penentumahal tidaknya pembangunan jalan. Hal itudisebabkan kekuatan danah dasar menentukantebal tipisnya lapisan perkerasan di atasnya.
TANAH
DASAR
•Lapisan Tanah Galian sebagai Tanah Dasar
•Lapisan Tanah Timbunan sebagai Tanah Dasar
Uraian Pekerjaan
yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
Berdasarkan letak
tofografi dan
design aligment
vertikal dari suatu
rencana jalan,
tanah dasar dapat
dibedakan menurut
keduduknya yang
akan menentukan
cara-cara
pekerjaan tanah
dasar.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam tanah dasar merupakan masalah yang sudah umum
dijumpai selama proses pekerjaan.
Masalah – masalah yang sering dijumpai pada pekerjaan Tanah Dasar yakni :
Perubahan bentuk tetap,
yaitu perubahan bentuk akibat
beban lalu lintas.
Perubahan bentuk yang besar akan
mengakibatkan jalan tersebut
rusak.
Sifat mengambang dan menyusut
dari tanah, yaitu perubahan yang
terjadi akibat perubahan
kadar air yang didukung tanah
tersebut.
Perubahan bentuk karena daya dukung tanah yang
tidak merata dan sukar
ditentukan secara pasti pada daerah dan macam tanah yang mempunyai
sifat dan kedudukan yang
berbeda.
Perubahan bentuk akibat
terjadinya lendutan dan
pengembangan kenyal yang
besar selama dan sesudah pembebanan lalu lintas dari macam tanah
tertentu.
Perubahan bentuk akibat dilakukannya
tambahan pemadatan,
karena terjadinya
penurunan oleh beban tanah dasar tidak dipadatkan secara baik, dimana daya dukung tidak
optimal.
Tanah yang kurang memenuhi persyaratan untuk dijadikan sebagai
lapisan tanah dasar, maka hal perlu dilakukan
untuk meningkakatkan
daya dukung tanah tersebut adalah dengan
melakukan perombakan
terhadap tanah tersebut.
Adapun cara yang
dilakukan untuk
meningkatkan daya
dukung tanah
tersebut dengan
cara :
Cara dinamis, yaitu perbaikan tanah dasar dengan menggunakan alat-alat berat seperti compector yang dilengkapi dengan alat penggetar untuk pekerjaan pemadatan.
Memperbaiki gradasi yang ada, yaitu dengan cara menambah fraksi yang kurang kemudian dicampur dan dipadatkan.
Dengan stabilitas kimia, yaitu menstabilitaskan lapisan tanah dasar dengan bahan-bahan kimia seperti semen portland, kapur, dan bahan kimia lainnya.
Membongkar dan mengganti, langkah ini dilaksanakan apabila tanah dasarnya sangat jelek dan mengganti tanah aslinya dengan material yang lebih baik, berkualitas tinggi, dan mempunyai daya dukung yang optimal.
Agregat adalah butiranmineral alami yang berfungsisebagai bahan pengisi dalamcampuran beton atau mortar.Agregat menempatisebanyak kurang lebih 70%dari volume beton ataumortar. Oleh karena itusifat-sifat agregat sangatmempengaruhi sifat-sifatbeton yang dihasilkan.
KLASIFIKASI AGREGAT >>>
Berdasarkan Asalnya
Alami
Kerikil & Pasir Alam
Agregat Batu Pecah
Buatan
Klinker & Breeze
Cook Breeze
Lelite
KLASIFIKASI AGREGAT >>>
BATU
Besar Butiran > 40 mm
KERIKIL
Besar Butiran 4,8 – 40 mm
PASIR
Besar Butiran 0,15 – 4,8 mm
DEBU (silt)
Besar Butiran < 0,15
Berdasarkan Ukuran Butirannya
Fungsi Agregat di dalam beton adalah untuk :
Menghemat Penggunaan Seman Portland
Menghasilkan Kekuatan yang Besar pada Beton
Mengurangi Penyusutan pada Beton
Menghasilkan Beton yang Padat Bila gradasinya baik
Sifat – Sifat Agregat yang mempengaruhi Mutu Beton, yakni :
Bentuk butiran dan keadaan permukaan
Kekuatan Agregat
Berat Jenis Agregat
Bobot Isi (Bulk Density)
Porositas
Kadar air dan daya serap air
Sifat Kekal Agregat
Reaksi Alkali Agregat
Sifat Termal dan Gradasi agregat
Susunan butiran agregat di pasaran yang tidakmemenuhi persyaratan di dalam pembuatan adukanbeton maka agregat harus dicampur agar gradasinyasesuai standard akan menghasilkan beton yangmempunyai kuat tekan baik. Ada beberapakemungkinan yang dapat dilakukan untukmemperbaiki gradasi agregat, yaitu :1. menambah friksi (bagian) butiran agregat yang
kurang,2. mengurangi jumlah butiran-butiran yang terlalu
banyak,3. menggabungkan dua atau lebih jenis agregat agar
diperoleh gradasi yang memenuhi syarat.