TEKS PROSEDUR
KD : 3.1 Mengorganisasikan informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-tahapan
dalam teks prosedur
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: mengorganisasikan informasi berupa pernyataan-pernyataan umum dan tahapan-
tahapan dalam teks prosedur serta Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam teks
prosedur dengan organisasi yang tepat secara lisan dan tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab, santun, percaya diri, dan memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif
(kreatif).
Pengertian Teks Prosedur
Teks Prosedur adalah teks yang berisi cara, tujuan untuk membuat atau melakukan sesuatu hal
dengan langkah demi langkah yang tepat secara berurutan sehingga menghasilkan suatu tujuan yang
diinginkan. Teks prosedur biasanya terdapat pada tulisan yang mengandung cara, tips atau tutorial
melakukan langkah tertentu.
Tujuan Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan untuk memudahkan pembaca maupun pendengar agar dapat mengikuti
langkah atau perintah dari isi teks yang tujuan akhirnya bisa sesuai keinginan pembaca maupun pendengar.
Jenis-Jenis Teks Prosedur
1. Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana yaitu teks yang berisi langkah-langkah sederhana yang biasaya hanya terdiri
atas 2-4 langkah saja dalam melakukannya. Contohnya, cara login facebook, membuka WA, twitter,
instagram, dan sebagainya.
2. Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks yaitu teks yang berisi banyak langkah dalam melakukannya. contohnya, cara
membuat sambal balado, cara mengajukan pembuatan kartu SIM, cara memperpanjang STNK,
prosedur pembuatan KTP, pembuatan paspor, dan sebagainya.
3. Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol adalah teks yang pada setiap langkahnya bisa diubah tidak harus runut,
walaupun berubah, tetapi hasil akhirnya tetap sama. misalnya, jika memasak mie instan kita bisa
merebus dengan memasukan mie dan bumbu kedalam air rebusan dari tungku atau bisa memasukkan
air panas ke dalam wadah yang berisi mie lalu memasukkan bumbu.
Pernyataan Umum Teks Prosedur
Pernyataan umum atau penjelasan umum atau bisa disebut sebagai pembuka dalam teks prosedur
ialah tulisan yang berisi tujuan atau hasil akhir yang akan dicapai jika seseorang mengikuti langkah-
langkah yang ada pada teks tersebut.
Tahapan-Tahapan Teks Prosedur
Tahapan merupakan prosedur atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk mencapai
tujuan dengan tepat.
Perhatikan Contoh Teks Prosedur:
Mencegah Virus Corona Menurut WHO
Tentunya kita dapat mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19 yang tertera dalam situs
resmi WHO dan melalui otoritas kesehatan publik nasional di Indonesia, kita dapat mengetahui
cara mencegah virus corona, yaitu:
1. Cuci tangan sesering mungkin Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air mengalir. Bersihkan juga
tangan dengan hand sanitizer berbasis alkohol. Dengan sering mencuci tangan, virus yang
mungkin menempel akan hilang sehingga kita terbebas dari penyebaran virus corona.
2. Jaga Jarak Lakukan jaga jarak sosial (social distance) dengan pertahankan jarak setidaknya 1,5 meter
antara Anda dan siapa saja yang mengalami batuk atau bersin. Mengapa? Karena ketika
seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau
mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda bisa menghirup
tetesan air, termasuk virus Covid-19, jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat mengambil virus. Setelah terkontaminasi,
tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung atau mulut Anda. Dari sana, virus bisa masuk
ke tubuh dan bisa membuat Anda sakit.
4. Lakukan kebersihan pernapasan Pastikan Anda dan orang-orang di sekitar Anda mengikuti langkah kebersihan pernapasan yang
baik. Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat Anda
batuk dan bersih. Kemudian segera buang tisu bekas. Karena tetesan dapat menyebarkan virus.
Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, Anda melindungi orang-orang di sekitar
Anda dari virus seperti flu dan virus Covid-19.
5. Cari perawatan medis Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera lakukan perawatan medis. Jika
Anda merasa tidak sehat, tetaplah di rumah. Jika Anda mengalami demam, batuk atau sulit
bernapas segera cari bantuan medis. Jangan lupa ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah Anda.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan Anda dengan
cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kesehatan yang tepat. Ini juga dapat melindungi Anda dan
membantu mencegah penyebaran virus corona dan infeksi lainnya.
6. Update informasi dan ikuti saran tenaga medis Tetap update tentang perkembangan terbaru mengenai Covid-19. Ikuti saran yang diberikan
oleh Kemenkes dan kesehatan lokal untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Bagian yang mengungkapkan pernyataan umum, yaitu: kita dapat mengetahui informasi
terbaru tentang wabah Covid-19 yang tertera dalam situs resmi WHO dan melalui otoritas
kesehatan publik nasional di Indonesia.
Bagian yang mengungkapkan tahapan-tahapan mencegah virus corona, yaitu:
1) Cuci tangan sesering mungkin
2) Jaga Jarak
3) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut
4) Lakukan kebersihan pernapasan
5) Cari perawatan medis
6) Update informasi dan ikuti saran tenaga medis
Penugasan Mandiri!
Kiat Berwawancara Kerja
Bagi perusahaan, wawancara ialah peluang untuk menggali kualifkasi calon pegawai secara
lebih mendalam, melihat kecocokannya dengan posisi yang ditawarkan, kebutuhan dan sifat
perusahaan. Wawancara pun menjadi ajang tanya tanggapan antara pewawancara dengan calon.
Agar praktis dipahami oleh kawan bicara, kita harus berbicara dengan jelas. Jaga biar kita
tidak berbicara terlalu cepat atau lambat, atur juga bunyi biar terang terdengar. Suara yang terlalu
pelan membuat kita terlihat kurang percaya diri, sementara bunyi yang terlalu keras membuat kita
terlihat agresif. Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi suatu keharusan.
Selain itu, perhatikan betul apa yang disampaikan pewawancara biar kita sanggup
memerikan jawabanan yang relevan. Tak ada salahnya menanyakan kembali atau mencoba
mengulangi pertanyaan yang diajukan untuk memastikan bahwa pemahaman kita sudah benar.
Namun, tidakboleh melakukannya terlalu sering alasannya ialah justru akan membuat
pewawancara mempertanyakan daya tangkap kita.
Bahasa tubuh pun ikut memegang peranan. Gerakan nonverbal ibarat mengangguk atau
perilaku tubuh yang agak condong ke depan menunjukkan bahwa kita tertarik pada apa yang
disampaikan si pewawancaraa. Pastikan pula kita menjaga kontak mata dengan pewawancara,
alasannya ialah kontak mata penting dalam proses komunikasi, termasuk dalam wawancara kerja.
Singkatnya, akan lebih baik jikalau kita bisa menampilkan perilaku yang antusias secara
ekspresi maupun nonverbal. Oleh alasannya ialah itu, hindari bahasa tubuh yang sanggup
diartikan negatif, ibarat menggoyangkan kaki, mengetuk-ngetuk jari, atau menghindari kontak
mata. Teknik berbicara yang percaya diri namun tidak terkesan sombong sanggup
menarikdanunik minat pewawancara.
Pada dikala berbicara, hindari uraian yang panjang lebar dan berteletele. Cobalah
mengemas kalimat secara singkat dan terserius, namun tetap menarikdanunik. Kita dibutuhkan
bisa menunjukkan bahwa kita ialah orang yang tepat untuk posisi yang ditawarkan. Ceritakanlah
kemampuan atau pengalaman yang relevan dengan posisi tersebut. Hindari mengKoreksi atasan
atau rekan kerja sebelumnya alasannya ialah ini menunjukkan perilaku yang tidak professional.
Selama wawancara berlangsung, jadilah diri sendiri. Ungkapan ini mungkin terdengar
klise, namun jauh lebih baik menjadi diri sendiri dan berbicara dengan jujur, daripada mencoba
menyampaikan sesuatu yang berdasarkan kita akan membuat pewawancara merasa terkesan.
Jangan melebih-lebihkan kualifkasi kita, apalagi mengelabui dengan mempersembahkan data
yang tidak benar. Cepat atau lambat, pewawancara akan menemukan bahwa data tersebut
spesialuntuklah karangan. Tunjukkan bahwa kita bisa mengenali diri kita sendiri dengan tepat.
Pewawancara biasanya mempersembahkan peluang kepada kita untuk mengajukan
pertanyaan di final wawancara. Gunakanlah peluang ini secara elegan dengan cara menunjukkan
rasa ingin tahu kita tentang lingkup dan deskripsi kiprah posisi yang dilamar, peluang
pengembangan diri, dan sebagainya. Ini wajar, alasannya ialah bersikap pasif dan menyerahkan
segala sesuatu kepada pihak perusahaan tidak akan menambah nilai kita di mata pewawancara.
Calon yang mau bertanya dalam porsi yang tepat menunjukkan kesungguhan minatnya
pada posisi yang ditawarkan dan juga pada perusahaan. Di sesi ini biasanya muncul pula
pembicaraan terkena penghasilan dan tuntidakboleh. Pewawancara sangat menghargai kandidat
yang bisa memilih nominal penghasilan yang ia harapkan, alasannya ialah dianggap sanggup
melaksanakan evaluasi atas kemampuannya dan tugas-tugas yang akan dilakukan. Tentu saja
angkanya harus logis sambil tetap membuka peluang untuk negosiasi.
Melalui persiapan matang dan unjuk diri yang baik dikala wawancara, kita sudah
meninggalkan kesan yang layak untuk dipertimbangan oleh perusahaan
(Sumber: “Unjuk Diri yang Baik dalam Wawancara Kerja” dalam Kompas dengan pengubahan).
Tulislah pernyataan umum dan tahapan-tahapan berdasarkan teks prosedur di atas!
TOPIK
PERNYATAAN UMUM TAHAPAN-TAHAPAN
STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR
KD : 3.2Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur serta Mengembangkan teks
prosedur dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, , serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan
baik dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dianut.
Struktur teks Prosedur
Struktur teks prosedur terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tujuan Untuk struktur tujuan yang ada di dalam teks prosedur memang cukup beragam, contoh yang paling
sering kita jumpai ialah pengantar topik. Tak hanya itu saja, bisa saja tujuan tersebut berisi mengenai
kenapa teks prosedur tersebut di buat. Yang artinya, tujuan ini merupakan hasil akhir jika kita
melakukan suatu hal yang mana mengikuti pedoman langkah- langkah yang ada di dalam teks prosedur
tersebut.
2. Langkah-Langkah Untuk bagian yang ke dua ialah bagian langkah- langkah yang mana di dalamnya menerangkan
mengenai proses dari tahapan maupun langkah yang wajib untuk di laksanakan demi memperoleh
hasil yang jauh lebih maksimal dimana sesuai dengan tujuan dari pembuatan teks prosedur. Pada
bagian ini, langkah- langkah wajib di susun dengan cara yang berurutan sebab nantinya akan
membahas dari tahapan nol sampai pembahasan hasil pencapaian. Misalnya saja, pada saat kita
membuat sebuah teks prosedur mengenai memasak tidak mungkin sekali jika kita akan menulis
langsung mengenai menghidangkan masakan sebelum kita menjelaskan langkah- langkah dari proses
penyiapan bahan dan proses memasaknya.
3. Penegasan Ulang
Untuk penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk- petunjuk itu dijalankan
dengan baik.
Perhatikan contoh teks prosedur berikut!
Cara Mendaftar UTBK
UTBK merupakan ujian yang digunakan sebagai syarat seorang calon
mahasiswa untuk mengikuti SBMPTN. Hasil dari UTBK akan digunakan untuk
menyaring calon mahasiswa yang mendaftar ke sebuah PTN. Pendaftaran harus
dilakukan melalui website LTMPT selaku penyelenggara ujian ini. Jika sudah
mendaftar, mahasiswa bisa mendapatkan bukti yang bisa dicetak melalui website
tersebut. Langkah-langkah:
1. Pastikan sudah memiliki akun LTMPT
2. Login menggunakan akun LTMPT di laman portal LTMPT
3. Pilih menu pendaftaran UTBK-SBMPTN
4. Pilih pusat UTBK
5. Isilah kebutuhan khusus jika diperlukan.
6. Jika mendaftar melalui skema KIP, maka lakukan tahapan berikut:
a) Pastikan sudah memiliki KIP kuliah
b) Isi nomor pendaftaran KIP Kuliah
7. Isi jenis jurusan SMTA
8. Pilih PTN dan program studi yang diminati
9. Unggah portofolio (bagi program studi yang mewajibkan untuk mengunggah
portofolio)
10. Lakukan konfirmasi data dan melakukan simpan permanen
11. Cetak kartu tanda bukti peserta UTBK-SBMPTN Dengan persiapan matang dan mengerjakan soal dengan baik saat mengikuti
UTBK, semoga kita dapat berhasil dan diterima menjadi mahasiswa melalui jalur SBMPTN.
Teks prosedur di atas dibentuk oleh ungkapan tentang tujuan, langkah- langkah, dan
penegasan ulang, seperti berikut ini:
1) Tujuan merupakan pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks. Pada contoh teks
berjudul “Cara Mendaftar UTBK”, tujuan yang dimaksud adalah yang berupa pengertian UTBK
dan manfaat bagi peserta, yaitu:
UTBK merupakan ujian yang digunakan sebagai syarat seorang calon mahasiswa untuk
mengikuti SBMPTN. Hasil dari UTBK akan digunakan untuk menyaring calon mahasiswa yang
mendaftar ke sebuah PTN.
2) Langkah-langkah berupa perincian petunjuk yang disarankan kepada pembaca terkait pada
topik tertentu. Pada contoh teks berjudul “CaraMendaftar UTBK” , langkah-langkahnya, yaitu:
Langkah-langkah:
1) Pastikan sudah memiliki akun LTMPT
2) Login menggunakan akun LTMPT di laman portal LTMPT
3) Pilih menu pendaftaran UTBK-SBMPTN
4) Pilih pusat UTBK
5) Isilah kebutuhan khusus jika diperlukan.
6) Jika mendaftar melalui skema KIP, maka lakukan tahapan berikut:
a) Pastikan sudah memiliki KIP kuliah
b) Isi nomor pendaftaran KIP Kuliah
7) Isi jenis jurusan SMTA
8) Pilih PTN dan program studi yang diminati
9) Unggah portofolio (bagi program studi yang mewajibkan untuk mengunggah portofolio)
10) Lakukan konfirmasi data dan melakukan simpan permanen
11) Cetak kartu tanda bukti peserta UTBK-SBMPTN
3) Penegasan ulang berupa harapan ataupun manfaat apabila petunjuk- petunjuk itu dijalankan
dengan baik. Pada contoh teks berjudul “Cara Mendaftar UTBK” penegasan ulangnya,yaitu:
Dengan persiapan matang dan mengerjakan soal dengan baik saat mengikuti UTBK, semoga
kita dapat berhasil dan diterima menjadi mahasiswa melalui jalur SBMPTN.
Penugasan Mandiri!
Cara Membuat Bingkai Foto dari Kardus Bekas
Bingkai foto atau yang lebih sering disebut sebagai Pigura adalah sebuah tepi dekoratif yang
dibuat untuk memasang, melindungi, dan memajang sebuah gambar, foto, atau lukisan.
Bahan-bahan:
1) Siapkan kardus bekas dari apa saja dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan.
2) Siapkan gunting
3) Kaca
4) Lem
5) Siapkan juga pita atau kertas kado.
6) Siapkan penggaris.
Cara Membuat:
1) Langkah yang pertama adalah dengan mengukur kardus dengan memakai penggaris, ukuran
nantinya dapat di sesuaikan dengan ukuran dari foto yang akan di pajang.
2) Kemudian kaca di ukur seperti halnya kardus tadi.
3) Langkah yang berikutnya ialah dengan memotong dua lembar kardus yang bisa di sesuaikan
dengan ukuran potongan kardus yang pertama.
4) Kemudian Anda perlu membuat sekat pada bagian tengah kardus guna untuk memakai potongan
dari kardus kecil yang lain.
5) Langkah selanjutnya, rekatkan dengan memakai lem
6) Untuk berikutnya, ambil kardus lagi lalu bentuk sesuai dengan keinginan. Kardus ini nantinya
akan di pakai sebagai penopang frame agar tidak jatuh.
7) Selanjutnya ialah dengan memasang kaca pada bagian dalam kardus tersebut.
8) Untuk yang terakhir ialah dengan menggunakan kertas kado atau pita tadi. Tempelkan kertas
pada bagian luar kardus sehingga bisa di jadikan hiasan dan supaya lebih cantik.
Mudah, bukan berarti tidak menarik. Hanya dengan manik-manik pita di dua sudut dengan satu warna, namun tetap memberikan kesan elegan dan rapi. Kamu juga bisa membuat bingkai dengan lebih indah, jika kamu benar-benar menggunakan kreativitasmu.
Demikianlah prosedur bagaimana kardus bekas dapat dimanfaatkan menjadi sebuah bingkai foto yang unik dan dapat kalian kreasikan sebebasnya. Semoga informasi di atas dapat
bermanfaat dan menambah wawasan kalian.
Setelah kamu membaca teks tersebut, selanjutnya ikutilah instruksi di bawah ini!
1. Jelaskanlah struktur pembentuk teks tersebut secara jelas!
2. Simpulkan teks tersebut berdasarkan kelengkapan strukturnya!
3. Tuliskan hasil analisismu dalam format penilaian seperti berikut ini!
STRUKTUR TEKS PROSEDUR PENJELASAN
a. Tujuan ……………………………………………..
b. Langkah-langkah ……………………………………………..
c. Penegasan ulang ……………………………………………..
Simpulan ……………………………………............
Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
Pada umumnya teks prosedur memiliki struktur kebahasaan sebagai berikut:
1. Banyak menggunakan kata kerja perintah (imperatif). Kata kerja imperatif dibentuk dengan akhiran
-kan, -i, dan partikel-lah.
Ciri-ciri kalimat imperatif adalah berisikan perintah, imbauan atau larangan serta diakhiri dengan
tanda seru (!) di akhir kalimat.
2. Banyak menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Kata teknis
adalah kata-kata yang memiliki makna khusus pada suatu bidang keahlian. Makna dari kata teknis ini
adalah makna leksikal atau makna kamus. Apabila teks tersebut berkenaan dengan masalah
komunikasi, akan digunakan istilah-istilah komunikasi pula, misalnya tanya jawab, kontak mata,
pewawancara, verbal, nonverbal, bahasa tubuh, dan negosiasi.
3. Banyak menggunakan konjungsi dan partikel yang bermakna penambahan. Konjungsi penambahan
adalah sebuah konjungsi bermakna tambahan yang diberikan untuk menggabungkan kalimat
sederhana menjadi kalimat kompleks. Contoh: selain itu, pun, kemudian, selanjutnya, oleh karena
itu, lalu, setelah itu, dan di samping itu.
4. Banyak menggunakan pernyataan persuasif.
Kalimat persuasif merupakan kalimat ajakan kepada seseorang atau banyak orang. Tidak hanya berisi
ajakan, kalimat persuasif juga berisi tentang suatu permintaan atau imbauan, contohnya:
a) Penggunaan bahasa yang baik juga menjadi keharusan.
b) Singkatnya, akan lebih baik bila kita mampu menampilkan sikap yang antusias, baik secara verbal
maupun nonverbal.
5. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan gambaran terperinci
tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan warna.
Perhatikan Contoh Teks Prosedur di bawah ini!
Cara Mendirikan Kemah
Ada beberapa jenis tenda yang dapat digunakan dalam kegiatan kepramukaan, tetapi untuk
kegiatan berkemah yang baik, tenda yang digunakan hendaknya merupakan tenda standar yang
mendirikannya dengan menggunakan tali dan patok. Hal ini untuk melatih keterampilan dan
ketangkasan anggotanya dalam kegiatan berkemah tersebut.
Berikut ini cara mendirikan tenda yang benar dan baik dalam kegiatan berkemah pramuka
yaitu : 1) Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah tempat yang akan
dipasangi tenda
2) Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti: tenda, tiang, patok, tali,
palu kecil, dll.
3) Buka lembaran tenda untuk mengetahui besarnya dan tentukan arah dan sudut tenda.
4) Pasang tiang tenda sesuai posisinya, dalam hal ini pada sudut-sudut tenda yang
bersangkutan.
5) Tancapkan patok-patok pada tiap sudut tenda dan pintu tenda.
6) Setelah menegakkan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok yang sudah
tertancap di tanah.
7) Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya (alangkah lebih bagus jika menggunakan tali
ganda).
8) Pasang pendukung tenda seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain sebagainya.
Bentuk Dasar Imbuhan/Partikel Bentukan Kata
pasti -kan pastikan
tunjuk -kan tunjukkan
cerita -kan ceritakan
hindar -i hindari
jadi -lah jadilah
Berdasakan teks di atas, kita dapat menganalisis kebahasaan teks yang berjudul “Cara
Mendirikan Tenda Kemah”, yaitu tulisan yang bercetak miring pada bagian contoh kalimat dalam
tabel di bawah ini:
Kaidah Kebahasaan Contoh Kalimat
Kata kerja imperatif Periksa, bersihkan dan amankan terlebih dahulu area atau wilayah
tempat yang akan dipasangi tenda
Pernyataan persuasif Begitupun dengan tiang depan, ikatkan talinya (alangkah lebih bagus
jika menggunakan tali ganda)
Kata teknis Pasang pendukung tenda, seperti, lampu, pagar, gerbang dan lain
sebagainya.
Konjungsi penambahan Setelah menegakan tiang tongkat, ambil tali, lalu ikatkan pada patok
yang sudah tertancap di tanah.
Deskripsi alat Persiapan perlengkapan dan peralatan untuk memasang tenda seperti ;
tenda, tiang, patok, tali, palu kecil, dll.
Penugasan Mandiri!
Cara Mengurus Visa
Secara umum, visa merupakan tanda bukti izin untuk berkunjung ke suatu Negara dengan tujuan
wisata atau bekerja selama jangka waktu tertentu. Visa biasanya diberikan oleh negara asal untuk
digunakan pada negara tujuan. Berikut tahapan cara pengurusan visa yang harus dilakukan:
1) Menyiapkan segala keperluan identitas seperti KTP, SIM, Akta Lahir, Ijazah, dan identitas
lainnya beserta copy dari keseluruhan identitas tersebut.
2) Mendatangi kantor imigrasi dan mengisi formulir permohonan pembuatan visa.
3) Mengisi dan melengkapi segala hal yang dibutuhkan dalam formulir kemudian
menyerahkannya pada petugas yang berwenang.
4) Setelah itu petugas akan memberikan tanda terima beserta jadwal untuk melakukan foto
yang akan ditempelkan pada visa.
5) Ikuti jadwal foto sesuai waktu yang tertera, biasanya sekaligus dilakukan rekam sidik jari.
6) Tunggu sesi wawancara dan siapkan dokumen asli untuk ditunjukkan.
7) Usai wawancara akan dijelaskan mengenai metode pembayaran buku visa serta jadwal
pengambilan visa.
8) Pada tanggal yang ditentukan, bayarlah semua syarat administrasi, kemudian anda bisa
mengambil visa pada jadwal yang juga sudah diberikan.
9) Visa biasanya selesai dalam waktu satu minggu sejak pengurusan dilakukan.
a. Tentukan kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks prosedur “Cara Mengurus Visa”, lalu
tulis jawabanmu pada format di bawah ini!
Kaidah Kebahasaan Contoh Kalimat
Kata kerja imperatif
Pernyataan persuasif
Kata teknis
Konjungsi penambahan
Deskripsi alat
b. Buatlah dua buah contoh kalimat bermakna persuasif!
c. Tentukan makna kata teknis di bawah ini:
a) Visa
b) Negosiasi
c) Wawancara
d. Buatlah sebuah kalimat yang berisi pendeskripsian alat!
TEKS EKSPLANASI
KD : Mengidentifikasi dan mengonstruksi informasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik mendapat
informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks ekplanasi lisan dan tulis serta
Mengkonstruksi informasi (pengetahuan dan urutan kejadian) dalam teks eksplanasi secara
lisan dan tulis dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, dan mampu berkomukasi
dan bekerjasama dengan baik serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut.
Pengertian Teks Eksplanasi
Eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam,
ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Suatu peristiwa baik peristiwa alam maupun
sosial yang terjadi disekitar kita, selalu mempunyai hubungan sebab akibat dan proses.
Pernahkah kamu mendengar atau membaca informasi mengenai fenomena atau peristiwa yang
terjadi di lingkunganmu? Fenomena atau peristiwa tersebut, seperti hujan deras, gempa bumi, angin
puting beliung, dan yang lainnya. Selain itu, kita sering pula mendengar peristiwa-peristiwa yang terkait
dengan masalah sosial dan budaya, misalnya seorang siswa SMA yang berhasil menjuarai lomba
penelitian remaja, lomba salah satu jenis olahraga, atau siswa SMK yang berhasil menciptakan alat
pendeteksi gempabumi. Mungkin juga, kamu membaca peristiwa politik dan ekonomi, misalnya tentang
pemilihan kepala daerah yang dilakukan secara serentak atau tentang investasi asing yang mulai
merambah ke daerah-daerah. Informasi tentang peristiwa atau fenomena tersebut disajikan dalam jenis
teks eksplanasi.
Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan yang akan dicapai melalui teks eksplanasi adalah:
1. menjelaskan fenomena yang terjadi
2. menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa
Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
1. eksplanasi Sequential, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian atau tahapan suatu fenomena.
Misalnya urutan siklus rantai makanan.
2. Eksplanasi Kausal, yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal muasal atau penyebab
terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap. Misalnya proses terjadinya tanah longsor.
3. Eksplanasi Teoritis, yaitu jenis eksplanasi yang berisi penjelasan yang mengandung kemungkinan
spekulasi yang dapat terjadi di balik fenomena alam. Sebagai contoh, letusan Gunung Merapi dapat
memicu bencana alam lain yang menghancurkan.
4. Eksplanasi faktorial, yaitu jenis penjelasan yang menjelaskan efek dan hasil suatu proses. Sebagai
contoh pada sebuah efek kolonialisme.
Menemukan Gagasan Umum dalam Teks Eksplanasi
Pengertian gagasan umum atau gagasan utama adalah jenis gagasan yang sering dijadikan sebagai
dasar pengembangan suatu paragraf. Gagasan utama ini letaknya bisa di awal paragraf (deduktif), di akhir
paragraf (induktif) dan di tengah paragraf yang keberadaannya antara di awal dan di akhir paragraf
(deduktif – induktif).
Perhatikanlah cuplikan teks berikut!
Pandemi Covid-19 membuat sistem pendidikan nasional mengalami beberapa perubahan
kebijakan. Hal ini sebagai bentuk upaya untuk mencegah penularan wabah virus Corona
(Covid-19) secara lebih luas, terutama di lingkungan satuan pendidikan.
Salah satu kebijakan pendidikan selama masa darurat Covid-19 tersebut adalah belajar
dari rumah. Belajar dari rumah merupakan kegiatan mengubah proses pembelajaran di
sekolah menjadi di rumah. Peserta didik tetap mengerjakan semua tugas dari sekolah, tetapi
dilakukan di rumah.
Belajar dari rumah dapat dilakukan dalam bentuk pembelajaran daring (dalam jaringan)
atau jarak jauh. Pembelajaran daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi peserta didik.
Gagasan umum teks tersebut adalah tentang “dampak penyebaran virus Covid-19 terhadap kebijakan
pendidikan”. Teks tersebut menjelaskan dampak penyebaran covid-19 terhadap proses pembelajaran,
yakni belajar dari rumah merupakan kegiatan mengubah proses pembelajaran di sekolah menjadi di
rumah. Teks itu pun tergolong ke dalam jenis eksplanasi, yakni teks yang memaparkan proses terjadinya
suatu fenomena atau kejadian dengan sejelas-jelasnya. Di dalam teks tersebut juga terkandung sebuah
gagasan umum (ide pokok), yakni dampaknya penyebaran virus Covid-19. Gagasan umum tersebut
terdapat pada bagian awal paragraf. Oleh karena itu, cuplikan teks tersebut dapat pula digolongkan ke
dalam jenis paragraf deduktif.
Menemukan Fakta Penting dalam Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan
sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat- akibat itu berupa sekumpulan fakta
menurut penulisnya.
Ciri-Ciri Fakta:
Mengandung sebuah kenyataan yang kebenarannya bisa dibuktikan.
Memiliki sumber data yang akurat, tepat, dan nyata misalnya saja masalah tempat kejadian, tanggal
dan waktu kejadian.
Mempunyai keterangan saksi sebagai nara sumber yang kebenarannya bisa diuji.
Memiliki sifat objektif. ata yang diberikan tidak dikarang secara bebas, mengada-ada dan pastinya
benar-benar nyata keasliannya.
Kalimat fakta pada umumnya bisa memberikan jawaban yang mengacu pada struktur 5 W + 1 H.
Data informasi yang memang diambil dari sebuah kejadian nyata.
Biasanya menjelaskan sebuah permasalahan atau kejadian yang telah terjadi.
Dalam teks eksplanasi, penulis menggunakan banyak fakta yang fungsinya sebagai penyebab atau
akibat terjadinya suatu peristiwa. Bahkan, dapat dikatakan bahwa teks eksplanasi hampir semuanya
berupa fakta. Untuk lebih jelasnya, perhatikan dua kutipan teks eksplanasi di bawah ini, kalimat di
dalamnya semuanya merupakan fakta.
Perhatikanlah cuplikan teks berikut
Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi
pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il,
pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi
untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru
yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk khidmat, mengantar jenazah
pimpinannya ke liang lahat.
Perhatikan pula kutipan teks berikut
Kalau memang sudah terkena anemia, jenis-jenis asupan alamiah seperti dari makanan,
sudah tak praktis lagi. Ini disebabkan, makanan berzat besi perlu dikonsumsi dalam jumlah
yang banyak dan itu tak memungkinkan. Makanya, asupan zat besi perlu ditambahkan sampai
anemianya terkoreksi. Biasanya, mereka merasa sehat kembali setelah satu atau dua hari
berikutnya mengonsumsi asupan zat besi. Namun, itu menghilangkan gejalanya saja. Padahal,
penyakitnya masih ada sewaktu-waktu bisa muncul kembali. Oleh karena itu, agar anemia
terkoreksi, dibutuhkan zat besi yang cukup sebagai cadangan di dalam tubuh. Cadangan zat
besi itu berguna untuk mengganti sel darah merah yang hilang. Biasanya, asupan itu terus
dikonsumsi selama satu– tiga bulan sampai anemianya terkoreksi betul.
Perlu anak-anak ketahui dua kutipan teks eksplanasi diatas merupakan fakta-fakta penting dalam
sebuah teks eksplanasi.
Penugasan Mandiri!
GEMPA BUMI
Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan
lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi. Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah
yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang
sangat luas. Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung
berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar
bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan
bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat
digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik. Gempa tektonik terjadi
karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal mengalami pergeseran atau pergerakan. Teori
“Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya
salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain.Itulah
yang menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi
dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi
dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun
demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat
Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.
Setelah membaca teks eksplanasi di atas, jawablah pertanyaan berikut:
1. Tentukan gagasan umum teks ekplanasi tersebut!
2. Jelaskan fakta-fakta yang terdapat dalam teks eksplanasi tersebut!
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei
2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1
km. Pusat gempa terletak pada posisi ± 25 km barat daya Kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal. Beberapa orang luka–luka.
Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan. Selain itu, dilaporkan juga terjadi
longsoran dan kerusakan berat pada permukiman dan bangunan lainnya di
Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber gempa bumi.
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-
rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah
tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan
dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan
sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli
rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
Urutan Kejadian dalam Teks Eksplanasi
kita perlu mengetahui pola- pola pengembangan dari teks eksplanasi. Secara umum, pola-pola
pengembangan teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Pola Pengembangan Sebab Akibat
Pengembangan teks eksplanasi dapat menggunakan pola sebab akibat. Dalam hal ini sebab
dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya.
Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu
dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.
Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses. Jika disusun untuk
mencari hubungan antara bagian- bagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas.
Contoh:
2. Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan- perbuatan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses, langkah- langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
2. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
3. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat
seluruh proses itu dengan jelas.
Contoh:
Penugasan Mandiri!
Cermatilah ketiga cuplikan teks di bawah ini!
1. Dua puluh tahun lalu, ponsel hanyalah telepon tanpa kabel. Namun demikian, teknologi berkembang
cepat. Kerja sama operator dengan produsen ponsel serta aliansi dengan perusahaan di bidang
teknologi, membuat ponsel tidak cuma untuk berbicara lisan. Dua tahun terakhir, kemampuan ponsel
melakukan komunikasi data bertambah banyak. Ponsel generasi kedua ini, tidak hanya bisa mengirim
dan menerima pesan teks SMS (short message service). E-mail, download nada dering, atau games
juga dapat terselenggara dengan baik.
2. Penampung limbah pabrik marmer PT CIM yang terletak di puncak Gunung Kapur Desa Citatah
Kabupaten Bandung jebol. Akibatnya, 21 rumah di sekitarnya hancur dan rusak berat diterjang
longsoran limbah padat pabrik. Tidak ada korban tewas dalam musibah itu, tetapi sedikitnya tujuh
orang dibawa ke rumah sakit Cibabat.
3. Anarkisme massa pada umumnya terjadi akibat sikap kritis mereka yang tidak mendapat tanggapan
secara wajar. Massa kemudian frustrasi dan marah. Mereka merasa aspirasinya dilecehkan, tidak
dihargai. Dalam kondisi itulah, sikap rasional bisa melemah. Emosilah yang kemudian lebih berperan.
Apalagi dalam kerumunan massa, emosi mudah menjalar dan tidak terkendali. Terjadilah akhirnya aksi
perusakan yang sesungguhnya cara tersebut bertentangan dengan sikap kritis itu sendiri.
Menurutmu, ketiga cuplikan teks tersebut dikembangkan dengan pola apa? Tentukan juga topik
dari setiap teks tersebut! Tuliskan jawabanmu dalam bentuk tabel seperti di bawah ini!
Teks Topik Pola Pengembangan
1.
2.
3.
STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
KD : 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi serta Memproduksi teks
eksplanasi secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan dengan rasa
ingin tahu, tanggung jawab, , serta mampu berkomukasi dan bekerjasama dengan baik dan
dapat mengamalkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut.
Struktur Teks Eksplanasi
Sebuah teks bisa dikategorikan sebagai teks eksplanasi jika memiliki struktur sebagai berikut ini:
1. Pernyataan Umum
Di bagian pernyataan umum ini, sebuah teks eksplanasi menjelaskan tentang gambaran umum
fenomena/peristiwa alam yang akan dibahas. Poinnya bisa mengangkat tentang proses bagaimana
fenomena/peristiwa alam tersebut bisa terjadi.
2. Deretan Penjelas (Isi)
Setelah mengetahui secara umum fenomena yang akan dibahas, pada bagian ini dijelaskan tentang
penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari fenomena tersebut. Kamu bisa melakukan deskripsi dalam
beberapa paragraf terkait sebab dan akibatnya. Bagian ini disebut juga dengan deretan penjelas.
3. Interpretasi (Kesimpulan)
Interpretasi dalam teks eksplanasi dapat dikatakan sebagai penarikan kesimpulan. Kamu bisa
memberikan tanggapan atau pernyataan terkait fenomena yang diangkat dalam teks tersebut.
Perhatikan contoh teks eksplanasi berikut ini!
Gempa Bumi
Pernyataan Umum (Pembuka)
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang disebabkan karena pergerakan lapisan batu
bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi.peristiwa ini banyak terjadi di daerah
yang berdekatan dengan gunung berapi dan di sekeliling lautan luas.
Deretan Penjelasan (Isi)
Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan pada lapisan bawah bumi dan juga letusan gunung
berapi yang dahsyat.Peristiwa ini terjadi dengan cepat dan tiba-tiba, namun dampak yang
ditimbulkan cukup besar dan luas.Selain kerugian berupa harta benda, gempa bumi ini juga
menelan korban jiwa yang tidak sedikit, hal ini karena datangnya yang tidak dapat diprediksi
secara pasti sehingga banyak orang tidak dapat mempersiapkan diri saat terjadinya peristiwa ini.
Berdasarkan penyebabnya, gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu gempa bumi tektonik dan
gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak
sehingga mengalami pergerakan.Sedangkan gempa bumi vulkanik disebabkan karena adanya
aktivitas gunung berapi.Gempa tektonik lebih sering terjadi daripada gempa vulkanik.
Interpretasi (Kesimpulan)
Berdasarkan penjelasan diatas, gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi secara tiba-tiba
dalam waktu yang cukup singkat namun dampak yang diakibatkan bisa sangat besar dan meluas.
Latihan Soal Mandiri!
NARKOBA
Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan
bukan untuk pengobatan, penelitian, menghilangkan rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi
apabila digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar dapat menimbulkan bahaya adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Obat-obatan yang biasa disalahgunakan seperti narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif.
Penyalahgunaan narkoba terjadi akibat salah pergaulan dan rasa keingintahuan yang kuat serta
mudahnya dalam mendapatka obat-obatan tersebut. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan narkoba. Yang pertama, faktor diri yaitu faktor yang ditimbulkan dalam diri orang
tersebut seperti mencoba-coba kareana penasaran dan keinginan untuk bersenang senang. Yang kedua,
faktor lingkungan yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitarnya seperti keluarga bermasalah dan
bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba. Yang ketiga, faktor ketersediaan narkoba seperti
narkoba semakin mudah didapat dengan harga yang terjangkau dan bisnis narkoba menjanjikan
keuntungan yang besar. Penggunaan obat-obatan terlarang secara terus-menerus dapat menyebabkan
kecanduan. Jika sudah kecanduan, maka orang tersebut akan melakukan segala hal untuk
mendapatkannya. Penyalahgunaan narkoba yang dilakukan seseorang akan berdampak negatif pada
dirinya sendiri seperti mengalami perubahan sikap, sering membolos, suka mencuri untuk membeli
narkoba, mengalami kegilaan dan juga yang lebih mengkhawatirkan adalah kematian.
Penyalahgunaan narkoba sudah banyak terjadi di kalangan masyarakat. Adapun cara mencegah
terjadinya penyalahgunaan narkoba yaitu berikan pendidikan agama sejak dini agar mengetahui mana yang
baik dan yang buruk, awasi pergaulan di sekolah maupun di luar sekolah, dan berikanlah perhatian khusus
agar ia tidak perlu mencari kesenangan dengan cara yang salah. Oleh karena itu , harus ada sinergi antara
masyarakat dengan pemerintah untuk menggalakan pencegahan dan pemberantasan masalah tersebut.
Tentukan bagian dari struktur teks eksplanasinya dan simpulkan pula struktur teks tersebut
berdasarkan kelengkapannya dalam tabel seperti di bawah ini!
Bagian-Bagian Penunjuk Isi
a. Pernyataan umum
b. Deretan penjelas (isi)
c. Intertretasi ( kesimpulan)
Simpulan
Kebahasaan Teks Eksplanasi
Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks
prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata
yang bermakna denotative, di antaranya:
1. Penggunaan Konjungsi
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks eksplanasi
menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis:
a) Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga.
Contoh :
Ada beberapa faktor yang paling mendasar yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran.
Pengangguran biasanya terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan
kerja.
b) Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. Teks
eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-
kalimatnya.
Contoh : Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Dalam bulan kelima rambut-
rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh
bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan dan
kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit sehingga perlahan-lahan menghilangkan sebagian
keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan
terus menjadi sempurna dan siap dilahirkan.
2. Penggunaan Kata Ganti Berkenaan dengan kata ganti yang digunakan, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena
yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. Kata ganti yang digunakan untuk fenomena itu berupa
kata benda, baik konkret maupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah;
dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka. Karena objek yang dijelaskannya itu berupa
fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu pun ditemukan
banyak kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai,
ditimbun, dan dilahirkan.
3. Penggunaan Kata Teknis Di dalam teks eksplanasi pun dijumpai banyak kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang
dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah- istilah biologi yang muncul. Demikian pula
apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah-istilah budaya sering digunakan. Apabila topiknya
tentang fenomena kebaikan BBM, istilah ekonomi dan sosial akan sering muncul. Pemaknaaan terhadap
istilah-istilah seperti itu memerlukan bantuan kamus istilah, bukan lagi kamus umum. Dengan demikian,
pemahamannya pun akan lebih tepat, sesuai dengan bidang masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa poin utama kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi:
1. Pola pengembangan kronologis akan banyak menggunakan konjungsi kronologis seperti: kemudian,
akhirnya, selanjutnya, sekarang, sebelumnya, dan sejenisnya.
2. Pola pengembangan kausalitas (sebab-akibat) akan memiliki konjungsi kausalitas seperti: sebab,
karena, akibatnya, dan sejenisnya.
3. Menggunakan kata peristilahan atau teknis seperti: industri pariwisata, otomotif, sektor pertanian, dsb.
4. Menggunakan kata benda fenomena seperti: angin tornado, tata surya, gerhana matahari, kerajinan
tangan, dsb.
5. Menggunakan kata kerja tindakan,jika berisi suatu tindakan yang objeknya berupa alam atau
fenomena sosial/budaya seperti bepergian, berwisata, mengajak, berkunjung, berjalan-jalan
6. Cenderung lebih banyak menggunakan kalimat pasif.
Memproduksi Teks Eksplanasi
Untuk dapat memproduksi atau menyusun teks ekspalansi dengan baik perlu diawali dengan
penentuan topik yang dianggap penting dan menarik untuk dibahas, baik itu berkenaan dengan fenomena
alam, sosial, maupun budaya; diikuti dengan penyusunan kerangka, pengumpulan bahan, pengembangan
kerangka, dan diakhiri dengan kegiatan penyuntingan. Berikut langkah-Iangkah selengkapnya:
a) Menentukan topik yang berupa proses terjadinya suatu fenomena, baik alam, sosial, maupun budaya.
b) Mendaftar topik-topik sebagai ruang lingkupnya, sesuai dengan topik utama.
c) Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari
teks eksplanasi, yang paragraf-paragrafnya bisa disusun secara kausalitas atau kronologis.
Latihan Soal Mandiri!
Untuk berlatih materi kaidah kebahasaan dalam modul ini, kalian tentukan penggunaan konjungsi
kausalitas atau kronologi. Kalian bisa centang (√) pada kolom berikut ini:
No. Pernyataan Kebahasaan Teks Eksplanasi
Konjungsi kausalitas
Konjungsi kronologis
1 Secara nonilmiah banjir dapat terjadi karena
ulah manusia.
2 Sesudah Raja Samaratungga wafat, terjadilah
perebutan kekuasaan.
3 Pada dua bulan terakhir dari masa pertumbuhan,
embrio sudah kelihatan seperti manusia.
4 Ketika ia pulang kampung, ia tak lagi menemukan
rumah orang tuanya yang pernah ia tinggali sejak
kecil.
5 Nirina tidak berangkat ke rumah Rissa disebabkan
hujan lebat tak kunjung mereda.
CERAMAH
KD : 3.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam
ceramah
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan melalui
grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan mampu:
Mengidentifikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah serta Menyusun
bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah dengan
rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, percaya diri, dan memiliki sikap responsif (berpikir
kritis) dan pro-aktif (kreatif).
Pengertian Ceramah
ceramah adalah pidato yang bertujuan untuk menerangkan atau menyiarkan nasehat dan petunjuk-
petunjuk berkaitan dengan ajaran-ajaran agama. Arti kata ceramah sendiri menurut KBBI adalah pidato oleh
seseorang di hadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagaimana.
Tujuan Ceramah
1. Informatif, artinya untuk memberikan informasi kepada pendengar mengenai suatu hal sehingga pendengar
dapat memahami atau mengerti isi informasi dengan jelas dan benar
2. Persuasif, artinya mengajak pendengar supaya mengikuti apa yang telah pembicara sampaikan agar
keyakinan pendengar semakin bertambah untuk melakukan sesuatu kearah yang lebih baik lagi.
3. Deskriptif, artinya untuk menggambarkan atau melukiskan tentang suatu keadaan.
4. Rekreatif, artinya untuk menghibur atau menggembirakan pendengar agar merasa puas
5. Naratif, artinya untuk menceritakan sesuatu hal kepada pendengar.
Jenis-Jenis Ceramah
1. Ceramah umum, yaitu pesan bertujuan untukmemberikan sebauh nasehat dan petunjuk-petunjuk yang
ditujukan kepada khalayak ramai atau masyarakat luas. Di dalam ceramah umum keseluruhannya bersifat
menyeluruh, maksudnya tidak ada batasan-batasan apapun baik dari audiens yang sudah tua ataupun yang
masih muda, materinya juga tidak dintentukan sesuai dengan acara.
2. Ceramah khusus, yaitu ceramah yang bertujuan untuk memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk kepada
khalayak tertentu dan bersifat khusus baik itu materinya maupun yang lainnya. Pada ceramah khusus ini,
banyak batasan-batasan yang dibuat misalnya materi yang disesuaikan dengan keadaan.
Memahami Informasi dan Permasalahan Aktual dalam Ceramah
Perhatikan teks berikut!
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA
PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom,
Om Swastiastu, Namo Buddhaya,
Rahayu, Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,
Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini
pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua
guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.
Guru Indonesia yang Tercinta,
Tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit. Anda ditugasi untuk membentuk masa depan
bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.
Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk
mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.
Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar
angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.
Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang
begitu padat menutup pintu petualangan.
Anda frustrasi karena Anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan
menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal. Anda tahu bahwa setiap anak memiliki
kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan sebagai prinsip dasar
birokrasi. Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi Anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.
Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh
dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di
Indonesia.
Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru.
Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.
Besok, di mana pun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Ajaklah
kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.
Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek
bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri
murid yang kurang percaya diri.
Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.
Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia
ini pasti akan bergerak.
Selamat Hari Guru, merdekabelajar #gurupenggerak
Wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh, Shalom,
Om Santi Santi Santi Om, Namo
Buddhaya, Rahayu.
Jakarta, 25 November 2019 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem
Anwar Makarim
Sumber : https://tirto.id/isi-teks-pidato-nadiem-Makarim-untuk-hari-Guru-2019-yang-viral-embU
Pidato tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, melalui
rekaman video. Seperti yang kalian simak teks ceramah sebelumnya, yaitu Pidato Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pada Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019.
Informasi dan permasalahan aktual yang kalian dapat dari pidato menteri tersebut, di antaranya:
Tugas seorang guru sangat mulia karena membentuk masa depan bangsa. Namun, tugas
tersebut banyak rintangan dan hambatannya, yaitu seringnya diberikan aturan dibandingkan
pertolongan. Banyak waktu habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas,
terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan, kurikulum terlalu padat
sehingga menutup pintu petualangan. Akhirnya, guru pun frustasi karena tidak dapat mewujudkan apa
yang sebenarnya dibutuhkan oleh siswa-siswanya. Guru mengetahui bahwa setiap siswa memliki
kebutuhan dan kemampuan yang berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagamaan
sebagai prinsip dasar birokrasi. Seolah-olah guru tidak dipercaya untuk berinovasi.
Dengan demikian, Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kesempatan pada hari
guru nasional, menyampaikan bahwa perubahan itu tidak mudah, tetapi beliau akan berjuang untuk
kemerdekaan belajar di Indonesia. Perubahan itu pun dapat dimulai dari guru dan berakhir pada guru
pula. Apa pun perubahan kecil itu, jika semua guru berbarengan melakukannya , maka Pendidikan
Indonesia pun akan berubah menjadi lebih baik.
Dari uraian tersebut, kalian dapat simpulkan bahwa ceramah merupakan kegiatan menyampaikan
informasi, pengetahuan, nasihat, dan lain-lain di depan khalayak. Orang yang menyampaikan ceramah harus
memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan audiens atau pendengarnya. Dengan demikian, isi informasi
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pendengar. Media ceramah ini bisa langsung ataupun
melalui sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan media lainnya. Selain ceramah, dikenal pula sebutan
pidato, khotbah, sambutan:
1. Pidato adalah pembicaraan di depan umum yang cenderung bersifat persuasif, yakni bersifat ajakan
ataupun dorongan pada khalayak untuk berbuat sesuatu.
2. Khotbah adalah pembicaraan di depan umum yang berisi penyampian pengetahuan keagamaan atau praktik
beribadah dan ajakan-ajakan untuk memperkuat keimanan.
3. Sambutan adalah pidato singkat yang disampaikan pada pembukaan suatu acara atau kegiatan
Dibandingkan pidato ataupun khotbah, ceramah merupakan bentuk berbicara di depan umum yang lebih
menekankan pada penyampaian informasi daripada bujuk- membujuk. Oleh karena itu, setelah mendengarkan
ceramah, pendengar diharapkan memperoleh informasi yang berguna bagi pengetahuan dan pemahaman tentang
topik tertentu. Seperti pada teks pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, permasalahan yang aktual yang
diangkat adalah guru membutuhkan perubahan agar dapat berinovasi dalam menjalankan tugasnya yang mulia
membentuk masa depan.
Menemukan Informasi dan Permasalahan yang Aktual
Pada dasarnya, informasi merupakan pemberitahuan, atau kabar tentang sesuatu. Pokok-pokok isi
informasi bisa didapatkan dengan memerhatikanunsur- unsur 5W+1H, yaitu apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa+bagaimana. Sedangkan permasalahan aktual berarti sebuah peristiwa atau hal yang benar- benar
sedang terjadi pada masa terkini. Ketika informasi disajikan dalam bentuk sebuah media harian atau mingguan,
hal yang diinformasikan harus bersifat aktual. Jenis-jenis informasi, termasuk informasi dalam ceramah dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian:
a. Informasi Berdasarkan Fungsinya Informasi ini dibedakan menjadi tiga. Pertama, informasi yang bersifat edukatif yang akan memberikan
pengetahuan baru. Kedua, informasi bersifat persuasif yang berisi pesan ajakan bagi penerima pesan.
Ketiga, informasi bersifat rekreatif yang sifatnya menghibur semata.
b. Informasi Berdasarkan Format Penyajiannya Informasi ini dibedakan menjadi informasi yang hanya berbentuk teks (tulisan saja), gambar atau foto,
ilustrasi atau karikatur. Selain, itu informasi juga bisa berbentuk feature, resensi, dan kolom khusus yang
disajikan dalam media cetak.
c. Informasi Berdasarkan Lokasi Jenis ini berdasarkan lokasi peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung, misalnya, informasi dari
tiap daerah kota, kabupaten, nasional, maupun manca negara.
d. Informasi Berdasarkan Bidang Kehidupan Jenis informasi ini berisi hal-hal yang berdasarkan pada kehidupan sehari-hari yang ada dan terjadi di
masyarakat, misalnya, informasi tentang dunia pendidikan, sosial, budaya, dan gaya hidup.
e. Informasi Berdasarkan Bidang Kepentingan, yaitu dapat dibedakan menjadi empat jenis:
1) Informasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
2) Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca
3) Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas
hidupnya
4) Informasi tentang peluang bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu.
Adapun cara yang dapat dilakukan untuk memahami informasi dalam ceramah sebagai berikut:
1) menyimak ceramah yang didengar/dibaca dengan saksama secara menyeluruh,
2) mencatat informasi yang menarik dalam ceramah,
3) menyusun informasi yang telah dicatat menjadi kalimat-kalimat atau paragraf sederhana yang padat dan efektif.
Penugasan Mandiri!
Isilah tabel berikut dengan tanda centang (√) pada kolom yang kalian anggap merupakan jawaban yang
benar!
1) Manakah informasi yang berkaitan dengan teks pidato yang disampaikan di awal pembelajaran?
No. Contoh Informasi Ya Bukan
1. Guru merupakan penentu masa depan bangsa,
tetapi seringkali diberikan aturan dibandingkan dengan
pertolongan
2. Kemampuan anak tidak hanya diukur dari hasil
ujian saja, tetapi masih ada bentuk penilaian lainnya.
3. Peserta didik dapat belajar dari lingkungan sekitarnya dan
tidak hanya di dalam kelas.
4. Guru mengharapkan suatu perubahan agar
pendidikan Indonesia ini menjadi lebih baik lagi.
5. Menteri Pendidikan dan kebudayan berjanji akan berjuang
untuk kemerdekaan belajar di
Indonesia.
2) Berdasarkan fungsinya, termasuk jenis manakah informasi berikut: edukatif (E), persuatif (P), dan rekreatif
(R)?
No.
Contoh Informasi
Jenis
E P R
1. Perubahan itu dapat dimulai dari guru melalui hal-hal kecil saja.
2. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
3. Masyarakat perlu mempersipkan dan menguatkan mental dalam
kondisi New Normal
4. Antisipasi yang harus disiapkan dalam kondisi New Normal.
5. Sudah waktunya kita memanjakan diri dengan membaca cerpen
atau novel.
Pendahuluan
(Tesis)
Isi
(Rangkaian Argumen)
Penutup
(Penegasan)
• Simpulan
• Rangkuman
• Pendapat-Pendapat
• Fakta
• Isu
• Permasalahan
• Pandangan Umum Penulis
Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini cenderung semakin menurun
kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika kanak-kanak. Hal tersebut
tampak pada ungkapan- ungkapan banyak kalangan dalam menyatakan pendapat dan
perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun rapat- rapat umum. Kata-
kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat menggores hati
yang menerimanya.
Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar moral, agama, dan tata nilai
yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan pula dengan rendahnya
penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan berbahasa itu tidak hanya
berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat. Kesantunan itu berkaitan
pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.
Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang dimiliki oleh setiap orang
sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila dibiarkan, tidak
mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi orang yang
arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu tidak
diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS CERAMAH
KD : 3.6 Menganalisis dan mengonstruksi isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah tentang
permasalahan aktual.
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah serta Mengkonstruksi
ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan aspek kebahasaan dan
menggunakan struktur yang tepat dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, percaya
diri, dan memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif).
Struktur Teks Ceramah
Ada beberapa hal yang dapat kalian temukan dari teks ceramah tersebut, yaitu bagian pembuka, isi dan
penutup:
a. Pendahuluan
Berupa pengenaan isu, masalah, ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya.
Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi, yang disebut dengan isu.
b. Isi
Berupa argumen pembicara barkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan
pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
c. Penutup
Berupa penegasan kembali atas pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Berikut contoh analisis struktur untuk teks di atas.
a. Pendahuluan
Bagian itu mengenalkan permasalahan utama (tesis), yakni tentang menurunnya kesantunan
berbahasa masyarakat.
b. Isi (Rangkaian Argumen)
Teks tersebut merupakan salah satu bagian dari argumen pembicara tentang menurunnya kesantunan
berbahasa masyarakat.
c. Penutup (Penegasan)
Penugasan Mandiri
Isilah tabel berikut dengan memberikan tanda centang (√)!
No.
Pernyataan
Struktur Teks Ceramah
Pendahuluan
Isi
Penutup
1. Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus
terus ditingkatkan dalam menghadapi era revolusi 4.0
ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat
literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian PISA
yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke- 62
dalam minat membaca.
2. Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan
akan pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah penting.
Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya. Jika
tidak, saya pikir kita akan dengan mudah tertinggal oleh
zaman yang sedang terus berlari kencang melalui
teknologi informasi dan komunikasi.
3. Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi
juga membuat informasi mampu menyebar dengan cepat
pada semua lapisan masyarakat. Tanpa literasi yang
kaya, sesesorang akan mudah terhasut oleh berita
bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan
kebaikan.
4. Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai
masa depan abad ini. Bagaimana tidak, percepatan
industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan
ekonomi dengan cepat, tetapi akan banyak memberikan
permasalahan yang menggemingkan.
5. Oleh karena itu, pemahaman akan suatu wawasan dalam
teks pengetahuan; literasi haruslah terus ditingkatkan.
Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk
mengetahui sesuatu. Wawasan itu untuk dikuasai, bukan
untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja.
Wawasan semacam itu justru hanya menyesatkan dan
tidak dapat memberikan dampak baik bagi
perkembangan diri.
Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah
Sebagaimana jenis teks lainnya, ceramah pun memiliki karakteristik tersendiri yang cenderung
berbeda dengan teks-teks lainnya. Merujuk pada contoh-contoh di atas bahwa teks ceramah memiliki
kaidah kebahasaan sebagai berikut:
1. Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak, sebagai sapaan.
Kata ganti orang pertama, yakni saya, aku. Mungkin juga menggunakan kata kami apabila
penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah sering kali menggunakan kata sapaan
yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
Contoh:
Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang
punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya ....
2. Menggunakan kata-kata teknis ataupun peistilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas.
Dengan topik tentang masalah kebahasaan yang menjadi fokus pembahasannya istilah-istilah yang
muncul dalam teks tersebut adalah sarkastis, eufemistis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika
berbahasa.
Contoh:
Intensitas para siswa dalam memahami literatur-literatur sesungguhnya merupakan sarana
efektif dalam mengakrabi ragam bahasa baku.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab- akibat).
Misalnya, jika... maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat
pula digunakan kata-kata yang yang menyatakan hubungan temporal ataupun perbandingan/
pertentangan, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
Contoh:
Saya melihat ketidakberesan mereka berbahasa, antara lain, disebabkan oleh kekurangwibawaan
bahasa Indonesia itu sendiri di mata mereka.
4. Menggunakan kata kerja mental
Kata kerja mental seperti memprihatinkan, mengagumkan, menduga, dan lain- lain.
Contoh:
Bapak-bapak dan Ibu-ibu, prasangka saya waktu itu bukannya tidak memahami akan perlunya
ketertiban berbahasa di lingkungan sekolah.
5. Menggunakan kata kerja persuasif
Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.
Contoh:
Dampak negatif lain dari adanya kemajuan teknologi adalah banyaknya terjadi kasus penipuan
dengan menggunakan media sosial sebagai akibat dari teknologi yang semakin tinggi. Dan yang
paling penting adalah bahwa kini korbannya adalah para ibu – ibu rumah tangga. Karena terlalu
sering main ponsel genggam, mereka menjadi susah untuk membedakan mana hal yang nyata dan
mana yang hanya berita gosip saja. Oleh karena itu, kita seharusnya bijak dalam menggunakan
teknologi. Mari kita jaga generasi muda kita agar menjadi generasi yang bersahaja.
Berikut adalah tata cara mengonstruksi atau membuat sebuah teks ceramah yang baik dan bisa
disampaikan kepada khalayak pendengar. Adapun langkah-langkah penyusunannya dimulai dengan
menentukan topik dan tujuan, menyusun kerangka ceramah, menyusun teks ceramah berdasarkan
kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami, hingga menyunting teks ceramah.
1. Menentukan Topik
Beberapa topik yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah:
a) pengalaman pribadi,
b) hobi dan keterampilan,
c) pengalaman dalam pekerjaan,
d) pelajaran sekolah ataukuliah,
e) pendapat pribadi,
f) peristiwa hangat dan pembicaraan publik,
g) masalah keagamaan,
h) problem pribadi,
i) biografi tokoh terkenal, dan
j) minat khalayak.
2. Merumuskan Tujuan Ceramah
Ada dua macam tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
a) Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan (informatif),
memengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
Ceramah informatif, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya, ceramah
tentang peranan para pelajar pada masa perang kemerdekaan, posisi Indonesia di kancah
internasional.
Ceramah persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti
ajakan pembicara. Misalnya, ceramah tentang cara- cara hidup sehat dan menjaga kesehatan
lingkungan.
Ceramah rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak
diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan- guyonan yang memancing tertawa pendengar.
b) Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih
informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya. Berikut contoh hubungan topik,
tujuan umum, dan tujuan khusus.
Topik : Keragaman budaya daerah
Tujuan umum : Informatif (memberi tahu)
Tujuan khusus : Pendengar mengetahui bahwa:
setiap daerah memiliki budaya yangkhas;
dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang bisa kitapetik.
Topik : Manfaat penghijauan Tujuan umum : Persuasif (mengajak)
Tujuan khusus : 1) Pendengar memperoleh keyakinan tentang manfaat penghijauan.
2) Pendengar mau mengikuti program penghijauan dengan baik
3. Menyusun Kerangka Ceramah
Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan
diceramahkan. Kerangka ceramah bermanfaat dalam memudahkan penyusunan karangan sehingga
karangan menjadi lebih sistematis dan teratur, menghindari timbulnya pengulangan pembahasan, serta
membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan. Kerangka ceramah yang baik memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a) Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.
b) Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.
c) Setiap bagian dalam kerangka ceramah hanya memiliki satu gagasan.
d) Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secaralogis.
4. Menyusun Ceramah BerdasarkanKerangka
Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah ceramah yang utuh dan
lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan pengahayatan terhadap
bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan:
a) mengkaji bahan secara kritis,
b) meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audien),
c) meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra,
d) menyusun sistematika bahan ceramah, dan
e) menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.
Penugasan Mandiri
Agar kalian dapat memahami dalam menentukan kaidah kebahasaan teks ceramah, perhatikan
teks ceramah berikut!
Literasi merupakan salah satu modal utama yang harus terus ditingkatkan menghadapi era revolusi 4.0
ini. Apalagi Indonesia sedang dalam keadaan darurat literasi. Hal tersebut dibuktikan melalui penelitian
PISA yang menempatkan Indonesia menjadi urutan ke 62 dalam minat membaca.
Di zaman yang serba cepat dan instan ini kebutuhan akan pengetahuan yang kaya menjadi sangatlah
penting. Literasi adalah kunci utama untuk mendapatkannya. Jika tidak, saya pikir kita akan dengan
mudah tertinggal oleh zaman yang sedang terus berlari kencang melalui teknologi informasi dan
komunikasi.
Kecepatan media teknologi informasi dan komunikasi juga membuat informasi mampu menyebar
dengan cepat pada semua lapisan masyarakat. Tanpa literasi yang kaya, seseorang akan mudah terhasut
oleh berita bohong yang dapat menyebar jauh lebih cepat dari pesan kebaikan.
Literasi juga menjadi gerbang utama dalam menggapai masa depan abad ini. Bagaimana tidak,
percepatan industri yang tak terkendali ini akan menumbuhkan ekonomi dengan cepat namun akan banyak
memberikan permasalahan yang menggemingkan.
Mengapa demikian? Karena sesuatu yang dikerjakan secepat mungkin akan jauh lebih rawan untuk
mendapatkan masalah purna produksi. Maka dari itu, problem sovling atau pemecahan masalah adalah
salah satu kemampuan yang wajib dimiliki untuk menghadapinya. Dari mana kita mendapatkannya? lagi-
lagi: literasi.
Oleh karena itu pemahaman akan suatu wawasan dalam teks pengetahuan; literasi haruslah terus
ditingkatkan. Kita tidak dapat hanya mengandalkan internet untuk mengetahui sesuatu. Wawasan itu
untuk dikuasai, bukan untuk diingat apalagi “diketahui” melalui satu klik saja. Wawasan semacam itu
justru hanya menyesatkan dan tidak dapat memberikan dampak baik bagi perkembangan diri.
Analisislah kaidah kebahasaan yang ada pada teks di atas!
Kaidah Kebahasaan Kalimat
Kata ganti tunggal dan kata ganti jamak
Kata-kata teknis/ istilah
Hubungan argumentasi (sebab-akibat)
Kata kerja mental
Kata kerja persuasive
BUKU PENGAYAAN (NONFIKSI)
KD : 3.7 Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca.
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan melalui
grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan mampu:
Mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) yang dibaca serta Menyusun
laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi) dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab, santun, percaya diri, dan memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif).
Pernahkah mendengar slogan bahwa buku adalah jendela ilmu? Agar dapat masuk dan mengintip apa isi
jendela tersebut kalian harus membaca. Setelah kalian membacanya, bagaimana tanggapanmu mengenai isi buku
tersebut?
Pada pembelajaran kali ini kalian akan mengidentifikasi butir-butir penting dari satu buku pengayaan yang
kalian baca. Sebagai contohnya kalian akan membeca buku nonfiksi berjudul Asyiknya Bermatematika dengan
Media.
1. Langkah-langkah Mengidentifikasi Buku Pengayaan (nonfiksi).
Kegiatan membaca sangat berguna. Dari kegiatan membaca, kita memperoleh banyak pengetahuan,
wawasan, atau informasi berharga. Banyak sumber bacaan yang dapat kalian baca. Namun, saat ini kalian belajar
dari membaca buku nonfiksi. Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku-buku pengayaan. Buku-buku ini akan
memperkaya pengetahuanmu, keterampilanmu, dan sikapmu. Persiapan yang dilakukan sebelum membaca buku
pengayaan, yaitu:
1) Carilah buku nonfiksi (buku pengayaan) di perpustakaan. Buku yang kalian baca bukan buku teks pelajaran.
Pinjamlah buku tersebut kepada petugas untuk kalian baca selama satu minggu.
2) Jikakalian memiliki uang, pergilah ke tokobuku. Carilah bukunonfiksi yang dapatkalian miliki untuk dibaca.
3) Kalian juga bisa membaca buku yang kalian miliki.
4) Mulailah mempersiapkan kegiatan membaca, dengan menyiapkan buku tulismu untuk melaporkan kegiatan
membaca minggu ini.
5) Tuliskanlah judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota terbit.
6) Amatilah daftar isi buku tersebut. Bacalah sekilas daftar isinya, kemudian tuliskanlah, ada berapa bab isi buku
tersebut.
7) Sebelum membaca, berdasarkan daftar isi buku, kalian susun pertanyaan yang mungkin akan kalian dapatkan
dari isi buku. Pada buku laporan membaca, tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang ingin kalian dapatkan
jawabannya dari membaca isibuku.
8) Buatlah laporan apa yang telah dilakukan tersebut
Contoh Laporan Pramembaca
Judul Buku : Asyiknya Bermatematika dengan Media
Pengarang : Guslaini, S.Si. M.Pd
Penerbit, Tahun Terbit : SituSeni, 2017
Jenis Buku : Nonfiksi
Tebal Buku : X + 127
No. Pertanyaan Sebelum Membaca
1. Mengapa bermatematika dengan media asyik?
2. Media apa saja yang dapat membuat asyik dalam bermatematika?
3. Bagaimana cara memanfaatkan media agar bermatematika asyik?
2. Informasi Penting dalam Buku Nonfiksi
Selanjutnya kegiatan mengidentifikasi butir-butir penting dalam buku nonfiksi yang dilakukan adalah
membaca, dengan mengikuti kegiatan sebagai berikut:
1) Mulailah membaca. Apabila buku itu milikmu, pada saat kalian membaca tandailah butir-butir penting dari
setiap subbab yang dibaca. Jika buku itu milik perpustakaan, setiap kalian membaca butir-butir penting,
tuliskanlah pada buku laporan membaca.
2) Setiap kalian akan mulai membaca, tuliskan terlebih dahulu hari, tanggal, dan waktu kalian membaca agar
kegiatanmuterdata.
3) Lakukanlah kegiatan membaca buku tersebut selama satu minggu.
4) Jika kalian sudah selesai membaca buku, datalah informasi penting dan ada dalam buku yang dibaca.
Judul buku : Asyiknya Bermatematika dengan Media
Pengarang : Guslaini, S.Si. M.Pd
Penerbit, tahun terbit : SituSeni, 2017
Jenis buku : Nonfiksi
Tebal buku : x + 127
No. Hari, Tanggal
Halaman Bab yang Dibaca
Informasi /Butir-butir Penting Pertanyaan/ Tanggapan
1. i-x Bagian ini berisi Kata pengantar dari
penulis dan Kadis Pendidikan Kab.
Inhil.
1. Penulis (sekapur sirih) penerbitan
buku ini akan menjawab agar bisa
menikmati dan menyukai
matematika.
2. Drs. H Saifuddin, M.P
menyatakan buku ini mampu
memberikan kemudahan dan
pemahaman guru dan calon guru
maupun pencinta matematika bisa
memberikan pemahaman dengan
udah
kepada siswanya.
2. Bab 1 Pemanfaatan Media dalam
Pembelajaran, Pengertian, fungsi,
jenis, tujuan, kriteria, ciri- ciri,
pentingnya media dan Penyebab guru
tidak menggunakan media.
3. Bab 2 Media Ular Tangga: Bahan dan
pembuatan, kartu soal, Dadu, dan
aturan permainan.
4. Bab 3 Media Sirkuit Matematika: Papan
permainan (persegi panjang), Dadu,
Bidak, Bengkel Ingatan, dan aturan
main.
5. Bab 4 Keunikan anka 9: Bilangan dengan
urutan terbalik, ankan 9 yang
mempesona.
6. Dst
7. Dst
Orang Tua/Wali
(tanda tangan dan nama)
Mengetahui
Seba,………………….2021
Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama)
Fungsi identifikasi ini adalah membantu menyusun laporan agar menyusunan laporan dapat dilakukan secara
detail.
Contoh Laporan Pascamembaca
No. Bab/Subbab/Bagian Butir-butir Penting/ Menarik
1. Pemanfaatan Media dalam
Pembelajaran.
2. Media Pemanfaatan Ular
Tangga
3. Permainan Media Sirkuit
Matematika
4. Tabel Matematika
Dilaporkan oleh :
Kelas :
Penugasan Mandiri
Cermatilah petunjuk penugasan mandiri!
1. Kegiatan Pra membaca:
a) Bacalah salah satu buku pengayaan (nonfiksi)
b) Tuliskanlah judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota terbit.
c) Amatilah daftar isi buku tersebut.
d) Bacalahsekilas daftar isinya, kemudian tuliskanlah, ada berapabab isi buku tersebut.
e) Sebelum membaca, berdasarkan daftar isi buku, kalian susun pertanyaan yang mungkin akan kalian
dapatkan dari isi buku. (Pada buku laporan membaca, tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang ingin
kalian dapatkan jawabannya dari membaca isi buku).
f) Kerjakan dengan mengikuti format berikut!
Laporan Membaca
No. Pertanyaan Sebelum Membaca
1.
2.
3.
4.
5.
2. Kegiatan Membaca
Selanjutnya kegiatan membaca dilanjutkan dengan mengidentifikasi butir-butir penting dalam buku
nonfiksi yang dilakukan adalah membaca, dengan mengikuti kegiatan sebagai berikut!
a) Mulailah membaca.
(Apabila buku itu milikmu, pada saat kalian membaca tandailah butir-butir penting dari setiap sub
bab yang dibaca. Jika buku itu milik perpustakaan, setiap kalian membaca butir-butir penting,
tuliskanlah pada buku laporan membaca)
b) Setiap kalian akan mulai membaca, tuliskan terlebih dahulu hari, tanggal, dan waktu kalian
membaca agar kegiatanmu terdata.
c) Lakukanlah kegiatan membaca buku tersebut selama satu minggu.
d) Jikakalian sudah selesai membaca buku, catatlah butir-butir penting dalam membaca peku pengayaan
nonfiksi.
e) Lengkapi dengan pertanyaan/tanggapan agar memperjelas informasi.
f) Silakan gunakan format berikut dengan menyesuaikan buku yang dibaca.
Judul Buku :
Nama Penulis :
Penerbit :
Tahun terbit :
Kota terbit :
No. Hari,
Tanggal
Halaman/ Bab yang Dibaca
Informasi /Butir-butir Penting Pertanyaan/ Tanggapan
1. i-x Bagian ini berisi kata
pengantar dari :
1.
Dst.
2. Bab 1
3. Bab 2
Seba, …………………2021
Mengetahui
Orang Tua/Wali Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama) (tanda tangan dan nama)
Menyusun Laporan dari Hasil Membaca Buku Pengayaan
KD : 3.8 Menyusun laporan butir-butir penting dari satu buku pengayaan (nonfiksi).
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: Menyusun laporan hasil kerja kelompok dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, percaya diri, dan
memiliki sikap responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif).
Langkah-langkah dalam Menyusun Laporan Kegiatan
Apakah bentuk laporan memiliki format baku? Jawabannya tidak. Namun bagaimana pun bentuk
laporannya kalian harus memahami langkah-langkah penyusunannya, sebagai berikut:
1. Membaca buku atau mendengar naskah yang dibacakan/ direkam.
Sebelum mengulas bagaimana cara membuat laporan membaca buku nonfiksi. Pastikan kalian sudah
membaca semua isi buku. Kenapa demikian? Karena syarat utama adalah membaca buku dan
mengetahui isinya. Tanpa melihat isi buku, kalian pasti akan merasa kesulitan dengan pesan atau poin-
poin yang akan disampaikan. Sebaliknya, jika kalian sudah membaca dengan baik, maka saat
membuat laporan membaca buku nonfiksi pun kalian tidak akan lagi mengalami kesulitan. Karena
tahu betul mana saja dan apa saja yang harus kalian tuliskan.
2. Tentukan pokok-pokok buku
Pembaca yang baik akan dengan mudah dalam menentukan ide pokok tiap-tiap paragraf. Apabila hal
tersebut kalian kuasai pastilah buku yang kalian baca akan dipahami dengan baik.
3. Menulis laporan dalam bentuk tabel atau rangkuman
Salah satu bentuk laporan yang bisa kalian ikuti yang menggunakan tabel sementara yang lain
menggunakan bentuk rangkuman. Cara ini dilakukan dengan dikemas dalam bentuk seperti essai atau
membuat karangan. Hanya saja dari segi kefektifan dan kerapian kurang praktis. Jadi, terlepas itu
semua, kalian bisa memilih laporan membaca yang sesuai yang kalian sukai yang mana. Kalian bisa
memilih, sesuai dengan karakter masing-masing. Atau bisa juga mengikuti instruksi perintah guru,
laporan akan dibuat dan diformat seperti apa dan bagaimana.
4. Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat
Langkah ini dimaksudkan untuk memeriksa apakah ada laporan yang belum lengkap. Kemudian
dilakukan perbaikan laporan tersebut.
Menyusun Laporan Kegiatan Membaca Buku nonfiksi
Untuk membantu kalian melaporkan kegiatan membaca, berikut ini contoh format yang dapat kalian
buat:
Judul Buku : Asyiknya Bermatematika dengan Media
Pengarang : Guslaini, S.Si. M.Pd
Penerbit, Tahun Terbit : SituSeni, 2017
Jenis Buku : Nonfiksi
Tebal buku : x + 127
No. Bab Informasi penting
1. I
2. II
3. III
4. IV
5. V
Komentar terhadap
isi buku
Setelah membaca buku ini saya sangat ingin menerapkan media yang
nantinya akan dapat mempermudah belajar matematika. Dengan
demikian matematika tidak menjadi mata pelajaran yang dianggap
momok bagi kebanyakan siswa. Dengan media akan membantu
pemahaman konsep-konsep matematika.
Seba,…………………….2021 Mengetahui
Orang Tua/Wali Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama) (tanda tangan dan nama)
Penugasan Mandiri
Petunjuk!
1. Bacalah salah satu buku pengayaan (nonfiksi)
2. Tuliskanlah identitas buku tersebut, berupa judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota
terbit.
3. Identifikasi hasil pembacaan dalam format berikut! Judul Buku :
Nama Penulis :
Penerbit :
Tahun terbit :
Kota terbit :
No. Bab/Subbab/Bagian Butir-butir Penting/ Menarik
1.
2.
3.
4.
7. Dst.
4. Buatlah laporan membaca pengayaan nonfiksi dengan mengikuti format berikut! Judul Buku :
Nama Penulis :
Penerbit :
Tahun terbit :
Kota terbit :
No. Bab Informasi Penting
1. I
2. II
3. III
4. IV
dst Dst.
Komentar terhadap isi buku
Seba,………………………
2021
Mengetahui
Orang Tua/Wali Guru Bahasa Indonesia
(tanda tangan dan nama) (tanda tangan dan nama)
TEKS CERITA PENDEK
KD : 3.9 Mengidentifikasi unsur –unsur instrinsik dan ekstrinsik dalam teks cerita pendek
Tujuan : Melalui model pembelajaran discovery learning dengan metode tanya jawab dan penugasan
melalui grup whatsaap dan atau pemberian tugas secara langsung, peserta didik diharapkan
mampu: Mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek
yang dibaca serta Mendemonstrasikan salah satu nilai kehidupan yang dipelajari dalam cerita
pendek dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, santun, percaya diri, dan memiliki sikap
responsif (berpikir kritis) dan pro-aktif (kreatif).
Pengertian Cerita Pendek
Cerita pendek atau dapat disebut sebagai cerpen adalah bagian dari karya sastra yang berbentuk
naratif. Dari pengertiannya, cerpen merupakan cerita singkat dengan jumlah kata sekitar 500-5.000 kata
yang berfokus pada satu tokoh dalam suatu peristiwa atau situasi. Pada umumnya, cerpen bersifat fiksi
atau rekayasa dan masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Disamping itu,
ada berbagai macam karakter tokoh baik antagonis maupun protagonis. Dari karakter tersebut dapat
dipelajari hal-hal yang benar dan salah berdasarkan nilai-nilai kehidupan dalam cerpen.
Nilai-Nilai Cerita Pendek
Perhatikan penggalan cerita pendek di bawah ini!
Pak, pohon pepaya di pekaranganku telah dirobohkan dengan tak semena-mena, tidaklah sepatutnya
hal itu kulaporkan? Itu benar, tapi jangan melebih-lebihkan. Ingat, yang harus diutamakan ialah
kerukunan kampung. Soal kecil yang dibesar- besarkan bisa mengakibatkan kericuhan dalam
kampung. Setiap soal mesti diselesaikan dengan sebaik- baiknya. Tidak boleh main seruduk. Masih
ingatkah kau pada peristiwa Dullah dan Bidin tempo hari? Hanya karena soal dua kilo beras,
seorang kehilangan nyawa dan yang lain meringkuk di penjara. (Cerpen “Gerhana”, Muhammad
Ali)
Penggalan cerpen tersebut mengungkapkan perlunya menjaga diri, yakni untuk tidak melebih-
lebihkan persoalan sepele karena hal tersebut bisa berakibat fatal. Dalam unsur-unsur intrinsik karya
sastra, pernyataan tersebut dinamakan dengan amanat. Pernyataan seperti itulah yang dianggap bernilai
atau sesuatu yang berguna sebagai “obor” atau petunjuk jalan bagi seseorang dalam berperilaku. Oleh
karena itu, berkaitan dengan baik-buruknya perilaku dalam bermasyarakat, hal itulah yang dinamakan
dengan nilai moral. Nilai dalam cerita pendek berupa norma-norma yang ada dalam kehidupan. Nilai-
nilai kehidupan yang dapat dipetik sebagai perenungan atau pembelajaran oleh pembaca yang berupa
norma dari sebuah cerpen.
Nilai adalah suatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia.
Dalam karya sastra berwujud makna ditulis melalui unsur instrinsik seperti perilaku, dialog, peristiwa,
latar/setting, dan sebagainya. Menurut Suherli, dkk. terdapat enam nilai dalam cerita pendek yaitu:
1. Nilai Budaya
Nilai yang diambil dari budaya yang berkembang secara turun-menurun di masyarakat (berhubungan
dengan budaya Melayu) Ciri khas nilai-nilai budaya dibandingkan nilai lainnya adalah masyarakt takut
meninggalkan atau menentang nilai tersebut karena “takut” sesuatu yang buruk akan menimpanya.
2. Nilai Moral
Nilai yang berhubungan dengan masalah moral. Pada dasarnya nilai moral berkaitan dengan nasihat-
nasihat yang berkaitan dengan budi pekerti, perilaku, atau tata susila yang dapat diperoleh pembaca
dari cerita yang dibaca atau dinikmatinya.
3. Nilai Agama/Religi
Nilai yang berhubungan dengan masalah keagaman. Nilai religi biasanya ditandai dengan penggunaan
kata dan konsep Tuhan, mahluk gaib, dosa-pahala, serta surga-neraka.
4. Nilai Pendidikan/ Edukasi
Nilai yang berhubungan dengan proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang/kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan.
5. Nilai Estetika
Nilai yang berhubungan dengan keindahan dan seni.
6. Nilai Sosial
Nilai yang berhubungan dengan kehidupan di dalam masyarakat. Biasanya berupa nasihat-nasihat
yang berkaitan dengan kemasyarakatan. Indikasi nilai sosial dikaitkan dengan kepatuhan dan
kepantasan bila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengidentifikasi Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek
Pertanyaan-pertanyaan itu dapat dikelompokkan mulai dari pemahaman literal, interpretatif,
intergratif, kritis, dan kreatif. Untuk itu, kita pun dapat mengujinya dengan sejumlah pertanyaan seperti
berikut:
1) Pertanyaan literal
a) Di mana dan kapan cerita itu terjadi?
b) Siapa saja tokoh cerita itu?
2) Pertanyaan interpretatif?
a) Apa maksud tersembunyi di balik pernyataan tokoh A?
b) Bagaimana makna lugas dari perkataan tokoh B?
3) Pertanyaan integratif
a) Bercerita tentang apakah cerpen di atas?
b) Apa pesan moral yang hendak disampaikan pengarang dari cerpennya itu?
4) Pertanyaan kritis
a) Ditinjau dari sudut pandang agama, bolehlah tokoh C berbohong pada tokoh A?
b) Apa kelebihan dan kelemahan cerpen itu berdasarkan aspek kebahasaan yang digunakannya?
5) Pertanyaan kreatif
a) Bagaimana sikapmu apabila berposisi sebagai tokoh A dalam cerpen itu?
b) Bagaimana kira-kira kelanjutan cerpen itu seandainya tokoh utamanya tidak dimatikan
pengarang?
Latihan Mandiri!
Senyum Karyamin
Karya Ahmad Tohari
Si paruh udang kembali melintas cepat dengan suara mencecet. Karyamin tak lagi membencinya
karena sadar, burung yang demikian sibuk pasti sedang mencari makan buat anak-anaknya dalam sarang
entah di mana. Karyamin membayangkan anak-anak si paruh udang sedang meringkuk lemah dalam
sarang yang dibangun dalam tanah di sebuah tebing yang terlindung. Angin kembali bertiup. Daun-daun
jati beterbangan dan beberapa di antaranya jatuh ke permukaan sungai. Daun-daun itu selalu saja
bergerak menentang arus karena dorongan angin. "Jadi, kamu sungguh tak mau makan,
Min?" tanya Saidah ketika melihat Karyamin bangkit.
"Tidak. Kalau kamu tak tahan melihat aku lapar, aku pun tak tega melihat lenganmu habis karena utang-
utangku dan kawan-kawan."
"Iya Min, iya, tetapi………………”
Saidah memutus kata-katanya sendiri karena Karyamin sudah berjalan menjauh. Tetapi Saidah
masih sempat melihat Karyamin menolehkan kepalanya sambil tersenyum, sambil menelan ludah
berulang-ulang. Ada yang mengganjal di tenggorokan yang tak berhasil didorongnya ke dalam.
Diperhatikannya Karyamin yang berjalan melalui lorong liar sepanjang tepi sungai. Kawan-kawan
Karyamin menyeru-nyeru dengan segala macam seloroh cabul. Tetapi Karyamin hanya sekali berhenti dan
menoleh sambil melempar senyum.
Sebelum naik meninggalkan pelataran sungai, mata Karyamin menangkap sesuatu yang bergerak
pada sebuah ranting yang menggantung di atas air. Oh, si paruh udang. Punggung biru mengkilap,
dadanya putih bersih, dan paruhnya merah saga. Tiba - tiba burung itu menukik menyambar ikan kepala
timah sehingga air berkecipak. Dengan mangsa diparuhnya, burung itu melesat melintas para pencari batu,
naik menghindari rumpun gelangan dan lenyap di balik gerumbul pandan. Ada rasa iri di hati Karyamin
terhadap si paruh udang. Tetapi dia hanya bisa tersenyum sambil melihat dua keranjangnya yang kosong.
Sesungguhnya Karyamin tidak tahu betul mengapa dia harus pulang. Di rumahnya tak ada sesuatu
buat mengusir suara keruyuk dari lambungnya. Istrinya juga tak perlu dikhawatirkan. Oh ya, Karyamin
ingat bahwa istrinya memang layak dijadikan alasan buat pulang. Semalaman tadi istrinya tak bisa tidur
lantaran bisul di puncak pantatnya. "Oleh karena itu, apa salahnya bila aku pulang buat menemani istriku
yang meriang."
Karyamin mencoba berjalan lebih cepat meskipun kadang secara tiba-tiba banyak kunang-kunang
menyerbu ke dalam rongga matanya. Setelah melintasi titian Karyamin melihat sebutir buah jambu yang
masak. Dia ingin memungutnya, tetapi urung karena pada buah itu terlihat bekas gigitan kampret.
Dilihatnya juga buah salak berceceran di tanah di sekitar pohonnya. Karyamin memungut sebuah, digigit,
lalu dilemparkannya jauh-jauh. Lidahnya seakan terkena air tuba oleh rasa buah salak yang masih mentah.
Dan Karyamin terus berjalan. Telinganya mendenging ketika Karyamin harus menempuh sebuah
tanjakan. Tetapi tak mengapa, karena dibalik tanjakan itulah rumahnya.
Sebelum habis mendaki tanjakan, Karyamin mendadak berhenti. Dia melihat dua buah sepeda
jengki diparkir di halaman rumahnya. Denging dalam telinganya terdengar semakin nyaring. Kunang-
kunang di matanya pun semakin banyak. Maka Karyamin sungguh-sungguh berhenti, dan termangu.
Dibayangkannya isterinya yang sedang sakit harus menghadapi dua penagih bank harian. Padahal
Karyamin tahu, istrinya tidak mampu membayar kewajibannya hari ini, hari esok, hari lusa, dan entah
hingga kapan, seperti entah kapan datangnya tengkulak yang telah setengah bulan membawa batunya.
Masih dengan seribu kunang-kunang di matanya, Karyamin mulai berpikir apa perlunya dia
pulang. Dia merasa pasti tak bisa menolong keadaan, atau setidaknya menolong istrinya yang sedang
menghadapi dua penagih bank harian. Maka pelan- pelan Karyamin membalikkan badan, siap kembali
turun. Namun di bawah sana Karyamin melihat seorang lelaki dengan baju batik motif tertentu dan
berlengan panjang. Kopiahnya yang mulai botak kemerahan meyakinkan Karyamin bahwa lelaki itu
adalah Pak Pamong.
“Nah, akhirnya kamu ketemu juga, Min. Kucari kau di rumah, tak ada. Di pangkalan batu, tak ada. Kamu
mau menghindar, ya?”
“Menghindar?”
“Ya. Kamu memang mbeling , Min. Di gerumbul ini hanya kamu yang belum berpartisipasi." Hanya
kamu yang belum setor uang dana Afrika, dana untuk menolong orang-orang yang kelaparan di sana. Nah,
sekarang hari terakhir. Aku tak mau lebih lama kau persulit.”
Karyamin mendengar suara napas sendiri. Samar-samar, Karyamin juga mendengar detak jantung
sendiri. Tetapi Karyamin tidak melihat bibir sendiri yang mulai menyungging senyum. Senyum yang
sangat baik untuk mewakili kesadaran yang mendalam akan diri sendiri serta situasi yang harus
dihadapinya. Sayangnya, Pak Pamong malah menjadi marah oleh senyum Karyamin.
“Kamu menghina aku, Min?” ”Tidak, Pak. Sungguh tidak.”
Kalau tidak, mengapa kamu tersenyum-senyum? Hayo cepat, mana uang iuranmu?”
Kali ini Karyamin tidak hanya tersenyum, melainkan tertawa keras-keras. Demikian keras
sehingga mengundang seribu lebah masuk ke telinganya, seribu kunang masuk ke matanya. Lambungnya
yang kempong berguncang-guncang dan merapuhkan keseimbangan seluruh tubuhnya. Ketika melihat
tubuh Karyamin jatuh terguling ke lembah Pak Pamong berusaha menahannya. Sayang, gagal.
Sumber: Kumpulan Cerpen Senyum Karyamin, 1989
Penugasan 1
Setelah membaca pendek berjudul Senyum Karnyamin, karya Ahmad Tohari, kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut!
Di mana dan kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi?
………………………………………………………………………………………
Kata-kata “senyum Karnyamin” itu maksudnya apa?
………………………………………………………………………………………
Apakah pesan-pesan yang disampaikan pengarang melalui cerpennya?
………………………………………………………………………………………
Setujukah kalian dengan isi cerita itu dan adakah hal-hal yang bertentangan dengan kayakinan kalian?
………………………………………………………………………………………
Bagaimana pandangan kalian terhadap kehidupan yang ada pada cerpen tersebut?
………………………………………………………………………………………
Kerjakanlah hal berikut sesuai dengan instruksinya!
Buatlah dua pertanyaan lainnya untuk menguji pemahaman literal, interpretatif, integratif, kritis, dan
kreatif! Jawablah pertanyaan tersebut dengan benar!
Penugasan 2
Bacalah kembali cerpen Senyum Karnyamin! Lakukan hal-hal berikut ini sesuai dengan instruksinya!
Identiffikasikanlah nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen itu!
………………………………………………………………………………………
Mungkinkah nilai-nilai tersebut kamu aktualisasikan pula dalam kehidupan sehari-hari?
………………………………………………………………………………………
Apabila jawabannya mungkin, bagaimana caranya?
………………………………………………………………………………………
Apabila jawabannya tidak mungkin, bagaimana caranya?
………………………………………………………………………………………