Download pdf - TEORI SOSIAL.doc

Transcript

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 1/51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap

keterbatasannya, pasti akan dialami oleh seseorang bila ia panjang umur. Di

Indonesia, istilah untuk kelompok usia ini belum baku, orang memiliki

sebutan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan istilah usia lanjut ada

 pula lanjut usia atau jompo dengan padanan kata dalam bahasa Inggris biasa

disebut the aged , the elders, older adult , serta senior citizen. Dalam uraian

selanjutnya, akan digunakan istilah usia lanjut atau yang lebih dikenal dengan

nama lansia ( Maryam,200 !.

Menurut "#$, ada batasan-batasan pada lansia dibagi menjadi empat

 bagian yaitu% usia pertengahan ( middle age ! usia antara &'-' tahun, lanjut

usia ( ederly ! usia antara )0-*& tahun, lanjut usia lanjut ( old ! usia antara *'-

0 tahun, usia sangat tua ( +ery old ! usia 0 tahun keatas.

Di Indonesia, batasan mengenai lanjut usia seseorang yang menapai

umur )0 tahun ke atas ( ugroho, 2000 dikutip dari ndang-ndang o./

1ahun / tentang kesejahteraan lanjut usia pada ab / pasal / ayat 2 !.

 ntuk mendukung stabilitas kesehatan pada lansia dapat diupayakan

antara lain dengan nutrisi, olahraga, istirahat, lingkungan yang aman dan

/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 2/51

nyaman. 3ehingga dari dukungan tersebut, diharapkan usia harapan hidup

lansia meningkat.

3alah satu tolak ukur kemajuan pembangunan asional pada suatu

negara yang sedang berkembang adalah semakin meningkatnya umur harapan

hidup. Dengan semakin meningkatnya harapan hidup meyebabkan jumlah

 penduduk lansia meningkat. 4embangunan asional bertujuan me5ujudkan

masyarakat adil dan makmur, yang telah menghasilkan kondisi sosial

masyarakat yang makin membaik dan usia harapan hidup yang semakin

meningkat dari tahun ke tahun.

Di negara berkembang, jumlah penduduk usia )0 tahun ke atas

diperkirakan meningkat menjadi 206 antara tahun 20/'-20'0. 3ementara

Indonesia berada di urutan ke empat, setelah egara 7hina,India dan 8epang

( "#$, 20/0 !.

erdasarkan data dari adan 4usat 3tatisk pada tahun 20/2 jumlah

 penduduk lanjut usia di Indonesia sebanyak ( /.'&.0' ji5a ! dengan umur 

harapan )0 tahun keatas, diperkirakan tahun 20/ jumlah lanjut usia di

Indonesia sebanyak ( /.)/.20 ji5a !, pada tahun 20/& diperkirakan

 jumlah lanjut usia di Indonesia sebanyak ( /./&2.)/ ji5a ! dan pada tahun

2020 akan meningkat diperkirakan sebanyak ( 2./20.000 ji5a !.

Dengan meningkatnya jumlah penduduk lansia dan makin panjangnya

usia harapan hidup sebagai akibat yang telah diapai dalam pembangunan

2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 3/51

 asional selama ini, maka mereka yang memiliki pengalaman , keahlian, dan

keari9an perlu diberi kesempatan untuk berperan dalam pembangunan.

:esejahteraan penduduk lansia yang karena kondisi 9isik dan mentalnya tidak 

memungkinkan lagi berperan dalam pembangunan, maka lansia perlu

mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat ( ;#, / !.

3iklus perkembangan pada manusia dia5ali dengan proses pembuahan

yaitu pertemuan antara sel telur dari perempuan dengan sel sperma yang

 berasal dari ayah. Lalu perkembangan janin kemudian menjadi bayi, anak-

anak ,remaja, de5asa dan tua . Dalam perkembangannya, baik 9isiologis,

 biologis, psikologis maupun psikososial bila seseorang bertambah tua,

kemampuan 9isik dan mental hidupnya pun akan perlahan-lahan menurun.

4roses menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi

didalam kehidupan manusia. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang

 berarti seseorang telah melalui tahapan yang berbeda, baik seara biologi

maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran 9isik 

yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, daya ingat

kurang, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin

memburuk, gerakan lambat, dan 9igur tubuh yang tidak proporsional

( <atmah, 20/0 !.

Dampak dari perubahan tersebut, lansia akan mengakibatkan akti9itas

lansia menjadi menurun. 4erubahan tersebut mengakibatkan kelambanan

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 4/51

 bergerak, langkah menjadi pendek-pendek , penurunan irama, kaki tidak dapat

menapak dengan kuat dan enderung gampang terpeleset atau tersandung

sehingga lansia mudah terjatuh ( ugroho, 2000 !.

8atuh dan keelakaan pada lansia merupakan penyebab keaatan yang

utama ( ;allo, =euell > Anderson, / !. 8atuh seara singkat bisa

diartikan sebagai ? a person coming to rest on the ground or another   lower 

level @ atau dengan kata lain suatu kejadian yang menyebabkan seseorang

mendadak terbaring atau terduduk dilantai atau tempat yang lebih rendah

dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka ( =euben, /) !.

Insiden jatuh dimasyarakat Amerika 3erikat pada umur lebih dari )'

tahun berkisar / populasi lansia setiap tahun, dengan rata rata jatuh 0,)

orang ( =euben, /) !. erdasarkan sur+ei masyarakat Amerika 3erikat

terdapat sekitar 06 lansia berumur lebih dari )' tahun jatuh setiap tahunnya.

3eparuh dari angka tersebut mengalami jatuh berulang ( 1inetti, /2 !.

Angka kejadian jatuh pada 9asilitas pera5atan di Amerika 3erikat berkisar 

&06 dari penghuninya pernah jatuh ( Leuekenotte, 2000 dikutip dari

teideksaar, / !.

#asil penelitian di :anada mengemukakan bah5a kira-kira 06 orang

yang berumur lebih dari )' tahun mengalami jatuh paling sedikit satu kali

dalam setahun dan jatuh merupakan salah satu kejadian yang memungkinkan

&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 5/51

terjadinya patah tulang pada seseorang, demikian juga terhadap lansia

( 7lemson, 200'!.

The Canadian physiotherapy association ( 200 !, menyimpulkan hasil

 penelitiannya di :anada bah5a 06 lansia dengan usia diatas )' tahun dan

'06 lansia dengan usia 0 tahun mengalami jatuh setiap tahun, /26 dari

seluruh populasi mengalami trauma dan 06 meninggal dunia.

:ejadian jatuh pada lansia dapat dipengaruhi oleh 9aktor instrinsik dan

ekstrinsik ( Darmojo, 20// dikutip dari :ane /& !. Adapun 9aktor instrinsik 

antara lain sistem syara9 pusat, demensia, gangguan sistem sensorik,

gangguan sistem kardio+askuler, gangguan metabolisme dan gangguan gaya

 berjalan sedangkan 9aktor ekstrinsik meliputi lingkungan, akti9itas dan obat-

obatan.

<akta ini sebetulnya memudahkan bagi pengelola 4anti 3osial 1resna

"erda udi Darma dan petugas kesehatan untuk menari tahu penyebab

mengapa lansia mengalami kejadian jatuh. Dengan ara penegahan

terjadinya jatuh menimalisir resiko kejadian jatuh khususnya pada lansia.

erdasarkan hasil studi pendahuluan oleh peneliti dipanti 3osial 1resna

"erda udi Darma, ekasi pada tanggal ' $ktober 20/2 - ) $ktober 20/2

dengan me5a5anarai /0 orang. #asil 5a5anara dari & orang pernah

mengalami jatuh karena gangguan gaya berjalan, 2 orang terjatuh dikamar 

mandi karena 9aktor lingkungan yang tidak mendukung, / orang terjatuh

'

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 6/51

setelah beberapa 5aktu mengkomsumsi obat yang diminum akibat dari e9ek 

samping dan / orang mengalami demensia yang mengakibatkan

keseimbangan tubuh sehingga terjatuh. Lansia dipanti 3osial 1resna "herda

udi Darma memiliki sikap yang negati9 terhadap penegahan idera artinya

ada keenderungan dengan sikap yang negati9 diikuti dengan praktik yang

kurang baik.

Dari data sekunder yang peneliti dapatkan dipanti 3osial 1resna "erda

udi Darma, ekasi bulan $ktober 20/2 sebanyak /00 lansia penghuni

 panti. 8umlah laki-laki sebanyak 2 orang dan 5anita ) orang.

#al ini mendasari penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai

 penelitian tentang ? <aktor 9aktor yang berhubungan dengan kejadian jatuh

 pada lansia di panti 3osial 1resna "erda udi Darma, di ekasi tahun 20/2@.

.

B. Perumusan Masalah

)

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 7/51

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

 penelitian yaitu tentang <aktor 9aktor yang berhubungan dengan kejadian

 jatuh pada lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma, di ekasi tahun

20/2.

C. Tujuan Penelitian

1.Tujuan Umum

  ntuk mengetahui 9aktor-9aktor yang berhubungan dengan kejadian jatuh

 pada lansia dipanti sosial 1resna "herda udi Darma ,di ekasi tahun 20/.

2. Tujuan husus

/. ntuk mengetahui distribusi 9rekuensi kejadian jatuh pada lansia di

 panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

2. ntuk mengetahui distribusi 9rekuensi gangguan gaya berjalan pada

lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

. ntuk mengetahui distribusi 9rekuensi demensia pada lansia di pantisosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

&. ntuk mengetahui distribusi 9rekuensi obat Bobatan pada lansia di

 panti sosial 1resna "heda udi Darma ekasi tahun 20/.

'. ntuk mengetahui distribusi 9rekuensi lingkungan pada lansia di panti

sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

). ntuk mengetahui hubungan gangguan gaya berjalan dengan kejadian

 jatuh pada lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi

tahun 20/.

*. ntuk mengetahui hubungan demensia dengan kejadian jatuh pada

lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

*

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 8/51

. ntuk mengetahui hubungan lingkungan dengan kejadian jatuh pada

lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

. ntuk mengetahui hubungan obat-obatan dengan kejadian jatuh pada

lansia di panti sosial 1resna "herda udi Darma ekasi tahun 20/.

D. Man!aat Penelitian

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 9/51

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berman9aat seara praktik dan

teoritis sebagai berikut %

/. Man!aat Bagi Lansia

Diharapkan lansia terhindar dari resiko jatuh dan dapat

meningkatkan status kesehatannya.

2. Man!aat Bagi Institusi Pen"i"ikan #TIes Me"istra In"$nesia

4enelitian ini diharapkan dapat membantu mahasis5a dalam

mengaplikasikan ilmu kepera5atan gerontik yang didapat dari

 perkuliahan ke tahap operasional dilahan praktik 

. Man!aat Bagi Petugas esehatan Panti %her"a

3ebagai auan bagi petugas kesehatan untuk menentukan

strategi penegahan kejadian jatuh pada lansia, sehingga kejadian

 jatuh dapat dikurangi seminimal mungkin.

&. Man!aat Bagi PenelitiDari hasil penelitian ini peneliti berharap dapat berman9aat

untuk memberikan saran, masukan, serta tambahan in9ormasi bagi

 petugas kesehatan maupun lansia dalam pemeahan masalah dan

menari solusi untuk insiden kejadian jatuh.

'. Man!aat Bagi Peneliti #elanjutn&a

#asil penelitian ini di diharapkan dapat dijadikan data

 pembanding bagi penelitian pada lansia yang berhubungan dengan

kejadian jatuh pada lansia dimasa mendatang sehingga dapat menjadi

re9erensi bagi peneliti selanjutnya.

BAB II

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 10/51

TIN'AUAN PU#TAA

A. Lansia

1. De!inisi Lansia

Menurut "#$ Lanjut usia pertengahan yakni kelompok usia

&' tahun sampai ' tahun, lanjut usia ( Elderly ! yakni antara usia )0

sa,api *& tahun, usia lanjut tua ( Old  ! yaitu antara usia *' sampai 0

tahun, dan usia sangat tua ( very old  ! yaitu usia 0 tahun.

Menurut ndang Bundang nomor / tahun /, menjelaskan

tentang kesejahteraan lanjut usia yang termasuk dalam A I pasal /

ayat 2 yaitu bah5a % lanjut usia adalah seseorang yang menapai usia

)0 tahun keatas@.

Menurut :oesoemato 3etyonegoro, pengelompokan lanjut

usia meliputi % usia de5asa muda ( ederly adulthood  ! yaitu usia /

atau 20-2' tahun, usia de5asa penuh ( middle years ! atau maturitas

yaitu usia 2'-)' atau )' tahun, lanjut usia (  geriatric age ! yaitu usia

lebih dari )' atau *0 tahun, usia *0-*' (  young old  !, usia *'-0 tahun

( old  !, dan lebih dari 0 tahun ( very old  ! dalam ugroho, 2000 !.

2. Te$ri Pr$ses Penuaan

4enuaan merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari

oleh setiap manusia. "alaupun proses penuaan merupakan sesuatu

yang normal, akan tetapi pada kenyataannya proses ini lebih menjadi

/0

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 11/51

 beban. #al ini seara keseluruhan tidak bisa dipungkiri oleh beberapa

orang yang merasa lebih menderita karena pengaruh penuaan ini.

4roses penuaan ini mempunyai konsekuensi terhadap aspek biologis,

 psikologis, dan sosial ( "atson, 200 !.

1eori B teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa

 penuaan terjadi biasanya dikelompokan ke dalam dua kelompok besar 

yaitu teori biologis dan teori psikososial. 4enelitian yang terlibat

dengan jalur biologis telah memusatkan perhatian pada indikator yang

dapat dilihat dengan jelas pada proses penuaan, banyak pada tingkat

seluler, sedangkan ahli teori psikososial menoba untuk menjelaskan

 bagaimana proses tersebut dipandang dalam kaitan dengan

kepribadian dan prilaku.

4roses menua bersi9at indi+idual %

/. 1ahap proses menua menjadi pada orang dengan usia berbeda

2. 3etiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda

. 1idak ada satu 9aktor pun dapat meegah proses menua

1eori menua menurut ( 3tanley, 200) ! 1erdiri dari %

/. 1eori iologis

1eori ;enetik 

1eori ;enetik 7lok. 1eori ini merupakan teori

instrinsik yang menjelaskan bah5a di dalam tubuh terdapat

//

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 12/51

 jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses

 penuaan. 1eori ini menyatakan bah5a menua ini terprogram

seara geneti untuk spesies tertentu.

1eori Mutasi 3omatik 

Menurut teori ini, penuan terjadi karena mutasi

somati akibat pengaruh lingkungan yang buruk. 3etiap sel

 pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai ontoh yang

khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan

kemampuan 9ungsi sel.

2. 1eori on ;enetik 

a. 1eori penurunan sistem imun tubuh ( auto-immune

theory  !. Mutasi yang berulang dapat menyebabkan

 berkurangnya kemampuan system imun mengenali dirinya

sendiri ( self recognition !.

 b. 1eori kerusakan akibat radikal bebas (  free radical 

theory  !. Dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam

tubuh karena adanya proses metabolism atau proses

 pernapasan di dalam mitokondria. =adikal bebas

merupakan suatu atom atau molekul yang tidak stabil

karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan

sehingga sangat reakti9 mengikat atom atau molekul lain

/2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 13/51

yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan

dalam tubuh. =adikal bebas terdapat di lingungan seperti %

asap kendaraan, asap rokok, Cat penga5et makanan,

radiasi, sinar ultra+iolet.

. 1eori menua akibat metabolisme. 1elah dibuktikan dalam

 berbagai perobaan he5an, bah5a pengurangan asupan

kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan

memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori

yang menyebabkan kegemukan dapat memperpendek 

umur.

d. 1eori =antai silang ( Cross link teory  !. 1eori ini

menjelaskan bah5a menua disebabkan oleh lemak,

 protein, karbohidrat, dan asam nukleat ( molekul kolagen !

 bereaksi dengan Cat kimia dan radiasi, mengubah 9ungsi

 jaringan yang menyebabkan perubahan pada membrane

 plasma, yang mengakibatkan terjadinya jaringan kaku,

kurang elastik, dan hilang pada proses menua.

. 1eori akti+itas atau kegiatan

/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 14/51

a. :etentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan

seara langsung. 1eori ini menyatakan bah5a lanjut usia

yang sukses adalah mereka yang akti9 dan banyak ikur 

serta dalam kegiatan sosial.

 b. Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat

melakukan akti9itas dan mempertahankan akti+itas

tersebut selama mungkin.

. kuran optimum ( pola hidup ! dilanjutkan pada ara

hidup lanjut usia.

d. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan

indi+idu agar tetap stabil dai usia pertengahan sampai

lanjut usia.

&. 1eori 3osiologi

1eori sosilogi tentang proses menua yang dianut

selama ini antara lain %

/. Akti+itas atau kegiatan ( activity theory !

:etentuan akan meningkatkan pada penurunan jumlah

kegiatan seara langsung. 1eori ini menyatakan bah5a usia

lanjut yang sukses adalah mereka yang akti9 dan ikut

 banyak dalam kegiatan sosial.

/&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 15/51

kuran optimum ( pola hidup ! dilanjutkan pada ara

hidup dari lanjut usia. Mempertahankan hubungan antara

system sosial dan indi+idu agar tetap stabil dari usia

 pertengahan ke lanjut usia.

2. :epribadian berlanjut ( continuity theory !

Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah

 pada lanjut usia. 1eori ini menyatakan gabungan dari teori

diatas. 4ada teori ini menyatakan bah5a perubahan yang

terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi

oleh tipe personality yang dimilki.

1eori interaksi sosial

:emampuan lanjut usia untuk terus menjalin interaksi

sosial merupakan kuni mempertahankan status sosialnya

 berdasarkan kemampuannya bersosialisasi.

. 1eori pembebasan atau penarikan diri ( disengagement 

theory !

1eori menyatakan bah5a dengan bertambahnya lanjutnya

usia, apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan, lanjut

usia seara berangsur Bangsur mulai melepaskan diri dari

kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan

sekitarnya. :eadaaan ini mengakibatkan interaksi sosial

/'

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 16/51

menurun, baik seara kualitas maupun kuantitas sehingga

sering lanjut usia mengalami kehilangan ganda ( triple

loss! %

a. :ehilangan peran ( loss of role !

 b. #ambatan kontak sosial ( restriction of contact and 

relationship !

. erkurangnya komitmen ( reduced commitemen to

 social mores and values !.

(. Peru)ahan*+eru)ahan &ang terja"i +a"a lanjut usia

a. 4erubahan-perubahan 9isik 

/. 3el menjadi lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar ukurannya.

2. 3istem persyara9an terjadi berat otak menurun /0 B 20, lambat

dalam respon dan 5aktu untuk bereaksi dan mengeilnya sara9 

 pana indera yang menyebabkan berkurangnya penglihatan,

hilangnya pendengaran, menurunnya sensasi perasa dan

 peniuman.

. 3istem pendengaran terjadi perubahan hilangnya kemampuan

daya pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi

atau suara nada tinggi.

/)

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 17/51

&. 3istem penglihatan terjadi perubahan hilangnya respon terhadap

sinar, kornea lebih berbentuk s9eris, serta hilangnya daya

akomodasi.

'. 3istem kardio+askuler terjadi perubahan elastisitas dinding aorta

menurun, kemampuan jantung memompa darah menurun dan

kehilangan elastisitas pembuluh darah.

). 3istem respirasi terjadi perubahan pada otot-otot perna9asan

kehilangan kekuatan dan menjadi kaku, paru-paru kehilangan

elastisitas.

*. 3istem gastrointensial terjadi perubahan kehilangan gigi, indra

 pengeap menurun, rasa lapar menurun, perilastik lemah dan

 biasanya timbul konstipasi.

. 3istem genitourinaria terjadi perubahan ne9ron menjadi atro9i,

aliran darah ke ginjal menurun, dan otot Botot +esika urinaria

lemah.

. 3istem endoktrin terjadi perubahan produksi hampir semua

hormone menurun seperti Adrenokortikotropin hormon ( A71# !,

<ollile-stimulating hormone ( <3# !,1hyroid stimulating

hormone ( 13# ! dan LuteinCing hormone ( L# ! ( runner >

3uddart, 2002 !.

/*

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 18/51

/0. 3istem intugumen terjadi perubahan elastisitas sehingga menjadi

keriput, permukaan kulit bersisik dan kasar.

//. 3istem muskuloskeletal terjadi perubahan berupa tulang semakin

rapuh, terjadi ki9osis, pesendian kaku dan atro9i serabut otot.

B. 'atuh

1. De!inisi 'atuh

8atuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan atau saksi mata yang

melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring atau terduduk 

di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan

kesadaran atau luka ( Darmojo, 200& !.

8atuh merupakan suatu kejadian yang menyebabkan subjek yang

sadar menjadi berada di permukaan tanpa disengaja dan tidak termasuk jatuh

akibat pukulan keras, kehilangan kesadaran, atau kejang. :ejadian jatuh

tersebut adalah dari penyebab yang spesi9ik yang jenis lain dan

konsekuensinya berbeda dari mereka yang dalam keadaan sadar mengalami

 jatuh ( 3tanley, 200) !.

2. ,akt$r -esik$

a. <aktor instrinsik 

<aktor instrinsik adalah +ariabel B +ariabel yang menentukan

mengapa seseorang dapat jatuh pada 5aktu tertentu dan orang lain dalam

kondisi yang sama mungkin tidak jatuh ( 3tanley, 200) !. <aktor instrinsik 

/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 19/51

tersebut antara lain adalah gangguan muskuloskeletal misalnya menyebabkan

gangguan gaya berjalan, kelemahan ekstermitas ba5ah, kekakuan sendi,

 sinkope yaitu kehilangan kesadaran seara tiba B tiba yang disebabkan oleh

 berkurangnya aliran darah ke otak dengan gejala lemah, penglihatan gelap,

keringat dingin, puat dan pusing ( Lumbantobing, 200& !.

 b. <aktor ekstrinsik 

<aktor ekstrinsik merupakan 9aktor dari luar ( lingkungan sekitarnya !

diantaranya ahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang liin, tersandung

 benda B benda ( ugroho,2000 !.

<aktor 9aktor ekstrinsik antara lain lingkungan yang tidak mendukung

meliputi ahaya ruangan yang kurang terang, lantai yang  liin, tempat

 berpegangan yang tidak kuat, tidak stabil, atau tergeletak diba5ah, tempat

tidur atau "7 yang rendah atau jongkok diba5ah, obat B obatan yang

diminum dan alat B alat bantu berjalan ( Darmojo, 200& !.

(. Mani!estasi klinis

8atuh dapat mengakibatkan berbagai jenis edera, kerusakan 9isik dan

 psikologis. :erusakan 9isik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh adalah

 patah tulang panggul. 8enis 9raktur lain sering terjadi akibat jatuh adalah

9raktur pergelangan tangan, lengan atas dan pel+is serta kerusakan jaringan

lunak. Dampak psikologis adalah 5alaupun edera 9isik tidak terjadi, syok 

setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat memiliki banyak 

/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 20/51

konsekuensi termasuk ansietas, hilangnya rasa peraya diri, perbatasan dalam

akti+itas sehari- hari, 9ala9obia atau 9obia jatuh ( 3tanley,200) !.

. $m+likasi

Menurut kane ( /) ! yang dapat dikutip oleh Darmojo ( 200& !,

komplikasi-komplikasi jatuh adalah %

a. 4erlukaan ( injury !

4erlukaan ( injury  ! mengakibatkan rusaknya jaringan lunak yang

terasa sangat sakit berupa robek atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri

atau +ena, patah tulang atau 9raktur misalnya 9raktur pel+is, 9emur, humerus,

lengan ba5ah, tungkai atas.

 b. Disabilitas

Disabilitas mengakibatkan penurunan mobilitas yang berhubungan

dengan perlukaan 9isik dan penurunan mobilitas akibat jatuh yaitu kehilangan

keperayaan diri dan pembatasan gerak.

. :ematian

/. Penatalaksaan

4enatalaksanaan bersi9at indi+idual, artinya berbeda untuk setiap

kasus karena perbedaan 9aktor- 9aktor yang bekerjasama mengakibatkan

 jatuh. ila penyebab merupakan penyakit akut penanggulangannya menjadi

lebih mudah, lebih sederhana, dan langsung bisa menghilangkan penyebab

20

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 21/51

 jatuh seara e9ekti9. 1etapi lebih banyak pasien karena kondisi  kronik,

multi9aktorial sehingga diperlukan terapi gabungan antara obat,rehabilitasi,

 perbaikkan lingkungan dan perbaikkan kebiasaan lanjut usia itu. 4ada kasus

lain inter+ensi diperlukan untuk menegah terjadinya jatuh ulangan, misalnya

 pembatasan berpergian atau akti+itas 9isik, penggunaan alat bantu gerak.

ntuk penderita dengan kelemahan otot ekstermitas ba5ah dan

 penurunan 9ungsional terapi di9okuskan untuk meningkatan kekuatan dan

kelemahan otot sehingga memperbaiki 9ungsionalnya. 3ering terjadi

kesalahan, terapi rehabilitas hanya diberikan sesaat se5aktu penderita

mengalami jatuh. 4adahal terapi ini diperlukan seara terus menerus sampai

terjadi peningkatan kekuatan otot dan status 9ungsional.

1erapi untuk penderita dengan penurunan gait dan keseimbangan

di9okuskan untuk mengatasi penyebab atau 9aktor yang

mendasarinya.4enderita dimasukkan dalam program gait trainning dan

 pemberian alat bantu berjalan. iasanya program rehabilitas ini dipimpin

oleh 9isioterapis.

4enderita dengan diCCness syndrom,terapi ditunjukkan pada penyakit

kardio+askuler yang mendasari, menghentikan obat- obatan yang

menyebabkan hipotensi postural seperti beta bloker, diureti dan

antidepresan. 1erapi yang tidak boleh dilupakan adalah memperbaiki

2/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 22/51

lingkungan rumah atau tempat kegiatan lanjut usia penegahan jatuh

( Darmojo, 200& !.

0. Penegahan

Menurut 1inetti ( /2 !, yang dikutip dari Darmojo ( 200& !, ada

usaha pokok untuk penegahan jatuh yaitu %

a. Identi9ikasi 9aktor resiko

4ada setiap lanjut usia perlu dilakukan pemeriksaan untuk menari

9aktor instrinsik resiko jatuh, perlu dilakukan assesment keadaan sensorik,

neurologis, muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang sering menyebabkan

 jatuh.

:eadaan lingkungan rumah atau instansi kelompok para lansia yang

 berbahaya dan dapat menyebabkan jatuh harus dihilangkan. 4enerangan

harus ukup tetapi tidak menyilaukan. Lantai datar, tidak liin, bersih dari

 benda- benda keil yang sulit dilihat, peralatan rumah tangga yang sudah

tidak aman ( lapuk, dapat bergeser sendiri ! sebaiknya diganti,peralatan

rumah ini sebaiknya diletakkan sedemikian rupa sehinnga tidak mengganggu

 jalan atau tempat akti+itas lanjut usia. :amar mandi dibuat tidak liin

sebaiknnya diberi pegangan pada dindingnya, pintuyang mudah dibuka. "7

sebaiknya dengan kloset duduk dan diberi pegangan di dinding.

 b. 4enilaian keseimbangan dan gaya berjalan ( gait  !

22

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 23/51

3etiap lanjut usia harus die+aluasi bagaimana keseimbangan

 badannya dalam melakukan gerakan pindah tempat, pindah posisi.ila

goyangan badan pada saat berjalan sangat berisiko jatuh, maka diperlukan

latihan oleh rehabilitas medis.4enilaian gaya berjalan juga harus dilakukan

dengan ermat, apakah kakinya menapak dengan baik, tidak mudah goyah,

apakah penderita mengangkat kaki dengan benar pada saat berjalan, apakah

kekuatan ba5ah penderita ukup untuk berjalan tanpa bantuan, harus

dikoreksi bila terdapat kelainan atau penurunan.

. Mengatur atau menga5asi 9aktor situasional

<aktor situasional yang bersi9at serangan akut yang diderita lanjut

usia dapat diegah dengan pemeriksaan rutin kesehatan lanjut usia seara

 periodik. <aktor situasional bahaya lingkungan dapat diegah dengan

mengusahakan perbaikan lingkungan, 9aktor situasional yang berupa akti+itas

9isik dapat diabatsi sesuai dengan kondisi kesehatan lanjut usia. Akti+itas

tersebut tidak boleh melampaui batasan yang diperbolehkan baginya sesuai

hasil pemeriksaan kondisi 9isik. Maka dianjurkan lanjut usia tidak melakukan

akti+itas 9isik yang sangat melelahkan atau berisiko tinggi untuk terjadi jatuh.

C. ,akt$r !akt$r 3ang Berhu)ungan Dengan eja"ian 'atuh Pa"a Lansia

2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 24/51

1. 4angguan 4a&a Berjalan

3alah satu bentuk aplikasi 9ungsional dari gerak tubuh adalah pola

 jalan. :eseimbangan, kekuatan dan 9leksibelitas diperlukan untuk 

mempertahankan postur tubuh yang baik. :etiga elemen itu merupakan dasar 

untuk me5ujudkan pola jalan yang baik setiap indi+idu.

;angguan gaya berjalan dapat disebabkan oleh gangguan

muskuloskeletal dan ini berhubungan dengan proses menua yang 9isiologis.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menapai pergerakan

normal yaitu %

a. 4enyokong anti gra+itasi pada posisi tegak, kontrol keseimbangan

dan pergerakan melangkah ke depan.

 b. 4osisi tegak karena pusat gra+itasi berada di +ertebra sakral 2

anterosuperior.

. 4osisi tegak membutuhkan sedikit energi untuk menjaga

keseimbangan saat berdiri. 3tabilitas mekanik dipertahankan

sepanjang jalur gra+itasi yang mele5ati dasar penyangga diantara

kedua kaki.

3elain pergerakan normal, juga harus diperhatikan terkait dengan

mekanisme pergerakan maju ( Darmojo, 200& ! yaitu %

a. erhubungan dengan 9iksasi dan ele+asi dari pel+is otot abduktor 

 paha.

2&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 25/51

 b. adan dimiringkan ke depan.

. :aki yang berayun dan 9leksi serta panggul sedikit berputar 

keluar, lutut 9leksi dan kaki dorso 9leksi.

d. 1umit menyentuh lantai.

e. =otasi eksternal dan dorso9leksi tungkai yang bergeser ke pusat

gra+itasi di depan.

9. =otasi lengan dan bahu berguna untuk keseimbangan gerakan

 pel+is dan ekstermitas ba5ah.

Dampak dari pergerakan maju akan menghasilkan pola jalan. 4ada

lansia ada beberapa perubahan yang mungkin menjadi, diantaranya sebagai

 berikut %

a. :eepatan berjalan tetap stabil sampai umur *0 tahun, kemudian

dalam tiap dekade menurun keepatan menurun /' 6 untuk 

keepatan berjalan biasa dan 206 untuk keepatan berjalan

maksimal. niknya, dari penelitian tidak adanya perubahan

cadence ( ritme berjalan ! 5alaupun menurun keepatan iramanya.

 b. 4eningkatan 5aktu 9ase berdiri dengan dua kaki ( double stance

 phase  ! sehingga menurunkan momentum pada 9ase mengayun

kaki dan berakibat langkah menjadi pendek.

. erjalan dengan ibu jari kaki de+iasi ke arah lateral sekitar '6,

Merupakan adaptasi tubuh agar didapati keseimbangan lateral atau

2'

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 26/51

diurigai adanya kelemahan pada otot panggul yang bertugas

melakukan rotasi interna.

d. 4ergerakan sendi berubah seiring dengan umur, ontohnya ankle

 plantar 9leksor menurun 5alaupun kemampuan maksimal dari

ankle plantar dorso9leksi tidak berubah.

e. 4anjang langkah berkurang pada orang tua, mungkin otot betis

 pada lansia yang berkurang kekuatannya dan tidak bisa

menghasilkan plantar 9leksi yang optimal, bisa juga disebabkan

karena berkurangnya keseimbangan dan kontrol tubuh yang jelek 

 pada 9ase single stane. isa juga karena rasa aman yang didapat

ketika berjalan dengan langkah pendek.

9. 3edikit adanya rigiditas pada anggota gerak, terutama anggota

gerak atas lebih dari anggota gerak ba5ah. =igiditas akan hilang

apabila tubuh bergerak.

g. ;erakan otomatis menurun, amplitude dan keepatan berkurang,

seperti hilangnya ayunan tangan saat berjalan.

h. 4enurunan rotasi badan, terjadi karena e9ek sekunder kekakuan

sendi.

i. 4enurunan ayunan tungkai saat 9ase mengayun.

 j. 4enurunan sudut antara tumit dan lantai, itu mungkin disebabkan

lemahnya 9leksibilitas plantar 9lekstor.

2)

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 27/51

3emua perubahan tersebut mengakibatkan kelambanan gerak langkah

yang pendek dan penurunan irama. :aki tidak dapat menapak dengan kuat

dan lebih enderung gampang goyang ( postural sway !. 4erlambatan reaksi

mengakibatkan lansia susah atau terhambat mengantisipasi bila terjadi

gangguan seperti terpeleset, tersandung, kejadian tiba B tiba sehingga

memudahkan jatuh. Ada beberapa gaya berjalan yang sering ditemukan pada

lansia ( Darmojo, 200& ! %

a. ;angguan gaya berjalan hemiplegi ( emiplegic gait  !

4ada hemiplatik terdapat kelemahan dan spasstitas ekstermitas

unilateral dengan 9leksi pada ekstermitas atas dan ekstermitas ba5ah dalam

keadaan ekstensi. kstermitas ba5ah dalam ekstensi sehingga mengakibatkan

kaki ? memanjang@. 4asien harus menganyunkan sambil memutar kakinya

untuk melangka ke depan. 8enis gangguan berjalan ini ditemukan pada tipe

pper Motor euron ( M !.

 b. ;angguan gaya berjalan diplegik ( !iplegic "ait  !

1erdapat spastisitas ekstermitas ba5ah lebih berat disbanding

ekstermitas atas. 4angkal paha dan atas lutut dalam keadaan 9leksi dan

adduksi dengan pergelangan kaki dalam keadaan ekstensi dan rotasi interna.

8ika lansia berjalan kedua ekstermitas ba5ah dalam keadaan melingkar. 8enis

gangguan berjalan ini biasanya dijumpai pada lest peri+entrikular bilateral.

2*

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 28/51

kstermitas ba5ah lebih lumpuh dibanding dengan ekstermitas ba5ah

letaknya dekat +entrikel otak.

. ;angguan gaya berjalan neuropathy ( #europathic "ait  !

;anggan gaya berjalan jenis ini biasanya ditemukan di penyakit sara9 

 peri9er. :arena terjadi kelemahan dalam dorso9leksi kaki, maka pasien harus

mengangkat kakinya lebih tinggi untuk menghindari pergesaran ujung jari

kaki dengan kaki.

d. ;angguan gaya berjalan Miopathy ( $yopathic "ait  !

Dengan adanya gangguan otot, otot B otot proEsimal pel+i grildle

( tulang pel+is yang menyokong pergerakan ekstermitas ba5ah ! menjadi

lemah. $leh karena itu, terjadi ketidakseimbangan pel+is bila melangkah ke

depan, sehingga pel+is miring ke kaki sebelahnya, akibatnya terjadi gangguan

dalam berjalan.

e. ;angguan gaya berjalan 4arkinson ( %arkinson "ait  !

1erjadi rigiditas dan bradikinesia dalam berjalan akibat gangguan di

ganglia basalis. 1ubuh membungkuk ke depan, langkah memendek, lamban

dan terseret disertai dengan ekspresi 5ajah seperti topeng.

9. ;angguan gaya berjalan ataEia ( &ta'ia "ait  !

2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 29/51

Langkah berjalan menjadi lebar, tidak stabil dan mendadak, akibatnya

 badan memutar ke samping dan jika berat badan pasien akan jatuh. 8enis

gangguan berjalan ini dijumpai pada gangguan erebellum.

2. Demensia

Demensia adalah suatu sindrom klinik yang meliputi hilangnya 9ungsi

intelektual dan ingatan atau sedemikian berat sehingga menyebabkan

dis9ungsi hidup sehari B hari ( Darmojo, 200& !.

Demensia adalah keadaan ketika seseorang mengalami kemunduran

kogniti9 yang sedemikian beratnya sehingga menggangu akti9itas hidup

sehari B hari dan akti+itas sosial. :emunduran kogniti9 pada demensia

 biasanya dia5ali dengan kemunduran memori atau daya ingat. Demensia

terutama yang disebabkan oleh penyakit AlCheimer berkaitan erat dengan

usia lanjut ( ugroho, 200 !.

4ada umumnya , angka kejadian penyakit AlCheimer sangat berkitan

dengan usia. 3emakin tua populasinya, semakin tinggi angka kejadiannya.

Angka pre+alansi akan bertambah dua kali lipat pada setiap pertumbahan

lima tahun setelah usia )' tahun. ' 6 dari seluruh populasi usia )' tahun

di negara barat adalah penderita penyakit AlCheimer, /) 6 terdapat pada

kelompok usia ' tahun, dan 2 6 terdapat pada kelompok usia 0 tahun

( ugroho, 200 !.

2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 30/51

3tadium demensia AlCheimer, dapat berlangsung dalam tiga stadium %

a. 3tadium a5al

;ejala stadium a5al sering diabaikan dan disalahartikan sebagai usia

lanjut sebagi bagian normal dari proses otak menua, oleh para pro9essional,

anggota keluarga dan orang terdekat penyandang demensia. :arena proses

 penyakit berjalan lambat, sulit sekali untuk menentukan kapan proses ini

dimulai. :lien menunjukan gejala sebagai berikut %

/. :esulitan dalam berbahasa

2. Mengalami kemunduran daya ingat seara bermakna

. Disorientasi 5aktu dan tempat

&. 3ering tersesat di tempat yang biasa dikenal

'. :esulitan membuat keputusan

). :ehilangan inisiati9 dan moti+asi

*. Menunjukan gejala, depresi dan agitasi

. :ehilangan minat dalam hobi dan akti9itas

 b. 3tadium Menengah

4roses penyakit berlanjut dan masalah menjadi semakin

nyata.4ada stadium ini, kliem mengalami kesulitan melakukan

akti9itas kehidupan sehari- hari dan menunjukan gejala seperti

 berikut %

0

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 31/51

/. 3angat mudah lupa, terutama untuk peristi5a yang baru dan nama

orang

2. 1idak dapat mengelola kehidupan sendiri tanpa timbul masalah

. 1idak dapat memasak, membersihkan rumah, ataupun berbelanja.

&. 3angat bergantung pada orang lain

'. 3emakin sulit berbiara

). Membutuhkan bantuan untuk kebersihan diri ( ke toilet, mandi,

dan berpakaian !.

*. 3enang mengembara atau FngeluyurG tanpa tujuan. geluyur ini

 bisa berupa %

a.7heking % berulang kali menari pemberi asuhan

 b.1railing % terus membuntuti pemberi asuhan

.4ottering % terus berkeliling rumah

. 1erjadi perubahan pelaku

. Adanya gangguan kepribadian

/0. 3ering tersesat 5alaupun jalan tersebut telah dikenal

//. Dapat juga menunjukkan adanya halusinasi

. 3tadium Lanjut

4ada stadium ini terjadi %

/. :etidakmandirian dan inakti9 yang total

/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 32/51

2. 1idak mengenali lagi anggota keluarga

. 3ukar memahami dan menilai masalah

&. 1idak mampu menemukan jalan disekitar rumah sendiri

'. :esulitan berjalan

). Mengalami inkontinesia

*. Menunjukkan prilaku tidak 5ajar di masyarakat

. Akhirnya bergantung pada kursi roda atau tempat tidur.

(. Lingkungan

Lingkungan merupakan suatu keadaan atau kondisi baik 

 bersi9at mendukung atau berbahaya yang dapat mempengaruhi jatuh

 pada lansia. <aktor lingkungan yang belum dikenal mempunyai risiko

terhadap roboh sebesar 226 ( 4robosuseno,200) !.

Lingkungan yang sering dihubungkan dengan jatuh pada

lansia antara lain alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang

sudah tua atau tergeletak di ba5ah, tempat tidur tidak stabil atau

kamar mandi yang rendah dan liin, tempat berpegangan yang tidak 

kuat atau tidak mudah dipegang, lantai tidak datar liin atau menurun,

karpet yang tidak dilem dengan baik, keset yang tebal atau menekuk 

 pinggirnya, dan benda benda alas lantai yang liin mudah tergeser,

lantai liin atau basah, penerangan yang tidak baik ( kurang atau

2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 33/51

menyilaukan ! alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun

ara penggunannya.

:ejadian jatuh pada lansia sekitar /06 terjadi ditangga

dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak dibanding saat

naik, yang lainnya terjadi karena tersandung atau menabrak benda

 perlengkapan rumah tangga, lantai yang liin atau tidak rata dan

 penerangan yang kurang.

. 5)at $)atan

$bat merupakan Cat kimia yang dikonsumsi oleh tubuh.

:elompok de5asa berusia diatas )' tahun merupakan pengguna obat-

obatan yang terbanyak, terhitung hampir &06 dari semua obat yang

diresepkan ( perry > potter, 200/ dikutip dari hostel,/2 !. $bat-

obatan juga meningkatkan insiden jatuh terutama obat-obatan yang

menyebabkan samnolen ( obat hipnotik !, postural hypotension

( diuretik, nitrat, obat anti hipertensi dan antidepresan trisiklik ! dan

kebingungan ( simetidine dan digitalis!. Adapun e9ek samping obat

anti hipertensi antara lain adalah +ertigo dan sakit kepala

( :atCung,/& !.

:adar obat dalam serum tidak stabil karena perubahan

9armakokinetik akibat proses menua dan penyakit juga sering

menyebabkan intoksikasi obat pada lansia. Disamping itu, obat yang

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 34/51

diresepkan dapat menyebabkan kon9usi, pusing, mengantuk yang

dapat mempengaruhi keseimbangan dan mobilitas ( 4erry dan 4otter,

200/ !.

&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 35/51

D. erangka $nse+ Penelitian

:erangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan +isualisasi

hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau

antara +ariabel yang satu dengan +ariabel yang lain dari masalah yang ingin

diteliti ( otoatmodjo,20/0 !.

:erangka konsep penelitian tentang 9aktor B9aktor yang berhubungan

dengan kejadian jatuh pada lansia dipanti 5herda ekasi tahun 20/ adalah

sebagai berikut %

:erangka :onsep 4enelitian

 

Hariabel Independent Hariabel Dependen

'

<A:1$= I1=AL %

/. ;angguan gaya berjalan :ejadian 8atuh4ada Lansia

<A:1$= :31=AL %

  /.$bat -obatan

 

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 36/51

E. Hi+$tesis Penelitian

#ipotesis penelitian adalah suatu asumsi pernyataan tentang

hubungan atau pengaruh antara dau atau lebih +ariabel yang diharapkan bisa

menja5ab suatu pertanyaan dalam penelitian ( aluhu, 200) !.

Dari kerangka konsep diatas, maka dapat hipotesis yang dapat

diajukan adalah sebagai berikut %

Hi+$tesis Penelitian 6 H7 8

a. 1idak ada hubungan gangguan gaya berjalan dengan kejadian

 jatuh pada lansia di panti 5herda ekasi tahun 20/.

 b. 1idak ada hubungan demensia dengan kejadian jatuh pada lansia

di panti 5herda ekasi tahun 20/.

. 1idak ada hubungan obat-obatan dengan kejadian jatuh pada

lansia di panti 5herda ekasi tahun 20/.

d. 1idak ada hubungan lingkungan dengan kejadian jatuh pada lansia

di panti 5herda ekasi tahun 20/.

Hi+$tesis Penelitian 6 H1 8

a. Ada hubungan gangguan gaya berjalan dengan kejadian jatuh

 pada lansia di panti 5herda ekasi tahun 20/.

 b. Ada hubungan demensia dengan kejadian jatuh pada lansia di

 panti 5herda ekasi tahun 20/.

)

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 37/51

. Ada hubungan obat- obatan dengan kejadian jatuh pada lansia di

 panti 5herda ekasi tahun 20/.

d. Ada hubungan lingkungan dengan kejadian jatuh pada lansia di

 panti 5herda ekasi tahun 20/.

*

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 38/51

BAB III

MET5D5L54I PENELITIAN

A. 'enis "an Desain Penelitian

8enis penelitian ini menggunakan desain diskripti9 analitik yaitu

mendiskripsikan +ariabel independen dan dependen, kemudian melakukan

analisis korelasi antara kedua +ariabel independen terhadap dependen .

Desain ini menggunakan pendekatan cross sectional , yaitu pengukuran

+ariabel independen dan +ariabel dependen hanya satu kali pada satu saat

( otoatmodjo, 2002 !.

B. L$kasi "an 9aktu +enelitian

4enelitian dilakukan di bulan <ebruari 20/. Adapun lokasi yang

dijadikan penelitian adalah 4anti "herda ekasi dengan alasan banyaknya

ditemukan data dan 9akta yang mengarah pada kejadian jatuh pada lansia

dengan beberapa 9aktor tertentu.

C. P$+ulasi "an #am+el Penelitian

1. P$+ulasi

4opulasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti. $bjek 

tersebut dapat berupa manusia atau yang lain termasuk gejala yang ada di

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 39/51

masyarakat ( otoatmodjo, 2002 !. 4opulasi dalam penelitian ini adalah

seluruh lansia dipanti 5herda ekasi.

2. #am+el

3ampel merupakan bagian dari populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian sampling ( ursalam, 200 !. 1eknik 

 pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, karena

dilakukan seara aak dan tanpa memperhatikan adanya strata.Dalam

 penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sejumlah 0, hal ini terkait

dengan adanya kriteria inklusi dan ekslusi yang peneliti tetapkan, dengan

 jumlah sampel terendah 0 ( Arikunto, 2002!.

Adapun ketentuan atau kriteria sampel tersebut layak atau tidak untuk 

digunakan agar sesuai dengan tujuan penelitian %

/. :riteria inklusi

a. Lanjut usia yang berusia )0 tahun keatas

 b. Lanjut usia yang pernah mengalami jatuh dan tinggal dipanti

5herda ekasi.

. Lanjut usia yang tidak mengalami tuna rungu maupun tuna

5iara karena instrumen yang digunakan adalah kuesioner 

5a5anara sehingga apabila lansia mengalami masalah

tersebut maka dimungkinkan ja5aban akan menjadi bias.

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 40/51

d. ersedia menjadi sampel atau responden penelitian yang

dibuktikan dengan tanda persetujuan.

D. Instrumen Penelitian

4enelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa

kuesioner yang teah dibuat peneliti dengan mengau pada

kepustakaan yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan 9aktor 9aktor yang berhubungan dengan kejadian jatuh pada

lansia.

Hariabel dependen kejadian jatuh diukur dengan menggunakan

alat ukur berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan.Hariabel

gangguan gaya berjalan terdiri dari ' pertanyaan, +ariabel demensia

terdiri dari ' pertanyaan, +ariabel lingkungan terdiri dari ' pertanyan

dan +ariabel obat-obatan terdiri dari ' pertanyaan.Hariabel tersebut

menggunakan skala ;uttman  ( 200 !, dengan penilaian 2 jika ya

dan / jika tidak.

E. Uji Instrumen

1ujuan uji oba intrumen ini yaitu memastikan apakah

instrument yang dipakai benar-benar mengukur hal yang seharusnya

diukur ( Halid ! dan konsistensinya jika dilakukan beberapa kali

( =eliabel !.

&0

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 41/51

1. Uji :ali"itas

3emua instrumen dikatakan +alid apabila mampu mengukur 

apa yang seharusnya diukur ( 3etiadi,200* !.3ebuah instrumen

dikatakan +alid jika instrumen mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. ntuk 

mengukur korelasi tiap-tiap pertanyaan digunakan rumus korelasi

 product moment .3uatu item pertanyaan dikatakan +alid dan dapat

mengukur +ariabel penelitian yang dimaksud jika nilai koe9isien

+aliditas lebih dari atau sama dengan +ariabel nilai tabel. Dasar 

 pengambilan keputusan %

- 8ika r positi9,serta r J nilai tabel, maka item pertanyaan

tersebut +alid

- 8ika r tidak positi9, serta r K nilai tabel, maka item

 pertanyaan tersebut tidak +alid. 4engolahan uji +aliditas ini seara

komputerisasi dengan menggunakan program 3433 /* 9or 5indo5s.

2. Uji -eli)ilitas

=elibilitas menunjukan pada pengertian sejauh mana sebuah

instrumen hasil pengukurannya dapat diperaya dari 5aktu ke 5aktu.

ntuk menguji relibilitas instrumen, digunakan 9ormulasi Alpa

7ronbnh ( otoatmodjo,20/0 !. Instrumen reliable jika :oe9isien

=elibilitas Alpha 7ronbah berharga J nilai tabel.

&/

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 42/51

ji relibilitas dilakukan jika seluruh item +alid dan yang

in+alid disisihkan. 4engolahan uji relibilitas seara komputerisasi

dengan mengunakan program 3433 /* 9or 5indo5s.

&2

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 43/51

,. De!inisi 5+erasi$nal :aria)el

De9inisi $perasional +ariabel adalah sebuah batasan B 

 batasan yang diberikan peneliti terhadap +ariabel penelitiannya

sendiri sehingga +ariable penelitiannya dapat diukur ( aluhu,

200) !.

De9inisi operasional +ariabel dari penelitian 9aktor 9aktor 

yang berhubungan dengan kejadian jatuh pada lansia dip anti

5herda di ekasi tahun 20/ adalah sebagai berikut %

No :aria)el De!inisi

5+erasi$nal

Alat ukur Hasil ukur #kala

1.

:aria)el

De+en"en

8atuh

3uatu kejadian

yangmenyebabkan

seseorang

mendadak

terbaring atau

terduduk dilantai

atau tempat yang

lebih rendah

dengan atau tanpa

:uesioner

yang terdiri

dari 2

 pertanyaan

dengan

riteria skor

ya ( 2 ! dan

tidak ( / !.

a %

-&

1idak %/-2

$rdinal

&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 44/51

kesadaran atau

luka, selama

dipanti dalam

5aktu kurun 5aktu

/ bulan terakhir.

2.

:aria)el

In"e+en"en

;angguan gaya

 bejalan

;angguan yang

 berhubungan

dengan perubahan

 pada masa tulang,

otot dan sistem

syara9 sehingga

terjadi gangguan

dalam berjalan.

$bser+asi

terdiri dari '

 peryataan

dengan

riteria skor

ya ( 2 ! dan

tidak ( / !.

Ada gangguan

%

)-/0

1idak ada

gangguan %

/-'

$rdinal

3.

:aria)el

In"e+en"en

3uatu sindrom

klinik yang

:uesioner

yang terdiri

1idak 

demensia %

&&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 45/51

Demensia

meliputi hilangnya

9ungsi intelektual

dan ingatan atau

memori

sedemikian berat

sehingga

menyebabkan

dis9ungsi hidup

sehari- hari.

dari '

 pertanyaan

dengan

kriteria skor

ya ( 2 ! dan

tidak ( / !

)-/0

Demensia %

/-'

$rdinal

4. :aria)el

In"e+en"en

Lingkungan

3uatu kondisi yang

 bersi9at

mendukung atau

 berbahaya antara

lain penerangan

yang kurang,benda

 benda di latai.

$bser+asi

terdiri dari '

 pernyataan

dengan

riteria skor

ya ( 2 ! dan

tidak ( /!

Mendukung %

)-/01idak 

mendukung %/-'

$rdinal

5.

:aria)el

In"e+en"en

=eaksi atau e9ek

obat yang dapat

:uesioner

terdiri dari '

$bat bere9ek %)-/0

1idak bere9ek%

$rdinal

&'

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 46/51

$bat- obatan

menyebabkan

kon9usi,

 pusing,sakit

kepala,mengantuk.

 pertanyaan

dengan

kriteria skor

ya ( 2 ! dan

tidak ( / !

/-'

4. Teknik Pengum+ulan Data

1. Taha+ Persia+an

a. Melakukan obser+asi dilokasi penelitian.

 b. Meranang dan membuat kuesioner dengan membuat da9tar 

 pertanyaan yang berkaitan dengan judul, menyusun pertanyaan

dengan seara sistematis dan mengoreksi kuesioner sebelum

digunakan.

. Menentukan populasi dan sampel yang akan dijadikan subjek untuk 

 pengambilan data.

2. Teknik Pengum+ulan Data

&)

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 47/51

1eknik pengumpulan data diperoleh dari data pendukung yang di

dapatkan dari data panti 5herda ekasi, Literatur, dan tulisan ilmiah yang

rele+an dengan topik penelitian yang dilakukan.

a. Data primer 

ntuk mendapatkan data primer yang diperlukan, peneliti

melakukan 5a5anara langsung dengan responden dan

menggunakan kuesioner terhadap 0 orang lansia dipanti 5herda

ekasi dan mengobser+asi gangguan gaya berjalan dan

lingkungan 9isik di 4anti "herda ekasi.

 b. Data 3ekunder 

Data sekunder diambil dengan menggunakan studi pustaka, yaitu

mengambil data yang diperoleh dari literatur dan data di 4anti

"herda ekasi.

H. Met$"e Peng$lahan Data "an Analisa Data

1. Peng$lahan Data

Data yang terkumpul melalui obser+asi, 5a5anara, dan kusioner,

kemudian pengolahan data yang melalui beberapa tahapan, kegiatan dalam

 proses pengolahan data meliputi %

&*

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 48/51

a. 4emeriksaan Data ( Editing !

diting adalah memeriksa data yang telah dikumpulkan baik 

 berupa da9tar pertanyaan dari kuesioner yang telah dibagikan

kepada sampel.8ika ada yang belum lengkap maka responden

diminta untuk melengkapinya.

 b. Memberi :ode ( Coding !

7oding adalah pengklasi9ikasian ja5aban responden dan

 pemberian kode.Hariabel jatuh, bila terja5ab ya diberi kode 2 dan

tidak jatuh diberi kode /.Hariabel gangguan gaya berjalan, bila

ada gangguan diberi kode 2 dan tidak ada gangguan diberi

/.Hariabel demensia,bila demensia diberi kode 2 dan tidak 

demensia diberi /.Hariabel lingkungan, jika mendukung diberi

kode 2 dan tidak mendukung jatuh diberi kode /.Hariabel obat-

obatan, jika bere9ek diberi kode 2 dan tidak bere9ek diberi kode /.

. 4roessing

Merupakan kegiatan memproses data yang didapat dari

kuesioner kemudian dianalisis dengan ara memasukkan data

tersebut ke paket program 3433/*9or 5indo5s.

d. Menyusun Data ( Tabulating  !

&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 49/51

1abulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa

agar dengan mudah di jumlah, disusun dan diatat untuk disajikan

dan dianalisis.

2. Analisa Data

Analisa data adalah mengelompokaan, membuat suatu urutan,

sehingga mudah untuk dibaa ( otoatmodjo, 200' !. 4enelitian ini

menggunakan data seara uni+ariat dan bi+ariat.

a. Analisa Uni;ariat

Analisa ni+ariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

setiap +ariabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan

distribusi dan presentase dari tiap +ariabel ( otoatmodjo, 200' !.

Dalam penelitian ini analisa uni+ariat digunakan untuk 

menganalisis distribusi tiap +ariabel 9aktor B 9aktor kejadian jatuh

 pada lansia dan +ariabel kejadian jatuh pada lansia dipanti "herda

ekasi tahun 20/, analisa ini dilakukan seara komputerisasi

dengan program 3433 /* 9or 5indo5s.

). Analisa Bi;ariat

Analisa bi+ariat adalah analisa yang digunakan terhadap dua

+ariabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi

( otoadmodjo,200' !.

&

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 50/51

Dalam penelitian ini, analisa bi+ariat digunakan untuk 

menganalisis hubungan 9aktor-9aktor kejadian jatuh pada lansian dip

anti 5herda ekasi tahun 20/ dengan nilai alpha ( 0,0' ! bila nilai p

+alue K dari nilai alpha maka dapat disimpulkan ada

hubungan.Analisa ini dilakukan seara komputerisasi dengan program

3433 /* 9or 5indo5s.

I. Pen&ajian Data

Data yang disajikan dalam bentuk tekstular tabular, dan table

 berdasarka +ariabel yang diteliti. 1eknik data ini merupakan ara penyajian

data yang baik dan mudah dipahami.

'. Etika Penelitian

1. In!$rme" C$nsent

In9ormed onsent diberikan sebelum melakukan penelitian, in9ormed

onsent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi responden,

tujuannnya agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. 8ika

'0

7/17/2019 TEORI SOSIAL.doc

http://slidepdf.com/reader/full/teori-sosialdoc 51/51

subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan

dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak 

responden.

2. An$nimit&

Anominity menjelaskan bentuk kuesioner dengan tidak perlu

menantumkan nama pada lembar pengumpulan data lembar, hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

(. C$n!i"entialit&

7on9identialty menjelaskan masalah- masalah responden yang harus

dirahasiakan dalam penelitian. :erahasian in9ormasi yang telah

dkumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian ( #idayat, 20/0 !.