Pembimbingdr.Usman G. Rangkuti Sp.S
Oleh;Didin Purnawati 10700366
Fauziah DamayantiDevita Tuty Anggraeni
TRAUMA SUSUNAN SARAF
Trauma Susunan SarafTrauma Kapitis : Cedera Kepala (Head Injury)
Trauma Medula Spinalis
Trauma Kapitis
Penyebab :1. Benturan
• Statis• Dinamis
2. Penetrasi• Luka tusuk • Luka tembak
3. Efek samping tindakan persalinan
PatofisiologiA. Efek segera pada kepala
Aa. Kerusakan struktur kepala • Kulit robek • Batok fraktur - Depresi - Kominute - Linear
- Diastasis
• Duramater robek • Otak memar,
perdarahan
Ab. Terhadap tekanan intrakranial Peninggian TIK sesaat,
Tergantung beratnya benturanTekanan < 1000 mmTekanan 1000-2000 mmTekanan > 2000 mm
Ac. Efek gaya
• Kerusakan akson
• Polar Injury
• Robeknya vena
B. Sekuele Dini Intra Kranial- Perobahan dinamis krn adanya
hematom
C. Sekuele Dini SistemikKerusakan otak
Perobahan struktur
Perobahan dinamis
Perobahan metabolisme
Hilangnya fungsi
D. Sekuele Intra Kranial Lanjut
Berupa komplikasi :
Hipertensi intra kranial
Spasme pemb. darah
Deregulasi serebro vaskuler
Infeksi intra kranial
Epilepsi
E. Sekuele Sistemik Lanjut
* Perubahan tek.darah
* Perobahan keseimbangan
cairan
* Perdarahan GIT
KLASIFIKASIKonkusio = KomosioKontusioLaserasioEpidural HematomSubdural Hematom
Konkusio Serebri
Definisi : Hilangnya kesadaran sementara stlh trauma
kepalaTerjadi tanpa kerusakan struktur otak. Berlangsung bbrp menit-bbrp jam, Setelah sadar pasien pusing dan bingung
Dapat terjadi hilangnya kesadaran • Hilangnya daya ingat setelah kejadian
Amnesia post traumatic • Hilangnya daya ingat sebelum
kejadian Amnesia anterograde
Lamanya keadaan berlangsung merupakan indikasi beratnya traumaTrauma berat perobahan dinamis CSS & ADOHilangnya kesadaran akibat dari distorsi mekanik ischemic formasio retikularisExperimental :Konkusio kerusakan difusa subst.alba
Edema hypoxia
Sekuele : Ggn fs intelektual
Kontusio Serebri
Kerusakan beratPerobahan struktural yang luas Perdarahan & Oedema otakHilang kesadaran lebih lamaDefisit neurologik menetapKoma dalam dgn peningatan TIK(Bradikardi, hipertensi & resp. rate )Terapi : Betametason
Manitol 20% slow infusion
Koma dalam dgn peningatan TIK
(Bradikardi, hipertensi & resp.
rate )
Terapi : Betametason
Manitol 20% slow
infusion
EPIDURAL HEMATOMFraktur tlg tengkorak di temporo parietal ruptur aeteri meningea media
Perdarahan epidural hematom TIKGejala : hilangya kesadaran pd awal trauma, sadar lagi (tenang) = lucid interval, disusul dgn komaMerupakan emergensi bedah saraf
Terapi operasi
SUBDURAL HEMATOMSering khronikSekuele trauma kepala pd : orang debil, bayi, orang tua.Trauma ringan (disepelekan)Diketahui stlh berminggu2/bulanPerdarahan krn ruptur vena kecil pd ruang subarahnoid membentuk kista berisi darah m.l.m besar
Ekspansi
Gejala Perlahan-lahan (insidious)Nyeri kepala, perobahan mentasiMengantukMuntahHemiparese ringanPtosis dan pupil melebarPrbhn fisik & mental berfluktuasiPemeriksaan :
- Foto Kepala AP displacement gld pineal dan kalsifikasi
- Diagnostik CAT Scan
Pd Angiografi : terlihat pmblh darah tertekan kebawah kubah kepala
Ada daerah bebas vaskuler (a-vascular zone)Keadaan ini tidak boleh dilalaikan Merupakan emergensi yang memerlukan tindakan Bedah Saraf
TRAUMA MEDULA SPINALISPedoman :1. Berat lesi MS tidak berhbng erat dgn
derajat deformasi tulang. Tapi ditentukan 0leh beratnya ggn fungsi sist.saraf
2. Tindakan ditempat kejadian (kecelakaan) dan metode transportasi berpengaruh besar terhdp prognosa
3. Trauma MS harus dicurigai pd setiap kecelakaan (aksiden) tu.pd penderita yang menurun kesadarannya
Pemeriksaan1. Menilai luas & letak lesi
Dalam fase akut, lesi komplit MS memperlihatkan aktivitas motorik bawah sadar hilang dari tingkat lesi kebawah
- Paralisis atonik/flaksia/arefleksi- Sensibilitas hilang total- Fs vegetatif hilang pelan-pelan
Spinal shock
2. Menentukan tingkat lesi• Roentgenologis tidak dpt diandalkan• Tingkat lesi ditentukan menurut
segmen MS, kemudian dibandingkan dgn bukti roentgenologik
• Tingkat lesi ditentukan menurut prosesus spinosus
• Lesi ditentukan berdasarkan fungsi yang masih adaump : segmen C5 baik bila lengan bisa diangkat setinggi bahu
Segmen C6 baik, bila siku masih bisa difleksikan dan lengan supinasiSegmen C7 baik, bila siku dan tangan bisa ekstensiSegmen C8 baik, bila tangan bisa difleksikanSegmen Th, baik bila otot-otot tangan bisa menggenggamSegmen Th XI-XII & Li terganggu bila lesi motorik tipe sentral & perifer bercampur, otonom juga terganggu
Tingkatan Lesi MSKonkusio : gejala ringan dan membaik
dlm 6 jam dan sembuh dlm 28-48 jamKontusio :
Lesi kompresive sirkuler dgn tekanan 400 mmHg
Terjadi edema stlh 1 jamGgn fungsi maksimal stlh 4 jam
Perdarahan : kompresif masif
PRINSIP PERAWATAN1. Immobilisasi vertebra
• Mencegah “displacement” agar lesi tidak lebih berat
• Terutama dalam 24 jam I• Fiksasi eksterna atau operative
(dekompresi)2. Pemberian Obat-obatan
• Memperbaiki mikrosirkulasi• Anti oedema
EDH, SDH, SAH
Perdarahan Epidura
PendahuluanEpidural Hematoma (EDH) merupakan
kondisi yang sering dijumpai pada trauma pada kepala.
Di Amerika Serikat, kejadian epidural hematoma 1-2% dari trauma kepala (sekitar 40.000 kasus per tahunnya) dan 10% diantaranya dalam koma.
Angka mortalitas sekitar 5-43%
Definisi
Epidural hematoma (EDH) didefinisikan sebagai adanya penumpukan darah diantara dura dan tabula interna dari tulang tengkorak
EtiopatogenesisContact Injury
Fraktur Scalp
Cedera arteri meningea
media
Cedera vena diploica
Ruptur Sinus Venosus
Darah masuk ke ruang epidural menumpuk
Epidural Hematom
Patofisiologi
EDH (Temporal)
Mendorong jaringan otak
ke medial
Herniasi Uncus
Nervus III tertekan
Aktivitas serabut
simpatis tidak terhambat
Dilatasi Pupil
Ipsilateral
Herniasi Uncus
Menekan jaras kortikospinal
Asendens
Hemiparese Kontralater
al
TriasLucid Interval (+)Dilatasi pupil ipsilateralHemiparese kontralateral
Pemeriksaan Penunjang
Foto Polos Kepala(+) Fraktur Tulang
Head CT-Scan(+) Gambaran hiperdens berbentuk bikonveks,
batas tegasMidline terdorong ke sisi kontralateral(+) Garis fraktur
MRI(+) Massa hiperintens bikonveks yang
menggeser posisi durameter(+) Batas fraktur
Fraktur Linier
Foto Polos Kepala
Gambaran Hiperdens berbentuk bikonveks
Head CT-Scan
Gambaran Hiperintens berbentuk bikonveks
MRI
PenatalaksanaanIntervensi bedah segeraPengamatan klinis ketat
Indikasi Operasi : Volume perdarahan > 30 cc GCS < 8
Komplikasi
EDH
Herniasi subfalcin
e
Herniasi ke bawah batang
otak
Herniasi transtentori
al
Arteri serebral anterior, posterior
tersumbat
Infark serebral
Perdarahan Duret
Palsy nervus III kranialis ipsilateral
Prognosis Angka kematian keseluruhan pada
kebanyakan pasien dengan perdarahan epidural berkisar antara 9,4-33%, rata-rata sekitar 10%.
Karena perdarahan epidural tidak melibatkan kerusakan struktural otak yang mendasarinya, hasil akhir secara keseluruhan akan menjadi sempurna jika evakuasi bedah yang tepat dilakukan.
Prognosis lebih baik jika ada interval lucid
Perdarahan Subdural
Definisi Perdarahan sub duralMerupakan perdarahan antara duramater
dan arakhnoid, yang biasanya meliputi perdarahan vena.
Etiologi pecahnya bridging vein, gabungan robekan
bridging veins dan laserasi piamater serta arachnoid dari kortex cerebri
Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan cedera otak besar dan cedera batang otak. gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan
kantuk, dan kebingungan, respon yang lambat, dan gelisah. Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan reaksi ipsilateral pupil.
Perdarahan subdural subakut biasanya berkembang 7 sampai 10 hari
setelah cedera dan dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat. Tekanan serebral yang terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran yang dalam
Perdarahan subdural kronikterjadi karena luka ringan. Mulanya perdarahan
kecil memasuki ruang subdural. Beberapa minggu kemudian menumpuk di sekitar membran vaskuler dan pelan-pelan meluas. Gejala mungkin tidak terjadi dalam beberapa mingggu atau bulan. Keadaan ini pada proses yang lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan motorik.
Gambaran CT-scan setelah hari ke 3 diulang 2 minggu
kemudianAda bagian hipodens yang berbentuk
cresent.Hiperdens yang berbentuk cresent atau
half moon di antara tabula interna dan parenkim otak (bagian dalam mengikuti kontur otak dan bagian luar sesuai lengkung tulang tengkorak)
Isodens → terlihat dari midline yang bergeser
Penatalaksanaan Indikasi operasi : jika perdarahannya lebih
dari 1 cm, jika terdapat pergeseran garis tengah >5 mm
Operasi sebaiknya segera dilakukan untuk mengurangi tekanan dalam otak (dekompresi) dengan melakukan evakuasi hematom. Penanganan subdural hematom akut terdiri dari trepanasi-dekompresi
Prognosis Prognosis penderita SDH ditentukan dari GCS awal saat operasi, lamanya penderita datang sampai di lakukan operasi, lesi penyerta di jaringan otak, serta usia penderita, pada penderita dengan gcs < 8 pronosisnya 50%, makin rendah GCS makin rendah prognosisnya.
Perdarahan Subaracnoid
Perdarahan SubarachnoidDEFINISI
Subarachnoid hemorrhage adalah pendarahan ke dalam ruang (ruang subarachnoid) diantara lapisan dalam (pia mater) dan lapisan tengah (arachnoid mater) para jaringan yang melindungan otak (meninges). gangguan yang mengancam nyawa yang bisa cepat menghasilkan cacat permanen yang serius
Penyebab yang paling umum adalah pecahnya tonjolan pada pembuluh (aneurysm).
Biasanya, pecah pada pembuluh menyebabkan tiba-tiba, sakit kepala berat, seringkali diikuti kehilangan singkat pada kesadaran.
Computed tomography, kadangkala spinal tap belakang, dan angiography dilakukan untuk memastikan diagnosa.
PENYEBABAneurysma berryAktivitas Fisik yang menyebabkan TIK
meninggiTraumaAVM
Gejala
Sakit kepala, yang bisa tiba-tiba tidak seperti biasanya dan berat (kadangkala disebut sakit kepala thunderclap).
Nyeri muka atau mata. Penglihatan ganda. Kehilangan penglihatan sekelilingnya
Diagnosis A. Gambaran Klinis
Gejala prodromal : nyeri kepala hebat dan perakut, hanya 10%, 90% tanpa keluhan sakit kepala. Kesadaran sering terganggu, dan sangat bervariasi dari tak sadar sebentar, sedikit delir sampai koma.
Gejala / tanda rangsangan meningeal : kaku kuduk, tanda kernig ada.Fundus okuli : 10% penderita mengalami edema papil beberapa jam setelah pendarahan. Sering terdapat pedarahan subarachnoid karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans anterior, atau arteri karotis interna
Gejala-gejala neurologik fokal : bergantung pada lokasi lesi. Gangguan fungsi saraf otonom : demam setelah 24 jam, demam ringan karena rangsangan mening, dan demam tinggi bila pada hipotalamus. Begitu pun muntah,berkeringat,menggigil, dan takikardi, adanya hubungan dengan hipotalamus
Bila berat, maka terjadi ulkus peptikum disertai hematemesis dan melena dan seringkali disertai peninggian kadar gula darah, glukosuria, albuminuria, dan ada perubaha pada EKG.
DiagnosisB. Gambaran Radiologi
1 CT SCAN
2 Magnetic resonance imaging (MRI)
TerapiAnalgetikAntiemetik: promethazyneAnti Konvulsi:FenythoinAgen Osmotik: ManitolDiuretik: FurosemidPenghambat kanal kalsium:NimodipinObat anti hipertensi:labelatol