DEVIA PUSPITASARI / A102.09.013 / 2B1
LALAT GLOSSINA PALPALIS SEBAGAI VEKTOR AFRICAN SLEEPING
SICKNESS
A. Pendahuluan
Trypanosomiasis Gambia adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Trypanosoma gambiense. Penyakit ini
disebut juga West African Trypanosomiasis atau West African
Sleeping Sickness.
Parasit ini pertama kali ditemukan oleh Forde pada tahun
1901 melalui pemeriksaan darah tepi dari seorang pasien di
Gambia, Afrika barat. Castellani tahun pada 1903 juga
menemukan parasit jenis yang sama pada pemeriksaan
cairan serebrospinal pada pasien yang berbeda. Dan oleh
Dutton tahun 1902 parasit tersebut diberi nama Trypanosoma
gambiense.
Spesies ini ditemukan di daerah Afrika tropik, yaitu antara
garis lintang 15° dan garis lintang selatan 18° ( Fly belt ).
Trypanosoma gambiense di bagian Afrika tengah dan Barat.
Lalat tsetse, jantan dan betina, bertindak sebagai vektor
pambawa parasit ini, terutama Glossina palpalis. Lalat ini
banyak terdapat di sepanjang tepi -tepi sungai yang mengalir
di bagian barat dan tengah Afrika. Lalat ini mempunyai
jangkauan terbang sampai mencapai 3 mil.
B. Klasifikasi ilmiah lalat Tsetse yaitu :
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Invertebrata
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Muscidae
Genus : Glossina
Spesies : Glossina palpalis
C. Cara menangkap vector ( lalat Glossina palpalis )
1. Cara I
Perangkap lalat berbentuk silinder dan berukuran diameter 40
cm dan tinggi 40 cm di bagian samping perangkap terdapat
lubang untuk jalan masuk lalat berbentuk corong yang
mengarah langsung ke umpan sehingga lalat masuk dengan
mudah dan terperangkap. Tapung toples ditempel dibagian
atas perangkap untuk mengambil lalat hasil tangkapan yang
selanjutnya di periksa.
Lama penangkapan 2 jam dan 14 kali dari penangkapan.
2. Cara II
Perangkap dibuat dari plywood yang berukuran 30 × 30 ×
1 cm dan ditutup dengan kertas hitam. Bagian tengahnya
diberi lubang berdiameter 2 cm untuk menyisipkan botol
yang berisi formula pemikat. Perekat gulung transparan
dipotong (35 × 30 cm) dan dilapiskan di atas plywood
dengan cara memasang empat buah penjepit pada ujung-
ujungnya (ALAHMED et al., 2006).
Perangkap perekat ini disandarkan ke pohon dan diberi
atap dari plastik hitam agar terlindung dari air hujan.
D. Cara Pemeriksaan pada vector
Lalat hasil tangkapan dimatikan terlebih dahulu ke dalam
freezer selama 2 jam. Setelah itu lalat dipisahkan antara
jantan dan betina dan diidentifikasi morfologinya.
E. Morfologi lalat Glossina palpalis
1. G.palpalis berwarna tengguli kehitam-hitaman dengan
gambaran pucat pada bagian abdomen dengan ukuran 6-
13 mm.
2. Sikap sayap waktu istirahat saling menutupi seperti
gunting.
3. Proboscis yang horizontal, langsing, dengan pangkalnya
yang membulat, duri-duri lengkung yang bercabang pada
arista antena, yang terdiri dari 3 ruas.
4. Sayap berwarna tengguli muda. Bagian mulut dari tipe
labium merupakan penusuk dengan seluruh proboscis
masuk ke dalam luka.
DAFTAR PUSTAKA
ALAHMED, A.M., A.S. AL DAWOOD and S.M. KHEIR.
2006. Seasonal activity of flies causing myasis in
livestock animals using sticky traps baited with
swormlure-4 in Riyadh region, Saudi Arabia. Sci. J. King
Faisal University (Basic and Applied Sciences) 7(2): 109
– 119.
SIAHAAN, LAMBOK. 2004 . TRYPANOSOMIASIS GAMBIA.
Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran : Universitas
Sumatera Utara
Sitanggang, T. 2001. Studi potensi lalat sebagai vector
mekanik cacing parasit melalui pemeriksaan eksternal.
Bogor : institute pertanian bogoR