UAS TEKHNOLOGI PENDIDIKAN
SITI MARDHIYAH NIM/KELAS :
20126011062/B
Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional.
program pengajaran disusun dalam 2 tahap yaitu :Program SemesterProgram tatap muka ( Penjabaran dari program semester)
Program Pengajaran
Secara garis besar dapat disimpulkan funsinya adalah sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan dan sebagai pedoman keefektifan kegiatan belajar mengajar.
Fungsi Program Pengajaran
Pengembangan instruksional adalah cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi seperangkat materi dan strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Model-model Pengembangan Sistem Instruksional
Tingkatan Sistem, untuk menghasilkan sistem pembelajaran yang besar.
Tingkatan Kelas, berupa penilaian tingkat kemampuan awal siswa.
Tingkatan Produk, untuk memproduksi satu atau lebih produk pembelajaran tertentu.
Tingkatan Organisasi
Tingkatan Pengembangan Sistem instruksional
Teknologi dapat dijadikan alat untuk pemanfaatan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Salisbury (2002:7) mengungkapkan bahwa teknologi adalah penerapan ilmu atau pengetahuan yang terorganisir secara sistematis untuk penyelesaian tugas-tugas secara praktis.
Teknologi Pendidikan dan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
DEFINISI CBSA
◦ Indikator CBSA Indikator CBSA akan dilihat dari 5
komponen yaitu : Aktivitas belajar anak didik , Aktivitas Guru Mengajar, Program Belajar, Suasana Belajar, Sarana Belajar ◦ Prinsip-prinsip CBSA
Bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik.
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Di bidang pengajaran kelas dan kepemimpinan, mengarah pada terbentuknya teori dan model-model pengajaran
Kepemimpinan
1. Pandangan ke masa depan dan memiliki visi
2. Berkemampuan bekerja keras.3. Tekun dan tabah, tak mudah putus asa.4. Memiliki disiplin5. Memiliki sikap kepelayanan : Care
(Kepedulian), Courtesy (Sopan, Berbudi), Concern (Perhatian yang besar), Friendliness (Sikap bersahabat) dan Helpfulness (Sedia membantu).
Syarat-Syarat Guru/Dosen Sebagai Pemimpin
Pendekatan kepemimpinan disini adalah sudut pandang terhadap kepemimpinan, yang mana pendekatan kepemimpinan ini ada 3 yaitu: Pertama, yaitu pendekatan sifat yang menfokuskan pada karakteristik pribadi pemimpin. Kedua, yaitu pendekatan perilaku dalam hubungannya dengan bawahannya. Ketiga, Pendekatan situasional, perilaku seorang pemimpin dengan karakteristik situasional.
Pendekatan Kepemimpinan
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
Metode Pembelajaran
Metode Ceramah Metode Pembelajaran Ceramah Plus • Metode Tanya Jawab• Metode Diskusi• Metode Pemberian Tugas Belajar dan
Resitasi• Metode Karyawisata• Metode Role Playing• Metode Pembelajaran Brainstorming
Macam-macam Metode Interaksi Pembelajaran Umum
Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar-mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa.
Media Pembelajaran
Fungsi Edukatif Fungsi Sosial Fungsi Ekonomis Fungsi Seni Budaya
Fungsi Media Pembelajaran
Efektivitas Media Pembelajara Taraf Berpikir Siswa Interaktivitas Media Pembelajaran Ketersediaan Media Pembelajaran Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran Kemampuan Guru Menggunakan Media
Pembelajaran Alokasi Waktu Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran Keamanan Penggunaan Media Pembelajaran Kualitas Teknis Media Pembelajaran
Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
Klasifikasi Alat Pembelajaran VisualAudio Audio Visual
Alat Pembelajaran
Pengajaran mikro (micro-teaching) merupakan salah satu bentuk model praktek kependidikan atau pelatihan mengajar. Cooper dan Allen (1971), mendefinisikan “pengajaran mikro (micro-teaching) adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yaitu selama 5-20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3-10 orang”.
Microteaching
Tujuan umum pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive, supportive, dan bersahabat. Sehingga mendukung kesiapan mental, keterampilan dan kemampuan performance yang ter-integrasi untuk belajar praktik mengajar Sesungguhnya di sekolah/institusi pendidikan.
Tujuan
Pengajaran
No Komponen Real Micro
1
2
3
4
5
6
Siswa / audience
Kompetensi dasar
Indikator hasil belajar
Materi
Waktu
Keterampilan mengajar
30 – 40 orang
2 – 4 kd
1-9 ihb
Luas
30 – 50 menit
Terintegrasi
10 – 15 orang
1 kd
1 – 3 ihb
Terbatas
10 – 15 menit
Terisolasi
Perbandingan Micro Teaching dengan Real Teaching
Desain pembelajaran lazimnya dimulai dari kegiatan analisis yang digunakan untuk menggambarkan masalah pembelajaran sesungguhnya yang perlu dicari solusinya. Setelah dapat menentukan masalah yang sesungguhnya maka langkah selanjutnya adalah menentukan alternaif solusi yang akan digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran.
Desain Pembelajaran
Terdapat lima variable pembelajaran yang utama, yakni:a. Tujuan Pembelajaranb.Isi Ajaranc.Rancangan Pembelajarand.CaraMengajare.EvaluasiHasil Belajar
Penyusunan
Langkah – langkah Pembelajaran Pendahuluan / Awal,
Langkah – langkah pembelajaran Inti Langkah – langkah Pembelajaran Akhir
( penutup )
Susunan langkah – langkah Pembelajaran
Analisis Hari Efektif dan Analisis Program Pembelajaran
Membuat Program Tahunan, Program Semester, Program Tagihan
Menyusun Silabus Menyusun Rencana Pembelajaran Penilaian Pembelajaran
Menyusun Program Pembelajaran
Secara umum strategi diartikan sebagai suatu garis haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Strategi Belajar
4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu :
Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya.
Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan serta standar keberhasilan hingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam proses evaluasi hasil belajar-mengajar.
Belajar mengajar memiliki tujuan Ada suatu prosedur telah ditetapkan Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan
penggarapan materi yang khusus. Ditandai dengan aktifitas anak didik Dalam kegiatan belajar mengajar guru
sebagai pembimbing Dalam kegiatan belajar diperlukan disiplin. Ada batas waktu. Evaluasi
Klasifikasi Belajar
Pendidikan oang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh orang dewasa dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau penceramah dalam pertemuannya.
Pembelajaran Orang Dewasa
Konsep diri Orang dewasa memiliki sejumlah
pengalaman dan pemahaman Kebutuhan untuk belajar akan lebih banyak
berorientasi pada tugas perkembangan dari peran social
Perspektif orang dewasa dalam menggunakan pengetahuan berubah dari penerapan yang tertunda menjadi penerapan segera
Karakteristik Pembelajaran Orang Dewasa
Dalam pembelajaran orang dewasa, banyak metode yang diterapkan. Secara garis besar metode yang paling sering digunakan dalam pembelajaran orang dewasa adalah metode Ceramah tanyajawab, Demonstrasi, Diskusi kasus, Percobaan, Keterampilan, seminar dan lain-lain.
Metode Pendidikan Orang Dewasa
pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas.
Pengelolaan Kelas
Dasar dari pendekatan yaitu bahwa perilaku yang baik dikelas sebagian dapat dibentuk dengan cara memberikan ganjaran atau tidak.
Teknik mendekati. Teknik memberikan isyarat. Teknik mengadakan humor. Teknik tidak mengacuhkan. Teknik yang keras. Teknik mengadakan diskusi secara terbuka. Teknik memberikan penjelasan tentang
prosedur Mengadakan analisis. Mengadakan perubahan kegiatan. Teknik menghimbau.
Mengenali secara tepat berbagai jenis masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat perorangan maupun kelompok
Memahami pendekatan mana yang cocok dan tidak cocok untuk jenis masalah tertentu
Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dimaksud.
Masalah Pengelolaan Kelas dan Cara Menghadapi Masalah Pengelolaan Kelas
Behavior-Modification Approach (Behaviorism Approach)
Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach)
Group Process Approach
Pendekatan (teknik) dalam Pengelolaan Kelas: