1
VAKSIN POLIO OLEH BILL DAN MELINDA GATES FOUNDATION DI INDIA:
VACCINES ARE MIRACLES
1. Latar Belakang
Filantropi terkait erat dengan upaya-upaya kesejahteraan sosial yang dilakukan para
agamawan dan relawan, yakni upaya yang bersifat amal (charity) dimana orang-orang ini
menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain. Filantropi sosial
bertujuan mempromosikan kesejahteraan sosial dengan mendorong penyediaan barang
pribadi dan pelayanan kepada orang yang membutuhkan. Ada beberapa karakteristik
pendekatan filantropi sosial, di antaranya:
a. Amal, dimana pendekatan ini tidak memiliki kesinambungan. Artinya, tidak ada lagi
interaksi dengan penerima bantuan ketika bantuan selesai diberikan.
b. Penerima pasif, menggunakan pandangan bahwa masyarakat tidak mampu memenuhi
kebutuhan mereka, sehingga dalam penyelenggaraannya tidak melibatkan partisipasi
penerima.
c. Acak, tidak memiliki metode atau tahapan khusus dalam pelaksanaannya.
d. Kemauan, ketergantungan upaya pada kemauan baik dari para donor dan kemauan
pemerintah untuk menggunakan uang pembayar pajak demi mendukung kegiatan-
kegiatan amal.
Seiring dengan perkembangan filantropi, filantropi tidak lagi hanya berkaitan
dengan penyediaan bantuan kepada yang membutuhkan. Selama abad ke-19, ketika
kegiatan amal berkembang dengan cepat di Eropa dan Amerika utara, beberapa pemimpin
filantropis berusaha membawa isu reformasi sosial dan peningkatan kondisi sosial. Para
pemimpin, yang sering berhubungan baik dengan anggota kelas menengah atas, berusaha
untuk menggunakan pengaruh mereka untuk menjaring dukungan dari para pemimpin
politik dan bisnis. Mereka menggunakan koneksi yang mereka miliki untuk membujuk
pemerintah agar memperkenalkan layanan sosial yang baru, membuat undang-undang yang
mencegah eksploitasi dan diskriminasi, atau untuk tindakan perlindungan terhadap
kelompok rentan. Melihat dari definisi di atas, maka jika ada suatu lembaga yang memiliki
2
tiga unsur di atas (memberi, melayani, bersifat asosiasi) yang secara sukarela memberikan
kepada mereka yang membutuhkan dan dibumbui rasa cinta, maka lembaga tersebut bisa
dikatagorikan sebagai lembaga yang mengelola dana filantropi. Gagasan dan praktek
filantropi sendiri di luar negeri khususnya di Amerika mulai menguat sekitar pada tahun
1950-an. Ketika itu publik Amerika mulai tertarik dengan ide untuk penguatan civil rights
dan demokrasi yang mulai menggejala di sana yang salah satu tujuannya adalah
pengentasan kemiskinan.
Pada perkembangannya filantropi telah menjadi isu yang mengglobal pada masa
‘foundation boom’ tahun 1990, dimana para dermawan kaya mulai menyumbangkan begitu
banyak hartanya untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Bill Gates adalah seorang
pengusaha pemilik Microsoft yang pernah beberapa kali menjadi orang yang terkaya di
dunia. Namun sejak tahun 2008, ia memutuskan berkonsentrasi untuk mengelola yayasan
filantropinya. Yang bernama Bill and Melinda Gates Foundation. Salah satu kegiatan yang
aktif dilakukan oleh yayasan ini adalah memberikan vaksin secara cuma-cuma bagi jutaan
anak di seluruh dunia. Hingga Juli 2009, yayasan milik Gates telah menyalurkan bantuan
kesehatan dan pembangunan sebesar USD 1 miliar di India. Dana filantropi tersebut
sebagian besar disumbangkan untuk mendukung pemberian vaksin polio dan pencegahan
AIDS.(Asianet: 2011)
Di India banyak anak-anak yang terjangkit virus polio dan telah merenggut
kesempatan mereka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Ketika melihat
hubungan antara yayasan Bill and Melinda Gates dengan pemberian vaksin di India, maka
ingin membahas mengenai strategic giving pemberian bantuannya. Apakah benar
pemberian bantuan tersebut ada kaitannya dengan memperluas jaringan bisnis dan
kekuasaan, kontrol terhadap masyarakat maupun mempertinggi reputasi, atau justru
pemberian yang mereka lakukan itu merupakan suatu niat tulus yang memperlihatkan
kesadaran bahwa orang-orang yang menguasai ‘capital global’ mempunyai kewajiban
untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia. Sehingga perlu dibahas lebih mendalam
mengenai strategic giving pemberian vaksin polio di dalam dalam tulisan ini.
3
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan yang dapat dibuat dalam tulisan
ini adalah apa yang dimaksud dengan strategic giving dan mengapa issue 'strategic' dalam
pemberian vaksin polio oleh Bill and Melinda Gates Foundation di India menjadi penting?
3. Ruang Lingkup
Tulisan ini membahas isu ‘strategic’ dalam strategic giving dalam dunia filantropi,
dengan menggunakan kasus strategic giving pemberian vaksin polio yang dilakukan oleh
lembaga filantropi privat terbesar di dunia yaitu Bill & Melinda Gates Foundation.
Penggunaan kasus vaksin polio dimaksudkan untuk memberikan bukti bahwa virus polio
menjadi epidemi terselubung dan telah merenggut masa depan anak-anak di negara
berkembang termasuk India. Sehingga vaksin dinilai sangat ampuh untuk meningkatkan
kualitas hidup anak-anak tersebut.
4. Landasan Teori
Beberapa abad lalu saat privat foundation berkembang di Amerika, lembaga
tersebut telah menunjukkan titik kulminasi dari organisasi filantropi kontemporer dan
menjadi kunci sumber dana dari pertumbuhan industri nirlaba dari organisasi kemanusiaan
pada saat itu. Yayasan yang memiliki kekayaan tersebesar dikenal secara luas dan
dihormati oleh para pemegang peran penting dalam masyarakat,. Karena yayasan tersebut
memiliki nilai kognitif dan kontrol budaya yang kuat dalam suatu negara. Walaupun
sebelumnya di Amerika sendiri private foundation mendapat kecaman tentang
legitimasinya dalam masyarakat pada saat pendiriannya, namun pada tahun 1990 saat
yayasan privat ini menjadi sebuah trend bagi orang kaya di Amerika, yang mulai
memperlihatkan bahwa masyarakat mulai memahami tentang pentingnya lembaga ini
sebagai sebuah mekanisme penyaluran kekayaan yang didistribusikan kepada masyarakat
luas untuk mewujudkan “great society’ (Ann Vogel : 636)
Teori hegemoni dari Amerika Serikat umumnya mengabaikan peran para
philantropi dalam transformasi dari masyarakat global dan “capital globalization”. Tanpa
4
disadari, yayasan filantropi telah memperkuat ekspansi dari kebijakan luar negeri dan
aktivitas kepedulian Amerika pada situasi dunia. Filantropi Amerika telah mempengaruhi
orang-orang di negaranya tentang pentingnya demokrasi. Adapun jenis praktek filantropi
dibagi dua yaitu, pertama, praktek filantropi tradisional berbentuk pemberian untuk
kepentingan pelayanan sosial, misalkan pemberian langsung para dermawan untuk
kalangan miskin dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bentuk filantropi seperti
ini rawan adanya manipulasi dana berbentuk pengayaan individual, egosentrisme di mata
publik, disamping kelemahan-kelemahan lainnya yakni tidak bisa mengembangkan taraf
kehidupan masyarakat miskin atau dalam istilah sehari-hari hanya memberi ikan tapi tidak
memberi pancing (kail). Berbeda dengan bentuk filantropi untuk keadilan sosial (social
justice philanthropy), bentuk filantropi seperti ini dapat menjembatani jurang pemisah
antara si kaya dan si miskin. Jembatan tersebut diwujudkan dengan upaya memobilisasi
sumberdaya untuk mendukung kegiatan yang menggugat ketidakadilan struktur yang
menjadi penyebab langgengnya kemiskinan. Dengan kata lain, filantropi jenis ini adalah
mencari akar permasalahan dari kemiskinan tersebut yakni adanya faktor ketidakadilan
dalam alokasi sumberdaya dan akses kekuasaan dalam masyarakat.Tujuan filantropi adalah
menemukan akar kemiskinan bukan mengobati gejala kemiskinan.
“Filantropi yang terbaik …bukan yang disebut sedekah. Filantropi adalah investasi usaha,waktu atau uang…untuk memperluas dan mengembangkan sumber yang ada danmemberikan kesempatan untuk kemajuan, pekerjaan yang berkelanjutan, sesuatu yangsebelumnya tidak pernah ada (Rocketfeller).
Menurut Peter Frumkin, seorang profesor dan pakar filantropi dari University of Texas
at Austin, empat hal yang perlu dipertimbangkan ketika seseorang berniat menyumbang:
1. Pertama, terkait dengan pertanyaan apa yang hendak kita capai dengan memberi
dengan kata lain apa tujuan memberi. Apakah untuk memenuhi interest donatur atau
interest penerima. Dua kepentingan ini bisa dikompromikan dengan apa yang disebut
sebagai philanthropic value. Yaitu nilai-nilai yang berpijak pada kompromi antara
kepentingan pemberi dan kepentingan masyarakat umum.
2. Kedua, seorang donatur yang strategis juga hendaknya melihat bagaimana style
sebagai pemberi. Apakah seorang pemberi cukup mengeluarkan uang atau menulis
5
selembar cek dan mengirimkan kepada organisasi sosial tanpa tahu bagaimana
organisasi tersebut mengelola dana. Ataukah pendonor sangat peduli bagaimana dana
filantropi dikelola. Keingintahuan dari pendonor bisa dikategorikan sebagai high
involvement terhadap pengelolaan filantropi. Sedangkan ketidakingintahuan bisa
dikatakan sebagai low involvement. Keinginan pemberi untuk tahu ke mana sumbangan
diberikan dan bagaimana dikelola bisa bermakna positif karena akan berimplikasi pada
keterlibatan untuk memikirkan bagaimana organisasi filantropi berkembang. Pendonor
mungkin bisa menyumbangkan tenaga dan pikiran, bahkan membukakan relasi yang
lebih luas kepada organisasi. Jadi, dengan terlibat membantu memikirkan
perkembangan organisasi, kita tidak hanya memberi sumbangan materil, tapi juga
moril.
3. Ketiga, donatur perlu memikirkan kendaraan apa yang akan digunakan untuk
mengalirkan bantuan. Apakah langsung memberi kepada penerima individu di sekitar
rumah atau lingkungan pemberi, ataukah kita hendak menggunakan organisasi untuk
menyalurkan sumbangan tersebut.
4. Keempat, donor perlu menimbang jenis dan lingkup kegiatan yang bisa
dicapai oleh sumbangan. Ada beberapa pilihan yang bisa diambil yaitu yang pertama
adalah action vs. ideas yang menyatakan apakah pemberi akan menyumbangkan dana
untuk kegiatan yang bersifat langsung (direct services) seperti pemberian santunan
makanan, santunan uang, membiayai shelter untuk perempuan korban kekerasan, atau
menyumbang panti rehabilitasi. Di sisi lain, donator juga bisa memilih kegiatan yang
sifatnya lebih mengarah pada pencapaian ide seperti kegiatan advokasi, riset, dan
pengembangan. Pilihan kedua adalah begin vs. build dimana pilihan krusial lain yang
juga perlu menjadi perhatian donor ketika ingin menyumbang adalah apakah ia akan
menyumbang organisasi atau kegiatan yang sudah eksis ataukah membuat organisasi
atau kegiatan baru. Pilihan ketiga adalah local vs. global yaitu pilihan lain yang bisa
menjadi pertimbangan antara memberi kepada organisasi lokal, nasional, atau
internasional. Dan yang terakhir adalah few vs. many yaitu pertimbangan yang perlu
menjadi perhatian donor adalah apakah pemberi ingin memberikan dananya kepada
6
sedikit organisasi tapi dalam jumlah besar atau kepada banyak organisasi kecil tapi
dalam jumlah yang lebih sedikit.
Selain itu menurut Peter Frumkin pula ada beberapa tantangan yang dapat dirangkum
menjadi tiga pernyataan dalam dalam strategic giving yaitu:
a. Adanya tarik menarik untuk menemukan cara memaksimalkan keuntungan
pemberian kepada publik dan pemenuhan kebutuhan sang donor
b. Mengamankan dana secara berkesinambungan
c. Menjamin bahwa donasi pribadi dalam semua bentuknya dapat secara efektif
berperan dalam mendukung masyarakat yang pluralis
5. Bill And Melinda Gates Foundation: Yayasan Amal Dengan Pendanaan Terbesar Di
Dunia
Bill & Melinda Gates Foundation (B & MGF atau Gates Foundation) merupakan
yayasan pribadi (private foundation) yang terbesar di dunia yang dioperasikan secara
transparan. Pada tahun 1994, yayasan ini dibentuk sebagai William H. Gates Foundation
dengan hadiah stok awal US $ 94 juta. Yayasan ini berbasis di Seattle, Washington, dengan
kantor cabang di Washington, DC, New Delhi, India, Beijing, Cina dan London, Inggris.
Pada tahun 1999, yayasan ini berganti nama menjadi Bill & Melinda Gates Foundation.
Setelah merger dengan Gates Learning Foundation pada tahun 2000, Gates memberikan
sekitar US $ 126 juta tambahan. Selama beberapa tahun setelah yayasan dibentuk, dananya
meningkat menjadi US $ 2 miliar. Pada tanggal 15 Juni 2006, Gates mengumumkan
rencananya untuk transisi dari peran sehari-hari yang awalnya berkutat dengan Microsoft,
terhitung sejak 31 Juli 2008, ia memutuskan untuk mencurahkan lebih banyak waktu untuk
bekerja dengan yayasannya. Yayasan ini didirikan oleh Bill dan Melinda Gates bersumber
dari dorongan interest dan passion keluarga Gates.
Tujuan utama dari yayasan ini, secara global, untuk meningkatkan kesehatan dan
mengurangi kemiskinan ekstrim, dan di Amerika sendiri, mempunyai tujuan untuk
memperluas kesempatan pendidikan dan akses terhadap teknologi informasi. Yayasan,
berbasis di Seattle, Washington, dikendalikan oleh tiga wali: Bill Gates, Melinda Gates dan
7
Warren Buffett bersama pejabat-pejabat lainnya termasuk ketua bersama, William H.
Gates, Sr dan Chief Executive Officer, Jeff Raikes. Ini memiliki dana abadi sebesar US$
33,5 milyar pada tanggal 31 Desember 2009. Pada tahun 2007, pedirinya adalah peringkat
sebagai yang paling dermawan dermawan kedua di Amerika. Skala dasar dan cara yang
diterapkan oleh yayasan ini adalah teknik bisnis untuk memberikan menjadikannya salah
satu pemimpin dalam revolusi philanthrocapitalism dalam filantropi global. Meskipun
yayasan sendiri mencatat bahwa peran filantropis memiliki keterbatasan.
Daripada menyebar uangnya di lusinan permasalahan, Bill Gates memfokuskan
penggunaan dana dari yayasannya hanya pada beberapa isu mendasar, diamana dia
berharap dengan pendekatannya dan sumber daya yang besar akan membuat perbedaan
yang signifikan. Dalam hal ini adalah menyediakan kebutuhkan medis, obat-obatan dan
perlengkapan untuk membantu menghentikan penyebaran penyakit, mencari vaksin untuk
polio, malaria dan AIDS. Selain itu yayasan ini juga membantu meningkatkan pendidikan,
baik di USA dan di seluruh dunia. Bagaimana mengenai pengukuran kesuksesannya,
setidaknya di bidang penanganan kesehatan dapat dilihat dari semakin sedikit orang,
terutama anak-anak yang meninggal atau sekarat akibat ketiga penyakit mematikan diatas.
Bill Gates optimis bahwa fokus permasalahan yang sedang dihadapinya akan dapat
dipecahkan dalam masa hidupnya. Dia tidak melihat vaksin AIDS akan ada dalam 10 tahun
mendatang, tetapi sangat mungkin dalam 20 tahun mendatang. Bill Gates juga gencar
memberikan vaksin polio kepada negara-negara di Asia dan Afrika dengan harapan anak-
anak di negara tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk meraih masa depan yang jauh
dari kelumpuhan. Bill Gates berpikir di tahun 2025, ada suatu masa yang baik dimana tidak
ada seorangpun yang akan meninggal dikarenakan sakit malaria, meskipun penyakit ini
tampaknya masih akan tetap ada. Bill Gates menjalani wilayah ini dengan berbicara dengan
berbagai ilmuwan, memutuskan dimana akan berinvestasi, dan berharap dalam jangka
panjang, sebagian dari investasi tersebut akan terbayarkan dalam bentuk vaksin yang dapat
menyembuhkan.
8
6. Sekilas Tentang Epidemik Penyakit Polio
Virus polio pertama kali diidentifikasi pada 1840. Poliomielitis atau polio, adalah
penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini,
sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi
saluran usus. Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat
menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis). Epidemik utama mulai
terjadi pada 1880-an di Eropa dan kemudian menyebar ke AS dan seluruh dunia membuat
pakar medis terpacu untuk segera mengembangkan vaksin. Anak-anak kecil yang terkena
polio seringkali hanya mengalami gejala ringan dan menjadi kebal terhadap polio.
Vaksinasi pada saat balita akan sangat membantu pencegahan polio di masa depan karena
polio menjadi lebih berbahaya jika diderita oleh orang dewasa. Orang yang telah menderita
polio bukan tidak mungkin akan mengalami gejala tambahan di masa depan seperti layu
otot; gejala ini disebut sindrom post-polio. Kesuksesan tiba pada tahun 1950-an dan polio
mulai berkurang. Tiga dekade kemudian, didorong semangat tinggi setelah mengatasi cacar
dengan tuntas, WHO menyatakan upaya global untuk memberantas penyakit itu pada 1988.
Hingga 2000 penyakit itu masih ditemukan, meski hanya ratusan kasus di penjuru dunia.
Hari ini polio masih menjadi endemic hanya di empat negara yakni India, Afghanistan,
Pakistan dan Nigeria. Namun, masyarakat yang belum mengerti sejauh ini menolak semua
upaya pembasmian. Kasus India yang telah melakukan upaya luar biasa untuk menjangkau
keluarga termiskin demi memastikan mereka telah terlindung dari serangan polio.
7. Program Bill And Melinda Gates Foundation dalam Pemberian Vaksin Polio di
India: Vaccines are Miracles
7.1 Mengapa Vaksin?
Salah satu program aktif dari yayasan Bill & Melinda Gates adalah pemberian
vaksin terhadap negara-negara yang memiliki banyak penduduk miskin. Bill Gates, co-
ketua dari Bill & Melinda Gates Foundation memprioritaskan yayasannya juga menyerukan
9
pemerintah untuk berinvestasi dalam bantuan asing, terutama saat negara-negara
berkembang menghadapi iklim ekonomi sulit. Bill Gates menulis bahwa:
"Jika masyarakat tidak dapat menyediakan kesehatan paling mendasar yang diperlukanmasyarakat, jika mereka tidak bisa memberi makan dan mendidik orang, maka populasidan masalah mereka akan tumbuh dan dunia akan menjadi tempat yang kurang stabil”."Apakah Anda percaya keharusan moral atau tercerahkan kepentingan-dunia kaya,mengamankan kondisi yang akan mengarah pada masa depan, yang sehat sejahtera bagisetiap orang adalah tujuan saya percaya kita semua. Menyingkirkan polio akan berartibahwa anak tidak akan lumpuh atau mati dengan penyakit ini. Setiap kemajuan besardalam kondisi manusia membutuhkan kepemimpinan menyelesaikan dan berani. Kitasangat dekat, namun kita harus menyelesaikan taraf terakhir dari perjalanan”
Gates berfokus pada pemberantasan polio sebagai contoh utama nilai vaksin. Berkat
kampanye imunisasi anak global, polio telah berkurang 99 persen, dan hampir menjadi
penyakit kedua yang pernah diberantas. GAVI yang didirikan Gates bersama tokoh dunia
lainnya telah memberikan vaksinasi gratis kepada 288 juta anak di 19 negara. Sampai tahun
2015 akan ada 243 juta anak lagi yang disasar dan direncanakan meluas ke 26 negara.
Walaupun menyelamatkan hidup jutaan orang mudah, namun bagi Bill Gates hal itu dapat
menjadi sangat mungkin terwujud melalui pemberian vaksin. Gates mengatakan vaksin
adalah sebuah keajaiban, karena saat seseorang memberikan beberapa tetes vaksin atau
melalui sebuah suntikan, akan dapat mencegah anak-anak terjangkit virus-virus berbahaya
selama hidupnya. “For me vaccines are miracles”. Bill Gates percaya bahwa vaksin adalah
salah satu cara yang ampuh melawan penyakit-penyakit berbahaya seperti polio, campak,
malaria dan lain sebagainya. Vaksin bisa menjaga imun anak selamanya. Dengan
pemberian vaksin seharga 18 sen dapat mengurangi kematian 2 juta anak dalam 30 tahun.
Salah satu cerita yang paling sukses saat ini adalah pemberian pemberian vaksin polio.
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa penjangkitan penyakit polio telah turun hingga
99 persen pada decade ini. Namun masih ada 4 negara yang masih tinggi tingkat
terjangkitnya terhadap virus polio. Negara-negara tersebut adalah Pakistan, Afganistan,
India dan Nigeria. Sehingga kampanye memberantas virus polio membutuhkan komitmen
yang tinggi dari berbagai pihak.
10
7.2 Program Vaksin Polio di India dan Hasil Yang Diperoleh
Global Polio Eradication Initiative yang dipelopori oleh WHO, Rotary International,
US Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) dan UNICEF. Melalui yayasannya
Bil Gates bekerja sama dengan Rotary International[1] berjuang untuk untuk memberantas
polio. Baru-baru ini Bill Gates mengeluarkan dana senilai US $ 355.000.000 dalam bentuk
hibah untuk Rotary. Rotary pun telah berjanji untuk meningkatkan $ 200 juta. Sehingga
jumlah$ 555 juta yang dihasilkan akan mendukung kegiatan yang sangat dibutuhkan
pemberantasan polio. Di India pemberantasan polio menghabiskan dana US $ 100 juta.
Menurut Bill Gates, India menghadapi masalah kesehatan terberat di dunia sehingga ia
menggalang dana untuk memastikan setiap anak memperoleh vaksin tersebut. Dana dari
yayasan Gates telah membantu upaya melawan polio selama lebih dari dua puluh tahun.
Bill Gates percaya polio dapat diberantas sehingga ia berkomitmen memberi donasi ekstra
untuk melindungi anak-anak termiskin di dunia termasuk di India. Namun ia sendiri paham
bahwa membujuk orang tua mengenai manfaat vaksin sangat sulit ketika dihadapkan
penolakan budaya, ketakutan terhadap keamanan vaksin, ketika satu-satunya 'manfaat'
adalah ketahanan terhadap penyakit. Selama ini Gates telah merogoh sekitar 10 milyar
dolar (Rp85,5 triliun rupiah) dari kantong pribadinya untuk membantu proyek yang ia sebut
'dekade pemberian vaksin' di seluruh dunia.
Dalam sebuah demonstrasi di India, 65 sukarelawan Rotary dari seluruh dunia akan
berkunjung ke Uttar Pradesh dan New Delhi untuk mengelola vaksin polio kepada anak-
anak tangan pertama. Perang terhadap epidemi polio terbesar dalam sejarah dilakukan pada
[1] Sejak tahun 1988, Rotary International dan mitra dalam Global Polio Eradication Initiative (GPEI) -Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF, dan US Centers for Disease Control dan Prevention - telah bekerjauntuk menghapus polio dari muka bumi. Sebuah layanan organisasi yang memiliki relawan 1,2 juta yangterdiri dari pria dan wanita. Rotary mulai member imunisasi polio pada tahun 1985 dan menjadi mitra dalamGPEI tiga tahun kemudian.Tanggung jawab utama Rotary adalah penggalangan dana, advokasi, danperekrutan relawan. Untuk saat ini, Rotary telah menyumbangkan lebih dari US $ 900 juta untuk upayapemberantasan polio. Anggota Rotary club secara sukarela waktu dan sumber daya pribadi untuk mencapailebih dari dua milyar anak di 122 negara dengan vaksin polio.
11
9 Februari 2003, India meluncurkan kampanye massa terbesar yang dalam imunisasi polio,
menargetkan 165 juta anak-anak. Pemerintah India dan Uttar Pradesh bekerja sama dengan
WHO, Rotary International, US Centers for Disease Control dan Pencegahan (CDC) dan
UNICEF untuk mengorganisir kampanye massa yang divaksinasi lebih dari 33 juta anak di
Uttar Pradesh. Kegiatan vaksinasi ini melibatkan lebih dari 1,3 juta relawan dan petugas
kesehatan, dilengkapi dengan hampir 200 juta dosis vaksin, yang pergi dari rumah ke
rumah dan bekerja di tempat-tempat umum dan pusat pelayanan masyarakat untuk memberi
vaksin polio bagi anak di bawah usia lima tahun. Untuk berhasil, tim harus mencakup
negara sebesar “Eropa Barat” dalam enam hari. Epidemi yang luar biasa ini membutuhkan
usaha yang luar biasa pula dari berbagai mitra nasional dan internasional. Kampanye pada
bulan Februari 2003 adalah jenis respon yang diperlukan untuk melindungi anak-anak India
dari penyakit yang berbahaya ini dan berjuang untuk pemberantasannya. Pemerintah India,
mengerahkan lebih dari 2 juta pekerja kesehatan untuk melakukan imunisasi dengan
mengunjungi lebih dari 200 juta rumah setiap tahun. Untuk memberi keyakinan bahwa
mereka tidak mengabaikan seorangpun, mereka juga pergi ke stasiun kereta api, bus dan
terminal feri untuk menyuntik vaksin polio kepada anak-anak. Diperkirakan bahwa hidup
20 juta anak telah diselamatkan selama dua dekade terakhir.
8. Strategic Giving Dalam Bill and Melinda Gates Foundation
8.1 Adanya tarik menarik untuk menemukan cara memaksimalkan keuntungan
pemberian kepada publik dan pemenuhan kebutuhan sang donor
Perspektif filantropi adalah dorongan moral dan sosial secara utuh untuk membantu
orang-orang yang hidup dalam kemiskinan baik dalam masalah materi maupun hak-hak
lainnya. Cara ini bukan lagi didasarkan atas paksaan yang membuat masyarakat terdorong
untuk memberi dan terlibat didalamnya. Pendekatan strategic giving dalam filantropi juga
akan menjadi panacea bagi masalah kemiskinan daripada hanya memenuhi kepentingan
konsumtif sesaat. Lembaga filantropi yang memikili struktur kerja yang terintegrasi akan
sangat efektif untuk melakukan perombakan penyebab struktural yang menjadi masalah
utama kemiskinan di masyarakat. Pengalaman negara maju dalam pengelolaan filantropi
12
dengan menggunakan akreditasi dalam menjalankan program-programnya akan membantu
mendorong pengembangan lembaga-lembaga filantropi modern.
Bill Gates sejak ia bekerja sebagai seorang filantropist mengatakan bahwa telah lama
ingin menyumbangkan hartanya untuk kegiatan amal. Hal itu ia buktikan dengan
memberikan bantuan yang besar terhadap pemberantasan polio di India. Bantuan yang
diberikan oleh Gates melalui yayasannya yang bekerjasama dengan Rotary Internasional
telah memainkan peran penting dalam perjuangan untuk memberantas penyakit polio di
seluruh dunia. Gates juga menyumbang lebih dari US$ 800 juta untuk usaha pemberian
vaksin melalui program Polio Plus-nya. Anggota Rotary merupakan ribuan relawan
sukarela yang membantu pemberian vaksin polio oral (OPV) bagi anak-anak di seluruh
dunia. Rotary mendapat hibah dari Bill & Melinda Gates Foundation untuk memperlancar
usaha penanganan polio di India. Bersama lembaga-lembaga kemanusiaan diatas,
pemerintah India mengerahkan lebih dari 2 juta pekerja kesehatan untuk melakukan
imunisasi dengan mengunjungi lebih dari 200 juta rumah setiap tahun. Untuk memberi
keyakinan bahwa pekerja dalam organisasi ini tidak mengabaikan seorangpun, juga pergi
ke stasiun kereta api, bus dan terminal feri untuk menyuntik vaksin polio kepada anak-
anak.
Gagasan penting dalam menjalankan misi ini adalah dengan cara memperkuat
lembaga filantropi dalam pengormatan dan perlindungan derajat kemanusiaan bagi
pengguna manfaat (beneficiaries). Pilar utama filantropi adalah dimanapun lembaga ini
beroperasi harus bersandar pada kepercayaan publik. Kepercayaan publik akan hadir ketika
transparansi dan standarisasi administrasi diadopsi menjadi sistem dan etika lembaga-
lembaga filantropi ini. Selain itu, model program yang berorientasi pada isu-isu jangka
panjang menjadi bagian penting sehingga menarik para donor lainnya untuk mengeluarkan
dana yang sangat berguna untuk pendanaan tambahan pada sebuah program. Praktek
filantropi yang telah mengalami respon positif masyarakat dan memberikan perhatian yang
luas bagi kepenting publik dapat dilihat dari pengalaman Bill & Melinda Gates. Karena
lembaga non-profit seperti Bill & Melinda gates mampu menjual produknya dengan
13
kepercayaan dan program, dan ini mejadi bagian kinerja aktif yang perlu digerakkan setiap
saat.
Dengan perjuangan dan tekad yang keras kini Bill Gates telah menggapai cita-citanya
termasuk keinginan besarnya dalam membantu masyarakat dunia. Endemi penyakit polio
telah turun sampai 90 persen. Saat ini di India hanya ada 41 anak yang mengidap polio
pada tahun 2010, ini berarti kerja kerasnya selama ini telah terbayar. Bill Gates yakin
transmisi virus polio akan segera dapat dihentikan. Namun ia tidak akan berhenti dalam
memerangi kasus polio karena keberhasilan di India menginspirasinya untuk melakukan
hal-hal yang lebih besar lagi untuk penanganan penyakit-penyakit lainnya. Dalam bulan
Juni 1999, Gates dan istrinya mendermakan $5 milyar kepada organisasi mereka,
pendermaan yang paling besar dalam dunia oleh individu-individu yang hidup. Hal itu tentu
tidak mengherankan karena menurut survei Majalah Forbes, Bill Gates selalu menjadi
orang terkaya di dunia berturut-turut selama tahun 1996 – 2004 dengan jumlah $ 90 Milyar.
Gates telah menyatakan dirinya memutuskan untuk menyumbangkan 90 persen
daripada hartanya semasa dia masih hidup. Untuk meletakkan ini dalam perspektif yang
benar, sumbangan ini setidaknya telah menyediakan uang yang amat diperlukan untuk
beasiswa universitas kaum minoritas, menentang AIDS dan sebab-sebab lain,
kebanyakannya isu-isu yang biasa tidak dipedulikan oleh komunitas penderma, seperti
penyakit-penyakit yang biasa kita lihat di dunia ketiga seperti polio, campak, cacar,
pneumonia, malaria dan jenis penyakit lainnya. Krena pengabdiannya sebagai seorang
filantropist ia meraih banyak penghargaan, salah satunya pada tahun 2005, Gates menerima
penghargaan kesatriaan (Knight Commander of the Order of the British Empire
Kehormatan) dari Ratu Elizabeth II. Bill Gates juga meraih Indira Gandhi Prize untuk
perdamaian, perlucutan senjata dan pembangunan dari Presiden India, Pratibha Patil.
Penghargaan itu diberikan setelah yayasannya, Bill & Melinda Gates Foundation berhasil
membantu jutaan orang di seluruh dunia. Penghargaan itu diberikan kepada individu atau
organisasi yang berhasil menciptakan perdamaian, pembangunan dan ekonomi dunia.
Sampai bulan ini, yayasan Bill Gates telah menyaluarkan bantuan kesehatan dan
pembangunan sebesar 1 miliar dolar AS di India. Sebagian besar untuk pencegahan AIDS
14
dan vaksin polio. Tidak ketinggalan beberapa penghargaan bergengsi dari majalah-majalah
dunia juga diterima Bill Gates atas kerja kerasnya sebagai seorang philanthropist. Bill
Gates juga mempunyai pengaruh penting dalam hubungan negaranya dengan negara-negara
lain yang tanpa disadari telah menjadi duta Amerika serikat untuk bernegosiasi dengan
banyak orang-orang penting termasuk para pemimpin dunia yang sulit didekati oleh
pemerintah Amerika, salah satunya adalah Presiden Ziang Zemin. Nama Bill Gates sempat
tercoreng karena dianggap telah melakukan beberapa kesalahan dalam bisnis softwarenya.
Beberapa dakwaan yang diarahkan kepadanya berkaitan dengan cara - cara bisnis yang
melanggar undang-undang bisnis Amerika Serikat, misalnya monopoli Internet Explorer
pada sistem operasi Windows. Namun melalui lembaga filantropinya kini ia dikenal
sebagai seorang pengusaha yang paling dermawan di dunia.
8.2. Mengamankan Dana Secara Berkesinambungan
8.2.1 Lifespan of Donation
Metode ini digunakan untuk mengelola yayasan Bill and Melinda Gates Foundation.
Pada Oktober 2006 milik Bill Gates ini dibagi menjadi dua entitas: yang pertama adalah
Bill & Melinda Gates Trust Foundation (yang mengelola aset dana abadi) dan yang kedua
adalah Bill & Melinda Gates Foundation, yang menjadi salah satu sumber dana filantropi
bagi kegiatan amal di seluruh dunia. Lembaga ini telah bekerja untuk memberi bantuan
hibah selama puluhan tahun. Pada saat itu diumumkan keputusan untuk. menghabiskan
seluruh sumber daya (yang berasal dari Melinda Gates Foundation Trust) dalam waktu 50
tahun setelah kematian Bill dan Melinda kelak. Batas waktu yang diberikan menjadi
pertanda ditutupnya Bill & Melinda Gates Trust Foundation dan efektif mengakhiri Bill &
Melinda Gates Foundation. Rencana untuk menutup Trust Foundation berbeda dengan
yayasan amal yang lainnya yang tidak memiliki tanggal penutupan ditetapkan. Untuk
program pemberian vaksin polio, Bill Gates telah mengeluarkan dana sekitar senilai US $
355.000.000 dalam bentuk hibah untuk Rotary. Rotary pun telah berjanji untuk
meningkatkan lagi sejumlah $ 200 juta yang didapatkannya dari donasi orang-orang kaya
dan donor lainnya agar program pemberantasan polio dapat berjalan lancar.
15
8.2.2 Kampanye The Giving Pledge
The Giving Pledge adalah upaya untuk mengundang keluarga dan individu terkaya
di Amerika untuk berkomitmen agar memberikan sebagian dari kekayaan mereka untuk
kegiatan filantropi dan organisasi amal yang mereka minati selama hidup mereka atau
setelah kematian mereka. Aksi amal dalam jumlah luar biasa besar ini dipimpin pendiri
Microsoft, Bill Gates, dan investor saham kenamaan,Warren Buffett.Majalah Forbes
memperkirakan dana yang terkumpul mencapai lebih dari USD150 miliar atau Rp1.380
triliun, bahkan dalam hitungan Wall Street Journal dana amal yang terkumpul bisa
mencapai USD600 miliar atau Rp5.451 triliun. Aksi filantropi itu digalakkan Gates dan
Buffett melalui program the giving pledge. Tujuannya hanya untuk mengajak bukan
memaksa para milyader untuk menyumbangkan kekayaan mereka untuk memilih
membantu atau mengembangkan lembaga filantropi yang mereka inginkan. Setiap orang
yang memilih menjadi anggota ‘the giving pledge’ berjanji akan membuat pernyataan ini
publik, bersama dengan surat yang menjelaskan keputusan mereka untuk berjanji akan
menjaga kesinambungan dana yang mereka miliki. Pada acara pertemuan tahunan anggota
the giving pledge, mereka datang bersama-sama untuk berbagi ide dan belajar dari satu
sama lain dalam mengembangkan pengetahuan mereka sebagai seorang philantropist.
Ikrar mereka adalah komitmen moral untuk memberi, bukan kontrak hukum. Ini
tidak melibatkan pengumpulan uang atau mendukung satu organisasi tertentu. Sementara
ikrar memberi (giving pledge) secara khusus difokuskan pada milyarder yang pada saat ini
telah menarik banyak milyader di Amerika. Ide the giving pledge ini mengambil inspirasi
dari upaya di masa lalu yang mendorong dan mengakui pemberian dari semua jenis
pendonor dengan berbagai latar belakang pekerjaan. Ia terinspirasi oleh contoh yang
ditetapkan oleh jutaan orang Amerika yang memberi dengan murah hati (sering dengan
pengorbanan pribadi yang besar) untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Yang ditekankan adalah program ini tidak mengumpulkan dana dari para miliarder, tapi
hanya menagih komitmen filantropi semata. Gates bersama istrinya Melinda, telah
berbicara di depan 20% orang terkaya di AS yang berjumlah sekitar 70 hingga 80 orang.
Jumlah ini belum seberapa karena berdasarkan data Forbes, terdapat 403 taipan yang
16
tinggal di AS dan Gates masih berupaya untuk membujuk orang-orang kaya lainnya untuk
menyumbangkan separuh hartanya. Saat ini Gates juga berencana untuk membawa wacana
the giving pledge ke negara-negara di benua lainnya
8.3 Menjamin bahwa donasi pribadi dalam semua bentuknya dapat secara efektif
berperan dalam mendukung masyarakat yang pluralis
Program Bill & Melinda Gate Foundation merupakan yayasan dengan penyumbang
terbesar di dunia dengan total sumbangan mencapai 36.7 milyar dollas AS, dengan konsen
berbagai permasalahan yang dihadapi dunia ketiga, termasuk didalamnya India, Pakistan,
Bangladeh dan Nigeria. Kasus yang dihadapi mulai dari human development, poverty and
development, dan global health dengan miliaran dana yang dikucurkan. Gates lebih
memilih untuk membantu negara-negara yang mempunyai banyak penduduk miskin baik di
Asia, Afrika, juga Amerika Latin. Bantuan yang diberikan yayasan Bill dan Melinda Gates
difokuskan pada hal-hal yang cenderung diabaikan oleh para donor lain, yaitu dalam bidang
penanganan penyakit di negara-negara miskin. Salah satunya adalah gencarnya pemberian
vaksin polio terhadap seluruh anak yang ada di India tanpa pandang bulu. Bill Gates
mengharapkan dengan bantuannya anak-anak di seluruh dunia akan mendapat kehidupan
yang lebih baik walau hanya karena pemberian vaksin saja.
9. Permasalahan Mendasar Dalam Filantropi
9.1 Kritik Penghindaran Terhadap Pajak
Foundation menciptakan kelompok orang kaya yang dapat memberikan bantuan
filantropi. Ada pandangan skeptis terhadap orang kaya di AS yang mengatakan bahwa
mereka dapat memilih: apakah saya akan menyumbang atau membayar pajak? Kaum
skeptis mengatakan bahwa filantropi itu hanya pengalihan uang dari negara kepada para
miliarder. Jadi bukannya negara yang menentukan uang para miliarder itu, justru mereka
sendiri yang bakal memutuskan ke mana uang tersebut akan mengalir. Namun Bill &
Melinda Gates membantah hal tersebut dan mengatakan justru inilah saatnya orang-orang
kaya di dunia memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki kondisi masyarakat dunia.
Walaupun banyaknya pandangan miring terhadap lembaga filnatropi, semua orang tidak
17
dapat memungkiri bahwa dengan adanya orang-orang seperti Bill Gates, banyak
permasalahan yang tidak dapat ditangani oleh pemerintah dapat lebih teratasi dengan lebih
baik. Kedermawanan mereka juga selain meningkatkan citra para filantropist tersebut, juga
dapat membawa nama baik bagi negara mereka dan tentunya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat dunia yang masih banyak yang terabaikan dan belum mendapat pertolongan.
9.2 Efektivitas Program
Program penanganan polio menjadi salah satu konsen yayasan Bill & Melinda
Gates di India yang bekerja sama dengan Rotary Club dan pemerintahan India. Ada
beberapa cara yang digunakan dalam pemberian bantuan oleh yayasan ini. Bill dan Melinda
Gates menetapkan prioritas menyeluruh dalam pemberi hibah, yang kemudian dibuat
rancangan strategi untuk memenuhi tujuan yayasan ini. Lembaga ini telah mengembangkan
serangkaian proses yang berguna untuk memutuskan bagaimana cara untuk menghabiskan
waktu, tenaga, dan uang untuk mencapai tujuan lembaga ini untuk orang banyak.
Dalam memaksimalkan target yang ingin dicapai Gates foundation ada strategi yang
dikembangkan secara berkesinambungan. Proses terbaru yang dilakukan adalah mencakup
siklus berkelanjutan yang terdiri empat tahapan, yaitu: siklus yang pertama adalah develops
strategy (yang terdiri dari kemampuan melihat ruang lingkup masalah dan kesempatan
yang tersedia; selanjutnya memilih dan mengartikulasikan pilihan strategi; ketiga,
mengembangkan rencana pelaksanaan dan anggaran), dilanjutkan dengan makes grant (hal
ini dilakukan dengan cara mencari mitra dan mempertimbangkan hibah yang akan
mendukung tujuan yayasan ini. Biasanya dibuat tiga sampai lima tahun jangka pemberian
hibah yang dilanjutkan dengan membangun kesepakatan formal yang mencakup hasil yang
diharapkan),. Langkah ketiga adalah measures progress (yaitu membuat pengukuran dan
penginformasian dengan tujuan yang jelas, spesifik dan penting, selanjut membantu proses
adaptasi, dan mengembangkan inisiatif program) dan yang terakhir adalah adjustment
strategy (dalam proses ini CEO akan menentukan apakah program akan dilanjutkan dan
melakukan beberapa penyesuaian). Siklus ini berkembang dan meningkatkan bersama
dengan ‘peering learning’ dari penerima, pemberi dana dan mitra lembaga ini. Lembaga ini
berkomitmen untuk melaporkan apa yang telah pelajari pada tahap kunci dari proses
18
pemberi hibah. Dokumen berjudul, Siklus Hidup Strategi yaitu panduan yang menjelaskan
secara rinci bagaimana lembaga ini mengembangkan dan menyempurnakan strategi
pemberian hibah kepada masyarakat yang membutuhkan Dokumen strategi ini diluncurkan
ke publik pada bulan April 2007. Dengan struktur program tersebut, diharapkan salah satu
program besar yang didanai Bill and Gates Foundation di India yaitu dalam hal imunisasi
polio dapat terawasi dan terlaksana dengan lebih baik dari sebelumnya. Dengan
pengawasan dan strategi yang baik Bill & Gates Foundation telah membuktikan
mengurangi kasus polio di India yang awalnya 200-an kasus, menurun menjadi 41 kasus
pada 2010.
9.3 Akuntabilitas dan Legitimasi
A private foundation is a nongovernmental, nonprofit organization with funds(usually from a single source, such as an individual, family or corporation) and programmanaged by its own trustees or directors. It is established to aid social, educational,religious or other charitable activities, primarily through grantmaking. Private foundationsare generally founded by an individual, a family or a group of individuals, and areorganized either as a nonprofit corporation or as a charitable trust. –By Joanne Fritz.
Pada definisi di atas disebutkan bahwa Bill & Melinda Gates Foundation mengelola
dana yang dimilikinya terutama dengan menggunakan skema grant making. Secara umum,
grant making adalah skema penyaluran dana hibah dari privat foundation bagi lembaga
nonprofit atau organisasi nirlaba. Dana hibah tersebut disalurkan guna mendukung upaya-
upaya yang dilakukan oleh organisasi nirlaba di bidang keagamaan, budaya, sosial,
lingkungan dan kemanusiaan. Mengelola dana menggunakan skema grant making, tidaklah
sesederhana yang dibayangkan. Untuk mencapai visi organisasi, mungkin akan jauh lebih
sederhana jika mereka mengelola program atau kegiatannya secara langsung, dibanding
harus melalui ‘tangan-tangan’ orang lain. Dalam pengelolaan yayasannya, laporan
keuangan dari Bill and Melinda Gates Foundation untuk setiap tahunnya akan di-posting
pada musim panas tahun berikutnya, sedangkan jenis pendanaan dari 990-PF dilaporkan
pada musim gugur tahun berikutnya. Pada Oktober 2006, pengurus Bill and Melinda Gates
Foundation menciptakan struktur dua entitas pendanaan yaitu: Bill & Melinda Gates
Foundation (berbentuk yayasan) dan Bill & Melinda Gates Foundation Trust (dalam bentuk
kepercayaan). Kedua entitas yang bebas bebas pajak untuk kategori yayasan swastayang
19
memiliki struktur pengelolaan yang jelas sebagai sebuah badan amal resmi. Di dunia
berkembang, yayasan ini berfokus pada peningkatan kesehatan dan mengurangi kemiskinan
seperti salah satu contoh programnya dilaksanakan di India. Sedangkan di Amerika Serikat
sendiri, yayasan ini mendukung program yang terkait dengan pendidikan. Pada wilayah
lokal yayasan ini mempromosikan strategi dan program yang membantu keluarga
berpenghasilan rendah.Sebelum kematiannya, Warren Buffett (salah satu orang terkaya dii
Amerika serikat yang juga seorang philanthropist telah menyumbangkan sebagian besar
asset yang ia miliki ke Bill and Melinda Gates Foundation). Ia berharap hartanya dapat
dikelola oleh yayasan Bill and Melinda Gates untuk member kehidupan yang lebih baik
bagi masyarakat yang membutuhkan. Modal utama Buffett dalam menyerangkan asetnya
ke yayasan tersebut adalah kepercayaan yang untuk mengelola aset investasi dan transfer
hasil untuk yang diperlukan untuk mencapai tujuan amal dari yayasan tersebut.
10. Bill Gates dan Kekuatan Yang Dimiliki Seorang Pebisnis Filantropist
Bill gates adalah orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama beberapa tahun.
Pada tahun 2000 mulai beralih pada kegiatan filantropidan telah menghabiskan dana sekitar
2,3 milliar dollar AS untuk membantu program vaksinasi 80 juta anak di negara miskin.
Total donasi yang diberikan Bill Gates sampai saat ini melebihi donasi yang dilakukan oleh
John. D. rocketfeller, yang mulai memberikan donasi sejak ia menjadi juru tulis di
Clevelend and pada akhir hidupnya telah memberikan 550 juta dollar AS. Para
philanthropist saat ini lebih cenderung dapat mempengaruhi segmen-segmen politik
daripada para politikus sendiri. Saat ini para pebisnis justru mendapat akses yang lebih
banyak ketika memutuskan untuk menjadi pebisnis philantropist daripada hanya menjadi
seorang politikus. Contoh pengaruh Bill Gates terhadap pemimpin dunia adalah ketika ia
disambut dengan hangat oleh adalah Presiden Cina, Jiang Zemin, dan dapat bertemu
dengan pemimpin itu dua kali dalam delapan bulan. Hal ini sangat jauh bila dibandingkan
Bill Clinton yang hanya dapat bertemu sekali. Dunia patut berterima kasih terhadap orang-
orang seperti Bill Gates, karena selain memperluas jaringan bisnisnya, ia juga telah
melakukan lobi-lobi politik dengan banyak tokoh-tokoh politik untuk mengubah keadaan
20
dunia, dengan kesadaran mereka sebagai philanthropist untuk mengubah dunia kearah yang
lebih baik.
11. Kesimpulan
Bill & Melinda Gates Foundation (B & MGF atau Gates Foundation) merupakan
yayasan pribadi (private foundation) yang terbesar di dunia yang dioperasikan secara
transparan, Yayasan ini didirikan oleh Bill dan Melinda Gates dan telah menjalankan
program bantuan yang berguna bagi human development baik di negaranya maupun
masyarakat lain di bebagai belahan dunia. Salah satu kegiatannya adalah memberikan
vaksin terhadap 165 juta anak-anak di India. Yayasan Bill Gates tidak bekerja sendiri,
yayasan ini dibantu Rotary International dan mitra dalam Global Polio Eradication
Initiative (GPEI)---yang terdiri dari Organisasi Kesehatan Dunia, UNICEF, dan US Centers
for Disease Control dan Prevention. Organisasi Rotary Internasional memiliki relawan 1,2
juta yang terdiri dari pria dan wanita dan petugas kesehatan, dilengkapi dengan hampir 200
juta dosis vaksin, yang pergi dari rumah ke rumah dan bekerja di tempat-tempat umum dan
pusat pelayanan masyarakat untuk memberi vaksin polio bagi anak di bawah usia lima
tahun. Untuk berhasil, di India mereka harus mencakup negara sebesar “Eropa Barat”
dalam enam hari. Berkat kerja keras dari pihak di atas, penjangkitan virus polio dapat pada
tahun 2010 turun hingga 99 persen dan hanya diderita oleh 41 orang anak . Kerja keras Bill
gates telah terbayar, namun bantuan yang berkelanjutan akan selalu dilakukan karena
penyebaran virus yang besar mungkin dapat terjadi lagi.
21
References:
Heertz, Noorena. 2001. “Evangelical Enterpreneurs”, dalam Silent Takeover. London:
Random House. Pp.200-216
Himmelfrab, Gertrude. 1997. The Age of Philantrophy”, the Wilson Quartely. Vol.21. no.2.
pp.48-55.
Vogel Ann, 2006. “Who’s Making Global Civil Society: Philantrophy and US Empire in
The World Society.” British Journal of Sociology. Vol. 7 no. 4. Pp.635-655.
WHO Media Centre. 2003. India launches largest ever campaign to tackle polio epidemic
(http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2003/pr8/en/ dikutip pada 26 Juni
2011)
http://www.gatesfoundation.org/vaccines/Pages/overview.aspx
http://www.la-l.com/tekno/bill-gates-kumpulkan-43-miliar-dollar-as-untuk-vaksin-
gratis.html
http://swa.co.id/2011/04/gerakan-filantropi-dan-bisnis-sosial-konglo/
http://id.wikipedia.org/wiki/Bill_Gates