29
MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA MASA ORDE LAMA Disusun Oleh : Laili Umdatul Khoirurosida 43215110119 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MERCUBUANA

Perekonomian indonesia orde lama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perekonomian indonesia orde lama

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

MASA ORDE LAMA

Disusun Oleh :

Laili Umdatul Khoirurosida

43215110119

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCUBUANA

JAKARTA, MARET 2016

Page 2: Perekonomian indonesia orde lama

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,

sehingga penulis dapat merampungkan makalah ini dengan judul “Perekonomian

Indonesia masa Orde Lama”. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi kewajiban tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia.

Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam kepada

semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka

demi terwujudnya makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 10 Maret 2016

Penulis

i

Page 3: Perekonomian indonesia orde lama

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................3

PEMBAHASAN....................................................................................................................3

2.1 Perkembangan Ekonomi Masa Pasca Kemerdekaan (1945 – 1950).........................3

2.1.1 Kebijakan Ekonomi Pemerintah pada Masa Pasca Kemerdekaan (1945 – 1950)...................................................................................................................................4

2.1.2 Upaya Pemerintah Menembus Blokade Ekonomi Belanda...............................5

2.2 Perkembangan Masa Ekonomi Liberal (1950-1957).................................................6

2.2.1 Kebijakan Ekonomi Pemerintah pada Masa Ekonomi Liberal (1950-1957).......7

2.2.2 Upaya Pemerintah Membentuk Nasionalisasi De Javasche Bank......................8

2.2.3 Upaya Pemerintah Membentuk Gerakan Benteng............................................9

2.2.4 Upaya Pemerintah Membentuk Badan Perencanaan Pembangunan..............10

2.3 Perkembangan Ekonomi Di Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1967).................11

BAB III...............................................................................................................................15

PENUTUP..........................................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................15

3.2 Saran................................................................................................................15

BAB IV..............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

ii

Page 4: Perekonomian indonesia orde lama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Orde Lama adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soekarno di

Indonesia. Ir. Soekarno adalah presiden Indonesia pertama yang menjabat

pada periode 1945 – 1966. Semenjak Negara ini berdiri mulai tahun 1945,

telah terdapat berbagai pergantian kekuasaan dan pemimpin di negeri ini.

Berbagai corak kepemimpinan telah tercatat di dalam lembaran-lembaran

sejarah negeri ini dengan berbagai cirri khas, kelebihan, dan kekurangannya

masing-masing.

Sebelum Republik Indonesia Serikat dinyatakan bubar, pada saat itu

terjadi demo besar-besaran menuntut pembuatan suatu Negara Kesatuan.

Maka melalui perjanjian antara tiga negara bagian, Negara Republik

Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur dihasilkan

perjanjian pembentukan Negara Kesatuan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Sejak 17 Agustus 1950, Negara Indonesia diperintah dengan

menggunakan Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950

yang menganut sistem kabinet parlementer di Indonesia.

Kemudian munculah pergantian Perdana Menteri ber-kali kali dan hal

tersebut sangat mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Indonesia dilanda

gejolak politik di dalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah

daerah seperti di Sumatera dan Sulawesi. Akibatnya selama pemerintahan

Orde Lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Terdapat

banyak ketimpangan ekonomi, kemiskinan, dan ketidakadilan. Pada masa

ini, sistem ekonomi Indonesia ditujukan pada pembangunan dalam segala

bidang namun dalam kenyataannya perekonomian Indonesia malah semakin

parah karena KKN dan Kas negara kosong.

1

Page 5: Perekonomian indonesia orde lama

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah Perekonomian Indonesia pada masa orde lama?

2. Bagaimana keadaan perekonomian pada masa itu?

3. Bagaimana pola kebijakan ekonomi orde lama?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan sejarah Perekonomian Indonesia pada masa orde lama.

2. Menjelaskaan keadaan Perekonomian pada masa orde lama.

3. Menjelaskan pola kebijakan ekonomi orde lama.

2

Page 6: Perekonomian indonesia orde lama

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ekonomi Masa Pasca Kemerdekaan (1945 – 1950)

Kondisi ekonomi Indonesia pada awal kemerdekaan pada akhir masa

pendudukan Jepang dan masa awal berdirinya Republik Indonesia. Keadaan

ekonomi Indonesia sangat kacau. Inflasi yang sangat parah menimpa Negara

Republik Indonesia yang baru berusia beberapa bulan.

Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu

mata uang secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara, pemerintah

RI menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De

Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang

pendudukan Jepang. Dalam perekonomian Negara yang semakin memburuk,

pemerintah Republik Indonesia tidak dapat menyatakan bahwa mata uang

pendudukan Jepang tidak berlaku. Pada saat itu Negara Republik Indonesia belum

memiliki mata uang sendiri sebagai mata uang pengganti. Kas Negara kosong,

kondisi perekonomian yang cukup buruk didukung oleh keadaan dimana pajak

dan bea masuk lainnya sangat kecil. Sebaliknya, pengeluaran Negara semakin

bertambah.

Inflasi menimbulkan penderitaan hidup yang cukup berat bagi bangsa Indonesia

terutama di kalangan petani. Mereka paling banyak menyimpan mata uang

Jepang.

Di samping itu, keadaan ekonomi Indonesia semakin memburuk setelah

terjadi blockade blockade laut yang dilakukan oleh Belanda. Blokade itu menutup

pintu perdagangan Republik Indonesia. Tindakan blockade itu dimulai tsejak

bulan November 1945. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan

November 1945 untuk menutup pintu perdagangan luar negeri RI. Kas negara

kosong.

3

Page 7: Perekonomian indonesia orde lama

Akibatnya barang barang dagangan milik pemerintah Republik Indonesia tidak

dapat di ekspor. Alas an pihak Belanda melakukan blockade adalah sebagai

berikut :

a) Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia

b) Mencegah keluarnya hasil – hasil perkebunan milik Belanda dan

pengusaha asing lainnya

c) Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan

bukan oleh bangsa Indonesia

Tujuan dari blockade – blockade ini sebenarnya adalah untuk menjatuhkan

Republik Indonesia yang baru berdiri dengan senjata ekonomi. Perekonomian

bangsa Indonesia pun semakin memburuk. Selain itu bangsa Indonesia juga

sangat kekurangan bahan bahan impor yang sangat dibutuhkan. Disamping itu,

inflasi tidak dapat dikendalikan lagi.

2.1.1 Kebijakan Ekonomi Pemerintah pada Masa Pasca Kemerdekaan (1945

– 1950)

Usaha pemerintah untuk mengatasi kesulitan moneter pertama – tama

adalah dengan melakukan pinjaman nasional. Program Pinjaman Nasional

dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP,

dilakukan pada bulan Juli 1946. Pelaksanaan pinjaman yang cukup sukses ini

menjukan adanya dukungan dari rakyat. Namun kekacauan ekonomi semakin

bertambah dengan munculnya mata uang NICA menggantikan mata uang Jepang.

Rakyat Indonesia tidak dibenarkan mempergunakan mata uang NICA sebagai alat

pembayaran.

Kemudian pada bulan Oktober 1946, pemerintah RI mengeluarkan uang

kertas baru yaitu Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) untuk menggantikan mata

uang Jepang. Tindakan ini diikuti dengan pembentukan Bank Negara Indonesia

pada tanggal 1 November 1946. Sebelumya pemerintah telah merintis

pembetukan Bank Rakyat Indonesia yang semula bernama Shomin Ginko. Bank

4

Page 8: Perekonomian indonesia orde lama

Rakyat Indonesia merukan prototype Bank Negara. Tugas bank Negara adalah

mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing yang ada di Indonesia. Namun

situasi perang sangat mempengaruhi situasi ekonomi.

2.1.2 Upaya Pemerintah Menembus Blokade Ekonomi Belanda

Pemerintah Republik Indonesia berusaha untuk menembus blockade ekonomi

musuh dengan cara mematahkan isolasi ekonomi. Untuk itu pemerintah Indonesia

menempuh usaha – usaha sebagai berikut

a) Usaha yang bersifat Politis

Pemerintah Indonesia bersedia membantu India yang sedang ditimpa

kelaparan dengan mengirim beras 500.000 ton beras. Sebagai imbalannya

pemeritah India menjanjikan mengirim bahan pakaian yang sangat

dibutuhkan Indonesia

b) Usaha yang bersifat Ekonomis

Pemerintah Indonesia mengadakan hubungan dagang langsung dengan pihak

luar negeri. Usaha itu di rintis oleh Banking and Trading Corporation (BTC)

atau perseroan Bank dan perdagangan merupakan usaha perdagangan swasta

yang membantu usaha ekonomi. BTC berhasil mengadakan kontak dengan

pengusaha swasta Amerika Serikat. Dalam transaksi pertama, AMerika

Serikat bersedia membeli barang – barang ekspor Indonesia seperti gula, teh,

karet dll.

c) Kasimo Plan yang intinya mengenai usaha swasembada pangan dengan

beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Dengan swasembada pangan,

diharapkan perekonomian akan membaik. (mengikuti Mazhab Fisiokrat :

sektor pertanian merupakan sumber kekayaan).

5

Page 9: Perekonomian indonesia orde lama

d) Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari

1947 Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948,

mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.

Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India, mangadakan

kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda

di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.

2.2 Perkembangan Masa Ekonomi Liberal (1950-1957)

Masa ini disebut masa liberal, karena dalam politik maupun sistem

ekonominya menggunakan prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada

pasar sesuai teori-teori mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez

passer. Masa demokrasi liberal ditandai dengan di berlakukannya UUDS 1950

pascapengakuan kedaulatan. Berlakuannya UUDS 1950 kemudian mengubah

tatanan pemerintahan indonesia. Padahal pengusaha pribumi masih lemah dan

belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi, terutama pengusaha Cina.

Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia

yang baru merdeka. Kondisi ekonomi Indonesia pada masa liberal masih sangat

buruk. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut antara lain :

a) Setelah pengakuan kedaulatan dari belanda pada tanggal 27 desember

1949, bangsa Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti

yang telah ditetapkan dalam hasil-hasil KMB. Beban tersebut berupa uang

luar negeri sebesar 1,5 triliun rupiah dan utang dalam Negara sejumlah 2,8

triliun rupiah.

b) Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia

melainkan dirancang di belanda.

c) Pemerintah belanda tidak mewariskan ahli-ahli yang cakap untuk

mengubah system ekonomi colonial menjadi system ekonomi nasional.

6

Page 10: Perekonomian indonesia orde lama

Sehingga Hubungan internasional pada masa cabinet nasir mengalami

depresi dari amerika dan eropa sehingga harga ekspor bahan mentah

mengalami kemerosotan. Sedangkan pada tahun 1951 penerimaan

pemerintah mulai berkurang disebabkan oleh menurunnya volume

perdagangan internasional.

d) Tidak stabilnya situasi politik dalam Negara mengakibatkan pengerluaran

pemerintah untuk operasi-operasi keamanan semakin meningkat.

e) Defisit yang harusnya ditanggung oleh pemerintah RI pada waktu itu

sebesar 5,1 miliar.

f) Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.

g) Kabinet terlalu sering berganti menyebabkan program – program cabinet

yang telah dirancangnya tidak dapat dilaksanakan, sementara program

baru mulai dirancang. Pada Orde Lama terjadi banyak pergantian kabinet

diakibatkan situasi politik yang tidak stabil. Tercatat ada 7 kabinet pada

masa Orde Lama, yaitu :

1950-1951 - Kabinet Natsir

1951-1952 - Kabinet Sukiman-Suwirjo

1952-1953 - Kabinet Wilopo

1953-1955 - Kabinet Ali Sastroamidjojo I

1955-1956 - Kabinet Burhanuddin Harahap

1956-1957 - Kabinet Ali Sastroamidjojo II

1957-1959 - Kabinet Djuanda

2.2.1 Kebijakan Ekonomi Pemerintah pada Masa Ekonomi Liberal (1950-

1957)

Beberapa upaya untuk memperbaiki perekonomian pada masa demokrasi

liberal adalah sebagai berikut :

7

Page 11: Perekonomian indonesia orde lama

a) Gunting Syafruddin (dikeluarkan 20 Maret 1950) adalah kebijakan

pemotongan nilai mata uang(sanering).tindakan keuangan ini dilakukan pada

tanggal 20 maret 1950 dengan cara memotong semua uang yang bernilai

Rp.2,50 keatas sehingga nilainya setengahnya. Kebijakan ini dilakukan oleh

mentri keuangan syafruddin prawiranegara pada masa pemerintahan RIS.

b) Untuk merangsang ekspor, pemerintah mengubah nilai tukar rupiah terhadap

dollar AS. Untuk kepentingan ekspor, untuk setiap dollar nilai rupiahnya

diubah dari Rp 3,80 menjadi Rp 7,60. Untuk keperluan impor nilai tukar

rupiah ditukar menjadi Rp 11,40 untuk setiap dollarnya

c) Rencana pembangunan lima tahun (RPLT), adanya ketegangan antara pusat

dan daerah sehingga banyak daerah yang melaksanakan kebijakan

ekonominya masing-masing.

d) Musyawarah Nasional Pembangunan, Masa kabinet Juanda terjadi

ketegangan hubungan antara pusat dan daerah. Masalah tersebut untuk

sementara waktu dapat teratasi dengan Musayawaraah Nasional

Pembangunan (Munap). Tujuan diadakan Munap adalah untuk mengubah

rencana pembangunan agar dapat dihasilkan rencana pembangunan yang

menyeluruh untuk jangka panjang.

e) Berusaha memutuskan kontrol Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-

impor, dengan Mengamankan usaha-usaha yang menyangkut harkat hidup

orang banyak dan lewat persetujuan finansial ekonomi (fincek), perjanjian

hubungan fincek dengan Indonesia-belanda.

2.2.2 Upaya Pemerintah Membentuk Nasionalisasi De Javasche Bank

Dalam Menghadapi ”watak kolonial” yang masih bercokol terutama di

lapangan ekonomi, pemerintah berupaya mengambil langkah untuk

menyelamatkan sektor yang dianggap strategis, terutama perbankan. Pada tahun

1953, dilakukan nasionalisasi terhadap Bank Java dan kemudian namanya

berubah menjadi ”Bank Indonesia”. Serta membentuk dua Financial Bank yaitu:

Bank Industri Negara (BIN) yang akan membiayai proyek-proyek indutri; dan

8

Page 12: Perekonomian indonesia orde lama

Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyediakan foreign-exchange sekaligus

membiayai kegiatan impor.

Langkah pemerintah berikutnya adalah mengamankan usaha-usaha yang

menyangkut harkat hidup orang banyak, seperti: balai gadai, beberapa wilayah

pertanian yang penting, pos, telepon, listrik, pelabuhan, pertambangan batu bara

dan rel kereta. Selanjutnya pemerintah membiayai perusahan negara melalui BIN

di sektor produksi semen, tekstil, perakitan mobil, gelas, dan botol.

Langkah terakhir pemerintah adalah berusaha memutuskan kontrol

Belanda dalam bidang perdagangan ekspor-impor dengan mendirikan Pusat

Perusahaan Perdagangan pada tahun 1948 untuk mengekspor produk pertanian

Indonesia. Pemerintah juga mendirikan USINDO pada tahun 1956 untuk

mengekspor industri manufaktur -yang dibiayai oleh BIN- dan mengimpor bahan

mentah untuk keperluan industri mereka.

2.2.3 Upaya Pemerintah Membentuk Gerakan Benteng

Sumitro Djojohadikusumo berpendapat bahwa pembangunan ekonomi

Indonesia pada hakikatnya adalah pembangunan ekonomi baru sehingga perlu

mengubah struktur ekonomi dari system ekonomi colonial ke dalam system

ekonomi nasional. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada para

pengusaha priumi untuk berpartisipasi dalam membangun ekonomi selain itu,

Pemeritah juga diharapkan membantu dan membimbing pengusaha. Bantuan itu

dapat berupa pinjaman atau pemberian kredit dan bimbingna konkret Program

system ekonomi Sumitro ini dituangkan atau diterpakan pada Kabinet Natsir,

ketika ia menjabat sebagai menteri Perdagangan. Program Ekonomi Benteng di

mulai pada bulan April 1950 dan berlangsung selama tiga tahun yaitu 1950 –

1953. Lebih kurang 700 pengusaha pribumi Indonesia mendapatkan bantuan

kredit dari program benteng ini

Program Benteng pada dasarnya mempunyai tujuan tujuan berikut

9

Page 13: Perekonomian indonesia orde lama

a) Menumbuhkan dan membina wiraswatawan Indonesia dan menumbuhkan

nasionalisme Ekonomi

b) Mendorong para importer nasional agar mampu bersaing dengan

perusahaan – perusahaan impor asing

c) Membatasi impor barang barang tertentu dan memberikan lisensi hanya

kepada importer Indonesia

d) Memberi bantuan dalam bentuk kredit keuangan kepada pengusaha

Indonesia

Sasaran Program ini adalah pembentukan modal yang cukup besar melalui

kegiatan transaksi – transaksi impor yang sangat menguntungkan dan ini

memungkinkan dimulainya usaha mendirikan industry industry kecil – kecilan.

Akan tetapi program ini tidak berhasil mencapai tujuan karena pengusaha

terlalu tergantung kepada pemerintah, mereka kurang mandiri untuk

mengembangkan usahanya. Bahkan ada pengusaha yang menyalahgunakan

kebijakan pemerintah ini untuk mencari keuntungan secara ceat dari kredit yang

mereka peroleh. Misalnya tampak dalam praktik praktik untuk beli fasilitas antara

birkorasi yang didominasi oleh partai – partai politik yang kebetulan sedang

berkuasa dan para pendukung mereka menjadi klien ekonominya

2.2.4 Upaya Pemerintah Membentuk Badan Perencanaan Pembangunan

Ketika Mr. Iskaq Tjokroadisuryo menjabat sebagai menteri perekonomian

dibawah cabinet Ali, ia melanjutkan upaya upaya untuk mengangkat para

pengusaha pribumi. Pada masa cabinet Ali I dikeluarkan model baru yang dikenal

dengan system ali-baba yaki kerja sama antara pengusaha priumi dengan

pengusaha non pribumi. Keijakan ekonomi ini lebih mengutamakn kebijakan

Indonesianisasi yaitu mendorong timbul dan berkembangnya pengusaha –

pengusaha. Langkah yang diambil antara lain mewajibkan perusahaan perusahaan

asing yang beroperasi di Indonesia memberikan latihan latihan dan tanggung

jawab kepada tenaga kerja Indonesia agar dapat menduduki jabatan staf,

mendirikan perusahaan Negara dan menyediakan kredit serta lisensi bagi usaha

10

Page 14: Perekonomian indonesia orde lama

swasta nasional serta memberikan perindungan agar mampu bersaing dengan

perusahaan asing yang ada.

2.3 Perkembangan Ekonomi Di Masa Demokrasi Terpimpin (1959 – 1967)

Untuk mengatasi ekonomi yang kian memburuk, kabinet Ali II

membentuk badan perencanaan pembangunan yang bertugas merencanakan

pembangunan jangka panjang dengan Ir Djuanda sebagai ketua. Badan itu berhasil

merencanakan pembangunan lima tahun (1956-1961).

Namun akibat situasi politik dan keamanan pada tahun 1963 Dewan

Perancang nasional diganti namanya menjadi Badan Perancang Pembangunan

Nasional (Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno.

Tugas Bappenas:

• Menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, baik

nasional maupun daerah

• Mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan

• Menyiapkan serta meilai mandataris untuk MPRS

Kabinet Karya dibentuk Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada tanggal 15

Agustus 1959. Depernas dipimpin oleh Muh. Yamin dengan anggota berjumlah

50 orang.

Tentang pembentukan Depernas tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 8

Tahun 1958 dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1958. Tugas Depernas

11

Page 15: Perekonomian indonesia orde lama

adalah menyiapkan rancangan undang-undang pembangunan nasional dan menilai

penyelenggaraan pembangunan.

Hasil yang dicapai Depernas dalam waktu satu tahun berhasil menyusun

Rancangan Dasar Undang-Undang Pembangunan Nasional Semesta Berencana

Tahapan tahun 1961 – 1969 yang disetujui oleh MPRS dengan Ketetapan MPRS

No. II/MPRS/1960.

Dalam era demokrasi terpimpin, Presiden soekarno menjalankan sistem

Ekonomi Terpimpin. Dalam sistem ekonomi ini, presiden secara langsung terlibat

dan mengatur perekonomian. Seluruh kegiatan perekonomian terpusat pada

pemerintah pusat. Akibatnya, kegiatan perekonomian di daerah menjadi terganggu

dan menurun. Dalam era ekonomi terpimpin idonesia berulang kali mengganti

desain ekonominya seiring dengan bergantinya kabinet yang sedang berkuasa.

Ekonomi ini berlaku sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959. Dengan

sistem ini, diharapkan akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan

dalam sosial, politik,dan ekonomi.

Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di

masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia, antara lain :

a) Devaluasi yang diumumkan pada 25 Agustus 1959 menurunkan nilai uang

sebagai berikut :

Uang kertas pecahan Rp 500 menjadi Rp 50,

uang kertas pecahan Rp 1000 menjadi Rp 100,

dan semua simpanan di bank yang melebihi 25.000 dibekukan.

Tujuan dilakukan devaluasi adalah untuk membendung inflasi yang tetap

tinggi, untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, dan

meningkatkan nilai rupiah, sehingga rakyat kecil tidak dirugikan. Devaluasi

juga dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000

12

Page 16: Perekonomian indonesia orde lama

menjadi Rp 1. Tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah

meningkatkan angka inflasi.

b) Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi

sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru

mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-

1962 harga barang-baranga naik 400%. ujuan dibentuk dekon adalah untuk

menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari

sisa-sisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia

dengan cara terpimpin.Namun, dalam pelaksanaannya, dekon tidak mempu

mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi, dekon justru

mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Struktur ekonomi

Indonesia menjurus pada sistem statisme.Artinya, masalah perekonomian

diatur atau dipegang oleh pemerintah, sedangkan prinsip-prinsip dasar

ekonomi banyak diabaikan. Akibatnya, defisit dari tahun ke tahun semakin

meningkat menjadi 40 kali lipat. Defisit yang semakin meningkat tersebut

dengan pencetakan uang baru tanpa perhitungan yang matang, sehingga

menambah berat beban inflasi.

c) Menekan Laju Inflasi

Pemerintah mengeluarkan Peraraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 2 Tahun 1959 untuk membendung laju inflasi tujuannya

adalah mengurangi banyaknya uang yang beredar agar dapat memperbaiki

bidang keungan dan prekonomian. Akan tetapi kebijakan itu justru

berakibat merosotnya penerimaan Negara dan nilai mata uang rupiah dan

akhirnya pemerintah melakukan likuiditas terhadap semua sector

pemerintah maupun swasta.

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk memperbarui ekonomi

tersebut ternyata mengalami kegagalan. Adapun faktor penyebabnya adalah

sebagai berikut :

Penanganan masalah ekonomi tidak rasional.

Ekonomi lebih bersifat politik dan tidak ada kontrol.

13

Page 17: Perekonomian indonesia orde lama

Pengeluaran negara cukup besar.

Devisa yang semakin meningkat ditutup dengan pencetakan uang baru

yang menyebabkan inflasi semakin membumbung tinggi.

Struktur ekonomi menjurus ke ekonomi etatisme (semuanya diatur dan

dipegang oleh negara).

Kegagalan-kegagalan dalam berbagai tindakan moneter itu diperparah karena

pemerintah tidak menghemat pengeluaran-pengeluarannya. Pada masa ini banyak

proyek-proyek mercusuar yang dilaksanakan pemerintah dan juga sebagai akibat

politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara Barat.

Demokrasi Terpimpin, kebijakan dibidang ekonomi sebagai berikut :

Pemberlakuan uang kertas baru pada tanggal 1 Januari 1960.

Penggabungan bank-bank Negara menjadi satu nak sentral.

Pembiayaan proyek-proyek mencusuar seperti Games or the New

Emerging Forces (Ganefo)

Penghimpunan dan penggunaan Dana Revolusi.

14

Page 18: Perekonomian indonesia orde lama

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari sepanjang uraian di atas, dapatlah penulis menarik suatu kesimpulan,

bahwa masa pemerintahan Orde Lama berlangsung kurang lebih selama tujuh

tahun yaitu dimulai dari tahun 1959-1966 dengan Soekarno sebagai Presiden.

Selama masa Orde Lama tersebut, Soekarno memberlakukan sistem pemerintahan

Demokrasi Terpimpin, di mana segala kekuasaan secara mutlak berada di satu

tangan yaitu Presiden Soekarno. buruknya perekonomian Indonesia selama

pemerintahan Orde Lama (terutama) di sebabkan oleh hancurnya infrastruktur

ekonomi fisik maupun non fisik selama penduduk Jepang , Perang Dunia II , dan

perang revolusi , serta gejolak politik di dalam negeri (termasuk sejumlah

pemberontakan di daerah) di tambah lagi dengan manajemen ekonomi makro

yang sangat buruk selama rezim tersebut. Dapat dimengerti bahwa dalam kondisi

politik dan sosial dalam negeri seperti ini , sangat sulit bagi pemerintah untuk

mengatur roda perekonomian dengan baik. Perekonomian Indonesia sejak

pemerintahan masa orde lama hingga masa reformasi masih mengalami beberapa

gejolak. Perekonomian Indonesia masih jatuh bangun. Hal itu dapat dilihat dari

kemiskinan yang masih ada, pengangguran tingkat tinggi dikarenakan jumlah

lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja,

maraknya para koruptor karena hukum di negeri ini kurang tegas (Indonesia

15

Page 19: Perekonomian indonesia orde lama

termasuk dalam 5 terbesar Negara terkorup didunia), masih terjadi kesenjangan

ekonomi antara penduduk yang miskin dan yang kaya, nilai rupiah masih sekitar

Rp 9.000-Rp 10.000, dan masih memiliki hutang ke luar negeri.

3.2 Saran

Saran yang saya dapat berikan dalam perekonomian orde lama untuk

pemerintah lebih menanggapi kasus penggelapan uang atau korupsi yang biasanya

ada di orde ini, merubah infrastruktur pemerintah dan anggotanya dan sistem

ekonomi yang terbuka

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

B S Muljana.2001.Perencanaan Pembangunan Nasional.Jakarta:UI-Press.

https://ghinaislamiah.wordpress.com/2015/03/30/perkembangan-

perekonomian-indonesia/

http://koran.republika.co.id/koran/203/137181/

Ekonomi_Indonesia_dari_Masa_ke_Masa

http://wiragunas.blogspot.co.id/2015/06/perekonomian-indonesia-masa-

demokrasi.html

https://afrizalwszaini.wordpress.com/makalah/pembangunan-indonesia-

dari-masa-orde-lama-orde-baru-sampai-era-reformasi/

http://www.sejarah-negara.com/kehidupan-ekonomi-masa-demokrasi-

terpimpin/

Yustika, Ahmad Erani. 2002. Pembangunan dan Krisis, Memetakan

Perekonomian Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo.

Zhepa, Rusdi. 2012. Perkembangan pemerintah orde lama orde baru dan

reformasi.

16