Upload
anggradini
View
261
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
1
Jika seorang keturunan Adam meninggal maka putuslah segala amalannya,
kecuali 3 hal, yaitu:
Sedekah jariyah
ilmu yang bermanfaat
Doa anak yang soleh
PPh Pasal 25
Presented by:
Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP,.
Lecturer n’ Preceptor Accountant
Tax Instructor / Accounting Trainer
Registered Tax Consultants / Tax Adviser
Accounting Service & Management Advisory
Writer Instructor Lecturer
081 357 822 744
08888 299 629
0819- 13200 364
081 357 822 744
0819- 13200 364
(Home) 022-8888 6851
Flexi : 022-6156 7822
08888299629; 022-31129253
2
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANGGA BUANA
IKATAN AKUNTAN INDONESIA IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA
3
Selamat Datang Peserta Perkuliahan
Perpajakan Lanjutan
The Best
Teaching
4
A3
Slide 4
A3 Axioo; 17/11/2011
11&12KULIAH
PPh Psl. 25PPh Psl. 25PPh Psl. 25PPh Psl. 25
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANGGA BUANA
5
Mahasiswa harus :
Memahami dan mampu pajak masa yang harus dibayar serta memperhitungkan
dengan pajak yang harus dibayar pada akhir tahun, untuk berbagai jenis usaha.
TujuanTujuanTujuanTujuan INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL khususkhususkhususkhusus
6
• Kredit pajak untuk perseorangan
• Kredit pajak untuk badan, seperti : PT,
BUMN/D, Bank dan Lembaga Keuangan bukan
Bank
• Akuntansi Pajak
SUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASAN
7
PPh psl. 25
8
9
12 (DUA BELAS) ATAU BANYAKNYA BULAN
DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK
BESAR ANGSURAN
PPh PASAL 25 SETIAP BULAN
DIKURANGI
PPh YANG
DIPOTONG ATAU
DIPUNGUT :
PPh PSL 21
PPh PSL 22
PPh PSL 23
PPh YANG
TERUTANG ATAU
DIBAYAR DI LUAR NEGERI
YANG BOLEH
DIKREDITKAN
(PPh PSL 24)DIBAGI
SAMA DENGAN PPh TERUTANG MENURUT
SPT TAHUNAN PPh THN PAJAK YG LALU
ANGSURAN PAJAK
DALAM TAHUN BERJALANPasal 25 ayat (1)
ps25ps25
9
10
1
10
11
KreditKreditKreditKredit PajakPajakPajakPajak
PPh yg dipotong/ dipungut pihak lain(PPh Psl. 21/22/23/24)
PPh yg dibayar/ diangsur sendiri
(PPh Psl. 25)
• Merupakan pembayaran pajak yang telahdilakukan selama periode Januari s.d.Desember;
• Pengurang PPh terutang.
11
dikreditkan berdasarkanbukti pemotongan pajak,(bukan PPh Final)
PPhPPhPPhPPh PemotonganPemotonganPemotonganPemotongan////PemungutanPemungutanPemungutanPemungutan- Witholding Tax -
• PPh Psl. 21• PPh Psl. 22• PPh Psl. 23• PPh Psl. 24
PPh (tdk bersifat final) yang dipotong/dipungut pihak ketiga, dan merupakanpembayaran pajak dimuka.
12
PPh Pasal 21
Bukti pemotongan PPh Psl. 21
Form. 1721 – A1 Form. 1721 – A2
Pegawai Swasta(Non PNS)
PNS, ABRI, & Pensiunannya
Bukti Potong PPh Psl. 21/26
Pegawai Tdk. Tetap yang menerima penghasilan
13
PPh Pasal 23
• Pajak atas penghasilan berupa dividen, bunga,royalty, dan imbalan jasa-jasa tertentu;
• PPh Pasal 23 merupakan pembayaran pajak dimukayang pada umumnya dapat dikreditkan pada SPTTahunan oleh WP yang menerima penghasilan/WPyang dipotong pajak (kecuali atas PPh yang bersifatfinal);
• WP akan menerima Bukti Pemotongan setiap kalidilakukan pemotongan PPh Pasal 23 oleh pihakpemotong pajak.
14
PPh Pasal 24
Pilih yang terkecil antara :• Pajak yang dipotong di luar negeri; atau• Max.Kedit Pajak Luar Negeri (MKPLN)
MKPLN = Pengh. LN
PKPPPh TerutangX
15
1616
PPh Yang Dibayar Sendiri
• PPh Pasal 25 (angsuran bulanan pembayaran pajakyang dilaporkan sebagai SPT Masa);
• PPh Pasal 25 ayat 7 (angsuran bulanan khususpengusaha tertentu);
• STP PPh Pasal 25 (hanya pokok pajak);• Fiskal Luar Negeri.
17
B. PPh Pasal 25 secara umum untuk bln Maret s.d. Desember(PPh TERUTANG – KREDIT PAJAK PPh 21,22,23,24)
12 bulan
ANGSURAN PPh PASAL 25
TAHUN PAJAK BERIKUTNYA
E. Dalam hal terdapat kompensasi kerugian, angsuran PPh Pasal 25 dihitungkembali
A. PPh Pasal 25 utk bulan Januari s.d. Pebruari = Angsuran bulan Desembertahun pajak sebelumnya
D. Dalam hal terdapat penghasilan tidak teratur, angsuran PPh Pasal 25 dihitungkembali
C. Dasar penghitungan angsuran adalah penghasilan neto fiskal tahun pajaksebelumnya (dalam hal tidak terdapat kompensasi kerugian dan seluruhpenghasilan adalah teratur)
18
Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Pasal 25
Pokok Pajak ……..SanksiAdministrasi ……..
2.000.000
80.000Jumlah …………… 2.080.000
Dapatdikreditkan
Tdk dptDikreditkan maupun
dibiayakan
19
20
2
20
21
ANGSURAN BULANAN
(PPh Pasal 25)(Asumsi tahun Pajak Januari – Desember)
• Sebelum penyampaian SPT PPh
= Angsuran masa Desember tahun pajak sebelumnya
• Setelah SPT PPh dilaporkan
= Berdasarkan jumlah PPh terutang sesuai dengan yang
tercantum di SPT (Pajak terutang – pajak yang dipotong
pihak ketiga) dibagi 12 bulan.
21
Angsuran Bulanan – PPh Ps 25
• Apabila SPT Rugi atau Nihil
- Angsuran pajaknya adalah Nihil
• Kompensasi Kerugian
- Dalam Perhitungan hutang pajak, Penghasilan Kena Pajak
yang tercantum di SPT harus dikurangi dahulu dengan
kompensasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya yang
masih dapat dikompensasi.
22
23
Angsuran Bulanan – PPh Ps 25
• Terdapat Penghasilan Tidak Teratur (bersifat insidentil)
- Penghasilan Tidak Teratur dikeluarkan dari perhitungan
angsuran pajak, misalnya: keuntungan selisih kurs,
keuntungan dari pengalihan harta
23
24
Angsuran Bulanan – PPh ps.25 (Dalam hal-hal Tertentu)
• Apabila dilakukan Pembetulan SPT
� Jika dilakukan pembetulan SPT setelah dilaporkannya SPT, dan
mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, angsuran
pajaknya berdasarkan SPT Pembetulan.
� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal batas waktu pelaporan
s.d. tanggal pembayaran dikenakan denda sebesar 2% perbulan
(Pasal 8 ayat (2) UU KUP)
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT
pembetulan lebih besar dari tahun lalu, atas kekurangan setoran
dikenakan bunga 2% dari jatuh tempo pembayaran PPh ps 25 dr
masing-masing bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT
Pembetulan lebih kecil dari tahun lalu, maka atas kelebihan
setoran dpt dipindahbukukan ke PPh ps 25 bulan-bulan
berikutnya.
24
25
Angsuran Bulanan – PPh ps.25(Dalam hal-hal Tertentu)
• Apabila diterbitkan Ketetapan Pajak
� Jika pada tahun pajak sebelumnya terdapat Surat Ketetapan
Pajak (SKP), jumlah angsuran pajaknya harus dihitung
kembali berdasarkan Penghasilan Kena Pajak yang telah
ditetapkan dalam SKP tersebut dan berlaku mulai bulan
berikutnya setelah bulan penerbitan surat ketetapan pajak.
25
Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)
• Terlambat Lapor SPT :
� Angsuran pajak sebelum batas waktu
pelaporan SPT = angsuran masa Desember
tahun pajak sebelumnya.
� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal
batas waktu pembayaran s.d. tanggal
pembayaran dikenakan denda sebesar 2%
perbulan (Pasal 9 ayat (2b) UU KUP)
2626
27
• ..lanjutan Terlambat Lapor SPT :
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan
SPT yang terlambat lebih besar dari tahun lalu, atas
kekurangan setoran dikenakan bunga 2% dari jatuh
tempo pembayaran PPh ps 25 dr masing-masing
bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan
SPT yang terlambat lebih kecil dari tahun lalu, maka
atas kelebihan setoran dpt dipindahbukukan ke PPh
ps 25 bulan-bulan berikutnya.
27
28
Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)
• Perpanjangan SPT :
� Apabila permohonan perpanjangan disetujui, angsuran
untuk masa pajak Maret sampai dilaporkannya SPT
adalah berdasarkan perhitungan sementara yang
tercantum dalam Formulir SPT 1771-Y.
� Besarnya PPh ps.25 untuk bulan-bulan mulai batas
waktu penyampaian SPT tahunan s.d. bulan sebelum
disampaikannya SPT Perpanjangan = besarnya PPh
ps.25 yang dihitung berdasarkan SPT sementara.
28
29
Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)
• Perpanjangan SPT :
� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal batas
waktu pelaporan s.d. tanggal pembayaran dikenakan
denda sebesar 2% perbulan (Pasal 19 ayat (3) UU
KUP)
29
30
Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)
• Perpanjangan SPT :
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT Perpanjangan lebih besar dari SPT sementara , atas kekurangan setoran dikenakan bunga 2% dari jatuh tempo pembayaran PPh ps 25 dr masing-masing bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)
� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT Perpanjangan lebih kecil SPT sementara , maka atas kelebihan setoran dpt dipindahbukukan ke PPh ps 25 bulan-bulan berikutnya
30
31
ANGSURAN BULANAN
(Dalam hal-hal khusus)
• Wajib Pajak Badan (Baru)
1/12 x (tarif progresif x penghasilan fiskal bulanan
yang disetahunkan)
• Bank dan Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi
1/12 x (tarif progresif x laba/rugi fiskal pertiga
bulanan yang disetahunkan)
31
32
ANGSURAN BULANAN
(Dalam hal-hal khusus)
• B U M N / B U M D
1/12 x {[(tarif progresif x laba/rugi fiskal sesuai dengan
Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP)]-
pemotongan pemungutan PPh Ps.22,23 dan PPh Pasal
24}
� Tidak berlaku untuk bank pemerintah atau perusahaan
yang bergerak di bidang Sewa Guna Usaha
32
Perubahan Keadaan Usaha atau
Kegiatan
• Terjadi Penurunan keadaan usaha ataukegiatan� 3(tiga) bln atau lebih PPh terutang thn berjalan < PPh terutang thn sebelumnya.
� Ajukan permohonan Pengurangan PPh Ps.25 dg disertai Penghitungan yg mjd dasar.
� 1(satu) bln tdk ada keputusan = diterima.
• Terjadi Peningkatan keadaan usaha ataukegiatan
33
Ada Pertanyaan?
34
Presented by:
IJI SAMAJI, SE., M.Si., Ak., CA., BKP.
35
PAJAK PENGHASILAN Psl 25
( ANGSURAN PAJAK YANG DIBAYAR SENDIRI WP )
DALAM TAHUN BERJALAN.
36
Brevet A&B
I. PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN : PAJAK PENGHASILAN Psl 25, ADALAH :
PAJAK YG DIBAYAR SENDIRI OLEH WP SELAMA
TAHUN BERJALAN, YG MERUPAKAN ANGSURAN
DARI PAJAK YG AKAN TERUTANG UNTUK
SATU TAHUN PAJAK/BAGIAN TAHUN PAJAK,
SESUAI DG PRINSIP “ PAY AS YOUR EARN “
II. DASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUM :
1. Psl 25 UU No. 7 TAHUN 1983, SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UU No. 36 TH 2008.
2. PP No. 138 TAHUN 2000, TGL 21-12-2000.
PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK/
PELUNASAN PPh DALAM TAHUN BERJALAN.
3. KEP. MK.522/KMK.04/2000, TGL 14-12-2000.
4. KEP DJP – 547/PJ.2000, TGL 29-12-2000.
5. KEP DJP - 537/PJ.2000, TGL 29-12-2000. 37
Brevet A&B
A.A.A.A. U M U M.U M U M.U M U M.U M U M.
RUMUS UMUM :
PAJAK TERUTANG MENURUT SPT TAHUNAN YG LALU DIKURANGI DGN:- PEMOTONGAN ( PPh Psl 21, Psl 23, dan Psl 26 )
- PEMUNGUTAN ( PPh Psl 22 ) - PAJAK YANG DIBAYAR/DIPUNGUT DI LN ( PPh Psl 24 )
HASILNYA
DIBAGI 12, ATAU MASA PAJAK
KECUALI WP MENDAPATKAN SKP TAHUN PAJAK YANG LALU YANG
JUMLAH PAJAK TERUTANGNYA LEBIH BESAR DARI JUMLAH
PAJAK MENURUT SPT TAHUNAN.
KECUALI
YANG FINAL
38
Brevet A&B
CONTOH :
PAJAK TERUTANG TAHUN 2009 BESARNYA Rp 150.000.000. PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN
SERTA PAJAK YANG DIBAYAR DI LUAR NEGERI TAHUN 2009 ADALAH :
- PPh Psl 21 BERJUMLAH Rp 15.000.000.
- PPh Psl 22 BESARNYA Rp 22.000.000.
- PPh Psl 23 JUMLAHNYA Rp 16.000.000.
- PPh Psl 24 ( YANG DAPAT DIKREDITKAN ) Rp 7.000.000.
JUMLAH Rp 60.000.000.
PAJAK YANG DIBAYAR SENDIRI ( Rp 150.000.000. – Rp 60.000.000. ) Rp 90.000.000.
MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 TAHUN 2010 SETIAP BULAN ADALAH :
1/12 x Rp 90.000.000. = Rp 7.500.000.
CATATAN :
APABILA PAJAK SEBESAR Rp 150.000.000. MENYANGKUT PENGHASILAN SELAMA
9 BULAN, MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 TAHUN 2010 NYA ADALAH :
1/9 x Rp 90.000.000. = Rp 10.000.000.
39
Brevet A&B
SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN PPhPPhPPhPPh PslPslPslPsl 25. 25. 25. 25.
APABILA DITERBITKAN SKP UNTUK TAHUN PAJAK (SEBELUM
TAHUN SPT) YANG MENGHASILKAN ANGSURAN PPh Psl 25
LEBIH BESAR DARI PADA ANGSURAN BERDASARKAN SPT PPh
TERSEBUT, MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 DIHITUNG BERDASAR
KAN SKP TERSEBUT TERHITUNG BULAN BERIKUTNYA SETELAH
BULAN DITERBITKANNYA SKP.
CONTOH :
BERDASARKAN SPT PPh TAHUN PAJAK 2009, YANG DISAMPAI
KAN MARET 2010, PERHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN PPh
Psl 25 YANG HARUS DIBAYAR SEBESAR Rp 1.500.000.
DALAM BULAN JUNI 2010 DITERBITKAN SKP TAHUN PAJAK
2009 YANG MENGHASILKAN BESARNYA ANGSURAN PPh Psl 25
SETIAP BULAN SEBESAR Rp 2.000.000. MAKA ANGSURAN
PPh Psl 25 TAHUN 2010 BESARNYA MENJADI Rp 2.000.000.
YANG MULAI BERLAKU BULAN JULI 2010. 40
Tax Plan untukPPh Badan
41
MANAJEMEN PAJAK
Manajemen pajakadalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakandengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekanserendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yangdiharapkan.
Tujuan manajemen pajak:
• Menetapkan peraturan perpajakan secara benar.
• Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.
Tujuan dari manajemen pajak dapat dicapai melalui:
• Perencanaan pajak (tax planning)
• Pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation)
• Pengendalian pajak(tax control)Tax Adviser 42
43
TUJUAN
MANAJEMEN PAJAK
Fungsi Manajemen Pajak :a. Perencanaan;b. Pelaksanaan;c. Pengendalian....
Tujuan ManajemenKeuangan :
a. Mencapai LabaKewajiban;
b. Likuiditas.
Tujuan ManajemenPajak :
a. Menerapkan per-aturan perpajakanyang benar;
b. Usaha efisiensiuntuk mencapailaba.
Tujuan
dicapai
dengan
Tujuan
dicapai
dengan
43
Pada umumnya perencanaan pajak merujuk kepada proses
merekayasa usaha dan transaksi Wajib pajak supaya utang
pajak berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam
bingkai peraturan perpajakan.
Pengertian Tax Planning
Namun perencanaan pajak juga dapat berkonotasi positif
sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan
secara lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat
menghindari pemborosan sumber daya secara optimal
Tax Adviser 44
Perencanaan Pajak ( Tax Planning )
Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak.
• Aspek Formal dan Administratif Perencanaan Pajak (tax planning)
• Aspek Material dalam Perencanaan Pajak
• Penghindaran Sanksi Pajak
Perencanaan pajak harus:
• Tidak melanggar ketentuan perpajakan
• Secara bisnis masuk akal
• Bukti-bukti pendukungnya memadai
Tax Adviser 45
• Memahami ketentuan peraturan perpajakan
• Menyelengarakan pembukuan yang memenuhi syarat.
Pengendalian Pajak ( tax control )
Memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakansesuai dengan yang telah direncanakan dan telahmemenuhi persyaratan formal maupun material.
Umumnya dilakukan dgn caraInternal Tax Review (ITR)
Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan
( tax implementation )
Tax Adviser 46
TAX PLANNING PPH BADAN
1. PAHAMI MEKANISME FRINGE BENEFITS
2. PEMBUATAN FAKTUR PAJAK& INVOICE
3. INVESTASI & PENYERTAAN YG DIMILIKI
4. OPTIMALISASI UANG MUKA & PPh 25
5. OPTIMALISASI TRANSAKSI DALAM $ DOLAR
6. OPTIMALISASI TRANSAKSI KHUSUS LAIN
7. MANAJEMEN RESTITUSI/ PEMERIKSAAN
1. OBYEK & BUKAN OBYEK PAJAK SERTA FINAL
2. BIAYA YG BOLEH DAN &BOLEH DIKURANGKAN
3. EQUALISASI DENGAN PPN/PPn BM
4. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
5. REKONSILIASI OBYEK WITH HOLDING TAX
2
3
AKUNTANSI PAJAK, REKONSILIASI & DASAR HUKUM
1. PERBEDAAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN
2. METODE PEMBUKUAN, PERSED, PENYUSUTAN
3. LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL1
See
47
Tax Reporting
• Bulanan
a Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 25
a Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 21, 23, 26
a Penyetoran dan pelaporan PPN
• Tahunan
a SPT PPh Badan
a SPT PPh OP
48
FUNGSI SPT
• Pelaporan dan pertanggungjawabann perhitungan
pajak terhutang
• Pelaporan pembayaran pajak yang telah
dilaksanakan dalam tahun pajak/bagian tahun
pajak
• Pelaporan pemotongan/pemungutan pajak yang
dilakukan oleh pihak lain
Notes: SPT juga merupakan ‘legal statement’ yang mengikat
Wajib Pajak
49
KEY POINTS• Pemahaman tentang struktur organisasi
perusahaan dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berakibat pada penghasilan dan biaya perusahaan
• Pemahaman tentang keterkaitan berbagai sumber informasi yang menimbulkan “tax consequencies” - accounting records, documentation, legal documents
• Pemahaman mengenai kewajiban administratif dan kewajiban substantif
50
51
Fungsi dalam Organisasi
Kaitannya dengan Pelaporan Pajak
Asset/Liab’s
BS/ PNLFungsi MgtAdministratif
Biaya Administratif
FungsiOperasional/Produksi
FungsiMarketing
Sales
Bi Prod
HPP
Bi. Penjualan
Gross Sales
Tax Reporting
PPh
PPN/PPn BM
52
Accounting vs Tax Audit Process
Documents •Journals•Postings•Ledgers•T B
Balance Sheet
P&L
Sub LedgersSub Ledgers
Fiscal Adjustment
SPT PPN
SPT PPh
53
Korelasi SPT PPh dengan BS/P&L Accounts
dan Catatan lainnya
• Peredaran Usaha
• Harga Pokok
• Piutang, Kas/Bank,
discounts, Inventory,
debt write- offs
• Inventory, Hutang,
Kas/Bank, Aktiva,
Adm. Pegawai,
Laporan Produksi,
dsb.
54
Korelasi SPT PPh dengan BS/P&L Accounts
dan Catatan lainnya
• Pengurangan
Penghasilan Bruto
• Kas/Bank, Aktiva,
Pemakaian hak,
kontrak/perjanjian,
Rek. Kredit, Adm.
Pegawai,
55
• Financial Assets
• Fixed assets
• Other Asstes
• Current Liabilities
• Longterm and Other
Liab’s
• Stock Holder’s Equity
Sengketa Seputar PPh• Peredaran Usaha
a Ekualisasi Peredaran PPh dan PPN
a Distorsi transaksi piutang dengan piutang non-trade/piutang lain-lain/inter-group company transaction.
a Persediaan produk jadi
a Domestic transfer-pricing issues
• Harga Pokoka Ekualisasi Pembelian dgn PPN
a Persediaan Bahan Baku, Barang jadi dan WIP
a Arus barang persediaan
56
a Work in process stock movements.
a Overhead charges
a Biaya Tenaga Kerja/Upah (equalisasi PPh 21)
a Depresiasi (Dasar penyusutan, penggolongan)
a Biaya lain-lain
• Pengurangan Penghasilan Bruto
a Deductibles (aplikasi Pasal 9 UU PPh)
a Benefit in kind
a Depresiasi dan pemeliharaan Facilities Asset yang dianggap sebagai benefits
57
a Depreciation on Shared assets, joint cost w/ affiliates
a Biaya Bunga Bank yang dikorelasikan dengan Deposito, investasi dan transaksi atar afiliasi
• Account’s heading yang menimbulkan salah interpretasi.
• Lain-laina Financial Instruments, Derivatives dll.
a Angka SPT yang ‘non-traceable’
a Dokumentationo Accounting propers
o Legal dokuments
o Corespondences
58
Withholding tax issues
• Equalisasi biaya dan W/H tax
• Transaksi-transaksi equity accounts
• Transaksi dengan pihak LN
• Timing problems
• Treaty Vs. non-Treaty application, rate, dues etc.
59
Tips Pengisian SPT
• Pengisian SPT dimulai dengan mengisi lampiran-lampiran pendukung SPT Induk
• Rekonsiliasi Fiskal disertai daftar referensi yang lengkap sehingga memudahkan ‘tracing’ SPT -> BS/P&L
• Biaya biaya yang pelaporannya mencakup bagian SPTyang terpisah harus dapat ditelusuri (mis Biaya Pegawai)
• Biaya-biaya yang berhubungan dengan kewajiban W/H tax selalu dapat di-’trace’ ke perhitungan W/H tax
60
KESIMPULAN
• Tax Efficiensy mempunyai pengaruh timbal balik dengan pelaksanaan management perusahaan di segala lini.
• “Tax concerned” seharusnya menjadi bagian dari corporate culture pada setiap lini managerial
• Tax Efficiency menjadi bagian penting dalam tax planning
61
Cintailah Ilmu Pengetahuan,sebagaimana Kita mencintai
diri kita sendiri, karena dengan berilmu pengetahuan,Kita pasti akan selamat baik di dunia
maupun kelak di akhirat
Petuah bijak para profesional
62
Ada Pertanyaan???
63
1. ……
2. ……
3. ……
4. ……
5. ……
Pertanyaan:
64
65
Semoga Sukses
66
6767
Jawaban Pertanyaan :
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Graha Akuntan
Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310
www.iaiglobal.or.id
6969
IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA
CABANG BANDUNG
Sekretariat : Ruko Taman Mekar Agung No. 11-12
Komplek Perumahan Mekar Agung
Bandung 40237
Telp. 022-5234018
KANTOR KONSULTAN PAJAKIJI SAMAJIIzinIzinIzinIzin PraktikPraktikPraktikPraktik No. : SINo. : SINo. : SINo. : SI----2353 / PJ / 20122353 / PJ / 20122353 / PJ / 20122353 / PJ / 2012
ISamISamISamISam
Registered Tax ConsultantsRegistered Tax ConsultantsRegistered Tax ConsultantsRegistered Tax Consultants
Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP.
Register Akuntan No. D-51.705Akuntan Profesional No. 11.D51705
Alamat Kantor / Rumah :Jl. Raya Barat No. 672, Cimahi40525 – Jawa BaratE-mail : [email protected]; [email protected]
Phone. : (022) 8888 6851 Flexi : (022) 6156 7822 ; Frenduo : (022) 3112 9253; 08888 299 629Mobile : 081357 822744; 0819 13200 364Fax : (022) 8888 6851
OUR SERVICES
Taxes:
Tax System and Procedure Design
Tax Due Diligence Review
Tax Compliance Service
Tax Management Planning
Tax Consulting
Tax Administration & Reporting
Tax Assessment Assistance
Tax Objection & Appeal
Tax Refund (Restitution)
Accounting Services:
General Book keeping
Accounting Guidance & Supervision
Accounting & Administration System
LAYANAN KAMI
Perpajakan:
Desain Prosedur & Sistem Perpajakan
Reviu Penelitian Perpajakan
Pelayanan Pemenuhan Pajak
Perencanaan Manajemen Pajak
Konsultasi Perpajakan
Pelaporan & Administrasi Pajak
Bantuan Penaksiran Pajak
Permohonan Keberatan Pajak
Restitusi Pajak
LAYANAN AKUNTANSI:
Pembukuan
Supervisi & Bimbingan Akuntansi
Sistem Administrasi & Akuntansi
VisiVisiVisiVisi : : : : KepuasanKepuasanKepuasanKepuasan dengandengandengandengan MoralitasMoralitasMoralitasMoralitas MisiMisiMisiMisi : : : : MenjadikanMenjadikanMenjadikanMenjadikan Tax Compliance Tax Compliance Tax Compliance Tax Compliance dalamdalamdalamdalam BerbisnisBerbisnisBerbisnisBerbisnis
Motto : Motto : Motto : Motto : RahasiaRahasiaRahasiaRahasia BisnisBisnisBisnisBisnis AndaAndaAndaAnda JaminanJaminanJaminanJaminan KamiKamiKamiKami
73