74
1 Jika seorang keturunan Adam meninggal maka putuslah segala amalannya, kecuali 3 hal, yaitu: Sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat Doa anak yang soleh

Pert 11&12 p ph psl. 25

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pert 11&12 p ph psl. 25

1

Jika seorang keturunan Adam meninggal maka putuslah segala amalannya,

kecuali 3 hal, yaitu:

Sedekah jariyah

ilmu yang bermanfaat

Doa anak yang soleh

Page 2: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh Pasal 25

Presented by:

Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP,.

Lecturer n’ Preceptor Accountant

Tax Instructor / Accounting Trainer

Registered Tax Consultants / Tax Adviser

Accounting Service & Management Advisory

Writer Instructor Lecturer

081 357 822 744

08888 299 629

0819- 13200 364

[email protected]

[email protected]

081 357 822 744

0819- 13200 364

(Home) 022-8888 6851

Flexi : 022-6156 7822

08888299629; 022-31129253

[email protected]

[email protected]

2

Page 3: Pert 11&12 p ph psl. 25

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANGGA BUANA

IKATAN AKUNTAN INDONESIA IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA

3

Page 4: Pert 11&12 p ph psl. 25

Selamat Datang Peserta Perkuliahan

Perpajakan Lanjutan

The Best

Teaching

4

A3

Page 5: Pert 11&12 p ph psl. 25

Slide 4

A3 Axioo; 17/11/2011

Page 6: Pert 11&12 p ph psl. 25

11&12KULIAH

PPh Psl. 25PPh Psl. 25PPh Psl. 25PPh Psl. 25

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANGGA BUANA

5

Page 7: Pert 11&12 p ph psl. 25

Mahasiswa harus :

Memahami dan mampu pajak masa yang harus dibayar serta memperhitungkan

dengan pajak yang harus dibayar pada akhir tahun, untuk berbagai jenis usaha.

TujuanTujuanTujuanTujuan INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL khususkhususkhususkhusus

6

Page 8: Pert 11&12 p ph psl. 25

• Kredit pajak untuk perseorangan

• Kredit pajak untuk badan, seperti : PT,

BUMN/D, Bank dan Lembaga Keuangan bukan

Bank

• Akuntansi Pajak

SUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASANSUB POKOK BAHASAN

7

Page 9: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh psl. 25

8

Page 10: Pert 11&12 p ph psl. 25

9

12 (DUA BELAS) ATAU BANYAKNYA BULAN

DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK

BESAR ANGSURAN

PPh PASAL 25 SETIAP BULAN

DIKURANGI

PPh YANG

DIPOTONG ATAU

DIPUNGUT :

PPh PSL 21

PPh PSL 22

PPh PSL 23

PPh YANG

TERUTANG ATAU

DIBAYAR DI LUAR NEGERI

YANG BOLEH

DIKREDITKAN

(PPh PSL 24)DIBAGI

SAMA DENGAN PPh TERUTANG MENURUT

SPT TAHUNAN PPh THN PAJAK YG LALU

ANGSURAN PAJAK

DALAM TAHUN BERJALANPasal 25 ayat (1)

ps25ps25

9

Page 11: Pert 11&12 p ph psl. 25

10

1

10

Page 12: Pert 11&12 p ph psl. 25

11

KreditKreditKreditKredit PajakPajakPajakPajak

PPh yg dipotong/ dipungut pihak lain(PPh Psl. 21/22/23/24)

PPh yg dibayar/ diangsur sendiri

(PPh Psl. 25)

• Merupakan pembayaran pajak yang telahdilakukan selama periode Januari s.d.Desember;

• Pengurang PPh terutang.

11

Page 13: Pert 11&12 p ph psl. 25

dikreditkan berdasarkanbukti pemotongan pajak,(bukan PPh Final)

PPhPPhPPhPPh PemotonganPemotonganPemotonganPemotongan////PemungutanPemungutanPemungutanPemungutan- Witholding Tax -

• PPh Psl. 21• PPh Psl. 22• PPh Psl. 23• PPh Psl. 24

PPh (tdk bersifat final) yang dipotong/dipungut pihak ketiga, dan merupakanpembayaran pajak dimuka.

12

Page 14: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh Pasal 21

Bukti pemotongan PPh Psl. 21

Form. 1721 – A1 Form. 1721 – A2

Pegawai Swasta(Non PNS)

PNS, ABRI, & Pensiunannya

Bukti Potong PPh Psl. 21/26

Pegawai Tdk. Tetap yang menerima penghasilan

13

Page 15: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh Pasal 23

• Pajak atas penghasilan berupa dividen, bunga,royalty, dan imbalan jasa-jasa tertentu;

• PPh Pasal 23 merupakan pembayaran pajak dimukayang pada umumnya dapat dikreditkan pada SPTTahunan oleh WP yang menerima penghasilan/WPyang dipotong pajak (kecuali atas PPh yang bersifatfinal);

• WP akan menerima Bukti Pemotongan setiap kalidilakukan pemotongan PPh Pasal 23 oleh pihakpemotong pajak.

14

Page 16: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh Pasal 24

Pilih yang terkecil antara :• Pajak yang dipotong di luar negeri; atau• Max.Kedit Pajak Luar Negeri (MKPLN)

MKPLN = Pengh. LN

PKPPPh TerutangX

15

Page 17: Pert 11&12 p ph psl. 25

1616

Page 18: Pert 11&12 p ph psl. 25

PPh Yang Dibayar Sendiri

• PPh Pasal 25 (angsuran bulanan pembayaran pajakyang dilaporkan sebagai SPT Masa);

• PPh Pasal 25 ayat 7 (angsuran bulanan khususpengusaha tertentu);

• STP PPh Pasal 25 (hanya pokok pajak);• Fiskal Luar Negeri.

17

Page 19: Pert 11&12 p ph psl. 25

B. PPh Pasal 25 secara umum untuk bln Maret s.d. Desember(PPh TERUTANG – KREDIT PAJAK PPh 21,22,23,24)

12 bulan

ANGSURAN PPh PASAL 25

TAHUN PAJAK BERIKUTNYA

E. Dalam hal terdapat kompensasi kerugian, angsuran PPh Pasal 25 dihitungkembali

A. PPh Pasal 25 utk bulan Januari s.d. Pebruari = Angsuran bulan Desembertahun pajak sebelumnya

D. Dalam hal terdapat penghasilan tidak teratur, angsuran PPh Pasal 25 dihitungkembali

C. Dasar penghitungan angsuran adalah penghasilan neto fiskal tahun pajaksebelumnya (dalam hal tidak terdapat kompensasi kerugian dan seluruhpenghasilan adalah teratur)

18

Page 20: Pert 11&12 p ph psl. 25

Surat Tagihan Pajak (STP) PPh Pasal 25

Pokok Pajak ……..SanksiAdministrasi ……..

2.000.000

80.000Jumlah …………… 2.080.000

Dapatdikreditkan

Tdk dptDikreditkan maupun

dibiayakan

19

Page 21: Pert 11&12 p ph psl. 25

20

2

20

Page 22: Pert 11&12 p ph psl. 25

21

ANGSURAN BULANAN

(PPh Pasal 25)(Asumsi tahun Pajak Januari – Desember)

• Sebelum penyampaian SPT PPh

= Angsuran masa Desember tahun pajak sebelumnya

• Setelah SPT PPh dilaporkan

= Berdasarkan jumlah PPh terutang sesuai dengan yang

tercantum di SPT (Pajak terutang – pajak yang dipotong

pihak ketiga) dibagi 12 bulan.

21

Page 23: Pert 11&12 p ph psl. 25

Angsuran Bulanan – PPh Ps 25

• Apabila SPT Rugi atau Nihil

- Angsuran pajaknya adalah Nihil

• Kompensasi Kerugian

- Dalam Perhitungan hutang pajak, Penghasilan Kena Pajak

yang tercantum di SPT harus dikurangi dahulu dengan

kompensasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya yang

masih dapat dikompensasi.

22

Page 24: Pert 11&12 p ph psl. 25

23

Angsuran Bulanan – PPh Ps 25

• Terdapat Penghasilan Tidak Teratur (bersifat insidentil)

- Penghasilan Tidak Teratur dikeluarkan dari perhitungan

angsuran pajak, misalnya: keuntungan selisih kurs,

keuntungan dari pengalihan harta

23

Page 25: Pert 11&12 p ph psl. 25

24

Angsuran Bulanan – PPh ps.25 (Dalam hal-hal Tertentu)

• Apabila dilakukan Pembetulan SPT

� Jika dilakukan pembetulan SPT setelah dilaporkannya SPT, dan

mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar, angsuran

pajaknya berdasarkan SPT Pembetulan.

� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal batas waktu pelaporan

s.d. tanggal pembayaran dikenakan denda sebesar 2% perbulan

(Pasal 8 ayat (2) UU KUP)

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT

pembetulan lebih besar dari tahun lalu, atas kekurangan setoran

dikenakan bunga 2% dari jatuh tempo pembayaran PPh ps 25 dr

masing-masing bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT

Pembetulan lebih kecil dari tahun lalu, maka atas kelebihan

setoran dpt dipindahbukukan ke PPh ps 25 bulan-bulan

berikutnya.

24

Page 26: Pert 11&12 p ph psl. 25

25

Angsuran Bulanan – PPh ps.25(Dalam hal-hal Tertentu)

• Apabila diterbitkan Ketetapan Pajak

� Jika pada tahun pajak sebelumnya terdapat Surat Ketetapan

Pajak (SKP), jumlah angsuran pajaknya harus dihitung

kembali berdasarkan Penghasilan Kena Pajak yang telah

ditetapkan dalam SKP tersebut dan berlaku mulai bulan

berikutnya setelah bulan penerbitan surat ketetapan pajak.

25

Page 27: Pert 11&12 p ph psl. 25

Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)

• Terlambat Lapor SPT :

� Angsuran pajak sebelum batas waktu

pelaporan SPT = angsuran masa Desember

tahun pajak sebelumnya.

� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal

batas waktu pembayaran s.d. tanggal

pembayaran dikenakan denda sebesar 2%

perbulan (Pasal 9 ayat (2b) UU KUP)

2626

Page 28: Pert 11&12 p ph psl. 25

27

• ..lanjutan Terlambat Lapor SPT :

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan

SPT yang terlambat lebih besar dari tahun lalu, atas

kekurangan setoran dikenakan bunga 2% dari jatuh

tempo pembayaran PPh ps 25 dr masing-masing

bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan

SPT yang terlambat lebih kecil dari tahun lalu, maka

atas kelebihan setoran dpt dipindahbukukan ke PPh

ps 25 bulan-bulan berikutnya.

27

Page 29: Pert 11&12 p ph psl. 25

28

Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)

• Perpanjangan SPT :

� Apabila permohonan perpanjangan disetujui, angsuran

untuk masa pajak Maret sampai dilaporkannya SPT

adalah berdasarkan perhitungan sementara yang

tercantum dalam Formulir SPT 1771-Y.

� Besarnya PPh ps.25 untuk bulan-bulan mulai batas

waktu penyampaian SPT tahunan s.d. bulan sebelum

disampaikannya SPT Perpanjangan = besarnya PPh

ps.25 yang dihitung berdasarkan SPT sementara.

28

Page 30: Pert 11&12 p ph psl. 25

29

Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)

• Perpanjangan SPT :

� Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal batas

waktu pelaporan s.d. tanggal pembayaran dikenakan

denda sebesar 2% perbulan (Pasal 19 ayat (3) UU

KUP)

29

Page 31: Pert 11&12 p ph psl. 25

30

Angsuran Bulanan(Dalam hal-hal Tertentu)

• Perpanjangan SPT :

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT Perpanjangan lebih besar dari SPT sementara , atas kekurangan setoran dikenakan bunga 2% dari jatuh tempo pembayaran PPh ps 25 dr masing-masing bulan s.d. tgl penyetoran. (Pasal 19(1) UU KUP)

� Apabila besarnya angsuran PPh Ps.25 berdasarkan SPT Perpanjangan lebih kecil SPT sementara , maka atas kelebihan setoran dpt dipindahbukukan ke PPh ps 25 bulan-bulan berikutnya

30

Page 32: Pert 11&12 p ph psl. 25

31

ANGSURAN BULANAN

(Dalam hal-hal khusus)

• Wajib Pajak Badan (Baru)

1/12 x (tarif progresif x penghasilan fiskal bulanan

yang disetahunkan)

• Bank dan Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi

1/12 x (tarif progresif x laba/rugi fiskal pertiga

bulanan yang disetahunkan)

31

Page 33: Pert 11&12 p ph psl. 25

32

ANGSURAN BULANAN

(Dalam hal-hal khusus)

• B U M N / B U M D

1/12 x {[(tarif progresif x laba/rugi fiskal sesuai dengan

Rencana Kerja dan Anggaran Pendapatan (RKAP)]-

pemotongan pemungutan PPh Ps.22,23 dan PPh Pasal

24}

� Tidak berlaku untuk bank pemerintah atau perusahaan

yang bergerak di bidang Sewa Guna Usaha

32

Page 34: Pert 11&12 p ph psl. 25

Perubahan Keadaan Usaha atau

Kegiatan

• Terjadi Penurunan keadaan usaha ataukegiatan� 3(tiga) bln atau lebih PPh terutang thn berjalan < PPh terutang thn sebelumnya.

� Ajukan permohonan Pengurangan PPh Ps.25 dg disertai Penghitungan yg mjd dasar.

� 1(satu) bln tdk ada keputusan = diterima.

• Terjadi Peningkatan keadaan usaha ataukegiatan

33

Page 35: Pert 11&12 p ph psl. 25

Ada Pertanyaan?

34

Page 36: Pert 11&12 p ph psl. 25

Presented by:

IJI SAMAJI, SE., M.Si., Ak., CA., BKP.

35

Page 37: Pert 11&12 p ph psl. 25

PAJAK PENGHASILAN Psl 25

( ANGSURAN PAJAK YANG DIBAYAR SENDIRI WP )

DALAM TAHUN BERJALAN.

36

Page 38: Pert 11&12 p ph psl. 25

Brevet A&B

I. PENGERTIANPENGERTIANPENGERTIANPENGERTIAN : PAJAK PENGHASILAN Psl 25, ADALAH :

PAJAK YG DIBAYAR SENDIRI OLEH WP SELAMA

TAHUN BERJALAN, YG MERUPAKAN ANGSURAN

DARI PAJAK YG AKAN TERUTANG UNTUK

SATU TAHUN PAJAK/BAGIAN TAHUN PAJAK,

SESUAI DG PRINSIP “ PAY AS YOUR EARN “

II. DASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUMDASAR HUKUM :

1. Psl 25 UU No. 7 TAHUN 1983, SEBAGAIMANA

TELAH DIUBAH DENGAN UU No. 36 TH 2008.

2. PP No. 138 TAHUN 2000, TGL 21-12-2000.

PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK/

PELUNASAN PPh DALAM TAHUN BERJALAN.

3. KEP. MK.522/KMK.04/2000, TGL 14-12-2000.

4. KEP DJP – 547/PJ.2000, TGL 29-12-2000.

5. KEP DJP - 537/PJ.2000, TGL 29-12-2000. 37

Page 39: Pert 11&12 p ph psl. 25

Brevet A&B

A.A.A.A. U M U M.U M U M.U M U M.U M U M.

RUMUS UMUM :

PAJAK TERUTANG MENURUT SPT TAHUNAN YG LALU DIKURANGI DGN:- PEMOTONGAN ( PPh Psl 21, Psl 23, dan Psl 26 )

- PEMUNGUTAN ( PPh Psl 22 ) - PAJAK YANG DIBAYAR/DIPUNGUT DI LN ( PPh Psl 24 )

HASILNYA

DIBAGI 12, ATAU MASA PAJAK

KECUALI WP MENDAPATKAN SKP TAHUN PAJAK YANG LALU YANG

JUMLAH PAJAK TERUTANGNYA LEBIH BESAR DARI JUMLAH

PAJAK MENURUT SPT TAHUNAN.

KECUALI

YANG FINAL

38

Page 40: Pert 11&12 p ph psl. 25

Brevet A&B

CONTOH :

PAJAK TERUTANG TAHUN 2009 BESARNYA Rp 150.000.000. PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN

SERTA PAJAK YANG DIBAYAR DI LUAR NEGERI TAHUN 2009 ADALAH :

- PPh Psl 21 BERJUMLAH Rp 15.000.000.

- PPh Psl 22 BESARNYA Rp 22.000.000.

- PPh Psl 23 JUMLAHNYA Rp 16.000.000.

- PPh Psl 24 ( YANG DAPAT DIKREDITKAN ) Rp 7.000.000.

JUMLAH Rp 60.000.000.

PAJAK YANG DIBAYAR SENDIRI ( Rp 150.000.000. – Rp 60.000.000. ) Rp 90.000.000.

MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 TAHUN 2010 SETIAP BULAN ADALAH :

1/12 x Rp 90.000.000. = Rp 7.500.000.

CATATAN :

APABILA PAJAK SEBESAR Rp 150.000.000. MENYANGKUT PENGHASILAN SELAMA

9 BULAN, MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 TAHUN 2010 NYA ADALAH :

1/9 x Rp 90.000.000. = Rp 10.000.000.

39

Page 41: Pert 11&12 p ph psl. 25

Brevet A&B

SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN SKP SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN ANGSURAN PPhPPhPPhPPh PslPslPslPsl 25. 25. 25. 25.

APABILA DITERBITKAN SKP UNTUK TAHUN PAJAK (SEBELUM

TAHUN SPT) YANG MENGHASILKAN ANGSURAN PPh Psl 25

LEBIH BESAR DARI PADA ANGSURAN BERDASARKAN SPT PPh

TERSEBUT, MAKA ANGSURAN PPh Psl 25 DIHITUNG BERDASAR

KAN SKP TERSEBUT TERHITUNG BULAN BERIKUTNYA SETELAH

BULAN DITERBITKANNYA SKP.

CONTOH :

BERDASARKAN SPT PPh TAHUN PAJAK 2009, YANG DISAMPAI

KAN MARET 2010, PERHITUNGAN BESARNYA ANGSURAN PPh

Psl 25 YANG HARUS DIBAYAR SEBESAR Rp 1.500.000.

DALAM BULAN JUNI 2010 DITERBITKAN SKP TAHUN PAJAK

2009 YANG MENGHASILKAN BESARNYA ANGSURAN PPh Psl 25

SETIAP BULAN SEBESAR Rp 2.000.000. MAKA ANGSURAN

PPh Psl 25 TAHUN 2010 BESARNYA MENJADI Rp 2.000.000.

YANG MULAI BERLAKU BULAN JULI 2010. 40

Page 42: Pert 11&12 p ph psl. 25

Tax Plan untukPPh Badan

41

Page 43: Pert 11&12 p ph psl. 25

MANAJEMEN PAJAK

Manajemen pajakadalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakandengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekanserendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yangdiharapkan.

Tujuan manajemen pajak:

• Menetapkan peraturan perpajakan secara benar.

• Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.

Tujuan dari manajemen pajak dapat dicapai melalui:

• Perencanaan pajak (tax planning)

• Pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation)

• Pengendalian pajak(tax control)Tax Adviser 42

Page 44: Pert 11&12 p ph psl. 25

43

TUJUAN

MANAJEMEN PAJAK

Fungsi Manajemen Pajak :a. Perencanaan;b. Pelaksanaan;c. Pengendalian....

Tujuan ManajemenKeuangan :

a. Mencapai LabaKewajiban;

b. Likuiditas.

Tujuan ManajemenPajak :

a. Menerapkan per-aturan perpajakanyang benar;

b. Usaha efisiensiuntuk mencapailaba.

Tujuan

dicapai

dengan

Tujuan

dicapai

dengan

43

Page 45: Pert 11&12 p ph psl. 25

Pada umumnya perencanaan pajak merujuk kepada proses

merekayasa usaha dan transaksi Wajib pajak supaya utang

pajak berada dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam

bingkai peraturan perpajakan.

Pengertian Tax Planning

Namun perencanaan pajak juga dapat berkonotasi positif

sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan

secara lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat

menghindari pemborosan sumber daya secara optimal

Tax Adviser 44

Page 46: Pert 11&12 p ph psl. 25

Perencanaan Pajak ( Tax Planning )

Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak.

• Aspek Formal dan Administratif Perencanaan Pajak (tax planning)

• Aspek Material dalam Perencanaan Pajak

• Penghindaran Sanksi Pajak

Perencanaan pajak harus:

• Tidak melanggar ketentuan perpajakan

• Secara bisnis masuk akal

• Bukti-bukti pendukungnya memadai

Tax Adviser 45

Page 47: Pert 11&12 p ph psl. 25

• Memahami ketentuan peraturan perpajakan

• Menyelengarakan pembukuan yang memenuhi syarat.

Pengendalian Pajak ( tax control )

Memastikan bahwa kewajiban pajak telah dilaksanakansesuai dengan yang telah direncanakan dan telahmemenuhi persyaratan formal maupun material.

Umumnya dilakukan dgn caraInternal Tax Review (ITR)

Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan

( tax implementation )

Tax Adviser 46

Page 48: Pert 11&12 p ph psl. 25

TAX PLANNING PPH BADAN

1. PAHAMI MEKANISME FRINGE BENEFITS

2. PEMBUATAN FAKTUR PAJAK& INVOICE

3. INVESTASI & PENYERTAAN YG DIMILIKI

4. OPTIMALISASI UANG MUKA & PPh 25

5. OPTIMALISASI TRANSAKSI DALAM $ DOLAR

6. OPTIMALISASI TRANSAKSI KHUSUS LAIN

7. MANAJEMEN RESTITUSI/ PEMERIKSAAN

1. OBYEK & BUKAN OBYEK PAJAK SERTA FINAL

2. BIAYA YG BOLEH DAN &BOLEH DIKURANGKAN

3. EQUALISASI DENGAN PPN/PPn BM

4. TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

5. REKONSILIASI OBYEK WITH HOLDING TAX

2

3

AKUNTANSI PAJAK, REKONSILIASI & DASAR HUKUM

1. PERBEDAAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN

2. METODE PEMBUKUAN, PERSED, PENYUSUTAN

3. LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL1

See

47

Page 49: Pert 11&12 p ph psl. 25

Tax Reporting

• Bulanan

a Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 25

a Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 21, 23, 26

a Penyetoran dan pelaporan PPN

• Tahunan

a SPT PPh Badan

a SPT PPh OP

48

Page 50: Pert 11&12 p ph psl. 25

FUNGSI SPT

• Pelaporan dan pertanggungjawabann perhitungan

pajak terhutang

• Pelaporan pembayaran pajak yang telah

dilaksanakan dalam tahun pajak/bagian tahun

pajak

• Pelaporan pemotongan/pemungutan pajak yang

dilakukan oleh pihak lain

Notes: SPT juga merupakan ‘legal statement’ yang mengikat

Wajib Pajak

49

Page 51: Pert 11&12 p ph psl. 25

KEY POINTS• Pemahaman tentang struktur organisasi

perusahaan dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berakibat pada penghasilan dan biaya perusahaan

• Pemahaman tentang keterkaitan berbagai sumber informasi yang menimbulkan “tax consequencies” - accounting records, documentation, legal documents

• Pemahaman mengenai kewajiban administratif dan kewajiban substantif

50

Page 52: Pert 11&12 p ph psl. 25

51

Fungsi dalam Organisasi

Kaitannya dengan Pelaporan Pajak

Asset/Liab’s

BS/ PNLFungsi MgtAdministratif

Biaya Administratif

FungsiOperasional/Produksi

FungsiMarketing

Sales

Bi Prod

HPP

Bi. Penjualan

Gross Sales

Tax Reporting

PPh

PPN/PPn BM

Page 53: Pert 11&12 p ph psl. 25

52

Accounting vs Tax Audit Process

Documents •Journals•Postings•Ledgers•T B

Balance Sheet

P&L

Sub LedgersSub Ledgers

Fiscal Adjustment

SPT PPN

SPT PPh

Page 54: Pert 11&12 p ph psl. 25

53

Korelasi SPT PPh dengan BS/P&L Accounts

dan Catatan lainnya

• Peredaran Usaha

• Harga Pokok

• Piutang, Kas/Bank,

discounts, Inventory,

debt write- offs

• Inventory, Hutang,

Kas/Bank, Aktiva,

Adm. Pegawai,

Laporan Produksi,

dsb.

Page 55: Pert 11&12 p ph psl. 25

54

Korelasi SPT PPh dengan BS/P&L Accounts

dan Catatan lainnya

• Pengurangan

Penghasilan Bruto

• Kas/Bank, Aktiva,

Pemakaian hak,

kontrak/perjanjian,

Rek. Kredit, Adm.

Pegawai,

Page 56: Pert 11&12 p ph psl. 25

55

• Financial Assets

• Fixed assets

• Other Asstes

• Current Liabilities

• Longterm and Other

Liab’s

• Stock Holder’s Equity

Page 57: Pert 11&12 p ph psl. 25

Sengketa Seputar PPh• Peredaran Usaha

a Ekualisasi Peredaran PPh dan PPN

a Distorsi transaksi piutang dengan piutang non-trade/piutang lain-lain/inter-group company transaction.

a Persediaan produk jadi

a Domestic transfer-pricing issues

• Harga Pokoka Ekualisasi Pembelian dgn PPN

a Persediaan Bahan Baku, Barang jadi dan WIP

a Arus barang persediaan

56

Page 58: Pert 11&12 p ph psl. 25

a Work in process stock movements.

a Overhead charges

a Biaya Tenaga Kerja/Upah (equalisasi PPh 21)

a Depresiasi (Dasar penyusutan, penggolongan)

a Biaya lain-lain

• Pengurangan Penghasilan Bruto

a Deductibles (aplikasi Pasal 9 UU PPh)

a Benefit in kind

a Depresiasi dan pemeliharaan Facilities Asset yang dianggap sebagai benefits

57

Page 59: Pert 11&12 p ph psl. 25

a Depreciation on Shared assets, joint cost w/ affiliates

a Biaya Bunga Bank yang dikorelasikan dengan Deposito, investasi dan transaksi atar afiliasi

• Account’s heading yang menimbulkan salah interpretasi.

• Lain-laina Financial Instruments, Derivatives dll.

a Angka SPT yang ‘non-traceable’

a Dokumentationo Accounting propers

o Legal dokuments

o Corespondences

58

Page 60: Pert 11&12 p ph psl. 25

Withholding tax issues

• Equalisasi biaya dan W/H tax

• Transaksi-transaksi equity accounts

• Transaksi dengan pihak LN

• Timing problems

• Treaty Vs. non-Treaty application, rate, dues etc.

59

Page 61: Pert 11&12 p ph psl. 25

Tips Pengisian SPT

• Pengisian SPT dimulai dengan mengisi lampiran-lampiran pendukung SPT Induk

• Rekonsiliasi Fiskal disertai daftar referensi yang lengkap sehingga memudahkan ‘tracing’ SPT -> BS/P&L

• Biaya biaya yang pelaporannya mencakup bagian SPTyang terpisah harus dapat ditelusuri (mis Biaya Pegawai)

• Biaya-biaya yang berhubungan dengan kewajiban W/H tax selalu dapat di-’trace’ ke perhitungan W/H tax

60

Page 62: Pert 11&12 p ph psl. 25

KESIMPULAN

• Tax Efficiensy mempunyai pengaruh timbal balik dengan pelaksanaan management perusahaan di segala lini.

• “Tax concerned” seharusnya menjadi bagian dari corporate culture pada setiap lini managerial

• Tax Efficiency menjadi bagian penting dalam tax planning

61

Page 63: Pert 11&12 p ph psl. 25

Cintailah Ilmu Pengetahuan,sebagaimana Kita mencintai

diri kita sendiri, karena dengan berilmu pengetahuan,Kita pasti akan selamat baik di dunia

maupun kelak di akhirat

Petuah bijak para profesional

62

Page 64: Pert 11&12 p ph psl. 25

Ada Pertanyaan???

63

Page 65: Pert 11&12 p ph psl. 25

1. ……

2. ……

3. ……

4. ……

5. ……

Pertanyaan:

64

Page 66: Pert 11&12 p ph psl. 25

65

Page 67: Pert 11&12 p ph psl. 25

Semoga Sukses

66

Page 68: Pert 11&12 p ph psl. 25

6767

Page 69: Pert 11&12 p ph psl. 25

Jawaban Pertanyaan :

Page 70: Pert 11&12 p ph psl. 25

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Graha Akuntan

Jl Sindanglaya 1 Menteng Jakarta 10310

www.iaiglobal.or.id

[email protected]

6969

Page 71: Pert 11&12 p ph psl. 25

IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA

CABANG BANDUNG

Sekretariat : Ruko Taman Mekar Agung No. 11-12

Komplek Perumahan Mekar Agung

Bandung 40237

Telp. 022-5234018

Page 72: Pert 11&12 p ph psl. 25

KANTOR KONSULTAN PAJAKIJI SAMAJIIzinIzinIzinIzin PraktikPraktikPraktikPraktik No. : SINo. : SINo. : SINo. : SI----2353 / PJ / 20122353 / PJ / 20122353 / PJ / 20122353 / PJ / 2012

ISamISamISamISam

Registered Tax ConsultantsRegistered Tax ConsultantsRegistered Tax ConsultantsRegistered Tax Consultants

Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP.

Register Akuntan No. D-51.705Akuntan Profesional No. 11.D51705

Alamat Kantor / Rumah :Jl. Raya Barat No. 672, Cimahi40525 – Jawa BaratE-mail : [email protected]; [email protected]

Phone. : (022) 8888 6851 Flexi : (022) 6156 7822 ; Frenduo : (022) 3112 9253; 08888 299 629Mobile : 081357 822744; 0819 13200 364Fax : (022) 8888 6851

Page 73: Pert 11&12 p ph psl. 25

OUR SERVICES

Taxes:

Tax System and Procedure Design

Tax Due Diligence Review

Tax Compliance Service

Tax Management Planning

Tax Consulting

Tax Administration & Reporting

Tax Assessment Assistance

Tax Objection & Appeal

Tax Refund (Restitution)

Accounting Services:

General Book keeping

Accounting Guidance & Supervision

Accounting & Administration System

LAYANAN KAMI

Perpajakan:

Desain Prosedur & Sistem Perpajakan

Reviu Penelitian Perpajakan

Pelayanan Pemenuhan Pajak

Perencanaan Manajemen Pajak

Konsultasi Perpajakan

Pelaporan & Administrasi Pajak

Bantuan Penaksiran Pajak

Permohonan Keberatan Pajak

Restitusi Pajak

LAYANAN AKUNTANSI:

Pembukuan

Supervisi & Bimbingan Akuntansi

Sistem Administrasi & Akuntansi

VisiVisiVisiVisi : : : : KepuasanKepuasanKepuasanKepuasan dengandengandengandengan MoralitasMoralitasMoralitasMoralitas MisiMisiMisiMisi : : : : MenjadikanMenjadikanMenjadikanMenjadikan Tax Compliance Tax Compliance Tax Compliance Tax Compliance dalamdalamdalamdalam BerbisnisBerbisnisBerbisnisBerbisnis

Motto : Motto : Motto : Motto : RahasiaRahasiaRahasiaRahasia BisnisBisnisBisnisBisnis AndaAndaAndaAnda JaminanJaminanJaminanJaminan KamiKamiKamiKami

Page 74: Pert 11&12 p ph psl. 25

73