23
Kelompok I Aisyah Zahra Laila Mufidah Muthiah Saidatul J Neng Rizki Wahyuni Rani Haulya Andri Suriani Sarah Safira Amelia Tiya Meiatun はじめまして

Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fighting ...

Citation preview

Page 1: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Kelompok I

Aisyah Zahra

Laila Mufidah

Muthiah Saidatul J

Neng Rizki Wahyuni

Rani Haulya Andri

Suriani

Sarah Safira Amelia

Tiya Meiatun

はじめまして

Page 2: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist manusia disebutkan

sebagai Al-Insan.

Al-Insan adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang

memiliki potensi untuk beriman kepada Allah dengan

menggunakan akal, pikiran, perasaan, dan panca indranya

ia mampu untuk mengamati gejala-gejala alam dan

mampu bertanggung jawab atas perbuatannya.

Page 3: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surat

Al-Asr ayat 1-3, yang artinya :

”Demi masa. Sesungguhnya manusia (al-insaan)

benar-benar dalam kerugian. kecuali orang-orang

yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat

menasehati supaya mentaati kebenaran”

Dimana terdapat juga dalam surat lain

“Sesungguhnya kami telah menjadikan manusia dalam

bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)

Page 4: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

bekerja adalah sesuatu yang di lakukan

untuk mencari nafkah; mata pencahariaan

Page 5: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Page 6: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

1) Memenuhi apa yang menjadi kebutuhan hidupnya

sehari hari

2) Dengan bekerja seseorang dapat mengontrol gaya

hidupnya

3) Dari hasil bekerja seseorang dapat berbagi terhadap

sesamaanya

Page 7: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

a) Aktifitas yang dilakukan karena ada dorongan tanggung

jawab.

b) Apa yang dilakukan karena kesengajaan dan terencana.

Oleh karena itu terkandung didalamnya suatu gabungan

antara rasa dan rasio.

c) Yang dilakukan karena ada tujuan yang luhur, yang

memberi makna bagi dirinya. Bukan hanya sekedar

kepuasan biologis akan tetapi untuk mewujudkan yang

diinginkannya agar dirinya mempuyai arti.

Page 8: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Pekerja dikategorikan dalam beberapa jenis

:

Workaholic yaitu orang yang kecanduan kerja, sangat terikat

pada pekerjaan dan tidak bisa berhenti bekerja

Workshy yaitu orang yang malas bekerja, tidak mau melakukan

pekerjaan, dan pekerjaan sesuatu yang menjijikan.

Work Tolerant yaitu orang yang bekerja sesedikit mungkin

untuk mendapatkan hasil yang maksimum dan memandang

pekerjaan sebagai sesuatu yang tidak disenangi tetapi harus

dilakukan

Page 9: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Page 10: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Kerja adalah Ibadah

Bekerja dalam Islam pada prinsipnya adalah

sama dengan bekerja pada umumnya, yaitu untuk

memenuhi kebutuhan. Namun, yang membedakan

adalah dalam Islam bekerja dianggap sebagai

ibadah.Kerja = Ibadah

Page 11: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Page 12: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Menurut Riwayat Al-baihaqi Dalam ‘Syu’bul Iman’

Terdapat Empat Etos Kerja Yang Diajarkan

Rasulullah

Page 13: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Hal lain yang membedakan bekerja dalam Islam, yaitu di

dalam Islam diharuskannya bekerja yang halal, yaitu dari

segi jenis pekerjaannya maupun cara menjalankannya.

Contohnya :

Anggota DPR yang melakukan korupsi. Dari segi pekerjaan

adalah halal, namun dari cara menjalankannya haram, maka

hukum pekerjaan ini menjadi haram.

Page 14: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

2) Menjaga Diri supaya Tidak Menjadi Beban Orang Lain

Dalam Islam manusia dilarang berpangku tangan, termasuk

golongan orang miskin, tetapi juga diperintahkan untuk berusaha

semaksimal mungkin dan menghindarkan diri dari meminta-

minta.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW., bersabda:

Sungguh, seandainya diantara kalian mencari kayu bakar dan

memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik daripada ia

meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya

ataupun tidak” (HR. Bukhari dan Muslim)

Page 15: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Bekerja untuk menafkahi keluarganya hukumnya adalah

fardhu’ain, dan dikategorikan sebagai jihad. Sebagaimana

sabda Rasulullah SAW.,

“Tidaklah seseorang memperoleh hasil terbaik melebihi

yang dihasilkan tangannya. Dan tidaklah sesuatu yang

dinafkahkan seseorang kepada diri, keluarga, anak, dan

pembantunya kecuali dihitung dengan sedekah” (HR.

Ibnu Majah)

Page 16: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Islam mengajarkan manusia untuk tidak egois. Islam pun

mengajurkan manusia untuk memiliki kepedulian untuk

orang lain, dan mengecam keras sikap tutup mata dan

telinga dari jerit tangis lingkungan sekitar. Hal ini

digambarkan melalui firman Allah SWT., yang artinya :

“Hendaklah kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan

nafkahkanlah sebagian harta yang Allah telah

menjadikanmu berkuasa atasnya.” (QS. Al-Hadid: 7)

Page 17: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Perintah Allah SWT., untuk bekerja dituangkan dalam firman-Nya

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali

jika kaum itu merubahnya sendiri”

(QS. Ar-Ra’du : 11)

“tidak ada satu binatangpun melata di bumi melainkan Allah-lah yang

memberi rezekinya”

(QS. Hud : 6)

“dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa

yang telah diusahakannya “

(QS. Al-Najm : 39)

Page 18: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Page 19: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Allah SWT., sangat memuliakan orang yang bekerja, hal ini dilihat

dengan disamakannya kedudukan bekerja dengan berjihad dan Ibadah.

Salah satu sosok yang menjadi teladan kita, dengan sebuah kerja

kerasnya hingga diberikan sebuah prestasi oleh Allah SWT, yaitu Sa’ad

bin Mu’adz Al-Anshari.

Dikisahkan suatu ketika Rasulullah SAW. melihat tangan Sa’ad

melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang

matahari . “kenapa tanganmu?, tanya Rasul kepada Sa’ad. Wahai

Rasulullah, jawab Sa’ad , “Tanganku seperti ini karena akan mengolah

tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi

tanggunganku.” Seketika itu beliau mengambil tangan Sa’ad dan

menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah

disentuh api neraka”.

Page 20: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

Selain itu sosok sukses yang utama dan menjadi teladan

utama manusia yaitu Rasulullah. Rasulullah telah

mencontohkan kepada kita hakikatnya bekerja. Hal ini

telah diperlihatkan Rasulullah semenjak Rasulullah

masih kecil. Rasulullah mulai bekerja dari umur enam

tahun yaitu dengan mengembala domba dengan

pamannya dan terus menjadi sosok pekerja keras hingga

Rasulullah wafat.

Page 21: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

1. Rasulullah SAW selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional dan tidak asal-asalan,

beliau bersabda “Sesungguhnya Allah menginginkan jika salah seorang darimu bekerja,

maka hendaklah meningkatkan kualitasnya.”

2. Dalam bekerja beliau melakukannya dengan manajemen yang baik perencanaan yang jelas,

aksi, dan adanya penetapan skala prioritas.

3. Rasulullah tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun. Beliau bersabda “

Barang siapa yang dibukakan pintu kebaikan, maka hendaklah ia mampu memanfaatkannya,

karena ia tidak tahu kapan ditutupkan kepadanya.”

4. Rasulullah adalah sosok yang sangat menghargai waktu, waktu sedetikpun itu sangat

berarti bagi beliau untuk menjadi nilai tambah bagi dirinya dan ummatnya.

5. Rasul menjadikan bekerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan, Rasulullah SAW

bekerja bukan untuk menumpuk kekayaan duniawi tetapi beliau bekerja untuk meraih

keridhoan Allah SWT.

Page 22: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam
Page 23: Presentasi manusia dan bekerja dalam perspektif islam

• Pendapat kita tentang mana yang lebih penting bekerja

atau ibadah dahulu?zulfijri

• Bekerja untuk tetangga apa masudnya dan apa kaitanya

dengan tetangga irma

• Contoh dari jenis pekerjaan lina