18
SIX SIGMA Disusun oleh : 1. Rio kencono 2015-03-047 2. Dily antok 2015-03- 3. Herry 2015-03- 4. Dendi 2015-03- 5. Nur ramawati 2015-03-026 6. Siti maulida 2015-03-035 7. Rachma nadhila sudiyono 2015-03-036 8. Lestari adhi w 2015-03-042

six sigma-maksi Esa unggul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: six sigma-maksi Esa unggul

SIX SIGMA Disusun oleh :

1. Rio kencono 2015-03-0472. Dily antok 2015-03-3. Herry 2015-03-4. Dendi 2015-03-5. Nur ramawati 2015-03-0266. Siti maulida 2015-03-0357. Rachma nadhila sudiyono 2015-03-0368. Lestari adhi w 2015-03-042

Page 2: six sigma-maksi Esa unggul

SIX SIGMA suatu alat manajemen baru yang digunakan

untuk mengganti Total Quality Management (TQM), sangat terfokus terhadap pengendalian kualitas dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.

Metode six sigma adalah suatu pendekatan menejemen untuk memperbaiki hasil produk, servis, dan proses dengan cara mengurangi kesalahan secara terus-menerus.

Six sigma pertama kali diperkenalkan oleh motorola pada tahun 1987 dengan target kecacatan 3,4 ppm.

Page 3: six sigma-maksi Esa unggul

PERBEDAAN SIX SIGMA DAN TQM

TQM 6 SigmaKurangnya Integrasi : dalam Total Quality Management, kualitas tidak cukup berhubungan dengan strategi dan kinerja. Sebuah tim yang bertanggung jawab untuk perbaikan kualitas bersifat otonom dan terpisah, baik dari manajer serta dari eksekutif.

Integrasi Tinggi, pada Six Sigma, proses perbaikan dan pengukuran dipandang sebagai tanggung jawab sehari-hari semua karyawan, dan semua manajer operasional dan eksekutif pada proses bisnis. Konsep ini memungkinkan bahwa kualitas dan biaya, serta hubungan antar individu, menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaan masing-masing karyawan.

Kepemimpinan yang apatis : pemimpin berkualitas adalah manajer yang berkomitmen untuk peningkatan kualitas, advokasi untuk peningkatan kualitas, dan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kualitas bisnis ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Namun, jika dukungan dari manajemen perusahaan menghilang, maka setiap karyawan menyatakan sikap yang skeptisisme untuk ide-ide atasan (pimpinan), suatu gagasan tetap hanya berupa ide-ide, dengan tidak ada kemungkinan untuk implementasi di perusahaan tersebut.

Kepemimpinan sebagai pendahulunya : ide-ide dari para pemimpin hanya mendahului atau mengenalkan proses peningkatan kualitas, karena Six Sigma menyiratkan bahwa manajer harus memahami perlunya perubahan, dan perlunya kualitas perbaikan bagi kelangsungan bisnis yang sukses. Hanya dengan dukungan dari manajer, ide-ide dari para pemimpin dan karyawan dapat menjadi kenyataan.

Stabilisasi kualitas : tujuan Total Quality Management terutama untuk menstabilkan tingkat kualitas, bukan memperbaikinya.

Peningkatan kualitas : Six Sigma mencakup perbaikan terus-menerus dari perusahaan, dengan fokus pada pelanggan, manajemen proses dan perbaikan proses.

menekankan pada segi teoritis, yaitu dengan memberikan petunjuk filosofis tentang menjaga dan meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian peningkatan kualitas.

berfokus pada peningkatan operasional individual dalam suatu proses bisnis yang tidak saling berkaitan satu sama lain, sedangkan program Six Sigma berfokus pada peningkatan semua operasional dalam proses bisnis yang dianggap tunggal.

Page 4: six sigma-maksi Esa unggul

SIX SIGMA Six Sigma dalam 2 Pandangan:

1. Six sigma sebagai filosofi manajemen:merupakan kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota perusahaan yang menjadi budaya dan sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tujuannya meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memuaskan keiginan pelanggan, sehingga meningkatkan nilai perusahaan.

2. Six sigma sebagai sistem pengukuranSebagai sistem pengukuran menggunakan Defect per Million Oppurtunities (DPMO) . DPMO merupakan ukuran yang baik bagi kualitas produk ataupun proses, sebab berkorelasi langsung dengan cacat, biaya dan waktu yang terbuang.

Page 5: six sigma-maksi Esa unggul

Cara Menghitung DPMO:

Total Kerusakan DPU =

Total Produksi

DPU X 1 Juta DPMO =

Prob Kerusakan**Hit DPMO utk

Menentukan Prob jml Kerusakan

Page 6: six sigma-maksi Esa unggul

CONTOH PERHITUNGAN DPMO QC memeriksa 100 sepidol dari setiap karton berisi 1000 sepidol .

Misal setiap sepidol memiliki 5 peluang defect : tergores, tinta kering, defect printing packaging, diameter tak sesuai, penutup tidak rapat. Maka peluang defect dalam 100 sepidol adalah = 100 x 5 = 500 peluang defect

Jika dalam 100 sepidol ditemukan defect sbb:

DPMO = 20 Defect x 1.000.000 = 40.000 (100X5)

= 3.25 s (Lihat Tabel Konversi )

SEPIDOL defectA defectB defectC defectD defectE Sub Ttl Defect

1 1 1 1 1 42 077 1 190 1 191 1 1 1 398 1 1100 1 1 2

TOTAL 2 5 1 12 20

Page 7: six sigma-maksi Esa unggul

MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA Bagi Perusahaan :

1. Mempertahankan kelangsungan usahaMeningkatkan Market share Customer RetentionMeningkatkan Profit dan Investor RelationsMeningkatkan hubungan dengan Supplier

2. Adanya kejelasan performance yang harus dicapai oleh setiap anggota organisasi

3. Mempercepat kegiatan improvement:Process Improvement: Defect reduction, Cycle time reduction,

metodologi desain proses , Meningkatkan Produktifitas, Product/service ImprovementCost Reduction

Page 8: six sigma-maksi Esa unggul

MANFAAT PENERAPAN SIX SIGMA Bagi Perusahaan :

4. Mendorong budaya belajar di dalam organisasiMeningkatkan skill karyawan dalam memperbaiki proses

5. Mendorong dilakukannya perubahan yang bersifat strategis Culture Change

Bagi Pelanggan:

Meningkatkan “value to customer”Produk / service yang bermutu tinggi Biaya yang murah harga murah

Page 9: six sigma-maksi Esa unggul

DMAIC

Metode yang digunakan General Electric dan beberapa organisasi lain untuk meningkatkan proses ( termasuk didalamny proses produksi ) diringkas dengan inisial : DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). 

Page 10: six sigma-maksi Esa unggul

DMAIC1. DEFINE : identifikasi

permasalahan yang akan dipecahkan 2. MEASURE : mengidentifikasi

parameter apa yang harus diukur serta mereview pencapaiannya

3. ANALYSE : mengidentifikasi keterkaitan antara faktor-faktor atas permasalahan yang dihadapi

4. IMPROVE : mengidentifikasi rencana perbaikan / reprocess untuk menghasilkan produk/service yang bebas cacat

5. CONTROL : monitoring / pencegahan untuk memastikan masalah yang sama tidak berulang

Page 11: six sigma-maksi Esa unggul

DEFINE (MASALAH) langkah operasional awal dalam

program peningkatan kualitas six sigma. Pada tahap define ada 2 hal yang perlu dilakukan yaitu:

1. Mendefinisikan proses inti perusahan2. Mendefinisikan kebutuhan spesifik

kebutuhan pelanggan

Page 12: six sigma-maksi Esa unggul

MEASURE (PENGUKURAN) Measure adalah fase mengukur tingkat kinerja saat ini,

sebelum mengukur tingkat kinerja biasanya terlebih dahulu melakukan analisis terhadap sistem pengukuran yang digunakan.

A. Analisis Sistem Pengukuran:Masalah yang muncul dalam pengukuran adalah variabilitas pengukuran yang dinyatakan dalam varian( variance ).

Varian total suatu pengukuran berasal dari varian yang ditimbulkan oleh produk (part to part) dan varian akibat kesalahan pengukuran (gage).

B.Analisis Kapabilitas Proses:Kapabilitas suatu proses menggambarkan seberapa pas (uniform) proses tersebut. Analisis kapablitas proses dilakukan dengan memperbandingkan kinerja suatu proses dengan spesifikasinya, suatu proses memiliki kapabilitas bila semua nilai variabel yang mungkin, berada dalam batas spesifikasi.

Page 13: six sigma-maksi Esa unggul

ANALYZE Menganalisa alternatif-

alternatif yang dirancang dan dibangun, menciptakan rancangan tingkat atas dan mengevaluasi kapabilitas rancangan untuk memilih rancangan yang terbaik.

Hal tersebut dibagi kedalam 3 bagian:

1. Menentukan stabilitas dan kemampuan proses

2. Menentukan target kinerja dari karakteristik kualitas kunci (SMART):Specific, target kinerja berkaitan langsung dengan peningkatan kinerja yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dan kepuasan pelanggan . Measurable, mengevaluasi keberhasilan, peninjauan ulang, dan tindakan perbaikan di waktu mendatang. Achievable, Peningkatan kualitas harus dapat dicapai melalui usaha yang menantang. Result-oriented, berfokus pada hasil-hasil berupa peningkatan kinerja karakteristik kualitas kunci. Time-bound, Target harus tercapai pada batas waktu yang telah ditetapkan

3. Mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas

Page 14: six sigma-maksi Esa unggul

IMPROVE Menetapkan Suatu Rencana

Tindakan untuk Melakukan Peningkatan Kualitas Six Sigma: Dilakukan setelah sumber-

sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifikasi

Rencana Tindakan mendeskripsikan tentang alokasisumber-sumber daya serta prioritas dan/atau alternatif yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu

Untuk mengembangkan rencana tindakan dapat menggunakan metode 5W-2H

Page 15: six sigma-maksi Esa unggul

CONTROL Untuk mengendalikan kondisi terbaik dar hasil

perbaikan diperlukan usaha terus-menerus dalam mengimplementasikan ukuran-ukuran diatas.

Ada beberapa hal yang dilakukan untuk mengendalikan dan memomitoring proses dan produk:-       Kontrol kondisi spesifikasi wire yaitu dielectric break down

dan hole di vendor setiap bulanya.-       Check hole sebelum produksi-       Control spesifikasi SMPS sebelum dirakit-       Audit Quality Control dan proses-       Monitoring defect pada produksi

Untuk melihat hasil dari perbaikan, maka akan dilakukan kondisi sebelum dengan sesudah perbaikan. Hasil dari perbaikan ditunjukan dari keuntungan atau cost saving bagi perusahaan.

Page 16: six sigma-maksi Esa unggul

DMADV Selain dengan menggunakan

langkah-langkah DMAIC yang telah disebutkan di atas, six digma juga menggunakan metodologi DMADV (Define – Measure – Analyze – Design – Verify).

DMAIC digunakan untuk meningkatkan proses yang sudah ada sebelumnya, sedangkan DMADV digunakan untuk menghasilkan desain produk atau proses baru untuk kinerja proses yang dapat diprediksikan dan bebas defect.

DMADV, seperti halnya DMAIC, juga terdiri atas lima langkah yang harus dilaksanakan, yaitu:

Define: mendefinisikan tujuan-tujuan dari aktivitas desain yang konsisten dengan keinginan konsumen dan strategi bisnis perusahaan.

Measure: mengukur dan mengidentifikasi CTQ (critical to quality), kapabilitas produk, kapabilitas proses produksi, dan taksiran resiko.

Analyze: menganalisa alternatif-alternatif yang dirancang dan dibangun, menciptakan rancangan tingkat atas dan mengevaluasi kapabilitas rancangan untuk memilih rancangan yang terbaik.

Design: merancang detail, mengoptimalkan rancangan, dan merencanakan verivikasi rancangan. Fase ini mungkin saja membutuhkan proses simulasi.

Verify: menguji rancangan dan mengimplementasikan proses produksi dan menyerahkannya pada pemilik proses.

Page 17: six sigma-maksi Esa unggul

KESIMPULAN Dari hasil pembahasan ini dapat diambil kesimpulan:

-       Dalam Six Sigma konsumen menjadi prioritas utama yang ditandai dengan perbaikan yang ditentukan pengaruhnya oleh kepuasan konsumen.

-       Kepuasaan konsumen menjadi CTQ dan menjadi hal pertama dalam tahap Define

-       Usaha menghasilkan produk yang memuaskan konsumen dapat dilakukan dengan perbaikan pada proses produksi maupun komponen yang bersangkutan.

-       Hasil pengukuran yang Valid dan reliable pada tahap measure akan menjamin keberhasilan usaha dalam memuaskan konsumen.

-       Usaha perbaikan dilakukan pada factor fital yang telah ditentukan sebelumnya dengan mengubah metode, karakteristik dan proses.

-       Dokumentasikan semua usaha perbaikan.-       Control dan monitoring dari semua hasil perbaikan.

Page 18: six sigma-maksi Esa unggul

TERIMA KASIH