21
LAPORAN KEGIATAN 0N-1/ON-2 PENDAMPING IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2015 Disusun Oleh Tim Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 1. Haron, S.Pd. (Koordinator) 2. Sisilia Edwihartin Merry Noviana, S.Pd. (Anggota) 3. Kornelia K. Kusumajayati, S.Pd. (Anggota) 4. Stepanus Adriansen, S.Pd. (Anggota) 5. Dodi Hendri Padafani, S.Pd. (Anggota)

001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

LAPORAN KEGIATAN 0N-1/ON-2PENDAMPING IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

TAHUN 2015

Disusun Oleh Tim Pendamping Implementasi Kurikulum 2013

1. Haron, S.Pd. (Koordinator)2. Sisilia Edwihartin Merry Noviana, S.Pd. (Anggota)3. Kornelia K. Kusumajayati, S.Pd. (Anggota)4. Stepanus Adriansen, S.Pd. (Anggota)5. Dodi Hendri Padafani, S.Pd. (Anggota)

DINAS PENDIDIKANDAN KEBUDAYAAN KABUPATEN LANDAKSMA NEGERI 1 NGABANG

Page 2: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

2015BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 0128/MPK/KR/2013 tanggal 5 Juni 2013 tentang Implementasi Kurikulum

2013 menetapkan bahwa Kurikulum 2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas

mulai tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran

2013/2014 pada kelas X di 1.270 SMA sasaran dan sejumlah SMA yang melaksanakan

secara mandiri. Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan Surat Edaran

Menteri Pendidika dan Kebudayaan Nomor 156928/MPK.A/ KR/2013 tanggal 8 November 2013

tentang Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013 diperluas di seluruh SMA

pada kelas X dan XI. Setelah melalui evaluasi dan masukan dari berbagai kalangan pelaksana di

sekolah ditemukan beberapa kendala diantaranya kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum

lengkapnya konsep Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya Kurikulum 2013 dan masih

ditemukannya beberapa kendala teknis tersebut, maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan penataan kembali

implementasi Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah

termasuk SMA mulai semester dua tahun pelajaran 2014/2015.

Penataan implementasi Kurikulum 2013 meliputi penyempurnaan konsep Kurikulum

2013 dan tahapan implementasi Kurikulum 2013 di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar

dan pendidikan menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu semester

menggunakan Kurikulum 2013, pada semester dua kembali menggunakan Kurikulum Tahun

2006 sampai ada ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum 2013. Sedangkan

Satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013

selama tiga semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan merupakan satuan pendidikan

rintisan penerapan Kurikulum 2013. Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Keputusan

Nomor 022/H/KR/2015 tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 2.156 SMA sebagai sekolah

rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMA rintisan tersebut terdiri atas 1.163 SMA sasaran,

972 SMA mandiri, dan 21 SMA pelaksana Kurikulum 2013 satu semester yang telah

diverifikasi oleh BAN S/M dan disetujui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Terhadap

SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan pembinaan dalam bentuk

pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan Kurikulum 2013

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 2

Page 3: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

bagi guru dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan

Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Sedangkan pendampingan implementasi

Kurikulum 2013 dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA.

Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 2.156 SMA rintisan

yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Mempertimbangkan sebaran lokasi dan

jumlah SMA rintisan per kabupaten/kota yang bervariasi, maka pendampingan dikelompokkan

dalam 300 klaster, setiap klaster terdiri atas beberapa SMA. Pada setiap klaster ditetapkan satu

SMA Induk Klaster yang berfungsi sebagai koordinator pelaksanaan pendampingan dalam

klasternya. Pembiayaan kegiatan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 di SMA

menggunakan skema dana bantuan sosial (bansos) yang diterimakan oleh 300 SMA Induk

Klaster.

Kebijakan pembinaan kepada SMA rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 akan

diberikan melalui pelatihan dan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 bagi kepala

sekolah dan guru kelas XII. Direktorat Pembinaan SMA sesuai tugas dan fungsinya akan

melakukan pembinaan dalam bentuk pendampingan di semua SMA rintisan. Pendekatan

pendampingan yang akan digunakan pada tahun 2015 adalah melibatkan, memberdayakan,

dan meningkatkan partisipasi semua unsur sekolah (whole school) dalam mendukung

implementasi Kurikulum 2013 melalui In-House Training (IHT) di semua SMA rintisan. Untuk

itu diselenggarakan In-House Training Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di semua

SMA rintisan termasuk SMA Negeri 1 Ngabang tahun 2015. Sebagai tindak lanjut kegiatan IHT ini

dilaksanakanlah kegiatan ON-1 dan ON-2 di sekolah-sekolah klaster masing-masing.

B. Tujuan Kegiatan ON

Kegiatan kunjungan Tim Pendamping ke sekolah (ON) dilaksanakan dua kali oleh lima

orang Tim Pendamping. Kegiatan Ini bertujuan untuk memantapkan dan memperkuat,

menggali keberhasilan dan permasalahan, dan memberikaan solusi permasalahan

pelaksanaan pembelajaran dan penilaian.

BAB IIPELAKSANAAN

A. Profil Tim Pendamping

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 3

Page 4: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

1. a. Nama : Haron, S.Pdb. Tempat, Tanggal Lahir : Merbang, 9 Oktober 1973c. Jenis Kelamin : Laki-lakid. Pendidikan : S1 e. Alamat Rumah : Dusun Pulau Bendu Desa Hilir Tengah Ngabang

Kabupaten landakf. No. HP : 085252368369g. email : [email protected]. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabangi. Mata Pelajaran yang diampu : Bahasa Indonesia Kelasj. PENGALAMAN

PELATIHAN/WORKSHOP/BIMTEKa. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014b. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014c. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015

2. a. Nama : Sisilia Edwihartin Merry Noviana, S.Pd.b. Tempat, Tanggal Lahir : Rawak, 23 November 1977c. Jenis Kelamin : Perempuand. Pendidikan : S1 e. Alamat Rumah : Dusun Hilir Tengah II Ngabang

Kabupaten landakf. No. HP : 081256524874g. email : [email protected]. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabangi. Mata Pelajaran yang diampu : Matematikaj. Pengalaman

Pelatihan/Workshop/Bimteka. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015

3. a. Nama : Kornelia K. Kusumajayati, S.Pdb. Tempat, Tanggal Lahir : Pontianak, 21 Januari 1977c. Jenis Kelamin : Perempuand. Pendidikan : S1 e. Alamat Rumah : G g . M e r d e k a I I N o . 3 7 K e c . N g a b a n g

Kabupaten landakf. No. HP : 0 8 5 3 8 6 0 5 2 3 7 7g. email : [email protected]. Nama SMA : SMA Negeri 1 Ngabangi. Mata Pelajaran yang diampu : Bahasa Inggrisj. Pengalaman

Pelatihan/Workshop/Bimteka. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 4

Page 5: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

4. a. Nama : Stepanus Adriansen, S.Pdb. Tempat, Tanggal Lahir : Tampi Bide, 24 September 1989c. Jenis Kelamin : Laki-lakid. Pendidikan : S1 Pendidikan Sejarahe. Alamat Rumah : Dusun Tampi Bide RT.001 Desa Andeng

Kecamatan Sengahf. No. HP : 085787752644g. email : [email protected]. Nama SMA : SMA Santo Benediktus, Pahaumani. Mata Pelajaran yang diampu : Sejarahj. Pengalaman

Pelatihan/Workshop/Bimteka. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Ngabang tahun 2014b. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015

5. a. Nama : Dodi Hendri Padafani, S.Pdb. Tempat, Tanggal Lahir : Putussibau, 31 Oktober 1984c. Jenis Kelamin : Laki-lakid. Pendidikan : S1 e. Alamat Rumah : Dusun Pahauman, Desa Pahauman

Kec. Sengah Temila. Kab. Landakf. No. HP : 085391739623g. email : [email protected]. Nama SMAi. Mata Pelajaran yang diampuj. PENGALAMAN

PELATIHAN/WORKSHOP/BIMTEKa. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014b. Bimtek implementasi Kurikulum 2013 di Pontianak tahun 2014c. Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 di Jakarta tahun 2015

B. Waktu dan Tempat

1. Kegiatan ON-1

Keiatan ON-1 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada

tanggal 27 - 28 di SMA Negeri 1 Ngabang dan tanggal 29 - 30 di SMA Santo

Benediktus Pahauman

2. Kegiatan ON-2

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 5

Page 6: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

Keiatan ON-2 Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada

tanggal 29 – 30 Januari 2016 di SMA Negeri 1 Ngabang dan tanggal 4 - 5 Februari

2016 di SMA Santo Benediktus Pahauman

C. Agenda Kegiatan

1. On-1

Kegiatan ON-1 pada SMA Negeri 1 Ngabang dilaksanakan pada tanggal 27-28

Oktober 2015. Pada tanggal 27 Oktober 2015 dilaksanakan temu awal dan

pengamatan KTSP, RPP, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari

berikutnya tanggal 28 Oktober 2015 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil

pengamatan, identifikasi keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.

Selanjutnya pada tanggal 29-30 Oktober 2015 dilaksanakan kegiatan ON-1

pada SMA Santo Benediktus Pahauman dengan agenda yang sama yaitu Pada

tanggal 29 Oktober 2015 dilaksanakan temu awal dan pengamatan KTSP, RPP,

Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari berikutnya tanggal 30

Oktober 2015 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil pengamatan, identifikasi

keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.

2. On-2

Kegiatan ON-2 pada SMA Negeri 1 Ngabang dilaksanakan pada tanggal 29 –

30 Januari 2016. Pada tanggal 30 Januari 2016 dilaksanakan temu awal dan

pengamatan KTSP, RPP, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari

berikutnya tanggal 30 Januari 2016 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil

pengamatan, identifikasi keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.

Selanjutnya pada tanggal tanggal 4 - 5 Februari 2016 dilaksanakan kegiatan

ON-1 pada SMA Santo Benediktus Pahauman dengan agenda yang sama yaitu Pada

tanggal 4 Februari 2016 dilaksanakan temu awal dan pengamatan KTSP, RPP,

Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, dan Budaya Sekolah). Hari berikutnya tanggal 5

Februari 2016 dilanjutkan dengan diskusi mengenai hasil pengamatan, identifikasi

keberhasilan dan permasalahan, serta perbaikan.

D. Pengamatan Implementasi Kurikulum 2013

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 6

Page 7: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

Berdasarkan hasil pengamatan selama kegiatan ON-1 terdapat beberapa

permasalahan, yaitu:

1. SMA Negeri 1 Ngabang

a. KTSP

SMA Negeri 1 Ngabang telah menyusun Kurikulum tingkat Satuan

Pendidikan. Namun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut belum

disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaalimantan Barat,

kalender Pendidikan yang termuat dalam KTSP hanya satu semester, dan

beberapa kegiatan Pengembangan Diri/Ekstra Kurikuler belum termuat dalam

KTSP. Sehubungan dengan hal itu, tim pendamping Implementasi Kurikulum

2013 memberikan saran/tindak lanjut kepada sekolah untuk merevisi kembali

KTSP sesuai dengan permasalahan dan mengesahkan pemberlakuan KTSP kepada

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.

b. Peminatan, Lintas Minat, Pendalaman Minat

Sekolah memiliki peminatan MIPA dan IPS, Lintas Minat MIPA, IPS, dan

Bahasa dan Budaya. Namun sekolah mengalami kesulitan untuk memenuhi

pilihan lintas siswa karena terbatasnya fasilitas dan tenaga pendidik. Sran

dan tindak lanjut yang diberikan adalah sekolah mengusulkan penambahan

tenaga guru dan sarana sekolah yang diperlukan. Jika sekolah belum dapat

memenuhi semua pilihan minat dan lintas minat, perlu adanya sosialisasi yang

baik kepada orang tua/wali siswa. Sekolah perlu mengoptimalkan peran guru BK

dalam layanan konseling yang terkait dengan pemilihan peminatan dan lintas

minat.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Semua guaru sudah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai

dengan mata pelajaran yang diampu dan kelas yang diajar. Namun masih ada

mata pelajaran yang penjabaran indikatornya belum sesuai dengan Kompetensi

Dasar. Masih ada guru yang tidak membawa RPP pada saat mengajar. Solusi dan

tindak lanjut yang diberikan adalah guru pendamping perlu memberikan

pendampingan kembali kepada guru yang bersangkutan. Sebaiknya setiap guru

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 7

Page 8: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

yang mengajar membawa RPP yang telah disusunnya dan menggunakan RPP

sebagai pedoman mengajar.

d. Pembelajaran

Guru sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam mengajar. Namun beberapa

guru menggunakan metode ceramah secara dominan. Dalam beberapa

pembelajaran model pembelajaran cenderung statis, kurang variatif (misalnya:

metode yang dominan dipilih adalah diskusi). Masih ada guru yang masuk ke

kelas langsung mengajar, lupa menyampaikan tujuan pembelajaran. Masih ada

guru yang lupa menyampaikan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari.

Solusi dan tindak lanjut yang diberikan adalah metode ceramah sebaiknya

digunakan sebagaai pengantar awal dan penjelasan instruksi/perintah kerja

kepada siswa. Metode mengajar hendaknya bervariasi. Guru perlu

menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum membahas materi. Sebaiknya guru

mengajak siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-

hari, agar siswa dapat menerapkan pengalaman belajarnya dalam kehidupan

nyata.

e. Penilaian

Semua guru sudah memiliki instrumen penilaian autentik, prosedur penyusunan

soal sangat baik (ada kisi-kisi soal, naskah soal, kunci jawaban, dan pedoman

penilaian/penskoran) Terdapat sebagian soal yang disusun oleh guru berisi

pertanyaan yang meminta jawaban berpikir tingkat rendah (mengingat).

Beberapa pertanyaan untuk soal uraian tidak menggunakan kata kerja opersional

yang tepat. Contohnya: bentuk soal tes tertulis, pertanyaannya meminta siswa

menyebutkan. Saran dan tindak lanjut yang diberikan adalah soal yang disusun

oleh guru hendaknya mengarah kepada cara siswa untuk berpikir tingkat tinggi

dengan menyusun soal-saol HOTS. Butir soal hendaknya disusun dengan kata

kerja operasional.

f. Kepramukaan

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 8

Page 9: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

Sekolah sudah mencoba melaksanakan aktualisasi kepramukaan. Belum

semua guru melakukan analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan

nilai-nilai kepramukaan atau SKU. Sebagian guru yang sudah melakukan analisis

linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan atau SKU,

tetapi belum ada diaktualisasikan. Belum ada jadwal aktualisasi kepramukaan

dari sekolah. Disarankan keada sekolah: sebaiknya semua guru mata pelajaran

melakukan analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai

kepramukaan atau SKU Analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan

nilai-nilai kepramukaan atau SKU yang sudah ada hendaknya dicoba untuk

diaktualisasikan. Sekolah sebaiknya menyusun program dan jadwal aktualisasi

kepramukaan sehingga aktualisasi kepramukaan dapat dilaksanakan dengan baik.

g. Mulok

Sekolah memiliki mata pelajaran mulok. Penetapan mata pelajaran mulok di

sekolah tidak melalui proses inventarisasi, analisis, dan pengusulan kepada Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten. Sehubungan dengan hal itu, tim

pendamping menyarankan kepada sekolah agar sebelum menetapkan mata

pelajaran mulok di sekolah, sebaiknya sekolah menginventarisasi potensi dan

keunggulan apa saja yang ada di sekitar sekolah. Hasil inventarisasi kemudian di

analisis untuk menentukan potensi apa yang cocok untuk dijadikan mata

pelajaran mulok, lalu sekolah mengajukan usulan mata pelajaran mulok kepada

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten.

h. Budaya sekolah

Sekolah sudah membudayakan beberapa hal positif, seperti: wajib mengikuti

apel pagi bagi guru dan siswa, kegiatan Jumat Bersih setiap hari Jumat, berdoa

sebelum dan sesudah belajar. Mengikutsertakan siswa dalam perlombaan

akademik maupun nonakademik. Namun sekolah memiliki dana yang terbatas

untuk mengikutsertakan siswa dalam setiap event, sehingga tidak semua

kegiatan/event lomba dapat dikuti oleh siswa. Sekolah memiliki dana yang

terbatas untuk membangun dan menata taman sekolah sehingga program belum

berjalan dengan maksimal, pelaksanaannya sebisanya saja. Sebaiknya sekolah

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 9

Page 10: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

menggali sumber keuangan lain yang mandiri (tidak hanya berharap dari sumber-

sumber keuangan yang berasal dari pemerintah. Misalnya menggalang atau

menghimpun dana dari sumbangan yang tidak bersifat mengikat, sehingga

keperluan dana untuk kegiatan lomba prestasi dan menata taman sekolah dapat

terlaksana. Sekolah dapat menyusun program dengan skala prioritas agar budaya

3P dapat dijalankan secara optimal.

2. SMA Santo Benediktus Pahauman

a. KTSP

SMA Santo Benediktus Pahauman telah menyusun Kurikulum tingkat

Satuan Pendidikan. Sebagian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut

sudah disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan

Barat khususnya dokumen 1, kalender Pendidikan yang termuat dalam KTSP

hanya satu semester, dan beberapa kegiatan Pengembangan Diri/Ekstra

Kurikuler belum termuat dalam KTSP. Sehubungan dengan hal itu, tim

pendamping Implementasi Kurikulum 2013 memberikan saran/tindak lanjut

kepada sekolah untuk merevisi kembali KTSP sesuai dengan permasalahan dan

mengesahkan pemberlakuan KTSP kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Provinsi Kalimantan Barat.

b. Peminatan, Lintas Minat, Pendalaman Minat

Sekolah memiliki peminatan MIPA dan IPS, Lintas Minat MIPA, dan IPS

Namun sekolah mengalami kesulitan untuk memenuhi pilihan lintas siswa karena

terbatasnya fasilitas dan tenaga pendidik. Sran dan tindak lanjut yang diberikan

adalah sekolah mengusulkan penambahan tenaga guru dan sarana sekolah yang

diperlukan. Jika sekolah belum dapat memenuhi semua pilihan minat dan lintas

minat, perlu adanya sosialisasi yang baik kepada orang tua/wali siswa. Sekolah

perlu mengoptimalkan peran guru BK dalam layanan konseling yang terkait

dengan pemilihan peminatan dan lintas minat.

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 10

Page 11: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

Semua guaru sudah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai

dengan mata pelajaran yang diampu dan kelas yang diajar. Namun masih ada

mata pelajaran yang penjabaran indikatornya belum sesuai dengan Kompetensi

Dasar. Masih ada guru yang tidak membawa RPP pada saat mengajar. Solusi dan

tindak lanjut yang diberikan adalah guru pendamping perlu memberikan

pendampingan kembali kepada guru yang bersangkutan. Sebaiknya setiap guru

yang mengajar membawa RPP yang telah disusunnya dan menggunakan RPP

sebagai pedoman mengajar.

d. Pembelajaran

Guru sudah menerapkan Kurikulum 2013 dalam mengajar. Namun beberapa

guru menggunakan metode ceramah secara dominan. Dalam beberapa

pembelajaran model pembelajaran cenderung statis, kurang variatif Masih ada

guru yang masuk ke kelas langsung mengajar, lupa menyampaikan tujuan

pembelajaran. Masih ada guru yang lupa menyampaikan keterkaitan materi

dengan kehidupan sehari-hari. Solusi dan tindak lanjut yang diberikan adalah

metode ceramah sebaiknya digunakan sebagai pengantar awal dan penjelasan

instruksi/perintah kerja kepada siswa. Metode mengajar hendaknya bervariasi.

Guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran sebelum membahas materi.

Sebaiknya guru mengajak siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan

kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat menerapkan pengalaman belajarnya

dalam kehidupan nyata.

e. Penilaian

Semua guru sudah memiliki instrumen penilaian autentik, prosedur penyusunan

soal sangat baik (ada kisi-kisi soal, naskah soal, kunci jawaban, dan pedoman

penilaian/penskoran) Terdapat sebagian soal yang disusun oleh guru berisi

pertanyaan yang meminta jawaban berpikir tingkat rendah (mengingat).

Beberapa pertanyaan untuk soal uraian tidak menggunakan kata kerja opersional

yang tepat. Contohnya: bentuk soal tes tertulis, pertanyaannya meminta siswa

menyebutkan. Saran dan tindak lanjut yang diberikan adalah soal yang disusun

oleh guru hendaknya mengarah kepada cara siswa untuk berpikir tingkat tinggi

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 11

Page 12: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

dengan menyusun soal-saol HOTS. Butir soal hendaknya disusun dengan kata

kerja operasional.

f. Kepramukaan

Sekolah sudah mencoba melaksanakan aktualisasi kepramukaan, namun

belum terintegrasi dengan mata pelajaran, semua guru belum melakukan

analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan

atau SKU. Belum ada jadwal aktualisasi kepramukaan dari sekolah. Disarankan

kepada sekolah: sebaiknya semua guru mata pelajaran melakukan analisis

linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan atau SKU

Analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai kepramukaan

atau SKU yang sudah ada hendaknya dicoba untuk diaktualisasikan. Sekolah

sebaiknya menyusun program dan jadwal aktualisasi kepramukaan sehingga

aktualisasi kepramukaan dapat dilaksanakan dengan baik.

g. Mulok

Sekolah belum memiliki mata pelajaran mulok. Sehubungan dengan hal itu,

tim pendamping menyarankan kepada sekolah agar segera melakukan persiapan

penetapkan mata pelajaran mulok di sekolah, dengan prosedur inventarisasi

potensi dan keunggulan apa saja yang ada di sekitar sekolah. Hasil inventarisasi

kemudian di analisis untuk menentukan potensi apa yang cocok untuk dijadikan

mata pelajaran mulok, lalu sekolah mengajukan usulan mata pelajaran mulok

kepada Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten.

h. Budaya sekolah

Sekolah sudah membudayakan beberapa hal positif, seperti: berdoa sebelum

dan sesudah belajar, mewajibkan mengikuti salah satu kegiatan ekstrakurikuler

baik olahraga, seni, bahasa ataupun computer, mengikutsertakan siswa dalam

perlombaan akademik maupun nonakademik. Sekolah memiliki dana yang masih

cukup terbatas untuk mengikutsertakan siswa dalam setiap event, sehingga tidak

semua kegiatan/event lomba dapat dikuti oleh siswa. Sekolah memiliki dana

yang terbatas untuk membangun dan menata taman sekolah sehingga program

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 12

Page 13: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

belum berjalan dengan maksimal, pelaksanaannya sebisanya saja. Sebaiknya

sekolah mengoptimalkan sumber keuangan lain yang mandiri misalnya

menggalang atau menghimpun dana dari sumbangan yang tidak bersifat

mengikat, sehingga keperluan dana untuk kegiatan lomba prestasi dan menata

taman sekolah dapat terlaksana. Sekolah dapat menyusun program dengan skala

prioritas agar budaya 3P dapat dijalankan secara optimal.

E. Hasil Pendampingan

Setelah dilakukan pendampingan, SMA Negeri 1 Ngabang dan SMA Santo Benediktus

telah mendapatkan penguatan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Segala

permasalahan dan kendala yang terjadi selama ini telah ditindaklanjuti sesuai dengan

saran dan solusi yang diberikan oleh tim pendamping Implementasi Kurikulum 2013

sehingga diharapkan kedua sekolah tersebut dapat mengoptimalkan kembali peran

setiap stakeholder dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

BAB III

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 13

Page 14: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dalam pendampingan implementasi kurikulum 2013

pada SMA Negeri 1 Ngabang dan SMA Santo Benediktus Pahauman, secara umum

pelaksanaan kurikumlum 2013 pada kedua sekolah tersebut berjalan dengan baik.

Namun, tidak berarti bahwa implementasi kurikulum 2013 pada kedua sekolah tersebut

lepas dari permasalahan atau kendala di lapangan. Hasil kegiatan ON-1 dan ON-2 yang

dilaksanakan oleh tim pendamping merupakan informasi mengenai adanya beberapa

permasalahan yang dialami oleh sekolah dalam mengimplementasikan Kkurikulum 2013

ini. Sejumlah permasalahan atau kendala yang dialami oleh sekolah berkaitan dengan

penyusunan KTSP, Peminatan Lintas Minat dan Pendalaman Minat, Penyusunan RPP,

Pembelajaran, Penilaian, Kepramukaan, Mulok, dan Budaya Sekolah. Pelaksanaan

pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 ini telah menguatkan sekolah untuk lebih

memahami dan mamantapkan penerapan Kurikulum 2013. Hal ini dibuktikan dengan

sejumlah dokumen yang berhasil disusun oleh sekolah berdasarkan solusi dan tindak

lanjut yang telah disampaikan kepada sekolah misalnya tersusunnya KTSP, RPP,

intrumen penilaian, analisis linierisasi kompetensi mata pelajaran dengan nilai-nilai

kepramukaan, analisis konteks mata peljaran mulok, dan sejumlah dokumen mengenai

Budaya 3P di sekolah.

B. Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, sekolah diharapkan tidak puas dengan kondisi

dan keberhasilan yang diraihnya selama ini. Sekolah tetap perlu mengembangkan diri

dengan berinovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, pemangku kebijakan juga perlu melaksanakan

monitoring dan evaluasi serta membuat program terkait yang berkelanjutan sehingga

tujuan Kurikulum 2013 dapat tercapai dengan baik.

Lampiran

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 14

Page 15: 001. laporan kegiatan tim pendamping revisi 18.06.2016 (f)

1. Agenda kegiatan On (Format-01)2. Daftar hadir (Format-02)3. Jurnal kegiatan (Format-03)4. Hasil pengamatan, keberhasilan dan permasalahan implementasi Kurikulum 2013

(Format-04)5. Biodata (Format-06)6. Foto-foto kegiatan dari temu awal sampai temu akhir

Laporan Kegiatan ON-1 dan ON-2 15