Upload
nafi-uddin
View
631
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
AGAMA AGAMA DI INDONESIA (tinjauan hystoris,
teologis, antropologis dan sosiologis)
DISAMPAIKAN PADA :DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI PENGGERAK KERUKUNAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA 2015
OLEH :DRS H. TARMUDJI, MAWIDYAISWARA UTAMA
Inilah saya : Drs. H. Tarmudji, MA NIP
195006181971071003 Diangkat : 1-Juli-1971 Gol diangkat : II/a Pensiun : 1 Juli 2015 Pangkat Pens : IV/e Masa Kerja : 44 th Menikah : 1 kali Istri : 1 saja Anak istri: 4 (empat) Cucu : 7 (tujuh)
KAWAN Kawan mari kita terbuka, pada kawan yang beda
agama. Kawan mari kita menghormat, pada kawan yang
beda pendapat. Ada Islam, Allohu Akbar Ada Kristen, Haleluya Ada Budha, Amitaba Ada Hindu, Oom Santi- santi Ada Konghuchu, San cai San cai Bersama membangun NKRI
Diklat Penggerak Kerukunan KUB
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUAN UMUM
Peserta memahami tentang agama-agama di Indonesia di tinjau dari aspek historis, teologis, antropologis dan sosiologis.
TUJUAN KHUSUS Peserta dapat :
Menyebutkan agama-agama di Indonesia .
Menjelaskan sejarah datangnya agama-agama di Indonesia
Menunjukkan kesejajaran keberagamaan agama-agama di Indonesia
Menjelaskan aspek kajian antropologis agama
Menjelaskan fungsi –fungsi agama dlm pandangan ahli sosiologi
PENYEBARAN AGAMA-AGAMA DI INDONESIAN
DATA PENDUDUK DAN PEMELUK AGAMA
TAHUN 2014 PENDUDUK INDONESIA 252.101.215 jiwa terdiri atas :ISLAM : 87,18%KRISTEN PROTESTAN : 6,96% KATOLIK : 2,9% HINDU : 1,69% BUDHA : 0,72% KONG HU CHU : 0,05% AGAMA LAIN : 0,13% TIDAK MENYATAKAN AGAMA : 0,38%
KONDISI INDONESIA
Keragaman adalah kenyataan dalam setiap masyarakat, di samping etnis, ras, dll.
Keragaman merupakan “karya Tuhan” atau sebagai “sunnatullah”.
Tuhan tidak pernah mengirim utusannya kepada manusia untuk memaksa mereka untuk mengikutinya. (Qadri Azizy dalam Harmoni Kehidupan Beragama 2005: 1-2)
DIMENSI HUBUNGAN Berbicara ttg kerukunan agama tidak lepas
dari pembicaraan ttg hubungan antara agama-agama. Ada 6 dimensi hubungan :1. Dimensi historis2. Dimensi teologis3. Dimensi fiosofis4. Dimensi sosiologis5. Dimensi politik6. Dimensi kultural
(adaptasi pdpt Hugh Goddard dalam Harmoni ,2004 : 90-96 )
TINJAUAN HISTORIS
AGAMA AGAMA DI INDONESIA
TINJAUAN HISTORISMasyarakat Indonesia awalnya
menganut keyakinan animisme dan dinamisme.
Agama –agama yang berkembang dan diakui di Indonesia sekarang, masuk ke wilayah Nusantara dan ber akulturasi dengan budaya penduduk asli, mewarnai keyakinan asli dan menjadikan keunikan Indonesia.
Historis- Budha-Hindu1. Kerajaan Sriwijaya di Palembang merupakan
masa kejayaan Agama Budha. Pada abad ke-7 Palembang telah menjadi pusat studi agama Budha bertaraf internasional. Di Pulau Jawa Budha berkembang pada masa pemerintahan Cailendra. Candi Borobudur merupakan ujud kejayaannya.
2. Pada waktu yang bersamaan di Jawa di bawah pemerintahan Sanjaya berkembang agama Hindu Dharma yakni di Dieng Jateng. Peninggalannya adalahCandi Pandawa (Candi Sanga).
WILAYAH KEKUASAAN KERAJAAN SRIWIJAYA ABAD X-XI
Historis lanjutan -Hindu Pada abad 9 dan 10 lahir dinasti Baka (Prambanan)
yang menganut Hindu –Ciwa dg peninggalan Candi Prambanan. Dinasti Baka pernah berkonflik dengan dinasti Pengging-Kartosura yang beraliran Hindu Dharma.
Pada abad ke 11 pusat keagamaan Hindu berpindah ke Kediri dg munculnya kerajaan Kediri. Hal ini terlihat pada mitologi Panji. Mitologi ini kuat menjadi cerita rakyat. Pada masa ini terjadi sinkretisme antara Budhisme dan Hindu-Ciwa. Sinkretisme itu sebuah bentuk kompromistik sebagai hub harmoni krn adanya rasa saling membutuhkan dalam kehidupan bersama. Perode kejayaan Agama Hindu berlangsung dari Kerajaan Tumapel s.d. Majapahit.
KEKUASAAN KERAJAAN MAJAPAHIT ABAD XIV
KERAJAAN BERCORAK BUDHA DAN HINDU
Historis-Islam
3. Islam masuk Indonesia melalui pedagang. Berawal di Samudera Pasai di Aceh.
4. Di Jawa Islam berkembang mulai pada masa Majapahit di bawa secara estafet pertama oleh pedagang (pesisir) dan penyebaran di dalam dilakukan oleh para Wali.
Aliran dan Akulturasi Penyebaran Islam
5. Ada dua aliran yakni Wujudiyyah dengan tokoh Syeh Siti Jenar dan aliran Syuhudiyyah yang disebarkan oleh Wali Sanga.
6. Pola akulturasi yg dilakukan oleh Wali Sanga terhadap budaya lama umumnya menggunakan 2 pola
a. mengubah mewarnai (revolutive)b. mengisi tradisi yang telah ada dengan ajaran
Islam (kultural) Tut wuri hangiseni. Pola ke 2 ini melahirkan sinkretisme yang subur dan memunculkan gerakan pemurnian (tajdid).
POLA DAKWAH PARA WALI
1. Keeping (menjaga, memelihara)upacara/ tradisi lama tingkepan, mitoni.
2. Addition (menambah) dg tradisi baru perkawinan jawa dg akad nikah.
3. Modification (mengintrepretasikan tradisi ke pengertian baru memanfaatkan wayang dari sarana hiburan dimanfaatkan u penddkan
4. Devaluation (menurunkan status sesatu) dewa diturunkan diganti Allah
lanjutan
5. Exchange (mengganti) sebagian unsur lama diganti unsur baru slametan, kenduren motivasinya diganti.
6. Substitution (mengganti scr menyeluruh sembahyang di kuil diganti sholat di masjid.
7. Creation of new ritual (menciptakan tradisi, upacara baru) dg unsur lama menciptakan gamelan dan upacara sekaten.
8. Negation (menolak) tradisi lamamenghancurkan simbul-simbul ibadah tradisi lama (Ridin Sofwan dlm MKIIJ, 2004 : 11-12)
Historis - Kristen
4. Agama Kristen ( Katolik-Protertan)masuk ke Indonesia sekitar abad 16 saat kuatnya misi dan zending , seiring /berdampingan dengan koloni Portugal-Belanda-Inggris. Hambatan utama awal penyebaran agama Kristen
Masy . mengidentikan dg agama kolonial, ketidak sesuaian pesan ajarannya dengan aktifitas
koloni. Setelah kemerdekaan hambatan ini lambat laun terhapus, sehingga agama Kristen berkembang secara pesat.
Historis – Kong Hu Cu5. Kong Hu Cu istilah aslinya Rujiao (China),
yang berarti agama dari orang-orang yang lembut hati, terpelajar dan berbudi luhur.
6. Kong Hu Cu (551 SM) peletak ajaran filsafat yang menekankan perilaku yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik .
7. KHC masuk ke wilayah Indonesia bersamaan dengan banyaknya etnis China sejak masa kerajaan di Indonesia dengan membawa tradisi . Pada zaman kolonial kedudukan China disejajarkan dengan bangsa Eropa.
Kebijaksanaan Pemerintah
Ketentuan UU PNPS 1 tahun 1965 yo UU No 55 Tahun 1969 yang menyebut 6 agama secara ostensif yakni Agama yang dipeluk di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu (Pejelasan psl 1)
Agama Konghucu tidak mendapat apreasiasi di
zaman orde baru karena penguasa mengidentikkan KHC dengan tradisi etnis China . Baru di masa Presiden Gusdur kran ini dibuka, shg implementasi agama meningkat seirama dengan atractivenya kesenian Cina.
KESIMPULAN :
TINJAUAN TEOLOGISAGAMA-AGAMA DI INDONESIA
Pemahaman Dasar Theologi bhs Inggris theology adalah
ilmu ketuhanan atau ilmu agama. Theologian berarti Ulama, pemuka agama. Theological – ks mengenai ilmu agama.
Agama –agama di Indonesia memiliki konsep keagamaan yang berbeda atau memiliki ciri-ciri yang berbeda satu dengan lain.
Teologi Empiris dan KerukunanStudi teologi agama apapun secara empiris sedikit bahkan minim sekali memberikan sumbangan melerai perbedaan. Mengapa ? Sebab : Sudut pandangnya berbeda, manusia yang memiliki doktrin teologis itu terkait dengan aspek sosio-praktis dan kultural sosiologis perlu refleksi kritis.
Refleksi Kritis
Melting hystoris issues yang yang memberi kesan berbeda jika dilihat dari sudut perkembangan agama shg memerlukan Refleksi kritis anda :
Kasus masuknya Islam runtuhnya Majapahit
Status kepahlawanan DiponegoroKasus masuknya Islam di Spanyol
BAGAIMANA MELAKUKAN REFLEKSI KRITIS Melakukan pendekatan fundamental-filosofis
(al-falsafah al-uula). Pendekatan ini dapat dilakukan oleh ilmuwan dan pemikir.
Pendekatan fenomenologis yakni dengan cara perumusan dan pemahaman untuk menemukan hakikat keberagamaan secara universal. (Amin Abdullah dlm Harmoni 2005 : 38-39)
Perbedaan penyebutan ditarik secara umum secara sejajar garis sejajar untuk menyamakan.
Dalam agama Anda Siapa/ Apa penyebutan untuk :
1. Tuhan ( Yang Mutlak) :2. Penganjur pertama :3. Kitab Suci :4. Inti ajaran :5. Tempat Ibadah :6. Agamawan :7. Organisasi Agama :
KESEJAJARAN SEBUTANNO
ASPEK /UNSUR ISLAM KRISTE
N KATOLIK HINDU BUDHA KONGHUCU
1 Tuhan Allah SWT
Allah Allah Sang Yang Widi Wasa
Sang Adi Budha
Tian
2 Penganjur Pertama
Muhammad SAW
Yesus Rasul utusan Allah
Para Resi Sidharta Gautama
Konfusius
3 Kitab Suci Al-Qur’an Al-Kitab. Al-Kitab Veda Ti (Tri ) Pitaka
Sishu Wujing
4 Orang Suci Wali, Imam
- Santo/Santa
Resi Bodhisatwa(tekat jd budha)
Xueshi/ Pendeta
5 Inti Ajaran Salam Salom Iman, Harapan Cinta Kasih
Dharma Dhamma Tian DaoRen Dao
6 Tempat Ibadah
Masjid Gereja GerejaKapel
Pura WiharaCetya
Litang/ Klenteng
7 Agamawan Kyai Pendeta Imam (Uskup, imam,diakon
PanditaPinandita
Bikhu/ Bikhuni
Butsu
8 Organisasi Agama
MUI PGI KWI PHDI WALUBI MATAKINMAKIN
THE ABSOLUTE/ YANG MUTLAKT U H A N
ALLAH
SWTTRI
NITAS
IDA SANG YANG WIDHI WASA
SANG YANG ADI
BUDDHA
TIANDEWA AGUNG
PUANG MATUO
ISLAM KRISTEN HINDU BUDDH
AKONGHU
ChUALUK TA’
DOLO
INDONESIA
YANG MUTLAK DLM PANDANGAN AGAMA DI INDONESIA
John Titaley (Harmoni :2005 : 120)
abstract
empirical
Tugas Anda :Ungkapkan potensi ajaran dalam agama Anda masing-masing yang mengajarkan kerukunan dan kedamaian !
POTENSI AJARAN AGAMA KERUKUNAN/KEDAMAIAN
NO
AGAMA AJARAN KERUKUNAN/ KEDAMAIAN
1 Islam Khalifah fil ardl, Tidak ada paksaan dlm beragama, bagiku Agamaku Bagimu agamamu, negeri aman damai dalam ridla Allah.
2 Kristen Berbahagialah or yg membawa damai karena mrk disebut anak-anak Allah ( Matius 5 :8), ajaran cinta kasih
3 Katolik Nostra aetate (NA) Kehidupan Kerukunan Hidup Beragama (Hasil Sidang Konsili Vatikan ) ., Pacem in teris atau damai di bumi (Enciklik Paus Yohannes XXIII tahun 1963
4 Hindu Dari manapun anda datang akan kuterima asal menuju padaKu (bhagawat Gita). Wasudewa khutum bakam – semua makhluk bersaudara. Tat twam Asi : Kamu adalah saya juga
5 Buddha Brahma wihara (sifat 2 luhur yg dimiliki man yg hrs dikembangkan, (metta, karuna ( kasih sayang, cenderung peduli), mudita (simpati-bahagia ketika or bahagia), upekkha (keseimbangan bathin).
6 Konghucu
Ren Dao yakni Hubungan harmonis antar manusia.
Bisakah masyarakat diajak melakukan Refleksi Kritis ?
Jawab : bisa / tidakMengapa : 1. .......2. ........3. ........4. ........
ALIRAN BUDDHA.
Tiga aliran besar Budhisme Mahayana - tekanannya menolong
sesama sebanyak banyaknya. Hinayana - Pendalaman ajaran agama,
kemudian melaksanakan pertolongan. Tantrayana – Menjalankan meditasi yg
sungguh akan mencapai kebudhaan- meditasi menjadi penekanan.
TINJAUAN ANTROPOLOGIS
AGAMA-AGAMA DI INDONESIA
Agama dalam tinjauan antropologi (1)Antropologi adalah satu cabang
ilmu pengetahuan sosial yang memfokuskan kajiannya pada “manusia”.
Ketertarikan antropologi pada kajian agama, mulanya berkait pada apakah agama yang paling kuno itu magic, penyembahan terhadap kekuatan alam, bagaimana agama meyakini jiwa tertangkap dalam mimpi atau bayangan, bentuk animisme.
Agama dalam tinjauan antropologi (2) Antropologi klasik memahami gejala
kehidupan beragama sebagai kebudayaan dari suatu masyarakat.
Agama dilihat sebagai ;1. Ekpresi simbolis dr kehidupan manusia , dgnya
man menafsirkan dirinya dan universe/alam sekelilingnya.
2. Sesuatu yg memberikan motif bagi perbuatan manusia.
3. Sekumpulan tindakan yg berhub. satu sama lain yg punya nilai-nilai yg dapat melangsungkan kehidupan manusia. (adhim90.blogspot.com/2012/06 diunduh 30/05/2013)
Teori Asal Mula Agama – pandangan sarjana antropologi
Teori Taylor (E.B. Taylor) Asalmula agama “dinamisme” serba jiwa, roh yg
nampak dari peristiwa hidup dan mati serta peristiwa mimpi.
Teori Marett ( R.R. Marett ,1909, Inggris). Agama manusia muncul sbg rasa rendah diri thd
berbagai gejala, bukan pemahaman ttg jiwa, krn rasio mrk blm menjangkau ttg eksistensi jiwa.
Teori Frazer JG Frazer (1890) Agama muncul krn akal man tak
mampu memecahkan masalah, shg lari ke majik. Ahli majik menjadi superior krn mantra yg dimilikinya. Ketika mengalami kegagalan kemudian lari ke makhluk halus.
Teori Asal Mula Agama – pandangan sarjana antropologi
Teori Schmidt lengkapnya W.Schmidt (Austria)-1921 Monotheisme sebenarnya bkn penemuan baru ttp
sudah tua. Pendapatnya di pengaruhi oleh Sastra Inggris A.Lang, yg meramu cerita yang tlh berisi pandangan ttg satu Tuhan.
Teori Durkheim (Emile Durkheim , Prancis , 1912. Emosi keagamaan dan sentimen kemasyarakatan
merupakan pengertian dasar dan inti kehidupan agama dan berhimpunnya masyarakat.
Agama dalam tinjauan antropologi (3)Perkembangan berikutnya
antropologi serius mempelajari praktik sosial secara esensial diteliti dalam hubungannya dengan aspek lainnya (holisme).
Kemudian bergeser lagi ke antropologi makna atau antropologi Interpretatif.
KAJIAN ANTROPOLOGI AGAMA Atho’ Mudhzar menyatakan 5 fenomena
kajian antropologi agama :1. Scripture / naskah sumber ajaran dan
simbol agama2. Sikap, perilaku dan penghayatan para
pemuka agama dan penganut agama3. Ritus, lembaga dan ibadat4. Alat-alat ibadat5. Organisasi keagamaan tempat para
penganut agama berkumpul dan berperan.
TINJAUAN SOSIOLOGISAGAMA-AGAMA DI INDONESIA
AGAMA, PANDANGAN SOSIOLOGI 1 Sejak lahirnya ilmu sosiologi, telah concern
dengan studi agama. Meski dahulunya hanya dilihat sebagai aspek marginal.
Pada masa post modern studi mulai masuk pada mainstream sosiologi yakni ekologi, perwujudan, gerakan dan protest sosial, globalisasi dan nasionalisme.
Tokoh-tokoh ilmuwan melakukan penelitian dari aspek aspek yang berbeda.
AGAMA, PANDANGAN SOSIOLOGI 2 Rasional positivistik dari kehidupan August
Comte dan Henri Saint Simon –memulai kajian sosial. Comte berpendapat positivistik dalam konsepsi sosiologi yakni zaman modern ditandai dengan hilangnya agama dan teologi sebagai norma perilaku. ???????? Anda
Emile Dukheim (1912) memfokuskan sosiologi agama pd aspek fungsi agama.
Ahli sosiologi berikutnya banyak mengkaji agama kendatipun untuk memperkuat faham sekuler. Seperti Karl Mark, Max Weber dll.
AGAMA, PANDANGAN SOSIOLOGI 3
Tema/ Obyek dlm pendekatan sosiologi Agama mnrt Atho Mudhzar (wordpress.com/2012/08/27 diunduh 30-05-2013) :1. Studi ttg pengruh agama thd perubahan masyarakat.2. Studi ttg pengaruh struktur dan perubahan
masyarakat thd pemahaman ajaran agama/ konsep keagamaan.
3. Studi ttg tingkat pengamalan beragama masyarakat.
4. Studi ttg interaksi sosial masyarakat penganut agama.
5. Studi ttg gerakan masyarakat yg membawa paham yg dapat melemahkan atau memperkuat kehidupan beragama.
TINJAUAN SOSIAL Ajaran agama diimani dan dijalankan oleh
manusia. Padahal manusia adalah makhluk sosial.
Perlu pendalaman peran agama berkaitan dengan fungsi sosial.
Mnurut R.K. Merton dlm Social theory and Sosial Structure, 1991) tujuan manusia melakukan sesuatu, terkadang tidak disengaja meski ada makna. Tujuan ini dinamakan sebagi fungsi latent (tersembunyi). Sedang tujuan yang disadari pelaku agama dinamakan fungsi manifest (nyata).
SOSIOLOGI – FUNGSI AGAMA
Agama membantu mndorong terciptanya tujuan, sifat dan isi kewajiban sosial.
Agama dapat berfungsi sbg “kekuatan memaksa” dlm memperkuat dan mendukung adat istiadat.
Kekuatan memaksa itu menurut Emile Durkheim mampu “membangkitkan rasa kagum” dan menjadikan perbuatan itu sebagai “perbuatan benar.”
FUNGSI AGAMA Agama mengatur “tingkah laku manusia”
dan membimbingnya agar “ perbuatan itu sesuai dengan nilai-nilai agama”.
“Nilai” yang diwujudkan oleh penganut agama akan ikut menata “nilai di masy”. “ Nilai ini menduduki “strata yg tinggi”, dan memberi makna nilai sosial di masyarakat itu sendiri.
Agama mendorong orang untuk melestarikan nilai. Maka agama menganjurkan pewarisan melalui pengajaran agama/ pendidikan.
KESIMPULAN FUNGSI AGAMA
Agama sebagai pemersatu/ integrasi Agama mampu “melestarikan nilai” Agama dapat juga sebagai pemebah
belah (dis integrasi). Hal ini jika sebuah agama menguasai mayoritas dan pemerintah gagal melaksanakan tugas menjaga kerukunan.
Agama dpt memerankan fungsi kreatif, inovatif dan bahkan refolusioner khususnya ketika terjadi perubahan bsr di bidang sosial, ekonomi.
SIMPULAN :
Fungsi Agama :1. .......2. .......3. .......4. .......5. .......
AkhirnyaANDA ADALAH SALAH SATU DARI RODA PENGGERAK PEMERINTAH UNTUK MEWUJUDKANHARMONI KEHIDUPAN AGAMA!
IslamKristenKatolikHinduBudha
Kong Hu Cu
Pancasila
NKRI
KEARIFAN LOKAL1. Abstraksi
pengalaman2. Ungkapan Lisan,
singkat, padat, menarik dan mudah diingat.
3. Kaya makna4. Provokatif,
imajinatif, inspiratif
5. Pedoman bertindak menjadikan individu arif bijaksana
6. Sasaran rukun dan damai
7. Berdimensi lokal
Esensi Kearifan Lokal sebagai :
1. Universalisme Esoteris
2. Pluralisme 3. Kerukunan4. Kedamaian5. Toleransi6. Kasih Sayang7. Nirkekerasan8. Inklusivisme
MasyarakatToga
To MasLSM
Med sa
Negara/Pemerintah :1. Promotif2. Preventif3. Kuratif
MEWUJUDKAN KERUKUNAN BERBASIS MODAL KULTURAL
CONTOH MOD-RALKEARIFAN
LOKALPENJELASAN MAKNA
Desa mawa cara, Negara mawa tata.
Desa memiliki kebiasaan sendiri dan negara memilI-ki pula tata aturan yang berbeda satu sama lainnya. Gagasan mirip dengandesa, kala, patra
Pengakuan akan adanya pluralisme, relativisme kebudayaan dan insklusivisme.
rebutan balung tan pa isi
Mempertengkarkan sesuatu yang tidak prinsip. Sama maknanya dengan pepatah kalah jadi abu, memang jadi arang
Konflik betapapun amat penting Dijauhi karena hanya berakibat kehancuran. Musyawarah dlm memecahkan masalahamat penting
Tepa selira Jika bertindak maka sebaiknya menggunakan ukuran diri sendiri. Misal, jika Anda sakit jika dipukul atau merasa tidak enak jika dicaci maki, maka sebaiknya jangan memukul dan atau mencaci maki orang lain
Kasih sayang berbasis nirkekerasan.
CONTOH MOD-RAL 2KEARIFAN
LOKALPENJELASAN MAKNA
Ngono ya ngono, ning aja ngono.
Jangan bertindak kelewat batas karena bisa memimbulkan masalahyang tidak terduga atau bahkan mencelakakan diri sendiri.
Nirkekerasan, kedamaian, kerukunan, dan keharmonisan.
Dudu sanak dudu kadang, yen mati melu kelangan
Walaupun seseorang bukan keluarga, namun jika ybs konformitas thd tata aturan yang berlaku maka dia akan ditermima dengan baik, tanpa melihat agama maupun etnisitas
Hidup rukun, damai, dan hamonis membutuhkan kemampuan adapatif
Rukun agawe santoso, crah agawe bubrah.
Rukun wujudkan sentosa, bertengkar membuah susah/ kehancuran. Kearifan lokal ini sama maknanya dengan pepatah, bersatukita teguh, bercerai kita runtuh.
Kerukunan merupakan modal dasar bagi persatuan. .
CONTOH MOD-RAL 3KEARIFAN
LOKALPENJELASAN MAKNA
Wani ngalah luhur wekasane.
Dalam kehidupan bermasyarakat manusia ada baiknya mengalah guna menjaga keharmonisan, kedamaian dan kerukunan dalam masyarakat.
Dalam membentuk kerukunan membutuhkan kesedian berkorban, yakni mengkompromikan dan atau mengakomodasikan apa yang bisa menghancurkan kerukunan dan kedamian.
Ngunduh wohing pekerti
Seseorang akan memetik hasil perbuatannya sendiri
Apapun yang kita lakukan maka kitalah yang akan menikmati hasilnya, bisa baik bisa pula buruk bisa secara cepat atau bisa pula menunggu waktu yang cukup lama.
Cacing kepidak wae ngulet
Cacing yang terinjak bisa berontakterdesak karena terus diremehkan diujat dan atau diperlakukan dengan Kekerasam maka yang bersangkutan bisa jadi akan melawan, bahkan dengan kekerasan.
Larangan melakukan kekerasam (nirkekerasan) sebagai modal bagi penciptaam hidup rukun dan damai.