15
TUGAS AKHIR PROFESI KEPENDIDIKAN GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL ARTIKEL OLEH: AFIFAH ASRA, S.Pd. PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

TUGAS AKHIRPROFESI KEPENDIDIKAN

GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

ARTIKEL

OLEH:AFIFAH ASRA, S.Pd.

PROGRAM STUDI AKUNTANSIPROGRAM PENDIDIKAN CALON PENDIDIK

AKADEMI KOMUNITAS (PPCPAK)FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2013

Page 2: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Afifah Asra

Program Studi Akuntansi, Program Pendidikan Calon Pendidik Akademi

Komunitas (PPCPAK), Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang

Pendidikan pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting untuk

menjamin perkembangan kelangsungan kehidupan bangsa. Tanpa pendidikan

yang memadai suatu bangsa akan mengalami ketertinggalan dari bangsa lain di

segala bidang. Oleh karena itu tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu

manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

berkepribadian mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan. Keberhasilan proses pendidikan dalam rangka menghasilkan sumber

daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional

ditentukan oleh komponen-komponen pendidikan, yaitu tujuan pendidikan,

pendidik, peserta didik, isi/ materi pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan

pendidikan. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang

satu sama lainnya. Salah satu komponen penting adalah guru atau pendidik.

Guru sebagai salah satu komponen pendidikan tentunya tak terpisahkan dari

system pendidikan. Paradigma system pendidikan nasional harus mencakup

berbagai faktor diantaranya input, proses, dan output pendidikan. Dalam

pelaksanaannya, pendidikan lebih ditekankan pada upaya membangkitkan peserta

didik untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat dan

bangsa. Sehingga peran guru dalam menciptakan pembelajaran yang

menggairahkan, dan menyenangkan menuntut guru lebih kreatif dan profesional.

Hal ini penting, karena dalam setiap pembelajaran, memiliki peran yang sangat

Page 3: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

sentral, baik sebagai perencana, pelaksana, maupun evaluator dalam

pembelajaran.

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal, di mana tempat

pelaksanaan pembelajaran yang melibatkan seluruh komponen pendidikan adalah

salah satu harapan bagi negeri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan dalam aspek

kehidupan. Sebagaimana kita ketahui bangsa Indonesia belum mampu keluar dari

krisis multidimensional, misalnya angka kemiskinan di Indonesia yang semakin

meningkat yang membutuhkan lahirnya pemuda bangsa yang berkawan dan

selalu bergelut dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern sehingga tujuan

pendidikan relevan dengan pembangunan bangsa dengan salah satu misi untuk

mengentaskan kemiskinan bangsa.

Guru adalah salah satu aktor utama yang menentukan kesuksesan

pendidikan di samping orang tua, lingkungan masyarakat dan elemen lainnya.

Walaupun kurikulum dirumuskan dengan kesempurnaan, visi, misi, finansial yang

menyokong, jika tanpa keterlibatan aktif seorang guru, maka sekolah sebagai

lembaga pendidikan tidak akan mampu menjadikan generasi muda yang

membantu pembangunan bangsa. Akan tetapi, jika gurunya aktif dan inovatif

maka lembaga-lembaga pendidikan akan menghasilkan generasi-generasi yang

memberikan terobosan yang baik bagi pembangunan. Apalagi jika seluruh

komponen pendidikan, mulai dari kurikulum hingga guru yang berkualitas sebagai

salah satu pelaksana pendidikan saling menunjang, maka semakin berkualitaslah

generasi muda yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan.

Di sinilah letak strategis peran guru dalam dunia pendidikan. Oleh karena

itu, guru-guru yang ada harus mampu memposisikan diri sebagai guru yang

profesional dan ideal, yakni guru-guru yang mampu menciptakan kondisi dan

suasana belajar yang kondusif yaitu suasana belajar menyenangkan, menarik,

memberikan rasa aman, memberikan rasa aman, memberikan ruang pada siswa

untuk berpikir aktif, kreatif, dan inovatif dalam meengeksplorasi dan

mengelaborasi kemampuannya. Guru juga harus menyesuaikan diri dengan

tuntutan zaman yang kian maju dan kompetitif, mempunyai kekuatan spiritual,

Page 4: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

intelektual, emosional, dan sosial tinggi, serta kreatif melakukan terobosoan dan

pembaruan yang kontinu dan konsisten.

Namun, fakta yang ada di Indonesia menunjukkan banyak guru tidak sesuai

dengan harapan di atas. Mereka belum mencerminkan diri sebagai guru ideal dan

inovatif yang siap mendidik siswa dengan profesionalisme. Kapasitas intelektual

yang masih rendah, kurangnya kedisiplinan, semangat untuk terus belajar yang

hampir hilang, integritas moral yang sering menyeleweng, dan dedikasi sosial

yang rendah adalah sebagian potret buram guru. Hal ini membuat lembaga

pendidikan monoton, bahkan terkesan semakin mundur. Banyak generasi muda

bangsa yang tidak memiliki keahlian apa pun ketika menyelesaikan

pendidikannya, ketidakserapan para generasi muda di dunia kerja sehingga

peningkatan penganguran pun tak dapat dielakkan. Hal ini menghilangkan

kepercayaan public termasuk generasi muda terhadap lembaga pendidikan sebagai

salah satu jalan untuk membantu pembangunan bangsa. Ini menunjukkan bahwa

pendidikan di negeri ini mengalami kemunduran dan keterbelakangan, kurang

mampu mengantisipasi tantangan masa depan secara akurat, dan miskin

kreativitas dan inovasi. Kebutuhan akan guru-guru berkualitas dalam konteks ini

menjadi suatu kebutuhan pokok untuk mengubah masa depan bangsa agar bangsa

ini menjadi bangsa yang disegani dalam dunia pendidikan serta mampu

memberikan sumbangsih bagi pembangunan bangsa.

Guru dalam konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan

strategis. Hal ini disebabkan karena guru menjadi “garda terdepan” dalam proses

pelaksanaan pendidikan. Guru adalah sosok yang langsung berhadapan dengan

peserta didik dalam mendidik putra putri bangsa dengan nilai-nilai konstruktif. Di

lembaga pendidikan guru menjadi orang pertama, bertugas membimbing,

mengajar, melatih anak didik mencapai kedewasaan. Guru mengemban misi dan

tugas yang berat, sehingga jabatan guru merupakan salah satu jabatan

profesionalisme, yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan kesetiaan profesi

yang secara teori tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih

atau tidak dipersiapkan untuk itu.

Page 5: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Profesi guru memiliki tugas melayani masyarakat dalam bidang pendidikan.

Tuntutan profesi ini memberikan layanan yang optimal dalam bidang pendidikan

kepada masyarakat. Secara khusus guru dituntut untuk memberikan layanan

profesional kepada peserta didik agar tujuan pembelajaran tercapai. Guru

dikatakan profesional jika ia memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam

bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai

guru dengan kemampuan maksimal.

Guru memegang peranan yang sangat penting terutama dalam membentuk

watak bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kehadiran guru tidak

tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat yang multicultural

dan multidimensional, di mana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-

tugas guru masih sangat minim. Guru juga memiliki peranan yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan

menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Sesuai dengan UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa guru dituntut untuk

memiliki Kompetensi, maksudnya adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan,

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen

dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi tersebut meliputi

kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan

kompetensi social. Dalam kompetensi pedagogic, seorang guru atau dosen harus

mempunyai kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi

kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif,

dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional

adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Kompetensi sosial yaitu kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi

secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali

peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi-kompetensi tersebut

memegang peranan penting dalam pembentukan seorang guru profesional dan

ideal yang menjadi tuntutan pada saat ini untuk mengimbangi perubahan zaman

yang semakin modern.

Page 6: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Oleh karena itu, agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan

meningkat, maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya,

dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan ketrampilan sehingga

membuat proses pembelajaran aktif, guru mampu menciptakan suasana

pembejaran aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

Salah satu ciri pokok profesional adalah apabila seseorang memiliki

komitmen yang mendalam terhadap tugasnya. Kecintaan terhadap tugas

ditunjukkan dalam bentuk curahan tenaga, waktu dan pikiran serta penerapan

disiplin yang baik dan kuat dalam proses pendidikan akan menghasilkan mental,

watak dan kepribadian yang kuat. Karena itu diharapkan para guru mempunyai

daya kreatifitas yang tinggi dalam mengelola pembelajaran, inovatif dalam

bidangnya dan bidang lainnya, serta tidak pernah puas bila sudah mengajarkan

bahan pelajaran. Guru juga sebagai pemikir dan perancang bahan pelajaran yang

kritis dan analitis serta berani mengungkapkan berbagai gagasan kreatifnya.

Hanya dengan sikap yang demikian itulah peran seorang guru dalam dunia

pendidikan akan tampak.

Seorang guru harus menjadikan dirinya sebagai guru profesional. Guru yang

profesional menguasai berbagai kompetensi yang disyaratkan untuk menjadi

seorang guru. Hal ini akan sejalan dengan guru ideal. Guru ideal merupakan sosok

seorang guru yang senantiasa menjadi dambaan para peserta didik, selalu

memberikan keteladanan dan menjadi panutan. Guru yang ideal menguasai ilmu-

ilmunya dengan baik sehingga mampu dalam mengelola pembelajaran yang

bermakna. Dia disukai oleh anak didiknya karena dalam cara mengajarnya pun

mudah dipahami dan menarik. Dia juga terbuka untuk menerima kritikan dari

anak didiknya, karena dari kritikan itulah dia belajar dari para peserta didiknya.

Dari mereka seorang guru bisa mengetahui kekurangan dalam cara mengajarnya,

dan melakukan umpan balik (feedback).

Menurut Rachmawati (2013: 5) guru yang baik dan ideal digambarkan

dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Page 7: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

1. Guru yang waspada secara profesional. Ia terus berusaha untuk

menjadikan masyarakat sekolah menjadi tempat yang paling baik bagi

anak-anak muda.

2. Mereka yakin akan nilai-nilai atau manfaat pekerjaannya. Mereka terus

memperbaiki diri serta meningkatkan mutu pekerjaannya.

3. Mereka tak lekas tersinggung dan marah oleh larangan-larangan dalam

hubungannya dengan kebebasan-kebebasan pribadi yang dikemukakan

oleh beberapa orang untuk menggambarkan profesi keguruan. Mereka

secara psikologi lebih matang sehingga rangsangan-rangsangan terhadap

dirinya dapat ditaksir.

4. Mereka memiliki seni dalan hubungan-hubungan manusiawi yang

diperolehnya dari pengamatannya tentang bekerjanya psikologi, biologi,

dan antropologi cultural di dalam kelas.

5. Mereka berkeinginan untuk terus tumbuh. Mereka sadar bahwa di

bawah pengaruhnya, sumber-sumber manusia dapat berubah nasibnya.

Berdasarkan poin-poin di atas, dapat kita rumuskan bahwa untuk menjadi

guru yang baik dan ideal tidak hanya focus pada pengusaan materi yang di

ajarkan. Seorang guru harus mampu menjalin komunikasi atau mempunyai

hubungan social yang tidak hanya interaksi dengan siswa di kelas saja. Interaksi

atau hubungan social sesama guru, dengan para pimpinan di sekolah, dengan

orang tua atau wali peserta didik, maupun dengan lingkungan masyarakat lainnya.

Paradigma guru yang melekat dalam masyarakat kita adalah seorang guru

merupakan orang yang patut untuk ditiru, orang yang pantas untuk diteladani.

Selain itu, profesi keguruan juga merupakan suatu profesi yang menuntut

dedikasi yang tinggi. Selain melaksanakan tugasnya menyelenggarakan

pembelajaran di kelas, seorang guru pun juga harus menyediakan sedikit

waktunya, bisa saja di luar kelas untuk memberikan pendidikan-pendidikan

tertentu kepada peserta didiknya. Misalnya memberikan gambaran-gambaran atau

membentangkan kehidupan nyata yang nanti akan ditemukan oleh peserta didik

nantinya di dalam masyarakat. Memberikan pedoman atau panduan tertentu

kepada mereka agar mampu diterima dan bertahan dalam kehidupan

Page 8: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

bermasyarakat. Tentunya kesebaran dan keihklasan guru dalam mengayomi

peserta didik sangat lah dituntut.

Suatu profesi dilaksanakan oleh profesional dengan memperhatikan dan

mempergunakan perilaku yang memenuhi norma-norma etika profesi. Kode etik

adalah kumpulan norma-norma yang merupakan pedoman perilaku profesional

dalam melaksanakan profesi. Guru, sebagai salah satu profesi juga mempunyai

kode etik tertentu. Guru yang profesional dan ideal harus selalu bersikap dan

bertindak sesuai dengan kode etik yang mengatur profesinya. Kode etik guru

merupakan suatu norma atau aturan tata susila yang mengatu tingkah laku guru,

dan oleh karena itu haruslah ditaati oleh guru. Tujuan dari kode etik guru adalah:

1. Agar guru mempunyai rambu-rambu yang dapat dijadikan pedoman

dalam bertingkah laku sehari-hari sebagai pendidik.

2. Agar guru dapat bercermin diri mengenai tingkah lakunya, apakah sudah

sesuai dengan profesi pendidik yang disandangnya ataukah belum.

3. Agar guru-guru dapat menjaga atau mengambil langkah preventive,

jangan sampai tingkah lakunya dapat menurunkan martabatnya sebagai

seorang profesional yang bertugas utama sebagai pendidik.

4. Agar guru selekasnya dapat kembali (mengambil langkah kuratif), jika

ternyata apa yang mereka lakukan selama ini bertentangan atau tidak

sesuai dengan norma-norma yang telah dirumuskan dan disepakati

sebagai kode etik guru.

5. Agar segala tingkah laku guru, senantiasa selaras atau paling tidak, tidak

bertentangan dengan profesi yang disandangnya sebagai seorang

pendidik. Lebih lanjut dapat diteladani oleh anak didiknya dan oleh

masyarakat umum.

Kode etik guru ini mengatur guru dalam bersikap. Sebagaimana diketahui

guru ideal merupakan gambaran tentang kondisi guru dimana ia mampu menjadi

guru yang menjadi tauladan baik bagi siswanya. Karenanya, dibutuhkan

kepribadian-kepribadian yang menunjukkan sifat-sifat dan kepribadian yang

pantas untuk digugu dan ditiru oleh siswanya.

Page 9: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Di samping itu, guru harus dinamis, bersemangat untuk selalu mencari dan

mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, dan ketrampilan terkini yang selalu

berkembang setiap hari. Sebagai on going formation, guru harus menyempatkan

diri dengan penuh gairah untuk belajar terus menerus, guru harus selalu men-

update atau memperbaharui ilmu yang dimilikinya. Hal ini dilakukan tidak hanya

lewat pelatihan ataupun penataran, tetapi lewat membaca buku atau majalah

profesional, mengikuti kursus lisan dan tertulis, mengikuti lokakarya dan seminar

yang berbobot yang menuntut adanya semangat guru, ketekunan dan rasa

tanggung jawabnya.

Seorang guru sejatinya juga memiliki sejumlah kecerdasan untuk membantu

menjadi tenaga profesional. Tingkat kecerdasan seseorang diukur dengan

keintelektualan, emosional, sosial, moral dan spiritual. Seorang guru yang pada

dirinya terdapat kecerdasan-kecerdasan tersebut, ia patut diberi apresiasi dengan

sebutan guru ideal dan profesional.

Pendidikan yang baik, sebagaimana yang diharapkan oleh masyarakat

modern dewasa ini dan sifatnya yang selalu menantang, mengharuskan adanya

pendidik yang profesional. Hal ini berarti bahwa di masyarakat diperlukan

pemimpin yang baik, di rumah diperlukan orang tua yang baik dan di sekolah

dibuthkan guru yang profesional. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik

benang merahnya bahwa di atas pundak gurulah terdapat beban yang berat dan

semakin menantang, karena memang tugas guru adalah sedemikian kompleks dan

akan semakin kompleks dengan semakin majunya masyarakat serta

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, guru merupakan

ujung tombak atau pelaksana yang terdepan. Bila kita misalkan bidang ekonomi,

politik, kedokteran, industri dan bidang lainnya adalah untuk kepentingan

manusia, maka guru bertugas untuk membangun manusianya sendiri. Hal ini

tentunya memerlukan persyaratan khusus untuk melaksanakan tugas tersebut,

yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara panggilan, ilmu, dan

teknologi yang bertumpu pada landasan pengabdian dan sikap kepribadian yang

mulia.

Page 10: Artikel GURU, PROFESI DENGAN TUNTUTAN PROFESIONAL DAN IDEAL

Di era global seperti sekarang, peranan guru semakin penting. Hanya

melalui bimbingan guru yang profesional dan ideal, setiap siswa atau peserta didik

dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif, dan produktif

sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan

berat sekarang dan di masa datang. Dengan kata lain, guru yang profesional dan

ideal mempunyai tugas untuk turut menyiapkan tenaga untuk pembangunan

bangsa.

DAFTAR RUJUKAN

Kode Etik Guru Indonesia.

Rachmawati, Tutik dan Daryanto. 2013. Penilaian Kinerja Profesi Guru dan Angka Kreditnya. Gava Media: Yogyakarta.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.