Upload
antasari-paulus
View
1.395
Download
8
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tipe-tipe kepemimpinan sesuai dengan tradisi jawa (wayang purwa)
Citation preview
ASTHA BRATALEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
ASTHA BRATA
Dalam cerita mahabarata, ada sebuah kisah yang perlu direnungkan.
Bukan masalah gugurnya Prabu Rahwana yang membela Alengka Diraja mati-matian, melainkan ”wejangan” Prabu Rama Wijaya pada Gunawan Wibisana yang menggantikan kakaknya yang telah gugur membela negara Alengka.
Ajaran itu dikenal dengan ASTHA BRATA.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
ASTHA BRATA
Astha artinya delapan, sedangkan Brata artinya laku kebajikan sebagai raja.
Kisah ini berhubungan dengan sifat-sifat kepemimpinan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin negara yang adiluhung.
Kedelapan sifat kepemimpinan ini dimaknai pula sebagai sifat dari delapan dewa.
ASTHA BRATA terdiri dari surya, candra, kartika, indra, bayu , baruna, brahma, dan wisnu.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
ASTHA BRATA
Astha Brata ini kalau disimak ibaratnya adalah sifat atau karakter kepemimpinan itu sebagai ”pepindhan/perumpanaan/ simbol” dari unsur-unsur alam ini.
Dalam pemanfataannya, sifat-sifat ini akan digunakan ketika seorang raja berinteraksi sosial, berhubungan dengan orang yang ada disekitarnya.
Ke delapan sifat-sifat itu kadang muncul bersamaan (secara simultan) dan kadang muncul sendiri-sendiri di saat merespon kebutuhan lingkungan.
LEADERSHIP VERSI WAYANG PURWA
ASTHA BRATA
Bathara Surya bagaskara, baskara, srengenge,atau matahari.
Matahari memancarkan sinar yang terang sebagai sumber kehidupan sehingga membuat semua mahluk tumbuh dan berkembang. Raja memberi tiada berharap untuk kembali, adil, tidak pilih kasih, seperti matahari menerangi bumi. Diibaratkan, seorang pemimpin untuk mampu menumbuhkembangkan daya hidup rakyatnya untuk membangun bangsa dan negara, dengan memberikan bekal lahir dan bathin untuk dapat berkarya secara maksimal menurut swadharma atau bidang tugasnya masing-masing.
ASTHA BRATA
Bethara Candra candra, rembulan, atau bulan.
Bulan memancarkan sinar di kegelapan malam. Raja harus siap memberikan petunjuk dan
menyelesaikan segala masalah, raja bisa menerangi rakyatnya yang sedang susah, sperti
bulan yang menerangi gelapnya malam. Cahaya bulan yang lembut akan mampu
menumbuhkan semangat dan harapan di tengan kegelapan. Seorang pemimpin
hendaknya mampu memberikan dorongan atau motivasi untuk membangkitkan semangat rakyatnya, walau dalam kelamnya duka karena
bencana.
ASTHA BRATA
Bathara Ismayakartika, lintang, atau bintang.
Memberikan sinar indah kemilau, jauh di langit, sehingga dapat menjadi petunjuk arah bagi yang memerlukan. Raja harus menepati janji, teguh dalam prinsip, tidak mudah ganti pendirian, sabdanya sebagai aturan, perilaku
menjadi contoh, seperti keteguhan bintang yang setia pada tempatnya. Seorang pemimpin
harus mampu menjadi teladan untuk berbuat kebaikan. Tak pernah ragu menjalankan
keputusan yang disepakati, serta tidak mudah terpengaruh oleh pihak yang akan
menyesatkan.
ASTHA BRATA
Bathara Indraangkasa, akasa, langit, awiyat, wiyati.
Raja dapat menerima segala sesuatu dan tidak akan merasa sesak terbebani. Raja mengayomi dan memberikan keindahan yang membahagiakan seperti langit. Luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Seorang pemimpin hendaknya memiliki keluasan batin dan kemampuan mengendalikan diri yang kuat, hingga dengan sabar mampu menampung pendapat rakyatnya yang beraneka ragam.
ASTHA BRATA
Bathara Bayumaruta, angin.
Angin selalu ada dimana-mana, tanpa membedakan tempat serta selalu mengisi semua ruang kosong. Raja berada di segala tempat, artinya tidak segan untuk meneliti kehidupan rakyatnya. Seorang pemimpin hendaknya dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya, bisa mengetahui keadaan dan keinginan rakyatnya. Mampu memahami dan menyerap aspirasi rakyat.
ASTHA BRATA
Bathara Barunasamodra, warih, berarti air atau lautan.
Betapapun luasnya samudra, senantiasa mempunyai permukaan yang rata, bersifat
sejuk menyegarkan. Raja berwatak air, dapat menyesuaikan diri dimana tempat berada,
memberikan kesejukan kepada siapapun sehingga rakyat merasa adhem ayem kadyo
siniram banyu sawindu lawase. Sang pemimpin hendaknya mampu menempatkan semua
orang pada derajat dan martabat yang sama, sehingga dapat berlaku adil, bijaksana dan
penuh kasih sayang terhadap rakyatnya.
ASTHA BRATA
Bathara Brahmaagni, dahana, atau api
Api mempunyai kemampuan untuk membakar habis dan menghancur leburkan
segala sesuatu yang bersentuhan dengannya. Raja harus bisa memberantas
angkara murka, seperti api yang dapat membungihanguskan segala sesuatu yang dilaluinya. Seorang pemimpin hendaknya
berwibawa dan berani menegakkan kebenaran dan keadilan secara tegas, tuntas
dan tanpa pandang bulu.
ASTHA BRATA
Bathara Wisnupertiwi, bantala, lemah, kisma atau bumi yang berarti tanah.
Raja harus memiliki watak seperti tanah, yang murah dan penuh kasih sayang, menerima segala tumpahan dan keluhan, memberikan sarana hidup, tak banyak menuntut, serba bermanfaat. Bumi mempunyai sifat kuat sekaligus murah hati. Selalu memberi hasil kepada siapapun yang mau berusaha mengolan dan memeliharanya dengan tekun. Seorang pemimpin hendaknya berwatak sentosa, teguh dan murah hati, senang beramal dan senantiasa berusaha untuk tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.