Upload
umi-arifah
View
67
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
KOMPENSASIDALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI
Oleh : Umi Arifah M.M.Email : [email protected]
Blog : www.umiarifah.blogspot.com
Marihot Tua E.H (2005) “ Kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif, dan tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti dll”.
Kompensasi mengandung arti yang lebih luas daripada upah atu gaji. Upah atau gaji menekankan pada balas jasa
yang bersifah finansial, sedangkan kompensasi mencakup balas jasa
finansial maupun non-finansial (penghargaan).
Mengukur kontribusi karyawan
1. Kelayakan pekerjaan
2. Karakteristik perseorangan
3. Kualitas dari performansi pegawai
Faktor Penetapan Kompensasi
Pendidikan, pengalaman,
dan tanggungan
Kemampuan perusahaan
Keadaan ekonomi
Kondisi-kondisi
pekerjaan
Faktor eksternal penentu
kompensasi
Pasar tenaga kerja
Kondisi ekonomi
Peraturan pemerintah
Serikat kerja
Fungsi kompensas
i
Mendorong stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi
Pengumuman SDM secara lebih efisien dan efektif
Pengalokasian SDM secara
efiisen
Tujuan kompensas
i
Menciptakan keseimbangan
&keadilan
Pemenuhan kebutuhan ekonomi
Meningkatkan produktivitas
kerja
Memajukan organisasi
Langkah dalam penentuan kompensasi
Menganalisis jabatan
Mengevaluasi jabatan
Melakukan survei gaji dan upah
Menentukan tingkat gaji
Dessler“gaji adalah sesuatu yang berkaitan dengan uang yang diberikan kepada pegawai atau karyawan”
Rivai dan Sagala (2009)“upah adalah balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada para pekerja atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi.
Dewan Penelitian Pengupahan Nasional “upah adalh suatu penerimaan imbalan dari pemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan/ jasa yang telah dan akan dilakukan serta berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi”.
Tujuan pemberian upah dan gaji
1. Ikatan kerja sama2. Kepuasan kerja3. Pengadaan efektif4. Motivasi5. Stabilitas karyawan6. Disiplin7. Pengaruh serikat buruh 8. Pengaruh asosiasi usaha sejenis9. Pengaruh pemerintah
Langkah penetapan besaran gaji atau upah
Lakukan survei gaji terhdap beberapa perusahaan lain mengenai besanya upah pekerjaan yang sebanding
Tentukan nilai dari masing-masing pekerjaan melalui evaluasi jabatan
Kelompokkan pekerjaan-pekerjaan serupa ke dalam tingkatan upah
Tetapkan harga masin-masing tingkat pembayaran dengan menggunakan kurva upah
Tentukan tarif upah
Insentif“Insentif adalah bentuk pembayaran yang dikaitkan dengan kinerja gain sharing, sebagai pembagian keuntungan bagi karyawan akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya”.
Tujuan insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya.
Jenis-jenis insentif
1. Insentif untuk karyawan operasi
2. Insentif untuk para manajer dan eksekutif
3. Insentif untuk para penjual
4. Insentif untuk profesional lain
5. Insentif Organisasi
Bentuk Insentif (Rivai & Sagala 2009)
1. Bonus tahunan2. Insentif langsung3. Insentif individu4. Insentif tim5. Pembagian keuntungan6. Bagi hasil
Kompensasi pelengkap (fringe benefit)
“yaitu salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan karyawan, dengan maksud untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang”.
Program fringe benefit berkembang karena:
1. Perubahan sikap karyawan2. Tuntutan serikat karyawan3. Persaingan yang memaksa
perusahaan menyediakan benefits yang menarik dan menjaga karyawannya
4. Persyaratan-persyaratan yang ditetapkan pemerintah
5. Tuntutan kenaikan biaya hidup
Manfaat pemberian fringe benefits1. Penarikan lebih efektif2. Peningkatan semangat kerja dan kesetiaan3. Penurunan “turn over” karyawan dan absensi4. Pengurangan kelelahan5. Pengurangan pengaruh serikat karyawan6. Hubungan masyarakat yang lebih baik7. Pemuasan kebutuhan karyawan8. Meminimalkan biaya kerja lembur9. Mengurangi kemungkinan intervensi
pemerintah
Tanggung jawab pembinaan keamanan dan kesehatan karyawan terletak pada Manajer Operasional dari perusahaan, meliputi:1. Pemeliharaan peraturan-peraturan Keamanan2. Standar kesehatan serta pencatatan dan
pelaporan kecelakaan3. Mengatur program-program kesehatan dan
keamanan4. Pengaturan suhu udara dalam ruang kerja,
ventilasi dan keberhasilan lingkungan kerja5. Program-program latihan keamanan bagi
karyawan6. Mengadakan pengaturan pencegahan kecelakaan
kerja, dan sebagainya.