26
BAB 7 PENGEMBANGAN SISTEM 1. NANDA SETYAWATI WULANDARI (1313015001) 2. SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) 3. MUHAMMAD YUSUF (1313015009) 4. SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012) 5. LUKMAN IBRAHIM (1313015023)

Bab 7 - Pengembangan Sistem

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 7  - Pengembangan Sistem

BAB 7

PENGEMBANGAN SISTEM1 . N A N DA S E T YAWAT I W U L A N DA R I ( 1 3 1 3 0 1 5 0 01 )

2 . S H E L LY I N TA N P E R M ATA SA R I ( 1 3 1 3 0 1 5 0 06 )

3 . M U H A M M A D Y U S U F ( 1 3 1 3 0 1 5 0 09 )

4 . S H E PT I A N R I C H MA N R A D I T T E ( 1 3 1 3 0 1 5 0 1 2)

5 . LU K M A N I B R A HI M ( 1 3 1 3 0 1 5 02 3)

Page 2: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PENDEKATAN SISTEMSepanjang akhir tahun 1960 an dan awal 1970 an, minat akan pemecahan masalah secarasistematis mulai menguat. Ilmuwan manajemen dan spesialis informasi mencari cara-carayang efisien dan efektif untuk memecahkan masalah, dan kerangka kerja yangdirekomendasikan menjadi apa yang dikenal sebagai Pendekatan (sistem approach)-serangkaian langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa suatu masalahtelah dipahami, solusi-solusi alternatif telah dipertimbangkan, dan bahwa solusi yang dipilihberhasil.

Page 3: Bab 7  - Pengembangan Sistem

TAHAPAN DAN LANGKAH-LANGKAH PENDEKATAN SISTEM

Tahapan II: Upaya definisi

Langkah 4. Melanjutkan dari tingkat sistem ke tingkat subsistemLangkah 5. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu

Tahapan I: Upaya persiapan

Langkah 1. Melihat perusahaan sebagai suatu sistemLangkah 2. Mengenal sistem lingkunganLangkah 3. Mengidentifikasikan subsistem-subsistem perusahaan

Tahapan III: Upaya solusi

Langkah 6. Mengidentifikasikan solusi-solusi alternatifLangkah 7. Mengevaluasi solusi-solusi alternatifLangkah 8. Memilih solusi yang terbaikLangkah 9. Mengimplementasikan solusiLangkah 10. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi tersebut efektif

Page 4: Bab 7  - Pengembangan Sistem

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEMPendekatan sistem merupakan sebuah metodologi. Metologi adalah suatu cara yangdirekomendasikan dalam melakukan sesuatu. Pendekatan sistem adalah metodologi dasardalam memecahkan segala jenis masalah. Siklus hidup pengembangan sistem (systemdevelopment life cycle)—SDLC) adalah aplikasi dari pendekatan sistem bagi pengembangansuatu sistem informasi.

Jika suatu proyek ingin memiliki kemungkinan berhasil yang paling besar. Tahapan-tahapanyang perlu dilakukuan dalam SDLC TRDISIONAL yaitu Perencanaan, Analisis, Desain,Implementasi dan Penggunaan

Page 5: Bab 7  - Pengembangan Sistem

POLA MELINGKAR DARI SIKLUS HIDUP SISTEM

Page 6: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PROTOTYPING Prototyping adalah proses pembuatan prototipe.

Prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide bagi para pengembang dan calon pengguna.

Tujuan prototyping adalah mengembangkan model menjadi sistem final.

Page 7: Bab 7  - Pengembangan Sistem

JENIS – JENIS PROTOTIPE

prototipe evolusionerSuatu Sistem yang akan menjadi sistem operasional

prototipe persyaratan

Suatu model yang dapat dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistemoperasional.

Page 8: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PENGEMBANGAN PROTOTIPE

EVOLUSIONER

1. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna

2. Membuat satu prototipe

3. Menentukan apakah prototipe dapatditerima

4. Menggunakan prototipe

PERSYARATAN

1. Membuat kode sistem baru

2. Menguji sistem baru

3. Menentukan apakah sistemyang barudapat diterima

4. Membuat sistem baru menjadi sistemproduksi

Page 9: Bab 7  - Pengembangan Sistem

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PROTOTYPING

DAYA TARIK PROTOTYPING

1. Membaiknya komunikasi antara pengembangdan pengguna.

2. Pengembang dapat melakukan pekerjaanyang lebih baik dalam menentukankebutuhan pengguna

3. Pengguna memainkan peranan yang lebihaktif dalam pengembangan sistem

4. Pengembang dan pengguna menghabiskanwaktu dan usaha yang lebih sedikit dalammengembangkan sistem

5. Impelementasi menjadi jauh lebih mudahkarena pengguan tahu apa yang diharapkan

POTENSI KESULITAN DARI PROTOTYPING

1. Pengguna yang melihat working versiondari model yang dimintanya tidakmenyadari, bahwa mungkin saja prototypedibuat terburu-burudan rancangan tidaktersusun dengan baik

2. Pengembang kadang-kadang membuatimplementasi sembarang,karena inginworking version bekerja dengan cepat.

3. Prototype evolusioner bisa jadi tidakterlalu efesien

Page 10: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PENGEMBANG APLIKASI CEPAT

RAD merupakan pengembang aplikasi yang lebih cepat daripada prototyping dan dengan ruang lingkup yang lebih luas

RAD yaitu kumpulan strategi, metodologi, dan alat terintegritas yang terdapat didalam suatu kerangka kerjayang disebut rekayasa informasi

Rekayasa informasi adalah sebuah nama yang diberikan untuk perlakuan sebagai suatu aktivitas perusahaansecara menyeluruh

Tujuan : mengembangkan aplikasi lebih cepat dengan mengikut sertakan pengguna dalam pengembangan

Page 11: Bab 7  - Pengembangan Sistem

UNSUR-UNSUR PENTING RAD

1. MANAJEMEN sebagai pengadaptasi awal yang dengan cepat mempelajari bagaimana caramenggunakan metodologi-metodologi baru dan melakukan hal-hal baru sebagaipengembangan

2. ORANG membuat tim swat (ahli dengan alat-alat canggih) untuk uji coba pada keahlianmasing-masing.

3. METODOLOGI semakin banyak keterlibatan pengguna memungkin sistem berkembang lebihcepat

4. ALAT- ALAT untuk membuat rekayasi informasi yang dapat diubah menjadi peranti lunak danbasis data operasional

Page 12: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PENGEMBANGAN BERFASE

Suatu pendekatan pengembangan sistem informasidengan metodologi kontemporer.

Metodologi pengembangan sistem ini merupakankombinasi dari SDLC tadisional, prototyping dan RAD,dengan cara mengambil fitur-fitur terbaik dari masing-masing metodologi.

Terdapat 6 tahapan dalam pengembangan berfase ini.

SDLC Tradisional

RAD

Prototyping

Page 13: Bab 7  - Pengembangan Sistem

TAHAP METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM

(Pengembangan Berfase)

Investigasi Awal

Analisis

Desain

Kontruksi Awal

TinjauanPengguna

Kontruksi Akhir

Pengujian danPemasangan Sistem

Modul Sistem

Meminta Revisi Diterima

Page 14: Bab 7  - Pengembangan Sistem

DESAIN ULANG PROSES BISNIS(Business Process Redesign – BPR)

Proses pengerjaan ulang sistem (Rekayasa ulang – Reengineering).

BPR mempengaruhi operasi TI perusahaan dalam 2 (dua) hal :

1. TI dapat menerapkan BPR untuk mendesain ulang sistem-sistem (berharga) yang hidupnya tidakdapat dipertahankan lagi dengan pemeliharaan biasa.

2. Perusahaan menerapkan BPR pada operasi-operasi utamanya

Page 15: Bab 7  - Pengembangan Sistem

TEKNIK PENERAPAN BPR

REKAYASA TERBALIKProses menganalisis sistem yang sudah ada untukmengidentifikasi unsur-unsur dan saling keterhubungandiantara unsur-unsur tersebut sekaligus untuk membuatdokumentasi pada tingkat abstraksi yang lebih tinggidaripada yang telah ada saat ini.

REKAYASA ULANG

Kode

Dokumentasi

Uraian Abstrak

Merancang ulang sebuah sistem seluruhnyadengan tujuan mengubah fungsionalitasnya(ukuran dari apa yang dikerjakan oleh sistem).

Page 16: Bab 7  - Pengembangan Sistem

SDLC Tradisional, prototyping, RAD dan BPR merupakan metodologi yang direkomendasikandalam mengembangkan sistem informasi dan dapat digunakan di dalam suatu proyek BPR

untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan cara terbuka.

Page 17: Bab 7  - Pengembangan Sistem

ALAT – ALAT PENGEMBANGAN SISTEM

Pendekatan sistem dan berbagai siklus hidup pengembangan sistem adalah metodologi.Metodologi sama seperti sebuah cetak biru yang digambarkan oleh arsitek untuk memandu parkontraktor, tukang listrik, dan sejenisnya ketika mereka membangun sebuah rumah. Samahalnya seperti metodologi yang memandu para pengembang sistem ketika mereka membuatsistem. Salah satu pendekatan sistem adalah pendekatan yang dipicu oleh data dan dipicu olehproses. Selama tahun – tahun awal pengembangan sistem komputer, hampir seluruh perhatiandiberikan ke proses – proses yang akan dikerjakan oleh komputer, sebagai kebalikan dari datayang akan dipergunakan. Munculnya sistem manajemen basis data di tahun 1970-an menarikperhatian akan pentingnya desain data.

Page 18: Bab 7  - Pengembangan Sistem

PEMODELAN PROSES

Flowchart atau Diagram Alur

Diagram Arus Data atau Data Flow

Diagra - DFD

Page 19: Bab 7  - Pengembangan Sistem

FLOWCHART ATAU DIAGRAM ALUR

Merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbolgrafis yang menyatakan aliranalogaritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, besertaurutannya dengan menghubungkan masing masinglangkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagramini bisa memberi solusi selangkah demi selangkahuntuk penyelesaian masalah yang ada di dalam prosesatau algoritma tersebut.

Page 20: Bab 7  - Pengembangan Sistem

DIAGRAM ARUS DATA (data flow diagram –DFD)

Adalah peyajian grafis dari sebuahsistem yang mempergunakanempat bentuk simbol untukmemgilustrasikan bagaimana datamengalir melalui proses-prosesyang saling tersambung.

4 Simbol tersebut mencerminkan:

1. Unsur-unsur lingkungandengan mana sistemberinteraksi.

2. Proses.

3. Arus data.

4. Penyimpanan DataContoh diagram arus data Sistem Pembayaran Gaji Pegawai.

Page 21: Bab 7  - Pengembangan Sistem

Diagram arus data bertingkat (leveled data flow diagram)tambahan DFD yang dapat digunakan untuk menghasilkan dokumetasi dengan tingkat yang lebih ringkas

dan lebih terperinci. Sebuah diagram yang mendokumenntasikan sistem pada tingkat yang lebih rngkas disebutdiagram konteks (context diagram), sebuah diagram yang memberikan lebih banyak detail disebut diagramnomor n (figure n diagram).

Diagram Nomor N (figure n diagram)Mendokumentasikan satu proses dari sebuah DFD dengan tingkat detail yang lebih besar. N melambangkan

nomor proses pada tingkat yang lebih tinggi dari yang sesuatu sedang didokumentasikan.

Diagram Konteks(context diagram)

Diagram ini terdiri atas satu simbol prosestuggal yang melambangkan keseluruhansistem. Diagram ini menunjukkan arus datayang mengarah dan keluar dari terminator.

Page 22: Bab 7  - Pengembangan Sistem

KASUS PENGGUNAAN

Adalah suatu uraian naratif dalam bentuk kerangka dari dialog yang terjadi antara sistem primer dengansistem sekunder. Dalam banyak kasus, sistem primer adalah sebuah program komputer dan sistem sekuderadalah orang yang berinteraksi dengan program komputer. Terdapat dau format kasus penggunaan. Salahsatunya berbentuk naratif kontinu dengan nomor yang berurutan untuk masing – masing tindakan. Sedangkanformat yang lain disebut format ping pong, karena terdiri atas dua naratif dan penomoran yang menunjukkanbagaimana tugas – tugas terjadi bergantian antara sistem primer dengan sekunder.

Diagram arus data dan kasus penggunaan sering kali dibuat selama tahap-tahap investigasi awal dan analisisdari metodologi pengembang berfase. DFD mengilustrasikan suatu tinjauan atas pemrosesan, dan kasuspenggunaan memberikan detailnya. Biasanya, dibutuhkan beberapa kasus penggunaan untuk mendukung satudiagram angka 0.

Kapan Menggunakan Diagram Arus Data dan Kasus Penggunaan ?

Page 23: Bab 7  - Pengembangan Sistem

MANAJEMEN PROYEK

Merupakan suatu proses dari perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, danpengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan memanfaatkansumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkupkerja, waktu, biaya, dan mutu.

Page 24: Bab 7  - Pengembangan Sistem

Steering Committee SIM

tiga fungsi utama :

1. Menciptakan Kebijakan yang memastikan dukungan computer untuk mencapai sasaranstrategis perusahaan.

2. Melakukan Pengendalian Fiskal dengan bertindak sebagai yang berwenang dalammemberikan persetujuan untuk seluruh permintaan akan pendanaan yang berhubungandengan computer.

3. Menyelesaikan Perselisihan yang terjadi sehubungan dengan prioritas penggunaancomputer.

Page 25: Bab 7  - Pengembangan Sistem

Mekanisme Manajemen Proyek

Di dalam perencanaan rinci, terdapat 2 format yang umumnya digunakan, yaitu :

Grafik Gantt (Gantt Chart)

sebuah grafik batang horizontal yang mencantumkan satu grafik batang untuk setiappekerjaan yang dilaksanakan.

Diagram Jaringan (Network Diagram)

sebuah gambar yang mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas dan menghubungkannyadengan panah-panah untuk menunjukkan urut-urutan pengerjaan.

Page 26: Bab 7  - Pengembangan Sistem

MENGESTIMASI BIAYA PROYEK

Terdapat banyak metode yang digunakan untuk mengestimasi biaya dan jadwal proyek. Semua metode ini

kurang lebih mengandalkan tiga komponen, yaitu Informasi, Pengalaman dan Pengetahuan.

KOMPONEN PENGESTIMASIAN BIAYA

INPUT ALAT DAN TEKNIK OUTPUT

Work breakdown structure

Kebutuhan sumber daya

Tarif sumber daya

Estimasi durasi aktivitas

Informasi historis

Estimasi Analogis

Estimasi dari bawah ke atas

Alat-Alat terkomputerisasi

Model-model matematis

Estimasi Biaya

Detail-detail pendukung

Rencana manajemen biaya