Upload
andrew-gates
View
1.331
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Citation preview
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2014
Slamet Slamet HartonoHartono
&&Dwidjono HDDwidjono HD
I. PENDAHULUAN
1
1.1. Kewirausahaan - Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah sikap dan
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses.
- Inti kewirausahaan adalah kemampuan untuk mencip-takan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Dengan demikian jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki dan dilakukan oleh usahawan tetapi juga oleh setiap orang yang berpikir kreatif dan bertindak inovatif misal petani, karyawan, pegawai pemerintah, mahasiswa, guru, pimpinan proyek dan sebagainya.
Kreativitas dan Inovasi
- Kreativitas (creativity) adalah kemampuan mengembangkan ide baru dan cara-cara (metode dan strategi) baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang (thinking new things)
- Inovasi (innovation) adalah kemampuan menerapkan kreativitas dengan memanfaatkan teknologi dan sumberdaya dalam rangka memecahkan masalah dan menemukan peluang (doing new things)
Tempe kari dalam kalengMangut dan gudeg kaleng
Dalam bidang usaha, kewirausahaan dapat diartikan kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui pengelolaan sumberdaya dan teknologi dengan cara-cara baru dan berbeda seperti:• pengembangan teknologi, • penemuan pengetahuan ilmiah, • perbaikan produk barang dan jasa yang ada, •menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumberdaya yang lebih efisien.
Kultur jaringan Pisang Kultur jaringan pohon Jati
1. Pengembangan teknologi Kultur Jaringan
2. Pengembangan teknologi Hydrophonic
3. Pengembangan teknologi Aerophonic
hidroponik Melon hidroponik Cabe
Aeroponik Kentang - A Aeroponik Kentang - B
Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Orang yang mempunyai jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimistis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab
Percaya diri
2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif
Inisiatif
3. Mempunyai motif berprestasi, indikatornya adalah terdiri atas orientasi pada hasil dan wawasan kedepan
Motif berprestasi
4. Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak
Jiwa kepemimpinan
5. Berani mengambil risiko, dengan penuh perhitungan
Berani menghadapi risiko
Proses KewirausahaanProses kewirausahaan diawali dengan suatu aksioma, yaitu adanya tantangan. Dari tantangan tersebut timbul gagasan, kemauan, dan dorongan untuk berinisiatif, yang tidak lain adalah berpikir kreatif dan bertindak inovatif, sehingga tantangan awal tersebut teratasi dan terpecahkan
1.3. Manfaat Kewirausahaan
- Peluang mengendalikan nasib
- Kesempatan melakukan perubahan
- Peluang menggunakan potensi sepenuhnya
- Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas
- Peluang untuk berperan bagi masyarakat dan mendapat pengakuan atas usaha anda
- Peluang melakukan hobi (kesukaan)
1.4. Ide dan Peluang Kewirausahaan
1. Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi.
Evaluasi Secara Terus Menerus
2. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau tehnik, atau mengembangkan organisasi baru.
Kemampuan, pengetahuan, dan skill
1.5. WirausahaWirausaha (entreprenuer) adalah seseorang yang
berani mengambil risiko dalam mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis untuk menghasilkan keuntungan finansial dan maupun non finansial (Skinner, 1992).
Seorang Wirausaha berkemampuan untuk:- melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis- mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkanagar dapat menentukan tindakan yg tepat guna
memperoleh keuntungan serta memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredith et al., 1995).
Fungsi dan Peran Wirausaha
1. Sebagai penemu, wirausaha menemukan dan menciptakan sesuatu yang baru, seperti produk, teknologi, teknologi, cara, ide, organisasi dan sebagainya. Contoh, penemu facebook adalah Mark Elliot Zuckerberg (lahir 14 Mei 1984).Ia adalah seorang programer komputer dan pengusaha asal Amerika Serikat
2. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan dan usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, merencanakan ide-ide dan peluang dalam meraih sukses, menciptakan organisasi perusahaan yang baru dan sebagainya
Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran yaitu sebagai penemu (innovator) dan perencana (planner)
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, peme-rataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin per-tumbuhan perekonomian suatu negara Wirausaha produk dan jasa Distribusi
Konsumen/Penduduk Kemakmuran Negara
- Memperkokoh Perekonomian Nasional. Kemakmuran suatu bangsa & negara dinilai dari kemampuan bangsa untuk menghasilkan barang & jasa yang berguna bagi seluruh penduduk.
- Menghasilkan barang & jasa secara efisien dan mendistri-busikannya ke seluruh penduduk - bukan mutlak ditentukan oleh sumber alam dan geografis negara tetapi lebih penting adalah adanya kelompok individu yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi-.
- Sarana pemerataan pendapatan nasional. Kelompok individu yang menghasilkan barang dan jasa tersebut sebagai wirausahawan umumnya tersebar di beberapa wilayah
Pengetahuan, Kemampuan, dan Kemauan Wirausaha
Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kemauan.
Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:
- Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
- Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.- Pengetahuaan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Ketrampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya adalah:
- Ketrampilan konseptual dalam mengatur strategi & memperhitungkan risiko.
- Ketrampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.- Ketrampilan dalam memimpin dan mengelola- Ketrampilan berkomunikasi dan berinteraksi- Ketrampilan tehnik usaha yang akan dilakukan
Modal KewirausahaanDalam kewirausahaan modal dapat berupa modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang dan modal yang tidak berwujud seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental yang dilandasi agama.
Modal Intelektual
Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan.
Modal intelektual
Modal Sosial dan Moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra. Seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki etika wirausaha seperti (i) kejujuran, (ii) memiliki integritas, (iii) menepati janji, (iv) kesetiaan, (v) kewajaran, (vi) suka membantu orang lain, (vii) menghormati orang lain, (viii) warga negara yang baik dan taat hukum, (ix) mengejar keunggulan, dan (x) bertanggung jawab.
Modal sosial dan moral
Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasar-kan landasan agama yang diwujudkan dalam bentuk keberanian menghadapi risiko dan tantangan.
Modal mental
Modal Material
Modal material adalah modal dalam bentuk uang dan barang . Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.
Modal material
1.5. Cara Merintis Bisnis/Usaha
Tiga cara untuk memasuki suatu usaha/bisnis, yaitu: 1. Merintis usaha baru sejak awal.
2. Membeli perusahaan yang telah ada.
3. Kerjasama manajemen atau waralaba (franchising)
Untuk memulai atau merintis usaha baru, modal utama yang harus ada pertama kali adalah ide, baik ide untuk melakukan proses imitasi dan duplikasi, ide untuk melakukan pengembangan, maupun ide untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Setelah memiliki ide, sebaiknya segera dilakukan analisis kelayakan usaha seperti analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (strength, weakness, opportunity, and threat – SWOT).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merintis usaha:
1. Bidang usaha dan jenis usaha yang akan dirintis.
2. Bentuk dan kepemilikan usaha yang akan dipilih.
Bentuk Bisnis Jumlah Pemilik Sumber Investasi Tanggung Jawab Manajemen KontinyuitasUsaha Perseorangan
Satu Pemilik Pribadi Pribadi, tidak terbatas
Pribadi, tidak terbatas
Berakhir karena kematian atau keputusan Pemilik
Persekutuan Dua atau lebih Pemilik
Pribadi berdasarkan persekutuan
Pribadi, tidak terbatas
Sesuai perjanjian persekutuan atau tidak terbatas
Berakhir karena kematian atau keputusan Pemilik
Perseroan Terbatas Jumlah pemegang saham tidak terbatas
Penjualan Saham Modal yang diinvestasikan
Dibawah Pengawasan Dewan Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham
Sesuai Anggaran Dasar, Abadi atau dalam jangka waktu tertentu
Tabel Perbandingan tiga bentuk Bisnis / Usaha
3. Tempat usaha yang akan dipilih.
4. Organisasi usaha yang akan digunakan.5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh.6. Lingkungan usaha yang akan berpengaruh.
Untuk mengelola usaha tersebut harus diawali dengan: - Perencanaan usaha - Pengelolaan keuangan - Aksi strategis usaha - Tehnik pengembangan usaha
2. Lingkungan:- Adanya persaingan dalam kehidupan- Adanya sumber-sumber yang dapat dimanfaatkan
(tabungan, modal, warisan, bangunan di lokasi yang strategis)
- Ditawarkannya berbagai pelatihan bisnis- Kebijakan pemerintah (kemudahan usaha, kredit, dan
bimbingan)3. Sosiologi:
- Adanya relasi dari orang lain- Ada tim yang dapat diajak kerjasama- Dorongan orang tua untuk membuka usaha- Bantuan kerabat (persaudaraan)- Pengalaman dalam dunia bisnis sebelumnya
Pribadi:-Pencapaian locus of control-Toleransi-Pengambilan risiko-Nilai-nilai pribadi-Pendidikan-Pengalaman
Pribadi:-Pengambilan risiko- Ketidak puasan-Pendidikan-Usia-Komitmen
Sosiologi:-Jaringan kelompok-Orang tua-Keluarga-Model peranan
Pribadi:-Wirausaha- wan-Pemimpin-Manajer-Komitmen-Visi
Organisasi:-Kelompok-Strategi-Struktur-Budaya-Produk
Inovasi Kejadian Pemicu Implementasi Pertumbuhan
Lingkungan:-Kompetisi-Sumberdaya-Inkubator-Kebijakan pemerintah
Lingkungan:-Pesaing-Pelanggan-Pemasok-Investor, Bank
Lingkungan:-Peluang-Model peranan-Aktivitas
Gambar . Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan
1.6. Model/Menumbuhkan Kewirausahaan
Faktor-Faktor Penentu Kewirausahaan1. Personal / Pribadi
- Tidak puas terhadap pekerjaan sekarang- Faktor pendidikan dan pengalaman- Pernah Terkena PHK- Dorongan faktor usia- Keberanian menanggung risiko- Komitmen atau minat tinggi terhadap bisnis
1.7. Empat Kesiapan Usaha 1. Kesiapan mental 2. Adanya manajer pelaksana 3. Adanya komitmen tinggi terhadap bisnis 4. Adanya visi
Tahapan Menuju kewirausahaan: 1. proses imitasi dan duplikasi 2. proses pengembangan 3. proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda. Proses diatas sangat dipengaruhi oleh personality wirausaha itu sendiri
1.8. Menilai peluang usaha baru
1. Dari dalam organisasi- Adanya tim yang kompak dalam menjalankan bisnis- Adanya strategi yang mantap untuk pencapaian tujuan- Adanya struktur dan budaya organisasi yang mantap- Adanya produk yang dibanggakan
2. Dari Lingkungan- Adanya persaingan yang menguntungkan- Adanya konsumen dan supplier yang kontinyu- Adanya bantuan dari investor bank yang memberikan
kemudahan.- Kebijakan pemerintah
II. PROFIL WIRAUSAHAWAN
1. Jiwa yang dimiliki wirausahawan:- berpikir yang baru- melihat peluang- inovasi produk - mengerti preferensi konsumen- berani tampil beda- memiliki konsep dan strategi praktis.
2.1. Karakteristik wirausahawan
2. Semangat wirausahawan- Kemampuan mengambil risiko & menetapkan
keputusan- Punya ide-ide cemerlang, dan optimis dlm berusaha
untuk memikirkan, mengembangkan gagasan baru, unik & diminati banyak orang.
- Tekun, teliti dan produktif- Berkarya dg semangat kebersamaan dan etika bisnis
yg sehat- Memiliki motivasi berkarya secara mandiri.
3. Sikap Wirausahawan- Memiliki rasa tanggung jawab- Selalu dinamis, ulet dan gigih, tidak cepat menyerah
karena sadar bahwa untuk mencapai kemajuan perlu kerja keras
- Berani menerima kritik dan saran yg bermanfaat- Berinisiatif untuk maju dan melakukan yg terbaik untuk
mencapai keberhasilan
4. Kemampuan Wirausahawan- Melihat masa depan & punya perencanaan yang tepat- Melihat peluang dan berusaha memanfaatkannya- Aksesibilitas informasi & pemanfaatannya utk
kemajuan perusahaan- Mampu memimpin orang banyak
5. Ciri kepribadian seorang wirausaha- Punya cita-cita dan berusaha mewujudkan- Berani menanggung risiko- Mau dan suka bekerja keras- Bersemangat kerja yg tinggi dan tidak mudah putus
asa- Memiliki kepercayaan diri yang kuat- Berketrampilan memimpin orang lain- Berdaya inovasi dan kreatifitas yang tinggi
Karakteristik Wirausahawan (McClelland):
1. Keinginan untuk berprestasi2. Keinginan untuk bertanggung jawab3. Preferensi kepada resiko menengah4. Persepsi pada keyakinan berhasil5. Tanggap terhadap umpan balik6. Aktivitas enerjik7. Orientasi ke masa depan8. Trampil dalam pengorganisasian9. Sikap terhadap uang
2.2. 2.2. Lima esensi pokok kewirausahaanLima esensi pokok kewirausahaan1. Kemauan kuat untuk berkarya dengan semangat
kemandirian (khususnya dalam bidang ekonomi)2. Kemauan memecahkan masalah dan membuat
keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil risiko usaha
3. Kemauan berpikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif
4. Kemauan bekerja secara teliti, tekun &produktif5. Kemauan berkarya dalam kebersamaan
berlandaskan etika bisnis yang sehat
2.3. Kiat wirausahawan yang sukses
1. Proaktif:
a. Inisiatif: melakukan sesuatu sebelum diminta atau terdesak keadaan
b. Asertif: menghadapi masalah secara langsung dengan orang lain. Meminta orang lain mengerjakan apa yg harus mereka lakukan
2. Berorientasi prestasi:1. Melihat & bertindak berdasarkan peluang:
menangkap peluang khusus untuk memulai bisnis baru, bantuan keuangan, ruang kerja & bimbingan
2. Orientasi efisiensi: mencari dan menemukan cara untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat atau dengan biaya minimum
3. Perhatian pada pekerjaan dengan mutu tinggi: keinginan untuk menghasilkan & menjual produk/jasa bermutu tinggi
4. Perencanaan yang sistematis: menguraikan pekerjaan yang besar menjadi tugas atau
sasaran kecil-kecil, mengantisipasi hambatan dan menilai alternatif.
5. Pemantauan: menggunakan prosedur untuk memastian bahwa pekerjaan dapat diselesaikan atau sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
3. Konsisten terhadap Komitmen:
1. Komitmen pada pekerjaan: melakukan pengorbanan yang luar biasa untuk menyelesaikan pekerjaan
2. Menyadari pentingnya dasar-dasar hubungan bisnis: Melakukan tindakan agar tetap memiliki hubungan dekat dengan pelanggan. Memandang hubungan pribadi sebagai sumber daya bisnis.
4. Berprinsip Businessman1. Mempunyai konsep bisnis2. Mempunyai koneksi untuk networking yang
sifatnya bisnis jangka panjang3. Memiliki kompetensi artinya mengenal bisnis
yang akan dimasuki4. Partnership - Technical partner
- Financial partner- Commercial partner
5. Kesiapan Modal (Capital) 6. Management 7. Budaya perusahaan (Corporate Culture)
Penyebab keberhasilan berwirausaha - Kemampuan dan kemauan melakukan usaha - Tekad yang kuat dan kerja keras. - Mengenal peluang yang ada dan berusaha meraih ketika ada kesempatan.
Penyebab kegagalan berwirausaha - Suka meremehkan mutu. - Suka menerobos atau mengambil jalan pintas. - Tidak memiliki kepercayaan diri. - Tidak berdisiplin. - Suka mengabaikan tanggung jawab.
2.4. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha
2.5. Keuntungan dan Kerugian BerwirausahaKeuntungan berwirausaha
1. Otonomi. Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat seorang wirausaha menjadi seorang boss yang penuh kepuasan. 2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi. Tantangan awal atau perasaan bermotivasi yang tinggi merupakan hal yang menggembirakan. Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan keuntungan sangat memotivasi wirausaha. 3. Kontrol finansial. Wirausaha memiliki kebebasan untuk mengelola keuangan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
Kerugian berwirausaha 1. Pengorbanan personal. Pada awalnya wirausaha harus bekerja dengan waktu yang lama dan sibuk. Sedikit sekali waktu yang tersedia untuk kepentingan keluarga ataupun berekreasi karena hampir semua waktu dihabiskan untuk kegiatan bisnis. 2. Beban tanggung jawab. Wirausaha harus mengelola semua fungsi bisnis, baik pemasaran, keuangan, personal, maupun pengadaan dan pelatihan. 3. Kecilnya margin keuntungan dan besarnya kemungkinan gagal. Karena wirausaha menggunakan sumber dana miliknya sendiri, maka margin laba/keuntungan yang diperoleh akan relative kecil.
III. VISI, MISI DAN MOTIVASI WIRAUSAHAWAN
3.1. Pengertian dan Pengembangan Visi Kewirausahaan
- Visi : Sebuah gambaran tentang sesuatu yang ideal dan menjadi harapan di masa yang akan datang. Bisa juga dikatakan visi adalah target jangka panjang
- Fungsi Visi:* Memberikan arahan mengenai tujuan usaha* Membangkitkan gairah entrepreneurial
3.2. Pengertian & Pengembangan Misi Kewirausahaan
- Misi: Jika visi adalah target jangka panjang maka misi adalah cara utk mencapai visi, dengan penetapan target jangka pendek yang membentuk atau mengarah pada perwujudan visi.
Konsep yang biasa dipakai untuk menetapkan target jangka pendek yaitu:
- Specific- Measurable- Achievable- Reasonable- Time based
Pengembangan Visi dan Misi
- Visi hrs selalu direvisi supaya usaha senantiasa maju.
- Saat visi hampir terealisasi, saat itu visi perlu direvisi
- Revisi dengan cara mengganti visi yang lama dengan visi yang baru yang lebih ideal.
- Misi punya batasan waktu, sehingga misi selalu berkembang seiring dengan waktu.
- Jika batasan waktu misi adalah satu tahun maka misi selalu berubah setiap tahunnya.
- Perubahan misi selalu diselaraskan dengan pencapaian visi.
3.3. Mengkomunikasikan Visi dan Misi Kewirausahaan1. Komunikasi kepada pihak internal (ke atas, ke
bawah, horisontal) melalui:a. Rapat Internb. Coachingc. Pelatihan-pelatihan pegawai dan rotasi karyawan
2. Komunikasi kepada pihak eksternal (mitra usaha, investor, pelanggan, pengecer, pesaing, pemerintah, masyarakat) melalui:a. leaflet, iklanb. Pertemuan bisnis (infonite, home meeting)c. Seminar (Business Building Seminar, Network
Building Training)
3.4. Pentingnya MotivasiMotivasi: keadaan dlm diri individu yg menyebabkan
individu berperilaku dengan tujuan menjamin tercapainya suatu tujuan.
Motivasi atau Dorongan Kewirausahaan - Kebutuhan untuk mencapai sesuatu yg lebih baik - Kebutuhan akan ketidaktergantungan - Kebutuhan akan pembaharuan - Mencapai tingkat pendapatan lebih baik - Kemampuan mensejahterakan keluarga
Motivasi bisnis sangat diperlukan utk menjaga kelangsungan bisnis karena motivasi yang kuat membuat seorang wirausahawan pantang menyerah dan selalu mencari upaya untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada baik saat ini maupun yang akan datang.
3.5. Nilai-nilai Hakiki Wirausaha
Orien tasi Tradisional
Orientasi Kema juan
Orientasi Materi
Orientasi Non-Materi
- Tanggung jawab- Ilmu- Kreativitas- Sikap Positif- Pelatihan- Pelayanan
- Pengambilan Risiko- Teknologi- Keuntungan Materi
- Perhitungan kira-kira- Risiko- Pelaris- Ikut ”Fengshui”
- Pengalaman- Perhitungan Mistik- Etnosentris- Tatacara Leluhur- Keberuntungan
A. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya adalah berani mengambil risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
B. Wirausaha yang berorientasi pada kemajuan tetapi bukan untuk mengejar materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan, sikap positif, dan kreativitas.
C. Wirausaha yang berorientasi pada materi dengan berpatokan pada kebiasaan yang sudah ada, misalnya usaha pengan perhitungan fengshui agar dapat berhasil.
D. Wirausaha yang berorientasi nonmateri dengan bekerja berdasarkan kebiasaan. Wirausaha model ini biasanya bergantung pada pengalaman, memperhitungkan hal-hal mistik, etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.
- Percaya diri. Kepercayaan diri memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualitas, dan ketidaktergantungan.
- Berorientasi pada tugas dan hasil. Orang yang selalu mengutama-kan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif.
- Keberanian mengambil risiko. Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha tidak menyukai risiko yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
- Kepemimpinan. Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, menjadi yang pertama, dan lebih menonjol.
- Berorientasi masa depan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
- Keorisinilan kreativitas dan inovasi. Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibilitas merupakan keorisinilan seseorang.
Dari beberapa ciri di atas, terdapat beberapa nilai hakiki yang penting dari kewirausahaan, yaitu:
Ide dapat menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menjadi peluang usaha apabila wirausaha mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:a. Mengurangi kemungkinan risiko melalui strategi yang
proaktifb. Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkinc. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:- Risiko pasar atau persaingan (ketidakpastian pasar: akibat lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, sosial politik)- Risiko finansial (rendahnya penerimaan dan tingginya biaya) - Risiko tehnik (kegagalan teknis)
3.6. Menciptakan Peluang Wirausaha
Bagaimana ide dapat menjadi peluang? a. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/ metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya. b. Ide dapat diwujudkan dalam bentuk produk dan jasa baru. c. Ide dapat diwujudkan dalam bentuk modifikasi pekerjan yang dilakukan atau car melakukan suatu pekerjaan.
Agar ide-ide potensial menjadi peluang perlu penjaringan (screening) untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Langkah-langkah dalam penjaringan meliputi :1. Menciptakan produk baru dan berbeda (berbeda dengan produk yang sudah ada di pasar dan berguna bagi konsumen)2. Mengamati pintu peluang (kemungkinan pesaing dalam mengem-bangkan produk baru, keberhasilan dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, keunggulan pesaing)3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam (jumlah dan kualitas produk memadai atau tidak, biaya membuat produk, apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien dari biaya pesaing). 4. Menaksir biaya awal (berapa biaya awal, dari mana sumbernya, berapa yang diperlukan untuk operasi, perluasan, dan lainnya).5. Mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi (tehnik, finansial, dan pesaing)
Tantangan Sumberday
a Kewirausa
ha an
Persaingan Global
Pengangguran
Tanggung Jawab Sosial
Kemajuan Teknologi
Pertumbuhan Penduduk
Keanekaragaman Tenaga
Kerja
E t i k a
Gaya Hidup dan Kecenderungann
ya
IV. TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL
Pasar Bebas & Persaingan Global
Barang dan Jasa Unggul Berdaya Saing Tinggi
Tingkat Efisiensi Yang Tinggi
SDM Profesional dan Trampil
Sistem Pendidikan Kewirausahaan (Pengetahuan,
Ketrampilan, Kemampuan)
Kepribadian Kreatif dan Inovatif
Barang & Jasa Baru yg Berbeda serta Memiliki Nilai Tambah &
Berdaya Saing
Diperlukan
Ditentukan oleh
Ditentukan oleh
Ditentukan oleh
Untuk membentu
k
Untuk menghasilka
n