128

Barahini Ahmadiyah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Barahini Ahmadiyah
Page 2: Barahini Ahmadiyah
Page 3: Barahini Ahmadiyah

2 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

MUKADIMAHBARAHINI AHMADIYAH

HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Diterjemahkan olehIDRIS L. LATJUBA DAN H. M. BACHRUN

Diterbitkan Oleh

DARUL KUTUBIL ISLAMIYAH

Jl. Kemuning No. 14 Baciro Yogyakarta 55225Telp. 0274-565695 | Faks. 0274-520644

Cetakan Tahun 2010

Page 4: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 3

JAUH DARI KERAMAIAN DAN KEMAJUAN KOTA, di sebuah dusunbernama Qadian, hiduplah seorang laki-laki keturunan Persia,bernama Ghulam Ahmad (1839–1908). Nenek moyangnyapindah dari Persia ke India, pada masa awal Kerajaan Monggol,dan menetap di Punjab.

Ghulam Ahmad dibesarkan di Punjab pada masa akhirkekuasaan Kerajaan Sikh. Dalam masa itu, beliau menyaksikanpenghinaan kaum Sikh terhadap Islam. Beliau melihat denganmata kepalanya sendiri bagaimana kekejaman kaum penindasitu dalam memperlakukan umat Islam. Semakin sering beliaumelihat kesengsaraan umat Islam, beliau merasa semakincemas akan keadaan mereka, dan memohon dengan sungguh-sungguh kepada Allah agar Islam dapat hidup kembali.

Ghulam Ahmad memiliki pengetahuan yang dalamtentang Qur’an Suci dan kitab-kitab Islam. Beliau mempelajarisedalam-dalamnya tentang pengaruh peradaban Barat danteori-teori barunya tentang ilmu fisika dan ilmu alam terhadapbatin manusia. Beliau memahami betul tentang bagaimana abadindustri dan abad materialisme memberikan tekanan luarbiasa terhadap kehidupan batin manusia, dan bagaimana halitu merampas hak manusia akan pandangan hidup mereka.

KATA

PENGANTAR

Page 5: Barahini Ahmadiyah

4 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Dengan runtuhnya Kerajaan Monggol di India dankerajaan-kerajaan Islam lainnya di dunia, runtuh pulalahkekuasaan politik Islam. Kini Islam seolah tinggal namanyasaja. Inilah periode gelap gulita bagi umat Islam. Ide tentangAllah Yang hidup hampir-hampir lenyap dari ingatan mereka.Qur’an bukan lagi pedoman hidup dan firman yang hidupbagi mereka, melainkan huruf-huruf mati belaka. Inilah zamanpara Mullah dan Pir menyombongkan diri sebagai satu-satunyaorang yang berhak menerangkan agama Islam, seperti halnyakaum Brahma dalam agama Hindu. Para Mullah dan Pirmelarang umat untuk berhubungan langsung dengan Allah,karena menurut mereka segala hal keruhanian hanya dapatdiperoleh melalui mereka. Sumber kesucian, yaitu Qur’an,telah ditinggalkan sama sekali. Agnostisisme, skeptisisme danateisme merajalela. Pemuda-pemuda Islam dididik berdasarkankebudayaan dan peradaban Barat.

Inilah periode kemunduran dan kemerosotan Islam. Taknampak lagi sisa-sisa iman yang hidup kepada Allah, Qur’andan Nabi Suci Muhammad saw. Mereka beranggapan bahwasatu-satunya kunci ke Sorga adalah kemajuan material. Dalamkeadaan demikian, Ghulam Ahmad mengumandangkanseruan: “Allah Ada! Allah Hidup! Allah berfirman sebagai-mana dahulu berfirman! Iman yang hidup kepada Allah adalahperlu sekali, bahkan amat penting, karena dalam iman yanghidup kepada Allah itulah terletak rahasia kebahagiaan didunia dan Akhirat”.

Pada abad ke-19, tatkala dunia Islam diliputi olehkegelapan, dan kaum Muslimin berada dalam cengkeramanpergulatan sengit dengan peradaban Barat, dan tatkala kaumNasrani dan kaum Arya Samaj memburuk-burukkan Islam

Page 6: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 5

dan Nabi Suci saw., Hazrat Mirza Ghulam Ahmad menghadapitantangan mereka dan bertempur seorang diri membela Islam.Beliau menulis karangan menentang agnostisisme, skeptisismedan ateisme. Beliau berupaya menegakkan kembali prestiseIslam dalam dunia agama. Di samping itu, beliau membukarahasia cahaya yang menyilaukan mata tentang Qur’an Suci,dan mengumandangkan dengan gagah berani bahwa tak adajalan lain untuk mencapai kebahagiaan selain melalui cahayayang dinyalakan oleh Nabi Suci saw.

Mirza Ghulam Ahmad membantah semua tuduhanyang dilancarkan terhadap Islam dan Nabi Suci saw. dengantulisan-tulisannya yang penuh kekuatan. Beliau menegakkankebenaran Islam dengan dalil-dalil yang kuat, “yang dapatmenyucikan batin manusia, dan meningkatkan kehidupanmanusia ke tingkat yang paling tinggi”, dan mengajukantantangan kepada para pengikut agama-agama lain supayamembuat tulisan-tulisan ilmiah, yang dalil-dalilnya diambil darikitab suci mereka.

Hazrat Mirza Ghulam Ahmad merumuskan dalil dariQur’an Suci bahwa “ajaran kitab suci itu pasti tak bertentangandengan hukum alam”. Di samping itu, beliau menerangkandengan penuh keyakinan bahwa Allah itu ada. Beliau menjelas-kan bahwa dalam batin manusia selalu ada keinginan kodratiuntuk berhubungan dengan Allah. Keinginan kodrat dalambatin manusia ini hanya dapat dipenuhi apabila Allah bersabdakepada manusia.

Ghulam Ahmad memberi penjelasan yang amatmenarik tentang sifat-sifat Allah yang tercantum dalam Qur’anSuci. Beliau meyakini bahwa Allah mendengar permohonanmanusia dan mengijabahinya. Beliau menerangkan bahwa

Page 7: Barahini Ahmadiyah

6 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

wawansabda antara Allah dan manusia itu menurut istilahagama disebut wahyu Ilahi. Menurut beliau, wahyu Ilahibukanlah fenomena di zaman lampau saja. “Allah berfirmankepada para pengikut Nabi Suci yang terpilih. Kini, Ia bersabdakepadaku. Inilah bukti hidup tentang adanya Allah”. Halinilah yang menyebabkan Ghulam Ahmad terlibat dalambanyak perdebatan.

Untuk menangkis serangan dan kritik terhadap Islamdan Nabi Suci, beliau menulis kitab Barahini Ahmadiyah dalamempat jilid. Kitab ini berisi pembahasan tentang adanya Allah,Nabi Suci Muhammad, Kitab Suci Al-Qur’an, dan wahyu Ilahilainnya. Buku ini membahas berbagai buah pikiran yangberbeda-beda tentang agama. Kitab ini menggemparkan duniaagama dan melahirkan decak kagum kaum Muslimin di mana-mana.

Dengan diterbitkannya Kitab ini, Ghulam Ahmadmemperoleh penghargaan yang amat tinggi di hati tiap-tiaporang yang menganut agama apa pun. Maulvi MuhammadHusein al-Batala, pemimpin Ahlul-Hadits, yang juga adalahkawan sekolah Ghulam Ahmad, menuliskan pendapatnyatentang buku ini dalam majalah Isha’atis-Sunnah yang beliaupimpin, yang panjangnya lebih kurang 152 halaman. Antaralain beliau menulis sebagai berikut:

“Inilah ikhtisar kitab itu. Sekarang kami hendak mengemuka-kan pendapat kami tentang kitab ini dengan singkat dan takberlebih-lebihan. Menurut pendapat kami, dengan melihatabad sekarang dan keadaan dewasa ini di sepanjang sejarahIslam, belum pernah diterbitkan kitab seperti ini, entahlahdi zaman yang akan datang. Penulis kitab ini memperlihatkan

Page 8: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 7

keteguhan batinnya dalam membela perkara Islam dengankerja keras, baik dengan lisan maupun tulisan, yang jarangbandingannya di antara kaum Muslimin zaman sebelumnya.Jika orang menganggap keterangan-keterangan kami iniberlebih-lebihan, silakan tunjukkan sebuah kitab yang isinyamembela agama Islam dengan gigih terhadap serangan lawan,teristimewa terhadap serangan Arya Samaj dan Brahmo Samajdari golongan agama Hindu. Selain itu, silakan tunjukkan,adakah orang lain seperti beliau, yang selain berjasa dalamperkara ini, dapat pula membuktikan kekuatan ruhani agamaIslam, dan yang dengan gagah berani mengajukan tantangankepada musuh-musuh Islam dan kaum kafir tentang kebenaranwahyu Ilahi seperti berikut: “Barangsiapa ragu-ragu tentangkebenaran wahyu Ilahi, silahkan datang ke tempatku untukmenyaksikan dan mengalami sendiri kebenaran wahyu Ilahi”.

Ahmadiyya Anjuman Isha’ati Islam Lahore, dengansenang hati menyampaikan Kata Pengantar dan Naskah kitabBarahini Ahmadiyah itu kepada dunia dalam bahasa Inggris.Kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh MirzaMasum Beg, B.A., salah seorang pengikut setia Hazrat MirzaGhulam Ahmad. Sedangkan biaya pencetakan dan penerbitandipikul oleh Dr. Ghulam Muhammad M.B., B.S., yang jugamurid Hazrat Mirza Ghulam Ahmad yang setia.

Lahore, Desember 1955

INAIT ALI KHANSekretaris Ahmadiyya Anjuman Isha’ati Islam Lahore

Page 9: Barahini Ahmadiyah

8 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

KITAB INI DIPERSEMBAHKAN UNTUK memberi penjelasan tentangperkara agama kepada sekalian orang yang tak dapat ber-hadapan muka dengan kami. Dalam menyusun kitab ini,sekali-sekali kami tidak bermaksud hendak melukai perasaanpemeluk suatu agama apa pun, atau hendak membangkitkandan memulai perdebatan yang tak ada gunanya. Kami hanyabermaksud membeberkan dan menjelaskan Kebenaran.

Dalam kitab ini kami tak akan menguraikan paham danpendirian musuh-musuh kami. Tetapi agar masalahnya men-jadi jelas dan menghasilkan suatu kebaikan, kiranya perluuntuk menguraikan prinsip-prinsip yang dianut oleh lain-lainagama yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang benardan jelas, dengan menunjukkan kekeliruan-kekeliruan yangterdapat di dalamnya.

Memang tak mungkin suatu kesalahan dapat dibuktikandengan sempurna dan rasional, tanpa lebih dahulu melenyap-kan segala keragu-raguan dari pihak lawan terhadap masalah

Page 10: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 9

itu. Misalnya, bila kita berdiskusi dengan kaum ateis tentangadanya Tuhan Yang menciptakan alam semesta, kemenangankita hanya bergantung sampai seberapa jauh kita dapatmengemukakan dalil-dalil yang mampu melenyapkan keragu-raguan mereka tentang hal itu. Misal yang lain, bila kita hendakmengemukakan dalil yang menerangkan bahwa Allah Ta’ala-lah yang telah menciptakan benda dan ruh, maka dengan carajujur kita wajib membuktikan kesalahan kepercayaan kaumArya Samaj dari golongan Hindu, yang menyangkal pendapatitu. Dan jika kita hendak mengemukakan dalil tentang perlu-nya wahyu Ilahi, kita wajib melenyapkan keragu-raguan yangmembingungkan kaum Brahma Samaj.

Sudah menjadi kebiasaan para musuh Islam zamansekarang bahwa mereka tak mau mengindahkan kebenaranagama Islam, sampai mereka menyadari sepenuhnya akankepalsuan agama yang mereka anut, dan menyadari pulaberbagai kecemaran dan kebusukan yang disebabkan olehagama mereka. Walaupun matahari kebenaran dengancemerlang dan berkilau-kilauan memancarkan sinarnya kepadamereka, mereka tetap tak menghiraukannya.

Dengan demikian, kiranya perlu untuk menunjukkankepada mereka dengan seterang-terangnya akan palsunya ajaranmereka, teristimewa jika kami dapati mereka menyimpang darijalan benar. Kami berpendapat bahwa mereka akan mendapathukuman dan siksaan yang pedih jika mereka meninggal duniadengan kepercayaan yang salah ini. Jika kami tak melakukanupaya untuk memperbaiki mereka, dan membiarkan merekatersesat dan menyesatkan orang lain, lalu apa gunanya imandan agama kami? Jawaban apakah yang dapat kami kemukakankepada Allah Yang Maha tinggi atas kelengahan kami itu?

Page 11: Barahini Ahmadiyah

10 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Khusus bagi orang yang mencari kebenaranTak mustahil bagi suatu kaum yang dihinggapi penyakit

cinta dunia, yang acuh tak acuh terhadap Allah Yang MahaTinggi dan agamaNya yang benar, bahwa mereka bermukamasam, berbelit-belit dan bersilat lidah karena tak senang men-dengar keagungan agama Islam dan kekeliruan agama merekasendiri. Tetapi kami berharap bahwa di antara mereka terdapatorang yang mencari kebenaran, yang setelah membaca kitabini akan memperoleh jalan yang benar, dan bersujud karenaterima kasihnya kepada Allah Yang Maha-tinggi.

Allah Yang Maha-kuasa pasti akan memberitahukankepada mereka apa yang Ia beritahukan kepada kami, danakan membeberkan kepada mereka apa yang Ia beberkankepada kami. Kitab ini memang ditulis untuk mereka, dansemua beban ini memang kami pikul untuk kepentinganmereka. Merekalah sesungguhnya yang dituju oleh tulisan-tulisan di dalam kitab ini. Karena merekalah hati kamiberdebar-debar dengan perasaan cinta dan kasih sayang yangsukar sekali digambarkan melalui lisan dan tulisan.

Oleh karena itu, hendaklah sekalian orang yang jujurdan adil mempelajari kitab ini sebaik-baiknya, dan memandangsaya sebagai kawan yang beritikad baik. Sebagai orang yangsuka merenungkan kata-kata kawannya, dan tak menaruhprasangka sedikit pun atas nasihatnya, hendaknya merekamenerima itu dengan rasa terima kasih, karena nasihat iniberguna untuk kebaikan dan kebahagiaannya. Sudah semesti-nya mereka berterima kasih kepada kawan, yang karena cintadan kasihnya, telah memberikan hal-hal tersebut di atas.

Kepada kaum cerdik pandai dari sekalian bangsa didunia, aku pun berharap, apabila mereka melihat dalil dan

Page 12: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 11

bukti tentang hakikat agama Islam dan keunggulan Qur’anSuci melebihi kitab-kitab suci lainnya, ternyata sempurna dantak dapat dibantah, hendaklah mereka suka menerimanyadengan segala kejujuran dan takut kepada Allah, dan takmemalingkan muka mereka dengan angkuh dan acuh takacuh.

Ajaran yang benarKebijaksanaan dan keadilan manusia itu terletak dalam

penyelidikan dan pengamatan mereka di dunia terhadapsemua ajaran dan kepercayaan yang, setelah mereka meninggaldunia, akan mendatangkan kebahagiaan abadi atau hukumanyang kekal. Juga terletak pada kesetiaan dalam menjunjungtinggi kebenaran dan menjauhkan diri dari barang palsu.Hendaklah manusia mendasarkan kepercayaannya ataslandasan yang kokoh kuat, yang keselamatan dan kebahagiaanabadinya bergantung atas itu. Janganlah manusia merasabangga dan puas atas hal-hal yang di waktu kecil didongengkanoleh pengasuhnya, karena jika manusia hanya mendasarkankepercayaannya atas dugaan saja, tanpa mempunyai dalil satupun, maka sebenarnya ia tengah menipu dirinya sendiri.

Tiap-tiap orang bijaksana dan berakal sehat pasti tahu,bahwa selain bukti tentang wahyu Ilahi, perlu sekali adanyadalil-dalil yang masuk akal dan rasional untuk memperkuatKitab Suci dan ajaran-ajaran yang termuat di dalamnya, yangdipercaya oleh berbagai bangsa sebagai sarana untuk mencapaiperkenan Tuhan dan mencapai keselamatan mereka sendiri.Jika ini ditolak, suatu bangsa berhak mengutuk bangsa yanglain dan menghukumnya dalam api neraka. Walaupun buktitentang Wahyu Ilahi itu dapat dipercaya, dan sempurnanya

Page 13: Barahini Ahmadiyah

12 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

iman kepada Allah itu bergantung kepadanya, namun jikakitab suci yang mengaku bersumber pada Wahyu Ilahi itumengajarkan suatu hal yang diharamkannya tanpa dalil-dalilyang masuk akal dan rasional, maka hal ini tak dapat diterimasebagai ajaran yang hak dan benar. Kitab suci itu harusdianggap palsu, salah dan ditambah-tambah, dan di dalamnyadisisipkan ajaran palsu dan tak masuk akal.

Dalil yang rasionalKetentuan setiap hal itu didasarkan atas pertimbangan

akal, baik hal itu benar atau pun salah, halal atau haram. Akaladalah satu-satunya ukuran yang dapat membedakan antara“yang boleh” dan “yang tak boleh”. Karenanya, kebenaranajaran tentang keselamatan itu harus dibuktikan dengan dalilyang dapat diterima oleh akal. Jika ajaran dari berbagai agamaitu tak dikuatkan dengan dalil yang dapat diterima akal,bahkan ajaran itu nampak mustahil dan tak masuk akal, lalubagaimana dapat kami ketahui bahwa prinsip yang dipegangoleh A itu barang hak dan benar, dan yang dipegang oleh Bitu barang palsu dan tak benar? Atau, bahwa Kitab Suci agamaHindu itu salah dan tak benar, sedangkan Kitab Suci kaumIsrail itu benar dan tak salah?

Jika sekiranya barang hak dan barang palsu itu tak dapatdibedakan menurut pertimbangan akal, bagaimanakah orangdapat menuduh dan mengadukan orang yang mendustakanajaran itu di hadapan Pengadilan Tuhan? Apabila keselamatankita sepenuhnya bergantung kepada kemurahan ajaran itu,dan kebenaran ajaran itu dikuatkan dengan dalil-dalil yangdapat diterima akal, pasti akan timbul pertanyaan, bagaimanakita mengetahui bahwa ajaran-ajaran yang benar beserta dalil-

Page 14: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 13

dalilnya itu dapat dilaksanakan dengan cara-cara yang mudah,sempurna dan tak akan gagal, dan mencapai tingkatan imanyang paling tinggi?

Qur’an Suci, petunjuk yang paling sempurnaSatu-satunya jalan yang mudah, yang sempurna, yang

tak pernah gagal, yang menyebabkan orang tahu akan prinsip-prinsip yang benar beserta dalil-dalilnya yang masuk akal, yangtak pernah salah, dan jauh dari keragu-raguan yang mengacau-kan pikiran orang, hanyalah Qur’an Suci. Tak ada kitab sucidi dunia, dan tak ada pula jalan yang lain, yang menyebabkanorang dapat mencapai tujuan utama, selain Qur’an Suci.Kesimpulan ini saya peroleh dengan penuh keyakinan. Siapasaja yang suka merenungkan fakta-fakta, seperti yang telahsaya renungkan, pasti akan mempunyai kesimpulan yang sama.Beriman kepada Qur’an Suci merupakan hal yang teramatpenting bagi orang yang mencari kebenaran. Keselamatan dankebebasan kita bergantung kepadanya. Dengan begitu manusiapasti akan memperoleh kebahagiaan dan kenikmatan diAkhirat. Semua ini hanya terdapat dalam Qur’an Suci, yangkeadaannya tetap suci dan murni.

Adapun prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran yang terdapatdi dalam kitab suci lain telah begitu parah kerusakan dankecemarannya, sehingga kami merasa segan dan malu untukmenulisnya. Ini bukan ucapan membual atau keterangan yangberlebih-lebihan. Aku berkata dengan sungguh-sungguhkepada kalian, bahwa sebelum menyusun kitab ini, aku telahmenyelidiki dan mempelajari kitab suci semua agama secaramendalam, sempurna, jujur dan seksama, dan aku telah per-bandingkan dengan Qur’an Suci. Aku juga telah mengadakan

Page 15: Barahini Ahmadiyah

14 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

diskusi dan berdialog dengan ulama dan sarjana dari berbagaibangsa. Pendek kata, segala macam usaha dan ikhtiar yangsekiranya dapat dijangkau oleh manusia telah saya tempuhdemi untuk menyajikan kebenaran.

Semua penyelidikan yang seksama membawa kita ke arahkesimpulan yang tak dapat dielakkan, bahwa di antara kitab-kitab suci di dunia, Qur’an Suci merupakan satu-satunya KitabSuci yang terbukti sebagai firman Allah, dan bukti-bukti itutak dapat dibantah lagi. Prinsip-prinsip dan ajaran-ajaranQur’an Suci benar-benar seirama dengan kebenaran dan kodratmanusia. Ajarannya yang suci dan bersih dari kemusyrikandan penyembahan benda-benda alam, dicelup dengan ajarankeesaan, keagungan dan keluhuran Allah.

Ciri-ciri yang khas dari Qur’an Suci ialah tak mengajar-kan bahwa Allah mempunyai sifat-sifat yang hina, rendah,banyak kekurangan, tak sempurna, nista dan keji. Qur’an Sucijuga tak memaksa orang supaya menelan ajarannya mentah-mentah. Apa yang diajarkannya, diuji kebenarannya lebihdahulu oleh dalil-dalil yang tak dapat dibantah, yang akhirnyaakan menyebabkan orang memperoleh keyakinan yang dalamdan kepercayaan yang sempurna.

Qur’an Suci menyucikan dan membersihkan segalakerusakan dan keburukan yang mencemarkan kepercayaan,ucapan dan perbuatan manusia dengan memakai dalil yanggamblang dan meyakinkan. Qur’an Suci mengajarkan sopansantun dan akhlak. Dengan mengetahui pentingnya ajaranini, manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya, bukanseperti binatang. Qur’an Suci melenyapkan dan menghilang-kan segala macam kejahatan yang merajalela pada masa kini,dengan kekuatan yang sama seperti dilakukannya dahulu.

Page 16: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 15

Ajaran Qur’an Suci sederhana, lugas dan ampuh. Qur’an Sucidapat diibaratkan sebagai cermin, yang memantulkan undang-undang alam, dan diibaratkan pula sebagai matahari yangmemancarkan sinar yang gemerlapan dan berkilau-kilauanuntuk menerangi batin kita.

Ketidaksempurnaan sifat-sifat Tuhan yang diuraikan dalamkitab-kitab suci lain

Jika kami meninjau sedalam-dalamnya keadaan Kitab-kitab Suci lain, yang dikatakan sebagai wahyu Ilahi, terangsekali bahwa kitab-kitab itu miskin sekali akan ajaran-ajaranyang bermutu tinggi. Kitab-kitab itu mengandung ajaran-ajaranyang membingungkan dan salah tentang Dzat dan Sifat-sifatTuhan. Pada umumnya para penganut kitab-kitab ini mem-punyai kepercayaan yang aneh-aneh dan ganjil. Sebagian darimereka memiliki kepercayaan bahwa Allah itu bukan KhalikYang Maha Kuasa, melainkan Tuhan yang menuntut kerjasama dengan Tuhan lain atas dasar persekutuan dan persamaankedudukan. Sebagian lagi memiliki kepercayaan bahwa berhaladan patung mereka adalah sekutu Tuhan dalam Kekuasaandan Kerajaan. Sebagian lagi mengakukan kepada Tuhan anaklaki-laki, anak perempuan, cucu laki-laki dan cucu perempuan.Mereka bersaing satu sama lain dalam mengkhayalkan Tuhansebagai dzat yang malang, yang tak mempunyai sifat-sifatsempurna, seakan-akan Tuhan itu tak mempunyai akal danpikiran. Singkatnya, aku melihat orang-orang terjerumussedalam-dalamnya dalam kepercayaan yang salah dan palsu.Karenanya hati saya berguncang dan gemetar, dan saya merasamempunyai kewajiban dan keharusan moral untuk menyusunkitab ini, untuk kebaikan dan pedoman mereka.

Page 17: Barahini Ahmadiyah

16 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Sebenarnya kitab ini merupakan kabar baik bagi parapencari kebenaran, dan peringatan bagi musuh-musuh Islam,yang sampai Hari Kiamat pasti tak akan mampu menulissanggahan atas kitab ini. Itulah sebabnya mengapa dalam kitabini saya lampirkan pengumuman hadiah 10.000 rupee bagiyang sanggup menyanggah kitab ini, agar menjadi peringatanbagi musuh-musuh Islam untuk tak menyombongkan diri danmembanggakan kepercayaan mereka yang salah dan palsu.

Menyanggah kitab iniPerlu kiranya diutarakan di sini, bahwa siapa saja yang

hendak menulis sanggahan terhadap kitab ini, mereka wajibmenetapi syarat-syarat yang tercantum dalam pengumuman,yakni mereka harus menetapi dua syarat: (1) Mereka harusmengemukakan dalil-dalil yang diuraikan dalam kitab sucimereka, sebagai perbandingan atas dalil-dalil yang dikemuka-kan Qur’an Suci, dan (2) mereka harus dapat menyanggahdan membatalkan dalil-dalil yang saya kemukakan. Apabilamereka, karena suatu pertimbangan, tak mengutip dalil-dalildari kitab suci mereka, dan hanya melancarkan kritik murahanterhadap dalil-dalil kami, maka dalam hal ini dapat kamianggap bahwa mereka tak mempunyai dalil yang terdapatdalam kitab suci mereka.

Perlu kiranya dipermaklumkan dengan segala kejujuranbahwa barangsiapa tak setuju dengan kami dalam hal memper-cayai Qur’an Suci sebagai firman Allah yang sebenarnya, yanglebih tinggi dan lebih mulia daripada kitab-kitab suci lain,dan pula tak ada bandingannya dalam membuktikan kebenar-an dan keunggulannya, hendaklah mereka mengarang sebuahkitab untuk menguatkan sanggahannya. Atas usaha ini, kami

Page 18: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 17

ucapkan terima kasih banyak, karena kami tak tahu bagaimanakami harus menerangkan kepada orang-orang bahwa tingginyamutu Qur’an Suci, dan bukti-bukti yang tak dapat dibantahlagi, yang membuktikan bahwa Qur’an itu firman Allah, initak kami temukan di lain kitab suci.

Maka dari itu, kami kira tak ada jalan lain yang lebihbaik selain menulis sebuah karangan, yang ditulis oleh pihaklawan, yang menyatakan bahwa kitab sucinya itu benar,berdasarkan dalil dan bukti, seperti dalil dan bukti yang kamikemukakan tentang kebenaran dan keunggulan Qur’an Suci.Dan jika ini dapat dilakukan, dan kami berdoa semoga dapatdilakukan, niscaya matahari keagungan dan keluhuran Qur’anSuci akan memancar dengan cemerlang, sekalipun dilihat olehmata yang lemah. Sehingga dengan itu, di kemudian hari takada lagi orang-orang bodoh yang dapat ditipu dan dikelabuhioleh musuh-musuh Islam.

Jika yang menyanggah kitab kami ini ternyata orang yangtak percaya akan Wahyu Ilahi, seperti halnya para pengikutBrahmo Samaj, maka cukuplah mereka menyanggah danmembatalkan dalil kami satu per satu, dan membela ajaranmereka dengan dalil yang rasional, sebagai sanggahan terhadapajaran kami. Kami berpendapat, bahwa tulisan-tulisan orangseperti ini pun besar faedahnya bagi masyarakat, karena dengandemikian akan terbukalah kecongkakan dan kesombongan-intelektual kaum Brahmo Samaj.

Kami percaya bahwa kitab kami akan tinggi nilainya jikananti ada segolongan orang yang berani mengemukakan dalildan bukti yang diambil dari kitab suci mereka dan membukti-kan kebenarannya. Atau, seperti para missionaris Kristenzaman sekarang yang berpikiran bebas, yang mengemukakan

Page 19: Barahini Ahmadiyah

18 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dalil-dalil untuk membela pendiriannya tentang doktrin-doktrin bikinan mereka sendiri. Nilai dan harga yang sebenarnyadari suatu barang baru diketahui jika ada barang lain yangmenandinginya. Bunga mawar hanya akan tampak indahapabila ada duri di sampingnya.

Hendaklah diingat oleh mereka yang berminat untukmenulis sanggahan terhadap kitab ini, bahwa jika yang ditujuitu untuk mencari kebenaran, bertindak adil dan jujur,pertama kali hendaklah mereka mengutip dalil-dalil kami katademi kata tanpa dikurangi satu pun, lalu diberi jawaban tertulisdengan urut nomor sehingga akan nampak jelas bagi orangyang memeriksanya, apakah jawaban yang mereka berikan itutepat atau tidak. Karena jika dalil kami hanya diambil sepotong-sepotong, ini akan menghilangkan arti keseluruhan, sehinggahal ini kerap kali menimbulkan tafsiran yang bertentangandengan maksud kami, baik ini mereka lakukan dengan sengajaatau pun karena kebodohan.

Oleh karena itu, orang tak mungkin menyatakanpendapatnya yang berharga tentang kitab ini, tanpa memilikinaskah jawaban dari pihak musuh. Oleh karena kitab inibernilai tinggi, yang sanggahan terhadap kitab ini dijanjikanhadiah yang cukup besar, maka amatlah tercela jika orangmenggunakan tipu muslihat dan kelicikan dalam menyanggahkitab ini. Maka dari itu, untuk memenangkan hadiah itu, perlusekali orang mengutip dalil-dalil kami kata demi kata lalumenulis jawabannya dengan urut.

Dalil-dalil harus diambil dari kitab suci sajaHendaklah diketahui dengan baik bahwa dalil dan bukti

yang kami kemukakan dalam kitab ini tentang hakikat Qur’an

Page 20: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 19

Suci, tentang kebenaran terutusnya Nabi Suci, tentang ke-elokan dan keutamaan Qur’an Suci sebagai pengejawantahantanda bukti dari Allah Ta’ala, atau pun tentang hal lain-lainyang telah kami terangkan, semuanya dikumpulkan dan digalidari Qur’an Suci. Pendek kata, kami hanya mengulang tuntun-an seperti yang dituntunkan Qur’an Suci, dan kami hanyamengemukakan dalil dan bukti seperti yang dikemukakan olehQur’an Suci. Kami sama sekali tak mengemukakan dalil dariangan-angan kami sendiri dan tak mengemukakan tuntunanyang tak termuat dalam Qur’an. Maka dari itu kami selalumengutip ayat-ayat aslinya, yang dari ayat-ayat ini kami tarikkesimpulan sebagai dalil dan bukti.

Karenanya dianjurkan pula kepada mereka yang akanmenyanggah kitab kami, supaya membuat pembelaan terhadapkitab suci mereka, juga dengan hanya memakai dalil yangtercantum dalam kitab suci mereka. Hendaklah diingat pulabahwa yang kami maksud dalil adalah dalil yang ilmiah danrasional, yang biasa dikemukakan orang yang berakal sehatuntuk mempertahankan uraian mereka, bukan khayalan ataudongeng kosong. Untuk tiap-tiap masalah, sedikitnya di-kemukakan satu dalil yang rasional yang diambil dari kitabsuci, dan tak diizinkan sama sekali untuk mengemukakan dalilyang tak tercantum dalam kitab suci.

Tiap-tiap orang yang berakal sehat pasti tahu bahwasudah menjadi tanggung jawab kitab suci itu sendiri untukmenyelesaikan hal ikhwal yang dituntut oleh kitab suci itu,berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan. Kitab suci itu harusmembuktikan kebenaran ajaran-ajarannya dengan keterangan-keterangan yang masuk akal, dan jangan sekali-kali kitab suciitu diam seribu bahasa, tak dapat membuktikan kebenaran

Page 21: Barahini Ahmadiyah

20 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

pengakuannya dan kebenaran ajaran-ajarannya denganketerangan yang masuk akal, dan menyuruh orang lain supayatampil ke depan untuk membela ajaran-ajarannya. Oleh sebabitu, hendaklah diingat bahwa barangsiapa mencoba untukmembela kebenaran kitab sucinya dan kebenaran ajaran-ajaranyang terdapat di dalamnya, tetapi tak menggunakan dalil-dalilyang termuat dalam kitab suci itu sendiri, maka dalam hal inimereka belum memenuhi syarat-syarat yang kami ajukan.

Bahasa yang sopanPerlu kami kemukakan, bahwa dalam menyusun kitab

ini, kami amat mengingat batas-batas kesopanan dan tatakrama. Di seluruh karangan ini tak ada sepatah kata pun yangmenyerang ulama, pendeta dan orang-orang suci dari golonganagama apa pun di dunia. Sebenarnya kami sangat mengecampenggunaan kata-kata kotor yang mengandung penghinaan,baik langsung maupun tak langsung. Mereka yang mengguna-kan bahasa ini kami anggap sebagai orang jahat, keji danberdosa besar. Oleh sebab itu kami mengharap agar lawan-lawan kami juga berhati-hati dalam hal ini, dan menjauhkandiri dari penggunaan kata-kata kotor yang mengandungpenghinaan terhadap para nabi, para Utusan dan orang-orangsuci dari segala bangsa di dunia.

Sesungguhnya pekerjaan menyusun kitab-kitab agamaadalah amat rumit. Dalam hal ini, peraturan tidak hanya di-pegang oleh satu orang saja, tetapi oleh banyak orang. Merekadapat membedakan antara yang baik dan buruk, antara orangyang luas pandangannya dan yang picik, dan antara orangyang tulus dan orang yang jahat. Orang yang berjiwa besardan luhur, pasti tak mau menggunakan bahasa yang mengan-

Page 22: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 21

dung penghinaan dan cemoohan, dan mereka menganggapbahwa orang-orang yang menghina para pemimpin rohani dariberbagai bangsa di dunia, adalah orang jahat dan berdosa besar.

Sungguh jahat dan keji orang yang mengecam manusiapilihan Allah, yang dibangkitkan untuk melaksanakankehendakNya sebagai pemimpin rohani bagi seluruh umatmanusia. Para utusan itu dijadikan sebagai cahaya yang berkilau-kilauan yang menyinari seluruh cakrawala planet ini. Melaluimereka, dunia memperoleh sinar keesaan Tuhan dan kesucian.Melalui ajarannya yang ampuh, lenyaplah segala kemusyrikandan penyembahan berhala, yang menjadi sumber segala macamkejahatan, dari sebagian besar dunia. Pohon kalimah thayyibah,berupa pengabdian kepada Tuhan Yang Esa, yang telahmengering, dengan demikian menjadi segar kembali, hijaudan tegak. Gedung penyembahan Allah yang sudah runtuhdibangun kembali di atas tanah yang padat. Allah Yang MahaKuasa memelihara dan melindungi mereka, dan menolongmereka dengan cara yang menakjubkan, sehingga mereka takgentar menghadapi musuh yang bagaimana pun kuatnya.Mereka tak pula merasa kesal, susah, letih dan lemah, sampaimereka berhasil menegakkan Kebenaran di atas bumi, karenamereka merasa aman dari segala macam kesusahan danpenderitaan.

Adapun anjuran yang kami kemukakan di atas tentangpenggunaan bahasa yang sopan dan bertata krama, ini bukan-lah tanpa alasan. Menurut hemat kami, banyak sekali orangyang mempunyai anggapan bahwa menghina para nabi danorang-orang suci adalah perbuatan yang mulia dan terpuji danbahwa menggunakan kata-kata biadab terhadap para nabi danorang-orang suci itu menunjukkan kesucian batin mereka.

Page 23: Barahini Ahmadiyah

22 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Saya telah mengadakan penyelidikan seksama tentang masalahini, dan sampai pada suatu kesimpulan bahwa perbuatantercela ini disebabkan dua faktor. Pertama, karena orang takmampu mengucapkan kata-kata ilmiah dan penuh hikmah,dan kedua, karena dalil mereka dikalahkan oleh orang yangbenar dan tulus. Satu-satunya jalan pelarian mereka ialahmengalihkan pembicaraan ilmiah kepada pembicaraan ngawurdan berolok-olok, sehingga dengan demikian nama merekatetap tidak jatuh di kalangan kawan-kawan seagama.

Oleh karena orang-orang seperti ini telah mendudukikedudukan sebagai “guru” di kalangan umat mereka, makamau tidak mau, mereka harus lebih fanatik dan lebih keraskepala daripada umat mereka, dengan demikian kedudukanmereka tetap terjamin. Tetapi terus terang, sikap mereka itutak perlu disesalkan, karena sebenarnya mereka itu diliputi olehkebodohan dan kefanatikan, sehingga mereka tak mempunyaiketakutan kepada Allah, dan tak mau mengindahkan kebenar-an dan kejujuran. Yang mereka bela sampai mati hanyalahkecintaan kepada dunia yang hina dina. Mereka tak meng-hiraukan Allah Yang Maha Luhur, tak mempunyai perasaaanmalu, dan tak senang menerima kebenaran. Maka tak adalagi yang mereka bicarakan, selain cakap kosong dan bicaratak karuan.

Kaum Kristen dan kaum Arya SamajKecuali kaum Kristen yang tak menghiraukan peradaban

dan kebenaran, pada dewasa ini ratusan ribu di antara merekayang berjiwa mulia dan jujur, mau menerima kebenaran dankemuliaan Islam, dan mengarang banyak kitab yang terang-terangan menentang kepalsuan doktrin Trinitas dan ajaran-

Page 24: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 23

ajaran yang disisipkan dalam agama Kristen. Tetapi sayangseribu sayang jiwa jujur seperti itu tak terdapat pada kawan-kawan sebangsa kami, kaum Arya Samaj. Mereka diselimutidan ditutupi oleh prasangka keagamaan yang keliwat batas,sehingga menyebut para nabi Allah dengan penuh hormatpun dianggap suatu perbuatan dosa.

Kaum Arya Samaj menyebut para Nabi sebagai pembo-hong dan penipu. Dengan gegabah mereka menyatakan bahwaWeda, kitab suci agama Hindu, adalah satu-satunya sabdaAllah yang diwahyukan kepada nenek moyang mereka. Semen-tara kitab-kitab suci lain yang menghujankan rahmat Tuhankepada manusia berupa ajaran Keesaan Ilahi, dianggapnyasebagai karangan manusia belaka.

Sekalipun pernyataan kaum Arya Samaj tersebut telahkami pukul roboh dalam kitab ini, namun di sini kami inginmenunjukkan, betapa bobrok mental mereka, karena takadanya kesucian batin dan iktikad baik. Karena prasangka yangsudah mendarah-daging, mereka kehilangan sifat-sifat yangbaik, misalnya ramah-tamah, berperasaan baik, murah hati,yang kesemuanya dapat memperindah dan menyemarakkankodrat manusia.

Penghinaan kaum Arya Samaj terhadap para nabiKaum Arya Samaj mengira, bahwa selain negara mereka,

Aryawarta, sekalian Nabi dan Rasul yang diutus di berbagaitempat di dunia, yang telah menyelamatkan banyak umat darikemusyrikan dan penyembahan berhala, dan menyinarinegara-negara itu dengan cahaya Ketuhanan Yang Maha Esadan agama yang benar, adalah orang-orang munafik danpenipu (na’udzû billâh). Kaum Arya Samaj beranggapan bahwa

Page 25: Barahini Ahmadiyah

24 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

kenabian dan kerasulan adalah hak mutlak bagi kaumBrahmin dan nenek moyang mereka. Lautan cahaya dan pim-pinan Tuhan Yang Maha Tinggi khusus diberikan kepadanegara mereka yang kecil. Tuhan hanya mencintai danmenyukai tanah air mereka, bahasa mereka dan pemimpinruhani mereka saja. Jumlah pemimpin ruhani mereka dibatasisampai tiga atau empat saja. Prinsip ini menghalang-halangi,melemahkan dan meragukan kebenaran agung tentang WahyuIlahi dan Kenabian kepada segala bangsa. Beratus-ratus jutaumat Allah yang tak tahu-menahu akan “negara suci” Arya-warta, akan tetap kehilangan rahmat Tuhan, anugerah danpimpinan-Nya, dan keselamatan akhir. Yang paling meng-herankan, menurut pikiran kaum Arya Samaj, tiga atau empatmaha resi ini bukan dibangkitkan atas Kehendak dan Keridla-an Tuhan Yang Maha Tinggi, melainkan karena mereka sudahsepantasnya menduduki kedudukan tinggi ini, disebabkankarena mereka telah melakukan perbuatan baik selamakelahiran mereka di dunia di kehidupan sebelumnya, sebelumkelahiran mereka yang sekarang ini. Karena itulah, merekadijadikan nabi oleh Tuhan Yang Maha Tinggi. Sedangkanmanusia lain selain mereka, tak diberi kesempatan untukmenduduki kedudukan yang tinggi ini. Adapun sebabnya ialahkarena mereka bukan keturunan Arya, atau karena merekabertinggal di luar daerah Arya.

Betapa ngerinya bahwa manusia pilihan Allah, yangmuncul bagaikan matahari di cakrawala dan menghilangkankegelapan yang meliputi seluruh dunia, menurut ajaran AryaSamaj yang berbahaya ini, dituduh yang bukan-bukan. BahkanPramesjwar (Tuhan) mereka pun tak luput dari persangkaan

Page 26: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 25

ini. Mereka memandang dan menganggap Tuhan sebagaisosok yang acuh tak acuh, hilang ingatan dan tak berperasaan.

Konon, berabad-abad lamanya setelah turunnya kitabWeda, terjadi bermacam-macam perubahan. Muncul topanyang menakutkan, kejahatan mengamuk dan membinasakan,dan terjadi kekacauan dalam Kerajaan Tuhan. Dunia benar-benar memerlukan perbaikan dan pembaharuan. Akan tetapiPramesjwar menyelinap ke suatu tempat, tidur nyenyak, dantak pulang kembali. Tuhan telah menghabiskan semua wahyuyang Ia miliki dalam Weda, dan sejak saat itu Ia miskin dantak mempunyai apa-apa lagi. MulutNya terkunci rapat dansemua sifat-sifatNya hanya bekerja sampai saat itu saja, lalusesudah itu mati dan tak bekerja lagi. Pramesjwar tak dapatberbicara dan tak dapat menurunkan wahyu lagi. Demikianlahkepercayaan Arya Samaj. Setiap orang Hindu wajib meyakini-nya.

Tetapi aneh, hal ini tak disebut-sebut sama sekali dalamWeda. Tak ada satu Sruti pun yang membenarkan ajaran yangmenyeleweng ini. Rupa-rupanya ajaran ini dikarang pada waktupara sarjana bangsa Arya menulis dalam kitab mereka, bahwadi luar gunung Himalaya dan sebagian benua Asia, tak adanegara lain lagi. Banyak sekali ajaran yang aneh-aneh dan yangbukan-bukan dibuat di zaman itu. Dengan adanya penerangandan ilmu pengetahuan, kini ajaran itu tak dipakai lagi.

Sungguh menggelikan! Mereka yang pengetahuannyapicik, yang Kitab Wedanya hampir-hampir tak menyebut-nyebut Tuhan Yang Esa, selain hanya menyebut matahari,bulan, api, angin dan anasir alam lainnya, begitu kurang ajarmenyebut Nabi Musa, Nabi ‘Isa, Nabi Muhammad dan paranabi lainnya sebagai pendusta dan munafik. Mereka menyebut

Page 27: Barahini Ahmadiyah

26 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

zaman para nabi yang penuh kebaikan dan berkah itu sebagaizaman penipuan dan kecurangan. Sukses para nabi yang amatmenakjubkan dalam menjalankan tugas mereka, yangmembuktikan adanya pertolongan Tuhan, ini dikatakan olehmereka sebagai kebetulan saja. Kitab Suci yang diturunkanoleh TuhanYang Maha Tinggi, di saat yang mendesak dandibutuhkan, yang membawa perubahan besar di dunia,mereka katakan sebagai barang yang diambil dan dicuri darikitab Weda.

Lucunya lagi ialah bahwa sampai hari ini orang tak dapatmenemukan barang apakah yang telah dicuri dari Weda?Apakah dalam Qur’an, Injil dan Taurat terdapat perintahsupaya menyembah api seperti Weda, atau menyanyikan laguuntuk memuji-muji angin, udara, langit, matahari dan bulan?Atau, adakah ayat Qur’an Suci yang menyuruh memuji-mujiIndra (dewa hujan) agar kita diberi banyak sapi dan kekayaan?Jika tak ada satu pun yang diambil inti ajaran Weda itu, laluapakah yang dicuri dari kitab Weda?

Pandit Dayanand tak mengerti bahasa ArabSungguh amat disesalkan, Pandit Dayanand (pendiri

gerakan Arya Samaj) menggunakan kata-kata yang tidak enakdan menyakitkan, baik dalam kata pengantar kitab Vedabhashmaupun kitab lain-lainnya, terhadap Qur’an Suci, Torat danInjil. Ia memuji-muji kitab Weda bagaikan emas murni, sedang-kan kitab suci yang lain dicela sebagai barang palsu. Pernyataan-nya yang tak ada ujung pangkalnya itu disebabkan karena diatak mengenal bahasa Arab dan bahasa Persi. Sebenarnya diatak tahu bahasa lain, selain bahasa Sanskrit, bahkan bahasaUrdu pun dia tak tahu. Ada sebab lain lagi yang dapat

Page 28: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 27

diketahui dari kitab-kitab karangannya, yakni bahwa selainpiciknya, dangkalnya dan kekurangpengetahuannya, akal budidan kecerdasan otaknya juga tak stabil dan lemah, sepertihalnya orang-orang yang akalnya tak sehat, sehingga barangbaik dikatakan buruk, dan barang buruk dikatakan baik. Inimenjadi kebiasaannya, yang secara tidak sadar dia lakukanberkali-kali. Dan inilah sebabnya, mengapa dia membuattafsiran kitab Weda yang aneh-aneh.

Semua Pandit (pendeta) di India boleh memprotes danberteriak sekeras-kerasnya, bahwa dalam kitab Weda tak adajejak-jejak ajaran tentang Ketuhanan Yang Maha Esa, dan bahwanenek moyang mereka belum pernah membaca ajaran tentangini. Kitab Weda tak melarang menyembah anasir-anasir alam,namun Pandit Dayanand tak henti-hentinya berkhayal danmenempa beratus-ratus dewa yang disembah dalam kitab.

Pandit Dayanand boleh berbuat apa saja sesukanyamengenai kitab Weda, tetapi janganlah memfitnah danmenyerang seenaknya sendiri terhadap Qur’an Suci. Karenajika dia berbuat demikian, ini hanya akan berbalik kepadanya,dan dia akan menjadi bahan tertawaan. Sebenarnya hal inimenjadi kenyataan, semenjak disusunnya kitab ini. Kami taktahu, apakah setelah Pandit Dayanand mengetahui kitab ini(melalui bantuan orang yang pandai membacanya), yangmengemukakan beratus-ratus dalil tentang kebenaran dankeunggulan Qur’an Suci, dan beratus-ratus dalil lagi tentangpalsunya ajaran Weda, dia akan terus hidup, atau mengakhirihidupnya dengan bunuh diri. Alangkah beraninya PanditDayanand menghina Qur’an Suci, sebuah kitab yang sempurna,luhur dan lengkap, seakan-akan dia tak mempunyai getaranjiwa, dan tak takut akan Hari Pembalasan. Tetapi seandainya

Page 29: Barahini Ahmadiyah

28 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dia tak takut kepada Tuhan Yang Maha Agung, dia setidak-tidaknya akan insaf oleh cemoohan dan ejekan dunia. Takada gunanya melonglongi bulan seperti serigala Irlandia.

PeringatanPandit Dayanand, yang senang sekali melontarkan

penghinaan terhadap para nabi dan para utusan Allah itu,harus tahu bahwa ia tak mampu berbuat bencana terhadaporang suci dan pilihan Allah. Sejarah membuktikan seterang-terangnya, musuh-musuh nabi selalu berusaha sekeras-kerasnyauntuk memadamkan cahaya Allah, namun usaha merekaselalu menemui kegagalan. Para utusan Allah yang ditanamdalam kebenaran dan ketulusan, tumbuh dengan subur dibawah perlindungan Tuhan Yang Maha Tinggi, dan menjadipohon raksasa yang penuh buah-buahan, yang di atasnyaburung-burung hinggap untuk mencari ketentraman dankesenangan jiwa. Adapun orang-orang jahat dengan segala tipudaya dan tipu muslihatnya, mereka hanya akan makan kotoran.Ibarat burung dalam sangkar, mereka menggelepar danmengepak-epak, namun akhirnya menggeletak karena putusasa dan malu.

Jika pukulan tangan saja tak dapat membahayakanorang-orang suci, maka kemenangan apakah yang diharap olehPandit Dayanand, yang hanya menggunakan kata-kata kotorbelaka? Kaum Muslimin ialah orang-orang utama dan di-berkahi, yang kebesaran mereka telah diuji pada zamannya.Kemajuan mereka tak dapat dihalang-halangi oleh kaumpenyembah berhala, dan tak dapat dilenyapkan oleh tombakdan pedang. Sebaliknya, mereka memancarkan sinar yangberkilau-kilauan, sehingga mereka dapat menyerap darah

Page 30: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 29

orang-orang yang cemburu; mereka meluncur begitu cepatbagaikan anak panah, sehingga mereka menembus hati yangtak percaya. Barangsiapa kejatuhan batu langit ini, ia akanhancur, dan barangsiapa jatuh di atas batu ini, ia akan remuk.

Logika bodoh dari kaum Arya SamajJika Pandit Dayanand dan mereka yang sakit hati seperti

dia, karena kepentingan duniawi, tak mau percaya kepadaKitab Suci Allah, maka biarlah itu menjadi pandangan hidupmereka. Tetapi kami ingin memperingatkan mereka secarabersahabat, hendaklah mereka menjauhkan diri dari perbuat-an memfitnah dan mengumpat, yang akibatnya hanya akanmenyakitkan hati. Menurut pikiran mereka yang aneh, kebe-naran para nabi itu tak dapat dibuktikan. Namun demikian,bagi orang yang dalam hatinya mempunyai perasaan takutsedikit saja kepada Allah, atau takut dicemoohkan orang, pastiakan mengakui bahwa kebenaran yang tak dibuktikan ini tidakharus berarti bahwa ini adalah barang palsu.

Kalimat “kebenaran Zaid tak dibuktikan” berbeda artinyadengan kalimat “kepalsuan Zaid telah terbukti”. Oleh karenaitu, menodai orang dengan menyebutnya sebagai pembohong,sementara kebohongannya itu tak terbukti, adalah perbuatansewenang-wenang yang dilakukan oleh mereka yang keimanan,dharma, Permesjwar dan tujuan kebaktian mereka hanyalahuntuk kecintaaan mereka kepada dunia dan takut kehilanganprestise di mata umat dan masyarakatnya. Mungkin merekaberpikir, jika mereka menerima kebenaran, membuang segalamacam kekeraskepalaan, dan masuk dalam barisan agamaAllah seperti halnya orang miskin dan orang melarat, lalusiapakah yang akan menegur mereka dengan sebutan Pendeta,

Page 31: Barahini Ahmadiyah

30 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Guru dan Swami? Jika bukan orang-orang ini yang menghalang-halangi Islam, maka siapa lagi yang akan berbuat demikian?Karena jika mereka memuji-muji Islam, kehormatan merekasendiri akan terancam dan menjadi korban, dan sumberpenghasilan mereka akan tertutup karenanya. Mengapa untukkepentingan Islam mereka harus menderita dan mengorban-kan kesenangan mereka? Inilah sebabnya mengapa mereka takmau menerima dan beriman kepada kebenaran sekalipundikuatkan dengan beratus-ratus dalil dan bukti, dan merekatetap setia kepada Kitab-kitab yang mengajarkan kemusyrikan.

Perlakuan mereka yang tak jujur dan tak adil, dapatdiukur dari kenyataan bahwa jika ada orang perempuan yangtingkah lakunya diragukan dan ia dituduh karena berbuatserong, mereka pasti memprotes, “siapa yang menangkapbasah, yang melihatnya, dan yang menyaksikan perbuatannya?”Tetapi dalam hal orang-orang suci, yang kebenarannya bukanhanya disaksikan oleh satu dua orang saja, melainkan olehberibu-ribu orang, mereka dengan tanpa satu pun bukti apapun melemparkan tuduhan palsu, bahwa mereka membuat-buat kitab suci, atau membuka rahasia kepalsuan mereka, atauharus mengakui dosa tatkala kematian diancamkan kepadamereka.

Hidup Nabi Suci yang jernihNabi ialah orang-orang besar yang memperlihatkan

kesempurnaan ketulusan beliau dengan bukti yang amat kuatdan tak dapat dibantah lagi, untuk meyakinkan musuh-musuhbeliau. Untuk kepentingan Nabi Suci, misalnya, Qur’an Sucimengemukakan pembelaannya sebagai berikut: “Aku bukanlahorang yang membuat-buat kebohongan. Selama empat puluh tahun,

Page 32: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 31

aku hidup di tengah-tengah kamu. Pernahkah kamu menemukanaku membuat-buat kebohongan?”. Oleh sebab itu, ketahuilahbahwa orang yang selama hidupnya tak pernah berkata dusta,pasti tak mungkin membuat-buat kebohongan terhadap AllahTa’ala.

Pendek kata, riwayat hidup para nabi itu begitu jernihdan bersih. Dari segi riwayat hidup beliau saja membuktikanbahwa mereka adalah orang tulus, belum lagi hal lain-lainnya.Jika orang berpikiran sehat, jujur dan suka merenungkanperihal hidup Nabi Suci, niscaya akan tergerak hati merekauntuk mempercayai bahwa beliau itu benar-benar Nabi Allah.Apalagi setelah mereka membaca dalil dan bukti tentangkebenaran Nabi Suci yang akan dikemukakan dalam kitabini. Mereka akan sampai pada kesimpulan ini setelah merekamembaca riwayat Nabi Suci yang penuh dengan kebenaran,dan dengan sendirinya para pencari kebenaran itu akan ter-tarik kepada beliau.

Keteguhan hati Nabi SuciHendaklah orang suka merenungkan, betapa mengagum-

kan keteguhan hati Nabi Suci dalam menyampaikan dakwahsejak masa awal sampai akhir, meskipun harus menghadapiseribu satu macam bahaya dan ditentang oleh ratusan ribumusuh yang ganas dan kejam. Bertahun-tahun lamanya beliaumenderita kekejaman dan penganiayaan, sehingga harapanuntuk mencapai kemenangan seolah tertutup sama sekali.Bertambah ganasnya musuh di satu pihak, menambah sem-purnanya kesabaran Nabi Suci di lain pihak, sehingga takterpikirkan sama sekali kepentingan-kepentingan duniawi.

Page 33: Barahini Ahmadiyah

32 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Hanya dengan satu pernyataan dakwah kenabian, beliaukehilangan kedudukan tinggi dalam masyarakat. Bahkanhidup beliau terancam ribuan senjata yang siap memenggalleher, dilemparkan di tempat pembuangan dan dikejar-kejaruntuk dibunuh. Berkali-kali beliau akan diracun. Orang-orangyang tadinya baik hati terhadap beliau, berbalik memusuhibeliau dengan kejam; kawan menjadi lawan. Cukup lamabeliau menderita penganiayaan, yang tak mungkin ditanggungoleh seorang pembohong atau tukang bikin-bikin.

Kejujuran hati Nabi SuciSetelah Islam mencapai kemenangan dan mengalami

masa jaya, Nabi Suci tak sekali-kali menumpuk kekayaan untukdiri sendiri, tak membangun istana, dan tak pula membangunbalairung yang dipenuhi dengan segala macam perkakas danbarang-barang kerajaan yang mewah dan megah. Segala apayang beliau miliki, beliau belanjakan untuk kepentingan fakir-miskin, anak yatim, janda, dan untuk meringankan orang-orang yang tenggelam dalam hutang, sampai kadang-kadangbeliau sendiri kehabisan makanan.

Kegamblangan sabda Nabi SuciDengan bahasa yang amat terang, Nabi Suci mengajar-

kan Keesaan Ilahi, menentang sekalian umat, golongan-golongan agama dan manusia di dunia yang tenggelam dalamkemusyrikan. Sanak kerabat beliau sendiri yang beliau nasihatiagar jangan menyembah berhala dan patung, adalah yangpertama kali memusuhi beliau. Hubungan beliau dengankaum Yahudi menegang, setelah beliau memberi nasihat agarmereka jangan menyembah makhluk dan jangan berbuat jahat.

Page 34: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 33

Perlawanan kaum Yahudi bertambah sengit setelah Nabi Sucimemberi nasihat agar mereka jangan mencela dan mencemar-kan Nabi Isa, bahkan mereka bersengkongkol untuk mem-bunuh Nabi Suci.

Demikian pula kaum Nasrani memusuhi dan melawanNabi Suci, karena beliau mengajarkan kepercayaan yangbertentangan dengan kepercayaan mereka, yakni bahwa NabiIsa itu bukan Tuhan, bukan Anak Tuhan, dan bukan pulapenebus dosa manusia dengan jalan mati disalib. Demikianpula kaum penyembah api dan benda-benda langit marah-marah tatkala mereka dilarang menyembah benda-benda yangtak bernyawa, dan dikatakan kepada mereka bahwa kesela-matan itu hanya diperoleh dengan menyembah Tuhan YangMaha Esa, Yang menciptakan semesta alam.

Ajaran tauhid merupakan sumber kehebohanMari kita renungkan dan kita pikirkan, apakah ini cara

yang tepat untuk memperoleh kemenangan di dunia, yakniberkata terus terang kepada pengikut masing-masing agamadi dunia, tentang hal yang membangkitkan perlawanan merekaterhadap beliau. Tanpa adanya pengikut atau kekuasaan yangmampu mengelakkan dan menangkis serangan, Nabi Sucimembangkitkan kemarahan dan kejengkelan mereka, sehinggamereka berbalik menjadi lawan.

Alangkah sesuainya dengan kecerdasan politik dankecerdikan, jika beliau mencela sebagian umat atas kelirunyaajaran agama mereka, tetapi membenarkan umat yang lainbahwa umat ini berada di jalan yang benar, sehingga apabilaumat yang pertama memusuhi beliau, umat yang tersebutbelakangan ini akan membantu beliau, jika seandainya

Page 35: Barahini Ahmadiyah

34 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dikatakan kepada bangsa Arab, bahwa tuhan mereka, Latadan ‘Uzza, adalah tuhan yang benar, niscaya mereka akan sujudkepada Nabi Suci dan menaati perintah beliau. Lalu keun-tungan duniawi apakah yang beliau harapkan hingga beliaumenentang semua pihak, sanak kerabat, kawan, dan lain-lainnya, dan berpegang teguh pada ajaran Tauhid, yang padawaktu itu menjadi momok dan amat ditentang oleh seluruhdunia, dan malahan menyebabkan kehebohan yang luar biasa?

Keuntungan apakah yang akan beliau peroleh darisebuah ajaran, yang hanya dengan menyebut ajaran itu saja,siksaan yang sehebat-hebatnya -- rantai, penjara dan penganiaya-an -- ditimpakan kepada para pemeluk Islam? Mungkinkahini suatu rencana yang akan membawa keuntungan duniawi,hingga tiap-tiap orang diubah menjadi lawan dengan melem-parkan kata-kata pahit di muka mereka, yang menjengkelkandan melukai hati dan agama mereka, dan tak ada satu umatpun yang dibiarkan menjadi sekutu. Adakah orang licik yangberani berbuat demikian, yakni perbuatan yang menyebabkankawan menjadi lawan, dan membangkitkan kemarahan dankejengkelan semua orang di dunia? Sekali-kali tidak, malahanuntuk mencapai tujuan pribadinya, ia berbuat yang lucu-lucudan yang menyenangkan hati mereka, dengan menyatakanbahwa mereka berada di jalan yang benar.

Bukanlah tabiat kaum munafik untuk mencelup diridalam warna Allah dan menderita kesengsaraan yang tak adagunanya. Mereka bagaikan pemburu yang cerdik, yang mema-sang jaringnya di tempat yang mudah tertangkap binatangburuannya. Mereka suka menempuh jalan yang sedikit rintang-annya -- tak bekerja tetapi untung banyak. Usaha mereka yangsebenarnya ialah menabur benih perpecahan dan perselisihan,

Page 36: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 35

tetapi dari mulutnya selalu keluar sanjungan dan pujian palsu.Prinsip mereka ialah menyenangkan sana dan menyenangkansini. Kepada kaum Muslimin, mereka berkata “Allah, Allah”,tetapi kepada kaum Hindu, mereka berkata “Ram; Ram”.

Dalam rapat-rapat, mereka berbicara ikut-ikutan saja,membujuk dan merayu, dan sekali-kali tak berani memper-taruhkan kesenangan duniawi dengan menunjukkan kesetiaandan ketulusan mereka terhadap Allah Yang Maha Luhur, yangkepada-Nya mereka tak menaruh perhatian sama sekali.Mereka hanya belajar dari guru mereka, bahwa mereka harusberkata kepada tiap-tiap orang: “Jalan yang anda tempuhadalah jalan yang paling benar dan pendapat anda adalah yangpaling benar”. Penglihatan mereka bukanlah tentang benardan salah, atau baik dan buruk, melainkan siapa saja yangbersikap manis terhadap mereka, dialah yang baik dan benar,dan siapa saja yang menyanjung dan sedikit menguntungkanmereka, dialah yang akan masuk surga dan bahagia selama-lamanya.

Kesucian hati Nabi SuciMenilik riwayat hidup Nabi Suci, satu hal sudah jelas

bahwa beliau itu tulus dan jujur, dan hati beliau jernihbagaikan kristal, hingga tak kenal dengan sikap pura-pura danhati yang mendua. Beliau hanya berbakti kepada Allah Ta’alasemata-mata, dan tak mengindahkan sama sekali akankesenangan dan ancaman dunia. Nabi Suci menaruh keper-cayaan sepenuhnya kepada Allah semata-mata, dan melebur-kan diri dalam kehendak dan ridla Ilahi, dan beliau tak takutdan tak perduli apakah karena mengajarkan Keesaan Ilahibeliau akan mengalami siksaan yang dahsyat atau harus

Page 37: Barahini Ahmadiyah

36 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

menderita kesengsaraan yang luar biasa, dan beliau tak takutmenghadapi kesusahan apa saja yang akan ditimpakan olehkaum kafir kepada beliau. Beliau sabar menghadapi segalamacam penganiayaan dalam melaksanakan perintah Tuhan,dengan memenuhi syarat-syarat perjuangan dalam melaksana-kan dakwah, dan tak gentar menghadapi ancaman danintimidasi.

Dengan sesungguhnya kami katakan kepada Anda,bahwa di seluruh sejarah para nabi, tak ada contoh lain yangdapat dikemukakan tentang kepercayaan yang begitu kuatterhadap Allah Ta’ala di waktu menghadapi bahaya yang amatbesar dan begitu berani melanjutkan dakwahnya kepada kaumkafir dengan terang-terangan, dan menunjukkan keteguhanhati yang sehebat-hebatnya di tengah-tengah musuh yang ganasdan tak sedikit jumlahnya. Fakta-fakta tersebut menunjukkandan membuktikan betapa mengagumkan kesucian batin danketulusan hati Nabi Suci.

Nabi Suci muncul di saat yang amat diperlukanSelain itu, hendaklah orang yang sehat otaknya suka

merenungkan, bagaimana keadaan umum pada waktudatangnya Nabi Suci. Sebenarnya, keadaan umum di saat itusangat memerlukan adanya pimpinan dan petunjuk dari SangGuru Jagat, yang ajarannya berupa kebenaran dan cukup luasuntuk memenuhi kebutuhan zaman, yang dapat mendatang-kan hasil yang mengagumkan, yakni menarik berjuta-jutamanusia ke arah ketulusan dan kebenaran, dan mengucapkalimah lâ ilâha illallâh (tak ada Tuhan selain Allah) dalambatin mereka, yaitu tugas utama seorang nabi. Dan yang ajarantentang prinsip keselamatan ditingkatkan dengan sempurna

Page 38: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 37

yang belum pernah dicapai oleh seorang nabi di zamansebelumnya.

Menilik fakta-fakta sejarah, orang yang sehat akalnyapasti akan sampai pada kesimpulan yang tak dapat dibantahlagi, bahwa Nabi Suci Muhammad saw. adalah benar-benarpemimpin ruhani yang dibangkitkan oleh Allah Ta’ala. Namunada orang yang menolak kebenaran ini hanya karena prasangkadan keras kepala; orang semacam ini pasti mendustakanadanya Allah, Tuhan sarwa sekalian alam, dan tak dapatdiobati lagi. Jika tidak demikian, cobalah tunjukkan kepadakami adakah seorang nabi yang mempunyai tanda bukti yangbegitu sempurna, seperti yang terdapat pada Nabi Suci?Sepintas lalu dapat dikatakan, bahwa sekalian musuh kamiadalah jagoan dalam menggunakan kata-kata kotor dansindiran. Tetapi tak ada gunanya mengumpat.

Secara jantan, dalil harus dihadapi dengan dalil, bukandengan caci maki. Kaum Hindu hanya memuji-muji Wedamereka saja, dan mendustakan sekalian nabi dan Kitab-kitabSuci. Kaum Nasrani menganggap bahwa semua ajaran danpimpinan Tuhan berakhir pada kitab Bebel; dan mereka takmau mengerti bahwa nilai sesuatu Kitab itu diukur darikebaikan yang ia lakukan sehubungan dengan tegaknyaKetuhanan Yang Maha Esa. Semakin besar kebaikannya,semakin besar pula kedudukan Kitab Suci itu. Dan inilahsebabnya mengapa orang yang mendustakan Ketuhanan YangMaha Esa tak akan memperoleh keselamatan, betapa puntingginya kebudayaan dan peradaban mereka.

Page 39: Barahini Ahmadiyah

38 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Ajaran Nabi SuciHal yang perlu dipertimbangkan baik-baik ialah, kitab

suci apakah yang mengajarkan Ketuhanan Yang Maha Esaseluas-luasnya di dunia, yang atas ajaran ini bergantung kesela-matan manusia? Adakah orang yang berani menerangkankepada kami, di negara manakah Ketuhanan Yang Maha Esadisebarkan oleh kitab Weda? Di daerah manakah, di dunia,yang genderang Ketuhanan Yang Maha Esa dipukul oleh Rig-Weda, Yajur Weda, Sam-Weda dan Atharwa-Weda? Apa yangkami saksikan tersebar di India sehubungan dengan ajaranWeda hanyalah penyembahan api, matahari, Wisnu danberhala-berhala, yang kami segan menyebutnya. Lihatlah Indiadari ujung sini ke ujung sana, pasti Anda melihat sekaliankaum Hindu menyembah makhluk Tuhan; sebagianmenyembah Mahadewa, sebagian lagi menyanyikan puji-pujianuntuk Krishna, sebagian lagi menyembah patung dan berhala.

Sama halnya dengan kitab Bebel. Tak ada satu negarapun yang dipancarkan sinar Ketuhanan Yang Maha Esa olehkitab Bebel. Sebaliknya, golongan Kristen yang menyembahsatu Tuhan, yang percaya kepada Bebel, mereka dianggap takpantas memperoleh keselamatan. Para penguasa gerejamelemparkan orang-orang yang ber-Tauhid dalam api nerakayang menakutkan, yang di sana akan menangis, menjerit-jeritdan menggeretakkan gerahamnya. Menurut mereka, hanyaorang yang percaya kepada tuhan yang mengalamikesengsaraan dan mati, lapar dan dahaga, pedih dan sakit,dialah yang akan memperoleh keselamatan. Dengan perkataanlain, Sorga menurut khayalan mereka, hanya dibagikan kepadadua negara besar di Eropa, yaitu Inggris dan Rusia. Adapunselebihnya, yang hanya percaya kepada satu Tuhan, yang bersih

Page 40: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 39

dari sifat-sifat yang tak sempurna, mereka ini akan dilemparkandalam api neraka.

Singkatnya, apa yang disebut Tauhid, ini sekarang takdiketemukan di bangsa apa pun di muka bumi, selain parapengikut Nabi Suci Muhammad s.a.w.; dan selain Qur’an Suci,tak ada Kitab lain yang menanamkan iman kepada seratusjuta manusia, dan menunjukkan mereka dengan rasa hormatyang sedalam-dalam-nya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tiap-tiap bangsa membuat sendiri-sendiri tuhan mereka; tetapiTuhan kaum Muslimin ialah Tuhan Yang Maha Besar, Yangkekal dan Yang abadi, tanpa permulaan dan tanpa penghabis-an, Yang sifat-sifat-Nya tetap sempurna, dahulu, sekarang danselamanya.

Revolusi sehebat-hebatnyaSemua fakta tersebut membuktikan seterang-terangnya

akan ketulusan Nabi Suci, dengan demikian terpenuhilahtujuan terutusnya seorang nabi pada diri beliau; sebagaimanaseorang tukang itu dikenal dari barang-barang bikinannya,demikian pula orang-orang bijaksana dan berilmu hanya akanmengenal seorang pembangun yang besar, dari hasil pem-bangunan yang sudah terwujud. Demikian pula beribu-ribufaktor yang membuktikan bahwa di belakang Nabi Suci adalahpertolongan dan perlindungan Tuhan. Misalnya, apakah tidakmengagumkan, bahwa seorang yatim-piatu yang miskin, serbakekurangan dan tak mampu, yang juga seorang ummi (butahuruf), membawa ajaran yang cemerlang dan berkilau-kilauan,di zaman yang sekalian bangsa di dunia diperlengkapi dengankekayaan, ilmu pengetahuan dan kekuatan militer, yangdengan dalil-dalil beliau yang tajam dapat membungkam

Page 41: Barahini Ahmadiyah

40 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

mulut-mulut mereka, dengan menunjuk kekeliruan dankesalahan mereka, yang menyombongkan diri sebagai ahlifilsafat dan ahli pikir yang besar. Selain itu, sekalipun NabiSuci melarat dan tak mampu, namun mempunyai kekuatanyang luar biasa, hingga beliau menumbangkan raja yang besar-besar, dan menggantinya dengan bangsa yang miskin. Jika inibukan karena bantuan dan pertolongan Tuhan, siapa lagiselain Dia? Mungkinkah beliau menguasai dunia tanpa denganilmu, tanpa kebijaksanaan, tanpa kekuatan, dan tanpapertolongan dan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa?

Kemenangan Nabi Suci seorang diriSiapakah yang menyertai Nabi Suci pada waktu beliau

mulai pertama menyatakan diri sebagai Nabi Utusan Allahkepada orang-orang Makkah? Apakah beliau memperolehkekayaan dari seorang raja hingga beliau berani menentangseluruh dunia? Apakah beliau mempunyai pasukan yang besardan kuat yang menjamin beliau dari serangan para raja? Baikkawan maupun lawan tahu, bahwa di saat itu, Nabi Suci hanyaseorang diri, tanpa kawan dan bantuan; hanya Allah Ta’alasajalah yang menyertai beliau, Yang menciptakan beliau untuktujuan utama. Selain itu, hendaklah orang berpikir, di sekolahatau pendidikan apakah Nabi Suci dididik, dan bilamanakahbeliau mempelajari Kitab Suci kaum Yahudi, kaum Nasrani,kaum Arya dan agama-agama lain di dunia?

Maka dari itu, jika yang menurunkan Qur’an Suci itubukan Allah Ta’ala sendiri, niscaya tak mungkin sekalian ilmudunia yang benar dan luhur tertulis di dalamnya. Dan siapakahgerangan filosof jempolan yang menulis Ilmu Ketuhanandalam Qur’an Suci begitu sempurna hingga tak dapat dibantah

Page 42: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 41

oleh filosof dan ahli pikir dunia? Dan bagaimanakah seorangummi dapat mengucapkan pidato yang hebat-hebat dengandalil yang cemerlang, yang para filosof India dan Yunani harusmerasa kalah dan jatuh, jika mereka masih mempunyai sedikitperasaan malu. Dalil dan bukti tentang kebenaran yang begitubanyak, tak diketemukan pada para nabi yang sudah-sudah.

Kitab Suci manakah di dunia yang sekarang dapatmenandingi dan menyaingi Qur’an Suci dalam segala hal?Adakah seorang nabi yang mengalami segala macam peristiwaseperti yang pernah dialami oleh Nabi Suci? Adanya para Rishiyang dikatakan sebagai penerima wahyu kitab Weda, ini puntak dapat dibuktikan; apalagi untuk memberi bukti tentangketulusan mereka. Tuan-tuan! Jika keadilan dan kebijaksanaanmasih mempunyai harga di mata tuan-tuan, kemukakanlahbukti yang terang dan meyakinkan tentang kebenaran yangterdapat dalam Kitab Suci tuan-tuan, seperti yang terdapatdalam Qur’an Suci. Tetapi jika tak mampu, maka kaminasihatkan agar tuan-tuan jangan lagi menggunakan kata-katayang keji dan kotor. Jika tuan-tuan mempunyai sedikit perasaantakut kepada Allah, dan menginginkan keselamatan, makaberimanlah kepada Qur’an Suci.

Beberapa keuntungan tentang kitab iniPerlu diutarakan di sini tentang keuntungan yang akan

diperoleh setelah mempelajari kitab ini.(1) Dalam menguraikan kebenaran agama, kitab ini tak

ada kekurangannya. Kitab ini berisi prinsip-prinsip tentangilmu agama, dan semua kebenaran yang luhur dan mulia yangkeseluruhannya disebut Islam. Para pembaca yang mempelajarikitab ini, akan menguasai sepenuhnya ilmu-ilmu agama,

Page 43: Barahini Ahmadiyah

42 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

sehingga para pembaca tak mungkin ditipu dan disesatkanoleh penipu atau pembohong; sebaliknya, para pembaca akanmenjadi pemimpin dan guru yang baik.

(2) Keuntungan kedua ialah bahwa kitab ini berisi tigaratus bukti yang kuat tentang prinsip-prinsip Islam, yangdengan membaca seteliti-telitinya bukti ini akan nampakkebenaran agama ini bagi orang yang mencari kebenaran,terkecuali bagi orang yang buta dan meraba-raba dalamkegelapan karena prasangka dan sempit dada.

(3) Kitab ini bukan saja berisi jawaban yang jitu terhadapsanggahan para musuh kami – kaum Yahudi, kaum Nasrani,kaum Majusi, kaum Arya Samaj, kaum Brahmo Samaj, kaummusyrik, kaum kafir, ahli ilmu alam, kaum agnostik, dan lain-lain, melainkan pula membuktikan bahwa apa saja yang dikiraoleh musuh sebagai alasan penolakan, ini malahan sebenarnyamemperkuat masalah keunggulan Qur’an Suci melebihi kitabsuci lain-lainnya; dan keunggulan ini dibuktikan dengan dalilyang dipakai oleh si dungu yang terjebak dalam sarang sendiri.

(4) Pembahasan yang cermat dan terinci telah dilakukanatas prinsip yang dianut oleh para musuh kami, dibandingkandengan ajaran-ajaran Islam, demikian pula, kesalahan danpenyimpangan mereka dari kebenaran yang bertentangandengan ajaran Qur’an yang murni dan bermutu, telah ditun-jukkan; nilai dan harga suatu permata itu hanya dinilai dandikagumi apabila permata ini dijejerkan dengan benda-bendalain dalam suatu ukiran yang menonjol.

(5) Dengan mempelajari kitab ini, para pembaca akanmudah memahami kebenaran-kebenaran agung, ilmu danhikmah yang tinggi yang termuat dalam Qur’an Suci, firmanAllah, yang benar-benar merupakan sumber cahaya yang

Page 44: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 43

menggerakkan batin manusia. Segala bukti yang indah dansegala kebenaran yang sempurna, diambil dan digali dari ayat-ayat Qur’an Suci. Semua dalil-dalil ‘akli (intelektual) yangdikemukakan dalam kitab ini pun sama dengan dalil yangdiberikan oleh Allah Ta’ala sendiri dalam Qur’an Suci. Dengandemikian, dari tiga puluh juz Qur’an Suci, kurang lebih duabelas juz dikutip dalam kitab ini, sehingga kitab ini tepat sekalidisebut tafsir besar bagi kebenaran-kebenaran, prinsip-prinsip,ilmu dan filsafat Qur’an Suci. Para pencari kebenaran yangmempelajari kitab ini pasti akan tahu betapa tinggi dan muliakedudukan Qur’an Suci yang tak ada bandingannya, bagaikansinar matahari yang berkilau-kilauan.

(6) Keuntungan keenam ialah bahwa fakta-fakta yangditerangkan dalam kitab ini disusun dengan segala kesung-guhan dalam bahasa yang tepat dan pantas, dengan mengingatbatas-batas kesopanan dan tata krama. Sudah barang tentucara-cara ini akan memberi gairah untuk meningkatkan ilmudan pengetahuan. Sudah terang bahwa dengan menggunakanpikiran yang benar, kecerdasan mental akan berkembang secaraharmonis, demikian pula kecakapan intelek akan berkembangsecara berangsur-angsur, untuk menyaring dan memeriksadengan teliti, problem-problem yang timbul dan perlu dipecah-kan. Adapun kecakapan bicara pada manusia, benar-benarmerupakan puncak kemuliaan yang menyebabkan kebesaranmanusia.[]

Page 45: Barahini Ahmadiyah

44 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

SEBELUM KAMI MEMASUKI PEMBAHASAN tentang kebenaran dankeunggulan Qur’an Suci, maka sebagai pendahuluan perluditerangkan lebih dahulu beberapa prinsip yang amat pentingdan berguna dalam memberi penghargaan yang pantas ter-hadap dalil-dalil yang akan kami kemukakan nanti.

Bukti ekstern dan internBukti ekstern ialah bukti yang diambil dari sumber yang

tak berhubungan dengan hal yang sedang dibahas. Jika dalilekstern ini dihubungkan dengan kitab suci, maka yang di-maksud ialah peristiwa-peristiwa ajaib yang terjadi, yang mem-buktikan bahwa sumber kitab suci ini di luar pengetahuanalam (super-natural), atau yang membuktikan bahwa kitab suciini benar-benar wahyu Ilahi. Adapun yang dimaksud bukti internialah nilai-nilai kitab suci itu sendiri, yang menyebabkan kitamengambil kesimpulan bahwa kitab suci itu benar-benarFirman Allah Ta’ala, yang jauh di atas kekuasaan manusia.

Empat macam bukti eksternBukti ekstern tentang kebenaran dan keunggulan Qur’an

ARTIUMURI GHAIBIYAH

Page 46: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 45

Suci, seluruhnya dapat dibagi menjadi empat bagian,sebagaimana tertera di bawah ini:

(1) Bukti ekstern yang didasarkan atas fakta yangdilakukan oleh orang-orang kafir yang perlu diperbaiki dandibetulkan, yang tak menjalankan iman yang benar dan per-buatan yang benar, melainkan berbuat jahat dan berlaku takadil, yang karena merajalela di seluruh dunia dan mengotorisuasana, perlu segera dibetulkan dan diperbaiki oleh TuhanYang Maha Pemurah.

(2) Bukti yang diambil dari ajaran yang tak sempurnadari kitab suci yang sudah-sudah, yang kerusakan dankekurangannya menjadi jelas jika dikaji menurut ajaran NabiSuci. Oleh sebab itu, kitab suci yang sudah-sudah bergantungseluruhnya kepada kemurahan Qur’an Suci, yang mengangkatderajat kitab-kitab suci itu ke tingkat yang mulia.

(3) Bukti yang diambil dari alam, yang ini dapat dibagilagi menjadi dua: (a) Bukti ekstern yang terdiri dari fakta-faktayang langsung dibuat oleh Allah Ta’ala, tanpa melalui campurtangan manusia, sebagaimana yang diberikan kepada butiran-butiran, yang sekecil apa pun, sehingga dipandang dari sudutmana pun, keagungan barang itu tak ada bandingannya dimuka bumi. (b) Bukti intern yang membuktikan keistimewaankitab suci itu, yang keagungan kalimatnya dan keluhuranajarannya, tak seorang pun mampu menandingi danmenyainginya, dan yang menurut kenyataan memang tak adabandingannya; semua ini menjadi bukti akan adanya Dzat YangMaha Luhur, Yang Maha Kuasa dan tak ada bandingan-Nya.

(4) Bukti yang bertalian dengan perkara gaib (umurighaibiyah), yaitu bukti yang keluar dari mulut seorang yangdibayangkan bahwa dia tak mampu membuat pernyataan itu.

Page 47: Barahini Ahmadiyah

46 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Dengan perkataan lain, mengingat keadaan orang itu, danmengingat barang gaib yang ia beberkan, pasti tak mungkinbahwa sebelumnya ia mempunyai pengetahuan tentang bukti-bukti itu, baik dengan jalan pemikiran yang mendalam mau-pun dengan kesadaran pengalaman, atau mengira-ira bahwaia mempunyai kesadaran tentang bukti itu melalui petunjukorang yang mempercayakan kepadanya, walaupun bukti itutak mungkin ada, jika tak ada orang lain yang berhasrat untukmemberikan bukti itu. Dengan demikian teranglah bahwakalimat umuri ghaibiyah mempunyai arti yang relatif.

Perkara yang dianggap gaib (umuri ghaibiyah) olehseseorang, ini mungkin tak gaib sama sekali bagi orang lain.Misalnya: Zaid dilahirkan dalam abad sekarang. Bakar dilahir-kan lima puluh tahun sesudah Zaid meninggal. Kini jelas sekalibahwa Zaid tak hidup sebaya dengan Bakar, dan Zaid takmungkin pula tahu tentang riwayat hidup Bakar yang belumlahir di dunia. Peristiwa yang dialami oleh Bakar selamahidupnya, tak dapat disebut umuri ghaibiyah, jika dihubungkandengan dia. Tetapi jika peristiwa yang dialami oleh Bakar ituditerangkan selengkap-lengkapnya oleh Zaid, lama sebelumBakar lahir di dunia, tepat sekali jika dikatakan bahwa Zaidmembeberkan perkara gaib (umuri ghaibiyah) kepada kita,karena ia tak melihat sendiri peristiwa-peristiwa itu, dan takmempunyai kesempatan untuk mengetahui peristiwa itu.

Contoh lain lagi: Bakar dimisalkan seorang filosof besar,yang mempelajari buku-buku filsafat dengan tekun dan dalamjangka waktu yang lama, dan ia menjadi seorang ahli dalammemecahkan persoalan-persoalan yang sulit dan rumit.Pengetahuannya yang mendalam tentang ilmu jiwa, studinyatentang karya-karya sarjana kuno, penggalian yang dalam

Page 48: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 47

tentang hasil penyelidikan para sarjana sekarang, pemusatanpikiran yang tak ada henti-hentinya, penerapan prinsip tentanglogika dan ilmu pengetahuan dalam praktek, semua ini menye-babkan dia tahu sungguh-sungguh tentang ilmu pengetahuanyang tinggi dan dalil-dalil yang betul dan meyakinkan.

Sebaliknya, Zaid belum pernah mendengar sepatah katapun tentang ilmu filsafat, dan tak pernah berbicara denganseorang sarjana, bahkan dia tak pernah masuk sekolah,sehingga ia benar-benar ummi (buta huruf), yang hidup ditengah-tengah bangsa ummi. Kini orang tahu, bahwa pengeta-huan Bakar yang diperoleh dengan jalan rajin belajar, tak dapatdisebut umuri ghaibiyah. Sebaliknya, Zaid yang sama sekali butahuruf dan tak berilmu sama sekali, lalu jika ia dapat menerang-kan masalah metafisik begitu terang dan jelas yang tak menyim-pang serambut pun dari ilmu pengetahuan yang benar dandapat menjelaskan dengan detail ilmu yang tinggi begitu indahdan meyakinkan hingga tak terdapat kelemahan sedikit pun,dan dapat mengajarkan ilmu yang begitu tinggi dengan carayang begitu sempurna, yang belum pernah dilakukan olehfilosof besar sebelum beliau, maka semua keterangan Zaidtersebut termasuk kategori umuri ghaibiyah, karena semuaketerangan Zaid itu di luar kemampuannya, dan di luarpengetahuannya, mengingat apa yang beliau terangkan itubukan hasil kecakapan yang beliau miliki.

Contoh lain lagi: Bakar dimisalkan seorang penguasagereja, atau seorang pendeta, atau seorang ulama dari suatuagama; setelah mempelajari dengan tekun dan merenungkansedalam-dalamnya, sampailah beliau pada suatu keyakinanyang kuat tentang agamanya. Sebaliknya Zaid adalah butahuruf dan sama sekali tak dapat membaca kitab suci. Jika Bakar

Page 49: Barahini Ahmadiyah

48 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dapat menerangkan ajaran-ajaran yang termuat dalam kitabsucinya, ini bukan berarti bahwa Bakar dapat disebut orangyang tahu tentang umuri ghaibiyah, karena kemahiran Bakarakan isi kitab suci itu disebabkan oleh studinya yang men-dalam. Sebaliknya, jika Zaid yang ummi dapat menerangkanajaran yang sukar dan tak dapat ditembus oleh sembarangorang, dan dapat pula menunjukkan kesalahan mereka begituteliti, yang tak ada bandingannya dalam sejarah dunia, makatepat dan wajar jika Zaid disebut orang yang membuka rahasiaumuri ghaibiyah.

SanggahanSehubungan dengan uraian tersebut, mungkin orang

mengemukakan sanggahan, bahwa bisa saja orang menjiplakdalil yang simpel dan mudah dipahami yang tercantum dalamkitab-kitab suci, dengan mendengarkan desas-desus. Dalamhal ini, orang tak perlu pandai membaca; ia mudah menjiplakdalil yang ia dengar dari ulama. Kebetulan, dalil-dalil yangterdapat dalam agama mereka pun tak sukar dan tak muskiluntuk dipahami, tanpa bantuan orang alim dan terpelajar.

Untuk menjawab dengan tepat sanggahan tersebut, perluditanyakan kepadanya lebih dahulu, apakah kitab suci agamamereka mengandung ajaran yang pelik, yang hanya dapatdipecahkan oleh para sarjana, yang bertahun-tahun lamanyamendalami kitab suci itu. Jika mereka menjawab bahwa dalamkitab suci mereka tak mengandung ilmu yang tinggi, melain-kan ajaran-ajaran yang simpel dan biasa, yang dapat dipahamidengan mudah oleh sembarang orang, bahkan dapat dipahamioleh anak kecil yang masih sederhana pengetahuannya, danjika ilmu yang terdapat dalam kitab suci itu tak ubahnya seperti

Page 50: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 49

buku dongeng dan buku cerita, yang digubah untuk keperluananak-anak dan rakyat jelata, maka kitab suci itu tak menyajikanilmu yang bermutu tinggi dan penting.

Jika demikian halnya, maka keadaan kitab suci itu sangatdisesalkan karena kitab suci ini kurang dihargai oleh orangterpelajar dan bijaksana, karena keterangan yang terkandungdi dalamnya tak lebih tinggi dari kecerdasan rakyat jelata yangmasih mentah, dan jauh di bawah realitas kebenaran tertinggi.Jika orang merasa puas akan pengakuan tentang kitab sucinya,bahwa ajarannya biasa saja dan tak mengandung realitas kebe-naran tertinggi, maka tak dapat disangkal lagi bahwa orangini bersalah karena menghina kitab suci sendiri. Demikianpula kesombongan dan keangkuhan mereka tak mampumempertahankan harga, karena jika suatu hal dapat dipahamiolehnya dan dapat dipahami pula oleh orang-orang jembelyang menyertai dia, maka ia tak mempunyai kelebihan apa-apa dalam kesusastraan, dan ia terhitung rakyat biasa saja,yang ilmunya tak melebihi mereka. Kesimpulan dari ini semuaialah bahwa ilmu yang terdapat dalam kitab kelas rendah initak tergolong dalam lingkungan umuri ghaibiyah, sekalipunajaran kitab itu tersebar luas dan amat terkenal, hingga setiaporang bodoh dan buta huruf pun dapat memahaminya, jikaia mau menaruh perhatian sedikit saja akan perkara ini.

Sebaliknya, jika kitab suci itu berisi ajaran yang padaumumnya tak dikenal oleh umum dan tak terdapat di dunia,sekalipun sifat barang hak itu rendah dan kasar, makapenyajian barang hak ini dianggap sebagai umuri ghaibiyah jikadihubungkan dengan orang yang tak mengerti sama sekaliakan bahasa yang digunakan untuk menulis barang hak itu.Jika suatu umat terang-terangan menyatakan bahwa kitab suci

Page 51: Barahini Ahmadiyah

50 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

mereka mengandung kebenaran-kebenaran yang agung dansukar dipahami, kecuali oleh orang-orang terpelajar yangmenghabiskan hidup mereka untuk mendalami kebenaran-kebenaran itu, maka masalah kami menjadi benar dan nyata,karena jika seorang ummi yang buta huruf dapat menyajikandan menerangkan realitas kebenaran tertinggi, maka tak ragu-ragu sedikit pun, bahwa hal ini sama dengan membentangkanumuri ghaibiyah, atau memecahkan rahasia barang gaib.

KesimpulanSemua pihak mengakui bahwa ilmu gaib adalah di luar

batas pengetahuan manusia; dan apa saja yang di luarkekuasaan manusia, ini dijadikan oleh Allah Yang MahaTinggi. Maka dari itu, umuri ghaibiyah tau pemecahan rahasiagaib, ini langsung diberikan oleh Tuhan, tanpa campur tanganmanusia.

Suatu barang yang semata-mata diwujudkan olehkekuasaan Allah Ta’ala, baik barang itu berupa makhluk hidupmaupun berupa kitab suci, pasti barang itu mempunyai sifatyang istimewa, yakni bahwa manusia tak mempunyai kemam-puan atau kekuasaan untuk membuat yang serupa denganitu. Prinsip yang sifatnya umum ini dapat dibuktikan dengandua cara:

(1) Dengan imajinasi konstruktif (angan-angan yangbersifat membangun), yang atas dasar ini tersimpul suatukeharusan mutlak bahwa Allah itu Esa Dzat-Nya dan Esa pulaPerbuatan-Nya; karena jika ada makhluk yang dapat menjadisekutu Allah, baik dalam Dzat-Nya, Sifat-Nya, maupunPerbuatan-Nya, maka terciptanya Tuhan-Tuhan yang lain taklagi menjadi mustahil. Jika ada makhluk yang mempunyai sifat-

Page 52: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 51

sifat Tuhan, niscaya makhluk-makhluk itu harus dipandangsebagai sekutu Tuhan, yang hal ini bertentangan sekali denganakal dan pikiran yang sehat. Oleh karena itu, suatu keharusanmutlak bahwa Allah itu Maha Esa, tanpa sekutu sama sekalibaik dalam Dzat-Nya, Sifat-Nya, maupun Perbuatan-Nya; danbersih sama sekali dari perkara hina dina yang memungkinkanadanya sekutu dengan Dia.

(2) Dengan penyelidikan dan pemikiran semua makhlukyang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, mulai dari se-lembar rumput yang kecil sampai dengan benda-benda raksasadi langit. Adalah suatu kenyataan yang tak dapat dibantahlagi, bahwa sekalipun makhluk itu amat sepele, misalnya, lalat,nyamuk atau laba-laba, namun tak seorang pun mampumenciptakan itu. Sebaliknya, bentuk dan komposisi tubuhnyayang halus itu begitu mengherankan dan mengagumkan,sehingga ini menjadi bukti yang kuat dan tak dapat dibantahlagi bahwa Dzat Yang menciptakan semesta alam ini Ada danmempunyai Sifat-Sifat mulia. Selain itu, setiap orang pandaidan mempunyai pikiran sehat tahu bahwa jika seandainya adadzat lain selain Allah, yag mampu menciptakan makhluktersebut, maka tanda bukti tentang adanya Allah akan hilangkekuatannya, dan hakikat adanya Allah menjadi bimbang danragu; karena menurut jalan pikiran yang sederhana, jika adadzat yang mampu menciptakan suatu barang, ia akan mampupula menciptakan semua barang.

Makhluk ciptaan Tuhan tak ada bandingannyaJika benar-benar telah diakui bahwa barang-barang

ciptaan Allah itu tak ada yang dapat menandingi dalamkeunggulannya, dan sebaliknya, barang-barang yang tak ada

Page 53: Barahini Ahmadiyah

52 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

bandingannya dan tak ada taranya dalam kegunaannya, pastibersumber di luar pengetahuan alam (super natural), makarobohlah dalil yang bersifat kekanak-kanakan, yang mengata-kan bahwa tak menjadi keharusan bahwa Sabda Allah itu unikdan tak ada tandingannya, dan bahwa barang yang tak adataranya itu pasti membuktikan barang itu berasal dari AllahTa’ala. Maka untuk meyakinkan mereka seyakin-yakinnya,agaknya perlu sekali menghilangkan kesalahfahaman yangmencekau batin mereka.

Menurut mereka, di dunia banyak sekali terdapat kata-kata orang yang orang lain tak dapat menggubahnya, namunkata-kata ini tak dapat disebut sabda Tuhan. Pengertian yangsalah ini, tampak dengan jelas, disebabkan karena kurangnyapemikiran dan pertimbangan. Kata-kata manusia, betapapunhebatnya dan mulianya, ini tak dapat diakui sebagai kata-katagaib di luar kekuasaan manusia, dan tak pula diucapkan olehorang yang disebut seperti Tuhan. Manusia dapat mengerjakanapa yang dikerjakan oleh manusia. Maka kesimpulannya ialah,apabila anda menyebutnya sebagai kata-kata manusia, makakata-kata itu bukanlah di luar kekuasaan manusia yang lain.Maka dari itu, kata-kata ini tak mungkin disebut: tak adabandingannya atau tak ada taranya.

Tantangan TuhanTak ada manusia yang pernah mengemukakan tuntutan

istimewa bahwa kata-katanya tak ada tandingannya dan takada taranya, seperti sabda dan perbuatan Tuhan. Dan jikaseandainya ada orang yang mengemukakan tuntutan semacamitu, pasti akan muncul beribu-ribu orang dengan karya yanglebih baik, untuk merebahkan dia dalam lumpur kehinaan.

Page 54: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 53

Hanya Allah sendirilah yang secara jantan berani mengemuka-kan tantangan ke seluruh dunia, agar mereka membuat, jikadapat, kata yang sama seperti Firman-Nya (2:23, 10:38, 11:13dan 17:83), dan membangkitkan semangat mereka untukmenghimpun sumber kekayaan mereka dalam mengikutiperlombaan ini, dan akhirnya, menumbangkan mereka dalamkehinaan dan kerendahan. Jika beratus-ratus penyair telahmenyia-nyiakan hidup mereka, karena tak dapat membuat ayatatau surat seperti Qur’an Suci, sungguh bodoh sekali untukmenyebut karya mereka itu karya yang tak ada bandingannyadan tak ada taranya, dan mempersekutukan mereka denganAllah Ta’ala.

Akal hanyalah senjataJadi, kini terang sekali bahwa Firman dan Perbuatan

Allah itu benar-benar tak ada bandingannya dan tak adataranya; dan ini pulalah dalil ‘aqli (rasio) yang membantumenggerakkan iman manusia kepada adanya Khalik YangMaha Besar, yang tanpa dalil aqli ini, jalan yang menuju kepadaAllah melalui pintu gerbang akal, tertutup sama sekali. Takdapat disangkal lagi bahwa fakta adanya Allah itu berhubunganerat dengan prinsip yang besar ini, yakni jika kami beranimenganggap manusia mempunyai Sifat-sifat Tuhan, maka iniberarti memotong sama sekali akar dari pada Akal dan Iman.Oleh karena itu, jika Anda menolak prinsip umum yang tetapini yang diperoleh setelah mengadakan penyelidikan yang lamadan seksama tentang hukum alam, janganlah Anda berbicaralagi tentang rasio dan hukum yang menguasai semesta alamini, dan lemparkan saja ke sungai semua buku tentang logikadan filsafat.

Page 55: Barahini Ahmadiyah

54 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Apakah anda tak malu jika anda menerangkan, bahwaseekor lalat, sekalipun tak sedap dipandang, namun sempurnasekali bentuknya, yang ini membuktikan bahwa lalat ituciptaan Allah Ta’ala, tetapi sebaliknya Firman Allah (Qur’an),sekalipun kalimat dan ajarannya begitu mulia, namun Andakatakan tak sempurna dan tak mustahil ada bandingannya,karena Anda ingin menunjukkan dan membuktikan bahwasumbernya bukannya di luar pengetahuan alam (supernatural). Wahai orang yang tak mempunyai akal dan pikiransehat! Apakah menurut pendapat Anda firman Allah itu samanilainya dengan atau bahkan lebih rendah daripada sayap ataukaki lalat?

Bukankah sangat disesalkan bahwa dalam hal yangsepele seperti nyamuk, Anda katakan sempurna sekali bentuk-nya yang tak seorang pun mempunyai kemampuan untukmembuat yang sama dengan itu, tetapi dalam hal firman AllahYang Maha Kuasa, Anda tanpa malu-malu lagi berkata bahwadapat saja dibuat yang sama seperti itu; dan Anda tanpa merasagemetar sedikit pun mengemukakan alasan, bahwa sekalipundahulu tak ada orang yang dapat membuat yang sama denganitu, tetapi kemungkinan untuk membuat yang sama sepertiitu di kemudian hari tak dapat dirintangi lagi.

Firman Tuhan dianggap remehWahai orang-orang dungu! Tanda bukti tentang kenyata-

an bahwa orang tak mampu membuat yang sama sepertifirman Allah, adalah sama seperti apa yang Anda kemukakantentang lalat, nyamuk dan daun dari pohon apa saja. Akantetapi mata Andalah yang kabur dan buta bagaikan burunghantu, jika Anda memandang Nur Ilahi. Anda mempunyai

Page 56: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 55

tabiat lalat; oleh karena itu, Anda hanya menaruh kepercayaanpada kebesaran lalat, dan tidak kepada kebesaran firman Allah.Anda tak memberi penilaian yang sama terhadap firman yangkeluar dari mulut Ilahi, seperti terhadap air liur yang keluardari mulut lalat. Dengan perkataan lain, Anda berkata bahwatak seorang pun mempunyai kemampuan untuk membuatseekor lebah, tetapi sebaliknya, orang mempunyai kemampuanuntuk membuat yang sama seperti firman Allah. Binatangkecil dan binatang melata ini mencekau pikiran Anda begiturupa, hingga Anda tak menaruh penghargaan terhadap firmanAllah sedikit pun, seperti penghargaan Anda terhadapmakhluk yang hina ini.

Wahai orang-orang yang bingung! Jika firman Allah takunik dan tak pula tak ada taranya, siapakah yang membuatbinatang dan pohon-pohon yang membuat Anda takjubkarena tak ada bandingannya? Apakah Anda tak merasa bahwajika firman Allah itu tak sama sempurnanya seperti bentukserangga, maka ini berarti bahwa Anda melancarkan tuduhanterhadap Allah Yang Maha Kuasa, bahwa Dia menaikkanderajat makhluk yang rendah di atas firman Allah seakan-akanitu tidak dianugerahkan oleh Dzat Yang Maha Tinggi.

Penyakit kaum Muslimin abad modernDengan panjang lebar telah diuraikan firman Allah yang

tak ada bandingannya; hal ini dimaksud untuk membuka matakaum Muslimin yang terlalu sembrono dan tak hati-hati, yangpada abad sekarang mereka banyak dipengaruhi oleh pendidikanBarat, hingga mereka menjadi sombong dan keras kepalasampai mereka berani mencela dan berpaling dari Qur’an Suci

Page 57: Barahini Ahmadiyah

56 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

yang terbukti telah membentuk keadaan yang sangat diperlu-kan, karena Qur’an itu memang diwahyukan oleh Allah Ta’ala.

Mereka menyebut dirinya Muslim dengan mengucapkanKalimah Syahadat, dan mengaku beriman kepada Qur’an Suci,tetapi mereka sama saja seperti kaum kafir menganggap firmanAllah (Qur’an) tak ubahnya seperti kata-kata manusia yangrendah dan lemah, padahal Qur’an itu penuh dengankeagungan, baik lahiriah maupun batiniah. Mereka lupabahwa Tuhan mempunyai kekuasaan yang amat besar danmempunyai kebijaksanaan yang amat tinggi dan halus, yangpengejawantahan kekuatan dan kebijaksanaan ini dapat Andalihat pada tiap-tiap ciptaan Tuhan, seakan-akan makhluk inisebuah cermin yang memperlihatkan perwujudan Tuhan.Kebenaran-kebenaran ini begitu jelas dan terang, sehingga yangbukan orang Islam pun dapat memahami dengan mudahbahwa firman Allah itu tak ada bandingannya dan tak adataranya.

Setiap orang yang mempunyai pikiran sehat yangmemikirkan bekerjanya hukum alam, dan yang menyadaribahwa tiap-tiap ciptaan Allah, betapapun hina dan sepelenya,pasti penuh dengan hikmah dan keajaiban yang jauh di luarkekuasaan manusia, ia terpaksa akan mengakui bahwa takada ciptaan Allah satu pun yang manusia dapat membuat yangsama dengan itu. Demikian pula tak ada manusia yang bagai-manapun pandainya, dapat menyekutui Tuhan, baik dalamDzat, Sifat, maupun Perbuatan-Nya.

Bagi orang arif dan bijaksana, selain apa yang telahdiuraikan di atas, banyak dalil lain yang menetapkan denganseterang-terangnya bahwa firman Allah (Qur’an) itu tak adayang dapat menandinginya. Misalnya, beberapa orang cerdik

Page 58: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 57

pandai mengikuti perlombaan membuat sebuah karanganyang penuh ilmu, hikmah dan pengetahuan, yang bersih dansuci, yang tak ada kotoran sama sekali. Sudah barang tentu,yang akan menang dalam perlombaan ini hanyalah pengarangyang pandai menulis, mempunyai lautan ilmu dalam kepala-nya, dan mempunyai keahlian dalam seni menulis. Adapunorang yang kurang ilmunya dan tak tajam pikirannya sertatak luas pengetahuannya, pasti tak dapat menandingi keelokandan keunggulan tulisan orang tersebut di muka.

Contoh lain lagi dapat kami ambil dari seorang dokteryang bukan saja ahli dalam hal diagnosis dan pengobatan,melainkan pula ahli dalam hal menulis dan berbicara. Cara-cara beliau yang tepat dan sempurna dalam menguraikansebab-sebab, gejala-gejala, dan penyembuhan suatu penyakittak dapat ditandingi oleh dokter lain yang tak mempunyaibakat berbicara. Pembicaraan seorang tak berilmu, pasti takdapat menandingi pembicaraan seorang sarjana yang pandai.Keunggulan kecakapan yang tercermin pada pembicaraannya,dapat disamakan dengan keunggulan roman muka seseorangyang dapat dilihat dalam cermin; kata-kata yang keluar darimulutnya dalam menyajikan kebenaran dan hikmahkebijaksanaan dapat dijadikan ukuran tentang keunggulanpengetahuannya; kata-kata yang keluar dari mulutnya dalammenyajikan hikmah dan kebenaran dapat dijadikan ukurantentang ketinggian dan keluhuran ilmunya. Kata-kata yangmengalir, seakan-akan mengalir dari lautan ilmu dan hikmah,amatlah berlainan dengan kata-kata yang mengalir dari orangyang berpikiran sempit dan gelap, laksana parfum yang berbauharum dengan kotoran yang berbau busuk. Renungkanlahbenar-benar betapa pun sukarnya; Anda pasti tak akan kecewa

Page 59: Barahini Ahmadiyah

58 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dan gagal menemukan kebenaran yang tak dapat dibantahini.

Ajaran yang tak ada bandingannya; susunan kata-kata yangtak ada taranya

Sudah dapat dipastikan, bahwa dalam buah tulisan dankederdasan otak manusia, pasti terdapat perbedaan (disparitas),demikian pula dalam kata-katanya; maka dari itu menjadikeharusan mutlak, bahwa sabda suci yang diakukan sebagaifirman Allah Ta’ala, harus tak ada taranya dan tak dapat ditan-dingi oleh manusia, baik dalam keistimewaan intern maupunkeistimewaan ekstern. Adapun sebabnya ialah karena pengeta-huan Allah Ta’ala itu tak sama dan tak dapat ditandingi olehpengetahuan manusia. Untuk menjelaskan fakta yang besarini, Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut:

“Katakanlah (kepada mereka): Bawalah sepuluh surat yangdibikin-bikin seperti ini, dan panggillah siapa yang kamuanggap mampu, selain Allah, jika kamu orang tulus. Tetapijika mereka tak dapat memenuhi seruan kamu, makaketahuilah bahwa (Qur’an) ini diturunkan dengan ilmu Allah”(11:13-14).

Artinya, jika mereka tak mampu dan tak berdaya untukmembuat yang seperti Qur’an Suci, dan kalah dalam perlom-baan ini, hendaklah mereka sadar dan percaya bahwa (Qur’an)ini bukan buatan manusia, melainkan Wahyu Tuhan yangsempurna ilmu-Nya, pasti tak ada taranya dan berlainan sekalidengan kata-kata yang keluar dari manusia. Tak sangsi lagifirman yang maha sempurna dan tak ada taranya ini terdapatdalam Qur’an Suci.

Page 60: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 59

Perbedaan antara firman Tuhan dan kata-kata manusiaseirama dengan perbedaan antara Tuhan dan manusia

Singkatnya, firman Allah Ta’ala itu berlainan sekalidengan kata-kata manusia, sebagaimana Allah itu berbedadengan manusia, dalam hal kekuasaan, pengetahuan maupunkebijaksanaan. Jika di kalangan manusia sendiri terdapatperbedaan dalam kekuatan uraian, dikarenakan perbedaanpengetahuan, kebijaksanaan dan pengalaman, sekalipunmereka sama asalnya, misalnya, manusia yang tak seberapailmunya pasti tak dapat menyamai seorang sarjana, lebih-lebihjika manusia yang tak seberapa ilmunya itu dibandingkandengan Yang Maha Pencipta, Yang Dia itu di atas segala-gala-nya, dan Yang memiliki sifat-sifat sempurna, yang dalam halini Dia tak ada sekutu-Nya, pasti manusia tak dapat menyamaiDia.

Kini tak ada keragu-raguan sedikit pun bahwa keagunganfirman, baik intern maupun ekstern, ini bergantung kepadakecakapan dan pengalaman seseorang. Kebenaran ini begitukuat dan jelas, sehingga orang yang sederhana ilmunya pundapat memahaminya. Maka alangkah dangkalnya orang yang,jika mengenai kata-kata manusia, dia mau menerima danmembenarkan prinsip ini, tetapi jika mengenai firman Allah(Qur’an), dia menolak prinsip ini, sekalipun diakui oleh semuapihak bahwa kesempurnaan firman Allah ini tak ada taranyadan tak tada bandingannya.

SanggahanSebagian musuh Islam yang pandai-pandai mengemuka-

kan sanggahan bahwa boleh saja orang membenarkan teoribahwa firman Allah itu tak ada taranya dan tak ada bandingan-

Page 61: Barahini Ahmadiyah

60 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

nya; namun hal ini harus dibuktikan dengan tanda bukti yangkuat dan tak dapat dibantah lagi. Jika yang dituntut dalamhal ini ialah Qur’an Suci, maka ini harus dikuatkan oleh buktiyang tak dapat dibantah lagi, karena boleh saja susunan kata-kata yang tak ada taranya dalam Qur’an Suci itu dijadikan buktioleh mereka yang bahasa mereka ialah bahasa Arab; akan tetapibukti ini tak meyakinkan orang lain yang tak mempunyaikepentingan akan bahasa ini.

JawabanMenilik sanggahan tersebut, terang sekali bahwa sang-

gahan ini dangkal dan lemah, dan dikemukakan oleh orangyang tak pernah menaruh perhatian dan tak mempunyaikemauan untuk memahami keunikan Qur’an Suci, sepertilazimnya seorang terpelajar. Sebaliknya, karena melihat cahayayang berkilau-kilauan, mereka memalingkan muka mereka dariQur’an Suci karena takut silau. Jika tidak, niscaya merekadapat melihat keunikan Qur’an Suci, karena bagi orang yangmencari kebenaran, keunikan ini terang dan jelas bagaikanmatahari, yang memancarkan cahaya ke segala jurusan, danmelenyapkan segala keragu-raguan dan kesukaran. Cahayayang gemerlapan ini dapat dilihat dan ditangkap denganmudah, asalkan tak dicampuri dengan prasangka dan rasabenci.

Memang benar bahwa pengetahuan bahasa Arabdiperlukan juga untuk mengagumi keunikan Qur’an Suci.Akan tetapi salah sekali jika dikira bahwa keunikan Qur’anSuci itu didasarkan atas ilmu bahasa Arab; atau, denganperkataan lain, keajaiban Qur’an Suci itu hanya dikagumi olehbangsa Arab saja, sedangkan bangsa-bangsa lain tak mendapat

Page 62: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 61

pintu sama sekali. Sekali-kali tidaklah demikian. KeajaibanQur’an Suci dapat diketahui oleh tiap-tiap orang yang berilmukarena bukti-bukti yang terdapat di dalamnya begitu sederhanadan mudah, sehingga untuk memahaminya tak diperlukankepandaian bahasa Arab; bahkan orang biasa pun, yang hanyamempunyai akal dan pikiran sederhana, seperti lazimnya oranghidup, ini pun sudah cukup untuk memahami Qur’an Suci:

Beberapa contoh:(1) Walaupun Qur’an Suci itu kitab yang tak begitu tebal

dan besar, dan dapat ditulis dengan pena biasa dalam empatatau lima bagian, namun isinya mencakup segala kebenarandan ajaran agama yang pernah diajarkan oleh kitab-kitab sucikuno yang terpencar-pencar di sana-sini.

(2) Keajaiban Qur’an Suci yang lain ialah bahwa orangdapat menemukan banyak kebenaran tentang ilmu agama,setelah ia berusaha keras dan mempertimbangkan Qur’ansedalam-dalamnya; atau dengan kecerdasan otaknya, ia dapatmenerangkan masalah agama yang ramai menjadi buahpembicaraan orang, dengan dalil yang dianggap baru danbelum dikenal orang; atau dalam perdebatan mengenai prinsipyang sukar dipahami, yang diketengahkan oleh ahli fikir kuno,ia dapat mengemukakan penjelasan, setelah dengan rajinmendalami Qur’an Suci; atau menjawab tuntutan untukditunjukkan dari Qur’an Suci tentang penyembuhan penyakitakhlak dan ruhani yang diderita oleh umat manusia, yangdapat ia buktikan dari pengalaman yang ia peroleh denganmengamalkan salah satu surat Qur’an Suci yang ia pilih untuktujuan ini.

Page 63: Barahini Ahmadiyah

62 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Semua penanya akan merasa puas, karena Qur’an Sucimencakup segala hikmah dan kebenaran agama, sehingga takada hikmah dan kebenaran agama yang tak tercakup di dalam-nya. Segala prinsip yang salah, yang diajarkan oleh para ahlifilsafat, dikarenakan ilmunya yang tak sempurna, dibetulkandan disempurnakan oleh Qur’an Suci. Para pencari kebenaranjuga akan menemukan kebenaran yang belum pernah dikete-ngahkan oleh salah seorang guru, dan belum pernah pula ter-lintas dalam pikiran manusia, melainkan Qur’an Suci sajalahyang mengetengahkan dan mengajarkan kebenaran ini dengansempurna dan tepat. Ilmu ketuhanan yang paling rumit, yangsekalipun dibahas dalam ratusan buku yang besar-besar,namun masih banyak kekurangannya, ini dijelaskan sepenuh-nya dengan sesempurna-sempurnanya dalam Qur’an Suci,sehingga tak ada ruangan lagi yang tak dipenuhi dengan sesuatuyang paling halus yang mungkin timbul di kelak kemudian.

Kini jelaslah sudah alasan keunikan Qur’an Suci begituterang dan meyakinkan, hingga orang yang mempunyai pikiranyang sederhana pun dapat memahami sepenuhnya. Memangbenar bahwa Qur’an Suci adalah kitab yang tak tebal. Tetapidalam kitab yang kecil ini padat dengan bermacam-macamajaran agama, padat dengan kebenaran-kebenaran, baik yangbesar maupun yang halus, tentang Ketuhanan Yang Maha Esa,dan padat dengan inti hasil pemikiran guru-guru besar di zamankuno dan modern, sehinga tak ada satu kebenaran pun yangketinggalan di luar. Hal ini membuktikan seterang-terangnyabahwa Qur’an Suci itu bukan bikinan manusia, dan bukanpula terjangkau dalam kekuasaan manusia. Jika sekiranyamasih ada yang meragukan hal ini, pintu bertanya tentang

Page 64: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 63

prinsip umum ini masih terbuka selebar-lebarnya, baik bagipara cendekiawan maupun orang biasa.

Hendaklah para pencari kebenaran suka mengajukansegala kebenaran yang diambil dari kitab suci apa saja, baikdalam bahasa Latin, Inggris, Sanskrit, Yahudi dan sebagainya,atau hasil pemikiran tentang ilmu agama (teologi) yang di-anggap indah dan halus, kami akan mengemukakan yang samadengan itu, yang kami ambil dari Qur’an Suci, asalkan Andaberikan kepada kami lebih dahulu perjanjian secara tertulisbahwa Anda akan memeluk Islam setelah Anda diyakinkan,dan pemberitahuan tentang ini hendaklah diberikan kepadakami secepat mungkin, agar ini dapat kami sisipkan dan kamisiarkan dalam buku ini.

Selanjutnya, orang yang ikut dalam pertandingan ini,suka menyiarkan dengan jujur dan tulus hati dalam suratkabar, bahwa perdebatan yang akan dilakukan ini, hanyalahterbatas bagi orang yang akan mencari kebenaran. Dengandemikian orang yang menerima jawaban yang memuaskandan meyakinkan sanggup memeluk Islam; karena, untukbertanding dan berdebat dengan orang yang tak mencarikebenaran dan tak takut kepada Allah Ta’ala, melainkanberdebat untuk mencari keonaran, ini hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga.

(3) Bukti lain lagi yang mudah dipahami tentang keunik-an Qur’an Suci ialah, sekalipun bentuk uraiannya ringkas danpadat, dan mencakup semua hikmah dan kebenaran, sebagai-mana diterangkan di muka, namun susunan kalimat danpemilihan kata-katanya begitu indah dan mengagumkan,sehingga tak ada ikhtiar manusia yang dapat menandinginya.Sebagai penjelasan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 65: Barahini Ahmadiyah

64 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Misalnya seorang musuh Islam nomor satu yang jugaamat mahir dalam bahasa Arab disuruh dengan ancamanhukuman mati oleh raja yang berkuasa di daerahnya supayamembuat ayat yang sama atau lebih baik daripada Qur’an Suci,diambil empat atau lima baris yang berisi suatu pokok pem-bicaraan, lalu dibuat karangan seperti itu atau yang lebih baiklagi yang berisi ajaran hikmah dan kebenaran, dan jika ia takdapat menyelesaikan pekerjaan ini dalam jangka waktu 20tahun ia akan dihukum mati dan dipenggal lehernya, makasekalipun di bawah ancaman yang amat kejam, ia tak mungkindapat membuat yang seperti Qur’an Suci, walaupun ia me-minta bantuan para sarjana yang ahli, dan orang yang sangatpandai dalam bahasa Arab.

Uraian tersebut bukanlah khayalan atau omong kosong.Ini adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya pada waktuQur’an Suci diturunkan, dan yang hingga sekarang masih tetapberlaku. Jika sebagian orang yang mencari kebenaran inginmelihat keajaiban Qur’an Suci dengan mata kepala sendiri,kami sanggup memikul sendiri pertanggunganjawabannya.Silahkan memilih sautu pokok pembicaraan dalam Qur’anSuci, dan serahkan kepada sarjana bahasa Arab, dan sarankankepadanya supaya ajaran indah dan elok yang tercantum didalamnya diuraikan dengan bahasa yang paling baik. Lalu serah-kanlah tulisan itu kepada kami, maka akan kami tunjukkankepada Anda dengan cara yang paling tegas agar mudahdipahami oleh orang yang mengerti bahasa Urdu, tentangkekurangan tulisan Anda jika dibandingkan dengan Qur’anSuci yang tinggi dan mulia itu.

Page 66: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 65

Pengalaman berdasarkan eksperimenHendaklah diingat bahwa sifat keunikan Qur’an Suci

yang istimewa yang didasarkan atas keagungan susunankalimat dan keunggulan pemilihan kata-katanya, ini hanyadapat dirasakan dengan melalui eksperimen, seperti halnyaciri khas barang-barang lain juga baru diketahui dengan per-cobaan dan ujian. Untuk keperluan ini, Tuhan telah menetap-kan suatu cara, yaitu jika Anda masih ragu-ragu, eksperimenitu harus diulangi berkali-kali, sampai keragu-raguan itu hilangsama sekali, dan jiwa menjadi yakin akan keunikan Qur’anSuci. Akan tetapi jika setelah menjalankan eksperimen iniorang tetap ragu-ragu, mengapa sifat keunikan harus diketemu-kan dalam barang itu, ia pasti menderita penyakit jiwa.

Misalnya, setelah orang berkali-kali menjalankan eksperi-men, ia sampai pada suatu kesimpulan yang mantap, bahwaarsenicum adalah racun yang berbahaya. Jika setelah itu iamenyangkal dan mengingkari sifat racun yang berbahaya ini,karena alasan ia tak tahu mengapa arsenicum itu bersifatmerusak, maka orang semacam ini, menurut penglihatanorang arif bijaksana, mempunyai penyakit jiwa. Tetapi yangpaling dungu ialah orang yang mengingkari dan mendustakankeunikan sifat-sifat Tuhan, yakni, bahwa Tuhan itu tak adatandingan-Nya, dan tak ada sekutu-Nya baik dalam Dzat, Sifat,maupun Perbuatan-Nya, dan bahwa Dia itu Yang palingsempurna, baik kekuasaan-Nya maupun keluhuran-Nya.Kenyataan besar ini bukan saja dibenarkan oleh pengalamanpraktek, melainkan dalil dan pemikiran metafisik pun mem-buktikan pentingnya hal ini, dan membuktikan adanya hubu-ngan antara Dzat Tuhan dengan sifat-sifat yang luhur danmelampaui kekuasaan manusia (super-human).

Page 67: Barahini Ahmadiyah

66 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Adapun orang-orang bodoh yang membuat-buat alasan,bahwa oleh karena firman Allah itu terdiri dari kata-kata dankalimat seperti kata-kata manusia, maka tak ada alasan untukmempercayai bahwa firman Allah itu di luar kekuasaanmanusia. Untuk membuat yang seperti itu, hendaklah merekasuka merenungkan ketololan mereka dengan perasaan malu.Keadaaan mereka sungguh amat disesalkan, karena merekatak dapat menghargai hakikat kebenaran yang telah dibuktikandengan dalil yang amat kuat. Jika mereka mempunyai sedikitakal pikiran, mereka pasti akan berpikir apakah Tuhan itumutlak harus esa tanpa sekutu sama sekali, baik dalam Dzat,Sifat, maupun Perbuatan-Nya, sebelum mereka menarik kesim-pulan yang amat gegabah dan tak sesuai.

Semakin tinggi ilmunya, semakin kuat firman-Nya.Tetapi seandainya mereka tak dapat memenuhi pertim-

bangan ini, mereka dapat mengingat dan merenungkan buktilain yang lebih meyakinkan, yakni, oleh karena mereka meng-akui Tuhan sebagai Dzat Yang paling tinggi, tanpa tandingandan tanpa sekutu, maka sehubungan dengan ilmu dan hikmah-Nya, mereka harus mengakui bahwa pernyataan tentangkekuatan ilmu dan hikmah-Nya juga unik dan tak adabandingannya. Karena, sebagaimana diterangkan di muka,kebesaran dan kemuliaan kata-kata yang diucapkan, inibergantung kepada kebesaran dan kekuatan ilmu orang yangmengucapkan. Jika mereka tetap menutup mata dan menging-kari bukti ini, mereka dapat mengingat prinsip umum tentangkeistimewaan sifat tiap-tiap barang. Apakah mereka takmemikirkan bahwa sekalipun beratus-ratus ciptaan Allah itu

Page 68: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 67

sama jenisnya dan sama pula asalnya, namun tiap-tiap barangdianugerahi sifat-sifat khusus oleh Tuhan Maha Pencipta.

Bahasa bukanlah ciptaan manusiaSebagian manusia mempunyai anggapan keliru bahwa

bahasa itu diciptakan oleh manusia. Oleh karena itu bukanlahhal yang mustahil bahwa manusia mampu menggunakan kata-kata dan idiom yang mulia dan sempurna. Jadi tak masukakal sekali jika dikira bahwa manusia tak mampu membuatkemajuan dalam hal daya cipta; dan oleh karena tak mustahilbagi manusia untuk mencapai kesempurnaan dalam halbahasa, maka tak mustahil pula bagi manusia untuk membuatyang seperti Qur’an Suci, baik dalam susunan kalimat maupunpemilihan kata-katanya; demikianlah kesimpulan mereka yangtergesa-gesa.

Kekeliruan pendapat mereka ini harus segera dibetulkan;pertama kali, dengan apa yang telah kami terangkan di muka,yakni, tak benar sekali untuk mengira bahwa kekuasaan ilmudan kebijaksanaan manusia dapat menandingi KekuasaanTuhan. Oleh sebab itu, perlu sekali bahwa perbedaan antarakekuasaan yang tinggi dan rendah, yang kuat dan lemah, iniharus diwujudkan persesuaian timbal baliknya dalamperkataan; artinya, perkataan yang keluar dari yang lebih tinggikekuasaannya, pasti akan lebih unggul dari perkataan yangkeluar dari yang lebih rendah; sama halnya seperti orang yanglemah, pasti tak akan dapat menandingi kedudukan orangyang lebih kuat, sekalipun semua orang itu sama asalnya.

Bahasa diciptakan oleh AllahSelain itu, tak benar sekali jika dikatakan bahwa tiap-

Page 69: Barahini Ahmadiyah

68 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

tiap bahasa diciptakan oleh manusia. Setelah diadakanpenyelidikan yang seksama, kami dapat membuktikan denganpasti bahwa Allah-lah Yang menciptakan manusia dan meng-anugerahkan bahasa kepadanya, agar ia mampu mengeluarkanbuah pikiran sendiri. Jika bahasa itu diciptakan manusia, makatak diperlukan bahasa sendiri. Tetapi seorang anak akan tetapbisu dan tak dapat berbicara, jika tak diajarkan suatu bahasakepadanya, tak perduli apakah ia dibesarkan di Yunani, diInggris atau di kepulauan lain.

Perubahan bahasa, kenyataan yang wajarKadang-kadang untuk memperkuat pendapatnya, orang

mengajukan alasan yang aneh, bahwa menurut pengamatankita beratus-ratus kali terjadi perubahan dalam bahasa; halini menunjukkan bahwa bahasa itu bikinan manusia. Pendapatini pun keliru. Perubahan yang terjadi dalam bahasa, bukanlahdisebabkan oleh kemauan manusia, dan bukan pula disebab-kan karena adanya hukum yang menentukan dan menetapkanjangka waktu, yang dalam jangka waktu ini, kodrat manusiamemperkenalkan perubahan bahasa. Jika direnungkansedalam-dalamnya, perubahan bahasa ini pun disebabkan olehTuhan, sebagai Sebab Terakhir; sama halnya seperti perubahan-perubahan yang lain, baik di langit maupun di bumi, jugaterjadi karena kehendak Tuhan. Tak pernah dapat dibuktikanbahwa yang menciptakan bahasa di dunia ialah manusia, baiksendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Hukum ciptaan-permulaanJika ditanyakan, bahwa oleh karena perubahan bahasa

itu dilakukan oleh Allah Ta’ala sebagai kenyataan yang wajar,

Page 70: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 69

mengapa bahasa itu tak diciptakan Allah sejak dari permulaan,seperti halnya makhluk-makhluk lain, sehingga tak diperlukanwahyu dari atas yang khusus untuk ini? Jawaban atas sanggahanini ialah, bahwa sudah menjadi hukum kodrat Allah, bahwamula-mula sekali Dia ciptakan segala sesuatu dengan kekuatanciptaan permulaan. Jika kami suka memikirkan terciptanyalangit dan bumi, matahari dan bulan, dan terciptanya manusiaitu sendiri, akan tampak bahwa saat penciptaan yang pertamakali ialah saat pengejawantahan kekuasaan Tuhan tentanghukum ciptaan permulaan, yang tak ada sangkut pautnyadengan hukum sebab dan akibat.

Maka dari itu, apa saja yang diciptakan pertama kalioleh Allah, ini diciptakan dengan kekuatan maha tinggi yangmembingungkan pikiran manusia karena keajaibannya.Lihatlah langit dan bumi, matahari dan bulan dan benda-benda langit lainnya, dan bayangkan bagaimana benda-bendaraksasa ini diselesaikan oleh Tuhan Maha Pencipta tanpabahan apa pun, dan hanya dengan kehendak Allah Ta’ala saja.

Jika tiap-tiap makhluk dalam bentuk permulaan inidiwujudkan hanya dengan kehendak dan perintah Allah Ta’alasaja, maka tak masuk akal sekali jika dikira bahwa Allah Ta’alayang juga berkuasa untuk menciptakan manusia dan makhluklain tanpa melalui ayah dan ibu, Dia tak berkuasa menciptakanbahasa. Setiap orang yang berakal, pasti dapat menerima bahwahukum ciptaan permulaan, ialah yang mula-mula bekerja didunia; oleh karena itu, naif sekali untuk mengira bahwaterciptanya bahasa itu di luar hukum ini. Untuk menipu orangdengan memberikan contoh-contoh di zaman sekarang,tentang permulaan terjadinya dunia, pasti akan salah dan takbetul.

Page 71: Barahini Ahmadiyah

70 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Contoh, pada dewasa ini tak ada bayi dilahirkan tanpaayah dan ibu. Ini adalah hukum pembiakan yang berlaku.Tetapi jika hukum ini harus berlaku pula di zaman permulaan,maka terjadinya dunia dengan segala isinya, pasti menjadi takmungkin.

SanggahanHakikat perubahan bahasa itu berlainan sekali dengan

mewujudkan bahasa dari keadaan tidak ada. Selain itu, apabilaAllah Ta’ala mewahyukan kehendak-Nya kepada manusiadalam bermacam-macam bahasa, yang di antaranya tak dikenaloleh mereka karena mereka memang tidak mendapat pelajarandari orang tua atau guru mereka, bukankah perbuatan kurangajar jika mereka berkata bahwa Tuhan Yang sama itu takberkuasa menciptakan bahasa dan mengajarkannya kepadamanusia pada waktu manusia sangat membutuhkannya? Danapakah setelah manusia dijadikan, mereka tetap bisu dan takberbicara sampai lama sekali, dan mereka hanya saling ber-bicara dengan isyarat dan gerakan tangan, dan mereka terpaksamembuang-buang waktu dan tenaga karena mereka tak dapatmenyatakan sesuatu dengan kata-kata? Benarkah bahwa TuhanMaha Pencipta tak dapat mengobati kesusahan manusia yangdisebabkan karena bahasa?

Benarkah bahwa Tuhan Yang telah menciptakanmanusia dari tidak ada, dan menganugerahkan kepada merekamulut, mata, telinga dan sebagainya guna kemajuan manusiadi dunia, dan menganugerahkan nikmat yang manusia takdapat menghitungnya, namun Allah Yang sama itu tak dapatmenciptakan bahasa bagi manusia, yang setelah lama men-derita, manusia itu sendirilah yang menganggit dan menemukan

Page 72: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 71

bahasa mereka sendiri? Apakah kepercayaan semacam ini patutdisebut menghargai dan menghormati Tuhan Yang MahaKuasa? Pernahkah orang yang jujur mempunyai pendapat yangkeliru bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Sempurnatak kuasa menciptakan bahasa yang amat diperlukan olehmanusia yang belum dikenal oleh mereka, pada waktupermulaan terjadinya dunia?

Apakah masuk akal bahwa Tuhan Yang menciptakanmanusia dengan tujuan istimewa, dan membuatnya sebagaiciptaan yang paling baik, lalu membiarkannya dalamkekurangan, yang kekurangan ini dipenuhi oleh manusiasendiri di kelak kemudian secara kebetulan? Benarkah untukmengira bahwa Allah Ta’ala Yang mempunyai pengetahuansegala bahasa, menahan pengetahuan yang penting initerhadap manusia, yang Ia tahu bahwa mereka merana dalamkebisuan seperti binatang, yang akhirnya, manusia itusendirilah yang tiba-tiba berpikir untuk menemukan bahasaguna kepentingan mereka sendiri?

Apabila zaman sekarang pun wahyu Allah yang kuat danhebat dapat menguraikan dan menjelaskan bahasa yang takdikenal oleh orang-orang-Nya, maka alangkah kurang ajarnyajika orang berkata bahwa dahulu Allah dengan sengaja takmau menurunkan wahyu semacam itu, walaupun keperluan-nya amat mendesak.

SanggahanKadang-kadang ada yang menyanggah, jika bahasa itu

diajarkan oleh Allah kepada manusia, mengapa para manusiapurba hidup merana di hutan-hutan dalam keadaan bisudengan hanya menggunakan isyarat dengan tangan mereka;

Page 73: Barahini Ahmadiyah

72 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

mengapa Allah Ta’ala tak menganugerahkan bahasa kepadamereka; mengapa orang yang dilahirkan dan dipelihara dihutan, tak diturunkan wahyu Tuhan kepada mereka?

Dua syarat mutlakHendaklah diketahui, bahwa sanggahan ini disebabkan

karena adanya salah paham tentang sifat-sifat Tuhan. FirmanAllah bukanlah barang biasa dan remeh untuk diberikankepada sembarang orang, tanpa memperhatikan apakah orangitu mempunyai tabiat dan sifat-sifat yang layak dan pantasuntuk menerima firman itu. Syarat mutlak untuk menerimafirman Tuhan ialah orang harus mempunyai kelebihan dansifat-sifat yang mulia. Syarat lain lagi ialah bahwa diturun-kannya Wahyu Ilahi, benar-benar sangat dibutuhkan. Dizaman permulaan, tatkala manusia telah maujud di dunia,dua syarat mutlak untuk mengajar bahasa kepada manusiamelalui Wahyu Tuhan, benar-benar ada. Manusia telah diberidaya kemampuan untuk menerima Wahyu Tuhan. Syarat yanglain tentang diturunkannya Wahyu Ilahi, benar-benar sangatdibutuhkan; karena di zaman itu, tak ada kawan atau sahabat,selain Allah Ta’ala, yang dapat mengajar bahasa kepadamereka, agar mereka dapat meningkat dari keadaan primitifke tingkat peradaban yang tinggi dan mulia, sopan danberadab. Hanya Allah sendiri, yang dengan rahmat-Nya,mencukupi kebutuhan sekalian manusia, dan mengangkatmereka ke tingkat manusia sejati.

Di kelak kemudian hari tatkala keturunan Adam, umatmanusia, tersebar dan terserak di seluruh dunia, dan ilmuAllah yang diajarkan kepada Adam disiarkan dan diajarkansungguh-sungguh kepada keturunannya, lalu terjadilah

Page 74: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 73

sebagian orang menjadi guru dan pengajar bagi sesamanya,dan orang tua mengajar bahasa kepada anak-anaknya. Tidakdemikian halnya Adam. Tak ada guru, orang tua, atau pengajar,selain Allah Ta’ala, yang dapat mengajar bahasa, dan mengajarsopan santun kepadanya. Singkatnya, di zaman Adam, hanyaAllah Ta’ala sendiri yang mengasuh dan mengajar, sedangkandalam hal keturunan Adam, tak diperlukan lagi asuhan danpendidikan Allah, karena berjuta-juta manusia telah berbicaramenurut dialek sendiri-sendiri, dan mengajarkan itu kepadaanak-anaknya.

Selain itu, sebagaimana kami uraikan di atas, kelebihandan kemampuan seseorang merupakan syarat mutlak untukdapat menerima wahyu Ilahi; di zaman sekarang pun, jika adaorang yang dihayati dengan sifat-sifat mulia, ia dapat menerimawahyu Ilahi sebagai pedoman hidupnya, dan Allah takmembiarkan dia dibinasakan dan dihancurkan. PenglihatanAllah yang tajam dapat menembus ke dalam batin manusia,apakah ia benar-benar mempunyai kelebihan dan sifat-sifatmulia. Allah Ta’ala tak pernah menyia-nyiakan kesempatanmanusia untuk memperoleh kekuatan batin.

Tak pernah seorang manusia yang menurut penglihatanAllah dihayati dengan daya kemampuan untuk menerimawahyu Ilahi, ilmu Ilahi, nubuat Ilahi, akan hidup ataumeninggalkan dunia ini, tanpa dinaikkan derajatnya ke tingkattinggi dan istimewa yang ia layak menerimanya, walaupun iadilahirkan di hutan atau bagaimanapun keadaan lahiriahnya.Sebaliknya orang yang kodratnya lemah, cacat dan taksempurna, bagaikan ternak yang bisu, orang inilah yangbergelimang dalam kehinaan dan kebiadaban, karena tak dapatberbicara. Selain itu, penganugerahan bermacam-macam

Page 75: Barahini Ahmadiyah

74 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

bahasa dan dialek kepada berjuta-juta orang oleh Allah Ta’ala,ini berarti bahwa pintu wahyu tentang penganugerahan bahasatelah terbuka selebar-lebarnya. Atas keadaan inilah, tak diperlu-kan lagi mengajarkan bahasa oleh Tuhan, kecuali dalam haltertentu saja, yang tujuannya untuk memperlihatkan tandabukti.

Apakah bahasa Sanskrit itu satu-satunya bahasa Tuhan?Sebagian kaum Arya Samaj karena ketidaktahuannya,

mengemukakan tuntutan bahwa bahasa Sanskrit adalah satu-satunya bahasa Tuhan, sedangkan bahasa-bahasa lain adalahciptaan tangan manusia. Tuntutan ini berarti bahwa merekasecara tak sadar memberi kekuasaan kepada manusia melebihiTuhan, karena, Tuhan mereka hanya dapat mewujudkan satubahasa, sedangkan manusia dapat menciptakan berpuluh-puluh bahasa yang lebih baik dan lebih besar nilai danfaedahnya daripada bahasa Sanskrit.

Kami bertanya kepada kaum Arya Samaj, jika sekiranyabahasa Sanskrit itu satu-satunya bahasa Tuhan, sedang bahasa-bahasa lain adalah ciptaan manusia, silahkan tunjukkankepada kami, di manakah letak keistimewaan bahasa Sanskritjika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lain? Sabda Tuhanpasti lebih unggul dari pada kata-kata manusia. Tuhan disebutAllah yang Maha Tinggi karena Dia itu tak ada taranya dantak ada tandingannya, baik dalam Dzat, Sifat maupun Sabda-Nya.

Marilah kita renungkan sejenak, seandainya bahasaSanskrit itu bahasa Tuhan, yang diturunkan dari langit kepadanenek moyang orang Hindu, sedangkan bahasa-bahasa lainitu diciptakan oleh nenek moyang bangsa-bangsa lain yang

Page 76: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 75

terbukti lebih pandai dan lebih cerdas daripada nenek moyangkaum Hindu, lalu apakah ini berarti bahwa nenek moyangbukan-kaum-Hindu yang telah menciptakan beratus-ratusbahasa yang lebih indah dan lebih baik, mereka lebih ungguldaripada tuhannya kaum Hindu yang dengan susah payahhanya dapat menciptakan satu bahasa saja? Kemusyrikan telahmenyerap sedalam-dalamnya dalam pembuluh darah kaumHindu, sehingga mereka menganggap tuhan mereka, dalamsegala hal, sebagai manusia yang sama kekuatannya dankedudukannya dengan manusia biasa.

Masih ada salah paham lain lagi, yakni mengapa TuhanYang Maha Kuasa tak puas dengan hanya satu bahasa saja?Salah paham ini pun disebabkan karena kurangnya berpikirsecara serius. Jika seorang filosof suka menengok ke berbagainegara di dunia, dan merenungkan letaknya yang berpisahansatu sama lain, dan merenungkan penduduknya yang ber-macam-macam sifat dan perangainya, niscaya ia akan yakinbahwa satu bahasa tak akan cukup untuk memenuhi segalakebutuhan yang beraneka ragam. Penduduk negara yang satudapat mengucapkan kata-kata tertentu dengan mudah, tetapikata-kata ini tak mudah diucapkan oleh bangsa lain, ataupenduduk negara lain. Lalu bagaimana mungkin Tuhan YangMaha Bijaksana dan Yang Maha Tahu akan berkeras dengansatu bahasa saja, dan tak menghiraukan kepentingan umumdan kesenangan bangsa-bangsa di dunia?

Apakah tepat dan bijaksana, jika bangsa di seluruh duniaberhimpit-himpitan dalam sangkar bahasa satu yang sempit,sedangkan mereka tak sama perangainya dan sifatnya? Selainitu, terciptanya bermacam-macam bahasa itu menunjukkandan membuktikan bahwa Kekuasaan Tuhan itu Maha Besar

Page 77: Barahini Ahmadiyah

76 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dan luar biasa. Demikian pula puji-pujian yang diucapkan olehmakhluk-Nya dalam berbagai bahasa atas kehendak merekasendiri, pasti menjadi hiburan yang baik dan meyenangkan.

Undang-undang umum tentang alamJika kami suka mengamati makhluk Allah Ta’ala dengan

pengamatan yang tajam, dan suka merenungkan sifat-sifatnyayang khas dan aneh yang diberikan oleh Tuhan Yang MahaKuasa, niscaya kami akan melihat seterang-terangnya bahwasifat-sifat ini dapat dibagi menjadi dua bagian:

(1) Sifat-sifat yang mudah dipahami. Misalnya, semua orangtahu bahwa manusia mempunyai dua mata, dua telinga, satuhidung, dua kaki, dan sebagainya. Inilah kenyataan yangmudah dipahami dengan pandangan sekejap mata.

(2) Sifat-sifat yang sukar dipahami, halus dan muskil.Misalnya, susunan (konstruksi) mata yang ajaib, yang walaupunjumlahnya dua, tetapi dapat bekerja sama seakan-akan satubiji, sehingga segala yang dipandang, baik besar maupun kecil,tetap sama. Atau seperti ajaibnya telinga, yang sekaligus dapatmendengar suara yang bermacam-macam. Fakta-fakta ini takmudah dipahami oleh orang yang sederhana ilmunya. Hanyapara sarjana fisika dan kedokteran saja yang dapat memahami,setelah bertahun-tahun mempelajari dan menyelidikinya. Danmasih beratus-ratus lagi konstruksi tubuh manusia yangmengagumkan, yang tak dapat dijangkau oleh para pemikirdan filosof.

SanggahanTak disangsikan lagi bahwa di belakang keajaiban tubuh

manusia, tersimpul tujuan yang tinggi, yakni agar manusia

Page 78: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 77

suka menyadari dan memahami akan kekuasaan dankebijaksanaan Tuhan yang sempurna, yang diwujudkan dalamciptaan-ciptaan yang amat mengagumkan. Namun demikian,masih saja ada orang yang karena kebodohan dan ketololan,mengemukakan sanggahan, mengapa Allah Ta’ala membuatbarang yang tujuannya untuk menggairahkan ilmu Tuhan,dibuat begitu rumit dan muskil, sehingga untuk memahamiini diperlukan pemikiran dan penelitian yang cermat berabad-abad lamanya, namun demikian, tak diperoleh kepastianapakah rahasia kenyataan yang terpendam itu telah diung-kapkan; dan oleh karena itu, manusia tak mampu memperolehsatu tetes pun, seakan-akan ini lautan ilmu yang amat luasdan luar biasa besarnya. Seharusnya keajaiban-keajaiban initak terpendam, agar tujuan untuk menggairahkan ilmu Tuhanitu dapat dipenuhi dengan mudah.

Manusia ditentukan untuk membuat kemajuan yang takada batasnya

Jawaban kami atas sanggahan tersebut ialah, bahwaUndang-undang Tuhan tentang makhluk-makhluk-Nya dansegala sesuatu yang datang dari pada-Nya ialah, bahwa Allahtak puas dengan hanya membabarkan dan membuka rahasiakeajaiban-keajaiban saja, melainkan pula menyembunyikansedalam-dalamnya keajaiban-keajaiban abstrak (tak terwujud)dalam setiap barang yang diwujudkan oleh-Nya. Jika perbuatanTuhan yang mulia ini dikatakan tak baik dan tak ada gunanya,sungguh keterlaluan dan bodoh sekali. Hendaklah diingat,bahwa Allah tak menciptakan manusia dengan begitu sempitseperti binatang rendah, dan tak membuat manusia denganpengetahuan yang terbatas, dan tak dapat memahami fakta-

Page 79: Barahini Ahmadiyah

78 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

fakta yang dapat diraba. Sebaliknya, Tuhan telah membekalimanusia dengan kekuatan untuk membuat kemajuan yangtak ada batasnya dalam bidang ilmu pengetahuan, dengan jalanpenyelidikan dan pemikiran yang dalam; inilah sebabnyamengapa manusia dikaruniai akal (yang tak diberikan kepadabinatang), agar manusia mampu untuk mengerti dan menarikkesimpulan.

Jika keajaiban-keajaiban ini dibuat jelas dan terang,sehingga tak diperlukan lagi penyelidikan dan pemikiran, laluapakah yang akan dikerjakan oleh kekuatan akalnya, yang akalini perlu sekali dikembangkan guna kemajuan manusia. Jikaorang tak mau menggunakan kesempatan untuk mengerti danmenarik kesimpulan, dapatkah ia meningkat ke arah kesem-purnaan? Oleh karena penggunaan akal pikiran itu selaludihubungkan dengan kodrat manusia, maka Allah Yang MahaBijaksana telah menyembunyikan banyak keajaiban dalammakhluk-Nya begitu rupa, hingga manusia tak mungkinmengerti dan melihat keajaiban ini, terkecuali jika manusiamau menggunakan sebaik-baiknya kekuatan akalnya yangdikaruniakan oleh Allah Ta’ala kepadanya. Adapun tujuanAllah dalam perbuatan ini ialah, agar jalan ke arah kemajuanselalu terbuka, sehingga manusia dapat mencapai keluhuran,yang ia diciptakan untuk mencapainya.

Firman Tuhan yang dalam artinyaPendek kata, semua ciptaan Tuhan itu bukan hanya

berbentuk lahiriah yang kata-kata saja, melainkan semakinkita perdalam penyelidikan kita, semakin kita temukankeajaiban-keajaiban yang tak terhingga. Hukum umum yangtelah dibuktikan kebenarannya tentang segala sesuatu yang

Page 80: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 79

datang dari Tuhan, ialah bahwa segala sesuatu ini penuhdengan rahasia yang halus dan dalam.

Tiap-tiap orang yang mempunyai akal sehat pasti akanmengakui, bahwa seirama dengan hukum alam ini, firmanTuhan pun penuh dengan rahasia yang dalam. Malahan, penuhdengan keindahan dan kemuliaan, dikarenakan ini adalahfirman Allah Ta’ala, dan tempat penyimpanan segala ilmuTuhan, dan alat yang ampuh untuk memperoleh pengertianyang benar tentang sekalian hukum alam yang bekerja di langitdan di bumi. Oleh karena itu, jika firman Allah itu salah dantak benar, niscaya ini tak dapat melaksanakan tugas yang amatbesar, yaitu menyucikan manusia dari dosa dan kebejatanmoral. Jika demikian, maka penyucian sepihak tentangbeberapa kesalahan, akan seperti meninggalkan orang dalamkesukaran, sebelum ia sampai pada ajalnya.

Pendek kata, jika telah terbukti seterang-terangnya bahwaHukum Allah tentang segala sesuatu yang datang dari Dia,bukan hanya berbentuk lahiriah yang kasar-kasar saja,melainkan tersembunyi di dalamnya rahasia-rahasia yangdalam, maka tumbanglah kebohongan orang-orang yangberkata bahwa firman Allah itu hanya berisi beberapa perintahyang mudah dimengerti, dan tak mengandung prinsip-prinsipyang halus dan rumit.

Pendapat yang keliruUntuk memperkuat kepercayaan yang salah ini, mereka

mengemukakan alasan, bahwa oleh karena Kitab Suci (Qur’an)itu diturunkan sebagai pedoman bagi bangsa Badui (Arab)yang ummi (buta huruf), maka ajaran yang termuat di dalamnyapasti sepadan dengan rendahnya pengetahuan mereka.

Page 81: Barahini Ahmadiyah

80 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Ini adalah salah pengertian lain yang timbul karenakebodohan dan ketololan mereka. Jika mereka mau berpikirsejenak dan mau merenungkan firman Tuhan, niscaya merekaakan sadar dan tak berani berkata kotor dan menghina ter-hadap firman Tuhan yang suci dan sempurna, sepertimenyalaknya serigala Irlandia terhadap bulan. Dan jika merekamau mempelajari Qur’an Suci dengan sungguh-sungguh, danmau merenungkan kebenaran-kebenaran ruhani yang kamijelaskan sepenuhnya dalam buku ini, niscaya mereka tak akanmempunyai lagi pendapat yang salah dan tak benar, sepertihalnya gelap gulita malam yang diusir oleh terbitnya matahari.Tak perlu dijelaskan lagi bahwa mengira-ira dan meraba-rabapasti tak dapat bertahan terhadap kenyataan yang tak dapatdibantah lagi.

Apabila suatu barang telah diketahui dan diketemukankhasiatnya setelah diselidiki terus menerus, maka alangkahgila dan tololnya jika orang menentang dan menyangkal iniatas dasar perkiraan-perkiraan yang tak dapat dibuktikankebenarannya. Ini sama saja seperti orang yang menyangkalkhasiat suatu tanaman atau tumbuh-tumbuhan, dengan dalih,jika Allah menaruh khasiat ini dalam tumbuh-tumbuhanuntuk kebaikan dan kegunaan manusia, mengapa Allahmenyembunyikan khasiat ini begitu dalam, hingga karena taktahunya manusia akan khasiat ini, mereka terpaksa harus matikarena tak diobati dengan tumbuh-tumbuhan ini. Bahkanhingga sekarang pun, manusia tak banyak memperolehpengetahuan tentang khasiat ini.

Hanya orang yang tak mau memikirkan hukum alamsajalah yang jatuh sebagai korban prasangka buruk, mengingatbahwa hukum Allah ini selalu bekerja, baik di langit maupun

Page 82: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 81

di bumi; tetapi sebelum mereka tahu sungguh-sungguh akanSifat-sifat dan Perbuatan Allah yang tercermin di alam semesta,mereka dengan gegabah menulis dan menguraikan begitu sajatentang Dzat dan Sifat-sifat Tuhan. Jika mereka tak berbuatdemikian, niscaya mereka akan melihat, bahwa hukum Allahini tak hanya terbatas pada satu atau dua barang saja, dan taktersembunyi begitu rupa, hingga ini sukar dan tak dapatdimengerti. Sebaliknya, terlepas dari keistimewaannya yangindah dan halus. Hukum Allah ini begitu terang dan jelas,sehingga seekor lalat yang hina dina, sekalipun ini nampakmenjijikkan sekali, namun ini tak dapat bekerja tanpa hukumAllah. Lalu apakah masuk akal untuk mengira, bahwa firmanAllah yang sama sucinya dan sama sempurnanya seperti DzatAllah, akan begitu remeh dan tak berharga, hingga firmanAllah ini kalah dengan seekor lalat yang menjijikkan, dalamhal keajaiban dan keistimewaannya.

Makna ajaran-ajaran yang mendalamHendaklah diingat bahwa Allah tak merahasiakan dan

menyembunyikan ajaran agama yang penting-penting. Ajaranyang amat dalam yang meliputi fakta-fakta di luar rukun iman,ini hanya diberikan kepada mereka yang dianugerahi kemam-puan untuk mencapai kemuliaan yang amat tinggi. Dengankebenaran yang halus dan lembut ini, mereka tak puas hanyadengan rukun iman saja, melainkan mereka terus berusahauntuk memperoleh ilmu Allah dan kebijaksanaan-Nya, danterus menanjak ke puncak keimanan dan keyakinan, yang iniadalah hal yang amat mulia untuk dicapai oleh manusia.

Jika seandainya sekalian rahasia dan kelembutan ilmuAllah dibuat terang dan mudah dipahami, niscaya tak ada

Page 83: Barahini Ahmadiyah

82 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

bedanya lagi antara orang pandai dan orang bodoh. Dalamhal ini segala ilmu akan dimusnahkan dan dibinasakan, danbatu ujian untuk mengukur kemampuan manusia, gunamenambah kekuatan manusia ke arah penyelidikan, danmembuat manusia menjadi sempurna, akan lenyap samasekali. Manusia tanpa sarana yang penting ini, akan menjaditak mampu untuk melaksanakan penyelidikan dan pemikiran,yang akibatnya, manusia akan berhenti pada suatu titik,bagaikan binatang rendah, dan berhenti memperoleh berkahdan anugerah, yang sesungguhnya untuk inilah manusiadiciptakan.

Qur’an Suci mengeluarkan manusia dari kegelapanAllah Ta’ala telah menganugerahkan kepada manusia

kekuatan berpikir, menyelidiki, dan meningkat ke atas. Lalubagaimana mungkin orang menuduh Allah bahwa Iamenurunkan Kitab Suci guna menghalang-halangi manusiauntuk meningkat ke arah kesempurnaan? Bukankah suatukenyataan bahwa Allah menurunkan Wahyu-Nya untukmengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya terang?Lalu apakah pengakuan Tuhan bahwa Kitab Suci-Nya sajalahyang dapat melaksanakan tujuan ini, dianggap hanya sebagaicakap angin, jika dinyatakan bahwa karya-karya Aristotelesdan Plato-lah yang dapat mengeluarkan manusia dari jurangkegelapan, bukannya firman Suci Allah? Tak ada bantahansatu pun yang dapat bertahan terhadap kenyataan yang telahdibuktikan oleh pengalaman.

Dalam buku ini kami uraikan dengan panjang lebar,kebenaran-kebenaran yang agung dan mulia dari Qur’an Suci;bagi orang yang suka merenungkan ini pasti akan sampai pada

Page 84: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 83

kesimpulan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa Plato danAristoteles tak pernah bermimpi tentang kebenaran-kebenaranruhani seperti yang termuat dalam Qur’an Suci, terkecualijika orang tetap memejamkan matanya dengan membuta tuli.

Allah Yang bersifat Rabb, dalam melaksanakan rencanaini, tak membebankan apapun kepada manusia, dan takmelemparkan manusia dalam kesulitan. Mula-mula Diaanugerahkan kepada manusia kekuatan untuk berpikir danmenyelidiki; lalu untuk melaksanakan kekuatan ini Iacukupkan bahan-bahannya. Ini sungguh-sungguh rahmatTuhan yang menyebabkan manusia lebih besar dan lebih muliadaripada binatang. Binatang tak diberi kekuatan berpikir.Memang binatang tak pernah berpikir, oleh karena itu,binatang tetap dungu dan tak dapat membuat kemajuan.

Tugas Nabi Suci yang meliputi seluruh duniaAlasan yang menerangkan bahwa oleh karena Qur’an

itu diturunkan dari Langit untuk dijadikan pimpinan bagibangsa ummi padang pasir Arab, dengan demikian pasti sesuaidengan kecerdasan dan akal mereka, ini adalah keliru dansesat. Dinyatakan seterang-terangnya oleh Allah Ta’ala, bahwaQur’an itu diturunkan untuk memperbaiki seluruh dunia,dan untuk memperbaiki budi pekerti manusia. Dalam Qur’anSuci, semua pengikut agama-agama dunia – Yahudi, Kristen,Penyembah berhala, Majusi, Atheis dan Agnostic – sama-samadiberi tahu dan sama-sama dianjurkan seperti bangsa ummiArab, demikian pula kepercayaan mereka yang keliru sama-sama dihantam dan ditentang sehebat-hebatnya. Qur’an Sucimengumandangkan dan mengumumkan sebagai berikut:

Page 85: Barahini Ahmadiyah

84 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

“Wahai manusia! Sesungguhnya aku adalah Utusan Allahkepada manusia” (7:158).

Jika sekarang telah dibuktikan seterang-terangnya bahwaQur’an itu dimaksud untuk membetulkan dan memperbaikibudi pekerti sekalian manusia, lalu apakah tak perlu bahwakebenaran dan keagungannya harus mengesan dalam batintiap manusia dan menghilangkan segala macam syak wasangka?Selain itu, jika bangsa ummi juga ikut dianjurkan dalam Qur’anSuci, ini tidak berarti bahwa Allah menghendaki agar merekatetap bergelimang dalam kebodohan tanpa ilmu. Sebaliknya,Allah menghendaki agar kekuatan manusia yang terpendamdalam kodratnya, harus dibangkitkan dan diaktifkan. Apakahgunanya ilmu, jika orang harus tetap bodoh?

Perlunya mencari ilmuAllah Ta’ala sendiri menunjukkan perlunya mencari

ilmu dan kebijaksanaan. Ayat-ayat yang berhubungan denganini adalah seperti berikut:

“Ia memberi kebijaksanaan kepada siapa yang Ia kehendaki.Dan barangsiapa diberi kebijaksanaan, ia sungguh-sungguhdiberi kebaikan yang banyak” (2:269).“Dan (Utusan) mengajarkan kepada kamu Kitab dan Kebijak-sanaan, dan mengajarkan kepada kamu apa yang kamu taktahu” (2:151).“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara sekalianhamba-Nya, ialah orang yang mempunyai banyak ilmu” (35:28)“Katakanlah: Wahai Tuhanku, berilah aku tambahan ilmu”(20:114)

Page 86: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 85

“Barangsiapa buta di dunia ini, ia pun buta di Akhirat, danlebih sesat jalan” (17:72)“Pimpinlah kami pada jalan yang benar, (yaitu) jalan orang-orang yang Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka” (1:5).

Oleh karena jalan orang-orang yang diberi nikmat, ialahbahwa mereka telah menemukan kebenaran hakiki denganbantuan sinar batin mereka dan tak meraba-raba dalamkegelapan bagaikan orang buta, maka inti do’a al-Fatihah inidapat dinyatakan seperti berikut: “Ya Allah, berilah kami segalailmu yang benar dan kebijaksanaan yang halus dan indah,yang selalu Engkau berikan kepada insan kamil (manusiasempurna) di dunia”.

Latihan adalah penting untuk menghidupkan dayakemampuan manusia.

Sekalipun Tuhan Yang Maha Bijaksana dan Maha Tahutelah menjelaskan dalam Qur’an Suci segala ajaran tentangkeselamatan dan kebahagiaan, begitu jelas hingga tak adakesukaran sedikit pun untuk memahaminya, baik bagi orangterpelajar maupun bukan, namun Allah berkenan danmenghendaki agar dalam perkara ilmu Tuhan dan ajaran-ajaran luhur, manusia harus berusaha keras untuk memper-oleh kesempurnaan. Segala daya kekuatan manusia ituterwujudnya bergantung kepada latihan dan penggunaan. Jikamata seseorang selalu ditutup dan tak digunakan untukmelihat, niscaya ia akan menjadi buta; hal ini telah dibuktikanoleh para dokter; jika ia tak mau menggunakan telinganya, iaakan menjadi tuli. Demikian pula tangan dan kakinya akan

Page 87: Barahini Ahmadiyah

86 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

lumpuh, jika tak ia gunakan. Ingatan dan kekuatan berpikirjuga akan lenyap dan merana, jika dua-duanya tak digunakan.

Jadi hanya atas kebaikan dan kemurahan Allah sajalah,bahwa Ia memberi petunjuk, cara bagaimana manusiamengembangkan dengan sempurna, kekuatan berpikir danmenyelidiki. Jika sekiranya Allah Ta’ala membebaskan manusiadari kewajiban usaha keras tersebut, niscaya tak ada gunanyamenurunkan Qur’an Suci dalam bahasa Arab, yang dimaksudsebagai pimpinan bagi sekalian bangsa di dunia, yangbahasanya bermacam-macam, yang mereka tak faham bahasaArab; karena jika mereka tak berusaha keras untuk memahamibahasa Arab, niscaya mereka tak dapat mengerti dan mema-hami Qur’an Suci, sekalipun hanya sebagian kecil saja.

Perihal mukjizatMukjizat yang dapat dibenarkan dan diterima oleh akal,

sebagaimana telah diperlihatkan oleh Allah Ta’ala, adalahberibu-ribu kali lebih unggul daripada mukjizat yang hanyadiuraikan dalam ceritera dan dongeng. Ini disebabkan karenadua hal:

Pertama, Cerita-cerita mukjizat itu tak mempunyaikekuatan yang meyakinkan kepada kita, yang hidup beratus-ratus tahun kemudian, sesudah terjadinya mukjizat-mukjizatyang didongengkan itu: ceritera itu tidak sama dengan kejadiandan pengalaman yang sungguh-sungguh, dan kabar angin itutak sama harganya dengan bukti yang dilihat oleh mata kepala.

Bukankah soal yang mudah untuk meyakinkan danmenenteramkan hati seorang musuh bahwa keajaibanmukjizat yang diperlihatkan oleh para nabi, seperti misalnyatongkat menjadi ular, menghidupkan orang mati, ini benar-

Page 88: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 87

benar bukan permainan sulap. Hal ini bukan hanya dirasakandi zaman sekarang saja melainkan keragu-raguan ini, kemung-kinan sekali dirasakan pula di zaman itu. Misalnya dalam kitabBebel, kami baca uraian sebagai berikut:

“Maka di Yerusalem dekat “Pintu domba” adalah suatukolam, yang menurut bahasa Ibrani dinamai Baitesda; makapadanya ada lima serambi. Di serambi itu adalah terhamparamat banyak orang sakit, yaitu orang buta dan timpang danlumpuh, sekaliannya menantikan air kolam itu berkocak.Karena terkadang-kadang turunlah seorang malaikat ke dalamkolam itu serta mengocakkan airnya; maka barang siapa yangterlebih dahulu turun ke dalam kolam itu; sesudahnyaberkocak air kolam itu, ia pun sembuhlah dari barang sesuatupenyakit apapun, yang diidapnya. Maka adalah disana seorangyang sakit sudah tigapuluh delapan tahun lamanya. Apabiladilihat oleh Yesus akan dia terhantar, serta diketahuinya bahwasudah sekian lama ia sakit, berkatalah ia kepadanya: “Maukahengkau jadi sembuh?” Maka sahut orang sakit itu kepadanya“Ya Tuhan, hamba tiada ada orang yang membawa hambamasuk kedalam kolam ini apabila airnya berkocak, tetapisementara hamba datang, sudah orang lain turun mendahuluihamba” (Yahya 5:2-7).

Orang yang tak percaya kepada Nabi ‘Isa dan mendusta-kan mukjizatnya, tatkala ia membaca ayat Bebel tersebut yangmenerangkan bahwa di zaman dahulu, di kota Nabi ‘Isa ter-dapat sebuah kolam yang mempunyai kekuatan ajaib untukmengobati segala macam penyakit, pasti timbul keragu-raguanpada orang ini, bahwa jika Nabi ‘Isa pernah membuat mukjizat,ini hanya berkat air ajaib di kolam tersebut yang digunakanoleh beliau untuk mengobati orang yang lumpuh dan buta;

Page 89: Barahini Ahmadiyah

88 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

lalu setelah itu ia berkata kepada rakyat yang bodoh, yang takdapat menyelidiki dan meneliti masalahnya agar mereka dapatmengerti duduk persoalan yang sebenarnya, bahwa beliau telahmelakukan perbuatan yang ajaib dengan bantuan malaikatyang datang dari langit. Lebih-lebih dengan adanya kenyataan,bahwa Nabi ‘Isa kerap kali datang ke kolam, ini pasti lebihmemperkuat lagi keragu-raguan orang yang tak percaya kepadabeliau.

Qur’an Suci menyelamatkan Nabi ‘IsaSingkatnya dongeng keajaiban kolam tersebut, menam-

bah keragu-raguan musuh terhadap Nabi ‘Isa, dan menambahsukarnya pembuktian terhadap tuduhan kaum Yahudi, bahwabeliau bukanlah penipu ulung yang suka menipu dan mainsulap, melainkan seorang tulus yang dalam melakukanperbuatan ajaib, beliau tak memerlukan bantuan dari kolamkuno, melainkan dari mukjizat yang sebenarnya, yang hakikidan sejati. Walaupun bagi kita yang percaya kepada Qur’anSuci tak akan mengalami keragu-raguan dan kesukaran, tetapibagaimana orang yang tak percaya kepada orang Yahudi, orangHindu atau orang Nasrani, dapat keluar dari keragu-raguan,dan akan percaya bahwa dalam melakukan perbuatan ajaib,Nabi ‘Isa tak mengambil bantuan dari air kolam itu, padahalorang tahu bahwa kolam itu sudah terkenal keajaibannya,sehingga sekali menyelam, beribu-ribu orang cacat akansembuh semua; kolam ini begitu terkenal, baik di kalanganbangsa Yahudi maupun bangsa-bangsa lain, sehingga tiap-tiaphari beribu-ribu orang datang ke kolam ini, bahkan Nabi ‘Isasendiri kerap kali datang ke kolam ini, karena tahu bahwakolam ini mempunyai kekuatan ajaib.

Page 90: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 89

Para penipu berkeliaran dimana-manaTak sangsi lagi bahwa dengan kolam ajaib ini, memberi

tamparan kepada Nabi ‘Isa dengan berbagai celaan; dansemakin orang merenungkan hal ini, kedudukan Nabi ‘Isasemakin goyah, dan kaum Nasrani tak dapat menemukan jalankeluar untuk menyingkir dari sudut yang rapat ini. Dankeadaan dunia pada dewasa ini menambah besarnya keragu-raguan terhadap beliau, karena banyaknya tipu muslihat yangmerajalela di dunia, yang masih segar dalam ingatan kita, danperkara ini, diketahui oleh tiap-tiap orang. Hanya orang awamyang seperti ternak saja yang tak mau menggunakan pikiran,demikian pula mereka tak mau bertanya tentang tipu muslihatini untuk memperoleh penjelasan yang dalam. Selain itu,orang awam juga tak mahir dalam ilmu filsafat dan ilmupengetahuan, dan tak tahu tentang hakikat keajaiban yangditiupkan oleh Allah Yang Maha Pencipta ke dalam berbagaibarang. Lebih-lebih jangka waktu pertunjukan lelucon duniaini tak begitu lama, sehingga tak memberi kesempatan untukmemikirkan hal ini.

Orang awam seperti ini, di mana-mana dan di segalazaman, mudah sekali jatuh sebagai korban penipuan. Adapunakibat mukjizat ciptaan Allah adalah amat membingungkan,teristimewa bagi orang-orang bodoh. Misalnya, seekor lalat ataumakhluk yang serupa, jika ia mati dengan wajar dan anggotabadannya tak ada yang rusak atau patah, dan kematiannyabelum melampaui dua atau tiga jam, dan anggota badannyabelum mulai membusuk (atau tenggelam di air), dan jika lalatyang mati ini dipendam dalam garam halus yang dicampurdengan abu yang sama jumlahnya, lalat ini akan hidup kembali

Page 91: Barahini Ahmadiyah

90 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

dan terbang lagi. Keajaiban lalat seperti ini sudah dikenalbegitu luas, hingga anak kecil pun mengerti tentang ini.

Tetapi jika ini dipraktekkan oleh seorang penipu ulungyang mengaku dapat menghidupkan lalat yang sudah mati dihadapan orang-orang bodoh (yang tak mengetahui pengetahu-an tentang ini), apalagi dengan mendemonstrasikan caranyamenghidupkan lalat mati, misalnya garam halus yang sudahdicampur abu, ditimbun di atas lalat yang sudah mati, laludibacakan mantera untuk lebih mengelabui orang bodoh itu,niscaya orang bodoh ini akan percaya begitu saja, dan takmerasa perlu bertanya lagi tentang ini.

Apakah di zaman sekarang ini Anda tak melihat banyakpenipu berkeliaran di mana-mana? Yang satu, mengaku sebagaiahli kimia, dan dapat mengubah besi menjadi emas murni.Yang satu lagi, membenamkan sebuah batu secara rahasiadalam tanah kemudian dibongkar, tetapi yang keluar bukanbatu, melainkan sebuah patung. Yang lain lagi, memberi obatcuci perut berupa secarik kertas yang ditulis dengan tinta yangsudah dicampur lebih dahulu dengan obat cuci perut. Demi-kianlah beribu-ribu penipu yang pada dewasa ini berkeliarandi mana-mana di dunia. Bahkan sebagian penipu ada yangbegitu cerdik dan ulung, sehingga orang pandai pun dapattertipu olehnya. Banyaknya penemuan ilmiah di zamanmodern ini; dan banyaknya riset dipraktekkan di alam fisik,memungkinkan para penipu mempraktekkan penipuanmereka dengan cara-cara baru yang belum dikenal orang. Jadi,mukjizat-mukjizat yang lahiriahnya mirip dengan barangsulapan, sekalipun ini benar-benar mukjizat, seringkali menim-bulkan keragu-raguan, dan menyebabkan banyak kesukarandalam membuktikan, bahwa ini benar-benar mukjizat.

Page 92: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 91

Perbedaan ramalan orang yang diilhami Allah dan ahlinujum

Oleh karena mukjizat itu diselubungi oleh sesuatu yangpenuh rahasia, maka ini tak dapat disamakan dengan keajaib-an ilmu pengetahuan yang sudah terang dan jelas. Demikianpula ramalan seorang nujum, tak dapat disamakan denganramalan Allah Yang Maha Ghaib, yang penuh dengan kekuatanghaib. Selain para Nabi, banyak orang yang dapat meramalkankejadian-kejadian yang akan terjadi, misalnya akan terjadigempa bumi, bahaya kelaparan, wabah, perang dan sebagainya,dan kerap kali ramalan ini benar-benar terjadi.

Oleh karena itu, untuk menghilangkan keragu-raguan,ramalan yang dianggap kuat dan sempurna, hanyalah ramalanyang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Ghaib, yang dilengkapidengan tanda-tanda ghaib, yang tak dapat dijangkau oleh ahlinujum dan ahli sihir. Ramalan-ramalan ini harus mencermin-kan keagungan Tuhan, dan menampakkan dengan jelas bahwayang mengerjakan terpenuhinya ramalan ini adalah tanganTuhan sendiri. Selain itu, ramalan-ramalan ini harus mengan-dung kabar baik tentang kemenangan dan keunggulan, dankabar buruk bagi para musuh tentang kekalahan dankehancuran mereka. Ramalan-ramalan kelas tinggi seperti ini,terpancarlah nur Allah dengan seluas-luasnya. Hal ini telahkami uraikan panjang lebar di muka. Tetapi, masalah ini akanselalu kami singgung dalam tulisan-tulisan kami.

Nabi Suci sebagai seorang ummi (buta huruf)Walaupun kebenaran-kebenaran dan ajaran-ajaran yang

indah dan dalil-dalil yang benar tentang agama dan ilmuketuhanan dan rahasia-rahasia yang diungkapkan dalam

Page 93: Barahini Ahmadiyah

92 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Qur’an Suci pada umumnya adalah wajar, bahwa tak adakekuatan atau pengetahuan manusia yang mampu membuat-nya, namun ilmu yang luhur ini, diberikan dan dianugerahkankepada seorang ummi, yaitu seorang buta huruf dalam artiyang sebenarnya, dan tak pernah bersekolah, dan tak pernahpula belajar kepada seorang ulama, melainkan hidup di tengah-tengah bangsa padang pasir yang biadab. Kenyataan yang sudahtermasyur ini, yakni bahwa Nabi Suci adalah seorang ummi(buta huruf), adalah sudah diketahui oleh para ahli sejarahIslam. Berikut ini adalah ayat-ayat Qur’an yang menerangkanhal ini:

“Dia ialah yang membangkitkan di kalangan bangsa ummi(bangsa Arab) seorang Utusan di antara mereka, yang mem-bacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, dan menyucikanmereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Kebijak-sanaan, walaupun mereka sebelumnya berada dalam kesesatanyang terang” (62:2).“Orang yang mengikuti Nabi-Utusan yang ummi, yang merekamenemukan dia tertulis dalam Torat dan Injil. Ia menyuruhmereka berbuat baik dan melarang mereka berbuat jahat, danmenghalalkan kepada mereka barang-barang yang baik, danmengharamkan kepada mereka barang-barang yang kotor, danmenyingkirkan dari mereka beban mereka, dan (menyingkir-kan) belenggu yang ada pada mereka. Maka dari itu, orang-orang yang beriman kepadanya, dan menghormatinya, danmengikuti cahaya yang diturunkan bersama dia, mereka itulahorang-orang yang beruntung” (7:157)“Katakanlah: Wahai manusia, sesungguhnya aku adalahUtusan Allah bagi kamu semua, Yang mempunyai kerajaan

Page 94: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 93

langit dan bumi. Tak ada tuhan selain Dia; Ia memberi hidupdan menyebabkan mati. Maka dari itu, berimanlah kepadaAllah dan Utusan-Nya, yaitu Nabi yang ummi yang berimankepada Allah dan sabda-Nya, dan ikutilah dia, agar kamuterpimpin di jalan yang benar” (7:158).“Dan demikianlah Kami wahyukan kepada engkau Kitab yangberruh atas perintah Kami. Engkau tak tahu apakah Kitabitu, dan tak tahu pula apakah iman itu; tetapi Kami membuatini sebuah cahaya, agar dengan ini Kami memimpin siapa yangKami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesung-guhnya engkau adalah yang memimpin pada jalan yang benar”(42:52).“Dan engkau sebelumnya tak membaca Kitab, dan pulaengkau tak menulis itu dengan tangan kanan dikau, karenajika demikian, orang-orang dusta pasti mempunyai keragu-raguan” (29:48).

Dari ayat tersebut terbukti seterang-terangnya bahwaNabi Suci adalah ummi; jika beliau bukan seorang ummi,niscaya para musuh yang hendak mengecam beliau “walauhanya sepersembilan bagian rambut”, pasti akan menolak danmenyangkal pengakuan beliau, karena, pengakuan beliaubukanlah diundangkan di suatu daerah yang orang-orang takmengenal sejarah hidup beliau, melainkan di tempat kelahiranbeliau sendiri, yang orang-orangnya tahu akan sejarah hidupbeliau, sejak masih kanak-kanak hingga dibesarkan. Jika beliaubenar-benar bukan seorang ummi, niscaya beliau tak beranimembuat pengakuan di hadapan bangsanya, yang segalaurusan beliau diketahui semuanya; lebih-lebih karena tujuan

Page 95: Barahini Ahmadiyah

94 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

jahatnya, mereka selalu mencari-cari kesalahan beliau, bahkanmereka campuri dengan kepalsuan.

BantahanTiap-tiap bantahan yang dikemukakan oleh para musuh

terhadap Nabi Suci, dijawab dengan jitu, sehingga merekadiam seribu bahasa. Misalnya, tatkala beberapa orang kafirMekah membantah bahwa ajaran Tauhid yang diajarkan olehQur’an Suci sangat menyinggung perasaan mereka, dan bahwamereka hanya dapat menerima Qur’an yang menjaminpenyembahan berhala, atau, agar Qur’an Suci yang sekarangini diubah sesuai tuntutan mereka, Allah Ta’ala memberijawaban melalui Nabi Suci yang didasarkan atas riwayat hidupbeliau. Jawaban ini diuraikan dalam Qur’an Suci sebagaiberikut:

“Tatkala dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang,orang-orang yang tak mengharap bertemu dengan Kamiberkata: Datangkanlah Qur’an selain ini, atau ubahlah ini.Katakanlah: Tak layak bagiku untuk mengubah ini menurutkemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyu-kan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika aku mendurhakaterhadap Tuhanku, aku akan mendapat siksaan di hari yangmengerikan. Katakanlah: Jika Allah menghendaki (yang lain),niscaya aku tak membacakan ini kepada kamu. Sesungguhnyasebelum ini, aku hidup lama sekali di tengah-tengah kamu.Apakah kamu tak mempunyai akal!? Siapakah yang lebih lalimdaripada orang yang berbuat kebohongan terhadap Allah, ataumendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang yang bersalahitu tak akan beruntung” (10:15-17).

Page 96: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 95

Singkatnya, bangsa Arab, bangsa Yahudi dan bangsaNasrani, semuanya tahu bahwa Nabi Suci adalah seorangummi, sehingga mereka tak berani mengucapkan sepatah katapun yang menentang kenyataan ini. Sebaliknya, merekamenguji Nabi Suci dengan beberapa pertanyaan sehubungandengan ayat-ayat yang disebutkan dalam kitab Torat; dansetelah mereka mendapat jawaban yang betul, sebagian ulamamereka menundukkan kepala kepada Nabi Suci dan berimankepada beliau. Hal ini diungkapkan dalam Qur’an Suci sebagaiberikut:

“Dan engkau akan menemukan yang paling dekat persaha-batan mereka dengan orang-orang yang beriman, ialah orang-orang yang berkata, kami adalah orang Nasrani. Ini disebabkankarena sebagian mereka adalah pendeta dan rahib, dan dise-babkan pula karena mereka tak sombong. Dan jika merekamendengar apa yang diwahyukan kepada Utusan, engkau akanmelihat mata mereka mengalirkan air mata karena kebenaranyang telah mereka kenal; mereka berkata: Tuhan kami, kamiberiman, maka tulislah kami bersama-sama orang yangmenyaksikan (kebenaran). Dan mengapa kami tak berimankepada Allah dan kepada kebenaran yang telah datang kepadakami, padahal kami amat mengharapkan agar Tuhan kamimemasukkan kami bersama-sama orang yang saleh” (5:82-84).“Katakanlah: Berimanlah kepada itu (Qur’an) ataukah takberiman. Sesungguhnya orang-orang yang telah diberi ilmusebelum ini, jika dibacakan kepada mereka, mereka merebah-kan dahi mereka sambil bersujud, dan mereka berkata: Mahasuci Tuhan kami. Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti akandipenuhi” (17:107-109).

Page 97: Barahini Ahmadiyah

96 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Bukti lain lagi bahwa Nabi Suci Utusan AllahDemikianlah keadaan kaum Yahudi dan kaum Nasrani

yang telah diberi ilmu dan ketulusan batin. Jika mereka meng-amati Nabi Suci, mereka percaya bahwa beliau adalah seorangummi yang tak pernah belajar ilmu sedikit pun, dan tak pernahpula mengunjungi pertemuan para sastrawan, dan tak pernahpula hidup di antara bangsa yang beradab. Tetapi sebaliknya,mereka melihat bahwa Qur’an Suci bukan saja berisi riwayattentang kitab suci yang sudah-sudah, melainkan berisi pulaberatus-ratus kebenaran yang luhur dan ruhaniah yang taktermuat dalam Kitab Suci yang sudah-sudah, atau juga termuat,tetapi dalam keadaan kabur dan samar-samar. Maka dari itu,jika mereka di satu fihak melihat adanya abad yang gelap danlalim dan di lain fihak melihat Nabi Suci mempunyai ilmudan kebijaksanaan yang tinggi, di samping cahaya ruhani yangberkilau-kilauan, mereka menjadi yakin seyakin-yakinnyabahwa beliau adalah Utusan Allah.

Jika kaum terpelajar Nasrani ini tak dikalahkan olehpertimbangan sendiri, niscaya tak mungkin bagi mereka untukmeninggalkan agama mereka hanya karena alasan yangmeragukan, padahal di saat itu agama Nasrani mempunyaibacking (sandaran) kerajaan Romawi yang besar, yang bukansaja tersebar luas di benua Asia, melainkan pula di negara-negara Barat, dan amat disukai oleh bangsa-bangsa yangbernafsu keduniaan, karena ajaran agama ini yang berbaukemusyrikan. Sebaliknya mereka malah memeluk agama baru(Islam), yang tak disukai oleh kaum musyrik karena mengajar-kan Ketuhanan Yang Maha Esa, demikian pula para pengikut-nya selalu dalam bahaya, karena selalu mendapat ancamandari segala jurusan.

Page 98: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 97

Jadi terang sekali, bahwa sebab utama yang mendorongjiwa mereka ke arah Islam ialah adanya keyakinan bahwa NabiSuci adalah seorang ummi yang diberi wahyu oleh Tuhan YangMaha Luhur, dan bahwa Qur’an Suci adalah jauh di ataskekuatan dan kemampuan manusia. Selain itu, merekamembaca pula ramalan Kitab Suci yang sudah-sudah tentangdatangnya Nabi terakhir. Maka dari itu, Allah Ta’ala membukahati mereka untuk menerima kebenaran, yang mereka menjadiamat setia kepadanya, sehingga mereka tak ayal lagi untukmengorbankan hidup mereka di jalan Allah.

Musuh-musuh dikalahkanDari pertimbangan orang-orang di kalangan bangsa

Arab, bangsa Yahudi dan bangsa Nasrani yang jahat dan burukhati, nampak seakan-akan mereka percaya bahwa Nabi Suciadalah ummi; oleh sebab itu, tatkala pertanyaan merekatentang ayat Bebel yang mereka kemukakan sebagai percobaantak dijawab oleh Nabi Suci, mereka tak berani berkata bahwaNabi Suci itu terpelajar dan dapat membaca Kitab Suci.Namun demikian, sebagai orang yang “walaupun sudah kalahtetapi ngotot”, mereka mengemukakan sebuah dalil yangkekanak-kanakan, bahwa sebagian ulama Yahudi atau ulamaNasrani mengajarkan kepada beliau, riwayat yang termuatdalam kitab Bebel secara sembunyi-sembunyi. Jika sekiranyamereka belum yakin sekali bahwa Nabi Suci adalah ummi,seharusnya mereka membuktikan bahwa beliau bukan orangbuta huruf, dan telah mendapat pendidikan di sekolahtertentu.

Suatu dalil bahwa sebagian ulama Yahudi atau Nasranitelah mengadakan hubungan rahasia dengan Nabi Suci adalah

Page 99: Barahini Ahmadiyah

98 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

alasan yang dicari-cari. Berkali-kali Qur’an Suci menerangkanbahwa wahyu kaum Ahli Kitab adalah tak sempurna, dan KitabSuci mereka mengalami kerusakan dan perubahan, demikianpula kepercayaan mereka adalah palsu, dan mereka diancamdengan hukuman neraka jika ia mati sebagai orang kafir.Laksana palu besi raksasa, Qur’an Suci memukul hancur ajaranmereka yang palsu. Lalu apakah mungkin, bahwa mereka akanmembunuh agama dan Kitab Suci mereka, dengan jalanmemperkuat barisan Nabi Suci?

TantanganSegala ocehan yang tak masuk akal ini, dapat diartikan

seterang-terangnya, bahwa orang yang mementingkan kedunia-an itu hanya berkaok-kaok karena mereka tak menemukanjalan untuk berbicara yang masuk akal. Kegemerlapan sinarmatahari Kebenaran telah memancarkan sinarnya ke segalasudut begitu kuat, hingga mereka, bagaikan kelelawar,menyembunyikan diri di lubang-lubang yang gelap karena silaumemandang sinar yang cemerlang. Mereka tak dapat tetaptinggal atau berpegang pada satu tempat atau satu barang.Prasangka dan benci membuat mereka membisu dan kepicik-an moral. Mula-mula jika mereka mendengar sejarah para Nabibangsa Israil dari Qur’an Suci, mereka menyalah tafsirkan ini,katanya, sebagian kaum Ahli Kitab menceriterakan sejarahini kepada Nabi Suci. Hal ini diungkapkan dalam Qur’an Sucisebagai berikut:

“Mereka berkata: hanya manusialah yang mengajarkanini kepadanya” (16:103).

Page 100: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 99

Kemudian, setelah mereka melihat bahwa Qur’an Sucibukan saja berisi sejarah orang-orang kuno, melainkan berisipula kebenaran yang luhur dan tulen, mereka berganti dengansalah pengertian yang lain lagi; hal ini diungkapkan lagi dalamQur’an Suci sebagai berikut: “Orang-orang kafir berkata: Initiada lain hanyalah kebohongan yang ia buat-buat, dan yanguntuk ini ia dibantu oleh orang lain” (25:4). Lalu merekaditantang supaya membuat satu ayat saja yang seperti Qur’anSuci, dan untuk ini, mereka boleh memanggil kaum terpelajarmereka dan ahli sastra mereka. Sekalipun mereka kalah,namun mereka tetap ngotot. Mereka menuduh bahwa Qur’anitu bukan bikinan manusia, melainkan dibuat dengan bantuanJin. Tetapi Allah Ta’ala membungkan mulut mereka denganmengemukakan jawaban sebagai berikut:

“Katakanlah: Jika manusia dan jin bergabung menjadi satuuntuk mendatangkan (membuat) seperti Qur’an ini, merekatak dapat mendatangkan seperti (Qur’an) ini, walaupunmereka saling membantu satu sama lain” (17:88).

Tatkala musuh-musuh Kebenaran tak berdaya lagimemusuhi Islam, dengan ditumbangkannya kepalsuanmereka, mereka lalu mengambil keputusan yang amat hina,yaitu, penyiaran Qur’an Suci harus ditindas sama sekali.Qur’an Suci mengungkapkan hal ini sebagai berikut:

“Dan orang-orang kafir berkata: Janganlah kamu dengarkanQur’an ini, dan buatlah kegaduhan terhadapnya, agar kamumenang” (41:26).

Page 101: Barahini Ahmadiyah

100 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

“Dan sebagian kaum Yahudi dan kaum Nasrani berkata:Nyatakanlah kamu beriman kepada Qur’an di pagi hari, dankembalilah kepada kekafiran kamu di petang hari; dengandemikian, orang-orang akan tertimpa dalam keragu-raguan,dan boleh jadi mereka akan menjauhkan diri dari Islam”,“Apakah engkau tak melihat orang-orang yang diberi sebagianKitab? Mereka percaya kepada sihir dan ahli nujum, danmereka berkata kepada orang-orang kafir: Ini lebih terpimpinpada jalan benar dari pada orang-orang yang beriman. Iniadalah orang-orang yang dilaknati oleh Allah. Dan barangsiapadilaknati oleh Allah, engkau tak menemukan seorangpenolong bagi dia” (4:50-51).

KesimpulanJika Nabi Suci bukan seorang ummi, bagaimana mungkin

para musuh Islam membiarkan dan tak menghiraukan halyang penting ini, teristimewa kaum Yahudi dan kaum Nasrani,yang selain memendam perasaan benci, juga diliputi olehperasaan iri hati, karena seorang Nabi telah dibangkitkan dikalangan saudara kaum Bani Israil, yaitu kaum Bani Ismail,dengan mengabaikan sama sekali golongan mereka (kaumBani Israil).

Terang sekali bagi mereka bahwa ucapan yang keluardari mulut Nabi Suci bukanlah ucapan seorang ummi yangbuta huruf dan bukan pekerjaan sepuluh atau dua puluhorang; inilah sebabnya mengapa mereka berkata, bahwa,“orang-orang lain telah membantu dia” (25:4). Namun demi-kian, orang-orang pandai dan terpelajar di antara merekamenarik kesimpulan, bahwa Qur’an Suci adalah jauh di ataskemampuan manusia. Pintu keimanan telah dibuka selebar-

Page 102: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 101

lebarnya bagi mereka, sehingga Allah Ta’ala menggambarkanmereka dalam Qur’an Suci sebagai berikut:

“Mereka mengenal dia (Nabi Suci) seperti mereka mengenalanak-anak mereka” (2:146).

Sebenarnya pintu keimanan ini bukan hanya dibuka bagimereka saja, melainkan pula dibuka sekarang ini bagi seluruhdunia. Untuk mendorong keimanan terhadap kebenaranQur’an Suci, tanda-tanda ajaib di zaman sekarang pun ter-wujud, seperti terwujudnya tanda-tanda ini di zaman Islampermulaan. Memang menjadi kehendak dan perkenan AllahTa’ala bahwa keimanan ini akan tetap dan terus berlangsung;oleh karena itu Ia menjaga dan melindungi tanda-tanda dankarunia ini. Tetapi dalam hal umat Yahudi, Nasrani, danHindu, Ia menghendaki agar agama mereka berakhir dalamwaktu singkat. Oleh karena itu, di dalamnya tak berisi lagiberkah dan hikmah, melainkan dongeng-dongeng kosongbelaka. Dalam Kitab Suci mereka memang membicarakantanda bukti, tetapi tak ada bukti sedikit pun. Kitab Suci ituhanya menyinggung riwayat zaman kuno yang tak dikenal lagi.Sebaliknya, Qur’an Suci mengetengahkan tanda bukti, yangdapat dilihat dan dibuktikan kebenarannya oleh tiap-tiaporang.

Karomah para wali adalah mukjizat Nabi SuciSuatu karomah yang dibuat oleh seorang wali, yaitu

kejadian yang luar biasa, ini sebenarnya adalah mukjizat NabiSuci, sebagai guru ruhani dari wali itu. Jika suatu keajaibantimbul karena mengikuti dengan patuh petunjuk Qur’an Suci

Page 103: Barahini Ahmadiyah

102 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

atau Nabi Suci, walaupun keajaiban itu dilakukan oleh waliyang mengikuti petunjuk itu, ini terang dan jelas, bahwakeajaiban itu sebenarnya berkat adanya Nabi Suci, yangmenjadi sebab utama dari adanya keajaiban itu, karena tanpaadanya syarat ini, tak mungkin seorang wali mengikuti dengansempurna petunjuk Nabi Suci, dan mengerjakan apa yangdiperintahkan oleh beliau, dan menyingkiri apa yang dilarangoleh beliau, dan mengikuti dengan patuh segala petunjukKitab Suci, maka wali itu memisahkan perhubungan dengandiri sendiri, dan meleburkan diri dalam kemauan dan kehen-dak dari Pemimpin Ruhani.

Jika Pemimpin Ruhani ini diumpamakan sebagaiseorang dokter yang memberi petunjuk kepadanya dan jalanyang benar, dan Kitab Suci itu dimisalkan sebagai sebuah resepobat-obatan yang amat manjur untuk mengobati segalapenyakit ruhani, dan wali itu mengikuti dengan sepenuh hatisegala petunjuk itu tanpa ada yang terlewatkan, pasti keadaanyang luar biasa akan terjadi berkat ketaatannya kepadaPemimpin Ruhani, dan kejadian luar biasa ini timbul sebagaikarunia dari Nabi Suci.

Setelah sepintas lalu kami uraikan kata pendahuluan,kini kami beralih kepada pokok persoalan yang berhubungandengan kebenaran dan keunggulan Qur’an Suci. Allah Ta’alaberfirman dalam Qur’an Suci sebagai berikut:(1) “Demi Allah! Sesungguhnya Kami telah mengutus (para

Utusan) kepada umat sebelum engkau, tetapi setanmenampakkan indah kepada mereka amal mereka.Maka setan pada hari ini menjadi pelindung mereka,dan mereka akan memperoleh siksaan yang pedih. Dantiada Kami turunkan Kitab kepada engkau melainkan

Page 104: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 103

agar engkau jelaskan kepada mereka apa yang merekaberselisih di dalam itu, dan (sebagai) pedoman danrahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Allah telahmenurunkan air dari langit, lalu dengan ini Allahmenghidupkan bumi setelah matinya. Sesungguhnyadalam ini adalah pertanda bagi orang-orang yangmendengar” (16:63-65).

(2) “Dan Dia ialah Yang mengutus angin dengan membawakabar baik di muka rahmat-Nya; sampai tatkala (angin)itu membawa awan yang tebal. Kami giring itu ke tanahyang mati, lalu Kami turunkan air di sana, lalu denganitu Kami tumbuhkan segala macam buah-buahan.Demikianlah Kami menghidupkan orang mati, agarkamu ingat. Adapun tanah yang baik tanaman-tanaman-nya bertumbuh (dengan lebat) atas izin Tuhannya. Dantanah yang kurang baik (tanaman-tanamannya) taktumbuh, kecuali hanya sedikit. Demikianlah Kami meng-ulang ayat-ayat bagi kaum yang bersyukur” (7:57-58).

(3) “Allah ialah Yang mengutus angin, lalu angin itumengirimkan awan; lalu Ia menyerakkan itu di langitsebagaimana Ia kehendaki, lalu Ia memecah itu, hinggaengkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya; lalutatkala Ia menjatuhkan itu di atas orang yang Iakehendaki di antara hamba-hamba-Nya, tiba-tiba merekabergembira, Walaupun sebelumnya, sebelum iniditurunkan kepada mereka, mereka berputus asa. Makalihatlah tanda-tanda rahmat Allah, bagaimana Ia meng-hidupkan bumi setelah matinya. Sesungguhnya Dia ituYang memberi hidup kepada orang mati; dan Dia ituBerkuasa atas segala sesuatu” (30:48-50).

Page 105: Barahini Ahmadiyah

104 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

(4) “Dia menurunkan air dari awan, lalu mengalirkan anaksungai menurut ukurannya” (13:17).

(5) “Kerusakan telah timbul di daratan dan lautan karenaapa yang diperbuat oleh tangan manusia, agar Ia icipkankepada mereka sebagian dari apa yang mereka kerjakan,agar mereka kembali. Katakan: Berkelilinglah di bumi,lalu lihatlah bagaimana kesudahannya orang-orangdahulu. Kebanyakan mereka adalah musyrik” (30:40-42).

(6) “Apakah mereka tak melihat bahwa Kami mengalirkanair ke tanah yang gersang, lalu dengan ini Kami tumbuh-kan tanaman-tanaman, yang dari ini, ternak mereka dandiri mereka makan. Apakah mereka tak melihat?”(32:27).

(7) “Dan Kami jadikan malam dan siang dua pertanda, laluKami hapus pertanda malam, dan Kami jadikan pertandasiang nampak terang” (17:12).

(8) “Sesungguhnya Kami menurunkan itu di malam yangagung. Apakah yang membuat engkau mengerti malamyang agung itu apa? Malam yang agung itu lebih baikdari pada seribu bulan. Para malaikat dan ruh turun didalam itu dengan izin Tuhannya untuk (mengatur) tiap-tiap perkara. Damai, sampai menyingsing waktu pagi”(97:15).

(9) “Sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Utusankepada kamu sebagai saksi atas kamu, sebagaimana Kamitelah mengutus seorang Utusan kepada Fir’aun” (53:15).

(10) “Dan kami telah menurunkan itu dengan kebenaran,dan itu telah turun dengan kebenaran” (17:105).

(11) “Wahai kaum Ahli Kitab, sungguh telah datang kepadakamu Utusan Kami yang memberi penjelasan kepada

Page 106: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 105

kamu setelah penghentian para utusan, agar kamu takberkata: Kami tak kedatangan orang yang mengembanberita baik dan juru ingat. Sungguh telah datang kepadakamu orang yang mengemban berita baik dan juru ingat.Dan Allah itu Yang berkuasa atas segala sesuatu” (5:19).

(12) “Dan dahulu kamu berada di tepi jurang api, lalu Iaselamatkan kamu dari ini. Demikianlah Allah menjelas-kan ayat-ayat-Nya kepada kamu agar kamu terpimpin”(3:102).

(13) “Dan jangan sampai, jika mala petaka menimpa merekakarena perbuatan tangan mereka, mereka berkata:Tuhan kami, mengapa tak Engkau utus seorang Utusankepada kami sehingga kami dapat mengikuti pesan-pesanEngkau, dan kami menjadi golongan orang mukmin”(28"47).

(14) “Dan sekiranya bukan karena tolakan Allah atassebagian manusia oleh sebagian yang lain, niscaya bumiakan kacau balau; tetapi Allah itu Bermurah hatiterhadap sekalian alam” (2:251).

(15) “Dan tiada Kami mengutus engkau melainkan sebagairahmat bagi sekalian alam” (21:107).

(16) “Agar engkau memberi ingat kepada kaum yang ayah-ayahnya belum diberi ingat, maka mereka itu lalai”(36:6).

(17) “Apakah engkau mengira bahwa mereka sebagian besarmendengar atau mengerti? Mereka hanyalah sepertiternak; tidak, mereka bahkan lebih tersesat dari jalan”(25:44).

Page 107: Barahini Ahmadiyah

106 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

(18) “Dan jika Allah menyiksa orang-orang karena perbuatanmereka, niscaya tak Ia tinggalkan di atas bumi suatumakhluk pun” (35:45).

(19) “Dan Dia ialah Yang mengutus angin sebagai berita baikdi muka rahmat-Nya; dan Kami menurunkan air yangbersih dari awan, agar dengan ini Kami menghidupkantanah yang mati, dan dengan ini Kami memberi minumsebagian barang yang Kami ciptakan, yaitu ternak dansebagian manusia. Dan jika Kami menghendaki, Kamiutus seorang juru ingat di tiap-tiap kota. Maka dari itu,janganlah engkau mengikuti kaum kafir; dan berjuang-lah dengan ini (Qur’an) dengan perjuangan yang hebat.Dan Dia ialah Yang membuat malam dan siang silihberganti bagi orang yang menghendaki untuk ingat dan(menghendaki) untuk bersyukur. Dan Dia ialah yangmenciptakan manusia dari air, lalu ia jadikan berkerabatsedaging darah dan berkerabat karena perkawinan; danTuhan dikau selalu berkuasa. Apakah engkau takmemperhatikan Tuhan dikau bagaimana Ia mengulurbayang-bayang? Dan jika Ia menghendaki, Ia membuat(bayang-bayang) itu tetap; lalu Kami membuat mataharisebagai petunjuk atas (bayang-bayang) itu; lalu (bayang-bayang) itu Kami tarik kepada Kami sedikit demi sedikit.Dan Dia ialah yang membuat malam sebagai selimutbagi kamu, dan (membuat) tidur sebagai istirahat, danIa membuat siang sebagai kesibukan” (25:48, 49, 51,52, 62, 54, 45, 46, 47).

(20) “Ketahuilah bahwa Allah menghidupkan bumi setelahmatinya; sesungguhnya telah Kami jelaskan ayat-ayatkepada kamu agar kamu mengerti” (57:17).

Page 108: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 107

Artinya, dengan bersumpah demi Tuhan Yang mem-punyai segala sifat yang sempurna dan sumber dari segalakebaikan dan pimpinan, Allah Ta’ala menyatakan sebagaiberikut: Kami telah mengutus sebelum engkau para Utusankepada berbagai bangsa di dunia. Tetapi mereka tergelincir dantersesat karena godaan setan, dan setan membuat perbuatanmereka tampak indah dan menyenangkan mereka.

Setan adalah kawan dan sekutu mereka dan menyele-wengkan mereka dari jalan ketulusan dan kejujuran. Makadari itu Kami menurunkan Kitab Suci agar perselisihanmereka dapat dibetulkan, dan ajaran yang tak sempurna yangterdapat dalam kitab suci yang sudah-sudah dapat disempurna-kan, untuk pedoman bagi kaum mukmin. Sebenarnya, bumitelah ditimpa kematian sama sekali, tetapi Allah Ta’alamenurunkan hujan dari langit, dan hiduplah kembali bumiyang mati itu. Ini adalah pertanda kebenaran Kitab Suci, tetapihanya untuk orang-orang yang mau mendengar dan mencariKebenaran.

Musim kemarau yang panjang diikuti oleh hujan yangmemberi hidup

Sudah menjadi Undang-undang alam sejak dahulu kala,bahwa sebelum Allah Ta’ala menurunkan rahmat-Nya berupahujan, Dia mengutus angin lebih dahulu. Angin ini membawaawan yang mengandung hujan dan terbang menuju tanah yangmati, yang tak mempunyai hidup lagi karena panjangnyamusim kemarau. Lalu, Kami menurunkan hujan, yang menye-babkan buah-buahan yang lezat bertumbuh. Seperti inilahKami menghidupkan jiwa yang mati. Ini adalah perumpamaanyang Kami berikan kepada kamu agar kamu suka merenung-

Page 109: Barahini Ahmadiyah

108 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

kan bagaimana Kami menghidupkan bumi yang mati di musimkemarau; dan demikianlah apabila kerusakan dan kezalimanmerajalela, dan jiwa manusia tertimpa kematian, Kamimeniupkan dan menuangkan ruh hidup di dalamnya. Tanahyang subur, menghasilkan, atas kemurahan Tuhan, buah-buah-an yang baik; tanah yang tandus dan buruk tak menghasilkanapa-apa, atau jika menghasilkan tak memuaskan. Kamimenjelaskan ini dengan berbagai cara, agar orang-orang yangbersyukur dapat menyatakan terima kasih mereka.

Selain itu Allah Ta’ala mengutus angin pada waktu yangamat diperlukan; angin ini menggelora dan menaikkan awan.Awan ini mengapung di udara, dan mencurahkan hujanmenurut rencana Tuhan. Orang-orang yang kejatuhan hujanmerasa senang dan bahagia. Padahal sebelum hujan turun,mereka merasa cemas dan duka cita. Tetapi sekarang kecemas-an mereka berubah secara tiba-tiba menjadi kesenangan. AllahYang Maha Pemurah menurunkan hujan kenikmatan tatkalaorang menderita kesusahan dan kecemasan.

Renungkan sekali lagi betapa melimpah kemurahanAllah Ta’ala. Ia menghidupkan bumi setelah matinya. Demi-kian pula, jika manusia mati ruhaninya, Ia meniupkan hidupke dalamnya; Dia itu Berkuasa atas segala sesuatu. Ia menurun-kan air dari langit, dan ini mengalir melalui jalan-jalan menu-rut ukuran masing-masing, artinya, tiap-tiap orang mengambilfaedah daripadanya, sesuai dengan kemampuannya.

Kerusakan merejalela, Utusan Allah datangAllah Ta’ala berfirman: Utusan Allah muncul pada

waktu kerusakan dan kecemaran merajalela di daratan danlautan, dan seluruh dunia dilanda oleh fitnah dan kebejatan

Page 110: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 109

akhlak. Bangsa Ummi (bangsa Arab), kaum Ahli Kitab danUlama, semuanya menyimpang dari jalan yang benar. Adapunsebab kerusakan ini ialah karena ketulusan dan kebenarantelah lenyap dari batin manusia, dan segala perbuatan merekadidorong oleh motif kepentingan pribadi yang kotor, danbukan didorong oleh perasaan mengabdi kepada Dzat YangMaha Tinggi. Sebenarnya, mereka adalah orang yang samasekali tersesat, yang akibatnya segala nikmat dan berkah Tuhandipotong dan dicabut daripadanya. Tetapi sebelum Allahmenyiksa mereka, Allah mengutus Utusan-Nya, agar merekamau bertobat dan menjauhkan diri dari perbuatan jahat.

Allah Ta’ala memperingatkan sebagai berikut:Berkelilinglah di bumi, dan lihatlah bagaimana nasib orang-orang kafir yang hidup sebelum kamu; kebanyakan merekaadalah musyrik. Apakah mereka tak memperhatikan, bahwaKami berkenan untuk menurunkan hujan di atas tanah yangkering, lalu dengan ini, Kami tumbuhkan biji-bijian yangmereka dan ternak mereka makan untuk menyelamatkanmereka dari mati kelaparan? Mengapa kamu tak merenungkandan berpikir, bahwa jika Tuhan Yang Maha Pemurah telahmenurunkan rahmat-Nya berupa hujan pada waktu duniadilanda oleh musim kemarau yang panjang, agar manusiaselamat dari mati kelaparan, mengapa Allah musti menahanfirman-Nya (Wahyu-Nya), yang ini merupakan obat mujarabpada waktu dunia dilanda oleh kematian rohani.

Malam dan siang sebagai pertandaAllah berfirman sebagai berikut: Kami telah membuat

malam dan siang sebagai dua pertanda. Malam menggambarkankegelapan akhlak dan ruhani; sedangkan siang menggambar-

Page 111: Barahini Ahmadiyah

110 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

kan kecemaran cahaya dan petunjuk. Jika malam mencapaipuncaknya, ini pertanda bahwa siang akan datang; demikianpula jika siang mencapai puncaknya, ini pertanda bahwamalam sedang mendekat. Demikianlah Kami benamkanpertanda malam, dan Kami timbulkan pertanda siang untukmemberi petunjuk. Apabila waktu siang tiba, ini menunjukkanbahwa sebelum ini adalah waktu malam. Keindahan dankecantikan itu hanya bisa dinikmati sebenar-benarnya apabiladijajarkan dengan barang yang buruk dan keji.

Maka dari itu, Tuhan Maha Pencipta mengatur agarTERANG dan GELAP selalu berputar dengan perputaranyang teratur. Apabila Terang mencapai kesempurnaan, inisegera diikuti oleh Gelap. Dan apabila Gelap mencapaipuncaknya, Terang akan timbul dengan cemerlang. Jadi, artiayat ini ialah, apabila kegelapan mencapai puncaknya, danapabila kerusakan dan kecemaran merajalela di daratan danlautan, maka sesuai dengan Undang-undang Kami yang abadi,Kami datangkan pertanda siang, agar orang yang pandai danbijaksana yang dipimpin oleh akal yang sehat, menambah imandan ilmunya dengan jalan memahami pengejawantahankekuasaan Tuhan.

Malam yang AgungAllah Ta’ala telah menjelaskan dalam ayat ini suatu

Undang-undang, kapan dan bilamana Kitab Suci atau seorangNabi diutus ke dunia. Menurut bunyi Undang-undang itu,apabila kegelapan mencekau batin manusia, dan membuatmereka begitu tersesat dan merosot akhlak mereka, hinggaiman dan amal mereka, budi dan akhlak mereka, kebiasaandan watak mereka, menjadi busuk dan kotor, dan kecintaan

Page 112: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 111

kepada Allah Ta’ala lenyap sama sekali, maka di saat itu, yaknidi saat kegelapan mencapai puncaknya, Allah Yang MahaPemurah mempertontonkan kasih sayang-Nya, dan denganWahyu-Nya, Ia menunjukkan jalan dan cara untuk memper-baiki dan mengembalikan keadaan manusia yang burukmenjadi baik.

Sehubungan dengan Undang-undang besar ini, AllahTa’ala berfirman sebagai berikut: Kami menurunkan Qur’andi malam yang gelap gulita, tatkala ini amat dibutuhkan untukkebaikan dan pedoman bagi manusia, untuk menunjukkanjalan yang benar dan meletakkan batas-batas Hukum danAgama. Memang cahaya yang cemerlang amat dibutuhkanuntuk mengenyahkan kegelapan yang suram yang melandaseluruh dunia; dan Allah Ta’ala berkenan menurunkan cahayaitu berupa Qur’an Suci yang melenyapkan dan menghalausegala keragu-raguan dan kegelapan, dan menyinarkan cahayaterang.

Hendaklah dipahami sedalam-dalamnya bahwa Lailatul-Qadar yang gaib, ini tak bertentangan sama sekali denganLailatul-Qadar biasa yang dikenal oleh umum. “Tata tertibadalah Undang-undang Tuhan yang nomor satu” dan apa sajayang dikerjakan oleh Allah Ta’ala, ini dikerjakan dengan tatatertib yang sempurna; dan untuk kepentingan ruhaninya, Iaberikan bentuk kelahiran yang Ia anggap tepat dan sesuai.Oleh karena arti ruhani dari Lailatul-Qadar ialah saat gelapgulita tatkala rahmat dan berkah Tuhan diturunkan di duniauntuk pedoman, dan mengembalikan keadaan manusia yangburuk menjadi baik, maka sesuai dengan ini, Allah Ta’alamenentukan suatu malam, yang menggambarkan bagianterakhir dari abad gelap dimana kebobrokan dan kebejatan

Page 113: Barahini Ahmadiyah

112 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

akhlak mencapai puncaknya. Melihat keadaan dunia yangmeraba-raba dalam kegelapan, maka di malam itu, Allah Ta’alaberkenan menurunkan Wahyu dan Hikmah-Nya kepada NabiSuci. Oleh karena itu malam ini disebut Lailatul-Qadar yanglebih baik dari seribu bulan, karena di malam ini Qur’an Suciyang cahayanya dapat menghalau dan melenyapkan kegelapanruhani, diturunkan.

Menurut pikiran yang sehat, terang pula bahwa ibadahkepada Allah yang dilakukan di zaman yang gelap danmengerikan itu layak mendapat penghargaan yang setinggi-tinggiya. Orang-orang yang suci dan tekun beribadah di abadyang gelap, mereka lebih layak menerima berkah dan ganjaranTuhan; karena di zaman yang penuh percobaan, tatkalakeduniawian dan kekotoran menguasai dunia, dan parapembela Kebenaran terancam oleh bahaya kematian, makatempat dan kedudukan orang-orang tulus itu ditentukanmenurut penglihatan Tuhan. Pada waktu jiwa manusia matidan jatuh sebagai korban kecintaan kepada dunia yang kotordan jahat, dan ditiup oleh angin samum yang mematikan,dan penyembahan kepada Allah lenyap sama sekali, dan jalanKetulusan dan Kebenaran tertutup sama sekali, sehingga orangmenjadi terpencil tanpa kawan.

Di saat yang mengerikan itulah iman yang kuat dankesetiaan yang teguh kepada Allah, dan pemutusan dari segalaikatan keluarga dan kawan, dan sabar menderita segala fitnahdan penderitaan, dan tak gentar menghadapi ancaman danbahaya kematian, sungguh-sungguh merupakan perbuatanluhur, yang hanya dapat dilakukan oleh para Nabi dan paraUtusan, yang mendapat cucuran kenikmatan Tuhan dantarikan kecintaan Tuhan. Sebenarnya, keteguhan, ketabahan,

Page 114: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 113

kesabaran dan pengabdian di saat gelap seperti itu, benar-benartinggi derajatnya, yang tak diperoleh di waktu lain.

Pengangkatan para pabi dan para waliBerdasarkan uraian tersebut, asas Lailatul-Qadar itu

diletakkan pada waktu tatkala hanya orang, karena hebatnyakegelapan, yang pemberani sajalah yang dapat memegangteguh Kebenaran dan tak mau mundur selangkah pun ataumelarikan diri. Sudah lama waktunya tatkala kehebatan orangyang pemberani, dan ketakutan para penakut dan pengecut,dibuktikan dengan hulu pedang. Inilah waktu yang mengeri-kan bagaikan malam yang gelap dan suram; dan di saat datang-nya banjir yang mengerikan ini, hanya orang yang mendapatasuhan khusus dari Tuhan sajalah yang diselamatkan darikematian dan kehancuran. Inilah sebabnya, mengapa AllahTa’ala menentukan sebagian dari abad yang gelap itu sebagaiLailatul-Qadar, mengingat gelap gulitanya; lalu sesudah itu, Iamenurunkan kenikmatan samawai, mengusir dan melenyap-kan kegelapan itu, dan Ia berfirman.

Sudah menjadi perkenan Tuhan Yang Maha Pemurah,bahwa apabila kegelapan mencapai puncaknya, yang menurutistilah ruhani disebut Lailatul-Qadar, maka Ia memutarperhatian-Nya, di waktu malam yang mirip seperti kegelapanbatin, ke arah alam ruhani, dimana para malaikat dan ruhsuci turun menurut perintah-Nya. Untuk memperbaikikesalahan manusia, Nabi Suci dibangkitkan; dengan pimpinandari Langit, beliau mengeluarkan orang-orang dari kegelapan,dan mengangkat mereka setapak demi setapak hinggakecemerlangan cahaya mencapai puncaknya. Para Wali, yaituorang-orang yang mengikuti jejak para Nabi dan sebagai

Page 115: Barahini Ahmadiyah

114 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

pengganti para Nabi, juga dibangkitkan menurut undang-undang ini.

Silih bergantinya pasang dan surutHendaklah dipahami sedalam-dalamnya, bahwa menurut

firman Allah dalam Qur’an Suci, sejak zaman dahulu, di duniaterdapat keadaan pasang surut dan timbul tenggelam.Kenyataan ini diungkapkan dalam Qur’an Suci:

“Engkau membenamkan malam dalam siang, dan Engkaumembenamkan siang dalam malam” (3:26).

Artinya, Engkau memberi petunjuk pada waktu kegelap-an merajalela, dan Engkau menciptakan kegelapan pada waktumenangnya petunjuk. Adapun rahasia silih bergantinya pasangdan surut ini ialah, bahwa sekali tempo, pikiran manusiadipaksa, sesuai rencana Ilahi, untuk memikirkan hal-halduniawi, sehingga segala kesibukan manusia dicurahkan untukmencapai kesenangan hidup dan memuaskan nafsu daging.Dalam hal demikian, abadnya menjadi abad gelap, dan puncakdari abad gelap ini disebut Lailatul-Qadar. Lailatul-Qadar iniselalu berulang. Tetapi yang paling memuncak ialah menjelangdatangnya Nabi Suci Muhammad. Karena di saat itu, kerusak-an dan kecemaran begitu merajalela di muka bumi, hinggatak ada persamaannya pada abad-abad sebelumnya, bahkantak akan terjadi semacam itu lagi sampai Hari Kiamat.

Undang-undang ruhani yang besarPendek kata, jika kegelapan ruhani mencapai puncaknya,

Allah Ta’ala memperlihatkan kasih sayangnya kepada dunia,

Page 116: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 115

dan mengutus Utusan-Nya untuk memperbaikinya. Orang-orang yang berjiwa mulia mengumpul di sekeliling beliau,bagaikan serangga yang tertarik kepada cahaya lampu di malamhari. Oleh karena serangga itu pasti tertarik kepada cahayalampu, maka demikianlah orang-orang yang berjiwa muliapasti tertarik kepada Utusan Allah sewaktu beliau muncul didunia. Pada waktu Nabi Suci datang, dunia sedang diliputioleh kegelapan ruhani yang begitu luas, hingga memerlukansekali munculnya Matahari Kebenaran yang amat cemerlangcahayanya. Inilah sebabnya mengapa Allah Ta’ala berkali-kalimenyebut terutusnya Nabi Suci dalam Qur’an Suci sebagaiorang yang menemukan dunia yang diliputi oleh kegelapan,lalu beliau tarik ke arah cahaya yang memberi hidup. Allahberfirman dalam Qur’an Suci sebagai berikut:(1) “Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepada engkau

agar engkau mengeluarkan manusia dari gelap gulita keterang” (14:1).

(2) “Allah adalah Pelindung orang-orang yang beriman: Iamengeluarkan mereka dari gelap gulita ke terang”(2:275).

(3) “Dia ialah Yang memberi kenikmatan kepada kamu,demikian pula malaikat-Nya agar Ia mengeluarkan kamudari gelap gulita ke terang” (33:43).

(4) “Sesungguhnya telah datang kepada kamu cahaya danKitab yang terang dari Allah, agar dengan ini, Allahmemimpin orang yang mau mengikuti ridlo-Nya ke jalanyang damai, dan Ia mengeluarkan mereka dari gelapgulita ke terang dengan izin-Nya, dan memimpin merekake jalan yang benar” (5:15-16).

Page 117: Barahini Ahmadiyah

116 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

(5) “Sesungguhnya Allah telah menurunkan Juru Ingatkepada kamu, (yaitu) seorang Utusan yang membacakankepada kamu ayat-ayat Allah yang terang, agar Iamengeluarkan orang yang beriman dan berbuat baik darigelap gulita ke terang” (65:10-11).Dalam ayat-ayat tersebut dan ayat lain yang bersang-

kutan, Allah Ta’ala berfirman, bahwa Nabi Suci telah dibang-kitkan pada waktu kerusakan mengamuk dengan hebatnya,dan tak ada satu bangsa pun yang terhindar dari pengaruhkerusakan ini. Kami telah mengutus seorang kepada kamusebagaimana Kami telah mengutus seorang Utusan kepadaFir’aun; dan pada saat yang paling membutuhkan, Kami telahmenurunkan kepadanya firman Kami, yaitu Kebenaran danPetunjuk. Wahai kaum Ahli Kitab, Utusan Kami telah datangkepada kamu pada saat tatkala sudah lama sekali tak datangseorang Utusan, agar dalam abad yang rusak ini, ia memimpinkamu ke jalan yang benar, yang kamu telah menyimpangdaripadanya. Dia adalah Juru Ingat dan Pembawa berita baikkepada kamu, agar kamu di kemudian hari tak melepaskandiri dari pertanggungjawaban, dengan dalih bahwa tak adaJuru Ingat muncul di tengah-tengah kamu. Kamu berada ditepi jurang api, yang kamu hampir-hampir masuk di dalamnyatatkala Nabi Suci datang, yang kedatangan beliau itu sebagairahmat bagi sekalian umat, dan beliau telah menyelamatkankamu dari jurang kehancuran.

Nabi duniaSelanjutnya Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut: Jika

Kami menghendaki, Kami mengutus di tiap-tiap tempatseorang Utusan. Tetapi Kami mengutus engkau untuk seluruh

Page 118: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 117

dunia; semakin besar tugas yang engkau pikul, semakin besarpula pahala yang engkau terima. Pekerjaan raksasa yang engkaukerjakan sendiri, yang seharusnya dikerjakan oleh ribuanorang, pasti pantas mendapat penghargaan kemuliaan danganjaran.

Oleh karena Nabi Suci itu sebaik-baik para Nabi dansemulia-mulianya para Utusan, Allah Ta’ala menghendaki agarbeliau juga yang paling atas dan paling menonjol dalampengabdiannya kepada umat manusia. Jadi bukan seperti NabiMusa dan Nabi Isa, yang beliau-beliau ini hanya diutus untuksatu bangsa saja, yaitu bangsa Israil, melainkan Nabi Suci itudiutus untuk sekalian bangsa dan semua negara di dunia,sehingga tugas beliau membentang ke semua bangsa dannegara di dunia, dan segala penderitaan dan kesengsaraan yangbeliau pikul, beliau memperoleh penghormatan yang tinggidan ganjaran yang besar, yang tak diberikan kepada nabi-nabilain.

Allah ialah Yang membuat malam dan siang silihberganti. Demikian pula Dia menetapkan agar kecemerlangandan kegelapan ruhani berjalan silih berganti. Dia adalah AllahYang dengan kekuasaan-Nya telah menciptakan manusia, lalumenjaga kelangsungan jenisnya melalui proses keturunan.Hukum ini bekerja pula di alam ruhani. Jika kegelapan ruhanimemuncak dengan hebatnya, Ia pertama kali menciptakanorang yang tinggi ruhaninya; kemudian Ia berikan kehidupanruhani kepada para pengikutnya yang dapat disebut anak-anaknya. Semua Nabi adalah bapak ruhani, dan para pengikutnyaadalah anak ruhani. Dengan demikian, terdapat persamaanantara sistem jasmani dan sistem ruhani, tanpa ada perbedaanantara dua sistem ini.

Page 119: Barahini Ahmadiyah

118 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman sebagai berikut:Apakah kamu tak melihat bagaimana Kami membentangkanbayangan sampai menutupi seluruh muka bumi. Dan jikaKami menghendaki, Kami dapat memperpanjang kegelapanini selama-lamanya, dan tak ada cahaya sama sekali. TetapiKami menaikkan matahari agar ini menghilangkan kegelapanyang ada sebelumnya. Alangkah mudahnya untuk memahamihal-hal yang berlawanan satu sama lain. Cahaya itu hanya dapatdirasakan perlunya bagi orang yang menyadari akan kegelapan.Firman Allah selanjutnya: Kami melenyapkan kegelapansedikit demi sedikit dengan cahaya sehingga orang yang selaludalam kegelapan, sedikit demi sedikit dapat mengambil faedahdaripadanya, dan dapat selamat dari kerasnya perubahan yangmendadak: perubahan yang mendadak menyebabkankeguncangan yang mematahkan bagi mereka.

Demikian pula jika kegelapan ruhani merajalela di mukabumi, Allah Ta’ala menaikkan Matahari Kebenaran yangsedikit demi sedikit meningkatkan cahayanya yang cemerlangdi muka bumi, agar ini menyinari dan menerangi bumi, danmembuat perbedaan antara gelap dan terang. SelanjutnyaAllah berfirman, bahwa sesuai undang-undang Allah yang takberubah-ubah, apabila bumi menjadi kering dan mati, Allahsegera memberi hidup baru kepadanya. Ini adalah tanda-tandaKami yang Kami uraikan dengan terang, agar orang-orang sukamerenungkan dan memahaminya.

KesimpulanSemua dalil yang diuraikan oleh Allah Ta’ala dalam

Qur’an Suci yaitu sumber ajaib dan kebutuhan hidup yangtak boleh ditinggalkan, ini secara ringkas dapat disimpulkan

Page 120: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 119

sebagai berikut: Qur’an Suci datang pada waktu yang amatdiperlukan, yaitu tatkala para pengikut semua agama mening-galkan ajaran-ajaran yang benar, dan meninggalkan perbuatansuci dan lurus; dan tiada agama satu pun di muka bumi yangmasih murni dan bersih dari noda dan kerusakan. Jiwamanusia dihayati oleh kecintaan kepada dunia, sampai-sampaisegala usaha dan perbuatan mereka hanya didasarkan atasmotif tunggal, yaitu tercapainya kesenangan, kehormatan dankebahagiaan duniawi. Kecintaan kepada Allah telah lenyapsama sekali, dan satu-satunya yang dianggap agama ialahupacara-upacara mati, baik dilakukan dengan mulut maupundengan tindakan.

Allah Ta’ala tak menyukai jika hamba-hamba-Nyasenantiasa berada dalam kegelapan ruhani, yang akhirnya akanmengalami siksaan yang kekal. Maka dari itu, sesuai denganUndang-undang-Nya yang abadi, Ia kembali berkasih sayangkepada hamba-hamba-Nya manakala mereka jatuh dalamkesengsaraan, sama halnya seperti undang-undang Tuhan dialam jasmani, manakala bumi menjadi mati karena lamanyamusim kering, Allah menurunkan hujan yang memberi hidup.Maka dari itu, Allah menurunkan Qur’an Suci untuk me-manggil mereka kembali ke jalan yang benar dan memperbaikimoral mereka. Mengingat kegelapan itu mencapai puncak yangpaling tinggi dan paling mengerikan, maka sangat diperlukansekali bangkitnya seorang Nabi yang kuat dan turunnya sebuahKitab Suci yang ampuh.

Nabi yang kuatAllah Ta’ala berfirman dalam Qur’an Suci sebagai

berikut:

Page 121: Barahini Ahmadiyah

120 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

“Orang-orang kafir dari kaum Ahli Kitab dan kaum musyriktak akan meninggalkan agama mereka, sampai tanda buktiyang terang datang kepada mereka, (yaitu) Utusan dari Allahyang membacakan lembaran-lembaran suci, yang di dalamnyaadalah kitab-kitab yang benar” (98:1-3).

Tanpa datangnya Nabi Suci yang membawa Kitab Suciyang ampuh, yang ajaran-ajaran dan kebijaksanaan serta ilmuKetuhanannya mencakup sekalian kitab suci di dunia, danyang bersih dari kesalahan dan kekurangan serta cacat yangdapat mengurangi kesuciannya, niscaya tak dapat memanggilkembali orang-orang dari golongan Ahli Kitab ke Jalan yangBenar, yang telah lama mereka tinggalkan dan membelokkepada kakafiran.

Adapun bukti keampuhan ini terletak atas dua dalil: (1)Menurut Undang-undang Allah yang tak berubah-ubah, Allahmenurunkan pertolongan-Nya pada waktu keadaan jasmanidan ruhani membutuhkan sekali pertolongan itu; misalnya,Allah menurunkan hujan pada waktu dunia menderitakekeringan, demikian pula Allah menurunkan wahyu padawaktu keadaan ruhani mengalami mala petaka.

Dalil ini adalah begitu terang dan begitu mudahdipahami, sehingga ini menimbulkan keyakinan, walaupunhanya disajikan begitu saja. Tak seorang pun di bawah kolonglangit dapat menolak kenyataan yang terang bahwa sistem alamfisik dan alam ruhani ini sudah berjalan berabad-abad lamanya,tanpa gangguan apa pun; ini disebabkan karena Allah Ta’alamelindungi sistem ini dari segala kepunahan dan kerusakan.Misalnya, jika Allah tak memberi perlindungan kepada alamfisik dengan tak menurunkan hujan pada waktu musim

Page 122: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 121

kemarau yang panjang dan bencana kekurangan air, niscayamanusia akan mati, dan akhirnya umat manusia akan musnah.

Selanjutnya, jika Allah Ta’ala tak mengatur matahari danbulan, siang dan malam, angin dan awan, untuk menjalankantugas mereka secara tepat dan teratur, niscaya seluruh susunanalam semesta akan hancur berantakan. Allah berfirman dalamQur’an Suci sebagai berikut:

“Apakah mereka berkata: Ia telah membuat-buat kebohonganterhadap Allah? Maka jika Allah menghendaki, Ia akanmenyegel hati engkau (terhadap mereka). Allah menghapuskepalsuan dan menguatkan kebenaran dengan firman-Nya.Sesungguhnya Allah itu Yang Maha Tahu apa yang ada dalamhati. Dan Dia ialah Yang menurunkan hujan setelah merekaberputus asa, dan Ia membentangkan rahmat-Nya. Dan Diaadalah Kawan Yang terpuji” (42:24, 28).

Adalah menjadi kesenangan-Nya dan kebiasaan-Nyabahwa Ia menegakkan Kebenaran dan menghapus kepalsuan.Kekuasaan dan keistimewaan ini hanyalah ada pada-Nya;karena Ia tahu akan segala penyakit ruhani kita, dan tahupula akan obatnya yang mujarab. Jika penderitaan alammencapai puncaknya, dan manusia menjadi patah semangatkarena putus asa, maka sesuai dengan Undang-undang-Nyayang tak berubah-ubah, Allah menurunkan hujan yangmelegakan dan membawa kebahagiaan. Demikian pula, padawaktu malapetaka ruhani berkobar, dan manusia menyimpangdari jalan yang benar, dan moral mereka menjadi bejat, AllahTa’ala membangkitkan seorang yang dikaruniai Nur-Ilahi,untuk mengeluarkan mereka dari kegelapan.

Page 123: Barahini Ahmadiyah

122 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Oleh karena kenikmatan jasmani itu mudah dilihat dandiamati oleh mata jasmani, maka Allah Ta’ala berfirman dalamayat tersebut dengan mengemukakan hal yang sudah diketahuidan mengumumkan lebih dahulu undang-undang alam fisik,agar ini menjadi mudah bagi orang yang berakal untukmemahami undang-undang Allah tentang alam ruhani.

Kaum Brahmo SamajHendaklah dipahami benar-benar bahwa orang-orang

yang percaya, bahwa Kitab-kitab Suci itu diwahyukan olehAllah Ta’ala, mereka juga harus percaya bahwa Kitab-kitab Suciditurunkan tatkala Kitab-kitab Suci amat dibutuhkan. Memangsudah menjadi kebiasaan Allah bahwa Ia menurunkan KitabSuci pada waktu terjadinya keadaan genting. Namun adasegolongan manusia, misalnya kaum Brahmo Samaj, yang takpercaya kepada Wahyu Ilahi. Walaupun di muka telah banyakditulis tentang bantahan terhadap mereka, namun dalil yangdikemukakan oleh Allah Ta’ala dalam ayat 42:24 tersebut,sudah cukup untuk meyakinkan mereka, jika mereka mem-punyai sedikit rasa keadilan dan kejujuran. Jika merekamengakui bahwa pimpinan dan petunjuk tentang kehidupanjasmani berada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bahwaDia adalah Yang menyelamatkan dunia dari kegelapan dankehancuran dengan rahmat-Nya yang berupa cahaya danhujan, bagaimana mereka dapat melepaskan diri dari kesim-pulan yang tak dapat dibantah lagi, bahwa pimpinan danpetunjuk tentang alam ruhani juga dikuasai dan dilaksanakanoleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Sungguh picik dan tak bijaksana sekali untuk mengira,bahwa kehidupan jasmani yang tak kekal dan bersifat

Page 124: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 123

sementara itu dikuasai oleh tangan Tuhan Yang Maha Luhur,sedangkan kehidupan yang kekal dan abadi yang terjadi daricahaya batin dan cahaya ruhani itu hanya dianggap sebagailelucon angan-angan manusia belaka. Sungguh tak dapat di-mengerti sekali mengapa Allah Yang untuk mempertahankandan menguatkan alam fisik telah mewujudkan kekuasan-Nyayang luar biasa tanpa campur tangan manusia sedikit punmusti dianggap tak berdaya dan tak mampu untuk memper-tontonkan Kekuasan-Nya di lapangan ruhani. Jika demikian,Ia tak dapat dianggap memiliki Sifat-sifat Sempurna, dan takdapat dibuktikan bahwa Ia mempunyai Kekuatan Ruhani.Kepuasan sejati yang berlandaskan iman yang kuat, takmungkin diperoleh dari angan-angan kosong. Paling banter,angan-angan itu hanya mendatangkan kemungkinan, bukankepastian, bahkan boleh jadi cenderung ke arah penolakandan penyangkalan.

Tangga yang tinggiPikiran manusia itu tak memuaskan, dan ketinggalan

jauh di belakang ilmu Tuhan. Pikiran manusia itu paling tinggihanya sampai kepada ‘perkiraan’ yang tak dapat membukarahasia jiwa yang sebenarnya, dan tak dapat pula tahu akanilmu ruhani yang tinggi, bahkan tak bersih dari kekotoran.Memang manusia semacam itu menjadi budaknya hawa nafsu-nya sendiri yang rendah, dan segala kepandaian dan pikirannyaia gunakan sebagai senjata untuk melanjutkan tipu muslihat-nya. Apakah mungkin bahwa kebijaksanaan manusia yangpicik dan lemah dapat mengelakkan dan menjauhkan manusiadari hawa nafsunya, sekalipun dia itu sendirian? Apakah ke-kuasaan pikiran manusia dapat menyamai ilmu dan kekuasaan

Page 125: Barahini Ahmadiyah

124 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

Tuhan Yang Maha Kuasa? Apakah ada sesuatu, selain Allah,yang dapat memberi yang sama dengan Nur Ilahi, yang mem-bawa perubahan pada jiwa, dan menyelamatkan manusia darikegelapan dan keragu-raguan? Tidak! tak ada seorang pun yangdapat berbuat demikian.

Orang-orang itu terjerumus dalam kesalahan ini; merekatak pernah berpikir, bahwa keselamatan kita itu bergantungsampai seberapa jauh ilmu kita tentang Ketuhanan, dan sebe-rapa jauh pengaruh kekuasaan Tuhan terhadap jiwa kita,dansampai seberapa jauh pula kita dapat berjalan mendekati AllahTa’ala melalui rahmat dan barkah-Nya, dan sampai seberapatinggi Allah Ta’ala membuka tabir yang terbentang di hadapankita. Pengetahuan dan kebijaksanaan mereka berakhir denganperkiraan belaka. Tetapi ilmu yang sebenarnya, yang sehat danmurni, yang amat penting untuk menyelamatkan manusia,tertutup oleh filsafat yang rusak dan memuakkan.

Hendaklah dipahami sedalam-dalamnya, bahwa merekaberada dalam kesesatan karena mereka mengambil patokanpikiran manusia yang tidak sempurna. Banyak sekali oranghanya meraba-raba ilmu Tuhan, yang tak dapat diuraikan olehlogika dan ilmu pengetahuan. Demikian pula, tak pernahangan-angan manusia terbang begitu tinggi, seakan-akanmencapai rahasia Tuhan yang tak terbatas tingginya. Tak adatangga, dan pula tak ada lift yang dapat mencapai ketinggianrahasia Tuhan, selain Wahyu Allah Pribadi. Orang yang sung-guh-sungguh mencari Tuhan dengan segala kekuatan yang adapadanya, sangat membutuhkan tangga ini. Sebenarnya, manu-sia tak dapat mencapai ilmu Tuhan yang amat mulia dan tinggi,kecuali jika ia menggunakan tangga ini sebagai alat untukmeningkat. Sebaliknya, manusia tetap akan menjadi budak

Page 126: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 125

pikirannya yang gelap, yang tak memuaskan dan jauh darikebenaran; dan oleh karena tak mempunyai ilmu Tuhan, makasegala kesimpulan yang mereka tarik, pasti menyimpang dantercela. Sebagaimana jarum tak dapat digunakan jika tak adabenangnya, demikian pula pikiran dan logika manusia akantetap goyah dan goncang, jika tak ada bantuan Wahyu Tuhan.[]

Page 127: Barahini Ahmadiyah

126 | HAZRAT MIRZA GHULAM AHMAD

SEGALA PUJI KEPUNYAAN ALLAH, Yang telah memberi rahmatdan kekuatan kepada hamba-Nya yang hina ini dalammenerjemahkan Kitab Barahini Ahmadiyyah, buah tanganMujaddid Agung Hazrat Mirza Ghulam Ahmad.

Meskipun terjemahan ini kami usahakan seteliti dansebaik mungkin, tetapi kami menyadari bahwa terjemahanini jauh dari sempurna, karena terjemahan ini adalah ter-jemahan dari terjemahan, bukan terjemahan dari Kitab yangasli. Lebih-lebih jiwa penerjemah jauh di bawah penulis yangagung, yang penerjemah merasa tak mampu menyelami jiwapenulis yang agung itu. Penerjemah terpaksa memberanikandiri untuk menerjemahkan kitab ini karena didorong olehkawan-kawan yang ingin menikmati Kitab Barahini Ahmadiyyahyang sudah termasyhur.

Terjemahan ini bukanlah terjemahan dari seluruh KitabBarahini Ahmadiyyah, melainkan hanya Kata Pengantar danTeks dari Kitab itu. Baru ini sajalah yang selesai diterjemahkandalam bahasa Inggris.

Susunan kalimat terjemahan bahasa Inggris nampakagung dan indah. Tetapi karena piciknya pengetahuan pener-

KATAPENUTUP

Oleh Penerjemah

Page 128: Barahini Ahmadiyah

MUKADIMAH BARAHINI AHMADIYAH | 127

jemah, terjemahan bahasa Indonesia ini nampak dangkal dansederhana. Untuk ini penerjemah mohon ampun kepadaTuhan Yang Maha Pemurah atas segala kesalahan dankekurangan yang terjadi karena kebodohan.

Akhir kalam, segala puji kepunyaan Allah, Tuhan sarwasekalian alam.

Yogyakarta, 23 Dhulhijjah 1392 HPenerjemah