Upload
didi-setiyadi
View
673
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Bengkel kesehatan lingkungan kerja
Citation preview
IDENTIFIKASI PENYAKIT AKIBAT KERJA, PENYEBAB SERTA
PENGENDALIAN PADA PEKERJA BENGKEL “KANCIL”
Jl. Nakula Raya (samping gedung G udinus)Nama Kelompok 04 :Rizki Naviani D11.2011.01256Yuninda Fajar Kurnia D11.2011.01290Didi Setiyadi D11.2011. 01278Dhara Intan Maulina D11.2011.01305Ummu Tazkiyatunnafsi D11.2011.01326Desty Eka Dahlia D11.2011.01376Sergiane Oriska Lende D11.2011.01341
Universitas Dian NuswantoroSemarang
Sekilas info• Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang
disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja
• Perbengkelan merupakan suatu tempat bekerja yang bergerak di bidang sektor informal yang berlangsung tiap hari yang memiliki pekerja (ada yang tetap dan tidak) tergantung pada pemilik bengkel dalam mempekerjakan pekerjaannya.
ObservasiGambaran Lokasi• Bengkel “KANCIL” milik Bapak Ngasirin yang berada di
Jalan Nakula Raya (samping gedung G udinus) Semarang.
Jumlah tenaga kerja• terdiri dari 2 orang yang terdiri dari:
bapak Ngasirin 49 tahun
kakak dari bapak Ngasirin 52 tahun
Proses produksi
Dalam perbengkelan ini pekerja hanya melakukan service motor seperti menganti oli, tambal ban, stel velg mengisi angin, dan reparasi sepeda.
Hasil observasi & pembahasan
Dari observasi yang kami lakukan, ada beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan:
1. Kapasitas Kerja
Mulai Bekerja di bengkel sejak tahun 2006 sampai sekarang, 6 tahun.
Pada shift 1 bapak ngasirin bekerja dari pukul 07.00-14.00
Pada shift 2 kakaknya bapak ngasirin bekerja dari pukul 14.00-20.00
2. Beban Kerja Utama
Beban kerja utama pada pada pekerja bengkel adalah beban kerja fisik
3. Beban Kerja Tambahan
Faktor kimia : Polusi udara, Asap Pembangkaran Ban
Faktor mental psikologis : Suasana kerja yang kurang nyaman,
Tekanan dari Pelanggan.
Faktor Biologis : Bakteri, Serangga, Cacing
Aktivitas/kegiatan yang beresiko pada
pekerja bengkel.
Tidak Menggunakan APD
pekerja yang beraktivitas dan melakukan pekerjaannya, tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) dalam bentuk apapun.
Cara cuci tangan yang salahPekerja bengkel mencuci tangan menggunakan bensin serta mencelupkannya ke air rendaman besi yang kotor.
Proses pencongkelan banProses Pencongkelan ban yang tidak menggunakan APD dapat menyebabkan resiko kecelakaan kerja, seperti tangan tertusuk besi yang ada disekitar ban,tertusuk paku apabila di dalam ban terdapat paku.Ataupun tersentuh mesin motor yang masih panas.
Kondisi/Lingkungan yang beresiko pada
Pekerja Bengkel
Tempat/Lokasi Bengkel
Lokasi bengkel berada di pinggir jalan, dapat menyebabkan gangguan pernapasan bagi pemilik maupun pengunjung bengkel akibat polusi udara. Jarak yang terlalu dekat dengan jalan memberi efek kebisingan baik pada pengunjung maupun pekerja bengkel.
Tata letak barang yang tidak beraturan
• Tata letak peralatan bengkel yang tidak rapi. Dapat meyebabkan kecelakaan kerja.
Banyaknya perkakas yang tidak dibutuhkan
• Banyaknya perkakas yang tidak dibutuhkan namun tidak dibuang sehingga berisiko menimbulkan penyakit jika ditempat tersebut menjadi tempat bersarangnya vektor
Penyakit yang timbul
akibat kerja
Pada Pekerja
Bengkel!
Pusing & Stres
Kesemutan
Pegal pada lengan atas Gangguan Pernapasan
Penyakit kulit
Kebisingan > pendengaran lama-lama akan berkurang dan daya konsentrasi
terhadap rangsangan juga menjadi rendah
Potensi Bahaya di Bengkel motor
1. Potensi bahaya pada saat melepas has motor :• Tangan terpukul palu• Tangan terkena knalpot panas
2. Potensi bahaya pada saat memasang gear motor :o Tangan terjepito kejatuhan gear
3. Potensi bahaya pada saat menambal ban : Luka bakar akibat terkena api saat menambal
ban Sesak nafas akibat asap hitam yang dihasilkan
dari proses pembakaran. Ketusuk benda kecil saat memasukkan ban
dalam ke ban luar
PENGENDALIAN&
PENCEGAHAN
• Dalam mencegah/mengendalikan kecelakaan kerja, pekerja di bengkel ini tidak mempunyai program atau prosedur apapun, pekerja hanya mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan bersikap hati-hati pada tiap aktivitasnya.