14
Oleh : Tika Apriyani 2KA17 Budaya Kreativitas dan Inovasi

Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Oleh :Tika Apriyani

2KA17

Budaya Kreativitas dan Inovasi

Page 2: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah

sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Dengan kata budaya organisasi mencerminkan cara staf melakukan sesuatu (membuat keputusan, melayani pasien, dan lain-lain)

yang dapat dilihat kasat mata dan dirasakan terutama oleh orang diluar organisasi tersebut.

Page 3: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi menurut Tika (2006) memiliki beberapa fungsi yaitu:

1. Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain,

2. Sebagai perekat bagi staf dalam suatu organisasi,3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial,4. Sebagai mekanisme kontrol dalam memandu dan membentuk

sikap serta perilaku staf,5. Sebagai integrator,6. Membentuk perilaku bagi para staf,7. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok

organisasi,8. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan,9. Sebagai alat komunikasi,10.Sebagai penghambat berinovasi.

Page 4: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (2008) budaya organisasi mempunyai fungsi yaitu ;

1. Memberi batasan untuk mendefinisikan peran sehingga memperlihatkan perbedaan yang jelas antar organisasi,

2. Memberikan pengertian identitas terhadap sesuatu yang lebih besar dibandinglan minat anggota organisasi secara perorangan,

3. Menunjukkan stabilitas sistem sosial,4. Memberikan pengertian dan mekanisme pengendalian yang dapat

dijadikan pedoman untuk membentuk sikap dan perilaku anggota organisasi,

5. Pada akhirnya budaya organisasi dapat membentuk pola pikir dan perilaku anggota organisasi.

Page 5: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Manfaat Budaya Organisasi

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh kedua belah pihak, baik organisasi maupun para anggotanya.

Manfaat tersebut adalah memberikan pedoman bagi tindakan pengambilan keputusan, mempertinggi komitmen organisasi, menambah perilaku konsistensi perilaku para anggota organisasi danmengurangi keraguan para anggota organisasi, karena budaya memberitahukan pada mereka sesuatu dilakukan dan dianggap penting (Mangkunegara, 2007).

Page 6: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Tipologi Budaya Organisasi

Ada beberapa tipologi budaya organisasi. Kotter dan Heskett (1998) mengkategorisasi jenis budaya organisasi menjadi tiga yaitu ;

1. budaya kuat dan budaya lemah;2. budaya yang memiliki kecocokan strategik; dan3. budaya adaptif.

Page 7: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Budaya Kuat & Budaya Lemah

Robbins (1990) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan budaya yang kuat adalah budaya di mana nilai-nilai inti dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas. Makin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan makin besar komitmen mereka pada nilai-nilai itu, maka makin kuat pula budaya tersebut. Sebaliknya organisasi yang berbudaya lemah, nilai-nilai yang dianut tidak begitu kuat sehingga jati diri organisasi tidak begitu menonjol dan kemungkinan besar nilai-nilai yang dianut pun berubah setiap pergantian pimpinan atau sesuai dengan kebijakan pimpinan yang

baru.

Page 8: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Budaya yang Memiliki Kecocokan StrategikJenis budaya yang cocok secara strategik

memiliki perspektif yang menegaskan tidak ada resep umum untuk menyatakan seperti

apa hakikat budaya yang baik itu, hanya apabila “cocok” dengan konteksnya. Konteks

itu dapat berupa kondisi objektif dari organisasinya, segmen usahanya yang

dispesifikasi oleh strategi organisasi atau strategi bisnisnya sendiri. Konsep kecocokan

sangat bermanfaat khususnya dalam menjelaskan perbedaanperbedaan kinerja

jangka pendek dan menengah. Esensi konsepnya mengatakan bahwa suatu budaya

yang seragam tidak akan berfungsi. Oleh karena itu, beberapa variasi dibutuhkan untuk mencocokan tuntutan-tuntutan spesifik dari

bisnis-bisnis yang berbeda itu.

Page 9: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Budaya Adaptif

Budaya adaptif didasari pemikiran bahwa organisasi merupakan sistem terbuka dan dinamis yang dapat mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh lingkungan. Untuk dapat meraih sukses dalam lingkungan yang senantiasa berubah, organisasi harus tanggap terhadap kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, dapat

membaca kecenderungan-kecenderungan penting dan melakukan penyesuaian secara cepat. Budaya organisasi adaptif memungkinkan organisasi mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi tanpa

harus berbenturan dengan perubahan itu sendiri.

Page 10: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Karakteristik Budaya Organisasi

Selanjutnya, Luthans (1992) memaparkan karakteristik budaya organisasi sebagai berikut:

Peraturan-peraturan perilaku yang harus dipenuhi ;

• Norma-norma • Nilai-nilai yang dominan • Filosofi • Aturan-aturan • Iklim organisasi.

Semua karakteristik budaya organisasi tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, dalam arti bahwa unsur-unsur

tersebut mencerminkan budaya yang berlaku dalam suatu jenis organisasi, baik yang berorientasi pada pelayanan jasa maupun

organisasi yang menghasilkan produk barang.

Page 11: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Kreatifitas Individu dan Team

Individu yang Kreatif :

• Kefasihan Konseptual,• Orisinilitas,• Memisahkan secara obyektif sumber dan esensi dalam

mengevaluasi informasi,• Menunda penelitian final,• Tidak otoriter,• Menerima desakan-desakan dorongan batin,• Independensi penilaian, tidak komformis, melihat diri sebagai

pribadi yang berbeda,• Hidup penuh fantasi, kaya, khas, antusias dan orientasi realitas

yang superior, terkontrol.

Page 12: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Kreatifitas Individu dan Team

Organisasi yang Kreatif :

• Mempunyai orang-orang yang memiliki kepastian untuk menggali gagasan-gagasan baru,

• Membuka saluran komunikasi,• Kebijakan personel yang heterogen,• Mencakup tipe-tipe marjinal dan tidak umum,• Memberi toleransi terjadinya keanehan,• Mempunyai k=pendekatan yang obyektif, yang berfondasi pada

fakta, realitas,• Memilih dan mempromosi berdasarkan kinerja saja,• Lebih desentralis, diversifikatif,• Para karyawan mengalami rasa senang, antusiasme,• Dan masih banyak lagi..

Page 13: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Proses Inovasi dalam Organisasi

Menurut Zaltman, Duncan dan Holbek (Ibrahim, 1988: 143)

Tahap Permulaan (Inisiasi)

Pengetahuan dan Kesadaran

Pembentukan sikap terhadap

inovasi

Pengambilan keputusan

Tahap Implementasi

Permulaan Implementasi

Kelanjutan Pembinaan

Page 14: Budaya Kreatif dan Inovasi (TUGAS 7)

Sumber• Riadi, Muchlisin, “Fungsi, Dimensi dan Pembentukan Budaya Organisasi”, 19 April 2015, http://

www.kajianpustaka.com/2014/06/fungsi-dimensi-pembentukan-budaya-organisasi.html

• http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi

• http://www.psychologymania.com/2013/01/tipologi-budaya-organisasi.html

• http://perilakuorganisasi.com/perbandingan-individu-kreatif-dan-organisasi-kreatif.html