18
ANALISIS SEBAB AKIBAT KEBIASAAN MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA MAKALAH Oleh : LUTFI KOTO JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

ANALISIS SEBAB AKIBAT KEBIASAAN MENYONTEK PADA

PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

MAKALAH

Oleh :

LUTFI KOTO

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

Page 2: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Makalah ini dengan penuh kejujuran. Shalawat beserta salam juga penulis

sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang sikap dan tingkah

lakunya dapat kita jadikan teladan untuk hidup didunia ini.

Alhamdulillah, Pembuatan Makalah ini terlaksana atas bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam

penulisan Makalah ini. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk

evaluasi dan penyempurnaan. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna untuk

kita semua, terutama bagi penulis sendiri. Amin.

Padang, Mei 2014

Penulis

Page 3: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2

C. Tujuan ............................................................................................ 3

D. Manfaat ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyontek ................................................................... 4

B. Faktor Penyebab Timbulnya Kebiasaan Menyontek ..................... 5

C. Dampak yang Ditimbulkan dari Kebiasaan Menyontek ................ 9

D. Solusi Untuk Mengatasi Kebiasaan Menyontek ............................ 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 13

B. Saran............................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

Page 4: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mencapai kesejahterahan.

Pendidikan juga berfungsi untuk membentuk karakter manusia yang lebih

baik.Menurut UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional) Pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang

demokratis dan bertanggung jawab.

Setiap warga negara wajib ikut serta mewujudkan tujuan pendidikan

Indonesia.Bahkan Pembukaan Undang-undang secara lantang menegaskan bahwa

mencerdaskan kehidupan bangsa salah satu dari cita-cita bangsa. Kita wajib

berbangga atas prestasi anak negeri yang mengharumkan nama bangsa. Namun

jika dilihat secara global, masih banyak yang harus kita benahi dari sistem

pendidikan Indonesia.Kita tidak bisa menghindari kenyataan bahwa masih ada

beberapa civitas akademika yang melanggar aturan dalam melaksanakan sistem

pendidikan.Pelanggaran yang terjadi seolah kompleks, penyimpangan dimulai

dari lini bawah sampai ke lini atas dari sistem pendidikan nasional.

Adapun penyimpangan yang dapat kita rasakan sendiri adalah masih

banyaknya oknum pemerintahan yang korupsi, belum meratanya pendidikan dan

penempatan jabatan yang tidak tepat.Dalam penulisan makalah ini, penulis

memfokuskan pada penyimpangan yang dilakukan pada lini bawah, yaitu

pelanggaran yang dilakukan oleh objek dari sistem pendidikan nasional.Salah satu

kesalahan (kebiadaban) yang dilakukan adalah kebiasaan menyontek.Menyontek

Page 5: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

2

tidak hanya dilakukan oleh pelajar tingkat dasar dan menengah, namun yang

paling parah kebiadaban ini juga dilakukan oleh calon pendidik dan pendidik

(guru dan dosen).

Jika dilihat secara global, prestasi pendidikan di Indonesia belum

membanggakan.Banyak survey yang menunjukkan buruknya prestasi pendidikan

dinegeri ini, salah satunya Laporandari Bank Dunia yang menyatakan :

keterampilan membaca siswa kelas 4 SD Indonesia paling rendah di Asia Bagian

Timur. Kompetisi atau daya saing Indonesia menduduki rangking 37 dari 57

negara yang di survey.Memang banyak faktor yang menyebabkan kenapa

rendahnya kualitas pendidikan dinegeri ini, dibutuhkan konsentrasi yang suci dan

kerjasama dari semua lini.

Perubahan kearah yang lebih baik pasti bisa kita lakukan. Tugas kita

semua untuk membantu pemerintahmembangun suatu sistem pendidikan yang

tidak cacatdan sehat.Perubahan bisa kita mulai dari hal yang kecil, salah satunya

menghilangkan kebiasaan menyontek. Walaupun kita belum bisa membantu

banyak, tapi penulis yakin jika kita semua mau menghilangkan kebiasaan

menyontek, kita sudah menjadi bagian dalam peningkatkan mutu pendidikan.

Sesuatu yang sanga disayangkan adalah adanya hasil Penelitian dilapangan yang

menyatakan 100% mahasiswa pernah menyontek pada saat ujian (Alam, dkk :

2008). Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengulas masalah

menyontek pada makalah ini.

B. Rumusan Masalah

Dalam penulisan makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Apasaja faktor yang menyebabkan seseorang menyontek.?

2. Apasaja dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan menyontek.?

3. Bagaimana solusi untuk mengatasi kebiasaan menyontek.?

Page 6: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

3

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong pelajar untuk menyontek.

2. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari sikap menyontek.

3. Untuk mencari solusi mengatasi kebiasaan menyontek

D. Manfaat

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah : (a) Bagi pelajar (siswa

dan mahasiswa), agar introspeksi diri dan memupuk rasa kesadaran akan

bahayanya kebiasaan menyontek, sehingga tidak ada lagi yang menyontek saat

ujian. (b) Bagi pendidik (guru dan dosen), agar lebih mengoreksi diri pribadi dan

bertanggung jawab untuk mengevaluasi semua tugas yang diberikan kepada

peserta didik, selain itu diharapkan kepadapendidik agar tegas kepada peserta

didik yang ketahuan menyontek dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Page 7: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyontek

Menyontek merupakan sebuah strategi yang digunakan siswa untuk

memperoleh prestasi yang tinggi dengan cara yang tidak adil (Anderman,

Griesinger & Wasterfield, 1998). Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan

W.J.S. Purwadarminta menyontek adalah mencontoh, meniru, atau mengutip

tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Dalam artikel yang ditulis oleh

Alhadza (2004) kata menyontek sama dengan cheating. Beliau mengutip pendapat

Bower (1964) yang mengatakan cheating adalah perbuatan yang menggunakan

cara-cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan

keberhasilan akademis atau menghindari kegagalan akademis.

Menurut Deighton (1971) “Cheating is attempt an individuas makes to

attain success by unfair methods.” Maksudnya, menyontek adalah upaya yang

dilakukan seseorang untuk mendapatkan keberhasilan dengan cara-cara yang

tidak jujur.Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat kita simpulkan

menyontek adalah sikap yang menggunakan cara-cara yang tidak terhormat untuk

memperoleh prestasi yang diinginkan.Untuk itu perilaku menyontek sangat tidak

layak dilakukan oleh kaum intelektual karena dapat merusak tujuan pendidikan

nasional.

Page 8: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

5

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan menyontek, kita juga

harus tahu apa saja tindakan yang bisa dikategorikan sebagai menyontek. Menurut

Wangsajaya, seseorang bisa dikategorikan sebagai penyontek apabila dalam

pendidikan dia meniru pekerjaan teman, bertanya langsung pada teman saat ujian,

membawa catatan dikertas, anggota badan atau salinan pada handphone saat

ujian, menerima dropping jawaban dari pihak luar, mencari bocoran soal, arisan

(saling tukar) mengerjakan tugas dengan teman, menyuruh atau meminta bantuan

orang lain dalam menyelesaikan tugas dirumah.

B. Faktor penyebab timbulnya kebiasaan menyontek

Secara garis besar, ada dua faktor yang menyebabkan peserta didik untuk

menyontek yaitu :

1. Faktor Intern

a. Menurut Shandy (2010) Kebiasaan menyontek dapat muncul dari diri

sendiri disebabkan karena kurangnya percaya diri dalam mengerjakan

tugas. Selain itu menyontek juga disebabkan faktor “malas” yang

sudah ada pada siswa. Malas belajar dan tidak membuat

tugasakanmembentuk karakter siswa yang menginginkan sesuatu

diperoleh dengan cara instan, sehingga menyontek menjadi pilihan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dien F. Iqbal, Dosen Fakultas

Psikologi Unpad, seperti yang dikutip Rakasiwi (2007) sesorang

menyontek tidak hanya disebabkan dari faktor luar, tetapi juga faktor

dari dalam diri. Dari dalam diri, konsep diri merupakan gambaran apa

yang dibayangkan seseorang, nilai dan sesuatu yang dirasakan tentang

dirinya sendiri. Misalnya, anggapan bahwa, "Saya adalah orang biasa

saja". Anggapan ituakan memunculkan kompenen afektif yang disebut

harga diri.

Page 9: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

6

b. Dari teori-teori tentang motivasi, diketahui bahwa menyontek/cheating

bisa terjadi apabila seseorang berada dalam kondisi underpressure,

yaitu apabila dorongan atau harapan untuk berprestasi jauh lebih besar

dari pada potensi yang dimiliki. Apabila tidak dikendalikan dengan

baik, akan menimbulkan hasrat untuk melakukan cheating/menyontek.

2. Faktor Ekstern

Selain karena faktor intern, kebiasaan menyontek juga didorong oleh

faktor ekstern atau lingkungan.Peserta didik terdorong untuk melakukan tindakan

curang karena implikasi dari pendidik, keluarga dan teman sebaya.

a. Dari Pendidik

Beberapa alas an siswa untuk menyontek juga didorong dari para

pendidik (Guru dan Dosen). Salah satunya adalah bagi sebagian

pendidik yang tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan

baik. Metode yang monoton dan kurangnya variasi dalam mengajar

menyebabkan siswa bosan dan jenuh untuk belajar.Alasan kedua juga

didorong kurangnya ketegasan dari guru untuk menindaklanjuti siswa

yang ketahuan menyontek.Dengan pembiaran yang dilakukan guru,

hal ini dapat menyebabkan budaya menyontek semakin menjadi-jadi.

Peserta didik akanterbiasa dengan sikap curang ini karena tidak ada

sanksi yang tegas dari pendidik.Bahkan yang sangat disayangkan ada

beberapa oknum guru yang memberikan kunci jawaban untuk Ujian

Nasional.

b. Dari orang tua atau keluarga.

Dari observai mini yang penulis lakukan, hasrat untuk menyontek juga

didorong oleh orang tua yang menuntut anaknya untuk mendapatkan

nilai yang tinggi. Jika tidak didukung degan cara yang relevan,

tuntutan orang tua tersebut bisa berdampak negatif pada anak.Salah

satunya adalah orang tua yang mementingkan hasil daripada proses

Page 10: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

7

anak dalam belajar. Hal ini bisa menekan anak untuk menyontek

dalam pelajaran karena takut, dan menyontek dianggap sebagai solusi

pintas untuk mendapatkan nilai yang tinggi.

c. Dari teman

Keinginan menyontek juga timbul pada saat anak melihat temannya

yang lain membuat kecurangan. Dilihat dari ilmu psikologi, anak-anak

yang belum matang dalam berpikir cenderung meniru dari apa yang

mereka lihat di lingkungan sekitar. Maka Jika ada teman mereka yang

menyontek, siswa tersebut terdorong untuk menyontek karena berpikir

bahwa “untuk apa jujur saat ujian sementara semua temannya

mendapat nilai yang tinggi karena menyontek”.Hasrat untuk

menyontek juga muncul karena adanya peluang yang diberikan oleh

teman.Peluang ini dapat berupa pembagian isi jawaban dengan

sukarela oleh beberapa siswa yang pintar.Mereka beranggapan bahwa

dengan saling membantu saat ujian menjadikanbukti solidaritas dalam

pertemanan.Maka “kesempatan” ini mendorong siswa untuk

melakukan sikap yang curang.Asumsi ini sangat cocok jika dikaitkan

dengan pesan bang napi di salah satu stasion TV swasta yang

menyatakan : “Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat

pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan”. Jadi dengan adanya

peluang ini akan mendorong siswa untukmenyontek.

Page 11: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

8

Study ilmiah yang mendukung 2 faktor yang dijelaskan diatas juga

dibuktikan oleh penelitian Alhadza (2004) mengenai masalah menyontek yang ia

istilahkan dengan cheating. Alhadza menyebarkan kuesioner dengan pertanyaan

terbuka kepada 60 mahasiswa di PPS UNJ. Dari hasil kuisioner tersebut

didapatkan jawaban tentang alasan seseorang melakukan cheating dengan

pengelompokan sebagai berikut :

1. Karena terpengaruh setelah melihat orang lain melakukan cheating meskipun

pada awalnya tidak ada niat melakukannya.

2. Terpaksa membuka buku karena pertanyaan ujian terlalu membuku (buku

sentris) sehingga memaksa peserta ujian harus menghapal kata demi kata

dari buku teks.

3. Merasa dosen/guru kurang adil dan diskriminatif dalam pemberian nilai.

4. Adanya peluang karena pengawasan yang tidak ketat.

5. Takut gagal. Yang bersangkutan tidak siap menghadapi ujian tetapi tidak

mau menundanya dan tidak mau gagal.

6. Ingin mendapatkan nilai tinggi tetapi tidak bersedia mengimbangi dengan

belajar keras atau serius.

7. Tidak percaya diri. Sebenarya yang bersangkutan sudah belajar teratur tetapi

ada kekhawatiran akan lupa lalu akan menimbulkan kefatalan, sehingga

perlu diantisipasi dengan membawa catatan kecil.

8. Terlalu cemas menghadapi ujian sehingga hilang ingatan sama sekali lalu

terpaksa buka buku atau bertanya kepada teman yang duduk berdekatan.

9. Merasa sudah sulit menghafal atau mengingat karena faktor usia, sementara

soal yang dibuat penguji sangat menekankan kepada kemampuan mengingat.

10. Mencari jalan pintas dengan pertimbangan daripada mempelajari sesuatu

yang belum tentu keluar lebih baik mencari bocoran soal.

11. Menganggap sistem penilaian tidak objektif, sehingga pendekatan pribadi

kepada dosen/guru lebih efektif daripada belajar serius.

Page 12: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

9

12. Penugasan guru/dosen yang tidak rasional yang mengakibatkan

siswa/mahasiswa terdesak sehingga terpaksa menempuh segala macam cara.

13. Yakin bahwa dosen/guru tidak akan memeriksa tugas yang diberikan

berdasarkan pengalaman sebelumnya sehingga bermaksud membalas dengan

mengelabui dosen/guru yang bersangkutan.

C. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku menyontek

Berikut ini dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan mencontek adalah :

1. Bagi Siswa yang Menyontek

a. Tidak mandiri

Peserta didik yang sering menyontek akan mengakibatkan tingginya rasa

ketergantungan terhadap orang lain. Hal ini dikarenakan kebiasaan yang

selalu mengandalkan orang lain dalam melaksanakan tugas.

b. Mudah menyerah

Hal ini akan dirasakan pada saat menghadapi dunia kerja. Karena terbiasa

mengandalkan orang lain, maka pada saat bekerja mereka yang sering

menyontek akan mudah menyerah dalam melaksanakan pekerjaan.

c. Berdosa

Kebiasaan menyontek jika dilihat dari segi agama maka termasuk dalam

perbuatan tercela. Hal ini tentu akan menambah daftar dosa yang kita

kerjakan. Karena tuhan akan mebalas kebaikan seseorang walaupun hanya

sebiji zarah, begitupun sebaliknya.

Page 13: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

10

d. Berpotensi sebagai koruptor.

Dalam sebuah acara seminar di Universits Tadulako, Ketua KPK

Abraham Samad yang menyatakan “Menyontek saat ujian, berarti tidak

jujur, dan ini adalah cikal bakal dari kejahatan korupsi. Apalagi skripsi

dibuatkan oleh orang lain”. Dalam hal ini Abraham Samad tidak hanya

menekankan pada mahasiswa saja, ”Begitu pula dosen yang

mendagangkan ilmunya dengan membuatkan skripsi mahasiswa.

Keduanya merupakan intellectual corruption atau korupsi intelektual,”

tegas Dr. Abraham Samad.

2. Bagi Siswa yang Tidak Menyontek

a. Merugikan Siswa yang Jujur

Secara tidak langsung, siswa yang jujur juga ikut dirugikan akibat

kebiasaan menyontek. hal ini dapat dilihat dalam seleksi penerimaan

beasiswa yang diadakan disekolah atau di kampus. Bagi mereka yang

menyontek memperoleh nilai tinggi daripada siswa yang jujur saat ujian.

Sementara salah satu syarat untuk memperoleh beasiswa dilihat dari nilai

siswa tersebut.

b. Nilai /IPK Bukan jadi Kebanggaan.

Dampak selanjutnya dari menyontek adalah kurangnya rasa bangga

terhadap Nilai/IPK yang diperoleh oleh peserta didik dan mahasiswa.IPK

yang tinggi diperoleh dengan gampangnya tanpa dibarengi dengna usaha

yang sepantasnya.

Page 14: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

11

3. Bagi Sekolah

a. Rendahnya Mutu Hasil Pendidikan

Hasil pendidikan yang dimaksud adalah para siswa dan sarjana yang

dihasilkan oleh perguruan tinggi. Mereka lulusan dengan IPK yang tinggi

tanpa ilmu yang mumpuni karena sewaktu kuliah mereka hanya

mengandalkan otak orang lain dalam melaksanakan tugas. Hal ini akan

mempengaruhi kemampuan lulusan sarjana dalam menyikapi dunia kerja

yang mana kreatifitas dituntut harus tinggi.

b. Rendahnya Daya Saing Sekolah dengan Sekolah Lain.

Dengan lulusan yang sisiwanya sering menyontek, maka tingkat

kompetensi sekolah tersebut akan rendah. Hal ini akan berakibat

rendahnya daya saing lulusan sekolah dengan sekolah lain.

Page 15: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

12

D. Solusi untuk Mengatasi Kebiasaan Menyontek

Berikut ini yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan menyontek

adalah :

1. Meningkatkan ketegasan guru

Guru sebagai factor penentu dalam mengatasi kebiasaan menyontek pada

siswa. Jika ada siswa yang ketahuan menyontek diharapkan seorang guru akan

memberi sanksi yang tegas, sehingga kebiasaan menyontek dapat diberantas

hingga tuntas

2. Menambah wawasan pengetahuan siswa

Penambahasan wawasan siswa dapat dilakukan dengan penambahan

bimbingan belajar (bimbel).Diharapkan dengan bertambanya pengetahuan

siswa, dapat mengurangi kebiasaan menyontek pada siswa.

3. Memberikan reward/penghargaan

Penghargaan diberikan kepada siswa yang konsisten untuk jujur. Hal ini dapat

memicu semangat siswa untuk berlomba-lomba untuk jujur. Selain untuk

siswa penghargaan juga diberikan kepada pendidik yang konsisten dalam

menerapkan peraturan yang tidak membolehkan siswa untuk

menyontek.Sehinggadengan adanya penghargaan ini diharapkan dapat

mengurangi kebiasaan menyontek pada siswa.

4. Memberikan sanksi yang setimpal dengan kecurangan yang dilakukan siswa.

Dengan memberikan sanksi yang setimpal diharapkan dapat menekan

kebiasaan menyontek pada siswa. Namun sanksi yang diberikan diusahakan

berdampak positif, yang mengarahkan siswa untuk sadar akan kesalahannya.

Page 16: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

13

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat kita simpulkan :

1. Kebiasaan mencontek pada umumnya sudah dianggap suatu kewajaran

dikalangan pelajar.

2. Menyontek memberikan dampak yang negative terhadap kualitas pendidikan

nasional.

3. Dampak negative yang ditimbulkan dari kebiasaan menyontek tidak hanya

bersifat jangka pendek tetap juga jangka panjang.

4. Dampak jangka pendek yang dapat dirasakan dari kebiasaan menyontek

adalah kurang adanya penghargaan terhadap nilai yang diperoleh oleh siswa

yang jujur.

5. Jika kebiasaan kotor ini terus dibudidayakan, maka semakin mendukung

praktek korupsi dimasa depan.

B. Saran

Dalam kesempatan ini, penulis menyarankan kepada kita semua :

1. Melakukan suatu perubahan dimulai dari hal yang terkecil yag bisa kita

lakukan

2. Perubahan dimulai dari diri sendiri, teman sebaya dan lingkungan sekitar.

3. Bagi pelajar yang masih idealis untuk jujur dalam ujian agar tetap

mempertahankan sikapnya, bersama dan saling membantu untuk mewujudkan

tujuan pendidikan Indonesia yang sangat mulia.

4. Untuk memberantas budaya menyontek bagi pelajar diharapkan untuk lebih

mendekatkan diri kepada Tuhan dan sadar akan tujuan pendidikan yang

dicita-cita-kan.

Page 17: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

14

5. Pemberantasan kebiasaan menyontek juga ikut dilakukan oleh para pendidik

dengan mengevaluasi proses pembelajaran dan tegas kepada siswa yang

ketahuan curang dalam ujian.

6. Secara global, penulis juga menyarankan kepada pemerintah agar lebih

memperhatikan kesjahterahan pendidik dan peserta didik. Dengan demikian

ikut membantu sehatnya kualitas pendidikan.

Page 18: BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA

15

DAFTAR PUSTAKA

Poedjinoegroho, Baskoro. E, 2006, Biasa Mencontek Melahirkan Koruptor,

http://ilman05.blogspot.com

Alhadza, Abdullah, 2004, Masalah menyontek (Cheating) di Dunia

Pendidikan, http;//www.depdiknas.go.id/Jurnal

Arifin, Surjinal. 2009, menyontek penyebab dan

penanggulangannyahttp://sujinalarifin.wordpress.com/

Alma. Dkk. 2008. Pusat Informasi Dan Komunikasi di Tengah Peradaban

Manuisa. Bandung : Alvabeta