Upload
fitri-sintaa-handayani
View
17.542
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Contoh Resensi Novel. By: FitriSintaa
Citation preview
FAITH AND FIGHTTugas Individu
Disusun sebagai tugas Pendidikan Agama Islam
Handrian Eka Wijaya
2225121586
Bahasa dan Sastra Inggris
Fakultas Bahasa dan Seni
2012
Faith and Fight
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : 2
Harga Buku : Rp. 60.000,-
ISBN : 978-979-081-562-9
Penulis : Donny Dhirgantoro
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 418 halaman
Donny Dhirgantoro adalah anak sulung dari empat
bersaudara yang menghabiskan seluruh waktunya dari kecil
hingga besar di Jakarta. Kegemaran menulis dan membaca
sudah ada semenjak Donny sudah bisa menulis dan
membaca. Kegemaran menulis pernah mengantarnya
menjadi juara pertama lomba menulis dan membaca puisi
yang diselenggarakan salah satu instansi pemerintah. 5 cm
adalah karya perdananya ditahun 2005 yang terus dicetak
ulang sampai saat ini dan sedang dalam tahap produksi
untuk diangkat ke layar lebar, dan novel yang berjudul 2 ini
adalah karya keduanya. Jika di novel perdananya (5 cm)
penulis menghadirkan olahraga mendaki gunung, kini
Bulutangkis dijadikan sebagai kendaraan oleh penulisnya
untuk menyampaikan misinya mengenai persahabatan,
mimpi, cinta, keluarga, kerja keras, dan semangat
nasionalisme.
Novel 2 ini bercerita tentang semangat keberanian
bermimpi, mengejar impian itu, meski dalam keterbatasan.
Novel ini kental akan bagaimana sebuah keajaiban impian,
persahabatan, cinta dan keyakinan itu bisa membuat begitu
banyak perbedaan yang mengubah kehidupan manusia.
Novel yang mendenyutkan semangat, bahwa hanya
impian dan keyakinan yang bisa membuat manusia itu
berbeda dengan mahluk lainnya.
Cerita menjadi tegang ketika Donny menjadikan
peristiwa kerusuhan Mei 1998 sebagai latar cerita saat
Gusni dan teman dekatnya, Harry, pulang sekolah bersama.
Donny juga memasukkan latar percintaan antara Gusni dan
Harry. Seperti pada novel 5cm, percintaan ini tidak menjadi
fokus cerita. Percintaan hanya menjadi bumbu saja agar
cerita lebih menarik. Cerita cintanya pun tidak dilebay-
lebaykan seperti sinteron di tv. Tak lupa persahabatan
antara Gusni dengan kedua temannya juga menjadi bumbu
tersendiri pada novel ini.
SINOPSIS
“Karena hidup tidak sempurna, dan hanya
seorang pengecut yang mengharapkan hidup yang
sempurna”. Cerita bermula dari kelahiran seorang adik
yang ditunggu-tunggu oleh keluarga besarnya, namun
lambat laun, setelah kelahiran dan perjalanan waktu
menakdirkan si adik kecil mengalami kelainan, yakni
obesitas yang sangat berlebihan, yang membuat papa
dan mama harus menjaga si anak bungsu dengan sangat
ekstra. Perempuan yang diberi nama Gusni Annisa
Puspita, tumbuh menjadi anak yang besarnya melebihi
dua kali lipat kawan sebayanya.
Gusni kecil bertemu seorang sahabat lelaki yang
sama-sama oversize, Harry namanya. Keduanya sering
menghabiskan waktu untuk makan onde-onde di kantin
juga di taman yang mereka sebut taman cita-cita. Sebuah
taman yang dihuni beberapa ikan mas warna-warni,
taman yang menjadi pengikat ingatan satu sama lain,
bahwa kebersamaan itu pernah ada dan itu adalah
kenangan yang sangat indah. Di taman itulah, sesekali
potongan onde-onde tenggelam ke kolam yang langsung
saja dikerubungi ikan warna-warni. Sebuah kebersamaan
yang terus dikenang, hingga mereka dipertemukan lagi
pada usai remaja.
Bersama Harry dan keluarga besarnya yang
besar-besar, Gusni kecil banyak belajar dan berani
bermimpi, “Orang hidup harus punya cita-cita Gus”,
“beruntung sekali jadi orang besar, karena ukuran
hatinya juga besar” , celetuk Harry saat mereka berdua
menikmati bakmi khas dengan bumbu rahasia racikan
rumah makan bakmi nusantara.
Karena segala sesuatu diciptakan 2 kali, ya, dalam
dunia imajinasi dan dalam dunia nyata. Tidak ada kerja
keras tanpa impian, dan tidak ada impian tanpa kerja
keras. Ya, seperti yang dituturkan Gusni pada dirinya
sendiri, “seperti hidup yang tidak sempurna. Kamu janji,
kamu tidak akan menyerah. Cintai impianmu. Cintai kerja
kerasmu. Cintai hidupmu dengan berani, jangan
menyerah dan jangan pernah berputus asa.”
UNSUR INTRINSIK BUKU
1.Tema
Keteguhan hati untuk terus meraih mimpi.
2.Alur
Alur yang digunakan pada novel ini adalah alur
campuran (maju dan mundur) karena adanya
flashback masa lalu pada tiap tokoh.
3.Penokohan
Penokohan tiap tokoh digambarkan melalui isi
pikiran tiap tokoh dan tindakan yang diceritakan.
1.Gusni :
a.Murah senyum dan ceria : “Senyum Gusni
mengembang, ia langsung berbalik, melempar
senyumnya dan mengangguk dengan cepat
dan malu-malu. Kedua kuncirnya ikut
mengangguk ceria”
b. Tegar : “Terima kasih Dok, ya udah Gusni
mau coba lawan penyakit Gusni, mulai hari
ini.” Gusni tersenyum menatap Dokter Fuad.
c. Tegas dan tidak mudah putus asa : “Gusni
mengangguk, semuanya benar, Gusni
menatap Pak Pelatih dan berbicara tegas.
“saya di sini karena kita sudah coba
bulutangkis, tapi tidak berhasil, dan saya
mau mencobanya lagi Pak,….”
2. Papa :
a.Baik : “ Seorang ayah yang baik, tulus dan
apa adanya. Namanya Galuh Nugraha”
b.Tegar dan bertanggung jawab : “ …. Papa
membuka matanya, tahu semuanya harus
berlanjut. Sebuah awal perjuangan baru bagi
keluarganya, amanah kepadanya sebagai
pemimpin keluarga, bersyukur atas segala
anugerah dan tanggung jawab yang
diserahkan kepadanya. Sebagai laki-laki
berdiri paling depan untuk keluarganya…..”
3.Mama :
a. Penyayang : “Mama memeluk Gusni dan
mama Harry tiada hentinya mengucapkan
terima kasih saat mereka mengantarkan
Gusni pulang. Hampir satu jam mama mencari
Gusni,….”
b. Tegas dan selalu menasihati : “ Tahun
ini umur kamu 12 tahun, buat mama-mama
lain mungkin kamu masih kecil, tapi buat
mama…., kamu sekarang perempuan, Gus,
bukan anak kecil”. Mama menatap Gusni
tajam dan meneruskannya. “Anak kecil nangis
kalau diledek, perempuan nggak, banyak yang
akan kamu hadapi di depan nanti, Gus, ingat
kamu perempuan,…….”
4. Gita
a. Penyayang : “ Gita berdiri jinjit mencoba
menggapai Gusni, membelai Gusni lembut, badan Gita
sampai melengkung di kayu boks bayi yang tinggi.”
5. Harry
a. Tidak mudah putus asa : “ Harry
menatap reruntuhan didepannya. Pandangannya terus
naik menuju langit malam penuh bintang diatasnya. Ia
ingin alam semesta mendengarnya dan bereaksi
memberikan semua yang ia inginkan, mimpi yang
akan ada lagi setiap hari menggantung di depan
keningnya.”
4.Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang
orang ketiga serba tahu, karena cerita dikisahkan dari
sudut ”dia”, namun pengarang, dapat menceritakan
apa saja hal-hal yang menyangkut tokoh ”dia”
tersebut. Ia mengetahui berbagai hal tentang tokoh,
peristiwa, dan tindakan, termasuk motivasi yang
melatarbelakanginya. Ia bebas bergerak dan
menceritakan apa saja dalam lingkup waktu dan
tempat cerita, berpindah-pindah dari tokoh ”dia” yang
satu ke ”dia” yang lain, menceritakan atau sebaliknya
”menyembunyikan” ucapan dan tindakan tokoh,
bahkan juga yang hanya berupa pikiran, perasaan,
pandangan, dan motivasi tokoh secara jelas, seperti
halnya ucapan dan tindakan nyata.
5.Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa
yang tidak terlalu formal, mudah dimengerti oleh si
pembaca dan diselipi humor-humor gaya anak muda
masa kini
6.Amanat
Banyak hal-hal yang dapat kita petik dalam novel ini,
baik amanat secara tersirat maupun tersurat. Amanat
ada di tokoh utama novel ini yaitu Gusni yang selalu
optimis dan pantang menyerah dalam menghadapi
kehiduapnnya. “Jangan pernah meremehkan
kemampuan seorang manusia, karena Tuhan sedikit
pun tidak pernah”. Kata-kata ini mengajarkan kita
untuk tidak memandang sebelah mata setiap manusia
yang kita temui di kehidupan kita. Jangan pernah
menyerah terhadap keterbatasn diri yang ada,
jadikanlah keterbatasan kita sebagai kelebihan kita.
“Seperti hidup yang tidak sempurna. Kamu tidak akan
menyerah. Cintai impianmu. Cintai kerja kerasmu.
Cintai hidupmu dengan berani, jangan menyerah dan
jangan berputus asa.”
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BUKU
1. Kelebihan Buku
novel ini memotivasi dan menggugah
pembacanya untuk memiliki mimpi dan meraihnya,
selain itu novel ini juga juga membangkitkan semangat
nasionalisme pembacanya melalui bulutangkis. Pilihan
yang bagus menggunakan bulutangkis sebagai latar
cerita karena di saat demam sepakbola melanda
Indonesia, setidaknya novel ini akan mengingatkan kita
bahwa bulutangkis adalah olahraga yang pernah
mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia namun
yang kini sedang terpuruk nyaris tanpa prestasi yang
membanggakan.
Melalui bulutangkis persoalan harga diri bangsa
adalah hal yang dijadikan point utama di novel ini, hal
itu tercermin ketika novel ini menceritakan bagaimana
tim putri Indonesia harus berhadapan dengan tim putri
Singapura yang sebagian pemain-pemainnya adalah
mantan atlet Indonesia yang hijrah karena menerima
bayaran yang lebih besar.
2. Kekurangan Buku
Jalannya pertandingan bulutangkis yang dilakukan
Gusni membosankan. Pembaca tidak merasakan
tegangnya membaca buku itu ketika sampai pada cerita
tentang pertandingan Gusni di kejuaraan Khatulistiwa
Terbuka itu. Karena terkesan berbelit-belit, jalan cerita
tidak langsung ke inti cerita.
SARANAda bagian-bagian dalam cerita yang diselipkan humor-
humor gaya anak muda masa kini, namun di beberapa
bagian cerita terkesan tidak lucu. Jadi seharusnya jika
ingin menyelipkan humor-humor dalam cerita, jangan
membuat humor-humor yang ‘garing’ agar cerita tidak
terkesan aneh.