13
DIATHERMY Oleh : Badarudin Hakim (P27838006008) Bhimo Aryo W. (P27838006009) Deta Hendra W. (P27838006010) Dika Latongka (P27838006011)

Diathermy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Diathermy

DIATHERMY

Oleh :Badarudin Hakim (P27838006008)Bhimo Aryo W. (P27838006009)Deta Hendra W. (P27838006010)Dika Latongka (P27838006011)

Page 2: Diathermy

TEORI DASAR

• Menghasilkan gelombang dengan frekuensi tinggi dan pemanasan untuk terapi.

• Terdapat 2 macam yaitu SWD dengan frekuensi ±27,11Mhz dan MWD 2450MHz.

• Elektroda dilihat dari sifat : a. Kapasitif : Disc (piringan), pad (bantalan) dan

khusus (vagina, dubur dan ketiak). b. Induktif : Kabel, diplode, monode, minode,

pengarah.

Page 3: Diathermy

GAMBAR MEDAN MAGNET DENGAN ELEKTRODA BERSIFAT INDUKTIF

Page 4: Diathermy

GAMBAR MEDAN MAGNET DENGAN ELEKTRODA BERSIFAT KAPASITIF

Page 5: Diathermy

FUNGSI

• Digunakan sebagai alat therapy untuk mengurangi rasa nyeri.

• Dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik yang menggunakan frekuensi tinggi, yang apabila dipancarkan ke organ tubuh maka akan menghasilkan panas

Page 6: Diathermy

BLOCK DIAGRAM

Page 7: Diathermy

CARA KERJA BLOCK DIAGRAM

Tegangan dari jala-jala PLN diberikan ke power supply kemudian dari power supply diberikan ke semua rangkaian. Setelah rangkaian pembangkit tegangan tinggi mendapat supply tegangan maka rangkaian bekerja dan tegangan dari jala-jala PLN dapat diubah menjaditegangan tinggi oleh trafo tegangan tinggi. Dari pembangkit tegangan tinggi lalu diisolasikan oleh rangkaian pembangkit frekuensi tinggi. Pada rangkaian pasien, frekuensi tinggi diubah menjadi gelombang elektromagnetik. Dari rangkaian pasien ini ada feed back ke rangkaian servomant. Rangkaian servomant ini berfungsi untuk mengontrol besarnya frekuensi ke pasien agar frekuensi tidak berubah-ubah. Kemudian di feed back lagi ke rangkaian pembangkit frekuensi tinggi. Frekuensi dapat diubah-ubah, misalnya pasien bergerak-gerak sehingga nilai kapasitansinya juga berubah. Jadi diperlukan rangkaian servomant.

Page 8: Diathermy

T1

T1 L1

L8

VXCV11

3

1

42

VX CV 11

3

1

42

L8

L7

R1

R2

C2

C15

C8

C7

C10

C11

C4

C13C9

RFC2

RFC2

INTERLOCKF1

117V.1060 Hz

S1

C1C14

C5

C6

TRI

C13C12

S2

12

L5L4

S01

L610V

PL2

S02

1

MILILAMP100/300

3

2

PL1

Page 9: Diathermy

CARA KERJA RANGKAIAN

• Tegangan masuk, ada interlock sebagai pengaman yang apabila pesawat dalam keadaan beban lebih (overload) maka switchnya akan membuka dan memutus supply yang akan masuk ke pesawat. Jika kita menekan S2 maka arus listrik dari supply PLN masuk dan mengaktifkan timer T1 dan indikator P1.1 menyala yang menandakan bahwa primer trafo T1 mendapat supply.

• Sedangkan sekunder trafo T1 mempunyai dua gulungan. Gulungan pertama menghasilkan tegangan 10 volt untuk keperluan pemanasan filamen pada kedua tube.

Page 10: Diathermy

• Gulungan kedua menghasilkan tegangan 100 volt guna mensupply tegangan tinggi ke tube sehingga mengasilkan panas.

• Panas yang dihasilkan di Osilasi sehingga terjadi frekuensi tinggi. C1 berfungsi untuk mesetting frekuensi max, sedangkan L4,L5,L6 berfungsi untuk mentransfer frekuensi yang dibangkitkan dan disalurkan oleh elektroda. C14 berfungsi untuk mengatur panas saat penggunaan pada pasien.

Page 11: Diathermy

KELUHAN ALAT

• Kabel elektroda tidak mengasilkan gelombang

Page 12: Diathermy

Analisa Kerusakan• Kabel elektroda putus• Pada tabung frekuensi,capasitornya

tidak dapat mengisi

Page 13: Diathermy

Langkah – Langkah Kerja– Dilakukan pengecekkan pada kabel

elektroda ternyata masih dalam keadaan baik

– Dilakukan pengecekkan dan pengukuran pada komponen – komponennya, ternyata pada capasitornya tidak berfungsi, maka harus diganti dengan yang baru