Upload
budi-wijayarto
View
69
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LOGO Mari kita lihat Papua dari sudut yang berbeda....
Papua adalah provinsi dengan angka buta huruf terbesar di Indonesia!! 39,23% penduduk di Papua buta huruf (BPS 2012), itu berarti rata-rata dari populasi, empat dari 10 orang belum bisa membaca! Kondisinya bisa jauh lebih parah di bagian pedalaman Papua, seperti Kabupaten Asmat yang memiliki sekitar 80.000 jiwa penduduk, 57% di antaranya buta huruf! (Data Ekspedisi Literasi Papua – SokolaRimba | Butet Manurung).
Masih banyak anak usia SMP belum lancar dalam membaca, terutama di daerah pedalaman.
(survey wajar dikdas 2012)
Banyak ditemukan Guru TIDAK mendapatkan Pelatihan, Workshop ataupun Pembekalan tambahan bagi peningkatan kemampuan mereka.
www.themegallery.com
Masih banyak Guru rangkap kelas, karena jumlah Guru kurang merata.
Guru banyak terpusat di kota.
Sarana pokok belajar berupa buku, menjadi barang yang sangat mahal.
Tak mampu diakses oleh semua siswa / semua orang Papua.
Data PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) menempatkan Indonesia di peringkat 36 dari 40 sampel negara untuk minat baca bagi siswa SD.
(survey 2006)
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Menurut UNESCO (2011) minat baca paling rendah di negara ASEAN ditempati oleh Indonesia dengan indeks 0,001 artinya dari 1000 penduduk Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca.
Sebagai perbandingan, Singapura memiliki indeks 0,45
akibat rendahnya minat baca, pada tahun 2012 Indonesia menempati peringkat 124 dari 187 negara dunia untuk Indeks Pembangunan Manusia, khususnya untuk terpenuhinya kebutuhan dasar berupa pendidikan.
www.themegallery.com
PERTANYAAN BESARNYA:
Jika kondisi Indonesia secara umum seperti itu
bagaimana dengan Papua ?
Apa yang bisa kita Lakukan ?
www.themegallery.com
Terimakasih