Upload
ratna-pujiastuti
View
60
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
NAMA : 1. RATNA LINTA PUJI ASTUTY
2. INTAN SARI
KELAS : 12 IPA 5
TEMA : SADDUDZ DZARI’AH
TUGAS FIQIH
SADDUDZ DZARI’AH
a. a.Pengertiannya
Dzarai’ jama dari kata dzari’ah
artinya jalan.
Saddudz dzari’ah berarti menutup
jalan.
Menurut istilah ulama ushul fiqh
bahwa yang disebut dengan dzari’ah
ialah:
Yang artinya: “masalah yang datangnya boleh (mubah) tetapi dapat membuka jalan untuk melakukan perbuatan yang dilarang”
Seperti melarang perbuatan/
permainan judi tanpa uang.
• Dengan demikian, saddudz dzari’ah berarti
melarang perkara-perkara yang lahirnya boleh,
karna ia membuka jalan dan menjadi pendorong
kepada perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
agama.....
b.Tujuan:
Tujuan penetapan hukum secara
saddudz dzarî'ah ini ialah untuk
memudahkan tercapainya
kemaslahatan atau jauhnya
kemungkinan terjadinya kerusakan,
Atau terhindarnya diri dari kemungkinan
perbuatan maksiat
Hal ini sesuai dengan tujuan
ditetapkan hukum atas mukallaf, yaitu
untuk mencapai kemaslahatan dan
menjauhkan diri dari kerusakan.
C. KEDUDUKANNYA SEBAGAI
SUMBER HUKUM.
1. Menurut imam malik bahwa saddudz
dzari’ah dapat dijadikan sumber hukum,
sebab sekalipun mubah. Akan tetapi dapat
mendorong dan membuka perbuatan-
perbuatan yang dilarang oleh agama.
d.Dasar hukum saddudz dzarî'ah
Dasar hukum dari saddudz dzarî'ah ialah aI-Qur'an dan Hadits, yaitu:
. a. Firman Allah SWT:
Artinya: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan." (al-An'âm: 108)
b. Dan firman Allah SWT:
Artinya:
"…Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan…" (an-Nûr: 31)
Wanita menghentakkan kakinya sehingga terdengar
gemerincing gelang kakinya tidaklah dilarang, tetapi
karena perbuatan itu akan menarik hati laki-Iaki lain untuk
mengajaknya berbuat zina, maka perbuatan itu dilarang
pula sebagai usaha untuk menutup pintu yang menuju
kearah perbuatan zina.
c. Nabi Muhammad SAW bersabda:
Artinya:
"Ketahuilah, tanaman Allah adalah (perbuatan) maksiat yang (dilakukan) keadaan-Nya. Barangsiapa menggembalakan (ternaknya) sekitar tanaman itu, ia akan terjerumus ke dalamnya." (HR. Bukhari dan Muslim)