9
FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN MENGENGAH Oleh: Kelompok 9 Resty Neli Prisiska(06081181320006) Quanita Dianti (06081181320027) Ratih Nurhidayati (06081181320036) Nyayu Astuti (06081281320018) Dosen Pengampu: Meryansumayeka, M.Sc. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

  • Upload
    iskawia

  • View
    33

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

FUNGSI ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

MENGENGAH

Oleh:

Kelompok 9

Resty Neli Prisiska (06081181320006)

Quanita Dianti (06081181320027)

Ratih Nurhidayati (06081181320036)

Nyayu Astuti (06081281320018)

Dosen Pengampu: Meryansumayeka, M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2014/2015

Page 2: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

A. Fungsi Administrasi Pendidikan

Fungsi administrasi merupakan proses pencapaian tujuan melalui

serangkaian usaha (Longenecker, 1964). Mengingat bahwa salah satu pengertian

administrasi pendidikan adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan, maka

fungsi administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai serangkaian proses mulai

dari perencanaan hingga penilaian atau evaluasi untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Untuk membahas mengenai fungsi administrasi pendidikan, maka tak lepas

dari bahasan terkait tujuan pendidikan, dalam hal ini yaitu tujuan sekolah

menengah.

1. Tujuan Pendidikan Menengah

Alasan mengapa tujuan pendidikan menengah perlu dibahas adalah

sebagai berikut:

(a) tujuan pendidikan menengah merupakan jabaran dari tujuan

pendidikan nasional;

(b) tujuan pendidikan menengah merupakan hal yang mengawali

administrasi pendidikan pada jenjang sekolah menengah; dan

(c) tujuan pendidikan menengah merupakan tolak ukur keberhasilan

administrasi pendidikan pada jenjang pendidikan menengah.

UU Nomor 2 Tahun 1989 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan

nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, memiliki

kepribadian yang mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan nasional tersebut kemudian dijabarkan menjadi

tujuan institusional. Tujuan institusional adalah tujuan untuk tiap jenjang

pendidikan. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 1990 merupakan

peraturan yang mengatur institusi pendidikan menengah. Dalam PP tersebut

disebutkan tujuan pendidikan menengah yaitu sebagai berikut:

Page 3: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

(a) meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian; dan

(b) meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial,

budaya, dan alam sekitarnya.

Dalam Pasal 3 PP tersebut juga disebutkan bahwa pendidikan

menengah umum mengutamakan penyiapan siswa untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan

mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta

mengembangkan sikap profesional, pendidikan menengah keagamaan

mengutamakan penyiapan siswa dalam penguasaan pengetahuan khusus

tentang ajaran agama yang bersangkutan, pendidikan menengah kedinasan

mengutamakan peningkatan pegawai negeri atau calon pegawai negeri

dalam pelaksanaan tugas kedinasan, dan pendidikan menengah luar biasa

diselenggarakan khusus untuk siswa yang menyandang kelainan fisik

dan/atau mental. Tujuan sekolah menengah merupakan bagian dari tujuan

pendidikan menengah di atas. Namun dalam PP tersebut tidak dijelaskan

secara rinci tujuan dari tiap jenis sekolah menengah.

Bagi guru, tujuan-tujuan tersebut dijabarkan lagi menjadi tujuan yang

lebih sempit, yaitu sebagai berikut:

(a) tujuan kurikuler, tujuan mata pelajaran tertentu pada suatu institusi;

(b) tujuan instruksional umum, tujuan suatu pokok bahasan materi pada

mata pelajaran tertentu di suatu institusi; dan

(c) tujuan instruksional khusus, tujuan suatu mata pelajaran pada kurun

waktu tertentu di suatu institusi.

2. Proses sebagai Fungsi Administrasi Pendidikan Menengah

Agar administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan

mencapai tujuan, maka administrasi pendidikan harus melalui tahapan

proses berikut:

(a) Perencanaan

Perencanaan di sekolah harus bersifat kolaboratif, yaitu

mengikutsertakan seluruh personel sekolah dalam perencanaan

Page 4: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

tersebut. Pengikutsertaan ini akan menimbulkan perasaan ikut

memiliki yang dapat memberikan dorongan bagi seluruh personel

sekolah untuk turut berusaha mencapai tujuan sekolah.

(b) Pengorganisasian

Pengorganisasian di sekolah adalah proses memilih orang-orang

(seluruh personel sekolah), menetapkan tugas, tanggung jawab, dan

wewenang orang-orang tersebut, serta mengalokasikan sarana dan

prasarana untuk menunjang tugas orang-orang tersebut dan

mekanisme kerjanya sehingga dapat tercapainya tujuan sekolah.

(c) Pengarahan

Pengarahan adalah usaha agar apa yang telah direncanakan

dapat terarah dengan baik dan sesuai dengan yang dikehendaki.

Pengarahan di sekolah merupakan pemberian penjelasan, petunjuk

serta bimbingan kepada seluruh personel sekolah agar pelaksaan tugas

orang-orang tersebut dapat berjalan dengan baik.

(d) Pengkoordinasian

Pengkoordinasian di sekolah adalah usaha untuk

menyatupadukan kegiatan individu atau unit di sekolah agar kegiatan

mereka selaras dengan kegiatan individu atau unit yang lainnya dalam

usaha untuk mencapai tujuan sekolah.

(e) Pembiayaan

Pembiayaan di sekolah adalah usaha untuk memperoleh biaya

dan mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan

menengah.

(f) Penilaian

Pada waktu-waktu tertentu, sekolah pada umumnya dan seluruh

personel sekolah pada khususnya melakukan penilaian seberapa jauh

tujuan yang diharapkan telah tercapai dan mengetahui kekuatan dan

kelemahan program yang dilaksanakan.

B. Komponen Administrasi Pendidikan Menengah

Komponen administrasi pendidikan menengah merupakan kegiatan di

sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Berikut adalah skema dari komponen

administrasi pendidikan menengah:

Page 5: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

Pengajaran

TL

L

TLL

Pengelolaan

Pada bagan di atas, kegiatan sekolah dibedakan dalam dua aspek, yaitu

kegiatan yang berhubungan dengan pengajaran dan kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan. Dari kedua aspek tersebut kemudian dilihat sifat

hubungannya yaitu langsung dan tidak langsung. Jika aspek tersebut digabungkan

seperti pada skema di atas, maka terlihat bahwa kegiatan itu dapat dibedakan

menjadi lima klasifikasi kegiatan atau terdiri dari empat kategori pokok dan satu

kategori pendukung yang merupakan titik temu keempat kategori pokok. Empat

kategori pokok dan satu kategori pendukung tersebut yaitu sebagai berikut:

1) Yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus langsung dengan

pengelolaan, meliputi:

a) Kurikulum

b) Supervisi

2) Yang berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi tidak langsung

dengan pengelolaan, yaitu:

Kegiatan mengajar

3) Yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi langsung

dengan pengelolaan, meliputi:

a) Kemuridan

b) Keuangan

c) Prasarana dan sarana

d) Kepegawaian

KemuridanKeuanganPrasarana dan saranaKepegawaianLayanan khusus

HusemasBP3

KurikulumSupervisi

Kegiatan Mengajar

P e n g e l o l a a n k e t a t a u s a h a a n

Page 6: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

e) Layanan khusus

4) Yang tidak berhubungan langsung baik dengan pengajaran maupun

pengelolaan, meliputi:

a) Hubungan sekolah masyarakat (Husemas)

b) Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3)

5) Kegiatan pendukung, yang langsung atau tidak langsung berhubungan

dengan keempat jenis kegiatan lainnya atau dengan kata lain yang

diperlukan oleh keempat kegiatan lainnya, yaitu:

Pengelolaan ketata-usahaan.

Kesimpulan

Seperti yang diketahui bahwa salah satu pengertian dari adminitrasi pendidikan

adalah proses untuk mencapai tujuan pendidikan, maka fungsi administrasi pendidikan

adalah serangkaian proses atau usaha mulai dari perencanaan hingga penilaian atau

evaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan.

Komponen administrasi pendidikan menengah adalah kegiatan sekolah untuk

mencapai tujuan sekolah. Komponen adminitrasi pendidikan terdiri dari lima

klasifikasi, yaitu yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus langsung

dengan pengelolaan, yang berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi tidak

langsung dengan pengelolaan, yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran

tetapi langsung dengan pengelolaan, dan yang tidak berhubungan langsung baik dengan

pengajaran maupun pengelolaan, serta kegiatan pendukung, yang langsung atau tidak

langsung berhubungan dengan keempat jenis kegiatan lainnya atau dengan kata lain

yang diperlukan oleh keempat kegiatan lainnya.

Page 7: Fungsi administrasi pendidikan_dan_komponen_administrasi_pendidikan_mengengah3

Daftar Pustaka

http://harisnawati.blogspot.com/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html

Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: PT Rineka Cipta.