7
II. FILUM PORIFERA KARAKTERISTIK PORIFERA : a. Memiliki pori pada tubuhnya b. Berbentuk polip/piala/tabung dll c. Diploblastik d. Simetri radial Gambar 3.1. Bentuk simetri radial e. Tersusun dari sel yang bekerja secara mandiri Pinakosit : sel epitelium pipih penyusun epidermis Amoebosit : sel yang berfungsi mengangkut zat makanan dan metabolisme Koanosit : sel yang berfungsi dalam proses pencernaan makanan dan respirasi. Arkeosit : sel yang berfungsi dalam mengatur proses reproduksi. Porosit : sel yang berfungsi untuk membuka dan menutup pori Skleroblas : sel yang berfungsi membentuk duri (spikula) dan spongin untuk rangka tubuh f. Bersifat sesil dan berkoloni. g. Heterotrof ( pemakan bakteri dan plankton) h. Struktur tubuh porifera terdiri dari :

Handout Porifera

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Handout Porifera

II. FILUM PORIFERA

KARAKTERISTIK PORIFERA :

a. Memiliki pori pada tubuhnya

b. Berbentuk polip/piala/tabung dll

c. Diploblastik

d. Simetri radial

Gambar 3.1. Bentuk simetri radial

e. Tersusun dari sel yang bekerja secara mandiri

Pinakosit : sel epitelium pipih penyusun epidermis

Amoebosit : sel yang berfungsi mengangkut zat makanan dan

metabolisme

Koanosit : sel yang berfungsi dalam proses pencernaan makanan

dan respirasi.

Arkeosit : sel yang berfungsi dalam mengatur proses reproduksi.

Porosit : sel yang berfungsi untuk membuka dan menutup pori

Skleroblas : sel yang berfungsi membentuk duri (spikula) dan

spongin untuk rangka tubuh

f. Bersifat sesil dan berkoloni.

g. Heterotrof ( pemakan bakteri dan plankton)

h. Struktur tubuh porifera terdiri dari :

Mesoglea : cairan yang terletak diantara lapisan epidermis dan

endodermis

Spikula : bahan penyusun/rangka porifera yang dihasilkan oleh

skleroblas

Ostium : celah yang berfungsi sebagai jalan masuknya air ke

dalam spongosol/oskulum, pergerakannya diatur oleh porosit.

Spongosol : ruangan dalam tubuh porifera yang berisi air.

Page 2: Handout Porifera

Oskulum : lubang besar yang berfungsi untuk keluarnya air dari

dalam tubuh

Gambar 3.2. Struktur tubuh porifera

PROSES PENCERNAAN MAKANAN

Porifera memakan zat-zat organic dan organisme-organisme kecil

seperti plankton. Makanannya dicerna secara intrasel oleh sel-sel koanosit.

Di dalam sel, makanan dicerna oleh vakuola makanan, kemudian diteruskan

oleh sel amebosit dan diedarkan ke seluruh tubuh. Sedangkan sisa makanan

diteruskan ke spongosol kemudian dikeluarkan melalui oskulum.

PROSES PERNAFASAN

Oksigen diambil langsung dari air oleh sel pinakosit (bagian luar)

dan sel koanosit (bagian dalam) secara absorpsi. Oksigen yang telah

ditangkap oleh kedua jenis sel tersebut lalu diedarkan ke seluruh tubuh oleh

sel-sel amoebosit, sedangkan karbondioksida hasil pernafasan dikeluarkan

langsung dari sel ke lingkungan.

SISTEM SALURAN AIR

Air yang berasal dari segala jurusan tubuh masuk melalui ostium,

kemudian ditampung di dalam rongga sentral (spongosol), setelah itu

dikeluarkan melalui lubang utama yaitu oskulum. Aliran air ini berfungsi

untuk sarana pertukaran berbagai zat (partikel makanan, oksigen,

karbondioksida dan zat produk atau sisa metabolisme dari daerah eksternal

ke daerah internal dan sebaliknya. Selain itu berfungsi juga sebagai saran

pengeluaran benda-benda reproduktif dan penyebaran generasi.

Page 3: Handout Porifera

Gambar 3.3. Proses sistem pencernaan makanan, respirasi dan aliran air

SISTEM REPRODUKSI

Perkembangbiakan Porifera dapat dilakukan secara vegetatif (non

seksual) dan generatif (seksual), yaitu :

a. Perkembangan seksual

Gambar 3.4. Proses reproduksi seksual porifera

Ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel amoebosit khusus

yang disebut arkeosit. Ovum yang terbentuk baik sudah dibuahi atau

belum tetap berada pada tubuh induknya (mesoglea). Setelah terjadi

fertilisasi, zygot yang terbentuk akan membelah berulang kali, dan

terbentuk larva berambut getar yang disebut amphiblastula, dan keluar

dari dalam tubuh induknya melalui oskulum. Amphiblastula yang telah

keluar dan berada di lingkungan eksternal akan berenang dengan

rambut getarnya mencari lingkungan kaya dengan oksigen dan zat

makanan, setelah itu akan berubah membentuk parenchymula. Bila telah

Page 4: Handout Porifera

menemukan tempat atau substrat yang sesuai, parenchymula akan

meletakan diri pada suatu objek dan tumbuh menjadi porifera baru.

b. Perkembangan non seksual

Perkembangbiakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan dua cara,

yaitu :

Pembentukan tunas ke arah luar. Tunas yang terbentuk

memisahkan diri dari induknya kemudian terbentuk individu

baru.

Gemul atau butir benih membentuk kuncup ke arah dalam. Gemul

terbentuk jika keadaan lingkungan sedang tidak menguntungkan.

Ketika keadaan lingkungan membaik, gemul akan terbentuk

menjadi individu baru.

Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar. Proses

pembentukan gemul adalah sebagai berikut : Pertama-tama

arkeosit mengumpulkan nutrient dengan memfagosit sel lain

untuk dikumpulkan dalam rongga tubuh. Sel tertentu kemudian

mengelilingi secret kumpulan tersebut dan membungkusnya.

Terbentuklah kumpulan dan kapsul. Pada kondisi yang tepat

gemul menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan berdiferensiasi

membentuk porifera baru.

KLASIFIKASI PORIFERA

a. Berdasarkan bahan pembentuk dan penyusun rangka tubuhnya

(spikula), terdiri dari :

1. Calcarea : spikulanya disusun oleh zat kapur (CaCO3), misalnya

Leucosolenia.

Gambar 3.5. Leucosolenia sp.

2. Hexactinellida : spikulanya disusun oleh zat kersik/silikat (H2S13O7),

misalnya Hyalonema.

Page 5: Handout Porifera

Gambar 3.6. Hyalonema sp.

3. Demospongiae : spikulanya disusun oleh zat kersik, spongin atau

campuran keduanya. Misalnya Tethya.

Gambar 3.7. Tethya sp.

b. Berdasarkan tempat proses terjadinya pengambilan zat-zat makanan

atau sistem saluran air, terdiri dari :

1. Ascon : Proses pengambilan makanan terjadi di spongosol, misalnya

Leucosolenia

2. Sycon : Proses pengambilan makanan terjadi di rongga berflagel yang

terdapat pada spongosol, misalnya Scypha.

3. Rhagon : Proses pengambilan makanan terjadi di ruang kecil berflagel

yang terdapat di bagian tengah saluran, misalnya Spongia.

Gambar 3.8. Jenis porifera berdasarkan tempat pengambilan

makanan.