Upload
rusdianto-rusdianto
View
258
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hubungan Makan Memakan
Oleh kelompok II
Sity Azizah AnwarRusdiantoHeri Fadli
Makanan Hewan Berdasarkan Kemampuan membuat
Makanan MH dibedakan menjadi:1. Produsen2. Konsumen Berdasarkan jenis makanannya hewan
dibedakan menjadi Herbivora Karnivora Omnivora Detrivor Parasit
Hubungan Makan memakan Rantai makanan (food chain) adalah
perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan. Rantai makanan sering juga disebut sebagai proses makan dan dimakan oleh suatu seri makhluk hidup.
Panjang rantai makanan ditentukan dari seberapa banyak titik yang menghubungkan antar tingkatan trofik. Tingkat trofik adalah tingkat dalam rantai makanan di mana suatu organisme memperoleh energi.
Tingkat trofik pertama berisi organisme autotrof.
Tingkat trofik berikutnya berisi organisme yang dikenal sebagai konsumen I (konsumen primer)
Tingkat trofik ketiga berisi organisme yang disebut konsumen II (konsumen sekunder)
Tingkat trofik keempat berisi organisme yang disebut konsumen III (konsumen tersier)
Tingkat Trofik terakhir adalah detritivor atau detritus.
Berdasarkan tingkatan rantai/trofik pertamnya, rantai makanan dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Rantai makanan rerumputan (grazing food chain), yaitu rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya.
Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor atau organisme pemakan sisa. Misalnya: detrivor– herbivora – karnivora – omnivora
Jaring-jaring makanan Jaring- jaring makanan merupakan
rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring.
Hubungannya atau simpul-simpulnya terdapat pada setiap tingkat trofik
mekanisme jaring-jaring makanan sederhana
beberapa organisme yang ada dalam rantai makanan:
produsen primer adalah padi. tikus dan burung sebagai konsumen
primer atau konsumen tingkat I musang dan burung elang (konsumen
tingkat II) pengurai yang biasanya bakteri dan
jamur
Pada jaring-jaring makanan tersebut terdapat beberapa rantai makanan, diantaranya adalah
Padi - tikus - burung elang - pengurai Padi - tikus - musang - burung elang - pengurai Padi - burung - musang - burung elang - pengurai Padi - burung - burung elang – pengurai
Mekanisme pertahanan diri: Pertahanan terhadap kekurangan
makanan: Pada organisme heterotrofik, masalah ini diatasi
dengan penyimpanan dan interkonversi dari beberapa jenis makanan. Glikogen, karbohidrat khas hewan, berfungsi sebagai bahan simpanan jangka pendek.
Makanan yang dimakan sebagai karbohidrat atau protein dapat diubah menjadi lemak untuk disimpan dan kemudian dimanfaatkan sebagai sumber energi pada waktu hewan tidak makan.
Mekanisme pertahanan diri terhadap musuh:
Sebagian besar spesies adalah mangsa potensial untuk binatang lainnya.
Sedikit sekali dalam hidup mereka tergolong dalam masa yang aman.
Salah satu contohnya adalah dengan meminimumkan suara-suara atau kebisingan .
Kesunyian yang dihasilkan membuat pemangsa lebih sulit untuk menemukan mereka.
Bentuk pertahanan lainnya, seperti:
menggunakan kemampuannya yang lain, di antaranya banyak spesies hewan yang merupakan pelari cepat, perenang ataupun penerbang hebat dan mereka sering dapat menggunakan kemampuannya tersebut untuk lepas dari sang pemangsa,
Preferensi makanan: Kesukaan hewan terhadap pakannya
sangat tergantung kepada jenis dan jumlah pakan yang tersedia.
Bila jumlah pakan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pakan yang dibutuhkan, perpindahan kesukaan terhadap jenis pakan dapat terjadi.
Pertimbangan pemilihan makan:
Nilai gizi, Kandungan substansi organic memberikan nilai kandungan energi makanan itu.
Daya cerna makaan tergantung dari komposisi kimia dan structural makanan itu, serta adaptasi fisiologis yang didukung adaptasi structural hewan pemakan.
Bagi hewan herbivora dan parasit, ukuran tubuh hewan makanannya tidak merupakan masalah.